BAB I PENDAHULUAN. terjadi di dalam suatu perusahaan, mengacu kepada abstraksi seperti nilai

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. terjadi di dalam suatu perusahaan, mengacu kepada abstraksi seperti nilai"

Transkripsi

1 11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Budaya organisasi adalah mengenai aspek subjektif dari apa yang terjadi di dalam suatu perusahaan, mengacu kepada abstraksi seperti nilai dan norma yang meliputi seluruh atau bagian suatu bisnis. Hal ini mungkin tidak didefenisikan, didiskusikan atau bahkan diperhatikan. Namun budaya dapat memiliki pengaruh pada perilaku seseorang dalam bekerja. Budaya organisasi sangat diperlukan oleh setiap perusahaan yang perlu selalu dikembangkan dan disesuaikan dengan perubahan lingkungan organisasi. Lingkungan organisasi terdiri dari sumber daya manusia dengan latar belakang dan tingkatan yang berbeda. Dengan demikian, perubahan budaya organisasi dilakukan terlebih dahulu melalui pengubahan pola pikir segenap sumber daya manusia didalam organisasi. Budaya dikembangkan dan mengekspresikan dirinya sendiri dalam cara yang berbeda dalam organisasi yang berbeda pula, oleh karena itu budaya organisasi terdapat ketidaksamaan dalam beberapa hal. Tidak ada budaya yang ideal, hanya ada budaya yang sesuai. Setiap manusia sebagai makhluk memiliki bekal untuk hidup, yang disebut budi atau akal dan budaya (culture). Daya budi berupa cipta, rasa, dan karsa (Koentjaraningrat dalam Ndraha, 2005 : 13). Manusia dapat diartikan sebagai sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau sebuah realitas, sebuah kelompok atau sebuah individu (Ndraha, 2005 : 13).

2 12 Tantangan yang cukup komplek lainnya adalah mengubah budaya kerja lama yang tidak sesuai lagi dengan nilai-nilai budaya kerja baru pada seluruh pegawai atau karyawan secara sukarela dan partisipasi pegawai secara sukarela. Orang tidak akan berubah dengan sendirinya hanya dengan diperintah, dan hanya akan berubah kalau dia menyadarinya dan menginginkannya secara sukarela, orang yang bersedia meninggalkan cara lama sangat sedikit jumlahnya, bahkan ketika situasi menjamin sekalipun (Osborn dan Plastrik, 2000 : 241). Membentuk budaya organisasi yang akan menentukan keberhasilan suatu organisasi, apapun bentuk dan tujuan organisasi tersebut. Budaya kerja juga dianggap mempengaruhi hubungan dan suasana kerja kearah yang lebih baik, serta mampu mempengaruhi hasil kerja dan kepuasan yang lebih baik pula (Gunadi, 2006). Tim peneliti Budaya Kerja Bank Indonesia dalam suatu makalahnya menyebutkan beberapa hal yang menyebabkan budaya kerja itu menjadi amat penting untuk sebuah perusahaan, sebagai sebuah nilai yang dipercaya bersama, budaya kerja dianggap mampu mempengaruhi sikap dan perilaku karyawannya. Tidak hanya itu, budaya kerja dianggap mampu mempengaruhi hubungan dan suasana kerja kearah yang lebih baik, serta mampu mempengaruhi hasil kerja dan kepuasan yang lebih pula (Gunadi, 2006). Perusahaan diharapkan memiliki tata nilai yang dapat menjadi cerminan dari sikap dan perilaku karyawan dalam bekerja. Komitmen yang dimiliki karyawan akan membawa perusahaan menuju pada kinerja terbaik seperti yang diharapkan perusahaan. PTPN VI Kebun Ophir Pasaman Barat

3 13 adalah salah satu perusahaan yang mempunyai visi, misi dan nilai nilai yang mencerminkan budaya untuk mencapai tujuan perusahaan, tanpa hal hal diatas sangat sulit mensinergikan kecanggihan teknologi, sumber daya modal, dan sumber daya alam yang dimiliki (PTPN VI Kebun Ophir, 2006). PTPN VI Kebun Ophir dalam keberhasilannya sekarang telah bisa memproduksi 65 ton minyak mentah/hari dengan konservasi luas lahan 8056 hektare. Selain itu, komitmen karyawan terhadap pelaksanaan budaya kerja di perusahaan dapat juga dilihat dari Tabel dibawah ini: Tabel 1.1 Rekapitulasi Absensi Karyawan Juni 2007 JUNI No Minggu Ke- X St Sc I Ct Tlb Pc Ket Jumlah s/d s/d s/d s/d s/d Jumlah Tabel 1.2 Rekapitulasi Absensi Karyawan Juli 2007 JULI No Minggu Ke- X St Sc I Ct Tlb Pc Ket Jumlah s/d s/d s/d s/d s/d Jumlah

4 14 Tabel 1.3 Rekapitulasi Absensi Karyawan Agustus 2007 AGUSTUS No Minggu Ke X St Sc I Ct Tlb Pc Ket Jumlah s/d s/d s/d s/d s/d Jumlah Sumber : Data PTPN VI Kebun Ophir Keterangan : X: tidak hadi tanpa keterangan, St: Sakit tanpa keterangan, Sc: Sakit dengan surat ketarangan dokter (rawat inap), I: Izin, Ct: Cuti, Tlb: Terlambat, Pc: Pulang cepat, Ket: Kerangan. Berdasarkan data pada Tabel , dapat dilihat dengan kapasitas besar PTPN VI Kebun Ophir harus lebih menerapkan budaya kerjanya agar dapat mempertahankan kinerja pekerjanya dengan pencapaian tertinggi adalah komitmen karyawan terhadap perusahaan. Sebagai tindak lanjutnya, PTPN VI Kebun Ophir menghasilkan tata nilai budaya kerja dan semangat yang baru. Program restrukturisasi ini meliputi perubahan aspek sruktur organisasi, proses dan sistem kerja, serta budaya kerja. Perubahan proses dan sistem kerja terutama dalam menetapkan dasar instruksi kerja untuk bidang produksi tanaman, pengolahan, teknik serta bidang adminitrasi yang tertuang dalam Buku Pedoman Kerja (BPK). Tata nilai yang baru yang

5 15 dikembangkan saat ini adalah Keterbukaan, Kebersamaan, dan Kebersihan dalam meraih prestasi. PTPN VI Kebun Ophir juga telah menggaris besarkan kepada karyawan untuk dapat memegang teguh visi dan misi perusahaan agar dapat menjadi acuan dan semangat bagi karyawan. Secara umum visi perusahaan adalah SDM kreatif dan berdaya inovasi tinggi serta mempunyai integritas, sedagkan misi perusahaan adalah menciptakan perusahaan agribisnis dan agroindustri yang menghasilkan produk berdaya tinggi dan ramah lingkungan dengan dukungan kemitraan serta memanfaatkan sumber daya dan budaya perusahaan untuk dapat memberikan manfaat bagi pemegang saham, karyawan dan masyarakat sekitarnya. Pentingya budaya kerja bagi perusahaan tersebut membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di perusahaan tersebut khususnya melihat seberapa besar budaya kerja mempengaruhi komitmen karyawan di perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Komitmen Karyawan Pada PTPN VI Kebun Ophir Pasaman Barat B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah budaya kerja berpengaruh terhadap komitmen karyawan di PTPN VI, khususnya pada Kebun Ophir Pasaman Barat?

6 16 C. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual pada penelitian ini dibentuk menurut paramita (Ndraha, 2005 : 208) yang menyatakan budaya kerja dibagi dua faktor yaitu sikap terhadap pekerjaan dan perilaku pada waktu bekerja. Sikap maupun perilaku pada waktu bekerja tersebut terbentuk baik didalam masyarakat maupun didalam organisasi atau perusahaan. Allen dan Meyer (Panggabean, 2002: 135) mendefenisikan komitmen sebagai sebuah konsep yang memiliki tiga dimensi yaitu affective, normative, continuance commitment. Adanya perbedaan motif tersebut disebabkan karena perbedaan factor penentu dan mengakibatkan perbedaan konsekuensi. Affective commitmen adalah tingkatan seorang karyawan secara emosi terikat, mengenal, dan terlibat dalam organisasi. Continuance commitment adalah persepsi nilai yang dimiliki oleh karyawan berdasarkan yang didapat dan dikorbankan baik secara psikologis, sosial, fungsional dan ritual. Normative commitment adalah tingkatan seseorang secara psychological terikat menjadi karyawan dari sebuah organisasi yang didasarkan kepada perasaan seperti kesetiaan, affeksi, kehangatan, pemilikan,kebanggaan, kesenangan, kebahagiaan, dan lain-lain. Adanya perbedaan motif tersebut disebabkan karena perbedaan factor penentu dan mengakibatkan perbedaan konsekuensi. Komitmen karyawan tidak akan tumbuh dengan sendirinya, ada hubungan yang signifikan antara budaya kerja dengan komitmen karyawan (Shadur dalam Prayitno, 2004: 27). Budaya dianggap sebagai pemicu tumbuhnya komitmen karyawan, karena budaya yang dibangun sejalan

7 17 dengan nilai-nilai yang dianut karyawan. Karyawan yang komit akan bersedia memberikan diri mereka dengan sukarela untuk memajukan satuan kerjanya. Berdasarkan teori diatas, maka kerangka konseptual secara skematis, dapat dilihat pada gambar 1.1 yang menjelaskan variabel budaya kerja (sikap terhadap pekerjaan dan perilaku pada waktu bekerja) mempengaruhi komitmen karyawan secara langsung, yang dapat ditunjukkan sebagai berikut : Budaya kerja terdiri dari 1. Sikap terhadap pekerjaan (X1) 2. Perilaku pada waktu bekerja (X2) Komitmen Karyawan (Y) Sumber : Paramita (Ndraha, 2005:208), Allen & Meyer (Panggabean, 2002:135) Shadur (Prayitno, 2004: 27) (Diolah) Gambar 1.1 Kerangka Konseptual D. Hipotesis Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah dan kerangka konseptual maka hipotesis yang dikemukakan peneliti yaitu sebagai berikut: Budaya kerja (sikap terhadap pekerjaan dan perilaku pada waktu bekerja) berpengaruh terhadap komitmen karyawan pada PTPN VI Kebun Ophir. E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

8 18 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh budaya kerja yang dilakukan karyawan PTPN VI Kebun Ophir terhadap komitmen karyawannya. 2. Manfaat penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : A. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori-teori tentang budaya kerja yang diperoleh di bangku kuliah, kemudian memebandingkan dengan budaya kerja dalam perusahaan dan kaitannya dengan komitmen karyawan yang manfaatnya dapat memperluas wawasan penulis tentang budaya kerja dan kaitannya dengan komitmen karyawan. B. Bagi perusahaan Sebagai masukan atau informasi tambahan bagi perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan dan akan menjadi bahan pertimbangan untuk menetapkan kebijakan baru perusahaan tentang budaya kerja yang berpengaruh terhadap komitmen karyawan dalam upaya mencapai efektifitas, tujuan dan kelangsungan perusahaan. C. Bagi pihak lain Penelitian ini dapat menjadi masukan atau referensi dan bahan perbandingan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian objek maupun masalah yang sama dan menegembangkan penelitian dimasa yang akan datang.

9 19 F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Penelitian ini dibatasi ruang lingkup yang membahas budaya sebagai variable bebas (X) yang dibagi menjadi sikap terhadap pekerjaan (X 1 ) dan perilaku terhadap waktu bekerja (X 2 ) dan pengaruhnya terhadap komitmen karyawan sebagai variable terikat (Y) di PTPN VI Kebun Ophir dengan responden penelitian adalah karyawan di bagian SDM yang dinilai oleh perusahaan memilki kemampuan dalam menerapkan budaya kerja paling baik dan menjadi contoh bagi bagian yang lain didalam perusahaan. 2. Deferensiasi Operasional variabel Deferensiasi operasional variabel bertujuan untuk menjelaskan karekteristik dari objek kedalam variabel penelitian yang dapat diobservasi dan konsep tersebut dapat diukur serta dioperasionalkan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, variable penelitiannya adalah : a. Variabel bebas (X) adalah variable yang nilainya tidak tergantung variable lain, yaitu budaya kerja (X). Paramita (Ndraha, 2005 : 208), budaya kerja sebagai kelompok pikiran dasar atau program mental yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi kerja dan kerjasama manusia yang dimilki oleh suatu golongan masyarakat. Budaya kerja dapat dibagi menjadi : 1. Sikap terhadap pekerjaan (X 1 )

10 20 Sikap terhadap yakni kesukaan akan kerja dibandingkan dengan dengan kegiatan yang lain seperti bersantai atau semata mata memperoleh kepuasan dari kesibukan pekerjaan sendiri, atau merasa terpaksa melakukan sesuatu hanya untuk kelangsungan hidupnya. 2. Perilaku pada waktu bekerja (X 2 ) Perilaku pada waktu bekerja seperti rajin, berdedikasi, bertanggung jawab, berhati hati, teliti cermat, disiplin, kepercayaan, transparan, kebersamaan, keteladanan. b. Variabel terikat (Y) adalah adalah variable yang dipengaruhi oleh variable lain, yakni komitmen karyawan (Y) adalah hubungan antara karyawan dengan organisasi yang ditunjukkan dengan adanya keinginan untuk mempertahankan keanggotaan organisasi, menerima nilai dan tujuan organisasi serta bersedia untuk berusaha memberikan diri sepenuh hati untuk kemajuan perusahaan. Komitmen dapat dilihat dalam tiga bentuk yakni, affective commitment adalah tingkatan seorang karyawan secara emosi terikat, mengenal dan terlibat dalam organisasi. Continuance commitment adalah persepsi nilai yang dimiliki oleh karyawan berdasarkan yang didapat dan yang dikorbankan secara psikologis, sosial, fungsional, dan ritual. Normative commitment adalah tingkatan seseorang secara psychological terikat untuk menjadi karyawan dari sebuah organisasi yang didasarkan kepada perasaan seperti kesetiaan, affeksi, kehangatan, pemilikan, kebanggaan, kesenangan, kebahagiaan, dan

11 21 lain-lain. Berdasarkan defenisi operasional yang telah dikemukakan, maka peneliti merumuskan mekanisme penganalisisan variabel pada table 1.3 Tabel 1.4 Mekanisme Penganalisisan Variabel No Variabel Indikator Skala Pengukuran 1 Sikap terhadap Kesukaan akan kerja, kepuasan Likert peekerjaan (X 1 ) 2 Perilaku pada waktu bekerja (X 2 ) dari kesibukan kerja, keterpaksaan kerja Rajin, berdedikasi, bertanggung jawab, berhati-hati, cermat,, mempelajari tugas dan kewajiban, suka membantu sesame karyawan, disiplin, percaya diri, kepercayaan, Likert kebersamaan, keteladanan, kepemimpinan 3 Komitmen Affective commitment, Likert Karyawan (Y) Normative commitmen, Continuance commitment Sumber : Paramita (Ndraha, 2005: 208), Allen dan Mayer (Panggabean, 2002: 135) Shadur(Prayitno, 2004:27) 3. Skala Pengukuran Variabel Skala pengukuran variabel yang digunakan pada penelitian ini digunakan sebagai skala atau alat untuk mengukur sikap, pendapat dan

12 22 persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang disebut sebagai variabel penelitian yang akan diuji, dan setiap jawaban dari pertanyaan pengujian akan diberi skor atau nilai (Sugiyono, 2006 : 86) Penganalisisan kuantitatif pada penelitian ini memberikan lima alternative jawaban pada responden dengan menggunakan skala 1 sampai 5 yang dapat dilihat pada table 1.3 berikut : Tabel 1.5 Instrumen Skala Likert NO PERTANYAAN SKOR 1 Sangat Setuju (SS) 5 2 Setuju (S) 4 3 Kurang Setuju (KS) 3 4 Tidak Setuju (TS) 2 5 Sangat tidak setuju (STS) 1 Sumber : Sugiyono (2006: 97) 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian di PTPN VI Kebun Ophir yang beralamat di jalan Simpang Empat Manggopoh, Kabupaten Pasaman Barat, Propinsi Sumatera Barat. Penelitian dimulai Juni s/d September 2007.

13 23 5. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan di bagian SDM yang berjumlah 26 Orang. Prosedur penarikan sample pada penelitian ini menggunakan metoda sampling jenuh, yaitu seluruh karyawan (bagian SDM) yang ada dijadikan sebagai sample penelitian, karena dinilai oleh perusahaan memiliki kemampuan dalam menerapkan budaya kerja paling baik dan menjadi contoh bagi bagian lain didalam perusahaan, sehingga sample yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 26 orang.(sugiyono, 2006 : 78). 6. Jenis dan Sumber Data Supranta (2000 : 10), dilihat dari cara memperolehnya, data yang digunakan dalam penelitian ini berupa : a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuisoner/pertanyaan variable yang diteliti, yaitu variable variabel budaya kerja dan komitmen karyawan. b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan yang berasal dari buku buku bacaan, dan penelitian lapangan yaitu melihat langsung objek penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan.

14 24 7. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Pengamatan/Observasi Observasi adalah melakukan pengamatan langsung pada objek yang diteliti, sebagai proses pencatatan pola perilaku subjek (orang), objek (benda) atau kejadian kejadian yang sistematis tanpa disertai pertanyaan dan komunikasi dengan individu yang diteliti. b. Daftar Pertanyaan (kuisioner) Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menyiapkan satu set pertanyaan yang tersusun secara sistematis dan standar yang diberikan kepada responden untuk dijawab tentang variable variable budaya kerja dan komitmen karyawan, kemudian dari jawaban itu diberikan skornya dengan skala likert. c. Wawancara Yaitu melakukan tanya jawab dengan pihak manajemen perusahaan dan beberapa karyawan yang menjadi responden penelitian yaitu berkaitan dengan budaya kerja dan komitmen karyawan d. Studi Dokumentasi/Studi Pustaka Yaitu melakukan pengumpulan data dengan cara menbaca dan mempelajari dokumen, buku buku, literature yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

15 25 8. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Mekanisme penganalisisan variable dan teknik pengumpulan data telah dilakuakn, maka ditentukan teknik pengolahan dan analisis data yang disesuaikan dengan data yang tersedia. Tahapan analisis data sebagai berikut : a. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas untuk mengukur apakah data didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuisioner). Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan (kuisioner) menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama. b. Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran jelas melalui pengumpulan, penyusunan, dan penganalisisan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum perusahaan yang sedang diteliti. c. Metode Analisis Kuantitatif Metode analisis kuatitatif adalah metode yang digunakan untuk mengajukan data dalam bentuk angka. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data ordinal. Peneliti menganalisis data dengan menggunakan metode regresi linear berganda /multiple linear regression (Sugiyono, 2006 : 13). Sebagai berikut :

16 26 Y = a + b 1 X 2 + b 2 X 2 + e Keterangan = Y a b 1,2 X 1 = Komitmen Karyawan = Konsatanta = Koefisien regresi = Sikap terhadap pekerjaan X 2 = Perilaku pada waktu bekerja e = Standar error Data untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis diolah secara statistic dengan menggunakan alat bantu program SPSS versi 12.0 data yang telah diperoleh kemudian diuji dengan : a. Uji t, yaitu uji secara parsial untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh budaya kerja melalui sikap terhadap pekerjaan dan perilaku pada waktu bekerja (X 1, X 2 ) sebagai variable bebas terhadap komitmen karyawan(y) sebagai variable terikat. Ho : b 1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variable bebas (X 1, X 2 ) terhadap komitmen karyawan sebagai variable terikat (Y). Ha : b 1 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variable bebas (X 1, X 2 ) terhadap komitmen karyawan sebagai variable terikat (Y). Kriteria pengambilan keputusan : Ho di terima jika t hitung < t table pada α = 5% Ha di terima jika t hitung > t table pada α = 5%

17 27 b. Uji f, yaitu uji secara serentak untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh budaya kerja melalui sikap terhadap pekerjaan dan perilaku pada waktu bekerja (X 1, X 2 ) terhadap komitmen karyawan (Y). Ho : b 1 = b 2 = 0 artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variable bebas (X 1, X 2 ) terhadap komitmen karyawan sebagai variable terikat (Y). Ha : b 1 b 2 0 artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X 1, X 2 ) terhadap komitmen karyawan sebagai variabel terikat (Y). Kriteria pengambilan keputusan : Ho diterima j ika f hitung < f table pada α = 5% Ha di terima jika f hitung > f table pada α = 5% c. Koefisien Determinan (R 2 ) Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar kontribusi variabel terhadap variabel terikat. Denagn kata lain nilai koefisien determinan digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi variabel bebas yang diteliti yaitu sikap terhadap pekerjaan dan perilaku pada waktu bekerja (X 1, X 2 ) terhadap komitmen karyawan (Y) sebagai variabel terikat. Jika determinan (R 2 ) semakin besar atau mendekati satu, maka variabel bebas (X 1, X 2 ) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat, sebaliknya jika determinan (R 2 )

18 28 semakin mengecil atau mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X 1, X 2 ) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil, hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Semakin besar nilai koefisien determinan maka semakin baik kemampuan variabel (X 1, X 2 ) menerangkan variabel (Y). Untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis, data diolah secara statistik dengan menggunakan alat bantu program SPSS versi 12.0.

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. Dengan demikian, perubahan budaya organisasi dilakukan terlebih dahulu

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. Dengan demikian, perubahan budaya organisasi dilakukan terlebih dahulu BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Budaya organisasi sangat diperlukan oleh setiap perusahaan yang perlu selalu dikembangkan dan disesuaikan dengan perubahan lingkungan organisasi. Lingkungan organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi visi, misi dan strategi yang tepat yang didukung oleh strategi sumber daya manusia dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi visi, misi dan strategi yang tepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang. membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang. membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang digerakkan oleh sumber daya manusia untuk mencapai suatu tujuan. Perbankan membutuhkan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan memerlukan tenaga kerja dalam usaha mewujudkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan memerlukan tenaga kerja dalam usaha mewujudkan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Perusahaan memerlukan tenaga kerja dalam usaha mewujudkan pencapaian tujuannya. Oleh karena itu, organisasi secara berkala merekrut untuk menambah, mempertahankan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data data yang akurat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data data yang akurat 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian adalah letak dimana penelitian akan dilakukan untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan dan berkaitan dengan permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor 10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor antara lain sumber daya alam, modal, teknologi dan sumber daya manusia yang tersedia. Sekalipun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan elemen yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan elemen yang penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan elemen yang penting dalam perusahaan. Meskipun telah ditemukan teknologi baru, sumber daya alam yang baik dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu tempat atau organisasi yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu tempat atau organisasi yang melakukan 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu tempat atau organisasi yang melakukan kegiatan produksi untuk mengolah sumber-sumber ekonomi dalam menyediakan barang dan jasa dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh

BAB I PENDAHULUAN. Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh 11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh setiap perusahaan dalam menjalankan operasional guna mencapai tujuan yang ditetapkan. Langkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya. dalam industri ini demi mencapai tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya. dalam industri ini demi mencapai tujuan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya tempat-tempat makan dengan berbagai macam konsep. Sejalan dengan perkembangan ini, para pelaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bumi Serpong Damai yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan.

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Karyawan memegang peran utama dalam menjalankan roda kehidupan perusahaan dan pelaku aktif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang kekuatan struktur usaha Indonesia. Usaha besar yang jumlahnya sedikit namun menguasai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Proses manajemen menghendaki adanya keteraturan dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Tanpa adanya keteraturan pencapaian tujuan dapat saja diselesaikan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedisiplinan merupakan suatu hal yang menjadi tolak ukur untuk mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2) menetapkan bahwa Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2) menetapkan bahwa Setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2) menetapkan bahwa Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Yang dimaksud dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif

BAB I PENDAHULUAN. efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif memerlukan dukungan karyawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Bagi perusahaan yang mempunyai banyak karyawan diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Bagi perusahaan yang mempunyai banyak karyawan diperlukan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perusahaan pada hakikatnya terdiri dari orang dan peralatan operasionalnya. Bagi perusahaan yang mempunyai banyak karyawan diperlukan suatu sistem yang jelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepemimpinan yang efektif sangat dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat menunjang usahanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Metode Penelitian Pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai wadah (wahana) kegiatan dari orang orang yang bekerja sama dalam

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai wadah (wahana) kegiatan dari orang orang yang bekerja sama dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi adalah sarana atau alat dalam pencapaian tujuan, juga maksudnya adalah sebagai wadah (wahana) kegiatan dari orang orang yang bekerja sama dalam usahanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern seperti sekarang ini, sarana transportasi telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern seperti sekarang ini, sarana transportasi telah menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman modern seperti sekarang ini, sarana transportasi telah menjadi bagian yang penting dari kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan transportasi merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis mencoba menganalisa bagaimana pengaruh kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat ditentukan oleh kemampuan pimpinan perusahaan dalam. dapat dimanfaatkan untuk memeperoleh hasil yang maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. sangat ditentukan oleh kemampuan pimpinan perusahaan dalam. dapat dimanfaatkan untuk memeperoleh hasil yang maksimal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai suatu tujuan sangat ditentukan oleh kemampuan pimpinan perusahaan dalam merencanakan tenaga kerja yang akan dipakai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik III. METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat. 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih PT Meprofarm sebagai objek penelitian. PT Meprofarm adalah perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja karyawan. Kinerja karyawan akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja karyawan. Kinerja karyawan akan mempengaruhi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu peran manajemen sumber daya manusia adalah menjaga dan meningkatkan kinerja karyawan. Kinerja karyawan akan mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian akan dapat mempengaruhi kehidupan. mempengaruhi akan selera kepuasan terhadap suatu produk/jasa.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian akan dapat mempengaruhi kehidupan. mempengaruhi akan selera kepuasan terhadap suatu produk/jasa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan perekonomian akan dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Peningkatan status sosial dan ekonomi masyarakat berakibat pada perubahan perilaku dan gaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Deskriptif Penelitian deskriftif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai satu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Diyono Hening Sasmilo, Bapak Subiyono, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Diyono Hening Sasmilo, Bapak Subiyono, dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian PT. Adi Satria Abadi (ASA) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan kulit yaitu mengolah kulit sampai menjadi kulit yang nantinya siap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. UtamaJl. Raya Cileungsi Jonggol km 6 No.4 Kec.Cileungsi.kabupaten: Bogor

BAB III METODE PENELITIAN. UtamaJl. Raya Cileungsi Jonggol km 6 No.4 Kec.Cileungsi.kabupaten: Bogor BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penelitian di lakukan di PT. Mega Selaras UtamaJl. Raya Cileungsi Jonggol km 6 No.4 Kec.Cileungsi.kabupaten: Bogor Telp.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Teknik Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan di era global perusahaan dituntut untuk bekerja lebih efisien dan efektif. Persaingan yang semakin ketat menyebabkan perusahaan dituntut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian diartikan sebuah cara untuk menyelesaikan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian diartikan sebuah cara untuk menyelesaikan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian diartikan sebuah cara untuk menyelesaikan penelitian sesuai dengan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan yang hendak dicapai.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi atau perusahaan selalu mempunyai berbagai macam tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan organisasi, salah satunya diperlukan sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai keunggulan, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai keunggulan, baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai keunggulan, baik keunggulan untuk bersaing dengan organisasi lain maupun untuk tetap dapat survive. Suatu perusahaan

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan desain atau suatu proses yang memberikan arahan atau petunjuk secara sistematis kepada peneliti dalam melakukan proses penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara mengatasi tantangan baik dari lingkungan eksternal dan internal.

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara mengatasi tantangan baik dari lingkungan eksternal dan internal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat hidup berkembang dengan cara mengatasi tantangan baik dari lingkungan eksternal dan internal. Lingkungan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan kinerja instansi pemerintah menuju kearah profesionalisme dan menunjang terciptanya pemerintah yang baik,

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Handphone merupakan salah satu alat komunikasi praktis yang sangat dibutuhkan oleh setiap konsumen. Saat ini hampir setiap orang memiliki handphone, mulai dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 83 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yang bertujuan mempelajari secara intensif latar belakang, status terakhir, dan interaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dan turut menentukan produk, menciptakan keuntungan bagi

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dan turut menentukan produk, menciptakan keuntungan bagi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Swastha (2002:176) Marketing (pemasaran) merupakan kegiatan yang sangat penting dan turut menentukan produk, menciptakan keuntungan bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini berjudul Program Bimbingan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini berjudul Program Bimbingan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel 1. Komitmen Kerja Karyawan Penelitian yang akan dilakukan ini berjudul Program Bimbingan untuk Meningkatkan Komitmen Kerja Karyawan PT. Surveyor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Makna Penelitian 1. Jenis Penelitian Penilitian ini menggunakan rancangan penelitian berupa deskriptif asosiatif dengan jenis data kuantitatif untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Variabel Bebas Variabel bebas (X) dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan semakin banyak bertumbuhnya sektor dunia usaha yang telah

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan semakin banyak bertumbuhnya sektor dunia usaha yang telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perekonomian dewasa ini berkembang dengan sangat pesat, dimana dapat dilihat dengan semakin banyak bertumbuhnya sektor dunia usaha yang telah menjadi suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama bulan Juni 2016 sampai dengan bulan November 2016. Penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Riset sumber daya manusia (SDM), dikemukakan oleh Oei (2010) mengatakan

III. METODE PENELITIAN. Riset sumber daya manusia (SDM), dikemukakan oleh Oei (2010) mengatakan 30 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Riset sumber daya manusia (SDM), dikemukakan oleh Oei (010) mengatakan kategori penelitian kausal, yaitu desain penelitian yang bertujuan membuktikan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2013:11) penelitian deskriptif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2013:11) penelitian deskriptif adalah suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Tempat dan Waktu Penelitian No 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2013:11)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (keluarga), kebutuhan studi, pekerjaan, status ekonomi, status sosial, dan

BAB I PENDAHULUAN. (keluarga), kebutuhan studi, pekerjaan, status ekonomi, status sosial, dan 10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang ada di institusi Kepolisian yang berjumlah 100 orang. Populasi adalah kumpulan individu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu Indonesia yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Sebuah perusahaan tidak dapat berjalan tanpa adanya karyawan (Sumber Daya Manusia).Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu unsur yang sangat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, biasa juga ditambahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena dalam memberikan gambaran atas suatu peristiwa atau gejala menggunakan alat bantu

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang. penelitian itu dilakukan, merupakan kantor pusat Perusahaan Daerah Air

Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang. penelitian itu dilakukan, merupakan kantor pusat Perusahaan Daerah Air BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang yang bertempat di Jalan Danau Sentani No.100 Malang. Pemilihan lokasi ini didasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode berasal dari kata Yunani methodos yang merupakan sambungan kata depan meta (secara harfiah berarti menuju, melalui, mengikuti sesudah) dan kata benda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia dapat meningkatkan daya saing perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia dapat meningkatkan daya saing perusahaan. x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia masih dianggap sebagai faktor yang menentukan kemampuan suatu perusahaan untuk dapat bertahan maupun mengembangkan usahanya dalam era globalisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan tertentu dengan menggunakan tenaga manusia sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis dewasa ini tumbuh dan berkembang dengan sangat dinamis,

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis dewasa ini tumbuh dan berkembang dengan sangat dinamis, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lingkungan bisnis dewasa ini tumbuh dan berkembang dengan sangat dinamis, tentunya untuk dapat bersaing sebuah perusahaan memerlukan adanya sistem manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Cabang Sukajadi Pekanbaru dan waktu penelitian ini direncanakan selama 3

BAB III METODE PENELITIAN Cabang Sukajadi Pekanbaru dan waktu penelitian ini direncanakan selama 3 29 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Peneltian Lokasi Penelitian dilaksanakan di PT. Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Cabang Sukajadi Pekanbaru dan waktu penelitian ini direncanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan keuntungan. Hal ini dilakukan untuk kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pemerintah maupun swasta mempunyai tujuan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pemerintah maupun swasta mempunyai tujuan yang harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan pemerintah maupun swasta mempunyai tujuan yang harus dicapai. Pencapaian tujuan perusahaan dapat dilakukan dengan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian & definisi operasional Variabel adalah sebuah karakteristik atau kondisi yang berubah atau memiliki nilai yang berbeda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian Kuantitatif dengan pendekatan korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda). Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi masyarakat dan tumbuhnya lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi masyarakat dan tumbuhnya lembaga-lembaga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi masyarakat dan tumbuhnya lembaga-lembaga keuangan yang menawarkan jasa sejenis dengan jasa yang ditawarkan koperasi seperti jasa simpan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi adalah sarana atau alat dalam pencapaian tujuan, yang maksudnya adalah sebagai wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya mencapai tujuan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jauh lebih kecil dan tidak memerlukan modal, padahal mendirikan usaha tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. jauh lebih kecil dan tidak memerlukan modal, padahal mendirikan usaha tersebut BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jumlah lapangan kerja yang tersedia di Indonesia lebih sedikit dibandingkan para pencari kerja. Lebih banyak orang memilih untuk bekerja dengan orang lain dibandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan, yang merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan, yang merupakan wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya mencapai tujuan. Organisasi atau perusahaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2012:147) statistik deskriptif adalah: Statistik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sincere Music Yamaha yang berlokasi di Jalan Bungur No 63, Jakarta Pusat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sincere Music Yamaha yang berlokasi di Jalan Bungur No 63, Jakarta Pusat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 GambaranUmum Perusahaan Objek penelitian ini adalah para karyawan yang bekerja pada PT Sincere Music Yamaha yang berlokasi di Jalan Bungur No 63,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di III. METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di dalam penelitian. 2. Objek Penelitian Objek penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah

BAB I PENDAHULUAN. dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Keberadaan manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dan lembaga dalam mengelola, mengatur, mengurus, dan menggunakan sumber daya

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN 31 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penulisan skripsi ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan dengan melakukan penggambaran

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 54 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Metode Penelitian 4.1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendahuluan Bagian ini membahas jenis dan sumber data, kerangka sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, teknik pengujian dan pengukuran instrument penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan yang efektif sangat dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin.

BAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan yang efektif sangat dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepemimpinan yang efektif sangat dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat menunjang usahanya dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai paradigma penelitian, objek/subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, jenis data, metode pengumpulan data, identifikasi variabel, definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pertanyaan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian pada AJB. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi. Waktu penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengambil sampel pada karyawan tetap PTPN VII (Persero)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengambil sampel pada karyawan tetap PTPN VII (Persero) 39 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini akan mengambil sampel pada karyawan tetap PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah. 3.2 Jenis Penelitian Menurut Oei (2010: 2), ada 3 jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti yaitu remaja mulai dari rentang usia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan landasan teori yang ada serta rumusan hipotesis penelitian maka penelitian ini bersifat kuantitatif, menurut Wiratna (2014) bahwa penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyono, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyono, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. 34 BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian 3.1. Variabel dan Definisi Operasional Variabel penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok obyek yang diteliti, mempunyai variasi antara yang satu

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil

Lebih terperinci