BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN"

Transkripsi

1 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN Setelah penulis melaksanakan magang pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sragen selama satu bulan, telah melakukan kegiatan baik dengan melakukan pengamatan, wawancara, maupun praktek langsung maka penulis memperoleh data mengenai Prosedur Kenaikan Pangkat Jabatan Golongan Fungsional Di Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen yaitu sebagai berikut : A. Administrasi Pengajuan Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit Kepala Sub Bagian Tata Usaha memiliki tugas untuk menerima daftar usul penetapan angka kredit (DUPAK) yang nantinya akan diusulkan ke tim penilai di Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah dengan rincian sebagai berikut : 1. Menerima dan mengadministrasikan daftar usul penetapan angka kredit pejabat statistisi. 2. Mendokumentasikan hasil kerja tim penilai dan bukti hasil kinerja yang telah dinilai. 3. Mengelola sistem informasi penetapan angka kredit (SIMPAK). 4. Melaporkan kepada tim penilai di tingkat provinsi bagi para pejabat Fungsional Statistisi yang telah selesai membuat Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) setiap semesternya. Dalam tugas akhir ini penulis ingin memfokuskan pembahasan mengenai tugas di bidang Tata Usaha Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen dalam mengurusi penerimaan dan pengadministrasiannya pengajuan DUPAK bagi pejabat Fungsional Statistisi di lingkungan Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen. Secara umum tugas dari Kepala Sub Bagian Tata Usaha Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen adalah setiap tutup semester selalu mengingatkan kepada para pejabat fungsional Statistisi untuk mulai menata berkas-berkas 26

2 27 Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) per bulan, per jenis kegiatan sesuai tugasnya masing-masing. Dalam pengajuan DUPAK tersebut dibatasi jadwal waktu pengiriman ke Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, diatur sebagai berikut : 1. Periode penilaian bulan Januari Juni 2015 (Semester I) maka bahan yang dinilai periode bulan Juli Desember 2014, batas akhir pengiriman ke tim penilai di Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah tanggal 28 Februari Periode penilaian bulan Juli Desember 2015 (Semester II) maka bahan yang dinilai periode bulan Januari Juni 2015, batas akhir pengiriman ke tim penilai di Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah tanggal 31 Agustus Sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan Kepala Sub Bagian Tata Usaha Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen, Bapak Drs. Saiman. Bahwa sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2013 pada pasal 6 bab IV, jabatan Fungsional statistisi terdiri dari Statistisi Terampil dan Statistisi Ahli. Jenjang Statistisi Terampil terdiri dari statistisi pelaksana, statistisi pelaksana lanjutan, dan statistisi penyelia. Sedangkan jenjang Statistisi Ahli terdiri dari statistisi pertama, statistisi muda, statistisi madya dan statistisi utama. Jenjang pangkat, golongan ruang Statistisi Terampil sebagai berikut : 1. Statistisi Pelaksana a. Pengatur, golongan ruang II/c b. Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d 2. Statistisi Pelaksana Lanjutan a. Penata Muda, golongan ruang III/a b. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b 3. Statistisi Penyelia a. Penata, golongan ruang III/c b. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d

3 28 Jenjang pangkat, golongan ruang Statistisi Ahli sebagai berikut : 1. Statistisi Pertama a. Penata Muda, golongan ruang III/a b. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b 2. Statistisi Muda a. Penata, golongan ruang III/c b. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d 3. Statistisi Madya a. Pembina, golongan ruang IV/a b. Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b c. Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c 4. Statistisi Utama a. Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d b. Pembina Utama, golongan ruang IV/e Jumlah pejabat fungsional statistisi terampil yang ada di Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen ada 14 orang, yang menduduki jabatan tersebut terdiri dari Statistisi Pelaksana 1 org, Statistisi Pelaksana Lanjutan ada 8 orang dan Statistisi Penyelia ada 5 orang, sedangkan jumlah pejabat Fungsional Statistisi Tingkat Ahli jumlahnya ada 5 orang, yang terdiri dari Statistisi Pertama 2 orang, Statistisi Muda ada 3 orang, untuk jabatan Statistisi Tingkat Madya dan Statistisi Tingkat Utama belum ada yang menduduki jabatan tersebut. Pada periode semester I bulan Januari-Juni 2015, pejabat fungsional Statistisi di Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen yang mengusulkan Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) ada 10 orang yang terdiri dari pejabat Statistisi Terampil 4 orang, Statistisi Ahli 6 orang, sedangkan pada periode semester II bulan Juli-Desember 2015 pejabat fungsional statistisi di Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen yang mengusulkan Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) ada 17 orang yang terdiri dari pejabat Statistisi Terampil 10 orang, dan Statistisi Ahli 7 orang.

4 29 Persyaratan administrasi dan berkas-berkas yang harus dilengkapi oleh pejabat fungsional statistisi dalam pengajuan Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) antara lain : 1. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) sekurang-kurangnya melanjutkan pembuatan DUPAK dari daftar nilai yang terakhir sesuai nota pemberitahuan tim penilai jabatan fungsional statistisi Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah periode sebelum usulan DUPAK tersebut dibuat. 2. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) dibuat rangkap 2 dengan rincian 1 rangkap dikirim ke tim penilai jabatan fungsional Badan Pusat Statistik Provinsi dan 1 rangkap untuk arsip yang bersangkutan. 3. Setiap usulan Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) terdiri dari : a. Surat pernyataan melakukan kegiatan data dan informasi statistik. b. Surat pernyataan melakukan kegiatan analisis dan pengembangan Statistik. c. Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi. d. Surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang tugas statistik. e. Lembar surat keterangan perorangan yang berisi 1) Nama. 2) Nomer Induk Pegawai (NIP). 3) Nomer Kartu Pegawai. 4) Tempat Tgl Lahir. 5) Jenis Kelamin. 6) Pendidikan Terakhir yang diperhitungkan angka kreditnya. 7) Pangkat/Golongan Ruang, Gaji dan tunjangannya. 8) Jabatan Statistisi yang dijabat saat ini. 9) Masa kerja golongan termasuk gaji lama dan baru. 10) Unit kerja pengusul DUPAK.

5 30 f. Lampiran nota pemberitahuan dari tim penilai jabatan Statistisi Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah yang berisi nilai terakhir waktu Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) diusulkan sebelumnya. g. Blangko rincian unsur, unsur kegiatan bagi pejabat fungsional sesuai kegiatan yang dapat dinilai angka kreditnya, yang tebagi menjadi : 1) Unsur Utama a) Pendidikan b) Penyedia data dan informasi statistik c) Analisis dan pengembangan profesi d) Pengembangan profesi statistik 2) Unsur penunjang a) Pengajar statistik, seminar, keanggotaan dalam organisasi profesi statistik, memperoleh piagam penghargaan satya lencana karya satya, memperoleh gelar pendidikan yang lebih tinggi. 3) Lampiran lampiran usulan bahan yang dinilai angka kreditnya yang terdiri dari : a) Fotocopy surat tugas pencacahan lapangan. b) Fotocopy alokasi sampel kegiatan survei. c) Fotocopy bukti kunjungan ke lapangan oleh pejabat yang berwenang, bisa Kepala UPTD, UPTB atau Kades. d) Lampiran buku-buku publikasi yang dibuat untuk dinilai angka kreditnya. 4) Semua berkas berkas yang diusulkan dilegalisir oleh kepala kantor dan kepala seksi sesuai beban tugasnya masing masing. Berdasarkan ketentuan pasal 9 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2013 tentang

6 31 Jabatan Fungsional Statistisi dan angka kreditnya mengatakan bahwa apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat statistisi yang sesuai dengan jabatannya untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan jenjangnya, maka Statistisi lain yang berada satu tingkat diatas atau dibawah jenjang jabatannya dapat melakukan kegiatan tersebut, dan dinilai sesuai jenjang yang dikerjakannya. Berdasarkan ketentuan pasal 17 ayat (2) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2013, setiap Statistisi mengusulkan secara hierarki Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) paling sedikit 1 (Satu) kali dalam setahun, apabila lebih dari 1 (Satu) tahun maka kegiatan yang diusulkan tidak dapat dinilaikan lagi. Proses administrasi pengajuan Daftar Usul Angka Kredit pada bidang Tata Usaha sebagai sekretariat pengajuan DUPAK dimulai dari menerima, mencatat, hingga mengirim berkas berkas administratif pengajuan DUPAK ke Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, penjelasannya sebagai berikut: 1. Penerimaan dan pencatatan berkas pengajuan DUPAK Statistisi datang ke Kepala Sub Bagian Tata Usaha mengumpulkan berkas DUPAK kepada bapak Drs. Saiman untuk kemudian dicatat dan dikelompokkan berdasarkan unit kerja yang mengajukan DUPAK. Selain menerima dan mencatat, Kepala Sub Bagian Tata Usaha juga harus memastikan apakah berkas berkas yang dikumpulkan sudah lengkap dan sesuai dengan yang ditentukan. Berkas berkas yang diterima oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha antara lain : a. Surat pernyataan melakukan kegiatan data dan informasi statistik. b. Surat pernyataan melakukan kegiatan analisis dan pengembangan Statistik. c. Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi. d. Surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang tugas statistik. e. Lembar surat keterangan perorangan

7 32 f. Lampiran nota pemberitahuan dari tim penilai jabatan Statistisi Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa Tengah yang berisi nilai terakhir waktu Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) diusulkan sebelumnya. g. Blangko rincian unsur unsur kegiatan bagi pejabat fungsional sesuai kegiatan yang dapat dinilai angka kreditnya. Ketika menerima berkas DUPAK, berkas tersebut harus dipastikan kelengkapan dan kebenarannya, sebab jika tidak segera diketahui maka akan menghambat proses pengajuan DUPAK pejabat Statistisi yang bersangkutan, dan hal tersebut berdampak pada tugas Kepala Sub bagian Tata Usaha yang akan lebih banyak mengingat petugas administrasi pengajuan DUPAK hanya berjumlah 1 orang. Kendala yang dihadapi pada saat penerimaan berkas yaitu berkas pengajuan, dan berkas pengesahan yang belum ditanda tangani oleh Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen. Solusinya yaitu dengan mengembalikan berkas kepada pejabat Statistisi yang bersangkutan. 2. Pengiriman berkas pengajuan DUPAK Setelah pengadministrasian berkas berkas DUPAK selesai, maka berkas berkas tersebut kemudian dikirimkan ke Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah yang sebelumnya telah disortir menurut Jabatan Fungsional Statistisi yaitu berkas Jabatan Fungsional Statistisi Terampil dijadikan satu, dipisah dari berkas Jabatan Fungsional Statistisi Ahli untuk kemudian berkas berkas pengajuan DUPAK tersebut dijadikan bahan untuk membuat Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Statistisi. 3. Pengolahan Berkas Pengajuan DUPAK Setelah berkas berkas pengajuan Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) diterima oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah kemudian berkas berkas tersebut mulai di proses, alur

8 33 pengolahan berkas DUPAK di Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah sebagai berikut : Bagan 4.1 Alur pengajuan Daftar Usul Penetapan Angka Kredit Pejabat Statistis Kenaikan Pangkat Persetujuan dari atasan (Kepala Propinsi atau setingkat eselon II) dan bahan penilaian (DUPAK) Biro Kepegawaian / Kepala Biro yang membawahi Jabatan Fungsional Penetapan Angka Kredit (PAK) Sekretariat Jabatan Fungsional Statistisi Kenaikan Jabatan + Kenaikan Pangkat Tim Penilai (Sumber : Buku Materi Bimbingan Teknis Koordinasi Statistik Kecamatan Badan Pusat Statistik Kabupaten / Kota Se-Jawa Tengah) Keterangan : Pejabat Fungsional Statistisi mengusulkan Dupak Per Semester Dikirim Ke Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah kemudian Didisposisikan ke bagian Kepegawaian / Biro yang menangani Jabatan Fungsional untuk kemudian diteruskan ke bagian sekretariat Jabatan Fungsional Statistisi untuk dibagi tugas sesuai Kabupaten yang ditangani kepada tim penilai Dupak. Setelah penilaian selesai di dapat angka penetapan usulan Dupak jabatan fungsional Statistisi bagi yang mengusulkan tersebut, maka keluarlah Surat Keputusan Penetapan Angka Kredit dari Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jateng yang tembusannya dikirim ke :

9 34 1. Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara di Yogyakarta. 2. Ketua Tim Penilai Jabatan Fungsional di Badan Pusat Statistik Jakarta. 3. Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten. 4. Pejabat Statistisi yang mengusulkan. Bila Dupak yang diusulkan mencukupi untuk di naikkan pangkatnya maupun jabatannya, yang berhak membuat keputusan tersebut adalah Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah mewakili Kepala Badan Pusat Statistik Jakarta. B. Angka Kredit dan Penilaian Kinerja Statistisi Statistisi adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan statistik. Kegiatan statistik adalah kegiatan penyediaan data dan informasi statistik, serta analisis dan pengembangan statistik. Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau akumulasi nilai butir butir kegiatan yang harus dicapai oleh Statistisi dalam rangka pembinaan karir yang bersangkutan. Penilaian kinerja Statistisi adalah penilaian dari butir butir kegiatan tugas utama Statistisi dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya dengan angka kredit yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun Unsur kegiatan bagi pejabat fungsional sesuai kegiatan yang dapat dinilai angka kreditnya, yang tebagi menjadi : 1. Unsur Utama a. Pendidikan b. Penyedia data dan informasi statistik c. Analisis dan pengembangan profesi d. Pengembangan profesi statistik

10 35 2. Unsur penunjang Pengajar statistik, seminar, keanggotaan dalam organisasi profesi statistik, memperoleh piagam penghargaan satya lencana karya satya, memperoleh gelar pendidikan yang lebih tinggi. Jumlah angka kredit kumulatif paling rendah untuk pengangkatan dan kenaikan Pangkat / Jabatan bagi Statistisi tingkat Terampil : 1. Pejabat Statistisi Pelaksana Golongan II/c untuk dapat naik Pangkat Jabatan ke Golongan II/d harus mengumpulkan angka kredit Pejabat Statistisi Pelaksana Lanjutan Golongan II/d untuk dapat naik Pangkat Jabatan ke Golongan III/a harus mengumpulkan angka kredit Pejabat Statistisi Pelaksana Lanjutan Golongan III/a untuk dapat naik Pangkat Jabatan ke Golongan III/b harus mengumpulkan angka kredit Pejabat Statistisi Pelaksana Lanjutan Golongan III/b untuk dapat naik Pangkat Jabatan ke Golongan III/c harus mengumpulkan angka kredit Pejabat statistisi penyelia Golongan III/c untuk dapat naik pangkat ke Golongan III/d harus mengumpulkan angka kredit Pejabat Statistisi Penyelia Golongan III/d tidak dapat naik Pangkat ke Golongan IV/a kecuali pindah Jabatan ke Statistisi Tingkat Ahli. Rincian kegiatan dan Angka Kredit bagi Pejabat Fungsional Statistisi Tingkat Terampil adalah sebagai berikut : Pengumpulan Angka Kredit hanya berlaku selama 4 Tahun, bila Pejabat Statistisi tidak bisa mengumpulkan Angka Kredit sesuai Jenjangnya, maka akan diberikan Surat Keputusan Pemberhentian Sementara selama 1 Tahun dan tidak bisa diberi Hak Tunjangan Jabatannya. Bila dalam waktu 1 Tahun bisa memenuhi syarat Angka Kredit yang dibutuhkan, maka Pejabat Statistisi tersebut bisa diangkat kembali dan bisa naik Pangkat maupun Jabatan sesuai Jenjangnya, tetapi bila dalam jangka waktu 1 Tahun tidak bisa menutup

11 36 Angka Kredit yang di butuhkan, maka Pejabat Statistisi tersebut dicabut dan diberhentikan sebagai Pejabat Statistisi untuk selamanya. Tabel 4.1 Jumlah PNS berdasarkan pangkat Jabatan Statistisi di Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen No. Jabatan Statistisi Golongan Pangkat Terampil Ruang Jumlah 1. Statistisi Pelaksana Pengatur II/d 1 Orang Tingkat I 2. Pelaksana Lanjutan Penata Muda III/a 3 Orang Statistisi Penata Muda III/b 4 Orang Tingkat I 3. Statistisi Penyelia Penata III/c 4 Orang Penata III/d 1 Orang Tingkat I No. Jabatan Statistisi Ahli Pangkat Golongan Ruang Jumlah 1. Statistisi Pertama Penata Muda III/b 2 Orang Tingkat I 2. Statistisi Muda Penata III/c 2 Orang Penata Tingkat I III/d 1 Orang (Sumber : Bagian Kepegawaian Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen) C. Tim Penilai Angka Kredit Statistisi Sesuai dengan Bab VIII Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2013 bahwa pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, tim penilai, dan pejabat yang mengusulkan penetapan angka kredit, diatur dalam pasal 18 sebagai berikut :

12 37 1. Kepala Badan Pusat Statistik Pusat bagi Statistisi Madya pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c sampai dengan Statistisi Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/c di lingkungan Badan Pusat Statistik dan instansi selain Badan Pusat Statistik. 2. Pejabat eselon I yang membidangi kegiatan Statistik yang ditunjuk oelh Kepala Badan Pusat Statistik atau pejabat di bawahnya yang ditunjuk paling rendah eselon II menilai Statistisi Pelaksana pangkat Pengatur golongan ruang II/c sampai dengan Statistisi Penyelia pangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d dan Statistisi Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Statistisi Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b di lingkungan Badan Pusat Statistik Propinsi dan Kabupaten. Sesuai pasal 20 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2013 yang menjelaskan tim penilai angka kredit, antara lain : 1. Tim penilai Statistisi terdiri dari unsur teknis yang membidangi statistik, unsur kepegawaian, dan Statistisi. 2. Susunan keanggotaan Tim Penilai Statistisi, sebagai berikut : a. Seorang ketua merangkap anggota (Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah) : Dr. Margo Yuwono, S.Si, M.Si b. Seorang wakil ketua merangkap anggota (Kepala Bidang / Bagian Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah) : Erisman, S.Si c. Seorang sekretaris merangkap anggota dari unsur kepegawaian (Kepala Sub Bagian Tata Usaha Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah) : Atas Parlindungan, S.Si, M.Si d. Paling kurang 4 (empat) orang anggota (Staf Kepala Bidang Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah) : Totok Taviriyanto, S.Si, Jam-Jam Zamachsyari, SE, Samiran, S.Si, M.T, Bibit, S.Si Hasil dari penilaian Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) bagi pejabat fungsional Statistisi yang memenuhi syarat dalam kenaikan pangkat disebutkan dalam pasal 25 Peraturan Menteri Pendayagunaan

13 38 Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2013, sebagai berikut : 1. Angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, digunakan untuk mempertimbangkan kenaikan jabatan / pangkat Statistisi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 2. Keputusan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, tidak dapat diajukan keberatan oleh Statistisi yang bersangkutan. Pengangkatan dalam jabatan fungsional statistisi, sesuai pasal 26 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2013 dijelaskan bahwa pejabat yang berwenang mengangkat dalam Jabatan Fungsional statistisi adalah Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam pasal 27 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2013 dijelaskan bahwa : 1. PNS yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan Fungsional Statistisi Terampil harus memenuhi syarat : a. Berijazah paling rendah Diploma III (DIII) jurusan Statistik atau Diploma III (DIII) bidang lain sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan oleh Kepala Badan Pusat Statistik. b. Pangkat paling rendah Pengatur, golongan ruang II/c, dan c. Nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (Satu) tahun terakhir. 2. PNS yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan Statistisi Ahli harus memenuhi syarat : a. Berijazah paling rendah Sarjana (S1) / Diploma IV (DIV) jurusan Statistik atau Sarjana (S1) / Diploma IV (DIV) bidang lain sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan oleh Kepala Badan Pusat Statistik. b. Pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a, dan c. Nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (Satu) tahun terakhir.

14 39 Pembebasan Sementara, pengangkatan kembali dan pemberhentian dari jabatan, sesuai pasal 34 dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2013 dijelaskan bahwa : 1. Statistisi Pelaksana, pangkat Pengatur, golongan ruang II/c sampai dengan Statistisi Penyelia, pangkat Penata, golongan ruang III/c dan Statistisi Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Statistisi Utama, Pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d, dibebaskan sementara dari jabatannya apabila dalam jangka waktu 5 (Lima) tahun sejak diangkat dalam jabatan / pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan jabatan / pangkat setingkat lebih tinggi. 2. Statistisi Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d, dibebaskan sementara dari jabatannya apabila setiap tahun sejak diangkat dalam pangkatnya tidak dapat mengumpulkan paling kurang 10 (Sepuluh) angka kredit dari tugas pokok Statistisi. Dalam pasal 35 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2013 dijelaskan bahwa pengangkatan kembali dari jabatan Fungsional Statistisi dapat dirinci sebagai berikut : 1. Statistisi yang dibebaskan sementara karena tidak memenuhi angka kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) dapat diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Statistisi setelah memenuhi angka kredit yang ditentukan. 2. Statistisi yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dan bisa mengumpulkan angka kredit sesuai yang dimaksud dalam Pasal 34 ayat (4) dapat diangkat kembali ke dalam Jabatan Fungsional Statistisi. 3. Pengangkatan kembali dalam Jabatan Fungsional Statistisi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) dengan menggunakan angka kredit terakhir yang dimilikinya dan dapat ditambah angka kredit

15 40 dari pengembangan profesi yang diperoleh selama pembebasan sementara. Dalam pasal 36 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2013 dijelaskan bahwa pejabat Statistisi dapat diberhentikan dari Jabatannya apabila : 1. Dalam jangka waktu 1 (Satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam pasal 34 (Ayat 1), tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan / pangkat setingkat lebih tinggi. 2. Dalam jangka waktu 1 (Satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam pasal 34 ayat (2) dan ayat (3) tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan. 3. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap, kecuali hukuman disiplin tingkat berat berupa penurunan pangkat dan penurunan jabatan. Tabel 4. 2 Daftar Pejabat Statistisi di Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen No. Nama / NIP Golongan Jabatan Dalam Dinas 1 Ir. Laeli Sugiyono, M.Si Drs. Saiman Tri Madyanto, SE Suparno, S.ST, M.Si IV/B III/D III/D IV/A Kepala BPS Kabupaten Sragen Kasubag Tata Usaha Kasie Sosial Kasie Nerwilis

16 41 5 Ir. Sulaiman Januar Setyawan, SP Pertiwi Yuliningsih, SH Sutami Dwi Purwaningsih Agus Yulianto Wahyu Eka Ningsih, A.Md Muhit Nur Hidayah, S.ST Sunarko, S.ST Joko Supriyanto, S.ST Suharto, S.ST III/D III/D III/D II/D III/B II/C II/D III/B III/C III/D III/C Kasie IPDS Kasie Produksi Kasie Distribusi Penata Usaha Penyimpanan Barang Penata Usaha Keuangan Bendahara Penerimaan Bendahara Pengeluaran Staf Staf Staf Staf 16 Kuswandari, S.ST III/D Staf

17 Solichin Rasyid, S.ST Qori Muhammad Hafid, A.Md Budi Santoso, SE Kusnandar, SE R.Y. Bambang D.T, BA Sayudi Juli Kusmanto, S.Sos Sulistiyono Agus Sumarno Marhendi Sutanto Tri Widyastuti III/C II/D III/C III/C III/D III/B III/D III/C II/D III/C III/A Staf Kalijambe Plupuh Masaran Kedawung Sambirejo Gondang Sambungmacan Ngrampal Karang Malang Sragen

18 43 28 Didik Supriyanto, SE Ngatiman, SE Muhammad Yani Didik Subiyanto, A.Md Ary Susanto Ridwan Nurkholis, A.Md Rohmadi, A.Md Kusno Broto Sriyono Joko Triyanto, S.Si III/B III/D III/A III/A II/C II/D II/D III/B III/B III/B Sidoharjo Tanon Gemolong Miri Sumber Lawang Mondokan Sukodono Gesi Tangen Jenar (Sumber : Bagian Kepegawaian Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen)

-4- MEMUTUSKAN: Pasal 1

-4- MEMUTUSKAN: Pasal 1 -2-3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR

Lebih terperinci

2014, No

2014, No 2014, No.889 6 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 143 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGANGKATAN, KENAIKAN JABATAN/PANGKAT, PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.458, 2015 PERATURAN BERSAMA. Penera. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Ketentuan Pelaksanaan. PERATURAN BERSAMA MENTERI PERDAGANGAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA -1- PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN, KENAIKAN JABATAN/PANGKAT, PEMBEBASAN SEMENTARA, PENURUNAN JABATAN, PENGANGKATAN

Lebih terperinci

XXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM

XXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM XXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Undang-Undang Nomor 16 tahun 1997

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, PERATURAN BERSAMA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2014 NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

V. ARSIPARIS A. DASAR HUKUM

V. ARSIPARIS A. DASAR HUKUM V. ARSIPARIS A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 entang Pokok-pokok Kepegawaian; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun

Lebih terperinci

ADMINISTRASI JAB-FUNG PRANATA KOMPUTER

ADMINISTRASI JAB-FUNG PRANATA KOMPUTER ADMINISTRASI JAB-FUNG PRANATA KOMPUTER Pengangkatan Pertama dan Diklat Penjenjangan Penilaian Angka Kredit Pembebasan Sementara dan Pemberhentian 2 Formulir Pengangkatan Pertama dan Diklat Penjenjangan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS WALIKOTA SURABAYA, SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin pembinaan profesi, karir, kepangkatan

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU GUBERNUR KEPULAUAN RIAU PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.138, 2015 PERATURAN BERSAMA. Jabatan Fungsional Perawat. Angka Kredit. Petunjuk Pelaksanaan. PERATURAN BERSAMA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN

Lebih terperinci

IV. ANALIS KEPEGAWAIAN

IV. ANALIS KEPEGAWAIAN IV. ANALIS KEPEGAWAIAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 2. Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara No. 888, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPS. Formasi. Jabatan Fungsional. Statistisi. Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 142 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN

Lebih terperinci

Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik; MEMUTUSKAN:

Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik; MEMUTUSKAN: -2-3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentan

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentan No.419, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPS. Inpassing. Jabatan Fungsional. Statistisi. PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM

Lebih terperinci

III. PENGAWAS BENIH IKAN

III. PENGAWAS BENIH IKAN III. PENGAWAS BENIH IKAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 2. Undang-Undang Nomor 31

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.265, 2015 PERATURAN BERSAMA. Polisi Pamong Praja. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN BERSAMA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN

Lebih terperinci

16. Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011;

16. Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011; PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL STATISTISI DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.697, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI. Statistisi. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN WALIKOTA SURABAYA, SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung pengembangan dan kemajuan

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 27 TAHUN 2014 NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.138, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 27 TAHUN 2014 NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 66/KEP/M.PAN/7/2003

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 66/KEP/M.PAN/7/2003 MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 66/KEP/M.PAN/7/2003 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI

Lebih terperinci

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG TATA KERJA DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 42 TAHUN 2008 T E NTA N G JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN WALIKOTA SURABAYA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 42 TAHUN 2008 T E NTA N G JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN WALIKOTA SURABAYA SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 42 TAHUN 2008 T E NTA N G JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN WALIKOTA SURABAYA Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung pengembangan sistem

Lebih terperinci

2014, No

2014, No 6 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTK NOMOR 141 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS ORGANISASI DAN TATA KERJA TIM PENILAI ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL STATISTISI I. TUJUAN Petunjuk Teknis

Lebih terperinci

- 5 - (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1692).

- 5 - (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1692). - 2 - Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN

Lebih terperinci

- 4 - MEMUTUSKAN: Pasal 1

- 4 - MEMUTUSKAN: Pasal 1 - 2-4. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2013; 5. Peraturan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGANGKATAN, KENAIKAN PANGKAT/JABATAN, PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI, DAN PEMBERHENTIAN DALAM DAN DARI

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGANGKATAN, KENAIKAN PANGKAT/JABATAN, PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI, DAN PEMBERHENTIAN DALAM DAN DARI PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGANGKATAN, KENAIKAN PANGKAT/JABATAN, PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI, DAN PEMBERHENTIAN DALAM DAN DARI JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER Badan Pusat Statistik,

Lebih terperinci

VI. PUSTAKAWAN A. DASAR HUKUM

VI. PUSTAKAWAN A. DASAR HUKUM VI. PUSTAKAWAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun

Lebih terperinci

XXI. PRANATA HUMAS A. DASAR HUKUM

XXI. PRANATA HUMAS A. DASAR HUKUM XXI. PRANATA HUMAS A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 003/KS/2003 NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 003/KS/2003 NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 003/KS/2003 NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL STATISTISI DAN ANGKA KREDITNYA KEPALA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Umum

BAB I PENDAHULUAN Umum LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI BAB I PENDAHULUAN A. Umum Jabatan Fungsional

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.47, 2012 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Jabatan Fungsional. Pengendali. Dampak Lingkungan. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 1 TAHUN

Lebih terperinci

KENAIKAN PANGKAT PNS

KENAIKAN PANGKAT PNS Kampus Ketintang Surabaya - 60231 web site : www.fmipa.unesa.ac.id No. Nomor Revisi : Tanggal Terbit : Disusun oleh : Disetujui oleh : Nama Dr. Wasis, M.Si. Nama Prof. Dr. Suyono, M.Pd. Jabatan Wakil Dekan

Lebih terperinci

I. PENGAWAS PERIKANAN

I. PENGAWAS PERIKANAN I. PENGAWAS PERIKANAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun

Lebih terperinci

IX. PENGENDALI DAMPAK LINGKUNGAN

IX. PENGENDALI DAMPAK LINGKUNGAN IX. PENGENDALI DAMPAK LINGKUNGAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 2. Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 40 TAHUN 2008 T E NTA N G JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS PERIKANAN WALIKOTA SURABAYA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 40 TAHUN 2008 T E NTA N G JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS PERIKANAN WALIKOTA SURABAYA SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 40 TAHUN 2008 T E NTA N G JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS PERIKANAN WALIKOTA SURABAYA Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pengawasan

Lebih terperinci

PEMBINAAN TEKNIS TIM PENILAI PRANATA KOMPUTER - ADMINISTRASI

PEMBINAAN TEKNIS TIM PENILAI PRANATA KOMPUTER - ADMINISTRASI BADAN PUSAT STATISTIK PEMBINAAN TEKNIS TIM PENILAI PRANATA KOMPUTER - ADMINISTRASI (Berdasarkan : SK MenPAN Nomor 66/Kep/M.PAN/7/2003 (Perka BPS Nomor 16 Tahun 2008) Bagian Jabatan Fungsional TUJUAN PENETAPAN

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 19/PER/M.KOMINFO/8/2006 NOMOR : 18 A TAHUN 2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN XV : KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TANGGAL : 17 Februari 2004 MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER DAN

Lebih terperinci

XIX. PEREKAYASA A. DASAR HUKUM

XIX. PEREKAYASA A. DASAR HUKUM XIX. PEREKAYASA A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002

Lebih terperinci

II. PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT IKAN

II. PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT IKAN II. PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT IKAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 2. Undang-Undang

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010 SALINAN PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN

Lebih terperinci

XV. PRANATA KOMPUTER

XV. PRANATA KOMPUTER XV. PRANATA KOMPUTER K. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999. 2. Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.639 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA SANDI NEGARA. Tim Penilai Angka Kredit. Sandiman. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010 PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Draft Peraturan Menteri PAN Tgl. 4 Maret 2008 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya RANCANGAN PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU

Lebih terperinci

XVI. AUDITOR A. DASAR HUKUM

XVI. AUDITOR A. DASAR HUKUM XVI. AUDITOR A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.287, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN RB. Analis Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

X. GURU A. Dasar Hukum

X. GURU A. Dasar Hukum X. GURU A. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999. 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.459, 2015 PERATURAN BERSAMA. Pengamat Tera. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN BERSAMA MENTERI PERDAGANGAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 12/M-DAG/PER/1/2015

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

- 2 - Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republ

- 2 - Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republ PERATURAN BERSAMA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 04/PRT/M/2014 NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tamba

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.606, 2017 KEMENKUMHAM. INPASSING. Jabatan Fungsional Asisten Pembimbing Kemasyarakatan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN

Lebih terperinci

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsiona

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsiona No.1002, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMTAN. Jabatan Fungsional. Analis Pasar Hasil Pertanian. Uji Kompetensi. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PERMENTAN/KP.350/5/2016

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 10 TAHUN 2006 T E N T A N G JABATAN FUNGSIONAL PENGUJI KENDARAAN BERMOTOR

WALIKOTA SURABAYA SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 10 TAHUN 2006 T E N T A N G JABATAN FUNGSIONAL PENGUJI KENDARAAN BERMOTOR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 10 TAHUN 2006 T E N T A N G JABATAN FUNGSIONAL PENGUJI KENDARAAN BERMOTOR WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan mutu

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/Permentan/KP.240/5/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/Permentan/KP.240/5/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/Permentan/KP.240/5/2015 TENTANG PEDOMAN UJI KOMPETENSI PEJABAT FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L No.287, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN RB. Analis Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 43 TAHUN 2008 T E NTA N G JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER WALIKOTA SURABAYA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 43 TAHUN 2008 T E NTA N G JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER WALIKOTA SURABAYA SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 43 TAHUN 2008 T E NTA N G JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER WALIKOTA SURABAYA Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kesehatan hewan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1576, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA. Jabatan Fungsional. Pranata Nuklir. Angka Kredit. Ketentuan Pelaksanaan. PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DAN KEPALA

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENERJEMAH DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN

Lebih terperinci

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan No.409, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN RB. Polisi Pamong Praja. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PEDOMAN UJI KOMPETENSI BAGI PEJABAT FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN UJI KOMPETENSI BAGI PEJABAT FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK BAB I PENDAHULUAN 5 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA Nomor 71/Permentan/OT.140/7/2013 TENTANG PEDOMAN UJI KOMPETENSI BAGI PEJABAT FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK PEDOMAN UJI KOMPETENSI BAGI PEJABAT

Lebih terperinci

XVII. PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

XVII. PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN XVII. PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999. 2.

Lebih terperinci

DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN :

DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN : DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN : 1. Undang-Undang Nomor 5 Th 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2014 Tentang Batas Usia Pensiun Bagi Pejabat Fungsional;

Lebih terperinci

2014, No Negara Republik Indonesia Tahun 1990Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3418); 2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun

2014, No Negara Republik Indonesia Tahun 1990Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3418); 2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun No.1696, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA. Jabatan Fungsional. Pustakawan. Angka Kredit. Pencabutan. PERATURAN BERSAMA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA

Lebih terperinci

2012, No

2012, No 2012, No.882 6 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG PEJABAT YANG BERWENANG MENJATUHKAN HUKUMAN DISIPLIN TERHADAP PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PENYESUAIAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PENYESUAIAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PENYESUAIAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008 PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN DAN ANGKA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.288, 2014 KEMENPAN RB. Pemeriksa Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/PERMEN-KP/2018 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA KESEHATAN IKAN MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING

Lebih terperinci

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege No.439, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Inpassing. Jabatan Fungsional Auditor. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI

Lebih terperinci

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PEMBINAAN DAN PELAKSANAAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL RUMPUN ARSIPARIS, PUSTAKAWAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN

Lebih terperinci

Internalisasi Rancangan Peraturan Menteri PAN dan RB

Internalisasi Rancangan Peraturan Menteri PAN dan RB Internalisasi Rancangan Peraturan Menteri PAN dan RB Sekretariat Jenderal DPR RI 15 April 2014 Setyanta Nugraha Karo Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN 10/22/2013 Karo Analisa APBN 1 PERATURAN MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/Permentan/KP.240/5/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/Permentan/KP.240/5/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/Permentan/KP.240/5/2015 TENTANG PEDOMAN UJI KOMPETENSI PEJABAT FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb

2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.288, 2014 KEMENPAN RB. Pemeriksa Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

-2- Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Un

-2- Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Un -2- Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

Lebih terperinci

ORGANISASI, MUTASI, TATA USAHA, DAN TATA KERJA PENETAPAN ANGKA KREDIT BAGI PEJABAT FUNGSIONAL AUDITOR DI LINGKUNGAN BPKP

ORGANISASI, MUTASI, TATA USAHA, DAN TATA KERJA PENETAPAN ANGKA KREDIT BAGI PEJABAT FUNGSIONAL AUDITOR DI LINGKUNGAN BPKP ORGANISASI, MUTASI, TATA USAHA, DAN TATA KERJA PENETAPAN ANGKA KREDIT BAGI PEJABAT FUNGSIONAL AUDITOR DI LINGKUNGAN BPKP SURAT EDARAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : SE-060400-22/K/1999

Lebih terperinci

XXIII. PERENCANA A. DASAR HUKUM

XXIII. PERENCANA A. DASAR HUKUM XXIII. PERENCANA A. DASAR HUKUM 1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2) Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1237, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Pemeriksa Bea dan Cukai. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 184/PMK.04/2014

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Badan Pusat Statistik KEPUTUSAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 051 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYESUAIAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK, Menimbang : a b bahwa dalam

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Widyaiswara.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Widyaiswara. No.31, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Widyaiswara. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 01 TAHUN 2009 TENTANG PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Tujuan dan Keuntungan. Dasar Hukum Jabatan Fungsional Pranata Komputer

PENDAHULUAN. Tujuan dan Keuntungan. Dasar Hukum Jabatan Fungsional Pranata Komputer PENDAHULUAN Tujuan dan Keuntungan Dasar Hukum Jabatan Fungsional Pranata Komputer Pengertian, Rumpun Jabatan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Jenjang Jabatan Tujuan dan Keuntungan 1.1. Tujuan Penetapan Jabatan

Lebih terperinci

2017, No Indonesia Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Ne

2017, No Indonesia Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Ne No.265, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ANRI. Jabatan Fungsional. Arsiparis. Penilaian Prestasi Kerja. Pedoman. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

2015, No.75 2 Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja

2015, No.75 2 Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja No.75, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA. Jabatan Fungsional Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Angka Kredit. Ketentuan Pelaksanaan. PERATURAN BERSAMA MENTERI KETENAGAKERJAAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1307, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI. Pemeriksa Merk. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR

Lebih terperinci

XIII. INSTRUKTUR A. DASAR HUKUM

XIII. INSTRUKTUR A. DASAR HUKUM XIII. INSTRUKTUR A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999. 2. Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1096, 2013 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN DAN APARATUR NEGARA. Penyuluh Kehutanan. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.251, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHAN. Jabatan Fungsional Tertentu. PNS. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci