1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka"

Transkripsi

1 1. Pendahuluan Pada tahun 2009, Dewan Ketahanan Pangan (DKP) dan Badan Ketahanan Pangan (BPK) Provinsi bekerja sama dengan United Nations World Food Programme (WFP) meluncurkan Peta Ketahanan dan Kerawanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas / FSVA) yang mencangkup 346 kabupaten dari 32 provinsi. Berdasarkan Peta Komposit Ketahanan dan Kerentanan Pangan Jawa Tengah Per Kabupaten Tahun 2010 menunjukan bahwa Kabupaten Brebes memiliki status Tahan Pangan. Berbeda dengan seluruh kabupaten maupun kota di provinsi Jawa Tengah yang memiliki status Sangat Tahan Pangan. Hal tersebut menjadi ide untuk melakukan penelitian dengan membuat aplikasi FSVA yang merujuk pada Kabupaten Brebes dengan mempersempit variabel dan meneliti setiap kecamatan agar pemetaan lebih rinci dan jelas. Pengembangan FSVA tingkat kecamatan dianggap hal yang penting, dimana kondisi ekologi dan kepulauan yang membentang dari timur ke barat. Kondisi iklim yang dinamis dan keragaman sumber penghidupan masyarakat menunjukkan adanya perbedaan situasi ketahanan pangan dan gizi di masing-masing wilayah [1]. 2. Tinjauan Pustaka Oracle Spatial Oracle Database 10G/11G menyediakan manajemen data berbasis geografis yang disebut dengan Oracle Spatial. Oracle Spatial merupakan bagian dari Oracle Database 10G/11G Enterprise Edition. Oracle Spatial digunakan untuk mengembangkan sistem informasi geografis berbasis web yang memerlukan manajemen data spasial yang komplek [2]. Oracle menyediakan objek SDO_GEOMETRY untuk menyimpan data spasial ke dalam database. Objek SDO_GEOMETRY, dapat digunakan untuk menyimpan berbagai jenis geometri yang sederhana maupun yang kompleks ke dalam database. Pada versi Oracle 10G, Oracle Spatial mendukung tipe data vektor dan georaster [3]. 7

2 Mapviewer dan Mapbuilder Aspek lain yang dimiliki oleh Oracle Spatial adalah dapat memvisualisasikan data spasial kedalam peta sebuah peta. Oracle menggunakan visualisasi berbasis peta pada data spasial dengan bantuan Oracle Mapviewer dan didukung oleh sebuah tool yang bernama Oracle Mapbuilder [2]. Oracle Mapviewer merupakan perangkat yang dapat digunakan untuk menampilkan data spasial yang dikelola oleh Oracle Spatial. Oracle Mapviewer bertindak sebagai map server yang menunggu permintaan peta oleh pengguna melalui HTTP dan mengirimkan kembali respon berupa peta. Data spasial yang berada dalam database diolah dan disusun menjadi sebuah peta. Oracle Mapviewer bekerja langsung pada Oracle Spatial melalui JDBC [3]. Oracle Mapbuilder merupakan aplikasi yang berdiri sendiri yang mana memungkinkan database untuk menyimpan dan mengelola metadata pemetaan seperti style, tema dan peta dasar. Selain menangani metadata, Oracle Mapbuilder menyediakan antarmuka untuk melihat metadata, salah satu contohnya adalah dapat melihat garis atau style yang muncul di peta dan juga informasi mengenai data spasial [4]. Clustering Proses failover akan berjalan ketika server-server bekerja menjadi satu kesatuan atau disebut juga sebagai clustering. Availibilitas yang tinggi adalah salah satu keuntungan dari clustering [5]. Untuk mencapai aspek availibiltas tinggi, penulis melakukan simulasi dengan melakukan cluster pada instance di dalam application server. Secara umum definisi Cluster adalah sejumlah komputer (PC ataupun workstation) yang digabungkan sebagai satu kesatuan dengan bantuan piranti lunak dan jaringan komputer [6]. Failover merupakan keadaan dimana terjadi proses pendistribusi data diantara server sehingga satu server dapat menggantikan server lainnya jika dalam keadaan down [7]. Dalam hal ini, jika salah satu instance yang melayani request dari klien mengalami down, maka instance yang lainnya bertugas melanjutkan proses request klien Managed server dapat bertindak sebagai proxy server yang digunakan sebgai ujung tombak penerima request user. Proxy server hanya menyediakan 8

3 jalur untuk menampung user. HttpClusterServlet merupakan aplikasi yang dipasang pada instance yang bertindak HTTP atau proxy server. HttpClusterServlet menyediakan proses failover dan load balance untuk request yang melalui HTTP. Ketika melakukan konfigurasi pada Weblogic server untuk meneruskan atau memberi jalur tersendiri pada request user maka setiap request yang melalui proxy dialihkan ke sebuah URL atau alamat lain. Model failover yang digunakan adalah HTTP Sessions State Replicating dengan menggunakan metode in-memory replication. Weblogic Server menyalin sessions state dari satu instance ke instance yang lain. Instance utama membuat sessions state utama di instance yang pertama kali melayani request dan membuat secondary sessions state di instance yang lain [5]. Web Application Definisi Aplikasi Web adalah aplikasi yang diakses melalui jaringan seperti Internet atau Intranet yang dikodekan dalam bahasa yang didukung oleh browser (seperti Java Script, dikombinasikan dengan sebuah bahasa markup yang diberikan seperti browser- HTML) dan bergantung pada browser web umum untuk mengesekusi aplikasi. Application server WebLogic Server, menggunakan teknologi Servlet dan JSP (Java Server Page). Servlet merupakan bahasa pemrogaman Java yang didalamnya dimasukan kode HTML. Sedangkan JSP (Java Server Page) merupakan kode Java yang dimasukan ke halaman HTML. Java Server Pages (JSP) adalah bahasa scripting untuk web programming yang bersifat server side seperti halnya PHP dan ASP. JSP dapat berupa gabungan antara baris HTML dan fungsi-fungsi dari JSP itu sendiri [5]. Food Security and Vulnerability Atlas FSVA merupakan pemetaan ketersediaan dan kerawanan pangan pada suatu wilayah. Ketersediaan pangan adalah kemampuan penyediaan pangan secara fisik di suatu wilayah dari segala sumber, baik itu produksi pangan domestik, perdagangan pangan dan bantuan pangan. Ketersediaan pangan ditentukan oleh produksi pangan di wilayah tersebut, perdagangan pangan melalui mekanisme 9

4 pasar di wilayah tersebut, stok yang dimiliki oleh pedagang dan cadangan pemerintah dan bantuan pangan dari pemerintah atau oraganisasi lain [1]. Kerentanan terhadap kerawanan pangan kronis menghasilkan indeks ketahanan pangan komposit (IFI) yang digunakan sebagai hasil akhir atau keluaran untuk FSVA. Indikator kerentanan terhadap kerawanan pangan kronis terdiri dari 9 variabel. Ketersediaan Pangan 1. Rasio konsumsi normative per kapita terhadap ketersediaan bersih tanaman padi, jagung dan ubi. Akses Terhadap Pangan dan Penghidupan 2. Persentase penduduk hidup di bawah garis kemiskinan. 3. Persentase desa yang tidak memiliki akses penghubung yang memadai. 4. Persentase rumah tangga tanpa akses listrik. Pemanfaatan Pangan 5. Angka harapan hidup pada saat lahir. 6. Berat badan balita di bawah standar (Underweight). 7. Perempuan Buta Huruf. 8. Rumah tangga tanpa akses ke air bersih. 9. Persentase rumah tangga yang tinggal lebih dari 5 km dari fasilitas kesehatan. Rumus Indeks Ketahanan Pangan Komposit didapat dengan menggabungkan 9 indikator Kerentanan Terhadap Kerawanan Pangan Kronis. IFI merupakan rata-rata penjumlahan dari 9 indikator ketersediaan pangan, indikator akses terhadap pangan serta pemanfaatan pangan. Ranges yang digunakan untuk Indeks Ketahanan Pangan Komposit [1]: 1. Prioritas 1: >= 0,80 Sangat Rentan Pangan 2. Prioritas 2: 0,64 < 0,80 Rentan Pangan 3. Prioritas 3: 0,48 < 0,64 Cukup Rentan Pangan 4. Prioritas 4: 0,32 < 0,48 Cukup Tahan Pangan 10

5 5. Prioritas 5: 0,16 < 0,32 Tahan Pangan 6. Prioritas 6: < 0,16 Sangat Tahan Pangan Gambar 2.1 FSVA Provinsi Jawa Tengah Gambar 2.1 merupakan FSVA Provinsi Jawa Tengah yang dikeluarkan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah pada tahun Kabupaten Brebes memiliki status tahan pangan, berbeda dengan daerah lain yang memiliki status sangat tahan pangan. Daerah dengan status Tahan Pangan memiliki 4 faktor penyebab yaitu tidak memadainya produksi pangan pokok, balita dengan berat badan dibawah normal, kemiskinan dan keluarga tanpa akses terhadap air bersih. Sedangkan daerah dengan status sangat tahan pangan memiliki 3 faktor penyebab yaitu kecuali keluarga tanpa akses terhadap air bersih [1]. FSVA yang dikeluarkan oleh BPK melakukan penghitungan indeks dari semua kecamatan dalam satu provinsi, dengan mempersempit variable yaitu melakukan penghitungan indeks dalam satu kabupaten akan semakin memperjelas pemetaan ketahanan dan kerentanan pangan. 3. Metode Penelitian Metode perancangan sistem yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah metode prototyping. Prototyping adalah proses yang digunakan untuk 11

6 membantu pengembangan perangkat lunak dalam membentuk model dari perangkat lunak yang harus dibuat. Prototype merupakan bentuk dasar atau model awal dari suatu sistem atau subsistem [10]. Gambar 3.1 Metode Prototyping (Pressman, 2002) Gambar 3.1 merupakan tahap-tahap di dalam prototyping model yang akan diimplementasikan di dalam perancangan aplikasi FSVA ini antara lain pengumpulan kebutuhan. Sistem yang akan dibangun memiliki dua aktor yaitu user dan admin. Beberapa proses yang akan berjalan antara lain proses melihat data, proses melihat peta dan proses manajemen data FSVA. Aplikasi FSVA berbasis spasial dibutuhkan untuk mempercepat proses identifikasi daerah yang rentan maupun rawan pangan. Aplikasi ini akan melakukan penghitungan dengan rumus indeks ketahanan pangan komposit sebagai dasar atau rumus. Admin hanya perlu memasukkan data yang termasuk dalam 9 indikator ketahanan pangan. Data yang ditampilkan merupakan data yang dimasukkan oleh admin. Sedangkan peta yang ditampilkan merupakan hasil penghitungan yang dilakukan aplikasi. Ketika data diinputkan, maka trigger berjalan dan melakukan kalkulasi berdasarkan rumus indeks ketahanan pangan komposit yang sudah dijabarkan didalam trigger. Sistem dirancang berbasis web menggunakan konsep arsitektur three-tiers, terdiri atas client-tier yang berjalan di browser, middle-tier. Middle-tier menjalankan program yang berisi aturan-aturan aplikasi. Dari sisi pandang klien, bussiness process server adalah berfungsi sebagai server dengan scripting 12

7 menggunakan JSP, servlet dan javascript [10]. Middle-tier dibangun pada BEA WebLogic dengan menggunakan teknologi clustering pada instance untuk memberikan proses failover didalamnya. Database-tier menggunakan Oracle Database 10G Release 2 yang didalamnya terdapat Oracle Spatial. Gambar 3.2 Arsitektur Sistem Database-tier berfungsi sebagai tempat penyimpanan data, baik data tabel maupun data spasial. Penghubung antara middle-tier dengan database-tier adalah JDBC. Pada middle-tier, BEA Weblogic bertugas sebagai application server yang didalamnya telah terpasang Mapviewer dan aplikasi FSVA yang diakses oleh client melalui LAN yang merujuk pada alamat dan port server. Sistem aplikasi dirancang dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML). Use case diagram menggambarkan aktor yang yang terlibat di dalam aplikasi dan proses yang akan berjalan pada aplikasi yang akan dibangun. Melihat Halaman About Manage Data <<extend>> Update <<extend>> Data Pangan <<extend>> <<extend>> Data Pangan user Melihat Data <<extend>> Data Akses admin <<extend>> Melihat Data <<extend>> Data Akses Melihat Peta Data Manfaat <<extend>> <<extend>> <<extend>> <<extend>> <<extend>> Melihat Peta Data Manfaat <<extend>> <<extend>> <<extend>> Peta Ketahanan Pangan Peta Akses Peta Pangan Peta Manfaat Peta Ketahanan Pangan Peta Akses Peta PanganPeta Manfaat Gambar 3.3 Diagram Use Case Sistem 13

8 Gambar 3.3 menjelaskan mengenai hak akses yang dimiliki oleh masingmasing aktor. User atau klien dapat melihat peta dan data. Sedangkan admin dapat melihat peta, data dan melakukan manajemen data dengan login terlebih dahulu. Diagram class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Gambar 3.4 merupakan class diagram dari aplikasi yang dibuat. Dalam sebuah kelas terdapat sebuah atribut yang mewakili indentitas kelas dan beberapa fungsi atau dalam pemrograman java lebih dikenal dengan method. Gambar 3.4 Class Diagram Proses pengujian berfokus pada logika internal software untuk memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada fungsi eksternal, yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa dengan input yang terbatas akan didapatkan hasil aktual yang sesuai dengan yang dibutuhkan. 4. Hasil pembahasan dan implementasi Sistem yang berjalan selama ini adalah proses pengolahan data masih bersifat konvensional, sudah menggunakan bantuan komputer namun masih perlu dilakukan kalkulasi terlebih dahulu oleh admin, bukan sistem. Sehingga dalam 14

9 proses pengolahan data FSVA kurang efesien. Data FSVA yang diterbitkan berbentuk buku menimbulkan resiko akan kehilangan data dan penumpukan laporan serta dari aspek penyajian informasi FSVA yang kurang up to date secara tepat dan mendadak dimana membutuhkan ketelitian, kecepatan, dan keakuratan dalam penanganannya. Dengan adanya aplikasi FSVA, maka data akan terintegrasi karena setiap kecamatan dapat melakukan input data dan tersimpan ke database yang sama. Selain itu dengan menerapkan teknologi Three-tier akan memberikan ketersediaan tinggi pada aplikasi. Karena didalamnya server yang melayani user tidak hanya satu. Ditahap pengkodean, ada kode yang terpasang pada halaman web, dalam kasus ini terpasang pada JSP dan Servlet dan terpasang pada tabel. Kode yang yang terpasang pada tabel berupa trigger yang berjalan ketika tabel yang terpasang trigger terjadi proses insert maupun update data. Gambar 4.1 Potongan Perintah Menampilkan Peta Pangan Fungsi showmap merupakan fungsi yang tertanam pada javascript oraclemap.js dipanggil dengan mengambil layer yang sudah dihasilkan oleh Mapbuilder. Layer digunakan sebagai dasar peta yang belum memiliki tema. Kemudian pada fungsi addthemebasedfoi tema yang terdiri dari penggabungan data dengan style ditampilkan diatas peta dasar. Pada halaman lihat peta klien dapat melihat peta pangan, akses, manfaat dan peta ketahanan pangan. Data yang sudah dilakukan penghitungan 15

10 ditampilkan dengan perbedaan warna yang menunjukkan keadaan di masingmasing kecamatan. Halaman lihat peta merupakan halaman yang berfungsi untuk menampilkan peta berdasarkan jenis datanya. Gambar 4.2 memperlihatkan antarmuka lihat peta. Gambar 4.2 Tampilan halaman lihat peta Halaman lihat data merupakan halaman yang berisi tentang informasi data yang ditampilkan dengan cara melakukan query ke database dengan melakukan join tabel peta_brebes untuk menampilkan nama kecamatan dengan tabel pangan, manfaat maupun tabel akses. Gambar 4.3 Potongan Perintah Menampilkan Data Pangan Potongan perintah untuk melihat data dapat pangan dilihat pada gambar 4.3. Ketika pengguna memilih untuk melihat data maka server memberikan response 16

11 berupa hasil query dari database. Berbeda dengan two-tier, pada middle-tier aplikasi tidak merujuk langsung ke database. Tapi terhubung dengan datasource yang dikonfigurasi di application server. Ketika admin melakukan submit data, maka halaman JSP update data mengesekusi method POST yang merujuk pada halaman servlet updatetabel. Halaman JSP hanya digunakan untuk memilih tabel, kecamatan, kolom dan menerima input data untuk digunakan sebagai parameter ketika mengesekusi servlet updatetable. Gambar 4.4 Potongan Perintah Update Data Pangan Pada gambar 4.4, setelah halaman JSP update data diesekusi, maka akan dilakukan manipulasi data dengan menjalankan query mengubah data dengan data yang baru dengan kolom dan kecamatan yang diinputkan. Gambar 4.5 Halaman Update Data Gambar 4.5 menggambarkan halaman update data pangan.setalah berhasil login, admin akan masuk ke halaman beranda admin. Ketika admin melakukan 17

12 submit data, maka halaman JSP update data mengesekusi method POST yang merujuk pada halaman servlet updatetabel. Halaman JSP hanya digunakan untuk memilih tabel, kecamatan, kolom dan menerima input data untuk digunakan sebagai parameter ketika mengesekusi servlet updatetable. Trigger merupakan PL/SQL yang tersimpan di database yang mana akan berjalan atau fire ketika terjadi sesuatu. Salah satu event yang dapat menyebabkan trigger berjalan adalah proses DML (Data Manipulation Language). Perintah SQL yang termasuk dalam DML adalah insert, update dan delete. Proses bisnis atau kalkulasi berada pada database-tier karena kalkulasi berhubungan langsung dengan proses DML, selain itu untuk melakukan kalkulasi dibutuhkan proses melakukan select nilai maksimal dan minimal pada satu kolom data setiap indikator dan akan membutuhkan waktu yang lebih lama jika proses kalkulasi berada pada middle_tier. TGR_RAS_KON berfungsi untuk menghitung rasio ketersediaan pangan. Untuk mencari rasio ketersediaan pangan, maka data pangan harus dicari terlebih dahulu data netto. Setelah itu netto padi, jagung dan ubi dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah dari populasi kali 365 hari. Setelah itu konsumsi normatif dibagi dengan hasil dari penghitungan diatas. Gambar 4.6 Potongan trigger RAS_KON Baris perintah pada gambar 4.6 digunakan untuk mencari rasio ketersediaan pangan dengan berdasarkan pada rumus komposit ketahanan pangan. TGR_IAV berfungsi untuk melakukan konversi rasio data ketersediaan pangan ke dalam suatu indeks, yang menggunakan skala 0 sampai 1. 18

13 Gambar 4.7 Potongan trigger IAV Baris perintah pada gambar 4.7 mengambil data rasio_konsumsi tiap kecamatan dan memasukkannya ke dalam parameter kec1-17. Max dan min mencari nilai maksimal rasio_konsumsi dan min mencari nilai minimal dari rasio_konsumsi. Ketika data berubah akan dilakukan perubahan data tiap baris dengan rumus indeks. Gambar 4.8 Potongan trigger TGR_AKSES Baris perintah pada gambar 4.8 digunakan untuk mencari presentase penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan. Data yang dimasukkan dibagi dengan populasi per kecamatan dikali 100%. Gambar 4.9 Potongan trigger HTG_HRP Untuk mencari ILEX, digunakan data angka harapan kebalikan dari harapan hidup. Maka digunakan trigger untuk mencari angka tersebut dengan menggunakan perhitungan 100% - harapan hidup. Proses pengujian dilakukan dengan melakukan fungsionalitas sistem dan proses failover maupun loadbalance. Selain itu mengukur tingkat kesuksesan 19

14 user ketika mengakses aplikasi. Disimulasikan user yang mengakses adalah 20 user dengan bantuan tool WAPT. Server Sesi user Sesi Gagal Successful pages Failed pages Successful hits Failed hits Avg Response time, sec 1 server server server server server cluster cluster cluster cluster cluster Gambar 4.10 Hasil pengujian sistem Gambar 4.10 menunjukan ketika sistem diakses oleh 20 user, sesi yang dapat ditangani oleh server dan akses terhadap link maupun halaman yang dapat ditangani. Terlihat bahwa server cluster memiliki performa yang lebih baik dari server tunggal ketika melayani basic sesi, halaman maupun akses link. 5. Kesimpulan Demikian pembahasan ini yang dibuat oleh penulis, yang secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut: Terealisasinya suatu sistem informasi geografis ketahanan pangan yang dapat membantu dalam proses automatisasi pemetaan ketahanan dan kerentanan pangan kabupaten Brebes. Automatisasi disini, mempunyai maksud seorang admin tidak lagi melakukan penghitungan kepada 9 variable ketahanan dan kerentanan pangan, melainkan sistem yang melakukan. Dengan penerapan cluster instance yang memungkinkan terjadinya proses failover, proses request klien maupun aktifitas admin dalam memasukkan data akan mempunyai ketersediaan yang tinggi karena tidak hanya satu instance saja yang bertindak sebagai server. 20

15 6. Daftar Pustaka [1] Badan Ketahanan Pangan Jawa Tengah, 2011, Peta Ketahanan Pangan dan Kerentanaa Pangan Jawa Tengah Tahun 2010, Jawa Tengah: BKP Jawa Tengah [2] Sharma, Dipti And Bhatia, Parteek, 2011, Spatial Application Of City Using Oracle Spatial Database, Mapviewer, And Map Builder: International Journal Of Soft Computing And Engineering (IJSCE) [3] Oracle, 2004, Oracle Database 10g Developing Spatial Applications Using Oracle Spatial and Mapviewer An Oracle Technical White Paper, USA: Oracle [4] Oracle,2006, Oracle Spatial User s Guide And Reference 10g Release 2 (10.2), USA: Oracle [5] BEA System, Inc, 2007, Introduction to BEA Weblogic Server and BEA Weblogic Express: USA, BEA System, Inc [6] Jamal, Ade dan Sistha, Pandriya, 2006, Kinerja Komunikasi Data Kolektif Broadcast Pada PC Cluster, Jakarta: FT Universitas Al-Azhar Indonesia [7] Pradibta, Ario, 2011, Integrasi High Availability dan Load Balancing Application Server Berbasis Jboss, Bandung: Politeknik Telkom [8] Aribowo, Brima, Adidaya, Indra dan Suryani, Fajar, 2009, Aplikasi 3D Virtual Home Berbasiskan Web Yang Explorable, Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia [9] Pressman, R.S. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi II.Yogyakarta: Andi, [10] Sutoko, Ridho, 2009, Sistem Informasi Geografis Berbasis Klimatologi Dengan Menerapkan Basisdata Arsitektur Three-Tiers Provinsi Jawa Tengah, Salatiga: Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana 21

IMPLEMENTASI ORACLE SPATIAL UNTUK PEMETAAN KETAHANAN DAN KERAWANAN PANGAN DI KABUPATEN BREBES

IMPLEMENTASI ORACLE SPATIAL UNTUK PEMETAAN KETAHANAN DAN KERAWANAN PANGAN DI KABUPATEN BREBES IMPLEMENTASI ORACLE SPATIAL UNTUK PEMETAAN KETAHANAN DAN KERAWANAN PANGAN DI KABUPATEN BREBES Agusta Praba Ristadi Pinem Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang agusta.pinem@usm.ac.id

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 Latar Belakang PENDAHULUAN Berdasarkan data historis hampir semua jenis bencana pernah berulangkali terjadi di Indonesia, seperti: gempa bumi, letusan gunung api, tsunami, longsor, banjir, kekeringan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pokok merupakan kebutuhan minimal manusia yang mutlak harus dipenuhi untuk menjamin kelangsungan hidup. Kebutuhan pokok manusia terdiri atas, kebutuhan pangan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser dan diakses melalui jaringan komputer. Aplikasi berbasis web

Lebih terperinci

Bab 4 Pembahasan dan Hasil

Bab 4 Pembahasan dan Hasil Bab 4 Pembahasan dan Hasil Pada bab ini berisi hasil dan pembahasan berupa implementasi dari rancangan dan pengujian dari aplikasi yang dibangun. 4.1 Pembahasan Aplikasi Dalam perancangan aplikasi sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. BAB II LANDASAN TEORI Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI...iii. DAFTAR TABEL...viii. DAFTAR GAMBAR... vi. ABSTRAK... xiv PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. Halaman. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI...iii. DAFTAR TABEL...viii. DAFTAR GAMBAR... vi. ABSTRAK... xiv PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL...viii DAFTAR GAMBAR... vi ABSTRAK... xiv BAB I PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang Masalah...1 1.2 Identifikasi Masalah...2 1.3 Maksud

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian deskriptif, prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x Latar Belakang Masalah...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x Latar Belakang Masalah... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan... 2

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Tahapan Penelitian

Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Tahapan Penelitian Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Tahapan Penelitian Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam membuat sistem dan perancangan yang dilakukan dalam membangun Web Server Clustering dengan Skema

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram DAFTAR ISTILAH Activity Diagram Actor Admin Adobe Dreamweaver AIX Analysis Apache Aplikasi ASP diagram yang digunakan untuk memodelkan aktivitas bisnis pada suatu sesuatu untuk mewakili peran yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Pada bab ini dijelaskan mengenai prosedur yang berjalan dan yang diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Negara Modul Administrasi Menggunakan Teknologi Java Server Pages dan PostgreSQL

Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Negara Modul Administrasi Menggunakan Teknologi Java Server Pages dan PostgreSQL Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Negara Modul Administrasi Menggunakan Teknologi Java Server Pages dan PostgreSQL Wahyudiono 5209108718 Sistem Informasi ITS Mengembangkan Sistem Informasi

Lebih terperinci

Oleh : Dosen Pembimbing : Umi Laili Yuhana, S.Kom, M.Sc Hadziq Fabroyir, S.Kom

Oleh : Dosen Pembimbing : Umi Laili Yuhana, S.Kom, M.Sc Hadziq Fabroyir, S.Kom Sistem Informasi Geografis untuk Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia Oleh : I G.L.A. Oka Cahyadi P. 5106100061 Dosen Pembimbing : Umi Laili Yuhana, S.Kom, M.Sc. 132 309 747 Hadziq Fabroyir, S.Kom 051

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 38 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Model Bisnis Proses Saat ini Pengumpulan data yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan bagi manajemen dilakukan secara manual dari berbagai pihak

Lebih terperinci

Mengenal Pemrograman Web Dengan JSP

Mengenal Pemrograman Web Dengan JSP Mengenal Pemrograman Web Dengan JSP Iman Amalludin iman.llusion@gmail.com :: http://blog.imanllusion.hostzi.com Abstrak Apa yang dimaksud dengan JSP? JSP (Java Server Pages) adalah bahasa scripting untuk

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Tahapan Penelitian dan Pengembangan Sistem Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam lima tahapan, yaitu: (1) Analisis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Perancangan

Bab 3. Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bab ini akan memuat langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk perancangan sistem sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan. Perancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu keinginan setiap pengguna dalam mengakses internet adalah untuk mempermudah dan mempercepat dalam mendapatkan informasi dalam bentuk teknologi jaringan internet.

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Aplikasi Web Aplikasi merupakan sekumpulan program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melakukan tugas tertentu. Dengan kata lain, aplikasi bisa disebut juga dengan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum tentang sistem yang akan dibuat. Rancangan sistem ini secara umum mengidentifikasi komponen-komponen sistem yang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMESANAN PRODUK PLASTIC INJECTION PADA PT. HARINDO PLASTAMA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Prosedur Penelitian Dalam pengembangan sistem dibutuhkan suatu metode yang berfungsi sebagai acuan atau prosedur dalam mengembangkan suatu sistem. Metode pengembangan sistem

Lebih terperinci

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI Perancangan Website Ujian Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML OLEH: AULIA RAHMAN 21060113120007 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014 Abstrak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Radite Purwahana dalam tugas akhirnya telah membuat tugas akhir yang berjudul RAPOR ONLINE SMA N 8 SURAKARTA BERBASIS PHP, MYSQL, DAN SMS

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka 5 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Penerapan dari arsitektur MVC (Model View Controller) telah banyak digunakan dalam pembuatan aplikasi yang mendukung suatu sistem, salah satu diantaranya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic.

BAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic. 2 BAB II LANDASAN TEORI Untuk menunjang penulisan Tugas Akhir ini, diambil beberapa bahan referensi seperti bahasa pemrograman PHP dan MySQL, serta beberapa bahan lainya yang diperlukan dalam pembangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Polda (Kepolisian Daerah) merupakan lembaga milik negara Republik Indonesia yang memiliki tujuan melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. Pada tingkatan kepolisian

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH

APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH 062406065 PROGRAM STUDI D3 ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

Pengumpulan Data. Analisa Data. Pembuatan Use Case,Activity dan Sequence Diagram. Perancangan Database. Bisnis Proses.

Pengumpulan Data. Analisa Data. Pembuatan Use Case,Activity dan Sequence Diagram. Perancangan Database. Bisnis Proses. BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini menjelaskan tentang bagian analisa dan perancangan sistem. Analisa sistem dilakukan dengan mendeskripsikan, kebutuhan perangkat lunak yang meliputi use

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Informasi Geografis Pencarian Apotik terdekat di Kota Yogyakarta. Pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Informasi Geografis Pencarian Apotik terdekat di Kota Yogyakarta. Pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian yang sama pernah dilakukan sebelumnya oleh Bambang Pramono (2016) di STMIK AKAKOM dalam skripsinya yang berjudul Sistem Informasi

Lebih terperinci

Gambar 5 Kerangka penelitian

Gambar 5 Kerangka penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Sasaran Ehsan Mekarsari (PT. SEM) yang beralamat di Jalan Raya Cileungsi, Jonggol Km. 3, Cileungsi Bogor. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PADA WEBSITE RENCANA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DASAR KOTA

ANALISA DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PADA WEBSITE RENCANA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DASAR KOTA UPI YPTK Jurnal KomTekInfo, Vol. x, No. x, 2017, pp. xx yy Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK ANALISA DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PADA WEBSITE RENCANA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DASAR KOTA Revi Gusriva

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu faktor penunjang perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi maka segala sesuatu dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi menyebabkan setiap individu ataupun kelompok mau tidak mau menerapkannya dalam segala aktifitas. Salah satu contoh penerapannya adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal yang penting dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI. fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal yang penting dalam BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Database 2.1.1.1 Pengertian Data Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p23), pengertian dari data adalah fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Formulasi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Formulasi 6 a Perancangan Isi Pada tahapan ini dilakukan perancangan isi dan informasi yang akan disajikan. Penyajian peta dilakukan melalui tema-tema yang berbeda. Di lain pihak, halaman tekstual menyajikan informasi

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI PETA UI BERBASIS GOOGLE MAPS

BAB 3 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI PETA UI BERBASIS GOOGLE MAPS BAB 3 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI PETA UI BERBASIS GOOGLE MAPS 3.1 Perancangan Aplikasi Peta UI Berbasis Google Maps Dalam membangun aplikasi peta UI berbasis Google Maps, konfigurasinya adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tinjauan pustaka merupakan acuan utama pada penelitian ini, berupa studi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tinjauan pustaka merupakan acuan utama pada penelitian ini, berupa studi BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka merupakan acuan utama pada penelitian ini, berupa studi yang pernah dilakukan orang lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. sistem, pengertian sistem informasi, sumber dari sistem informasi, dan metodemetode. lainnya yang dipakai dalam pembahasan.

BAB III LANDASAN TEORI. sistem, pengertian sistem informasi, sumber dari sistem informasi, dan metodemetode. lainnya yang dipakai dalam pembahasan. BAB III LANDASAN TEORI Pada Bab ini akan membahas tentang landasan teori, dimana teori yang dipakai adalah teori yang digunakan oleh para penulis yang terkenal dan telah banyak mengeluarkan buku-buku yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Informasi II.1.1. Sistem Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai

Lebih terperinci

DIGITAL INFORMATION & SYSTEM CONFERENCE 2012 PERANCANGAN SISTEM APLIKASI MEDIA INFORMASI LOWONGAN PEKERJAAN BERBASIS WEB

DIGITAL INFORMATION & SYSTEM CONFERENCE 2012 PERANCANGAN SISTEM APLIKASI MEDIA INFORMASI LOWONGAN PEKERJAAN BERBASIS WEB PERANCANGAN SISTEM APLIKASI MEDIA INFORMASI LOWONGAN PEKERJAAN BERBASIS WEB (STUDI KASUS : UNIVERSITAS WIDYATAMA BANDUNG) Sri Lestari 1, Rizki Destinia 2 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. keluaran. Berikut gambaran umum sebuah sistem.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. keluaran. Berikut gambaran umum sebuah sistem. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Konsep Dasar Sistem Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu (Hartono, 1999). Model umum sebuah sistem terdiri

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma.

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma. BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma. 2.1. Microsoft Visual Studio Microsoft Visual Studio adalah sebuah software yang

Lebih terperinci

Aplikasi LAN Messenger Menggunakan Java Servlet

Aplikasi LAN Messenger Menggunakan Java Servlet Available online at TRANSMISI Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/transmisi TRANSMISI, 13 (2), 2011, 59-63 Research Article Aplikasi Messenger Menggunakan Java Servlet Priyo Nugroho Adi 1, Ir.

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan aplikasi ini dibangun bertujuan untuk memudahkan konsumen dalam mendapatkan informasi mengenai komplek perumahan baru, serta mempermudah pengembang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perangkat lunak isql*plus merupakan antar muka berbasis web untuk aplikasi SQL*Plus. isql*plus adalah bagian dari produk SQL*Plus pada basis data Oracle yang

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang)

Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang) Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang) Ahmad Fauzi Fakultas ilmu Komputer, Universitas Singaperbangsa Karawang ahmad.fauzi@staff.unsika.ac.id Abstrak Sekolah memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. 1.2 Perumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. 1.2 Perumusan Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Food court berbeda dengan restoran atau jenis cafetaria lainnya yang hanya memiliki satu provider pada proses bisnisnya. Secara umum, pada food court terdapat

Lebih terperinci

Rekayasa Sistem Web. Teguh Wahyono. Fakultas Teknologi Informasi Semester Antara Tahun 2012/2013

Rekayasa Sistem Web. Teguh Wahyono. Fakultas Teknologi Informasi Semester Antara Tahun 2012/2013 Rekayasa Sistem Web Teguh Wahyono tegoeh@uksw.edu Fakultas Teknologi Informasi Semester Antara Tahun 2012/2013 1. Silabus dan Aturan Main Aturan main : Masuk mulai 07.15, toleransi keterlambatan maksimal

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING...ii. HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI...iii. ABSTRAK...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING...ii. HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI...iii. ABSTRAK...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI... Abstrak Rumah atau tempat tinggal merupakan kebutuhan primer setiap orang. Banyak orang yang kesulitan untuk mencari tempat tinggal yang sesuai dengan keinginannya karna informasi yang bisa dia dapatkan,

Lebih terperinci

APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP

APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 13-26 ISSN: 0854-4743 APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP M. Irfan Ashshidiq, M. Andri Setiawan, Fathul Wahid Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii DAFTAR ISI LAPORAN TUGAS AKHIR... i LAPORAN TUGAS AKHIR... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xiii INTISARI... xiv ABSTRACT... xv BAB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan pengembangan sistem informasi berbasis komputer. Sistem informasi

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan pengembangan sistem informasi berbasis komputer. Sistem informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran teknologi komputer dengan kekuatan prosesnya telah memungkinkan pengembangan sistem informasi berbasis komputer. Sistem informasi berbasis komputer itu sendiri

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Code Sharing Sebagai Alat Bantu Media Interaktif Perkuliahan Pada Mata Kuliah Pemrograman Web

Rancang Bangun Aplikasi Code Sharing Sebagai Alat Bantu Media Interaktif Perkuliahan Pada Mata Kuliah Pemrograman Web 1 Rancang Bangun Aplikasi Code Sharing Sebagai Alat Bantu Media Interaktif Perkuliahan Pada Mata Kuliah Pemrograman Web Ar-Razy Muhammad 1, Heri Priyanto 2, Novi Safriadi 3 Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Penelitian Terdahulu Selama ini masih banyak sekolah yang belum secara maksimal memanfaatkan teknologi informasi. Sistem penyimpanan

Lebih terperinci

PERANCANGAN WEBSITE PENJUALAN SECARA ONLINE MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR MIRA RIZKY S TANJUNG

PERANCANGAN WEBSITE PENJUALAN SECARA ONLINE MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR MIRA RIZKY S TANJUNG PERANCANGAN WEBSITE PENJUALAN SECARA ONLINE MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR MIRA RIZKY S TANJUNG 072406029 PROGRAM STUDI D-3 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 88 A B Analisis Sistem Berjalan Membuat Rich Picture dari sistem yang sedang berjalan Perancangan database

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Penelitian

Bab 3 Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini, dilakukan beberapa tahapan yang saling berkaitan antara satu tahap dengan tahap lainnya. Flowchart tahapan penelitian yang dilakukan dapat

Lebih terperinci

PEMANFAATAN GOOGLEMAPS UNTUK PEMETAAN DAN PENCARIAN DATA PERGURUAN TINGGI NEGERI DI INDONESIA

PEMANFAATAN GOOGLEMAPS UNTUK PEMETAAN DAN PENCARIAN DATA PERGURUAN TINGGI NEGERI DI INDONESIA SISFO-Jurnal Sistem Informasi PEMANFAATAN GOOGLEMAPS UNTUK PEMETAAN DAN PENCARIAN DATA PERGURUAN TINGGI NEGERI DI INDONESIA Umi Laili Yuhana 1, I G.L.A. Oka Cahyadi P. 2, Hadziq Fabroyir 1 1 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya,

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Web Pada awalnya aplikasi web dibangun dengan hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Android versi 2.2 (Froyo :Frozen Yoghurt) Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahanperubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan

Lebih terperinci

DAF WebProjector. Dynamic Application Form. Application Server. Service Control Manager (SCM) DB Connector RDBMS

DAF WebProjector. Dynamic Application Form. Application Server. Service Control Manager (SCM) DB Connector RDBMS EASY DAF whitepaper Pendahuluan EASY DAF adalah suatu kerangka kerja (framework) pengembangan aplikasi yang digunakan oleh perusahaan kami untuk mengembangkan aplikasi intenet, secara cepat, handal dan

Lebih terperinci

SISTEM PEMANTAUAN DISTRIBUSI PEMBAYARAN PARKIR MELALUI INTERNET

SISTEM PEMANTAUAN DISTRIBUSI PEMBAYARAN PARKIR MELALUI INTERNET SISTEM PEMANTAUAN DISTRIBUSI PEMBAYARAN PARKIR MELALUI INTERNET Kartika Megasari Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Gunadarma kartika87ms@gmail.com 29 September 2009 ABSTRAKSI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab Tinjauan Pustaka memuat uraian gambaran umum dan fungsi-fungsi pada perpustakaan, pengertian sistem informasi, dan kaitan antara perpustakaan dan sistem informasi. 2.1. Perpustakaan

Lebih terperinci

3.1 APLIKASI YANG DITANGANI OLEH CODE GENERATOR

3.1 APLIKASI YANG DITANGANI OLEH CODE GENERATOR BAB III ANALISIS Bab ini berisi analisis mengenai aplikasi web target code generator, analisis penggunaan framework CodeIgniter dan analisis perangkat lunak code generator. 3.1 APLIKASI YANG DITANGANI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Forum 2.1.1 Pengertian Forum Forum adalah sebuah wadah yang disediakan untuk berinteraksi bagi para penggunanya untuk membicarakan kepentingan bersama. (Sumber :

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN BERBASIS WEB PADA CV. JAYA TECH Vanny Sukanto 0700675425

Lebih terperinci

Implementasi Model View Controller dan Object Relational Mapping pada Content Management System Sistem Informasi Keuangan

Implementasi Model View Controller dan Object Relational Mapping pada Content Management System Sistem Informasi Keuangan Implementasi Model View Controller dan Object Relational Mapping pada Content Management System Sistem Informasi Keuangan 1) Kristoko Dwi Hartomo, 2) Theophilus Wellem, 3) David Adi Sanjaya Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ciptaningtyas, Ijtihadie, dan Lumayung (2014) bahwa di

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ciptaningtyas, Ijtihadie, dan Lumayung (2014) bahwa di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Menurut Setiyo (2013) bahwa Pengembangan e-learning merupakan suatu keharusan bagi seluruh perguruan tinggi agar standar mutu pendidikan dapat ditingkatkan. E-learning

Lebih terperinci

1 BAB III METODE PENELITIAN

1 BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Sepakbola telah menjadi salah satu olahraga paling populer di dunia. Di Indonesia olahraga ini juga sangat populer. Ini terbukti dengan animo penduduk Indonesia terhadap olahraga ini baik

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ASET SERTIFIKAT TANAH BERBASIS WEB DI PT PLN PERSERO DISTRIBUSI JAWA BARAT

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ASET SERTIFIKAT TANAH BERBASIS WEB DI PT PLN PERSERO DISTRIBUSI JAWA BARAT PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ASET SERTIFIKAT TANAH BERBASIS WEB DI PT PLN PERSERO DISTRIBUSI JAWA BARAT Ir. Johni S Pasaribu. 1, Nurfitria 2 Konsentrasi Teknik Informatika, Program Studi Manajemen Informatika,

Lebih terperinci

Tugas Akhir. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Parkir. Universitas Komputer Indonesia, Bandung

Tugas Akhir. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Parkir. Universitas Komputer Indonesia, Bandung Tugas Akhir Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Parkir Universitas Komputer Indonesia, Bandung Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Analisis Perancangan Berorientasi Objek Nama : Andrian

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENGELOLAAN REKLAME DI SURABAYA BERBASIS WEB. Nurul Hilmy Rahmawati NRP:

TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENGELOLAAN REKLAME DI SURABAYA BERBASIS WEB. Nurul Hilmy Rahmawati NRP: TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENGELOLAAN REKLAME DI SURABAYA BERBASIS WEB Nurul Hilmy Rahmawati NRP: 1210100023 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu Systema yang mengandung arti kesatuan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu Systema yang mengandung arti kesatuan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sekilas tentang Sistem Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu Systema yang mengandung arti kesatuan atau keseluruhan dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Telah dilakukan penelitian sebelumnya mengenai pembuatan toko online untuk transaksi jual beli pada tahap promosi dan pembelian. Namun pada beberapa penelitian

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE SEPATU PADA TOKO STARS SHOP MEDAN

SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE SEPATU PADA TOKO STARS SHOP MEDAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE SEPATU PADA TOKO STARS SHOP MEDAN 1 Febri Yana Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan JL. H.M. Joni No. 70C Medan 20152 Indonesia twentyone_february@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang manual, yaitu dengan melakukan pembukuan untuk seluruh data dan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang manual, yaitu dengan melakukan pembukuan untuk seluruh data dan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Saat ini, sistem peminjaman dan pengembalian buku yang dilakukan di perpustakaan SMA Karya Pembangunan 2 Bangun masih menggunakan

Lebih terperinci

WEB RECEIPT AND RELEASE DEPO CONTAINER PT. BHANDA GHARA REKSA PALEMBANG

WEB RECEIPT AND RELEASE DEPO CONTAINER PT. BHANDA GHARA REKSA PALEMBANG WEB RECEIPT AND RELEASE DEPO CONTAINER PT. BHANDA GHARA REKSA PALEMBANG Leni Marlina Ermawati Jurusan Sistem Informasi STMIK PALEMBANG Abstrak PT. Bhanda Ghara Reksa merupakan Badan Usaha Milik Negara

Lebih terperinci

Andi Dwi Riyanto, M.Kom

Andi Dwi Riyanto, M.Kom World Wide Web merupakan bagian dari Internet yang paling populer, sehingga serangan paling banyak terjadi lewat port 80 atau yang dikenal sebagai Web hacking, berupa : 1. Deface situs 2. SQL injection

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu faktor penunjang perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi maka segala sesuatu dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN I.. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat telah membawa manusia memasuki kehidupan yang berdampingan dengan informasi dan teknologi itu sendiri. Yang berdampak pada

Lebih terperinci

1.2 TUJUAN PENELITIAN

1.2 TUJUAN PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebutuhan yang sangat besar akan informasi mendorong berkembangnya teknologi-teknologi baru. Kemajuan di bidang teknologi, menuntut penanganan terhadap segala sesuatu

Lebih terperinci

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. tahun 1970an bersamaan dengan adanya krisis pangan dan kelaparan dunia

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. tahun 1970an bersamaan dengan adanya krisis pangan dan kelaparan dunia II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Ketahanan pangan Konsep ketahanan pangan (food security) mulainya berkembang pada tahun 1970an bersamaan dengan adanya krisis pangan dan kelaparan dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Fotografi Amir Hamzah Sulaeman mengatakan bahwa fotografi berasal dari kata foto dan grafi yang masing-masing kata tersebut mempunyai arti sebagai berikut: foto artinya cahaya

Lebih terperinci

Pendahuluan Kajian Pustaka

Pendahuluan Kajian Pustaka 1. Pendahuluan Internet sering digunakan sebagai media untuk mempublikasikan informasi sehingga mudah diakses oleh masyarakat luas. Perkembangan teknologi internet berperan dalam menunjang berbagai aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Persediaan Barang merupakan komponen utama yang sangat penting dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk kelangsungan hidup

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Penggunaan smartphone saat ini sangat berkembang sekali karena

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Penggunaan smartphone saat ini sangat berkembang sekali karena BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Penggunaan smartphone saat ini sangat berkembang sekali karena didukung dengan teknologi yang juga semakin canggih. Karena dengan menggunakan smartphone

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan Teknologi Informasi yang semakin meluas ini sistem informasi berperan penting untuk menunjang kredibilitas perusahaan dan pengguna jaringan lainnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, kondisi bumi. Teknologi Georaphic Information System mengintegrasikan

BAB I PENDAHULUAN. capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, kondisi bumi. Teknologi Georaphic Information System mengintegrasikan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Georafis atau Georaphic Information System (GIS) merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan

Lebih terperinci

Bab 3 Perancangan Sistem

Bab 3 Perancangan Sistem 14 Bab 3 Perancangan Sistem Proses perancangan dan pengimplementasian aplikasi Objek Wisata Kabupaten Poso Berbasis Android diperlukan perancangan sistem. Perancangan sistem bertujuan untuk memberikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENGATURAN BASIS DATA SECARA ONLINE. Agustinus Noertjahyana, Rendy Pangestu dan Dwi Budiman

PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENGATURAN BASIS DATA SECARA ONLINE. Agustinus Noertjahyana, Rendy Pangestu dan Dwi Budiman PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENGATURAN BASIS DATA SECARA ONLINE Agustinus Noertjahyana, Rendy Pangestu dan Dwi Budiman Jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131 Surabaya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini. Landasan teori yang akan dibahas meliputi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas analisa dan perancangan sistem, penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman berbasis objek. Analisa sistem meliputi analisa kebutuhan fungsional,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial

Lebih terperinci