NYAMUK, GAJAH KECIL PEMANGSA BAKTERI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NYAMUK, GAJAH KECIL PEMANGSA BAKTERI"

Transkripsi

1 NYAMUK, GAJAH KECIL PEMANGSA BAKTERI Sumber: Harun Yahya,CNN, National Institute of Immunology and Departement Microbiology, Molecular and Imunology, Bloomberg School of Public Health, Departement Chemical and Biomolecular Engneering, Georgia University Research, National institute of Allergy and Infectious Disease, wayne J.Crans Associate Professor in Entomology/ Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu.adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan? Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberinya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik (QS Al- Baqarah : 26). Nyamuk adalah salah satu hewan yang disebutkan dalan Alquran, sehingga wajar kiranya makhluk yang satu ini memiliki keistimewaan. Nabi Shallallahu alaihi Wassallampun sempat menyebutkan perumpamaan dunia dengan nyamuk, Seandainya dunia ini di sisi Allah senilai harganya dengan sayap nyamuk niscaya Allah tidak akan memberi minum barang seteguk sekalipun kepada orang kafir. (HR. Tarmidzi). Nyamuk adalah sejenis serangga yang masuk dalam ordo Diptera dan keluarga Culicidae. Ada sekitar 2500 jenis nyamuk diseluruh dunia. Ternyata nyamuk bukanlah binatang pemakan darah seperti yang diduga banyak orang. Hewan menakjubkan ini sama dengan lebah, makanannya adalah nektar yang bersih dan suci serta sumber gula dari tanaman dan buah. Adapun perburuan darah hanya dilakukan nyamuk betina dan tidak ada hubunganya dengan makan, karena darah itu digunakan sebagai nutrisi untuk pembentukan/pematangan telur nyamuk. Nyamuk mengalami metamorfosis meliputi : telur, larva, pupa dan nyamuk dewasa. Regenerasi nyamuk dimulai saat nyamuk jantan dewasa melakukan penerbangan kolosal hingga terlihat seperti awan. Nyamuk mengepakan sayapnya kali perdetik, inilah yang menyebabkan nyamuk mendengung. Ketika nyamuk betina memasuki kelompok tersebut, nyamuk jantan menggunakan antenanya sebagai organ pendengaran untuk menemukan seekor betina diantara awan nyamuk jantan. Pejantan mendeteksi betinanya dengan menangkap gelombang suara sayap betina yang berkecapan lebih tinggi dari dirinya. Setelah gelombang frekwensi ditemukan, maka keduanya akan menyamakan frekwensi suara untuk memulai pendekatan. Nyamuk jantan yang telah menemukan pasangan akan mencengkram sang betina menggunakan anggota tubuhnya yang berada disebelah organ seksual nyamuk jantan. Setelah betina berhasil dicengkram, pasangan nyamuk akan melakukan manuver perkawinan di udara kurang dari 15 detik. Selesai pembuahan, nyamuk jantan akan kembali kekelompoknya dan sejak saat itu, nyamuk betina memerlukan darah untuk perkembangan telurnya. SENSOR PANAS CANGGIH Berbekal sensor panas, kimia, cahaya, suara, gas, dan kelembaban, nyamuk betina menyisir keberadan darah bagaikan helikopter tempur super canggih. Nyamuk hampir memiliki 100 mata. Sebagai mata majemuk, mata- mata ini terletak pada bagian atas kepalanya yang berfungsi

2 pembeda terang dan gelap serta gerakan. Jika seseorang tidur dengan lampu ruangan dimatikan ditengah kegelapan malam, bahkan seluruh tubuhnya diselimuti dan tangannya yang berada di luar selimut, nyamuk tetap akan mudah menemukan pembuluh darah dengan pemindaian reseptor panasnya. Pemindai panas memberikan citra warna yang berbeda pada setiap perbedaan suhu disetiap daerah tubuh. Oleh sebab itu gelap bukan masalah bagi nyamuk. Nyamuk memiliki organ yang bernama tarsi dan terletak dikaki depannya. Dengan organ ini nyamuk menemukan gelombang panas tubuh hingga dia akan tepat mendatangi targetnya. Alat penerima panas nyamuk dapat mendeteksi perbedaan suhu hingga sekecil 1/1000 C. Jadi apabila suhu tubuh manusia pada kondisi konstan 37 C, dan terdapat peningkatan suhu disebagian tubuh manusia sebesar 0,001 C saja, maka pembuluh kapiler didaerah tersebut akan terdeteksi oleh nyamuk. Lalu bagaimana mudahnya nyamuk menemukan seseorang jika orang tersebut naik 39 C? Reseptor panas inilah yang diadaptasi dalam tekhnologi militer. Layaknya telur ayam, telur nyamuk pun perlu protein, kolesterol, zat besi dan vitamin B yang akan berperan bagi pertumbuhan janin dalam telur. Namun nyamuk tak mampu memproduksi sendiri, oleh karena itu nyamuk betina baru akan mendapatkan zat-zat tersebut dari dalam darah. Jerry Butller dari pusat penelitian Entomology University of Florida menyatakan bahwa darah yang berbau asam, misalnya asam laktat dan asam urat, serta darah yang berbau kolesterol akan jadi primadona untuk dihisap oleh nyamuk. Artinya, nyamuk berburu darah yang mengandung protein dan unsur dasar penyusunnya seperti : gugus amin dan asam amino, zat besi, vitamin B, kolesterol asam urat, dan asam laktat demi kelangsungan spesiesnya. Protein, vitamin, zat besi dan kolesterol lazim terdapat dalam darah, namun faktor makan dan kebiasan yang akan membedakan komposisinya perindividu. Asam urat juga lazim ada dalam aliran darah karena terbentuk dari metabolisme purin hasil pemecahan makanan yang dikonsumsi. Hanya ketika berlebihan asam urat akan dibuang melalui urin atau disimpan dalam bentuk kristal asam urat dan akan menyebabkan pembengkakan. Sementara asam laktat adalah zat yang dihasilkan saat kontraksi otot berlebihan akan menurunkan ph otot sehingga menghasilkan rasa lelah atau nyeri pegal. Senyawa-senyawa yang dibutuhkan oleh nyamuk dan terdapat dalam darah secara otomatis menjadi syarat seleksi bagi penghisapan darah oleh nyamuk. Satu hal yang penting, tentunya nyamuk akan memmilih bahan kebutuhan bagi janinnya dari darah dengan konsentrasi yang optimal. BUKAN JARUM SUNTIK TERBANG Apabila nyamuk telah mengunci target, ia akan terbang secara zigzag hingga mendarat ditempat yang terpilih. Nyamuk hinggap dengan ke 6 kakinya diatas permukaan kulit dan akan mencari letak pembuluh darah dengan menggunakan probosis atau belalai nyamuk. Nyamuk hanya memerlukan waktu 10 detik untuk mencari pembuluh darah kapiler yang hanya berdiameter 5 10 µm dengan belalainya. Ujung belalai nyamuk terdiri dari 6 bagian yaitu, 2 pipa (labrum), 1 untuk mengisap darah dan satu lagi untuk memasukan cairan kedalam jaringan kulit, 2 gergaji (stylet), dan 2 pisau yang ujungnya tajam (stylet). Semua pipa dan peralatan bedah ini diselimuti oleh organ labium yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan seperti sarung senjata.

3 Banyak orang beranggapan bahwa belalai nyamuk betina tak ubahnya seperti jarum suntik terbang, benarkah demikian?. Jarum suntik hanya terdiri dari 1 lobang saluran yang akan menarik dan mengeluarkan cairan dari lobang yang sama. Tentu hal ini akan mudah menularkan banyak virus, seperti, HIV, Hepatis B dan C. Ini berbeda dengan jarum dari belali nyamuk. Penelitian Associate Research professor in Entomologi memperoleh kesimpulan bahwa virus HIV tidak dapat hidup nyaman diperut nyamuk, apalagi keluar berpindah ke orang lain. Pasalnya, enzim dalam perut nyamuk akan melumatkan virus yang ikut beserta darah sehingga tidak dapat berkembang biak. Alasan lain mengapa belalai nyamuk bukanlah jarum suntik terbang adalah perlu 10 juta nyamuk agar 1 virus HIV dapat disusupkan dalam tubuh seseorang yang darah dihisap. Selain itu, jika ada penderita HIV yang sirkulasi darah nya berkonsentrasi tinggi, hal ini tetap tidak membuat virus dari 1 orang ke orang yang lainnya. Ujung belalai nyamuk terdiri dari 2 saluran terpisah, dan saluran bersifat satu arah yang masing-masing tidak akan pernah mengkontaminasi yang lainnya.satu saluran dipakai untuk menghisap darah dan satu saluran yang lain dipakai untuk mengeluarkan air liur. Dua saluran ini akan memisahkan darah dengan liur yang disuntikan ke tubuh. Artinya, air liur yang dikeluarkan oleh nyamuk kedalam tubuh tidak dikeluarkan dari darah yang dihisap sebelumnya. Maka, mustahil virus akan berpindah dari darah ke tubuh melalui air liur nyamuk. Tekhnik pengisapan darah pada nyamuk menggunakan sistem yang sangat komplek. Setelah nyamuk mendarat diatas permukaan kulit, nyamuk akan mendeteksi sebuah titik dengan bibir pada belalinya. Lalu belalai yang mirip alat suntik ini akan didekatkan ke permukaan kulit. Nyamuk tidak bisa menusuk kulit menghunjamkan belaainya dengan tekanan, tidak seperti anggapan orang selama ini. Begitu labium atau sarung senjata ditarik ke 6 pisau tajam diujung belali mulai membedah permukaan kulit. Disini, tugas utama dilakukan oleh rahang atas yang setajam pisau dan rahang bawah yang memiliki gigi yang membengkok ke belakang. Nyamuk menggerakkan rahang bawah maju mundur seperti gergaji dan mengiris kulit dengan bantuan rahang atas. Lapisan kulit terluar yang harus dipotong nyamuk adalah epidermis. Epidermis berfungsi melindungi kulit dari pengaruh lingkungan luar, pada lapisan ini tidak terdapat pembuluh darah. Ketika bungkus sengat telah terbuka, sengat/jarum/labrum diselipkan melalui irisan pada kulit. Sengat yang mencapai pembuluh darah kapiler menandakan proses pengeboran berakhir. Pembuluh darah kapiler merupakan pembuluh darah kecil yang menghubungkan 2 pembuluh darah bersar (arteri dan vena). Di pembuluh darah ini terjadi pertukaran oksigen, air dan CO2 dan sari makanan dan juga kotoran antara darah dan jaringan tubuh sekitarnya. Jaringan pembuluh darah kapilermembentuk suatu anyaman rumit dimana setiap mm suatu jaringa memiliki sekitar 2000 kapiler darah. Rata-rata nyamuk perlu waktu 50 detik untuk memasukan belali kekulit manusia tanpa ada gangguan. JARUM AJAIB PENGHISAP DARAH Ketika jarum nyamuk didekatkan kekulit maka, maka ujung jarum nyamuk akan mengeluarkan sebuah jarum labrum yang terbuat dari serat-serat otot, ini artinya penghisapan darah segera dimulai. Cara kerja jarum ini mirip otot yang dapat mengerut / kantraksi /menegang. Karena sangat kecil dan tajam, jarum ini dapat dengan mudah menancap dikulit. Biasanya setelah jarum menancap (kira2 separuh panjangnya) nyamuk mulai menghisap darah.

4 Pangkal jarum probosis nyamuk terbuat dari lapisan yang elastis. Selain itu pada probosis sendiri terdapat jaringan yang dapat ditarik serta ketika menusuk dikombinasikan dengan getaran cepat kepala hingga diatas 17 Hz. Karena sistem ajaib pada jarum probosis ini, walaupun bentuknya kecil dan tipis namun jarum tersebut tidak mudah patah. Jarum nyamuk yang juga seperti belali ini tidak menimbulkan rasa sakit karena permukaan nya yang berbentuk seperti gergaji. Jarum probosis jauh lebih mutakhir dari jarum suntik, karena ukuran jarum suntik yang terlalu besar maka ketika ditusukkan akan mengenai urat syaraf dan menyebkan nyeri. Disamping itu permukaan jarum suntik adalah halus,tidak seperti probosis yang bergerigi. Ketika proses penghisapan oleh labrum pertama akan dimulai, maka akan timbul reaksi dari dalam tubuh akibat luka yang akan ditimbulkan oleh bedah mikron nyamuk. Bagi tubuh, luka seringan apapun pada pembuluh darah akan menyebabkan tubuh manusia mengeluarkan enzim yang menghentikan darah dan membekukan darah tersebut serta menghentikan kebocoran. Enzim ini tentunya menjadi masalah bagi nyamuk, sebab tubuh manusia juga akan bereaksi membekukan darah pada lobang yang dibuat nyamuk dan menutup luka tersebut. Artinya, nyamuk tidak akan bisa mengisap darah lagi. Akan tetapi, masalah ini dapat diatasi. Sebelum mulai mengisap darah, ia menyuntikan cairan khusus dari labrum yang terpisdengan labrum pengisap darah kedaalam irisan yang telah terbuka. Cairan ini menetralkan enzim pembeku darah. Maka, nyamuk dapat mengisap darah yang ia butuh kan tanpa terjadi pembekuan darah. Nyamuk akan menghisap darah sekitar 2,5 menit yang setara dengan pengisapan 2,8 mg darah. Subhanallah, darah yang terhisap 1,12 kali lebih berat dari tubuh nyamuk itu sendiri yang hanya beratnya 2,5 mg. Alarm nyamuk akan bekerja untuk menghentikan proses penghisapan ketika darah telah penuh sehingga dapat mencegah perut nyamuk meledak karena kelebihan menghisap darah. Setelah selesai mengisap darah, belalinyamuk akan ditarik keluar dari kulit dan kembali disarungkan dalam labium. Nyamuk membutuhkan waktu selama 3 4 hari untuk mengolah darah yang dihisapnya menelurkan telur-telurnya. Setelah itu nyamuk akan mencari darah baru. LIUR SERBAGUNA ANTIMIKROBA Ramuan dalam air liur yang terdiri dari dominasi kurang lebih 20 jenis ikatan protein ini dikeluarkan untuk membantu kelancaran penyaluran darah ke tubuh nyamuk saat penghisapan darah, membantu mencerna zat gula yang dimakan oleh nyamuk dan berperan sebagai cairan anti mikroba, agar makanan nyamuk yang berupa zat gula tersebut tidak terkontaminasi mikroba yang akan membunuh dirinya ketika dikonsumsi. Air liur yang dikeluarkan dari kelenjer liur nyamuk selain dipergunakan untuk memfasilitasi penghisapan darah, molekul air liur nyamuk juga sebagai alat pertahanan dan meminimalisir parast agar parasit tidak menginfeksi nyamuk itu sendiri. Saat proses penghisapan darah oleh nyamuk, suatu reaksi dari dalam tubuh akan merespon luka dengan agen-agen konstruksi penutup luka. Apabila ini terjadi nyamuk tidak akan mendapatkan darah yang diinginkan, oleh sebab itu dilepaslah air liur yang berfunsi menunda terjadinya penutupan pembuluh darah, membuat efek mati rasa atau anestesi, mencegah aktivitas pembekuan darah selama proses penghisapan, menahan agar trombosit tidak merekat untuk menyumbat kebocoran dan memberikan efek pelebaran pembuluh

5 darah. Air liur nyamuk yang bekerja mekanisme penghambatan nya menjadi inspirasi bagi desain obat terkait penyakit jantung yang efeknya bersahabat. Mekanisme air liur nyamuk terhadap respon fisiologis tubuh diduga dengan menekan pelepasan TNF-α, menekan Interleukin ( IL)- 2 yang berperan daaaalam perbanyakan sel T dan Sel B dan produksi IFN-Ƴ. Air liur nyamuk tidak mempengaruhi citokin IL-4 dan IL-5 yang berperan terhadap hypersensitivitas/alergi. Oleh sebab itu bekas zona penyedotan darah oleh nyamuk akan terlidat pelebaran (vasodilatasi) yang disebut bentol dan terasa gatal karena cairan ini. JENTIK PEMANGSA RENIK Setelah penghisapan darah selesai, nyamuk betina kan mencari tempat yang nyamuk bagi telur-telurnya. Dalam proses seleksi hunian yang nyaman bagi tumbuh kembang anak-anaknya sang ibu menggunakan keahlian dan fasilitas alat deteksi yang dibawa nya semenjak menjadi nyamuk betina dewasa. Adapun tempat yang dipilih bisa berupa kolam lumpur yang diisi air hujan, rawarawa, sawah,kolam renang atau bahkan beberapa tetes air dalam kolam bekas. Nyamuk betina memiliki alat pendeteksi dibawah perutnya yang dapat menentukan kandungan air, suhu dan kelembaban untuk mencari tempat yang cocok bagi telur. Sang ibu akan melakukan pemindaian tanah untuk mendapatkan hasil yang meyakinkan. Proses penetuan tempat meliputipenyelidikan status tanah, mengevaluasi temuan dan memutus kan sesuai dengan kesimpulan. Beberapa kriteria penting bagi pemilihan kubangan bagi air telur adalah air yang menggenang dan tak mengalir, terdapat tumbuhan yang berfotosintesis disekitarnya. Sang ibu mengerti, air yang tidak stabil dan cepat mengering aka membunuh jentik nyamuk. Tumbuhan yang berfotosintesis penting bagi jentik, karena akan memperkaya oksigen disekitar tempat tinggal jentik. Selain itu tingkat kelembaban sangat berpengaruh, karena enzim dan protein dalam telur akan diaktifkan oleh derajat kelembaban dan panas tertentu. Kriteria lainnya adalah jumlah pakan yang memadai. Oleh sebab itu jika dihadapkan pada pilihan antara air bersih dan air kotor,maka nyamuk akan memilih menetaskan telurnya di air kotor. Ini terjadi, agar telur mereka dapat berkembang dan mendapatka kesejahteraan dari makanan berupa bakteri, ganggang dan jenis mikroorganisme lainnya. Ketika akan bertelur, nyamuk akan menganalisa keadaan cuaca. Beberpa jenis nyamuk akan menunda untuk bertelur hingga turun hujan kedua atau ketiga walaupun saat itu adalah waktunya untuk bertelur. Induk jentik mengerti apabila bertelur sesaat setelah hujan pertama, maka kemungkinan curahan hujan kedua dan seterusnya akan menghancurkan telur-telurnya, dan jika demikian putuslah siklus kehidupan. Selain itu ada kemungkinan apabila hujan terjadi hanya sekali dan air akan mengering dengan cepat maka telur yang tengah menunggu untuk berkembang akan mati karena tanah yang akan mengering. Suhu untuk tempat pengeraman telur ntamuk adalah faktor penting. Ketika suhu mencapai derajat tertentu (minimal 10 C, maksimal sampai 30 C), maka perkembangan akan dipercepat. Jika batas maksimum terlampaui maka, perkembangan akan diperlambat sehingga mencegah kematian. Telur nyamuk memiliki kemampuan untuk bertahan terhadap kekringan dan cuaca dingin tanpa penjagaan induknya. Jika kondisi untuk berkembang kurang tepat maka telur akan menghidupkan

6 sistem Diapause, dimana telur akan menunda penetasan tanpa retak sama sekali. Kondisi yang penetasan ini dapat dipertahankan hingga bertahun-tahun lamanya tanpa merusak keadaan telur. Jenis nyamuk tertentu yang hidup di gurun memiliki kulit telur yang tebal dan dapat memecahkan diri setelah jangka waktu satu atau dua tahun. Nyamuk jenis lain yang tinggal disebuah danau bernama Mosquito Lake, telurnya dapat bertahan hidup dalam suasana beku hingga es di danau mencair mereka akan menetas seolah sesuatu ekstrim tidak baru saja terjadi selama berbulabulan. Inilah alasan yang menyebabkan mengapa nyamuk dapat hidup dalam berbagi situasi, di gurun pasir yang panas dan kering, disuasana pengapnya area tambang bawah tanah, sumur yang bersuhu hingga 60 C di bawah nol. Nyamuk betina dapat bertelur antara telur dalam sekali kelahiran. Warna awal telut adalah kuning cerah, namuntelur jenis Anopheles akan menyesuaikan warna dengan lingkungannya seperti seorang bunglon berganti warna. Secara umjum warna telur akan dikamuflasekan agar tidak dimangsa predator. Sebagi contoh telur yang ditelurkan pada malam hati akan menyesuaikan diri menjadi hitam. Intensitas cahaya memgang perana penting terhadap penyamaran wana telur nyamuk. Bentuk telur telah didesain dengan cukup kuat untuk bertahan di air. Telur nyamuk berbentuk seperti cakram yang mengapung dengan 11 mm dan dibawah telur terdapat rongarongga dan cekungan sebagai alat pelampung agar tidak tenggelam. Bentuk cakram berfungsi terhadap gelombang air yang dapat saja terjadi sewaktu-waktu. Gelatin pada telur juga berfungsi untuk mempertahankan kelembaban dan merekatkan telur pada suatu penambat hingga telur tidak mudah nyamuk hanyut terbawa aliran air. Bentuk selanjutnya setelah telur menetas adalah larva nyamuk yang besarnya lebih kurang 1-1,5 mm dengan bentuk tubuh terdiri dari kepala,, toraks dan abdomen. Normalnya, larva tinggal didalam air lebih kurang 8-10 hari dan akan terus memanjang sepanjang hari hingga besarnya meningkay 6-7 kali selam seminggu. Makanan larva nyamuk adalah bakteri, ganggang, mikroorganisme lainnya yang terdapat pada genangan air tempat hidup larva. Larva memiliki 4 set rambut halus di sekitar mulutnya untuk membuat pusaran air sehingga bakteri dan mikroorganisme lainnya yang terperangkap dalam pusaran air tersebut, terkecuali yang terperangkap pada rambut penyapunya. Dengan metode ini seekor larva dapat menyaring i0 cc air perhari. Larva akan terus bernafas selagi ia makan dengan kepala berada dibawah air dengan bantuan sebuah alat yang bekerja seperti pipa pernafasan untuk melakukan Snorkel. Pipa pernafasan ini ada belakang tubuhnya menghadap keatas air. Bebrapa jenis bahkan tetap dalam posisi sejajar dengan air karena bantuan tiga lubang pernafasan yang bekerja seperti pompa air pada lambungnya, Alat pernafasan pada larva menarik udara ke dalam dua kantung kecil dimana dua kantung ini terhubung dengan pembuluh kapiler yang terdapat disepanjang tubuh larva sehingga udara dapat tersalurkan ke seluruh tubuh. Diantara kantung-kantung tersebut terdapat jantung yang memompa kantung-kantung udara dengan detakan konstan hingga memungkinkan udara terdistribusi ke seleruh tubuh. Setelah tubuh jantung terdapat lambung dan usus yang memiliki fungsi penting bagi sistem pencernaan larva.

7 Suatu waktu larva dan pupa akan berada di bawah sinar matahari yang menyengat. Namun keadaan ini telah diantisipasi oleh larva atau pupa. Mereka akan mengeluarkan zat asam urat yang diberikan oleh ibu mereka ketika mengisap darah sebagai bekal untuk mengahdapi kondidi krisis panas yang memanggang tubuh mereka. Zat asam urat ini akan membentuk pigmen layaknya tabir surya bagi larva dan pupa yang transparan. Setelah larva menjadi pupa maka larva akan berganti kulit dan akan memiliki kukuran 10 mm. Fase pupa cukup singkat. Ketika berubah menjadi pupa, maka selang pernafasan selama fase larva akan tertutup. Selang pernafasan ini akan digantikan oleh dua saluran udara di depan tubuh pupa yang menghadap kepermukaan. Selama fase ini mereka seperti sedang hibernasi dimana hanya bernafas dan menunggu fase berakhir antara 3-4 hari ke depan.

8 Setelah masa pupa selesai, nyamuk muda akan keluar dri kepompong dengan memecahkan cangkang belakang. Nyamuk muda memiliki cairan di kepalanya ketika keluar cangkang dengan tubuh basah maka dia akan tenggelam dan mati. Setelah keluar cangkang,nyamuk muda akan beristirahat sejenak di permukaan air dan bersiap mengulang siklus yang menkjubkan yang dilakukan orang tuanya. Nyamuk muda akan berkembang menjadi nyamuk dewasa dengan panjang tubuh sebesar 10 mm dan berat 2,3 mg. Nyamuk pejantan hanya akan hidup sekitar satu minggu, sedangkan nyamuk betina dapat berusia 1-2 bulan. Mereka akan melakukan perkawinan sekitar jam setelah keluar dari kepompong. Dengan deretan fakta ini, dimanakah kejahatan makhluk yang dilakukan makhluk yang menakjubkan ini? Bukankah sebaliknya fakta-faskta penelitian membuktikan bahwa nyamuk memberikan banyak keuntungan dan tak memberikan mudharat pada manusia. Dengan demikian, apakah pantas nyamuk dituduh sebagai pembawa (vektor) berbagi penyakit? Lalu mengapa sebagian besar manusia yang diberikan anugerah dari hati dan akal masih saja menistakan si gajah kecil yang Masya Allah ini...wallahu A lam.

Metamorfosis Kecoa. 1. Stadium Telur. 2. Stadium Nimfa

Metamorfosis Kecoa. 1. Stadium Telur. 2. Stadium Nimfa Metamorfosis Kecoa 1. Stadium Telur Proses metamorfosis kecoa diawali dengan stadium telur. Telur kecoa diperoleh dari hasil pembuahan sel telur betina oleh sel spermatozoa kecoa jantan. Induk betina kecoa

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 5. Kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakanlatihan Soal 5.2

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 5. Kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakanlatihan Soal 5.2 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 5. Kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakanlatihan Soal 5.2 1. Cara adaptasi tingkah laku hewan mamalia air yang hidup di air laut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Vektor dalam arti luas adalah pembawa atau pengangkut. Vektor dapat berupa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Vektor dalam arti luas adalah pembawa atau pengangkut. Vektor dapat berupa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Vektor Vektor dalam arti luas adalah pembawa atau pengangkut. Vektor dapat berupa vektor mekanis dan biologis, juga dapat berupa vektor primer dan sekunder.vektor mekanis adalah

Lebih terperinci

2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup

2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup 2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup 2.1 Mengidentifikasi kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakan 1. Mengaitkan perilaku adaptasi hewan tertentu dilingkungannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyamuk Aedes aegypti Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah. [2,12] Aedes aegypti tersebar luas di wilayah tropis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nyamuk termasuk jenis serangga dalam ordo diptera, dari kelas insecta.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nyamuk termasuk jenis serangga dalam ordo diptera, dari kelas insecta. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyamuk Sebagai Vektor Nyamuk termasuk jenis serangga dalam ordo diptera, dari kelas insecta. Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing dan enam kaki panjang. Antar

Lebih terperinci

SAINS DALAM AL-QURAN 2

SAINS DALAM AL-QURAN 2 SAINS DALAM AL-QURAN 2 Diploma Pengajian Al-Quran & Al-Sunnah Pensyarah: Ustazah Nek Mah Batri Master in Islamic Studies Calon PhD Fiqh Sains & Teknologi Sains dalam al-quran - Fauna Sebagaimana yang telah

Lebih terperinci

Pengertian. Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan

Pengertian. Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan Adaptasi Pengertian Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan Adaptasi dibedakan menjadi 3 jenis 1. Adaptasi Morfologi Proses adaptasi yang dilakukan dengan menyesuaikan bentuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Kolam Pemijahan Kolam pemijahan dibuat terpisah dengan kolam penetasan dan perawatan larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga mudah

Lebih terperinci

Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam Sistem Peredaran Darah SEKOLAH DASAR TETUM BUNAYA Kelas Yupiter Nama Pengajar: Kak Winni Ilmu Pengetahuan Alam Sistem Peredaran Darah A. Bagian-Bagian Darah Terdiri atas apakah darah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Morfologi Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas Branchiopoda, Divisi Oligobranchiopoda, Ordo Cladocera, Famili Daphnidae,

Lebih terperinci

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan 1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Pengertian pertumbuhan adalah Proses pertambahan volume dan jumlah sel sehingga ukuran tubuh makhluk hidup tersebut bertambah besar. Pertumbuhan bersifat irreversible

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Broiler adalah ayam yang memiliki karakteristik ekonomis, memiliki

I. PENDAHULUAN. Broiler adalah ayam yang memiliki karakteristik ekonomis, memiliki 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Broiler adalah ayam yang memiliki karakteristik ekonomis, memiliki pertumbuhan cepat sebagai penghasil daging, konversi pakan sangat irit, siap dipotong pada

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. miring. Sycanus betina meletakkan tiga kelompok telur selama masa hidupnya.

TINJAUAN PUSTAKA. miring. Sycanus betina meletakkan tiga kelompok telur selama masa hidupnya. TINJAUAN PUSTAKA Biologi Sycanus sp. (Hemiptera: Reduviidae) Telur Kelompok telur berwarna coklat dan biasanya tersusun dalam pola baris miring. Sycanus betina meletakkan tiga kelompok telur selama masa

Lebih terperinci

II. TELAAH PUSTAKA. Gambar 2.1 Morfologi nyamuk Aedes spp. (Wikipedia, 2013)

II. TELAAH PUSTAKA. Gambar 2.1 Morfologi nyamuk Aedes spp. (Wikipedia, 2013) II. TELH PUSTK Nyamuk edes spp. dewasa morfologi ukuran tubuh yang lebih kecil, memiliki kaki panjang dan merupakan serangga yang memiliki sepasang sayap sehingga tergolong pada ordo Diptera dan family

Lebih terperinci

Ayo Belajar IPA. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI semester 1. Elisabeth Sekar Dwimukti Universitas Sanata Dharma

Ayo Belajar IPA. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI semester 1. Elisabeth Sekar Dwimukti Universitas Sanata Dharma Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI semester 1 Elisabeth Sekar Dwimukti Universitas Sanata Dharma Peta Konsep Ciri khusus mahkluk hidup 1. Mencari makan 2. Kelangsungan hidup 3. Menghindari diri dari Hewan

Lebih terperinci

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri PENANGANAN Jenis Kerusakan Bahan Pangan Kerusakan mikrobiologis Kerusakan mekanis Kerusakan fisik Kerusakan biologis Kerusakan kimia Kerusakan

Lebih terperinci

Sistem Ekskresi Manusia

Sistem Ekskresi Manusia Sistem Ekskresi Manusia Sistem ekskresi merupakan sistem dalam tubuh kita yang berfungsi mengeluarkan zatzat yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh dan zat yang keberadaannya dalam tubuh akan mengganggu

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Apis cerana Sebagai Serangga Sosial

TINJAUAN PUSTAKA Apis cerana Sebagai Serangga Sosial TINJAUAN PUSTAKA Apis cerana Sebagai Serangga Sosial Apis cerana merupakan serangga sosial yang termasuk dalam Ordo Hymenoptera, Famili Apidae hidup berkelompok membentuk koloni. Setiap koloni terdiri

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioekologi Kupu-kupu Troides helena (Linn.) Database CITES (Convention on International Trade of Endangered Spesies of Wild Flora and Fauna) 2008 menyebutkan bahwa jenis ini termasuk

Lebih terperinci

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Ukuran Stadium Larva Telur nyamuk Ae. aegyti menetas akan menjadi larva. Stadium larva nyamuk mengalami empat kali moulting menjadi instar 1, 2, 3 dan 4, selanjutnya menjadi

Lebih terperinci

Sistem Respirasi Pada Hewan

Sistem Respirasi Pada Hewan Sistem Respirasi Pada Hewan Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar. Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang

Lebih terperinci

Bagaimanakah Perilaku Nyamuk Demam berdarah?

Bagaimanakah Perilaku Nyamuk Demam berdarah? Bagaimanakah Perilaku Nyamuk Demam berdarah? Upik Kesumawati Hadi *) Bagian Parasitologi dan Entomologi Kesehatan, Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di awal atau penghujung musim hujan suhu atau kelembaban udara umumnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di awal atau penghujung musim hujan suhu atau kelembaban udara umumnya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Nyamuk Aedes Sp Di awal atau penghujung musim hujan suhu atau kelembaban udara umumnya relatif optimum, yakni senantiasa lembab sehingga sangat memungkinkan pertumbuhan

Lebih terperinci

CIRI MAKHLUK : (1) SEMUA MAKHLUK BERNAFAS (RESPIRASI) 1. Oleh : Drs. Suyitno Al.,MS 2

CIRI MAKHLUK : (1) SEMUA MAKHLUK BERNAFAS (RESPIRASI) 1. Oleh : Drs. Suyitno Al.,MS 2 CIRI MAKHLUK : (1) SEMUA MAKHLUK BERNAFAS (RESPIRASI) 1 Oleh : Drs. Suyitno Al.,MS 2 TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa mampu melakukan percobaan dan menganalisis hasilnya untuk memahami konsep tentang hidup dan

Lebih terperinci

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra CREATIVE THINKING MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra HIDUNG Hidung merupakan panca indera manusia yang sangat penting untuk mengenali bau dan juga untuk bernafas. Bagian-Bagian Hidung Dan Fungsinya

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4 1. Perubahan energi yang trjadi didalam kloropas adalah.... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4 Energi cahaya menjadi energi potensial Energi kimia menjadi energi gerak

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Perilaku Kawin

HASIL DAN PEMBAHASAN Perilaku Kawin HASIL DAN PEMBAHASAN Perilaku Kawin Pengamatan perilaku kawin nyamuk diamati dari tiga kandang, kandang pertama berisi seekor nyamuk betina Aedes aegypti dengan seekor nyamuk jantan Aedes aegypti, kandang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Banyaknya tempat - tempat kotor yang jarang dibersihkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Banyaknya tempat - tempat kotor yang jarang dibersihkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Banyaknya tempat - tempat kotor yang jarang dibersihkan menyebabkan timbulnya nyamuk yang sering berkembang biak di tempat kotor misalnya didalam ruangan yang banyak

Lebih terperinci

KEDARURATAN LINGKUNGAN

KEDARURATAN LINGKUNGAN Materi 14 KEDARURATAN LINGKUNGAN Oleh : Agus Triyono, M.Kes a. Paparan Panas Panas dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh. Umumnya ada 3 macam gangguan yang terjadi td&penc. kebakaran/agust.doc 2 a. 1.

Lebih terperinci

PEMBAHASAN Penggunaan Kamera IR-CCTV

PEMBAHASAN Penggunaan Kamera IR-CCTV PEMBAHASAN Penggunaan Kamera IR-CCTV Kendala utama penelitian walet rumahan yaitu: (1) rumah walet memiliki intensitas cahaya rendah, (2) pemilik tidak memberi ijin penelitian menggunakan metode pengamatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyamuk Culex sp Culex sp adalah genus dari nyamuk yang berperan sebagai vektor penyakit yang penting seperti West Nile Virus, Filariasis, Japanese enchepalitis, St Louis encephalitis.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kutu penghisap merupakan parasit penghisap darah mamalia yang

TINJAUAN PUSTAKA. Kutu penghisap merupakan parasit penghisap darah mamalia yang 5 4 TINJAUAN PUSTAKA A. Kutu Kutu penghisap merupakan parasit penghisap darah mamalia yang memiliki bagian-bagian mulut seperti jarum (stilet) yang dapat masuk ke dalam kulit inangnya. Bagian-bagian mulut

Lebih terperinci

BAB II. Penuaan Dini pada Wanita Jepang

BAB II. Penuaan Dini pada Wanita Jepang BAB II Penuaan Dini pada Wanita Jepang 2.1 Penuan Dini Banyak orang berfikir bahwa penuaan merupakan hal yang sangat biasa, bahkan bagi sebagian orang penuaan dianggap tidak terlalu penting untuk kesehatan

Lebih terperinci

Penyiapan Mesin Tetas

Penyiapan Mesin Tetas Dian Maharso Yuwono Pemeliharaan unggas secara intensif memerlukan bibit dalam jumlah yang relatif banyak, sehingga penetasan dengan mesin semakin diperlukan. Penetasan telur unggas (ayam, itik, puyuh,

Lebih terperinci

Kumpulan Soal IPA Kelas 8 SMP MTs Hindayani.com

Kumpulan Soal IPA Kelas 8 SMP MTs Hindayani.com Kumpulan Soal IPA Kelas 8 SMP MTs Hindayani.com Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Pembuluh nadi memiliki karakteristik antara lain... a. elastis dan tipis b. mengalirkan darah dari jantung

Lebih terperinci

Proses Pembuatan Madu

Proses Pembuatan Madu MADU PBA_MNH Madu cairan alami, umumnya berasa manis, dihasilkan oleh lebah madu dari sari bunga tanaman (floral nektar); atau bagian lain dari tanaman (ekstra floral nektar); atau ekskresi serangga cairan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makhluk hidup bertahan hidup secara berkegantungan, termasuk nyamuk yang hidupnya mencari makan berupa darah manusia, dan membawa bibit penyakit melalui nyamuk (vektor).

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 17. Kandang Pemeliharaan A. atlas

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 17. Kandang Pemeliharaan A. atlas HASIL DAN PEMBAHASAN Suhu dan Kelembaban Ruangan Rata-rata suhu dan kelembaban ruangan selama penelitian pada pagi hari 22,4 0 C dan 78,6%, siang hari 27,4 0 C dan 55%, sore hari 25 0 C dan 75%. Hasil

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), adapun sistematika dari hama ini adalah

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), adapun sistematika dari hama ini adalah TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Menurut Kalshoven (1981), adapun sistematika dari hama ini adalah Kingdom Filum Class Ordo Famili Genus : Animalia : Arthopoda : Insekta : Lepidoptera : Plutellidae : Plutella

Lebih terperinci

Tanya Jawab Seputar DAGING AYAM SUMBER MAKANAN BERGIZI

Tanya Jawab Seputar DAGING AYAM SUMBER MAKANAN BERGIZI Tanya Jawab Seputar DAGING AYAM SUMBER MAKANAN BERGIZI KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2012 DAFTAR ISI 1. Apa Kandungan gizi dalam Daging ayam? 2. Bagaimana ciri-ciri

Lebih terperinci

Cara cepat untuk membuat terarium padang pasir yang sempurna

Cara cepat untuk membuat terarium padang pasir yang sempurna 1 Cara cepat untuk membuat terarium padang pasir yang sempurna Kita semua pasti tahu kalau di gurun sangatlah panas. Fakta lainnya kurang dikenal, tetapi akan jadi penting jika menyangkut tentang hewan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan nyamuk Aedes sp dalam klasifikasi hewan menurut Soegijanto (2006)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan nyamuk Aedes sp dalam klasifikasi hewan menurut Soegijanto (2006) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Aedes sp Kedudukan nyamuk Aedes sp dalam klasifikasi hewan menurut Soegijanto (2006) adalah sebagai berikut: Kingdom Phylum Super Class Class Sub Class Ordo Sub Ordo Family Sub

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. energi pada kumunitasnya. Kedua, predator telah berulang-ulang dipilih sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. energi pada kumunitasnya. Kedua, predator telah berulang-ulang dipilih sebagai TINJAUAN PUSTAKA Pentingnya predasi sebagai strategi eksploitasi dapat diringkas dalam empat kategori utama. Pertama, predator memainkan peran penting dalam aliran energi pada kumunitasnya. Kedua, predator

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

1. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pertambahan jumlah penduduk Indonesia yang disertai dengan perkembangan pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi menyebabkan terjadinya

Lebih terperinci

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan PANCA INDERA Pengelihatan 1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan (tembus cahaya) yang disebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN DEMAM BERDARAH DENGUE

BAB II TINJAUAN DEMAM BERDARAH DENGUE BAB II TINJAUAN DEMAM BERDARAH DENGUE 2.1 Sejarah Demam Berdarah Dengue Penyakit demam berdarah dengue pertama kali di temukan di Filiphina pada tahun 1953 dan menyebar ke berbagai negara. Di Indonesia

Lebih terperinci

ACARA I PENGGUNAAN LALAT Drosophila SEBAGAI ORGANISME PERCOBAAN GENETIKA

ACARA I PENGGUNAAN LALAT Drosophila SEBAGAI ORGANISME PERCOBAAN GENETIKA ACARA I PENGGUNAAN LALAT Drosophila SEBAGAI ORGANISME PERCOBAAN GENETIKA LANDASAN TEORI Organisme yang akan digunakan sebagai materi percobaan genetika perlu memiliki beberapa sifat yang menguntungkan,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi Diaphanosoma sp. adalah sebagai berikut:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi Diaphanosoma sp. adalah sebagai berikut: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Diaphanosoma sp. 1. Klasifikasi Klasifikasi Diaphanosoma sp. adalah sebagai berikut: Fillum Kelas Sub kelas Ordo Famili Genus : Arthropoda : Crustacea : Branchiopoda : Cladocera

Lebih terperinci

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA A. GINJAL SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA Sebagian besar produk sisa metabolisme sel berasal dari perombakan protein, misalnya amonia dan urea. Kedua senyawa tersebut beracun bagi tubuh dan harus dikeluarkan

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja...

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja... SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal 8.4 1. ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja... Klorofil Kloroplas Hormon Enzim Salah satu faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN HIDUPNYA

CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN HIDUPNYA BAB 1 CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN HIDUPNYA Tujuan Pembelajaran: 1) mendeskripsikan hubungan antara ciri-ciri khusus hewan dengan lingkungannya; 2) mendeskripsikan hubungan antara ciri-ciri

Lebih terperinci

14 Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami dan Terbukti Ampuh

14 Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami dan Terbukti Ampuh 14 Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami dan Terbukti Ampuh Written by Rosalia in Beauty Tips Sebelum membahas lebih lanjut mengenai berbagai cara menghilangkan komedo, terlebih dahulu kita harus tahu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat menuntut produksi lebih dan menjangkau banyak konsumen di. sehat, utuh dan halal saat dikonsumsi (Cicilia, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat menuntut produksi lebih dan menjangkau banyak konsumen di. sehat, utuh dan halal saat dikonsumsi (Cicilia, 2008). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan masyarakat Indonesia akan gizi menuntut dikembangkannya berbagai industri pangan. Salah satu sektor yang turut berperan penting dalam ketersediaan bahan pangan

Lebih terperinci

Daur Hidup Hewan Di Lingkungan Sekitar. 4. Memahami daur hidup berbagai jenis mahluk hidup

Daur Hidup Hewan Di Lingkungan Sekitar. 4. Memahami daur hidup berbagai jenis mahluk hidup Ayam betina dewasa dapat bertelur. Jika di erami, telur akan menetas dan menghasilkan anak ayam. Anak ayam akan tumbuh menjadi ayam dewasa. Kemuadian, ayam betina dewasa akan bertelur dan menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Perkembangan industri peternakan yang semakin pesat menuntut teknologi yang baik dan menunjang. Salah satu industri peternakan yang paling berkembang adalah industri

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 9. Ciri-Ciri Makhluk Hidup Latihan Soal 9.1

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 9. Ciri-Ciri Makhluk Hidup Latihan Soal 9.1 SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 9. Ciri-Ciri Makhluk Hidup Latihan Soal 9.1 1. Ciri yang membedakan antara makhluk hidup dengan mobil adalah.... Bergerak Menghasilkan zat sisa Membutuhkan nutrisi Tumbuh dan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Lampiran 5 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH, PERSONAL HYGIENE DAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) TERHADAP KELUHAN KESEHATAN PADA PEMULUNG DI KELURAHAN TERJUN KECAMATAN

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLatihan Soal 1.5. Metagenesis. Metamorfosis. Regenerasi

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLatihan Soal 1.5. Metagenesis. Metamorfosis. Regenerasi SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLatihan Soal 1.5 1. Pada siklus hidup hewan tertentu, terjadi perubahan bentuk tubuh dari embrio sampai dewasa. Perubahan bentuk tubuh ini disebut...

Lebih terperinci

Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia. Berat kulit diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total.

Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia. Berat kulit diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total. WIJUMA wt Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia. Berat kulit diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total. Kulit memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh, diantaranya:

Lebih terperinci

ACARA III PEMBUATAN PRODUK DAN UJI KUALITAS PRODUK TELUR A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Telur merupakan salah satu dari beberapa produk yang di

ACARA III PEMBUATAN PRODUK DAN UJI KUALITAS PRODUK TELUR A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Telur merupakan salah satu dari beberapa produk yang di ACARA III PEMBUATAN PRODUK DAN UJI KUALITAS PRODUK TELUR A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Telur merupakan salah satu dari beberapa produk yang di hasilkan dari unggas.telur merupakan salah satu produk

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL 1. Penyakit keturunan di mana penderitanya mengalami gangguan dalam pembekuan darah disebut... Leukopeni Leukositosis Anemia Hemofilia

Lebih terperinci

BUDIDAYA BELUT (Monopterus albus)

BUDIDAYA BELUT (Monopterus albus) BUDIDAYA BELUT (Monopterus albus) 1. PENDAHULUAN Kata Belut merupakan kata yang sudah akrab bagi masyarakat. Jenis ikan ini dengan mudah dapat ditemukan dikawasan pesawahan. Ikan ini ada kesamaan dengan

Lebih terperinci

BAB. Daur Hidup Makhluk Hidup

BAB. Daur Hidup Makhluk Hidup BAB 4 Daur Hidup Makhluk Hidup Suatu sore, Nina dan Siti sedang berjalan-jalan di taman sambil melihat-lihat bunga yang berwarna-warni. Tiba-tiba Siti tertarik pada satu dahan tanaman. Siti pun memanggil

Lebih terperinci

BAB III MODEL MATEMATIKA DINAMIKA PENYEBARAN AEDES AEGYPTI BERDASARKAN ANGIN DAN SAYAP

BAB III MODEL MATEMATIKA DINAMIKA PENYEBARAN AEDES AEGYPTI BERDASARKAN ANGIN DAN SAYAP BAB III MODEL MATEMATIKA DINAMIKA PENYEBARAN AEDES AEGYPTI BERDASARKAN ANGIN DAN SAYAP Bentuk reaksi difusi adalah model yang sangat beralasan untuk mempelajari penyebaran hewan, termasuk serangga. Telah

Lebih terperinci

Jawaban. 1 Metamorfosis Sempurna (Holometabola)

Jawaban. 1 Metamorfosis Sempurna (Holometabola) Soal metamorfosis 1. Apa yang dimaksud metamorfosis sempurna? 2. Gambarkan kejadian metamomorfosis sempurna! 3. Apa yang dimaksud dengan metamorfosis tidak sempurna? 4. Gambarkan kejadian metamorfosis

Lebih terperinci

NYAMUK SI PEMBAWA PENYAKIT Selasa,

NYAMUK SI PEMBAWA PENYAKIT Selasa, PLEASE READ!!!! Sumber: http://bhell.multiply.com/reviews/item/13 Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes Albopictus yang mengandung virus dengue dapat menyebabkan demam berdarah dengue (DBD) yang ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat memasukkan kelenjar ludah kedalam kulit inangnya serta mengangkut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat memasukkan kelenjar ludah kedalam kulit inangnya serta mengangkut BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pinjal 1. Morfologi Pinjal Pinjal penghisap merupakan parasit penghisap darah mamalia yang memiliki bagian-bagian mulut seperti jarum (stilet) yang dapat masuk kedalam kulit

Lebih terperinci

STKIP PRIMA SENGKANG

STKIP PRIMA SENGKANG MAKALAH ENTOMOLOGI DOSEN PEMBIMBING : AHMAD RIADI,S.pd OLEH KELOMPOK 3: 1. SITI HARTINA ( 1321506) 2. SUMARNI (1321507) 3. SUANDI (1321508) 4. SUKMAWATI (1321510) STKIP PRIMA SENGKANG 2015 1 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pemeliharaan Induk Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk terlebih dahulu di kolam pemeliharaan induk yang ada di BBII. Induk dipelihara

Lebih terperinci

Menyingkap Rahasia Alam Semesta. Harun Yahya

Menyingkap Rahasia Alam Semesta. Harun Yahya Menyingkap Rahasia Alam Semesta Harun Yahya KEMAMPUAN MEMAHAMI AYAT-AYAT ALLAH Dan katakanlah, Segala puji bagi Allah, dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-nya, maka kamu akan mengetahuinya.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Pengadaan dan Pemeliharaan Nyamuk Aedes aegypti Pemeliharaan Nyamuk Aedes aegypti

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Pengadaan dan Pemeliharaan Nyamuk Aedes aegypti Pemeliharaan Nyamuk Aedes aegypti 14 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tujuh bulan mulai dari bulan Juli 2011 hingga Februari 2012, penelitian dilakukan di Insektarium Bagian Parasitologi

Lebih terperinci

Gambar 1. Drosophila melanogaster. Tabel 1. Klasifikasi Drosophila

Gambar 1. Drosophila melanogaster. Tabel 1. Klasifikasi Drosophila I. Praktikum ke : 1 (satu) II. Hari / tanggal : Selasa/ 1 Maret 2016 III. Judul Praktikum : Siklus Hidup Drosophila melanogaster IV. Tujuan Praktikum : Mengamati siklus hidup drosophila melanogaster Mengamati

Lebih terperinci

Kompetensi SISTEM SIRKULASI. Memahami mekanisme kerja sistem sirkulasi dan fungsinya

Kompetensi SISTEM SIRKULASI. Memahami mekanisme kerja sistem sirkulasi dan fungsinya SISTEM SIRKULASI Kompetensi Memahami mekanisme kerja sistem sirkulasi dan fungsinya Suatu sistem yang memungkinkan pengangkutan berbagai bahan dari satu tempat ke tempat lain di dalam tubuh organisme Sistem

Lebih terperinci

KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber)

KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber) KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber) KASUS SEPUTAR DAGING Menghadapi Bulan Ramadhan dan Lebaran biasanya

Lebih terperinci

Faktor Pembatas (Limiting Factor) Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 9 April 2018

Faktor Pembatas (Limiting Factor) Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 9 April 2018 Faktor Pembatas (Limiting Factor) Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 9 April 2018 Faktor Pembatas Keadaan yang mendekati atau melampaui batas toleransi. Kondisi batas

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) biologi hama ini adalah : Setelah telur diletakkan di dalam bekas gerekan, lalu ditutupi dengan suatu zat

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) biologi hama ini adalah : Setelah telur diletakkan di dalam bekas gerekan, lalu ditutupi dengan suatu zat 16 TINJAUAN PUSTAKA Biologi dan Ekologi Hama Sitophylus oryzae Menurut Kalshoven (1981) biologi hama ini adalah : Kingdom Phylum Class Ordo Family Genus : Animalia : Arthropoda : Insecta : Coleoptera :

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Plasmodium, yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles sp. betina (Depkes R.I.,

1. PENDAHULUAN. Plasmodium, yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles sp. betina (Depkes R.I., 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Malaria merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Penyakit ini banyak ditemukan dengan derajat dan infeksi yang bervariasi. Malaria

Lebih terperinci

PEMILIHAN DAN PENILAIAN TERNAK SAPI POTONG CALON BIBIT Lambe Todingan*)

PEMILIHAN DAN PENILAIAN TERNAK SAPI POTONG CALON BIBIT Lambe Todingan*) PEMILIHAN DAN PENILAIAN TERNAK SAPI POTONG CALON BIBIT Lambe Todingan*) I. PENDAHULUAN Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) dalam bidang peternakan, maka pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) pada dekade terakhir menjadi masalah kesehatan global, ditandai dengan meningkatnya kasus DBD di dunia. World Health Organization (WHO)

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2 1. Bagian mata yang berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam mata adalah... Pupil

Lebih terperinci

11/10/2017. Telur. Titis Sari Kusuma. Ilmu Bahan Makanan-Telur MACAM TELUR

11/10/2017. Telur. Titis Sari Kusuma. Ilmu Bahan Makanan-Telur MACAM TELUR Telur Titis Sari Kusuma 1 MACAM TELUR 2 1 TELUR Nilai gizi telur sangat lengkap, sumber protein yang baik, kadarnya sekitar 14%, >> tiap butir telur akan diperoleh sekitar 8 gram protein. Kandungan asam

Lebih terperinci

- TEMPERATUR - Temperatur inti tubuh manusia berada pada kisaran nilai 37 o C (khususnya bagian otak dan rongga dada) 30/10/2011

- TEMPERATUR - Temperatur inti tubuh manusia berada pada kisaran nilai 37 o C (khususnya bagian otak dan rongga dada) 30/10/2011 ERGONOMI - TEMPERATUR - Universitas Mercu Buana 2011 Tubuh Manusia dan Temperatur Kroemer & Kroemer,, 2001) Temperatur inti tubuh manusia berada pada kisaran nilai 37 o C (khususnya bagian otak dan rongga

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Telur berwarna putih, berbentuk bulat panjang, dan diletakkan

TINJAUAN PUSTAKA. Telur berwarna putih, berbentuk bulat panjang, dan diletakkan 3 TINJAUAN PUSTAKA Lalat Buah (Bactrocera spp.) Biologi Menurut Departemen Pertanian (2012), lalat buah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Phylum Klass Ordo Sub-ordo Family Genus Spesies : Arthropoda

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Demam Berdarah Dengue Penyakit DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, yang ditandai dengan demam mendadak

Lebih terperinci

Musca domestica ( Lalat rumah)

Musca domestica ( Lalat rumah) PARASITOLOGI LALAT SEBAGAI VEKTOR PENYAKT Musca domestica ( Lalat rumah) Oleh : Ni Kadek Lulus Saraswati P07134013007 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN D-III

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. banyak telur dan merupakan produk akhir ayam ras. Sifat-sifat yang

TINJAUAN PUSTAKA. banyak telur dan merupakan produk akhir ayam ras. Sifat-sifat yang 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ayam Petelur Ayam petelur adalah ayam yang dipelihara dengan tujuan untuk menghasilkan banyak telur dan merupakan produk akhir ayam ras. Sifat-sifat yang dikembangkan pada tipe

Lebih terperinci

HASIL. Tabel 2 Jumlah imago lebah pekerja A. cerana yang keluar dari sel pupa. No. Hari ke- Koloni I Koloni II. (= kohort) Warna Σ mati Warna Σ Mati

HASIL. Tabel 2 Jumlah imago lebah pekerja A. cerana yang keluar dari sel pupa. No. Hari ke- Koloni I Koloni II. (= kohort) Warna Σ mati Warna Σ Mati HASIL Jumlah Imago Lebah Pekerja A. cerana Berdasarkan hasil pembuatan peta lokasi sel pupa, dapat dihitung jumlah imago lebah pekerja yang keluar dari sel pupa. Jumlah imago lebah pekerja A. cerana (yang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking

TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking TINJAUAN PUSTAKA Itik Peking Itik peking adalah itik yang berasal dari daerah China. Setelah mengalami perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking dapat dipelihara

Lebih terperinci

Global Warming. Kelompok 10

Global Warming. Kelompok 10 Global Warming Kelompok 10 Apa itu Global Warming Global warming adalah fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (green house effect) yang disebabkan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN JASAD RENIK

PERTUMBUHAN JASAD RENIK PERTUMBUHAN JASAD RENIK DEFINISI PERTUMBUHAN Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai pertambahan secara teratur semua komponen di dalam sel hidup. Pada organisme multiselular, yang disebut pertumbuhan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar PENDAHULUAN Latar Belakang Susu merupakan salah satu bahan pangan yang sangat penting dalam mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar mengingat banyaknya kasus gizi buruk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Karakteristik dan Klasifikasi Kupu-Kupu Klasifikasi kupu-kupu menurut Scobel (1995) adalah sebagai berikut :

TINJAUAN PUSTAKA. A. Karakteristik dan Klasifikasi Kupu-Kupu Klasifikasi kupu-kupu menurut Scobel (1995) adalah sebagai berikut : II. TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik dan Klasifikasi Kupu-Kupu Klasifikasi kupu-kupu menurut Scobel (1995) adalah sebagai berikut : Kerajaan Filum Kelas Bangsa : Animalia : Arthropoda : Insecta : Lepidoptera

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut: TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus : Animalia : Arthropoda : Insecta : Lepidoptera : Noctuidae :

Lebih terperinci

Pengeringan Untuk Pengawetan

Pengeringan Untuk Pengawetan TBM ke-6 Pengeringan Untuk Pengawetan Pengeringan adalah suatu cara untuk mengeluarkan atau mengilangkan sebagian air dari suatu bahan dengan menguapkan sebagian besar air yang di kandung melalui penggunaan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) Spodoptera litura F. dapat diklasifikasikan

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) Spodoptera litura F. dapat diklasifikasikan TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Spodoptera litura F. Menurut Kalshoven (1981) Spodoptera litura F. dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Filum Kelas Ordo Famili Subfamili Genus : Arthropoda : Insecta

Lebih terperinci

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah : BUDIDAYA SAPI POTONG I. Pendahuluan. Usaha peternakan sapi potong mayoritas masih dengan pola tradisional dan skala usaha sambilan. Hal ini disebabkan oleh besarnya investasi jika dilakukan secara besar

Lebih terperinci

Budidaya Nila Merah. Written by admin Tuesday, 08 March 2011 10:22

Budidaya Nila Merah. Written by admin Tuesday, 08 March 2011 10:22 Dikenal sebagai nila merah taiwan atau hibrid antara 0. homorum dengan 0. mossombicus yang diberi nama ikan nila merah florida. Ada yang menduga bahwa nila merah merupakan mutan dari ikan mujair. Ikan

Lebih terperinci

Tinjauan Mata Kuliah. Materi pengembangan bahan ajar mata kuliah ini akan disajikan dalam 9 (sembilan) modul sebagai berikut.

Tinjauan Mata Kuliah. Materi pengembangan bahan ajar mata kuliah ini akan disajikan dalam 9 (sembilan) modul sebagai berikut. ix M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah ini memberikan dasar pengetahuan tentang serangga dan manusia. Selain itu, juga memberikan pengetahuan tentang struktur, anatomi, dan perkembangan serangga, serta siklus

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP

KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP STANDAR KOMPETENSI : - Memahami keanekaragaman makhluk hidup KOMPETENSI DASAR - Mengidentifikasi cirri-ciri makhluk hidup INDIKATOR - Menyebutkan cirri-ciri makhluk hidup Tujuan

Lebih terperinci