EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG"

Transkripsi

1 EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG (Studi Kasus: Siloam Hospital di Jln. Imam Bonjol Medan) Sherly Meyklya Sembiring¹ dan Ir. Syahrizal, MT² ¹ Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan 1 kampus USU Medan ckembaren@ymail.com ² Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan 1 kampus USU Medan rizal_ar@ymail.com ABSTRAK Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang selamat, aman, efisien dan produktif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran pelaksanaan penerapan SMK3 pada proyek pembangunan gedung Siloam Hospital dan mengetahui tingkat keberhasilan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) pada proyek tersebut. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode kuantitatif dan analisis univariat. Kuantitatif ialah pengukuran berdasarkan teori-teori yang sudah ada, sedangkan analisis univariat ialah analisis terhadap satu variabel. Kedua metode ini dipakai untuk mengukur tingkat keberhasilan penerapan SMK3 pada proyek pembangunan gedung Siloam Hospital berdasarkan hasil penyebaran kuesioner. Data yang diperoleh melalui studi kepustakaan dan penyebaran kuesioner. Penyebaran kuesioner diberikan kepada 18 responden berdasarkan 5 (lima) kriteria yang tercakup dalam SMK3 yang masing-masing memiliki elemen. Setiap elemen diberi nilai yang apabila ya bernilai (+1) dan tidak bernilai (0). Nilai tersebut menghasilkan frekuensi (jumlah) dan persentase yang menyimpulkan keberhasilan penerapan SMK3 di proyek tersebut. Penelitian ini menghasilkan hasil evaluasi untuk nilai tingkat keberhasilan penerapan SMK3 di proyek pembangunan gedung Siloam Hospital dengan perincian; Kebijakan K3 (92.19%), Perencanaan (87.54%), Penerapan dan Operasi Kegiatan (91.05%), Evaluasi (92%) dan Tinjauan Manajemen (96.29%). Maka diperoleh total penerapan SMK3 sebesar % yang tergolong dalam kategori nomor 3 yaitu tingkat pencapaian % yang pengertiannya layak untuk diberi sertifikat dan peringkat bendera emas. Kata Kunci: SMK3, proyek konstruksi, evaluasi. ABSTRACT Management system of safety and occupational health (SMK3) is part of the overall management system that includes organizational structure, planning, implementation, responsibilities, procedures, processes and resources needed for the implementation of development, achievement, assessment and maintenance of safety and health policy work in order to create a workplace that is safe, efficient, and productive. The purpose of this research is to identify system construction project in K3 Siloam Hospital, knowing the level of success of the application of management system of safety and occupational health (SMK3) on the project and know the factors that may affect the implementation of the SMK3 in the project. The methods used for this research is quantitative descriptive method, which is a description of the activities and the management of safety and health management system (SMK3) working on the project construction of Siloam Hospital based on theory that it has been set. Data acquired through the study of librarianship and the dissemination of the questionnaire. Dissemination of the questionnaire given to the 18 respondents based on five criteria that included in SMK3 countries who each have their own element. Each element is given a value when the value Yes (1) and not value (0). The resulting frequency value (amount) and the percentage that concluded in SMK3 countries implementation of the success of the project. This research resulted in the evaluation result for the value of the success rate of application of SMK3 countries in the project construction of Siloam Hospital with the details; policy (92.19%), planning (88.88%), application and operation activities (91.05%) evaluation (93%) and management review (96.29%). Then retrieved a total of SMK3 application of 91.81% that belongs in the category of number 3 the level of achievement of % understanding deserves to be given a certificate and a gold flag. Keywords: SMK3, project construction, evaluation.

2 1. PENDAHULUAN Pekerjaan konstruksi merupakan kegiatan yang cukup banyak menggunakan berbagai peralatan, baik canggih maupun manual. Peralatan ini dilaksanakan di lahan yang terbatas luasnya dalam berbagai jenis kegiatan sehingga menyebabkan resiko tinggi terhadap kecelakaan.berdasarkan data PT Jamsostek Provinsi wilayah I, jumlah kasus kecelakaan kerja di Sumatera Utara tahun tahun 2007 terjadi kasus, dimana 116 orang meninggal dunia. Sedangkan pada tahun 2008 sampai bulan Juni terjadi kasus kecelakaan kerja, 66 diantaranya meninggal dunia dan menglami peningkatan pada tahun 2009 sebanyak kasus kecelakaan kerja.( Untuk mengatasi hal tersebut, maka dilakukan pendekatan sistem yaitupenerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Karena pada prinsipnya kecelakaan kerja akibat perbuatan manusia (human error) bisa dicegah dengan pengawasan dan kualifikasi SMK3 yang diperketat oleh pengawasan dari pemerintah pusat maupun dinas.( Skripsi ini akan mengevaluasi keberhasilan penerapan dan pelaksanaan SMK3 serta mengetahui faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi penerapan SMK3 pada proyek pembangunan gedung Siloam Hospital. 2. KAJIAN PUSTAKA Defenisi SMK3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang selamat, aman, efisien dan produktif. (Permen PU, 2008) Pemahaman tentang SMK3 yang benar dari semua aspek sangat berguna untuk pencegahan kecelakaan dalam kegiatan konstruksi dimana diharapkan produksi meningkat dengan meminimalkan atau mengurangi kecelakaan bahkan meniadakan kecelakaan (zero accident). Sesuai dengan Bab III pasal 3 Peraturan Menteri Tenaga Kerja PER. 05/MEN/1996, penerapan SMK3 diwajibkan kepada perusahaan dengan tingkat penerapan sebagai berikut : 1. Perusahaan kecil atau perusahaan dengan tingkat resiko rendah harus menerapkan sebanyak 64 elemen. 2. Perusahaan sedang atau perusahaan dengan tingkat resiko menengah harus menerapkan sebanyak 122 elemen. 3. Perusahaan besar atau perusahaan dengan tingkat resiko tinggi harus menerapkan sebanyak 166 elemen. Dilihat dari tingkat penerapan di atas, maka pembangunanproyek gedung Siloam Hospital termasuk kategori perusahaan besar yang menerapkan sebanyak 166 elemen yang terdapat dalam SMK3. Hal dikarenakan proyek ini memiliki pekerja lebih dari 100 orang. Keberhasilan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di tempat kerja dapat diukur menurut Permenaker 05/MEN/1996 sebagai berikut: 1. Untuk tingkat pencapaian 0-59 % dan pelanggaran peraturan perundangan (nonconformance) dikenai tindakan hukum. 2. Untuk tingkat pencapaian % diberikan sertifikat dan bendera perak. 3. Untuk tingkat pencapaian % diberikan sertifikat dan bendera emas. Ditinjau dari segi kinerja penerapan penyelenggaraan SMK3 konstruksi bidang Pekerjaan Umum menurut Permen PU Nomor: 09/PRT/2008 terbagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu: 1. Baik, bila mencapai hasil penilaian > 85%. 2. Sedang, bila mencapai hasil penilaian 60% - 85%. 3. Kurang, bila mencapai hasil penilaian < 60%. Prinsip Dasar SMK3 dalam Perundang-undangan Prinsip dasar SMK3 sudah ada sejak tahun 1970 terlihat dalam Peraturan Undang-undang Republik Indonesia 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang menjelaskan bahwa bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional. Sedangkan pada undang-undang 13 tahun 2003 terdapat prinsip dasar SMK3 yang diatur dalam pasal 87 tentang ketenagakerjaan yang diantaranya berisi: 1. Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manjemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan. 2. Ketentuan mengenai penerapan sistem manjemen keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah. Setelah itu, maka dikeluarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor: PER. 05/MEN/1996 tentang SMK3 dan dalam rangka mewujudkan tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi demi tercapainya keamanan K3, maka ditetapkan Peraturan Menteri tentang Pedoman SMK3 kontruksi bidang Pekerjaan Umum Nomor: 09/PRT/2008 yang tercantum dalam ayat (a), (b) dan (c) sebagai berikut:

3 1. Ayat (a) menyatakan bahwa dalam rangka mewujudkan tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi syarat-syarat keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja pada tempat kegiatan konstruksi. 2. Ayat (b) menyatakan bahwa agar penyelenggaraan keamanan, keselamatan dan, kesehatan kerja pada tempat kegiatan konstruksi bidang Pekerjaan Umum dapat terselenggara secara optimal, maka diperlukan suatu pedoman pembinaan dan pengendalian sistem keselamatan dan kesehatan kerja pada tempat kegiatan konstruksi bidang Pekerjaan Umum. 3. Ayat (c) menyatakan bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Menteri tentang Pedoman Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi bidang Pekerjaan Umum. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam Permen PU Nomor: 09/PRT/M/2008 tentang pedoman SMK3 konstruksi bidang PU tercantum elemen-elemen yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa sebagai berikut: 1. Kebijakan K3 Kebijakan adalah arah yang ditentukan untuk dipatuhi dalam proses kerja dan organisasi perusahaan. Kebijakan yang ditetapkan manajemen menuntut partisipasi dan kerjasama semua pihak.kebijakan K3 menggarisbawahi hubungan kerja manajemen dan karyawan dalam rangka pelaksanaan program K3 yang efektif.(sastrohadiwiryo, 2001) 2. Perencanaan K3 Perusahaan harus membuat perencanaan yang efektif guna mencapai keberhasilan penerapan SMK3 dengan sasaran yang jelas dan dapat diukur.perencanaan juga memuat tujuan, sasaran dan indikator kinerja yang diterapkan.(sastrohadiwiryo, 2001). Adapun bagian-bagian perencanaan adalah sebagai berikut: 1) Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendaliannya, 2) Pemenuhan Perundang-undangan dan persyaratan lainnya, 3) Sasaran dan Program. (Permen, 2008) 3. Penerapan dan Operasi Kegiatan Dalam mencapai tujuan keselamatan dan kesehatan kerja, perusahaan harus menunjuk personel yang mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan sistem yang diterapkan.adapun kualifikasi yang tercantum dalam Permen 9 tahun 2008 adalah sebagai berikut: 1) Sumber Daya, Struktur Organisasi dan Pertanggungjawaban. 2) Kompetensi, Pelatihan dan Kepedulian. 3) Komunikasi, Keterlibatan dan Konsultasi. 4) Dokumentasi. 5) Pengendalian Dokumen. 6) Pengendalian Operasional. 7) Kesiagaan dan Tanggap Darurat. (Permen, 2008) 4. Pemeriksaan atau Evaluasi Perusahaan harus memiliki sistem untuk mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja SMK3 dan hasilnya harus dianalisis guna menentukan keberhasilan atau untuk melakukan identifikasi tindakan perbaikan. Seperti yang terdapat pada pasal 10 Permen PU tahun 2008 menyatakan bahwa dalam hal materi penyelenggaraan SMK3 konstruksi bidang Pekerjaan Umum yang dijadikan salah satu bahan evaluasi dalam proses pemilihan penyedia jasa, maka PPK wajib menyediakan acuannya. PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) ialah pejabat yang melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja. Berikut ini adalah bagian peraturan dalam setiap evaluasi atau pengukuran kinerja SMK3 terdiri dari 4 bagian yaitu: 1) Evaluasi Kepatuhan. 2) Penyelidikan Insiden, Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan. 3) Pengendalian Rekaman. 4) Audit Internal.(Permen, 2008) 5. Tinjauan Manajemen (Permen, 2008) Pimpinan yang ditunjuk harus melaksanakan tinjauan ulang SMK3 secara berkala untuk menjamin kesesuaian dan keefektifan yang berkesinambungan dalam pencapaian kebijakan dan tujuan K3.Ruang lingkup tinjauan ulang SMK3 harus dapat mengatasi implikasi K3 terhadap seluruh kegiatan, produk barang dan jasa termasuk dampaknya terhadap kinerja perusahaan. (Sastrohadiwiryo, 2001) Pengendalian Resiko Pengendalian resiko merupakan upaya pencegahan kecelakaan kerja yang terdiri dari 5 hierarki: 1. Eliminasi, yaitu menghilangkan sumber bahaya di tempa kerja. 2. Substitusi, yaitu mengganti bahan dengan proses yang lebih aman. 3. Engineering, yaitu melakukan perubahan atau modifikasi terhadap desain peralatan, proses dan lay out. 4. Administrasi, yaitu cara kerja yang amandengan melakukan pengontrolan dari sistem administrasi. 5. Alat pelindung diri (APD) yang terdiri dari sabuk pengaman, sarung tangan, pelindung kepala dan lain-lain.

4 3. METODOLOGI PENELITIAN Pengumpulan Data Data Primer untuk analisis keberhasilan SMK3 di lapangan Hasil penyebaran kuesioner berdasarkan jawaban responden yang memperoleh: - responden untuk kategori kebijakan/komitmen K3 di proyek - responden untuk kategori perencanaan (safety plan) di proyek - responden untuk kategori penerapan&operasi kegiatan di proyek - responden untuk kategori pemeriksaan K3 di proyek - responden untuk kategori tinjauan ulang diproyek Data Sekunder untuk analisis pelaksanaan penerapan SMK3 - Program kerja K3 di lapangan - Data pernyataan kebijakan K3 perusahaan - Data identifikasi pengendalian bahaya dan resiko - Struktur organisasi tanggap darurat - Daftar undang-undang K3 - Dokumentasi penerapan K3 - Evaluasi K3 Analisis Keberhasilan SMK3 Metode Kuantitatif untuk mengolah data dalam hal: - Pengkodean data - - Pemindahan data - Penyajian data Metode Analisis Univariat untuk mengetahui: - Persentase jumlah frekuensi SMK3 - Ukuran Pemusatan mencari rata-rata Analisis Pelaksanaan SMK3 Metode Deskriptif Kualitatif mengetahui: - Pelaksanaan SMK3 di lapangan berdasarkan 5 kriteria dasar: kebijakan, perencanaan, penerapan, evaluasi dan tinjauan manajemen Hasil Analisis Berdasarkan Permenaker Nomor 5 tahun 1996 (Klasifikasi nilai ukur pencapaian Tingkat atau kategori pencapaian keberhasilan penerapan SMK3 Berdasarkan Hasil Audit Internal di lapangan (Safety Asessment) Nilai pelaksanaan penerapan SMK3 di proyek Faktor yang mempengaruhi penerapan SMK3 Kesimpulan dan Saran Gambar 3.1.: Bagan Alir Penelitian Metode Kuantitatif Analisis Univariat dan Metode Deskriptif Kualitatif Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode kuantitatif dan analisis univariat.kuantitatif ialah pengukuran berdasarkan teori-teori yang sudah ada, sedangkan analisis univariat ialah analisis terhadap satu variabel.kedua metode ini dipakai untuk mengukur tingkat keberhasilan penerapan SMK3 pada proyek pembangunan gedung Siloam Hospital berdasarkan hasil penyebaran kuesioner. Dalam mengetahui pelaksanaan penerapan SMK3 digunakan metode deskriptif kualitatif. Pengertian dari deskriptif adalah penggambaran terhadap suatu permasalahan, sedangkan kualitatif ialah cara penyajian

5 terhadap suatu permasalahan. Maka dari itu metode deskriptif kualitatif dalam penulisan tugas akhir ini ialah menggambarkan kegiatan dan pengelolaan SMK3 pada proyek ini secara sederhana dan menyeluruh. Teknik Pengumpulan Data a. Data Primer: penyebaran kuesioner berdasarkan acuan Permen Nomor 09 tahun Jenis pertanyaan yang dilakukan adalah pertanyaan tertutup. Kuesioner disebarkan kepada 9 pekerja dan 9 pegawai/staff manajemen. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini terbagi atas 5 yaitu; kebijakan, perencanaan, penerapan dan operasi kegiatan, evaluasi dan tinjauan ulang. Adapun pembagian jumlah elemen masing-masing ialah: 1. Untuk pekerja berdasarkan 3 kriteria yang terdiri dari: (1) Kebijakan K3 : 2 elemen, (2) Perencanaan : 9 elemen dan (3) Penerapan dan operasi kegiatan : 36 elemen. 2. Untuk pegawai/staff manajemen berdasarkan 5 kriteria yang terdiri dari; (1) Kebijakan K3: 10 elemen. (2) Perencanaan : 47 elemen, (3) Penerapan dan operasi kegiatan : 43 elemen, (4) Evaluasi : 25 elemen dan (5) Tinjauan Manajemen: 15 elemen. b. Data Sekunder: merupakan data yang diperoleh berupa dokumen-dokumen yang mencakup; program kerja K3, data pernyataan kebijakan K3 perusahaan, data IBPR, struktur organisasi tanggap darurat, daftar undangundang K3, dokumentasi penerapan K3 dan Evaluasi K3. Teknik Pengolahan Data (Analisa Data) a. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penerapan SMK3 menggunakan metode kuantitatif dan analisis univariat. Metode Kuantitatif: Metode ini dipakai untuk mengetahui banyaknya jumlah responden yang terdapat dalam susunan kriteria. Pengolahan data melalui metode ini terdapat dalam 3 tahap yaitu: a. Pengkodean data: kode yang dibuat berdasar elemen-elemen terdiri dari A1-A10, B1-B47, C1-C43, D1-D26 dan E1-E15. Beri nilai/bobot untuk kuesioner yang dimana responden membubuhkan tanda check pada kolom YA dan TIDAK. Apabila YA bernilai 1 (satu). Apabila TIDAK bernilai 0 (nol). b. Pemindahan data: data yang sudah diberi kode maka dipindahkan ke dalam bentuk tabel. c. Penyajian data: penyajian data yang dipakai dalam bentuk angka berupa tabel frekuensi dan piechart. Untuk setiap elemen dihitung persentasenya dengan cara menjumlahkan poin kriteria yang menyatakan YA yang berarti (+1), lalu dibagi dengan jumlah kriteria setiap elemen. Sehingga didapatlah persentase masing-masing untuk 5 elemen tersebut yang dituangkan dalam bentuk tabel dan piechart. Metode Analisis Univariat: dipakai untuk mengetahui persentase jumlah frekuensi SMK3 dan dipakai dalam satu variabel yang telah diklasifikasikan menurut kriteria tertentu sehingga diperoleh jumlah dan rata-rata persentase. Analisis ini disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Untuk menentukan keberhasilan penerapan SMK3 dipakai rumus ukuran pemusatan sebagai berikut: (Supangat, A., 2007) b. Untuk mengetahui pelaksanaan penerapan SMK3 pada proyek pembangunan gedung Siloam Hospital serta faktor penyebab kertidaksempurnaan penerapannya, menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil analisis data berdasarkan tingkat pencapaian keberhasilan penerapan SMK3 yang tertulis dalam Permenaker Nomor 05 tahun ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penerapan SMK3 Proyek Pembangunan Gedung Siloam Hospital 1. Komitmen dan Kebijakan K3 Komitmen/kebijakan K3 dalam proyek ini adalah; mencegah terjadinya cedera dan sakit akibat kerja, melakukan perbaikan yang berkesinambungan K3 dan pengelolaan lingkungan,menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan mempertimbangkan dampak lingkungan dalam setiap kegiatan dan penerapan SMK3. 2. Perencanaan K3 (Safety Plan) Perusahaan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko (IBPR) IBPR yang terdapat dalam proyek ini terdiri atas beberapa pelaksanaan sebagai berikut: 1) Kegiatan kantor, meliputi beberapa kegiatan seperti; pemadaman api dengan APAR, membuat jalur evakuasi, menangkap pencuri, mengoperasikan genset, menanggulangi huru-hara, pemakaian AC dan kendaraan. 2) Pekerjaan persiapan, meliputi beberapa kegiatan yang cukup beresiko tinggi seperti; pembuatan pagar proyek, bongkar muat barang secara manual, Instalasi listrik untuk pekerjaan sementara, bongkar muat barang menggunakan alat, erection tower crane dan pembersihan lokasi. 3) Pekerjaan struktur, meliputi beberapa kegiatan yang cukup beresiko tinggi seperti; galian pondasi, pembesian pondasi, pengecoran pondasi, pembesian kolom praktis, pengecoran kolom dan install plat deck. 4) Pekerjaan arsitektur/finishing, meliputi beberapa kegiatan beresiko tinggi seperti; pekerjaan kulit luar, pasangan batu bata, plester dan acian, pemasangan pintu dan jendela, pengecatan plafond, marmer Pemenuhan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya dipakai dalam item pelaksanaan: 1) Kegiatan kantor, memakai PER 01/MEN/1980 pasal 58.

6 2) Pekerjaan Persiapan, memakai UU 1 thn 1970, III.pasal 3 (ayat q dan l), SKB Menaker dan MenPU 174/Men/86 dan 104/Kpts/86 ttg Pedoman Teknis K3 pada Tempat Kegiatan Konstruksi, XIII ) Pekerjaan Struktur, memakai SKB Menaker dan MenPU 174/Men/86 dan 104/Kpts/86 tentang Pedoman Teknis K3 pada Tempat Kegiatan Konstruksi, XIII.13.12, UU 1 thn 1970, III.pasal 3 (ayat f), 4) Pekerjaan Arsitektur/Finishing, memakai UU 1 tahun 1970, III.pasal 3 (ayat b, f, q dan l), PER-MEN 01/Men/1980 ttg K3 Konstruksi Bangunan, VIII (pasal 51 5) Pekerjaan Mekanikal/Elektrikal, memakai Kepmenaker No: KEP-196/MEN/1999 dan PERMEN 01/Men/1980 ttg K3 Konstruksi Bangunan, VIII.pasal 51. Sasaran dan Program K3 dalam pelaksanaan proyek ini adalah zero accident. Sedangkan program K3 yang ada di proyek Siloam Hospital terdiri atas: Perencanaan K3, target, induksi K3, himbauan K3 (SHE Talk), inspeksi K3, K3 patrol (SHE patrol), rapat K3 (SHE Meeting), house keeping dan pelatihan K3. 3.Penerapan dan Operasi Kegiatan K3 Penerapan dan operasi kegiatan di proyek ini mencakup beberapa hal sebagai berikut: Sumber Daya, Struktur Organisasi dan Pertanggungjawaban: Pimpinan puncak berkewajiban memberi sumber daya yang ada kepada penyedia jasa demi penerapan dan peningkatan SMK3 dan penyedia jasa harus mempertanggungjawabkan kinerja SMK3 tersebut. Adapun tim yang dibentuk dalam situasi tanggap darurat. Kompetensi, Pelatihan dan Kepedulian: Sebelum memulai pekerjaan di proyek ini, maka dibuatlah prosedur yang terbagi atas 3 bagian yaitu: 1) Penunjukan Sub Kontraktor (2) Pemeriksaan safety meliputi pemeriksaan pada saat pengajuan SIB, (3) Target proyek ini ialah zero accident, tidak mencemari lingkungan sekitar. Komunikasi, Keterlibatan dan Konsultasi: penyedia jasa sudah menerapkan pekerja yang terdapat dalam IBPR dan mengadakan konsultasi kerjasama mengenai K3 dengan para pemasok dan sub kontraktor. Dokumentasi: Pelaksanaan program K3 yang sudah dibuat dalam program kerja K3 didokumentasi sebagai bukti pelaksanaannya dan supaya mengetahui secara jelas apa saja kekurangannya. 4. Pengukuran dan Evaluasi Audit Internal: dibuat berdasarkan hasil evaluasi K3 di proyek ini sudah mencapai 92.34% yang artinya istimewa menurut pengukuran nilai di proyek ini. 5. Tinjauan Manajemen Dari hasil penelitian di proyek ini, tinjauan manajemen sudah efektif dilaksanakan karena tinjauan manajemen sudah hasil audit internal dan evaluasi kepatuhan terhadap persyaratan peraturan dan lainnya, komunikasi dari pihak luar yang relevan termasuk kritik dan saran, kinerja K3, perluasan sasaran, status penyelidikan IBPR, Perubahan lingkup, peraturan dan persyaratan lainnya yang terkait dengan K3. Pembahasan Hasil Penelitian Menurut kriteria penilaian yang terdapat pada audit internal ada 4 keterangan nilai dengan warna: 1) Merah, pencapaian nilai kurang dari 55% yang berarti memiliki nilai yang kurang. 2) Kuning, pencapaian nilai >55%-75% yang berarti memiliki nilai yang cukup. 3) Hijau, pencapaian nilai >75%-90% yang berarti memiliki nilai yang baik. 4) Biru, pencapaian nilai >90% yang berarti memiliki nilai yang istimewa. Hasil pencapaian evaluasi K3 berdasarkan audit internal yang terdapat dalam di proyek ini sebesar 92.34%. Maka disimpulkan bahwa pelaksanaan Penerapan SMK3 Proyek Pembangunan Gedung Siloam Hospital mencapai nilai yang istimewa karena bernilai >90% Keberhasilan Penerapan SMK3 Proyek Pembangunan Gedung Siloam Hospital dan Distribusi Frekuensi Para Pekerja Tabel 1: Responden Berdasarkan Pelaksanaan Kebijakan K3 Mengetahui Adanya Kebijakan ( Responden) A A Kebijakan K % % Gambar 1: Kebijakan K3 Tabel 2: Responden Berdasarkan Pelaksanaan Perencanaan K3 Mengetahui Adanya Perencanaan ( Responden) B B

7 B B B B B B B Perencanaan K % 87.65% Gambar 2: Perencanaan K3 Tabel 3: Responden Berdasarkan Pelaksanaan Penerapan & Operasi Kegiatan Mengetahui dan Melaksanakan Penerapan & Operasi Kegiatan ( Responden) C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C Penerapan dan Operasi Kegiatan % % Gambar 3: Penerapan dan Operasi Kegiatan Tabel 5: Distribusi Frekuensi SMK3 Para Pekerja Kebijakan K3 Perencanaan K3 Penerapan dan Operasi Kegiatan Rata-Rata

8 Rata-Rata dan Distribusi Frekuensi Para Pegawai/Staff Manajemen Tabel 6: Responden Berdasarkan Kebijakan K3 Kebijakan K3 ( Responden) A A A A A A A A A A Kebijakan K % 95.5 % Gambar 4: Kebijakan K3 Tabel 7: Responden Berdasarkan Perencanaan K3 Perencanaan K3 ( Responden) B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B

9 B B B B B B B B B B B B B B Perencanaan K % 87.23% Gambar 5: Perencanaan K3 Tabel 8: Responden Berdasarkan Penerapan dan Operasi Kegiatan Penerapan dan Operasi Kegiatan ( Responden) C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C

10 Penerapan dan Operasi Kegiatan 6.72 % % Gambar 6: Penerapan dan Operasi Kegiatan Tabel 9: Responden Berdasarkan Penerapan dan Operasi Kegiatan Evaluasi/Pemeriksaan ( Responden) D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D Evaluasi/Pemeriksaan 8 % 92 % Gambar 7: Evaluasi/Pemeriksaan Tabel 10 : Responden Berdasarkan Tinjauan Manajemen K3 Tinjauan Manajemen K3 ( Responden) E E E E E E E E E E E E E E E Tinjauan Manajemen K % %

11 Gambar 8: Tinjauan Manajemen K3 Tabel 11: Distribusi Frekuensi SMK3 Para Pegawai/Staff Manajemen Kebijakan K3 ( %) Perencanaan K3 Penerapan dan Operasi Kegiatan Evaluasi (Pemeriksaan) Tinjauan Manajemen Rata-Rata Rata- Rata Pembahasan Hasil Penelitian Dari hasil survey penelitian di atas menunjukkan bahwa penerapan SMK3 yang dilaksanakan oleh para pekerja dan pegawai/staff manajemen dideskripsikan sebagai berikut: 1. Kebijakan K3: jumlah responden yang mengetahui adanya kebijakan K3 di perusahaan tersebut untuk pekerja sebesar 88.88%, sedangkan jumlah responden untuk kebijakan K3 untuk pegawai/staff sebesar 95.5%. Total kebijakan K3 (rata-rata kebijakan K3) = = 92.19% 2. Perencanaan: jumlah responden yang mengetahui adanya perencanaan di perusahaan tersebut untuk pekerja sebesar 87.85%. dan untuk pegawai/staff sebesar 87.23%. Total perencanaan K3 (Rata-rata perencanaan K3) = = 87.54% 3. Penerapan dan operasi kegiatan: jumlah responden yang mengetahui serta menjalankan penerapan dan operasi kegiatan di perusahaan ini untuk pekerja sebesar 88.83% dan untuk pegawai/staff sebesar 93.28%. Total penerapan dan operasi kegiatan = = 91.05% 4. Evaluasi: jumlah responden yang menjalankan dan memelihara evaluasi di perusahaan ini sebesar 92 %. 5. Tinjauan manajemen: jumlah responden yang melaksanakan dan memelihara tinjauan manajemen perusahaan ini sebesar 96.29%. Keberhasilan penerapan SMK3 = Rata-rata dari nilai setiap kriteria dibagi dengan jumlah kriteria Maka, keberhasilan penerapan SMK3 = = 91.81%. Dari hasil evaluasi tersebut dapat disimpulkan bahwa keberhasilan penerapan SMK3 untuk para pekerja dan untuk para pegawai/staff pada proyek pembangunan gedung Siloam Hospital sebesar %. Sesuai dengan teori sebelumnya yang terdapat dalam landasan teori bahwa keberhasilan penerapan SMK3 di tempat kerja dapat diukur menurut Permenaker 05 tahun 1996 sebagai berikut: a. Untuk tingkat pencapaian 0-59% dan pelanggaran peraturan perundangan (nonconformance) dikenai tindakan hukum. b. Untuk tingkat pencapaian 60-84% diberikan sertifikat dan bendera perak. c. Untuk tingkat pencapaian % diberikan sertifikat dan bendera emas. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil evaluasi dan analisis penerapan SMK3 pada proyek pembangunan gedung Siloam Hospital, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. SMK3 mencakup program-program dalam setiap kriteria sebagai berikut:

12 Kebijakan K3: kebijakan yang diambil cukup teralisasi dengan baik dan diketahui oleh para pekerja. Perencanaan K3: perencanaan yang mencakup IBPR, pemenuhan Undang-Undang K3, alat pelindung diri (APD) serta sasaran dan program dibuat secara lengkap dan terealisasi dengan baik. Penerapan dan operasi kegiatan: penerapan yang dibuat melalui perencanaan sudah diikuti programnya oleh semua pihak yang terkait termasuk pekerja. Evaluasi: ada evaluasi/pemeriksaan pekerjaan yang dibuat dalam audit internal. Tinjauan manajemen: ada perbaikan yang berkesinambungan sewaktu pelaksanakan guna mencapai sasaran K3. 2. Nilai tingkat keberhasilan penerapan untuk masing-masing elemen adalah sebagai berikut: - Kebijakan K3 : 92.19% - Perencanaan K3 : 87.54% - Penerapan dan operasi kegiatan : 91.05% - Evaluasi/Pemeriksaan : 92.00% - Tinjauan manajemen : 96.29% 3. - Berdasarkan hasil penelitian, total penerapan SMK3 sebesar 91.81% tergolong dalam kategori nomor 3 yaitu tingkat pencapaian penerapan % yang pengertiannya layak untuk diberi sertifikat dan peringkat bendera emas. - Berdasarkan hasil audit internal sebesar 92.34% tergolong dalam kategori >90% yang pengertiannya termasuk pencapaian nilai yang istimewa. 4. Berdasarkan evaluasi pelaksanaannya, faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan SMK3 adalah sebagai berikut: Kurang adanya kerjasama antara para karyawan/staff manajemen dengan pekerja dalam pelaksanaan program K3 demi mencapai sasaran zero accident. Kurangnya kesadaran para pekerja untuk menjaga, menggunakan, serta merawat alat pelindung diri (APD) yang telah diberikan perusahaan Saran 1. Perusahaan sebaiknya memberikan pengertian dan peringatan kepada pekerja agar tetap menjaga alat pelindung diri (APD) seperti sepatu, sarung tangan dan sebagainya agar tidak ada pemborosan waktu dan biaya. 2. Perlunya pengawasan yang lebih baik dalam pengecekan dan perawatan APD secara berkala agar terjaminnya pemenuhan pelaksanaan program SMK3 yang ada. 3. Setiap pihak yang terkait dalam perusahaan sebaiknya bekerjasama memiliki kesadaran untuk tetap taat dalam peraturan program SMK3. DAFTAR PUSTAKA Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia Departemen PU. (2009). SMK3. Ervianto. W. (2009). Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta: Penerbit Andi. Idrus, M. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta: Penerbit Erlangga. Logawa, G. (2007). Bunga Rampai Manajemen Proyek Konstruksi. Jakarta: Universitas Trisakti. Luckyta, D.T., Partiwi, S.G. (2012). Evaluasi dan Perancangan SMK3 dalam Rangka Perbaikan Safety Behaviour Pekerja. Jurnal Teknik ITS. Vol. 1, 1. Hal. A Surabaya: ITS. Menteri Pekerjaan Umum RI. (2008). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No: 09/PRT/M/2008 tentang SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum. Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta. Menteri Tenaga Kerja. (1996). Peraturan Menteri Tenaga Kerja No: PER. 05/Men/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan. Jakarta. Prasetyo, B., Jannah, L. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Republik Indonesia. (1970). Undang-undang 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Jakarta. Republik Indonesia. (2003). Undang-undang 13 tahun 2003 Pasal 87 Tentang Ketenagakerjaan. Bandung. Santoso, G. (2004). Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Surabaya. Sastrohadiwiryo, S. (2001). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Bandung: Bumi Aksara. Silalahi, B., Silalahi, R. B. (1985). Manajemen K3. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo. Suma mur, P. K. (1981). Keselamatan Kerja & Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: CV. Haji Masagung. Supangat, Andi. (2007). Statistika Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi dan Nonparametrik. Bandung: Penerbit Kencana Prenada Media Group. Suparno. E., Harjono. (2007). Visi, Misi, Kebijakan Strategi dan Program Kerja (K3) Nasional Jakarta: Dewan Keselamatan & Kesehatan Kerja Nasional (DK3N). Sutarto, Agung. (2008). Peranan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Peningkatan Kinerja Proyek Konstruksi. Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan. Vol. 10, 2. Hal Semarang: Universitas Negeri Semarang

EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG

EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG (Studi Kasus: Siloam Hospital di Jln. Imam Bonjol Medan) TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan K3 juga salah satu penyebab terjadinya kecelakaan.

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan K3 juga salah satu penyebab terjadinya kecelakaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pekerjaan konstruksi merupakan kegiatan yang cukup banyak menggunakan berbagai peralatan, baik canggih maupun manual. Peralatan ini dilaksanakan di lahan yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian K3 Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang datang dari pelaksanaan tugas mereka tersebut karena setiap perusahaan yang

BAB II LANDASAN TEORI. yang datang dari pelaksanaan tugas mereka tersebut karena setiap perusahaan yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Umum Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang memiliki peranan penting dan sangat menentukan dalam kegiatan perusahaan. Dalam melaksanakan pekerjaannya, setiap tenaga kerja

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM BAGI PENYEDIA JASA Elemen-elemen yang harus dilaksanakan oleh

Lebih terperinci

TINJAUAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN GEDUNG TELKOMSEL PEKANBARU)

TINJAUAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN GEDUNG TELKOMSEL PEKANBARU) TINJAUAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN GEDUNG TELKOMSEL PEKANBARU) Hendra Taufik 1, Rian Trikomara 2, dan Nora Efpridawati 3 1,2, dan 3 Jurusan

Lebih terperinci

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri Materi #3 Ganjil 2016/2017. Sistem Manajemen K3

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri Materi #3 Ganjil 2016/2017. Sistem Manajemen K3 Materi #3 TIN211 - Keselamatan & Kesehatan Kerja Industri Sistem Manajemen K3 2 PERMENAKER 05/Men/1996 PP No. 50 Tahun 2012 SMK3 Dikembangkan oleh Indonesia OHSAS 18000 Diterbitkan atas kerjasama organisasiorganisasi

Lebih terperinci

Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA

Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA 1 NO U R A I A N 1 KEBIJAKAN 7.00% a. Apakah Penyedia Jasa mempunyai Kebijakan K3? 0 50 100

Lebih terperinci

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Hand-out Industrial Safety Dr.Ir. Harinaldi, M.Eng Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tempat Kerja Produk/jasa Kualitas tinggi Biaya minimum Safety comes

Lebih terperinci

PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT K3

PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT K3 PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT K3 BIMBINGAN TEKNIS SMK3 KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN 1 KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI BALAI PENINGKATAN

Lebih terperinci

PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT K3 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT K3 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT K3 1 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI TUJUAN PENGAJARAN Tujuan Umum: peserta mengetahui peraturan perundangan dan persyaratan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Izin pembangunan hotel di Kota Yogyakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Izin pembangunan hotel di Kota Yogyakarta BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran dan Hasil data Penelitian 1. Izin pembangunan hotel di Kota Yogyakarta Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti resmi melarang pendirian hotel baru di Yogyakarta.

Lebih terperinci

TINJAUAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG BERDASARKAN PP NO.

TINJAUAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG BERDASARKAN PP NO. TINJAUAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG BERDASARKAN PP NO. 50 TAHUN 2012 (Studi kasus: Pembangunan Gedung Telkomsel Pekanbaru) Nora Efpridawati

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3 CV. KARYA BHAKTI USAHA Jampirejo Timur No 351 Temanggung PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRARK3K) Disiapkan untuk pekerjaan: Rehabilitasi Jaringan Irigasi Kali Pacar 1. KEBIJAKAN K3

Lebih terperinci

ANALISIS KEPENTINGAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (STUDI KASUS PROYEK GEDUNG P1 DAN P2 UKP)

ANALISIS KEPENTINGAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (STUDI KASUS PROYEK GEDUNG P1 DAN P2 UKP) ANALISIS KEPENTINGAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (STUDI KASUS PROYEK GEDUNG P1 DAN P2 UKP) Caesario Alam Widjaja S 1, Heryanto Hartadi 2 and Ratna S. Alifen 3 ABSTRAK

Lebih terperinci

K3 KONSTRUKSI BANGUNAN. Latar Belakang Permasalahan

K3 KONSTRUKSI BANGUNAN. Latar Belakang Permasalahan K3 KONSTRUKSI BANGUNAN Latar Belakang Permasalahan -Kegiatan Konstruksi merupakan unsur penting dalam pembangunan -Kegiatan konstruksi menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan antara lain yang

Lebih terperinci

ABSTRAK Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK EVALUASI SISTEM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK RS. LIMIJATI Fadly Utama (0321054), Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil,, 2010. Konstruksi merupakan sektor industri yang

Lebih terperinci

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri. Sistem Manajemen K3

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri. Sistem Manajemen K3 1 Sistem Manajemen K3 2 PERMENAKER 05/Men/1996 PP No. 50 Tahun 2012 SMK3 Dikembangkan oleh Indonesia OHSAS 18000 Diterbitkan atas kerjasama organisasiorganisasi dunia 6623 - Taufiqur Rachman 1 Standar

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI PENGELOLAAN K3 Melalui Pendekatan Sistem Manajemen Melibatkan seluruh aspek sumberdaya yang mempengaruhi K3 ditempat kerja.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (SMK3) PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI DI WILAYAH SUMATERA BARAT ARTIKEL

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (SMK3) PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI DI WILAYAH SUMATERA BARAT ARTIKEL IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (SMK3) PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI DI WILAYAH SUMATERA BARAT ARTIKEL FATMA IRA WAHYUNI NPM : 0910018312043 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

AUDIT TERHADAP SISTEM MANAJEMEN K3 BERBASIS OHSAS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAYUAGUNG

AUDIT TERHADAP SISTEM MANAJEMEN K3 BERBASIS OHSAS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAYUAGUNG AUDIT TERHADAP SISTEM MANAJEMEN K3 BERBASIS OHSAS 18001 PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAYUAGUNG Oleh : Saladdin Wirawan Effendy Email : uibila360@gmail.com Dosen STIM AMKOP Palembang ABSTRACT Kayuagung

Lebih terperinci

EVALUASI UNSAFE ACT, UNSAFE CONDITION, DAN FAKTOR MANAJEMEN DENGAN METODE BEHAVIOR BASED SAFETY PADA PROYEK APARTEMEN. Patricia 1, David 2 and Andi 3

EVALUASI UNSAFE ACT, UNSAFE CONDITION, DAN FAKTOR MANAJEMEN DENGAN METODE BEHAVIOR BASED SAFETY PADA PROYEK APARTEMEN. Patricia 1, David 2 and Andi 3 EVALUASI UNSAFE ACT, UNSAFE CONDITION, DAN FAKTOR MANAJEMEN DENGAN METODE BEHAVIOR BASED SAFETY PADA PROYEK APARTEMEN Patricia 1, David 2 and Andi 3 ABSTRAK : Perkembangan dunia properti menimbulkan berbagai

Lebih terperinci

Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara

Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek 2012 Oleh: Arrigo Dirgantara 1106069664 Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia 2012 Pertanyaan:

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA.

DAFTAR PUSTAKA. DAFTAR PUSTAKA Baki Henong Sebastianus. 2015. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sebagai Peranan Pencegahan Kecelakaan Kerja Dibidang Konstruksi. Universitas Khatolik Widya Mandira Kupang. Kupang.

Lebih terperinci

USULAN PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) UNTUK MEMINIMALKAN KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI RUMAH SAKIT LIMIJATI BANDUNG ABSTRAK

USULAN PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) UNTUK MEMINIMALKAN KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI RUMAH SAKIT LIMIJATI BANDUNG ABSTRAK USULAN PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) UNTUK MEMINIMALKAN KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI RUMAH SAKIT LIMIJATI BANDUNG Mega Tristanto Nrp : 0621037 Pembimbing : Maksum Tanubrata,

Lebih terperinci

A. KRITERIA AUDIT SMK3

A. KRITERIA AUDIT SMK3 LAMPIRAN II PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SMK3 A. KRITERIA AUDIT SMK3 1 PEMBANGUNAN DAN

Lebih terperinci

PENGERTIAN (DEFINISI) RESIKO DAN PENILAIAN (MATRIKS) RESIKO

PENGERTIAN (DEFINISI) RESIKO DAN PENILAIAN (MATRIKS) RESIKO PENGERTIAN (DEFINISI) RESIKO DAN PENILAIAN (MATRIKS) RESIKO Pengertian (definisi) resiko K3 (risk) ialah potensi kerugian yang bisa diakibatkan apabila berkontak dengan suatu bahaya ataupun terhadap kegagalan

Lebih terperinci

Sehingga semua pihak merasa ikut memilki dan merasakan hasilnya. Pelatihan dan Kompetensi Kerja Sistem Manajemen K3 SMK3

Sehingga semua pihak merasa ikut memilki dan merasakan hasilnya. Pelatihan dan Kompetensi Kerja Sistem Manajemen K3 SMK3 Sertifikat SMK3 Sertifikat SMK3 PP 50 tahun 2012 adalah penghargaan terhadap komitmen perusahaan yang telah menjalankan sesi konsultasi dan audit SMK3 Sertifikat Sistem Manajemen K3 pp 50 tahun 2012 Untuk

Lebih terperinci

K3 Konstruksi Bangunan

K3 Konstruksi Bangunan K3 Konstruksi Bangunan LATAR BELAKANG PERMASALAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN Kegiatan konstruksi merupakan unsur penting dalam pembangunan Kegiatan konstruksi menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan,

Lebih terperinci

EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN GUNAWANGSA MERR SURABAYA

EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN GUNAWANGSA MERR SURABAYA EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN GUNAWANGSA MERR SURABAYA Cahya Dewi Wulandani 1, Mila Kusuma Wardani 2, Feri Harianto 3 Jurusan

Lebih terperinci

Evaluasi Penerapan Prosedur Operasional Sistem Mananejem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. PETROKIMIA GRESIK

Evaluasi Penerapan Prosedur Operasional Sistem Mananejem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. PETROKIMIA GRESIK Evaluasi Penerapan Prosedur Operasional Sistem Mananejem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. PETROKIMIA GRESIK Ferraz Romadiaty 1 dan Eko Nurmianto 2 Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI

KEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI KEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI Kami PT Bening Tunggal Mandiri berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan bisnis perusahaan berdasarkan aspek HSE. PT Bening Tunggal Mandiri

Lebih terperinci

PELAKSANAAN SISTEM MANAGEMENT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL IBIS PADANG SUMATERA BARAT

PELAKSANAAN SISTEM MANAGEMENT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL IBIS PADANG SUMATERA BARAT PELAKSANAAN SISTEM MANAGEMENT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL IBIS PADANG SUMATERA BARAT Ade Setiawan, Nasfryzal Carlo, Hendri GP Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian K3 Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kecelakaan Kerja Kecelakaan kerja yaitu suatu kejadian yang timbul akibat atau selama pekerjaan yang mengakibatkan kecelakaan kerja yang fatal dan kecelakaan kerja yang tidak

Lebih terperinci

PRINSIP 1: KOMITMEN DAN KEBIJAKAN PRINSIP 2: PERENCANAAN

PRINSIP 1: KOMITMEN DAN KEBIJAKAN PRINSIP 2: PERENCANAAN PRINSIP 1: KOMITMEN DAN KEBIJAKAN 4.2. Kebijakan Lingkungan Manajemen puncak harus menetapkan kebijakan lingkungan organisasi dan memastikan bahwa kebijakan tersebut: a) sesuai dengan skala dan karakteristik

Lebih terperinci

PELAKSANAAN METODE SPC DAN PENILAIAN TINGKAT RISIKO KECELAKAAN KERJA PEKERJAAN STRUKTUR PADA PROYEK X

PELAKSANAAN METODE SPC DAN PENILAIAN TINGKAT RISIKO KECELAKAAN KERJA PEKERJAAN STRUKTUR PADA PROYEK X PELAKSANAAN METODE SPC DAN PENILAIAN TINGKAT RISIKO KECELAKAAN KERJA PEKERJAAN STRUKTUR PADA PROYEK X Eric Budisetiawan 1 dan Andi 2 ABSTRAK : Keselamatan kerja yang baik dilakukan dengan melakukan perencanaan

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel. Lampiran KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 5 Tahun ) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel. Yang Pemenuhan Keterangan ditanya 3 Ya Tdk 4. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN KOMITMEN..

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA Menimbang : a. bahwa terjadinya kecelakaan di tempat kerja sebagian

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang menjadi penentu pencapaian dan kinerja suatu perusahaan. Jika dalam proses

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang menjadi penentu pencapaian dan kinerja suatu perusahaan. Jika dalam proses 1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting yang menjadi penentu pencapaian dan kinerja suatu perusahaan. Jika dalam proses pengelolaannya

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 09/PER/M/2008

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 09/PER/M/2008 MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 09/PER/M/2008 TENTANG PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM DENGAN

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 KESIMPULAN Berdasarkan analisa yang telah dilakukan terhadap data sekunder dan data primer dengan menggunakan analisa kualitatif serta setelah melalui validasi kepada para

Lebih terperinci

BENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) I. BENTUK RK3K USULAN PENAWARAN DAFTAR ISI

BENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) I. BENTUK RK3K USULAN PENAWARAN DAFTAR ISI BENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) I. BENTUK RK3K USULAN PENAWARAN CONTOH... [Logo & Nama Perusahaan] RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) [digunakan untuk

Lebih terperinci

Evaluasi Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001:2007 pada Perusahaan Perkebunan di Sumatera Utara

Evaluasi Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001:2007 pada Perusahaan Perkebunan di Sumatera Utara Petunjuk Sitasi: Delvika, Y. (2017). Evaluasi Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001:2007 pada Perusahaan Perkebunan Di Sumatera Utara. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apa itu Keselamatan Konstruksi? Keselamatan Konstruksi adalah Kegiatan yang dilakukan untuk melindungi pekerja dan orangorang yang ada di tempat kerja, masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sektor industri mengalami perkembangan pesat

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sektor industri mengalami perkembangan pesat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Pada era globalisasi, sektor industri mengalami perkembangan pesat dan signifikan yang mendorong perusahaan meningkatkan produktivitas, kualitas, dan efisiensi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Penelitian Sebelumnya Dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis menggunakan pustaka-pustaka yang mendukung. Pustakapustaka yang digunakan adalah penelitian-penelitian

Lebih terperinci

SISTIM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) SESUAI PP NO. 50 TAHUN 2012

SISTIM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) SESUAI PP NO. 50 TAHUN 2012 SISTIM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) SESUAI PP NO. 50 TAHUN 2012 Pengantar Sebelum terbitnya Peraturan Pemerintah No.50 tahun 2012, panduan yang digunakan oleh perusahaan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) DALAM PROYEK PEMBANGUNAN PELABUHAN DI KABUPATEN KENDAL

ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) DALAM PROYEK PEMBANGUNAN PELABUHAN DI KABUPATEN KENDAL ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) DALAM PROYEK PEMBANGUNAN PELABUHAN DI KABUPATEN KENDAL Prayogo Pandhu W 1, Galih Malik Dwi 2, Bambang Tutuko 3 1 Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PANITIA PEMBINA KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA ( P2K3 ) Keselamatan & Kesehatan Kerja

PANITIA PEMBINA KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA ( P2K3 ) Keselamatan & Kesehatan Kerja PANITIA PEMBINA KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA ( P2K3 ) K3 Keselamatan & Kesehatan Kerja PENDAHULUAN UUD 1945 Setiap Warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan Layak bagi

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2014, 2014 KEMEN ESDM. Sistem Manajemen. Keselamatan. Pertambangan. Mineral dan Batubara. Penerapan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Lunch Atop a Skyscraper (New York Construction Workers Lunching on a Crossbeam) Foto diambil tahun 1932 oleh Charles C. Ebbets pada proyek Gedung RCA, USA Dr. Jati

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR

Lebih terperinci

Abstrak. Abstract METODOLOGI PENELITIAN PENDAHULUAN

Abstrak. Abstract METODOLOGI PENELITIAN PENDAHULUAN ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEATAN KERJA (K3) PADA PROYEK GUNAWANGSA MERR APARTMENT (RISK ANALYSIS OF SAFETY AND EALT OCCUPATION AT GUNAWANGSA MERR APARTMENT) Enny A Muslim, Anik Ratnaningsih, Sri

Lebih terperinci

PT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR

PT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 PT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR Latar Belakang PP No. 50 Tahun 2012 PENGERTIAN PASAL 1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Lebih terperinci

Lampiran 2 FORMAT RENCANA K3 KONTRAK (RK3K)

Lampiran 2 FORMAT RENCANA K3 KONTRAK (RK3K) Lampiran 2 FORMAT RENCANA K3 KONTRAK (RK3K) RENCANA K3 KONTRAK KEGIATAN : NOMOR :.. Lokasi Kegiatan :.. [Nama Perusahaan ] DAFTAR ISI RENCANA K3 KONTRAK hal LEMBAR PENGESAHAN 1 KEBIJAKAN K3 PERUSAHAAN

Lebih terperinci

CONTOH (SAMPLE) Penerapan Sistem K3LM Proyek Konstruksi

CONTOH (SAMPLE) Penerapan Sistem K3LM Proyek Konstruksi CONTOH (SAMPLE) Penerapan Sistem K3LM Proyek Konstruksi KEBIJAKAN K3 Konstruksi VISI PERUSAHAAN MENJADI BADAN USAHA TERKEMUKA DIBIDANG KONSTRUKSI, yang mengandung arti Menduduki posisi 3 besar dalam pencapaian

Lebih terperinci

HEALTH, SAFETY, ENVIRONMENT ( HSE ) DEPARTMENT PT. GRAHAINDO JAYA GENERAL CONTRACTOR

HEALTH, SAFETY, ENVIRONMENT ( HSE ) DEPARTMENT PT. GRAHAINDO JAYA GENERAL CONTRACTOR HEALTH, SAFETY, ENVIRONMENT ( HSE ) DEPARTMENT STRUKTUR ORGANISASI HSE PROJECT MANAGER Ir. P Tanudjaja HSE OFFICER Suharso HSE SUPERVISOR Widianto HSE SUPERVISOR Deni Santoso HSE STAFF Jauhari J HSE STAFF

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian yang hanya satu kali yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain itu, proyek

Lebih terperinci

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 1 dari 2 J udul Dokumen : M - SPS - P2K3 Dokumen ini adalah properti dari PT SENTRA PRIMA SERVICES Tgl Efektif : 09 Februari 2015 Dibuat Oleh, Disetujui Oleh, Andhi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 45 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis data mengenai analisis penerapan program K3/5R dengan standar OHSAS 18001 oleh kontraktor, maka penulis mendapatkan kesimpulan sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Dalam analisa data penulis akan membandingkan antara elemen-elemen yang terdapat

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Dalam analisa data penulis akan membandingkan antara elemen-elemen yang terdapat BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam analisa data penulis akan membandingkan antara elemen-elemen yang terdapat dalam dokumen OHSAS 18001 : 1999 dengan data-data yang telah diterapkan di lapangan sebagai

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS ( SAFETY PROGRAM PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN MADISON PARK)

BAB VII TINJAUAN KHUSUS ( SAFETY PROGRAM PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN MADISON PARK) BAB VII TINJAUAN KHUSUS ( SAFETY PROGRAM PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN MADISON PARK) 7.1 Pendahuluan Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara umum di Indonesia masih sering terabaikan. Hal

Lebih terperinci

#2: KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

#2: KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) Kuliah #2: KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) dalam INDUSTRI KIMIA Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA. Departemen Teknik Kimia FTUI Februari 2008 Landasan Formal HUKUM UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan

Lebih terperinci

1. Jelaskan tujuan dari sistem manajemen K3. Jawab : Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya,

1. Jelaskan tujuan dari sistem manajemen K3. Jawab : Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya, Nama : Johanes Susanto NIM : 2021-21-046 Tugas online 2 1. Jelaskan tujuan dari sistem manajemen K3. Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya, baik buruh, petani,

Lebih terperinci

RK3K (RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK)

RK3K (RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK) RK3K (RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK) 1 Rencana K3 Kontrak (RK3K) RK3K adalah dokumen lengkap rencana penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang PU dan merupakan satu kesatuan dengan dokumen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. subkontraktor, serta safety professionals.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. subkontraktor, serta safety professionals. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Area dari keselamatan kerja dalam dunia rekayasa mencakup keterlibatan manusia baik para pekerja, klien, maupun pemilik perusahaan. Menurut Goetsch

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI RESPON TENAGA KERJA TERHADAP PENERAPAN K3 PADA BEBERAPA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI KOTA MEDAN DAN SEKITARNYA

IDENTIFIKASI RESPON TENAGA KERJA TERHADAP PENERAPAN K3 PADA BEBERAPA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI KOTA MEDAN DAN SEKITARNYA IDENTIFIKASI RESPON TENAGA KERJA TERHADAP PENERAPAN K3 PADA BEBERAPA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI KOTA MEDAN DAN SEKITARNYA LAPORAN Ditulis Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma IV Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hak pekerja yang wajib dipenuhi oleh perusahaan disamping hak-hak normatif

BAB I PENDAHULUAN. hak pekerja yang wajib dipenuhi oleh perusahaan disamping hak-hak normatif BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Derajat kesehatan dan keselamatan yang tinggi di tempat kerja merupakan hak pekerja yang wajib dipenuhi oleh perusahaan disamping hak-hak normatif lainnya.perusahaan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

SISTEM PENGELOLAAN KESELAMATAN KERJA KONTRAKTOR

SISTEM PENGELOLAAN KESELAMATAN KERJA KONTRAKTOR NAMA PERUSAHAAN : JENIS PEKERJAAN/JASA : BAGIAN 1 : KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN 1. Komitment terhadap K3LL dalam kepemimpinan a) Bagaimanakah secara pribadi manajer-manajer senior terlibat dalam pengelolaan

Lebih terperinci

DOKUMENTASI SMK3 PERTEMUAN #7 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

DOKUMENTASI SMK3 PERTEMUAN #7 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI DOKUMENTASI SMK3 PERTEMUAN #7 TKT302 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Dengan mendefinisikan target-target BBS, berarti perusahaan telah

BAB V PEMBAHASAN. Dengan mendefinisikan target-target BBS, berarti perusahaan telah BAB V PEMBAHASAN 1. Define Dengan mendefinisikan target-target BBS, berarti perusahaan telah memenuhi OHSAS 18001 : 2007 klausul 4.3.3 yaitu objektif dan program K3. Ada kemungkinan didapatkan temuan-temuan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar ACE 22-23

Prosiding Seminar ACE 22-23 ACE 3-032 Tinjauan Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (Smk3) (Studikasus: Pembangunan Rumahsakitumum Daerah Pekanbaru) Hendra Taufik 1*, Suci Restu Miswati Jusan 2 1) Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PENILAIAN KUALIFIKASI PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MANDOR PADA BANGUNAN GEDUNG DI MEDAN BERDASARKAN SKKNI

PENILAIAN KUALIFIKASI PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MANDOR PADA BANGUNAN GEDUNG DI MEDAN BERDASARKAN SKKNI PENILAIAN KUALIFIKASI PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MANDOR PADA BANGUNAN GEDUNG DI MEDAN BERDASARKAN SKKNI Nadya Yessi Utami 1 dan Syahrizal 2 1 Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara (USU)

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data didapat beberapa kesimpulan sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data didapat beberapa kesimpulan sebagai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data didapat beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Komitmen manajemen (commitment) berpengaruh positif terhadap iklim keselamatan

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA Menimbang Mengingat a. Bahwa

Lebih terperinci

PANDANGAN KONTRAKTOR DAN PEMILIK TERHADAP PERAN PEMILIK DALAM KESELAMATAN KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

PANDANGAN KONTRAKTOR DAN PEMILIK TERHADAP PERAN PEMILIK DALAM KESELAMATAN KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA PANDANGAN KONTRAKTOR DAN PEMILIK TERHADAP PERAN PEMILIK DALAM KESELAMATAN KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA Johanes Jiman¹, Eka Pramudita², Andi³ ABSTRAK : Konstruksi merupakan salah satu industri yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Potensi bahaya dan risiko kecelakaan kerja antara lain disebabkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Potensi bahaya dan risiko kecelakaan kerja antara lain disebabkan oleh 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan sektor industri saat ini merupakan salah satu andalan dalam pembangunan nasional Indonesia yang terus berkembang dan tumbuh secara cepat serta berdampak

Lebih terperinci

Dwi Prihanto, Ginanjar Adhi Pamunkas. Kata-kata Kunci : sistem manajemen, keselamatan dan kesehatan kerja.

Dwi Prihanto, Ginanjar Adhi Pamunkas. Kata-kata Kunci : sistem manajemen, keselamatan dan kesehatan kerja. Prihanto, Adhi Pamunkas; Studi Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Pada Laboratorium Pendidikan Teknik Elekto Fakultas Teknik UM STUDI PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan bagi para pekerja dan orang lain di sekitar tempat kerja untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan bagi para pekerja dan orang lain di sekitar tempat kerja untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan segala daya-upaya yang dilakukan bagi para pekerja dan orang lain di sekitar tempat kerja untuk mendapatkan perlindungan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PELAPORAN DAN PERBAIKAN KEKURANGAN TINGKAT LANJUTAN SMK3 BERDASARKAN PP NO. 50 TAHUN 2012 DI PT. X

ANALISIS PENERAPAN PELAPORAN DAN PERBAIKAN KEKURANGAN TINGKAT LANJUTAN SMK3 BERDASARKAN PP NO. 50 TAHUN 2012 DI PT. X ANALISIS PENERAPAN PELAPORAN DAN PERBAIKAN KEKURANGAN TINGKAT LANJUTAN SMK3 BERDASARKAN PP NO. 50 TAHUN 2012 DI PT. X Yohana Amelia Gabriella, Baju Widjasena, Siswi Jayanti Bagian Keselamatan dan Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang 1 BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan faktor penting dalam rangka perlindungan dunia kerja, dan juga sangat penting untuk produktivitas dan kelangsungan dunia

Lebih terperinci

PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PUSAT TEKNOLOGI REAKTOR DAN KESELAMATAN NUKLIR (BERDASARKAN PERMENAKER 05/MEN/1996)

PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PUSAT TEKNOLOGI REAKTOR DAN KESELAMATAN NUKLIR (BERDASARKAN PERMENAKER 05/MEN/1996) PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PUSAT TEKNOLOGI REAKTOR DAN KESELAMATAN NUKLIR (BERDASARKAN PERMENAKER 05/MEN/1996) MUCH FAZRI 6507040025 ABSTRAK Pusat Teknologi Reaktor

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Konstitusi Indonesia pada dasarnya memberikan perlindungan total bagi rakyat

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Konstitusi Indonesia pada dasarnya memberikan perlindungan total bagi rakyat BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konstitusi Indonesia pada dasarnya memberikan perlindungan total bagi rakyat Indonesia. Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa Setiap warga Negara

Lebih terperinci

Persyaratan Dokumentasi

Persyaratan Dokumentasi Dokumentasi SMK3 Referensi: 6623 Taufiqur Rachman Rudi Suardi, 2005, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Edisi I, PPM, Jakarta (Halaman 55 68) 2013 Persyaratan Dokumentasi OHSAS 18001 Organisasi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3 PADA KONTRAKTOR BERSERTIFIKASI OHSAS 18001

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3 PADA KONTRAKTOR BERSERTIFIKASI OHSAS 18001 SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3 PADA KONTRAKTOR BERSERTIFIKASI OHSAS 18001 BILLY GRATIA ARYA PUTERA NPM : 2013410169 PEMBIMBING: Yohanes Lim Dwi Adianto,

Lebih terperinci

KEBIJAKAN KEMNAKER DALAM PEMBINAAN KOMPETENSI AHLI K3 KONSTRUKSI

KEBIJAKAN KEMNAKER DALAM PEMBINAAN KOMPETENSI AHLI K3 KONSTRUKSI KEBIJAKAN KEMNAKER DALAM PEMBINAAN KOMPETENSI AHLI K3 KONSTRUKSI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I. UTAMAKAN KESELAMATAN

Lebih terperinci

Persyaratan Dokumentasi

Persyaratan Dokumentasi Materi #7 TIN211 K3I Persyaratan Dokumentasi 2 OHSAS 18001 Permenaker 05 Organisasi harus menetapkan dan memelihara informasinya dengan media yang sesuai, baik dalam bentuk kertas maupun elektronik, serta:

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. keselamatan kerja yang diantaranya adalah program Lock Out Tag

BAB V PEMBAHASAN. keselamatan kerja yang diantaranya adalah program Lock Out Tag BAB V PEMBAHASAN Dari hasil penelitian PT. Bina Guna Kimia telah melaksanakan programprogram keselamatan kerja yang diantaranya adalah program Lock Out Tag Out (LOTO) dan Line Breaking merupakan program

Lebih terperinci

USULAN ELEMEN SMK3 UI BERDASARKAN PERMENAKER No 5 Tahun 1996 dan OHSAS 18001

USULAN ELEMEN SMK3 UI BERDASARKAN PERMENAKER No 5 Tahun 1996 dan OHSAS 18001 LAMPIRAN 1: Usulan Elemen SMK3 UI USULAN ELEMEN SMK3 UI BERDASARKAN PERMENAKER No 5 Tahun 1996 dan OHSAS 18001 1 KOMITMEN DAN KEBIJAKAN Sub-Elemen Kepemimpinan dan komitmen Tinjauan Awal Program Komite

Lebih terperinci

Key word : Application, Safety Protection, Factorr, workers.

Key word : Application, Safety Protection, Factorr, workers. PERLINDUNGAN TERHADAP KESELAMATAN PEKERJA DI PT TELEKOMUNIKASI Tbk DENPASAR Oleh : Ni Nyoman Agnis Ratna Dewi I Gusti Nyoman Agung I Ketut Sandhi Sudarsana Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas

Lebih terperinci

Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Dr. Ir. Katharina Oginawati MS

Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Dr. Ir. Katharina Oginawati MS Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Dr. Ir. Katharina Oginawati MS 1 SNI Standar Nasional Indonesia Dikeluarkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN) SNI SNI 19-14001 14001-1997: 1997: Sistem manajemen

Lebih terperinci

ANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima)

ANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima) ANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima) Gea Geby Aurora Syafridon 1 dan Syahrizal 2 1 Departemen Teknik

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Universitas Kristen Maranatha 63

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Universitas Kristen Maranatha 63 LAMPIRAN LAMPIRAN 1 KUEIONER EVALUAI PENERAPAN ITEM KEELAMATAN DAN KEEHATAN KERJA Data Umum 1. Nama:... 2. Umur:... 3. Pendidikan:... a. D b. LTP c. LTA d. Akademi e. arjana Petunjuk Pengisian: 1. Mohon

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR: PER.05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR: PER.05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR: PER.05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA Menimbang : a. bahwa terjadinya kecelakaan ditempat kerja sebagian besar

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK GEDUNG (Studi Kasus Di Ibukota DKI Jakarta) Oleh : Sempurna Bangun ABSTRACT

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK GEDUNG (Studi Kasus Di Ibukota DKI Jakarta) Oleh : Sempurna Bangun ABSTRACT SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK GEDUNG (Studi Kasus Di Ibukota DKI Jakarta) Oleh : Sempurna Bangun ABSTRACT Increased development in various regions in Indonesia, especially

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PU NO.05/PRT/M/2014 TENTANG : PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI BIDANG PU

PERATURAN MENTERI PU NO.05/PRT/M/2014 TENTANG : PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI BIDANG PU + 1 PERATURAN MENTERI PU NO.05/PRT/M/2014 TENTANG : PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI BIDANG PU Bimbingan Teknis Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Lebih terperinci

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri Materi #5 Ganjil 2015/2016

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri Materi #5 Ganjil 2015/2016 Materi #5 TIN211 - Keselamatan & Kesehatan Kerja Industri Definisi 2 Manajemen personalia, Istilah lain pengelolaan sumber daya manusia: Manajemen sumber daya manusia, Manajemen tenaga kerja. 6623 - Taufiqur

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, DRAFT PERBAIKAN RAPAT KEMKUMHAM TANGGAL 24 SEPT 2010 RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci