MAKALAH ANATOMI SISTEM PENGINDRAAN. Pembimbing : Nur Hariyani S.Kep, Ns. Disusun Oleh : 1. Fitria FatmaSari 2. Rheza Chori Rohmanta 3.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MAKALAH ANATOMI SISTEM PENGINDRAAN. Pembimbing : Nur Hariyani S.Kep, Ns. Disusun Oleh : 1. Fitria FatmaSari 2. Rheza Chori Rohmanta 3."

Transkripsi

1 MAKALAH ANATOMI SISTEM PENGINDRAAN Pembimbing : Nur Hariyani S.Kep, Ns Disusun Oleh : 1. Fitria FatmaSari 2. Rheza Chori Rohmanta 3. Rindi Carvilia Kelas : XII Keperawatan SMK BHAKTI MULIA PARE TAHUN AJARAN 2013/2014 Page 1

2 KATA PENGANTAR Puji syukur bagi Allah SWT yang dengan karunianya, Telah memungkinkan penyusun menyelesaikan makalahnya sebagai salah satu tugas MAKALAH ANATOMI SISTEM PENGINDRAAN dan agar dapat di manfaatkan oleh para pembaca. Hanya dengan kekuatan dan kesabaran yang dilimpahkannya, makalah ini dapat diselesaikan. Dan mudah-mudahan dengan adanya makalah ini para pembaca dapat memahami mengenai Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dehidrasi Akhir kata Tiada Gading yang Tak Retak,demikian kata orang bijak, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca senantiasa kami nantikan dalam perbaikan dan kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak pihak yang yang membantu penyelesaian maklah ini, khususnya kepada 1. Bu Nur Hariyani selaku guru pembimbing. 2. Rekan rekan semua di kelas XII- Keperawatan. 3. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis, baik selama mengikuti kegiatan belajar di sekolah maupun dalam menyelesaikan makalah ini. 4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang sesuai pada mereka yang telah meberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah Amiin Yaa Robbal Alamiin n pembuatan makalah kami selanjutnya. Kediri, 28 September 2014 Penulis, Page 2

3 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan... 1 BAB II PEMABAHASAN a) Indra penghirup (penghidu) dan pengecap 1. Anatomi indra penciuman Anatomi indra pengecap... 3 b) Indra penglihatan 1. Struktur Mata Mekanisme pemfokusan Retina dan masuknya cahaya ke mata Sel batang dan sel krucut Jaras visual Perlindungan terhadap mata Gerakkan mata... 9 c) Indra Pendengaran dan keseimbangan 1. Struktur telinga Bagian dalam pendengaran Mekanisme mendengar Keseimbangan d) Propioseptor dan Sensi Kulit 1. Propioseptor Sensasi kulit BAB III PENUTUP 1) Kesimpulan ) Kritik dan saran ) Daftar pustaka... iv Page 3

4 DAFTAR PUSTAKA Drs. H. Syaifuddin,AMK(2002).Anatomi Fisiologi untuk mahasiswa keperawatan.egc,jakarta. Evelyn C. Pearce (2009). Anatomi dan Fisiologi untuk paramedis.gramedia, Jakarta. Cambridge Communication Limited(1999).Anatomi Fisiologi Sistem Lokomotor Dan Pengindraan Edisi 2.EGC, Jakarta. Page 4

5 1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Pengindraan adalah organ organ akhir yang di khususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu. Serabut saraf yang menanganinya merupakan alat perrantar yang membawa kesan rasa dari organ indra menuju otak tempat perasaan in ditafsirkan. Beberapa kesan timbul dari luar seperti sentuhan, pengecap, penglihatan penciuman dan suara. Ada kesan yang timbul dari dalam anatra lain, lapar, haus, dan rasa sakit. Dalam segala hal, serabut saraf sensorik dilengkapi dengan ujung akhir khusus mengumpulkan rangsangan yang tempat setiap organ berhubungan. Sistem indra memerlukan bantuan sisten syaraf yang menghubungkan badan indra dengan sistem saraf pusat. Organ indra adalah sel sel tertentu yang dapat menerima stimulus dari lingkungan maupun dari dalam badan sendiri untuk diteruskan sebagai impuls saraf serabut saraf ke pusat susunan saraf. Setiap organ indra menerima stimulus tertentu, kesan yang sesuai sebagai sistem organ indra hanya mampu menerima stimulus, menghasilkan dan mengirim stimulus dari impuls saraf. Organ indra dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu, organ indra umum, seperti reseptor raba tersebar di seluruh tubuh dan organ indra khusus seperti puting pengecap yang penyebarannya terbatas pada lidah. (Syaifuddin, Anatomi Fisiologi : 322) 2. RUMUSAN MASALAH Bagaimana anatomi indra penghidu? Bagaiman anatomi indra pengecap? Bagaimana anatomi indra penglihatan? Bagaimana anatomi indra prndrngaran? Bagaimana anatomi indra peraba? 3. Tujuan o Menjelaskan anatomi penghidu o Menjelaskan anatomi pengecap o Menjelaskan anatomi penglihatan o Menjelaskan anatomi pendengaran o Menjelaskan anatomi peraba Page 5

6 BAB II PEMBAHASAN a) INDRA PENGHIDU (PENCIUMAN ) DAN PENGECAP I. INDRA PENGHIDU ( PENCIUMAN ) Indra penghidu sangat membantu dalam mendeteksi bau-bauan, serta aroma makanan. Fungsi utamanya kemungkinan proteksi. Penghidu adalah indra primitif, hubungan utama penghidu adalah dengan bagian bagian otak yang paling awal berkembang. Indra penghidu secara relatif tidak penting bagi manusia, tetapi tidak demikian bagi kebanyakan binatang. o Epitelium Olfaktorius sensori menempati beberapa senti meter di atap hidung. o Udara yang baru masuk tidak melewati sel sel sensori secara langsung, tetapi udara berputar putar untuk mencapai tujuannya o Untuk dapat tercium, zat zat harus mudah menguap, dan juga dapat larut dalam lemak Molekul-molekul zat yang tercium terlarut dalam sekresi kelenjar mukus lokal dan terdeteksi oleh sel sel Olfatorius sensori yang mempunyai rambut rambut tumpul silia dan terletak di tengah tengah sel-sel penyongkong. Stimulasi menyebankan impils-impuls untuk menjalar sepanjang Serabut saraf sel-sel sensori Serabut sarat ini menembus atap hidung untuk masuk ke rongga kranial tempat mereka bergabung dengan bulb olfaktorius. Page 6

7 Dari Bulb Olfaktarius saraf saraf di dalam traktus olfaktarius melewati inti sel tertentu pada dasar otak, area piriformis dan kemudian melalui jaras yanng kompleks di area kortek serebi di celah antara hemister, girus singulet. (Cambridge comunication limited : 44) II. INDRA PENGECAP Pengecap adalah indra yang lebih sederhana dari pada penciuman. Kebanyakan sensasi yang kita sebut pengecap berhubungan dengan bau dan rasa dari makanan di dalam mulut Reseptor-reseptor untuk pengecap yang ditemukan terutama di sekitar tapi permukaan atas lidah, dan juga pada palatum mole Kuncup Pengecap terdiri atas kumpulan sel-sel seperti papan yang berlubang pori-pori kecil di permukaan tonjolan kecil atau Papila Papila memberi lidah permukaan yang kasar. Ditemukan tiga jenis papila dalam lidah, tetapi kuncup pengecap pada ketiga mempunyai struktur yang sama. Area yang berbeda dari lidah cenderung mendeteksi jenis rasa yang berbeda pula. Empat rasa dasar biasanya digambarkan sebagai pahit, manis, dan asin. Namun beberapa orang tidak dapat mebedakan antara pahit dan asam, beberapa lagi dapat mengidentifikasikan perbedaan jenis rasa manis. Tidak ada hubungan nyata antara struktur kimia dan pengecap. Impuls dari kuncup pengecap pada bagian depan lidah menjalar pada serabut yang melewati tiga saraf yang berbeda pada perjalannannya mencapai batang otak. Impils-impils dari pucuk pengecapan pada bagian belakang lidah berjalan pada serat-serat di sarafglosofaringeal ke batang otak. Selanjutnya serabut saraf membawa sensori pengecap dari batang otak ke lobus pariental. ( Cambridge comunication limited : 45 ) Page 7

8 b) PENGLIHATAN I. STRUKTUR MATA Mata adalaha suatu bola yang terisi cairan dengan diameter kira-kira 24mm. Struktur dasarnya adalah kamera, dengan sistem pemfokusan, mekanisme untuk mengontrol masuknya cahaya, dan pembungkus bagian dalam yang gelap untuk membatasi penyebaran cahaya. Mata terdiri atas 3 lapisan yaitu: Lapisan dalam yaitu saraf yang sensitif cahaya, Retina Lapisan tengah bervaskular dan berpigmen, Lapisan Koroid Lapisan pembungkus luar yang tebal, Sklera Cahaya memasuki mata melalui jendela transparan di dalam Sklera yaitu kornea Kemudian melewati Pupil yang adalah lubang di dalam tabir otot yang disebut iris. Iris ini berpigmen. Iris dapat berkontraksi dan berdilatasi terhadap berbagai jumlah cahaya yang masuk ke mata. Cahaya di fokuskan sebagai bayangan terbaik pada Retina di belakang mata. Retina hampir transparan dan bagian anterior mata mempunyai penampilan hitam coklat gelap karena lapisan koroid yang berpigmen Serabut serabut saraf dari retina menjalar melalui sekelompok lubang lubang di dalam sklera, pada diskus optikus membentuk saraf optikus Ruang antara lensa dan kornea, bilik anterior mata, terisi dengan cairan Aqueus Humor. Aqueus Humor diskeresi oleh korpus siliaris dibawah tekanan. Tekanan ini adalah salaha satu faktor yang mempertahankan bentuk bulat dari bola mata. Page 8

9 Kanal schlemn mengelilingi pertemuan kornea dan sklera. Kanal ini terletak jauh di dalam sklera pada tepi bilik anterior mata (Cambridge comunication limited : 49) II. MEKANISME PEMFOKUSAN Sebagian besar kekuatan berfokus mata adalah karena reflaksi cahaya oleh kornea. Reflaksi cahaya oleh lensa mata sangat penting; kurvatura lensa dapat berubah sehingga cahaya selalu berfokus pada retina. Lensa adalah transparan yang berwarna kuning pucat. Lensa ini dapat dipertahankan datar oleh tegangan normal dari bola mata, dan di pertahankan oleh ligamentum suspensori. Bentuk lensa diubah-ubah oleh otot siliaris, yang berada didalam korpus siliaris. Bila lensa berkontraksi otot siliaris menarik korpus siliaris kedepan, mengendurkan tegangan pada lensa dan memungkinkannya menonjol. Cahaya pada objek dekat kemudian dapat di fokuskan pada retina. Otot siliaris rileks bila mata harus memefokuskan cahaya dari objek jauh pada retina. Otot siliaris dipersyarafi oleh serat-serat saraf parasimpatis dari saraf akulomotor. Iris adalah tameng otot polos yang berlubang pada pupil. Ukuran pupil berubah-ubah sesuai dengan perubahan kondisi cahaya, berdilatasi pada gelap dan berkontraksi pada cahaya terang sehingga mencegah stilulasi berlebihan pada retina. Ukuran pupil diatur oleh kontraksi serat-serat Page 9

10 otot dilator radialis dan konstriktor sirkularis di iris. Sreat-serat ini dipersarafi oleh saraf para simpatis dari saraf karnial ke tiga. (Cambridge comunication limited : 50) III. RETINA Retina melapisi setengah bagian belakang interior mata. Retina mendapat nutrisi dari pembuluh darah yang membentuk pola seperti pohon pada permukaannya. Tidak terdapat pembuluh darah diatas makula lutea yang terletak di bagian tengah belakang mata. Pda bagian tengah makula lutea, berlawanan secara langsung dengan lensa adalah lubang dangkal, yaitu fovea dimana beberapa sel sensitif cahaya berkumpul bersama. Pada bagian dalam (nasal) makula lutae adalah diskus optikus tempat serabut saraf meninggalkan mata. Pada diskus ini tidak terdapat selsel yang sensitif terhadap cahaya, yang menyebabkan titik buta 15 ke bagian luar penglihatan tengah. Individu biasanya tidak menyadari titik buta. (Cambridge comunication limited : 51) IV. MASUKNYA CAHAYA KE DALAM MATA Sinar memasuki mata pertama-tama melewati neuron-neuron pada permukaan retina, sebelum merangsang sel-sel yang sensitif terhadap cahaya. Sel-sel yang sensitif terhadap cahaya ada dua jenis: Sel batang, yang dapat berfungsi pada cahya gelap, tetapi tidak mengenali warna. Sel kerucut yang bertanggung jawab untuk penglihatan warna. Impuls dari sel batang dan kerucut di transmisikan pertama ke sel-sel Page 10

11 bipolar dan kemudian ke sel-sel ganglion yang aksonnya melewati retina dan meningalkan mata pada diskus optikus sebagai saraf optikus Granula berpikmen pada sel-sel dalam lapisan koroid dapat menggerakan keatas dan kebawah prosesus antara sel batang dan kerucut untuk membatasi penyebaran cahaya dari satu sel ke sel berikutnya. (Cambridge comunication limited : 51) V. SEL BATANG DAN KERUCUT Sel batang di temukan di semua retina kecuali pada fovea. Sel-sel batang ini berisi rodopsin (penglihatan warna ungu), derivat vitamin A. Pigmen ini berwarna ungu pada keadaan gelap tetapi pucat oleh cahaya yang dapat terlihat. Bila pucat impuls-impuls saraf di transmisikan dari sel batang. Sel kerucut paling banyak di temukan pada makula lutea meskipun mereka juga menyebar pada seluruh retina. Sel kerucut merupakan satu-satunya sel pada fovea, tempatnya berkumpul dengan rapat. Setiap sel kerucut mengandung satu dari tiga pigmen terpisah yang masing-masing dari ketiganya di pucatkan oleh cahaya dari warna yang berbeda. Pola yang berbeda dari respons-respons sel kerucut uni memungkinkan warna yang berbeda dapat dibedakan. Terdapat 120 juta sel batang dan 7 juta sel kerucut pada setiap mata. Sedangkan saraf optik hanya mengandung 800 ribu serabut, banyak sekali sel batang dan kerubut harus berbagi setiap serabut saraf Namun difovea setiap sel bipolar di hubungkan pada sedikit sekali sel kerucut. Hal ini menjamin sensitifitas ekstrim dari bagian mata ini; mata normal mampu melihat detil yang sangat halus. Pada bagian perifer dan retina terdapat banyak sel-sel batang. Sekitar 300 atau lebih sel-sel batang mengisi setiap sel ganglion. Kumpulan sel batang ini membentuk sirkuler keci pada retina. Batang tengah pada bidang ini membangkitkan sel ganlion sementara sel batang Page 11

12 bagian luar menghambatnya. Bayangan dari objek bergerak melewati bidang ini pertama-tama menyebabkan penurunan kemudian peningkatan cepat, dan kemudian penurunan kembali pada impuls pada sel ganglion. Karenanya bagian perifer retina terutama sensitif pada gerakan banyangan dari pada detil halus. (Cambridge comunication limited : 53) VI. JARAS VISUAL 40% dari input sensorik otak adalah visual. Area yang terlihat oleh kedua mata sangat rumpang tindih, tetapi area yang terlihat agak berbeda. Lapang pandang temporal dari tiap mata lebih besar dari pada lampang pandang nasal dari hidung dan pipi. Berkas cahaya dari objek dalam lapang pandang temporal jatuh pada sisi nasal dari retina, dan berkas cahaya dari objek dalam lapang pandang nasal jatuh pada sisi temporal dari retina. Serat saraf dari sisi nasal kedua retina saling menyilang pada perpaduan saraf optik kiasma optikus, yang ada di dalam rongga kranial. Serabut saraf dari sisi temporal mata tidak menyilang. Semua impuls melewati korteksi kiri semua serabut bersinaps pada korkus genikulata lateral dan kemudian melewati radiasi optikus yang luas melalui otak ke korteks visual pada puncak lobus oksipital. Interpretasi dan analisis apa yang dilihat dilakukan oleh korteks oksipital. Keseluruhan visual tentang dunia kemudian di bagi oleh garis vertikal sentral. Semua impuls yang berasal dari lapang pandang kiri terlihat oleh setengah otak kanan dan sebaliknya. (Cambridge comunication limited : 53) VII. PERLINDUNGAN TERHADAP MATA Mata terdapat di dalam tulang orbita dengan diameter dua kali diameter mata, tulang orbita di bantali dengan lemak dan berisi otototot yang mengerakan mata dan kelenjar yang mengsekresi air mata. Page 12

13 Ruang antara bola mata dan kelopak mata adalah kantung konjungtival Kantung konjungtival dilapisi oleh konjungtiva, epitelium skuamosa yang menutupi anterior kelopak mata dan permukaan bola mata. Kelopak mata dikuatkan oleh piringan tarsal fibrosa yang mengandung kelenjar tarsal. Bagian ini mengsekresi cairan berminyak yang mengurangi evaporasi air mata. Air mata disekresi oleh kelenjar raklimalis ke dalam kantung konjungtifa atas. Air mata di sebarkan oleh kelopak mata saat berkedip dan dengan demikian melembabkan kornea yang mempertahankannya tetap bersih dan jernih. Air mata juga mengandung enzim lisozim antibakteri. Kantung konjungtival terletak berhadapan dengan sisi hidung tepat di dalam orbita. Kantung ini terkompresi saat kelopak mata menutup dan kemudian berfungsi sebagai pompa penghisap, yang membuang kelebihan air mata ke dalam rongga hidung. Kelopak mata di bukak oleh aksi otot palpebra levator dan menutup oleh okuli orbikularis yang mengelilingi mata di dalam kelopak mata. Kelopak mata menutup saat berkedip, dan juga menutup secara refleks untuk melindungi mata dari benda asing. (Cambridge comunication limited : 54) VIII. GERAKAN MATA Bola mata berputar dalam arah yang berbeda oleh 6 otot. Empat otot-otot rekti muncul dibelakang orbita pada sisi nasal, di tempat keluarnya saraf optikus. Rektus medialis membalik mata kearah dalam. Rektus lateralis membalik mata kearah luar. Rektus superior memutar mata keatas dan kedalam. Page 13

14 Rektus inferior memutar mata kebawah dan kedalam. Mata kanan dilihat dari atas. Dua otot lainnya adalah oblikus inferior dan superior o Oblikus superior melewati suatu katrol. Tendonnya berinsersi dibelakang mata. Tendon ini memutar mata kebawah dan keluar o Oblikus inferior memutar mata ke atas dan keluar. Ini satusatunya otot yang muncul dari depan orbita Sebagian besar otot-otot mata dipersarafi oleh saraf krnial ketiga (akulomotor). Rektus lateral dipersarafi oleh saraf kranial ke enam dan oblikus superior oleh krnial keempat. (Cambridge comunication limited : 55) Page 14

15 c) PENDENGARAN DAN KESEIMBANGAN i. STRUKTUR TELINGA 1. telinga luar, yaitu terdiri atas pinna (telinga yang dapat di lihat) dan meatus auditori eksternal yang panjangnya kira-kira 25 mm dan berujung pada gendang telinga atau membran timpani. 2. telinga tengah yang merupakan rongga berisi udara, mengandung 3 tulang auditorius yaitu malleus, inkus, stapes. 3. telinga dalam yang mengandung koklea, organ indra untuk pendengaran, kanalis semisirkularis yang mendeteksi rotasi kepala vestibula, yang berkenaan dengan posisi. Tuba auditorius ( Eustachian atau faringotompanik) menjalar dari telinga tengah ke nasofaring. Tuba ini terbuka selama menelan dan karenannya memastikan udara dalam telinga tengah tetap padatekanan atmosfir. Membran yang menembus jendela oval dan jendela bulat memisahkan telinga tengah dan telinga dalam. (Cambridge comunication limited : 59) ii. TELINGA DALAM Organ pendengaran dan keseimbangan sangat berkaitan dengan telinga tengah. Organ ini berbagi saraf krnial (kedelapan). Telinga dalam terdiri atas tuba yang halus, rumit dan berisi cairan dikenal sebagai labirin membranosa. Bagian ini terletak di dalam tulang labirin, yang merupakan ruang tersembunyi di dalam tulang petrous di dasar tengkoral. Kanalis semisirkularis berkenaan dengan rotasi dan berisi duktus semisirkularis. Bagian ini masingmasing berujung pada ampula. Vestibula berkenaan dengan posisi dan berisi urtikulus dan sakulus. Page 15

16 Koklea berkenaan dengan pendengaran. Ini berisi duktus koklear Setiap bagian labirin membranosa mengandung area yang berisi selsel rambut sensoris yang sangat halus, yang mengirim impuls ke otak sepanjang saraf kranial kedelapan. Meskipun demikian rumitnya, semua area sensori dari telinga dalam mempunyai bentuk dasar sama. Dalam tulang labirin terdapat cairan encer jernih yang kaya ion-ion natrium perilimfe. Labirin membranosa adalah tuba tipis yang mengapung dalam perilimfe. Labirin membranosa mengandung cairan yang kaya ion-ion kalium endolimfe. Pada beberapa area labirin membranosa menebal oleh bercak epitel sensori yang terdiri atas ribuan sel sel rambut. Area sensori ini ditutpi oleh massa gelatinosa yang keras. Gerakan relatif diantara sel-sel rambut dan area massa gelatinosa menyebabkan perubahan kecepatan dilepaskan impuls saraf. Setiap sel rambut mempunyai satu rambut besar yang menonjol selsel rambut tersebut, dan sejumlah rambut-rambut kecil. Semua rambut tertanam dalam lapisan massa gelatinosa di atasnya, dan pada saat istirahat menghasilkan impuls saraf pada kecepatan mantap disepanjang serabut sarafnya Bila gerakan menyebabkan rambut kecil menekuk kerah rambt besar maka kecepatan pelepasan impuls saraf meningkat. Bila gerakan menyebabkan rambut kecil menekuk menjauhi rambut besar maka kevepatan impuls saraf menurun. Karena sel-sel rambut mengarah pada arah yang berbeda pada bagian-bagian yang berbeda dari epitelium sensori, maka impuls saraf memberi otak informasi yang akurat tentang jauh dan jumlah perubahan tempat korpus gelatinosa. Perubahan dari bentuk dasar ini terjadi pada koklea (yang mendeteksi vibrasi bunyi), di dalam atrikulus dan sakulus (yang mendeteksi posisi), dan didalam kanalis semisirkularis (yang mendeteksi rotasi) (Cambridge comunication limited : 60) Page 16

17 iii. MEKANISME MENDENGAR Aurikel menyalurkan grlombang bunyi ke meatus auditorius eksternal dimana mereka menyebabkan gendang telinga bergetar. Malleus terikat pada gendang telinga dan seterusnya oksikel bergetar serta mentansmisikan getaran ke lempeng kaki stapes pada jendela oval telinga dalam. Getaran kemudian ditransmisikan koklea. Amplifikasi (pengaturan bunyi) terjadi didalam telinga tengah karena: Osikel bekerja sebagai sistem tuas dan meningkatkan ukuran getaran sebanyak setengahnya. Semua energi bunyi yang jatuh pada gendang telinga besar yang dikonsentrasikan pada jendela oval kecil yang memperkuat dengan suatu faktor kira-kira 15 Koklea adalah tuba menggelung dengan dasar bulbus seperti rumah siput. Koklea dibagi dalam tiga kompartemen. Kompartemen atas bergabung pada labirin pada dasar dimana terletak jendela oval. Kompartemen yang lebih bawah berujung pada jendela bulat pada dasar koklea. Kedua kompartemen ini mengandung perlimfe. Kompartemen tengah yang mengandung endolimfe, benar-benar tertutup. Dasar dari kompartemen tenagh yaitu membran balisar menahan organ corti, yaitu pita sel-sel rambut sensori dimana rambutrambut yang meluas ke membran tektorial diatasnya. Getaran ditransmisikan oleh lempeng kaki stapes ke kompartemen atas dari koklea. Dari sisni getaran ditransmisikan ke membran baliser dan dari situ melewati kompartemen ke bawah ke jendela bulat. Jelndela bulat bergetar dengan arah yang berlawanan dari jendela oval dan karenanya cairan di dalam telinga tengah dapat bergetar dan bebas. Page 17

18 Pola getaran pada membran balisar bervariasi sesuia tinggi nada bunyi memungkinkan tinggi nada dapat didiskriminasi. Nada suara tinggi menyebabkan getaran bagian basal membran. Nada suara rendah menyebabkan semua membran bervibrasi/bergetar Serabut saraf dari organ Korti mempunyai korpus sel-selnya pada ganglion spiral berdekatan dengan koklea. Impuls saraf menjalar melalui saraf kranial kedelapan dan batang ke otak lobus temporal dimana bunyi dianalisis. (Cambridge comunication limited : 62) iv. KESEIMBANGAN Rotasi kepala berdeteksi oleh tiga duktus semisirkularis. Yang merupakan tuba melengkung yang terbuka ke utrikulus. Mereka terletak di sudut kanan satu sama lain, seperti tiga sisi pada sudut kotak. Masing-masing duktus semisirkularis melebar kedalam ampula pada satu ujungnya. Ampula mengandung satu tonjolan sel rambut, kista, dan massa gelatinosa berbentuk kubah diatas yaitu kapula, kapula hampir menutup duktus, tetapi bebas berayun. Bila rotasi terjadi dibidang kanal, cairan idnolimfe di dalam kanal cenderung tertinggal di belakang karena inersia. Gerakan menyebabkan kapula sedikit terangkat, menerpa rambutrambut sel sensori. Ini menyebabkan perubahan output impuls saraf. Karena adanya kanal pada setiap bidang informasi, saat rotasi kepala dalam bidang mana saja akan ditransmiskan ke otak. Telinga manusia cukup sensitif untuk mendeteksi rotasi yang sangat lambat yaitu memerlukan satu menit untuk menyelesaikan satu revolusi. Gerakan pada garis lurus, dan posisi, dideteksi oleh artikulus dan sakulus. Pada masing-masingnya terrdapat tonjolan sel yaitu makula. Page 18

19 Makula dari artikuslus dan makula dari makula dari sukulus terletak pada sudut kanan satu sama lain. Membran otolith gelatinosa yang mengandung banyak kristal garam kalsium, atau otolith memenuhi setiap makula. Bila posisi kepala diubah maka otolith bergerak. Sel sel rambut pada setiap makula sangat teratur, segingga arah yang tepat dan derajat gerakan otolith dapat dideteksi dan ditrnasmiskan ke otak. Impuls-impuls dari kanalis semisirkularis, urtikulus dan sakulus dibawa melalui saraf kranial kedelapan ke batang otak. Impuls-impuls menyebar dari sini ke otot-otot pada tungkai, trunkus dan leher, dan ke otot mata, sehingga tubuh dapat segera mengkompensasi terhadap perubahan posisinya. Beberapa impuls disebarkan ke korteks lobus temporal dimana impuls-impuls ini mencapai kesadaran. (Cambridge comunication limited : 64) Page 19

20 d) PROPIOSEPTOR DAN SENSASI KULIT i. PROPIOSEPTOR Propioseptor adalah resptor sensori yang mendeteksi tegangan pada otot sendi, ligamen, dan tendon. Mereka menginformasikan otak tentang posisi berbagai bagian tubuh, dan dengan demikian memungkinkan gerakan anggota badan terkontrol secara akurat. Propioseptor meliputi hal berikut : o Gelondong Otot Panjangnya kira-kira 1-2mm dan terletak diantara serat-serat otot rangka. Gelondong otot mengirim impuls-impuls saraf saat meregang, dengan demikian memberikan informasi tentang tegangan otot. Gelondong oto sendiri mengandung beberapa serat otot lurik tipis dengan suplai saraf independen sendiri. Bila serat ini berkontraksi menyebakan sensitivitas gelondong otot berubah. o Organ tendon golgi Organ ini distimulasikan oleh perubahan tegangan pada tendon. o Korpuskel pacinian Terjadi pada kapsul sendi dan pada kulit dalam. Korpuskula berespon terhadap tekanan. Semua reseptor ini berespon terhadap perubahan kondisi dengan menyebabkan perubahan kecepatan impuls saraf yang dilepaskan. Perubahan kecepatan ini hilang dengan cepat dalam kondisi konstan sejalan resptor beradaptasi terhadap rangsang. Karenannya reseptor ini lebih sensitif terhadap perubahan dari pada kondisi status mantap. Informasi tentang posisi ditransmisikan pada serebelum tempatnya digunakan untuk memepertahankan postur dengan perubahan ketidaksadaran pada otot anggota badan dan trunkus. (Cambridge comunication limited : 69) Page 20

21 ii. SENSASI KULIT Kulit sensitif terhadap berbagai rangsangan. Sensitivitasnya bervariasi; ujung jari dan wajah sangat sensitif, kulit punggung kurang sensitif. Pada kulit tidak berbulu sentuhan dikenali oleh Diskus Merkel s Dan Korpusel Meissner Pada kulit yang berbulu terdapat susunan serabut saraf disekitar radiks rambut yang berespons terhadap gerakan rambut. Terdapat beberapa ujung saraf bebas pada kulit dan jaringan yang lebih dalam, yang bertanggung jawab terhadap pemahaman sentuhan, nyeri, dan suhu. Dermis propunda mengandung Korpusel Pacinian. Sensasi dari permukaan tubuh mencapai kesadaran pada post area sentral dari korteks serebri. Pengenalan terhadap bentuk dan tekstur yang dirasakan, sebagai contoh oleh tangan, terjadi karena analisis pada korteks pariental Pada visera (usus, paru, dll) nyeri disebakan oleh distensi daripada oleh rangsangan mekanis. Nyeri ini tidak terlokasi dengan baik, tetapi dirasakan difus. (Cambridge comunication limited : 70) Page 21

22 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Sistem indra pada tubuh manusia sangat penting bagi proses aktivitas/kegiatan pada manusia. Indra adalah orkan akhir yang dikhususkan fungsinya untuk meneriam reseptor baik dari luar tubuh mupun dalam tubuh. Manusia memiliki beberapa macam alat indra pada tubuhnya yang membantu menopang aktivitas sehari-harinya. Adapun indra yang dimiliki oleh manusia beserta fungsinya, yaitu : Indra penglihatan (untuk melihat) Indra pendengaran (untuk proses pendengaran pada manusia) Indra penciuman (untuk proses pembauan) Indra perasa (untuk proses perasa/sensasi rasa pada makanan yang masuk) Indraaa peraba (untuk sensasi rabaan yang terjadi pada kulit manusia). Ssemua indra mempunyai peran dan fungsi masing-masing dalam tubuh manusia. Dan apabila terjadi gangguan pada salah satu sistem indra di atas, maka akan terjadi ketidakseimbangan dan ketidakmampuan pada aktivitas yang dilakukan manusia sehubungan dengan fungsi sistem indra di atas B. Kritik dan Saran Di harapkan untuk lebih mejaga kesehatan indra yang kita miliki agar bisa kita gunakan dengan baik Agar lebig mengetahu apa yang bisa menyebabkan disfungsi pada sisitem indra kita agar kita bisa menghindari kerusakan pada sistem indar yang kita miliki. Page 22

PENDAHULUAN. Perut terisi makanan lambung diperintah untuk mencerna

PENDAHULUAN. Perut terisi makanan lambung diperintah untuk mencerna SISTEM SENSORIK PENDAHULUAN Sistem sensorik memungkinkan kita merasakan dunia Bertindak sebagai sistem peringatan Nyeri indikasi menghindari rangsangan yang membahayakan Mengetahui apa yang terjadi dalam

Lebih terperinci

11/29/2013 PENGINDERAAN ADALAH ORGAN- ORGAN AKHIR YANG DIKHUSUSKAN UNTUK MENERIMA JENIS RANGSANGAN TERTENTU

11/29/2013 PENGINDERAAN ADALAH ORGAN- ORGAN AKHIR YANG DIKHUSUSKAN UNTUK MENERIMA JENIS RANGSANGAN TERTENTU ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGINDERAAN PENGINDERAAN ADALAH ORGAN- ORGAN AKHIR YANG DIKHUSUSKAN UNTUK MENERIMA JENIS RANGSANGAN TERTENTU BEBERAPA KESAN TIMBUL DARI LUAR YANG MENCAKUP PENGLIHATAN, PENDENGARAN,

Lebih terperinci

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan PANCA INDERA Pengelihatan 1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan (tembus cahaya) yang disebut

Lebih terperinci

Sistem Saraf Tepi (perifer)

Sistem Saraf Tepi (perifer) SISTIM SYARAF TEPI Sistem Saraf Tepi (perifer) Sistem saraf tepi berfungsi menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ-organ tubuh Berdasarkan arah impuls, saraf tepi terbagi menjadi: - Sistem saraf

Lebih terperinci

Mekanisme Sensoris dan Motoris

Mekanisme Sensoris dan Motoris Mekanisme Sensoris dan Motoris Indera Indera mempunyai sel-sel reseptor khusus untuk mengenali perubahan lingkungan. Indera yang kita kenal ada lima, yaitu: 1. Indera penglihat (mata) 2. Indera pendengar

Lebih terperinci

SENSASI PERSEPSI Biopsikologi

SENSASI PERSEPSI Biopsikologi SENSASI PERSEPSI Biopsikologi UNITA WERDI RAHAJENG www.unita.lecture.ub.ac.id Sensasi: Sensasi dan Persepsi Deteksi energi fisik yg dihasilkan /dipantulkan oleh bendabenda fisik Persepsi Sekumpulan tindakan

Lebih terperinci

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN Kompetensi yang hendak dicapai: Siswa dapat memahami bagian tubuh manusia dan hewan, menjelaskan fungsinya, serta mampu mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Apa Itu Mata? 2. Jelaskan Bagian-Bagian dari Mata beserta fungsinya! 3. Bagaimana Mata Bisa Bekerja?

BAB I PENDAHULUAN. 1. Apa Itu Mata? 2. Jelaskan Bagian-Bagian dari Mata beserta fungsinya! 3. Bagaimana Mata Bisa Bekerja? BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alat Optik merupakan salah satu alat yang memanfaatkan sifat cahaya, hukum pemantulan, dan hukum pembiasan cahaya untuk membuat suatu bayangan suatu benda.

Lebih terperinci

Sensasi dan Persepsi

Sensasi dan Persepsi SENSASI Sensasi dan Persepsi Sensasi: Deteksi energi fisik yg dihasilkan /dipantulkan oleh benda-benda fisik Persepsi Sekumpulan tindakan mental yg mengatur impulsimpuls sensorik mjd 1 pola bermakna Proses

Lebih terperinci

ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA

ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA SEL SARAF, terdiri dari 1. Dendrit 2. Badan Sel 3. Neurit (Akson) Menerima dan mengantarkan impuls dari dan ke sumsum tulang belakang atau otak ORGAN PENYUSUN SISTEM

Lebih terperinci

Telinga. Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

Telinga. Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga Telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada di sekitar kita sehingga kita dapat mengetahui / mengidentifikasi apa yang terjadi di sekitar kita tanpa harus melihatnya

Lebih terperinci

SENSASI PENDENGARAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum I yang dibina oleh Ibu Dyah Sulistyorini, M, Psi. Oleh

SENSASI PENDENGARAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum I yang dibina oleh Ibu Dyah Sulistyorini, M, Psi. Oleh SENSASI PENDENGARAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum I yang dibina oleh Ibu Dyah Sulistyorini, M, Psi Oleh Diar Arsyianti ( 406112402734) Universitas Negeri Malang Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

ALAT INDERA MANUSIA INDERA PENGLIHATAN / PENGLIHAT (MATA)

ALAT INDERA MANUSIA INDERA PENGLIHATAN / PENGLIHAT (MATA) ALAT INDERA MANUSIA Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari lingkungan luar sekitar untuk dapat menjalani hidupnya dengan baik. Agar rangsangan yang berasal dari luar tubuh dapat ditangkap

Lebih terperinci

Tahun : Sistem Sensoris Pendengaran dan Keseimbangan Pertemuan 23

Tahun : Sistem Sensoris Pendengaran dan Keseimbangan Pertemuan 23 Matakuliah Tahun : 2009 : L0044/Psikologi Faal Sistem Sensoris Pendengaran dan Keseimbangan Pertemuan 23 TELINGA saraf kranial VIII (n. auditorius) terdiri dari 3 bagian : telinga luar, tengah dan dalam

Lebih terperinci

Alat Indera Manusia 1. Mata Bulu mata Alis mata Kelopak mata 2. Telinga

Alat Indera Manusia 1. Mata Bulu mata Alis mata Kelopak mata 2. Telinga Alat Indera Manusia 1. Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata

Lebih terperinci

SISTEM KOORDINASI RITA WAHYUNINGSIH SMA NEGERI 5 MATARAM

SISTEM KOORDINASI RITA WAHYUNINGSIH SMA NEGERI 5 MATARAM SISTEM KOORDINASI RITA WAHYUNINGSIH SMA NEGERI 5 MATARAM SISTEM KOORDINASI 1. SISTEM SARAF 2. SISTEM ENDOKRIN 3. SISTEM INDERA 4. SISTEM KOORDINASI PADA HEWAN SISTEM SARAF PADA MANUSIA Sistem saraf tersusun

Lebih terperinci

1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah

1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah 1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah A. Selaput mielin B. Sel schwann C. Nodus ranvier D. Inti sel Schwann E. Tidak ada jawaban yang benar Jawaban : A Selaput

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2 1. Bagian mata yang berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam mata adalah... Pupil

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.2

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.2 1. Perhatikan gambar mata berikut! Image not readable or empty assets/js/plugins/kcfinder/upload/image/alat%20indrpng SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.2 Bagian

Lebih terperinci

BAB II ANATOMI. Sebelum memahami lebih dalam tentang jenis-jenis trauma yang dapat terjadi pada mata,

BAB II ANATOMI. Sebelum memahami lebih dalam tentang jenis-jenis trauma yang dapat terjadi pada mata, BAB II ANATOMI Sebelum memahami lebih dalam tentang jenis-jenis trauma yang dapat terjadi pada mata, sebaiknya terlebih dahulu dipahami tentang anatomi mata dan anatomi operasinya. Dibawah ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGINDERAAN

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGINDERAAN ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGINDERAAN PENGINDERAAN ADALAH ORGANORGAN AKHIR YANG DIKHUSUSKAN UNTUK MENERIMA JENIS RANGSANGAN TERTENTU BEBERAPA KESAN TIMBUL DARI LUAR YANG MENCAKUP PENGLIHATAN, PENDENGARAN,

Lebih terperinci

INDERA PENCIUMAN. a. Concha superior b. Concha medialis c. Concha inferior d. Septum nasi (sekat hidung)

INDERA PENCIUMAN. a. Concha superior b. Concha medialis c. Concha inferior d. Septum nasi (sekat hidung) INDERA PENCIUMAN Indera penciuman adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar melalui aroma yang dihasilkan. Seseorang mampu dengan mudah mengenali makanan yang sudah busuk dengan

Lebih terperinci

Struktur dan Mekanisme Pendengaran Pada Manusia

Struktur dan Mekanisme Pendengaran Pada Manusia Struktur dan Mekanisme Pendengaran Pada Manusia Lodowina Eresyen Rumaratu Nim : 102011092 Email : dewirumaratu@yahoo.co.id Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Pendahuluan Manusia

Lebih terperinci

FISIOLOGI INDERA PENGECAP

FISIOLOGI INDERA PENGECAP FISIOLOGI INDERA PENGECAP Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak

Lebih terperinci

MAKALAH SISTEM INDERA MANUSIA (FISIOLOGI) Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Alam 1. Dosen Pengampu: Setyo Eko Atmojo, M.Pd.

MAKALAH SISTEM INDERA MANUSIA (FISIOLOGI) Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Alam 1. Dosen Pengampu: Setyo Eko Atmojo, M.Pd. MAKALAH SISTEM INDERA MANUSIA (FISIOLOGI) Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Alam 1 Dosen Pengampu: Setyo Eko Atmojo, M.Pd. Disusun Oleh : Kelompok 7 Tutut Widiyanti (14144600184)

Lebih terperinci

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar.

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar. Pengertian Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan aktivitas tubuh kita seperti berjalan, menggerakkan tangan, mengunyah makanan dan lainnya. Sistem Saraf tersusun dari

Lebih terperinci

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra CREATIVE THINKING MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra HIDUNG Hidung merupakan panca indera manusia yang sangat penting untuk mengenali bau dan juga untuk bernafas. Bagian-Bagian Hidung Dan Fungsinya

Lebih terperinci

Struktur Anatomi Mata dan Mekanisme Penglihatan

Struktur Anatomi Mata dan Mekanisme Penglihatan Struktur Anatomi Mata dan Mekanisme Penglihatan Pendahuluan Terletak di dalam orbita, mata merupakan organ penglihatan dengan fungsi utama memfokuskan cahaya kedalam retina. Retina terdiri dari jaringan

Lebih terperinci

BAB VII. Fungsi Indera Pengecap

BAB VII. Fungsi Indera Pengecap BAB VII Fungsi Indera Pengecap A. PENDAHULUAN Indera pengecap sangat erhubungan erat dengan indera penciuman. Jika indera penciuman mengalami gangguan, misalnya karena menderita influenza, maka indera

Lebih terperinci

LAP. LUAR/TUNIKA FIBROSA/KORNEOSKLERAL SKLERA KORNEA 1. SKLERA Merupakan 5/6 bagian posterior bola mata. Pd manusia membtk segmen melengkung. Tdd jar.

LAP. LUAR/TUNIKA FIBROSA/KORNEOSKLERAL SKLERA KORNEA 1. SKLERA Merupakan 5/6 bagian posterior bola mata. Pd manusia membtk segmen melengkung. Tdd jar. ORGAN INDERA KHUSUS FYH/ERDS Departemen Histologi FK USU M A T A Mata tdd 3 lapisan : 1. Lapisan Luar : a. Sklera b. Kornea 2. Lapisan Tengah : a. Koroid b. Korpus Siliaris c. Iris 3. Lapisan Dalam : a.

Lebih terperinci

Sistem Saraf. Sumsum. Sumsum Lanjutan

Sistem Saraf. Sumsum. Sumsum Lanjutan Sistem Saraf Sistem Saraf Pusat Sistem Saraf Tepi Otak Sumsum Sistem Saraf Aferen Sistem Saraf Eferen Lobus Frontalis Lobus Temporalis Otak Besar Lobus Oksipitalis Lobus Parietalis Otak Kecil Sumsum Lanjutan

Lebih terperinci

Sistem Saraf pada Manusia

Sistem Saraf pada Manusia Sistem Saraf pada Manusia Apa yang dimaksud dengn sistem saraf? Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh

Lebih terperinci

BAB II PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DAN STAD PADA KONSEP SISTEM KOORDINASI

BAB II PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DAN STAD PADA KONSEP SISTEM KOORDINASI BAB II PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DAN STAD PADA KONSEP SISTEM KOORDINASI A. Pemahaman Konsep Menurut Thorpe (Sa jidah 2006) belajar merupakan suatu perubahan nilai,

Lebih terperinci

Ketebalan retina kira-kira 0,1 mm pada ora serata dan 0,56 mm pada kutub posterior. Di

Ketebalan retina kira-kira 0,1 mm pada ora serata dan 0,56 mm pada kutub posterior. Di Anatomi Retina Retina adalah lembaran jaringan saraf berlapis yang tipis dan semitransparan yang melapisi bagian dalam 2/3 posterior dinding bola mata. Retina membentang ke anterior hampir sejauh korpus

Lebih terperinci

biologi SET 17 SISTEM SARAF DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. PEMBAGIAN SUSUNAN SARAF

biologi SET 17 SISTEM SARAF DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. PEMBAGIAN SUSUNAN SARAF 17 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 17 SISTEM SARAF Segala aktivitas tubuh manusia dikoordinasi oleh sistem saraf dan sistem hormon (endokrin). Sistem saraf bekerja atas

Lebih terperinci

ALAT INDERA. Ana Ratna Wulan UPI

ALAT INDERA. Ana Ratna Wulan UPI ALAT INDERA Ana Ratna Wulan UPI Rangsang Reseptor (organ indera) Sistem Saraf ORGAN INDERA: Mampu mengubah energi panas, kimia, cahaya, mekanis, dll menjadi energi listrik/ impuls saraf Indera Pembau/

Lebih terperinci

Proses pendengaran terjadi mengikuti alur sebagai berikut: gelombang suara

Proses pendengaran terjadi mengikuti alur sebagai berikut: gelombang suara Fisiologi pendengaran Proses pendengaran terjadi mengikuti alur sebagai berikut: gelombang suara mencapai membran tympani, membran tympani bergetar menyebabkan tulang-tulang pendengaran bergetar. Tulang

Lebih terperinci

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel ORGANISASI KEHIDUPAN Sel Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sangat kecil untuk melihat harus dibantu dengan mikroskop. Kata sel berasal dari bahasa latin cellulae, yang berarti bilik kecil.

Lebih terperinci

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d.

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d. 1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d. menegakkan tubuh 2. Tulang anggota gerak tubuh bagian atas dan bawah disebut.

Lebih terperinci

BAB 2 SENDI TEMPOROMANDIBULA. Temporomandibula merupakan sendi yang paling kompleks yang dapat

BAB 2 SENDI TEMPOROMANDIBULA. Temporomandibula merupakan sendi yang paling kompleks yang dapat BAB 2 SENDI TEMPOROMANDIBULA Temporomandibula merupakan sendi yang paling kompleks yang dapat melakukan gerakan meluncur dan rotasi pada saat mandibula berfungsi. Sendi ini dibentuk oleh kondilus mandibula

Lebih terperinci

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN JARINGAN DASAR HEWAN Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Mata 1. Definisi Mata Mata merupakan organ sensorik kompleks yang mempunyai fungsi optikal untuk melihat dan saraf untuk transduksi (mengubah bentuk energi ke bentuk lain) sinar

Lebih terperinci

Sistem Koordinasi dan Indra pada Manusia

Sistem Koordinasi dan Indra pada Manusia Sistem Koordinasi dan Indra pada Manusia Sistem Koordinasi Tubuh kita terdiri dari banyak organ yang kesemuanya bekerja tanpa saling mengganggu antara organ satu dengan yang lainnya. Hal ini dapat terjadi

Lebih terperinci

INDERA PENGLIHATAN (MATA)

INDERA PENGLIHATAN (MATA) M INDERA PENGLIHATAN (MATA) ata manusia secara keseluruhan berbentuk seperti bola sehingga sering disebut bola mata. Media penglihatan terdiri dari kornea, aquous humor (terletak antara kornea dan lensa),

Lebih terperinci

biologi SET 18 SISTEM HORMON DAN PANCA INDRA DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. SISTEM HORMON

biologi SET 18 SISTEM HORMON DAN PANCA INDRA DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. SISTEM HORMON 18 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 18 SISTEM HORMON DAN PANCA INDRA A. SISTEM HORMON Hormon adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin (buntu) yang berfungsi

Lebih terperinci

FK 2102 ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA SISTEM KENDALI PANCA INDERA

FK 2102 ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA SISTEM KENDALI PANCA INDERA FK 2102 ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA SISTEM KENDALI PANCA INDERA 1 PENDAHULUAN Persepsi sensorik NS penciuman, pengecap, penglihatan dan pendengaran (peraba, merupakan kelompok besar indera umum) reseptor

Lebih terperinci

Membahas bio-akustik berarti berusaha mengurai keterkaitan antara bunyi. gelombang bunyi, getaran dan sumber bunyi dengan kesehatan.

Membahas bio-akustik berarti berusaha mengurai keterkaitan antara bunyi. gelombang bunyi, getaran dan sumber bunyi dengan kesehatan. _Bio Akustik_01 Membahas bio-akustik berarti berusaha mengurai keterkaitan antara bunyi gelombang bunyi, getaran dan sumber bunyi dengan kesehatan. Apa sih yang dimaksud gelombang itu? dan apa hubungannya

Lebih terperinci

ANATOMI DAN FISIOLOGI

ANATOMI DAN FISIOLOGI ANATOMI DAN FISIOLOGI Yoedhi S Fakar ANATOMI Ilmu yang mempelajari Susunan dan Bentuk Tubuh FISIOLOGI Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) dari Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) dari alat atau jaringan

Lebih terperinci

Tujuan Praktikum Menentukan ketajaman penglihatan dan bitnik buta, serta memeriksa buta warna

Tujuan Praktikum Menentukan ketajaman penglihatan dan bitnik buta, serta memeriksa buta warna BAB IV SISTEM INDERA A. PEMERIKSAAN PENGLIHATAN Tujuan Praktikum Menentukan ketajaman penglihatan dan bitnik buta, serta memeriksa buta warna Dasar teori Mata merupakan organ sensorik yang kompleks, yang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN UPT PENDIDIKAN KECAMATAN GEBOG DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH 2012 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Sistem Saraf. Dr. Hernadi Hermanus

Sistem Saraf. Dr. Hernadi Hermanus Sistem Saraf Dr. Hernadi Hermanus Neuron Neuron adalah unit dasar sistem saraf. Neuron terdiri dari sel saraf dan seratnya. Sel saraf memiliki variasi dalam bentuk dan ukurannya. Setiap sel saraf terdiri

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Pada saat lahir mata bayi normal cukup bulan berukuran kira-kira 2/3 ukuran mata orang dewasa. Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB IV. Fungsi Indera Penglihatan

BAB IV. Fungsi Indera Penglihatan BAB IV Fungsi Indera Penglihatan A. STRUKTUR ANATOMI MATA Mata sebagai organ penglihatan memiliki beberapa struktur anatomis, berupa rongga orbita, kelopak mata, system lakrimal, konjungtiva, bola mata

Lebih terperinci

- - SISTEM SISTEM KOORDINASI DAN ALAT INDRA - - sbl3indra

- - SISTEM SISTEM KOORDINASI DAN ALAT INDRA - - sbl3indra - - SISTEM SISTEM KOORDINASI DAN ALAT INDRA - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian sbl3indra Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor

Lebih terperinci

PERSEPSI BENTUK. Persepsi Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

PERSEPSI BENTUK. Persepsi Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk PERSEPSI BENTUK Modul ke: Persepsi Modul 1 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstract Persepsi dapat diartikan sebagai bagaimana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bola mata terletak di dalam kavum orbitae yang cukup terlindung (Mashudi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bola mata terletak di dalam kavum orbitae yang cukup terlindung (Mashudi, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Anatomi bola mata Bola mata terletak di dalam kavum orbitae yang cukup terlindung (Mashudi, 2011). Bola mata di bagian depan (kornea) mempunyai kelengkungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lansia 1. Pengertian Lanjut usia adalah individu yang berada dalam tahapan usia dewasa akhir, dengan usia diatas 60 tahun (Widyanto, 2014). Lanjut usia didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

Sumber : Tortora, 2009 Gambar 2.1. Anatomi Bola Mata

Sumber : Tortora, 2009 Gambar 2.1. Anatomi Bola Mata 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi dan Fisiologi Mata Mata adalah suatu organ yang rumit dan sangat berkembang yang peka terhadap cahaya. Mata dapat melewatkan cahaya dengan bentuk dan intensitas cahaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Anatomi Mata Gambar 1. Penampang bola mata Mata adalah indera penglihatan. Mata dibentuk untuk menerima rangsangan berkas cahaya pada retina, lalu dengan perantaraan

Lebih terperinci

BAB VI. Fungsi Indera Penciuman

BAB VI. Fungsi Indera Penciuman BAB VI Fungsi Indera Penciuman A. PENDAHULUAN Penciuman merupakan salah satu indera yang paling primitif. Walaupun penciuman tidak terlalu penting untuk spesies manusia, penciuman sangat penting bagi kelangsungan

Lebih terperinci

Fisiologi Penglihatan: Fototransduksi dan Penyampaian Sinyal Visual

Fisiologi Penglihatan: Fototransduksi dan Penyampaian Sinyal Visual Komang Shary K., NPM 1206238633 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia LTM Pemicu 1 Modul Penginderaan Fisiologi Penglihatan: Fototransduksi dan Penyampaian Sinyal Visual Pendahuluan Fungsi utama mata

Lebih terperinci

Ellen Prima, S.Psi., M.A.

Ellen Prima, S.Psi., M.A. Modul ke: Mekanisme - Mekanisme Persepsi Fakultas PSIKOLOGI Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Pengantar Menurut kamus besar kata mekanisme dapat diartikan sebagai cara

Lebih terperinci

Reseptor taktil terdapat di beberapa ujung saraf bebas yang dapat ditemukan di dalam kulit dan di dalam banyak jaringan lain serta dapat mendeteksi

Reseptor taktil terdapat di beberapa ujung saraf bebas yang dapat ditemukan di dalam kulit dan di dalam banyak jaringan lain serta dapat mendeteksi Pada kulit kita terdapat beberapa jenis reseptor rasa. Mekanisme sensoris pada reseptorreseptor tersebut dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan philogenesis, jalurjalur syaraf spinal, dan daerah cortex

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Mata a. Pengertian Mata adalah salah satu organ tubuh vital manusia. Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga dan mencegah hal-hal yang dapat merusak mata

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi Telinga Dan Mekanisme Mendengar Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau

Lebih terperinci

Sistem Ekskresi Manusia

Sistem Ekskresi Manusia Sistem Ekskresi Manusia Sistem ekskresi merupakan sistem dalam tubuh kita yang berfungsi mengeluarkan zatzat yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh dan zat yang keberadaannya dalam tubuh akan mengganggu

Lebih terperinci

SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI

SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI SISTEM SARAF SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI 1. SEL SARAF SENSORIK. 2. SEL SARAF MOTORIK. 3. SEL SARAF INTERMEDIET/ASOSIASI. Sel Saraf Sensorik Menghantarkan impuls (pesan) dari reseptor ke sistem

Lebih terperinci

Otak dan Saraf Kranial. By : Dyan & Aulia

Otak dan Saraf Kranial. By : Dyan & Aulia Otak dan Saraf Kranial By : Dyan & Aulia Struktur Otak Otak Tengah (Mesencephalon) Otak (Encephalon) Otak Depan (Proencephalon) Otak Belakang (Rhombencephalon) Pons Serebellum Medulla Oblongata Medula

Lebih terperinci

Pengantar Psikologi Fungsi-Fungsi Psikis. Dosen Meistra Budiasa, S.Ikom, MA

Pengantar Psikologi Fungsi-Fungsi Psikis. Dosen Meistra Budiasa, S.Ikom, MA Pengantar Psikologi Fungsi-Fungsi Psikis Dosen Meistra Budiasa, S.Ikom, MA Persepsi Objek-objek sekitar kita, kita tangkap melalui alat-alat indra dan diproyeksikan pada bagian tertentu di otak sehingga

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM. Indera Rasa Kulit

LAPORAN PRAKTIKUM. Indera Rasa Kulit LAPORAN PRAKTIKUM Indera Rasa Kulit OLEH : ANGGUN OCTAVIEARLY P. 121610101042 LABORATORIUM FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER 2012 BAB I DASAR TEORI INDERA RASA KULIT Pada kulit kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Waktu reaksi adalah waktu yang diperlukan seseorang untuk menjawab sesuatu rangsangan secara sadar dan terkendali, dihitung mulai saat rangsangan diberikan sampai dengan

Lebih terperinci

Bagian-bagian yang melindungi mata: 1. Alis mata, berguna untuk menghindarkan masuknya keringat ke mata kita.

Bagian-bagian yang melindungi mata: 1. Alis mata, berguna untuk menghindarkan masuknya keringat ke mata kita. MATA Indra pertama yang dapat penting yaitu indra penglihatan yaitu mata. Mata adalah indera yang digunakan untuk melihat lingkungan sekitarnya dalam bentuk gambar sehingga mampu dengan mengenali benda-benda

Lebih terperinci

ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit

ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit FISIOLOGI KULIT Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh, serta bersambung dengan selaput lendir yang melapisi

Lebih terperinci

ENTROPION PADA KUCING

ENTROPION PADA KUCING ENTROPION PADA KUCING (16 Nov 2017) ENTROPION PADA KUCING Apa yang Dimaksud Dengan Entropion Entropion adalah kondisi dimana kelopak mata (palpebra) bagian bawah berbalik ke dalam. Entropion juga dapat

Lebih terperinci

BIOAKUSTIK. Akustik membahas segala hal yang berhubungan dengan bunyi,

BIOAKUSTIK. Akustik membahas segala hal yang berhubungan dengan bunyi, BIOAKUSTIK Akustik membahas segala hal yang berhubungan dengan bunyi, Bioakustik membahas bunyi yang berhubungan dengan makhluk hidup, terutama manusia. Bahasan bioakustik: proses pendengaran dan instrumen

Lebih terperinci

BAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF)

BAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF) BAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF) Standar Kompetensi : Sistem koordinasi meliputi sistem saraf, alat indera dan endokrin mengendalikan aktivitas berbagai bagian tubuh. Sistem saraf yang meliputi saraf

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS MENGENAI HASIL BELAJAR, MODEL PEMBELAJARAN, COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DAN SISTEM INDERA

BAB II KAJIAN TEORETIS MENGENAI HASIL BELAJAR, MODEL PEMBELAJARAN, COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DAN SISTEM INDERA BAB II KAJIAN TEORETIS MENGENAI HASIL BELAJAR, MODEL PEMBELAJARAN, COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DAN SISTEM INDERA 1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki

Lebih terperinci

3. Khemoreseptor, berkaitan dgn rasa asam, basa & garam

3. Khemoreseptor, berkaitan dgn rasa asam, basa & garam BAB I DASAR TEORI Mekanisme sensoris yang dapat dirasakan dapat dibagi dalam dua golongan menurut pilogenesisnya, jalur saraf spinalnya dan daerah korteks serebri tempat mekanisme ini diintegrasikan. Golongan

Lebih terperinci

Frekuensi suara Frekuensi suara yang dapat didengar adalah antara 20 dan Hz. Orangtua hanya dapat mendengar sampai frekuensi 10 khz. Diatas 20

Frekuensi suara Frekuensi suara yang dapat didengar adalah antara 20 dan Hz. Orangtua hanya dapat mendengar sampai frekuensi 10 khz. Diatas 20 Bunyi,telinga dan pendengaran. Gelombang bunyi adalah suatu getaran mekanis dalam suatu gas,cairan dan benda padat yang merambat/berjalan menjauhi sumber. Kita dapat melihat pada gambar tentang diafragma

Lebih terperinci

ANALISIS FISIKA TERBENTUKNYA BAYANGAN PADA MATA

ANALISIS FISIKA TERBENTUKNYA BAYANGAN PADA MATA P-ISSN: 2303-1832 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 04 (2) (2015) 285-297 285 E-ISSN: 2503-023X https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/al-biruni/index 10 2015 ANALISIS FISIKA TERBENTUKNYA

Lebih terperinci

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. JARINGAN HEWAN Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. A. JARINGAN EPITEL Jaringan epitel merupakan jaringan penutup yang melapisi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN Satuan Pendidikan : SDN Rowosari

LAMPIRAN 1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN Satuan Pendidikan : SDN Rowosari LAMPIRAN 53 LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN Satuan Pendidikan : SDN Rowosari Mata Pelajaran Kelas/ Semester Alokasi Waktu : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) : IV (empat) /

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Setiap makhluk hidup di bumi diciptakan berdampingan dengan alam, karena alam sangat penting untuk kelangsungan makhluk hidup. Karena itu setiap makhluk hidup, khususnya

Lebih terperinci

Sistem Koordinasi dan Alat Indra. mendeskripsikan sistem koordinasi dan alat indra pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

Sistem Koordinasi dan Alat Indra. mendeskripsikan sistem koordinasi dan alat indra pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Bab 3 Sumber: starbulletin.com Sistem Koordinasi dan Alat Indra Hasil yang harus kamu capai: memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Setelah mempelajari bab ini, kamu harus mampu: mendeskripsikan

Lebih terperinci

SOAL IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 1

SOAL IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 1 SOAL IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 1 Standar Kompetensi : 1 Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia Kompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsikan sistem ekskresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan

Lebih terperinci

INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan

INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan 1. Jaringan Tumbuhan a. Jaringan Meristem (Embrional) Kumpulan sel muda yang terus membelah menghasilkan jaringan

Lebih terperinci

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA A. GINJAL SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA Sebagian besar produk sisa metabolisme sel berasal dari perombakan protein, misalnya amonia dan urea. Kedua senyawa tersebut beracun bagi tubuh dan harus dikeluarkan

Lebih terperinci

01FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

01FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Modul ke: Persepsi Bentuk Fakultas 01FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta

Lebih terperinci

biasanya dialami benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya. garis normal sinar bias

biasanya dialami benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya. garis normal sinar bias 7.3 Cahaya Cahaya, apakah kamu tahu apa itu cahaya? Mengapa dengan adanya cahaya kita dapat melihat lingkungan sekitar kita? Cahaya Matahari yang begitu terang dapat membentuk pelangi setelah hujan berlalu?

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Definisi Traktus Spinotalamikus Anterior Traktus Spinotalamikus Lateral Daftar Pustaka

DAFTAR ISI. Definisi Traktus Spinotalamikus Anterior Traktus Spinotalamikus Lateral Daftar Pustaka DAFTAR ISI Definisi 2 Traktus Spinotalamikus Anterior 2 Traktus Spinotalamikus Lateral 4 Daftar Pustaka 8 1 A. Definisi Traktus Spinotalamikus adalah traktus yang menghubungkan antara reseptor tekanan,

Lebih terperinci

Jaringan Otot dan Saraf Sebuah Karya Presentasi Kelompok 4

Jaringan Otot dan Saraf Sebuah Karya Presentasi Kelompok 4 Jaringan Otot dan Saraf Sebuah Karya Presentasi Kelompok 4 DOSEN Pengampu : Eva Tyas Utami,S.Si,M.Si Disusun Oleh : Laili Nur Azizah Lutfi (131810401004) Novita Nur Kumala (161810401003) Desy Lutfianasari

Lebih terperinci

Akar Biologi dalam Ilmu Psikologi. Dra. Rahayu Ginintasasi,M.Si

Akar Biologi dalam Ilmu Psikologi. Dra. Rahayu Ginintasasi,M.Si Akar Biologi dalam Ilmu Psikologi Dra. Rahayu Ginintasasi,M.Si Sistem Saraf Sistem Saraf Sistem saraf berfungsi untuk mengumpulkan dan memproses informasi, memberikan reaksi terhadap berbagai rangsangan,

Lebih terperinci

Menjelaskan Jaras Motorik dan Sensorik. 1. Motorik

Menjelaskan Jaras Motorik dan Sensorik. 1. Motorik Menjelaskan Jaras Motorik dan Sensorik 1. Motorik Sistem motorik merupakan sistem yang mengatur segala gerakan pada manusia. Gerakan diatur oleh pusat gerakan yang terdapat di otak, diantaranya yaitu area

Lebih terperinci

Lampiran 1 Meningkatkan Refleks Menelan melalui Latihan Vokal pada klien Stroke Non Hemoragik a. Latar belakang

Lampiran 1 Meningkatkan Refleks Menelan melalui Latihan Vokal pada klien Stroke Non Hemoragik a. Latar belakang Lampiran 1 Meningkatkan Refleks Menelan melalui Latihan Vokal pada klien Stroke Non Hemoragik a. Latar belakang Masalah yang sering muncul pada pasien stroke yaitu menurunnya kemampuan bicara dan ekspresi

Lebih terperinci

Bab SISTEM SARAF DAN INDERA MANUSIA

Bab SISTEM SARAF DAN INDERA MANUSIA Bab 3 SISTEM SARAF DAN INDERA MANUSIA (Sumber: Dok. Penerbit) Coba kamu ingat-ingat kejadian hari ini. Informasi apa saja yang kamu dapat? Ketika kamu bermain bola voli dan bola bergerak kearahmu, bagaimana

Lebih terperinci

BAB III CARA PEMERIKSAAN

BAB III CARA PEMERIKSAAN BAB III CARA PEMERIKSAAN A. Daftar keterampilan yang harus dikuasai 1. Pemeriksaan ketajaman penglihatan/visus 2. Pemeriksaan posisi dan gerakan bola mata 3. Pemeriksaan lapang pandangan secara konfrontasi

Lebih terperinci

Yani Mulyani, M.Si, Apt STFB

Yani Mulyani, M.Si, Apt STFB Yani Mulyani, M.Si, Apt STFB Kegiatan menginhalasi dan mengekshalasi udara dengan tujuan mempertukarkan oksigen dengan CO2 = bernafas/ventilasi Proses metabolisme selular dimana O2 dihirup, bahan2 dioksidasi,

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Sistem Saraf Pusat Sebagai Pengendali Gerak Refleks yang disusun oleh: Nama :

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Sistem Saraf Pusat Sebagai Pengendali Gerak Refleks yang disusun oleh: Nama : LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (SISTEM SARAF PUSAT SEBAGAI PENGENDALI GERAK REFLEKS) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI A KELOMPOK : IV (Empat) LABORATORIUM

Lebih terperinci

ANATOMI LIDAH MANUSIA. Oleh : Kelas 1A

ANATOMI LIDAH MANUSIA. Oleh : Kelas 1A ANATOMI LIDAH MANUSIA Oleh : Kelas 1A Putu Diah Sandi Dewi I Made Dwi Tresna Saputra Annisa Pratiwi Ketut Yuni Handayani (P07120216029) (P07120216030) (P07120216031) (P07120216032) KEMENTERIAN KESEHATAN

Lebih terperinci

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan pengertian dan fungsi jaringan embrional 2. Menjelaskan ciri dan fungsi jaringan epitelium 3. Menjelaskan ciri dan fungsi jaringanjaringan

Lebih terperinci