KEBOSANAN KERJA PADA KARYAWAN PABRIK UNIT PELEBURAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEBOSANAN KERJA PADA KARYAWAN PABRIK UNIT PELEBURAN"

Transkripsi

1 KEBOSANAN KERJA PADA KARYAWAN PABRIK UNIT PELEBURAN Yudit Oktaria Kristiani Pardede Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Depok 16424, Jawa Barat Abstrak Banyaknya permasalahan yang muncul dalam dunia kerja, merupakan suatu tantangan bagi para pihak yang terkait. Salah satunya adalah orang yang berkecimpung di bidang psikologi, khususnya psikologi industri dan organisasi. Salah satu permasalahan yang dapat timbul adalah masalah kebosanan dalam bekerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk menelaah kebosanan pada karyawan pabrik unit peleburan. Digunakan pendekatan studi kasus kelompok, dan sampel penelitian ini adalah kelompok, yaitu karyawan pabrik peleburan, yang terdiri dari 2 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Hasil menunjukkan bahwa terdapat kebosanan kerja pada karyawan pabrik peleburan. Hal ini dapat dilihat dari aspek kebosanan kerja yang muncul, yakni hilangnya minat dan semangat kerja, cenderung bercakap cakap, dan cepat marah. Hal tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi kebosanan kerja karyawan, yakni tidak cocok dengan pekerjaannya, pekerjaan tidak menarik atau tidak menantang, tidak memiliki otonomi, kemungkinan promosi yang kecil, lingkungan kerja yang tidak menyenangkan, pekerjaan yang monoton, kurang perhatian atas kesejahteraan karyawan, kurangnya umpan balik dan imbalan karyawan, serta kurangnya motivasi dalam diri karyawan. Kata Kunci: kebosanan kerja, karyawan pabrik, lingkungan kerja WORK BOREDOM ON FACTORY EMPLOYMENT Abstract Number of problems that arise in the working area, is a challenge for all parties concerned. One of parties is people who are in the field of psychology, particularly industrial and organizational psychology. Among the problems is work boredom. The purpose of this study is to examine work boredom of factory employees. Group case study approach was used, and samples of this study is the group which consists of two people. Data was collected by interview and observation. Results showed that there was work boredom. It is shown from the aspect of the emerge of work boredom, ie loss of interest and morale, tend to talk, and quick-tempered. This is due to several factors that affect employee boredom, such as incompatible with the job, the job is not interesting or challenging, do not have autonomy, the possibility of a small campaign, an unpleasant working environment, monotonous jobs, less concern for the welfare of employees, lack of feedback and employee benefits, and lack of motivation in employees. Key Words: work boredom, factory workers, the working environment Pardede, Kebosanan Kerja

2 PENDAHULUAN Banyaknya permasalahan yang muncul di dalam dunia kerja, khususnya yang berkaitan dengan para tenaga kerja atau karyawan, merupakan suatu tantangan bagi pihak yang terkait. Salah satunya adalah orang yang berkecimpung di bidang psikologi, khususnya psikologi industri dan organisasi. Salah satu permasalahan yang dapat timbul adalah kebosanan dalam bekerja. Pekerjaan apapun dapat menimbulkan reaksi psikologis bagi yang melakukan pekerjaan tersebut. Reaksi ini dapat bersifat positif maupun negatif. Reaksi positif misalnya senang, bergairah, merasa sejahtera, dan lain lain. Reaksi yang bersifat negatif misalnya bosan, acuh, tidak serius, dan sebagainya. Dalam tahun terakhir ini, kebosanan kerja telah menjadi masalah yang semakin penting, dan kecenderungan ini diduga akan terus meningkat pada masa yang akan datang. Kebosanan kerja, penyebabnya bisa bermacam-macam, salah satunya adalah rutinitas atau pekerjaan yang dirasakan monoton sebab selalu harus dikerjakan setiap hari dalam bentuk yang sama. Kebosanan memiliki dampak terhadap produktivitas atau kinerja karyawan, yang pada akhirnya juga merupakan masalah bagi perusahaan ataupun organisasi. Apabila tidak ditanggulangi dengan segera, pada awalnya kebosanan dapat mengurangi produktivitas, tetapi lama-kelamaan juga dapat berpotensi mengakibatkan kecelakaan kerja. Kebosanan berhubungan dengan ketidaknyamanan kerja dan tugas rutin (Simamora, 2004). Menurut Geiwitz (1996), kebosanan kerja merupakan suatu hal yang kompleks dan individual sifatnya. Tidak semua individu dapat bertahan terhadap jenis pekerjaan yang berulang ulang atau pada pekerjaan yang sama. Kebosanan kerja adalah suatu sumber frustasi fundamental bagi karyawan (Bardwick, 1988). Karyawan atau pegawai yang merasa bosan terhadap suatu pekerjaan yang rutin dan sederhana akan berakibat karyawan tersebut melakukan kesalahan, lamban dalam bekerja, dan cenderung bercakap cakap dalam bekerja (Porter, dan Hackman 1975). Seorang tenaga kerja yang merasa sangat bosan atau jenuh dengan pekerjaannya mungkin akan mengalami suatu ketegangan, rasa lemah, cepat marah, sulit berkonsentrasi maupun sulit bekerja secara efektif (Anoraga, 1998). Banyak faktor yang dapat menyebabkan seorang pekerja atau karyawan bersikap bosan, acuh, dan tidak bergairah melakukan pekerjaannya ini, antara lain tidak cocok dengan pekerjaannya, tidak tahu bagaimana melakukan pekerjaan yang baik, kurang insentif, lingkungan kerja yang tidak menyenangkan, dan lain lain (Notoatmodjo, 2003). Kebosanan dapat terjadi pada tenaga kerja yang bekerja secara monoton, berulang ulang, serta pelaksanaan atau kegiatan yang tidak menarik. Namun ada kalanya kebosanan juga dapat ditimbulkan oleh hal hal yang semula dianggap mengasyikkan (Anies, 2005). Anastasi (1989) mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kebosanan kerja meliputi faktor individu, faktor lingkungan kerja, dan faktor pekerjaan itu sendiri. Suatu pekerjaan agar tidak menimbulkan kebosanan, tidak hanya ditentukan oleh kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh pekerja atau karyawan saja, tetapi juga dipengaruhi oleh penguasaan prosedur kerja, uraian kerja yang jelas, persyaratan jabatan yang jelas untuk mendukung uraian jabatan tersebut, peralatan kerja yang tepat atau sesuai lingkungan kerja, dan sebagainya (Notoatmodjo 2003). Menurut Papu (2002), banyak perusahaan yang melakukan berbagai tindakan pencegahan kebosanan kerja untuk membuat para pekerja tidak merasa bosan dan jenuh dengan kegiatan yang harus dilakukan sehari-hari, dengan cara 144 Jurnal Psikologi Volume 2, No. 2, Juni 2009

3 melakukan rotasi kerja, melibatkan pekerja dalam pengambilan keputusan, melaksanakan pertemuan semua karyawan, memberikan kesempatan untuk melakukan cuti, dan masih banyak lagi hal lainnya. Semua kegiatan tersebut bertujuan untuk mencegah atau mengurangi kebosanan kerja pada karyawan. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk ke dalam kategori studi kasus menggunakan pendekatan kualitatif. Oleh karena menggunakan pendekatan studi kasus kelompok, maka sampel penelitian ini adalah kelompok, yaitu karyawan pabrik SSP II unit peleburan, dan terdiri dari dua (2) orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara. Bentuk wawancara yang digunakan termasuk ke dalam metode wawancara berstruktur. Aspek-aspek kebosanan kerja terdiri dari (1) Hilangnya minat dan semangat kerja, (2) Menurunnya perhatian, (3) Melakukan kesalahan, (4) Cenderung bercakap cakap, (5) Lamban dalam bekerja, (6) Cepat marah, dan (7) Sulit bekerja secara efektif. Faktor yang mempengaruhi kebosanan diukur menggunakan dimensi (1) Tidak cocok dengan pekerjaannya, (2) Pekerjaan tidak menarik atau tidak menantang, (3) Tidak memiliki otonomi, (4) Kemungkinan promosi yang kecil, (5) Lingkungan kerja yang tidak menyenangkan, (6) Pekerjaan yang monoton, (7) Tanpa kontak dengan rekan sekerja, (8) Kurang perhatian atas kesejahteraan karyawan, (9) Kurangnya umpan balik dan imbalan karyawan, (10) Kurangnya motivasi dalam diri karyawan HASIL DAN PEMBAHASAN Aspek aspek Kebosanan Kerja Sebanyak 7 dimensi aspek kebosanan kerja yang dieksplorasi. Ada 3 dimensi tidak mendapatkan respon dari kedua unit analisis, yaitu menurunnya perhatian, lambat bekerja, dan sulitnya bekerja secara efektif. Kedua unit analisis menunjukkan gejala kebosanan yang sama untuk kelima dimensi lainnya. Kedua unit analisis pernah bosan dan tidak bersemangat bekerja, tidak pernah melakukan kesalahan fatal (meskipun unit analisis 1 pernah melakukan kesalahan kecil dalam waktu yang sudah lama berlalu), saat bosan cenderung berbincang dan merokok, serta jika bosan menjadi mudah marah, meskipun unit anlisis 2 mengatakan masalah di pabrik tidak dibawa ke rumah. Jawaban dari kedua unit analisis tersebut mengindikasikan bahwa terdapat kebosanan kerja pada karyawan unit peleburan, walaupun dampak atau aspek aspeknya mungkin tidaklah sama untuk semua karyawan. Gray (1952) menyatakan aspek aspek dari kebosanan kerja adalah hilangnya minat dan semangat kerja, lamban dalam bekerja, kesalahan, dan cenderung bercakap cakap. Menurut Gray (1952), pegawai menjadi tidak bergairah dalam bekerja, sehingga semangat kerja menjadi menurun. Karyawan unit peleburan merasa bosan dan kurang bersemangat mungkin karena telah bertahun tahun bekerja. Mereka merasa pekerjaan yang mereka lakukan adalah pekerjaan sehari hari dan berulang. Pekerjaan yang mereka lakukan sebenarnya membutuhkan konsentrasi yang tinggi, tapi melakukan pekerjaan yang sama dalam jangka waktu lama tetap menimbulkan kebosanan. Saat bosan, karyawan cenderung berbincang bincang dengan sesama rekan kerja dan menjadi aktif merokok. Menurut Gray (1952), pegawai akan menjadi seringkali berbicara dengan rekan sekerjanya untuk mengurangi kebosanan dalam bekerja. Perilaku merokok cenderung lebih sering muncul pada saat mereka merasa bosan. Perilaku merokok cenderung meningkat apabila karyawan Pardede, Kebosanan Kerja

4 merasa bosan atau jenuh. Mereka bahkan tetap merokok di ruangan yang dilengkapi pendingin ruangan. Terdapat karyawan yang menjadi cepat marah dan tidak sabaran, ada pula yang tidak. Hal tersebut selain disebabkan pekerjaan, dapat pula ditentukan dari dalam diri karyawan itu masing masing. Ditinjau dengan teori Anoraga (1998), seorang tenaga kerja yang merasa sangat bosan atau jenuh dengan pekerjaannya akan dapat muncul suatu ketegangan dan menjadi cepat marah. Kedua karyawan yang menajdi subjek penelitian termasuk ke dalam kategori tidak cepat marah, hal ini disebabkan kemampuannya menganalisis atau mengenali permasalahan yang terjadi, sehingga kemampuannya mengendalikan emosinya dan menjadi tidak cepat marah. Faktor faktor yang Memengaruhi Kebosanan Kerja Sebanyak 10 faktor penyebab kebosanan kerja yang dieksplorasi. Kedua unit analisis menunjukkan respon yang sama terhadap faktor ketidakcocokan dengan pekerjaannya. Kedua unit analisis juga menunjukkan respon yang sama untuk faktor lainnya, kecuali untuk faktor perhatian atas kesejahteraan karyawan dan kurangnya umpan balik dan imbalan karyawan. Kedua unit analisis sepakat bahwa pekerjaan tidak menarik atau menantang, mereka tidak memiliki otonomi, kemungkinan mereka untuk dipromosikan kecil, lingkungan kerja tidak menyenangkan, pekerjaan monoton, tidak ada kontak dengan rekan kerja, dan kurangnya motivasi dalam diri karyawan. Kedua unit analisis menginginkan adanya perubahan, karena sudah cukup lama bekerja di bagian tersebut dan sudah tidak ada tantangan dalam bekerja. Faktor kebosanan tersebut dapat dilihat dari 3 sudut pandang, yaitu faktor individu, lingkungan, dan pekerjaan itu sendiri (Anastasi, 1989). Tidak ada kecocokan dengan pekerjaan dan kurangnya motivasi diri merupakan faktor penyebab individu. Terdapat karyawan yang merasa puas dengan kemampuannya yang digunakan dalam pekerjaannya, namun ada pula yang merasa tidak puas. Hal tersebut selain disebabkan pekerjaan, dapat pula ditentukan dari dalam diri karyawan itu masing masing. Menurut Notoatmodjo (2003), seorang pekerja atau karyawan yang bersikap bosan, acuh, dan tidak bergairah melakukan pekerjaannya ini banyak faktor yang dapat menyebabkannya, antara lain tidak cocok dengan pekerjaannya itu. Penempatan yang tepat pada jenis pekerjaan sesuai dengan bakat, ketrampilan, dan sebagainya, sangat besar peranannya dalam mencegah timbulnya kebosanan atau kejenuhan dalam bekerja (Anoraga 1998). Pada karyawan yang merasa tidak cocok dengan pekerjaannya, karena karyawan tersebut merasa bahwa kemampuan yang dimilikinya tidak dapat digunakan dengan semaksimal mungkin pada pekerjaannya. Motivasi karyawan terasa berkurang. Kebosanan itu sendiri dapat muncul karena adanya faktor faktor yang mendukung, salah satunya adalah orang dengan motivasi rendah (Pulat 1992). Motivasi karyawan pabrik ini dipengaruhi oleh berbagai hal, diantaranya oleh lingkungan kerja, pekerjaannya, dan/atau masalah insentif atau gaji. Lingkungan kerja di pabrik sangat berat, dengan kondisi fisik yang panas, bising dan berdebu. Seorang pekerja atau karyawan yang bersikap bosan, acuh, dan tidak bergairah melakukan pekerjaannya ini banyak faktor yang dapat menyebabkannya, antara lain lingkungan kerja yang tidak menyenangkan (Notoatmodjo, 2003). Faktor penyebab pekerjaan itu sendiri dapat dilihat dari pekerjaan tidak menarik/menantang, tidak memiliki otonomi, kemungkinan promosi kecil, pekerjaan monoton, kurang perhatian atas kesejahteraan karyawan, serta kurangnya umpan balik dan imbalan karyawan 146 Jurnal Psikologi Volume 2, No. 2, Juni 2009

5 (Meyer Spacks, 1995; Svendsen, 2005; Goodstein, 2005; Mains, 2007). Karyawan menginginkan adanya perubahan, merasa bahwa pekerjaan sudah tidak memiliki tantangan (Mains, 2007; Hansen, 2005). Menurut Papu (2002), para pekerja yang setiap hari hanya melakukan pekerjaan yang sama dan berulang-ulang serta berada dalam lingkungan kerja yang relatif sama akan sangat mudah menjadi bosan setelah menjalani pekerjaan tersebut dalam waktu tertentu. Selain itu pekerjaan yang dianggap terlalu mudah atau tidak sesuai dengan tingkatan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh seseorang juga akan cenderung membuatnya mengalami kebosanan. Perubahan yang diinginkan oleh kedua bervariasi. Ada yang menginginkan perubahan dalam hal pekerjaan, karena merasa sudah bosan dengan pekerjaan yang telah dilakukan bertahun tahun. Ada pula yang menginginkan perubahan dalam hal insentif, yang dirasakan kurang sesuai dengan yang telah dilakukan selama ini. Karyawan memiliki keterbatasan dalam bekerja, selalu diawasi oleh atasan. Menurut Papu (2002), dalam bekerja hampir setiap individu mendambakan untuk dapat bekerja dengan otonomi yang luas, memiliki tanggungjawab, bisa fleksibel dalam mengerjakan tugas-tugas, dan terlibat dalam pembuatan keputusan yang menyangkut dirinya. Jika hal-hal seperti ini tidak didapat oleh pekerja selama melakukan aktivitas kerjanya maka kemungkinan untuk menjadi bosan akan sangat terbuka. Kemungkinan promosi atau kenaikan jabatan dirasakan kecil atau tidak baik, dan tidak jelas akan kriteria untuk mendapatkannya. Menurut Bardwick (1988), penyebab kebosanan atau kejenuhan kerja antara lain kemungkinan promosi yang sangat kecil. Terdapat karyawan pabrik yang merasa bahwa kemungkinan promosi atau kenaikan jabatan yang kecil, karena setelah bertahun tahun baru mendapatkan promosi. Ada pula yang merasa bahwa tidak jelas akan kriteria untuk mendapatkan promosi. Karyawan merasa bahwa hanya yang berpendidikan S1 atau di atas S1 saja yang dapat memperoleh promosi atau kenaikan jabatan, sedangkan karyawan yang berpendidikan di bawah S1, akan sulit untuk memperoleh promosi atau kenaikan jabatan, walau telah bekerja selama bertahun - tahun. Pekerjaan yang dilakukan terasa monoton, hanya mengerjakan yang sama, pekerjaan sehari hari, hingga mengakibatkan jenuh atau bosan (Suma mur, 1989), atau karena merasa tidak mendapatkan kemajuan yang baik dalam pekerjaan (Mains, 2007; Hansen, 2005). Karyawan ada yang merasa diperlakukan dengan adil, ada pula yang merasa diperlakukan dengan tidak adil di tempat kerja. Hal tersebut selain disebabkan pekerjaan, dapat pula ditentukan dari dalam diri karyawan itu masing masing. Menurut Grensing dan Pophal (2006), terdapat sejumlah alasan mengenai timbulnya kebosanan, antara lain kurangnya perhatian atas kesejahteraan karyawan. Karyawan pabrik ini merasa diperlakukan dengan tidak adil. Pendapatnya bahwa gaji atau insentif yang diterima tidak sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya selama ini. Berpendapat juga telah diperlakukan dengan adil, merasa bahwa dalam kelompok kerja atau tim kerjanya, tidak ada yang dibeda bedakan. Selain itu, berusaha untuk sabar dan menerima apa yang diberikan oleh perusahaan. Karyawan ada yang merasa bahwa mereka diberi penghargaan sesuai dengan hasil kerja, ada pula yang merasa sebaliknya. Hal tersebut selain disebabkan pekerjaan, dapat pula ditentukan dari dalam diri karyawan itu masing masing. Menurut Grensing dan Pophal (2006), terdapat sejumlah alasan mengenai timbulnya kebosanan, antara lain kurangnya umpan balik dan imbalan karyawan. Pada Pardede, Kebosanan Kerja

6 karyawan pabrik ini merasa tidak diberikan penghargaan yang sesuai dengan hasil kerja, hal ini berkaitan dengan insentif atau gaji yang terimanya selama ini. SIMPULAN DAN SARAN Kedua karyawan mengalami kebosanan kerja. Hal ini terlihat dari beberapa aspek kebosanan kerja yang terdapat yaitu hilangnya minat dan semangat kerja. karyawan pernah atau terkadang merasa bosan dan tidak bersemangat dalam bekerja, cenderung bercakap cakap. Ketika sedang merasa bosan, atau menjadi aktif merokok, dan cepat marah. Karyawan menjadi lebih mudah terpancing emosinya. Beberapa faktor yang memengaruhi kebosanan kerja karyawan adalah tidak cocok dengan pekerjaannya, pekerjaan tidak menarik atau tidak menantang, tidak memiliki otonomi, kemungkinan promosi yang kecil, lingkungan kerja yang tidak menyenangkan, pekerjaan yang monoton, kurang perhatian atas kesejahteraan karyawan, kurangnya umpan balik dan imbalan karyawan, kurangnya motivasi dalam diri karyawan. DAFTAR PUSTAKA Anastasi, A Bidang bidang psikologi terapan Alih bahasa: Aryatmi, dkk Rajawali Press Jakarta. Anies Penyakit akibat kerja PT. Elex Media Komputindo Jakarta. Anoraga, P Psikologi kerja PT. Rineka Cipta Jakarta. Anoraga, P Psikologi Kerja PT. Rineka Cipta Jakarta. Bardwick, J. M The art and science of business management performance KEND Publishing Inc New York. Geiwitz, P. J Structure of boredom Journal of personality and social psychology vol pp Goodstein, E Experience without qualities: boredom and modernity Stanford University Press Stanford. Gray, J. S Psychology in industri McGraw Hill Book Co New york. Grensing and Pophal, SPHR Manajemen sumber daya manusia untuk usaha kecil dan menengah Alih bahasa : Ahmad Lukman Ina Publikatama Jakarta. Hansen, K.T Getting stuck in the compound: some odds against social adulthood in Lusaka Zambia Africa Today vol 51 no 4 pp Mains, D Neoliberal times: progress, boredom, and shame among young men in urban Ethiopia American Etnologist vol 34 no 4 pp Meyer Spacks, P Boredom: the literary history of a state of mind Chicago University Press Chicago. Notoatmodjo, S Ilmu kesehatan masyarakat PT. Asdi Mahasatya Jakarta. Papu, J Kebosanan kerja Porter, L. L. ; Edward, E. ; dan Hackman, R Behavior in organization, international student adition McGraw Hill Kogakusha, Ltd Tokyo. Pulat, M. B Fundamentals of industrial ergonomics Prentice Hall New Jersey. Simamora, H Manajemen sumber daya manusia Edisi ketiga Bagian Penerbit STIE YKPN Yogyakarta. Suma mur, P. K Ergonomi untuk produktivitas kerja Haji Masagung Jakarta. Svendsen, L A Philosophy of boredom Reaktion Books London. 148 Jurnal Psikologi Volume 2, No. 2, Juni 2009

BAB I PENDAHULUAN. atau kerja yang menghasilkanuangbagi seseorang (KBBI, 1994).Dalam

BAB I PENDAHULUAN. atau kerja yang menghasilkanuangbagi seseorang (KBBI, 1994).Dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia.dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya 148 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) di

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai kepuasan kerja karyawan operasional mall X Bandung sebagai

Lebih terperinci

HARGA DIRI, ORIENTASI KONTROL, DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

HARGA DIRI, ORIENTASI KONTROL, DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN HARGA DIRI, ORIENTASI KONTROL, DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN Andri 1 Lieke E.M. Waluyo 2 1,2 Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Depok 16424, Jawa Barat 2 andric@minamas.co.id

Lebih terperinci

PERCEPTION OF COMPENSATION AND JOB SATISFACTION ON EMPLOYEES OF PT KUDA INTI SAMUDERA, SEMARANG

PERCEPTION OF COMPENSATION AND JOB SATISFACTION ON EMPLOYEES OF PT KUDA INTI SAMUDERA, SEMARANG PERCEPTION OF COMPENSATION AND JOB SATISFACTION ON EMPLOYEES OF PT KUDA INTI SAMUDERA, SEMARANG Deny Erna Astuti 1, Endah Mujiasih 2 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH

Lebih terperinci

UNIVERSITAS AIRLANGGA DIREKTORAT PENDIDIKAN Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya

UNIVERSITAS AIRLANGGA DIREKTORAT PENDIDIKAN Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya page 1 / 5 EDITORIAL BOARD empty page 2 / 5 Table of Contents No Title Page 1 ANALISIS HUBUNGAN ANTARA FAKTOR INDIVIDU DAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN STRES KERJA DI BAGIAN PRODUKSI PT. X SURABAYA 97-105

Lebih terperinci

Pengaruh Keterlibatan Kerja dan Spiritualitas Kerja Terhadap Komitmen Organisasi

Pengaruh Keterlibatan Kerja dan Spiritualitas Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Pengaruh Keterlibatan Kerja dan Spiritualitas Kerja Terhadap Komitmen Organisasi ABSTRAK Employees in their work should have a commitment, but not only commitment but also the need to go beyond the assigned

Lebih terperinci

BAB 6. Kesimpulan dan Saran

BAB 6. Kesimpulan dan Saran BAB 6 Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pengamatan yang telah dilakukan sebelumnya tentang hubungan kepuasan kerja dengan motivasi kerja karyawan, maka penulis mengambil

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN TENTANG KEADILAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DI PERUSAHAAN X. Wahyudhi Sutrisno ABSTRACT

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN TENTANG KEADILAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DI PERUSAHAAN X. Wahyudhi Sutrisno ABSTRACT PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN TENTANG KEADILAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DI PERUSAHAAN X Wahyudhi Sutrisno Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia, Jalan

Lebih terperinci

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN OUTSOURCING BAGIAN FEED PT. X

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN OUTSOURCING BAGIAN FEED PT. X PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN OUTSOURCING BAGIAN FEED PT. X Nurul Oktavia Puspita Sari, Ida Wahyuni, Ekawati Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam tantangan era globalisasi ini, persaingan antar lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam tantangan era globalisasi ini, persaingan antar lembaga-lembaga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam tantangan era globalisasi ini, persaingan antar lembaga-lembaga pendidikan menjadi semakin kuat. Universitas-universitas swasta harus dapat bersaing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia telah ditetapkan lamanya waktu bekerja sehari maksimum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia telah ditetapkan lamanya waktu bekerja sehari maksimum 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia telah ditetapkan lamanya waktu bekerja sehari maksimum adalah 8 jam kerja dan sebalikanya adalah waktu istirahat. Memeperpanjang waktu kerja lebih dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kapan pun bahkan variasinya pun bermacam-macam. Mulai dari masalah kecil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kapan pun bahkan variasinya pun bermacam-macam. Mulai dari masalah kecil 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai masalah dalam dunia kerja dapat selalu terjadi dimana pun dan kapan pun bahkan variasinya pun bermacam-macam. Mulai dari masalah kecil yang kerap

Lebih terperinci

Prosiding Psikologi ISSN:

Prosiding Psikologi ISSN: Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Kontribusi Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Produksi di PT. X Contribution Study of Organizational Commitment to Work Discipline on Production

Lebih terperinci

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN PERSEPSI DISIPLIN KERJA KARYAWAN KPP PRATAMA KOTA BOGOR

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN PERSEPSI DISIPLIN KERJA KARYAWAN KPP PRATAMA KOTA BOGOR HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN PERSEPSI DISIPLIN KERJA KARYAWAN KPP PRATAMA KOTA BOGOR Laksmi M. Utami Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya no. 100, Depok 16424,

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, BEBAN KERJA, MOTIVASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PO. SENJA FURNINDO JEPARA

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, BEBAN KERJA, MOTIVASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PO. SENJA FURNINDO JEPARA 1 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, BEBAN KERJA, MOTIVASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PO. SENJA FURNINDO JEPARA Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjalankan tugas dan pekerjaanya. SDM merupakan modal dasar pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjalankan tugas dan pekerjaanya. SDM merupakan modal dasar pembangunan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi yang semakin maju di Indonesia membutuhkan SDM yang memiliki ketrampilan dan kemampuan yang baik dalam menjalankan tugas dan pekerjaanya.

Lebih terperinci

Prodi S1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom 2

Prodi S1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom 2 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS: PT. WILMAR NABATI INDONESIA) ANALYSIS OF FACTORS INFLUENCING JOB SATISFACTION OF EMPLOYEES (CASE STUDY: PT. WILMAR NABATI

Lebih terperinci

PERAN MINAT DALAM BIDANG KERJA SOCIAL SERVICE

PERAN MINAT DALAM BIDANG KERJA SOCIAL SERVICE PERAN MINAT DALAM BIDANG KERJA SOCIAL SERVICE Sulis Mariyanti Dosen Fakultas Psikologi Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta sulismaryanti@yahoo.com ABSTRAK Seorang pekerja seperti guru/dosen yang dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 PRODUKTIVITAS KERJA 1.1.1 Pengertian Produktivitas Kerja Produktivitas kerja adalah suatu ukuran dari pada hasil kerja atau kinerja seseorang dengan proses input sebagai masukan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN. KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PUPUK KALTIM Tbk

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN. KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PUPUK KALTIM Tbk NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PUPUK KALTIM Tbk Oleh: ADHY PURWANTO MIFTAHUN NI MAH SUSENO PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL

Lebih terperinci

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan selain faktor lain seperti modal. Perusahaan perlu menaruh perhatian lebih agar karyawan dapat merasa

Lebih terperinci

Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan : Studi Kasus pada Tenaga Pengajar di Telkom University Ella Jauvani Sagala 1,

Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan : Studi Kasus pada Tenaga Pengajar di Telkom University Ella Jauvani Sagala 1, ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 221 Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan : Studi Kasus pada Tenaga Pengajar di Telkom University Ella Jauvani Sagala

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Setiap organisasi dituntut untuk dapat mengoptimalkan sumber daya manusia dan bagaimana sumber daya manusia dikelola. Pengelolaan sumber daya manusia tidak lepas dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepuasan kerja guru ditandai dengan munculnya rasa puas dan terselesaikannya tugastugas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepuasan kerja guru ditandai dengan munculnya rasa puas dan terselesaikannya tugastugas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja guru ditandai dengan munculnya rasa puas dan terselesaikannya tugastugas yang menjadi tanggung jawab guru tersebut secara tepat waktu, disamping

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terampil maka dalam proses perencanaan tujuan tersebut akan mengalami banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terampil maka dalam proses perencanaan tujuan tersebut akan mengalami banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia dalam suatu organisasi memegang peranan penting dalam mewujudkan tujuan-tujuan organisasi tersebut bahkan sumber tenaga manusia sudah dianggap

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat 82 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai kepuasan kerja operator bagian produksi PT X di Kabupaten

Lebih terperinci

PENGARUH JOB ENRICHMENT TERHADAP MOTIVASI, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA PT. NUTRIFOOD INDONESIA SURABAYA

PENGARUH JOB ENRICHMENT TERHADAP MOTIVASI, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA PT. NUTRIFOOD INDONESIA SURABAYA PENGARUH JOB ENRICHMENT TERHADAP MOTIVASI, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA PT. NUTRIFOOD INDONESIA SURABAYA Andreas Ongkowidjojo Jurusan Manajemen Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : ERGONOMI DASAR KODE MATAKULIAH / SKS = IT / 2 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : ERGONOMI DASAR KODE MATAKULIAH / SKS = IT / 2 SKS TIU : Mahasiswa mampu memahami konsep-konsep dalam psikologi kognitif dan menyadari adanya proses-proses kognitif manusia untuk selanjutnya dapat menerapkan dalam meningkatkan fungsi kognitif pribadi.

Lebih terperinci

RINGKASAN DAN SUMMARY LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

RINGKASAN DAN SUMMARY LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING Bidang Ilmu: Sosial - Ekonomi RINGKASAN DAN SUMMARY LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING MODEL PEMBENTUKAN KESADARAN KOLEKTIF TERHADAP MANAJEMEN LINGKUNGAN PENGUSAHA KECIL TAHU TEMPE DI SOLO No Kontrak: 089/SP2H/PP/DP2M/III/2010

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Motivasi berasal dari kata latin motivus yang artinya : sebab, alasan, dasar,

BAB II LANDASAN TEORI. Motivasi berasal dari kata latin motivus yang artinya : sebab, alasan, dasar, BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Berprestasi Motivasi berasal dari kata latin motivus yang artinya : sebab, alasan, dasar, pikiran dasar, dorongan bagi seseorang untuk berbuat; atau ide pokok yang selalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ujung tombak pelaksana kegiatan produksi. Begitu pula dengan PT X, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. ujung tombak pelaksana kegiatan produksi. Begitu pula dengan PT X, sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang diketahui oleh setiap perusahaan bahwa karyawan merupakan ujung tombak pelaksana kegiatan produksi. Begitu pula dengan PT X, sebagai perusahaan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN Oleh: Dra. SURYATI, SE. Dosen Tetap pada STIA ASMI SOLO ABSTRAK Dewasa ini, dengan semakin ketatnya tingkat persaingan bisnis, mengakibatkan perusahaan

Lebih terperinci

SEMANGAT KERJA DITINJAU DARI KOHESIVITAS KELOMPOK KERJA PADA MITRA PEMASARAN DI KSB REGIONAL V YOGYAKARTA

SEMANGAT KERJA DITINJAU DARI KOHESIVITAS KELOMPOK KERJA PADA MITRA PEMASARAN DI KSB REGIONAL V YOGYAKARTA SEMANGAT KERJA DITINJAU DARI KOHESIVITAS KELOMPOK KERJA PADA MITRA PEMASARAN DI KSB REGIONAL V YOGYAKARTA Flora Grace Putrianti Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta ABSTRACT

Lebih terperinci

TIU : Agar mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan prinsip-prinsip psikologi dalam industri dan organisasi, sebagai dasar penanganan masalahmasalah

TIU : Agar mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan prinsip-prinsip psikologi dalam industri dan organisasi, sebagai dasar penanganan masalahmasalah TIU : Agar mahasiswa dapat memahami menjelaskan prinsip-prinsip psikologi dalam industri organisasi, sebagai dasar penanganan masalahmasalah industri organisasi melalui pendekatan psikologi. Pokok Bahasan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Lingkungan Kerja, Motivasi, Kinerja Karyawan.

ABSTRAK. Kata Kunci : Lingkungan Kerja, Motivasi, Kinerja Karyawan. ABSTRAK Kinerja merupakan salah satu komponen yang harus diperhatikan oleh organisasi untuk dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Kinerja karyawan yang maksimal akan memperlancar proses terwujudnya

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PT.

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PT. PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PT. KERTA RAJASA RAYA Dewi Suryani Budiono Universitas Negeri Surabaya Informasi Artikel

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Rotasi Pekerjaan Dan Pelatihan Terhadap Motivasi Dan Kinerja Karyawan Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Cabang Jember

Analisis Pengaruh Rotasi Pekerjaan Dan Pelatihan Terhadap Motivasi Dan Kinerja Karyawan Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Cabang Jember Analisis Pengaruh Rotasi Pekerjaan Dan Pelatihan Terhadap Motivasi Dan Kinerja Karyawan (Analysis Of Effect Of Rotation On Job Training And Employee Motivation And Performance Of ) Tunggal Triwardhana,

Lebih terperinci

PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA (Studi pada karyawan PT Perkebunan Nusantara X (PG Watoetoelis) Sidoarjo)

PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA (Studi pada karyawan PT Perkebunan Nusantara X (PG Watoetoelis) Sidoarjo) PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA (Studi pada karyawan PT Perkebunan Nusantara X (PG Watoetoelis) Sidoarjo) Almira Nanda Rizky Yani Heru Susilo Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam segala hal yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam segala hal yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Berkaitan dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kualitas pekerja merupakan hal yang strategis dalam penentuan produk akhir suatu organisasi atau perusahaan. Pekerja melakukan tugas secara aktif dalam

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Cecep Hidayat 1 ; Ferdiansyah 2 1,2 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Bina Nusantara University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Kemanggisan,

Lebih terperinci

Hubungan Kepuasan Kerja Dengan Motivasi Kerja Pada Karyawan Bank BTPN Madiun

Hubungan Kepuasan Kerja Dengan Motivasi Kerja Pada Karyawan Bank BTPN Madiun Hubungan Kepuasan Kerja Dengan Motivasi Kerja Pada Karyawan Bank BTPN Madiun Hendra Indy H. Dr. Seger Handoyo Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Abstract This study aims to determine whether there

Lebih terperinci

Rizal, et al., Pengaruh Dimensi Kualitas Kehidupan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Rizal, et al., Pengaruh Dimensi Kualitas Kehidupan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pengaruh Dimensi Kualitas Kehidupan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Jember (The Influence of Quality of Work Life Dimensions on Employee s Performance of PT.

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BANK BJB CABANG BANJARMASIN

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BANK BJB CABANG BANJARMASIN JIEB (ISSN : 2442-4560) available online at : ejournal.stiepancasetia.ac.id PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BANK BJB CABANG BANJARMASIN Sayid Hasan Bank BJB Cabang Banjarmasin Komp.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi. Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi. Untuk Memenuhi Sebagian Syarat HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi Oleh : SEPTIANI BAROROH

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI INSTALASI FARMASI RSUP PROF. DR. R. D KANDOU MANADO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI INSTALASI FARMASI RSUP PROF. DR. R. D KANDOU MANADO FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI INSTALASI FARMASI RSUP PROF. DR. R. D KANDOU MANADO Nikita Tumbelaka 1), Widya Astuty Lolo 1), Novel Kojong 1) 1) Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado,

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL Erick Wibowo Fakultas Psikologi Universitas Semarang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : atasan menerapkan gaya kepemimpinan Initianting Structure dan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : atasan menerapkan gaya kepemimpinan Initianting Structure dan BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan di bab 5, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil penelitian mengenai

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi)

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi) PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi) Zulfahmi Septian Dwi Pangestu Mochammad Djudi Mukzam Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi Univеrsitas Brawijaya

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU WAN NURHAMIDAH Dibawah bimbingan : Suarman Rina Selva Johan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Tunjangan dan Imbalan Nonfinansial

Tunjangan dan Imbalan Nonfinansial MSDM Materi 11 Tunjangan dan Imbalan Nonfinansial http://deden08m.com 1 Pengertian Tunjangan Tunjangan (Kompensasi Finansial Tidak Langsung): Meliputi seluruh imbalan finansial yang tidak termasuk dalam

Lebih terperinci

MSDM Materi 11 Tunjangan dan Imbalan Nonfinansial

MSDM Materi 11 Tunjangan dan Imbalan Nonfinansial MSDM Materi 11 Tunjangan dan Imbalan Nonfinansial http://deden08m.com 1 Pengertian Tunjangan Tunjangan (Kompensasi Finansial Tidak Langsung): Meliputi seluruh imbalan finansial yang tidak termasuk dalam

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM UTAMA KARYA

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM UTAMA KARYA PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM UTAMA KARYA Oleh : Annisa Khajar Nuryasih NIM 2011-11-018 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : ERGONOMI KODE MATAKULIAH / SKS = IT / 2 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : ERGONOMI KODE MATAKULIAH / SKS = IT / 2 SKS TIU : Mahasiswa mampu memahami konsep-konsep dalam psikologi kognitif dan menyadari adanya proses-proses kognitif manusia untuk selanjutnya dapat menerapkan dalam meningkatkan fungsi kognitif pribadi.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Aamodt, M. G. (2010). Industrial/Organizational Psychology (6th ed.). US:

DAFTAR PUSTAKA. Aamodt, M. G. (2010). Industrial/Organizational Psychology (6th ed.). US: DAFTAR PUSTAKA Aamodt, M. G. (2010). Industrial/Organizational Psychology (6th ed.). US: Wadsworth Cengage Learning. Arishanti, K. I. (2007). Budaya Organisasi, Komitmen Organisasional, dan Kepuasan Kerja

Lebih terperinci

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-6 (UAS)

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-6 (UAS) Penempatan School of Communication Pegawai & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-6 (UAS) Job Design and Stress Management Job Design Proses

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DENGAN STRES KERJA PADA ANAK BUAH KAPAL YANG BEKERJA DI KAMAR MESIN KAPAL MANADO-SANGIHE PELABUHAN MANADO TAHUN 2015 Handre Sumareangin* Odi Pinontoan* Budi T. Ratag* *Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH MUSIK TERHADAP SEMANGAT KERJA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DIBAGIAN LINTING ROKOK PT. DJITOE INDONESIA TOBAKO SURAKARTA

PENGARUH MUSIK TERHADAP SEMANGAT KERJA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DIBAGIAN LINTING ROKOK PT. DJITOE INDONESIA TOBAKO SURAKARTA PENGARUH MUSIK TERHADAP SEMANGAT KERJA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DIBAGIAN LINTING ROKOK PT. DJITOE INDONESIA TOBAKO SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Kesimpulan dalam penelitian ini berdasarkan pada hasil pembahasan sebagai jawaban atas rumusan masalah yang sudah dibuat dalam penelitian ini. Dari hasil pembahasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri, Sebagaimana diketahui sebuah organisasi atau perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri, Sebagaimana diketahui sebuah organisasi atau perusahaan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Hal ini dikarenakan adanya garis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kepuasan Kerja 2.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja Kepuasan kerja bukanlah berarti seberapa keras atau seberapa baik seseorang bekerja, melainkan seberapa jauh seseorang menyukai

Lebih terperinci

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan baguscipta@gmail.com ABSTRAK This research aimed to find out the correlation between motivation

Lebih terperinci

Kata kunci : Kompensasi, Pengembangan Karir dan Komitmen Organisasi

Kata kunci : Kompensasi, Pengembangan Karir dan Komitmen Organisasi Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran iklim organisasi dan kepuasan kerja, dan kinerja karyawan di PT AKR Corporindo cabang Bandung, selanjutnya untuk mengetahui pengaruh iklim

Lebih terperinci

Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014)

Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014) Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014) Andri Gunawan e-mail : mixtape.inside.andri@gmail.com Program Studi Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman modern ini, setiap perusahaan menuntut diri untuk meningkatkan dan mengembangkan perusahaannya agar dapat mengatasi persaingan yang semakin ketat. Manusia

Lebih terperinci

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Pemeliharaan Hubungan Pegawai

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Pemeliharaan Hubungan Pegawai Pemeliharaan Hubungan Pegawai Pemeliharaan Hubungan Pegawai Pengertian Usaha untuk membina dan mengembangkan kondisi fisik, mental, sikap dan perilaku karyawan agar karyawan menjadi loyal dan mampu bekerja

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KAMPUS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA (Studi Kasus Universitas Pelita Harapan Surabaya)

PENGARUH LINGKUNGAN KAMPUS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA (Studi Kasus Universitas Pelita Harapan Surabaya) PENGARUH LINGKUNGAN KAMPUS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA (Studi Kasus Universitas Pelita Harapan Surabaya) Hastuti Naibaho Jurusan Manajemen Universitas Pelita Harapan Surabaya Email: hastuti.naibaho@uphsurabaya.ac.id

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA KARYAWAN KANTOR PUSAT OPERASIONAL PT.

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA KARYAWAN KANTOR PUSAT OPERASIONAL PT. ISSN 2302-0199 9 Pages pp. 135-143 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA KARYAWAN KANTOR PUSAT OPERASIONAL PT. BANK ACEH Yusnimar 1, Mukhlis Yunus

Lebih terperinci

Pengaruh Stres, Kepuasan, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Karyawan Telkomsel Distribution Center Kabupaten Jember

Pengaruh Stres, Kepuasan, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Karyawan Telkomsel Distribution Center Kabupaten Jember Pengaruh Stres, Kepuasan, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Karyawan Telkomsel Distribution Center Kabupaten Jember The Influence of Stress, Satisfaction, and Organizational

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keinginan individu bersumber pada kebutuhan masing-masing individu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keinginan individu bersumber pada kebutuhan masing-masing individu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keinginan individu bersumber pada kebutuhan masing-masing individu. Masing-masing individu meletakkan titik berat yang berlainan mengenai kebutuhan dan keinginannya.

Lebih terperinci

TESIS PROGRAM. Diajukan Kepada. Oleh : BUDI SANTOSO

TESIS PROGRAM. Diajukan Kepada. Oleh : BUDI SANTOSO ROTASI, MUTASI DAN PROMOSI KARYAWAN DI KANTOR PELAYANANN PAJAK PRATAMA KLATEN TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: job characteristic, job satisfaction. Universtas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: job characteristic, job satisfaction. Universtas Kristen Maranatha ABSTRACT Employee job satisfaction is very influential on organizational survival. One of many other things that affect job satisfaction is job characteristics. The purpose of this research was to find

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu: a. Tingkat beban

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM ROTASI KERJA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PUSTAKAWAN DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

PENGARUH SISTEM ROTASI KERJA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PUSTAKAWAN DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO PENGARUH SISTEM ROTASI KERJA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PUSTAKAWAN DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO Oleh : Sabtuti Martikasari* Pembimbing : Drs. P. Anggardjitono Pras Jurusan Ilmu Perpustakaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Semakin banyaknya orang yang ingin menjaga kondisi tubuhnya

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Semakin banyaknya orang yang ingin menjaga kondisi tubuhnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan teknologi sudah semakin maju. Melalui perkembangan teknologi ini maka semakin banyak bidang lain yang berpengaruh dalam kehidupan kita,

Lebih terperinci

Variabel Semangat Kerja dan Indikator Pengukurannya

Variabel Semangat Kerja dan Indikator Pengukurannya Variabel Semangat Kerja dan Indikator Pengukurannya Oleh: Didit Darmawan (Staf Pengajar Program Pascasarjana STIE Mahardhika Surabaya) Pendahuluan Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang

Lebih terperinci

Pengaruh Lingkungan Kerja, Karakteristik Pekerjaan, dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Cabang Jember

Pengaruh Lingkungan Kerja, Karakteristik Pekerjaan, dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Cabang Jember Pengaruh Lingkungan Kerja, Karakteristik Pekerjaan, dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan di The Effect Of Enviromental Work, Work Characteristhics and Motivation on Employees Performance at Restu Teguh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Psikologi dalam sebuah organisasi memberikan peranan penting pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Psikologi dalam sebuah organisasi memberikan peranan penting pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Psikologi dalam sebuah organisasi memberikan peranan penting pada area-area seperti pengembangan SDM (Losyk, 2005:65). Dalam sebuah perusahaan permasalahan psikologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dalam era persaingan global yang semakin ketat seperti saat ini, sangat dibutuhkan pemimpin yang dapat mempertahankan eksistensi usaha bisnis agar tidak kalah atau

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 Eli Puteri Wati 1 Ranti Nazmi 2 Meldawati 3 Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. uang, peralatan, dan bahan mentah. Kedua unsur tersebut dalam

BAB I PENDAHULUAN. uang, peralatan, dan bahan mentah. Kedua unsur tersebut dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai suatu sistem sosial memiliki dua unsur utama, yaitu sumber daya manusia dan sumber daya bukan manusia, seperti mesin-mesin, uang, peralatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi atau perusahaan yang maju tentunya tidak lain didukung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi atau perusahaan yang maju tentunya tidak lain didukung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah organisasi atau perusahaan yang maju tentunya tidak lain didukung pula oleh sumber daya manusia yang berkualitas, baik dari segi mental, spritual maupun

Lebih terperinci

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA PADANG

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA PADANG KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA PADANG Sulastri Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang Email : lastri_ilham@yahoo.com ABSTRAK Komunikasi merupakan salah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Setiap organisasi atau perusahaan pada umumnya memiliki tujuan-tujuan tertentu, dimana tujuan tersebut

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA BANJARMASIN

PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA BANJARMASIN DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.2 September 2016 PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA BANJARMASIN

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PERPUSTAKAAN DI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PERPUSTAKAAN DI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PERPUSTAKAAN DI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : insentif, kepuasan kerja, komitmen organisasional dan motivasi kerja. ABSTRACT

ABSTRAK. Kata kunci : insentif, kepuasan kerja, komitmen organisasional dan motivasi kerja. ABSTRACT 1 ABSTRAK Istilah insentif yang digunakan dalam penelitian ini adalah sejauh mana insentif dapat memotivasi anggota organisasi (karyawan) untuk mencapai tujuan organisasi (perusahaan). Tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan teori, hasil penelitian, dan pengujian analisis regresi linear berganda yang dilakukan mengenai pengaruh lingkungan kerja sosial,

Lebih terperinci

KEPUASAN KERJA. Tugas Mata Kuliah Perilaku Organisasi. DISUSUN OLEH : 1. Ulfa Qorrirotun Nafis ( ) 2. Dede Hidayat ( )

KEPUASAN KERJA. Tugas Mata Kuliah Perilaku Organisasi. DISUSUN OLEH : 1. Ulfa Qorrirotun Nafis ( ) 2. Dede Hidayat ( ) KEPUASAN KERJA Tugas Mata Kuliah Perilaku Organisasi DISUSUN OLEH : 1. Ulfa Qorrirotun Nafis (2016 804 059) 2. Dede Hidayat (2016 804 049) KEPUASAN KERJA 1. Pengertian Kepuasan Kerja Menurut Hasibuan (2007)

Lebih terperinci

MATERI PERILAKU ORGANISASI

MATERI PERILAKU ORGANISASI PRILAKU ORGANISASI MATERI PERILAKU ORGANISASI Apa itu Perilaku Organisasi Dasar Dasar Perilaku Organisasi Sikap dan Kepuasan Kerja Kepribadian dan Nilai Persepsi dan Pembuatan Keputusan Individual Motivasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama yang tidak dapat digantikan oleh unsur apapun.

BAB I PENDAHULUAN. utama yang tidak dapat digantikan oleh unsur apapun. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan unsur manusia merupakan perangkat yang paling menentukan dalam mencapai tujuan kegiatannya, terutama berkaitan erat dengan kebijaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis dewasa ini yang tumbuh dan berkembang dengan sangat dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien artinya dapat dengan

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI SMA NEGERI I SURAKARTA. Oleh: Kutnainah (NPM : ), Kim Budiwinarto ABSTRACT

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI SMA NEGERI I SURAKARTA. Oleh: Kutnainah (NPM : ), Kim Budiwinarto ABSTRACT FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI SMA NEGERI I SURAKARTA Oleh: Kutnainah (NPM : 201114023), Kim Budiwinarto ABSTRACT Employee satisfaction employee takkala an issue that should

Lebih terperinci

IKLIM ORGANISASI, STRES KERJA, DAN KEPUASAN KERJA PADA PERAWAT

IKLIM ORGANISASI, STRES KERJA, DAN KEPUASAN KERJA PADA PERAWAT IKLIM ORGANISASI, STRES KERJA, DAN KEPUASAN KERJA PADA PERAWAT Delon Y.N. Runtu 1 M.M. Nilam Widyarini 2 1,2 Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Depok 16424, Jawa Barat 2

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen 2.1.1.1 Definisi Manajemen Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan pengarahan suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini pertumbuhan perusahaan di Indonesia sangat pesat oleh sebab itu persaingan antara perusahan sangat ketat sehingga menyebabkan perusahaan mulai berlomba-lomba

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH SISTEM KOMPENSASI, KEPUASAN KERJA KARYAWAN DAN STRESS KERJA KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. VALVEINDO TEKNIK PRATAMA

ANALISIS PENGARUH SISTEM KOMPENSASI, KEPUASAN KERJA KARYAWAN DAN STRESS KERJA KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. VALVEINDO TEKNIK PRATAMA ANALISIS PENGARUH SISTEM KOMPENSASI, KEPUASAN KERJA KARYAWAN DAN STRESS KERJA KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. VALVEINDO TEKNIK PRATAMA Dwi Putra Sugianto Mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH KONFLIK PERAN DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KEPUASAN KERJA (STUDI PEGAWAI DIVISI KONSTRUKSI IV

PENGARUH KONFLIK PERAN DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KEPUASAN KERJA (STUDI PEGAWAI DIVISI KONSTRUKSI IV Diana Putri Widiasari, Budiono PENGARUH KONFLIK PERAN DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KEPUASAN KERJA (STUDI PEGAWAI DIVISI KONSTRUKSI IV di PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk. SURABAYA) Diana Putri Widiasari

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Pemberdayaan, Kepuasan Kerja, Turnover Intention. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Pemberdayaan, Kepuasan Kerja, Turnover Intention. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal penting untuk menghindari permasalahan turnover intention. Banyak faktor yang menyebabkan karyawan ingin keluar dari perusahaan antara lain pemberdayaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. terjadinya tindakan tidak aman (unsafe act) di kalangan para pekerja konstruksi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. terjadinya tindakan tidak aman (unsafe act) di kalangan para pekerja konstruksi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan analisis faktor penyebab terjadinya tindakan tidak aman (unsafe act) di kalangan para pekerja konstruksi serta

Lebih terperinci