RANCANG BANGUN MINIATUR TRAFFIC LIGHT EMPAT SIMPANG BERBASIS PLC OMRON CPM1A 40CDR AV1 Oleh :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANCANG BANGUN MINIATUR TRAFFIC LIGHT EMPAT SIMPANG BERBASIS PLC OMRON CPM1A 40CDR AV1 Oleh :"

Transkripsi

1 RANCANG BANGUN MINIATUR TRAFFIC LIGHT EMPAT SIMPANG BERBASIS PLC OMRON CPM1A 40CDR AV1 Oleh : Mochamad Ridwan 1), Didik Notosudjono 2), Evyta Wismiana 3) Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Pakuan Bogor, Jl. Pakuan, Bogor mochamadridwan66@gmail.com ABSTRAK u lalu lintas menurut UU no. 22/2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan: Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas atau APILL adalah lampu yang mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di persimpangan jalan, tempat penyebrangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat arus lalu lintas lainya. u ini yang menandakan kapan kendaraan harus berjalan dan berhenti secara bergantian dari berbagai arah. Pengaturan lalu lintas di persimpangan jalan dimaksudkan untuk mengatur pergerakan kendaraan agar dapat bergerak secara bergantian sehingga tidak saling menggangu antar arus yang ada. Dalam hal ini penulis mencoba merancang miniatur traffic light empat simpang berbasis PLC (Programmable Logic Control) yang bekerja secara otomatis sesuai program yang telah dibuat. PLC digunakan untuk pengontrolan otomatis sistem kerja traffic light yang mengatur waktu operasional traffic light. Dimana pengontrolan sistem kerja traffic light empat simpang berbasis PLC bekerja sesuai instruksi yang telah dibuat oleh perancang dalam bentuk bahasa pemrograman ladder diagram sehingga pengaturan waktu operasional sesuai dengan setting waktu yang telah dibuat. Kata Kunci : APILL, Traffic Light, PLC, Ladder Diagram 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin banyaknya kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat atau lebih, masalah dalam berlalu lintas tidak hanya terjadi di jalan-jalan utama di pusat-pusat perkotaan, namun juga sering terjadi di jalan alternatif. Seperti waktu pagi hari, ketika orang memulai aktifitasnya sering menjumpai kepadatan lalu lintas terutama pada perempatan jalan. Pada daerah tersebut merupakan Pada daerah tersebut merupakan sumber konflik lalu lintas. Sehingga tidak jarang terjadi kecelakaan lalu-lintas. Hal ini dikarenakan terjadi permasalahan yang sering timbul pada lampu lalu lintas, juga pada para pejalan kaki yang akan menyebrang jalan pun sulit untuk menyeberang. Sementara bagi petugas kepolisian untuk mengatasi masalah tersebut, memiliki keterbatasan terutama fisik dan waktu. Dengan mengatasi masalah diatas, diperlukan adanya pengembangan sistem yang mampu mengatasi keadaan tersebut, yaitu dengan menerapkan rambu-rambu lalulintas seperti traffic light (lampu lalu lintas) yang mengatur giliran jalanya kendaraan demi kelancaran lalu-lintas dan keselamatan manusia. 1.2 Tujuan tujuan pada penulisan tugas akhir ini adalah untuk memahami prinsip kerja sistem program otomatis alat pengatur lalu lintas (traffic light) empat simpang berbasis program Programmable Logic Control (PLC) tipe Omron CPM1A 40CDR AV1. 2. DASAR TEORI 2.1 u Lalu Lintas u lalu lintas menurut UU no. 22/2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan: Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas atau APILL adalah lampu yang mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di persimpangan jalan, tempat penyebrangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat arus lalu lintas lainya. u ini yang menandakan kapan kendaraan harus berjalan dan berhenti secara bergantian dari berbagai arah. Pengaturan lalu lintas di persimpangan jalan dimaksudkan untuk mengatur pergerakan kendaraan agar dapat Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 1

2 bergerak secara bergantian sehingga tidak saling menggangu antar arus yang ada. u lalu lintas telah diadopsi di hampir semua kota di dunia ini. u ini menggunakan warna yang diakui secara universal seperti terlihat pada gambar 2.1, untuk menandakan berhenti adalah warna merah, hati-hati yang ditandai dengan warna kuning, dan hijau yang berarti dapat berjalan. Gambar 2.1 u Lalu Lintas. 2.2 Programmable Logic Control (PLC) Menurut National Electrical Manufacturing Assosiation (NEMA) Programmable Logic Control (PLC) didefinisikan sebagai suatu perangkat elektronik digital dengan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksiinstruksi yang menjalankan fungsi-fungsi spesifik seperti: kontak-kontak logika, timing, dan counting untuk mengontrol suatu sistem sesuai dengan yang diinginkan. 2.3 Sejarah PLC PLC pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an. Alasan utama perancangan PLC adalah untuk menghilangkan beban ongkos perawatan dan penggantian sistem kontrol mesin berbasis relay. Bedford Associate (Bedford, MA) mengajukan usulan yang diberi nama MODICON (Modular Digital Controller) untuk perusahaan-perusahaan mobil di Amerika. Sedangkan perusahaan lain mengajukan sistem berbasis komputer (PDP-8). MODICON 084 merupakan PLC pertama di dunia yang digunakan pada produk komersil. 2.4 Komponen-komponen PLC PLC sesungguhnya merupakan sistem mikrokontroler khusus untuk industri, artinya seperangkat perangkat lunak dan keras yang diadaptasi untuk keperluan aplikasi dalam dunia industri. Elemenelemen dasar sebuah PLC ditunjukkan pada gambar 2.2 di bawah ini : ( s_dan_plc.html) Gambar 2.2 Elemen-Elemen Dasar PLC Unit pengolah pusat (CPU-Central Processing Unit) Unit pengolah pusat atau CPU merupakan otak dari sebuah kontroler PLC. CPU menangani komunikasi dengan piranti eksternal, interkonektivitas antar bagianbagian internal PLC, eksekusi program, manajemen memori, mengawasi atau mengamati masukan dan memberikan sinyal ke keluaran (sesuai dengan proses atau program yang dijalankan). ( s_dan_plc.html) Memori Memori sistem digunakan oleh PLC untuk sistem kontrol proses. Selain berfungsi untuk menyimpan "sistem operasi", juga digunakan untuk menyimpan program yang harus dijalankan, dalam bentuk biner, hasil terjemahan diagram tangga yang dibuat oleh pengguna atau pemrogram. ( tem_kontrol_proses_dan_plc.html) Catu daya Catu daya listrik digunakan untuk memberikan pasokan catu daya ke seluruh bagian PLC (termasuk CPU, memori dan lain-lain). Kebanyakan PLC bekerja pada catu daya 24 VDC atau 220 VAC. Beberapa PLC catu dayanya terpisah (sebagai modul tersendiri) seperti PLC besar, sedangkan yang medium atau kecil, catu dayanya sudah menyatu. ( tem_kontrol_proses_dan_plc.html). 2.5 Pemrograman PLC Pada dasarnya PLC secara umum diprogram dengan menggunakan instruksiinstruksi yang relatif sejenis. Perbedaan terletak pada mekanisme untuk memasukkan program kedalam memori PLC tersebut, dalam hal ini ada dua perangkat Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 2

3 pemrograman yang biasa digunakan yaitu (Iwan Setiawan, 2006:55) : a. Miniprogrammer atau Console Miniprogrammer atau dikenal juga manual programmer adalah sebuah perangkat seukuran kalkultaor saku yang berfungsi memasukkan instruksiinstruksi program ke dalam PLC. Umumnya instruksi-instruksi program dimasukkan dengan mengetikkan simbol-simbol ladder menggunakan mnemonic. b. Personal Computer (PC) Pemrograman menggunakan PC sangat bermanfaat untuk menguji program ladder sebelum ditransfer pada memori PLC. Berkaitan dengan arsitekturnya yang bersifat general purpose dan sistem operasinya yang standar, umumnya vendor-vendor PLC menyertakan perangkat lunak PC untuk mengimplementasikan pemasukan program ladder, pengeditan, dokumentasi dan program monitoring real time PLC 2.6 PLC OMRON CPM1A 40CDR AV1 PLC Omron CPM1A 40CDR AV1 merupakan salah satu tipe PLC omron CPM1A yang memiliki kecepatan yang tinggi yang dirancang untuk operasi kontrol. PLC omron menyediakan jumlah input dan output bermacam-macam dari mulai 10, 20, 30 dan 40 buah I/O. PLC Omron CPM1A memiliki macam-macam output seperti output relay, output transistor PNP, output transistor NPN. Selain itu PLC CPM1A memiliki kemudahan dalam penginstalan, pengembangan, dan pemasangan sistemnya. Bentuk fisik PLC Omron CPM1A 40CDR AV1 adalah seperti pada gambar 2.3 di bawah ini : spesifikasi umum dari type PLC tersebut, adapun spesifikasi umum dari PLC Omron CPM1A, ditunjukan pada tabel 2.1 di bawah ini : Tabel 2.1. Spesifikasi Umum PLC Omron CPM1A. SPESIFIKASI UMUM Nama Tipe Spesifikasi Catu Daya Rating Operasi Tegangan Lonjakan Arus Konsumsi Daya Catu Daya Eksternal Ukuran Dimensi Berat CPM1A CPU V AC ; 50/60 Hz V AC 30A max. 60VA max. 24 VDC ; (300mA) 150 x 90 x 85 mm 700 gram max. Kabel RS 232C Komunikasi (Sumber : Kabel Connector RS232C Model USB-CQM1-CIF02 Kabel serial jenis RS 232C model USB-CQM1-CIF02 adalah kabel serial yang digunakan untuk mentransfer data dari komputer atau PC ke PLC maupun sebaliknya, dalam telekomunikasi RS-232C adalah standar untuk transmisi komunikasi serial data. Pada gambar 2.4 menunjukan kabel connector RS 232C sebagai alat transmisi dari PC ke PLC maupun sebaliknya. ( CPM1A-40CDR-A-V1.jpg) Gambar 2.3 Bentuk Fisik PLC Omron CPM1A 40CDR AV1. a. Spesifikasi PLC OMRON CPM1A 40CDR AV1 Pada PLC merk Omron Khususnya tipe dari CPM1A 40CDR AV1 mempunyai (Sumber : usb-cn226-usb-adapter-for-omron-cs-cjcqm1h-cpm2c-plc.html) Gambar 2.4 Kabel Connector RS 232C Model USB-CQM1-CIF Miniatur Circuit Breaker (MCB) Pemutus tenaga dalam kapasitas kecil dinamakan miniatur circuit breaker (MCB). MCB adalah komponen dalam instalasi listrik yang mempunyai peran sangat penting. Komponen ini berfungsi sebagai Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 3

4 sistem proteksi dalam instalasi listrik bila terjadi beban lebih dan hubung singkat arus listrik (short circuit atau korsleting). Pada gambar 2.5 adalah bentuk fisik dari MCB: (Sumber : /2011/10/05/arti-dan-fungsi-mcbmccb/) Gambar 2.5 Bentuk Fisik MCB. 2.9 Push Button Switch Push Button Switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat atau saklar sederhana yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan sistem kerja unlock (tidak (Sumber : Gambar 2.6 Bentuk Fisik Push Button. mengunci). Sistem kerja unlock disini berarti saklar akan bekerja sebagai device penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat tombol di tekan, dan saat tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar akan kembali pada kondisi normal. Pada gambar 2.6 bentuk fisik push button Pilot lamp atau lampu indikator merupakan sebuah lampu LED yang biasa digunakan sebagai lampu indikator dalam rangkaian sebuah alat, rangkaian atau mesin. Pilot lamp tersebut dapat bekerja sebagai mestinya dengan tegangan AC atau DC. Pilot lamp ini dibuat warna-warni sesuai kebutuhan. Gambar 2.7 di bawah ini adalah bentuk fisik pilot lamp : 3. PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem miniatur traffic light empat simpang berbasis PLC OMRON CPM1A 40CDR AV1 terbagi menjadi dua yaitu pertama pada perancangan perangkat keras untuk miniatur traffic light, dan bagian kedua pemrogram PLC dalam bentuk ladder diagram yang menggunakan software CX- Programmer, yaitu software buatan omron yang beroperasi pada sistem operasi windows. a. Flow Chart Proses sistem kerja pada miniatur traffic light berbasis PLC OMRON CPM1A 40CDR AV1, saat start dimulai maka sistem kerja pada traffic light yaitu pada keadaan mengatur lalu lintas yang dimulai dari traffic light bagian utara, selatan, barat, dan timur. Setelah keadaan mengatur lalu lintas otomatis berubah pada sistem kerja flashing, yaitu semua lampu kuning berkedip-kedip. Kemudian setelah waktu flashing habis akan kembali lagi pada sistem kerja keadaan mengatur lalu lintas. Jika untuk stop rangkaian maka, maka rangkaian atau sistem kerja akan berhenti. Di bawah ini gambar 3.1 adalah flow chart miniatur traffic light berbasis PLC OMRON CPM1A 40CDR AV1 : MULAI 76 DETIK Waktu mengatur lalu lintas TRAFFIC LIGHT UTARA TRAFFIC LIGHT SELATAN TRAFFIC LIGHT BARAT TRAFFIC LIGHT TIMUR 76 detik. Jika selesai FLASHING (46 DETIK) SELESAI Sumber : Author Gambar 3.1 Flow Chart Miniatur Traffic Light Empat Simpang Berbasis PLC. Gambar 2.7 Bentuk Fisik. 3.2 Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras pada miniatur traffic light empat simpang berbasis Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 4

5 PLC Omron CPM1A dibagi menjadi dua yaitu pada perancangan perangkat keras miniatur traffic light dan perancangan panel kontrol PLC dengan komponen-komponen pendukung serta input dan output PLC Perancangan perangkat keras miniatur traffic light Pada perancangan perangkat keras miniatur traffic light menggunakan bahan pendukung seperti : a. Akrilik berukuran 3mm yang berbentuk box sangkar tempat lampu traffic light ditempatkan berukuran panjang 3cm lebar 3cm dan tinggi 6cm. Dengan menggunakan lampu pilot lamp AC 220 Volt tiga buah dengan warna merah, kuning, dan hijau. Di bawah ini pada gambar 3.3 adalah box sangkar lampu traffic light. b. Pipa alumunium berdiameter 10mm digunakan sebagai tiang dari lampu traffic light dengan tinggi 15cm. Di bawah ini gambar 3.4 adalah gambar tiang traffic light Perancangan panel kontrol PLC Perancangan panel kontrol miniatur traffic light empat simpang berbasis PLC Omron CPM1A 40CDR AV1 adalah perancangan modul input, modul output dan wiring diagram serta komponen pendukung lainya yaitu : a. Perancangan modul input Komponen input menggunakan 2 buah push button yaitu push button ON dan OFF. Berikut pada gambar 3.2 perancangan modul input ke PLC Omron CPM1A 40CDR AV1 : Di bawah ini adalah keterangan modul input yang terkoneksi ke PLC pada tabel 3.1 : Tabel 3.1 Keterangan Modul Input NO KOMPONEN FUNGSI ALAMAT 1 Push Button Start Start (ON) Push Button Stop Stop (OFF) 0.01 Perancangan modul input PLC dilakukan seperti pada gambar 3.5 yaitu dengan cara menghubungkan sumber PLN 220V AC ke source PLC 220V AC, kemudian sumber PLC 24 Volt DC dimana Sumber (+) dari keluaran PLC di sambungkan menuju terminal COM input, sedangkan sumber (-) dari keluran PLC disambungkan pada komponen komponen input yang terpasang sesuai alamat dari komponen tersebut. b. Perancangan modul output Perancangan modul output yaitu dengan sumber listrik 220V AC, MCB 2A, menggunakan pilot lamp AC 220 volt sebanyak 12 buah, lampu merah 4 buah, kuning 4 buah, dan hijau 4 buah. Berikut pada gambar 3.3 adalah perancangan modul output ke PLC Omron CPM1A 40CDR AV1: Sumber : Author Gambar 3.3 Perancangan Modul Output ke PLC. Sumber : Author Gambar 3.2 Perancangan Modul Input Ke PLC Omron CPM1A 40CDR AV1. Di bawah ini adalah keterangan modul output yang terkoneksi ke PLC pada tabel 3.2 : Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 5

6 Tabel 3.2 Keterangan Modul Output. NO KOMPONEN FUNGSI ALAMAT u 1. Merah 1 Merah Kuning Kuning Hijau 1 Merah 2 Kuning 2 Hijau 2 Merah 3 Kuning 3 Hijau 3 Merah 4 Kuning 4 Hijau 4 Hijau Merah Kuning Hijau Merah Kuning Hijau Merah Kuning Hijau Sumber PLN 220V AC dihubungkan menuju MCB 2A dan menuju source PLC 220V AC, kemudian output MCB 2A dihubungkan menuju COM 0, COM 1, COM 2, COM 3, dan COM 4 yang sebagai sumber listrik untuk alamat atau address PLC seperti pada tabel 3.2, dan alamat-alamat tersebut dihubungkan ke output pilot lamp 220V AC. c. Wiring diagram Wiring diagram traffic light berbasis PLC omron CPM1A 40CDR AV1 yang tergabung dari perancangan modul input yaitu push button ON dan push button OFF, modul output yaitu 12 buah pilot lamp AC 220V, lampu merah 4 buah, kuning 4 buah, dan hijau 4 buah. Dan komponen lainnya yaitu MCB 2A, terminal blok. seperti terlihat pada gambar 3.4: Sumber : Author Gambar 3.4 Wiring Diagram Traffic Light Berbasis PLC. 4. ANALISA DAN PENGUJIAN 4.1 Pendahuluan Sistem kerja traffic light pada suatu persimpangan tidak selalu sama, hal tersebut tergantung dari banyak persimpangan dan kondisi tata tertib jalan yang telah diatur oleh pemerintah yang berwenang. Begitupun dengan lamanya waktu kendaraan bergantian berjalan, hal tersebut disesuaikan dengan tingkat kepadatan dari kendaraan-kendaraan yang lalu-lalang di jalan tersebut. Sebelum melewati suatu persimpangan para pengemudi diwajibkan untuk mematuhi rambu-rambu yang telah ditetapkan, ramburambu tersebut berupa lampu petunjuk yang terdiri dari tiga buah warna. u tersebut dipasang dalam sebuah box yang diberi tiang dan ditempatkan diujung sebelah kiri, ditengah-tengah ruas jalan atau diatas setiap jalan pada suatu persimpangan sehingga memudahkan para pengemudi untuk melihatnya. Pada pengujian rancang bangun miniatur traffic light berbasis PLC Omron CPM1A 40CDR AV1 bahwa volume kepadatan kendaraan dari masing-masing arah jalur utara, jalur selatan, jalur barat, dan jalur timur adalah disamakan. 4.2 Sistem kerja Miniatur Traffic light Empat Simpang Berbasis PLC Omron CPM1A 40CDR AV1 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 6

7 Sistem kerja miniatur traffic light empat simpang berbasis PLC Omron CPM1A 40CDR AV1 terdapat empat kondisi sistem kerja. Pada gambar 4.1 merupakan penempatan traffic light empat simpang berbasis PLC Omron CPM1A 40CDR AV1 dengan penempatan traffic light bagian utara, traffic light bagian selatan, traffic light bagian barat, dan traffic light bagian timur. selatan, barat, dan timur menyala berwarna merah, mobil satu dapat jalan menuju arah selatan, barat, dan timur. Sementara mobil dua, tiga, dan empat berhenti atau stop. Kemudian untuk traffic light selatan, barat, dan timur sama seperti yang dijelaskan di atas. b. Kondisi kedua : Mobil 3 dari arah barat 1 Mobil 1 dari arah utara Traffic Light Traffic Light 3 4 u hijau Mobil 2 dari arah selatan 2 Mobil 4 dari arah timur Traffic Light Traffic Light Mobil Gambar 4.1 Penempatan Traffic Light Empat Simpang Berbasis PLC Omron CPM1A 40CDR AV1. Berikut di bawah ini menjelaskan prinsip kerja traffic light pada jalan simpang empat simpang : a. Kondisi pertama : Seperti terlihat pada gambar 4.2 adalah kondisi pertama prinsip kerja traffic light empat simpang dengan contoh terdapat 4 mobil dari arah utara, selatan, barat, dan timur. Gambar 4.3 Skema Kerja Saat u di Bagian Menyala Berwarna Hijau. Dari gambar 4.3 dijelaskan pada saat lampu tanda berwarna hijau dari bagian selatan menyala dan lampu tanda di bagian utara, barat, dan timur menyala berwarna merah, mobil dua dapat jalan menuju arah utara, barat, dan timur. Sementara mobil satu, dua, dan tiga harus berhenti. Sampai lampu warna kuning pada traffic light selatan menyala dengan berkedip-kedip mobil dua dapat terus berjalan dengan hatihati dan akan berhenti sampai lampu tanda berwarna merah selatan menyala. c. Kondisi ketiga : Mobil 3 dari arah barat 1 Mobil 1 dari arah utara u hijau u hijau Mobil 3 dari arah barat 1 Mobil 1 dari arah utara Mobil 2 dari arah selatan 2 Mobil 4 dari arah timur Mobil 2 dari arah selatan 2 Mobil 4 dari arah timur Gambar 4.2 Skema Kerja Saat u di Bagian Menyala Berwarna Hijau. Dari gambar 4.2 diatas dijelaskan pada saat lampu tanda berwarna hijau dari bagian utara menyala dan lampu tanda di bagian Gambar 4.4 Skema Kerja Saat u di Bagian Menyala Berwarna Hijau. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 7

8 Dari gambar 4.4 dijelaskan saat lampu tanda di jalan selatan berwarna merah menyala, maka lampu tanda berwarna hijau di jalan bagian barat akan menyala dan lampu di bagian utara, dan timur masih berwarna merah. Mobil tiga dapat jalan menuju arah utara, timur, dan selatan sedangkan mobil satu, dua, dan empat harus berhenti. Saat lampu tanda berwarna kuning pada traffic light bagian barat menyala dengan berkedipkedip mobil tiga dapat terus berjalan dengan hati-hati dan akan berhenti sampai lampu tanda berwarna merah barat menyala. d. Kondisi keempat : Mobil 3 dari arah barat 3 Mobil 2 dari arah selatan 2 1 Mobil 1 dari arah utara 4 Mobil 4 dari arah timur u hijau dari berbagai arah dapat berjalan terus berjalan menuju seluruh arah, dengan berjalan secara hati-hati. Sampai waktu kerja lampu kuning berkedip-kedip habis, maka keadaan akan kembali pada kondisi pertama. 4.3 Pengujian dan Analisa Traffic Light Empat Simpang Setelah melakukan perancangan dan memahami sistem kerja dari miniatur traffic light empat simpang berbasis PLC Omron CPM1A 40 CDR AV1, kemudian melakukan pengujian. a. Pengujian dan analisa traffic light bagian utara Setelah melakukan pengujian alat, untuk yang pertama menganalisa traffic light bagian utara. Seperti yang terlihat pada tabel 4.1 : Tabel 4.1 Hasil Pengujian Traffic Light Bagian. Output u Waktu Hijau 15 Detik Kuning flashing 5 Detik Merah 61 Detik Gambar 4.4 Skema Kerja Saat u di Bagian Menyala Berwarna Hijau. Dari gambar 4.4 dijelaskan pada saat lampu tanda warna merah pada traffic light bagian barat menyala, maka lampu tanda berwarna hijau pada traffic light bagian timur akan menyala dan lampu tanda di bagian utara dan selatan masih berwarna merah. Mobil empat dapat jalan menuju arah utara, selatan dan barat sedangakan mobil satu, dua dan tiga berhenti. Sampai lampu warna kuning pada traffic light bagian timur menyala dengan berkedip-kedip mobil empat dapat berjalan terus berjalan dan akan berhenti jika lampu tanda berwarna merah timur menyala. Saat lampu tanda warna merah menyala pada traffic light bagian timur maka lampu tanda berwarna hijau pada traffic light bagian utara akan menyala kembali dan begitu seterusnya seperti pada kondisi pertama, kedua, dan ketiga sampai waktu bekerja mengatur lalu lintas habis. Setelah waktu habis untuk keadaan mengatur lalu lintas maka akan berubah sistem kerja traffic light pada keadaan lampu kuning pada semua bagian akan menyala dengan berkedip-kedip. Pada keadaan lampu kuning berkedip-kedip pada semua traffic light menandakan bahwa semua kendaraan Saat tombol PB ON ditekan maka pada tarffic light bagian utara lampu hijau menyala selama 15 detik. Saat lampu hijau menyala 10 detik lampu kuning flashing menyala selama 5 detik dengan menyala berkedip-kedip. Kemudian akan menyala kembali lampu merah selama 61 detik. b. Pengujian dan analisa traffic light bagian selatan Kemudian menganalisa tarffic light bagian selatan, di bawah ini pada tabel 4.2 hasil pengujian traffic light bagian selatan : Tabel 4.2 Hasil Pengujian Traffic Light Bagian. Output u Waktu Merah 19 Detik Kuning bersamaan dengan merah 2 Detik Hijau 15 Detik Kuning flashing 5 Detik Merah 42 Detik Saat tombol PB On ditekan lampu merah selatan menyala selama 19 detik, ketika lampu merah menyala di waktu 17 detik akan menyala lampu kuning bersamaan dengan lampu merah selama 2 detik. Setelah lampu merah dan kuning mati, menyala lampu hijau selama 15 detik. Saat Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 8

9 lampu hijau menyala di waktu 10 detik menyala lampu kuning flashing selama 5 detik, setelah waktu habis menyala lampu merah kembali selama 59 detik. c. Pengujian dan analisa traffic light bagian barat Kemudian menganalisa tarffic light bagian barat, di bawah ini pada tabel 4.3 hasil pengujian traffic light bagian barat : Tabel 4.3 Hasil Pengujian Traffic Light Bagian. Output u Waktu Merah 38 Detik Kuning bersamaan Detik dengan merah Hijau 15 Detik Kuning flashing 5 Detik Merah 23 Detik Saat PB ON ditekan lampu merah barat menyala dengan waktu selama 38 detik. disaat lampu merah menyala di waktu 36 detik, menyala lampu kuning selama 2 detik bersama lampu merah. Setelah lampu merah dan kuning mati, kemudian menyala lampu hijau selama 15 detik. disaat lampu hijau menyala di waktu 10 detik, menyala lampu kuning flashing selama 5 detik. setelah itu menyala kembali lampu merah selama 40 detik. d. Pengujian dan analisa traffic light bagian timur Kemudian menganalisa traffic light bagian timur, pada tabel 4.4 hasil pengujian traffic light bagian timur : Tabel 4.4 Hasil Pengujian Traffic Light Bagian. Output u Waktu Merah 57 Detik Kuning bersamaan dengan merah 2 Detik Hijau 15 Detik Kuning flashing 5 Detik Merah 4 Detik Dari hasil analisa tarffic light bagian timur, dijelaskan dari tabel 4.4 dimulai saat PB ON ditekan menyala lampu merah bagian timur dengan waktu 57 detik. Ketika lampu merah menyala di waktu 55 detik, menyala lampu kuning selama 2 detik bersamaan dengan lampu merah. Setelah lampu merah dan kuning mati, lampu hijau menyala selama 15 detik. Saat lampu hijau menyala pada waktu 10 detik menyusul lampu kuning flashing dengan waktu 5 detik. Setelah itu menyala kembali lampu merah timur selama 21 detik. Setelah sistem kerja traffic light dalam keadaan mengatur lalu lintas, secara otomatis sistem kerja berubah pada keadaan semua lampu kuning berkedip atau flashing dengan waktu 45 detik. Saat keadaan flashing, kendaraan dari setiap arah atau jalan dapat berjalan terus ke berbagai arahnya masing secara berhati-hati. Saat waktu semua lampu kuning berkedip atau flashing habis, maka akan kembali lagi ke sistem kerja pada keadaan mengatur lalu lintas. Setelah menganalisa hasil pengujian dari masing-masing bagian traffic light, didapatkan waktu keseluruhan pada keadaan untuk mengatur lalu-lintas dan pada keadaan semua lampu kuning berkedip, dari program miniatur traffic light empat simpang berbasis PLC, yang terlihat seperti pada tabel 4.5 di bawah ini : Tabel 4.5 Hasil Pengujian Sistem Kerja Traffic Light. Sistem kerja Traffic Light Waktu Keadaan untuk mengatur 76 detik lalu-lintas. (yang di asumsikan pada jam ) (waktu simulasi dalam satu periode) Keadaan semua lampu kuning berkedip-kedip atau flashing. (yang di asumsikan pada jam ) 45 detik (waktu simulasi) Traffic light pada keadaan mengatur lalu-lintas dengan keseluruhan waktu adalah selama 76 detik waktu simulasi PLC dalam satu periode, yang diasumsikan sebagai waktu operasi traffic light dari pagi sampai malam hari yaitu mulai pukul sampai dengan dimana keadaan traffic light beroperasi mengatur lalu-lintas. Selanjutnya untuk keadaan flashing dengan waktu simulasi PLC selama 45 detik yang diasumsikan pada waktu malam sampai pagi hari yaitu mulai pukul sampai dengan Dari hasil semua analisa dan pengujian, untuk lebih memahami sistem kerja traffic light empat simpang, dapat digambarkan dalam bentuk diagram signal. Pada gambar 4.6 diagram signal di bawah ini dapat dilihat waktu kerja dari masing-masing lampu. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 9

10 Alamat Output Merah Kuning Hijau Merah selatan Kuning Hijau Merah Kuning Hijau Merah Kuning Hijau Waktu (detik) Gambar 4.6 Diagram Signal Waktu Traffic Light Empat Simpang. Dengan melihat diagram signal pada gambar 4.6 terlihat waktu keseluruhan untuk menyala lampu traffic light, waktu untuk keadaan mengatur lalu lintas, dan waktu keadaan flashing. 5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dari bab iv dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pada pengujian rancang bangun miniatur traffic light berbasis PLC Omron CPM1A 40CDR AV1 bahwa volume kepadatan kendaraan di asumsikan sama. 2. Traffic light pada keadaan mengatur lalulintas dengan keseluruhan waktu adalah selama 76 detik waktu simulasi PLC dalam satu periode, yang diasumsikan sebagai waktu operasi traffic light dari pagi sampai malam hari yaitu mulai pukul sampai dengan dimana keadaan traffic light beroperasi mengatur lalu-lintas. Selanjutnya untuk keadaan flashing dengan waktu simulasi PLC selama 45 detik yang diasumsikan pada waktu malam sampai pagi hari yaitu mulai pukul sampai dengan Dari hasil pengujian miniatur traffic light, semua bekerja sesuai dengan program yang telah dibuat. Sistem kerja pada miniatur traffic light berbasis PLC Omron CPM1A 40CDR AV1 setting waktu dapat dirubah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan atau kepadatan lalu-lintas yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA 1) Setiawan,Iwan.2006.Programmable Logic Controller (PLC) dan Teknik 2) Teknik Perancangan Sitem Kontrol. ANDI, Semarang, ) Handy Wicaksono, Programmable Logic Controller. Graha Ilmu, Yogyakarta, ) Omron-CPM1A-40EDR1- datasheet.pdf:a23 5) Omron Indonesia Rep.office.1996.CPM1A Training Manual 6)..., s_dan_plc.html(diakses pada tanggal 11 April 2015) 7)..., 7/10/20/plc-programmable-logiccontroller (Diakses pada tanggal 10 April 2015) 8)..., /u_lalu_lintas (Diakses pada tanggal 10 April 2015) 9)..., =-N3UWrHGSIMC (Diakses pada tanggal 25 April 2015) 10)..., /04/plc-omron-cpm-1a.html(Diakses pada tanggal 25 April 2015) PENULIS 1.) Mochamad Ridwan, ST., Alumni (2015) Program Studi Teknik Elektro FT-UNPAK 2.) Prof. Dr. Ir H. Didik Notosudjono., M.Sc Guru Besar Program Studi Teknik Elektro FT-UNPAK 3.) Evyta Wismiana, ST., MT Sekretaris Program Studi Teknik Elektro FT- UNPAK Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 10

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan. 33 BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Diagram Blok Sistem Dalam perancangan ini menggunakan tiga buah PLC untuk mengatur seluruh sistem. PLC pertama mengatur pergerakan wesel-wesel sedangkan

Lebih terperinci

Abstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1

Abstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1 Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA TRAFFIC LIGHT DI LABORATORIUM TEKNIK KONTROL OTOMATIK TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO Susdarminasari Taini (L2F009034)

Lebih terperinci

SIMULASI PENGATURAN SISTEM PENERANGAN SECARA OTOMATIS DENGAN PLC OMRON CPM1A 20CDR A-V1

SIMULASI PENGATURAN SISTEM PENERANGAN SECARA OTOMATIS DENGAN PLC OMRON CPM1A 20CDR A-V1 SIMULASI PENGATURAN SISTEM PENERANGAN SECARA OTOMATIS DENGAN PLC OMRON CPM1A 20CDR A-V1 Oleh : Ilman Wiguna Shalat, Prof. Dr. Ir. H. Didik Notosudjono, M.Sc. 1), Waryani, ST., MT. 2) Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM BAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM Dalam bab ini berisi tentang bagaimana alat dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menjadi suatu rangkaian yang dapat difungsikan. Selain itu juga membahas tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller singkatnya PLC merupakan suatu bentuk khusus pengendalian berbasis mikroprossesor yang memanfaatkan memori

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Traffic Light adalah suatu lampu indikator pemberi sinyal yang di tempatkan di

PENDAHULUAN. Traffic Light adalah suatu lampu indikator pemberi sinyal yang di tempatkan di 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Traffic Light adalah suatu lampu indikator pemberi sinyal yang di tempatkan di persimpangan jalan, atau lokasi-lokasi lain untuk menunjukkan keadaan aman agar mengendarai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun

BAB II LANDASAN TEORI. Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah PLC Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun 1969 oleh Richard E.Morley yang merupakan pendiri Modicon Coorporation. PLC pertama yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012 28 METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012 hingga Januari 2014, dilakukan di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK Dwi Aji Sulistyanto PSD III Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Pada industri

Lebih terperinci

Sudarmaji SISTEM KERJA PENGENDALI OTOMATIS LAMPU TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN 4 (EMPAT) JALAN RAYA MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)

Sudarmaji SISTEM KERJA PENGENDALI OTOMATIS LAMPU TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN 4 (EMPAT) JALAN RAYA MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SISTEM KERJA PENGENDALI OTOMATIS LAMPU TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN 4 (EMPAT) JALAN RAYA MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) Sudarmaji Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hjar Dewantara

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM TRAFFIC LIGHTS BERDASARKAN KEPADATAN KENDARAAN MENGGUNAKAN PLC

PENGEMBANGAN SISTEM TRAFFIC LIGHTS BERDASARKAN KEPADATAN KENDARAAN MENGGUNAKAN PLC PENGEMBANGAN SISTEM TRAFFIC LIGHTS BERDASARKAN KEPADATAN KENDARAAN MENGGUNAKAN PLC Pamor Gunoto, M. Irsyam dan Toni Kusuma Wijaya, Dosen Tetap Prodi Teknik Elektro FT Universitas Riau Kepulauan (UNRIKA)

Lebih terperinci

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT BAB III CARA PEMBUATAN ALAT 3.1 Membuat Meja Dudukan Miniatur Pertama yang harus dilakukan dalam pembuatan Miniatur Lampu Lalu Lintas Perempatan Dan Pertigaan Jalan Berbasis PLC yaitu dengan membuat meja

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Sistem Water Filter Sistem water filter adalah sistem pengolahan air dengan metode penyaringan menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI KENDALI TRAFFIC LIGHT 4 JALUR DENGAN PLC DISUSUN OLEH:??????????????????????????????????

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI KENDALI TRAFFIC LIGHT 4 JALUR DENGAN PLC DISUSUN OLEH:?????????????????????????????????? LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI KENDALI TRAFFIC LIGHT 4 JALUR DENGAN PLC DISUSUN OLEH:?????????????????????????????????? JURUSAN ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan Modul 7 Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan Numerical Control & Industrial Robotics menekankan pada pengendalian gerakan (proses kontinu) pengendalian gerakan (proses kontinu) Sedangkan untuk

Lebih terperinci

PENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC. Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*)

PENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC. Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*) PENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*) Abstrak Perkembangan teknologi dan industri saat ini menunjukkan peningkatan yang sangat pesat seiring dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung ABSTRAK

Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung ABSTRAK RANCANG BANGUN PENGASUTAN LANGSUNG DOUBLE SPEED FORWARD REVERSE MOTOR INDUKSI 3 FASA BERBASIS PLC OMRON CP1L-20DR-A Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perancangan sistem pemanasan air menggunakan SCADA software dengan Wonderware InTouch yang terdiri dari perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PERANCANGAN

BAB III METODE DAN PERANCANGAN BAB III METODE DAN PERANCANGAN 1.1 Metode Metode yang digunakan dalam pembuatan modul ini adalah modifikasi rancang bangun yang dilakukan dengan eksperimen. Hasil dari penyusunan tugas akhir ini berupa

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA Disusun Oleh: Nama :Widhi Setya Wardani NPm :26409372 Jurusan : Teknik

Lebih terperinci

BAB II SISTEM PEMANASAN AIR

BAB II SISTEM PEMANASAN AIR BAB II SISTEM PEMANASAN AIR Konsep dasar sistem pemanasan air ini memiliki 3 tahapan utama yang saling berhubungan. Tahapan pertama, yaitu operator menjalankan sistem melalui HMI InTouch. Operator akan

Lebih terperinci

Konsep Dasar dan Sejarah PLC

Konsep Dasar dan Sejarah PLC Pertemuan ke-1 Konsep dasar dan sejarah PLC Kekurangan dan Kelebihan PLC Komponen, fungsi, dan aplikasi PLC Pengenalan perangkat Keras ( Hardware) Pengenalan perangkat Lunak ( Software) Konsep Dasar dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar

Lebih terperinci

SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL SYSTEM

SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL SYSTEM Simulasi Timer dan Counter PLC Omron Type ZEN sebagai (David A. Kurniawan dan Subchan Mauludin) SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL

Lebih terperinci

PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC

PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC Badaruddin 1, Endang Saputra 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Programmable Logic Controller Proses di berbagai bidang industri manufaktur biasanya sangat kompleks dan melingkupi banyak subproses. Setiap subproses perlu dikontrol secara seksama

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Pada bab ini akan di jelaskan tentang tujuan pengujian alat, metode dan hasil pengujian. Selain itu akan dijelaskan juga jenis-jenis komponen elektrik yang terhubung

Lebih terperinci

MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1

MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1 MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1 Edhy Andrianto L2F 303438 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro ABSTRAK Pengaturan

Lebih terperinci

Teknik Otomasi [PengenalanPLC]

Teknik Otomasi [PengenalanPLC] Teknik Otomasi [PengenalanPLC] Eka Maulana, ST., MT., M.Eng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya RuanglingkupAplikasiPLC PLC Programmable Logic Controller diperkenalkan pertamakali pada1969 olehrichard

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR. o Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan kerusakan karena PLC memiliki fasilitas self diagnosis.

BAB III TEORI DASAR. o Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan kerusakan karena PLC memiliki fasilitas self diagnosis. BAB III TEORI DASAR 3.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller (PLC) adalah sebuah perangkat yang dirancang untuk menggantikan sistem control elektrik berbasis relai yang mulai

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Model Kontrol Pompa Pemadam Kebakaran Berbasis Arduino Simulasi ini dibuat menyesuaikan cara kerja dari sistem kontrol pompa pemadam kebakaran berbasis Arduino, perlu

Lebih terperinci

Bab 3 PLC s Hardware

Bab 3 PLC s Hardware Bab 3 PLC s Hardware Sasaran Mahasiswa mampu : o Memahami definisi PLC o Menyebutkan jenis jenis PLC o Menyebutkan bagian bagian hardware PLC o Menjelaskan prinsip kerja bagian bagian hardware PLC 3.1

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : November 2011 Maret 2013 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan

Lebih terperinci

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1 BAB I SISTEM KONTROL Kata kontrol sering kita dengar dalam pembicaraan sehari-hari. Kata kontrol disini dapat diartikan "mengatur", dan apabila kita persempit lagi arti penggunaan kata kontrol dalam teknik

Lebih terperinci

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP. 19720101 200312 1 011 1 SELAMAT DATANG DI DUNIA PLC ( PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER ) SERI OMRON CPM 2 A PRODUKSI TAHUN 2003

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368.

Lebih terperinci

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI Pengenalan PLC PLC merupakan sistem operasi elektronik digital yang dirancang untuk

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang email : assaffat@yahoo.com Abstrak : Air sebagai unsur utama

Lebih terperinci

PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC

PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC II. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mahasiswa memahami dasar-dasar pemrograman pada PLC 2. Mahasiswa mampu membuat dan menganalisa suatu program PLC 3. Mahasiswa memahami fungsi-fungsi

Lebih terperinci

Pengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT

Pengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT Pengantar Programable Logic Control Dr. Fatchul Arifin, MT fatchul@uny.ac.id Definisi Secara mendasar PLC adalah suatu peralatan kontrol yang dapat diprogram untuk mengontrol proses atau operasi mesin.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Alat Miniatur Lift 3 Lantai Sesuai pembahasan pada bab III, dan dengan mengikuti tahapan-tahapan yang telah dicantumkan, hasil akhir miniatur lift tampak pada

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan dan pembuatan dilaksanakan di Laboratorium Teknik Kendali

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO Muhammad Fajri Nur Reimansyah (L2F009032) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN AIR BERSIH BERBASIS PLC LS XBC-DR30E

RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN AIR BERSIH BERBASIS PLC LS XBC-DR30E RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN AIR BERSIH BERBASIS PLC LS XBC-DR30E LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 oleh : HAZA IRMA DWI J. HARAHAP MARDIANI

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Daerah SR(Special Relay) Daerah TR(Tempory Relay) Daerah DM (Data Memory) Daerah HR(Holding Relay)..

DAFTAR ISI Daerah SR(Special Relay) Daerah TR(Tempory Relay) Daerah DM (Data Memory) Daerah HR(Holding Relay).. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. i LEMBAR PENGESAHAN. ii LEMBAR PERNYATAAN. iii KATA PENGANTAR..... iv-v UCAPAN TERIMA KASIH vi-vii DAFTAR ISI.. viii-xiii DAFTAR GAMBAR xiv-xv DAFTAR TABEL. xvi INTISARI. xvii

Lebih terperinci

BAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC

BAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC BAB III FUNGSI BAGIAN PLC Programming Devices Processor Modul Input Modul Output Catu Daya Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC Dari gambar diatas, bagian bagian tersebut mempunyai fungsi yang saling

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perancangan Alat Pada BAB pembuatan alat ini akan dibahas perencanaan dan realisasi pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan dibuat.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Terdapat dua jenis tahap pada perancangan dan pembuatan model sistem pemadam kebakaran dalam tugas akhir ini, yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULAOTOR PENGASUTAN LANGSUNG DOUBLE SPEED MOTOR INDUKSI 3 FASA BERBASIS PLC OMRON CP1L-20 DR-A

RANCANG BANGUN SIMULAOTOR PENGASUTAN LANGSUNG DOUBLE SPEED MOTOR INDUKSI 3 FASA BERBASIS PLC OMRON CP1L-20 DR-A RANCANG BANGUN SIMULAOTOR PENGASUTAN LANGSUNG DOUBLE SPEED MOTOR INDUKSI 3 FASA BERBASIS PLC OMRON CP1L-20 DR-A Ikhsan Sodik Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 41 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Tujuan Perancangan Dalam pembuatan suatu sistem kontrol atau kendali, perancangan merupakan tahapan yang sangat penting untuk dilalui atau dilakukan. Perancangan adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM KENDALI TRAFFIC LIGHT SMPANG 3 MENGGUNAKAN KONTAKTOR

RANCANGAN SISTEM KENDALI TRAFFIC LIGHT SMPANG 3 MENGGUNAKAN KONTAKTOR RANCANGAN SISTEM KENDALI TRAFFIC LIGHT SMPANG 3 MENGGUNAKAN KONTAKTOR Jejen Jaelani Sidik Hendrik Eko Cahyono A. Taupik Rahman Dadang Lukman Hakim 1. Pengertian Kemacetan lalulintas yang terjadi sekarang

Lebih terperinci

RANCANGBANGUN SISTEM OTOMASI APLIKASI MESIN PENCAMPUR BERBASIS PLC OMRON CP1E 20 I/O

RANCANGBANGUN SISTEM OTOMASI APLIKASI MESIN PENCAMPUR BERBASIS PLC OMRON CP1E 20 I/O RANCANGBANGUN SISTEM OTOMASI APLIKASI MESIN PENCAMPUR BERBASIS PLC OMRON CP1E 20 I/O Gunawan Alim Dosen D3 Teknik Elektronika Politeknik Harapan Bersama Jl Dewi Sartika No. 71 Tegal Telp/Fax (0283) 352000

Lebih terperinci

APLIKASI ZELIO SOFT 2 PADA SISTEM KEAMANAN SMART ROOM DENGAN MENGGUNAKAN SMART RELAY

APLIKASI ZELIO SOFT 2 PADA SISTEM KEAMANAN SMART ROOM DENGAN MENGGUNAKAN SMART RELAY APLIKASI ZELIO SOFT 2 PADA SISTEM KEAMANAN SMART ROOM DENGAN MENGGUNAKAN SMART RELAY C13 Nyayu Latifah Husni [1], Ade Silvia Handayani. [2], Rani Utami [3] Abstrak Teknologi yang semakin maju dan terus

Lebih terperinci

PERANCANGAN MINIATUR TRAFFIC LIGHT DENGAN MEMPERGUNAKAN PENGENDALI PORT PARALEL

PERANCANGAN MINIATUR TRAFFIC LIGHT DENGAN MEMPERGUNAKAN PENGENDALI PORT PARALEL PERANCANGAN MINIATUR TRAFFIC LIGHT DENGAN MEMPERGUNAKAN PENGENDALI PORT PARALEL Eka Wahyudi 1, Desi Permanasari 2 1,2 Program Studi Diploma III Teknik Telekomunikasi, Purwokerto 1 ekawahyudi@akatelsp.ac.id

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Perancangan Panel Kontrol Penerangan Manual Dan Otomatis. Dengan Remote Kontrol

TUGAS AKHIR. Perancangan Panel Kontrol Penerangan Manual Dan Otomatis. Dengan Remote Kontrol TUGAS AKHIR Perancangan Panel Kontrol Penerangan Manual Dan Otomatis Dengan Remote Kontrol Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Sudarmanto

Lebih terperinci

Crane Hoist (Tampak Atas)

Crane Hoist (Tampak Atas) BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI 4.1. Simulator Alat Kontrol Crane Hoist Menggunakan Wireless Simulasi ini dibuat menyesuaikan cara kerja dari sistem kontrol mesin crane hoist menggunakan wireless berbasis

Lebih terperinci

Abstrak. Arbye S L2F Halaman 1

Abstrak. Arbye S L2F Halaman 1 Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA BEL KUIS DI LABORATORIUM TEKNIK KONTROL OTOMATIK TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO Arbye S (L2F009045) Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 "

BAB VI MENGENAL TRAINER  BATO - 05 BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 " Perangkat PLC ini telah di set sedemikian rupa sehingga mudah dalam penginstalan dan pengoperasian program control system dari suatu rangkaian. Adapun modul trainer

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG

BAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG 24 BAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG Bab ini membahas mengenai perancangan trainer yang berupa input dan output device PLC OMRON CP1L, rangkaian sensor optocoupler, Instalasi

Lebih terperinci

Semua Timer diatas menggunakan jenis timer OnDellay. Untuk jenis-jenis timer bisa dilihat sebagai berikut:

Semua Timer diatas menggunakan jenis timer OnDellay. Untuk jenis-jenis timer bisa dilihat sebagai berikut: 1. Diagram ladder aplikasi PLC Lampu lalu lintas. Lampu lalulintas atau trafight light dapat dibuat menggunakan PLC. dengan memanfaatkan timer yang terdapat pada PLC kita bisa membuat lampu lalulintas

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR -TE Sistem Monitoring Pengemasan Air Minum Botol Menggunakan Kontrol PLC

TUGAS AKHIR -TE Sistem Monitoring Pengemasan Air Minum Botol Menggunakan Kontrol PLC TUGAS AKHIR -TE090362 Bidang Studi Elektro Industri Program D3 Teknik Elektro (Disnaker) ITS Surabaya Sistem Monitoring Pengemasan Air Minum Botol Menggunakan Kontrol PLC Riski Arif Sucahyo _2210039014

Lebih terperinci

TUGAS TRAFFIC LIGHT SIMPANG 4 DAGO

TUGAS TRAFFIC LIGHT SIMPANG 4 DAGO TUGAS TRAFFIC LIGHT SIMPANG 4 DAGO Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Traffic Light Disusun Oleh : Heru Hermawan (0701524) Wildan Budiman (0702862) D3 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN ALAT

BAB III RANCANG BANGUN ALAT BAB III RANCANG BANGUN ALAT Dalam bab ini berisi tentang bagaimana alat dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menjadi suatu rangkaian yang dapat difungsikan. Selain itu juga membahas tentang cara kerja

Lebih terperinci

TIN-302 Elektronika Industri

TIN-302 Elektronika Industri TIN-302 Elektronika Industri Diagram Elektrik di Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Diagram Elektrik Industri 1. Ladder Diagrams Ladder Diagram adalah sebuah representasi

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Programmable Logic Controller (PLC) PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan rele yang dijumpai pada sistem kendali proses konvensional [1].

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Tahapan Perancangan Miniatur Lift

Gambar 3.1 Tahapan Perancangan Miniatur Lift BAB III CARA PEMBUATAN ALAT Miniatur lift yang akan dibuat adalah lift pada gedung tiga lantai. Miniatur lift adalah lift yang tanpa pintu (pintu manual). Setiap lantai memiliki tiga tombol yaitu dua tombol

Lebih terperinci

RN 1200 RN 2000 UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY ICA

RN 1200 RN 2000 UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY ICA RN 1200 RN 2000 UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY ICA DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN.. 1 II. SPESIFIKASI TEKNIK.... 2 III. KETERANGAN ALAT.. 3 IV. PEMASANGAN UPS 3 V. PROSES PENGETESAN UPS.. 4 VI. CARA MENGOPERASIKAN

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MINIATUR PALANG PINTU PERLINTASAN KERETA API BERBASIS PLC

RANCANG BANGUN MINIATUR PALANG PINTU PERLINTASAN KERETA API BERBASIS PLC RANCANG BANGUN MINIATUR PALANG PINTU PERLINTASAN KERETA API BERBASIS PLC LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Diploma III oleh: AFDAL AMINUDDIN SIREGAR ANWAR

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul. Lembar Pengesahan Pembimbing. Lembar Pernyataan Keaslian. Lembar Pengesahan Penguji. Halaman Persembahan.

DAFTAR ISI. Halaman Judul. Lembar Pengesahan Pembimbing. Lembar Pernyataan Keaslian. Lembar Pengesahan Penguji. Halaman Persembahan. xi DAFTAR ISI Halaman Judul Lembar Pengesahan Pembimbing Lembar Pernyataan Keaslian Lembar Pengesahan Penguji Halaman Persembahan Halaman Motto Kata Pengantar Abstraksi Daftar Isi Daftar Gambar Daftar

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULATOR INSTALASI LISTRIK DOMESTIK DAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERBASIS PLC OMRON CP1L

RANCANG BANGUN SIMULATOR INSTALASI LISTRIK DOMESTIK DAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERBASIS PLC OMRON CP1L RANCANG BANGUN SIMULATOR INSTALASI LISTRIK DOMESTIK DAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERBASIS PLC OMRON CP1L DESIGN AND IMPLEMENTATION OF DOMESTIC ELECTRICAL INSTALATION AND WATER PUMPING SIMULATOR USING PLC

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

BAB IV PERAKITAN DAN PENGUJIAN PANEL AUTOMATIC TRANSFER SWITCH (ATS) DAN AUTOMATIC MAIN FAILURE (AMF)

BAB IV PERAKITAN DAN PENGUJIAN PANEL AUTOMATIC TRANSFER SWITCH (ATS) DAN AUTOMATIC MAIN FAILURE (AMF) BAB IV PERAKITAN DAN PENGUJIAN PANEL AUTOMATIC TRANSFER SWITCH (ATS) DAN AUTOMATIC MAIN FAILURE (AMF) 4.1 Komponen-komponen Panel ATS dan AMF 4.1.1 Komponen Kontrol Relay Relay adalah alat yang dioperasikan

Lebih terperinci

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC)

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC) PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC) Tujuan Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta mampu : Memahami fungsi PLC Mampu membuat program PLC Mampu menerapkan PLC untuk menyelesaikan permasalahan kontrol

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MINIATUR LIFT DENGAN MENGGUNAKAN PLC (Programmable Logic Controller)

RANCANG BANGUN MINIATUR LIFT DENGAN MENGGUNAKAN PLC (Programmable Logic Controller) RANCANG BANGUN MINIATUR LIFT DENGAN MENGGUNAKAN PLC (Programmable Logic Controller) LAPORAN PROYEK AKHIR Oleh : Faridz Mukhlisin NIM 021903102023 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

Arsitektur Programmable Logic Controller - 2

Arsitektur Programmable Logic Controller - 2 Aplikasi Proggrammable Logic Controller Arsitektur Programmable Logic Controller - 2 Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: pramudijanto@gmail.com

Lebih terperinci

Pemrograman Programmable Logic Controller

Pemrograman Programmable Logic Controller Aplikasi Proggrammable Logic Controller Pemrograman Programmable Logic Controller Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 594732 Fax.5931237 Email: pramudijanto@gmail.com Aplikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALA 3.1 Perancangan Hardware 3.1.1 Perancangan Alat Simulator Sebagai proses awal perancangan blok diagram di bawah ini akan sangat membantu untuk memberikan rancangan

Lebih terperinci

Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial

Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial Rustam Asnawi, Octa Heriana, Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial Rustam Asnawi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE KONVEYOR SORTIR

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE KONVEYOR SORTIR 26 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE KONVEYOR SORTIR 3.1. Pembuatan Alat Penelitian Dalam proses perancangan, dan pembuatan prototype konveyor sortir berbasis PLC ini diperlukan beberapa alat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE 3.1 TUJUAN PERANCANGAN Pada prinsipnya tujuan dari perancangan alat dan program adalah untuk mempermudah didalam merealisasikan perakitan atau pembuatan alat dan program yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT 37 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Diagram Blok Rangkaian Perancangan Automatic Spray Control ini menggunakan PLC NAiS buatan Panasonic tipe FP0-C14RS, yang berfungsi untuk mengontrol Counter, Relai, Timer,

Lebih terperinci

BAB V PERSIAPAN PEMPROGRAMAN

BAB V PERSIAPAN PEMPROGRAMAN BAB V PERSIAPAN PEMPROGRAMAN A. PERSIAPAN DASAR Sebelum menyusun suatu program untuk pengoperasian PLC pada pengontrolan suatu sistem atau proses, ada beberapa hal yang perlu diketahui dan persiapan dasar

Lebih terperinci

Otomasi Sistem dengan PLC

Otomasi Sistem dengan PLC Otomasi Sistem dengan PLC Pemrograman Programmable Logic Controller Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 594732 Fax.5931237 Email: jos@elect-eng.its.ac.id Otomasi Sistem dengan

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM PENANGANAN LORI OTOMATIS BERBASIS PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLER. Ahmad Mahfud ABSTRAK

RANCANGAN SISTEM PENANGANAN LORI OTOMATIS BERBASIS PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLER. Ahmad Mahfud ABSTRAK RANCANGAN SISTEM PENANGANAN LORI OTOMATIS BERBASIS PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLER Ahmad Mahfud ABSTRAK Teknologi pengolahan minyak kelapa sawit terus berkembang, seiring dengan kebutuhan industri akan kemajuan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 3.1 Umum Pada bab ini akan dibahas bagaimana proses perancangan mekanik, penyusunan elektrik, dan pemrograman. Kesatuan perangkat yang tersusun dari mekanik yang didalamnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada waktu sekarang ini teknologi mikroprosesor terus berkembang sejalan dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan video juga

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN DESKRIPSI KERJA ALAT PLC. Gambar 3.1 Layout Sistem Kerja Alat.

BAB III PERANCANGAN DAN DESKRIPSI KERJA ALAT PLC. Gambar 3.1 Layout Sistem Kerja Alat. BAB III PERANCANGAN DAN DESKRIPSI KERJA ALAT 3.1 Gambaran Umum PLC SCADA PC Laptop Plant : Miniatur Rumah Gambar 3.1 Layout Sistem Kerja Alat. Pengendalian rumah dengan menggunakan Scada Wonderware ini

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain : BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain : Komputer juga dapat digunakan untuk mengontrol lampu listrik rumah dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang industri terdapat tiga bagian proses yang berperan sangat penting yaitu : 1) Proses manufaktur, 2) Proses produksi, dan 3) Proses pemantauan produksi.

Lebih terperinci

SISTEM KONTROL PENGOPERASIAN AC (AIR CONDITIONING) JARAK JAUH DENGAN SMS (SHORT MESAGGE SERVICE) BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR

SISTEM KONTROL PENGOPERASIAN AC (AIR CONDITIONING) JARAK JAUH DENGAN SMS (SHORT MESAGGE SERVICE) BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR SISTEM KONTROL PENGOPERASIAN AC (AIR CONDITIONING) JARAK JAUH DENGAN SMS (SHORT MESAGGE SERVICE) BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR Diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan dalam rangka

Lebih terperinci

Otomasi Sistem. Peralatan Otomasi Sistem: I/O Programmable Logic Controller

Otomasi Sistem. Peralatan Otomasi Sistem: I/O Programmable Logic Controller Otomasi Sistem Peralatan Otomasi Sistem: I/O Programmable Logic Controller Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: pramudijanto@gmail.com Otomasi Sistem

Lebih terperinci

Penggunaan PLC di industri dimaksudkan untuk menggantikan penggunaan rangkaian relay dan timer. Keuntungan penggunaan PLC antara lain :

Penggunaan PLC di industri dimaksudkan untuk menggantikan penggunaan rangkaian relay dan timer. Keuntungan penggunaan PLC antara lain : Pengenalan PLC (Programmable Logic Controller ) PLC (Programmable Logic Controller) adalah suatu komputer industri yang digunakan untuk pengendalian suatu proses atau mesin. Prinsip kerja secara garis

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem

Lebih terperinci

Optimalisasi Smart Relay Zelio sebagai Kontroler Lampu dan Pendingin Ruangan

Optimalisasi Smart Relay Zelio sebagai Kontroler Lampu dan Pendingin Ruangan Optimalisasi Smart Relay Zelio sebagai Kontroler Lampu dan Pendingin Ruangan Arif Ainur Rafiq Program Studi Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Negeri Cilacap, Indonesia arifainurrafiq@politeknikcilacap.ac.id

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada industri, untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas dari produk yang dihasilkan maka diperlukan pengaturan proses kerja mesin-mesin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 10 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini sangat pesat, terutama di bidang teknologi elektronika mengakibatkan beberapa efek yang mempengaruhi

Lebih terperinci