Bahasan. Ignatius Praptoraharjo, PhD Rabu, 24 Februari 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bahasan. Ignatius Praptoraharjo, PhD Rabu, 24 Februari 2016"

Transkripsi

1 Ignatius Praptoraharjo, PhD Rabu, 24 Februari 2016 Bahasan Konsep Sehat dan Sakit Faktor faktor yang menentukan tingkat kesehatan Sistem Kesehatan Memahami Kebijakan Kesehatan 1

2 Sehat Absence of disease: tidak adanya patologi (virus, bakteri) atau ketidaknormalan dari sebuah bagian tubuh fungsi tubuh Absence of illness: tidak adanya rasa sakit atau ketidaknyaman Pengalaman subjektif yang bisa disertai atau tidak disertai hadirnya sebuah penyakit Sehat adalah relatif Menentukan sehat atau tidak setelah ada kejadian Sehat (awam) Keseluruhan atau integritas seseorang, kekuatan dari dalam dan kemampuan untuk menyikapi situasi State of being (tidak ada kesakitan), something to be had (tidak mudah sakit), state of doing (suka cita, relaks, merasa kuat, dll) Kemampuan untuk melakukan peran dan tanggung jawab tertentu (sisi fungsional) 2

3 Dimensi Kesehatan DETERMINAN SOSIAL KESEHATAN UPSTREAM DOWNSTREAM SOCIAL INEQUITIES Class Race/ethnicity Immigration status Gender Sexual orientation INSTITUTIONAL POWER Corporations & businesses Government agencies Schools Laws & regulations Not-for-profit organizations Strategic partnerships Advocacy LIVING CONDITIONS Physical environment Land use Transportation Housing Residential segregation Exposure to toxins Social environment Experience of class, racism, gender, immigration Culture, incl. media Violence Economic & Work Environment Employment Income Retail businesses Occupational hazards Service environment Health care Education Social services Community capacity building Community organizing Civic engagement RISK BEHAVIORS Risk Behaviors Smoking Poor nutrition Low physical activity Violence Alcohol & other Drugs Sexual behavior Individual health education Case management DISEASE & INJURY Communicable disease Chronic disease Injury (intentional & &unintentional ) Health care MORTALITY Infant mortality Life expectancy Emerging Public Health Practice POLICY Current Public Health Practice 3

4 Determinan Penularan HIV Jadi... Permasalahan kesehatan Layanan Pemain Regulasi/Aturan Status Kesehatan Lingkungan (sosial) Karakteristik Individual Sistem Kesehatan 4

5 Sistem Serangkaian komponen yang mempengaruhi satu dengan yang lain dalam sebuah lingkungan dan membantuk pola yang lebih besar yang berbeda dari komponen komponennya Karakteristik Sistem: 1. Komponen 2. Atribut dari komponen 3. Hubungan antara komponen. 4. Ada dalam suatu lingkungan Sistem Kesehatan (WHO 2000) Seluruh kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan 5

6 Sistem Kesehatan Nasional Pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya. (Perpres 72/2012 Pasal 1 angka 2) Sistem Kesehatan Nasional 6

7 Menilai Kinerja Sistem Kesehatan Apa itu kebijakan? Dua dimensi Kebijakan pedoman untuk melakukan tindakan (UU, PP, SK) serangkaian proses yang melibatkan aktor, kekuasaan, makna dan kepentingan 7

8 Jenis Kebijakan Contents Strategic policy Managerial policy Technical / operational policy Administration International policy National / state policy Ministerial policy Local goverment policy Type Distributive policy Redistributive policy Regulatory policy Analysis of Policy Analisis kebijakan Retrospektif dan Deskriptif Mencari mengapa dan bagaimana kebijakan guna mencapai tujuan (evaluasi sumatif) Analysis for policy Prospektif Informasi rinci tentang formulasi kebijakan (evaluasi formatif) 8

9 Analisis Kebijakan pendekatan multi disiplin terhadap kebijakan publik yang bertujuan untuk menjelaskan interaksi antar institusi, kepentingan mereka dan ide ide dalam proses pengambilan kebijakan Apa komponen melakukan analisis kebijakan? Policy Triangle (Walt dkk, 2006) Context Actor: Individual Group Organization Content Process 9

10 Pelaku Kebijakan Individu Nilai Interpretasi Kepentingan Kekuasaan Kelompok Nilai Interpretasi Kepentingan Kekuasaan Organisasi Nilai Interpretasi Kepentingan Kekuasaan Konteks Kebijakan Lingkungan: sistem desentralisasi, demokratisasi, dll Struktural: tingkat pendidikan, sistem kesehatan, status ekonomi Budaya: ideologi, norma, nilai, dll Internasional:Konvensi PBB, bilateral/multilateral cooperation, dll 10

11 Proses Policy Evaluation Agenda Setting Policy Implementation Policy Formulation Decision Making Isi Kebijakan Proses Aktor Konteks Isi 11

12 Stakeholder Analysis: seberapa powerfull masing masing aktor? High Interest (support, ownership, commitment) Subjects Crowds Players Content setters Low Power High Sumber: Eden and Eckerman, 2004 Contoh: Analisis Sistem Kesehatan 12

13 Pemanfaatan Hasil Analisis Kebijakan Hasil Analisis : memberikan bukti yang menjelaskan perubahan kebijakan. 13

PENGERTIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PENGERTIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT KEBIJAKAN KESEHATAN PENGERTIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT Menurut Winslow 1920 Public Health is the science and art of Preventing disease Prolonging life, and Promoting physical and mental health and efficiency

Lebih terperinci

AKTOR, KONTEN, KONTEKS KEBIJAKAN

AKTOR, KONTEN, KONTEKS KEBIJAKAN AKTOR, KONTEN, KONTEKS KEBIJAKAN Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D. Context Actors national politicians

Lebih terperinci

HEALTH PROMOTION: PRINCIPLES. Drs. Wiranto, M.Kes.

HEALTH PROMOTION: PRINCIPLES. Drs. Wiranto, M.Kes. HEALTH PROMOTION: PRINCIPLES Drs. Wiranto, M.Kes. Konsep sehat/kesehatan Awam: Sehat itu tidak sakit Sehat itu keadaan biasa, hanya dipikirkan bila terjadi gangguan dalam hidup sehari-hari. Cara pandang

Lebih terperinci

BAB II DIMENSI KEBIJAKAN

BAB II DIMENSI KEBIJAKAN BAB II DIMENSI KEBIJAKAN Untuk memproses sebuah keputusan yang benar tidak terlepas dari serangkaian prinsip yang mengacu kepada rasionilistis dan politik, maka dalam hal ini perlu adanya dimensi kebijakan

Lebih terperinci

1. PerMENPANRB No. 1 Tahun 2012 tentang Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)

1. PerMENPANRB No. 1 Tahun 2012 tentang Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) 1. PerMENPANRB No. 1 Tahun 2012 tentang Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) 2. Model PMPRB merupakan hasil adopsi dari Model CAF yang telah disesuaikan dengan kebijakan reformasi

Lebih terperinci

Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Tim Teknis UPRBN Kementerian PAN dan RB

Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Tim Teknis UPRBN Kementerian PAN dan RB Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Tim Teknis UPRBN Kementerian PAN dan RB Mataram, 10 12 April 2012 PMPRB 1. PerMENPANRB No. 1 Tahun 2012 tentang Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi

Lebih terperinci

PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN TERINTEGRASI

PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN TERINTEGRASI www.iakmi.or.id PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN TERINTEGRASI Aplikasi Student Centered Active Learning untuk Meningkatkan Mutu Lulusan Agustin Kusumayati, dr., MSc., PhD. Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi

Lebih terperinci

Kebijakan dan Manajemen Kesehatan. Deskripsi

Kebijakan dan Manajemen Kesehatan. Deskripsi Mata Kuliah Kebijakan dan Manajemen Kesehatan KUI 661 Sesi 1: Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD 1 Deskripsi Matakuliah ini membahas mengenai ilmu kebijakan k dan manajemen yang diterapkan di sektor

Lebih terperinci

Luas Lingkup Kebijakan Publik

Luas Lingkup Kebijakan Publik Luas Lingkup Kebijakan Publik Luasnya Dimensi Kebijakan Publik Dari berbagai definisi, kebijakan publik memiliki lingkup yang sangat luas. Mengikuti definisi Thomas Dye, misalnya, hampir semua yang diputuskan

Lebih terperinci

Expected/S tandard/ goal. Observed/ Reality/ result. Gap/kesenjangan

Expected/S tandard/ goal. Observed/ Reality/ result. Gap/kesenjangan Masalah Kesehatan Masyarakat Oleh : Suyatno, Ir. MKes Contact: E-mail: suyatnofkmundip@gmail.com Blog: suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp: 08122815730 / 024-70251915 Pengertian Masalah/Problem Expected/S

Lebih terperinci

TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. Hendra Wijayanto

TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. Hendra Wijayanto TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK Hendra Wijayanto PERTANYAAN Apa yang dimaksud government? Apa yang dimaksud governance? SEJARAH IDE GOVERNANCE Tahap 1 Transformasi government sepanjang

Lebih terperinci

Aksi Masyarakat dan Pemberdayaan dalam Pembangunan Sosial Strategi Pembangunan Sosial Melalui Masyarakat part 2

Aksi Masyarakat dan Pemberdayaan dalam Pembangunan Sosial Strategi Pembangunan Sosial Melalui Masyarakat part 2 Aksi Masyarakat dan Pemberdayaan dalam Pembangunan Sosial Strategi Pembangunan Sosial Melalui Masyarakat part 2 Dasar-Dasar Pembangunan Sosial Getar Hati, M.Kesos Refleksi Strategi Pengembangan Masyarakat

Lebih terperinci

Review Kebijakan Anggaran Kesehatan Nasional. Apakah merupakan Anggaran Yang Kurang atau Berlebih?

Review Kebijakan Anggaran Kesehatan Nasional. Apakah merupakan Anggaran Yang Kurang atau Berlebih? Review Kebijakan Anggaran Kesehatan Nasional Apakah merupakan Anggaran Yang Kurang atau Berlebih? Pendahuluan Pembiayaan kesehatan oleh pemerintah pusat di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun terakhir

Lebih terperinci

ADMINISTRASI KESEHATAN MASYARAKAT. Dr. Andri Wanananda, MS

ADMINISTRASI KESEHATAN MASYARAKAT. Dr. Andri Wanananda, MS ADMINISTRASI KESEHATAN MASYARAKAT Dr. Andri Wanananda, MS 1 SISTEMATIKA KULIAH Batasan & Ruang Lingkup Sistem Kesehatan Subsistem Pelayanan Kesehatan Subsistem Pembiayaan Kesehatan Perencanaan Program

Lebih terperinci

KURIKULUM MAGISTER MANAJEMEN

KURIKULUM MAGISTER MANAJEMEN KURIKULUM MAGISTER MANAJEMEN Kurikulum berikut ini berlaku sejak perkuliahan tahun akademik 2012 dengan beban 47 kredit (pada masa sebelumnya, beban studi mahasiswa adalah 46 kredit). 1. Beban Studi Beban

Lebih terperinci

Variabel Lingkungan, Kelompok Sasaran dan Sikap Pelaksana (Individu)

Variabel Lingkungan, Kelompok Sasaran dan Sikap Pelaksana (Individu) Kuliah 9 Variabel Lingkungan, Kelompok Sasaran dan Sikap Pelaksana (Individu) Erwan Agus Purwanto-Marlan Hutahaean 1 3. Variabel Lingkungan : Argumen Bahwa implementasi suatu kebijakan sangat dipengaruhi

Lebih terperinci

Proses Pembahasan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Tingkat Global. Kementerian Luar Negeri

Proses Pembahasan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Tingkat Global. Kementerian Luar Negeri Proses Pembahasan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Tingkat Global Kementerian Luar Negeri 30/01/2014 1 KTT Rio+20: the Future We Want Konferensi PBB untuk Pembangunan

Lebih terperinci

PRECEDE PROCEDE THEORY Health Promotion Planning an Educational and Environmental Approach. Lawrence W. Green, Marshall W. Kreuter

PRECEDE PROCEDE THEORY Health Promotion Planning an Educational and Environmental Approach. Lawrence W. Green, Marshall W. Kreuter PRECEDE PROCEDE THEORY Health Promotion Planning an Educational and Environmental Approach Lawrence W. Green, Marshall W. Kreuter PENGANTAR PRECEDE (Predisposing, Reinforcing, Enabling, Construct in Educational

Lebih terperinci

Pengantar Diskusi: Ideologi, Rasionalisme Pragmatisme dalam penetapan agenda kebijakan pembiayaan kesehatan di Indonesia

Pengantar Diskusi: Ideologi, Rasionalisme Pragmatisme dalam penetapan agenda kebijakan pembiayaan kesehatan di Indonesia Pengantar Diskusi: Ideologi, Rasionalisme Pragmatisme dalam penetapan agenda kebijakan pembiayaan kesehatan di Indonesia Laksono Trisnantoro Center for Health Service Management Gadjah Mada University

Lebih terperinci

Pekerjaan yang Layak untuk Ketahanan Pangan

Pekerjaan yang Layak untuk Ketahanan Pangan Pekerjaan yang Layak untuk Ketahanan Pangan Program sektoral ILO untuk mempromosikan pekerjaan yang layak dan mata pencaharian yang berkelanjutan melalui pengembangan rantai nilai pangan berbasis pertanian

Lebih terperinci

Jaringan Usaha Ramah Anak

Jaringan Usaha Ramah Anak Jaringan Usaha Ramah Anak DR.dr.Brian Sriprahastuti,Sked,MPH Senior West Java Manager 1 Latar Belakang The rise of the prosumer Kekuatan politik baru Konsumsi 50 % responden percaya bahwa mereka mempunyai

Lebih terperinci

Predisposing Factor. Reinforcing Factor. The Precede-Proceed model for health promotion planning and evaluation

Predisposing Factor. Reinforcing Factor. The Precede-Proceed model for health promotion planning and evaluation Diagnosis Sosial Phase 5 Administrative and Policy diagnosis Phase 4 Educational and Organizational diagnosis Phase 3 Behavioral and Environmental diagnosis Phase 2 Epidemiological diagnosis Phase 1 Social

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK ILMU ADMINISTRASI NEGARA

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK ILMU ADMINISTRASI NEGARA ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK ILMU ADMINISTRASI NEGARA 1 PROSES KEBIJAKAN PUBLIK Proses kebijakan publik merupakan proses yg amat rumit dan kompleks. Oleh karenanya untuk mengkajinya para ahli kemudian membagi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : Telaah Pranata Masyarakat Inggris 3 FAKULTAS : Sastra JURUSAN / JENJANG : Sastra Inggris / S1 KODE : KK-061334 M I N G G U POKOK BAHASAN SUB

Lebih terperinci

DUKUNGAN WHO INDONESIA TERHADAP STANDARISASI KURIKULUM PELATIHAN GIZI OLEH: SUGENG EKO IRIANTO

DUKUNGAN WHO INDONESIA TERHADAP STANDARISASI KURIKULUM PELATIHAN GIZI OLEH: SUGENG EKO IRIANTO DUKUNGAN WHO INDONESIA TERHADAP STANDARISASI KURIKULUM PELATIHAN GIZI OLEH: SUGENG EKO IRIANTO Why WHO is here? WHO is a major player in Global Health The environment in country is changing The role of

Lebih terperinci

HEALTH POLICY. Dadi S Argadiredja,dr,DTM&H, MPH

HEALTH POLICY. Dadi S Argadiredja,dr,DTM&H, MPH HEALTH POLICY Dadi S Argadiredja,dr,DTM&H, MPH Mengapa Health policy (kebijakan kesehat an) penting: diberbagai negara sektor kes merupa kan bagian dari ekonomi negara -membutuhkan biaya besar u/ gaji

Lebih terperinci

MENGAPA PROMOSI KESEHATAN?

MENGAPA PROMOSI KESEHATAN? MENGAPA PROMOSI KESEHATAN? Promosi Pro = Depan Mosi = Gerak Promosi = Mengedepankan Promosi Kesehatan = Mengedepankan Kesehatan Siapakah Penghasil Kesehatan Yang Utama? Atau Mereka? Bagaimana dengan Mereka?

Lebih terperinci

Departemen Ilmu Adminstrasi FISIP Universitas Indonesia. di Indonesia

Departemen Ilmu Adminstrasi FISIP Universitas Indonesia. di Indonesia Eko Prasojo Departemen Ilmu Adminstrasi FISIP Universitas Indonesia Format Reformasi Birokrasi di Indonesia Mampukah Kita Bernegara? Negara Kepentingan KORUPSI MENJADI PENYAKIT Tiga Sumber Penyakit Negara

Lebih terperinci

Dwidjo Susilo, SE, MBA, MPH 1,2

Dwidjo Susilo, SE, MBA, MPH 1,2 Determinan Sosial Kesehatan dan Anggaran Kesehatan Dwidjo Susilo, SE, MBA, MPH 1,2 1. INTREC Social Scientist, Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada 2. Staf

Lebih terperinci

I.9 POSISI PINJAMAN MODAL KERJA RUPIAH YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp)

I.9 POSISI PINJAMAN MODAL KERJA RUPIAH YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp) I.9 POSISI PINJAMAN MODAL KERJA RUPIAH YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp) KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec 2016 1 1. Bank Persero

Lebih terperinci

Otda & Wawan Mas udi JPP Fisipol UGM. Disampaikan pada acara WORKSHOP Penyusunan Buku Kelompok Rentan, yang diselenggarakan oleh Pusham UII

Otda & Wawan Mas udi JPP Fisipol UGM. Disampaikan pada acara WORKSHOP Penyusunan Buku Kelompok Rentan, yang diselenggarakan oleh Pusham UII Otda & Konflik Tata Ruang Publik Wawan Mas udi JPP Fisipol UGM Disampaikan pada acara WORKSHOP Penyusunan Buku Kelompok Rentan, yang diselenggarakan oleh Pusham UII bekerjasama dengan NCHR Uuniversity

Lebih terperinci

Template : For Better FITB

Template :  For Better FITB Template : http://lppm.itb.ac.id For Better FITB FITB Sebagai Pusat Unggulan Ilmu Kebumian, Lingkungan, dan Kebencanaan yang Berdaya Saing serta Berinisiatif Memberikan Solusi Pemecahan Masalah Bangsa

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK. Kebijakan Pangan TIP FTP UB

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK. Kebijakan Pangan TIP FTP UB ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK Kebijakan Pangan TIP FTP UB Pergeseran Paradigma Kebijakan Publik ASPEK GOVERNMENT GOVERNANCE Proses Perumusan Pemerintah Pemerintah Stakeholder Analis Kebijakan Pemikir Independen

Lebih terperinci

TOPIK 4 MODEL MANAJEMEN MUTU

TOPIK 4 MODEL MANAJEMEN MUTU TOPIK 4 MODEL MANAJEMEN MUTU LD/SEM II-04/05 1 QUALITY FRAMEWORK Sistem Evaluasi Diri Sasaran dan Visi Organisasi Analisa Pengukuran Kinerja Umpan Balik Misi Benchmarking Faktor Kritis untuk Sukses ISO

Lebih terperinci

K S E E S H E A H T A A T N N MA M SY S A Y RA R KA K T

K S E E S H E A H T A A T N N MA M SY S A Y RA R KA K T PUBLIC SPEAKING diduniakesehatan MASYARAKAT PUBLIC HEALTH C. E. A Winslow (1920) The science & art of disease prevention, prolonging life, and promoting health and well-being through organized community

Lebih terperinci

Becoming a Learning Organization. Becoming. a Learning Organization. File D:optima/Klien/SIPF/Becoming a Learning Org/PP-H/120214

Becoming a Learning Organization. Becoming. a Learning Organization. File D:optima/Klien/SIPF/Becoming a Learning Org/PP-H/120214 Becoming 1 Becoming A. Transformasi Pengembangan Organisasi B. Dimensi Pokok Pertumbuhan Sistem SDM C. Optima Integrated HR Development Program D. Knowledge Management E. Manfaat dan Kendala Implementasi

Lebih terperinci

Additional Financing (Pendanaan Tambahan) Anggaran Pendapatan & Belanja Daerah Anggaran Pendapatan & Belanja Nasional Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Badan Kerjasama Antar Desa Bantuan Langsung

Lebih terperinci

I.4. POSISI PINJAMAN RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp)

I.4. POSISI PINJAMAN RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp) I.4. POSISI PINJAMAN RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp) KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec 2016 Jan 1 1. Bank Persero

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Thomas Dye dalam Subarsono (2013: 2), kebijakan publik adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Thomas Dye dalam Subarsono (2013: 2), kebijakan publik adalah II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kebijakan Publik 1. Konsep Kebijakan Publik Menurut Thomas Dye dalam Subarsono (2013: 2), kebijakan publik adalah apapun pilihan pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan

Lebih terperinci

Please know that any use or reproduction of content must systematically and clearly state the following copyright: Professor drh.

Please know that any use or reproduction of content must systematically and clearly state the following copyright: Professor drh. Please know that any use or reproduction of content must systematically and clearly state the following copyright: Professor drh. Wiku Adisasmito, MSc, PhD. SILABUS MATA AJARAN S-2 ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AKUNTANSI SEBAGAI PONDASI PENINGKATAN KOMPETENSI AKUNTAN PROFESIONAL

PENDIDIKAN AKUNTANSI SEBAGAI PONDASI PENINGKATAN KOMPETENSI AKUNTAN PROFESIONAL PENDIDIKAN AKUNTANSI SEBAGAI PONDASI PENINGKATAN KOMPETENSI AKUNTAN PROFESIONAL PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN Jakarta, 16 Februari 2016 AGENDA 1. Perkembangan

Lebih terperinci

Repositori Institusi & Materi Arsip

Repositori Institusi & Materi Arsip Repositori Institusi & Materi Arsip Aditya Nugraha anugraha@petra.ac.id Seminar & Workshop Konsep & Strategi Perguruan Tinggi dalam Pengelolaan Arsip Universitas UK Maranatha, 23-24 Jan 2014 Definisi Kepustakawanan

Lebih terperinci

Partisipasi Masyarakat dalam Kebijakan Publik PUSANEV_BPHN. Muhammad Taufiq Lembaga Administrasi Negara Nopember 2016

Partisipasi Masyarakat dalam Kebijakan Publik PUSANEV_BPHN. Muhammad Taufiq Lembaga Administrasi Negara Nopember 2016 Partisipasi Masyarakat dalam Kebijakan Publik Muhammad Taufiq Lembaga Administrasi Negara Nopember 2016 Pendahuluan Partisipasi publik dalam pembuatan kebijakan : proses yang terbuka akuntabel melalui

Lebih terperinci

IS Role in The Enterprises DS 2004

IS Role in The Enterprises DS 2004 IS Role in The Enterprises DS 2004 Information System in The Enterprise Information Role in Enterprise management Case: Alpina System Information in digital firm Function of an Information System Resources

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis. Sejalan dengan definisi kesehatan menurut UU Kesehatan. RI Nomor 23 tahun 1992, menurut World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis. Sejalan dengan definisi kesehatan menurut UU Kesehatan. RI Nomor 23 tahun 1992, menurut World Health Organization BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut UU Kesehatan RI Nomor 23 tahun 1992, kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial

Lebih terperinci

Chapter 1 INTRODUCTION TO COMPUTERIZED BASED INFORMATION SYSTEM. By MAHSINA, SE, MSI

Chapter 1 INTRODUCTION TO COMPUTERIZED BASED INFORMATION SYSTEM. By MAHSINA, SE, MSI Chapter 1 INTRODUCTION TO COMPUTERIZED BASED INFORMATION SYSTEM By MAHSINA, SE, MSI Email: sisin@suryasoft.net Main types of Resources: Personnel Materials Machines (facilities and energy included) Money

Lebih terperinci

WORKSHOP Penyusunan Buku Kelompok Rentan. Yogyakarta, Juni 2010 MAKALAH. Otda & Konflik Tata Ruang Publik. Oleh: Wawan Mas udi JPP Fisipol UGM

WORKSHOP Penyusunan Buku Kelompok Rentan. Yogyakarta, Juni 2010 MAKALAH. Otda & Konflik Tata Ruang Publik. Oleh: Wawan Mas udi JPP Fisipol UGM WORKSHOP Penyusunan Buku Kelompok Rentan Yogyakarta, 21-22 Juni 2010 MAKALAH Otda & Konflik Tata Ruang Publik Oleh: Wawan Mas udi JPP Fisipol UGM Otda & Konflik Tata Ruang Publik Wawan Mas udi JPP Fisipol

Lebih terperinci

Kebijakan Publik & kebijakan Kesehatan. Mata Ajaran Kebijakan Kesehatan PS IKM FKM UI. Drh. Wiku Adisasmito, MSc, PhD Departemen AKK, FKM UI

Kebijakan Publik & kebijakan Kesehatan. Mata Ajaran Kebijakan Kesehatan PS IKM FKM UI. Drh. Wiku Adisasmito, MSc, PhD Departemen AKK, FKM UI Kebijakan Publik & kebijakan Kesehatan Mata Ajaran Kebijakan Kesehatan PS IKM FKM UI Drh. Wiku Adisasmito, MSc, PhD Departemen AKK, FKM UI What is policy? About decision making Non decision vs decision

Lebih terperinci

MERANCANG PROGRAM PROMOSI KESEHATAN BERBASIS TEORI S A P 5 PRECEDE/PROCEED MODEL

MERANCANG PROGRAM PROMOSI KESEHATAN BERBASIS TEORI S A P 5 PRECEDE/PROCEED MODEL MERANCANG PROGRAM PROMOSI KESEHATAN BERBASIS TEORI S A P 5 PRECEDE/PROCEED MODEL Apa itu PRECEDE Model PRECEDE/PROCEED adalah Model partisipasi masyarakat yang berorientasi menciptakan masyarakat yang

Lebih terperinci

I.9 POSISI PINJAMAN MODAL KERJA RUPIAH YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp)

I.9 POSISI PINJAMAN MODAL KERJA RUPIAH YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp) I.9 POSISI PINJAMAN MODAL KERJA RUPIAH YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp) KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar 2016 1

Lebih terperinci

I.8 POSISI PINJAMAN MODAL KERJA RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM (Miliar Rp)

I.8 POSISI PINJAMAN MODAL KERJA RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM (Miliar Rp) I.8 POSISI PINJAMAN MODAL KERJA RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM (Miliar Rp) KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr 1 1. Bank Persero 700,602 703,293 727,086 728,595

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI IHR ( 2005 ) DI INDONESIA

IMPLEMENTASI IHR ( 2005 ) DI INDONESIA IMPLEMENTASI IHR ( 2005 ) DI INDONESIA International Health Regulations ( 2005 ) Merupakan kesepakatan negara negara anggota WHO Kemampuan global dalam kewaspadaan dan deteksi dini serta respon yang adekuat

Lebih terperinci

I.6 POSISI PINJAMAN INVESTASI RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp)

I.6 POSISI PINJAMAN INVESTASI RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp) I.6 POSISI PINJAMAN INVESTASI RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp) KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec 2016 Jan 1 1.

Lebih terperinci

I.6 POSISI PINJAMAN INVESTASI RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK DAN LAPANGAN USAHA (Miliar Rp)

I.6 POSISI PINJAMAN INVESTASI RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK DAN LAPANGAN USAHA (Miliar Rp) I.6 POSISI PINJAMAN INVESTASI RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK DAN LAPANGAN USAHA (Miliar Rp) KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr

Lebih terperinci

Vaughan, Roger Conceptual Framework. Bournemouth University. Accessed on April 12 th 2016.

Vaughan, Roger Conceptual Framework. Bournemouth University.  Accessed on April 12 th 2016. Http://monash.edu.au Vaughan, Roger. 2008. Conceptual Framework. Bournemouth University. http://bournemouth.ac.uk. Accessed on April 12 th 2016. Merupakan suatu tulisan atau presentasi visual atas: penjelasan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KERANGKA DOKUMEN ANALISIS

LAMPIRAN A KERANGKA DOKUMEN ANALISIS 195 LAMPIRAN A KERANGKA DOKUMEN ANALISIS 1. The Task. Penjelasan ringkas dari latar belakang dan hubungan dokumen. 1.1 Purpose. Maksud keseluruhan dari proyek pengembangan sistem. 1.2 System Definition.

Lebih terperinci

INDIKATOR PERENCANAN SOSIAL

INDIKATOR PERENCANAN SOSIAL INDIKATOR PERENCANAN SOSIAL MENGGUNAKAN INDIKATOR KOMUNITAS GUNA MENINGKATKAN KUALITAS KEHIDUPAN ANAK-ANAK 1. Latar belakang: ANALISIS SITUASI 2. Umpan balik: PERENCANAAN 3. Rencana program: IMPLEMENTASI

Lebih terperinci

Kemiskinan Anak Multidimensi di Papua: Temuan Empiris dari 6 Kabupaten

Kemiskinan Anak Multidimensi di Papua: Temuan Empiris dari 6 Kabupaten Kemiskinan Anak Multidimensi di Papua: Temuan Empiris dari 6 Kabupaten Erlangga Agustino Landiyanto UNICEF Papua Office, Indonesia Child Poverty and Social Protection Conference 10 11 September 2013 Rasional:

Lebih terperinci

KATALOG PELAYANAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI PUSAT KAJIAN REFORMASI ADMINISTRASI

KATALOG PELAYANAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI PUSAT KAJIAN REFORMASI ADMINISTRASI KATALOG PELAYANAN PUSAT KAJIAN REFORMASI ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI PUSAT KAJIAN REFORMASI ADMINISTRASI INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI PENYUSUNAN ROADMAP REFORMASI BIROKRASI 1PENDEKATAN

Lebih terperinci

Oleh: Bambang Supriyono

Oleh: Bambang Supriyono Disajikan dalam Administrative Science Discussion Forum (ASDF) oleh IKA FIA Universitas Brawijaya Jakarta, 19 Mei 2017 KEBIJAKAN KEWILAYAHAN DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN (Perspektif Administrasi Publik)

Lebih terperinci

REDD+ APPROACH TO SUPPORT VILLAGE AND RURAL DEVELOPMENT

REDD+ APPROACH TO SUPPORT VILLAGE AND RURAL DEVELOPMENT REDD+ APPROACH TO SUPPORT VILLAGE AND RURAL DEVELOPMENT William Sabandar Deputy for Operations, REDD+ Agency Jakarta, 11 November 2014 UU NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA MENIMBANG bahwa dalam perjalanan

Lebih terperinci

Rita Damayanti Ketua PPPKMI periode Disajikan acara Peningkatan Kapasitas Tenaga Promosi Kesehatan dalam Menghadapi Era Jaminan Kesehatan

Rita Damayanti Ketua PPPKMI periode Disajikan acara Peningkatan Kapasitas Tenaga Promosi Kesehatan dalam Menghadapi Era Jaminan Kesehatan Rita Damayanti Ketua PPPKMI periode 2013-2017 Disajikan acara Peningkatan Kapasitas Tenaga Promosi Kesehatan dalam Menghadapi Era Jaminan Kesehatan Nasional dan Seminar Pameran Hasil Penelitian Determinan

Lebih terperinci

Menciptakan sebuah menu layanan dalam meningkatkan akses terhadap layanan pencegahan dan perawatan HIV bagi perempuan penasun

Menciptakan sebuah menu layanan dalam meningkatkan akses terhadap layanan pencegahan dan perawatan HIV bagi perempuan penasun Menciptakan sebuah menu layanan dalam meningkatkan akses terhadap layanan pencegahan dan perawatan HIV bagi perempuan penasun Claudia Stoicescu Public Health Research and Policy Harm Reduction International

Lebih terperinci

KETENTUAN KEPESERTAAN DAN PEMBAYARAN IURAN PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DAN ASAS GOTONG-ROYONG

KETENTUAN KEPESERTAAN DAN PEMBAYARAN IURAN PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DAN ASAS GOTONG-ROYONG KETENTUAN KEPESERTAAN DAN PEMBAYARAN IURAN PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DAN ASAS GOTONG-ROYONG TESIS Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat sarjana S-2 Program Studi Magister

Lebih terperinci

Sending Nursing Manpower Project To Taiwan

Sending Nursing Manpower Project To Taiwan Sending Nursing Manpower Project To Taiwan NTUNHS Kebutuhan Tenaga kerja Asing di Taiwan Aging population Kekurangan tenaga kerja lokal yang bekerja di sektor long term care Bertambahnya insitusi layanan

Lebih terperinci

mikm-detail-tesis-perpustakaan-print-abstrak-372.html MIKM UNDIP

mikm-detail-tesis-perpustakaan-print-abstrak-372.html MIKM UNDIP N I M : E4A009029 Nama Mahasiswa : Erni Dwi Widyana Universitas Diponegoro Program Pascasarjana Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Minat Manajemen

Lebih terperinci

Menuju Warsawa: Isu-isu Utama Negosiasi Pendanaan. Suzanty Sitorus Pokja Pendanaan Dewan Nasional Perubahan Iklim

Menuju Warsawa: Isu-isu Utama Negosiasi Pendanaan. Suzanty Sitorus Pokja Pendanaan Dewan Nasional Perubahan Iklim Menuju Warsawa: Isu-isu Utama Negosiasi Pendanaan Suzanty Sitorus Pokja Pendanaan Dewan Nasional Perubahan Iklim Proses UNFCCC terkait pendanaan, 2013 ADP 2-1 Bonn 29 Apr-3 Mei Intersessional Bonn 3-14

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK IAN UNY 2012 UTAMI DEWI

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK IAN UNY 2012 UTAMI DEWI ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK IAN UNY 2012 UTAMI DEWI utami.dewi@uny.ac.id STAKEHOLDER ANALYSIS Stakeholder analysis (SA)is a term that refers to the action of analyzing the attitudes of stakeholders towards

Lebih terperinci

Analisis Kebijakan Publik

Analisis Kebijakan Publik Analisis Publik ASROPI, SIP, MSi asropimsi@yahoo.com Pusat Kajian Manajemen Lembaga Administrasi Negara 2010 Bahan Ajar Diklat Kepemimpinan Tingkat III Pengertian Publik (policy) Policy means plan of action,

Lebih terperinci

Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Direktorat HCM Telkom Indonesia

Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Direktorat HCM Telkom Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (selanjutnya disebut Telkom Indonesia). Telkom Indonesia

Lebih terperinci

Oleh: Prof. Muchlis Hamdi, M.P.A., Ph.D.

Oleh: Prof. Muchlis Hamdi, M.P.A., Ph.D. STATE AUXILIARY BODIES 01 BEBERAPA NEGARA* Oleh: Prof. Muchlis Hamdi, M.P.A., Ph.D. PENDAHULUAN Setiap negara akan memiliki lembaga-lembaga untuk dapat melaksanakan fungsinya mewujudkan tujuan negara.

Lebih terperinci

Health and Human Rights Divisi Bioetika dan Medikolegal FK USU WHO Definition of Health Health is a state t of complete physical, mental and social well- being and not merely the absence of disease or

Lebih terperinci

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Ketujuh: Rancangan Pengembangan SDM

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Ketujuh: Rancangan Pengembangan SDM Penempatan School of Communication Pegawai & Business Ketujuh: Rancangan Pengembangan SDM The Workforce Environtment Competitive Environment Fakultas Komunikasi dan Bisnis Internal Environment Social &

Lebih terperinci

Diversity atau diversitas adalah konsep keberagaman atas dasar perbedaan-perbedaan, seperti. - sosial. - gender - etnik - ras

Diversity atau diversitas adalah konsep keberagaman atas dasar perbedaan-perbedaan, seperti. - sosial. - gender - etnik - ras MEDIA DIVERSITY MATA KULIAH EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL Universitas Muhammadiyah Jakarta Aminah, M.Si Diversity atau diversitas adalah konsep keberagaman atas dasar perbedaan-perbedaan, seperti - sosial

Lebih terperinci

Ceramah Diskusi. Ceramah Diskusi

Ceramah Diskusi. Ceramah Diskusi RENCANA PEMBELAJARAN SATU SEMESTER MATA KULIAH : RISK MANAGEMENT Deskripsi Mata Kuliah : Mata Kuliah ini menjelaskan tentang pengelolaan resiko perusahaan melalui kerangka Enterprise yang mencangkup pembahasan

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA MALCOLM BALDRIDGE

PENILAIAN KINERJA MALCOLM BALDRIDGE PENILAIAN KINERJA MALCOLM BALDRIDGE OLEH SUSANTI KURNIAWATI PENGERTIAN KINERJA Hasil evaluasi proses, produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan yang telah dievaluasi dan dibandingkan dengan tujuan, standar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah belum optimal.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah belum optimal. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah merupakan salah satu organisasi pelayanan publik yang sering dianggap belum produktif dan efisien dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Sebagai penyelenggara

Lebih terperinci

KONSEP STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASI STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

KONSEP STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASI STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto KONSEP STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASI STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto Manajemen Strategi Bisnis Saat ini sebagian besar organisasi menyadari bahwa strategi sistem informasi harus dikembangkan dalam konteks

Lebih terperinci

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA POGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA POGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA POGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN MAN740 MANAJEMEN STRATEGIS SILABUS Hari/Ruang/Waktu : Kamis/TBA/18:30 21:00 Dosen : Dr. Suprapto, MBA, PhD Dr. E, MM,PhD

Lebih terperinci

HUBUNGAN FAKTOR PENENTU PERILAKU KESELAMATAN KERJA DENGAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA TERTUSUK JARUM SUNTIK PADA PERAWAT DI RSD dr.

HUBUNGAN FAKTOR PENENTU PERILAKU KESELAMATAN KERJA DENGAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA TERTUSUK JARUM SUNTIK PADA PERAWAT DI RSD dr. HUBUNGAN FAKTOR PENENTU PERILAKU KESELAMATAN KERJA DENGAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA TERTUSUK JARUM SUNTIK PADA PERAWAT DI RSD dr. SOEBANDI JEMBER SKRIPSI Oleh Rizqi Fitria Prakasiwi NIM 052110101053

Lebih terperinci

Universitas Indonesia Library >> UI - Disertasi (Membership)

Universitas Indonesia Library >> UI - Disertasi (Membership) Universitas Indonesia Library >> UI - Disertasi (Membership) Model sosial untuk memperkuat aksi kolektif di Indonesia = Social capital to strengthen environmental collective action in Indonesia / Alin

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DALAM BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DALAM BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DALAM BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT Endang lndriasih1 -- Decentraliz~tion in health sector has enable to identify many health problems, population characteristics, and locally

Lebih terperinci

Distinct Job Manual. WWF Indonesia

Distinct Job Manual. WWF Indonesia Job Name : Palm Oil Senior Program Officer for Smallholders Engagement. Job Code : - Job Class : - Job Family : - Job Region : National Superior : Deputy Director MTI Subordinates : 1 This document was

Lebih terperinci

Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of disease or infirmity (WHO, 1947)

Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of disease or infirmity (WHO, 1947) PROMOSI KESEHATAN Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of disease or infirmity (WHO, 1947) Pengertian Kesehatan Manusia (U-U RI, No.23 tahun 1992

Lebih terperinci

DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA: NANDA, ICNP, NIC, NOC HIPERTENSI ( FAMILY AS CLIENT) Keluarga mampu mengenal masalah :

DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA: NANDA, ICNP, NIC, NOC HIPERTENSI ( FAMILY AS CLIENT) Keluarga mampu mengenal masalah : DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA: NANDA, ICNP, NIC, NOC HIPERTENSI ( FAMILY AS CLIENT) DATA PENDUKUNG MASALAH HIPERTENSI Data Objektif: TTV: 1. TD: > 130/90 mmhg, Nadi : 100x/mnt, tacikardi Data

Lebih terperinci

Contracting Out Pelayanan Kesehatan. Ignatius Praptoraharjo

Contracting Out Pelayanan Kesehatan. Ignatius Praptoraharjo Contracting Out Pelayanan Kesehatan Ignatius Praptoraharjo Peran sektor non-pemerintah dalam pelayanan kesehatan Luas, beragam dan berkembang Sejak lama ada kebijakan mendukung perkembang sektor non-pemerintah

Lebih terperinci

Peran Strategis GENERASI PELANJUT KESEHATAN MASYARAKAT

Peran Strategis GENERASI PELANJUT KESEHATAN MASYARAKAT Peran Strategis GENERASI PELANJUT KESEHATAN MASYARAKAT Welcoming Speech on the 1 st PAMI-IPHS Summit Adang Bachtiar adang@jhu.edu Ketua Umum IAKMI 2010-2013 Menu Pembuka Summit: ANCAMAN KESEHATAN YANG

Lebih terperinci

ABSTRAK. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Politeknik Pos Indonesia (Poltekpos) adalah lembaga pendidikan tinggi yang bertujuan menjadi sebuah penyelenggara pendidikan terkemuka yang menghasilkan sumber daya manusia profesional berdasarkan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PELAYANAN PUBLIK. Oleh: Muhammad Imanuddin Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PELAYANAN PUBLIK. Oleh: Muhammad Imanuddin Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PELAYANAN PUBLIK Oleh: Muhammad Imanuddin Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Pasal 17 UUD 1945 NAWA CITA Agenda Prioritas No.2 Membangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penanganan terhadap kualitas Sumberdaya Manusia, khususnya pada. tingkatan organisasi. Sumberdaya Manusia yang besar apabila dapat

BAB I PENDAHULUAN. penanganan terhadap kualitas Sumberdaya Manusia, khususnya pada. tingkatan organisasi. Sumberdaya Manusia yang besar apabila dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu masalah dunia pendidikan saat ini adalah rendahnya penanganan terhadap kualitas Sumberdaya Manusia, khususnya pada tingkatan organisasi. Sumberdaya

Lebih terperinci

Ombudsman dalam Perspektif Hukum Tata Negara: Beberapa Catatan 1. Satya Arinanto 2

Ombudsman dalam Perspektif Hukum Tata Negara: Beberapa Catatan 1. Satya Arinanto 2 Ombudsman dalam Perspektif Hukum Tata Negara: Beberapa Catatan 1 Satya Arinanto 2 Good governance telah menjadi salah satu isu penting di dunia dewasa ini. 3 Menurut Transparency International, suatu lembaga

Lebih terperinci

REALITA Individu yang berkelainan khusus umumnya: Memiliki status pekerjaan yang lebih rendah dari individu normal, pada wanita kondisinya lebih buruk

REALITA Individu yang berkelainan khusus umumnya: Memiliki status pekerjaan yang lebih rendah dari individu normal, pada wanita kondisinya lebih buruk TRANSITION PROGRAM REALITA Individu yang berkelainan khusus umumnya: Memiliki status pekerjaan yang lebih rendah dari individu normal, pada wanita kondisinya lebih buruk Memiliki penghasilan yang lebih

Lebih terperinci

REDD+ dan Tata Kelola Pemerintahan

REDD+ dan Tata Kelola Pemerintahan REDD+ dan Tata Kelola Pemerintahan Lokakarya Pengembangan Kapasitas REDD+ Bogor, Indonesia 19 Maret 2010 Crystal Davis World Resources Institute Topik Presentasi 1. Mengapa tata kelola kehutanan penting

Lebih terperinci

MULTI-SECTOR PARTNERSHIP FOR DEVELOPMENT

MULTI-SECTOR PARTNERSHIP FOR DEVELOPMENT MULTI-SECTOR PARTNERSHIP FOR DEVELOPMENT Kemitraan yang Berkelanjutan Membangun Kepercayaan Keterampilan Pengetahuan Adalah dengan tanggung jawab yang dipikul bersama (shared responsibility) (Dr William

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 KOMPUTERISASI AKUNTANSI

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 KOMPUTERISASI AKUNTANSI GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 KOMPUTERISASI AKUNTANSI Mata Kuliah : Konsep E-Business Kode Mata Kuliah/SKS : 410103100 / 3 SKS Mata Kuliah Prasyarat : - Diskripsi Mata Kuliah

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PASIEN BEROBAT KE PUSKESMAS

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PASIEN BEROBAT KE PUSKESMAS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PASIEN BEROBAT KE PUSKESMAS Sudibyo Supardi, 1 Rini Sasanti Handayani,1 dan Mulyono Notosiswoyo2 ABSTRACT About 33% of Indonesian people who have illness

Lebih terperinci

BLOCK 4 CORPORATE-CLINICAL GOVERNANCE AND BUSINESS ENVIRONMENT. Koordinator: Laksono Trisnantoro

BLOCK 4 CORPORATE-CLINICAL GOVERNANCE AND BUSINESS ENVIRONMENT. Koordinator: Laksono Trisnantoro BLOCK 4 CORPORATE-CLINICAL GOVERNANCE AND BUSINESS ENVIRONMENT Koordinator: Laksono Trisnantoro Review Block 1: Analisis perubahan lingkungan usaha rumah sakit dan sense making di organisasi PENGANTAR

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN Workshop Penyusunan Protokol Penelitian Tahap I. Pemetaan Kebijakan AIDS dan Sistem Kesehatan di Tingkat Nasional dan Daerah

KERANGKA ACUAN Workshop Penyusunan Protokol Penelitian Tahap I. Pemetaan Kebijakan AIDS dan Sistem Kesehatan di Tingkat Nasional dan Daerah KERANGKA ACUAN Workshop Penyusunan Protokol Tahap I. Pemetaan Kebijakan AIDS dan Sistem Kesehatan di Tingkat Nasional dan Daerah I. LATAR BELAKANG Kebijakan kelembagaan penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Etika menjadi kebutuhan penting bagi semua profesi yang ada agar tidak melakukan tindakan yang menyimpang hukum. Etika merupakan nilai-nilai hidup dan normanorma serta hukum yang mengatur perilaku

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KURIKULUM

IMPLEMENTASI KURIKULUM IMPLEMENTASI KURIKULUM Versi Curtis R.Finch dan John R.Crunkilton, dalam buku CURRICULUM DEVELOPMENT IN VOCATIONAL AND TECHNICAL EDUCATION (Panning, Content, and Implementation) By : DADANG HIDAYAT M 0707398

Lebih terperinci