BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perekonomian dunia bersama Amerika Serikat dan China. Hal ini merupakan
|
|
- Budi Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan indutri yang sangat pesat telah membawa Indonesia menjadi salah satu potensi kekuatan ekonomi terbesar di Asia bahkan dunia. Pada tahun 2030 saja Indonesia telah mencanangkan target sebagai tiga besar kekuatan perekonomian dunia bersama Amerika Serikat dan China. Hal ini merupakan suatu target yang wajar jika melihat tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kian meningkat dari tahun ke tahun meskipun pada saat ini Indonesia masih kalah dengan negara-negara di Asia Tenggara lainnya terutama Malaysia. Perkembangan industri tak ayal merupakan salah satu kunci utama dalam peningkatan perekonomian Indonesia. Banyak sekali perusahaan-perusahaan yang kini berdiri dan bersaing di pasar Indonesia. Tercatat kurang lebih 23 juta perusahaan yang ada di Indonesia dan kurang lebih lima ratus di antaranya adalah perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan yang merupakan salah satu faktor kunci dari pertumbuhan perekonomian di Indonesia dianggap masyarakat sebagai lembaga yang memberikan banyak manfaat dan keuntungan. Salah satu keuntungan nyata dari adanya perusahaan bagi masyarakat adalah terciptanya lapangan pekerjaan. Masalah sosial klasik berupa pengangguran kini sedikit teratasi berkat berdirinya lembaga ini. Meskipun tidak menyelesaikan permasalah pengangguran secara total, dengan berdirinya perusahaan paling tidak telah berhasil menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Dengan terserapnya tenaga kerja inilah 1
2 digilib.uns.ac.id 2 yang akan meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat sehingga kehidupan mereka akan lebih sejahtera. Dengan manfaat inilah perusahaan mendapatkan legitimasi dari pemerintah dan masyarakat untuk berdiri dan melangsungkan operasinya. Untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang meningkat secara drastis seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk maka peningkatan produksi menjadi suatu hal yang wajar bagi perusahaan. Ditambah dengan adanya motif bisnis yakni untuk memaksimalkan laba membuat perusahaan mengambil kebijakan peningkatan volume penjualan. Peningkatan volume penjualan berarti peningkatan aktivitas produksi. Dengan peningkatan aktivitas produksi ini maka perusahaan akan membutuhkan sumber daya yang semakin besar. Salah satu sumber daya yang dibutuhkan perusahaan dalam aktivitas ini adalah sumber daya alam. Pada akhirnya usaha dalam rangka meningkatkan dan memaksimalkan laba mereka membuat operasi perusahaan sulit dikendalikan, akibatnya terjadilah eksploitasi sumber daya alam. Eksploitasi sumber daya alam inilah yang menyebabkan kerusakan ekosistem lingkungan. Hal ini diperparah dengan adanya limbah hasil proses produksi yang mencemari lingkungan. Dalam jangka pendek kondisi seperti ini belum terasa dampak negatifnya akibatnya perusahaan terus melakukan eksploitasi terhadap sumber daya alam yang ada. Akibatnya dalam jangka panjang kerusakan lingkungan hidup tidak dapat dihindari lagi yang pada ujungnya akan mengancam keselamatan dan kelangsungan hidup masyarakat itu sendiri.
3 digilib.uns.ac.id 3 Isu lingkungan hidup ini sendiri sebenarnya sudah menjadi agenda penting masyarakat internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan konferensi internasional tentang Human Environment di Stockholm, Swedia dan KTT Bumi di Rio de Jeneiro, Brazil tahun Sejak saat itu, masyarakat internasional menilai bahwa perlindungan lingkungan hidup menjadi tanggung jawab bersama dan perlindungan lingkungan hidup tidak terlepas dari aspek pembangunan ekonomi dan sosial (Nuraini, 2011). Pasca konferensi tersebut juga muncul perjanjian internasional yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Protokol Kyoto. Protokol Kyoto lahir dari amandemen PBB mengenai Konvensi Rangka Kerja PBB (UNFCCC) mengenai perubahan iklim. Dari protokol ini negara-negara yang meratifikasi protokol ini mempunyai komitmen untuk mengurangi pemakaian emisi dan pengeluaran karbondioksida dengan tujuan utama adalah mengurangi terjadinya pemanasan global (Wikipedia, 2013). Kini masyarakat menjadi semakin sadar akan pentingnya lingkungan hidup dan bahaya dari eksploitasi sumber daya alam serta polusi yang dihasilkan dari aktivitas perusahaan setelah mengalami sendiri berbagai fenomena-fenomena alam yang menjurus pada bencana yang merenggut nyawa dan harta mereka. Berbagai gerakan dan kebijakan kini mulai dilakukan dan digalakkan pemerintah bersama masyarakat mulai dari tanam seribu pohon, normalisasi sungai dan waduk, pengelolaan sampah terpadu dan berbagai usaha lain yang bertujuan untuk memperbaiki lingkungan hidup dan mengurangi terjadinya risiko bencana alam sebagai akibat dari kerusakan ekosistem.
4 digilib.uns.ac.id 4 Masyarakat juga sadar akan perlunya peran aktif dari perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Oleh karena itu masyarakat bersama pemerintah selaku regulator menuntut agar perusahaan dalam menjalankan operasinya juga harus mengutamakan lingkungan di samping tujuan utama mereka yakni memaksimalkan laba. Sebagai salah satu perwujudan dari bentuk peran aktif perusahaan maka diterapkanlah ISO dan ISO ISO sendiri merupakan semacam standar berskala internasional yang menetapkan kriteriakriteria tertentu yang salah satunya adalah kriteria dalam dunia industri. ISO merupakan standar mengenai sistem manajemen lingkungan bagi perusahaan. Penerapan ISO oleh perusahaan dianggap sebagai salah satu perwujudan peran aktif mereka dalam pengelolaan lingkungan. Namun ISO merupakan standar yang bersifat sukarela yang artinya perusahaan memiliki kebebasan dalam menjalankan standar ini. Pada akhirnya standar ini dirasa kurang mampu memberikan kontribusi positif dari perusahaan terhadap lingkungan dikarenakan tidak adanya komitmen dari perusahaan sendiri mengingat sifatnya yang sukarela. Kemudian muncul ISO yang merupakan sertifikasi bagi perusahaan dalam pengelolaan lingkungan oleh lembaga yang berkompeten. Pada akhirnya jelas tujuan utama dari standar dan sertifikasi di atas adalah melibatkan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Agar dapat terus beroperasi di tengah tuntutan masyarakat yang semakin tinggi mau tidak mau perusahaan harus mengikuti apa yang menjadi tuntutan masyarakat tersebut sebab salah satu syarat agar perusahaan dapat menjalankan operasinya secara berkesinambungan adalah mendapatkan legitimasi dari
5 digilib.uns.ac.id 5 pemerintah dan masyarakat. Oleh karenanya kini perusahaan memiliki pemangku kepentingan yang semakin luas dan tidak hanya terfokus pada investor dan kreditor saja. Pada awalnya, perusahaan hanya bertanggung jawab kepada para pelaku pasar yaitu investor dan kreditor saja selaku penyandang dana namun kini tanggung jawab perusahaan semakin meluas dan tidak hanya pada pelaku pasar saja namun juga pada pelaku non pasar seperti pemerintah dan masyarakat umum. Perusahaan yang memiliki kewajiban membayar pajak kepada pemerintah menjadikan pemerintah sebagai pemangku kepentingan. Selain itu pemerintah juga memiliki peran dalam pembuatan peraturan dan perijinan bagi perusahaan. Selanjutnya perusahaan dalam operasinya menggunakan sumber daya alam dan menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan membuat perusahaan harus bertanggung jawab kepada masyarakat terutama masyarakat di sekitar tempat perusahaan itu beroperasi. Jadi, kini konsep akuntansi tradisional yang menganggap investor dan kreditor sebagai pemangku kepentingan tunggal kini telah dilengkapi dengan konsep baru yaitu Corporate Social Responsibility (CSR). Rakhiemah dan Agustia (2008) menyatakan bahwa Corporate Social Responsibility adalah transparansi pengungkapan sosial atas kegiatan atau aktivitas sosial yang dilakukan oleh perusahaan dimana transparansi yang diungkapkan tidak hanya informasi keuangan perusahaan, tetapi juga diharapkan mengungkapkan informasi mengenai dampak sosial dan lingkungan hidup yang diakibatkan aktivitas perusahaan. Selain itu sejarah juga mencatat telah muncul konsep akuntansi baru yang tradisional yaitu konsep akuntansi lingkungan. melengkapi akuntansi
6 digilib.uns.ac.id 6 Konsep akuntansi lingkungan sebenarnya sudah mulai berkembang sejak tahun 1970an di Eropa. Akibat tekanan lembaga-lembaga bukan pemerintah dan meningkatnya kesadaran lingkungan dikalangan masyarakat yang mendesak agar perusahaan-perusahaan menerapkan pengelolaan lingkungan tidak hanya kegiatan industri demi bisnis semata (Djogo dalam Almilia dan Wijayanto, 2007). Ikhsan (2008) menyatakan bahwa secara garis besar, keutamaan penggunaan konsep akuntansi lingkungan bagi perusahaan adalah kemampuan untuk meminimalisasi persoalan-persoalan lingkungan yang dihadapinya. Tujuannya jelas yaitu untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan lingkungan dengan melakukan penilaian kegiatan lingkungan dari sudut pandang biaya (environmental costs) dan manfaat atau efek (economic benefit). Dengan adanya konsep akuntansi lingkungan dan CSR maka kini kewajiban manajemen perusahaan tidak hanya menyampaikan informasi keuangan semata namun informasi mengenai kinerja sosial dan lingkungan juga diperlukan. Perusahaan wajib menyediakan informasi kepada semua pemangku kepentingan tak terkecuali adalah masyarakat luas yang dalam hal ini terkena dampak dari aktivitas operasi perusahaan. Informasi yang dimaksud di sini adalah informasi mengenai kondisi lingkungan tempat perusahaan ini beroperasi. Sebagai salah satu perwujudan dari konsep akuntansi lingkungan dan CSR, maka perusahaan mulai mengalokasikan dana mereka khusus untuk pengelolaan lingkungan. Wujud tanggung jawab seperti ini biasa dikenal dengan sebutan kos lingkungan (environmental cost). Informasi mengenai kos lingkungan sendiri dipertanggungjawabkan dan dilaporkan oleh manajemen kepada para pemangku kepentingan melalui laporan commit to keberlanjutan user (sustainability reporting).
7 digilib.uns.ac.id 7 Laporan keberlanjutan (sustainability reporting) adalah laporan yang memuat kinerja perusahaan dalam tiga aspek yaitu Ekonomi, Lingkungan dan Sosial. Laporan ini menjadi sarana bagi para pemangku kepentingan (stakeholder) untuk menilai sejauh mana perusahaan mengatasi isu keberlanjutan seperti penghematan dan konservasi energi, pengelolan air, pengelolaan limbah, mengatasi pencemaran udara serta isu sosial seperti partisipasi perusahaan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat. (Ali Darwin dalam Kompas, 3 Desember 2012). Laporan keberlanjutan ini merupakan informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan harapan para pemangku kepentingan akan menerima pertanggungjawaban mereka utamanya dalam hal pengelolaan lingkungan hidup. Laporan keberlanjutan kian menjadi tren dan kebutuhan bagi perusahaan progresif untuk menginformasikan perihal kinerja ekonomi, sosial dan lingkungannya sekaligus kepada seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) perusahaan (Chariri, 2009). Salah satu cerminan dari diterimanya laporan keberlanjutan ini oleh para pemangku kepentingan adalah informasi yang disampaikan dalam laporan ini digunakan sebagai acuan bagi para pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan. Informasi merupakan kebutuhan yang mendasar bagi para investor dan calon investor, karena dengan adanya informasi ini memungkinkan para investor melakukan pengambilan keputusan secara rasional berdasarkan fakta yang ada. Dilihat dari segi pertanggungjawaban sosial jelas informasi dalam laporan berkelanjutan akan memberikan manfaat bagi perusahaan sendiri dan para pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan, namun jika dilihat dari segi
8 digilib.uns.ac.id 8 ekonomi informasi mengenai kos lingkungan yang disajikan dalam laporan keberlanjutan belum tentu bermanfaat. Sebuah informasi dianggap berguna apabila mampu mengubah pertimbangan dan kepercayaan dari para investor dalam mengambil keputusan. Pertimbangan dan kepercayaan dalam hal ini adalah pertimbangan dan kepercayaan dari segi ekonomi yang ditunjukkan dengan adanya perubahan harga pada surat-surat berharga yang mereka terbitkan. Oleh karena itu penelitian ini memberikan bukti empiris apakah informasi mengenai kinerja lingkungan yang ditunjukkan dalam laporan keberlanjutan ini memiliki dampak terhadap kinerja ekonomi perusahaan di pasar dan mendapat respon dari para investor. Penelitian-penelitian empiris terdahulu mengenai pengaruh kinerja lingkungan juga sudah banyak dilakukan antara lain adalah penelitian yang dilakukan Al-Tuwaijri, et al. (2003). Al-Tuwaijri, et al. (2003) melakukan analisis terintegrasi mengenai hubungan antara kinerja lingkungan, environmental disclosure dan kinerja ekonomi. Hasilnya dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa bagusnya kinerja lingkungan berhubungan signifikan dengan bagusnya kinerja ekonomi dan semakin luas dan berkualitas environmental disclosure tersebut. Dari hasil penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja ekonomi dan environmental disclosure suatu perusahaan. Selain itu Suratno, Darsono, dan Mutmainah (2006) dalam penelitiannya menguji pengaruh kinerja lingkungan terhadap environmental disclosure dan pengaruh kinerja lingkungan terhadap kinerja ekonomi pada perusahaan
9 digilib.uns.ac.id 9 manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Jakarta yang mengikuti Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) pada tahun Kinerja lingkungan dalam penelitian tersebut diukur melalui prestasi perusahaan dalam mengikuti Program Penilaian Peringkatan Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Sementara tolok ukur kinerja ekonomi dalam penelitian tersebut sama dengan kinerja ekonomi yang digunakan oleh Al-Tuwaijri, et al. (2003). Penelitian ini menyatakan bahwa kinerja lingkungan secara signifikan berpengaruh positif terhadap environmental disclosure dan kinerja lingkungan juga secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja ekonomi perusahaan. Sama halnya dengan penelitian sebelumnya Cortez (2011) menyatakan bahwa kinerja lingkungan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap market performance suatu perusahaan. Penelitian ini dikuatkan oleh Anderson- Weir (2010) yang menyatakan bahwa pasar akan bereaksi terhadap peringkat perusahaan dalam kinerja lingkungan. Namun dalam hal ini Anderson-Weir (2010) menyimpulkan bahwa investor akan memberikan reaksi negatif terhadap kinerja lingkungan perusahaan. Selain itu terdapat pula penelitian yang menyangkut pengungkapan kinerja lingkungan yang diproksikan melalui penghargaan Indonesia Sustainability Reporting (ISRA) terhadap abnormal return dan volume perdagangan saham oleh Armin (2011) yang hasilnya adalah signifikan.
10 digilib.uns.ac.id 10 Rakhiemah dan Agustia (2008) juga meneliti mengenai pengaruh kinerja lingkungan terhadap kinerja ekonomi dan CSR disclosure terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun Sama halnya dengan Suratno et al. (2006) kinerja lingkungan dalam penelitian ini diukur menggunakan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Hasilnya kinerja lingkungan berpengaruh signifikan terhadap CSR disclosure. Namun tidak pada kinerja ekonomi, hasil penelitian yang menggunakan analisis regresi berganda ini ternyata menyatakan bahwa kinerja lingkungan tidak berpengaruh terhadap kinerja ekonomi. Bemby S, et al (2013) dalam penelitiannya juga menguji kandungan informasi mengenai kinerja lingkungan terhadap reaksi investor. Informasi kinerja lingkungan yang dimaksud adalah PROPER yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Reaksi investor dalam penelitian ini diukur menggunakan abnormal return. Pada penelitian digunakan teknik analisis event study terhadap abnormal return sebelum dan pasca pengumuman PROPER tersebut. Pengujian hipotesis dalam peneltian ini menggunakan Wilcoxon Rank. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa abnormal return tidak terpengaruh terhadap adanya pengumuman penilaian PROPER ini namun apabila penilaian dikategorikan berdasarkan ranking perusahaan yang baik dan buruk maka terdapat perbedaan abnormal retrun ketika informasi mengenai PROPER ini dikeluarkan. Beberapa penelitian lain mengenai kinerja lingkungan juga menyatakan bahwa tidak berdampak signifikan pada performa ekonomi. Sarumpaet (2005)
11 digilib.uns.ac.id 11 dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara kinerja lingkungan dan kinerja keuangan. Almilia dan Wijayanto (2007) juga menyatakan bahwa kinerja lingkungan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap performa ekonomi perusahaan perhutanan dan pertambangan. Sudaryanto (2011) juga berpendapat sama bahwa berdasarkan penelitiannya kinerja lingkungan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja finansial perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Senada dengan ketiga peneliti di atas, Rahmawati (2012) dalam penelitiannya juga menemukan pengaruh yang tidak signifikan antara kinerja lingkungan terhadap Corporate Financial Performance (CFP). Donato (2007) juga menunjukkan hasil yang serupa. Donato (2007) menguji pengaruh antara CSR terhadap perubahan harga saham. Dalam penelitian ini Donato menggunakan tiga parameter yaitu ketenagakerjaan, lingkungan, dan masyarakat sebagai indikator CSR perusahaan. Parameter lingkungan dalam penelitian ini diukur menggunakan kualitas dari kebijakan lingkungan, sistem pengelolaan lingkungan hidup, dan pelaporan tanggung jawab sosial. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa CSR tidak mempengaruhi harga saham. Meskipun berbagai penelitian mengenai kinerja lingkungan sudah banyak dilakukan, namun ternyata masih terdapat perbedaan penelitian-penelitian sebelumnya dan masih terdapat inkonsistensi antara hasil penelitian terdahulu sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. Dikarenakan alasan itulah maka penelitian ini dilakukan untuk melengkapi penelitian sebelumnya dan menguji kembali mengenai pengaruh kinerja lingkungan dengan menggunakan kos lingkungan sebagai alat ukurnya.
12 digilib.uns.ac.id 12 B. Perumusan Masalah Sebagaimana yang telah dipaparkan di atas, penelitian-penelitian terdahulu mengenai pengaruh kinerja lingkungan hasilnya masih belum konsisten antar tiap peneliti. Hal inilah yang menjadi sorotan utama dalam penelitian ini. Kinerja lingkungan yang mayoritas diukur melalui Program Penilaian Peringkatan Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup secara empiris memiliki pengaruh terhadap kinerja ekonomi perusahaan namun pada penelitian lain ternyata memberikan bukti empiris yang justru berkebalikan. Selain itu berdasarkan teori pensinyalan (signalling teori) perusahaan akan memberikan informasi yang dapat mempengaruhi keputusan para pengguna laporan keuangan terutama investor. Informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan inilah yang diharapkan dapat mempengaruhi investor dalam mengambil keputusannya termasuk informasi mengenai kinerja lingkungan. Namun ternyata pada beberapa penelitian, informasi mengenai kinerja lingkungan ternyata tidak mendapat respon dari pasar sehingga kinerja lingkungan ini seolah-olah menjadi informasi yang sia-sia bagi perusahaan dikarenakan investor tidak secara signifikan merespon akan informasi ini. Dari perbedaan dan inkonsistensi inilah peneliti berusaha melengkapi penelitian sebelumnya dan menguji kembali topik kinerja lingkungan ini dengan menyertakan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol. Perbedaan hasil penelitian sebelumnya dan adanya kesamaan proksi dalam mengukur kinerja lingkungan perusahaan membuat peneliti akan melakukan penelitian mengenai
13 digilib.uns.ac.id 13 kinerja lingkungan menggunakan proksi kinerja lingkungan yang berbeda dari penelitian-penelitian sebelumnya. Kos lingkungan (environmental cost) akan menjadi alat ukur kinerja lingkungan dalam penelitian. Selain itu Cumulative Abnormal Return (CAR) akan digunakan dalam menentukan reaksi pasar. Atas dasar permasalahan itulah pertanyaan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah kinerja lingkungan yang diproksikan dengan kos lingkungan perusahaan (environmental cost) akan berpengaruh terhadap reaksi pasar? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji apakah pasar akan bereaksi terhadap kinerja lingkungan perusahaan yang diukur menggunakan kos lingkungan (environmental cost) serta memberikan bukti empiris mengenai bagaimana reaksi pasar terhadap kinerja lingkungan. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak di bawah ini: 1. Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman bagi akademisi bagaimana pasar bereaksi terhadap informasi kinerja lingkungan perusahaan.
14 digilib.uns.ac.id Bagi Praktisi Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan acuan mengenai reaksi pasar terhadap informasi kinerja lingkungan. Dari sisi perusahaan, penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran pemahaman bagi para manajer akan pentingnya kinerja lingkungan bagi perusahaan mereka. Selain itu bagi para investor dan calon investor penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal. E. Orisinalitas penelitian Penelitian tentang pengaruh kinerja lingkungan telah banyak dilakukan antara lain seperti: Konar (2000), Cortez (2010), Anderson-Weir (2010), Donato (2007), Almilia dan Wijayanto (2007), Rahmawati (2012), Sudaryanto et al. (2011), Jacobs et al. (2010), Armin (2011), Sarumpaet S. (2005); Bemby S. (2013) dll.. Penelitian ini akan menguji apakah kinerja lingkungan perusahaan akan direaksi oleh pasar, namun demikian penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya dalam beberapa hal: 1. Penelitian ini tidak menggunakan instrumen Program Penilaian Peringkatan Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) dalam menilai kinerja lingkungan, namun penelitian ini menggunakan environmental cost sebagai alat ukur dalam menilai kinerja lingkungan yang bersumber dari laporan keberlanjutan yang dikeluarkan oleh perusahaan setiap tahunnya.
15 digilib.uns.ac.id Penelitian ini berbeda dengan penelitian Cortez (2010) yang menguji pengaruh kinerja lingkungan dengan market value of firm. Market value of firm diukur menggunakan high stock market price in a year dan book value per share, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan reaksi pasar yang diproksikan dengan Cumulative Abnormal Return. 3. Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian di atas dikarenakan dalam penelitian ini menyertakan ukuran (size) perusahaan sebagai variabel kontrol. F. Sistematika Penulisan Sistematika yang digunakan penulis dalam menyusun skripsi ini adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Bab ini berisi teori yang digunakan dalam penelitian ini, penelitian sebelumnya, dan perumusan hipotesis. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang metode penelitian, yang meliputi: populasi dan sampel, variabel, definisi operasional, dan mekanisme pengujian hipotesis.
16 digilib.uns.ac.id 16 BAB IV : HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini mencantumkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan yang disarikan dari permasalahan, keterbatasan penelitian dan saran untuk penelitian berikutnya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya, tujuan perusahaan adalah mencari laba, kontinuitas usaha, pertumbuhan, serta tanggapan positif dari masyarakat. Konsep mencari laba ini sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mengatasi kerusakan lingkungan. Di antaranya konsumen, stakeholder,
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan di Indonesia kini semakin parah. Ini merupakan dampak dari pengelolaan lingkungan yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Kurangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan akan melakukan kegiatan usaha tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut asumsi profit maximisation tujuan tersebut umumnya merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sejarah perkembangan akuntansi yang pesat setelah terjadi revolusi industri
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang pesat setelah terjadi revolusi industri menyebabkan pelaporan akuntansi lebih banyak digunakan sebagai alat pertanggungjawaban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Kinerja perusahaan secara langsung ataupun tidak langsung
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, pasar saham merupakan instrumen penting dalam suatu perusahaan. Kinerja perusahaan secara langsung ataupun tidak langsung dipengaruhi
Lebih terperinciDAFTAR ISI... ABSTRACT... RINGKASAN... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... PRASYARAT GELAR... LEMBAR PENGESAHAN... PENETAPAN PANITIA PENGUJI... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH MAHASISWA... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRAK... ABSTRACT... RINGKASAN...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini juga untuk menarik pihak konsumen untuk membeli produk mereka dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan pasti berorientasi pada laba, untuk itu perusahaan berusaha untuk membangun citra yang baik di mata masyarakat dengan berbagai cara. Hal ini juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tetapi banyak perusahaan di Indonesia yang tidak memperhatikan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya tujuan perusahaan adalah memproduksi produk atau jasanya secara maksimal dan mendapatkan keuntungan yang sebanyakbanyaknya. Tetapi banyak perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap langkah atau kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan memiliki sebab dan akibat. Pada intinya setiap tahapan kegiatan yang dilaksanakan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saham dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan untuk memperoleh profit tentunya harus didukung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang merupakan tempat terjadinya kegiatan operasional dan berkumpulnya semua faktor pendukung kegiatan operasional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sejumlah laba yang diinginkan. Dalam melakukan kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini mempunyai berbagai macam kegiatan untuk mendapatkan sejumlah laba yang diinginkan. Dalam melakukan kegiatan perusahaan menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertujuan mengeruk keuntungan semata. Kontribusinya terhadap komunitas hanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Revolusi industri pada dekade 19-an, telah mengakibatkan adanya ledakan industri. Di era itu, perusahaan memandang dirinya sebagai organisasi yang bertujuan mengeruk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini, persaingan dalam dunia bisnis sudah semakin ketat. Hal ini dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, persaingan dalam dunia bisnis sudah semakin ketat. Hal ini dapat dilihat dari jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) semakin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai
18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya, laporan keuangan digunakan sebagai salah satu sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai kinerja perusahaan, dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam menjalankan kegiatan operasinya, perusahaan selalu berusaha untuk memperoleh laba sebesar-besarnya atau paling tidak berusaha menjaga kestabilan labanya. Laba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate social responsibility (CSR) merupakan bagian penting dari strategi bisnis berkelanjutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), tentang komitmen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu isu menarik di tahun ini adalah pertanggungjawaban sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), tentang komitmen perusahaan dalam berkontribusi terhadap
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Isyarat atau signal menurut Brigham dan Houston (2009) adalah suatu tindakan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Signaling Theory Isyarat atau signal menurut Brigham dan Houston (2009) adalah suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengontrol potensi finansial maupun potensi non finansial didalam meningkatkan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menghadapi era globalisasi, keberlangsungan perusahaan menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Sebuah perusahaan yang baik harus mampu mengontrol potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) merupakan salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup yang berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dasar bagi investor, kreditor, calon investor, calon kreditor dan pengguna
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sarana atau media informasi bagi para stakeholders. Dengan diterbitkannya laporan keuangan dapat memberikan informasi tentang kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan Sebuah perusahaan yang baik harus mampu mengontrol potensi finansial maupun nonfinansial didalam meningkatkan nilai perusahaan untuk eksistensi perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ditengah perkembangan ekonomi yang semakin meningkat, hampir
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ditengah perkembangan ekonomi yang semakin meningkat, hampir seluruh perusahaan yang ada di setiap negara berlomba-lomba untuk menjalankan bisnisnya dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengungkapan informasi oleh perusahaan merupakan hal yang penting khususnya bagi para investor. Pengungkapan informasi tersebut disajikan perusahaan dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Guthrie dan Mathews (1985), kemajuan teknologi serta perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut Guthrie dan Mathews (1985), kemajuan teknologi serta perubahan sosial ekonomi yang semakin pesat mengakibatkan adanya revolusi perubahan bagi dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu pelaku ekonomi yang mempunyai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan salah satu pelaku ekonomi yang mempunyai pengaruh besar terhadap roda perekonomian. Dalam dunia bisnis suatu badan usaha dapat berkembang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya mengenai coporate social responsibility (CSR), kinerja lingkungan dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh peneliti peneliti, tidak terlepas dari penelitian terdahulu. Berikut beberapa penelitian terdahulu yang pernah dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini tidak dapat dipungkiri bahwa globalisasi telah mempengaruhi beberapa aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang paling signifikan perubahannya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan negatif. Di satu sisi, perusahaan menyediakan barang dan jasa yang diperlukan oleh
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Keberadaan perusahaan dalam masyarakat dapat memberikan aspek yang positif dan negatif. Di satu sisi, perusahaan menyediakan barang dan jasa yang diperlukan oleh masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, banyak sekali perbincangan mengenai masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, banyak sekali perbincangan mengenai masalah lingkungan. Perbincangan itu membahas masalah lingkungan yang terjadi akibat adanya Global Warming
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
83 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pada hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab IV, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: Keempat model dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikontrol dan diupayakan cara yang tepat untuk mengatasinya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, kesadaran suatu perusahaan dalam mengungkapkan tanggung jawab sosial sudah semakin membaik. Keberadaan suatu perusahaan tidak terlepas dari lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan banyak masyarakat, baik secara perorangan maupun kelompok,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Maraknya perkembangan dunia usaha yang bebas seperti sekarang ini menyebabkan banyak masyarakat, baik secara perorangan maupun kelompok, mulai melakukan investasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harga saham telah menjadi objek penelitian yang menarik di kalangan para
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdebatan tentang ada atau tidaknya keterkaitan antara kinerja lingkungan dan harga saham telah menjadi objek penelitian yang menarik di kalangan para peneliti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat banyaknya perusahaan menjadi semakin berkembang, maka pada saat itu pula kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan sekitarnya dapat terjadi, karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya muncul perusahaan pesaing yang memiliki keunggulan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis sekarang ini sangatlah pesat. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya muncul perusahaan pesaing yang memiliki keunggulan kompetitif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. revolusi industri (akuntansi konvensional) menyebabkan pelaporan akuntansi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi revolusi industri (akuntansi konvensional) menyebabkan pelaporan akuntansi lebih banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan yang baik harus mampu mengontrol potensi finansial maupun potensi non finansial di dalam meningkatkan nilai perusahaan untuk eksistensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingginya tuntutan adanya pengungkapan aspek lingkungan hidup oleh perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin banyaknya issue mengenai kondisi lingkungan dan orang atau masyarakat yang peduli terhadap aspek lingkungan hidup membuat semakin tingginya tuntutan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. untuk memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan didirikan mempunyai tujuan yang jelas, tujuan perusahaan didirikan adalah untuk memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat diwujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi seefisien mungkin sehingga terkadang mengabaikan aspek-aspek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Isu lingkungan bukan lagi merupakan suatu isu yang baru. Persoalan lingkungan semakin menarik untuk dikaji seiring dengan perkembangan teknologi dan ekonomi global
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa teori yang dapat menjelaskan pengaruh green accunting
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Terdapat beberapa teori yang dapat menjelaskan pengaruh green accunting terhadap profitabilitas. Diantaranya adalah legitimacy theory (teori legitimasi), stakeholder
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat mengenai proses produksi yang ramah lingkungan yang bertujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Selama beberapa tahun ini, perhatian dunia mengenai lingkungan hidup semakin menarik perhatian banyak orang. Setiap aktivitas perusahaan yang mengarah ke pencemaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditimbulkan sebagai akibat dari aktivitas operasional perusahaan.
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Tujuan yang paling utama dalam sebuah perusahaan adalah mendapatkan laba setinggi-tingginya, dengan harapan semakin tinggi laba yang dihasilkan mampu memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Corporate social responsibility (CSR) merupakan klaim agar. perusahaan tak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Corporate social responsibility (CSR) merupakan klaim agar perusahaan tak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham (shareholders) tapi juga untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberadaan perusahaan di tengah masyarakat, secara langsung. lingkungan di sekitarnya. Dampak positif yang mungkin timbul adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan perusahaan di tengah masyarakat, secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak terhadap masyarakat ataupun lingkungan di sekitarnya. Dampak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mudah untuk mengantisipasi kondisi di luar perusahaan yang terus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perubahan kondisi lingkungan dan ekonomi pada dunia usaha seperti tingkat persaingan yang tinggi, biaya ekonomi yang tinggi, adanya undang-undang perburuhan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. keuntungan bagi masyarakat, di mana menurut pendekatan teori akuntansi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama ini perusahaan dianggap sebagai lembaga yang dapat memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat, di mana menurut pendekatan teori akuntansi tradisional, perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dicetuskannya konsep social responsibility yang merupakan kelanjutan konsep
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep tentang tanggung jawab sosial perusahaan lahir dan makin berkembang menjadi isu penting dalam menjamin kelangsungan hidup dunia usaha sejak dicetuskannya konsep
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Legitimasi Teori legitimasi dapat didefinisikan sebgai sebuah kondisi dan merupakan hasil akhir dari sebuah proses legitimasi. Legitimasi organisasi dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tinggi tetapi juga mengancam kesehatan dan kehidupan manusia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah revolusi industri, menyebabkan pelaporan akuntansi lebih banyak digunakan sebagai alat pertanggungjawaban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jalal (2013) dalam tulisan artikelnya mengatakan bahwa tanggungjawab
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalal (2013) dalam tulisan artikelnya mengatakan bahwa tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate social responsibility sejak beberapa tahun belakangan seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini International Financial Reporting Standards (IFRS) merupakan isu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini International Financial Reporting Standards (IFRS) merupakan isu hangat yang sedang marak diperbincangkan di berbagai negara. IFRS merupakan standar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia. Hal ini terjadi dikarenakan mulai banyaknya pihak pihak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini semua orang pasti mengetahui bagaimana parahnya pencemaran yang ada di Indonesia. Hal ini terjadi dikarenakan mulai banyaknya pihak pihak yang tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belakangan ini banyak terjadi konflik industri, seperti kerusakan alam, banyaknya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberlangsungan hidup suatu perusahaan tidak terlepas dari lingkungannya. Setiap tindakan yang dilakukan perusahaan akan berdampak nyata bagi kualitas hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu bentuk organisasi yang melakukan aktivitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai suatu bentuk organisasi yang melakukan aktivitas dengan menggunakan sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peran investor yang melakukan transaksi di lantai bursa. Investasi yang dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya dunia pasar modal saat ini tidak dapat dipisahkan dari peran investor yang melakukan transaksi di lantai bursa. Investasi yang dilakukan oleh investor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengenai pengungkapan laporan keuangan (disclosure of financial
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu isu menarik dalam dunia bisnis dan pasar modal adalah mengenai pengungkapan laporan keuangan (disclosure of financial statement). Isu pengungkapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Earnings response coefficient merupakan indikator yang dapat digunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Earnings response coefficient merupakan indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas laba yang sesungguhnya melalui informasi dalam keresponan laba
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Isu yang sedang menjadi perhatian masyarakat saat ini yaitu peran suatu perusahaan terhadap lingkungannya, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya jaman membuat berbagai macam perubahan yang dapat dirasakan oleh setiap orang. Perubahan yang saat ini dapat dirasakan adalah perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan dewasa ini telah banyak dirasakan dampak paham ekonomi kapitalis. Banyak perusahaan yang dalam kegiatannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama manajemen perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya ialah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan utama manajemen perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya ialah meningkatkan nilai perusahaan yang dapat diukur dengan menggunakan Economic Value Added (EVA)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini, pasar modal menjadi salah satu primadona bagi perekonomian karena pasar modal merupakan sumber alternatif bagi perusahaan yang ingin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam laporan tahunan perusahaan (annual report). Informasi tambahan itu dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya zaman, sektor bisnis juga semakin berkembang. Tetapi, sebagian besar perusahaan di Indonesia masih fokus untuk mengungkapkan laporan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini pelaksanaan Corporate Governance sangat diperlukan untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini pelaksanaan Corporate Governance sangat diperlukan untuk memenuhi kepercayaan masyarakat dan dunia internasional sebagai syarat mutlak bagi dunia
Lebih terperinciBAB 1. membiayai dan mengembangkan proyek-proyeknya sehingga meningkatkan. dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan
BAB 1 PENDAHULUAN xviii 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modalmerupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjual belikan sekuritas (Tandelilin,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kinerja keuangan perusahaan namun juga ingin mengetahui mengenai kinerja non
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Diera globalisasi saat ini kondisi keuangan saja tidak cukup untuk menjamin nilai perusahaan yang berkelanjutan, hal ini dikarenakan tuntutan dari para stakeholder
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. inflasi, dimana hingga Februari 2016 inflasi Indonesia sebesar 4,42%. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia masih dilanda ketidakpastian, yang salah satunya dampak dari masih belum optimalnya perbaikan ekonomi dunia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup (Purnawan, 1996). Dampak pencemaran lingkungan oleh limbah industri
PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan lingkungan hidup (pencemaran, polusi, limbah, dll) sampai saat ini menjadi isu global yang sering diperdebatkan (Mulyanto, A. H., 2002).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan pertumbuhan ekonomi di suatu Negara dapat memberikan dampak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peningkatan pertumbuhan ekonomi di suatu Negara dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi Negara tersebut. Salah satu dampak positif dari pekembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dampak yang timbul terhadap lingkungan sekitarnya. Permasalahan lingkungan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian di Indonesia semakin berkembang setiap tahunnya yang berdampak pada perubahan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kerusakan alam menjadi permasalahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pabrik-pabrik, pembangkit listrik, kendaraan transportasi dan pertanian. Dua ratus
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada abad 18 telah dimulai revolusi industri antara lain dengan dibuatnya pabrik-pabrik, pembangkit listrik, kendaraan transportasi dan pertanian. Dua ratus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi revolusi industri di Inggris (1760-1860), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih banyak
Lebih terperincikeuangan saja yang merupakan informasi wajib. Informasi mengenai kondisi perusahaan juga dapat didapatkan dari informasi yang diungkapkan secara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan tahunan merupakan sarana dokumentasi yang diberikan perusahaan sebagai alat informasi dan komukasi antara perusahaan dengan stakeholder. Laporan tahunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatannya.oleh karena itu, dalam menjalankan kegiatannya perusahaan perlu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan perusahaan tidak bisa lepas dari lingkungan mereka berada.aktivitas perusahaan dapat menimbulkan dampak pada lingkungan hidup sehingga perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini, stakeholder semakin menyadari betapa pentingnya lingkungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, stakeholder semakin menyadari betapa pentingnya lingkungan hidup dan bagaimana cara melestarikan lingkungan di sekitar. Hal itu diakibatkan karena semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Desember Owen (2005) mengatakan bahwa kasus Enron di Amerika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi perusahaan, pelaporan berkelanjutan bisa dijadikan sebagai alat untuk meyakinkan pemegang saham (investor) dan calon investor. Hal ini diakibatkan mulai berkurangnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Fenomena perkembangan isu Corporate Social Responsibility (CSR) cukup
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena perkembangan isu Corporate Social Responsibility (CSR) cukup popular di Indonesia dalam beberapa tahun ini. Di Indonesia, praktik CSR telah mendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan di asosiasi bisnis terhadap kualitas environmental disclosure
BAB I PENDAHULUAN Bab yang pertama ini akan menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan dalam penelitian ini. A. Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan merupakan isu yang sangat penting bagi perusahaan baik perusahaan nasional maupun perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melainkan juga menunjukkan prospek pada masa yang akan datang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum tujuan dari pendirian sebuah perusahaan adalah mencari laba. Kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba merupakan hal yang utama dalam penilaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang merupakan tempat terjadinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang merupakan tempat terjadinya kegiatan operasional dan berkumpulnya semua faktor pendukung kegiatan operasional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk pengambilan keputusan. Pihak-pihak tersebut diantaranya manajemen,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi akuntansi dibutuhkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan untuk pengambilan keputusan. Pihak-pihak tersebut diantaranya manajemen, investor, kreditor,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. awam ataupun pihak investor untuk mengetahui dan menilai perkembangan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini laporan keuangan tidak hanya berfungsi untuk menampilkan laporan laba atau rugi saja. Banyak informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat awam ataupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di dunia usaha semakin kompetitif. Bisnis tidak hanya bagaimana cara untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkembangnya dunia bisnis dan adanya globalisasi membuat persaingan di dunia usaha semakin kompetitif. Bisnis tidak hanya bagaimana cara untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2012 yang tumbuh sebesar 6,23 persen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi yang pesat di Indonesia dapat dilihat dari peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2012 yang tumbuh sebesar 6,23 persen dibandingkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara investor dengan perusahaan yang dilakukan melalui perdagangan instrumen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat pesat. Bisnis investasi akan menjadi semakin kompleks dan diikuti dengan tingkat persaingan yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam periode beberapa tahun belakangan banyak terjadi masalah-masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam periode beberapa tahun belakangan banyak terjadi masalah-masalah sosial pada perkembangan industri perusahaan di Indonesia seperti : masalah kerusakan lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seharusnya membuat dunia usaha dijalankan secara profesional justru menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ada sisi negatif yang tidak diharapkan dari perkembangan konsep-konsep manajemen sejak awal abad dua puluhan. Konsep pengelolaan korporasi yang seharusnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang memiliki tujuan. Salah satu tujuan perusahaan yaitu untuk memenuhi kepentingan para stakeholder.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri merupakan sektor penting dalam meningkatkan perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri merupakan sektor penting dalam meningkatkan perekonomian nasional. Namun di dalam pembangunan sektor industri pihak pengembang kurang memperhatikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. Tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility mungkin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility mungkin masih kurang populer di kalangan pelaku bisnis di Indonesia. Namun, tidak berlaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan ekonomi lingkungan sekitar perusahaan yang sehat dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini pembangunan suatu negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi setiap orang dapat berperan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. radiasi inframerah (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemanasan global dan perubahan iklim secara drastis yang terjadi kurun beberapa waktu ini, terjadi karena beberapa faktor, salah satu yang menjadi faktornya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jawabnya akan lingkungan hidup melalui environmental disclosure. Berdasarkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya perusahaan menyampaikan kepedulian dan tanggung jawabnya akan lingkungan hidup melalui environmental disclosure. Berdasarkan pedoman environmental
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak memberikan kontribusi positif kepada aspek sosial dan lingkungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kajian mengenai corporate social responsibility yang selanjutnya bisa disingkat CSR semakin berkembang pesat seiring banyak fakta yang terjadi dimana perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan mendapat perhatian besar dari pihak - pihak yang berkepentingan melalui
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi di bidang keuangan yang telah dicapai oleh perusahaan dalam periode waktu tertentu yang dapat dilihat melalui laporan
Lebih terperinci