Kata Kunci-- Ramp Rate, Forward Dynamic Programming, Unit Commitment, Economic Dispatch
|
|
- Widyawati Tanudjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Unit Commitment dengan Forward Dynamic Programming Mempertimbangkan Ramp-Rate dan Karakteristik Input-Output Non-Linier Pada Setiap Pembangkit di Microgrid Gana,C.,Penangsang,O., dan Wibowo, R.,S. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember(ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya Abstract-- Perkembangan teknologi pembangkitan tenaga listrik telah memasuki zaman dimana sumber energi terbarukan untuk membangkitkan tenaga listrik telah menjadi hal yang tidak mustahil lagi. Air, angin, dan radiasi sinar matahari adalah contoh energi yang dapat diperbarui yang dipakai pada beberapa sistem microgrid yang sudah ada. Karena perbedaan pada teknologi pembangkit yang dipakai, optimasi dan penjadwalan pembangkit pada microgrid tidak dapat disamakan dengan pusat pembangkit besar konvensional, sehingga diperlukan pendekatan baru pada Unit Commitment dan economic Dispatch nya. Pada Tugas Akhir ini, microgrid tidak terhubung dengan grid utama, sehingga pembahasan mengenai jual beli energi antara microgrid dengan grid utama tidak dibahas. Permasalahan utama yang berusaha diselesaikan adalah perbedaan karakteristik pembangkit energi terbarukan dengan pembangkit energi konvensional. Setiap pembangkit akan dimodelkan dengan fungsi kuadrat, sehingga permasalahan Economic Dispatch dapat diselesaikan dengan Quadratic Programming. Pendekatan baru pada Forward Dynamic Programming untuk mengimbangi masuknya energi terbarukan yang akan bekerja berdampingan dengan pembangkit energi konvensional. Kata Kunci-- Ramp Rate, Forward Dynamic Programming, Unit Commitment, Economic Dispatch I. PENDAHULUAN Kebutuhan primer manusia pada masa kini mengalami perubahan dibandingkan dengan manusia yang hidup 300 tahun yang lalu. Kebutuhan primer manusia mengalami penambahan jumlah dan salah satu kebutuhan primer baru tersebut adalah kebutuhan manusia akan energi listrik. Energi listrik telah memasuki setiap segi kehidupan manusia dan telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam aktifitas seharihari. Argumen demikian muncul karena sudah ada contoh nyata pada waktu sebelumnya. Saat jakarta mengalami pemadaman listrik yang cukup lama, aktifitas di kota tersebut langsung mengalami penurunan dan bahkan mengalami kelumpuhan di beberapa tempat. Pada wilayah industri, padamnya listrik dapat melumpuhkan seluruh produksi dan membuat pabrik tersebut mengalami kerugian yang tidak sedikit. Bisa dibayangkan betapa pentingnya energi listrik bagi kehidupan manusia sekarang ini. Tidak menjadi sebuah keanehan jika permintaan akan energi listrik mengalami kenaikan setiap tahunnya. Beberapa faktor utama yang menjadi penyebab peningkatan permintaan energi listrik adalah: - Peningkatan populasi penduduk - Peningkatan pemakaian barang elektronik - Industri yang semakin pesat Permintaan terhadap energi listrik ini perlu diimbangi dengan pembangkitan dan suplai energi listrik yang dapat memenuhi seluruh permintaan. Maka pengembangan pusat pembangkit energi listrik dilakukan di berbagai daerah. Indonesia sendiri mencanangkan program yang dinamakan listrik masuk desa, program ini bertujuan untuk membangun infrastruktur penunjang distribusi listrik hingga ke daerah-daerah terpencil. Tujuan dari pengembangan pusat pembangkit dan pengembangan distribusi energi listrik sebenarnya memiliki tujuan yang baik, yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia secara merata di berbagai tempat, tetapi ada juga dampak negatif dari tingginya perkembangan infrastruktur listrik tersebut. Semakin tingginya energi listrik yang dibangkitkan, maka semakin tinggi bahan bakar yang dihabiskan untuk membangkitkannya. Semakin membua paraht sisi negatif tersebut, bahan bakar yang digunakan adalah energi bumi yang tidak dapat diperbarui seperti bahan bakar fosil dan gas bumi. Eksploitasi terus menerus terhadap energi yang tidak dapat diperbarui tersebut akhirnya mencapai titik yang mengkhawatirkan, dimana cadangan energi tidak terbarukan semakin menipis dan diperkirakan habis dalam 50 tahun kedepan jika pemakaian dan peningkatan kebutuhan energi listrik seperti pada saat ini. Krisis energi fosil yang akan dihadapi kedepannya membuat peningkatan pemakaian energi terbarukan meningkat akhir-akhir ini. Pembangkit dengan energi terbarukan mulai banyak dipakai di pusat-pusat pembangkit dan juga pada daerahdaerah terpencil. Tingginya penetrasi energi terbarukan pada sistem tenaga listrik membuat unit commitment untuk pembangkit dengan sumber energi konvensional tidak dapat diterapkan lagi karena perbedaan karakteristik pembangkit dengan sumber energi konvensional dengan pembangkit dengan energi terbarukan, sehingga memerlukan pendekatan baru yang cocok pada sistem baru.
2 II. ECONOMIC DISPATCH, UNIT COMMITMENT, A. Microgrid DAN MICROGRID. Microgrid merupakan plant yang dapat dimasukkan kedalam kategori pembangkit tersebar atau distributed generation. Microgrid membangkitkan listrik dari campuran beberapa generator dengan kapasitas kecil. Generator yang ada pada microgrid merupakan kombinasi dari pembangkit energi tidak terbarukan, yaitu pembangkit dengan bahan bakar energi dosil, serta pembangkit energi terbarukan seperti angin, air, dan intensitas cahaya matahari. Daya listrik yang dihasilkan pada microgrid jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan fasilitas pembangkit atau plant terpusat yang biasanya menggunakan pembangkit dengan bahan bakar utama energi fosil atau energi nuklir. Plant seperti ini dapat berdampak negatif pada lingkungan meskipun dapat memenuhi permintaan tenaga listrik yang sangat besar. Microgrid mengumpulkan energi dari berbagai macam sumber dan memiliki dampak buruk yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan plant besar yang memililki tingkat pemakaian energi fosil yang tinggi. Pada microgrid yang dipakai dalam tugas akhir, terdapat beberapa pembangkit dan power storage yang dipakai, yaitu: - Photovoltaic cell - Wind turbine - Microturbine gas - Diesel Generator - Battery Bank Keempat pembangkit tidak bekerja terus menerus selama 24 jam, dan juga tidak selalu bekerja bersamaan dalam satu waktu. Photovoltaic dan wind turbine adalah pembangkit yang akan selalu memabangkitkan daya listrik selama ada energi yang diterima oleh keduanya, dalam hal ini intensitas cahaya matahari untuk photovoltaic dan energi kinetik angin untuk wind turbine. Microturbine akan berperan sebagai back-up jika daya yang dibangkitkan photovoltaic dan wind turbine tidak mencukupi untuk memenuhi permintaan daya listrik pada microgrid. Diesel generator sendiri menjadi back-up terakhir jika permintaan daya listrik belum terpenuhi setelah microtubine dinyalakan. Microturbine menggunakan bahan bakar gas alam. microturbine membangkitkan daya yang cukup untuk menyuplai permintaan tenaga listrik pada microgrid. Microturbine digunakan saat photovoltaic dan wind turbine tidak mampu memenuhi permintaan suplai daya listrik pada microgrid. Microgrid memiliki desain yang simpel dengan sedikit bagian yang bergerak, ini bertujuan untuk meningkatkan keandalan dan mengurangi biaya perawatan. Diesel Generator merupakan dengan bahan bakar utama diesel ini merupakan pembangkit yang paling banyak digunakan pada teknologi microgrid saat ini. Diesel generator digunakan untuk menyuplai tenaga listrik saat wind turbine dan photovoltaic tidak cukup untuk menyuplai permintaan daya listrik. Diesel generator memiliki karakteristik input-ouput yang tidak linier. Wind turbine merupakan pembangkit listrik yang mengonversi tenaga kinteik angin menjad listrik. Pada wind turbine, kecepatan angin mempengaruhi listrik yang terbangkitkan. Wind turbine memiliki kecepatan cut-in dan kecepatan cut-out. Jika kecepatan angin dibawah kecepatan cut-in wind turbine, maka wind turbine tidak akan menghasilkan daya listrik. Kecepatan angim harus lebih tinggi atau sama dengan kecepatan cut-in wind turbine tetapi harus lebih rendah dari kecepatan rate dari wind turbine. Saat kecepatan angin yang diterima wind turbine lebih tinggi dari kecepatan cut-out maupun kecepatan rated, maka daya yang terbangkitkan sama dengan daya rated dari wind turbine. Pembangkit photovoltaic adalah sistem yang mengonversi cahaya matahari menjadi listrik. Radiasi sinar matahari dan temperatur lingkungan mempengaruhi daya listrik yang terbangkitkan oleh photovoltaic. Semakin tinggi intensitas radiasi sinar matahari mengenai photovoltaic, maka semakin tinggi daya listrik yang terbangkitkan. Battery bank merupakan alat penyimpanan daya listrik dari sumber AC atau DC untuk penggunaan kedepannya. Penggunaan battery bank diperlukan saat pembangkit microtubine, wind turbine, dan photovoltaic sudah tidak mencukupi untuk memenuhi permintaan tenaga listrik. Pada kasus lainnya, battery bank menyimpan daya listrik ketika daya yang dibangkitkan photovoltaic dan wind turbine melebihi permintaan tenaga listrik. B. Economic Dispatch Permasalahan Economic Dispatch merupakan salah satu permasalahan optimisasi paling penting pada sistem tenaga listrik. Tujuan dari Economic Dispatch adalah untuk mengalokasi pembangkitan tenaga listrik diantara pembangkit yang bekerja pada keadaan paling ekonomis saat semua batasan fisik telah terpenuhi. Jika permasalahan economic dispatch belum terlalu kompleks, maka metode seperti iterasi lambda, metode gradien, atau metode newton-rhapson masih dapat dipakai dengan penerapan yang cukup luas. Tetapi metode-metode tersebut tidak dapat bekerja bila kurva biaya suatu generator menjadi kompleks atau memiliki orde diatas satu. Beberapa metode yang ada pada toolbox MATLAB R2011b adalah: -Linear Programming -Quadratic Programming -Quick Dispatch C. Unit Commitment Operasi pembangkit-pembangkit dalam sistem tenaga selalu harus dikoordinasikan dengan baik satu dengan yang lainnya agar dapat memenuhi permintaan tenaga listrik. Koordinasi dilakukan dengan penjadwalan kerja setiap pembangkit dalam kurun waktu tertentu. Penentuan jadwal kerja pembangkit serta kombinasi nyala atau mati pembangkit-pembangkit dalam kurun waktu tertentu dipengaruhi oleh biaya operasinya. Pemilihan kombinasi ditentukan berdasarkan pembangkitan yang paling optimum dalam segi daya dan biaya, serta harus
3 memenuhi permintaan tenaga listrik yang ada. Metode yang dipakai dalam penentuan kombinasi pembangkit adalah priority list. Semakin ekonomis suatu kombinasi, maka prioritas kombinasi tersebut untuk dipilih semakin tinggi. Pemilihan kombinasi juga dipengaruhi oleh batasanbatasan setiap pembangkit. Salah satu batasan yang dipertimbangkan pada tugas akhir ini adalah ramp-rate. Jadi selain dari segi permintaan tenaga listrik dan nilai eknonomis pembangkitan suatu pembangkit, batasanbatasan fisik pembangkit juga mempengaruhi penjadwalan kerja pembangkit-pembangkit. Untuk melakukan penyelesaian unit commitment, metode yang dipakai dalam tugas akhir ini adalah forward dynamic programming. Parameter perhitungan yang dipakai disini adalah ramprate. Ramp-rate digunakan untuk membatasi penambahan daya pada tiap pembangkit. persamaan ramp rate batas atas dapat dimodelkan seperti berikut : Dan untuk batas bawah, dapat dimodelkan sepeti berikut III. ECONOMIC DISPATCH DAN PENERAPAN FORWARD DYNAMIC PROGRAMMING PADA MICROGRID A. Economic Dispatch dengan Quadratic Programming (2) (3) (4) (5) Economic dispatch adalah suatu metode perhitungan biaya produksi tiap jam nya. Pada tugas akhir ini, karakteristik input-output dari pembangkit yang dipakai non-linier dengan orde dua. Dengan fungsi kuadrat pada karakteristik input-output yang ada, maka digunakan quadratic programming yang ada pada toolbox MATLAB R2011a. Quadratic programming bekerja setelah data-data seperti besarnya daya yang dapat dibangkitkan pembangkit dan incremental cost telah didapat. Besarnya daya setiap generator dimasukkan sebagai input pada economic dispatch bersama karakteristik input-output, kemudian quadratic programming sebagai toolbox akan mengolah daya dan karakteristik menjadi bentuk biaya. Quadratic programming memiliki dimensi penyelesaian masalah sebanyak jumlah pembangkit yang ada, tidak melihat apakah pembangkit tersebut dalam keadaan mati atau tidak. Ini mengakibatkan quadratic programming dapat mengambil sebuah solusi dimana satu pembangkit sedang tidak menyala, atau tidak dapat dinyalakan karena terbentur dengan batasan fisiknya. Ini berarti quadratic programming dapat mengambil sebuah solusi yang tidak feasible untuk dijalankan. Quadratic porgramming akan mencari pembangkitan dengan total biaya paling optimal yang memenuhi permintaan daya listrik. Toolbox ini akan mengalokasi daya yang dibangkitkan diantara pembangkit-pembangkit yang ada pada microgrid, kemudian hasil yang diambil adalah hasil dengan pembangkitan paling optimal, meskipun terkadang hasil tersebut tidak feasible. Setelah mendapatkan pembangkitan dari setiap generator, quadratic programming akan menghitung biaya pembangkitan dari setiap generator yang ada dan total dari keseluruhan biaya dari suatu state.fungsi kuadrat pada optimasi pembangkit dinyatakan sebagai koefisien alfa, beta, dan gamma dari karakteristik input-output pembangkit, dinyatakan pada persamaan dibawah: B. Forward Dynamic Programming untuk Penyelesaian Unit Commitment Algoritma dynamic programming dapat dibuat bekerja secara mundur, memulai analisa dari jam terakhir lalu kembali ke jam awal. Ini dilakukan untuk mempelajari dan menganalisa ulang jalur yang telah diambil untuk menuju jam terakhir dari jam awal.[1] Sebaliknya, algoritma dynamic programming dapat dibuat bekerja maju, memulai dari jam awal ke jam terakhir. Pendekatan forward dynamic programming memiliki kelebihankelebihan dalam penyelesaian unit commitment. Contohnya, jika biaya start-up suatu unit merupakan fungsi waktu dan sedang dalam keadaan mati, maka pendekatan forward dynamic programming lebih cocok karena keadaan sebelumnya dari unit tersebut dapat dimasukkan kedalam perhitungan pada setiap stage nya. Keuntungan lain dari forward dynamic programming adalah kondisi awal dapat dengan mudah ditentukan dan perhitungan dapat terus berlanjut selama diperlukan. Fungsi pada forward dynamic programming untuk menghitung biaya minimum dalam jam K dengan kombinasi I adalah: State (K,I) merupakan kombinasi ke I pada jam ke K. Metode yang dipakai dalam penentuan kombinasi adalah metode priority list, dimana jumlah kombinasi sama dengan jumlah unit yang ada. Metode priority list membuat urutan kerja pembangkit berdasarkan biaya produksi pembangkit, semakin rendah biayanya, maka semakin tinggi prioritasnya. k Pada forward dynamic programming, yang dimaksud strategy adalah transisi, atau path (jalur), dari satu state pada jam tertentu pada state selanjutnya pada jam selanjutnya. Pada flowchart diatas, ada 2 variable baru yaitu X dan N X = jumlah state setiap periode N= jumlah path atau jalur (1) (6)
4 C. Proses Kerja Program Secara keseluruhan, program ini memiliki flowchart proses kerja sebagai berikut : Gambar 2 Flowchart Program IV. HASIL DAN ANALISIS Data-data pembangkit yang dipakai dalam simulasi ini telah dimodelkan kedalam bentuk fungsi kuadrat. Tabel 1 Permodelan Pembangkit dan Power Storage PVP DG WT MT BB Coef A( ) Coef B( /kwh) a Coef C( /kw^2h) Pmin(kW) Pmax(kW) MinUpT(h) MinDnT(h) RampUp(kW) RampDn(kW) StartCost( ) In. Stat Cap. Max(kWh) SoC min % SoC max % Pembangkit dan power storage di microgrid menyuplai beban selama 24 jam dengan prediksi seperti dibawah ini. Tabel 2 Prediksi beban selama 24 jam Jam beban Jam beban Dari hasil simulasi menggunakan Toolbox Quadratic Programming dan Forward Dynamic Programming, didapatkan hasil biaya pembangkitan dan unit commitment yang akan menyuplai beban selama 24 jam. Tabel 3 Unit Commitment
5 Hasil Penjadwalan ini sangat dipengaruhi oleh perhitungan economic dispatch dengan quadratic programming. Angka 1 menandakan bahwa pembangkit tersebut sedang commit atau menyuplai daya listrik ke sistem, sedangkan angka 0 menandakan bahwa pembangkit tersebut tidak menyuplai daya listrik ke sistem. Dari hasil unit commitment diatas, didapatkan bahwa WT selalu menyuplai daya listrik ke sistem selama 24 jam penuh. Wind turbine memiliki biaya pembangkitan paling murah dan memiliki prioritas paling tinggi, sehingga selama WT menghasilkan daya, maka daya tersebut akan disuplai ke sistem. Berbeda dengan PV yang memiliki biaya pembangkitan yang lebih mahal, jika ada beban yang lebih rendah dari total daya terbangkitkan PV dan WT, maka daya yang dibangkitkan pada PV di prioritaskan untuk mengisi battery bank untuk pemakaian kedepannya. Dibawah ini terdapat tabel pembangkitan daya tiap generator pada setiap jam dalam kw. Tabel 4 Daya terbangkitkan tiap generator pada setiap jam Tabel 5 Biaya Pembangkitan Tiap Generator Dari pembangkitan daya diatas, didapatkan juga biaya pembangkitannya dalam euro.
6 Lalu terdapat biaya start-up dalam euro seperti dibawah ini. Tabel 6 Biaya Start-up Pada hasil UC, terlihat bahwa WT merupakan pembangkit yang paling sering menyuplai beban, dikarenakan prioritas WT adalah yang paling tinggi. 3. Batasan kerja Ramp-rate dapat dilihat pada jam 11 ke jam 12, MT ditahan pemabngkitannya sebesar batasan ramp-rate nya. 4. Ramp-rate merupakan batasan fisik sebuah generator yang dapat mempengaruhi usia pakai suatu generator. 5. Adanya Power Storage atau BB dapat meminimalkan biaya yang dikeluarkan untuk MT dan DG. 6. Lebih rendahnya fungsi biaya BB dibandingkan dengan MT dan DG membuat BB akan menyuplai daya lebih besar dibandingkan dengan DG dan MT. DAFTAR PUSTAKA [1]Allen J. Wood, Bruce F. Wollenberg Power, Generation, Operation, and Control. America : John Willey & Sons Inc, Ch.4. [2]Juan Pablo Fossati.2012.Unit Commitment and Economic Dispatch In Microgrids. University of Navarra. [3]Faisal A. Mohammed, Heikki N. Koivo, Modelling and Enviromental/ Economic Power Dispatch of Microgrid Using MultiObjective Genetic Algorithm Optimization. Aalto University, Finland. [4]F. Katiraei, R. Iravani, N. Hatziargyriou, A. Dimeas, Microgridsmanagement, IEEE Power & energy magazine, p54-65, Vol. 6, No. 3.4 may/june Biaya pembangkitan terbesar dihasilkan oleh Diesel Generator dibanding dengan Microturbine, ini dikarenakan pengalokasian daya yang dibangkitkan lebih cenderung ke arah DG dibanding MT. Walaupun pada list prioritas MT memiliki prioritas lebih tinggi, tetapi jika keduqa genertor menyala, maka pengalokasian daya lebih diarahkan pada DG, karena fungsi biaya pada DG menghasilkan biaya pembangkitan yang lebih murah dibandingkan MT. Pada jam ke-11 ke jam ke-12, MT hanya dapat menaikkan daya yang dihasilkan sampai 49,1542 kw dikarenakan adanya batasan ramp-rate. Dari penjumlahan total biaya pembangkitan dengan startup cost, didapatkan total biaya keseluruhan adalah sebesar ,3 Euro. V. KESIMPULAN Dari hasil simulasi dan analisis, dapat diambil beberapa kesimpulan : 1. PV dan WT tidak dapat diberikan perlakuan yang sama seperti pembangkit biasa.
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)
A141 Penerapan Batas Ramp-Rate Menggunakan Kombinasi Metode FDP (Forward Dynamic Programming) dan QP (Quadratic Programming) Pada Commitment- Economic Dispatch Riza Fahmi Andriyanto, Ontoseno Penangsang,
Lebih terperinciDynamic Economic Dispatch Menggunakan Pendekatan Penelusuran Ke Depan
1 Dynamic Economic Dispatch Menggunakan Pendekatan Penelusuran Ke Depan Sheila Fitria Farisqi, Rony Seto Wibowo dan Sidaryanto Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciOptimalisasi Penjadwalan Pembangkit Listrik di Sistem Sorong
Optimalisasi Penjadwalan Pembangkit Listrik di Sistem Sorong 1 Yulianto Mariang, L. S. Patras, ST.,MT, M. Tuegeh, ST.,MT, Ir. H. Tumaliang, MT Jurusan Teknik Elektro-FT, UNSRAT, Manado-95115, Email: jliant_0mariang@yahoo.com
Lebih terperinciUnit Commitment Pada Sistem Pembangkitan Tenaga Angin Untuk Mengurangi Emisi Dengan Menggunakan Particle Swarm Optimization
B223 Unit Commitment Pada Sistem Pembangkitan Tenaga Angin Untuk Mengurangi Emisi Dengan Menggunakan Particle Swarm Optimization Muhammad Arindra, Rony Seto Wibowo, dan Dedet Candra Riawan Jurusan Teknik
Lebih terperinciOPTIMASI ECONOMIC DISPATCH PEMBANGKIT SISTEM 150 KV JAWA TIMUR MENGGUNAKAN METODE MERIT ORDER
1/6 OPTIMASI ECONOMIC DISPATCH PEMBANGKIT SISTEM 150 KV JAWA TIMUR MENGGUNAKAN METODE MERIT ORDER SURIYAN ARIF WIBOWO 07100044 Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS,
Lebih terperinciOptimisasi Unit Commitment Mempertimbangkan Fungsi Biaya Tidak Mulus Dengan Firefly Algorithm
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 Optimisasi Commitment Mempertimbangkan Fungsi Tidak Mulus Dengan Firefly Algorithm Benny Prastikha Hadhi, Rony Seto Wibowo, Imam Robandi Jurusan Teknik
Lebih terperinciOptimisasi Unit Commitment Mempertimbangkan Fungsi Biaya Tidak Mulus Dengan Firefly Algorithm
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-30 Optimisasi Commitment Mempertimbangkan Fungsi Tidak Mulus Dengan Firefly Algorithm Benny Prastikha Hadhi, Rony Seto Wibowo,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dari sistem tenaga listrik adalah operasi sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bagian penting dari sistem tenaga listrik adalah operasi sistem tenaga listrik. Operasi sistem tenaga listrik mencakup tentang bagaimana daya listrik dibangkitkan
Lebih terperinciBAB I. bergantung pada energi listrik. Sebagaimana telah diketahui untuk memperoleh energi listrik
BAB I 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebutuhan energi yang hampir tidak dapat dipisahkan lagi dalam kehidupan manusia pada saat ini adalah kebutuhan energi listrik. Banyak masyarakat aktifitasnya
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik pada abad ini sudah merupakan kebutuhan primer yang tidak bisa tergantikan. Karena pentingnya listrik ini, sistem yang menyuplai dan mengalirkan listrik ini
Lebih terperinciEmission dan Economic Dispatch pada Sistem Kelistrikan Micro Grid menggunakan Multiobjective Genetic Algorithm Optimization
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 Emission dan Economic Dispatch pada Sistem Kelistrikan Micro Grid menggunakan Multiobjective Genetic Algorithm Optimization Primaditya Sulistijono, Ontoseno
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)
B283 Dynamic Economic Dispatch dengan Mempertimbangkan Kerugian Transmisi Menggunakan Metode Sequential Quadratic Programming Dika Lazuardi Akbar, Ontoseno Penangsang, Ni Ketut Aryani. Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. energi yang memproduksi minyak bumi dan produksi sampingan berupa gas alam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem tenaga listrik merupakan faktor utama yang mendukung sistem produksi dari perusahaan industri, terutama pada industri besar di Indonesia. Khususnya pada perusahaan
Lebih terperinciDynamic Economic Dispatch pada Sistem dengan Wind Turbine dan Media Penyimpanan Energi Mempertimbangkan Energy Cycle Limit
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-265 Dynamic Economic Dispatch pada Sistem dengan Wind Turbine dan Media Penyimpanan Energi Mempertimbangkan Energy Cycle Limit
Lebih terperinciSTUDI PERHITUNGAN PEMBEBANAN EKONOMIS PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP DI PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK
STUDI PERHITUNGAN PEMBEBANAN EKONOMIS PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP DI PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK 1) Muhammad Ulul Azmi, 2) Hadi Suroso, 3) Denny Irawan 1,2,3) Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciDynamic Economic Dispatch Pada Sistem Kelistrikan Microgrid Dengan Penambahan Media Penyimpan Energi Menggunakan Quadratic Programming
B311 Dynamic Economic Dispatch Pada Sistem Kelistrikan Microgrid Dengan Penambahan Media Penyimpan Energi Menggunakan Quadratic Programming Fakhruddin Wirakusuma, Heri Suryoatmojo, dan Rony Seto Wibowo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah ketersediaan yang semakin menipis dan semakin mahal, membuat biaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangkit Listrik di Indonesia pada umumnya merupakan pembangkit listrik thermal. Kebutuhan pembangkit thermal terhadap bahan bakar fosil dengan jumlah ketersediaan
Lebih terperinciLatar Belakang dan Permasalahan!
Latar Belakang dan Permasalahan!! Sumber energi terbarukan sangat bergantung pada input yang fluktuatif sehingga perilaku sistem tersebut tidak mudah diprediksi!! Profil output PV dan Load yang jauh berbeda
Lebih terperinciDynamic Optimal Power Flow dengan kurva biaya pembangkitan tidak mulus menggunakan Particle Swarm Optimization
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-24 Dynamic Optimal Power Flow dengan kurva biaya pembangkitan tidak mulus menggunakan Particle Swarm Optimization Afif Nur
Lebih terperinci2015 APLIKASI ALGORITMA SIMULATED ANNEALING PADA SISTEM KOORDINASI PEMBANGKITAN UNIT THERMAL
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Energi listrik saat ini merupakan salah satu kebutuhan utama bagi kehidupan manusia. Kebutuhan akan energi listrik semakin lama semakin meningkat seiring
Lebih terperinciPENGOPERASIAN OPTIMUM SISTEM TENAGA LISTRIK
PENGOPERASIAN OPTIMUM SISTEM TENAGA LISTRIK Ontoseno Penangsang Text Book : Power Generation Operation and Control Allen J. Wood & Bruce F. Wollenberg Power System Analysis Hadi Saadat INTRODUCTION Acquaint
Lebih terperinciVol.13 No.2. Agustus 2012 Jurnal Momentum ISSN : X
Analisis Penjadwalan Unit-Unit Pembangkit Listrik Dengan Menggunakan Metode Unit Decommitment (PT.PLN Wilayah Riau) Oleh: Zulfatri Aini Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan salah satu energi primer yang tidak dapat dilepaskan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Peningkatan jumlah penduduk dan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel merupakan bentuk usaha akomodasi pariwisata dengan perkembangan yang cukup pesat di Indonesia. Jumlah hotel terus bertambah setiap tahunnya dan menyumbang devisa
Lebih terperinciDynamic Optimal Power Flow Arus Searah Menggunakan Qudratic Programming
Dynamic Optimal Power Flow Arus Searah Menggunakan Qudratic Programming Nursidi 2209100055 Dosen Pembimbing : Dr. Eng. Rony Seto Wibowo, ST., MT. IGN Satriyadi Hernanda ST., MT. OUTLINES OUTLINES 1 Pendahuluan
Lebih terperinciEmission dan Economic Dispatch pada Sistem Kelistrikan Micro Grid Menggunakan Multiobjective Genetic Algorithm Optimization
Emission dan Economic Dispatch pada Sistem Kelistrikan Micro Grid Menggunakan Multiobjective Genetic Algorithm Optimization PRIMADITYA SULISTIJONO 2210100147 DOSEN PEMBIMBING : PROF. IR. ONTOSENO PENANGSANG,
Lebih terperinciANALISA ALIRAN DAYA OPTIMAL PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI
ANALISA ALIRAN DAYA OPTIMAL PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI E D Meilandari 1, R S Hartati 2, I W Sukerayasa 2 1 Alumni Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana 2 Staff Pengajar Teknik Elektro,
Lebih terperinciScheduling Energi Pembangkitan di PT. PJB Unit Pembangkitan Brantas PLTA Siman
Scheduling Energi Pembangkitan di PT. PJB Unit Pembangkitan Brantas PLTA Siman SCHEDULING ENERGI PEMBANGKITAN DI PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN BRANTAS PLTA SIMAN I Made Barata Danajaya S1 Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciOPTIMASI PENJADWALAN PEMBANGKIT TERMAL DENGAN SISTEM PENYIMPANAN ENERGI MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA
OPTIMASI PENJADWALAN PEMBANGKIT TERMAL DENGAN SISTEM PENYIMPANAN ENERGI MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Nizar Rizky R. 1, Sarjiya 2, M. Isnaeni B. S. 3 Abstract Recently, utilization of energy storage system
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam melakukan kehidupan sehari-hari. Besar kecilnya beban serta perubahannya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman sekarang, kelistrikan sudah menjadi salah satu hal terpenting dalam melakukan kehidupan sehari-hari. Besar kecilnya beban serta perubahannya tergantung pada
Lebih terperinciOptimasi Operasi Pembangkit Termis Dengan Metode Pemrograman Dinamik di Sub-Regional Bali
Optimasi Operasi Pembangkit Termis Dengan Metode Pemrograman Dinamik di Sub-Regional Bali T Ar Rizqi Aulia 1, I Made Ardita Y 2 Departemen Teknik Elektro, Universitas Indonesia, Depok 16424 Tel: (021)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan salah satu sumber kebutuhan hidup yang tidak dapat dilepaskan dari keperluan sehari-hari manusia. Listrik sangat bermanfaat dalam kehidupan di era
Lebih terperinciTESIS FIRMAN YUDIANTO S2 TEKNIK ELEKTRO
TESIS Pulau Rote Merupakan daerah terpencil dan belum dialiri listrik oleh PLN serta apabila dialiri listrik oleh PLN maka akan sering terjadi pemadaman, sehingga energi terbarukan merupakan solusi untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian utama saat ini adalah terus meningkatnya konsumsi energi di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, energi listrik merupakan kebutuhan penting dalam kelangsungan hidup manusia. Masalah di bidang tersebut yang sedang menjadi perhatian utama saat
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA
NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA Diajukan oleh: FERI SETIA PUTRA D 400 100 058 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciDESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ
G.17 DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAICBATERAI MENGGUNAKAN BIDIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ Soedibyo 1*, Dwiana Hendrawati 2 1 Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, listrik telah menjadi salah satu kebutuhan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, listrik telah menjadi salah satu kebutuhan utama bagi setiap orang. Ketergantungan masyarakat terhadap listrik menunjukkan trend yang
Lebih terperinciSTUDI OPTIMASI OPERASI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DENGAN METODE PEMROGRAMAN DINAMIK. Ahmad Rosyid Idris 1
STUDI OPTIMASI OPERASI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DENGAN METODE PEMROGRAMAN DINAMIK Ahmad Rosyid Idris 1 1) Lecturer of Bosowa polytechnic Abstrak Suatu sistem tenaga listrik mencakup tiga bagian utama,
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 A.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkecuali di Indonesia. Menipisnya bahan bakar fosil sebagai sumber energi, sistem
BAB I 1.1. Latar Belakang PENDAHULUAN Keterbatasan energi merupakan masalah umum di berbagai negara, tidak terkecuali di Indonesia. Menipisnya bahan bakar fosil sebagai sumber energi, sistem tenaga listrik
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODA TAGUCHI UNTUK ECONOMIC DISPATCH PADA SISTEM IEEE 26 BUS
IMPLEMETASI METODA TAGUCHI UTUK ECOOMIC DISPATCH PADA SISTEM IEEE 26 BUS Rusilawati,2, Ontoseno Penangsang 2 dan Adi Soeprijanto 2 Teknik elektro, Akademi Teknik Pembangunan asional, Banjarbaru, Indonesia
Lebih terperinciOptimisasi Dynamic Economic Dispatch Menggunakan Algoritma Artificial Bee Colony
Optimisasi Dynamic Economic Dispatch Menggunakan Algoritma Artificial Bee Colony Nurlita Gamayanti 1, Abdullah Alkaff 2, Amien Karim 3 Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya,
Lebih terperinciANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK HIBRIDA (PLH), DIESEL DAN ENERGI TERBARUKAN DI PULAU MANDANGIN, SAMPANG, MADURA MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER
ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK HIBRIDA (PLH), DIESEL DAN ENERGI TERBARUKAN DI PULAU MANDANGIN, SAMPANG, MADURA MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER Sean Yudha Yahya 1, Ir.Soeprapto.,MT 2, Ir.Teguh Utomo.,MT 3 1 Mahasiswa
Lebih terperinciMULTI OBJEKTIF DIRECT CURRENT OPTIMAL POWER FLOW PADA MICROGRID UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PEMBANGKITAN DAN MEMAKSIMALKAN UMUR BATERAI
TESIS TE142599 MULTI OBJEKTIF DIRECT CURRENT OPTIMAL POWER FLOW PADA MICROGRID UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PEMBANGKITAN DAN MEMAKSIMALKAN UMUR BATERAI ANNISAA TARADINI 2215201206 DOSEN PEMBIMBING Dr. Rony
Lebih terperinciEconomic Dispatch untuk Sistem Kelistrikan Microgrid dengan Energy Storage berbasis Adaptive Particle Swarm Optimization
B19 Economic Dispatch untuk Sistem Kelistrikan Microgrid dengan Energy Storage berbasis Adaptive Particle Swarm Optimization Nugroho Wicaksono, Heri Suryoatmojo, dan Rony Seto Wibowo Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian penjadwalan pembangkit termal pada sistem interkoneksi 500kV Jawa- Bali ini adalah untuk membandingkan metode Simulated Annealing dengan metode yang digunakan PLN.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Indonesia masih menghadapi persoalan untuk mencapai target
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia masih menghadapi persoalan untuk mencapai target pembangunan bidang energi terutama pada ketergantungan terhadap energi tidak terbarukan berupa minyak
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMIS ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA DESA TERTINGGAL TERPENCIL
KAJIAN EKONOMIS ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA DESA TERTINGGAL TERPENCIL Oleh Aditya Dewantoro P (1) Hendro Priyatman (2) Universitas Muhammadiyah Pontianak Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin Tel/Fax 0561
Lebih terperinciOPERASI OPTIMUM STAND-ALONE MICROGRID MENGGUNAKAN METODE CUCKOO SEARCH OPTIMIZATION DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KARAKTERISTRIK UMUR BATERAI
TESIS TE142599 OPERASI OPTIMUM STAND-ALONE MICROGRID MENGGUNAKAN METODE CUCKOO SEARCH OPTIMIZATION DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KARAKTERISTRIK UMUR BATERAI VICKY ANDRIA KUSUMA 2214201205 DOSEN PEMBIMBING Prof.
Lebih terperinciStudi Perencanaan Pembangkit Listrik Hibrida di Pulau Panjang Menggunakan Software HOMER
Studi Perencanaan Pembangkit Listrik Hibrida di Pulau Panjang Menggunakan Software HOMER Ade Irawan, Chairul Saleh, Ibnu Kahfi Bachtiar Jurusan Teknik Elektro, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Kepulauan
Lebih terperinciEconomic Dispatch untuk Grid Mikro Hibrida dengan Distributed Energy Storage Berbasis Metode Quadratic Programming
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5 No. (016) ISSN: 337-3539 (301-971 Print) B-485 Economic Dispatch untuk Grid Mikro Hibrida dengan Distributed Energy Storage Berbasis Metode Quadratic Programming Kemas Robby Firmansyah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi suatu daerah mengakibatkan kebutuhan tenaga listrik akan semakin meningkat, baik yang berhubungan dengan bidang industri,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sejak awal listrik ditemukan sudah memiliki nilai manfaat yang tinggi baik untuk keperluan residen ataupun industri. Listrik merupakan faktor penunjang yang sangat penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, penelitian mengenai sumber energi terbarukan sangat gencar dilakukan. Sumber-sumber energi terbarukan yang banyak dikembangkan antara lain sumber energi tenaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. betapa penting fungsi dan kegunaannya hingga saat ini. Listrik bahkan sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan suatu energi yang tidak dapat diragukan lagi tentang betapa penting fungsi dan kegunaannya hingga saat ini. Listrik bahkan sudah menjadi kebutuhan
Lebih terperinciStudi Aliran Daya Optimum Mempertimbangkan Kestabilan Transien Sistem Menggunakan Simulasi Domain Waktu
JURNAL TEKNIK POMITS 1 Studi Aliran Daya Optimum Mempertimbangkan Transien Sistem Menggunakan Simulasi Domain Mochammad Reza, Ardyono Priyadi 1), Rony Seto Wibowo 2). Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciKata Kunci Operasi ekonomis, iterasi lambda, komputasi serial, komputasi paralel, core prosesor.
OPERASI EKONOMIS PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DENGAN METODE ITERASI LAMBDA MENGGUNAKAN KOMPUTASI PARALEL Dheo Kristianto¹, Hadi Suyono, ST, MT, Ph.D.², Ir. Wijono, MT. Ph.D³ ¹Mahasiswa Teknik Elektro, ² ³Dosen
Lebih terperinciSession 11 Interconnection System
Session 11 Interconnection System Tujuan Membahas persoalan-persoalan pembangkitan dalam sistem interkoneksi dalam kaitannya yang terjadi antara pusat-pusat listrik yang beroperasi dalam sistem interkoneksi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pengumpulan Data Pembangkit Suralaya Cibinong Cilegon 7 1 6 Gandul 2 4 Balaraja 3 Kembangan Muaratawar 5 Depok 9 Bekasi 8 11 Tasikmalaya Cirata 10 Cawang 12 Pedan 16 Saguling
Lebih terperinciOnline Simulator untuk Operasi Optimum Sistem Tenaga Listrik (Dynamic Unit Commitment Economic Dispatch Optimal Power Flow)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 Online Simulator untuk Operasi Optimum Sistem Tenaga Listrik (Dynamic Unit Commitment Economic Dispatch Optimal Power Flow) Aristyo, M. F., Penangsang,
Lebih terperinciPenjadwalan Unit Pembangkit Termal, Sel Surya dan Baterai Menggunakan Metode MIQP
JNTETI, Vol. 2, No. 3, Agustus 2013 49 Penjadwalan Unit Pembangkit Termal, Sel Surya dan Baterai Menggunakan Metode MIQP Galih Yudhaprawira 1, Sarjiya 2 Abstract The use of renewable energy to support
Lebih terperinciMETODE KOLONI SEMUT PADA DOMAIN KONTINU UNTUK OPTIMISASI PENJADWALAN EKONOMIS UNIT PEMBANGKIT PLTG DI PLTGU PT INDONESIA POWER TAMBAK LOROK
METODE KOLONI SEMUT PADA DOMAIN KONTINU UNTUK OPTIMISASI PENJADWALAN EKONOMIS UNIT PEMBANGKIT PLTG DI PLTGU PT INDONESIA POWER TAMBAK LOROK Ivan Darren Alber *), Hermawan, and Susatyo Handoko Departemen
Lebih terperinciKajian Potensi Kerugian Akibat Penggunaan BBM pada PLTG dan PLTGU di Sistem Jawa Bali
Seminar Final Project Power System Engineering Majoring of Electrical Engineering Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Kajian Potensi Kerugian Akibat Penggunaan BBM pada PLTG dan PLTGU di Sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN sebanyak 319 desa di Sumatera Utara belum menikmati listrik. Menurut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surat kabar harian Analisa 4 Januari 2016 menyatakan bahwa sampai akhir 2015 sebanyak 319 desa di Sumatera Utara belum menikmati listrik. Menurut undang-undang ketenagalistrikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber dari masalah yang dihadapi di dunia sekarang ini adalah mengenai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber dari masalah yang dihadapi di dunia sekarang ini adalah mengenai energi. Dapat dikatakan demikian karena hampir semua negara di dunia memerlukan energi untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. panas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar menjadi energi mekanik, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam menghasilkan energi listrik, terjadi konversi energi dari energi mekanik menjadi energi listrik melalui suatu alat konversi energi, dalam hal ini disebut dengan
Lebih terperinciSIMULASI PENGENDALIAN PRIME MOVER KONVENSIONAL
SIMULASI PENGENDALIAN PRIME MOVER KONVENSIONAL Y. Arifin Laboratorium Mesin Mesin Listrik, Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Tadulako Email: yusnaini_arifin@yahoo.co.id Abstrak Tulisan
Lebih terperinciALOKASI PEMBEBANAN UNIT PEMBANGKIT TERMAL DENGAN MEMPERHITUNGKAN RUGI-RUGI SALURAN TRANSMISI DENGAN ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI
ALOKASI PEMBEBANAN UNIT PEMBANGKIT TERMAL DENGAN MEMPERHITUNGKAN RUGI-RUGI SALURAN TRANSMISI DENGAN ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI TUGAS AKHIR Diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan listrik memiliki peranan penting dalam penyaluran energi listrik. Energi listrik disalurkan melalui sebuah jaringan interkoneksi dan didistribusi dari unit
Lebih terperinciPenggunaan Pemrograman Dinamik dalam Menyelesaikan Masalah Distributed Generation Allocation
Penggunaan Pemrograman Dinamik dalam Menyelesaikan Masalah Distributed Generation Allocation Novikasari 1, Dhian Widya, S.Si, M.Kom. 2 1 Departemen Matematika, FMIPA UI, Kampus UI Depok 16424 novikasari_n@yahoo.com,
Lebih terperinciImplementasi Algoritma Logika Fuzzy Dalam Penentuan Kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terpusat Off Grid
T E S L A VOL. 18 NO. 1 MARET 2016 Implementasi Algoritma Logika Fuzzy Dalam Penentuan Kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terpusat Off Grid Triyanto Pangaribowo 1 ABSTRACT: In this study designed
Lebih terperinciWaktu Optimal Dalam Diversifikasi Produksi Sumber Energi Terbarukan dan Tidak Terbarukan dengan Menggunakan Prinsip Minimum Pontryagin
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol., No., (03) 337-350 (30-98X Print) Waktu Optimal Dalam Diversifikasi Produksi Sumber Energi Terbarukan dan Tidak Terbarukan dengan Menggunakan Prinsip Minimum Pontryagin
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum sistem tenaga listrik terdiri dari pusat pembangkit, saluran transmisi dan pusat beban. Perkembangan beban sistem saat ini sudah tidak sesuai dengan
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Distributed generation adalah sebuah konsep teknologi pembangkit energi listrik dengan kapasitas kecil yang dapat dioperasikan dengan memanfaatkan potensi sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumsi energi itu sendiri yang senantiasa meningkat. Sementara tingginya kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi baik di Indonesia khususnya, dan dunia pada umumnya terus meningkat karena pertambahan penduduk, pertumbuhan ekonomi, dan pola konsumsi energi
Lebih terperinciManajemen Hybrid Photovoltaic System Dengan Memanfaatkan Peramalan Beban dan Penyinaran Matahari
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JEMBER LEMBAGA PENELITIAN Jl. Kalimantan No. 37 Jember Telp. 0331-337818, 339385, Fax. 0331-337818 Manajemen Hybrid Photovoltaic System Dengan Memanfaatkan
Lebih terperinciMODEL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DAN SURYA SKALA KECIL UNTUK DAERAH PERBUKITAN
MODEL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DAN SURYA SKALA KECIL UNTUK DAERAH PERBUKITAN Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Email: isdiyarto@yahoo.co.id Abstrak. Energi terbarukan
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA
LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETITIF PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA Oleh : 1. Ir. Chris Timotius, MM Ketua 2. Drs. I Wayan Ratnata, ST, MPd Anggota 3. Drs. Yadi Mulyadi, MT Anggota
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (23) -6 Pengendalian Rasio Bahan Bakar dan Udara Pada Boiler Menggunakan Metode Kontrol Optimal Linier Quadratic Regulator (LQR) Virtu Adila, Rusdhianto Effendie AK, Eka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini energi merupakan persoalan yang krusial didunia. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan menipisnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maju dengan pesat. Disisi lain, ketidak tersediaan akan energi listrik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan energi listrik semakin hari semakin meningkat, baik untuk konsumsi beban skala kecil seperti rumah tangga maupun untuk skala besar seperti
Lebih terperinciDynamic Optimal Power Flow Mempertimbangkan Carbon Capture And Storage Plants Menggunakan Metode Multi-Objective Particle Swarm Optimization
B251 Dynamic Optimal Power Flow Mempertimbangkan Carbon Capture And Storage Plants Menggunakan Metode Multi-Objective Particle Swarm Optimization Yauri Mahaputra, Rony Seto Wibowo, Ni Ketut Aryani Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik adalah energi yang tersimpan dalam arus listrik, dimana energi listrik ini di butuhkan peralatan elektronik agak mampu bekerja seperti kegunaannya. Sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan sumber energi tak terbarukan berupa energi fosil yang semakin berkurang merupakan salah satu penyebab terjadinya krisis energi dunia. Fenomena ini juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring pesatnya kemajuan dan perkembangan daerah - daerah di Indonesia, memicu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring pesatnya kemajuan dan perkembangan daerah - daerah di Indonesia, memicu tumbuh terciptanya sarana dan prasarana insfrastuktur yang harus memadai untuk kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam melakukan suatu kegiatan, manusia selalu memanfaatkan energi, baik yang disadari maupun tidak disadari. Namun, setiap kegiatan yang memanfaatkan energi memiliki
Lebih terperinciMetoda Penelitian dengan Metoda Taguchi
Metoda Penelitian dengan Metoda Taguchi Menentukan faktor- faktor yang berhubungan dengan hasil yang ingin dicapai Apabila hasil yang diperoleh belum sesuai dengan yang diharapkan, ubah nilai level masing-masing
Lebih terperinciSistem PLTS OffGrid. TMLEnergy. TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat. TMLEnergy. We can make a better world together CREATED
TMLEnergy TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat Jl Soekarno Hatta no. W: 541 www.tmlenergy.co.id C, Bandung, Jawa Barat W: www.tmlenergy.co.id E: marketing@tmlenergy.co.id E: marketing@tmlenergy.co.id
Lebih terperinciEvaluasi Operasi Pembangkitan Tenaga Listrik Pada PT. Cikarang Listrindo Menggunakan Metode Lagrange Multipliers
Evaluasi Operasi Pembangkitan Tenaga Listrik Pada PT. Cikarang Listrindo Menggunakan Metode Lagrange Multipliers Stephanie Rizka Permata 1, Amien Rahardjo 2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Ketersediaan energi dibumi saat ini menjadi sebuah permasalahan yang perlu diperhatikan, seperti energi primer misalnya. Sumber energi yang terdiri dari air, termal,
Lebih terperinciKOORDINASI HIDRO THERMAL UNIT PEMBANGKITAN JAWA BALI MENGGUNAKAN METODE DYNAMIC PROGRAMMING
ISSN 1412 3762 http://jurnal.upi.edu/electrans ELECTRANS, VOL.13, NO.2, SEPTEMBER 2014, 167-180 KOORDINASI HIDRO THERMAL UNIT PEMBANGKITAN JAWA BALI Saepul Rahmat, Ade Gafar Abdullah, Hasbullah Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara yang kaya akan potensi sumber daya alam yang melimpah, baik matahari,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterbatasan energi listrik dan tingginya ketergantungan terhadap bahan bakar fosil membuat pemerintah harus tanggap untuk mecari solusi dari permasalahan tersebut dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan suatu kebutuhan yang penting bagi manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, dimana pada zaman yang modern ini sudah banyak alat pendukung kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan energi yang dihasilkan dari sumber energi lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan energi yang dihasilkan dari sumber energi lain seperti bahan bakar fosil (minyak, gas alam dan batu bara), hidro, panas bumi dan nuklir. Dibangkitkan
Lebih terperinciSIMULASI PERHITUNGAN PEMBEBANAN EKONOMIS PADA PUSAT LISTRIK TENAGA UAP DAN GAS DENGAN METODE LAGRANGE MULTIPLIER (STUDI KASUS DI PT
SIMULASI PERHITUNGAN PEMBEBANAN EKONOMIS PADA PUSAT LISTRIK TENAGA UAP DAN GAS DENGAN METODE LAGRANGE MULTIPLIER (STUDI KASUS DI PT. PETROKIMIA GRESIK) Joko Susilo * ), Mochammad Facta, and Susatyo Handoko
Lebih terperinciDynamic Economic Dispatch Mempertimbangkan Prohibited Operating Zones Menggunakan Algoritma Improved Artificial Bee Colony
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B -199 Dynamic Economic Dispatch Mempertimbangkan Prohibited Operating Zones Menggunakan Algoritma Improved Artificial Bee Colony
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring perkembangan zaman, ketergantungan manusia terhadap energi sangat tinggi. Sementara itu, ketersediaan sumber energi tak terbaharui (bahan bakar fosil) semakin menipis
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) B-34
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-34 Economic dan Emission dispatch pada Sistem Kelistrikan 500 kv Jawa-Bali Menggunakan Composite Generation Cost Function dengan
Lebih terperinciJurnal Media Elektro, Vol. 1, No. 1, April 2012 ISSN
PENJADWALAN OPTIMAL OPERASI UNIT UNIT PEMBANGKIT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN BEBAN DITINJAU DARI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR (Studi Kasus Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Kefamenanu, Timor Tengah Utara ) Agusthinus
Lebih terperinciPenerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal
Penerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal MIZZA FAHRIZA RAHMAN 4107100082 DOSEN PEMBIMBING Ir. TRIWILASWANDIO WP., M.Sc. 19610914 198701
Lebih terperinci