Edisi ketiga 1. Panduan Penulisan Karya Tulis. Oleh: Forum Peneliti Muda Trisma. SMAN 3 Denpasar Buku Panduan Penulisan Karya Tulis

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Edisi ketiga 1. Panduan Penulisan Karya Tulis. Oleh: Forum Peneliti Muda Trisma. SMAN 3 Denpasar Buku Panduan Penulisan Karya Tulis"

Transkripsi

1 Edisi ketiga 1 Panduan Penulisan Karya Tulis Oleh: Forum Peneliti Muda Trisma SMAN 3 Denpasar 2016

2 2 PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Karya Ilmiah SMA Negeri 3 Denpasar Edisi 2016 PEMERINTAH KOTA DENPASAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SMA NEGERI 3 DENPASAR Jalan Nusa Indah No. 20x DenpasarTelp. (0361) Fax (0361) Website : Mailto : info@sman3denpasar.sch.id

3 3 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) karena berkat rahmat-nya kami dapat menyelesaikan Buku Pedoman Karya Ilmiah: Panduan Penulisan Karya Tulis ini dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang kami miliki. Buku pedoman ini merupakan buku yang tidak diterbitkan dan hanya digunakan di kalangan siswa SMA Negeri 3 Denpasar dalam pembuatan penelitian sebagai syarat untuk mendapatkan nomor peserta ujian nasional berbasis komputer untuk kelas XII. Buku ini merupakan kutipan dari Pedoman Penulisan Tesis Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja revisi edisi ke 3 yang kemudian disunting sesuai dengan keperluan oleh Forum Peneliti Muda Trisma. Secara skematik buku pedoman ini terditi dari 4 bab dengan rincian 1. BAB I PENDAHULUAN 2. BAB II FORMAT PENULISAN KARYA TULIS KELAS XII 3. BAB III TEKNIK PENULISAN Semoga buku pedoman ini dapat digunakan dengan baik, namun kami menyadari bahwa buku ini masih perlu banyak penyempurnaan, untuk itu masukan yang sifatnya konstruktif akan sangat berguna bagi penyempurnaan (revisi) berikutnya.

4 4 DAFTAR ISI SAMPUL PEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN... 2 PRAKATA... 3 DAFTAR ISI... 4 DAFTAR LAMPIRAN... 5 BAB I PENDAHULUAN A. Tujuan... 6 B. Topik Penelitian... 7 C. Jenis Penelitian... 7 BAB II FORMAT KARYA TULIS KELAS XII A. Bagian Awal... 8 B. Bagian Inti C. Bagian Akhir BAB III TEKNIK PENULISAN A. Bahan B. Pengetikan C. Penyajian Tabel D. Penyajian Gambar E. Cara Merujuk Kutipan F. Cara Menulis Daftar Rujukan DAFTAR PUSTAKA... 37

5 5 DAFTAR LAMPIRAN Sampul Luar Karya Tulis Sampul Persyaratan Memperoleh No Ujian Nasional Lembar Persetujuan Pembimbing Lembar Pernyataan Prakata/Acknoledgement Contoh Format Abstrak Contoh Format Daftar Isi Contoh Daftar Tabel Contoh Daftar Gambar Contoh Daftar Lampiran Contoh Format Daftar Pustaka Contoh Riwayat Hidup... 51

6 6 BAB I PENDAHULUAN Pengembangan kesiswaan pada dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam 5 (lima) bidang yaitu penalaran, minat kegemaran, kesejahteraan siswa, kepedulian sosial, serta kepemimpinan dan organisasi. Khusus bidang penalaran, melalui kegiatan ini diharapkan tumbuh kreativitas dan inovasi pemikiran siswa dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas. Mengingat pentingnya bidang ini, pemerintah dalam hal ini SMAN 3 Denpasar berupaya menyelenggarakan pembinaan karya tulis berupa penelitian sebagai prasyarat untuk mendapatkan Nomor Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk kelas XII. A. TUJUAN Tujuan pembuatan karya tulis bagi siswa SMA Negeri 3 Denpasar bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya terutama dalam hal sebagai berikut. 1. Pengembangan siswa dalam penulisan karya ilmiah merupakan kebijakan dari SMA Negeri 3 Denpasar untuk memotivasi serta melatih siswa dalam penulisan dan penelitian dengan harapan mereka akan lebih mudah dalam pembuatan tugas akhir/skripsi di jenjang selanjutnya. 2. Cara belajar baru bagi peserta didik, mereka dapat lebih mandiri dengan melakukan penelitian individu, di mana pembelajaran langsung ke lapangan dapat memberikan manfaat kepada siswa tersebut. 3. Interaksi antara pendidik dengan peserta didik yang lebih beragam, tidak sekedar lewat kelas konvensional. 4. Menghayati konstruk dan azas keilmuan sebuah disiplin, sehingga dapat bernalar, bersikap dan berperilaku sebagai seorang ilmuan bermutu yang mandiri. 5. Menanamkan dan mengamalkan sifat-sifat peneliti sebagai wujud pendidikan karakter yang terintegrasi dalam penelitian di mana seorang peneliti mempunyai sifat yang jujur dan berintegritas, ilmiah, berani dan bertanggung jawab, terbuka, sabar, penuh dengan rasa ingin tahu, pejuang keras dan tekun, kritis serta tidak indivual dan mampu bekerja sama dalam memecahkan masalah yang ada di sekitar kita.

7 7 B. TOPIK PENELITIAN Mengacu pada kewenangan akademis dan pembinaan serta pengembangan disiplin keilmuan, maka topik dan pokok permasalahan karya tulis mengacu pada bidang sains dasar, sains terapan, sosial-humaniora dan pendidikan. Acuan ini tidak mempersempit ruang masuknya topik dan pokok permasalahan yang secara substantif mengarah pada pengembangan disiplin ilmu. Diharapkan juga topik penelitian yang diangkat mempunyai nilai kekhasan atau keunikan dan penelitiannya bukan sekedar pembuktian kembali (verifikatif research) apalagi PLAGIAT. Jika ada penelitian yang disetorkan merupakan hasil plagiat maka siswa tersebut akan diminta untuk mengulang penelitiannya. C. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian berbasis pada kajian bidang studi yang akan dilakukan penelitian. Dengan demikian, pilihan pendekatan dan jenis penelitian dapat berbentuk penelitian kualitatif, penelitian kuantitatif, penelitian dan pengembangan, penelitian kebijakan, penelitian eksperimen (baik yang dilakukan di laboratorium maupun di lapangan) dan jenis penelitian lainnya yang sesuai dengan standar dan kaidah-kaidah akademis. Dalam hal ini tidak diperkenankan jenis penelitian studi pustaka / kajian pustaka semata.

8 8 BAB II FORMAT PENULISAN KARYA TULIS Format penulisan karya tulis yang dimaksud dalam pedoman ini adalah menyangkut susunan, tata letak, tata urutan dan tata cara penulisan termasuk ejaan, ukuran serta jenis huruf. Karya tulis merupakan suatu kesatuan utuh, tetapi dapat dibagi menjadi tiga bagian besar yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dibagi lagi menjadi bagian-bagian seperti yang dipaparkan dalam ketentuan berikut. A. Bagian Awal Bagian ini terdiri atas halaman sampul, halaman judul, lembar persetujuan (pembimbing), surat pernyataan keaslian karya, abstrak, prakata/acknowledgement, daftar isi, daftar tabel (jika ada), daftar gambar (jika ada), daftar lampiran, dan daftar-daftar lain (jika ada). Ciri khas dari bagian awal ini ialah penggunaan angka romawi kecil (i, ii, iii, dst) untuk menandai halaman persetujuan dianggap sebagai halaman berurutan tetapi tidak diberi nomor urut. 1. Halaman Sampul Halaman sampul berisi: judul karya tulis secara lengkap, nama dan nomor induk siswa (NIS), lambang SMA Negeri 3 Denpasar, nama sekolah dan tahun. Semua huruf dicetak dengan huruf kapital, Komposisi huruf dan tata letak masing-masing bagian diatur simetris, rapi dan serasi (contoh dapat dilihat pada lampiran ) 2. Lembar Halaman Judul Format dan isi halaman halaman sampul, tetapi memuat teks Karya Tulis ini Diajukan kepada SMA Negeri 3 Denpasar untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Nomor Peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Contohnya dapat dilihat pada lampiran. 3. Lembar Persetujuan Halaman persetujuan memuat persetujuan dari pembimbing karya tulis. Hal-hal yang dicantumkan dalam lembar persetujuan pembimbing dapat dilihat contoh format lembar persetujuan pembimbing pada lampiran. 4. Abstrak Nama penulis abstrak diketik dengan urutan nama akhir diikuti nama awal, nama tengah (jika ada). Tahun pembuatan karya tulis diketik setelah nama penulis (dalam kurung) dan diakhiri dengan titik. Judul karya tulis dicetak dengan huruf miring atau tebal dan diketik dengan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertama dari setiap kata. Dalam

9 9 abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan pada bagian bawah abstrak. Jumlah kata kunci ini sekitar lima buah. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci kita bisa menemukan judul-judul tesis beserta abstraknya dengan mudah. Di dalam teks abstrak disajikan secara padat intisari karya tulis yang mencakup tujuan penelitian, fokus masalah penelitian, metode penelitian, dan simpulan penelitian, serta (jika ada) saran/ rekomendasi yang diperlukan Teks di dalam abstrak diketik dengan spasi tunggal (satu spasi) dan panjangnya tidak boleh lebih dari satu halaman kertas ukuran A4 (maksimum 300 kata). Contohnya pada lampiran. 5. Pernyataan Keaslian Karya Untuk menghindari terjadinya praktik akademis yang melanggar kaidah dan academic yurisdiction, pada saat penyusunan karya tulis oleh siswa, maka kepada setiap siswa harus melampirkan surat pernyataan keaslian karya yang telah ditandatangani oleh siswa bersangkutan di atas materai (contoh format dapat dilihat pada lampiran). 6. Prakata/Acknowledgement Di dalam prakata/acknoledgement dicantumkan ucapan terimakasih peneliti yang ditujukan kepada berbagai pihak. Pihak tersebut dapat berupa individu, pejabat, lembaga, organisasi, dan atau pihak-pihak lain yang berkontribusi dalam menyiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan karya tulis. Contoh format dapat dilihat pada lampiran. 7. Daftar Isi Di dalam halaman daftar isi dimuat: judul lembar pengesahan, surat pernyataan, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar-daftar lain (jika ada), judul bab, judul anak sub bab, dan judul anak sub bab yang disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya di dalam teks. Semua judul bab diketik dengan huruf kapital, sedangkan sub bab dan anak sub bab hanya huruf awalnya saja yang diketik dengan huruf kapital. Perhatikan contoh pada lampiran. 8. Daftar Tabel Halaman Daftar tabel memuat nomor tabel, judul tabel, dan nomor halaman untuk setiap tabel yang harus sama dengan judul tabel yang terdapat dalam teks. Contohnya pada lampiran. 9. Daftar Gambar Pada daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul gambar, dan nomor halaman tempat pembuatannya dalam teks. Perhatikan contoh pada lampiran.

10 Daftar Lampiran Daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul lampiran, dan halaman tempat lampiran itu berada. Lihat lampiran. B. Bagian Inti Bagian inti karya tulis terdiri atas lima bab, yakni pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil dan pembahasan serta penutup. Bagian inti ditandai dengan penggunaan nomor/angka Romawi besar (I, II, dst) untuk menomori urutan bab, nomor digit untuk menandai urutan sub judul dan sub-subnya (paling banyak 4 digit), no angka Arab (1, 2, 3,dst) untuk menandai halaman. Jika dirumuskan secara urut maka susunan bagian inti adalah: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Masalah 1.4 Manfaat Penelitian 1.5 Hipotesis Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka (sesuaikan dengan rumusan masalah) 2.2 Tinjauan Hasil Penelitian yang Relevan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2. Jenis Penelitian 3.3 Rancangan Penelitian 3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 3.5. Variabel (Subjek dan Objek) Penelitian (Jika eksperimen) 3.6 Parameter/Indikator Penelitian 3.7 Metode Pengumpulan Data (Prosedur Kerja) 3.8 Analisis Data BABIV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.2 Pembahasan BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan 5.2 Saran

11 11 Bagian inti dari karya tulis pada rumusan di atas, masing-masing dapat dijelaskan seperti pada paparan berikut ini. 1. Latar Belakang Penelitian Latar belakang yang digunakan dalam usulan sebuah penelitian diperlukan agar orang dapat memahami konteks atau lingkungan, faktor-faktor yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Jadi segala informasi yang berhubungan dengan permasalahan tersebut dikemukakan dengan maksud agar orang lebih mudah menghayati situasi dan kondisi dimana masalah-masalah tersebut timbul atau terjadi. Informasi mengenai latar belakang tidak perlu panjang lebar melainkan singkat tapi jelas agar tidak membosankan. Pada bagian latar belakang hendaknya dikemukakan secara jelas dan obyektif, rasional akademis mengapa masalah atau pokok persoalan tersebut penting dikaji dalam penelitian. Pernyataan urgenitas tersebut harus didukung oleh argument-argumen akademis terkait, yang melatarbelakangi pentingnya kajian dilakukan. Pada bagian ini juga penting untuk dikemukakan logika konseptual dan praktis atas pokok persoalan, termasuk penggambaran terjadinya kesenjangan antara das sollen dan das sein (harapan dan kenyataan), baik secara teoretik maupun secara praksis. Pernyataan kesenjangan yang dimaksud hendaknya didukung oleh fakta, data, dokumen, dan bukti-bukti ilmiah lainnya yang bertalian dengan pokok permasalahan, sehingga siapapun yang membaca menjadi mengerti mengapa hal tersebut perlu dikaji atau diteliti secara ilmiah. 2. Rumusan Masalah Masalah penelitian sebaiknya berupa pernyataan yang menunjukkan keterkaitan antara variabel-variabel yang akan diteliti, baik untuk penelitian yang bersifat deskriptif/ex post facto maupun yang bersifat eksperimen. Dengan perkataan lain, masalah penelitian merupakan pernyataan penelitian dan diikuti pertanyaan penelitian yang mendorongnya untuk mengadakan penelitian. Karena itu, masalah penelitian (research statement) harus dirumuskan secara spesifik agar dapat menjadi penuntun bagi penelitian di lapangan. Masalah penelitian yang secara sepintas telah tersirat dalam latar belakang penelitian, penting untuk dinyatakan secara lebih jelas, operasional, dan terukur dalam rumusan kalimat - kalimat pernyataan yang terinci yang diikuti pertanyaan penelitian yang akan dicari jawabannya dalam penelitian. Rumusan masalah hendaknya dituangkan ke dalam kalimat kalimat pernyataan yang singkat, padat, jelas, dan operasional. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti, memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab rumusan masalah yang diajukan.

12 12 3. Tujuan penelitian Secara ringkas dapat dikatakan bahwa tujuan penelitian adalah menemukan informasi empiris, objektif, logis mengenai sesuatu atau menentukan keterkaitan di antara variabelvariabel yang dipermasalahkan. Dengan demikian, maka tujuan penelitian yang dirumuskan harus mencermikan dan konsisten dengan masalah-masalah yang dikemukakan sebelumnya. Jelaslah bahwa penelitian yang akan dilaksanakan mengarah pada jawaban-jawaban terhadap pertanyaan penelitian yang telah dinyatakan dalam masalah penelitian (rumusan masalah). Tujuan penelitian menyatakan secara jelas, sasaran yang ingin dicapai setelah pelaksanaan penelitian terhadap masalah yang telah dirumuskan pada bagian sebelumnya. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu kepada isi dan rumusan masalah penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya, yang bersifat ringkas, jelas, padat, dan terukur. Tujuan penelitian biasanya diformulasikan (dirumuskan) dalam bentuk kalimat pernyataan. 4. Manfaat Penelitian Pada bagian ini ditunjukkan pentingnya (keutamaan) penelitian terutama yang bertalian dengan pengembangan disiplin keilmuan, pembangunan dalam arti luas dan kepentingan praksis sebuah bidang kajian. Dengan kata lain, uraian dalam subbab manfaat penelitian berisi alasan kelayakan akademis dan praksis atas masalah yang diteliti. Perumusan manfaat penelitian, akan memperkuat dan meningkatkan kelayakan sebuah pokok persoalan atau masalah untuk dikaji berdasarkan langkah-langkah akademis, sehingga akan melahirkan adagium tentatif pada kalangan komunitas tertentu (sesuai bidang ilmunya). Sementara itu, untuk jenis penelitian tindakan atau penelitian tindakan kelas, termasuk penelitian dan pengembangan di beberapa bagiannya, kebermanfaatan penelitian harus dinyatakan dengan mengacu kepada siapa, dalam hal apa, dan untuk apa nilai manfaat tersebut. 5. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah praduga ataupun asumsi yang harus diuji melalui data atau fakta yang diperoleh melalui penelitian. Dengan demikian, hipotesis merupakan penuntun bagi peneliti dalam menggali data yang diinginkan. Sekalipun demikian, perlu diingat, bahwa peneliti harus senantiasa memegang teguh prinsip objektif agar jangan timbul bias dalam pencarian data. Hipotesis merupakan jawaban sementara atau dugaan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan, yang pada hakikatnya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan. Secara konsep, hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Secara statistik hipotesis merupakan pernyataan mengenai keadaan parameter yang akan diuji melalui

13 13 statistik sampel. Hipotesis biasanya juga mengandung prediksi, dan ketepatan prediksinya akan sangat tergantung pada tingkat kebenaran dan ketepatan tinjauan pustaka yang mendasarinya. Secara umum, hipotesis sebenarnya menyangkut dua hal yaitu tentang hubungan dan tentang perbedaan, tetapi perumusannya dapat beraneka ragam. Dalam penelitian kuantitatif yang paling perlu diperhatikan adalah jenis rumusan hipotesis tersebut, apakah suatu hipotesis dirumuskan secara direksional atau non direksional. Hal ini penting diperhatikan karena menyangkut uji signifikansi yang akan diterapkan, yaitu: uji satu arah (one tail) untuk hipotesis direksional, atau uji dua arah (two tail) untuk hipotesis non-direksional, di samping kedua jenis rumusan hipotesis dimaksud akan menuntut arah tinjauan pustaka yang berbeda. Menurut fungsinya, hipotesis terdiri atas hipotesis teoritik dan hipotesis penelitian. Perlu disadari bahwa penelitian kuantitatif bertujuan untuk menguji teori yang sudah ada. Teori tersebut kemudian dirumuskan ke dalam hipotesis untuk diuji dengan sampel yang ditentukan oleh peneliti. Hipotesis yang diuji dalam penelitian adalah hipotesis nol. Hipotesis nol pada hakikatnya adalah hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan atau tidak ada perbedaan (hypothesis of norelation, hypothesis of no difference). Peneliti dalam hubungan ini mempunyai praduga atau asumsi bahwa data yang diperolehnya akan menunjukkan sebaliknya. Karena itu hipotesis penelitian (hipotesis alternatif) akan menyatakan gagasan sebaliknya, yaitu: ada hubungan atau ada perbedaan. Berdasarkan pengertian di atas muncul tiga macam pendapat di antara para peneliti, yaitu: (1) karena hipotesis nol bunyinya selalu sama untuk semua penelitian, maka hipotesis nol tidak perlu disebutkan dalam usaha penelitian, (2) karena hipotesis penelitian dapat diketahui dari hipotesis nol dan karena hipotesis nol adalah hipotesis yang diujikan, maka hipotesis penelitian tidak perlu dicantumkan dan hanya hipotesis nol yang dicantumkan, dan (3) mencantumkan kedua jenis hipotesis tersebut baik dalam rumusan narasi maupun dalam rumusan statistiknya. Dalam praktiknya, ketiga pendapat tersebut digunakan tanpa masalah. Dengan demikian, peneliti boleh memilih salah satu dari tiga pendekatan tersebut dan menggunakannya secara konsisten. 6. Tinjauan Pustaka Bagian ini terdiri atas tinjaun pustaka (sesuai dengan rumusan masalah), kajian penelitian yang relevan. Tinjauan pustaka memuat kajian referensi yang relevan dan sesuai dengan penelitian yang dilakukan.

14 Tinjauan pustaka (sesuai dengan rumusan masalah) Tinjauan pustaka membahasa secara deduktif dan/atau anti tesis sejumlah teori yang pernah ada, yang pernah digunakan oleh orang untuk menjawab atau menjelaskan masalahmasalah tertentu. Pemilihan dan penetapan tinjauan pustaka dilakukan dengan pertimbangan azas relevansi dan kemutakhiran. Bagian ini tidak boleh hanya merupakan rangkaian teori-teori atau kumpulan teori tanpa pemaknaan yang sistematis oleh peneliti. Penetapan dan penggunaan teori-teori ini seyogyanya mengarah kepada teori yang hendak digunakan dalam mengkaji masalah yang dirumuskan dan secara eksplisit harus mampu dirumuskan dan ditetapkan suatu teori dasar (grounded theory) yang nantinya digunakan untuk menakar, membedah, dan memformulasikan pengujian dan/atau penelaahan variabel penelitian. Jenis teori, batasan teori, prosedur penggunaan, mekanisme pengujian, dan yang lainnya harus mampu dirumuskan dan dinyatakan secara jelas pada bagian ini. Penting dipahami dan dilakukan pada bagian ini, bahwa dalam mengutip, memaknai, menyenerai, sumber-sumber kepustakaan pada bagian ini hendaknya menggunakan kata-kata sendiri, dengan menjauhkan kesan menjiplak aslinya. Sesekali memang diperkenankan untuk mengutip secara utuh sebuah teori, prinsip, generalisasi, konsep, dan fakta dari sumber aslinya, dengan cara menuliskannya sesuai dengan kaidah-kaidah yang dibenarkan secara akademis. Pengutipan sebuah sumber atau kepustakaan wajib hukumnya untuk mencantumkan nama penulis dan tahun penerbitan sumber kepustakaan tersebut. Bilamana kutipan langsung lebih dari 4 baris, maka penulisannya harus diketik satu spasi dengan mencantumkan nama penulis, tahun penerbit, dan halaman tempat kutipan di buku atau sumber aslinya. 6.2.Tinjauan Hasil Penelitian yuang Relevan (yang terkait dengan penelitian kalian) Pengkajian dan penelusuran berbagai teori adalah dalam rangka menentukan teori dasar yang akan digunakan oleh peneliti untuk meneliti variabel yang dikonstruksikan. Setiap variabel yang akan diteliti seyogyanya memiliki kontruksi dasar teori. Hal ini sangat penting karena untuk selanjutnya (dalam penelitian kuantitatif) teori yang digunakan akan menentukan arah penelitian tersebut, baik menyangkut instrumentasi yang digunakan (dalam proses perancangan maupun validasinya), perumusan hipotesisnya, maupun tahapan verifikasinya. Setelah penelitian mengemukakan teori-teori yang berhubungan dengan variabel yang diteliti (masalahnya) maka ia dapat mendeduksikan konsep-konsep yang terdapat di dalamnya. Setiap teori berisi konsep, karena itu konsep tersebut harus dijelaskan di dalam bagian ini agar orang mengetahui dasar atau inti teori tersebut. Dalam bagian ini sering digunakan diagram-diagram untuk menjelaskan konsepnya.

15 15 Pada bagian ini, secara jelas dan objektif harus dipaparkan tentang gagasan, konsep, pemikiran, teori, prinsip, dalil, dan temuan dalam penelitian terdahulu yang bertautan secara langsung maupun tidak langsung dengan focus masalah yang akan diteliti. Penelitian dapat memulai dengan mengemukakan penelitian-penelitian yang relevan dengan apa yang akan diteliti secara kronologis, atau disistematisasikan menurut masalahnya. Berdasarkan kajian dan telaah terhadap berbagai temuan penelitian tersebut, maka penelitian dapat memetik hal-hal yang bertalian dengan masalah, teori yang akan digunakan, metode yang digunakan, dan temuan-temuannya dengan memberikan penguatan, atau komentar, kritik, evaluasi, dan sebagainya, sehingga tidak memunculkan atau menyiratkan kesan bahwa bagian ini adalah kumpulan atau penumpukan rangkaian teori semata. Penelitian dituntut untuk mampu membahasakan bagian setiap bagian dari temuan penelitian yang relevan untuk mendukung gagasan utama atau pokok permasalahan penelitiannya, sehingga jelas posisi peneliti di antara teori atau temuan penelitian yang telah dihasilkan oleh orang lain pada kajian yang sejenis. Berdasarkan pola seperti di atas, peneliti dengan tegas dapat mengemukakan bagianbagian atau aspek-aspek mana yang berhubungan dan yang tidak berhubungan dengan bagianbagian atau aspek-aspek yang akan dikaji sekarang, masalah-masalah mana yang sudah diteliti orang dan masalah-masalah mana yang belum digarap sehingga peneliti bisa menempatkan di mana posisi masalah yang akan ditelitinya. Bisa saja terjadi, bahwa fokus masalah yang akan dikajinya sama atau telah dikaji oleh peneliti lain lebih dulu, namun bilamana metode, pelibatan dan jumlah variabel, objek atau subjek penelitian, serta lokasi atau latar penelitiannya berbeda, maka penelitian tersebut layak untuk dilanjutkan. Pada konteks inilah, kejujuran akademis, kedirian akademis siswa, dan gradasi karya yang akan dihasilkannya dipertaruhkan (dinilai dan ditempatkan pada level tertentu). Tinjauan pustaka dan kepustakaan setiap variabel ditunjang minimal tiga sumber primer dengan menunjukkan bukti fisik (hard copy). 7. Metode Penelitian Kandungannya mencakup antara lain: waktu dan tempat, jenis penelitian, rancangan penelitian, populasi dan sampel, variabel atau subjek dan objek penelitian, indikator/parameter penelitian, metode pengumpulan data (prosedur kerja) dan analisis data. Perlu dicatat, bahwa di dalam bagian ini, penelitian tidak perlu mengemukakan teori-teori atau batasan-batasan tentang istilah-istilah dalam metodologi. Misalnya, ketika mengumumkan tentang subjek penelitian, populasi, dan sampel penelitian, tidak perlu didefinisikan apa itu subjek penelitian, populasi, sampel, dan berbagai hal tentang penyampelan.

16 Waktu dan Tempat Penelitian Menyajikan secara ringkas waktu penelitian dilakukan kapan serta tempat menelitinya di mana. 7.2.Jenis Penelitian Menjelaskan jenis penelitian yang dilakukan apakah melakukan penelitian eksperimen sains, penelitian survey atau observasi sosial-budaya, penelitian eksplorasi dan lain-lain berdasarkan jenis penelitian yang dipahami. 7.3.Rancangan Penelitian Rancangan (desain) pada hakikatnya mencakup abstraksi isi dan ruang lingkup (the design is content and scope of the study). Rancangan penelitian tergantung pula pada pendekatan yang digunakan pada subjek penelitian dalam kaitan dengan eksistensi variabel yang diteliti. Eksistensi variabel yang dimaksud apakah variabel yang akan diteliti dimunculkan secara sengaja (dimanipulasi) oleh peneliti dalam suatu eksperimen, atau variabel yang diteliti adalah variabel yang telah ada secara wajar pada subjek yang diteliti (ex-post facto), atau variabel yang diteliti adalah sesuatu yang harus diurai lebih lanjut berdasarkan realitas kekinian temuan di lapangan (etnografi). Di sisi lain, penggambaran konstelasi rancangan penelitian akan dipengaruhi pula oleh jumlah (banyaknya) dan status variabel yang dilibatkan dalam penelitian, sehingga akan terkait dengan identifikasi variabel penelitian dan sudah tentunya juga terkait dengan hipotesis yang dirumuskan. Berdasarkan rasional tersebut, maka pada bagian ini, siswa hendaknya mampu dengan tegas menyatakan desain penelitian yang digunakan, sesuai dengan karakteristik fokus masalah yang hendak dikaji atau diteliti. Pada rancangan penelitian, secara empiris telah dinyatakan rancang bangun penelitian yang akan dilakukan, sehingga akan memudahkan penelitian dalam melakukan tahapan penelitian selanjutnya. 7.4.Populasi dan Sampel Penelitian Sejak awal, penelitian harus dengan tegas menentukan populasi penelitiannya. Karena itu ia harus mendefinisikan populasi agar orang mengetahui ke mana hasil penelitian tersebut dapat digeneralisasikan. Populasi terdiri atas populasi teoretis dan populasi terjangkau. Populasi teoretis adalah semua subjek, baik yang secara langsung maupun tidak langsung akan diteliti dan kemana hasil penelitian dapat digeneralisasikan. Populasi terjangkau adalah semua subjek yang (bila perlu) dapat dijangkau secara langsung.

17 17 Bilamana populasi biasanya terlalu banyak untuk diteliti, maka penelitian dapat menggunakan sebagian saja dari populasi. Sudah barang tentu sampel tersebut harus dapat mewakili populasi. Peneliti dapat menggunakan teknik statistik untuk mengetahui apakah sampel yang digunanakan representatif atau tidak. Dalam kaitan dengan itu, penentuan sampel dari suatu studi sampling pada hakikatnya selalu mengandung risiko kesalahan (sampling error), karena generalisasi dari sampel ke populasi selalu mengandung resiko bahwa terdapat kekeliruan atau ketidaktepatan, karena sampel tidak mungkin mencerminkan secara persis keadaan populasi. Secara konseptual, dapat ditegaskan bahwa semakin besar ketidaksamaan sampel dengan populasi, maka semakin besar pula kemungkinan kekeliruan dalam generalisasi. Maka dari itu, masalah representatifnya sampel sangat perlu dicermati. Bertalian dengan hal itu terdapat beberapa teknik penentuan sampel, yang pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua gugus yaitu: (1) penyampelan probabilitas (probability sampling), dan (2) penyampelan nonprobabilitas sampling (nonprobability sampling). Dari masing-masing gugus tersebut telah diciptakan berbagai teknik lagi, yang sangat memungkinkan peneliti memilih sesuai dengan keperluan. Untuk mendukung penggunaan dari berbagai teknik di atas, dalam rangka mempertinggi tingkat kerepresentatipan sampel, perlu dipertimbangkan beberapa hal yaitu: variabilitas populasi, besarnya sampel, teknik penentuan sampel, dan kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi. Mengingat adanya keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti, maka dapat saja terjadi ketidaksempurnaan pemenuhan keempat hal di atas, sehingga kesalahan-kesalahan sampling hampir selalu ada. Berangkat dari logika konseptual di atas, maka muncul kebutuhan untuk memperhitungkan besar-kecilnya kekeliruan tersebut, yang biasa disebut dengan analisis kekeliruan atau simpangan baku estimasi atas distribusi penyampelan. Distribusi penyampelan statistic akan normal manakala distribusi skor dalam populasinya merupakan distribusi normal dan sampel diambil secara rambang (random). Akan tetapi, distribusi suatu statistic akan mendekati distribusi normal, tidak peduli bentuk distribusi populasinya normal atau tidak asal sampel penelitiannya cukup besar. Mengenai gugus penyampelan, seorang peneliti harus mampu memilih teknik penentuan sampel yang tepat sesuai dengan karakteristik populasi dan kebutuhan data penelitiannya. Secara umum, teknik tersebut ada yang didasarkan atas probabilitas, ada pula yang didasarkan atas nonprobabilitas. Probabilitas penyampelan terdiri atas: (1) rambang sederhana (simple random sampling), (2) rambang strata (stratified random sampling), (3) kluster (cluster

18 18 sampling). Penyampelan nonprobabilitas terdiri atas: (1) penyampelan purposive (purposive sampling), (2) penyampelan kuota (quota sampling), (3) penyampelan eksidental (accidental sampling). Berdasarkan argumentasi di atas, maka bilamana subjek penelitian telah ditetapkan, maka peneliti secara tegas telah dapat menyatakan populasi subjek penelitian itu. Jika dalam penelitian diperlukan adanya sampel, maka harus dipilih secara tepat teknik dan pendekatan penyampelannya, sehingga tidak terjadi bias keterwakilan populasi dalam sampel penelitian, yang pada akhirnya akan berdampak pada validitas temuan penelitian. 7.5.Variabel Penelitian (Subjek dan Objek) Variabel dapat diartikan sebagai suatu totalitas gejala atau objek pengamatan yang akan diteliti. Maka dari itu, dilihat dari fungsinya, variabel dapat diklasifikasikan menjadi: variabel bebas (prediktor), variabel control, variabel moderator, variabel penyela, dan variabel tergantung (kriterium). Bila variabel ini digambarkan dalam suatu model (konstelasi) penelitian nantinya, penempatan (klasifikasi) variabel sangat ditentukan oleh paradigm teori yang melandasinya, dan untuk itulah sangat diperlukan wawasan, pengalaman, ketelitian, serta keterampilan peneliti. Perumusan definisi variabel, menyangkut perumusan definisi konsep variabel dan perumusan definisi operasional variabel tersebut. Perumusan definisi konsep variabel harus konsisten dengan teori pokok (grand theory) yang mendasari penelitian variabel bersangkutan. Hal tersebut secara konsep akan menyangkut konsep teoretis variabel yang diteliti, dimensi, dan indikator yang melingkup variabel tersebut. Sementara itu definisi operasional variabel, menyangkut pengukuran variabel, dan pernyataan peringkat/skala data yang dikumpulkan (nominal, ordinal, interval, atau rasio). Definisi operasional variabel ini akan sangat menentukan bagaimana suatu instrument variabel itu dirancang, dan bagaimana rancangan data tersebut dikumpulkan, dan hal tersebut akan memberikan arah bagaimana formula analisis yang akan digunakan. Bila ditelusuri lebih jauh, bermacam-macam cara dapat digunakan untuk menyusun definisi operasional, antara lain: (a) pola I, yaitu definisi yang disusun berdasarkan atas kegiatan-kegiatan (operasi) yang harus dilakukan agar hal yang didefinisikan itu terjadi. Contoh: pembelajaran model jigsaw adalah pembelajaran yang dikelola dengan langkahlangkah umum sebagai berikut Hasil pembelajaran tersebut dilihat pada prestasi belajar peserta didik, yang diukur melalui tes, dan data yang dikumpulkan dalam skala interval, (b) pola II, yaitu definisi yang disusun atas dasar begaimana hal yang didefinisikan itu beroperasi. Contoh: intelegensi adalah kemampuan potensial yang dimiliki oleh peserta didik

19 19 yang berpengaruh terhadap cara pemecahan masalah yang dihadapi secara cepat, tepat, dan adequate. Intelegensi peserta didik diukur melalui tes intelegensi standard progressive matriks dan data yang dikumpulkan dalam skala interval, dan (c) pola III, yaitu definisi yang dibuat berdasarkan atas bagaimana hal yang didefinisikan itu tampak. Contoh: kecemasan terhadap sekolah adalah penolakan untuk pergi belajar di sekolah. Kecemasan terhadap sekolah diukur dengan observasi atau wawacara, dan data yang dikumpulkan dalam skala nominal (sangat cemas, cemas, dan kurang cemas). Mengacu pada konsep berpikir di atas, maka hal-hal yang dikemukakan pada bagian ini ialah identifikasi variabel penelitian, definisi variabel (definisi konsep dan definisi operasional) serta konstelasi variabel. Uraian mengenai ketiga hal ini dilakukan secara amat singkat karena maksud utamanya adalah untuk memberikan gambaran utuh dalam bentuknya yang ringkas mengenai fokus penelitian. Definisi istilah diperlukan apabila diperkirakan akan timbul perbedaan pengertian atau kekurang-jelasan makna seandainya batasan itu tidak diberikan. Istilah yang perlu diberikan batasan ialah istilah-istilah yang berhubungan dengan konsepkonsep pokok yang terdapat dalam karya tulis. Kriteria bahwa suatu istilah mengandung konsep pokok adalah jika istilah itu terkait erat dengan masalah yang diteliti atau variabel penelitian. Bagi penelitian-penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif definisi variabel agar disesuaikan. Jika dalam penelitian yang dibuat tidak terdapat perlakuan, maka yang dicantumkan adalah subjek dan objek penelitian seperti penjelasan berikut. Subjek penelitian adalah sesuatu yang diteliti baik orang, benda, ataupun lembaga (organisasi). Subjek penelitian pada dasarnya adalah yang akan dikenai kesimpulan hasil penelitian. Di dalam subjek penelitian inilah terdapat objek penelitian. Sedangkan objek penelitian adalah sifat keadaan dari suatu benda, orang, atau yang menjadi pusat perhatian dan sasaran penelitian. Sifat keadaan dimaksud bisa berupa sifat, kuantitas, dan kualitas yang bisa berupa perilaku, kegiatan, pendapat, pandangan penilaian, sikap pro-kontra, simpatiantipati, keadaan batin, dan bisa juga berupa proses. 7.6.Parameter atau Indikator Penelitian Pada bagian ini diuraikan paramater atau indikator penelitian apa yang dipakai. Lengkap dengan satuannya bila ada. Contohnya, jika topiknya adalah studi uji ekstrak daun sirih sebagai anti-bakteri maka indikator/parameternya adalah: pertumbuhan bakteri dalam media tumbuh bakteri (dapat mengukur diameter atau luas lingkaran pada media tersebut). Berdasarkan contoh tersebut parameter dapat dimaknai sebagai sesuatu besaran dari objek penelitian yang akan diukur atau diobservasi. Sedangkan indikator sendiri adalah parameter yang tampak atau diamati oleh panca indra.

20 Metode Pengumpulan Data (Prosedur Kerja) Pada bagian ini, yang perlu dirumuskan lebih dulu adalah data apa yang hendak dikumpulkan dengan mengacu pada fokus masalah dan rumusan masalah yang telah diformulasikan sebelumnya. Setelah kepastian yang bertalian dengan jenis data yang diperlukan telah ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah menentukan cara atau metode yang akan digunakan untuk menjaring atau mengumpulkan data. Ketepatan pemilihan metode dan alat pengumpulan data sangat menentukan kualitas data yang didapatkan, dan pada akhirnya akan menentukan kualitas hasil suatu penelitian. Oleh karena itu, instrumentasi ini harus mendapatkan penggarapan yang cermat, sehingga memenuhi syarat-syarat sebagai alat ukur yang baik. Untuk itu biasa dituntut validasi instrumen (yang menyangkut validitas content, concurrent, predictive dan construct, serta menyangkut tingkat reliabilitas) atas alat pengumpulan data yang akan digunakan. Peneliti harus cermat memilih dan menggunakan prosedur itu sesuai dengan karakteristik alat ukurnya. Contoh, misalnya masalah penelitian yang akan diteliti adalah mengenai hasil belajar siswa, maka data yang diperlukan ialah skor siswa dalam tes atau ujian, sehingga metode pengumpulan data yang relevan adalah dengan melaksanakan tes hasil belajar. Contoh lainnya, peneliti hendak mengumpulkan data tentang sikap siswa, maka jenis data yang diperlukan adalah pernyataan atau perilaku siswa, sehingga metode pengumpulan data yang relevan untuk ini adalah dengan wawancara atau dengan menyebarkan kuesioner. Metode pengumpulan data semacam itu tentu memerlukan instrumen atau alat pengumpulan data penelitian, yang biasa berupa: perangkat tes, pedoman wawancara, lembar observasi, catatan lapangan terstruktur, dan kuesioner. Masing-masing instrumen itu harus sudah dilampirkan ketika mengajukan usulan penelitian. Di dalam karya tulis harus dijelaskan, misalnya, siapa dan berapa jumlah subjek yang dites, kapan dan dimana, apa yang diteskan, dsb. Tentang wawancara dijelaskan siapa yang akan diwawancarai, cara mewawancarai, kapan, dan dimana. Dijelaskan isi kuisioner, siapa yang diberi kuesioner, berapa jumlah yang disebarkan dan berapa jumlah yang dikembalikan, dsb. Data yang sudah dikumpulkan itu kemudian ditata dan diorganisasikan agar mudah diolah dan dianalisis. Wawancara yang direkam harus ditranskripsikan dulu melalui bahasa tulis. Data tersebut, misalnya, diklasifikasikan, ditabelkan, diurutkan, dan sebagainya. Jika sekiranya peneliti tinggal memakai alat pengumpulan data yang sudah diakui validitas dan reliabilitasnya, masih juga merupakan keharusan baginya untuk melaporkan dan memberikan informasi mengenai tingkat validitas dan reliabilitas penelitian terdahulu atau

21 21 mungkin berdasarkan kesepakatan-kesepakatan tertentu. Metode pengumpulan data yang sering digunakan yaitu sebagai berikut. a. Metode observasi Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati secara langsung. Yang harus peneliti perhatikan dalam metode ini yaitu: 1) Peneliti mengetahui pengetahuan tentang apa yang diobservasi. 2) Menentukan cara untuk melakukan observasi. 3) Menentukan variabel yang akan diamati. 4) Menentukan alat pencatat dan cara penggunaannya. b. Metode kuesioner Pengumpulan data dengan menggunakan suatu daftar pertanyaan yang isinya sesuai dengan tujuan penelitian. c. Metode wawancara Pengumpulan data melalui proses tanya jawab dengan responden. Hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan metode ini adalah: 1) Harus netral. 2) Sikap yang sopan. 3) Saat wawancara hanya ada responden saja. 4) Jawaban responden harus dimengerti sebelum dicatat. 5) Hati-hati dengan jawaban tidak tahu. d. Metode Penelitian Non Experimen Dalam penelitian ini sering menggunakan metode sebagai berikut. 1) Survei 2) Penelitian naturalis e. Metode Penelitian Eksperimen 1) Pre experimental a) One-shot case study Satu kelompok diberikan perlakuan selanjutnya diobservasi hasilnya b) One-group pretest-posttest design Satu kelompok diberikan perlakuan tetapi dilakukan pengukuran sebelum dan sesudah perlakuan c) Intact-group comparison Satu kelompok dibagi 2, kemudian satu diberi perlakuan dan satu lagi sebagai kontrol

22 22 2) True Experimental a) Rancangan percobaan pola sederhana RAL RAK b) Rancangan percobaan komplek RAK/RAL Pola faktorial Split plot c) Bujur Sangkar Latin f. Metode kuantitatif 1) Kuantitatif 2) Hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen g. Metode kualitatif 1) Deskriptif 2) Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan dan tindakan responden, dll. 7.8.Metode Analisis Data Setelah data dikumpulkan dan ditata, langkah selanjutnya adalah menganalisis atau mengolah data tersebut sesuai dengan sifat dan jenis data yang terkumpul. Karena jenis data dalam penelitian itu mungkin lebih dari satu, maka harus secara cermat dan diteliti dikemukakan bagaimana masing-masing data itu dianalisis sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian, misalnya: Masalah Data Dikumpulkan Dianalisis hasil belajar siswa skor hasil belajar dengan tes dengan statistik sikap siswa pernyataan dengan kuesioner diklasifikasikan a. Metode analisis data 1) Analitik : pola pikir deduktif (umum ke khusus) Contoh pernyataan Analitik: a) 1+1=2 b) Pria lajang belum menikah c) Gunung tertinggi lebih tinggi dari gunung-gunung lainnya

23 23 2) Metode Analisis (umum ke khusus) melakukan perincian terhadap istilahistilah pernyataan kedalam bagian-bagiannya, agar dapat mengharapkan makna yang di kandungnya. b. Metode Sintesis 1) Sintesis = Induktif (khusus ke umum) 2) Metode Sintesis: menggabungkan atau mengkompromikan dari pernyataan satu kepada pernyataan lain untuk memperoleh kesimpulan yang komprehensif Contoh : a) Ilmu adalah aktifitas b) Ilmu adalah metode c) Ilmu adalah produk Kesimpulanya: Ilmu adalah aktifitas, metode dan produk c. Metode Analisis-Sintesis 1) Gabungan antara metode analisis dan metode sintesis yang saling melengkapi 2) Proses praktis penyusunan deduksi berawal dengan perumusan suatu simpulan, lalu pembuktiannya dengan pencarian dua atau lebih asumsi yang benar yang dapat berfungsi sebagai landasannya. 3) Proses induksi berawal dengan pengumpulan potongan-potongan bukti empiris, lalu ini digunakan sebagai landasan untuk menarik kesimpulan. 8. Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada bagian ini menjadi BAB IV. Bagian ini merupakan laporan hasil penelitian dengan memyajikan data, fakta, dan temuan berikut pembahasan atau pengembangan dari temuan penelitian. Layaknya sebuah laporan, hasil penelitian disajikan dalam ragam bahasa tulis yang baik, didukung oleh table, grafik, gambar, foto, atau bentuk lain yang mampu mempertegas atau mempertajam makna hasil penelitian. Jika ada hipotesis, bagian ini merupakan medium pengujian hipotesis. Untuk itu, pada bagian ini perlu dikemukakan lagi rumusan hipotesis no ldan hasil pengujiannya beserta penjelasannya yang dikemukakan secara ringkas dan jelas. Temuan-temuan penelitian, dengan dukungan data dan fakta juga dikemukakan secara ringkas, padat, dan jelas. Temuantemuan ini kemudian dibahas satu demi satu, dengan tujuan: (1) menjawab masalah penelitian atau menunjukkan bagian tujuan penelitian ini dicapai, tercapai atau tidak tercapai, (2) menafsirkan temuan-temuan penelitian, (3) memadukan atau menggolongkan temuan

24 24 penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah ada (misalnya, apakah temuan ini sesuai, sejajar, tidak sesuai atau bertentangan dengan hasil penelitian terdahulu yang tersebut dalam BabII, dan (4) memodifikasi (memperkuat, mengubah, merevisi) teori yang sudah ada dan menyusun teori baru. Bentuk dan luasnya pembahasan dapat disesuaikan dengan tujuan tersebut. Secara singkat, pembahasan merupakan uji kecocokan dan/ atau kesejajaran temuan penelitian, baik dengan teori maupun temuan penelitian terdahulu (relevan)yang telah dikaji pada BabII. Dengan demikian, secara akademis dapat dikatakan, bahwa pembahasan temuan penelitian merupakan penegasan dan pemaknaan kembali fokus masalah penelitian, sehingga jelas posisinya dalam konstruk teori, baik yang telah ada maupun bagi bangunan teori yang akan dilakukan berdasarkan hasil penelitian itu sendiri. 9. Penutup Bab penutup terdiri atas simpulan dan saran. Simpulan mungkin lebih dari satu, lalu diikuti kemungkinan implikasi-implikasi yang akan terjadi atau diharapkan terjadi, dan saran bagi individu, kelompok ataupun institusi tertentu. C. Bagian Akhir Bagian akhir memuat daftar pustaka dan lampiran. Daftar pustaka disusun secara alfabetis dan diberi nomor halaman sebagaimana bagian inti, sedangkan lampiran yang terdiri atas surat ijin penelitian, instrument penelitian (pedoman wawancara, kuesioner, dsb), peta gambar, dsb, tidak perlu diberi nomor halaman. 1. Daftar Pustaka Daftar pustaka ditulis dengan urutan alfabetis (menurut abjad) nama penulis (tanpa gelar), bukan hanya alfabetis pada huruf pertama melainkan juga untuk huruf kedua, ketiga, dst. Karena dalam hal ini kita mengikuti kaidah penulisan secara internasional, maka nama penulis itu ialah nama akhir dari sederet nama yang dimiliki oleh penulis. Pada prinsipnya, teknis menulis sebuah sumber pustaka adalah sebagai berikut: Nama akhir, Nama (-nama) depan. Tahun penerbit. Judul buku. Kota penerbit: penerbit. Nama akhir, Nama (-nama) depan. Tahun Terbit. Judul artikel (dalam buku), dalam Nama Penulis Buku (ed = editor), Judul Buku. Kota Penerbit: Penerbit. Nama akhir, Nama (-nama) depan. Tahun Penerbitan. Judul Artikel (dalam jurnal, majalah, koran), Namajurnal/majalah/bulletin/koran, Nomor, Volume, Halaman.

25 25 Nama akhir, Nama (-nama) depan. Tahun Penerbitan. Judul Makalah (dalam seminar, ceramah, konvensi, temu ilmiah, diskusi, dsb.), (Makalah). Kota, tanggal/bulan. Tahun. Nama akhir, Nama depan. Tahun Penulisan. Judul tesis/disertasi/orasi). (tesis/disertasi/orasi). Kota: nama institusi/lembaga yang menerbitkan tesis/disertasi/orasi. Nama akhir, Nama (-nama) depan. Tahun penulisan.judul tulisan/artikel/buku. Nama web. Tanggal, bulan, tahun akses. 2. Lampiran Lampiran memuat hal-hal yang diperlukan untuk melengkapi paparan yang telah disajikan pada bagian inti. Lampiran yang jumlahnya lebih dari satu diberi nomor urut.

26 26 BAB III TEKNIK PENULISAN Bagian ini memuat ketentuan tentang jenis, warna, ukuran, berat kertas, tata cara pengetikan, penggunaan nomor urut, penyajian tabel dan gambar, cara merujuk kutipan, cara menulis daftar pustaka, bahasa karya tulis ilmiah, dan beberapa catatan penting dalam penulisan tugas akhir. A. Bahan 1. Sampul Sampul karya tulis menggunakan hard cover. Warna sampul mengacu pada karakteristik jenis penelitian masing-masing, dengan ketentuan sesuai tabel 4.1. Table 4.1 Warna Sampul Tugas Akhir WARNA SAMPUL JENIS PENELITIAN Putih Sains Dasar Hijau Sains Terapan Merah Sosial-Humaniora Biru Pendidikan 2. Kertas Jenis kertas yang digunakan adalah kertas HVS, warna putih, ukuran A4 (21 x 29,7 cm) dengan berat 70 gram. B. Pengetikan 1. Teknik Pengetikan Pengetikan menggunakan aplikasi pengolah kata seperti Microsoft Word, Libreoffice writer, Kingsoft writer, Abi word, Pages, jenis huruf Times New Roman (TNR), ukuran font 12, dengan tinta hitam dan spasi 1,5. Pada bagian sampul dan halaman judul boleh digunakan ukuran font yang lebih besar sepanjang tidak merusak tatanan pemenggalan kata atau kelompok kata. Huruf miring (italic) digunakan untuk kata-kata serapan dari bahasa asing, istilah asing, dan hal-hal lain yang dianggap penting. Huruf tebal (bold) digunakan untuk menuliskan subjudul, dan istilah. Judul bab diketik dengan huruf capital-bold. Lambang atau huruf non- Latin (Jawa, Bali, Arab, Sansekerta, dll.) yang tidak dapat dikerjakan oleh komputer boleh ditulis tangan dengan tinta hitam.

27 27 2. Jarak Spasi 1) Jarak 4 spasi (spacing after 24 pt) digunakan pada jarak antara judul bab dengan teks di bagian bawahnya. 2) Jarak 3 spasi (spacing after 18 pt) digunakan pada jarak antara judul subbab atau subsubbab dan baris di atasnya. 3) Jarak 1,5 spasi digunakan untuk jarak antar baris dalam naskah, jarak antara awal paragraf dan baris di atasnya dan antara subjudul atau subjudul-subjudul dengan baris berikutnya. 4) Jarak 1 spasi digunakan (a) jarak antar baris dalam abstrak, (b) jarak antar baris dalam satu sumber bacaan dalam daftar pustaka, (c) jarak antar baris pada judul tabel atau judul gambar (jika judul lebih dari satu garis). 3. Margin Margin atau baris tepi pengetikan diatur dengan jarak sebagai berikut: (1) atas: 4 cm, (2) bawah: 3 cm, (3): 4 cm, dan (4) kanan: 3 cm. 4. Letak Nomor Halaman Nomor halaman, dengan angka Arab, bisa diletakkan di empat tempat, yaitu tengahatas, tengah-bawah, kanan-atas, kanan-bawah. Adapun jarak antara baris teks dan nomor halaman tersebut adalah 2 cm, dengan catatan bahwa nomor halaman harus terletak di bawah bagi halaman BAB (Halaman awal setiap bab). 5. Penggunaan Nomor Urut Karena karya tulis itu bersistem, maka penulis tidak mungkin menghindari adanya urutan. Paling tidak, di dalam karya tulis ada lima bab berturut-turut yang memerlukan nomor urut. Menurut tradisi akademis, untuk menunjukkan urutan tadi kita dapat menggunakan lambing angka, baik angka Arab (1,2,3 dst) maupun angka romawi, baik Romawi besar (I, II, III dst), maupun Romawi kecil (I, ii, iii, dst), atau lambing huruf Latin, baik huruf biasa (a, b, c, dst) maupun yang capital (A, B, C, dst) 1) Angka Romawi a) Angka Romawi besar digunakan untuk urutan bab. b) Angka Romawi kecil digunakan untuk halaman-halaman bagian awal karya tulis (sebelum Bab I). 2) Angka Arab digunakan untuk: a) Menomori halaman-halaman pada bagian inti karya tulis, dari Bab I sampai dengan Daftar Pustaka dan (jika ada) Indeks.

28 28 b) Penomoran sistem digit urutan subjudul (dalam bab) atau subjudul dalam subsubjudul, atau bawahannya lagi. Contoh Lihat penomoran pada 5.2 dan nomornomor di bawahnya dan kemungkinan tambahannya. Contoh: 5.2 Subjudul Sub-subjudul Sub-subjudul Sub-sub-subjudul Subjudul bawahan Dengan catatan, bahwa 4 angka digit tersebut adalah batas angka yang diijinkan. Perhatikan pula cara penulisan digit: tidak ada titik dibelakang angka terakhir. c) Sistem digit itu dapat diganti dengan angka biasa atau gabungan antara angka dan huruf. Contoh: I. Judul Bab A. Subjudul Bab 1. Subjudul-subjudul a. Sub-sub judul bawahan Jika urutan ke bawah cukup panjang dan bercabang-cabang, maka penggunaan angka dan huruf bila dilanjutkan menjadi: 1), 2), 3) dst. : (a), (b), (c), dst. : (1), (2), (3), dst. C. Penyajian Tabel Tabel digunakan untuk menyajikan data secara lebih attractif dibandingkan dengan paparan panjang lebar dengan kata-kata. Tabel yang baik dapat menyampaikan gagasan dan hubungan-hubungannya dengan tulisan secara efektif. Menurut tradisi Amerika, tabel itu tanpa garis-garis tegak dan mendatar, tetapi tradisi Eropa dengan garis-garis yang membentuk kotakkotak itu tampaknya berpengaruh juga ke Indonesia. Di samping itu, tabel yang rumit tampaknya memang memerlukan garis-garis tersebut. Contoh tabel sederhana tanpa garis tegak: Tabel 4.2 Tingkat Motivasi Berprestasi mahasiswa dari Empat Fakultas Undiksha Tahun 2010 No. Tingkat Motivasi FBS FIP FMIPA FIS Jumlah 1 Sangat Tinggi Tinggi

29 29 3 Rendah Sedang Catatan: Program Diploma tidak dilibatkan dalam kajian ini. Perhatikan unsur-unsur tabel di atas! 1) Nomor urut tabel: ditulis dengan angka Arab: angka 4 berarti tabel dalam BAB IV, angka 1 mengacu pada urutan tabel dalam bab itu. 2) Judul atau tajuk tabel: seluruh tajuk dicetak miring: tiap kata berawal dengan capital (kecuali kata tugas seperti dan, tetap, sebagai, dalam, di, tanpa, dsb): baris kedua diawali dari titik di bawah huruf pertama baris pertama pada tajuk. 3) Jarak antarbaris dalam tajuk tabel hanya 1 spasi. 4) Jarak antara judul tabel dan garis dibawahnya ialah 3 spasi, begitu pula jarak antara garis terakhir atau catatan (jika ada) dan baris berikutnya. 5) Singkatan diijinkan: No (nomor), f (frekuensi), N (number = jumlah), % (persen), dsb 6) Garis digunakan untuk mempermudah membaca tabel 7) Catatan kaki untuk tabel diletakkan langsung di bawah tabel; bukan di bagian akhir halaman. D. Penyajian Gambar Penyajian gambar diatur sama dengan penyajian foto, lukisan, bagan, grafik, konfigurasi, dan langkah-langkah, reaksi kimia, dsb. Sepanjang tidak bisa dicapai dengan komputer, maka gambar dapat dibuat dengan tangan, dengan tinta hitam. Judul gambar ditulis dua spasi di bawah gambar, diawali dengan tulisan Gambar (nomor gambar dengan angka Arab tanpa titik). Selanjutnya, judul gambar ditulis seperti judul tabel. Gambar yang dikutip dari sumber lain harus disebutkan sumbernya. E. Cara Merujuk Kutipan Ada dua cara mengutip sumber bacaan, yakni kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung adalah cara seorang penulis mengutip secara utuh isi sebuah pendapat ataupun teori yang termuat dalam buku, jurnal, koran, majalah, dan sumber lainnya. Kutipan tidak langsung adalah cara seorang penulis memaknai kembali sebuah pendapat, teori, atau generalisasi menurut bahasanya sendiri, tanpa mengurangi makna awal yang terdapat dalam tulisan itu sendiri. Untuk kutipan langsung, maka penulis harus mencantumkan nama penulis dan/atau buku, kemudian tahun penerbitan, dan halaman dimana kutipan tersebut berada pada sumber yang dikutip. Untuk penulisan karya tulis, sangat dianjurkan untuk melakukan kutipan tidak

30 30 langsung karena akan menjadi penanda seberapa paham penulis terhadap apa yang dibaca atau ditelaah dari sebuah sumber. Disisi lain kutipan tidak langsung akan memberikan warna ketokohan akademis penulis, karena mampu merekonstruksi kembali struktur kalimat sebuah kutipan dengan bahasanya sendiri, tanpa mengurangi makna dasar atas apa yang dikutipnya. Untuk kutipan tidak langsung, nama penulis sumber dapat disebut di depan, di tengah, ataupun di belakan gagasan yang dikutip, seperti contoh berikut. 1) Dantes (2009: ) menyatakan bahwa 2) Bertalian dengan konsepsi assesmen, Koyan (2011: 21) menyatakan.. 3). Sebagaimana dikatakan oleh Bawa (2009: 31) Realitasnya, dalam penulisan sebuah karya akademis, termasuk di dalamnya penulisan karya tulis, pengutipan secara langsung tidak dapat dihindari. Kutipan langsung dapat saja pendek ataupun kutipan panjang. Kutipan pendek langsung ialah kutipan yang sebanyakbanyaknya berisi 4 baris, atau 40 kata. Kutipan ini ditulis diantara dua tanda petik rangkap ( ), tetap masuk ke dalam baris-baris teks karena masih dianggap sebagai bagian terpadu dari teks. Nama penulis yang diikuti dapat di depan ataupun di belakang kutipan, seperti contoh berikut: 1) Mengacu pada beberapa generalisasi dan temuan penelitian tenatang pendidikan multikultur tersebut. Dantes (2009: 29) menegaskan, bahwa konsep multikultur merupakan sebuah lukisan social yang senantiasa melekat pada kedirian sebuah komunitas yang harus dikelola sebagai modalitas sosial menuju kehidupan yang lebih harmoni. 2) Simpulan dari kajian empiris di atas adalah bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara tingkat pemahaman hukum Negara terhadap perilaku melanggar hukum yang dilakukan oleh masyarakat di daerah perkotaan (Lasmawan, 2007: 212). Jika kutipan panjang-panjang lebih dari empat baris, maka kutipan itu ditulis terpisah dari teks, ditulis agak menjorok ke dalam (5 ketukan), jarak satu spasi, tanpa tanda petik rangkap. Contoh: Sebagaimana dikatakan Goleman (1999: 46) bahwa: IQ hanya menyajikan sedikit penjelasan tentang perbedaan nasib orang-orang yang bakat, pendidikan dan peluangnya kurang lebih sama. Ketika 95 mahasiswa Harvard dari angkatan 1940an Dilacak sampai mereka berusia setengah baya, maka mereka yang memperoleh tesnya paling tinggi di perguruan tinggi tidaklah terlampau sukses dibandingkan rekan-rekannya yang IQ-nya lebih rendah jika diukur menurut gaji, produktivitas, atau status di bidang pekerjaan mereka.

31 31 Nama penulis, berikut tahun penerbitan dan halaman buku dapat juga ditempatkan di belakang kutipan langsung panjang tersebut, seperti contoh: Sebagaimana kita ketahui, IQ merupakan.. hanya pekerjaan mereka (Goleman, 2010: 46) Jika penulis karya tulis tidak memperoleh buku asli atau tidak membacanya sendiri, tetapi mengutipnya dari buku atau karya orang lain, misalnya mengutip tentang konsepsi pendidikan multikultur dari Prof. Dr. Nroman Dantes, yang dimuat dalam buku karangan Lasmawan, maka penyebutan nama penulisan asli menjadi sebagai berikut: sebagaimana dikatakan oleh Dantes (dalam Lasmawan, 2010: 175) Jika mengenai gagasan tertentu pengutip mendapatkannya dari beberapa sumber, maka semua sumber itu dapat disebut dengan cara sebagai contoh di bawah ini. Pendidikan multikultur sudah menjadi kebutuhan bagi setiap bangsa yang menyatakan dirinya sebagai bangsa yang berbhineka, oleh sebab itu, perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran logikanya mengedepankan pada elaborasi kemultikulturan, sehingga apa yang diperoleh oleh siswa di sekolah dengan apa yang dialaminya dalam kehidupan seharihari tidak stagnan (Dantes, 2009: 221; Marhaeni, 2009: 93; Lasmawan, 2008: 121 ). F. Cara Menulis Daftar Rujukan Mengenai Daftar Pustaka sudah disinggung sepintas pada bagian C. Bagian ini merupakan paparan yang lebih rinci tentang bagaimana menulis daftar pustaka. Daftar Pustaka merupakan daftar buku, makalah, artikel, bulletin, jurnal, atau sumber lain yang ditulis baik secara langsung maupun tidak langsung (semua sumber yang dicantuman di dalam tulisan atau batang tubuh karya tulis, wajib ditulis di daftar pustaka). Bahan yang dibaca sendiri, tapi tidak dikutip seyogyanya tidak dicantumkan dalam daftar. Bahan yang tidak dibaca sendiri, tetapi dipetik dari sumber bacaan yang dibaca, juga tidak perlu ditulis dalam daftar pustaka. Pada hakikatnya ada lima unsur yang harus dituliskan dalam daftar pustaka. Urutan kelima unsur yang dibakukan oleh Pusat Bahasa, sebagaimana tampak dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ke-3, 2001), dan buku-buku lain terbitan lembaga tersebut, adalah sebagai berikut: 1) Nama pengarang tanpa gelar akademik dengan urutan: nama akhir, dan (kalau ada) nama depan dan nama tengah (diakhiri dengan titik): Hasan, Said Mahid. Hilgard, Ernest R. dan Gordon H, Bower Hamalik 2) Tahun Penerbitan, menggunakan angka arab, diakhiri dengan titik: ) Judul sumber berupa buku, semua dicetak miring (italic), tiap kata diawali dengan huruf kapital kecuali kata tugas dan kata sambung, diakhiri dengan titik. Contoh: Educational

32 32 Psychology in the Classroom. Untuk sumber yang sumber berupa artikel, makalah, dsb. Judul diletakkan di antara tanda petik rangkap (. ), huruf dicetak biasa, tiap kata diawali dengan huruf kapital kecuali kata tugas, diakhiri dengan titik. Contoh: Identifikasi Faktor-faktor Pendorong Timbulnya Sikap Progresif Siswa di Daerah Perkotaan. 4) Kota penerbitan, diakhiri dengan titik dua. Contoh: Bandung: 5) Penerbit, dapat nama penerbit atau nama lembaga, akhiri dengan titik. Contoh: Gramedia. Kementerian Pendidikan Nasional. Universitas Pendidikan Ganesha. Kalau penulisan kelima unsur itu melebihi satu baris, maka baris kedua dan seterusnya diawali pada ketukan ke-5 dari tepi kiri, dan jarak antarbaris adalah satu spasi. Jarak antara sumber yang satu dan sumber yang lain adalah 1.5 spasi a. Sumber Berupa Buku Buku atau sumber lain, dapat ditulis oleh satu orang atau lebih. Orang atau orang-orang tersebut dapat betul-betul merupakan penulis, dapat pula editor sekian banyak artikel dalam sebuah buku. Semua itu menyebabkan perbedaan cara penulisan sumber bacaan, sebagaimana tampak pada contoh-contoh berikut. 1) Penulisan satu orang, menulis hanya satu buku atau artikel: Dantes, Nyoman Statistik Multivariat. Singaraja: Unit Penerbitan Undiksha 2) Penulisan satu orang, menulis lebih dari satu buku dalam satu tahun yang sama Tilaar, H.R. 2009a. Reformasi Sistim Pendidikan Nasional di Era Otonomi Daerah. Bandung: Rosdakarya Tilaar, H.R. 2009b. Menggagas Pembaharuan Managemen Pendidikan Nasional. Bandung: Rosdakarya Jika dua buku tersebut terbit dalam tahun yang berbeda, maka huruf di belakang tahun (a,b) dihilangkan 3) Penulis dua orang: nama orang kedua ditulis menurut urutan biasa, tidak ada pembalikan nama. Contoh: Mulyasa, E dan Encep Supriadi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Rosdakarya 4) Penulisan 3 orang atau lebih yang ditulis hanya nama orang pertama. Nama-nama penulis lainnya diganti dengan et.al atau dkk. (dengan kawan-kawan) Contoh: Shaver, Robert et.al The New Paradigm of Learning. Washington DC. Singapore. Helsinki: McMonash and Sons.

33 33 5) Penulis buku adalah editor: Jika editornya satu orang, di belakang namanya ditambahkan dengan (ed), jika dua orang atau lebih, tambahannya ialah (eds). Contoh : Al Muktar, Suwarma (ed.) Inovasi Pemikiran Pendidikan IPS dan Konstelasi Keilmuan Disiplin Ilmu-ilmu Sosial. Bandung: UPI Press. Pederson, James and Mika Milkiapple (eds.) Handbook of Social Studies. NY: McMilland. b. Sumber Berupa Artikel Sebuah artikel dapat terdapat dalam buku kumpulan karangan, atau bisa juga ada dalam jurnal, majalah, bulletin, atau koran. Dalam hal ini, judul artikel ditempatkan di antara tanda petik rangkap (... ), hurupnya dicetak biasa. Contoh : Dantes, Nyoman Pengembangan Materi dan Model Pendidikan Multikultur dalam Pembelajaran IPS SMP (halaman 21-26). Jurnal Penelitian Pendidikan dan Humaniora. Singaraja: Lembaga Penelitian Undiksha. Lasmawan, Wayan dkk Vonis Mati Terhadap Mayat: Rekonstruksi Pemaknaan Adat Istiadat pada Masyarakat Hindhu Bali. Media Komunikasi Sosial, Volume 3, Tahun ke XVII (halaman 75-79). Wibisono, Encep Meretas Nilai-nilai Demokrasi dalam Praktek Pendidikan di Era Otonomi. Pikiran Rakyat, 21 Januari 2009, halaman 5, kolom 2-6. Bentuk sumber yang ditulis mirip dengan artikel ialah makalah. Dalam hal makalah, yang perlu ditambahkan adalah nama temu ilmiah dimana makalah itu disajikan, kota, dan tanggal penyelenggaraan. Contoh : Dantes, Nyoman Penelitian Kuantitatif (Makalah). Disajikan pada Worshop Penelitian bagi Dosen UNHI Bali, Tanggal Oktober c. Sumber Lain-lain Sumber lain yang dimaksud, dapat saja berupa dokumen resmi, seperti: Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Awig-awig Desa Adat, Bisama, Patwa, Anggaran Dasar, dan dokumen lain yang dibukukan. Dalam hal ini kadang-kadang penerbitnya tidak disebutkan, atau ada lembaga yang bertanggung jawab menerbitkan, tetapi pasti bukan penulis perorangan. Untuk itu, cara penulisannya dapat dilakukan sebagaimana contoh berikut. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pengelolaan Keuangan Negara Jakarta: Kementrian Keuangan RI. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan Nasional Republik Indonesia Pedoman Umum Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional RI. Sumber lain yang khas adalah karya tulis terjemahan. Dalam hal ini terjemahan, nama pengarang yang disebut adalah nama pengarang asli, tahun penerbitannya adalah tahun penerbitan naskah terjemahan, ditambahkan kata terjemahan diikuti nama penerjemah serta judul naskah asli dan tahun terbitnya, terakhir adalah kata penerbitan dan penerbit terjemahan.

34 34 Polumin, Ivant et.eal Kehidupan di dalam Air: Khasanah Pengetahuan Bagi Anak-Anak. Terjemahan Waluta Subani, Underwriter Life Jakarta: Tira Pustaka. Untuk materi atau sumber yang diambil dari internet, maka penulisannya dapat dilakukan dengan mengacu pada contoh berikut. Caims, Len Capability Going Beyond Competence. journal/2-2/3-5.htm. Diunduh tanggal 21 Februari Lasmawan, Wayan Spektrum Pendidikan IPS. Diunduh tanggal 10 September Untuk materi atau sumber yang diambil dari jurnal, maka penulisannya dapat dilakukan dengan mengacu pada contoh berikut. Clark, Cathy Bishop Cognitive Style and it s Effect on the Stages of Programming. Journal of Research on Computing in Education, Volume 27, Number 4, Summer Natajaya, I Nyoman, Faktor Biaya Sebagai Masukan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 Tahun XXXVI Januari Untuk materi atau sumber yang diambil dari makalah, maka penulisannya dapar dilakukan dengan mengacu pada contoh berikut. Candiasa, I Made, Policy Analysis On the Improvement Of Educational Quality, Paper, disajikan pada Seminar Internasional Succeeding in a Globalizing World Tanggal 6-8 November 2007 di Jakarta. Sadia, Wayan Inovasi Pembelajaran dan Pembelajaran Bermakna. Makalah. Disajikan pada Seminar Sehari Dies Natalis Universitas Mahasaraswati Bali, Tanggal 23 Oktober 2009 di Denpasar. Untuk materi atau sumber yang diambil dari tesis dan/atau disertasi, maka penulisannya dapat mengacu pada contoh berikut. Atmadja, Bawa I Nengah Memudarnya Demokrasi Desa. Disertasi. (tidak diterbitkan). Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia. d. Sistem Paragraf Untuk penyusunan karya tulis ilmiah, sebenarnya ada beberapa model atau sistem penulisan paragraf, tetapi yang digunakan dalam pedoman ini ialah sistem Eropa, sebagaimana yang diterapkan dalam penulisan pedoman ini. Intinya, awal paragraf atau alinea ditulis agak menjorok ke dalam, setelah ketukan ke-5, dan jarak antar paragraf sama dengan jarak antarbaris. Jika dibagankan menjadi sebagai berikut:......

35 35 e. Bahasa Karya Tulis Ilmiah Karya tulis ilmiah, termasuk tesis, harus ditulis dalam ragam bahasa baku, termasuk jika tesis ditulis dalam bahasa Indonesia, tidak peduli apa pun latar belakang akademis penulisnya. Dalam hal bahasa Indoesia baku, ada tiga pedoman yang wajib digunakan yakni (1) Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan (EYD); (2) Tata Bahasa Baku Bahasa Indoensia (TBB), Edisi Ketiga; (3) Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Edisi Ketiga. Buku EYD mencakupi lima hal pokok, yaitu (1) Pemakaian Huruf; (2) Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring; (3) Penulisan Kata; (4) Penulisan Unsur Serapan; (5) Pemakaian Tanda Baca. Berdasarkan pengalaman, tiga hal yang terakhir amat sering diketahui atau tidak dipatuhi secara benar. Dalam hal penulisan kata, masih banyak dikacaukan antara awalan didan ke- dengan kata. Bandingkan penulisan klitika (sejenis awalan tetapi bermakna seperti kata, dan harus dituliskan seperti awalan, dimana jumlahnya banyak seperti: antar-, inter-, intra-, ko-, bi-, dwi-, sub-, pra-non-, anti-, mono-, dll.) berikut ini: Salah Benar Diatas, disamping, dibawah, di mana, keatas, kebawah, ke mana, tindaklanjut, menindak lanjuti, olahraga, keolah ragaan, kerjasama, antarbacaan, antardaerah Di atas, di samping, di bawah, dimana, ke atas, ke bawah, kemana, tindak lanjut, menindaklanjuti, olah raga, keolahragaan, kerja sama, antar bacaan, antar daerah Tentang unsur serapan (kata pinjaman) ada kaidah berikut: 1) Kata atau istilah asing yang diserap hakikatnya berorientasi pada tulisan dan bukan pada ucapannya. Karena itu perhatikan cara penulisan yang benar berikut ini: Kata Serapan Penulisan yang Salah Penulisan yang Benar Design Disain Desain Homogene Homogin Homogen Theoretic Teoritis Teoretis Methodology Metodelogi Metodologi 2) Unsur serapan yang ejaannya serupa dengan ejaan bahasa Indonesia, dipandang sebagai kata Indonesia, misalnya: oral, aural, fatwa, fatom.

36 36 3) Unsur serapan yang ejaannya berbeda dari ejaan bahasa Indonesia bisa disesuaikan dengan pengucapannya (meskipun hanya mirip), misalnya: pick up pikap, make up mikap, boom bum, capsule kapsul, dan feature fitur 4) Jika unsur serapan itu masih terasa asingnya (dan ini mungkin agak subjektif), atau penulis ragu-ragu, sebaiknya istilah asingnya ditulis di belakang kata serapan, dan diletakkan di dalam kurung dan dicetak miring, seperti: skim(scheme), dan diskursus (discourse). 5) Kaidah pada no 4) juga berlaku bagi kata-kata yang diterjemahkan dari ungkapan asing, seperti: rancangan pembelajaran (instructional design), manajemen mutu berbasis sekolah (school-based quality management). Dalam pemakaian tanda baca, yang perlu diperhatikan adalah hal-hal berikut ini. 1. Karya ilmiah seperti tesis, sebaiknya menghindari singkatan-singkatan seperti dsb, dll, dst. Tetapi jika tidak dapat dihindarkan, tiap singkatan harus diakhiri dengan titik, kecuali jika memang berada di akhir kalimat. Contoh : 1)...ayam, burung, bebek, dsb, bisa dianggap sebagai unggas, 2) Perhatikan nomor 4 s.d. 8 di atas, 3) Wakil kepala sekolah menandatangani surat atas nama kepala sekolah dengan menuliskan a.n. 2. Urutan atau rincian yang ditulis secara horizontal tidak perlu memakai tanda baca titik koma (;), melainkan dengan koma (,) saja. 3. Urutan yang ditulis secara vertikal (dari atas ke bawah) hakikatnya merupakan pengganti urutan horizontal (sesuai dengan baris kalimat), karena itu hakikatnya urutan vertikal itu tidak terlalu menyimpang dari logika penulisan horizontal dan diatur sebagai berikut : 1) Nomor urut (dengan angka atau huruf) tidak diakhiri dengan titik. 2) Urutan berupa kata tidak diakhiri dengan tanda baca apa pun, dan yang dideretkan diawali dengan huruf kecil, misalnya: i) niat ii) motivasi iii) aktivitas 3) Urutan beberapa frase atau kalimat yang masih terkait dengan pernyataan sebelumnya diakhiri dengan koma, kecuali bagian akhir dari urutan tersebut. 4) Tanda hubung (-) boleh dipakai untuk kata ulang, seperti: rumah-rumah, terusmenerus, berubah-ubah, tetapi tidak untuk penulisan antara klitika dan kata berikutnya, seperti: nonkooperatif, antarbacaan, subpokok bahasan.

37 37 DAFTAR PUSTAKA Universitas Pendidikan Ganesha Pedoman Penulisan Tesis: Revisi 3. Singaraja: Program Pascasarjana Undiksha Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pedoman Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Jakarta: Dirjen Dikti

38 38 Lampiran 1 Sampul Luar Karya Tulis CONTOH HALAMAN JUDUL (Sampul Luar) (DITULIS DENGAN HURUF BESAR SEMUA) (.JUDUL KARYA TULIS.) (upayakan penulisannya simetris) KARYA TULIS Oleh:.. NIS.. KELAS (JENIS PENELITIAN) SMA NEGERI 3 DENPASAR (Tahun)

39 39 Lampiran 2 Sampul Persyaratan Memperoleh No Ujian Nasional CONTOH HALAMAN JUDUL (Sampul Dalam) (DITULIS DENGAN HURUF BESAR SEMUA) (.JUDUL KARYA TULIS.) (upayakan penulisannya simetris) KARYA TULIS Diajukan kepada SMA Negeri 3 Denpasar Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Nomor Peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer Oleh:.. NIS.. KELAS (JENIS PENELITIAN) SMA NEGERI 3 DENPASAR (Tahun)

40 40 Lampiran 3 Isi dan Format Lembar Persetujuan Pembimbing LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS CONTOH HALAMAN JUDUL (Sampul Dalam) (DITULIS DENGAN HURUF BESAR SEMUA) (.JUDUL KARYA TULIS.) (upayakan penulisannya simetris) Bidang Penelitian : Pendidikan Nama Peneliti : I Made Nyoman Bratacus NIS : adisoekariawan@gmail.com Alamat rumah : Jalan Nusa Indah No 20 XX Telp (0361) Menyatakan bahwa substansi ini, yang berjudul Identifikasi Pengaruh Emosi Melalui Studi Ekspresi Wajah Terhadap Hasil Belajar Kelas XII IPA SMA Negeri 3 Denpasar Tahun 2015 telah direvisi dan disetujui/ disahkan oleh pembimbing guru pembimbing. Disahkan pada tanggal : 12 November 2014 di : Denpasar Kepala SMAN 3 Denpasar, Peneliti, Drs. Ketut Suyastra, M.Pd. I Made Nyoman Bratacus,

41 41 Lampiran 5 Contoh Lembar Pernyataan LEMBAR PERNYATAAN Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa karya tulis yang saya susun sebagai syarat untuk memperoleh nomor peserta ujian nasional berbasis komputer (UNBK) dari SMA Negeri 3 Denpasar seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan tugas akhir yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas dan sesuai dengan norma, kaidah, serta etika akademis. Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian karya tulis ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi-sanksi dari SMA Negeri 3 Denpasar sesuai peraturan yang berlaku di SMA Negeri 3 Denpasar. Materai Rp ,- Denpasar, (tanggal, bulan, tahun) Yang membuat pernyataan, (Nama Siswa)

42 42 Lampiran 6 Contoh Prakata PRAKATA/ACKNOWLEDGEMENT Puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan karunianya sehingga tugas akhir yang berjudul Kontribusi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru Rintisan Sekolah Menengah Atas Bertaraf Internasional (RSMABI) di Kota Denpasar, dapat diselesaikan sesuai harapan. Tugas akhir ini penulis susun dengan mengerahkan segala daya dan upaya yang ada, termasuk bantuan dan bimbingan serta sumbang saran dari berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada yang terhormat: 1. Kepala SMA Negeri 3 Denpasar, yang telah memberikan bantuan secara moril dan memfasilitasi berbagai kepentingan studi, selama penulis menempuh pembelajaran di SMA Negeri 3 Denpasar; 2. I Wayan Ananta Wijaya, selaku guru pembimbing, yang dengan gaya dan pola komunikasi yang khas, telah melecut semangat, motivasi, dan harapan penulis selama penelitian dan penulisan naskah, sehingga tugas akhir ini dapat terwujud dengan baik sesuai harapan; 3. Wakil Kepala Sekolah, yang telah banyak membantu selama penulis mengikuti studi dan menyelesaikan penulisan tugas akhir ini; 4. Bapak/ibu guru pengajar, yang telah banyak membantu dan memotivasi penulis selama perjalanan studi dan penyusunan tugas akhir;

43 43 5. Rekan-rekan seangkatan di SMA Negeri 3 Denpasar yang dengan karakternya masingmasing telah banyak berkontribusi membentuk kedirian penulis selama menjalani studi dan penyelesaian tugas akhir; 6. Bapak. Ibu.. selaku orang tua penulis, yang telah banyak membantu secara material dan moral selama perjalanan studi yang penulis lakoni di SMA Negeri 3 Denpasar; 7. Semua pihak yang telah berkontribusi terhadap penyelesaian tugas akhir ini. Penulis menyadari tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan yang disebabkan oleh keterbatasan penulis dalam pengetahuan, kemampuan, mencari sumber dan pengalaman, sehingga tulisan ini banyak kekurangan. Semoga tugas akhir ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi para pembaca. Akhirnya penulis berharap semoga tugas akhir yang sederhana ini bisa bermanfaat bagi kita semua.akhir kata penulis mengucapkan terimakasih. Denpasar,9 Nopember 2012 Penulis

44 44 Lampiran 7 Contoh Format Abstrak untuk Tugas Akhir ABSTRAK I B MADE SATYA WARMA YUDA, Kontribusi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru Rintisan Sekolah Menengah Atas Bertaraf Internasional (RSMABI) di Kota Denpasar.Tesis. Singaraja: Program Pascasarjana, Program Studi Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja. Tesis ini sudah dikoreksi dan diperiksa oleh Pembimbing I: Prof. Dr. I Nyoman Natajaya, M.Pd. dan Pembimbing II: Prof. Dr. Ni Ketut Suarni, MS. Kata kunci: perilaku kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja guru, disiplin kerja guru, dan kinerja guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis: (1) kontribusi perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru, (2) kontribusi motivasiterhadap kinerja guru, (3) kontribusi disiplin terhadap kinerja guru,(4) kontribusi perilaku kepemimpinan kepala sekolah, motivasi dan disiplin secara bersama-sama terhadap kinerja guru RSMABI di Kota Denpasar. Penelitian ini termasuk penelitian ex-post facto yang berbentuk korelasional dengan sampel mencakup guru-guru RSMABI di Kota Denpasar, yang berjumlah 80 orang. Penelitian ini adalah survei. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner untuk variabel perilaku kepemimpinan kepala sekolah, motivasi, disiplin dan kinerja guru. Penyusunan kuesioner dilakukan dengan menggunakan model skala Likert. Data dianalisis dengan menggunakan regresi sederhana, regresi ganda dan analisis korelasi parsial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat kontribusi yang signifikan dari perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru RSMABI di Kota Denpasardengan kontribusi sebesar 50,1%, sumbangan efektif (SE) sebesar 21,96%, dan sumbangan relatif sebesar (SR)32,54%, (2) terdapat kontribusi yang signifikan dari motivasi terhadap kinerja guru RSMABI di Kota Denpasarsebesar 55,2%, sumbangan efektif (SE) sebesar 27,11%, dan sumbangan relatif (SR) sebesar 40,16%, (3) terdapat kontribusi yang signifikan dari disiplin terhadap kinerja guru RSMABI di Kota Denpasar dengan kontribusi sebesar 43%, sumbangan efektif (SE) sebesar 18,51%, dan sumbangan relatif (SR) sebesar 27,42%, dan (4)terdapat kontribusi yang signifikan dari perilaku kepemimpinan kepala sekolah, motivasidan disiplin terhadap kinerja guru RSMABI di Kota Denpasar sebesar 67,6%. Berdasarkan temuan tersebut disimpulkan bahwa terdapat kontribusi yang signifikan dari perilaku kepemimpinan kepala sekolah, motivasi, disiplin terhadap kinerja guru RSMABI di Kota Denpasar. Motivasi memberikan kontribusi yang paling besar. Hal ini berarti bahwa motivasi guru merupakan prediktor yang paling dominan dalam meningkatkan kinerja guru RSMABI di Kota Denpasar.

45 45 Lampiran 8 Contoh Format Daftar Isi DAFTAR ISI (halaman) SAMPUL PERSYARATAN GELAR MAGISTER.... PERSETUJUAN PEMBIMBING.... PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI.... LEMBAR PERNYATAAN.... ABSTRAK.... ABSTRACT.... PRAKATA.... DAFTAR ISI.... DAFTAR TABEL.... DAFTAR GAMBAR.... DAFTAR LAMPIRAN.... BAB IV PENDAHULUAN.... G. Latar Belakang.... H. Identifikasi Masalah.... I. Pembatasan Masalah.... J. Perumusan Masalah.... K. Tujuan Penelitian.... L. Manfaat Penelitian.... BAB V LANDASAN TEORI DANPERUMUSAN HIPOTESIS.... A. Tinjauan pustaka.... B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan.... C. Kerangka Berpikir.... D. Hipotesis Penelitian.... BAB VI METODE PENELITIAN.... A. Rancangan Penelitian.... B. Populasi dan Sample Penelitian....

46 46 C. Variabel Penelitian.... D. Metode Pengumpulan Data.... BAB VII HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.... A. Deskripsi data.... B. Hasil penelitian.... C. Pembahasan.... BAB VIII PENUTUP.... A. Simpulan.... B. Saran.... DAFTAR PUSTAKA.... LAMPIRAN.... DAFTAR RIWAYAT HIDUP....

47 47 Lampiran 9 Contoh Format Daftar Tabel DAFTAR TABEL Tabel(halaman) 1.1 Komponen dan Indikator untuk Mengukur Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Komponen dan Indikator untuk Mengukur Motivasi Kerja Guru Komponen dan Indikator untuk Mengukur Disiplin Kerja Guru Komponen dan Indikator untuk Mengukur Kinerja Guru....

48 48 Lampiran 10 Contoh Format Daftar Gambar DAFTAR GAMBAR Gambar (halaman) 2.1 Segi Empat Kepemimpinan dari Universitas Ohio Perilaku Kontinum Pemimpin Managerial Grid Tiga Dimensi Kepemimpinan....

49 49 Lampiran 11 Contoh Format Daftar Lampiran DAFTAR LAMPIRAN Lampiran (halaman) 1 Cover Instrumen Penelitian Kata Pengantar Permohonan Pengisian Instrumen Penelitian Kuisioner Penelitian Analisis Uji Coba Instrumen....

50 50 Lampiran 12 Contoh Format Daftar Pustaka DAFTAR PUSTAKA American Pychological Assosiation Publication Manual. Washington D.C.: APA. Fakultas Pascasarjana Pedoman Penulisan Tesis Fakultas Pascasarjana. Malang: FPS IKIP Malang. Ganjar, I., Somadikarta, S., dan B.S. Oemarjati Petunjuk Teknis Penyusunan Tesis Sarjana Biologi FPMIPA UI. Jakarta: Jurusan Biologi FPMIPA UI. Rofi uddin, Ahmad Panduan Penyusunan Makalah. Malang: OPF IKIP Malang. Deden, Sudirman Mencari Makna Bahasa dalam General Education. Diunduh tanggal 17 Mei 2011.

51 51 Lampiran 13 Contoh Format Riwayat Hidup RIWAYAT HIDUP PENULIS I Made Adi Sukariawan dilahirkan di Banjar Munggal, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan tertanggal 10 Juli 1985 adalah putra ke 2 dari pasangan I Nyoman Karta dengan Ni Made Sukasih. Pendidikan Sekolah Dasar ditamatkan pada tahun 1998 di SD Negeri 3 Kukuh, Sekolah Menengah Pertama ditamatkan pada tahun 2001 di SMP Negeri 2 Tabanan, Sekolah Menengah Atas ditamatkan pada tahun 2004 di SMA Negeri 4 Denpasar. Kemudian melanjutkan ke Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja Jurusan Pendidikan Kimia dengan judul skripsi Ko-amobilisasi Enzim Lipase dengan Zeolit pada Biosensor Trigliserida hingga tamat tahun Pada tahun 2009 menjadi tenaga honorer (guru tidak tetap) di SD Bintang Persada hingga tahun Kemudian menjadi tenaga honorer di SMKN 1 Tabanan hingga tahun 2011 dan pada tahun 2011 menjadi tenaga Honorer di SMA Negeri 3 Denpasar hingga sekarang.

Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir

Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir 0 i PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR (KARYA TULIS) SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Tugas Akhir (Karya Tulis) SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2012 Sumber: Pedoman Penulisan Tesis Program Pascasarjana

Lebih terperinci

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis 0 i PEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir SMA Negeri 3 Denpasar PEMERINTAH

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN PROPOSAL

PANDUAN PENULISAN PROPOSAL PANDUAN PENULISAN PROPOSAL A. BAGIAN AWAL 1. Halaman Sampul Luar Pada halaman sampul luar berisi komponen : a. Judul Penelitian/Proposal dan mengandung didalamnya tempat penelitian dilaksanakan. b. Tulisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN ) BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI Skripsi, tesis, dan disertasi hasil penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang berorientasi pada pengumpulan data empiris di lapangan. Ditinjau dari

Lebih terperinci

PRAKARTA. Singaraja, Mei TIM penyusun

PRAKARTA. Singaraja, Mei TIM penyusun PRAKARTA Puji syukur kami panjarkan kehadiran sang pencipta Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat karunia dan ijin Beliau akhirnya buku pedoman penulisan tesis ini dapat terselesaikan sesuai dengan yang

Lebih terperinci

EDISI II (REVISI) PANDUAN PENULISAN SKRIPSI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN CITRA BAKTI.

EDISI II (REVISI) PANDUAN PENULISAN SKRIPSI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN CITRA BAKTI. PANDUAN PENULISAN SKRIPSI EDISI II (REVISI) 2015 SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN CITRA BAKTI www.stkipcitrabaktingada.com PRAKATA Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Sang Pencipta, Tuhan

Lebih terperinci

Buku Pedoman Penulisan Usulan Penelitian dan Tesis ini digunakan sebagai pedoman bagi ;

Buku Pedoman Penulisan Usulan Penelitian dan Tesis ini digunakan sebagai pedoman bagi ; BAB 1 DASAR PEMIKIRAN A. Pendahuluan Program pascasarjana adalah program pendidikan yang diarahkan untuk mendidik ilmuwan yang mampu meningkatkan skala peranannya dalam pengembangan keilmuan dan pembangunan.

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN TESIS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

PEDOMAN PENULISAN TESIS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA PEDOMAN PENULISAN TESIS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Naskah Pedoman Penulisan Tesis Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Edisi 2016 Diterbitkan oleh Program Pascasarjana

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 6

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 6 DAFTAR ISI Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 1. 1. Bahasa Penulisan... 1 1. 2. Format penulisan... 1 1. 3. Penomoran Halaman... 3 1. 4. Tabel, gambar, grafik, skema, dan objek lainnya... 3 1. 5.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 5

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 5 DAFTAR ISI Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 1. 1. Bahasa Penulisan... 1 1. 2. Format penulisan... 1 1. 3. Penomoran Halaman... 3 1. 4. Tabel, gambar, grafik, skema, dan objek lainnya... 3 1. 5.

Lebih terperinci

Pedoman Penulisan Skripsi 1 BAB I. PEDOMAN UMUM

Pedoman Penulisan Skripsi 1 BAB I. PEDOMAN UMUM Pedoman Penulisan Skripsi 1 BAB I. PEDOMAN UMUM A. Pengertian 1. Skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa Program Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kanjuruhan

Lebih terperinci

PANDUAN LOMBA JAJAK PENDAPAT STATISTIKA (LJPS) HIMPUNAN KEPROFESIAN GAMMA SIGMA BETA (GSB) DEPARTEMEN STATISTIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007

PANDUAN LOMBA JAJAK PENDAPAT STATISTIKA (LJPS) HIMPUNAN KEPROFESIAN GAMMA SIGMA BETA (GSB) DEPARTEMEN STATISTIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 I. Penjelasan Umum PANDUAN LOMBA JAJAK PENDAPAT STATISTIKA (LJPS) HIMPUNAN KEPROFESIAN GAMMA SIGMA BETA (GSB) DEPARTEMEN STATISTIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 Secara umum pengertian statistika

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF (SKRIPSI)

PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF (SKRIPSI) PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF (SKRIPSI) Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman

Lebih terperinci

Tata Cara Penulisan Laporan Praktikum

Tata Cara Penulisan Laporan Praktikum Tata Cara Penulisan Laporan Praktikum 1) Bahan dan Ukuran Bahan dan ukuran mencakup naskah, ukuran dan sampul. a. Naskah dibuat di atas kertas HVS 70 gram dan tidak bolak-balik b. Ukuran naskah adalah

Lebih terperinci

BAGIAN 1 PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI. A. Proposal Skripsi

BAGIAN 1 PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI. A. Proposal Skripsi BAGIAN 1 PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI Proses penulisan skripsi dilalui dalam beberapa tahapan, diantaranya adalah sebagai berikut: pengajuan judul, pengajuan proposal seminar proposal, penelitian dan bimbingan,

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

PEDOMAN TEKNIS PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PEDOMAN TEKNIS PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA Disusun Oleh : Pusat Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu Pendidikan (P4MP) POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN BALIKPAPAN 2012 DAFTAR ISI Halaman BAB I

Lebih terperinci

III. TESIS. c. Tujuan Penelitian d. Manfaat Penelitian 2. Telaah Pustaka 3. Metode Penelitian 4. Hasil dan Pembahasan 5. Simpulan dan Saran/Implikasi

III. TESIS. c. Tujuan Penelitian d. Manfaat Penelitian 2. Telaah Pustaka 3. Metode Penelitian 4. Hasil dan Pembahasan 5. Simpulan dan Saran/Implikasi 7 8 III. TESIS Tesis secara umum dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir tesis. Bagian awal tesis terdiri atas komponen berikut. 1. Halaman sampul 2. Halaman

Lebih terperinci

A. Pendahuluan B. Tujuan C. Kriteria, Persyaratan Penulis dan Tata Cara Pengiriman Naskah

A. Pendahuluan B. Tujuan C. Kriteria, Persyaratan Penulis dan Tata Cara Pengiriman Naskah A. Pendahuluan Sejalan dengan Surat Edaran Ditjen Dikti Nomor 15/E/T/2012 tanggal 27 Januari 2012 perihal publikasi karya ilmiah yang menyebutkan bahwa untuk lulus program sarjana harus menghasilkan makalah

Lebih terperinci

PROPOSAL DAN LAPORAN TUGAS AKHIR 2017

PROPOSAL DAN LAPORAN TUGAS AKHIR 2017 PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL DAN LAPORAN TUGAS AKHIR 2017 PROGRAM STUDI D3 OTOMASI SISTEM INSTRUMENTASI DEPARTEMEN TEKNIK FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS AIRLANGGA Kampus B Jalan Srikana 65 Surabaya 60286 Telp:

Lebih terperinci

FORMAT PENULISAN PKL UNTUK MAHASISWA

FORMAT PENULISAN PKL UNTUK MAHASISWA FORMAT PENULISAN PKL UNTUK MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER/INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2016 DAFTAR ISI I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 2 1.1. Bahasa Penulisan...

Lebih terperinci

B i o s a i n s, The spirit of life Mencetak SDM cerdas mandiri, membina SDA lestari

B i o s a i n s, The spirit of life Mencetak SDM cerdas mandiri, membina SDA lestari 11 III. PENULISAN TESIS 3.1. Bagian Awal Dari Tesis 3.1.1. Sampul Pada sampul dicetak: Judul tesis, tulisan kata tesis (huruf capital), tulisan kalimat: Untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar

Lebih terperinci

KERANGKA ISI LAPORAN PENELITIAN

KERANGKA ISI LAPORAN PENELITIAN KERANGKA ISI LAPORAN PENELITIAN 1) JUDUL, Pernyataan mengenai maksud penulisan laporan penelitian 2) Nama dan tim peneliti 3) KATA PENGANTAR 4) ABSTRAK 5) DAFTAR ISI 6) DAFTAR TABEL 7) DAFTAR GAMBAR 8)

Lebih terperinci

BAB III CARA PENULISAN

BAB III CARA PENULISAN BAB III CARA PENULISAN 3.1. Bahan yang digunakan: 1 Kertas yang digunakan untuk mengetik laporan adalah kertas HVS 80 gram ukuran A4 warna putih. 2 Untuk sampul luar ditetapkan sampul kertas karton manila

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bukit Jimbaran, 17 Agustus Fakultas Teknik Universitas Udayana Dekan, NGAKAN PUTU GEDE SUARDANA NIP

KATA PENGANTAR. Bukit Jimbaran, 17 Agustus Fakultas Teknik Universitas Udayana Dekan, NGAKAN PUTU GEDE SUARDANA NIP BUKU PEDOMAN PENULI SAN TESI S PROGRAMMAGI S T E R FAKULTASTEKNI K UNI VE RS I T ASUDAY ANA 2017 KATA PENGANTAR Buku Pedoman Penulisan Usulan Penelitian dan Tesis pada Fakultas Teknik Universitas Udayana

Lebih terperinci

BAGIAN II DESKRIPSI KOMPONEN PROPOSAL SKRIPSI ATAU TUGAS AKHIR

BAGIAN II DESKRIPSI KOMPONEN PROPOSAL SKRIPSI ATAU TUGAS AKHIR BAGIAN II DESKRIPSI KOMPONEN PROPOSAL SKRIPSI ATAU TUGAS AKHIR Proposal penelitian untuk menyusun skripsi atau tugas akhir terdiri atas komponen yang sama. Perbedaan di antara keduanya terletak pada kadar

Lebih terperinci

Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2014 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang

Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2014 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2014 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang A. Persyaratan Umum I. PERSYARATAN Persyaratan umum adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta sebagai

Lebih terperinci

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA MATERI: 13 Modul SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) MENULIS KARYA ILMIAH 1 Kamaruddin Hasan 2 arya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (ya ng berupa hasil pengembangan) yang

Lebih terperinci

KOMPONEN PENILAIAN URAIAN KOMPONEN PENILAIAN

KOMPONEN PENILAIAN URAIAN KOMPONEN PENILAIAN Page1 KOMPONEN PENILAIAN Pemilihan Mahasiswa Berprestasi merujuk pada kinerja individu mahasiswa yang memenuhi kriteria pemilihan dengan menggunakan beberapa macam unsur. Penilaian mencakup unsur prestasi

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK Ketentuan Umum Laporan Praktek Kerja Lapangan diketik menggunakan kertas HVS ukuran A4 70 gram, jenis

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) STIBA SARASWATI DENPASAR HALAMAN SAMPUL DEPAN Halaman Sampul Depan memuat judul, tempat, logo STIBA Saraswati Denpasar, nama mahasiswa dan nomor pokok

Lebih terperinci

JUDUL Judul penelitian merupakan suatu pernyataan yang spesifik menjelaskan isi penelitian yang dilakukan.

JUDUL Judul penelitian merupakan suatu pernyataan yang spesifik menjelaskan isi penelitian yang dilakukan. JUDUL Judul penelitian merupakan suatu pernyataan yang spesifik menjelaskan isi penelitian yang dilakukan. ABSTRACT Inti sari penelitian yang terdiri dari fenomena, tujuan penelitian, metode penelitian

Lebih terperinci

Seminar Psikologi Pendidikan & Perkembangan

Seminar Psikologi Pendidikan & Perkembangan Seminar Psikologi Pendidikan & Perkembangan NUR FACHMI BUDI SETYAWAN, M.PSI Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta 2013 1 Seminar = Tahap awal dari Skripsi 2 Skripsi Bentuk pengalaman belajar

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR TAHUN AKADEMIK 2012/2013

PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR TAHUN AKADEMIK 2012/2013 PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR TAHUN AKADEMIK 2012/2013 PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER INTeL COM GLOBAL INDO KISARAN 2013 KATA PENGANTAR Setiap lulusan

Lebih terperinci

SISTEMATIKA PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PPPPTK SENI DAN BUDAYA

SISTEMATIKA PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PPPPTK SENI DAN BUDAYA SISTEMATIKA PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PPPPTK SENI DAN BUDAYA Sistematika penyusunan proposal penelitian kuantitatif, kualitatif, dan penelitian pengembangan mengacu pada sistematika berikut ini: A.

Lebih terperinci

I. STRUKTUR PENULISAN TUGAS AKHIR. Susunan struktur Penulisan Tugas Akhir adalah sebagai berikut :

I. STRUKTUR PENULISAN TUGAS AKHIR. Susunan struktur Penulisan Tugas Akhir adalah sebagai berikut : I. STRUKTUR PENULISAN TUGAS AKHIR Susunan struktur Penulisan Tugas Akhir adalah sebagai berikut : A. BAGIAN AWAL B. BAGIAN UTAMA C. BAGIAN AKHIR A. BAGIAN AWAL 1. HALAMAN JUDUL 2. HALAMAN PERSETUJUAN 3.

Lebih terperinci

TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR. Fakultas Teknik Elektro 1

TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR. Fakultas Teknik Elektro 1 TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR Fakultas Teknik Elektro 1 Kertas Jenis kertas : HVS A4 (210 mm x 297 mm) dan berat 80 g/m2 (HVS 80 GSM), khusus untuk gambar yang tdk memungkinkan dicetak di kertas A4 dapat

Lebih terperinci

SISTEMATIKA PENULISAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN

SISTEMATIKA PENULISAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT KESENIAN JAKARTA SISTEMATIKA PENULISAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN NO BAGIAN KETERANGAN TEKNIS 1 Cover - Hard Cover warna Jingga (orange). - Tulisan dan Logo IKJ di Cover depan dan

Lebih terperinci

STRUKTUR PENULISAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN

STRUKTUR PENULISAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT KESENIAN JAKARTA STRUKTUR PENULISAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN TEKNIS NO BAGIAN KETERANGAN 1 2 3 4 Isi Margin Font Tulisan 5 Tulisan 6 Tulisan 7 8 9 Tulisan Cover Isi Kertas HVS

Lebih terperinci

MATERI KULIAH E-LEARNING. PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF Oleh Dr Triana Noor Edwina DS, M.Si

MATERI KULIAH E-LEARNING. PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF Oleh Dr Triana Noor Edwina DS, M.Si MATERI KULIAH E-LEARNING PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF Oleh Dr Triana Noor Edwina DS, M.Si TATA CARA PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN BAHAN DAN UKURAN Judul skripsi Sampul luar skripsi berisi

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI dapat didownload di website Fakultas Ekonomi: http://fe.unnes.ac.id/ FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011 1 Kata Pengantar Pedoman penulisan proposal skripsi

Lebih terperinci

KETENTUAN PENULISAN LKTI

KETENTUAN PENULISAN LKTI KETENTUAN PENULISAN LKTI A. TEMA Wujudkan Indonesia Mandiri dan Sejahterah di Kancah Internasional Melalui Inovasi serta Kreasi Generasi Muda. Sub tema : a. Ekonomi dan atau Industri Kreatif; b. Pariwisata;

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN PENULISAN DISERTASI

PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN PENULISAN DISERTASI PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN PENULISAN DISERTASI PENGANTAR Rancangan usulan penelitian disertasi, usulan penelitian disertasi, dan disertasi sebenarnya menunjuk pada satu hal yang sama, yaitu

Lebih terperinci

GUIDELINES LOMBA KARYA TULIS ILMIAH SCIENCE FESTIVAL 2012

GUIDELINES LOMBA KARYA TULIS ILMIAH SCIENCE FESTIVAL 2012 GUIDELINES LOMBA KARYA TULIS ILMIAH SCIENCE FESTIVAL 2012 CP: Ahdinar Rosdiana Dewi (08523688939) A. KETENTUAN UMUM Peserta SCIENCE FESTIVAL 2012 adalah sebagai berikut: a. Peserta adalah mahasiswa S1

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN. Lomba Karya Tulis Imiah makinpintar.com 1

PANDUAN PENULISAN. Lomba Karya Tulis Imiah makinpintar.com 1 PANDUAN PENULISAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT NASIONAL makinpintar.com TAHUN 2016 A. TEMA DAN SUBTEMA Tema dan subtema dibebaskan kepada seluruh tim peserta. B. PETUNJUK PENULISAN 1. Naskah ditulis

Lebih terperinci

STRUKTUR PENULISAN TUGAS AKHIR SKRIPSI

STRUKTUR PENULISAN TUGAS AKHIR SKRIPSI FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT KESENIAN JAKARTA STRUKTUR PENULISAN TUGAS AKHIR SKRIPSI NO BAGIAN KETERANGAN TEKNIS 1 Cover - Hard Cover warna Jingga (orange). - Tulisan dan Logo IKJ di Cover depan dan punggung

Lebih terperinci

PEDOMAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH

PEDOMAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH PEDOMAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH A. Peserta 1. Peserta lomba karya tulis ilmiah adalah 2 orang perwakilan dari regu. 2. Peserta lomba karya tulis ilmiah wajib mengenakan Pakaian Seragram Harian (PSH) masing-masing

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH DALAM PILMAPRES 2017

KARYA TULIS ILMIAH DALAM PILMAPRES 2017 KARYA TULIS ILMIAH DALAM PILMAPRES 2017 http://pilmapres.ristekdikti.go.id Dr. Muhammad Yusro, MT FT UNJ, 18 Maret 2017 PERSYARATAN KHUSUS CALON MAPRES 1. Rekapitulasi Indeks Prestasi per semester. 2.

Lebih terperinci

INTERNSHIP & CAREER DEVELOPMENT (ICD) FE UNS 1

INTERNSHIP & CAREER DEVELOPMENT (ICD) FE UNS 1 FORMAT LAPORAN KULIAH MAGANG KERJA MAHASISWA PROGRAM S1 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA A. KANDUNGAN ISI LAPORAN Secara umum, laporan Kuliah Magang Kerja Mahasiswa terdiri dari tiga

Lebih terperinci

DRAFT PANDUAN PENELITIAN DOSEN STIKES WIDYA HUSADA TAHUN 2014

DRAFT PANDUAN PENELITIAN DOSEN STIKES WIDYA HUSADA TAHUN 2014 DRAFT PANDUAN PENELITIAN DOSEN STIKES WIDYA HUSADA TAHUN 2014 I. Pendahuluan Program ini dimaksudkan sebagai kegiatan meningkatkan kemampuan dan kepekaan meneliti. Cakupan program ialah penelitian-penelitian

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Kristen Petra

PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Kristen Petra PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Kristen Petra Surabaya 2013 KATA PENGANTAR Buku Pedoman Penulisan Skripsi ini disusun untuk memberikan

Lebih terperinci

Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2016 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang

Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2016 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2016 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang A. Persyaratan Umum I. PERSYARATAN Persyaratan umum adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta sebagai

Lebih terperinci

PROPOSAL TUGAS AKHIR JUDUL PROPOSAL TUGAS AKHIR

PROPOSAL TUGAS AKHIR JUDUL PROPOSAL TUGAS AKHIR 1. Halaman Sampul PROPOSAL TUGAS AKHIR Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang PROPOSAL TUGAS AKHIR JUDUL PROPOSAL TUGAS AKHIR Disusun Oleh : Nama :...

Lebih terperinci

MODEL PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF UNTUK PENYUSUNAN SKRIPSI Drs. M.Jusuf Effendy)*

MODEL PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF UNTUK PENYUSUNAN SKRIPSI Drs. M.Jusuf Effendy)* MODEL PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF UNTUK PENYUSUNAN SKRIPSI Drs. M.Jusuf Effendy)* I. PENDAHULUAN Proposal Penelitian adalah: pedoman yang beisikan kegiiatankegiatan dan langkah-langkah sistematis yang

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PKL PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III / IV JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BALI

BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PKL PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III / IV JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BALI BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PKL PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III / IV JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BALI JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BALI JIMBARAN Jurusan Akuntansi - Pedoman Penyusunan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 1. PENGERTIAN SKRIPSI : Skripsi dapat diartikan sebagai karya tulis yang disusun oleh seorang mahasiswa yang telah menyelesaikan kurang

Lebih terperinci

FORMAT KULIT MUKA USULAN KARYA TULIS ILMIAH (kertas cover buffalo, warna biru muda, soft cover, ukuran A-4, tanpa cover plastik) PROGRAM LKTI

FORMAT KULIT MUKA USULAN KARYA TULIS ILMIAH (kertas cover buffalo, warna biru muda, soft cover, ukuran A-4, tanpa cover plastik) PROGRAM LKTI PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH FORMAT KULIT MUKA USULAN KARYA TULIS ILMIAH (kertas cover buffalo, warna biru muda, soft cover, ukuran A-4, tanpa cover plastik) PROGRAM LKTI Logo Sekolah JUDUL (MAKS

Lebih terperinci

STRUKTUR PENULISAN TUGAS AKHIR SKRIPSI

STRUKTUR PENULISAN TUGAS AKHIR SKRIPSI FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT KESENIAN JAKARTA STRUKTUR PENULISAN TUGAS AKHIR SKRIPSI NO BAGIAN KETERANGAN TEKNIS 1 Cover - Hard Cover warna Jingga (orange). - Tulisan dan Logo IKJ di Cover depan dan punggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Tujuan dan Manfaat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Tujuan dan Manfaat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Skripsi adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom). Dimana mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer untuk Program Strata I (S1) diwajibkan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI DAN ARTIKEL ILMIAH

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI DAN ARTIKEL ILMIAH PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI DAN ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG 2017 DAFTAR ISI DAFTAR ISI 1 BAB 1 RUANG LINGKUP DAN KODE ETIK PENULISAN SKRIPSI & ARTIKEL... 4

Lebih terperinci

Dibuat dalam 3 copy (2 copy untuk FSR-IKJ dan 1 copy untuk Mahasiswa bersangkutan). Bila dibutuhkan jumlah copy bisa ditambahkan.

Dibuat dalam 3 copy (2 copy untuk FSR-IKJ dan 1 copy untuk Mahasiswa bersangkutan). Bila dibutuhkan jumlah copy bisa ditambahkan. FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT KESENIAN JAKARTA STRUKTUR PENULISAN TUGAS AKHIR SKRIPSI Dibuat dalam 3 copy (2 copy untuk FSR-IKJ dan 1 copy untuk Mahasiswa bersangkutan). Bila dibutuhkan jumlah copy bisa

Lebih terperinci

Pedoman Penulisan Proposal Penelitian, Tugas Akhir dan Skripsi

Pedoman Penulisan Proposal Penelitian, Tugas Akhir dan Skripsi Pedoman Penulisan Proposal Penelitian, Tugas Akhir dan Skripsi Jurusan Sistem Informasi dan Manajemen Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM 2007 1 KATA PENGANTAR Setiap lulusan

Lebih terperinci

Penyusunan Skripsi dengan Tata Cara Penulisannya

Penyusunan Skripsi dengan Tata Cara Penulisannya Penyusunan Skripsi dengan Tata Cara Penulisannya I. Penyusunan Skripsi Penyusunan skripsi, meliputi: A. Bagian Awal, meliputi: 1. Halaman sampul depan Halaman sampul depan memuat: a. Judul skripsi, dibuat

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN TESIS MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS TELKOM

PANDUAN PENULISAN TESIS MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS TELKOM PANDUAN PENULISAN TESIS MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS TELKOM MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG KATA PENGANTAR Buku Panduan Tesis ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman umum kepada mahasiswa

Lebih terperinci

TATA CARA PENULISAN LAPORAN

TATA CARA PENULISAN LAPORAN TATA CARA PENULISAN LAPORAN 1. Ukuran dan Jenis Kertas Ukuran kertas yang digunakan untuk menyusun naskah adalah A4 (21 cm x 29,7 cm). Jenis kertas yang digunakan untuk menyusun naskah adalah kertas HVS

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI

BUKU PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI BUKU PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016 BAB I PENDAHULUAN Skripsi adalah tugas akhir yang harus ditulis oleh mahasiswa dalam Program

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTIK. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta 2012

PANDUAN PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTIK. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta 2012 PANDUAN PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTIK Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta 2012 Page2 SISTEMATIKA LAPORAN KERJA PRAKTIK Lembar Pengesahan

Lebih terperinci

PANDUAN LOMBA JAJAK PENDAPAT STATISTIKA (LJPS)

PANDUAN LOMBA JAJAK PENDAPAT STATISTIKA (LJPS) PANDUAN LOMBA JAJAK PENDAPAT STATISTIKA (LJPS) HIMPUNAN KEPROFESIAN GAMMA SIGMA BETA (GSB) DEPARTEMEN STATISTIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 I. Penjelasan Umum Lomba Jajak Pendapat Statistika 2009

Lebih terperinci

FORMAT PEMBUATAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR MAHASISWA D4 / D3 TEKNIK INFORMATIKA A. BAGIAN AWAL

FORMAT PEMBUATAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR MAHASISWA D4 / D3 TEKNIK INFORMATIKA A. BAGIAN AWAL FORMAT PEMBUATAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR MAHASISWA D4 / D3 TEKNIK INFORMATIKA A. BAGIAN AWAL Bagian awal mencakup sampul depan, halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi,

Lebih terperinci

PANDUAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI PROGRAM SARJANA TINGKAT FAKULTAS PERTANIAN TAHUN 2015

PANDUAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI PROGRAM SARJANA TINGKAT FAKULTAS PERTANIAN TAHUN 2015 PANDUAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI PROGRAM SARJANA TINGKAT FAKULTAS PERTANIAN TAHUN 2015 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 2015 A. Persyaratan Umum I. PERSYARATAN Persyaratan umum adalah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1 P E D O M A N _ F E _

I. PENDAHULUAN 1 P E D O M A N _ F E _ I. PENDAHULUAN Proposal merupakan karya tulis yang harus dipersiapkan mahasiswa sebagai syarat untuk memprogram tugas akhir dan merupakan bagian dari perencanaan penyusunan tugas akhir. Proposal dikembangkan

Lebih terperinci

Format Penulisan Laporan Kerja Praktek

Format Penulisan Laporan Kerja Praktek Format Penulisan Laporan Kerja Praktek Halaman Pengesahan Secara berurutan berisi : pernyataan tentang kerja praktek, tanda tangan pembimbing kerja praktek beserta cap instansi, tanda tangan koordinator

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN MUSABAQAH KARYA TULIS ILMIAH ALQURAN MTQ REGIONAL JAWA TIMUR TINGKAT SLTA 2014 FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PEDOMAN PENULISAN MUSABAQAH KARYA TULIS ILMIAH ALQURAN MTQ REGIONAL JAWA TIMUR TINGKAT SLTA 2014 FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG PEDOMAN PENULISAN MUSABAQAH KARYA TULIS ILMIAH ALQURAN MTQ REGIONAL JAWA TIMUR TINGKAT SLTA 2014 FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG A. Tema Karya Tulis Ilmiah Alquran - Al-Qur an, Ilmu Pengetahuan,

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2015

PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2015 PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2015 BAGIAN AWAL 1. Sampul Depan Sampul depan adalah halaman judul tugas

Lebih terperinci

Petunjuk Penulisan Tesis

Petunjuk Penulisan Tesis Petunjuk Penulisan Tesis Page i Petunjuk Penulisan Tesis Page i PRAKATA Tesis merupakan salah satu karya hasil penelitian mandiri yang dihasilkan oleh setiap mahasiswa untuk memenuhi persyaratan dalam

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN TUGAS AKHIR

PANDUAN PENULISAN TUGAS AKHIR PANDUAN PENULISAN TUGAS AKHIR Program Diploma III FE-Unand Disusun oleh Program Diploma III FE-Unand d3feua@gmail.com BAB I KERANGKA TUGAS AKHIR Tugas Akhir terdiri atas tiga bagian, yaitu: bagian awal,

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN LAPORAN MAGANG

PANDUAN PENULISAN LAPORAN MAGANG PANDUAN PENULISAN LAPORAN MAGANG DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN DEPARTEMEN FAKULTAS ILMU EKOLOGI KELUARGA MANUSIA DAN KONSUMEN INSTITUT PERTANIAN FAKULTAS EKOLOI BOGOR MANUSIA 2015 INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

SISTEMATIKA DAN PANDUAN LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN INTERNAL

SISTEMATIKA DAN PANDUAN LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN INTERNAL SISTEMATIKA DAN PANDUAN LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN INTERNAL Diterbitkan oleh LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO TAHUN 2017 LEMBAR PENGESAHAN

Lebih terperinci

A. HALAMAN JUDUL.

A. HALAMAN JUDUL. Usulan penelitian yang sering disebut Project Statement atau Research Proposal merupakan rencana penelitian mahasiswa yang hasilnya disusun dalam bentuk skripsi sebagai tugas akhir mahasiswa sebelum memperoleh

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS PEDOMAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS Oleh : TEAM PENYUSUN POLITEKNIK NEGERI MADIUN 2015 TATA CARA PENULISAN LAPORAN PKL Tata cara penulisan meliputi bahan dan ukuran

Lebih terperinci

Format Skripsi Tujuan instruksional khusus:

Format Skripsi Tujuan instruksional khusus: Format Skripsi Tujuan instruksional khusus: Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa akan dapat menerapkan format skripsi yang berlaku di Institut Pertanian Bogor dalam penulisan skripsi. Subpokok bahasan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KARYA TULIS ILMIAH

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KARYA TULIS ILMIAH PETUNJUK TEKNIS LOMBA KARYA TULIS ILMIAH A. Persyaratan Karya Tulis Ilmiah 1) Tema karya tulis adalah Konservasi Daerah Lingkungan Pantai dan Pembelajaran Masyarakat untuk Mengatasi Global Warming Sub

Lebih terperinci

PEDOMAN SKRIPSI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

PEDOMAN SKRIPSI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PEDOMAN SKRIPSI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelesaian studi adalah suatu aktifitas akademis di akhir masa studi yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa untuk

Lebih terperinci

FORMAT PEMBUATAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR MAHASISWA D3 TEKNIK INFORMATIKA

FORMAT PEMBUATAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR MAHASISWA D3 TEKNIK INFORMATIKA FORMAT PEMBUATAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR MAHASISWA D3 TEKNIK INFORMATIKA A. BAGIAN AWAL Bagian awal mencakup sampul depan, halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PROYEK AKHIR. Teknik Multimedia dan Broadcasting

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PROYEK AKHIR. Teknik Multimedia dan Broadcasting PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PROYEK AKHIR Teknik Multimedia dan Broadcasting PROGRAM STUDI MULTIMEDIA DAN BROADCASTING POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Lebih terperinci

KERJA PRAKTEK (D3 dan S1) TUGAS AKHIR (D3) SKRIPSI (S1)

KERJA PRAKTEK (D3 dan S1) TUGAS AKHIR (D3) SKRIPSI (S1) BUKU PANDUAN PENULISAN PROPOSAL DAN LAPORAN KERJA PRAKTEK (D3 dan S1) TUGAS AKHIR (D3) SKRIPSI (S1) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN ILMU KOMPUTER EL RAHMA YOGYAKARTA DAFTAR ISI Halaman DAFTAR

Lebih terperinci

STUDI MAGISTER TERAPAN

STUDI MAGISTER TERAPAN Area Atas, tinggi 70 mm, warna putih Hard cover depan, ukuran A4 Times 24 point Bold, warna RGB (0,43,166) TESIS Hard cover belakang, ukuran A4, warna RGB (0,43,166) Area Bawah, tinggi 222 mm, warna RGB

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ( KTI )

PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ( KTI ) SMP NEGERI 1 SUKODONO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ( KTI ) Pembuatan karya tulis ilmiah bertujuan agar peserta didik SMPN 1 Sukodono dapat mengasah kemampuannya serta

Lebih terperinci

PERSYARATAN DAN KETENTUAN PENULISAN LKTI NASIONAL BIOEXPO 2017

PERSYARATAN DAN KETENTUAN PENULISAN LKTI NASIONAL BIOEXPO 2017 PERSYARATAN DAN KETENTUAN PENULISAN LKTI NASIONAL BIOEXPO 2017 A. Persyaratan Administratif 1. Peserta adalah mahasiswa aktif jenjang S1 atau Diploma perguruan tinggi di Indonesia 2. Karya tulis Ilmiah

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN LKTI FASILKOM UNSRI 2016

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN LKTI FASILKOM UNSRI 2016 PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN LKTI FASILKOM UNSRI 2016 Lomba Karya Tulis Ilmiah Fasilkom Unsri Tahun 2016dilaksanakan dengan mekanisme sebagai berikut: 1. Peserta merupakan usulan dari masing-masing jurusan

Lebih terperinci

Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016

Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016 Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016 Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Web of Science (Thomson) Saat ini Publikasi internasional peneliti

Lebih terperinci

PANDUAN MAGANG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

PANDUAN MAGANG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI PANDUAN MAGANG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH (LPPM UNWAHA) TAMBAKBERAS JOMBANG 2017 Kata Pengantar Assalamulaiakum

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH MUSABAQAH TILAWATIL QURAN SISWA NASIONAL IV TAHUN 2018 UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH MUSABAQAH TILAWATIL QURAN SISWA NASIONAL IV TAHUN 2018 UNIVERSITAS NEGERI MALANG PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH MUSABAQAH TILAWATIL QURAN SISWA NASIONAL IV TAHUN 2018 UNIVERSITAS NEGERI MALANG TEMA: MEMBANGUN NEGERI BERBASIS NILAI-NILAI QURANI SUB TEMA: 1. Al Qur an dan Ilmu

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR STIE MIKROSKIL MEDAN 2016 1 ISI PROPOSAL TUGAS AKHIR Isi dari Proposal Tugas Akhir terdiri dari: 1. Latar belakang Latar belakang menguraikan tentang masalah yang

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS DOSEN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS DOSEN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS DOSEN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN PERPUSTAKAAN JOHANNES OENTORO UNIVERSITAS PELITA HARAPAN KARAWACI 2009 KATA PENGANTAR Sebagai salah satu persyaratan dalam kenaikan jenjang

Lebih terperinci

Tutorial Penyusunan Skripsi

Tutorial Penyusunan Skripsi Tutorial Penyusunan Skripsi A. Bagian Awal Bagian awal mencakup halaman sampul depan, halaman judul, halaman pengesahan, prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, arti lambang

Lebih terperinci

PANDUAN KERJA PRAKTEK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG

PANDUAN KERJA PRAKTEK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG PANDUAN KERJA PRAKTEK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG Kode Dokumen : D41.001.012 Revisi : 3 Tanggal : 01 Pebruari 2011 Dikaji ulang oleh : Sekretaris Prodi Sistem Informasi

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PENULISAN KARYA ILMIAH CAPING TANI 2017

PEDOMAN UMUM PENULISAN KARYA ILMIAH CAPING TANI 2017 PEDOMAN UMUM PENULISAN KARYA ILMIAH CAPING TANI 2017 I. KETENTUAN UMUM PENULISAN A. TEMA UMUM : Inovasi Teknologi Berbasis Sistem Pertanian Terpadu Berkelanjutan Dalam Upaya Menghadapi Anomali Cuaca SUB

Lebih terperinci

PERTEMUAN 7 HIPOTESIS PENELITIAN

PERTEMUAN 7 HIPOTESIS PENELITIAN PERTEMUAN 7 HIPOTESIS PENELITIAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan hipotesis penelitian. Melalui ekspositori, Anda harus mampu: 7.1. Menjelaskan pengertian hipotesis 7.2. Menjelaskan

Lebih terperinci

PKM-ARTIKEL ILMIAH (PKM-AI)

PKM-ARTIKEL ILMIAH (PKM-AI) 7 PKM-ARTIKEL ILMIAH (PKM-AI) 7.1 Pendahuluan Berbeda dengan kelima jenis PKM sebelumnya yang melibatkan pelaksanaan kegiatan fisik di laboratorium ataupun lapangan, PKM-AI tidak mengenal adanya kegiatan

Lebih terperinci

SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL TUGAS AKHIR

SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL TUGAS AKHIR FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT KESENIAN JAKARTA SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL TUGAS AKHIR NO BAGIAN DESKRIPSI 1 Cover 1. Depan : Plastik mika putih transparan. 2. Belakang: Karton Buffalo warna oranye. 3.

Lebih terperinci