Tabel Jumlah Penduduk di Indonesia. Tahun Jumlah Penduduk ,5 179,4 205,1 237,6

Transkripsi

1 Pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia setiap tahun terus mengalami peningkatan. Dari data sensus terbaru tahun 2010 menyebutkan bahwa jumlah penduduk di indonesia meningkat sebanyak 1,48 persen pertahun. Dari data BPS yang ada saat ini juga menyebutkan bahwa kenaikan jumlah penduduk ini disebabkan oleh angka kelahiran di Indonesia cukup tinggi yaitu: 1 detik terjadi angka kelahiran sebanyak 1-2 jiwa. Tabel Jumlah Penduduk di Indonesia Tahun Jumlah Penduduk ,5 179,4 205,1 237,6 sumber : BPS 2010 Dengan jumlah penduduk yang mencapai 237,6 juta jiwa ini tetap menempatkan Indonesia menjadi negara ke empat dengan populasi terbanyak didunia. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat ini menimbulkan beberpa problem bagi pemerintah, diantaranya adalah transportasi. Transportasi memegang peranan yang sentral dalam suatu negara. Hal ini bisa terjadi karena transportasi memiliki sifat derived demand yakni jikalau penyediaan transportasi meningkat maka akan meningkatkan permintaan pada suatu barang. Meningkatnya permintaan suatu barang merupakan indikasi meningkatnya suatu pendapatan pada suatu daerah. Selain itu juga transportasi merupakan suatu akses bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan baik barang maupun jasa. Kegiatan ekonomi masyarakat ini akan berkembang jika adanya sarana dan prasarana transportasi yang baik. Maka sebab itulah pemerintah perlu memikirkan sarana transportasi yang mampu memberikan kemudahan aksesbilitas bagi masyarakat. Sarana transportasi yang mampu memberikan rasa nyaman, aman merupakan pilihan bagi masyarakat di negara ini. 1

2 Cobalah kita sejenak meinilik kemacetan yang ada di ibu kota negara ini. Kemacetan ditiap ruas jalan merupakan hal yang biasa terjadi di Jakarta. Kemacetan yang ada tersebut menghambat aksesbilitas masyarakat dalam upayanya memenuhi kebutuhannya dalam sehari-hari. Dari data Kepolisian Daerah Metro Jaya menyebutkan kelompok kendaraan bermotor roda dua adalah penyebab kemacetan serta pemicu kecelakaan lalu lintas, disusul dengan angkutan umum seperti mikrolet, metromini hingga bus umum. Selain itu juga angkutan umum yang ada juga menyebabkan polusi udara yang berdampak buruk pada kesehatan warga Jakarta. Meningkatanya para pengguna kendaraan pribadi(mobil, motor)di Indonesia ini diakibatkan akan adanya ketidakpuasan masyarakat akan sarana umum yang ada saat ini. Ketidakpuasan itu muncul karena ketidak nyamanan masyarakat atas sarana angkutan umum yang tidak manusiawi. Rasa tidak aman juga sering menghantui pada para pengguna jasa angkutan umum. Dengan seperti ini maka PR pemerintah akan bertambah, mereka harus memikirkan sarana transportasi apa yang tepat untuk diterapkan di negara tercintaku..?? 2

3 K ereta api, mungkin istilah ini bisa membantu pemerinatah dalam mengatasi problema akan sarana transportasi umum. Di negaranegara maju seperti Jepang penggunaan jasa kereta cukup besar. Sarana transportasi ini menjadi pilihan karena : a. Lebih tepat waktu dari pada sarana angkutan umum yang lain. b. Lebih cepat dibandingkan angkutan umum seperti halnya bus, atau mikrolet. c. Bebas dari macet, hal tersebut terjadi karena kereta api mempunyi jalur sendiri. d. Lebih aman, dengan berjalan diatas rel (punya jalur sendiri) maka relatif mudah diatur. Tidak seperti bus yang bisa salip kanan-kiri yang membahayakan pengguna jalan lain. Dengan seperti ini tentulah kedapanya proyek kereta api akan terus meningkat. Dengan itu maka dalam kesempatan ini penulis hanya ingin sharing kepada para pembaca tentang proyek kereta api yang mana bisa memberikan sedikit informasi pada para pembaca. Dalam proyek kereta api diperlukan suatu perencanaan yang matang sebelum pelaksanaan proyek dimulai. Perencanaan Stagging Plan merupakan modal awal yang perlu disiapkan sebelum pelaksanaan proyek. Stagging Plan atau bisa saja disebut dengan tahapan pekerjaan merupakan titik awal penentuan kesuksesan dalam suatu proyek kereta api. Proyek kereta api merupakan proyek yang cukup komplek karena dalam proyek ini terdiri dari beberapa section: - Civil - Track - Signal - CTC - Telkom Dengan seperti itu maka koordinasi antar tiap section perlu diperhatikan. Dalam pelaksanaannya nantinya tiap tiap section ini akan jalan berdampingan. Diharapkan dalam perjalanannya tidak ada kegiatan yang saling menunggu antar tiap section. Karena keterlambatan pada satu section bisa 3

4 menghambat pekerjaan section lain. Hal yang lebih rumit akan terjadi jika proyek kereta api di area sepur (jalur) hidup, seperti halnya Proyek Modifikasi Stasiun Cirebon. Disini perlu adanya koordinasi yang continue dengan PT.KA. Koordinasi itu diperlukan untuk menentukan waktu aman yang bisa digunakan oleh kontraktor untuk melakukan pekerjaan diarea track hidup. Dalam kesempatan ini penulis mengambil contoh kegiatan penggantian track lama menjadi track baru. Diproyek cirebon misalnya, kondisi exsiting track menggunakan rel tipe R-42 (artinya dalam satu meter beratnya 42 kg) kemudina nantinya akan diganti dengan rel tipe R-54. Sebelum melakukan pergantian track lama ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, antara lain : 1. Penentuan Waktu Pelaksanaan Jika track itu masih digunakan maka kontraktor perlu menentukan waktu yang aman dimana tidak ada kereta api yang akan lewat. Dalam dunia kereta api ada beberapa istilah seperti : - Free Time Waktu jeda antar kereta api satu dengan satuanya dalam satu track yang sama. - Window Time Waktu jeda terlama antar kereta (free time terbesar) Waktu free time dan window time ini bisa kita dapatkan dari data GAPEKA (Grafik Perjalanan Kereta API) yang ada. Waktu window time ini sangat terbatas, jika dtasiun cirebon window timwe yang ada adalah 3 jam. Dengan seperti itu maka kegiatan penggatian track harus selesai selama 3 jam. 2. Penyiapan Metode Kerja Dengan waktu yang sangat terbatas maka diperlukan metode kerja yang matang. Metode kerja yang diterapakan diproyek Cirebon adalah sebagai berikut : a. Preparation Penyiapan alat kerja seperti: - Garpu Balas untuk membongkar balast existing 4

5 - Rail Cutting untuk memotong rail Gb. HTT - Rail Driling Mechine untuk melubangi rail, sebagiai letak baut dalam pemasangan fish plate. - Yamagoshi untuk mengangkat rail. - Fish Plate Key Untuk membuka dan memasang fish plate. - HTT dan MTT Untuk pemadatan ballast Gb. MTT - Penfuller Untuk membuak dan memasang penambat. - Matisa Untuk mengecek jarak antar rel yang terpasang. Penyiapan semboyan keamanan seperti : - Semboyan 2 A Pembatasan kecepatan KA, dimana kecepatan maksimum KA yang diijinkan adalah sebesar 40 km/jam - Semboyan 2 B 5

6 Pembatasan kecepatan KA, dimana kecepatan maksimum KA yang diijinkan adalah sebesar 20 km/jam - Semboyan 2 C Pembatasan kecepatan KA, dimana kecepatan maksimum KA yang diijinkan adalah sebesar 5 km/jam - Semboyan 3 Dengan semboyan ini KA tidak dijinkan melewati suatu jalur yang telah ditentukan. Penyiapan alat komunikasi seperti HT juga diperlu disiapkan. b. Pembongkaran Ballast Pembongkaran ballast existing dapat dilakukan dalam waktu free time. c. Penggantian sleeper Sama halnya penggantian sleeper, kegitan ini bisa dilakukan pada waktu free time d. Pemotongan Rail Existing, langsung dilanjutkan dengan pemasangan fish plate. Kegiatan ini dilakukan di waktu free time. e. Penyiapan Material Rail Baru dipinggir rail yang akan dibongkar. f. Pelepasan fish plate, hal ini dilakukan pada waktu window time. g. Pelepasan Penambat dari rail existing (window time). h. Pengangkatan rail existing dengan yamogoshi (window time) i. Pemasangan rail baru (window time) j. Pemasangan penambat dengan penfuler (window time) k. Penggelaran ballast baru dilanjutkan dengan pemadatan yang dilakukan oleh HTT (window time) l. Pengecekan jarak antar rail (1067 mm) menggunakan matisa m. Pemadatan terakhir menggunakan MTT n. Comisioning Dalam tahap ini track baru akan diuji, yaitu dengan cara dilintasi oleh kereta api. Jika dari PT. KA dinyatakan sudah layak 6

7 maka kegiatan pemasangan track baru telah selesai. 3. Koordinasi dengan antar tiap section. Koordinasi ini dilakukan untuk meminimalkan kecelekaan kerja yang mungkin terjadi pada saat pelaksaan pekerjaan. Dalam kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan pada saat window time ada berapa prosedure dari PT.KA yang perlu dilakukan. 7