BAB 2 LANDASAN TEORI Visualisasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI Visualisasi"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan tentang landasan dari konsep dan teori yang digunakan untuk mendukung pembuatan aplikasi yang dibuat. Landasan teori serta konsep yang akan dijelaskan meliputi penjelasan mengenai grafika komputer, algoritma Steepest Ascent Hill Climbing, WebGL dan Three.js Visualisasi Visualisasi merupakan pengungkapan suatu gagasan atau perasaan dengan menggunakan bentuk gambar, tulisan (kata dan angka), peta, grafik dan lain sebagainya (KBBI, 2012) Gudang Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gudang merupakan sebuah rumah atau bangsal tempat untuk menyimpan barang-barang, baik itu berupa barang-barang kimia, kumpulan surat/arsip-arsip, sesuatu yang mudah dibekukan, tempat menyimpan senjata, dan lain-lain. Menurut Oxford Dictionaries, Warehouse merupakan sebuah bangunan besar tempat penyimpanan bahan-bahan mentah ataupun barang-barang manufaktur yang akan didistribusikan untuk dijual Grafika Komputer Grafika komputer sering dikenal dengan istilah visualisasi data. Grafika komputer merupakan bagian dari ilmu komputer yang berkaitan dengan pembuatan serta manipulasi gambar (visual) secara digital. Awalnya grafika komputer memiliki bentuk yang masih sederhana yaitu dua dimensi (2D), kemudian berkembang menjadi tiga dimensi (3D), pemrosesan citra (image processing) dan pengenalan pola (pattern recognition). Menurut Hudjuli (2012) bagian dari grafika komputer meliputi: (1) Geometri: mempelajari tentang cara menggambarkan permukaan bidang.

2 6 (2) Animasi: mempelajari tentang cara menggambarkan dan memanipulasi gerakan. (3) Rendering: mempelajari tentang algoritma untuk menampilkan efek cahaya. (4) Citra (Imaging): mempelajari tentang cara mengambil dan menyunting gambar Grafik 3 dimensi (3d) Menurut Basuki dan Nana (2009) objek tiga dimensi (3D) merupakan kumpulan titiktitik 3D (x, y, z) yang kemudian membentuk luasan-luasan (face) yang digabungakan menjadi satu kesatuan. Face merupakan gabungan titik-titik yang membentuk luasan tertentu atau sering dinamakan dengan sisi Penyusunan Barang menggunakan metode Block Stacking Pada aplikasi ini penyusunan barang menggunakan metode block stacking, dimana penyusunan barang mengacu pada penyusunan barang yang ditumpuk ke arah atas dengan ketinggian tertentu (Yahya, 2013). Oleh karena itu penyusunan barang dimulai dari sebelah kiri ruangan kemudian disusun ke atas dengan syarat barang yang disusun di atas memiliki bobot/berat lebih kecil atau sama dengan bobot/berat barang yang berada di bawah serta memiliki panjang dan lebar yang lebih kecil atau sama dengan barang yang berada di bawahnya. Apabila barang yang telah ditumpuk telah mencapai batas maksimal tumpukan (total berat barang yang ditumpuk kecil atau sama dengan barang dibawahnya) maka barang akan disusun ke samping kanan. Jika barang yang telah disusun tidak dimungkinkan lagi untuk disusun ke samping maka barang berikutnya akan disusun di depan barang yang sebelumnya telah disusun, susunan dimulai dari sebelah kiri ruangan dan begitu seterusnya Teori Dasar Algoritma Hill Climbing Algoritma Hill Climbing merupakan salah satu algoritma pencarian lokal. Algoritma hill climbing dimulai dengan memilih sembarang lintasan dan membuat iterasi perubahan kecil pada solusi, setiap langkah mencari solusi yang terbaik, ketika algoritma tidak dapat melihat perbaikan lagi maka berhenti. Pada saat itulah ditemukan solusi tebaik. Kelebihan algoritma hill climbing yaitu algoritma ini dapat menentukan beberapa kemungkinan solusi yang terjadi sehigga dapat dicari kemungkinan solusi yang terbaik dari beberapa kemungkinan tersebut, sedangkan

3 7 kelemahannya yaitu algoritma ini membutuhkan waktu yang relatif lama karena harus menghitung kemungkinan solusi yang banyak. Algoritma hill climbing dibedakan menjadi dua, yaitu : algoritma Simple Hill Climbing dan algoritma Steepest Hill Climbing (Mufarricha, 2010) Algoritma simple hill climbing Algoritma Simple Hill Climbing melakukan proses pengujian dengan menggunakan fungsi heuristik. Pembangkitan keadaan berikutnya sangat bergantung terhadap feedback dari prosedur pengetesan. Proses kerja algoritma simple hill climbing adalah sebagai berikut (Kusumadewi & Purnomo, 2005) : 1. Dimulai dari keadaan awal, dilakukan pengujian. Jika merupakan tujuan maka berhenti, jika tidak maka lanjutkan dengan keadaan sekarang sebagai keadaan awal. 2. Lanjutkan langkah-langkah berikut hingga tujuan tercapai atau hingga iterasi tidak memberikan perubahan pada keadaan sekarang: a. Cari operator yang belum pernah digunakan; gunakan operator ini untuk mendapatkan keadaan baru. b. Evaluasi keadaan baru tersebut. i. Jika keadaan baru tersebut merupakan tujuan, keluar. ii. Jika bukan tujuan, namun nilainya lebih baik daripada keadaan sekarang, maka jadikan keadaan baru tersebut menjadi keadaan sekarang. iii. Jika keadaan baru tersebut tidak lebih baik daripada keadaan sekarang, maka lanjutkan iterasi Algoritma Steepest Ascent Hill Climbing Algoritma Steppest Ascent Hill Climbing hampir sama dengan algoritma Simple Hill Climbing, perbedaannya terdapat pada pencarian yang dilakukan algoritma Steepest Ascent Hill Climbing tidak dimulai dari posisi paling kiri, melainkan gerakan selanjutnya dicari berdasarkan nilai heuristic terbaik. Dalam hal ini urutan dari penggunaan operator tidak menentukan penemuan solusi. Cara kerja algoritma Steepest Ascent Hill Climbing adalah sebagai berikut sekarang (Kusumadewi & Purnomo. 2005) :

4 8 1. Dimulai dari keadaan awal, dilakukan pengujian. Jika merupakan tujuan maka berhenti, jika tidak maka lanjutkan dengan keadaan sekarang sebagai keadaan awal. 2. Lanjutkan langkah-langkah berikut hingga tujuan tercapai atau hingga iterasi tidak memberikan perubahan pada keadaan sekarang: a. Tentukan SUCC sebagai nilai heuristik terbaik dari successorsuccessor. b. Kerjakan untuk tiap operator yang digunakan oleh keadaan sekarang. i. Gunakan operator tersebut dan bentuk keadaan baru. ii. Evaluasi keadaan baru tersebut. Jika merupakan tujuan maka keluar, jika bukan maka bandingkan nilai heuristiknya dengan SUCC. Jika nilai heuristiknya lebih baik dari nilai SUCC, maka jadikan nilai heuristik tersebut sebagai SUCC, namun jika nilai heuristik tidak lebih baik dari nilai SUCC maka nilai SUCC tidak berubah. c. Jika SUCC lebih baik daripada nilai heuristik keadaan sekarang, ubah node SUCC menjadi keadaan sekarang. Keterangan: SUCC adalah nilai heuristik terbaik dari successorsuccessor. Contoh implementasi Algoritma Steepest Ascent Hill Climbing pada persoalan TSP (Traveling Salesman Problem): Seorang tourist ingin mengunjungi n kota. Jarak antar tiap-tiap kota sudah diketahui. Yang ingin dicari adalah jarak terpendek dimana setiap kota hanya boleh dikunjungi tepat 1 kali. Misalkan terdapat 4 kota dengan jarak tiap-tiap kota sebagai berikut: 9 A B D C 7 Gambar 2.1. Graf TSP(Traveling Salesman Problem)

5 9 Solusi-solusi yang mungkin dengan menyusun kota-kota dalam urutan abjad, misalkan: A B C D : dengan panjang lintasan = = 22. B A C D : dengan panjang lintasan = = 20. C B A D : dengan panjang lintasan = = 23. D B C A : dengan panjang lintasan = = 15. (1) Algoritma Simple Hill Climbing Operator digunakan untuk menukar posisi kota yang bersebelahan. Fungsi heuristik yang digunakan adalah panjang lintasan yang terjadi. Maka penggunaan operator pada lintasan adalah sebagai berikut: Tukar 1,2 tukar urutan posisi kota ke-1 dengan kota ke-2 Tukar 2,3 tukar urutan posisi kota ke-2 dengan kota ke-3 Tukar 3,4 tukar urutan posisi kota ke-3 dengan kota ke-4 Tukar 4,1 tukar urutan posisi kota ke-4 dengan kota ke-1 Tukar 2,4 tukar urutan posisi kota ke-2 dengan kota ke-4 Tukar 1,3 tukar urutan posisi kota ke-1 dengan kota ke-3 Algoritma Steepest Ascent Hill Climbing hampir sama dengan Simple Hill Climbing, hanya saja gerakan pencarian tidak dimulai dari kiri melainkan berdasarkan nilai heuristik terbaik. Keadaan awal lintasan ABCD (22). Tukar 1, 2 BACD = = 20. Tukar 2, 3 ACBD = = 15. Tukar 3, 4 ABDC = = 21. Tukar 4, 1 DBCA = = 15. Tukar 2, 4 ADCB = = 21. Tukar 1, 3 CBAD = = 23. Dipilih nilai terkecil dari graf tersebut. Karena nilai yang terkecil pertama adalah ACBD(15), maka langkah selanjutnya dimulai dari ACBD(15). Tukar 1, 2 CABD = = 18. Tukar 2, 3 ABCD = = 22. Tukar 3, 4 ACDB = = 16. Tukar 4, 1 DCBA = = 22.

6 10 Tukar 2, 4 ADBC = = 19. Tukar 1, 3 BCAD = = 18. Karena tidak terdapat nilai yang lebih kecil dari ACBD(15), maka solusi akhir yang di dapat adalah ACBD(15). (Sumber: Flowchart algoritma Steepest Ascent Hill Climbing dapat dilihat pada Gambar 2.1. Mulai Inisialisasi Awal Tujuan Ya Tidak Keadaan Awal -> Keadaan Sekarang Tentukan SUCC Bentuk Keadaan Baru Tujuan Ya Tidak Tidak Keadaan Baru > SUCC Ya Keadaan Baru -> SUCC SUCC = SUCC Tidak SUCC > Keadaan Sekarang Ya Keadaan Sekarang -> SUCC Selesai Gambar 2.2. Flowchart algoritma Steepest Ascent Hill Climbing

7 Relevansi Steepest Ascent Hill Climbing Algorithm Pada Pola Penyusunan Barang Algoritma Steepest Ascent Hill Climbing digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tata letak penyusunan barang pada ruang tiga dimensi dengan tujuan mendapatkan pola penyusunan barang yang terbaik. Parameter optimal atau tidaknya penyusunan barang pada gudang diukur berdasarkan sisa ruang kosong yang tersisa ketika masih terdapat barang yang tidak dapat lagi dimuat/dimasukkan dalam ruangan tersebut. Semakin sedikit ruang kosong yang terdapat pada suatu pola penyusunan barang maka pola penyusunan tersebut merupakan solusi terbaik. Pada proses penyusunan barang pada gudang 3D (tiga dimensi), salah satu parameter yang menentukan pola penyusunan barang adalah berat barang. Barang yang memiliki berat paling besar akan disusun pertama, kemudian diikuti dengan barang yang memiliki berat lebih kecil dari barang sebelumnya tersebut Teknologi WebGL Beberapa teknologi selain WebGL yang dapat membangun objek 3D (tiga dimensi), yaitu: Unity 3D, Flash Stage 3D, Silverlight 3D, Direct 3D, OpenGL dan OpenGL ES (Boesch, F. 2013). Kelebihan dari WebGL yaitu WebGL dapat berjalan di banyak browser, seperti: Chrome, Firefox, Safari dan Opera. Selain itu untuk dapat membangun sebuah objek 3D (tiga dimensi) pada WebGL, user tidak perlu menginstal plug-in terlebih dahulu. Teknologi WebGL berawal dari pengembangan OpenGL ES 2.0. Beberapa contoh pengembangan OpenGL antara lain berbasis web, real-time rendering yang memungkinkan pembuatan tiga dimensi (3D) di web, visualisasi scientific dan medical imaging. Pembuatan rendering grafik komputer pada WebGL dapat dibuat dengan hanya menggunakan javascript, web browser, serta HTML5 canvas. WebGL merupakan library grafis yang merupakan standar untuk grafik tiga dimensi (3D) di web browser yang memungkinkan browser untuk membuat adegan tiga dimensi (3D). Elemen yang menyusun bagian dari adegan tiga dimensi (3D) didownload dari server, akan tetapi semua proses untuk mendapatkan gambar dilakukan secara lokal menggunakan hardware grafis client. Beberapa komponen aplikasi WebGL yaitu (Wicaksono, 2012):

8 12 - Canvas : tempat komponen objek yang akan diletakkan dan merupakan elemen standar HTML5 yang dapat diakses menggunakan Document Object Model (DOM) melalui JavaScript. - Object : entitas 3D yang membentuk bagian dari adegan itu. - Lights : pencahayaan dalam 3D. - Camera : berfungsi sebagai viewport (untuk melihat dan mengeksplorasi adegan 3D dalam canvas) Menurut Demeuse, J. (2013), dalam WebGL terdapat : mesh, camera, dan lighting HTML5 HTML5 adalah iterasi dari HTML(HyperText Markup Language). HTML pertama kali distandarisasi tahun 1993 dan digunakan pada World Wide Web. HTML digunakan untuk menentukan isi dari suatu halaman web dengan menggunakan tag < >. HTML5 Canvas adalah sebuah area bitmap pada layar yang dapat dimanipulasi menggunakan JavaScript dengan cara me-render pixel pada canvas di layar. Dasar HTML5 Canvas API (Application Program Interface) mencakup konteks 2D (dua dimensi) yang memungkinkan programmer menggambar berbagai bentuk, text render, dan menampilkan gambar langsung ke area tertentu dari jendela browser serta dapat menerapkan warna, rotasi, transparansi alpha, manipulasi pixel dan berbagai jenis garis, kurva, dan kotak untuk mendapatkan bentuk, teks dan gambar yang ditempatkan ke canvas (Fulton, S & Fulton, J. 2011) JavaScript JavaScript pertama kali muncul pada tahun Tujuan utamanya adalah untuk menangani beberapa validasi input yang sebelumnya pernah diserahkan kepada bahasa server-side seperti Pearl. Pada saat itu sebuah round-trip ke server diperlukan untuk menentukan apakah sebuah field yang diperlukan memang berisi kosong atau nilai yang dimasukkan ke dalam field tidak valid. Netscape Navigator berusaha untuk mengubahnya dengan pengenalan JavaSript. Kemampuan untuk mengatasi beberapa validasi dasar pada client merupakan fitur baru yang menarik pada saat penggunaan modem telepon telah meluas. Sejak saat itu JavaScript berkembang menjadi sebuah fitur yang penting dari setiap web browser di market. Tidak hanya terikat untuk

9 13 validasi data sederhana, JavaScript saat ini telah berinteraksi dengan hampir semua window browser dan isinya (Zakas, N.C. 2012) Library Beberapa library yang dapat digunakan pada WebGL yaitu : O3D, GLGE, Three.js, Curve3D, CubicVR, CopperLicht, Kuda, OSGJS, PhiloGL, SceneJS, SpiderGL dan TDL (Diggins, C. 2011). Dari antara beberapa library tersebut, penulis memilih untuk menggunakan Three.js. Three.js adalah sebuah library JavaScript API (Application Program Interface) yang digunakan untuk membuat dan menampilkan animasi komputer grafis tiga dimensi (3D) pada sebuah web browser. Skrip Three.js dapat digunakan bersama dengan HTML5 canvas, SVG atau WebGL Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu tentang penyusunan barang, yaitu dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Keterangan Gunadi, K., Julistiono, I.K. & Hariyanto, B. (2003) Optimasi Pola Penyusunan Barang dalam Ruang Tiga Dimensi menggunakan Metode Genetic bertujuan untuk mendapatkan solusi yang optimal pada pola penyusunan barang dalam kontainer dengan input spesifikasi ruang dan barang serta probabilitas ketiga operator algoritma genetik (operator reproduksi, pindah silang dan mutasi). Algorithms Dalam penelitian ini suatu pola dikatakan optimal ketika semakin sedikit ruang kosong yang tersisa.

10 14 Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu (lanjutan) Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Keterangan Putmawa, F. & Santosa, B. (2011) Pengembangan Algoritma Bee Swarm Optimization untuk Penyelesaian Container Stowage Problem menyelesaikan masalah penyusunan kontainer dalam kapal dengan aturan penyusunan: kontainer yang berat diletakkan di bawah kontainer yang ringan dan penyusunan kontainer harus sesuai (sama) tipe dan ukurannnya dengan mempertimbangkan keseimbangan kapal. penelitian ini menghasilkan waktu pembongkaran (penyusunan ulang barang) yang lebih minimum. Angga, C. & Munir, R. (2012) Pengembangan Algoritma Greedy untuk Optimalisasi Penataan Peti Kemas pada Kapal Pengangkut membantu pembuatan stowage plan atau penataan peti kemas pada suatu kapal pengangkut didasari algoritma greedy agar proses bongkar muat dapat dilakukan dengan efisien serta tidak mengganggu stabilitas kapal pengangkut. Data yang digunakan merupakan berat dan ukuran standard peti kemas sesuai dengan stardard ISO (International Organization for Standarization). output dari aplikasi ini akan menampilkan tabel data letak barang serta tujuan barang yang akan dikirim.

11 15 Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu (lanjutan) Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Keterangan Hambali, A. (2011) Sistem Alokasi Penyimpanan Barang Pada Gudang membuat sebuah sistem yang dapat mengalokasikan urutan barang yang masuk ke dalam gudang secara optimal sehingga dapat menghemat ruang dengan menggunakan algoritma semut. menggunakan parameter panjang, lebar, tinggi serta panjang line gudang. Hasil dari penelitian tersebut berupa blok diagram dengan nilai β = 2 (performa hasil yang terbaik) dan nilai β = 0,5 (performa hasil paling buruk). Lim, R., Gunadi, Optimasi membuat aplikasi untuk K & Gang, O.W. (2004) Pengambilan dan Penataan Ulang Barang di Gudang menampilkan tata letak barang yang disimpan dalam palet-palet pada rak di gudang secara 2 dimensi dan 3 dengan Penerapan dimensi dengan menggunakan Stack menggunakan OpenGL serta algoritma genetik. Metode Genetic parameter yang digunakan yaitu Algorithm batas minimum dan maksimum ukuran gudang, ukuran dan jumlah rak, ukuran dan jumlah palet serta ukuran barang. Hasil uji penelitian tersebut menunjukkan nilai rata-rata fitness cost diatas 90%.

12 16 Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu (lanjutan) Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Keterangan Henry (2011) Penerapan Teknologi WebGL pada Virtual membuat web penjualan ikan yang dibuat dalam objek 3D dengan Aquarium Berbasis memanfaatkan animasi. Tiga Dimensi (3D) dalam pembuatan aplikasi ini penulis menggunaan HTML5 dan WebGL. Hasil dari penelitian ini yaitu menampilkan gambar serta bentuk ikan 3D serta dapat menampilkan format audio dan video pada halaman web tanpa menggunakan plug-in. Suhardi, D., et al Pembuatan Simulasi membuat sebuah simulasi (2012) Pergerakan Objek pergerakan objek 3D (tiga dimensi) 3D (Tiga Dimensi) menggunakan OpenGL yang di Menggunakan compile menggunakan C++. OpenGL. hasil dari aplikasi ini berupa simulasi pesawat terbang.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas landasan teori yang digunakan dan konsep yang mendukung pembahasan, serta penjlasan mengenai metode yang digunakan. 2.1. Lintasan Terpendek Lintasan

Lebih terperinci

KECERDASAN BUATAN METODE HEURISTIK / HEURISTIC SEARCH ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST., M.KOM

KECERDASAN BUATAN METODE HEURISTIK / HEURISTIC SEARCH ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST., M.KOM KECERDASAN BUATAN METODE HEURISTIK / HEURISTIC SEARCH ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST., M.KOM KERANGKA MASALAH Generate And Test Hill Climbing Best First Search PENCARIAN HEURISTIK Kelemahan blind search : 1.

Lebih terperinci

Pencarian. Kecerdasan Buatan Pertemuan 3 Yudianto Sujana

Pencarian. Kecerdasan Buatan Pertemuan 3 Yudianto Sujana Pencarian Kecerdasan Buatan Pertemuan 3 Yudianto Sujana Metode Pencarian dan Pelacakan Hal penting dalam menentukan keberhasilan sistem cerdas adalah kesuksesan dalam pencarian. Pencarian = suatu proses

Lebih terperinci

Pendakian Bukit (Hill Climbing)

Pendakian Bukit (Hill Climbing) Pendakian Bukit (Hill Climbing) Metde ini hampir sama dengan metde pembangkitan & pengujian, hanya saja prses pengujian dilakukan dengan menggunakan fungsi heuristik. Pembangkitan keadaan berikutnya sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PELACAKAN/PENCARIAN

BAB III METODE PELACAKAN/PENCARIAN BAB III METODE PELACAKAN/PENCARIAN Hal penting dalam menentukan keberhasilan sistem cerdas adalah kesuksesan dalam pencarian. Pencarian = suatu proses mencari solusi dari suatu permasalahan melalui sekumpulan,

Lebih terperinci

Case Study : Search Algorithm

Case Study : Search Algorithm Case Study : Search Algorithm INF-303 Kecerdasan Buatan Jurusan Informatika FMIPA UNSYIAH Irvanizam Zamanhuri, M.Sc Dr. Taufiq A. Gani, M.EngSc Website: http://informatika.unsyiah.ac.id/irvanizam Contoh

Lebih terperinci

KECERDASAN BUATAN. Simple Hill Climbing. Disusun Oleh:

KECERDASAN BUATAN. Simple Hill Climbing. Disusun Oleh: KECERDASAN BUATAN Simple Hill Climbing Disusun Oleh: 1. Lutvi Maulida Al H. (081112006) 2. Nurul Fauziah (081112021) 3. Anggraeni Susanti (081112055) 4. Syahrul Bahar Hamdani (081211232012) Departemen

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIK PELACAKAN

BAB IV TEKNIK PELACAKAN BAB IV TEKNIK PELACAKAN A. Teknik Pelacakan Pelacakan adalah teknik untuk pencarian :sesuatu. Didalam pencarian ada dua kemungkinan hasil yang didapat yaitu menemukan dan tidak menemukan. Sehingga pencarian

Lebih terperinci

PENCARIAN RUTE TERPENDEK ARENA KONTES ROBOT PEMADAM API INDONESIA (KRPAI) MENGGUNAKAN ALGORITMA HILL CLIMBING

PENCARIAN RUTE TERPENDEK ARENA KONTES ROBOT PEMADAM API INDONESIA (KRPAI) MENGGUNAKAN ALGORITMA HILL CLIMBING ABSTRAK PENCARIAN RUTE TERPENDEK ARENA KONTES ROBOT PEMADAM API INDONESIA (KRPAI) MENGGUNAKAN ALGORITMA HILL CLIMBING Pamor Gunoto Dosen Tetap Program Studi Teknik Elektro Universitas Riau Kepulauan (UNRIKA)

Lebih terperinci

SISTEM ALOKASI PENYIMPANAN BARANG PADA GUDANG

SISTEM ALOKASI PENYIMPANAN BARANG PADA GUDANG SISTEM ALOKASI PENYIMPANAN BARANG PADA GUDANG Achmad Hambali Jurusan Teknik Informatika PENS-ITS Kampus PENS-ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60 Telp (+6)3-59780, 596, Fax. (+6)3-596 Email : lo7thdrag@ymail.co.id

Lebih terperinci

Metode Pencarian & Pelacakan dengan Heuristik

Metode Pencarian & Pelacakan dengan Heuristik Metode Pencarian & Pelacakan dengan Heuristik Pencarian Buta (Blind Search) Breadth-First Search Depth-First Search Pencarian Terbimbing (Heuristics Search) Generate & Test Hill Climbing Best-First Search

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka berpikir, dan hipotesis yang mendasari penyelesaian Traveling Salesman Problem dalam menentukan lintasan

Lebih terperinci

SISTEM PENENTUAN LINTASAN TERPENDEK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN ALGORITMA SIMPLE HILL CLIMBING

SISTEM PENENTUAN LINTASAN TERPENDEK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN ALGORITMA SIMPLE HILL CLIMBING SISTEM PENENTUAN LINTASAN TERPENDEK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN ALGORITMA SIMPLE HILL CLIMBING Abdul Mukthi Chifdhi 1, Dwi Puspitasari 2 Teknik Informatika, Teknologi Informasi, Politeknik Negeri

Lebih terperinci

memberikan output berupa solusi kumpulan pengetahuan yang ada.

memberikan output berupa solusi kumpulan pengetahuan yang ada. MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH (Minggu 2) Pendahuluan Sistem yang menggunakan kecerdasan buatan akan memberikan output berupa solusi dari suatu masalah berdasarkan kumpulan pengetahuan yang ada.

Lebih terperinci

Teknik Pencarian Heuristik

Teknik Pencarian Heuristik Teknik Pencarian Heuristik Generate and Test Hill Climbing Best First Search Problem Reduction Constraint Satisfaction Means End Analysis Referensi Sri Kusumadewi - bab 2 Rich & Knight bab 3 Teknik Pencarian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Optimalisasi Optimalisasi merupakan suatu proses untuk mengoptimalkan suatu solusi agar ditemukannya solusi terbaik dari sekumpulan alternatif solusi yang ada dengan menggunakan

Lebih terperinci

PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN ALGORITMA SIMPLE HILL CLIMBING

PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN ALGORITMA SIMPLE HILL CLIMBING PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN ALGORITMA SIMPLE HILL CLIMBING Dinda Novitasari 1, Arista Welasari 2, W. Lisa Yunita 3, Nur Alfiyah 4, dan Chasandra P. 5 Program Studi Informatika, PTIIK,

Lebih terperinci

HEURISTIC SEARCH. Irvanizam Zamanhuri, M.Sc Dr. Taufiq A. Gani, M.EngSc

HEURISTIC SEARCH. Irvanizam Zamanhuri, M.Sc Dr. Taufiq A. Gani, M.EngSc HEURISTIC SEARCH Irvanizam Zamanhuri, M.Sc Dr. Taufiq A. Gani, M.EngSc Jurusan Informatika Universitas Syiah Kuala http://informatika.unsyiah.ac.id/irvanizam Travelling Salesmen Problem Seorang salesman

Lebih terperinci

PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM MENGGUNAKAN METODE SIMPLE HILL CLIMBING

PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM MENGGUNAKAN METODE SIMPLE HILL CLIMBING Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 0, No. (2015), hal 17 180. PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM MENGGUNAKAN METODE SIMPLE HILL CLIMBING Kristina Karunianti Nana, Bayu Prihandono,

Lebih terperinci

Contoh 4/7/ HEURISTIC METHOD. Pencarian Heuristik

Contoh 4/7/ HEURISTIC METHOD. Pencarian Heuristik 07/04/2016 3. HEURISTI METHO KEERASAN BUATAN Pertemuan : 05-06 INFORMATIKA FASILKOM UNIVERSITAS IGM Pencarian Heuristik Kelemahan blind search : Waktu akses lama Memori yang dibutuhkan besar Ruang masalah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL.. xviii. 1.1 Latar Belakang Masalah 1

KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL.. xviii. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 DAFTAR ISI Halaman HALAMANJUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN HASIL TUGAS AKHIR LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO KATA PENGANTAR ABSTRAKSI DAFTAR ISI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya dunia bisnis dan usaha, suatu perusahaan dituntut untuk meningkatkan efisiensi dalam segala bidang dengan menerapkan prinsip ekonomi yaitu

Lebih terperinci

METODE PENCARIAN DAN PELACAKAN

METODE PENCARIAN DAN PELACAKAN METODE PENCARIAN DAN PELACAKAN SISTEM INTELEGENSIA Pertemuan 4 Diema Hernyka S, M.Kom Materi Bahasan Metode Pencarian & Pelacakan 1. Pencarian buta (blind search) a. Pencarian melebar pertama (Breadth

Lebih terperinci

Pencarian Rute Terpendek pada Tempat Wisata di Kota Bogor Menggunakan Metode Heuristik

Pencarian Rute Terpendek pada Tempat Wisata di Kota Bogor Menggunakan Metode Heuristik Pencarian Rute Terpendek pada Tempat Wisata di Kota Bogor Menggunakan Metode Heuristik Irwansyah Saputra Jurusan Ilmu Komputer, STMIK Nusa Mandiri Jakarta Irwansyah9205@gmail.com Abstrak: Pencarian rute

Lebih terperinci

BAB III Validasi HTML5

BAB III Validasi HTML5 1 Modul Praktikum Pemprograman Web BAB III Validasi HTML5 A. Tujuan Memahami konsep dasar active web page, Mampu menghasilkan halaman web yang interaktif, Mampu memanfaatkan validasi data menggunakan HTML5.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan dalam bab I adalah mengenai latar belakang diadakannya perancangan Web aplikasi profil property berbasis 3D dengan menggunakan framework WebGL dan Library Three.js, rumusan

Lebih terperinci

HEURISTIC SEARCH UTHIE

HEURISTIC SEARCH UTHIE HEURISTIC SEARCH Pendahuluan Pencarian buta biasanya tidak efisien karena waktu akses memori yang dibutuhkan cukup besar. Untuk mengatasi hal ini maka perlu ditambahkan suatu informasi pada domain yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Visualisasi Visualisasi adalah tampilan pada layar monitor baik dalam bentuk gambar yang bergerak ataupun tidak, serta dapat pula gambar yang disertai dengan suara.

Lebih terperinci

UKDW. Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW. Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ekonomi di Indonesia yang semakin pesat, perkembangan industri distribusi juga semakin meningkat untuk memenuhi kebutuhan pasar

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 27 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Analisis Pada subbab ini akan diuraikan tentang analisis kebutuhan untuk menyelesaikan masalah jalur terpendek yang dirancang dengan menggunakan algoritma

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sisttem informasi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan atau kebijakan dan menjalankan operasional

Lebih terperinci

Interactive Broadcasting

Interactive Broadcasting Modul ke: Interactive Broadcasting HTML Fakultas Ilmu Komunikasi Bagus Rizki Novagyatna Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Pengertian HTML Program adalah kata, ekspresi, pernyataan atau kombinasi

Lebih terperinci

Artificial Intelegence/ P_3 EKA YUNIAR

Artificial Intelegence/ P_3 EKA YUNIAR Artificial Intelegence/ P_3 EKA YUNIAR Pokok Bahasan Teknik Pencarian Heuristik Generate And Test Hill Climbing Best First Searching Problem Reduction Constrait Satisfaction Means End Analysis Teknik Pencarian

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu WebGL adalah standar untuk API javascript grafik tiga dimensi (3D) interaktif dalam web browser yang kompatibel tanpa menggunakan plugin yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Fotografi Amir Hamzah Sulaeman mengatakan bahwa fotografi berasal dari kata foto dan grafi yang masing-masing kata tersebut mempunyai arti sebagai berikut: foto artinya cahaya

Lebih terperinci

VISUALISASI TIGA DIMENSI (3D) PENYUSUNAN BARANG PADA GUDANG MENGGUNAKAN ALGORITMA STEEPEST ASCENT HILL CLIMBING

VISUALISASI TIGA DIMENSI (3D) PENYUSUNAN BARANG PADA GUDANG MENGGUNAKAN ALGORITMA STEEPEST ASCENT HILL CLIMBING VISUALISASI TIGA DIMENSI (3D) PENYUSUNAN BARANG PADA GUDANG MENGGUNAKAN ALGORITMA STEEPEST ASCENT HILL CLIMBING SKRIPSI STELA MARIS HAREFA 091402058 PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

Sistem Kecerdasan Buatan. Masalah, Ruang Masalah dan Pencarian Solusi. Masalah. Masalah Sebagai Ruang Keadaan 10/7/2015

Sistem Kecerdasan Buatan. Masalah, Ruang Masalah dan Pencarian Solusi. Masalah. Masalah Sebagai Ruang Keadaan 10/7/2015 Sistem Kecerdasan Buatan Masalah, Ruang Masalah dan Pencarian Solusi Bahan Bacaan : Sri Kusumadewi, Artificial Intelligence. Russel, Artificial Intelligence Modern Approach 2 bagian utama kecerdasan buatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pengembangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pengembangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pengembangan Sistem Metode yang digunakan untuk pengembangan sistem dalam penelitian ini adalah model proses Prototype. Model prototype (Prototyping model)

Lebih terperinci

Penjelasan Tentang Microsoft Silverlight

Penjelasan Tentang Microsoft Silverlight Penjelasan Tentang Microsoft Silverlight Andy Nova Wijaya Andynova.wijaya@yahoo.com :: http://andynovawijaya.wordpress.com/ Abstrak Silverlight adalah sebuah kerangka pengembangan atau framework untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan oleh pemilik kos sedangkan lama waktu penyewaan ditentukan sendiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan oleh pemilik kos sedangkan lama waktu penyewaan ditentukan sendiri BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Studi Tentang Kos-kos Kos merupakan salah satu tempat penyedia jasa penginapan atau tempat tinggal sementara yang terdiri dari beberapa kamar dan setiap

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Umum Perusahaan NIKO FURNITURE adalah perusahaan swasta, yang didirikan pada tahun 2000. Perusahaan ini bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

HTML 5 TIMOTIUS FLOREAN,

HTML 5 TIMOTIUS FLOREAN, HTML 5 TIMOTIUS FLOREAN, 111120124 Apa itu HTML 5? HTML5 adalah sebuah markup language untuk menstrukturkan dan menampilkan isi dari World Wide Web, sebuah teknologi inti dari Internet. HTML5 adalah revisi

Lebih terperinci

INTELEGENSI BUATAN. Pertemuan 2,3 Problem, Space, Search. M. Miftakul Amin, M. Eng. website :

INTELEGENSI BUATAN. Pertemuan 2,3 Problem, Space, Search. M. Miftakul Amin, M. Eng. website : INTELEGENSI BUATAN Pertemuan 2,3 Problem, Space, Search M. Miftakul Amin, M. Eng. e-mail: mmiftakulamin@gmail.com website : http://mafisamin.web.ugm.ac.id Jurusan Teknik Komputer Jurusan Teknik Komputer

Lebih terperinci

ANALISA ALGORITMA GENETIKA DALAM TRAVELLING SALESMAN PROBLEM SIMETRI. Lindawati Syam M.P.Siallagan 1 S.Novani 2

ANALISA ALGORITMA GENETIKA DALAM TRAVELLING SALESMAN PROBLEM SIMETRI. Lindawati Syam M.P.Siallagan 1 S.Novani 2 ANALISA ALGORITMA GENETIKA DALAM TRAVELLING SALESMAN PROBLEM SIMETRI Lindawati Syam M.P.Siallagan 1 S.Novani 2 Jurusan Teknik Informatika, FT, Jl. Dipati Ukur Bandung ABSTRAK Masalah Travelling Salesman

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Sistem, Informasi dan Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Sistem, Informasi dan Sistem Informasi 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem, Informasi dan Sistem Informasi 2.1.1 Sistem Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) atau bahasa Yunani (sustēma) yang berarti suatu kesatuan yang terdiri

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan perangkat keras yang akan mendukung jalannya aplikasi. Perangkat lunak dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan perangkat keras yang akan mendukung jalannya aplikasi. Perangkat lunak dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Untuk implementasi sistem ini ada beberapa spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang akan mendukung jalannya aplikasi. Perangkat lunak dan

Lebih terperinci

Sejarah HTML5. Abstrak. Pendahuluan. Reni Resiani Sunmaryati

Sejarah HTML5. Abstrak. Pendahuluan. Reni Resiani Sunmaryati Sejarah HTML5 Reni Resiani Sunmaryati resiani.reni@yahoo.com Abstrak HTML5 adalah suatu spesifikasi sebagai hasil perbaikan dari standard HTML sebelumnya yang dikeluarkan oleh W3C (World Wide Web Consortium)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari hari, selalu dilakukan perjalanan dari satu titik atau lokasi ke lokasi yang lain dengan mempertimbangkan efisiensi waktu dan biaya sehingga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Multimedia Multimedia merupakan suatu konsep dan teknologi baru dalam bidang teknologi informasi. Dimana teks, gambar, suara, animasi dan video disatukan dalam computer

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet telah memberikan akses informasi tanpa mengenal batasan ruang dan waktu. Informasi dapat diakses kapan saja secara global. Seiring berkembangnya teknologi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab kajian pustaka berikut ini akan dibahas beberapa materi yang meliputi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab kajian pustaka berikut ini akan dibahas beberapa materi yang meliputi BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab kajian pustaka berikut ini akan dibahas beberapa materi yang meliputi graf, permasalahan optimasi, model matematika dari objek wisata di Yogyakarta, dan algoritma genetika

Lebih terperinci

PERBEDAAN GRAFIKA COMPUTER DAN IMAGE PROCESSING. by Ocvita Ardhiani

PERBEDAAN GRAFIKA COMPUTER DAN IMAGE PROCESSING. by Ocvita Ardhiani PERBEDAAN GRAFIKA COMPUTER DAN IMAGE PROCESSING by Ocvita Ardhiani Perbedaan grafika computer dan image processing Pengolahan citra (image processing) Berorientasi pixel Mengolah data citra untuk mendapatkan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN LAHAN POTENSIAL DENGAN MENGGUNAKAN IMAGE PROCESSING

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN LAHAN POTENSIAL DENGAN MENGGUNAKAN IMAGE PROCESSING REVIEW JURNAL SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN LAHAN POTENSIAL DENGAN MENGGUNAKAN IMAGE PROCESSING DISUSUN OLEH 1. Adriyanto Prasetyo (K3513003) 2. Muhammad Cholid Arrofiq (K3513041) PENDIDIKAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MASALAH

BAB IV ANALISIS MASALAH BAB IV ANALISIS MASALAH 4.1 Tampilan Program Persoalan TSP yang dibahas pada tugas akhir ini memiliki kompleksitas atau ruang solusi yang jauh lebih besar dari TSP biasa yakni TSP asimetris dan simetris.

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi web yang semakin berkembang cepat, aplikasi-aplikasi web yang bermunculan juga semakin banyak, dimulai dari aplikasi web

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Penelitian Sebelumnya

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Penelitian Sebelumnya 5 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Penelitian Sebelumnya Traveling salesman problem (TSP) merupakan salah satu permasalahan yang telah sering diangkat dalam berbagai studi kasus dengan penerapan berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan sistem komputerisasi. Salah satu bentuk perusahaan yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan sistem komputerisasi. Salah satu bentuk perusahaan yang sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini komputer merupakan kebutuhan yang umum dalam sebuah perusahaan. Di dalam perusahaan, banyak hal menjadi lebih efisien dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi persoalanpersoalan yang muncul dalam pembuatan sistem, hal ini dilakukan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

WEBGIS. Tujuan. Arna fariza. Setelah menyelesaikan bab ini, anda diharapkan dapat: Memahami tentang Web GIS Mengetahui software2 untuk Web GIS

WEBGIS. Tujuan. Arna fariza. Setelah menyelesaikan bab ini, anda diharapkan dapat: Memahami tentang Web GIS Mengetahui software2 untuk Web GIS WEBGIS Arna fariza Politeknik elektronika negeri surabaya Tujuan Setelah menyelesaikan bab ini, anda diharapkan dapat: Memahami tentang Web GIS Mengetahui software2 untuk Web GIS 1 Overview Web GIS GIS

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIK UNTUK OPTIMASI POLA PENYUSUNAN BARANG DALAM RUANG TIGA DIMENSI ABSTRAK

PENERAPAN ALGORITMA GENETIK UNTUK OPTIMASI POLA PENYUSUNAN BARANG DALAM RUANG TIGA DIMENSI ABSTRAK PENERAPAN ALGORITMA GENETIK UNTUK OPTIMASI POLA PENYUSUNAN BARANG DALAM RUANG TIGA DIMENSI Eddy Triswanto Setyoadi, ST., M.Kom. ABSTRAK Melakukan optimasi dalam pola penyusunan barang di dalam ruang tiga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Randy L Haupt & Sue Ellen Haupt, Practical Genetic Algorithms second edition, Wiley Interscience,2004.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Randy L Haupt & Sue Ellen Haupt, Practical Genetic Algorithms second edition, Wiley Interscience,2004. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seseorang salesman tentu akan sangat kesulitan jika harus mengunjungi semua kota sendirian, oleh karena itu dibutuhkan beberapa orang salesman untuk membagi

Lebih terperinci

APLIKASI SIMULATED ANNEALING UNTUK MENYELESAIKAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

APLIKASI SIMULATED ANNEALING UNTUK MENYELESAIKAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No. 1 (2015), hal 25 32. APLIKASI SIMULATED ANNEALING UNTUK MENYELESAIKAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Edi Samana, Bayu Prihandono, Evi Noviani

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Analisis bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada pada sistem serta menentukan kebutuhan dari sistem yang dibangun.analisis tersebut

Lebih terperinci

OPTIMASI POLA PENYUSUNAN BARANG DALAM RUANG TIGA DIMENSI MENGGUNAKAN METODE GENETIC ALGORITHMS

OPTIMASI POLA PENYUSUNAN BARANG DALAM RUANG TIGA DIMENSI MENGGUNAKAN METODE GENETIC ALGORITHMS OPTIMASI POLA PENYUSUNAN BARANG DALAM RUANG TIGA DIMENSI MENGGUNAKAN METODE GENETIC ALGORITHMS Kartika Gunadi, Irwan Kristanto Julistiono Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II TINJUN PUSTK 2.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis atau Geographic Information Sistem (GIS) merupakan sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa,

Lebih terperinci

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm Jurnal Telematika, vol.9 no.1, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-251 Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. dari OOP (Object Oriented Programming) di mana dalam prosesnya, hal-hal

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. dari OOP (Object Oriented Programming) di mana dalam prosesnya, hal-hal BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Spesifikasi Rumusan Rancangan Program Algoritma Genetika dirancang dengan mengikuti prinsip-prinsip dan sifatsifat dari OOP (Object Oriented Programming) di mana dalam prosesnya,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Komputer berasal dari bahasa latin computare yang mengandung arti menghitung. Jadi, komputer dapat diartikan alat untuk menghitung. Perkembangan teknologi komputer

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Basidata ( Database Design ) Proses perancangan database merupakan bagian dari micro lifecycle. Sedangkan kegiatan-kegiatan yang terdapat di dalam proses tersebut

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN JASA KARGO. Budi Maryanto

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN JASA KARGO. Budi Maryanto Media Informatika Vol.13 No.2 (2014) PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN JASA KARGO Budi Maryanto Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132 E-mail :

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR

PRESENTASI TUGAS AKHIR PRESENTASI TUGAS AKHIR Travelling Salesman Problem menggunakan Algoritma Genetika Via GPS berbasis Android (kata kunci : android,gps,google Maps, Algoritma Genetika, TSP) Penyusun Tugas Akhir : Azmi Baharudin

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Analisis Permasalahan TSP merupakan suatu masalah klasik yang telah ada sejak tahun 1800-an, sejauh ini telah cukup banyak metode yang diciptakan untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Majunya teknologi informasi merupakan suatu perkembangan yang memberikan akses terhadap perubahan kehidupan masyarakat. Dunia informasi menjadi salah satu wilayah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Traveling Salesman Problem (TSP) adalah permasalahan dimana seorang salesman harus mengunjungi semua kota yang ada dan kota tersebut hanya boleh dikunjungi tepat satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG TUGAS AKHIR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG TUGAS AKHIR Kunci dari sukses Internet adalah adanya pertukaran data yang praktis, yang pada awal-nya hanya berupa teks yang ditampilkan dalam bentuk halaman web,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Pencarian Lokasi Terdekat Kantor PLN Medan Berbasis Android yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan

Lebih terperinci

Lingkup Metode Optimasi

Lingkup Metode Optimasi Algoritma Genetika Lingkup Metode Optimasi Analitik Linier Non Linier Single Variabel Multi Variabel Dgn Kendala Tanpa Kendala Numerik Fibonacci Evolusi Complex Combinasi Intelijen/ Evolusi Fuzzy Logic

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi terutama teknologi multimedia dewasa

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi terutama teknologi multimedia dewasa BAB 1 PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi terutama teknologi multimedia dewasa ini telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia sekarang ini menjadi sedemikian

Lebih terperinci

Tipe dan Jenis Layar Komputer Grafik. By Ocvita Ardhiani.

Tipe dan Jenis Layar Komputer Grafik. By Ocvita Ardhiani. Tipe dan Jenis Layar Komputer Grafik By Ocvita Ardhiani. PENGERTIAN GRAFIKA KOMPUTER Grafika komputer adalah bidang dari komputasi visual dimana penggunaan komputer akan menghasilkan gambar visual secara

Lebih terperinci

1. BAB III 2. LANDASAN TEORI

1. BAB III 2. LANDASAN TEORI 1. BAB III 2. LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Informasi Untuk memahami pengertian sistem informasi harus dilihat keterkaitan antara data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk sistem informasi. Menurut

Lebih terperinci

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle Kun Siwi Trilestari [1], Ade Andri Hendriadi [2] Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Singaperbanga Karawang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Berbagai macam cara yang dilakukan seorang programmer untuk memperoleh suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Berbagai macam cara yang dilakukan seorang programmer untuk memperoleh suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Berbagai macam cara yang dilakukan seorang programmer untuk memperoleh suatu perkembangan ilmu yang up to date terkususnya dalam dunia IT. Mereka mengekspresikan perkembangan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang BAB IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi Sistem Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan agar program simulasi Tata Letak Tempat Sampah dengan Algoritma

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Animasi ini dirancang sebagai bahan pengenalan (introduction), dimana pengenalan menggunakan animasi ini diharapkan dapat memberikan kesan menarik dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di dunia sudah sangat maju dibandingkan dengan teknologi yang ada beberapa tahun yang lalu. Perkembangan teknologi ini harus dapat dimanfaatkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi. Karena topik dari penulis memiliki sedikit nilai fotografi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuransi merupakan penjaminan yang berlaku dalam masyarakat modern. Masyarakat modern sekarang ini menginginkan rasa aman (safety) bagi kelangsungan kehidupannya.

Lebih terperinci

Grafika 2 dimensi Transformasi 2 dimensi Penggeseran pada grafika Penskalaan Pemutaran grafika Shearing Sistem koordinat homogen Transformasi

Grafika 2 dimensi Transformasi 2 dimensi Penggeseran pada grafika Penskalaan Pemutaran grafika Shearing Sistem koordinat homogen Transformasi Komputer Grafik Daftar Pustaka Pokok Bahasan Pengenalan Grafika Komputer Definisi Sejarah Grafika Komputer Sistem Grafika komputer Penerapan Grafika Komputer Penggambaran Grafika Pengertian Pixel Tipe

Lebih terperinci

Bab 4. Implementasi dan Evaluasi. Seperti yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya, aplikasi yang dibuat

Bab 4. Implementasi dan Evaluasi. Seperti yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya, aplikasi yang dibuat 152 Bab 4 Implementasi dan Evaluasi 4 Implementasi dan evaluasi 4.1 Implementasi Seperti yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya, aplikasi yang dibuat diharapkan dapat menjadi solusi pada perancangan

Lebih terperinci

Matematika dan Statistika

Matematika dan Statistika ISSN 1411-6669 MAJALAH ILMIAH Matematika dan Statistika DITERBITKAN OLEH: JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS JEMBER Majalah Ilmiah Matematika dan Statistika APLIKASI ALGORITMA SEMUT DAN ALGORITMA CHEAPEST

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Yosef Murya Kusuma Ardhana. ST., M.Kom

PENDAHULUAN Yosef Murya Kusuma Ardhana. ST., M.Kom PENDAHULUAN Yosef Murya Kusuma Ardhana. ST., M.Kom WWW World Wide Web atau lebih sering dikenal sebagai Web adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), yang memudahkan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komputer yang semakin pesat dapat digunakan untuk membantu mempermudah manusia dalam melakukan

1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komputer yang semakin pesat dapat digunakan untuk membantu mempermudah manusia dalam melakukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komputer yang semakin pesat dapat digunakan untuk membantu mempermudah manusia dalam melakukan pekerjaannya. Kini, komputer sudah banyak

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM OPTIMASI PENJADWALAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI SURABAYA SECARA ADAPTIF MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA

PERANCANGAN SISTEM OPTIMASI PENJADWALAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI SURABAYA SECARA ADAPTIF MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA PERANCANGAN SISTEM OPTIMASI PENJADWALAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI SURABAYA SECARA ADAPTIF MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA Febrianto Nur Anwari, Arna Fariza, S.Kom, M.Kom, Entin Martiana S.Kom, M.Kom,

Lebih terperinci

Materi 2 Komputer Aplikasi IT (KAIT) 2 SKS Semester 1 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com

Materi 2 Komputer Aplikasi IT (KAIT) 2 SKS Semester 1 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com Materi 2 Komputer Aplikasi IT (KAIT) 2 SKS Semester 1 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com Nama Mahasiswa NIM Kelas Kompetensi Dasar 1. Memahami cara kerja world

Lebih terperinci

ANALISA KEBUTUHAN WAKTU PADA PROSES PENYELESAIAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM

ANALISA KEBUTUHAN WAKTU PADA PROSES PENYELESAIAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM ANALISA KEBUTUHAN WAKTU PADA PROSES PENYELESAIAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM Hari Murti 1, R. Soelistijadi 2, Sugiyamto 3 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank

Lebih terperinci

Mahasiswa memahami Pengertian, fungsi, aplikasi untuk menjalankan JavaScript, cara menjalankan kode, cara memasukkan kode JavaScript ke dalam HTML

Mahasiswa memahami Pengertian, fungsi, aplikasi untuk menjalankan JavaScript, cara menjalankan kode, cara memasukkan kode JavaScript ke dalam HTML Pengenalan JavaScript Standar Kompetensi Mahasiswa memahami Pengertian, fungsi, aplikasi untuk menjalankan JavaScript, cara menjalankan kode, cara memasukkan kode JavaScript ke dalam HTML Indikator Hasil

Lebih terperinci

Perancangan Multimedia untuk World Wide Web Pertemuan 12

Perancangan Multimedia untuk World Wide Web Pertemuan 12 Matakuliah : T0732 / Sistem Multimedia Tahun : 2007 Perancangan Multimedia untuk World Wide Web Pertemuan 12 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : menyesuaikan desain

Lebih terperinci