ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA (PERIODE )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA (PERIODE )"

Transkripsi

1 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA (PERIODE ) Aan Andrian Universitas Paramadina Program Studi Manajemen dan Bisnis 2010 ABSTRACT The objectives of this research is to make financial performance comparation between islamic commercial banks and conventional commercial banks in Indonesia in the period by using financial ratios. Financial ratios used are CAR, LDR, NPL, BOPO, and ROA. The data used in this study were obtained from the financial statements of Commercial Banks in 2008 to 2012, published by each bank. After passing through the stage purposive sample, the sample is feasible to use as many as 10 samples, 5 islamic commercial banks (Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat, BRI Syariah, Bank Mega Syariah, and Bank Bukpoin Syariah), and 5 conventional commercial bank (Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Central Asia, Bank Negara Indonesia, and Bank CIMB Niaga). Analytical techniques used to see comparison of financial performance between islamic commercial banks with conventional commercial bank is the method of Independent sample t- test.the analysis showed that there are significant differences for fourfinancial ratios, there were LDR, ROA, BOPO, and NPL. The analysis also showed that there is no significant difference for CAR ratio. Islamic commercial banks has high performance in term of LDR ratio, while the conventional commercial banks higher performance in terms of the CAR, ROA, BOPO, and NPL. Keywords : Comparison of Performance Bank, Financial Ratios, Islamic Commercial Banks, Conventional Commercial Banks 1

2 PENDAHULUAN Perkembangan pesat dalam dunia perbankan di Indonesia saat ini sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Industri perbankan di Indonesia sangat penting peranannya dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga perantara keuangan. Bank dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, pajak, dan pembayaran lainnya. Hal ini sesuai dengan tujuan dari perbankan Indonesia yang tercantum dalam UU Perbankan No. 10 tahun 1998 pasal 4 yaitu perbankan Indonesia bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.selain itu,menurut Suyatno (2007) bank merupakan lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi perusahaan, badan-badan pemerintah dan swasta, maupun perorangan menyimpan dana-dananya. Bank sebagai badan usaha yang bergerak dibidang keuangan, setiap bank harus berkompetisi dengan bank-bank lainnya untuk menarik pangsa pasar yang ada. Suatu bank dikatakan berhasil memenangkan kompetisi bisnisnya jika bank itu mampu memenuhi permintaan dan kebutuhan masyarakat dengan mengembangkan jasa-jasa keuangan yang lebih baik, menarik dan menyenangkan dibandingkan kompetitornya. Persaingan antara usaha perbankan pada saat ini semakin ketat akibat semakin majunya usaha perbankan dalam negeri, sehingga setiap usaha perbankan berusaha mengatur seoptimal mungkin dalam hal pengeluaran dan pendapatan yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing perusahaan. Oleh karena itu, tidak aneh jika setiap bank berusaha untuk menawarkan dan mempromosikan jasanya dengan tawaran yang menggiurkan. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan eksistensi perusahaan mereka agar tetap bertahan. Fenomena yang menarik di Indonesia sekarang ini adalah munculnya berbagai bank syariah baru. Hal ini mengakibatkan persaingan bisnis perbankan di Indonesia semakin ketat. 2

3 Tidak dapat dipungkiri persaingan antara bank konvensional dan bank syariah adalah banyaknya perbedaan sistem keuangan dan aspek lainnya yang berkaitan dengan kinerja keuangan keduanya. Menurut Antonio (2001) perbedaan mendasar diantara keduanya yaitu menyangkut aspek legal, stuktur organisasi, usaha yang dibiayai dan lingkungan kerja. Selanjutnya ditambahkan oleh Muhammad (2005) dalam Maharani (2010) Hal yang mendasar yang membedakan antara lembaga keuangan konvensional dengan syariah adalah terletak pada pengembalian dan pembagian keuntungan yang diberikan oleh nasabah kepada lembaga keuangan dan atau yang diberikan oleh lembaga keuangan kepada nasabah. Sampai saat ini daftar sepuluh bank terbesar di Indonesia berdasarkan jumlah asetnya masih didominasi oleh bank umum konvensional. Dari daftar sepuluh bank tersebut terdapat empat bank pemerintah dan enam bank umum swasta konvensional. Hal tersebut tidak dapat dipungkiri mengingat perbankan konvensional sudah sejak lama didirikan di Indonesia. Bank syariah tergolong sangat muda didirikan jika dibandingkan bank konvensional, hal ini dapat terlihat dari jauhnya jarak total aset yang dimiliki bank konvensional dan bank syariah. Akan tetapi muncul dan berkembangnya perbankan syariah di Indonesia, menimbulkan persaingan antara bank konvensional dan bank syariah. Hal yang menarik adalah apakah dengan lamanya bank berdiri dan total aset yang besar dapat menjamin bahwa kinerja keuangan bank konvensional lebih baik ataukah sebaliknya kinerja keuangan bank syariah yang tergolong muda dan total aset yang kecil lebih baik dibandingkan bank konvensional yang memiliki total aset yang besar.perkembangan pesat tiap tahunnya pun terjadi pada bank syariah, selain itu banyaknya cabang bersifat syariah yang dilakukan bank konvensionalmenjadi hal yang menarik bagi peneliti, apakah hal ini dikarenakan masalah kinerja keuangan bahwa kinerja keuangan bank syariah lebih baik jika dibandingkan dengan kinerja bank konvensional ataukah ada hal lain yang menjadi dasar pertimbangan oleh bank konvensional untuk mengembangkan kinerja keuangannya. Perkembangan pesat bank konvensional sebagai industri perbankan yang sudah sejak lama didirikan di Indonesia, membuat bank syariah harus dapat mengimbanginya dengan manajemen yang baik agar dapat bertahan di industri perbankan. Salah satu faktor yang harus diperhatikan oleh bank untuk bisa terus bertahan hidup adalah kinerja (kondisi keuangan) bank. Oleh karena itu, dengan melihat fakta yang ada maka penulis 3

4 tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah dengan Bank Umum Konvensional di Indonesia Periode Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan perbankan syariah dengan perbankan konvensional. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan perbankan syariah dengan perbankan konvensional untuk masing-masing rasio keuangan. TINJAUAN PUSTAKA Kasmir (2010) bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. Ditinjau dari segi menentukan harga dapat pula diartikan sebagai cara penentuan keuntungan yang akan di peroleh. Kasmir (2010, 40) jenis bank jika dilihat dari segi atau caranya dalam menentukan harga baik harga jual maupun harga beli terbagi dalam kedua kelompok yaitu: a. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional b. Bank Berdasarkan Prinsip Syariah Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah (Booklet Perbankan Indonesia, 2011). Bank konvensional dan bank syariah dalam beberapa hal memiliki persamaan, terutama dalam sisi teknis penerimaan uang, mekanisme transfer, teknologi komputer yang digunakan, persyaratan umum pembiayaan, dan lain sebagainya. Perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah menyangkut aspek legal, struktur organisasi, usaha yang dibiayai, dan lingkungan kerja (Dewi: 2006). Berikut tabel perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional. Tabel 1 Perbedaan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional Keterangan Bank Syariah Bank Konvensional Akad dan aspek legalitas Hukum islam dan hukum positif Hukum positif 4

5 Lembaga sengketa penyelesaian Badan Arbitrase Muamalat Indonesia (BAMUI) Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BAN) Struktur organisasi Ada Dewan Syariah Nasional (DSN) dan Dewan Pengawas Syariah (DPS) Tidak ada DSN dan DPS Investasi Halal Halal dan haram Tujuan Profit dan falah oriented Profit oriented Hubungan nasabah Kemitraan Hubungan nasabah Sumber : Dewi (2006) Berdasarkan tabel di atas, menurut peneliti perbedaan prinsip investasi bank syariah dan bank konvensional terletak pada jenis keuntungan yang diambil, yaitu pengambilan bunga bagi bank konvensional dan bagi hasil bagi bank syariah. Rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja bank dalam penelitian ini adalah CAR, LDR, ROA, BOPO dan NPL. CAR merupakan rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimilki bank dalam menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Standar pengukuran tingkat CAR yaitu 8% ke atas dapat dikatakan predikat sehat, 6,4% 7,9% kurang sehat, di bawah 6,4% tidak sehat ( Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :... (1) LDR adalah rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana dari masyarakat. Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada para nasabah yang telah menanamkan dananya dengan kredit-kredit yang telah diberikan kepada para debiturnya. Semakin tinggi rasionya semakin tinggi tingkat likuiditasnya.sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum LDR di bawah 93,75% dikatakan sehat, antara 93,76% 97,5% dikatakan cukup sehat, jika antara 97,6% 101,25% dikatakan kurang sehat, dan di atas 101,25% tidak sehat ( Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 5

6 ... (2) Rasio ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan (Siamat, 2005). Selanjutnya Siamat (2005) menambahkan bahwa semakin besar ROA suatu bank, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum tingkat ROA yang sehat di atas 1,22%, cukup sehat 0,99%-1,22%, kurang sehat 0,77%-0,99%, dan tidak sehat di bawah 0,77% ( Rumus yang digunakan adalah : (3) Rasio BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum tingkat BOPO yaitu jika di bawah 93,52% dikatakan bank tersebut sehat, jika antara 93,52% 94,72% cukup sehat, jika antara 94,72% 95,92% kurang sehat, jika di atas 95,92% dikatakan tidak sehat ( Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :. (4) NPL adalah kredit-kredit yang diklasifikasikan sebagai kredit kurang lancar diragukan, dan macet. Menurut Peraturan Bank Indonesia No 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, NPL lebih tinggi nilai-nilai (di atas 5%), bank tidak sehat ( Besarnya NPL dapat dirumuskan sebagai berikut:. (5) Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah : H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan perbankan syariah dengan perbankan konvensional. 6

7 H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan perbankan syariah dengan perbankan konvensional. METODE PENELITIAN Objek dari penelitian ini adalah kinerja keuangan bank umum syariah dan bank umum konvensional di Indonesia periode Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Kriyantono (2008) teknik ini mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan penelitian. peneliti mengambil teknik purposive sampling karena peneliti mempunyai batasan / kriteria krietria tertentu yang akan dijadikan sampel. Bank umum syariah dan bank umum konvensional yang dipilih adalah lima bank dengan total aset terbesar yang telah berdiri minimal 5 tahun atau dari tahun 2008 yang terdaftar di Bank Indonesia. Bank umum syariah dalam hal ini diwakili oleh Bank Syariah Mandiri (BSM), ank Muamalat Indonesia (BMI), BRI Syariah, Bank Mega Syariah, dan Bank Bukopin Syariah. Bank umum konvensional dalam hal ini diwakili oleh Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI, dan Bank CIMB Niaga. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berupa laporan keuangan tahunan dari bank umum syariah dan bank umum konvensional di Indonesia. Penelitian ini menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu studi pustaka dan studi dokumen. Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik statistik yang berupa uji beda dua rata-rata (independent sample T-Test). Santoso (2010) teori uji rata-rata T-Test adalah sebuah sebuah teori dalam statistik yang digunakan untuk menguji apakah suatu nilai tertetntu (yang diberikan sebagai pembanding) berbeda secara nyata ataukah tidak dengan rata-rata sebuah sampel. Tujuan dari uji hipotesis yang berupa uji beda dua rata-rata pada penelitian ini adalah untuk menentukan menerima atau menolak hipotesis yang telah dibuat. Sugiharto (2009) pilihan tingkat signifikansi yang paling umum dalam praktik adalah 0,05 (tingkat signifikansi 5%) dan 0,01 (tingkat signifikansi 1%). Pada hal ini peneliti menggunakan tingkat signifikansi 5% untuk kriteria pengujian hipotesis. Hipotesis penelitian ini adalah jika t hitung sig. < 0.05, maka Ho ditolak atau dapat dikatakan kinerja keuangan bank umum syariah dengan bank umum konvensional terdapat perbedaan yang signifikan, sebaliknya jika t hitung sig > 0.05 maka Ho diterima atau dapat dikatakan kinarja keuangan bank umum syariah dengan bank umum konvensional tidak terdapat perbedaan yang signifikan. 7

8 HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2 Statistik Deskriptif Rasio Keuangan Bank Umum Syariah dengan Bank Umum Konvensional di Indonesia Bank Umum Syariah Bank Umum Konvensional RASIO Mean Std.Dev. Mean Std. Dev CAR 15,20 6,83 15,26 1,74 LDR 94,91 17,23 73,38 13,40 ROA 1,49 1,24 3,08 0,94 BOPO 88,74 19,93 72,70 8,13 NPL 2,25 1,25 0,89 0,57 Sumber : Data SPSS yang telah Diolah (2013) Pada tabel di atas dapat terlihat bahwa bank umum syariah mempunyai rata-rata(mean) rasio CAR sebesar 15,20%, lebih rendah dibandingkan dengan mean rasio CAR bank umum konvensional sebesar 15,26%. Hal itu berarti bahwa selama periode bank umum konvensional memiliki rasio permodalan lebih baik dibandingkan dengan bank umum syariah, karena semakin tinggi nilai CAR maka akan semakin tinggi rasio kecukupan modal bank tersebut. Jika mengacu pada ketentuan nilai CAR Bank Indonesia, maka bank umum syariah dan bank umum konvensional tergolong sehat karena memiliki nilai CAR di atas 8%. Bank umum syariah mempunyai rata-rata(mean) rasio LDR sebesar 94,91%, lebih besar dibandingkan dengan mean rasio LDR bank umum konvensional sebesar 73,38%. Hal itu berarti bahwa selama periode bank umum syariah memiliki rasio likuiditas lebih baik dibandingkan dengan bank umum konvensional. Jika mengacu pada ketentuan nilai LDR Bank Indonesia, maka bank umum syariah tergolong sehat karena memiliki nilai LDR antara 93,76%- 97,5%. Sedangkan bank umum konvensional tergolong tidak sehat karena di bawah standar ketentuan Bank Indonesia yaitu 85%. Bank umum syariah mempunyai rata-rata(mean) rasio ROA sebesar 1,49%, lebih kecil dibandingkan dengan mean rasio ROA bank umum konvensional sebesar 3,08%. Hal itu berarti bahwa selama periode bank umum konvensional memiliki rasio profitabilitas lebih baik dibandingkan denganbank umum syariah, karena semakin tinggi nilai ROA maka semakin besar pula profitabilitas suatu bank.jika mengacu pada ketentuan Bank Indonesia, maka bank umum konvensional berada pada kondisi yang sehat karena berada di atas standar sehat Bank 8

9 Indonesia yaitu di atas 1,50%. Sedangkan bank umum syariah tidak berada pada kondisi sehat karena berada di bawah standar sehat Bank Indonesia. Bank umum syariah mempunyai rata-rata(mean) rasio BOPO sebesar 88,74%, lebih besar dibandingkan dengan mean rasio BOPO bank umum konvensional sebesar 72,70%. Hal itu berarti bahwa selama periode bank umum konvensional memiliki BOPO lebih baik dibandingkan denganbank umum syariah, karena semakin rendah nilai BOPO maka akan semakin tinggi efisiensi kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Jika mengacu pada ketentuan Bank Indonesia, maka bank umum konvensional dan bank umum syariah berada pada kondisi yang sehat karena berada di bawah 93,52%. Bank umum syariah mempunyai rata-rata(mean) rasio NPL sebesar 2,25%, lebih besar dibandingkan dengan mean rasio NPL bank umum konvensional sebesar 0,89%. Hal itu berarti bahwa selama periode bank umum konvensional memiliki NPL lebih baik dibandingkan dengan bank umum syariah, karena semakin rendah nilai NPL menunjukkan bahwa bank mampu menangani kredit bermasalahnya. Jika mengacu pada ketentuan Bank Indonesia, maka bank umum syariah dan bank umum konvensional berada pada kondisi yang sehat karena masih berada pada standar sehat ketentuan Bank Indonesia yaitu di bawah 5%. Hasil Uji Hipotesis dan Pembahasan Tabel 3 Hasil Uji Statistik Independent Sample t-test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. T Df Sig. (2- tailed) CAR Equal variances assumed Equal variances not assumed LDR Equal variances assumed Equal variances not assumed ROA Equal variances assumed Equal variances not assumed

10 BOP O Equal variances assumed Equal variances not assumed NPL Equal variances assumed Equal variances not assumed α : 0,05 Sumber : Data SPSS yang telah Diolah (2013) Dari tabel di atas terlihat bahwa F hitung untuk CAR dengan equal variance assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 28,813 dengan probabilitas (ρ) = 0,000. Oleh karena ρ < α (0,05), maka dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan varians pada data perbandingan kinerja keuangan bank umum syariah dengan bank umum konvensional untuk rasio CAR. Bila kedua varians tidak sama, maka digunakan equal variances not assumed. t hitung untuk CAR dengan menggunakan equal variances not assumed adalah -0,082 dengan ρ = 0,935. Oleh karena ρ > α, dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio CAR maka Ho diterima, artinya kinerja keuangan bank umum syariah dengan bank umum konvensional tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Nilai F hitung untuk LDR dengan equal variance assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 1,378 dengan ρ = 0,242. Oleh karena ρ > α, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan varians pada data perbandingan kinerja keuangan bank umum syariah dengan bank umum konvensional untuk rasio LDR. Bila kedua varians sama, maka digunakan equal variances assumed. t hitung untuk LDR dengan menggunakan equal variances assumed adalah 9,745 dengan ρ = 0,000. Oleh karena ρ < α, dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio LDR maka Ho ditolak, artinya kinerja keuangan bank umum syariah dengan bank umum konvensional terdapat perbedaan yang signifikan. Nilai F hitung untuk ROA dengan equal variance assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 4,482 dengan ρ = 0,036. Oleh karena ρ < α, maka dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan varians pada data perbandingan kinerja keuangan bank umum syariah dengan bank umum konvensional untuk rasio ROA. Bila kedua varians tidak sama, maka digunakan equal variance not assumed. t hitung untuk ROA dengan menggunakan equal variances not assumed adalah -10,000 dengan ρ = 0,000. Oleh karena ρ < α, dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio ROA maka Ho ditolak, artinya kinerja keuangan bank umum syariah dengan bank umum konvensional terdapat perbedaan yang signifikan. 10

11 Nilai F hitung untuk BOPO dengan equal variance assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 6,644 dengan ρ = 0,011. Oleh karena ρ < α, maka dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan varians pada data perbandingan kinerja keuangan bank umum syariah dengan bank umum konvensional untuk rasio BOPO. Bila kedua varians tidak sama, maka digunakan equal variances not assumed. t hitung untuk BOPO dengan menggunakan equal variances not assumed adalah 7,258 dengan ρ = 0,000. Oleh karena ρ < α, dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio BOPO maka Ho ditolak, artinya kinerja keuangan bank umum syariah dengan bank umum konvensional terdapat perbedaan yang signifikan. Nilai F hitung untuk NPL dengan equal variance assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 28,172 dengan ρ = 0,000. Oleh karena ρ < α, maka dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan varians pada data perbandingan kinerja keuangan bank umum syariah dengan bank umum konvensional untuk rasio NPL. Bila kedua varians tidak sama, maka digunakan equal variances not assumed. t hitung untuk NPL dengan menggunakan equal variances not assumed adalah 9,573 dengan ρ = 0,000. Oleh karena ρ < α, dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio NPL maka Ho ditolak, artinya kinerja keuangan bank umum syariah dengan bank umum konvensional terdapat perbedaan yang signifikan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan pengolahan data dan hasil analisis data yang mengacu pada masalah dan tujuan penelitian, dapat dirumuskan kesimpulan penelitian sebagai berikut : a. Hasil uji statistik independent sample t-test menunjukkan rasio LDR, ROA, BOPO, dan NPL bank umum syariah berbeda secara signifikan dengan bank umum konvensional. b. Hasil uji statistik independent sample t-test menunjukkan rasio CAR bank umum syariah tidak berbeda secara signifikan dengan bank umum konvensional. Saran Berdasarkan hasil kesimpulan dalam penelitian ini, penulis memberikan saran sebagai berikut : 1. Bagi Bank Umum Syariah Berdasarkan hasil penelitian, hanya rasio LDR bank umum syariah yang lebih tinggi dibandingkan dengan bank umum konvensional. Selain daripada rasio LDR, rasio bank 11

12 umum syariah lebih rendah dari perbankan konvensional, yaitu rasio profitabilitas (ROA), rasio kualitas aset (NPL), dan rasio efisiensi (BOPO). Untuk meningkatkan rasiorasio tersebut, perbankan syariah perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Rasio permodalan (CAR) bank umum syariahdapat ditingkatkan kualitasnya dengan penambahan modal. b. Rasio profitabilitas (ROA) dapat ditingkatkan kualitasnya dengan efektif dalam pengalokasian aktiva untuk usaha meningkatkan laba pada periode yang akan datang. c. Rasio efisiensi (BOPO) dapat ditingkatkan kualitasnya dengan menekan biaya operasional dan meningkatkan pendapatan operasional. d. Rasio kualitas aset (NPL) dapat ditingkatkan kualitasnya dengan lebih berhati-hati dalam pemberian kredit terhadap nasabah untuk mengurangi jumlah kredit yang macet dan bermasalah. Selain itu, bank umum syariah juga perlu melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar masyarakat lebih mengerti tentang produk bank umum syariah dan memiliki ketertarikan untuk menjadi nasabahnya. 2. Bagi bank umum konvensional Penelitian ini menyimpulkan bahwa kinerja bank umum syariah secara umum dari segi penyaluran kredit (Rasio LDR) lebih baik dibandingkan bank umum konvensional. Selain itu, untuk meningkatkan rasio-rasio tersebut, bank umum konvensional perlu memperhatikan masalah peningkatan rasio LDR. Rasio penyaluran kredit (LDR) bank umum konvensional dapat ditingkatkan kualitasnya dengan meningkatkan penyaluran kredit. 3. Bagi peneliti yang akan datang Penelitian ini hanya menggunakan lima rasio dalam mengukur kinerja keuangan bank umum syariah dengan bank umum konvensional, sebaiknya peneliti yang akan datang menggunakan lebih banyak rasio untuk mengukur kinerjanya. Selain itu, sebaiknya peneliti yang akan datang juga memperbanyak sampelnya agar hasilnya lebih tergeneralisasi. 12

13 DAFTAR PUSTAKA Antonio, Syafi I, Bank Syariah Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani Press Booklet Perbankan Indonesia Jakarta : Bank Indonesia. Dewi, Gemala Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan dan Pengasuransian Syari ah di Indonesia, Jakarta : Kencana, Jakarta. Kasmir Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: Rajawali Pers Kasmir Manajemen Perbankan. Edisi Revisi 9. Jakarta:rajawali pers. Kriyantono, Rachmat. (2008). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Penerbit Kencana Prenada Media Group Maharani, Kiki Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Dengan Perbankan Konvensional Dengan Menggunakan Rasio Keuangan. Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Veteran Jawa Timur. Santoso, Singgih Statistik Paramaterik. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. Siamat, Dahlan, 2005, Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi Keempat, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Sugiharto, Toto Bahan Kuliah Statistik 2. Universitas Gunadarma. Sumber Elektronik 07 mei

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL (Studi kasus pada Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional di Indonesia, periode 2010-2012) ABSTRAK Megawati Naipulu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat komparatif (perbandingan) yaitu bersifat menguraikan sifat-sifat dan keadaan sebenarnya dari dua atau lebih objek penelitian,

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA (PERIODE )

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA (PERIODE ) ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA (PERIODE 2007-2013) NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : SHERLY DWI JAYANTI B300100021 / I000103008 TWINNING

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH (STUDI PADA BANK INDONESIA )

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH (STUDI PADA BANK INDONESIA ) ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH (STUDI PADA BANK INDONESIA 2009-2012) NUSANTARI DELLA PRATIWI FAKULTAS EKONOMI/ AKUNTANSI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL (Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT.

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL (Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL (Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Mandiri) HALAMAN JUDUL Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVESIONAL DENGAN ANALISIS RASIO KEUANGAN CAR, ROA, ROE, NIM, LDR, DAN NPL

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVESIONAL DENGAN ANALISIS RASIO KEUANGAN CAR, ROA, ROE, NIM, LDR, DAN NPL ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVESIONAL DENGAN ANALISIS RASIO KEUANGAN CAR, ROA, ROE, NIM, LDR, DAN NPL NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

Oleh : Susnaningsih Mu at Abstrak

Oleh : Susnaningsih Mu at Abstrak ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARI AH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL : STUDI PADA PERBANKAN SYARI AH DAN KONVENSIONAL YANG MEMILIKI CABANG DI KOTA PEKANBARU Oleh : Susnaningsih Mu at

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH. Yudiana Febrita Putri 1. Isti Fadah 2

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH. Yudiana Febrita Putri 1. Isti Fadah 2 Suwandi, Sularso, Suroso, Pengaruh Kualitas Layanan... ISSN : 1412-5366 e-issn : 2459-9816 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH Yudiana Febrita Putri 1 Isti Fadah 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank yang merupakan lokomotif pembangunan ekonomi mempunyai peran sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Tidak mengherankan jika pemerintah

Lebih terperinci

Sasa Elida Sovia Muhammad Saifi Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Sasa Elida Sovia Muhammad Saifi Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH BERDASARKAN RASIO KEUANGAN BANK (Studi pada Bank Konvensional yang Terdaftar di BEI yang Memiliki Bank Syariah Periode 2012-2014)

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUNGAN PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL TAHUN

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUNGAN PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL TAHUN ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUNGAN PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL TAHUN 2008-2012 ARTIKEL PUBLIKASI Disusun Oleh : ATHIKHAH FATCHI ROSMALIA DEVI B 300 090 001 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu

METODE PENELITIAN. Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu 60 III. METODE PENELITIAN A. Variabel Operasional Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian

Lebih terperinci

Oleh: ASRI WIYATI B

Oleh: ASRI WIYATI B ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL DI INDONESIA Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA PERBANKAN KONVENSIONAL DENGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA PERBANKAN KONVENSIONAL DENGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 1-10 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA PERBANKAN

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif komparatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK BUMN DAN BANK SWASTA NASIONAL DI INDONESIA. Oleh SYAPUTRI NOVIYANI

ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK BUMN DAN BANK SWASTA NASIONAL DI INDONESIA. Oleh SYAPUTRI NOVIYANI 1 ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK BUMN DAN BANK SWASTA NASIONAL DI INDONESIA Oleh SYAPUTRI NOVIYANI Laporan keuangan perbankan adalah laporan yang menunjukan kondisi keuangan bank secara

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Program Studi Keuangan dan Perbankan.

TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Program Studi Keuangan dan Perbankan. ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA PERBANKAN KONVENSIONAL DAN PERBANKAN SYARIAH PERIODE 2007-2011 (Studi Kasus Pada Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Central Asia, Bank Syariah Mandiri,

Lebih terperinci

ANALASIS KOMPARATIF TINGKAT KESEHATAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH BERDASARKAN METODE RGEC. Oleh

ANALASIS KOMPARATIF TINGKAT KESEHATAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH BERDASARKAN METODE RGEC. Oleh ANALASIS KOMPARATIF TINGKAT KESEHATAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH BERDASARKAN METODE RGEC Oleh Nama: Diah Ayu Bintari Universitas Islam Indonesia Email: bintaridiahayu@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Bank yang melakukan usaha secara konvensional. 2. Bank yang melakukan usaha secara syariah.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Bank yang melakukan usaha secara konvensional. 2. Bank yang melakukan usaha secara syariah. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu negara yaitu sebagai lembaga perantara keuangan (Financial

Lebih terperinci

Perbandingan Kinerja Keuangan Lima Bank Dengan Aset Terbesar

Perbandingan Kinerja Keuangan Lima Bank Dengan Aset Terbesar JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN, Vol.2, No.2 Desember 2017, 237-248 E-ISSN: 2528-0163 237 Perbandingan Kinerja Keuangan Lima Bank Dengan Aset Terbesar Hartanti Manajemen Perpajakan; Akademi Manajemen Keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA PERIODE

ANALISIS KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA PERIODE ANALISIS KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2014-2015 Hevi Zainuri Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA (TAHUN )

SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA (TAHUN ) SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA (TAHUN 2011-2013) OLEH AINUL MARDIAH 140522084 PROGRAM STUDI S1 EKSTENSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah.

III. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah. 31 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan yang tidak kalah pentingnya

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA KEUANGAN BANK DALAM KERANGKA ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA PERIODE : PERBANDINGAN CAR, NPL, LDR, EATAR, BOPO, dan ROA

EVALUASI KINERJA KEUANGAN BANK DALAM KERANGKA ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA PERIODE : PERBANDINGAN CAR, NPL, LDR, EATAR, BOPO, dan ROA EVALUASI KINERJA KEUANGAN BANK DALAM KERANGKA ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA PERIODE 2004-2008 : PERBANDINGAN CAR, NPL, LDR, EATAR, BOPO, dan ROA Nita Puspita Sari Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KENERJA KEUANGAN BANK DKI KONVENSIONAL DAN BANK DKI SYARIAH

ANALISIS PERBANDINGAN KENERJA KEUANGAN BANK DKI KONVENSIONAL DAN BANK DKI SYARIAH ANALISIS PERBANDINGAN KENERJA KEUANGAN BANK DKI KONVENSIONAL DAN BANK DKI SYARIAH Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu lembaga kuangan, bank perlu menjaga kinerja agar dapat beroperasi secara optimal.

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL YANG TERDAFTAR DI BANK INDONESIA

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL YANG TERDAFTAR DI BANK INDONESIA ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL YANG TERDAFTAR DI BANK INDONESIA ( Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bank Indonesia tahun 2011-2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara-negara maju seperti negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara-negara maju seperti negaranegara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bagi masyarakat yang hidup di negara-negara maju seperti negaranegara di eropa, Amerika, dan Jepang, kata bank sudah bukan kata yang asing. Bank sudah menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti memilih Bank Umum Syariah (BUS) yang ada di Indonesia. Data tersebut dapat diakses melalui web masing-masing perusahaan.

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA BANK SYARIAH (X) DAN BANK KONVENSIONAL (Z) TAHUN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA BANK SYARIAH (X) DAN BANK KONVENSIONAL (Z) TAHUN ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA BANK SYARIAH (X) DAN BANK KONVENSIONAL (Z) TAHUN 2009 2013 Agus Muqorobin 1, Sujadi 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini dilakukan pada semua bank syariah dan bank konvensional yang berada di Bursa Efek Indonesia. Adapun ruang lingkup penelitian

Lebih terperinci

Bab III PROSES PENGUMPULAN DATA

Bab III PROSES PENGUMPULAN DATA Bab III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Strategi dan Metodologi Penelitian III.1.1. Strategi Penelitian Strategi yang digunakan dalam menganalisis masalah yang akan dibahas adalah strategi komparatif. Strategi

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVESIONAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVESIONAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL 1 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 01 Gedung Meneng Bandar Lampung ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimulainya industri perbankan syariah di Indonesia. Namun hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. dimulainya industri perbankan syariah di Indonesia. Namun hal ini dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdirinya Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1992 menandakan dimulainya industri perbankan syariah di Indonesia. Namun hal ini dapat dikatakan cukup terlambat mengingat

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK MANDIRI DAN BANK RAKYAT INDONESIA BERDASARKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK MANDIRI DAN BANK RAKYAT INDONESIA BERDASARKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK MANDIRI DAN BANK RAKYAT INDONESIA BERDASARKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED DAN MARKET VALUE ADDED PADA TAHUN 2011-2013 ANALYSIS COMPARISON OF FINANCIAL

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode CAR, LDR, NPL, BOPO dan ROA Pada Bank Umum Syariah dengan Bank Umum Konvensional

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode CAR, LDR, NPL, BOPO dan ROA Pada Bank Umum Syariah dengan Bank Umum Konvensional Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode CAR, LDR, NPL, BOPO dan ROA Pada Bank Umum Syariah dengan Bank Umum Konvensional Andriati Aprilia P 21209266 3EB05 Latar belakang Bank syariah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Laporan keuangan triwulan periode tahun 2009-2011 maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL PERIODE

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL PERIODE ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL PERIODE 2008-2011 Nama NIM Jurusan : Nur Naili : B11.2008.01683 : Manajemen S1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK SYARIAH DENGAN BANK KONVENSIONAL. Arie Firmansyah Saragih

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK SYARIAH DENGAN BANK KONVENSIONAL. Arie Firmansyah Saragih ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK SYARIAH DENGAN BANK KONVENSIONAL Arie Firmansyah Saragih Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan kinerja keuangan perbankan syariah dan perbankan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Bagi Hasil di BSM (Bank Syariah Mandiri)

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Bagi Hasil di BSM (Bank Syariah Mandiri) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Bagi Hasil di BSM (Bank Syariah Mandiri) 1. Musyarakah Data mentah dari penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan bulanan publikasi Bank Syariah Mandiri. Laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak sepuluh tahun terakhir di Indonesia telah diperkenalkan suatu sistem perbankan dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sampel Penelitian Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan bank konvensional yang

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL ( Studi Kasus pada BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Mandiri Syariah BNI Konvensional, BRI Konvensional, Bank Mandiri

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN BANK KONVENSIONAL PERIODE

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN BANK KONVENSIONAL PERIODE ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN BANK KONVENSIONAL PERIODE 2010-2012 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan komparatif. Sumber data

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan komparatif. Sumber data 28 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Sumber Data Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan komparatif. Sumber data penelitian ini yaitu berasal dari data sekunder berupa

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAAN TINGKAT KINERJA KEUANGAN PADA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DI INDONESIA

ANALISIS PERBEDAAAN TINGKAT KINERJA KEUANGAN PADA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DI INDONESIA Analisis Perbedaaan Tingkat Kinerja Keuangan pada Bank Konvensional 318 ANALISIS PERBEDAAAN TINGKAT KINERJA KEUANGAN PADA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DI INDONESIA Atik Hendarwati Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Objek Penelitian Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil,

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL Ari Setyaningsih Setyaningsih Sri Utami Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRACT Methods This

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank umum syariah dan juga unit-unit usaha syariah. Tumbuhnya perbankan syariah tersebut memberikan

Lebih terperinci

WARTA EKONOMI VOL. 07 NO 17 FEBRUARI 2017

WARTA EKONOMI VOL. 07 NO 17 FEBRUARI 2017 20 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia) Oleh : Hanina Maya Solikah 1), Ronny

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk membandingkan suatu kondisi dengan kondisi lainnya, pada penelitian ini yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk membandingkan suatu kondisi dengan kondisi lainnya, pada penelitian ini yang III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian komparatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk membandingkan suatu kondisi dengan kondisi lainnya, pada penelitian

Lebih terperinci

JESI JURNAL EKONOMI SYARIAH INDONESIA

JESI JURNAL EKONOMI SYARIAH INDONESIA Volume V, No. 1 Juni 2015/1436 H PERBANDINGAN TINGKAT PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS DARI ASSET-LIABILITIES MANAGEMENT PADA BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL Rindang Nuri Isnaini Nugrohowati Program Pasca

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode CAMEL 1. Capital (Permodalan) Resiko yang digunakan dalam perhitungan permodalan adalah Capital Adequecy Ratio (CAR)

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK MILIK PEMERINTAH DENGAN BANK MILIK SWASTA NASIONAL DI INDONESIA (PERIODE )

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK MILIK PEMERINTAH DENGAN BANK MILIK SWASTA NASIONAL DI INDONESIA (PERIODE ) ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK MILIK PEMERINTAH DENGAN BANK MILIK SWASTA NASIONAL DI INDONESIA (PERIODE 2009-2014) COMPARATIVE ANALYSIS OF FINANCIAL GOVERNMENT OWNED BANK BY NATIONAL PRIVATE

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.2, No.1 April 2015 Page 604

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.2, No.1 April 2015 Page 604 ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.2, No.1 April 2015 Page 604 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK MANDIRI DAN BANK RAKYAT INDONESIA BERDASARKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syraiah dengan Bank Umum Konvensional di Indonesia

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syraiah dengan Bank Umum Konvensional di Indonesia Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syraiah dengan Bank Umum Konvensional di Indonesia 1 Ghania Nuramaliyah, 2 Edi Sukamanto, 3 Helliana 1,2,3 Prodi Akuntansi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( financial. intermediaries) yang menyalurkan dana dari pihak kelebihan dana ( surplus

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( financial. intermediaries) yang menyalurkan dana dari pihak kelebihan dana ( surplus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( financial intermediaries) yang menyalurkan dana dari pihak kelebihan dana ( surplus unit) kepada pihak yang membutuhkan

Lebih terperinci

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO 1 PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO, NET INTEREST MARGIN, DAN BEBAN OPERASIONAL TERHADAP PENDAPATAN OPERASIONAL TERHADAP NON-PERFORMING LOAN PADA BANK UMUM KONVENSIONAL GO PUBLIC DI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang. Sedangkan menurut undang-undang

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. tahun 2010 sebesar 13,75% 2011 sebesar 16,25%, 2012 sebesar 16%, 2013

BAB V PEMBAHASAN. tahun 2010 sebesar 13,75% 2011 sebesar 16,25%, 2012 sebesar 16%, 2013 BAB V PEMBAHASAN A. Rasio Keuangan PT Bank Mandiri Tbk a. Rasio Permodalan Berdasarkan tabel 4.1 nilai mean CAR PT Bank Mandiri pada tahun 2010 sebesar 13,75% 2011 sebesar 16,25%, 2012 sebesar 16%, 2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam (Islamic Bank) adalah bank yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.

Lebih terperinci

Kata Kunci: CAR, KAP, ROA, BOPO dan LDR.

Kata Kunci: CAR, KAP, ROA, BOPO dan LDR. KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK NASIONAL DAN BANK ASING TAHUN 2010-2014 Oleh: La Subuh Idah Zuhroh Muhammad Faisal Abdullah Fakultas Ekonomi Dan BisnisUniversitas Muhammadiyah Malang Email:lasubuh7@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaaan lembaga perantara keuangan (financial intermediatery institution)

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaaan lembaga perantara keuangan (financial intermediatery institution) BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberadaaan lembaga perantara keuangan (financial intermediatery institution) yaitu perbankan sangat penting dalam suatu sistem perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi utama dari perbankan adalah intermediasi keuangan, yakni proses

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi utama dari perbankan adalah intermediasi keuangan, yakni proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan yang cukup penting dalam mendukung pertumbuhan perekonomian sebuah negara. Bank yang sehat menunjukkan bahwa bank tersebut mampu menjalankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komputer yang digunakan, syarat-syarat umum memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komputer yang digunakan, syarat-syarat umum memperoleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga perantara keuangan. Bank dalam Pasal 1 ayat

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL (STUDI PERBANDINGAN PADA BRI TBK & BTN TBK PERIODE )

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL (STUDI PERBANDINGAN PADA BRI TBK & BTN TBK PERIODE ) ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL (STUDI PERBANDINGAN PADA BRI TBK & BTN TBK PERIODE 2010-2014) ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE OF BANKS WITH CAMEL (Study at BRI Tbk and BTN Tbk 2010-2014)

Lebih terperinci

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Bank Perkreditan Rakyat yang Beroperasi di Wilayah Kota dan yang Beroperasi di Wilayah Kabupaten Bandung

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Bank Perkreditan Rakyat yang Beroperasi di Wilayah Kota dan yang Beroperasi di Wilayah Kabupaten Bandung Prosiding Manajemen ISSN: 2460-8182 Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Bank Perkreditan Rakyat yang Beroperasi di Wilayah Kota dan yang Beroperasi di Wilayah Kabupaten Bandung 1 Putri Handayani 2 Dr.

Lebih terperinci

KINERJA BANK UMUM SYARIAH SWASTA NASIONAL DEVISA DAN NON DEVISA DI INDONESIA

KINERJA BANK UMUM SYARIAH SWASTA NASIONAL DEVISA DAN NON DEVISA DI INDONESIA KINERJA BANK UMUM SYARIAH SWASTA NASIONAL DEVISA DAN NON DEVISA DI INDONESIA Oleh: Muhamad Aprizal Email: muhamad.aprizal@gmail.com Abstract Islamic Banking in Indonesia majority belong to the group of

Lebih terperinci

Perbandingan Kinerja antara Bank Pemerintah dan Bank Swasta Periode

Perbandingan Kinerja antara Bank Pemerintah dan Bank Swasta Periode Perbandingan Kinerja antara Bank Pemerintah dan Bank Swasta Periode 2001-2006 Agustinus Purwoko 1 Herry Sussanto 2 1 Mahasiswa 2 Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma 2 herry@staff.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

yang mampu mempunyai profitabilitas yang memadai.

yang mampu mempunyai profitabilitas yang memadai. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan Perbankan syariah di mulai pada tahun 1991 dimana didirikan bank umum syariah perbankan syariah di Indonesia terus berkembang pesat, dalam waktu yang

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN ROA PADA BPR SYARIAH DAN BPR KONVENSIONAL DI INDONESIA

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN ROA PADA BPR SYARIAH DAN BPR KONVENSIONAL DI INDONESIA ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN ROA PADA BPR SYARIAH DAN BPR KONVENSIONAL DI INDONESIA YUNI SUKMAYANTI 093403179 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Industri Perbankan di Indonesia sangat penting peranannya dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Industri Perbankan di Indonesia sangat penting peranannya dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Industri Perbankan di Indonesia sangat penting peranannya dalam perekonomian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bank Indonesia (BI). Penelitian ini meneliti Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode 2010-2012.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan masyarakat akan jasa keuangan semakin meningkat dan beragam, peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian suatu negara. Bank di dalam perekonomian sebagai lembaga perantara keuangan, yang dimana perbankan merupakan salah

Lebih terperinci

M.THAMRIN, LIVIAWATI & RITA WIYATI Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Lancang Kuning ABSTRAK

M.THAMRIN, LIVIAWATI & RITA WIYATI Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Lancang Kuning ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SAYRI AH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI M.THAMRIN, LIVIAWATI & RITA WIYATI Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

Yves R. Mewengkang, Analisis Perbandingan Kinerja

Yves R. Mewengkang, Analisis Perbandingan Kinerja ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMERINTAH DAN BANK UMUM SWASTA NASIONAL YANG TERCATAT DI BEI Oleh: Yves Regina Mewengkang Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL OLEH REGIYAN UTAMI

SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL OLEH REGIYAN UTAMI SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL OLEH REGIYAN UTAMI 110522117 PROGRAM STUDI STRATA I AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA 2009 ABSTRAKSI

ANALISA PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA 2009 ABSTRAKSI ANALISA PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL Nama : Abustan NPM : 20205008 Jurusan : Akuntansi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA 2009 ABSTRAKSI ABUSTAN 20205008

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai tugas untuk menghimpun dana dari masyarakat yang selanjutnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai tugas untuk menghimpun dana dari masyarakat yang selanjutnya 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank Konvensional Secara garis besar, bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai tugas untuk menghimpun dana dari masyarakat yang selanjutnya disalurkan dalam bentuk kredit.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu negara. Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini, informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Semua sektor usaha baik sektor industri, perdagangan, pertanian, perkebunan, jasa, perumahan, dan lainnya sangat membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan

Lebih terperinci

Jurnal Analisis, Juni 2012, Vol.1 No.1 : ISSN

Jurnal Analisis, Juni 2012, Vol.1 No.1 : ISSN Jurnal Analisis, Juni 2012, Vol.1 No.1 : 79 86 ISSN 2303-1001 PENGARUH RASIO KESEHATAN BANK TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL DI INDONESIA The Influence of Ratio Financial

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN. sistem perekonomian. Bank umum syariah maupun bank konvensional memiliki

BAB I PEDAHULUAN. sistem perekonomian. Bank umum syariah maupun bank konvensional memiliki BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga intermediasi keuangan yang paling penting dalam sistem perekonomian. Bank umum syariah maupun bank konvensional memiliki peranan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai lembaga intermediasi antara pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak-pihak yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian banyak pihak akhir-akhir ini. Tidak sedikit kajian dilakukan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. perhatian banyak pihak akhir-akhir ini. Tidak sedikit kajian dilakukan di berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bank syariah di dunia merupakan fenomena yang menyita perhatian banyak pihak akhir-akhir ini. Tidak sedikit kajian dilakukan di berbagai tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1992, perbankan Indonesia menjadi maju dengan munculnya

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1992, perbankan Indonesia menjadi maju dengan munculnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak tahun 1992, perbankan Indonesia menjadi maju dengan munculnya bank berbasis syariah. Disusul lahirnya Undang-Undang No. 10 tahun 1998, pengembangan sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries)

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries) yang menyalurkan dana dari pihak kelebihan dana (surplus unit) kepada pihak yang membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh otoritas moneter, khususnya Bank Indonesia sebagai bank sentral. Faktorfaktor. tingkat bunga, dan inovasi instrumen keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. oleh otoritas moneter, khususnya Bank Indonesia sebagai bank sentral. Faktorfaktor. tingkat bunga, dan inovasi instrumen keuangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank dalam melakukan bisnisnya akan sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian dan kebijakan yang berkaitan dengan kinerja keuangan perbankan oleh otoritas

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA BANK DEVISA DAN NON DEVISA DI INDONESIA

ANALISA KINERJA BANK DEVISA DAN NON DEVISA DI INDONESIA ANALISA KINERJA BANK DEVISA DAN NON DEVISA DI INDONESIA Azizatul Hosniah Dr. Prihantoro Universitas Gunadarma Abstraksi Bank sebagai lembaga intermediasi antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana

Lebih terperinci

2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN

2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Sampai saat ini roda perekonomian tidak dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, mengalami perkembangan yang sangat cepat. Berdasarkan indikator-indikator

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, mengalami perkembangan yang sangat cepat. Berdasarkan indikator-indikator 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dan pertumbuhan perekonomian Indonesia pada era globalisasi ini, mengalami perkembangan yang sangat cepat. Berdasarkan indikator-indikator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan adanya sebuah bank. perekonomian mendapatkan manfaat berupa

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan adanya sebuah bank. perekonomian mendapatkan manfaat berupa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian secara keseluruhan dimana akan memperoleh manfaat keberadaan adanya sebuah bank. perekonomian mendapatkan manfaat berupa mekanisme adanya alokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan proses melaksanakan usahanya. Pembicaraan perbankan akan lebih

BAB I PENDAHULUAN. dan proses melaksanakan usahanya. Pembicaraan perbankan akan lebih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengertian perbankan sering dicampuradukkan dengan pengertian bank. Padahal dua hal yang sangat berbeda. Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut bank,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari data-data sekunder yaitu data-data

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari data-data sekunder yaitu data-data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari data-data sekunder yaitu data-data yang dikumpulkan secara tidak langsung dari sumber-sumber lain. Misalnya, laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. triwulan I dan II 2012, dimana ekonomi tumbuh secara berturut turut sebesar

BAB I PENDAHULUAN. triwulan I dan II 2012, dimana ekonomi tumbuh secara berturut turut sebesar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Perekonomian Indonesia triwulan III 2012 tumbuh solid 6,17%. Pertumbuhan yang tetap berada pada kisaran 6% ini melanjutkan kinerja positif triwulan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BUSN DEVISA DAN BUSN NON DEVISA ARTIKEL ILMIAH

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BUSN DEVISA DAN BUSN NON DEVISA ARTIKEL ILMIAH PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BUSN DEVISA DAN BUSN NON DEVISA ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Sarjana Jurusan Manajemen Oleh: DANIAR LISDAYANTI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri. (manufaktur), jasa, dan perbankan. Perkembangan perekonomian ini

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri. (manufaktur), jasa, dan perbankan. Perkembangan perekonomian ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perekonomian dunia sekarang ini mengalami kemajuan yang luar biasa. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri (manufaktur), jasa,

Lebih terperinci

JESTTVol.2No.9September2015

JESTTVol.2No.9September2015 ANALISIS TREN DAN PERBANDINGAN CAR, NPF, PEMENUHAN PPAP, ROA, BOPO, CASH RATIO DAN FDR PADA BANK SYARIAH MANDIRI DAN BANK MUAMALAT PERIODEDESEMBER2004SAMPAIDENGANDESEMBER2013 1) Archelia Imarvianti Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas suatu faktor yang seharusnya

Lebih terperinci