BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan Tugas akhir yang dikerjakan oleh penulis ini adalah menganalisis dan mengimplementasikan sebuah metode yang nantinya akan digunakan untuk melakukan pencarian sebuah dokumen yang dilakukan dalam sebuah PC (Personal Computer). Adapun teori-teori yang mendasari dan saling melengkapi dalam pembuatan tugas akhir ini adalah tentang Sistem Temu Kembali Informasi, metode Latent Semantic Indexing dan Bahasa Pemrograman Delphi. Pada saat ini informasi sangat lah mudah didapat salah satunya adalah dari internet kita dapat mendapatkan informasi yang sangat luas. Dengan semakin bertambahnya informasi, pendayagunaan sistem temu kembali informasi menjadi penting agar dapat menghemat waktu dan kerja untuk mendapatkan informasi yang terkandung di dalam dokumen-dokumen tersebut. Misalnya pencarian dokumendokumen yang relevan terhadap kebutuhan informasi pengguna. Pada prinsipnya, penyimpanan informasi dan proses pencarian kembali informasi tersebut sifatnya sederhana, selama ada kumpulan dokumen yang disimpan dan pengguna yang memberikan pertanyaan ataupun kebutuhan. Maka sistem temu balik informasi dapat mengembalikan kumpulan dokumen yang dianggap relevan dengan menghitung similarity atau tingkat kesamaan antara dokumen dengan query yang diberikan [7]. 2.2 Information Retrieval

2 Information Retrieval (IR) adalah suatu sistem yang digunakan untuk menemukan kembali (retrieve) informasi-informasi yang relevan terhadap kebutuhan pengguna dari suatu kumpulan informasi secara otomatis [2]. Salah satu aplikasi dari IR adalah mesin pencari yang dapat diterapkan di berbagai bidang. Pada mesin pencari dengan IR pengguna dapat memasukkan query yang bebas dalam arti kata query yang sesuai dengan bahasa manusia dan sistem dapat menemukan dokumen yang sesuai dengan query yang ditulis oleh user [5]. Model sistem IR menentukan detail sistem IR yaitu, meliputi: 1. Representasi dokumen dan query. 2. Fungsi pencarian. 3. Notasi kesesuaian (relevance notation) dokumen terhadap query. Yang dimaksud dengan representasi dokumen atau query adalah kumpulan kalimat yang menyatu menjadi paragrap kemudian menjadi bab dan menjadi satu buku, atau disebut juga dengan kumpulan kata yang menyusun menjadi kalimat. Sedangkan yang dimaksud dengan fungsi pencarian adalah bagaimana mesin mengolah query untuk dicocokkan dengan dokumen, lalu mengambil dokumen yang relevan. Bagian ini terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu: 1. Cara memilih kata (term) untuk indeks. 2. Cara mengindeks kata. 3. Cara membobot kata. Bagian yang paling signifikan pengaruhnya adalah pembobotan kata. Cara pembobotan kata mencirikan bagaimana sebuah sistem temu kembali informasi di bangun. Notasi kesesuaian adalah hubungan yang terjadi antara query dengan hasil pencarian. Sistem temu kembali informasi digunakan untuk menemukan kembali informasi-informasi yang relevan terhadap kebutuhan pengguna dari suatu kumpulan informasi secara otomatis.

3 Gambar 2.1 Bagian-Bagian Sistem Temu Kembali Informasi [5] Gambar 2.1 memperlihatkan bahwa terdapat dua buah alur operasi pada sistem temu kembali informasi. Alur pertama dimulai dari koleksi dokumen dan alur kedua dimulai dari query pengguna. Alur pertama yaitu pemrosesan terhadap koleksi dokumen menjadi pangkalan data indeks dan tidak tergantung pada alur kedua. Sedangkan alur kedua tergantung dari keberadaan pangkalan data indeks yang dihasilkan pada alur pertama [12]. Bagian-bagian dari sistem IR menurut gambar 2.1 meliputi: 1. Text operation (operasi terhadap teks) yang meliputi pemilihan kata-kata dalam query maupun dokumen (term selection) dalam transformasi dokumen atau query menjadi term index (indeks dari kata-kata). 2. Query formulation (formulasi terhadap query) yaitu memberi bobot pada kata indeks query. 3. Ranking (perangkingan), mencari dokumen-dokumen yang relevan terhadap query dan mengurutkan dokumen tersebut berdasarkan kesesuaiannya dengan query. 4. Indexing (indeks), membangun pangkalan data indeks dari koleksi dokumen. Dilakukan terlebih dahulu sebelum pencarian dokumen dilakukan.

4 Sistem Temu Kembali Informasi menerima query dari pengguna, kemudian melakukan perangkingan terhadap dokumen pada koleksi berdasarkan kesesuaiannya dengan query. Hasil perangkingan yang diberikan kepada pengguna merupakan dokumen yang menurut sistem relevan dengan query. Namun relevansi dokumen terhadap suatu query merupakan penilaian pengguna yang subjektif dan dipengaruhi banyak faktor seperti topik, pewaktuan, sumber informasi maupun tujuan pengguna. Sistem temu kembali informasi terutama berhubungan dengan pencarian informasi yang isinya tidak memiliki struktur. Demikian pula ekspresi kebutuhan pengguna yang disebut query, juga tidak memiliki struktur. Hal ini yang membedakan sistem temu kembali informasi dengan sistem basis data. Dokumen adalah contoh informasi yang tidak terstruktur. Isi dari suatu dokumen sangat tergantung pada pembuat dokumen tersebut [16]. Sistem Temu Kembali Informasi sebagai sistem yang berfungsi untuk menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan pemakai, merupakan salah satu tipe sistem informasi. Salah satu hal yang perlu diingat adalah bahwa informasi yang diproses terkandung dalam sebuah dokumen yang bersifat tekstual. Dalam konteks ini, temu kembali informasi berkaitan dengan representasi, penyimpanan, dan akses terhadap dokumen representasi dokumen. Dokumen yang ditemukan tidak dapat dipastikan apakah relevan dengan kebutuhan informasi pengguna yang dinyatakan dalam query. Pengguna Sistem Temu Kembali Informasi sangat bervariasi dengan kebutuhan informasi yang berbeda-beda. Tujuan dari sistem IR adalah: 1. Menemukan seluruh dokumen yang relevan terhadap suatu query. 2. Hanya menemukan dokumen relevan saja, artinya tidak terdapat dokumen yang tidak relevan pada dokumen hasil pencarian. 2.3 Searching Searching adalah program komputer yang digunakan untuk menemukan dokumendokumen yang ada dalam komputer pribadi. Searching berusaha meminta content

5 yang akan menjadi patokan pencarian sebuah dokumen dengan kriteria yang spesifik (biasanya yang berisi kata atau frasa yang kita tentukan) dan memperoleh daftar file yang memenuhi kriteria tersebut. Searching biasanya menggunakan indeks untuk mencari dokumen setelah pengguna memasukkan kriteria pencarian [2]. Searching dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan cara umum dan canggih. Perbedaannya pada informasi yang Anda masukkan tempat pencarian, semakin banyak dan akurat kata yang bersangkutan dan parameter pencariannya akan semakin akurat pula hasilnya. Pada pencarian canggih Anda dapat memasukkan cukup banyak parameter pencarian. Metode searching umum akan mencari kata kunci yang Anda masukkan ke semua informasi dalam katalog dan naskah data. Karenanya cenderung hasil pencarian cukup banyak dan kurang akurat, namun semua data yang berhubungan dengan kata kunci tersebut akan ditampilkan [5]. Pencarian dapat dibagi 2 bagian, yaitu: 1. Pencarian internal adalah pencarian terhadap sekumpulan data yang disimpan di dalam memori utama. 2. Pencarian eksternal adalah pencarian terhadap sekumpulan data yang disimpan di dalam memori sekunder, seperti disk. 2.4 Pengantar Umpan Balik Relevansi Mendapatkan hasil pencarian yang sesuai dengan kebutuhan dalam suatu koleksi dokumen yang besar merupakan hal sulit. Usaha pengguna secara manual untuk memilah-milah dokumen yang sesuai dengan kebutuhannya ternyata sangat besar. Hasil pencarian merupakan sejumlah dokumen yang relevan menurut sistem, namun relevansi merupakan hal yang subjektif. Query yang baik adalah query yang mampu merangkum kebutuhan informasi pengguna. Kunci pencarian yang tepat adalah formulasi query yang baik dan sesuai. Namun bagi kebanyakan pengguna, memformulasikan query yang baik tidak mudah. Karena sangat bergantung berbagai faktor seperti latar belakang pengetahuan

6 pengguna terhadap koleksi dokumen, lingkungan sistem temu kembali informasi, maupun pengetahuan pengguna mengenai koleksi dokumen maupun topik kebutuhan yang dicari. Penanganan umpan balik relevansi merupakan proses formulasi ulang query awal berdasarkan informasi umpan balik relevansi dari pengguna terhadap dokumendokumen hasil pencarian awal. Berdasarkan umpan balik, sistem secara otomatis akan menentukan query baru dan melakukan pencarian berdasarkan query baru tersebut. Proses umpan balik dapat diulang terus, sampai pengguna menilai bahwa kebutuhannya sudah terpenuhi. 2.5 Istilah Pencarian Apa saja yang diketik dalam kotak pertanyaan dianggap sebagai daftar kata atau istilah pencarian. Suatu istilah dapat mengandung hanya huruf A-Z dan angka 0-9. Istilah dipisahkan dengan spasi. Semua tanda lain (seperti tanda baca) diabaikan. Kata yang mengandung tanda baca tidak dapat dicari. Misalnya, pertanyaan Lada di Bangka Belitung: peluang untuk agribisnis Dianggap sebagai Lada di Bangka Belitung peluang untuk agribisnis 2.6 Preferensi Pencarian Penyesuaian dalam pencarian dengan menggunakan pemakaian huruf besar/kecil dianggap sama. Penggunaan preferensi pencarian ini dilakukan semata-mata karena

7 tidak menggunakan case sensitive, karena penggunaan ini digunakan untuk mempermudah pencarian. Misalnya, pertanyaan: PETRONAS BUILDING Akan dianggap sama dengan: Petronas building 2.7 Antarmuka Pencarian Berbagai macam model antarmuka pencarian, ada yang menggunakan antarmuka dengan menggunakan operator dan tanda-tanda baca, ada juga menggabungkannya dengan fungsi-fungsi lain. Penggunaan keyword dilakukan dengan mengetikkan frasa tanpa menggunakan operator Boolean ataupun tanda-tanda baca. Penggunaan antarmuka pencarian pada searching dokumen ini hanya dengan menggunakan teks atau frasa yang akan menjadi patokan dalam pencarian dokumen yang dilakukan. Proses pencarian dokumen tidak mengenal operator atau tanda-tanda baca dan sejenisnya. 2.8 Ranking

8 Ranking adalah sebuah algoritma yang telah dipatenkan yang berfungsi menentukan dokumen-dokumen yang lebih sesuai. Ranking merupakan sebuah fitur utama dalam pencarian. Halaman yang penting tidak akan berarti jika tidak cocok dengan kata kunci yang dicari. Jadi, dengan memadukan ranking halaman dengan teks yang cocok dengan teknik dekomposisi nilai singular untuk mencari halaman yang keduanya penting dan relevan untuk pencarian. Cara yang digunakan untuk menentukan kualitas ranking sebuah halaman dengan menentukan isi dokumen tersebut. Pendekatan yang digunakan adalah dengan mengetahui isi dokumen yang memiliki kesesuaian dengan kata kunci merupakan ranking tertinggi. Dengan menggunakan pendekatan ranking, proses terjadi secara rekursif dimana sebuah ranking akan ditentukan dengan cocoknya kata kunci dengan isi dokumen. Hal inilah yang menjadi patokan utama dalam menentukan ranking dokumen. Oleh karena itu penggunaan sebuah ranking sangat mempengaruhi seberapa cocok atau tidaknya dokumen yang dihasilkan dalam pencarian. Ranking juga digunakan sebagai patokan seberapa besar keterkaitan dokumen dengan kata kunci Cara Meranking Dalam melakukan pencarian sebuah dokumen, terlebih dahulu dengan memasukkan keyword sebagai acuan yang akan digunakan. Contoh: sistem informasi geografis Maka dapat disimpulkan, kata-kata yang akan ditemukan pada keyword diatas adalah: Sistem informasi geografis

9 Sistem informasi Informasi geografis sistem informasi geografis Proses meranking dilakukan dengan mengetahui seberapa besar hubungan yang ada antara keyword dengan dokumen yang ditemukan. Maka dapat disimpulkan dokumen tersebut merupakan dokumen yang relevan dan berada dikedudukan paling atas. 2.9 Algoritma pencarian Algoritma pencarian (searching algorithm) adalah algoritma yang menerima sebuah argumen kunci dan dengan langkah-langkah tertentu akan mencari rekaman dengan kunci tersebut. Setelah proses pencarian dilaksanakan, akan diperoleh salah satu dari dua kemungkinan, yaitu data yang dicari ditemukan (successful) atau tidak ditemukan (unsuccessful) [14]. Metode pencarian data dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pencarian internal (internal searching) dan pencarian eksternal (external searching). Pada pencarian internal, semua rekaman yang diketahui berada dalam pengingat komputer sedangkan pada pencarian eksternal, tidak semua rekaman yang diketahui berada dalam pengingat komputer, tetapi ada sejumlah rekaman yang tersimpan dalam penyimpan luar misalnya pita atau cakram magnetis. Kata atau frasa kunci yang dimasukkan pemakai merupakan masalah yang harus dipecahkan. Mekanisme evaluasi akan mengakses database untuk menganalisis

10 dari berbagai sisi dibandingkan dengan kata atau frasa kunci yang diterima. Sebagai solusi searching memberikan sejumlah referensi terhadap sumber data yang dianggap ketika pengguna mencari dokumen maka search engine akan mengakses data yang telah dikumpulkan sebelumnya. Pencarian tersebut dilakukan berdasarkan kata kunci yang dimasukkan oleh pengguna. Pada umumnya algoritma searching mencari kata dalam dokumen dan menghitung banyaknya kemunculan kata tersebut. Dengan cara membandingkan pola dengan teks, maka didapatlah hubungan antar kata kunci dengan dokumen. Kemudian dokumen yang memiliki lebih banyak jumlah kata kunci tersebut berada di urutan paling atas. Tetapi cara ini kurang efektif sebab banyaknya kemunculan kata tidak selalu menentukan isi dokumen. Dan bahkan tidak berhubungan sama sekali dengan apa yang dicari oleh pengguna [13] Latent Semantic Indexing Latent Semantic Indexings (LSI) adalah metode pengindeksan dan pencarian yang menggunakan teknik matematika yang disebut Dekomposisi Nilai Singular (SVD) untuk mengidentifikasi pola hubungan antara istilah dan konsep-konsep yang terkandung dalam sebuah koleksi teks yang tidak terstruktur. LSI didasarkan pada prinsip bahwa kata-kata yang digunakan dalam konteks yang sama cenderung memiliki makna yang sama [3]. Dengan memanfaatkan semantic structure (struktur asosiasi kata-kata/term dengan dokumen) yang secara implisit terdapat dalam suatu dokumen, LSI dapat melakukan pencarian dokumen-dokumen yang relevan dengan term yang terdapat dalam query. Metode ini menggunakan teknik SVD untuk melakukan dekomposisi terhadap term-document matrix menjadi 3 matriks singular. Kemudian dilakukan rank-lowering terhadap ketiga matriks tersebut dengan cara menyimpan beberapa nilai singular terbesar dan mengabaikan sisanya, sehingga diharapkan dapat diperoleh semantic structure yang sesuai.

11 Metode LSI mengasumsikan bahwa terdapat sebuah latent semantic structure, yaitu sebuah struktur semantic dalam setiap dokumen yang tersembunyi (latent) oleh adanya noise yang disebabkan oleh keberagaman pemakaian kata dalam penulisan dokumen tersebut. LSI menggunakan metode statistik untuk mengestimasi struktur tersebut, dan menghilangkan noise yang ada. Penggambaran terms dan dokumen berdasarkan struktur tersebut digunakan untuk proses indexing dan retrieval. Dengan menggunakan SVD, dapat dibangun sebuah semantic space, yaitu sebuah vectorial model di mana terms dan dokumen-dokumen yang relevan di letakkan berdekatan satu dengan yang lainnya, sehingga terms yang tidak terdapat dalam suatu dokumen dapat berada berdekatan dengan dokumen tersebut, jika memiliki pola asosiasi yang sesuai. Query yang diberikan pada proses pencarian akan ditranslasikan sebagai sebuah titik dalam semantic space tersebut dan akan mengembalikan dokumen-dokumen yang berada di dekatnya. Ide yang melandasi LSI adalah kumpulan semua kata dalam konteks tertentu di mana kata yang muncul atau tidak muncul, menyediakan batasan untuk menentukan kesamaan arti dari sebuah kata dan kumpulan kata yang lainnya [1]. Pada LSI arti dari sebuah kata direpresentasikan sebagai rata-rata dari semua bagian kata yang muncul dalam setiap kalimat. Demikian pula, makna dari sebuah kalimat adalah rata-rata dari makna semua kata yang terkandung di dalam kalimat tersebut. LSI memiliki kemampuan untuk secara bersama mendapatkan pengetahuan akan kata-kata maupun kalimat sedemikian rupa dengan menggunakan Singular Value Decomposition (SVD) sebagai pondasi matematikanya. Proses pencarian dengan metode LSI pada sistem ini menerima masukan berupa sebuah keyword yang akan dicari pada dokumen. Pada proses pencarian dengan metode LSI kata-kata yang unik pada setiap dokumen akan direpresentasikan sebagai baris matriks dan dokumen-dokumen akan direpresentasikan sebagai kolom matriks. Nilai dari matriks tersebut adalah banyaknya kemunculan sebuah kata di setiap dokumen yang akan dibandingkan Singular Value Decomposition

12 Metode LSI menggunakan metode Singular Value Decomposition (SVD) pada matriks kata-dokumen untuk membentuk suatu semantic space di mana kata-kata dan dokumen-dokumen yang hampir sama di letakkan berdekatan satu sama lain [6]. Sebuah matriks A berukuran m x n dapat difaktorkan menjadi A=Q1 Q T 2 =(orthogonal) (diagonal) (orthogonal). Kolom dari matriks Q 1 (m x m) adalah eigenvector dari matriks AA T, dan kolom dari matriks Q 2 (n x n) adalah eigenvector dari matriks A T A. Singular values dalam diagonal dari matriks ( m x n) adalah akar kuadrat dari eigenvalues yang tidak bernilai 0 dari kedua matriks AA T dan A T A [1]. Persamaan untuk SVD dapat dituliskan sebagai berikut. A= USV T Dimana: A adalah matriks asal U adalah matriks singular kiri S adalah matriks diagonal dari nilai singular V T transpose dari matrik singular kanan Perhitungan SVD meliputi pencarian eigenvalues dan eigenvector dari AA T dan A T A. kolom-kolom matriks singular kiri U berisikan eigenvector dari AA T, eigenvector dari A T A mengisi kolom-kolom matriks singular kanan V, dan akar kuadrat dari eigenvalues dari AA T atau A T A mengisi nilai singular dari matriks S Eigenvalue dan Eigenvector Matriks Permasalahan transformasi matriks regular menjadi matriks singular disebut sebagai eigenvalues problem. Sebuah vektor v dengan N dimensi adalah eigenvector dari sebuah matriks persegi (NxN) A jika memenuhi persamaan: Av=λv

13 Di mana λ adalah skalar terhadap v, yaitu eigenvalue dari matriks A. Untuk mendapatkan eigenvalue digunakan persamaan: P(λ):=det(A-λI)=0 Di mana: P(λ) adalah characteristic polynomial, yaitu sebuah persamaan polinomial terhadap λ, yang memiliki N 2 solusi yan berbeda, di mana 1 N 2 N. I adalah matriks identitas NxN Term-Document Matrix Term-document matrix adalah sebuah matriks yang berisikan jumlah kemunculan terms dalam suatu koleksi dokumen. Terms yang digunakan dalam hal ini tidak meliputi terms berupa frasa namun hanya dibatasi pada terms berupa kata tunggal, karena penyimpanan frasa akan menambah jumlah kata yang tidak sesuai karena frasa terdiri atas 1 atau lebih kata. Pada matriks ini, kolom mewakili dokumen, dan baris mewakili terms. Berikut ini diberikan contoh data dari dokumen-dokumen dan matriks katadokumen. Example of text data: Titles of Some Technical Memos c1: Human machine interface for Lab ABC computer application c2: A survey of user opinion of computer system response time c3: The EPS user interface management system c4: System and human system engineering testing of EPS c5: Relation of user perceived response time to error measurement m1: The generation of random, binary, ordered trees m2: The intersection graph of paths in trees m3: Graph minors IV: Widths of trees and well-quasi-ordering m4: Graph minors: A survey

14 Gambar 2.2 Contoh Teks untuk LSI [10] Pada Gambar 2.2 terdapat 9 judul teks yang masing-masing dianggap sebagai sebuah dokumen. Dokumen yang namanya diawali huruf "c" berisi judul dengan topik interaksi manusia-komputer sedangkan dokumen yang namanya diawali huruf "m" berisi judul dengan topik graph. Kata-kata yang dimasukkan ke dalam matriks hanya kata-kata yang dicetak miring, yaitu kata yang setidaknya muncul dua kali pada dokumen yang berbeda. Hasil representasi matriks ini dapat dilihat pada Gambar 2.3. Tabel 2.1 Contoh Matriks Kata-Dokumen [10] c1 c2 c3 c4 c5 m1 m2 m3 m4 Human Interface Computer User System Response Time EPS Survey Trees Graph Minor Term-document matrix dapat berukuran sangat besar, terdiri atas ribuan baris dan kolom, dan tahap selanjutnya perlu dilakukan dekomposisi terhadap matriks ini, maka untuk mempersingkat proses, perlu dilakukan penyederhanaan terhadap termdocument matrix.

15 Term-document matrix hanya perlu menyimpan term yang dapat menjelaskan isi dari suatu dokumen atau disebut juga sebagai content words. Kata-kata yang merupakan stopwords, yakni kata-kata yang tidak memiliki makna jika berdiri sendiri dapat diabaikan. Dengan term-document matrix yang ada, bobot setiap kata (term weight) hanya bergantung pada jumlah kata pada tiap dokumen. Bobot tersebut disebut sebagai local weight karena hanya berlaku pada tiap-tiap dokumen. Pada perhitunga local weight, terms yang muncul berulang kali pada suatu dokumen akan memiliki bobot yang lebih besar. Bobot terms untuk keseluruhan koleksi dokumen disebut sebagai global weight, perhitungan global weight berkebalikan dengan local weight, di mana terms yang muncul pada dokumen tertentu saja dianggap lebih signifikan sehingga memiliki bobot yang lebih besar Text Mining Secara sederhana data mining adalah penambangan atau penemuan informasi baru dengan mencari pola atau aturan tertentu dari sejumlah data yang sangat besar. Data mining juga disebut sebagai serangkaian proses untuk menggali nilai tambah berupa pengetahuan yang selama ini tidak diketahui secara manual dari suatu kumpulan data. Data mining, sering juga disebut sebagai knowledge discovery in database (KDD). KDD adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan, pemakaian data, historis untuk menemukan keteraturan, pola atau hubungan dalam set data berukuran besar [8]. Data mining diartikan sebagai suatu proses ekstraksi informasi berguna dan potensial dari sekumpulan data yang terdapat secara implisit dalam suatu basis data. Ekstraksi informasi dari sekumpulan dokumen teks dapat dilakukan dengan text mining. Text mining, sering disebut juga teks data mining, merupakan proses menghasilkan informasi berkualitas dari sekumpulan dokumen teks [4]. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa data mining adalah suatu teknik menggali informasi berharga yang terpendam atau

16 tersembunyi pada suatu koleksi data (database) yang sangat besar sehingga ditemukan suatu pola yang menarik yang sebelumnya tidak diketahui. Kata mining sendiri berarti usaha untuk mendapatkan sedikit barang dari sejumlah besar material dasar. Karena itu data mining sebenarnya memiliki akar yang panjang dari bidang ilmu seperti kecerdasan buatan, machine learning, statistik dan database. Tujuan dari text mining adalah untuk mendapatkan informasi yang berguna dari sekumpulan dokumen. Jadi, sumber data yang digunakan pada text mining adalah kumpulan teks yang memiliki format yang tidak terstruktur atau minimal semi terstruktur. Adapun tugas khusus dari text mining antara lain yaitu pengkategorian teks (text categorization) dan pengelompokkan teks (text clustering) [5]. Algoritma yang digunakan pada text mining, biasanya tidak hanya melakukan perhitungan hanya pada dokumen, tetapi pada juga feature. Empat macam feature yang sering digunakan: 1. Character, merupakan komponen individual, biasa huruf, angka, karakter spesial dan spasi. 2. Words. 3. Term merupakan single word dan frasa multiword yang terpilih secara langsung dari teks. 4. Concept, merupakan feature yang degenerate dari sebuah dokumen secara manual. Proses text mining meliputi proses tokenizing, filtering, dan stemming. 1. Tokenizing Tokenizing adalah proses penghilangan tanda baca pada kalimat yang ada dalam dokumen sehingga menghasilkan kata-kata yang berdiri sendiri. 2. Filtering Tahap filtering adalah tahap pengambilan kata-kata yang penting dari hasil tokenizing. 3. Stemming

17 Stemming adalah proses mengubah kata menjadi kata dasarnya dengan menghilangkan imbuhan-imbuhan pada kata dalam dokumen atau mengubah kata kerja menjadi kata benda. Namun pada penelitian kali ini proses text mining yang dilakukan hanya pada tahap tokenizing dan filtering Bahasa Pemrograman Delphi Aplikasi Borland Delphi akan digunakan dalam pengimplementasian program yang akan mendukung skripsi ini. Borland Delphi merupakan salah satu bahasa pemrograman yang bekerja dalam sistem operasi windows. Fasilitas-fasilitas Delphi mirip dengan fasilitasfasilitas visual basic. Keunggulan Delphi adalah pada produktivitas, kualitas pengembangan software, kecepatan, pola desain menarik dan sebagainya [11] Mengenal Lingkungan Delphi Lingkungan pengembangan terpadu atau Integrated Development Environment (IDE) adalah sebuah lingkungan di mana semua tombol perintah yang diperlukan untuk mendesain aplikasi, menjalankan dan menguji apakah sebuah aplikasi disajikan dengan baik untuk memudahkan pengembangan program. [15] Form Desainer Main Window Toolbar

18 Object Inspector Componen t Palette Gambar 2.3 Tampilan Layar Delphi 2010 [15] IDE dalam Delphi terbagi menjadi enam bagian utama, yaitu sebagai berikut: 1. Main Window (Jendela Utama) Jendela utama adalah bagian dari IDE yang mempunyai fungsi yang sama dengan semua fungsi utama dari program aplikasi Windows lainnya. Jendela utama Delphi terbagi menjadi tiga bagian, berupa Main Menu, ToolBar dan Compnent Palette. 2. Toolbar Toolbar berfungsi sebagai pengganti suatu menu perintah yang sering digunakan. Pada kondisi default Delphi memiliki enam bagian toolbar, antara lain Standart, View, Debug, Desktop, Custom dan Component Palette. 3. Component Palette Bagian ini berisi ikon yang melambangkan komponen-komponen yang terdapat pada Visual Component Library (VCL). Ada beberapa page control seperti Standart, Additional, Win32, System, Data Access dan lain-lain. 4. Form Desainer Form Desainer merupakan suatu objek yang dapat dipakai sebagai tempat untuk merancang program aplikasi. Komponen-komponen yang diambil dari Component Palette ditempatkan di form ini.

19 5. Code Editor Code Editor merupakan tempat untuk menuliskan kode program. Gambar 2.4 Layar Code Editor [15] 6. Object Inspector Object Inspector digunakan untuk mengubah properti atau karakteristik dari sebuah komponen. Di dalamnya terbagi menjadi dua tab, yaitu tab properties (untuk mengubah property komponen) dan tab event (untuk menangani kejadian yang dapat direspon oleh komponen) Kelebihan Borland Delphi Borland Delphi merupakan pilihan bagi sebagian kalangan programmer untuk membuat aplikasi. Hal ini disebabkan kelebihan yang ada pada Borland Delphi. Berikut ini sebagian kecil dari banyak kelebihan Borland Delphi: 1. Berbasis Object Oriented Programming (OOP). Setiap bagian yang ada pada program dipandang sebagai suatu object yang mempunyai sifat-sifat yang dapat diubah dan diatur. Programming (OOP) Bahasa pemrograman Delphi merupakan pengembangan dari bahasa Pascal. Tetapi bukan berarti untuk mempelajari bahasa pemrograman Delphi harus mempelajari Pascal terlebih dahulu, karena Borland Delphi 7 sudah dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan bagi seorang pemula untuk merancang aplikasi berbasis windows dengan Borland Delphi.

20 2. Satu file.exe. Setelah program dirancang dalam IDE (Intergrated Development Environment) Delphi, Delphi akan mengkompilasinya menjadi sebuah file executable tunggal. 3. Program yang dibuat dapat langsung didistribusikan dan dijalankan pada komputer lain tanpa perlu menyertakan file DLL dari luar. Ini merupakan sebuah kelebihan yang sangat berarti. 4. Borland Delphi 7 hadir bersama Borland Kylix 3 yang berbasiskan Linux, sehingga memungkinkan programmer untuk membuat aplikasi multi-platform. Khusus untuk pemrograman database, Delphi menyediakan object yang sangat kuat, canggih dan lengkap, sehingga memudahkan pemrogram dalam merancang, membuat dan menyelesaikan aplikasi database yang diinginkan. Selain itu Delphi juga dapat menangani data dalam berbagai format database, misalnya format Ms- Access, SyBase, Oracle, Interbase, FoxPro, Informix, DB2 dan lain-lain. Format database yang dianggap asli dari Delphi adalah Paradox dan dbase [9].

MODUL I. A. Instalasi Borland Delphi Buka file instalasi Borland Delphi Klik Run Program. 3. Klik Next

MODUL I. A. Instalasi Borland Delphi Buka file instalasi Borland Delphi Klik Run Program. 3. Klik Next MODUL I A. Instalasi Borland Delphi 7.0 1. Buka file instalasi Borland Delphi 7.0 *) Run As Administrator Jika Menggunakan Windows Vista / 7 / 8 2. Klik Run Program 3. Klik Next 4. Isikan serial Number

Lebih terperinci

MODUL I. A. Landasan Teori. Modul Praktimum Pemrograman Visual II D3 Manajemen Informatika UNIJOYO

MODUL I. A. Landasan Teori. Modul Praktimum Pemrograman Visual II D3 Manajemen Informatika UNIJOYO MODUL I A. Landasan Teori 1. Pengantar Pemrograman Delphi Bahasa Pemrograman Delphi merupakan pemrograman Visual (berbasis windows)yang dibuat oleh sebuah Perusahaan Software Borland.Inc, Fungsi dari aplikasi

Lebih terperinci

Pemrograman Visual (Borland Delphi 7.0)

Pemrograman Visual (Borland Delphi 7.0) Pemrograman Visual (Borland Delphi 7.0) Pengenalan Aplikasi Visual Aplikasi adalah adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas

Lebih terperinci

Sistem Temu Kembali Informasi/ Information Retrieval IRS VS SI LAIN

Sistem Temu Kembali Informasi/ Information Retrieval IRS VS SI LAIN Sistem Temu Kembali Informasi/ Information Retrieval IRS VS SI LAIN Dokumen Penyimpanan yang Terorganisasi Database Mahasiswa Database Buku ID Nama Buku Pengarang 001 Information Retrieval Ricardo baeza

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya

Lebih terperinci

Tugas Makalah. Sistem Temu Kembali Informasi (STKI) TI Implementasi Metode Generalized Vector Space Model Pada Information Retrieval System

Tugas Makalah. Sistem Temu Kembali Informasi (STKI) TI Implementasi Metode Generalized Vector Space Model Pada Information Retrieval System Tugas Makalah Sistem Temu Kembali Informasi (STKI) TI029306 Implementasi Metode Generalized Vector Space Model Pada Information Retrieval System Oleh : I PUTU ANDREAS WARANU 1204505042 Dosen : I Putu Agus

Lebih terperinci

Information Retrieval

Information Retrieval Information Retrieval Budi Susanto Information Retrieval Information items content Feature extraction Structured Structured Document Document representation representation Retrieval model: relevance Similarity?

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Pada sub bab ini akan dibahas mengenai pengertian dari sistem, pengertian informasi, dan pengertian sistem informasi. 2.1.1. Pengertian Sistem

Lebih terperinci

Tugas Makalah. Sistem Temu Kembali Informasi (STKI) TI Implementasi Metode Generalized Vector Space Model Pada Information Retrieval System

Tugas Makalah. Sistem Temu Kembali Informasi (STKI) TI Implementasi Metode Generalized Vector Space Model Pada Information Retrieval System Tugas Makalah Sistem Temu Kembali Informasi (STKI) TI029306 Implementasi Metode Generalized Vector Space Model Pada Information Retrieval System Oleh : I PUTU ANDREAS WARANU 1204505042 Dosen : I Putu Agus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 SIMULASI 2.1.1 Pengertian Simulasi Simulasi adalah tiruan dari sebuah sistem dinamis dengan menggunakan model komputer untuk melakukan evaluasi dan meningkatkan kinerja sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Database Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Jogiyanto (2008, hal : 34) Suatu sistem dapat didefenisikan sebagai kumpulan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Jogiyanto (2008, hal : 34) Suatu sistem dapat didefenisikan sebagai kumpulan 17 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Jogiyanto (2008, hal : 34) Suatu sistem dapat didefenisikan sebagai kumpulan komponen yang saling berhubungan yang membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

APLIKASI PERHITUNGAN INTERPOLASI NEWTON DENGAN BORLAND DELPHI 5.0.

APLIKASI PERHITUNGAN INTERPOLASI NEWTON DENGAN BORLAND DELPHI 5.0. APLIKASI PERHITUNGAN INTERPOLASI NEWTON DENGAN BORLAND DELPHI 5.0. Ni Wayan Parwati Septiani Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik, Matematika dan IPA Universitas Indraprasta PGRI Abstract.

Lebih terperinci

1. MENGENAL VISUAL BASIC

1. MENGENAL VISUAL BASIC 1. MENGENAL VISUAL BASIC 1.1 Mengenal Visual Basic 6.0 Bahasa Basic pada dasarnya adalah bahasa yang mudah dimengerti sehingga pemrograman di dalam bahasa Basic dapat dengan mudah dilakukan meskipun oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin canggihnya teknologi di bidang komputasi dan telekomunikasi pada masa kini, membuat informasi dapat dengan mudah didapatkan oleh banyak orang. Kemudahan ini

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN KOMPUTER KODE MODUL: TIN 202 MODUL IV PENGENALAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0

PEMROGRAMAN KOMPUTER KODE MODUL: TIN 202 MODUL IV PENGENALAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 PEMROGRAMAN KOMPUTER KODE MODUL: TIN 202 MODUL IV PENGENALAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 MODUL IV PENGENALAN MICROSOFT

Lebih terperinci

Pemrograman dengan C++ Builder 2004 Taryana S Pendahuluan C++ Builder adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk pengembangan dengan

Pemrograman dengan C++ Builder 2004 Taryana S Pendahuluan C++ Builder adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk pengembangan dengan 1.1. Pendahuluan C++ Builder adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk pengembangan dengan memanfaatkan keistimewaan konsep- konsep antar muka grafis dalam Microsoft Windows. Aplikasi yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data dan Informasi 2.1.1 Data Data berasal dari kata datum, yang berarti fakta yang mengandung arti pengolahan data dengan menggunakan computer dikenal dengan nama Pengolahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

Lebih terperinci

Praktikum Pemrograman 1. Mengenal Delphi

Praktikum Pemrograman 1. Mengenal Delphi Praktikum Pemrograman 1 Mengenal Delphi I. Pendahuluan Delphi muncul dari bahasa pemograman yang cukup populer yaitu Pascal. Sejak saat itu, mulai dirilis beberapa versi Pascal diantaranya Turbo Pascal

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tes Secara harfiah kata tes berasal dari kata bahasa prancis kuno: testum yang berarti piring untuk menyisihkan logam-logam mulia, dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu Systema, yang artinya sekumpulan objek

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu Systema, yang artinya sekumpulan objek BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Sistem Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu Systema, yang artinya sekumpulan objek yang bekerja bersama-sama menghasilkan metode, prosedur, teknik yang digabungkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan sistematika tahap-tahap yang dilaksanakan dalam pembuatan tugas akhir. Adapun tahapan yang dilalui dalam pelaksanaan penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Informasi Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, bilangan-bilangan, uraian karakter yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh dunia menjadi sebuah fenomena yang sangat mengejutkan dalam satu abad

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh dunia menjadi sebuah fenomena yang sangat mengejutkan dalam satu abad 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer di dalam lingkungan kehidupan masyarakat di seluruh dunia menjadi sebuah fenomena yang sangat mengejutkan dalam satu abad terakhir ini. Hal

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN DASAR XI TKJ SMK NEGERI 1 KUPANG

PEMROGRAMAN DASAR XI TKJ SMK NEGERI 1 KUPANG Pengenalan Bagian Utama Delphi 7 Gambar 1.1 IDE (Integrated Development Environment) Delphi 7 atau lingkungan pengembangan terpadu merupakan lingkungan kerja Delphi 7 yang terbagi menjadi delapan bagian

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN DELPHI 7.0

PEMROGRAMAN DELPHI 7.0 PEMROGRAMAN DELPHI 7.0 Delphi merupakan salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi berbasis Windows. Delphi digolongkan ke dalam bahasa pemrograman visual yang menitik beratkan pada pemrograman berorientasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris berasal dari kata computer yang artinya menghitung.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak Analisa kebutuhan merupakan langkah awal untuk menentukan perangkat lunak yang dihasilkan. Perangkat lunak yang baik dan sesuai dengan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. yang dimaksud dengan data dan informasi? Data adalah fakta fakta yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. yang dimaksud dengan data dan informasi? Data adalah fakta fakta yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang mengandung arti kesatuan dari bagian yang berhubungan satu dengan yang lain. Menurut Jogiyanto system adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi semakin berkembang pesat, banyak teknologi baru yang telah diciptakan dan digunakan oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. pengumpulan data Tugas Akhir di SMA N 5 Medan. disebut dengan informasi. (Bambang Wahyudi,2003)

BAB 2 LANDASAN TEORI. pengumpulan data Tugas Akhir di SMA N 5 Medan. disebut dengan informasi. (Bambang Wahyudi,2003) BAB 2 LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan bagian yang membahas tentang uraian pemecahan masalah melalui pembahasan secara teoritis. Teori-teori yang akan dikemukakan merupakan dasar-dasar penulis untuk

Lebih terperinci

BAB I SEKILAS VISUAL STUDIO.NET 2008

BAB I SEKILAS VISUAL STUDIO.NET 2008 BAB I SEKILAS VISUAL STUDIO.NET 2008 Pembahasan Materi : Mengenal IDE Visual Studio.NET 2008. Pembuatan project pada Visual Studio.NET 2008. Pengenalan kontrol yang sering digunakan, menulis kode program

Lebih terperinci

PENGENALAN DELPHI A. PENGENALAN DELPHI

PENGENALAN DELPHI A. PENGENALAN DELPHI Borland Delphi dirilis pada bulan februari 1995 mulai dari delphi 1.0 hingga saat ini mencapai delphi 2009. Delphi merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi, sehingga sangat memudahkan user untuk bermain-main

Lebih terperinci

Visual Basic 6.0 For Beginners

Visual Basic 6.0 For Beginners Visual Basic 6.0 For Beginners Febryan Hari Purwanto fharipurwanto@gmail.com Chapter 1 Mengenal Visual Basic 6.0 Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer yang sudah mendukung OOP (Object

Lebih terperinci

Sistem Temu Kembali Informasi pada Dokumen Teks Menggunakan Metode Term Frequency Inverse Document Frequency (TF-IDF)

Sistem Temu Kembali Informasi pada Dokumen Teks Menggunakan Metode Term Frequency Inverse Document Frequency (TF-IDF) Sistem Temu Kembali Informasi pada Dokumen Teks Menggunakan Metode Term Frequency Inverse Document Frequency (TF-IDF) 1 Dhony Syafe i Harjanto, 2 Sukmawati Nur Endah, dan 2 Nurdin Bahtiar 1 Jurusan Matematika,

Lebih terperinci

Universitas Ahmad Dahlan ---- Lingkungan Pemrograman Visual. Teknik Informatika

Universitas Ahmad Dahlan ---- Lingkungan Pemrograman Visual. Teknik Informatika Lecture-02a ------- Universitas Ahmad Dahlan ---- Lingkungan Pemrograman Visual Delphi ------ Fakultas Teknologi Industri ---- Ali Tarmuji, S.T. Teknik Informatika 1 Bahasan Integreted Development Environment

Lebih terperinci

DASAR MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0

DASAR MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 DASAR MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 Apa itu Visual Basic? Kata Visual menunjukkan cara yang digunakan untuk membuat Graphical User Interface (GUI). Dengan cara ini Anda tidak lagi menuliskan instruksi pemrograman

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Latent Semantic Indexing, pencarian, dokumen, Singular Value Decomposition.

ABSTRAK. Kata Kunci : Latent Semantic Indexing, pencarian, dokumen, Singular Value Decomposition. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan pencarian dokumen-dokumen yang memiliki hubungan antar kata, bukan hanya pencarian pada judul dokumen saja akan tetapi dapat juga mencari dari isi dokumen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perangkat lunak adalah perintah ( program komputer ) yang bila dieksekusi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perangkat lunak adalah perintah ( program komputer ) yang bila dieksekusi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perangkat Lunak Perangkat lunak adalah perintah ( program komputer ) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan, struktur data yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam Bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

Lebih terperinci

Pengenalan Visual Basic

Pengenalan Visual Basic page : 1 Pengenalan Visual Basic Visual Basic dikembangkan dari bahasa QuickBasic yang lebih tua yang berjalan diatas sistem operasi DOS. Versi awal Visual Basic pertama kali diciptakan oleh Alan Cooper

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. pengelolaan dokumen yang efektif agar kita dapat me-retrieve informasi yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. pengelolaan dokumen yang efektif agar kita dapat me-retrieve informasi yang 58 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Analisis Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, jumlah informasi yang disimpan dalam betuk digital semakin bertambah, sehingga dibutuhkan cara pengorganisasian dan pengelolaan

Lebih terperinci

SISTEM TEMU-KEMBALI INFORMASI DALAM DOKUMEN MENGGUNAKAN METODE LATENT SEMANTIC INDEXING

SISTEM TEMU-KEMBALI INFORMASI DALAM DOKUMEN MENGGUNAKAN METODE LATENT SEMANTIC INDEXING Muhammad, Sukmawati Nur Endah, dan Beta Noranita SISTEM TEMU-KEMBALI INFORMASI DALAM DOKUMEN MENGGUNAKAN METODE LATENT SEMANTIC INDEXING Muhammad 1, Sukmawati Nur Endah 2, dan Beta Noranita 3 Program Studi

Lebih terperinci

BAB III PEMROGRAMAN PADA SOFTWARE MICROSOFT VISUAL BASIC dan data-data yang saling terelasi yang memerintahkan apa yang harus

BAB III PEMROGRAMAN PADA SOFTWARE MICROSOFT VISUAL BASIC dan data-data yang saling terelasi yang memerintahkan apa yang harus BAB III PEMROGRAMAN PADA SOFTWARE MICROSOFT VISUAL BASIC 2010 A. Software Software (perangkat lunak) adalah kumpulan dari program-program dan data-data yang saling terelasi yang memerintahkan apa yang

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Twitter API Application Programming Interface (API) merupakan fungsi-fungsi/perintah-perintah untuk menggantikan bahasa yang digunakan dalam system calls dengan bahasa yang lebih

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Microsoft Visual Basic 6.0 Microsoft Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA DEPTH FIRST SEARCH PADA SISTEM PENCARIAN DOKUMEN APPLYING DEPTH FIRST ALGORITHM ON DOCUMENT SEARCHING SYSTEM

PENERAPAN ALGORITMA DEPTH FIRST SEARCH PADA SISTEM PENCARIAN DOKUMEN APPLYING DEPTH FIRST ALGORITHM ON DOCUMENT SEARCHING SYSTEM PENERAPAN ALGORITMA DEPTH FIRST SEARCH PADA SISTEM PENCARIAN DOKUMEN APPLYING DEPTH FIRST ALGORITHM ON DOCUMENT SEARCHING SYSTEM Siti Lailiyah 1*, Amelia Yusnita 2, Twom Ali Panotogomo 3 1,2,3 STMIK Widya

Lebih terperinci

Visual Basic (VB) Tatik yuniati. Abstrak.

Visual Basic (VB) Tatik yuniati. Abstrak. Visual Basic (VB) Tatik yuniati Tatikyuniati10@yahoo.co.id Abstrak Visual Basic adalah generasi ketiga -event bahasa pemrograman dan lingkungan pengembangan terpadu (IDE) dari Microsoft untuk perusahaan

Lebih terperinci

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER \ NI KADE MEGA HANDAYANI 1605551030 TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2017 Review Aplikasi Visual Basic 6 dan Delphi 7 Tampilan Interface Visual Basic

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Mining Secara sederhana data mining adalah penambangan atau penemuan informasi baru dengan mencari pola atau aturan tertentu dari sejumlah data yang sangat besar. Data mining

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Simulasi 2.1.1 Pengertian Simulasi Simulasi merupakan salah satu cara untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi di dunia nyata (real world). Banyak metode yang dibangun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Definisi Sistem Pakar Pada saat ini subsistem CBIS yang paling menarik banyak perhatian dari ilmuwan komputer dan spesialis informasi adalah sistem pakar (expert system) suatu subset

Lebih terperinci

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI METODE LATENT SEMANTIC INDEXING PADA SISTEM PENCARIAN DOKUMEN SKRIPSI ARIANI

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI METODE LATENT SEMANTIC INDEXING PADA SISTEM PENCARIAN DOKUMEN SKRIPSI ARIANI ANALISIS DAN IMPLEMENTASI METODE LATENT SEMANTIC INDEXING PADA SISTEM PENCARIAN DOKUMEN SKRIPSI ARIANI 071401022 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa inggris dari kata computer yang berarti menghitung. Dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya.

BAB 2 LANDASAN TEORI. prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Terdapat dua kelompok dalam mendefenisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang

Lebih terperinci

MEMBUAT PROGRAM DENGAN DATABASE

MEMBUAT PROGRAM DENGAN DATABASE MEMBUAT PROGRAM DENGAN DATABASE A. Database Dalam Delphi Delphi menyediakan fasilitas yang lengkap untuk mengolah database. Berbagai format database dapat diolah dengan Delphi. Format data base yang dapat

Lebih terperinci

DASAR PEMROGRAMAN VISUAL BASIC

DASAR PEMROGRAMAN VISUAL BASIC BAHAN BELAJAR 1 DASAR PEMROGRAMAN VISUAL BASIC Sasaran : Setelah mempelajari bahan belajar ini, diharapkan mahasiswa dapat : a. Mengenal dan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic b. Mengenal dan

Lebih terperinci

Borland Delphi 3.0. Pengenalan Delphi dan Lingkungan Kerjanya

Borland Delphi 3.0. Pengenalan Delphi dan Lingkungan Kerjanya Borland Delphi 3.0 Pengenalan Delphi dan Lingkungan Kerjanya Sejarah Delphi Delphi adalah kelanjutan dari Pemrograman Turbo Pascal (bisa dikatakan Visualnya Pascal), yang merupakan produk Borland di Scotts

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45 Edisi... Volume..., Bulan 20.. ISSN :

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45 Edisi... Volume..., Bulan 20.. ISSN : Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45 PENGEMBANGAN KOREKSI ESAI OTOMATIS PADA ELEARNING DI SMK PLUS ANNABA SUKABUMI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATENT SEMANTYC ANALYSIS (LSA) Mashun Sofyan

Lebih terperinci

Integrasi Peringkas Dokumen Otomatis Dengan Penggabungan Metode Fitur dan Metode Latent Semantic Analysis (LSA) Sebagai Feature Reduction

Integrasi Peringkas Dokumen Otomatis Dengan Penggabungan Metode Fitur dan Metode Latent Semantic Analysis (LSA) Sebagai Feature Reduction Integrasi Peringkas Dokumen Otomatis Dengan Penggabungan Metode Fitur dan Metode Latent Semantic Analysis (LSA) Sebagai Feature Reduction Junta Zeniarja 1, Abu Salam 2, Ardytha Luthfiarta 3, L Budi Handoko

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

BAB 2 LANDASAN TEORI. adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Visual Basic 6.0 Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) diambil dari

BAB 2 LANDASAN TEORI. luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) diambil dari BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Teknologi komputer sesungguhnya telah banyak merubah sistem tata kerja sebagian manusia yang bergerak di bidang informasi. Istilah komputer mempunyai arti yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Information Retrieval system, Generalized Vector Space Model. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Information Retrieval system, Generalized Vector Space Model. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Information retrieval (IR) system adalah sistem yang secara otomatis melakukan pencarian atau penemuan kembali informasi yang relevan terhadap kebutuhan pengguna. Kebutuhan pengguna, diekspresikan

Lebih terperinci

Pemrograman Visual. Pengenalan Visual Basic. Sisilia Thya Safitri, MT Agus Priyanto, M.KOM

Pemrograman Visual. Pengenalan Visual Basic. Sisilia Thya Safitri, MT Agus Priyanto, M.KOM Pemrograman Visual Pengenalan Visual Basic Sisilia Thya Safitri, MT Agus Priyanto, M.KOM 20 September 2016 VISI S1 IF Menjadi Program Studi Informatika unggulan dalam pengembangan Teknologi Informasi yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian suatu sistem tentu mempunyai beberapa persyaratan umum,

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian suatu sistem tentu mempunyai beberapa persyaratan umum, BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian suatu sistem tentu mempunyai beberapa persyaratan umum, persyaratan umum tersebut adalah bahwa sistem harus mempunyai unsur lingkungan, interaksi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Teknologi komputer sesungguhnya telah banyak merubah sistem tata kerja yang digunakan oleh manusia yang bergerak di bidang informasi. Istilah komputer mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1 PENDAHULUAN Pada saat kita melakukan pencarian melalui search engine (google.com, yahoo, dsb), kita bisa mendapatkan beberapa hasil, yang berupa dokumen - dokumen yang sama

Lebih terperinci

Pembuatan Kakas Komunikasi Antar Pengembang Perangkat Lunak

Pembuatan Kakas Komunikasi Antar Pengembang Perangkat Lunak JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Pembuatan Kakas Komunikasi Antar Perangkat Lunak Anugerah Firdaus, Daniel Oranova Siahaan dan Rizky Januar Akbar Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Data, Informasi dan Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Data, Informasi dan Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data, Informasi dan Sistem Informasi 2.1.1 Data Data dapat didefinisikan sebagai bahan keterangan tentang kejadian-kejadian nyata atau fakta yang dapat dirumuskan dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) bersal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISA AN PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Pada masa sekarang ini, proses pencarian dokumen dalam web seperti Google, Yahoo, dan sebagainya dilakukan dengan menginput query yang diinginkan pada kotak

Lebih terperinci

BAB IV PREPROCESSING DATA MINING

BAB IV PREPROCESSING DATA MINING BAB IV PREPROCESSING DATA MINING A. Konsep Sebelum diproses data mining sering kali diperlukan preprocessing. Data preprocessing menerangkan tipe-tipe proses yang melaksanakan data mentah untuk mempersiapkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Aplikasi Program aplikasi merupakan suatu bentuk rancangan program yang dibuat sedemikian rupa dalam mencapai suatu tujuan tertentu dengan mengikuti prosedur serta memiliki

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem berasal dari bahasa latin Systema dan bahasa Yunani adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubuungkan bersama untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Crawler Definisi Focused Crawler dengan Algoritma Genetik [2]

BAB II DASAR TEORI Crawler Definisi Focused Crawler dengan Algoritma Genetik [2] BAB II DASAR TEORI Pada bab ini dibahas teori mengenai focused crawler dengan algoritma genetik, text mining, vector space model, dan generalized vector space model. 2.1. Focused Crawler 2.1.1. Definisi

Lebih terperinci

Konsep I/O Programming

Konsep I/O Programming Pertemuan 4 Algoritma dan Pemrograman 2A Jurusan Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma 2015 Review Konsep Pemrograman dengan Delphi dengan Delphi Pembuatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, maka proses dan media penyimpanan data pun semakin berkembang. Dengan adanya personal computer (PC), orang dapat menyimpan,

Lebih terperinci

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. perhitungan LSI dan juga interface yang akan dibuat oleh penulis.

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. perhitungan LSI dan juga interface yang akan dibuat oleh penulis. BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI Pada Bab ini, penulis akan membahas mengenai prosedur dan metodologi seperti perhitungan LSI dan juga interface yang akan dibuat oleh penulis. 3.1 Sistem CBIR Gambar 3.1 Sistem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 16 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Pakar Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat dewasa ini telah mendorong permintaan akan kebutuhan informasi ilmu pengetahuan itu sendiri. Cara pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Dalam mendefenisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya. Namun secara umum sistem

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman A

Algoritma Pemrograman A Algoritma Pemrograman A Memahami Proyek Proyek dan Dasar Dasar Delphi Code Memahami proyek Delphi Komponen Proyek Project Explorer Windows Dasar-Dasar Delphi Code Procedures IDE (Intregated Development

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Perancangan Menurut Fathul Wahid (2005 : 217), perancangan adalah pendekatan yang digunakan dalam bidang rekayasa dan bidang lainnya yang digunakan untuk menspesifikasikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Komputer Menurut Jogiyanto dalam Salim Agus (2012) Komputer adalah seperangkat alat atau peralatan elektronik yang bekerja bersama-sama secara otomatis, menerima input

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Kebutuhan Implementasi Tahap implementasi merupakan kelanjutan dari kegiatan perancangan sistem dan dapat dipandang sebagai suatu usaha dalam mewujudkan sistem yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tipe Data Abstrak (TDA) Tipe data sebuah variabel adalah kumpulan nilai yang dapat dimuat oleh variabel ini. Misalnya sebuah tipe boolean hanya bernilai TRUE atau FALSE, tidak

Lebih terperinci

Modul 1. A. Bagian-Bagian Utama Delphi. Menu Utama. Toolbar / Speedbar ( kiri Delphi 5, kanan Delphi 7) Component Palette

Modul 1. A. Bagian-Bagian Utama Delphi. Menu Utama. Toolbar / Speedbar ( kiri Delphi 5, kanan Delphi 7) Component Palette Modul 1 A. Bagian-Bagian Utama Delphi Menu Utama Toolbar / Speedbar ( kiri Delphi 5, kanan Delphi 7) Component Palette Object Inspector ( Terdiri dari Properties dan Events ) Jendela Form 1 Jendela Source

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

BAHAN DISKUSI PERTEMUAN KETIGA MATAKULIAH PEMROGRAMAN KOMPUTER

BAHAN DISKUSI PERTEMUAN KETIGA MATAKULIAH PEMROGRAMAN KOMPUTER BAHAN DISKUSI PERTEMUAN KETIGA MATAKULIAH PEMROGRAMAN KOMPUTER LINGKUNGAN KERJA DELPHI Membangun suatu aplikasi menggunakan Delphi berarti bekerja dengan satu lingkungan terpadu yang dinamakan Delphi IDE

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE PROBABILISTIC LATENT SEMANTIC ANALYSIS UNTUK OPINION RETRIEVAL

IMPLEMENTASI METODE PROBABILISTIC LATENT SEMANTIC ANALYSIS UNTUK OPINION RETRIEVAL MPLEMENTAS METODE PROBABLSTC LATENT SEMANTC ANALYSS UNTUK OPNON RETREVAL Yusup Miftahuddin,asman Pardede 2, Afdhalul Zikri 3 urusan Teknik nformatika, Fakultas Teknik ndustri, tenas Bandung ln. PHH. Mustopha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur, sistem informasi produksi yang efektif merupakan suatu keharusan dan tidak lepas dari persoalan persediaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang BAB II LANDASAN TEORI Pada landasan teori ini diuraikan sejumlah teori untuk membantu dan memecahkan permasalahan yang ada. Beberapa landasan teori tersebut meliputi konsep dasar dan definisi-definisi

Lebih terperinci

INFORMATION RETRIEVAL SYSTEM PADA PENCARIAN FILE DOKUMEN BERBASIS TEKS DENGAN METODE VECTOR SPACE MODEL DAN ALGORITMA ECS STEMMER

INFORMATION RETRIEVAL SYSTEM PADA PENCARIAN FILE DOKUMEN BERBASIS TEKS DENGAN METODE VECTOR SPACE MODEL DAN ALGORITMA ECS STEMMER INFORMATION RETRIEVAL SSTEM PADA PENCARIAN FILE DOKUMEN BERBASIS TEKS DENGAN METODE VECTOR SPACE MODEL DAN ALGORITMA ECS STEMMER Muhammad asirzain 1), Suswati 2) 1,2 Teknik Informatika, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kata komputer berasal dari bahasa Inggris, to compute yang berarti menghitung.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kata komputer berasal dari bahasa Inggris, to compute yang berarti menghitung. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komputer Kata komputer berasal dari bahasa Inggris, to compute yang berarti menghitung. Beberapa pakar dan peneliti mengartikan komputer sebagai berikut : 1. Menurut Hamacher,

Lebih terperinci

MENGENAL VISUAL BASIC

MENGENAL VISUAL BASIC 1 MENGENAL VISUAL BASIC 1.1.Mengenal Visual Basic 6.0 Bahasa Basic pada dasarnya adalah bahasa yang mudah dimengerti sehingga pemrograman di dalam bahasa Basic dapat dengan mudah dilakukan meskipun oleh

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1. Sistem Kata sistem sendiri berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama

Lebih terperinci

APLIKASI ROUGH SET UNTUK MEMPREDIKSI PRESTASI CALON ANGGOTA KELOMPOK PROGRAMMING (STUDI KASUS : STMIK PELITA NUSANTARA)

APLIKASI ROUGH SET UNTUK MEMPREDIKSI PRESTASI CALON ANGGOTA KELOMPOK PROGRAMMING (STUDI KASUS : STMIK PELITA NUSANTARA) APLIKASI ROUGH SET UNTUK MEMPREDIKSI PRESTASI CALON ANGGOTA KELOMPOK PROGRAMMING (STUDI KASUS : STMIK PELITA NUSANTARA) Muhammad Romi Syahputra Teknik Informatika STMIK Pelita Nusantara Medan, Jl. Iskandar

Lebih terperinci