PERANCANGAN KOMPETENSI DAN ALAT UKUR KOMPETENSI KARYAWAN KEAHLIAN ELECTRICAL DI PT XYZ

Transkripsi

1 PERANCANGAN KOMPETENSI DAN ALAT UKUR KOMPETENSI KARYAWAN KEAHLIAN ELECTRICAL DI PT XYZ Muhammad Mufti Kamil, Rizky Afrian Renadri, Amelia Kurniawati, Nia Ambarsari,, Program Studi Teknik Industri, Program Studi Sistem Informasi, Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi No.. Terusan Buah Batu, Bandung 0 muftikamil@gmail.com, afrian.rizky@gmail.com, amelia.kurniawati@gmail.com, ambarsarinia@gmail.com ABSTRAK Penilaian kompetensi merupakan kegiatan untuk melakukan evaluasi kerja terhadap karyawan Bidang Machinery and Laboratory Departemen Maintenance PT XYZ. Dalam melakukan penilaian kompetensi dibutuhkan alat ukur kompetensi yang menjadi dasar penilaian. Alat ukur tersebut dapat berasal dari knowledge seseorang dan diperlukan proses konversi knowledge untuk mendokumentasikan knowledege tersebut dari bentuk tacit knowledge menjadi bentuk explicit knowledge, sehingga dapat tersimpan dengan baik dan dapat menjadi dasar penilaian kompetensi karyawan. Kompetensi dan alat ukur kompetensi yang dirancang adalah untuk karyawan keahlian electrical dengan disesuaikan dengan deskripsi kerja dari karyawan yang mempunyai keahlian tersebut. Knowledge conversion dengan metode SECI dapat menjadi solusi untuk melakukan pendokumentasian knowledge tentang alat ukur dan cara pengukuran kompetensi karyawan. Metode SECI memiliki empat tahap yaitu socialization, externalization, combination, dan internalization. Kata kunci: alat ukur, penilaian kompetensi, knowledge conversion, kompetensi karyawan. ABSTRACT Performance assessment is activity to evaluate employee s work on Field Machinery and Laboratory Maintenance Department XYZ Company. In order to assessing employee s work, measurement tools isneeded as a basic of performance assessment. Those tools can be captured from a certain person knowledge and the knowledge conversion process is required to document the knowledge of tacit form into explicit form, so it can be stored properly and can be the basic of the employee s performance assessment.competencies and its measurement tools are designed for electrical expertise employee, adapted with its job description. Knowledge conversion using SECI method can be a solution to undertake documentation of knowledge about measurement tools and how to measure employee s competency. SECI method has four stages which are socialization, externalization, combination, and internalization. Keywords Measurement tools, performance assessment, knowledge conversion, employee s competency. I. PENDAHULUAN Manajemen adalah suatu cara untuk merencanakan, mengumpulkan dan mengorganisir, memimpin dan mengendalikan sumber daya untuk satu tujuan. adalah data dan informasi yang digabung dengan, intuisi, pengalaman, gagasan, motivasi dari sumber yang kompeten. Horwitch dan Armacost (00, dalam Sangkala, 00) mendefinisikan knowledge management sebagai pelaksanaan, penciptaan, penangkapan, pentransferan, dan pengaksesan pengetahuan dan informasi yang tepat ketika dibutuhkan untuk membuat keputusan yang lebih baik, bertindak dengan cara tepat serta memberikan hasil dalam rangka mendukung strategi bisnis. Sebuah pekerjaan memiliki kompetensi atau kriteria yang dibutuhkan oleh karyawan untuk mengerjakannya.

2 Untuk dapat melakukan pekerjaan secara efektif dan tepat sasaran maka kompetensi yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut wajib untuk dimiliki. Menurut McClelland (, dalam Rivai dan Sagala, 0) kompetensi tersebut dapat berupa pola pengetahuan, keterampilan,, perilaku dan karakteristik lain yang bisa diukur yang dibutuhkan oleh seseorang untuk melakukan pekerjaan atau fungsi pekerjaan dengan baik. Menurut Boyatzis (dalam Hutapea Thoha, 00) kompetensi adalah kapasitas yang ada pada seseorang yang bisa membuat orang tersebut mampu memenuhi apa yang disyaratkan oleh pekerjaan dalam suatu organisasi sehingga organisasi tersebut mampu mencapai hasil yang diharapkan. Biasanya kompetensi yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan melekat pada diri seorang karyawan dan masih berupa tacit knowledge yang hanya bisa diketahui pemiliknya. Salah satu perusahaan industri pesawat yaitu PT XYZ, adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam industri pesawat terbang. PT XYZ merupakan industri pesawat pertama dan satu-satunya yang ada di Indonesia. Departemen Maintenance merupakan bagian dalam PT XYZ yang bertugas melakukan perawatan fasilitas contohnya - untuk memproduksi komponen pesawat terbang. Jenis-jenis perawatan fasilitas yang dilakukan adalah predictive dan corrective. Dalam departemen tersebut terdapat karyawan yang bertugas untuk melakukan perawatan bagian pada, yang disebut karyawan keahlian electrical. Pekerjaan tersebut secara umum mengharuskan karyawan untuk memahami permasalahan seperti jalur-jalur, daya, dan jenis sumber yang digunakan pada sebuah dan melakukan perawatan jika terpadat kendala pada bagian tersebut. Sebagai sebuah pekerjaan, keahlian tersebut harus memiliki kompetensi yang dibutuhkan seorang karyawan untuk melakukan pekerjaannya dan alat ukur kompetensinya untuk mengetahui apakah karyawan tersebut bisa melakukan pekerjaannya dengan benar. Dengan adanya kompetensi dan alat ukur kompetensi dapat dilakukan penilaian kompetensi karyawan. II. METODOLOGI Gambar. Spiral Knowledge Sumber : Nonaka dan Takeuchi () ) Socialization Pada tahap ini terjadi perubahan aktivitas knowledge dari tacit-to-tacit. Knowledge tentang deskripsi kerja dari keahlian karyawan tersebut diambil dari wawancara kepada tiga karyawan senior yang telah mempunyai pengalaman bekerja minimal 0 tahun. Selain itu, knowledge tersebut juga dapat berupa pengalaman-pengalaman responden dalam melakukan perawatan pada bidang electrical. ) Externalization Pada tahap ini terjadi aktivitas perubahan knowledge tacit-to-explicit. Dengan membuat dokumentasi hasil wawancara yang telah dilakukan pada tahap socialization. Kegiatan pendokumentasian tersebut dimulai dari job title dan job purpose dari karyawan keahlian electrical. Berdasarkan knwoledge tersebut, dapat ditentukan kompetensi dan alat ukur kompetensi yang dibutuhkan. Berdasarkan wawancara, Tabel menunjukkan knowledge kompetensi karyawan keahlian electrical berdasarkan responden dan Tabel menunjukkan knowledge alat ukur dari masing-masing kompetensi untuk masing-masing responden yang telah didokumentasikan sebelumnya. Tabel. Dokumentasi Knowledge Kompetensi Karyawan Keahlian Electrical No Kompetensi Responden I Responden II Responden III Perancangan kompetensi dan alat ukur kompetensi dilakukan dengan metode SECI.

3 alat ukur keakuratan matematika pengetahuan jenis Lulusan dari bidang cara kerja servo dalam filosofi teknik Kemampuan bahasa Disiplin teknik membongkar langkahlangkah Automatic Pallet Change dan Automatic Tools Change Minimal lulusan dari SMK alat ukur keakuratan alat bantu bongkar alat ukur yang berhubungan dengan daya matematika cara kerja servo dalam filosofi dan prosedur Lulusan dari bidang elektro panduan Kemampuan bahasa jalur-jalur skema hidrolik Tabel. Dokumentasi Knowledge Alat Ukur Kompetensi Karyawan Keahlian Electrical N o Alat Ukur Kompetensi Responden I Responden II Responden III Rajin bertanya, dial indicator kemauan voltmeter, dan alat-alat untuk belajar amperemeter, ukur membongkar dan ohmmeter lainnya rumus phytagoras panduan dari daya dari nilai tegangan, jenis-jenis Surat ijazah (SMK dan sederajat/d/s /dll) tentang servo spindel (putaran) dan axis (gerakan) tentang Preventive Maintenance, Corrective Maintenance, dan Predictive Maintenance panduan dari segi mechanical manual book atau petunjuk dalam bahasa ) Combination segi mechanical langlahlangkah dalam membongkar langkahlangkah Automatic Pallet Change dan Automatic Tools Change Ijazah SMK dan sederajat dial indicator dan alat-alat ukur lainnya alat bantu bongkar arus, dan hambatan pada rumus-rumus yang diperlukan tentang servo spindel (putaran) dan axis (gerakan) tentang Preventive Maintenance dan Corrective Maintenance Surat ijazah (SMK dan sederajat/d/s /dll) panduan dari segi electrical manual book atau petunjuk dalam bahasa tentang jalurjalur pada skema hidrolik Pada tahap ini terjadi aktivitas perubahan knowledge explicit-to-explicit. Kompetensi dan alat ukur kompetensi karyawan keahlian electrical dilakukan

4 penggabungan melalui brainstorming dan memilih best practice alat ukur untuk masing-masing kompetensi. Kompetensi dan alat ukur dari masing-masing responden dikelompokan dan dilakukan brainstorming untuk mencari kompetensi dan alat ukur mana yang sesuai dengan keahlian tersebut. Kompetensi karyawan keahlian electrical dilakukan pembobotan dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), sehingga menghasilkan bobot untuk melakukan penilaian kompetensi karyawan. AHP merupakan suatu model pengambilan keputusan yang komprehensif dengan memperhitungkan hal-hal yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Dalam model pengambilan keputusan dengan AHP pada dasarnya berusaha menutupi semua kekurangan dari model-model sebelumnya. AHP juga memungkinkan ke struktur suatu sistem dan lingkungan kedalam komponen saling berinteraksi dan kemudian menyatukannya dengan mengukur dan mengatur dampak dari kesalahan sistem komponen (Saaty, 00). Proses perhitungan AHP meliputi : peritungan matriks perbandingan berpasangan, matriks normalisasi, priority vector, dan uji konsistensi. Hasil dari perhitungan AHP dapat dilihat pada Tabel. Selain knowledge yang didapatkan dari responden, ada explicit knowledge lain yang ikut digabungkan. Explicit knowledge tersebut sudah ditetapkan sebelumnya, ditunjukkan pada Tabel. Sama dengan kompetensi dan alat ukur, dalam menggabungkan explicit knowledge tersebut juga disesuaikan dengan kompetensi yang sudah didapatkan. Tabel. Explicit Knowledge Kompetensi Karyawan No Kompetensi Kriteria KLH Microsoft Office Umum Safety Basic PLC Basic CNC Machine Basic Operator Machine Basic Electronic Basic Electric Basic Mechanical Basic Maintenance English Elementary Ball Bar Calibration System Kemampuan Dasar Laser Calibration System Basic Pneumatic System Basic Hydraulic System Basic Air Conditioning System Basic Technical Drawing Operation Oscilloscope Basic Technical Digital 0 Computer Operation ) Internalization Pada tahap ini terjadi aktivitas perubahan knowledge explicit-to-tacit dengan melakukan Focus Group Discussion (FGD) terhadap karyawan yaitu mensosialisasikan kompetensi dan alat ukur kompetensi karyawan keahlian electrical yang digunakan sebagai dasar penilaian kompetensi. III. HASIL A. Kompetensi Karyawan Keahlian Electrical Hasil penggabungan knowledge kompetensi karyawan electrical dan masing-masing pembobotannya ditunjukan pada Tabel. Tabel. Gabungan Knowledge Kompetensi Karyawan dan Bobot No Kompetensi Bobot alat ukur yang berhubungan dengan.% matematika.0% filosofi dan prosedur.% Lulusan dari bidang elektro.% panduan.% Kemampuan Bahasa.% Kemampuan dasar-dasar electrical.% tentang sistem kalibrasi.% tentang sistem kerja.%

5 untuk CMMS.% Mempunyai pemahaman tentang KLH.% Microsoft Office.% untuk CMMS.% Mempunyai pemahaman tentang KLH.0% Microsoft Office.% Kemampuan bahasa Kemampuan dasardasar electrical tentang sistem kalibrasi manual book atau petunjuk dalam Bahasa jenis sumber dan jalur (input output) Menggunakan osciloscope B. Alat Ukur Kompetensi Karyawan Keahlian Electrical Hasil penggabungan knowledge alat ukur untuk masing-masing kompetensi karyawan electrical ditunjukan pada Tabel. Tabel. Gabungan Knowledge Alat Ukur Kompetensi Karyawan No Kompetensi Alat Ukur alat ukur yang berhubungan dengan alat ukur voltmeter, amperemeter dan avometer tentang sistem kerja untuk CMMS Mempunyai pemahaman tentang KLH Basic CNC, Basic Pneumatic System, Basic PLC, Basic Air Conditioning System, Basic Technical Digital, dan Operation Osciloscope CMMS KLH dasar-dasar matematika filosofi dan prosedur Lulusan dari bidang elektro panduan besaranbesaran dalam rangkaian daya filosofi dan prosedur preventive dan corrective Surat ijazah (SMK dan sederajat/d/s/dll) panduan dari segi electrical Microsoft Office IV. KESIMPULAN Microsoft Word dan Microsoft Excel Dokumentasi knowledge dari bentuk tacit knowledge kompetensi dan alat ukur kompetensi dilakukan dengan mengelompokan knowledge tersebut sesuai dengan keahlian karyawan dengan membuat tabel untuk kompetensi dan alat ukur kompetensi serta pemberian bobot kompetensi dilakukan dengan metode AHP. Kesimpulan dari penelitian ini adalah : Nilai bobot dari setiap kompetensi electrical yang dapat digunakan untuk mempermudah melakukan pengukuran penilaian karyawan.

6 Alat ukur untuk setiap kompetensi electrical yang dapat digunakan untuk mempermudah melakukan pengukuran penilaian karyawan. DAFTAR PUSTAKA [] Nonaka, I., Takeuchi, H. 00. Hitotsubashi on Knowledge Management. [] Nonaka, I., Takeuchi, H., The Knowledge- Creating Company, Oxford University Press, New York, U.S. [] Rivai, Veithzal & Sagala, Ella Jauvani 0, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, edk, Rajawali Pers, Jakarta. [] Sangkala, 00, Knowledge Management, Raja Grafindo Persada, Jakarta. [] Saaty, L. T., 00, Decision Making With The Analytic Hierarchy Process Int. J. Services Sciences, Vol., No.. Inderscience Enterprises Ltd.