PERLUNYA APLIKASI E_OFFICE SEBAGAI DUKUNGAN PENERAPAN REFORMASI BIROKRASI Oleh : Busra, S.Kom, M.Kom Widyaiswara Muda

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERLUNYA APLIKASI E_OFFICE SEBAGAI DUKUNGAN PENERAPAN REFORMASI BIROKRASI Oleh : Busra, S.Kom, M.Kom Widyaiswara Muda"

Transkripsi

1 PERLUNYA APLIKASI E_OFFICE SEBAGAI DUKUNGAN PENERAPAN REFORMASI BIROKRASI Oleh : Busra, S.Kom, M.Kom Widyaiswara Muda Abstrak Reformasi Birokrasi di lingkungan Pemerintahan baik Pemerintahan Pusat maupun lingkup Pemerintahan Daerah mensyaratkan perlunya pengembangan lingkup perkantoran berbasis teknologi informasi. Pengembangan ini akan terus berlanjut untuk mempercepat akses pelayanan publik lebih efektif dan efisien. E_Office merupakan salah satu dari indikator terlaksananya implementasi reformasi birokrasi secara utuh seperti yang termaktub dalam buku Reformasi Birokrasi Dalam Praktek yang telah diterbitkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tahun Kata Kunci : Reformasi Birokrasi, Teknologi Informasi, E_Office I. PENDAHULUAN Tulisan ini terkait juga dengan tulisan-tulisan saya sebelumnya yang telah diterbitkan di Buletin Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sumatera Barat bahwa pentingnya aspek penerapan reformasi birokrasi secara integral di lingkungan pemerintahan. Dalam buku Reformasi Birokrasi Dalam Praktek yang diterbitkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Terbitan Tahun 2013 jelas menyatakan bahwa salah satu indikator percepatan implementasi reformasi birokrasi adalah penerapan aplikasi E_Office (Aplikasi Kantor Maya) di lingkungan pemerintahan. Tidak ada yang membantah jika perkembangan masyarakat sudah makin pesat. Tuntutan bisnis yang makin meninggi, relasi antar orang yang tidak mengenal batas ruang dan waktu, serta pergerakan uang yang terlalu cepat hingga melampaui pergerakan barang & jasa meminta semua orang tidak lepas dari Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Indonesia sendiri kini dianggap sebagai negara yang tengah bangkit. Pada kancah internasional, Indonesia masuk ke dalam jajaran negara G20. Namun, apakah ini tanda pembangunan sudah berhasil? Belum tentu, tapi jalan ke arah sana masih panjang. Menghadapi kenyataan perkembangan bisnis dan interaksi masyarakat yang makin luas, serta wilayah Indonesia yang terbentang lebih-kurang km2 terentang pada ribuan pulau, kepulauan, dan lautan, pemerintah tidak bisa diam dengan cara-cara lama dalam pelayanan publik untuk pembangunan. TIK adalah petunjuknya. Sulit bagi pemerintah mengejar semua perkembangan pesat itu jika meniadakan penggunaan TIK dalam administrasinya. Banyak pihak sudah mempromosikan electronic government (e-government) dalam hal ini. Pemerintah menyambutnya dengan Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-government. Penerapan e-government juga diadopsi menjadi bagian tak terpisahkan dalam grand design reformasi birokrasi nasional sejak 2010.

2 Apakah hanya sekedar TIK dalam implementasi e-government? Jawabannya tentu tidak. Pemerintahan berbasis elektronik, pemerintahan digital, pemerintahan mobile, atau apa pun namanya, tidak akan berkembang pesat jika sekadar menggunakan TIK. Pembangunan electronic government (e-government) menandai penetrasi teknologi informasi dan komunikasi dalam penyelenggaraan administrasi negara, mulai dari penyelenggaran prosedur operasi secara teknis, ruang lingkup kelembagaan, hingga pada tataran kebijakan publik. Salah satu penerapan e-government adalah aplikasi kantor maya secara elektronik (e- Office). Kita bisa menggunakan semua istilah yang senada dengan e-office. Namun, maknanya tetap sebagai suatu sistem yang berhubungan dengan administrasi, secara maya memusatkan komponen-komponen sebuah instansi yang di dalamnya data, informasi, dan komunikasi, dibuat melalui media telekomunikasi berbasis intranet dan internet terhubung secara otomatis dan terintegrasi. Bagaimanakah e_office dalam implementasinya? E-Office mengganti proses administrasi berbasis manual (paper-based) ke proses berbasis elektronis (paperless) dengan memanfaatkan fasilitas jaringan lokal (LAN), maupun jaringan internet (online). Aplikasi e-office menghimpun informasi secara terkonsolidasi sehingga menjadi alat utama dalam pengambilan keputusan yang menghindarkan pejabat dari keterbatasan sumber informasi. Umum terjadi di birokrasi dimana aspek penataan manajemen banyak yang tidak terstandar sehingga pengetahuan yang ada dikuasai sebagian pegawai. Keberadaan e-office memperkecil kesenjangan antar generasi aparatur dan memelihara semua dokumen dapat terekam dengan rapi sehingga dapat dipelajari kemudian. Dalam konteks manajemen sumber daya manusia, kebijakan moratorium, pesiun dini, serta program reformasi kepegawaian lainnya dapat menyebabkan efek samping berupa kesenjangan usia dan kapasitas pegawai sekaligus kesenjangan pengetahuan antara pegawai baru dan berusia muda dan pegawai lama berusia tua. Tuntutan keterbukaan informasi publik mengarah pada optimasi fungsi e-office dalam menyajikan informasi yang dibutuhkan publik, begitu juga pelayanan yang cepat. Strategi pencegahan korupsi berbasis sumber daya aparatur biasa dilakukan dengan rotasi pegawai secara berkala dan pegawai baru yang bertugas akan sangat membutuhkan banyak informasi untuk mempelajari hal-hal secara cepat. Di sinilah peran e-office dalam pengelolaan informasi tersebut. Reformasi birokrasi sebenarnya bukanlah hal baru. Swasta telah lebih dulu melakukan reformasi yang dikenal dengan Good Corporate Governance seperti Pelayanan satu pintu, elektronisasi pelayanan di berbagai aspek maupun tunjangan berbasis kinerja. Di lingkup perkantoran pemerintahan, pelayanan berbasis elektronisasi merupakan suatu keharusan dan merupakan amanat dari Good Government. E_office secara praktis? Guna terwujudnya pelaksanaan e_office dengan baik maka ada beberapa langkah yang dilakukan : 1. Perencanaan secara terintegrasi (Perencanaan basis data) 2. Pembangunan sistem informasi manajemen 3. Pengoperasian aplikasi elektronik (elektronik processing) Langkah Pertama Perencanaan terintegrasi : 1. Bagian Perencanaan adalah bagian dimana fungsi-fungsi manajemen direncanakan. Perubahan berarti dalam fungsi dan struktur birokrasi memerlukan perencanaan menyeluruh.

3 2. Bagian Data dan Informasi, adalah bagian dimana dimana aplikasi elektronik dijalankan dalam sistem informasi manajemen sehingga memerlukan integrasi sistem antar unit kerja yang berbeda. Bagian perencanaan ini dalam prakteknya menjalankan fungsi koordinasi agenda dan jadwal pekerjaan dengan berbagai unit kerja terkait seperti bagian umum dan kepegawaian dan bagian program serta organisasi tata laksana lainnya (bidang keuangan, bidang diklat pimpinan/struktural, bidang diklat teknis dan bidang diklat fungsional). Langkah kedua : Membangun sistem informasi manajemen a. Tinjau ulang fungsi-fungsi manajemen 1) Memahami secara benar tupoksi yang ada disetiap unit kerja, memahami dan meninjau ulang beban kerja aparatur dengan analisis beban kerja. 2) Pemetaan kembali alur informasi, alur proses kerja, serta cara pengambilan keputusan dilevel manajerial. 3) Sasaran kerja utama adalah waktu tempuh melakukan pekerjaan yang lebih singkat untuk beban kerja yang sama tetapi juga kebutuhan personel yang lebih sedikit. b. Membuat Arsitektur Sistem Informasi 1) Melakukan pemetaan kebutuhan baru terkait informasi dan alur informasi antara bidang kerja. 2) Membuat klasifikasi informasi pada setiap level taktis dan strategi seperti : Sistem Transaksi dan Pengolahan (transaction & Processing System). Sistem Manajemen Pengetahuan (Office Knowledge Management System). Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System)

4 Klasifikasi Sistem Informasi Manajemen Level Strategis Sistem Informasi Eksekutif Menyediakan fasilitas untuk pengambilan keputusan yang lebih strategis. Sistem Pendukung Keputusan Level Taktis Sistem Manajemen Pengetahuan Sistem Transaksi & Pengolahan Sistem yang menyediakan dukungan informasi, penafsiran (forecasting) serta alternatif pilihan terbaik bagi pengambilan keputusan. Sistem yang memberi daya dukung pertukaran informasi intra dan antar unit kerja Sistem informasi manajemen yang berhubungan langsung dengan masyarakat pengguna jasa pelayanan publik dan aplikasinya dapat dipergunakan dengan mudah oleh pihak yang bersangkutan (stakeholder-friendly use). c. Merancang dan Mengembangkan Intranet Intranet merupakan sistem inti dalam e-office dengan jaringan lokal atau dengan akses terbatas pada pemilik akun tertentu yang telah beroleh izin sehingga tidak serta-merta ditampilkan di hadapan publik di dunia maya Perencanaan intranet yang baik untuk dikembangkan harus mencakup pengolahan data, penyajian informasi, serta engine. Beberapa hal penting yang harus dipertimbangkan adalah : 1) Pengolahan Data (Data Processing) Kriterianya adalah memenuhi kebutuhan memori penyimpanan dan hasil pengolahan data yang semakin besar. Operasionalisasi intranet sebaiknya dilakukan pada empat buah konfigurasi server yaitu database server, file server, web server, serta staging server. 2) Penyajian Informasi Desain dan tata letak informasi harus mudah dicerna oleh pengguna sehingga dapat membantu dan berkontribusi terhadap pembuatan laporan rutin yang dapat diakses oleh pimpinan maupun stakeholder lainnya seperti inspektorat sehingga turut membantu dalam hal pengawasan kerja. 3) Engine Diperlukan penyusunan programming secara terstruktur agar pengoperasian atau penambahan aplikasi baru dapat dilakukan oleh banyak programmer secara kolaboratif, semakin besar ruang untuk dokumentasi, serta peningkatan sistem keamanan dari malware, phishing, dan virus. Penataan programming dalam konteks ini juga mesti diarahkan agar dapat diakses secara mobile melalui aplikasi yang dapat diinstalasi pada telepon selular. d. Transaksi dan Pengolahan Data Sistem Persuratan elektronik yang dibangun dengan aplikasi sederhana intranet seperti secara umum tetapi dengan sistem otorisasi berganda dan bertingat. Untuk sistem otorisasi berganda memungkinkan lebih dari satu pegawai sesuai kewenangannya mengakses surat masuk sekaligus mensahkan surat keluar. Sistem bertingkat memungkinkan peninjauan dan kontrol pimpinan terhadap surat yang diproses. Disamping itu, sistem ini juga memecahkan persoalan efisiensi kertas dan waktu pemrosesan antara unit kerja dan antara institusi dengan pengguna jasa. II. PROSES PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI ATAU PROSES BISNIS Proses pengelolaan data dan informasi atau proses bisnis di lingkup Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sumatera Barat untuk keperluan administrasi perkantoran seperti

5 pengarsipan, dokumentasi dan surat menyurat haruslah memperhatikan tendensi dimasa yang akan datang yang mana dalam hal ini pengembangan sistem informasi dan teknologi informasi dalam manajemen perkantoran modern. Informasi yang kurang akurat dan responsi naskah atau dokumen menggunakan kertas, apabila dilakukan berulang maka dapat memicu pengeluaran dana yang tidak sedikit, pencarian dokumen hardcopy dimasa yang akan datang juga sulit dilakukan karena tidak ada tempat penyimpanan secara elektronik. Maka untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu diusulkan dan dirancang (design) model dan prototype aplikasi e_office dilingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sumatera Barat. Dengan penerapan aplikasi e_office ini maka masalah yang akan diselesaikan adalah proses surat masuk, surat keluar, disposisi surat, agenda surat, nota dinas, surat permohonan izin keluar kantor, surat permohonan cuti, pengaturan jadwal widyaiswara dan fungsi administrasi lainnya. Electronic Office atau e-office adalah suatu sistem terotomasi yang mengelola administrasi perkantoran dan memusatkan komponen-komponen sebuah organisasi, dimana data, informasi, dan komunikasi dilakukan melalui media telekomunikasi [3]. Terdapat e-office yang sudah diterapkan di beberapa lembaga negara (Kementerian) dan lembaga negara non kementerian di Indonesia seperti LAN RI (Lembaga Administrasi Negara), Kementerian Riset dan Perguruan Tinggi, Kementerian Informasi dan Komunikasi, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara. Disamping itu, beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta juga sudah menerapkan e_office untuk menangani kegiatan administrasi akademiknya. Contoh alur proses bisnis di perguruan tinggi yang bisa diterapkan di institusi kediklatan adalah : Sebagai contoh untuk proses bisnis di lingkup Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sumatera Barat seperti surat masuk dan surat keluar adalah sebagai berikut :

6 Gambar 1.1. Proses surat masuk sebelum e_office Sedangkan proses surat masuk setelah diterapkannya e_office adalah : Sedangkan proses surat keluar sebelum e_office adalah :

7 Dan setelah e_office, diharapkan prosesnya seperti dibawah ini : Tentu saja e_office dapat juga digunakan untuk kegiatan administrasi perkantoran modern lainnya seperti disposisi, surat izin, pembuatan nota dinas dan lain sebagainya. III. MANFAAT E_OFFICE BAGI ORGANISASI PEMERINTAH Penerapan aplikasi e-office tentu membawa dampak positif terhadap kinerja instansi publik terkait. Melalui aplikasi ini, instansi publik akan lebih mudah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam urusan tata usaha, misalnya : 1. Melalui e-office, semua surat yang dibuat, dikirimkan ataupun diterima terekam dengan baik dalam jaringan internet sehingga akan lebih mudah untuk mencari surat yang diinginkan dalam waktu-waktu tertentu. 2. E-Office juga menghemat penggunaan sumber daya, seperti waktu dan biaya karena semua surat yang ada disimpan dan dibuat secara elektronik. 3. Melalui e-office, instansi publik juga akan menghemat waktu dan biaya dalam penyampaian surat-menyurat antar stakeholders. Selain memberikan kontribusi terhadap kegiatan sehari-hari, e_office juga memberikan dampak positif dalam hal keterbukaan dan akuntabilitas kinerja instansi terkait dalam hal : 1. e-office menjadi sebuah alat control kinerja pegawai, mulai dari absensi, penilaian kinerja dan sebagainya. 2. aplikasi e-office ini mempercepat kinerja pegawai dalam pemberian respon terhadap pengaduan dan perizinan karena adanya mekanisme notifikasi SMS terhadap pegawai terkait. 3. e_office dibangun diatas platform opensource berbasiskan web agar dapat diakses dengan mudah tanpa ada batasan waktu dan tempat dan dapat diakses oleh banyak user dalam satu waktu. 4. e-office ini tentu mempermudah proses koordinasi antar instansi publik dalam pelaksanaan tugas dan fungsi instansi terkait. 5. Mengupayakan peningkatan kinerja karyawan dengan pemanfaatan TI dalam kehidupan berorganisasi 6. Proses pengarsipan yang dilakukan secara baik membuat data surat yang dikelola e_office alam dalam penyimpanan.

8 IV. KEBUTUHAN SYSTEM DAN PERANGKAT Sistem Operasi (Operating System) Aplikasi berbasis web memanfaatkan sistem operasi di tiga domain yaitu sisi pengembangan, sisi server dan sisi client. Secara umum direkomendasikan untuk menggunakan sistem operasi Linux (Berbasis Open Source) berdasarkan pertimbangan kehandalan (stable), fitur keamanan (security), interoperability teknologi (interoperability) dan aspek legal. Tetapi bisa juga menggunakan Microsoft Windows Server, sedangkan untuk sisi client atau desktop bebas menggunakan sistem operasi apapun. Bahasa Pemrograman dan Framework Bahasa pemrograman yang dipakai adalah ASP Net yang tergabung ke dalam group Microsoft Visual Studio Net 2013/2015 dengan database (basis data) yaitu MySQL dengan optimalisasi pemanfaatan fasilitas stored procedure dan query yang efisien untuk menghadapi data rutin yang bertendensi untuk menjadi berskala besar. Supporting Environment Agar sistem secara keseluruhan bisa berjalan secara optimal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan secara skematis diluar dari lingkup pekerjaan ini namun secara signifikan harus terakomodir. 1. LAN (Local Area Network), yang merupakan kebutuhan penting untuk operasional aplikasi e_office yang berbasis web, komunikasi data antara client dengan server aplikasi bisa menggunakan LAN. 2. Internet Browser diseluruh titik, Sistem aplikasi e_office yang diperlukan bisa dijalankan melalui berbagai internet browser yang umum digunakan seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox atau Opera. Brainware Brainware merupakan unsur penting dalam berjalannya sistem ini, diperlukan tenaga administrator yang memiliki pengetahuan terhadap aplikasi ini untuk mengelola aplikasi. Untuk kebutuhan ini bisa dilakukan pendampingan dan pelatihan, disisi lain maual guide dan dokumen teknis juga bisa digunakan untuk meng-upgrade kapasitas brainware yang ada. V. REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT 1. E-Government menjadikan porsi satuan tugas front-office sebagai domain utama pelayanan publik dengan fungsi optimal yang disertai penggunaan SDM yang efisien, seiring dengan dukungan satuan tugas back-office yang menghimpun data dan informasi untuk pengambilan keputusan dalam pelayanan. e-government juga memfasilitasi pemangkasan jalur dan tahap proses pelayanan secara lebih ringkas. e-government memicu integrasi fungsi manajemen dan struktur organisasi dalam upaya mewujudkan pelayanan publik yang efektif dan efisien. Integrasi seperti ini pada gilirannya akan mempermudah dan memperingkas business process untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. 2. Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sumatera Barat sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) perlu menerapkan aplikasi e_office sebagai salah satu instrumen/persyaratan penerapan reformasi birokrasi secara integral. REFERENSI : 1. Buku Reformasi Birokrasi dalam Praktek, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tahun Busra. Modul Perkuliahan Aplikasi Website E_Office. Jurnal UPI YPTK Press, Tahun Richardus Eko Indrajit, STIMIK Perbanas Renaissance Center Press. Pengantar Konsep Dasar Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi,

1. BAB I PENDAHULUAN

1. BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) pada era digital saat ini tidak dapat terelakkan lagi. Perkembangan teknologi yang sangat cepat menuntut masyarakat

Lebih terperinci

Perancangan E-Office Yang Terintegrasi Dengan (Studi Kasus: Pemerintah Kota Salatiga)

Perancangan E-Office Yang Terintegrasi Dengan  (Studi Kasus: Pemerintah Kota Salatiga) Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 421 Perancangan E-Office Yang Terintegrasi Dengan E-Mail (Studi Kasus: Pemerintah Kota Salatiga) Budi Haryanto *), Lukito Edi

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL LAMPIRAN PERATURAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL PEDOMAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI PELAPORAN DINAS KESEHATAN KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KELURAHAN (SIAKEL) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 24.A 2013 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 24.A TAHUN 2013 TENTANG SEKRETARIAT PENGELOLA APLIKASI PERKANTORAN SECARA ELEKTRONIK (E-OFFICE) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 WALI KOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK DALAM PERIZINAN DAN NON PERIZINAN DI LINGKUNGAN DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN e-government DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PROPOSAL PENAWARAN APLIKASI TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (TNDE) Untuk Instansi Pemerintah Daerah

PROPOSAL PENAWARAN APLIKASI TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (TNDE) Untuk Instansi Pemerintah Daerah PROPOSAL PENAWARAN APLIKASI TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (TNDE) Untuk Instansi Pemerintah Daerah LATAR BELAKANG Kepemerintahan yang baik (good governance), telah menjadi wacana yang paling mengemuka dalam

Lebih terperinci

TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (TNDE) Oleh : Dra. ANY INDRI HASTUTI, MM ASISTEN PEMERINTAHAN

TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (TNDE) Oleh : Dra. ANY INDRI HASTUTI, MM ASISTEN PEMERINTAHAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (TNDE) Oleh : Dra. ANY INDRI HASTUTI, MM ASISTEN PEMERINTAHAN Aplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik pada instansi pemerintah sekarang ini menuntut untuk menggunakan teknologi

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 55 TAHUN 2015

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 55 TAHUN 2015 BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM E-OFFICE PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus: Pemerintah Kota Salatiga)

PERANCANGAN SISTEM E-OFFICE PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus: Pemerintah Kota Salatiga) PERANCANGAN SISTEM E-OFFICE PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus: Pemerintah Kota Salatiga) Budi Haryanto 1, Lukito Edi Nugroho 2, Wing Wahyu Winarno 3 1,2,3 Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

PROPOSAL PENAWARAN APLIKASI TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (TNDE) Untuk Instansi Pemerintah Daerah

PROPOSAL PENAWARAN APLIKASI TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (TNDE) Untuk Instansi Pemerintah Daerah PROPOSAL PENAWARAN APLIKASI TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (TNDE) Untuk Instansi Pemerintah Daerah LATAR BELAKANG Kepemerintahan yang baik (good governance), telah menjadi wacana yang paling mengemuka dalam

Lebih terperinci

Kebijakan dan Strategi e-government Dalam Mendukung e-nawacita

Kebijakan dan Strategi e-government Dalam Mendukung e-nawacita DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN DAN TATA LAKSANA TAHUN 2015 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Kebijakan dan Strategi e-government Dalam Mendukung e-nawacita PERUBAHAN POLA KERJA

Lebih terperinci

Penataan Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-government

Penataan Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-government KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Penataan Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-government DEPUTI BIDANG TATALAKSANA 2012 Reformasi Birokrasi merupakan transformasi segenap

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi dirasakan semakin cepat dan pesat sehingga menjadikan suatu organisasi harus bersiap diri dalam menghadapi persaingan.

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 12 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 12 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 12 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA SERTA PENYAJIAN INFORMASI DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

I. KATA PENGATANTAR Kepemerintahan yang baik (good governance), telah menjadi wacana yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi

I. KATA PENGATANTAR Kepemerintahan yang baik (good governance), telah menjadi wacana yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi PANDUAN I. KATA PENGATANTAR Kepemerintahan yang baik (good governance), telah menjadi wacana yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi pemerintahan sekarang ini. Hal tersebut sejalan dengan

Lebih terperinci

Implementasi Federated Table dalam Penjadwalan Matakuliah dan Absensi

Implementasi Federated Table dalam Penjadwalan Matakuliah dan Absensi Implementasi Federated Table dalam Penjadwalan Matakuliah dan Absensi Putu Septian Primadewa Program Studi Teknologi Informasi Universitas Udayana e-mail: iansaviour@yahoo.com Abstrak SEO (Smart Electronic

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 57 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU SECARA ONLINE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya persaingan dunia kerja di industri mewajibkan setiap mahasiswa di perguruan tinggi untuk memprogram Tugas Akhir, tujuan Tugas Akhir adalah merupakan salah

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 87 TAHUN : 2013 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK PADA PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, RANCANGAN BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI KABUPATEN SRAGEN NOMOR... TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK DALAM PEMERINTAHAN (E-GOVERNMENT) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

1. SKPD : Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bojonegoro

1. SKPD : Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bojonegoro KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PELAKSANAAN (REVISI) PROGRAM PENGEMBANGAN KOMUNIKASI, INFORMASI DAN MEDIA MASSA KEGIATAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI TAHUN 2017 1. SKPD : Dinas Komunikasi dan

Lebih terperinci

Aplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik. Petunjuk Teknis

Aplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik. Petunjuk Teknis Aplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik Petunjuk Teknis Kementerian Lingkungan Hidup 2011 Aplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik Petunjuk Teknis Kementerian Lingkungan Hidup 2011 Kata Pengantar Salah satu

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Pusat Data dan Teknologi Informasi KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

II. PERMASALAHAN III. BEST PRACTICE IV. KOMPUTER SERVER

II. PERMASALAHAN III. BEST PRACTICE IV. KOMPUTER SERVER PENTINGNYA PENGADAAN KOMPUTER SERVER UNTUK MENDUKUNG KEDIKLATAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI PADA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMATERA BARAT Oleh : Busra, S.Kom, M.Kom Widyaiswara Ahli Muda

Lebih terperinci

Penerapan E-Government Untuk Integrasi dan Transformasi Pemerintahan

Penerapan E-Government Untuk Integrasi dan Transformasi Pemerintahan Penerapan E-Government Untuk Integrasi dan Transformasi Pemerintahan Nama Inovasi Penerapan E-Government Untuk Integrasi dan Transformasi Pemerintahan Produk Inovasi Inovasi e-government Untuk Peningkatan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang:

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. WebSIGIT - Web Sistem Informasi Geografis Infrastruktur Terpadu

DAFTAR ISI. WebSIGIT - Web Sistem Informasi Geografis Infrastruktur Terpadu i DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 PENDAHULUAN... 2 Latar Belakang... 2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan... 4 1.4 Rumusan Masalah... 4 1.5 Keluaran... 4 TENTANG WebSIGIT... 5 Fungsi dan Manfaat... 5

Lebih terperinci

Komputer & Pemerintah. E-Government

Komputer & Pemerintah. E-Government Komputer & Pemerintah E-Government Definisi E-Goverment Electronics government adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, pelaku bisnis,

Lebih terperinci

PENGANTAR APLIKASI E-SELEKTA TIPE USER ADMINISTRATOR

PENGANTAR APLIKASI E-SELEKTA TIPE USER ADMINISTRATOR APLIKASI SISTEM PELAPORAN DAN EVALUASI KINERJA TERPADU SECARA ELEKTRONIK (E-SELEKTA) BAPPEDA DAN LITBANGDA KABUPATEN MAGELANG PENGANTAR APLIKASI E-SELEKTA TIPE USER ADMINISTRATOR Sistem Pelaporan dan Evaluasi

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merupakan salah satu instansi pemerintah yang mempunyai peranan penting dalam memberikan pelayanan publik terkait dengan penanaman

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN SURAT MENYURAT DILINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN SURAT MENYURAT DILINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN SURAT MENYURAT DILINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang

Lebih terperinci

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 17/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG. PENGEMBANGAN e-government DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG. PENGEMBANGAN e-government DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN e-government DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang

Lebih terperinci

KONTRUKSI SISTEM BASIS DATA KEDIKLATAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMATERA BARAT Oleh : Busra, S.Kom, M.Kom Widyaiswara Muda.

KONTRUKSI SISTEM BASIS DATA KEDIKLATAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMATERA BARAT Oleh : Busra, S.Kom, M.Kom Widyaiswara Muda. KONTRUKSI SISTEM BASIS DATA KEDIKLATAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMATERA BARAT Oleh : Busra, S.Kom, M.Kom Widyaiswara Muda Abstrak Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sumatera Barat

Lebih terperinci

Tim Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran

Tim Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran Innovation of Technology and Information Tim Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran PT. Lexion Indonesia Jl. Bendul Merisi Selatan IV No 72 Surabaya Phone. 031-8431081. Mobile. 0811 340 7175 www.lexion.co.id

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI ii DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i PENDAHULUAN... 1 1.1 LATAR BELAKANG... 1 1.2 DASAR HUKUM... 2 1.3 MAKSUD DAN TUJUAN... 2 1.4 KELUARAN... 3 SIMAR... 4 2.1 DEFENISI... 4 2.2 MANFAAT... 4 2.3 FLOWCHART...

Lebih terperinci

Innovation of Technology and Information. Pusat Data Perencanaan & Pengendalaian Pembangunan Daerah

Innovation of Technology and Information. Pusat Data Perencanaan & Pengendalaian Pembangunan Daerah Innovation of Technology and Information Pusat Data Perencanaan & Pengendalaian PT. Lexion Indonesia Jl. Bendul Merisi Selatan IV No 72 Surabaya Phone. 031-8431081. Mobile. 0811 340 7175 www.lexion.co.id

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU

PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA)

Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam Sistem Kesehatan Nasional, pengelolaan kesehatan diselenggarakan oleh semua komponen bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya

Lebih terperinci

BUPATI BOGOR PERATURAN BUPATI BOGOR

BUPATI BOGOR PERATURAN BUPATI BOGOR BUPATI BOGOR PERATURAN BUPATI BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN DAN PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR BUPATI BOGOR, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi terutama internet merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi terutama internet merupakan faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi terutama internet merupakan faktor pendorong perkembangan e-commerce. Dengan adanya e-commerce perusahaan dapat menjalin hubungan

Lebih terperinci

SIPPD. Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah

SIPPD. Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah SIPPD Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah PT. Lexion Indonesia Jl. Bendul Merisi Selatan IV No 72 Surabaya Phone. 031-8431081. Mobile. 0811 340 7175 www.lexion.co.id - Email: alimin@lexion.co.id

Lebih terperinci

Document Control System Berbasis ISO 9001 (Aplikasi DCS-9001)

Document Control System Berbasis ISO 9001 (Aplikasi DCS-9001) Document Control System Berbasis ISO 9001 (Aplikasi DCS-9001) Latar Belakang Saat ini suatu perusahaan atau entitas organisasi dapat dikatakan memiliki sistem manajemen yang baik sebagai prasyarat Tata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Lebih terperinci

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT SALINAN Menimbang : BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 94 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Konsultasi Penyusunan Sistem Pengelolaan Arsip Lembaga Negara dan Lembaga Tingkat Pusat Lainnya telah saya setujui.

Lebih terperinci

cenderung semakin murah, dan didukung oleh perangkat lunak yang berbasis open-source, maka pemanfaatan website dapat menjadi sebuah peluang (Sriyanto

cenderung semakin murah, dan didukung oleh perangkat lunak yang berbasis open-source, maka pemanfaatan website dapat menjadi sebuah peluang (Sriyanto BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Adanya perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat saat ini mempermudah untuk mendapatkan informasi dengan cepat, tepat, dan akurat. Penyebaran informasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kewenangannya masing-masing guna terlaksananya pengembangan e-government

BAB I PENDAHULUAN. kewenangannya masing-masing guna terlaksananya pengembangan e-government BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inpres No 3/2003 tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional Pengembangan e-government, mengamanatkan setiap Gubernur dan Bupati/Walikota untuk mengambil langkah-langkah

Lebih terperinci

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA PEMERINTAHAN BERBASIS SISTEM ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGELOLAAN TIK KEMENKUMHAM DAN DUKUNGAN INFRASTRUKTUR BAGI JDIHN

KEBIJAKAN PENGELOLAAN TIK KEMENKUMHAM DAN DUKUNGAN INFRASTRUKTUR BAGI JDIHN KEBIJAKAN PENGELOLAAN TIK KEMENKUMHAM DAN DUKUNGAN INFRASTRUKTUR BAGI JDIHN 2018 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAM NOMOR: 29 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan... 3

DAFTAR ISI PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan... 3 DAFTAR ISI i DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 1 PENDAHULUAN... 2 1.1 Latar Belakang... 2 1.2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan... 3 1.4 Keluaran... 4 2 Aplikasi Multimedia Interaktif... 5 2.1 Definisi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT Jalan Tamansari No. 55 Telepon (022) 2502898 Fax. (022) 2511505 http:// diskominfo.jabarprov.go.id/ e-mail

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan suatu kebutuhan guna mendukung kegiatan organisasi termasuk di lingkungan pemerintahan dalam pencapaian tujuannya.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI Oleh: A. Ridwan Siregar Pusat Sistem Informasi, Universitas Sumatera Utara Disampaikan dalam: Bimbingan Teknis Pengelolaan Data dan Pemeliharaan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Monitoring & Evaluasi Pembangunan

Sistem Informasi Monitoring & Evaluasi Pembangunan Innovation of Technology and Information Sistem Informasi Monitoring & Evaluasi Pembangunan PT. Lexion Indonesia Jl. Bendul Merisi Selatan IV No 72 Surabaya Phone. 031-8431081. Mobile. 0811 340 7175 www.lexion.co.id

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan penggunaan perangkat keras komputer ( hardware), program aplikasi

BAB I PENDAHULUAN. dengan penggunaan perangkat keras komputer ( hardware), program aplikasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu unsur pendukung pelaksanaan fungsi manajemen adalah sebuah organisasi, keberadaan dan kelancaran aktifitas pegawai atau karyawan dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan jaringan informasi berbasis teknologi. pemerintah pusat dan daerah secara terpadu telah menjadi prasyarat yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan jaringan informasi berbasis teknologi. pemerintah pusat dan daerah secara terpadu telah menjadi prasyarat yang penting 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerapan jaringan informasi berbasis teknologi internet di lingkungan pemerintah pusat dan daerah secara terpadu telah menjadi prasyarat yang penting untuk

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 28 TAHUN 2017

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 28 TAHUN 2017 SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK DALAM PEMERINTAHAN (E-GOVERNMENT) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. : Memberikan layanan terbaik di Bidang Teknologi Informasi guna Mewujudkan Good Governance

BAB I PENDAHULUAN. : Memberikan layanan terbaik di Bidang Teknologi Informasi guna Mewujudkan Good Governance BAB I PENDAHULUAN A. Visi dan Misi Visi : Memberikan layanan terbaik di Bidang Teknologi Informasi guna Mewujudkan Good Governance Misi : - Mewujudkan Transparansi Pelayanan Masyarakat - Mewujudkan Otomatisasi

Lebih terperinci

Penerapan Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) PUPR Tingkat Satker di Lingkungan Ditjen Cipta Karya

Penerapan Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) PUPR Tingkat Satker di Lingkungan Ditjen Cipta Karya Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat M E N U J U Penerapan Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) PUPR Tingkat Satker di Lingkungan Ditjen Cipta Karya Kasubdit Pengelolaan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM INFORMASI APARATUR SIPIL NEGARA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM INFORMASI APARATUR SIPIL NEGARA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM INFORMASI APARATUR SIPIL NEGARA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

Apa pentingnya mengolah data?

Apa pentingnya mengolah data? Apa pentingnya mengolah data? Produk peraturan hasil pengambilan keputusan Hasil dari pembelajaran data dan informasi Data yang terorganisasi; lebih mudah dipahami Koleksi fakta-fakta KATEGORI INFORMASI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 04/M-DAG/PER/3/2011 TENTANG PEDOMAN TERTIB PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

2018, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Tr

2018, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Tr No.45, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Penyelenggaraan TIK. PERATURAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR : 43 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR : 43 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR : 43 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 5 2012 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN INFORMASI MELALUI SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) CENTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.13/MENHUT-II/2012 TENTANG PELAYANAN INFORMASI PERIZINAN DI BIDANG KEHUTANAN SECARA ONLINE

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.13/MENHUT-II/2012 TENTANG PELAYANAN INFORMASI PERIZINAN DI BIDANG KEHUTANAN SECARA ONLINE PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.13/MENHUT-II/2012 TENTANG PELAYANAN INFORMASI PERIZINAN DI BIDANG KEHUTANAN SECARA ONLINE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dengan konsep

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dengan konsep BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Indonesia periode tahun 2014-2019, mengesahkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019 dengan konsep membangun Indonesia dari pinggir.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin maju pesat telah mempengaruhi kebutuhan manusia dan berperan mempermudah manusia melakukan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih terperinci

2017, No Badan SAR Nasional Nomor PK. 15 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga atas Organisasi dan Tata Kerja Badan SAR Nasional (Berita Negara R

2017, No Badan SAR Nasional Nomor PK. 15 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga atas Organisasi dan Tata Kerja Badan SAR Nasional (Berita Negara R No.292, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BASARNAS. Tata Kelola Sistem Infomasi. PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK 3 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA SISTEM INFORMASI DI LINGKUNGAN BADAN SAR

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ada beberapa keunggulan dari internet ialah dapat menyampaikan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Ada beberapa keunggulan dari internet ialah dapat menyampaikan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia periklanan pada era globalisasi ini sangat maju dan canggih, bagi orang-orang yang berkecimpung dalam dunia bisnis tidak cukup hanya mengandalkan iklan dan selebaran

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA - 1 - SALINAN Ranc. 070116 0948 MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM INFORMASI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM INFORMASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM INFORMASI BAGIAN INFORMASI BIRO INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NU SURABAYA 2015 1 UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA KAMPUS A JL. SMEA NO. 57 SURABAYA (031)

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.866, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERI PEKERJAAN UMUM. Tata Naskah Dinas. Elektronik. Petunjuk Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PRT/M/2013 TENTANG

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SIDOARJO

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SISTEM INFORMASI PERTAHANAN NEGARA

KEBIJAKAN SISTEM INFORMASI PERTAHANAN NEGARA 2012, No.86 4 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG KEBIJAKAN SISTEM INFORMASI PERTAHANAN NEGARA KEBIJAKAN SISTEM INFORMASI PERTAHANAN NEGARA 1. Latar Belakang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pemecahan masalah atau yang sering disebut dengan troubleshooting system sangat diperlukan di berbagai kalangan dan wilayah institusi, lembaga, serta perusahaan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang benar-benar mempunyai skill atau kemampuan dalam bidang Teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang benar-benar mempunyai skill atau kemampuan dalam bidang Teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan saat ini sangat berkembang pesat sehingga memberikan kemudahan bagi semua kalangan. Misalnya membantu dalam pengolahan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

2014 No

2014 No 6 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI UNTUK AKSES DATA PADA BADAN PUSAT STATISTIK DALAM RANGKA PEMERIKSAAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR GORONTALO, Menimbang :

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PAJAK ASLI DAERAH (PAD)

KERANGKA ACUAN KERJA SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PAJAK ASLI DAERAH (PAD) KERANGKA ACUAN KERJA SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PAJAK ASLI DAERAH (PAD) Dinas Pendapatan Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota TAHUN ANGGARAN 2014 1 I. PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Sesuai yang diamanatkan

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 59 TAHUN 2016XXXX TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WebGIS-PT Website Geographic Information System - Pariwisata Terpadu 1

WebGIS-PT Website Geographic Information System - Pariwisata Terpadu 1 WebGIS-PT Website Geographic Information System - Pariwisata Terpadu 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB 1 PENDAHULUAN... 4 1.1 Latar Belakang... 4 1.2 Landasan Hukum... 5 1.3 Maksud Dan Tujuan... 6 1.4 Rumusan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi, khususnya internet telah berkembang dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi, khususnya internet telah berkembang dengan sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi, khususnya internet telah berkembang dengan sangat pesat. Website tidak hanya menjadi sarana menambah pengetahuan, menjalin relasi, komunikasi

Lebih terperinci

LAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016

LAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016 LAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Website merupakan salah satu media penyedia informasi yang efektif dan efisien. Media ini didukung oleh teknologi jaringan yang menyebabkan salah satu sisi penggunanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan berikut menjabarkan dan membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan batasan masalah yang berkaitan dengan dasar-dasar dalam sistem informasi

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN EPP VERSI 1.0

PANDUAN PENGGUNAAN EPP VERSI 1.0 PANDUAN PENGGUNAAN EPP VERSI 1.0 ELEKTRONIK PELAYANAN PUBLIK VERSI 1.0 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2014 The author s views expressed in this publication do not necessarily reflect the views of the

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENSTRA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA TANGERANG PERIODE 2014-2018 Penyusunan Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang periode 2014-2018 merupakan amanat perundangan yang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 06/PRT/M/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 06/PRT/M/2013 TENTANG PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 06/PRT/M/2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BUPATI LAHAT PERATURAN BUPATI LAHAT NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LAHAT PERATURAN BUPATI LAHAT NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI LAHAT PERATURAN BUPATI LAHAT NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG NOMENKLATUR, SUSUNAN ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS MASING MASING JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci