SEMI KONDUKTOR. MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Ilmu Bahan Listrik yang dibina oleh Bapak Drs. Hari Putranto

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SEMI KONDUKTOR. MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Ilmu Bahan Listrik yang dibina oleh Bapak Drs. Hari Putranto"

Transkripsi

1 SEMI KONDUKTOR MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Ilmu Bahan Listrik yang dibina oleh Bapak Drs. Hari Putranto oleh; Robi Ramandhani UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO OKTOBER 2012

2 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Mengingat bahwa semi konduktor sudah umum digunakan pada bahan komposisi elektronika dan pengunaannya yang luas seperti pada IC, Transistor, Dioda, LED dan sebagainya. Sehingga pada saat ini dibutuhkan tentang pengetahuan komposisi bahan dan akibat dari komponen saat teraliri arus listrik dan tegangan. Para pembaca diharapkan dapat mengerti tentang bahan penyusun semi konduktor sehingga tidak asing lagi tentang percampuran bahan atau doping. B. TUJUAN Setelah membaca makalah ini pembaca diharapkan dapat mengerti tentang pengelompokan bahan, pengertian semi konduktor dan penggunannya, bahan jenis pengkomposisi semi konduktor (bahan jenis P dan bahan jenis N). Mengetahui penerapan semi konduktor pada komponen semi konduktor yang berguna dan telah banyak dipakai rangkaian elektronika dan elektro dalam industri maupun rumah tangga.

3 DAFTAR ISI Pendahuluan Daftar Isi Pembahasan A. Orbit-orbit Elektron B. Tinjauan Umum C. Semi Konduktror ) Pengertian Dasar ) Semi Konduktor Insintrik dan Eksintrik ) Bahan-bahan Jenis-P dan Jenis-N ) Karakteristik Arus dan Tegangan Dioda Daftar Pustaka

4 PEMBAHASAN A. ORBIT ORBIT ELEKTRON Sekitar tahun 600 SM, orang-orang Yunani menemukan bahwa amber yang digosok mempunyai satu jenis muatan listrik dan gelas yang digosok mempunyai muatan listrik dari jenis yang lain. Dalam 1750 Franklin menyebut jenis yang pertama muatan yang positif dan jenis yang kedua muatan yang negatif. Dalam 189, Thomson menemukan elektro dan telah membuktikan, bahwa muatan negatif. Penemuan ini diikuti dengan penemuan proton, (bermuatan positif) dan neutron (tidak bermuatan). Dengan demikian sekarang kita mengetahui,bahwa bahan tersusun dari atom-atom denagn inti dipusat dan elektron yang mengelilinginya. Oleh karena itu inti mengandung proton dan neutron maka muatannya positif. Apabila sebuah atom bermuatan netral, Banyaknya elektron yang mengelilingi inti sama dengan banyaknya proton dalam inti. 1. Atom Boron Gaya gaya dalam atom membatasi gerak gerak elektron dalam satu daerah dalam dimensi tiga yang disebut kulit kulit. Gambar dibawah atom Boron yang dipersederhana ini akan memberikan informasi yang sama dan lebih mudah untuk digambar. Perhatikan kelima proton yang ada didalam inti, kedua elektron didalam lintasan yang kecil dan ketiga elektron yang berada didalam lintasan yang besar. Gb.I Dua Dimensi

5 Apabila digambar dalam dua dimensi sebuah kulit nampak sebagi sebuah lintasan yang melingkar. Selanjutnya kulit yang pertama kita sebut sebagai orbit yang pertama dan kulit yang kedua sebagai lintasan yang kedua sebagai lintasan yang kedua dan seterusnya. 2. Konduktor. Perak (disingkat Ag) mempunyai konduktivitas yang paling tinggi diantara logam-logam. Tembaga (Cu) mempunyai konduktivitas tertinggi nomor dua, selanjutnya emas (Au) mempunyai konduktivitas nomor tertinggi ketiga. Yang menyebabkan konduktivitas yang tinggi apabila kita memandang struktur atomnya atomnya yang diperlihatkan pada Gb.II. Inti atom mengandung 29 proton. Apabila atom tembaga secara listrik netral, dua elektron yang berada dalam dua orbt pertama, 8 ada dalam orbit yang kedua, 18 ada dalam orbit yang ketiga dan satu yang ada dikeempat. Inti yang positif menarik elektron-elektron yang terdekat daengan gaya yang paling besar. Gaya tarikan ini berkurang untuk orbit yang lebih besar. Memang satu elektron yang berada dalam satu orbit yang paling yang luar adalah demikian jauh dari inti, sehingga tidak merasakan gaya tarikan tersebut. Oleh gaya tarikan tersebut demikian lemah, maka elektron yang sering kali disebut elektron bebas. Dalam sepotong kawat tembaga, elektron bebas dapat dengan mudah berpindah dari satu atom ke atom yang didekatnya. Oleh karena itu maka sedikit saja tegangan diberikan melintas sepotong kawat tembaga sudah dapat menghasilkan arus besar. 29P Gb.II Atom tembaga

6 Inti dan elektron-elektron dalam tidak penting bagi kita. Perhatian kita dalam sebagian dari buku ini pada lintasan yang palig luar, yang juga disebut lintasan valensi. Lintasan ini menentukan bagaimana sebuah atom bergabung dalam atom lainnya, bagaimana konduktivitas bahan ini dan sebagainya. Untuk menekan pentingnya lintasan valensi. Konduktror-konduktor yang terbaik (perak, tembaga dan emas) mempunyai tembaga inti seperti Gb.II. Gagasan pokoknya adalah satu elektron dalam lintasan yang besar yang mengelilingi inti. Oleh karena itu gaya tarikan inti lemah, elektron valensi yang terasing (dari elektron-elektron dalam) ini dapat dengan mudah berpindah bebas dari satu atom ke atom berikutnya. 3. Semikonduktor Germanium (Ge) dan Silikon (Si) adalah contoh-contoh semikonduktor, yaitu bahanbahan yang tidak merupakan konduktor maupun isolator. Elektron-elektron yang mengelilingi tersebar dalam berbagai lintasan mengikuti pola: 2, 8, n 2 Di mana n adalah nomor lintasan. Bilangan-bilangan tersebut merupakan jumlah elektron paling banyak yang ada dapat berada dalam orbit ke- n. Dalam kata lain, dalam lintasan yang pertama maksimal terdapat dua elekron, dalam yang kedua delapan elektron dalam ketiga 18 elektron dan seterusnya. Dalam Ge, empat elektron tang terakhir berada dalam lintasan yang paling luar atau lintasan valensi Apabila elektron valensinya delapan, bahan tersebut bersifat isolator. Oleh karena itu banyaknya lintasan dalam elektron valensi merupakan petunjuk konduktivitas listrik. Konduktorkonduktor mempunyai satu elektron valensi, semikonduktor mempunya empat elektron valensi dan isolator mempunyai delapan elektron valensi.

7 B. TINJAUAN UMUM Setiap orang berkecimpung dalam lapangan keteknikan, misalnya tukang, ahli teknik, maupun pembuat desain, seharusnya mengetahui pengetahuan yang memadai mengenai bahanbahan yang berhubungan dengan pekerjaan mereka sehari- hari. Bagi mereka, memiliki pengetahuan mengenai jenis- jenis bahan dan sifat dari bahan- bahan adalah sangat perlu. Dengan pengetahuan tersebut mereka tahu bagaimana memerlukan bahan-bahan yang mereka pakai dengan sebaik-baiknya atau memanfaatkan dan menghindari penggunaan yang berbahaya. Mereka tahu apa yang harus dipakai untuk suatu maksud tertentu, dapat mencari alternatif bahan pengganti dan sebagainya. Bahan- bahan tersebut ada yang berbentuk padat, cair dan gas. Wujud bahan tertentu juga bisa berubah karena pengaruh suhu. Selain pengelompokan berdasarkan wujud tersebut dalam teknik listrik bahan- bahan juga dapat dikelompokan sebagai berikut: 1) Bahan Besi, 2) Bahan Penghantar, 3) Bahan Penyekat, 4) Bahan Setengah Penghantar, 5) Bahan Magnetis, 6) Bahan Superkonduktor, 7) Bahan Nuklir, 8) Bahan khusus ( Bahan untuk pembuatan kontak- kontak, untuk sekering dan sebagainya)

8 Bahan pengantar (conductor) adalah bahan yang menghantarkan listrik dengan mudah. Bahan ini mempunyai daya hantar listrik (electrical conductivity) yang besar dan tahanan listrik yang kecil. Bahan penghantar listrik berfungsi menghantarkan arus listrik. Perhatikan fungsi kabel, kumparan atau lilitan pada alat listrik yang anda jumpai. Juga pada saluran transmisi atau distribusi. Dalam teknik listrik, bahan penghantar yang sering dijumpai adalah tembaga dan aluminium. Bahan Penyekat (insulating materials) adalah bahan yang berfungsi untuk menyekat (misalnya antara 2 penghantar); agar tidak terjadi aliran listrik atau kebocoran arus apabila kedua penghantar tersebut bertegangan. Jadi bahan penyekat harus mempunyai tahanan jenis besar dan tegangan tenbus yang tinggi. Bahan penyekat yang sering dijumpai dalam teknik listrik adalah gelas, keramik, mika, tekstil, perspan, plastic, karet, bakelit, ebonite dan sebagainya. Bahan Setengah Penghantar (semi konduktor material) adalah bahan yang mempunyai daya hantar lebih kecil dibanding konduktor, tetapi lebih besar dibanding bahan isolator. Dalam elektronika banyak dipakai semi konduktor dari bahan Germanium (Ge) dan Silikon (Si). Dalam keadaan aslinya Ge dan Si adalah bahan pelikan dan merupakan isolator. Dipabrik bahan-bahan tersebut diberi kotoran. Jika bahan tersebut dikotori oleh aluminium maka akan memperoleh baahn semi konduktor type P (bahan yang kekurangan elektron dan bersifat positf). Jika dikotori oleh phospor maka akan diperoleh jenis semi konduktor jenis N (bahan yang kelebihan elektron dan bersifat negatif). Ge mempunyai daya hantar lebih tinggi dibandind Si, sedangkan Si lebih tahan panas dibanding Ge. Bahan Superkonduktor. Pada tahun 1911, Kamerligh Onnes mengukur perubahan tahanan listrik yang disebabkan oleh perubahan suhu Hg dalam helium cair. Dia menemukan tahanan listrik tiba- tiba hilang pada suhu 4, K. Sampai saat ini telah ditemukan sekitar 24 unsur hantaran super dan masih banyak lagi panduan dan senyawa yang menunjukan sifat sifat hantaran super. Temperatur kritisnya berkisar antara 1 0 sampai 19 0 K. Bahan bahan lead (timah), tin (timah patri),aluminum dan mercry, pada suhu mendekati 0 0 K mempunyai sensitivitas nol. Bahan Nuklir. Bahan nuklir sering digunakan sebagai bahan bakar reactor nuklir. Reaktor nuklir adalah pesawat yang mengandung bahan- bahan dalam keadaan dan kondisi terkendali. Dengan sendirinya syarat agar suatu bahan dapat dipergunaakn sebagai bahan bakar nuklir yang dapat mengadakan fisi (pembelahan atom). Dalam bahan bakar nuklir digunakan bahan bakar uranium 235, plutonium-239, uranium-233

9 C. SEMIKONDUKTOR 1) Pengertian Dasar Sesuai dengan namanya, semi konduktor (setengah penghantar) mempunyai daya hantar yang besarnya antara harga daya hantar konduktor dan daya hantar isolator. Sifat tersebut dipengaruhi oleh susunan pita konduksi dan pita valensi bahan. Pengetahuan mengenai hal tersebut perlu bagi setiap orang yang memilih profesi dibidang elektronika yang penggunannya tidak terbatas pada arus lemah saja. Adapun macam- macam dan penggunaan bahan semi konduktor antara lain seperti tabel dibawah ini: Tabel I. Macam- macam Semi konduktor dan penggunannya. Nama Semi konduktor Barium Titinate (Ba Ti) Bismut Telurida (Bi2 Te3) Caldium Sulfida (Cds) Gallium Arsenida (Ga As) Germaniun (Ge) Indium Antimonida (In Sb) Indium Arsenida (In As ) Silikon (Si) Silikon Carbida (Si Cb ) Germanium Silikon (Ge Si ) Selenium (Se) Aluminium Stibium(Al Sb) Gallium Phosphor (Ga P) Indium Phosphor (In P) Plumbun Suifur (Pb S) Plumbun Selenium (Pb S ) Indium Subium (In Sb ) Penggunaannya Thermistor (PTC) Konvermasi thermoelektrik Sel foto konduktif Dioda, Transistor, Laser,LED Dioda, Transistor Magneto Resistor,Plezo Resitor Plezo Resistor Dioda, Transistor, IC Varistor Pembangkitan Thermoelektrik Rectifier Dioda Penerangan Dioda Penerangan Filter Infra Merah Foto Sel Foto Sel Detektor Infra Merah, Filter Infra Merah

10 Suatu hal yang penting untuk memahamisemikonduktor adalah proses konduksi elektronik. Konduksi elektronik bahan dipengaruhi oleh jarak pita konduksi dan pita valensi bahan. Pada konduktor, kedua pita tersebut saling menumpuk. Pada isolator jarak keduanya cukup jauh. Sedangkan pada semi konduktor jarak keduannya tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat danini memungkinkan tumpang tindih jika dipengaruhi, misalnya panas, medan magnet dan tegangan yang cukup tinggi. Jarak kedua pita tersebut adalah celah energi, seperti gambar dibawah ini: Pita Konduksi Pita Konduksi 0,2 S/D 5,3 ev 6 ev Pita Valensi Pita Valensi Semi Konduktor Konduktor Isolator Gb.III Celah energi pada bahan-bahan Dari Gb.III terlihat bahwa celah energi pada isolator intan adalah 6 ev dan intan merupakan bahan isolator dengan resistivitas yang tinggi. Jarak antara pita valensi dan pita konduksi juah sehingga walaupun elektron-elektron bebas pada pita konduksi sudah tereksistansi (terlepas dari orbitnya), elektron-elektron valensi tidak akan meloncat ke pita konduksi. Bahan konduktor celah energinya sempit sehingga kalau ada kalau ada elektron lepas dari orbitnya maka pada pita valensi akan segera mengisinya. Sedangkan bahan semi konduktor mempunyai celah energi yang lebih sempit dari pada isolator yaitu 0, 12 hingga 5, 3 ev. Misalnya, Si sebagai salah satu bahan semi konduktor mempunyai celah energy 1,1 ev. Oleh karena itu untuk menjadikan bahan semikonduktor agar dapat menghantarkan listrik dipelukan energi yang tidak terlalu besar.

11 2) Semi Konduktor Intrinsik dan Ekstrinsik. Dalam teknik elektronika banyak dipakai semi konduktor dari germanium (Ge) dan Silikon (Si). Germanium maupun Silikon murni adalah bahan pelican dan merupakan isolator. Pada semi konduktor intrinsik, timbulnya konduksi pada bahan-bahan tersebut disebabkan oleh proses intrinsik (misal karena energi termal) dari bahan dan tanpa adanya pengaruh bahan tambahan. Cara lain untuk mengubah Ge dan Si terbuat dari bahan semi konduktor adalah dengan mengotori bahan- bahan tersebut, misalnya dengan bahan Arsenikum (As) atau Boron (B). Bahan pengotor dari luar dari luar tersebut disuntikan pada bahan Ge dan Si. Proses penyuntikan bahan bahan tersebut disebut dengan proses doping. Penambahan bahan tersebut pada semi konduktor murni dimaksudkan untuk meningkatkan konduktivitasnya. Dari hasil pengotoran atau doping itu diperoleh bahan semi konduktor jenis P dan jenis N. Bahan semi konduktor yang mendapat tambahan As akan menjadi semi konduktor jenis N dan yang mendapatkan tambahan jenis B akan menjadi semi konduktor jenis P. Tabel II. Energi Ionisasi Bahan Pengotor Si ( ev) Ge ( ev) Jenis- N Phospor 0, 044 0, 012 Arsen 0, 049 0, 013 Antinom 0, 039 0, 010 Jenis- P Boron 0, 045 0, 010 Aluminium 0, 057 0,010 Gallium 0, 065 0, 011 Indium 0,16 0, 011

12 a. Semi Konduktor Intrinsik. Sebagai contoh; Si mempunyai celah energi 1eV ini adalah perkiraan beda energi antara 2 inti ion yang terdekat dengan jarak ± 1 0 A (10-10 m). Maka dari itu, diperlukan medan ± 1 V /10-10 m untuk memggeraknan elektron diatas bagian pita valensi ke bagian bawah pita konduksi. Namun gradien sebesar itu kurang praktis. Kemungkinan lain untuk keadaan transisi yaitu tumpang tindih kedua pita dapat diperoleh dengan pemanasan. Pada suhu kamar ada juga beberapa elektron yang melintasai celah energi dan hal ini menyebabkan terjadinya semi konduksi. Pada semi konduktor intrinsik, konduksi tersebut oleh disebabkan oleh proses intrinsik dari bahan adanya pengaruh tambahan. Kristal- kristal Si dan Ge murni adalah semi konduktor instrinsik. Elektron-elektron yang dikeluarkan dari bagian teratas bagian pita valensi ke bagian pita thermal adalhan penyebab konduksi. Banyaknya elektron yang terkuat untuk bergerak celah energi dapat dihitung dengan distribusi kemungkinan Fermi-Dirac sebagai berikut: P (E) = 1 / (1 + e) (E EF)/ KT (11-1) Dimana : Ef adalah tingkat Fermi K adalah konstanta Boltzman sebesar 8, E- EF adalah sama dengan Eg/ 2 Eg adalah besaran energi thermal KT pada suhu kamar (0, 026 e V) Karena nilai 1 pada penyebut dapat diabaikan, maka persamaan 11-1 diatas dapat ditulis: P (E) = e (-Eg/ 2KT) (11-2)

13 Pada suhu 0 0 C semua pita elektron berada di pita valensi. Pada daerah ini kemungkinan adanya elektron adanya didaerah 0 > E > EF adalah 100 % atau P(є) = 1; semua keadaan terdapat elektron. Untuk E > EF, P (E) = 0 kemungkinan elektron di daerah E > EF adlah 0 %, semua keadaan diatas EF adalah kosong kalau energy elektron E sama besarnya dengan kemungkinan P (E). Karena perpindahan elektron- elektron dari pita valensi, maka pada pita valensi terjadi lubang di setiap tempat yang ditinggalkan elektron tersebut.suatu semi konduktor intrinsik mempunyai pita lubang yang sama dengan pita valensi dsan elektron pada pita konduksi. Pada pemakaian, elektron yang lari ke pita valensi, misalnya karena panas dapt dipercepat menggunakan keadaan kosong yang memungkinkan pada pita konduksi. Pada waktu yang Sama lubang- lubang pada pita valensi juga bergerak tetapi berlawanan arah dengan gerakan elektron. Konduktivitas dari semi konduktor intrinsik tergantung konsentrasi muatan pembawa tersebut yaitu ne dan NH. b. Semi konduktor Ektrinsik Pada semi konduktor ekstrinsik, konduksi dapat dilakukan setelah adanya penyuntikan bahan penambahan atau pengotoran dari luar. Proses penyuntikan bahan tersebut disebut dengan doping. Penambahan bahan tersebut kepada semi konduktor murni akan meningkatkan konduktivitas semi konduktor. Suatu bahan yang didoping dengan elemen kolom 5 pada susunan berkala seperti P, As atau Sb.

14 Pada Gb. IV ditunjukkan kristal Si yang di doping dengan P. Pada gambar tersebut, 4 dari 5 elektron kelima dari atom P tidak mempunyai dengan atom semula dan dapat diasumsikan berputar mengelilngi inti hydrogen. Namun demikian, mempunyai sebuah perbedaan yang penting. Si Elektron Bebas Si Si Si P Si Si Si Si Gb. IV Silikon yang didoping dengan phosphor Elektron dari phosphor adalah bergerak pada Medan listrik dari Kristal silikon dan bukan pada ruang bebas seperti halnya pada atom H. Hal ini membawa akibat konstanta dielektrik dari Kristal dari perhitungan orbital dan radius orbit elektron menjadi sangat besar kira kira 80 A 0 dibandingkan 0, 5 A 0 dari orbit hydrogen. Ini dapat diartikan bahwa elektron ke- 5 tersebut bebas dari tingkat energinya berdekatan dengan pita konduksi lebih cepat terlaksan dari pada pita eksistansi Dari pita valensi kristal Si.Atom P dinamakan mendonorkan elektronnya pada semi konduktor. Tingkat energy dari elektron ke- 5 dinamakan tingkat donor. Semi konduktor yang didonorkan dari elemen-elemen pada nomor kolom 4 (mendonorkan muatan negatif) disebut semi konduktor tipe n.

15 3) Bahan- bahan Jenis- P dan Jenis- N Kristal Ge murni terdiri dar 5 atom di mana tiap atomnya mempunyai 4 elektron bebas. elektron Gb. V. Germanium Murni Kalau 1 atom Ge diganti dengan 1 atom lain yang mempunyai 3 elektron bebas maka kristal germanium menjadi kekurangan 1 elektron (mempunyai hole) itu menjadi bahan jenis-p. Atom yang dipasang tadi (yang menimbulkan hole) disebut atom akseptor (sanggup menarik elektron). Sebagai atom akseptor adalah bahan atom boron, aluminium, gallium, indium. Letak atom akseptor pada celah energi lebih dekat pada pita valensi. elektron elektron hole Gb. VI. Bahan Jenis-P Gb. VII. Bahan Jenis-N

16 Kalau atom yang menggantikan 1 atom Germanium tadi atom yang mempunyai 5 elektron bebas maka kristal Germanium mempunyai kelebihan 1 elektron. Atom yang menggantikan tadi disebut atom donor. Contoh atom donor adalah phosphor, arsen, dan antinomy. Letak atom donor pada celah energi lebih dekat dengan pita konduksi. Germainum yang kelebihan 1 elektron tersebut disebut bahan jenis N. Bahan P banyak mengandung hole sedangkan elektron bebasnya sedikit hole merupakan mayoritas dan elektron merupakan minoritas. Bahan jenis ini berlaku pada akseptor (lebih banyak menarik elektron). Bahan jenis N banyak mengandung elektron bebas sehingga elektron bebas merupakan mayoritas dan hole sebagai minoritas. Oleh karena itu bahan jenis-n sanggup member banyak elektron bebas dan berlaku sebagai donor. Pada bahan semi kondukor yang bertindak sebagai pembawa muatan adalah hole dan elektron bebas. Pada bahan jenis P pembawa muatan adalah hole, sedang pembawa muatan pada bahan jenis N adalah elektron bebas. a) Persambungan P N Pada suhu ruang, suatu semi konduktor tipe P mempunyai pembawa muatan dengan sebagian terbesar berupa lubang-lubang yang dihasilkan dengan pemasukan tak-murnian,dan sebagian kecil berupa elektron-elektron bebas yang dihasilkan oleh energy terminal.di pihak lain,dalam semikonduktor tipe n,sebagian terbesar dari pembawa muatan adalah elektronelektron bebas dan hanya mengandung lubang-lubang yang berjumlah kecil.jika dipakai secara terpisah,baik semikonduktor tipe n maupun semikonduktor tipe p,masing-masing tidak lebih berguna dari sebuah penghambat (resistor) karbon.tetapi,dengan memasukkan tak-murnian ke dalam suatu kristal sedemikian rupa hingga stengahnya bertipe n dan sisanya bertipe p,maka hasilnya berupa suatu penghantar satu arah.pembahasan berikut ini akan menjelaskan mengapa demekian halnya.

17 Kita tinjau suatu atom yang netral.atom ini mempunyai elektron dan proton yang sama jumlahnya.misalkan bahwa ialah satu elektronnya disingkirkan.sebagai akibatnya,atom tersebut mempunyai satu muatan positif dan disebut ion positif.sebaliknya,jika suatu atom netral diberi satu elektron tambahan,atom akan bermuatan negative dan dikenal sebagai ion negatif. p n Gb.VIII. Pembawa-pembawa mayoritas dan ion-ion.(a) lubang-lubang dan ion-ion negative.(b) Elektron-elektron bebas dan ion-ion positif. Gb.VIII menunjukkan suatu semikonduktor tipe p.masing-masing tanda plus merupakan lambang dari suatu lubang,sedangkan masing-masing tanda minus yang dilingkari itu merupakan representasi suatu atom akseptor yang mengandung lubang-lubang tersebut.secara bersama lubang dan atom akseptor merupakan satuan yang netral.namun bila suatu lubang menghilang karena terjadi rekombinasi dengan suatu elektron,maka atom akseptor bersangkutan akan mengandung muatan negative yang berlebihan dan menjadi ion negative.dalam keadaan yang ditunjukkan oleh Gambar 2.1a,bahan tipe p tersebut bersifat netral karena jumlah tanda plus sama dengan jumlah tanda minus. Begitu pula dalam Gb.VIII telah ditunjukkan semikonduktor tipe n.disini tanda minus melambangkan elektron bebas,sedangkan tanda plus yang dilingkari itu melambangkan elektron bebas,sedangkan tanda plus yang dilingkari itu melambangkan atom donor yang mengandung elektron bebas dalam orbitnya.setiap elektron bebas bersama dengan atom donor bersangkutan merupakan satuan yang netral.jika salah satu elektron tersebut meninggalkan orbitnya dari sekeliling atom donor dan pindah kepada orbit atom lain,maka atom donor itu menjadi ion positif. Berbeda dari elektron-elektron bebas, ion-ion positif ini tidak dapat bergerak leluasa karena terikat dalam struktur kristalnya.dalam Gb XII, bahan tipe n itu bersifat netral karena mengandung tanda minus dan tanda plus yang berjumlah sama

18 Pokok-pokok untuk diingat: i. Pada saat persambungan pn terbentuk, elektron-elektron bebas mulai berdifusi menyeberangi persambungan dan kemudian terjatuh ke dalam lubang-lubang. ii. Rekombinasi elektron-elektron bebas dengan lubang-lubang disekitar persambungan menimbulkan daerah ion-ion negative dan positif yang disebut lapisan pengosongan. iii. Karena terjadi potensial barier,difusi elektron-elektron bebas akan berhenti akhirnya. iv. Pada suhu ruang, diode silicon mempunyai potensial barier kurang lebih sebesar 0, 7 V (sekitar 0, 3 V untuk diode Ge). b.) Prategangan Maju Suatu kristal pn dapat bekerja sebagai diode karena arus didalamya hanya dapat mengalir dalam satu arah dan tidak sebaliknya.untuk memahami mengapa demikian halnya, kita tinjau Gambar 2-3a.Perhatikan bahwa terminal negative dari baterai dihubungkan dengan sisi n dari kristal.karena itu elektron-elektron bebas pada sisi n dari kristal.karena itu elektron-elektron bebas pada sisi n ditolak ke a rah persambungan.hubungan semacam ini disebut rangkaian prategangan maju (forward bias). Arus Maju yang Besar Prategangan maju menyebabkan elektron-elektron bebas di sebelah n bergerak menuju ke persambungan.kejadian ini akan meninggalkan ion-ion positif di sebelah kanan kristal.ion-ion positif ini kemudian akan menarik elektron-elektron bebas dari baterai,yang selanjutnya mengalir dari terminal negative baterai kesebelah kanan kristal melalui kawat rangkaian.karena terminal positif dari baterai dihubungkan dengan sisi p, lubang-lubang dari daerah p ditolak kea rah persambungan.bilamana lubang-lubang ini bergerak kekanan,di ujung kiri kristal akan tertinggal ion-ion negative. Elektron-elektron valensi selanjutnya akan mengalir dari ion-ion negative ini ke dalam kawat yang dihubungkan dengan terminal positif dari baterai.sewaktu elektron-elektron valensi ini meninggalkan tempatnya, lubang-lubang baru akan terbentuk pada ujung kiri kristal.

19 Kristal,elektron-elektron bebas dan lubang-lubang senantiasa bergerak menuju ke persambungan.bersamaan dengan gerak itu,elektron-elektron bebas yang baru akan memasuki ujung kanan kristal dan lubang-lubang baru akan diciptakan pada ujung kirinya.dengan demikian,sebelah n kristal selalu penuh dengan elektron-elektron bebas sedangkan sebelah p penuh dengan lubang-lubang.elektron-elektron bebas yang menyeberangi persambungan dan bergabung kembali dengan lubang-lubang yang tiba dipersambungan. Sebagai hasilnya, arus yang kontinu akan berlangsung didalam kristal tersebut. Jika baterai dan dioda bersangkutan dihubungkan secara seri dengan suatu ammeter (pengukur arus), maka alat ini akan menunjukan adanya aliran arus dalam rangkaian. Tingkatan-tingkatan Energi Pengertian tentang gejala yang dibahas sebelumnya dapat diperbaiki secara lanjut jika gejala tersebut dapat dijelaskan dengan cara-cara lain.tungkat energi elektron-elektron bebas pada diode akan dipertinggi dengan pemberian tegangan luar. Bila tegangan diberikan itu mencapai harga sekitar 0,7 V maka elektron pada sisi n dari persambungan akan memperoleh energi cukup besar untuk memasuki sisi p. Setelah masuk dalam daerah p, elektron bebasmenjadi pembawa minoritas yang mempunyai umur khas dalam pengukuran nanosekon. Karena itu, elektron bebas tersebut dengan cepat akan bergabung dengan lubang disekitarnya (lintasan A). Kemudian, elektron ini akan bergerak melalui lubang-lubang sebagai elektron valensi, sampai tiba di ujung kiri kristal. Ada kalanya suatu bebas bargabung dengan suatu lubang sebelum menyeberangi persambungan. Hal ini dapat terjadi sebagai berikut. Lepas dari tempat terjadinya rekombinasi, hasilnya adalah sama. Hasil tersebut berupa aliran tunak (steady) dari elektron-elektron bebas menuju ke persambungan dan bergabung dengan lubang. Elektron-elektron yang terperangkap itu (sekarang berubah menjadi elektron valensi) bergerak ke kiri dalam bentuk aliran tunak melelui lubang-lubang dalam daerah p. Dengan demikian terjadilah arus kontinu melalui diode yang bersangkutan.

20 c. Pra tegangan balik Apa yang terjadi bila polaritas tegangan itu dibalik arahnya. Dalam hal ini, elektronelektron bebas dan lubang-lubang akan bergerak menjauhi persambungan. Pola hubungan itu disebut rangkaian prategangan balik (reverse bias). Dengan pra tegangan balik, diode tidak lagi bekerja sebagai suatu penghantar. Arus Balik yang Kecil Karena terminal positif dihubungkan dengan sisi n dan sisi p dihubungkan dengan terminal negatifnya, maka elektron-elektron bebas dan lubang-lubang untuk sementara waktu akan mengalir menjauhi persambungan. Hal ini akan memperlebar lapisan pengosongan sampai potensialnya menyamai tegangan terpasang. Dalam keadaan ini pembawa-pembawa mayoritas akan berhenti mengalir dan dalam beberapa nanosekon saja arus akan menurun samapi sekitar harga nol. Penyebabnya tegangan dalam kasus in berfungsi memperbesar pontensial barier dan dengan demikian menghalang proses aliran dengan poses rekombinasi pembawa mayoritas pada persambungan. Karena itu ammeter DC yang dihubungkan secara seri dengan baterai dan diode akan menunjukan arus yang kurang lebih sama dengan nol. Tingkatan-tingkatan Energi Tegangan yang terpasang dari luar menurunkan pembawa tingkat-tingkat energi elektron bebas di sebelah n dari persambungan. Hal ini sebab tingkat-tingkat energi elektron bebas di sebelah n dari persambungan. Ini adalah sebab mengapa pita energi n menjadi turun jauh di bawah pita energi p. Dalam keadaan in elektron-elektron bebas tidak dapat menyeberangi persambungan karena orbit-orbitnya terlampau kecil untuk menyamai orbit-orbit yang lebuh besar pada sisi p.

21 Pembawa- pembawa Minoritas Pada suhu nol mutlak, hanya elektron-eletron bebas yang terdapat dalam bahan dan hanya lubang yang terdapat dalam n dan hanya lubang yang terdapat dalam bahan tipe p. Karena itu prategangan maju akan menghasilkan arus searah. Jadi, diode merupakan penghantar dalam arah maju dan merupakan isolator dalam arah sebaliknya. Diatas suhu mutlak, energi termal akan menghasilkan beberapa elektron bebas di sisi p dan beberapa lubang sisi n. Jika dioda diberi tegangan balik, maka pembawa-pembawa minoritas akan mengalir menuju ke persambungan dioda dan bergabung kembali ke situ. Setiap kali terjadi rekombinasi dipersambungan antara sepasang elektron bebas dan lubang yang dihasilkan secara thermal itu, maka seketika itu juga elektron bebas akan meninggalkan terminal negatif baterai dan memasuki ujung kiri kristal. Bersamaan dengan itu, elektron valensi akan meninggalkan ujung kanan kristal dan memasuki terminal positf baterai. Mengingat pembawa-pembawa minoritas akan dihasilkan oleh energi termal secara terus menerus, aliran yang dijelaskan diatas akan berlangsung secara kontinu pula. Jika suatu ammeter DC yang sangat peka dihubungkan secara seri dengan dioda dan baterai, maka alat tersebut akan menunjukan adanya arus DC yang sangat kecil dalam rangkaian luar itu. Kebocoran Permukaan Selain arus pembawa minortas yang baru dijelaskan itu, pada permukaan kristal dapat terjadi arus balik yang kecil. Seba atom-atom pada permukaan kristal mempunyai ikatan kovalen yang terputus, maka kulit kristal itu penuh dengan lubang lubang dan meruapakn saluran yang brhambatan tinggi bagi arus yang bersangkutan. Arus kebocoran permukaan ini tidak bergantung pada suhu tetapi bergantung pada tegangan. Makin besar tegangan balik yang diberikan, makin besar pula kebocoran permukaan itu.

22 Arus Balik Arus balik total adalah jumlah dari arus pembawa minoritas dan arus kebocora permukaan. Pada suhu ruang, arus balik yang terjadi sangat kecil dibandingkan dengan arus maju. Sebagai contoh dioda 1N914 (dioda silicon yang sering terdapat dipasaran) mempunyai arus balik sekitar 25 na, pada pra tegangan balik sebesar 20 V. Kecuali untuk penerapanpenerapan yang sangat menuntut kecermatan-kecermatan, arus balik dari suatu dioda silikon biasanya diabaikan saja karena terlalu kecil pengaruhnya. Perbandingan Silikon terhadap Germanium Kita tinjau kembali gambaran tentang celah terlarang antara celah valensi dan pita konduksi. Dari waktu ke waktu, suatu elektron valrnsi akan pindah le dalam pita konduksi dengan bantuan energi themal. Peristiwa ini akan menciptakan suatu elektron bebas dari suatu lubang yang akan memperbesar aus pembawa minoritas. Celah terlarang dari silikon lebih besar daripada celah terlarang germanium. Dengan kata lain germaiun lebih peka dari pada silikon terhadap kenaikan suhu. Ini adalah sebab mengapa dioda silikon mempunyai arus balik yang lebih kecil dari pada dioda germanium dan ini pula sebabnya silikon dan bukan germanium yang telah menjadi menjari standart industri. 4. Karakteristik Arus dan Tegangan Dioda Semikonduktor Kalau anoda (bahan jenis p) dari diode dihubungkan dengan kutub positif baterai, sedangkan katodanya (bahan n) dihubungkan dengan kutub negative baterai maka arus listrik mengalir lewat dioda; arus dari kutub (+) baterai lewta anoda, lewat katoda dan kembali ke kutub negatif baterai. Sebaliknya jika anoda dihubumgkan dengan kutub negatif baterai dan katoda dihubungkan dengan kutub positif baterai maka tidak akan ada arus yang mengalir.

23 Sebuah dioda mempunyai karakteristik yang menyatakan hubungan antara arus dan tegangannya. Karakteristiek perlu diketahui sehungga dioda dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhannya. Ada 2 macam karakteristik dioda, yaitu karakteristik catu maju dan terbalik. Berikut alat-alat atau komponen yang menggunakan bahan semi konduktor; a. Dioda Zener (Zener Dioda) Dioda zener adalah diode yang bekerja pada daerah zener (dapat melakukan arus yang berubah pada suatu tegangan tertentu). Gunanya untuk membuat suatu tegangan pada suatu rangkaian tetap stabil. b. Dioda Cahaya (Light Emitting Dioda / LED) Dioda cahaya adalah salah satu jenis dioda yang apabila diberi tegangan maju akan menimbulkan cahaya pada sambungan pn-nya. c. Dioda Foto Dioda foto adalah suatu diode tergantung yang tahanan terbaliknya berubah-ubah tergantung kuat cahaya yang ada padanya (dioda foto diberi terbalik). d. Transistor (Junction Transistor) Adalah beberapa jenis transistor, tapi yang dipakai sebagai dasar adalah transistor yang terbuat dari lapisan-lapisan NPN dan PNP. P N P N P N Gb. IX Transistor Jenis PNP Gb. X Transistor Jenis NPN Kenyataannya bahan-bahan transistor tidak dapt dilukiskan simetris, artinya pada transistor PNP bahan P yang dan yang ada di kanan tidak dapat saling dipertukarkan. Demikian juga bahan N pada transistor NPN; karena masing-masing ujung mempunyai nama, arah arus dan sambungan sudah tertentu.

24 DAFTAR PUSTAKA Darsono dan Suhadi Ilmu Bahan Listrik I. Jakarta: Proyek Pengadaan Buku Pendidikan Menegah Teknologi. Muhaimin Bahan-bahan Listrik untuk Politeknik. Jakarta: Andi Offset. Sumanto, Drs Pengetahuan Bahan untuk Mesin dan Listrik. Jakarta: Andi Offset. Barmawi Malvino, Tjia Aproksimasi Rangkaian Semi Konduktor (Pengantar Transistor Rangkaian Terpadu). Jakarta: Erlangga.

ELEKTRONIKA. Bab 2. Semikonduktor

ELEKTRONIKA. Bab 2. Semikonduktor ELEKTRONIKA Bab 2. Semikonduktor DR. JUSAK Konduktor Konduktor adalah sebuah bahan/elemen yang mempunyai kemampuan menghantarkan listrik. Salah satu contoh bahan koduktor adalah tembaga. Nukleus atom tembaga

Lebih terperinci

Semikonduktor. Sifat. (ohm.m) Tembaga 1,7 x 10-8 Konduktor Silikon pd 300 o K 2,3 x 10 3 Semikonduktor Gelas 7,0 x 10 6 Isolator

Semikonduktor. Sifat. (ohm.m) Tembaga 1,7 x 10-8 Konduktor Silikon pd 300 o K 2,3 x 10 3 Semikonduktor Gelas 7,0 x 10 6 Isolator Semikonduktor Definisi I: Bahan yang memiliki nilai hambatan jenis (ρ) antara konduktor dan isolator yakni sebesar 10 6 s.d. 10 4 ohm.m Perbandingan hambatan jenis konduktor, semikonduktor, dan isolator:

Lebih terperinci

Atom silikon dan germanium masingmempunyai empat elektron valensi. Oleh karena itu baik atom silikon maupun atom germanium disebut juga dengan atom

Atom silikon dan germanium masingmempunyai empat elektron valensi. Oleh karena itu baik atom silikon maupun atom germanium disebut juga dengan atom Mata Kuliah Pertemuaan Pokok Bahasan Waktu : Elektronika Analog : I : Bahan Semikonduktor : 2x55 menit Berdasarkan sifat hantantaran listrik bahan dapat dibagi atas 3 jenis yaitu: bahan yang tidak dapat

Lebih terperinci

Bab 1. Semi Konduktor

Bab 1. Semi Konduktor Bab 1. Semi Konduktor Operasi komponen elektronika benda padat seperti dioda, LED, Transistor Bipolar dan FET serta Op-Amp atau rangkaian terpadu lainnya didasarkan atas sifat-sifat semikonduktor. Semikonduktor

Lebih terperinci

SEMIKONDUKTOR oleh: Ichwan Yelfianhar dirangkum dari berbagai sumber

SEMIKONDUKTOR oleh: Ichwan Yelfianhar dirangkum dari berbagai sumber SEMIKONDUKTOR oleh: Ichwan Yelfianhar dirangkum dari berbagai sumber Pengertian Umum Bahan semikonduktor adalah bahan yang bersifat setengah konduktor karena celah energi yang dibentuk oleh struktur bahan

Lebih terperinci

Bab 1 Bahan Semikonduktor. By : M. Ramdhani

Bab 1 Bahan Semikonduktor. By : M. Ramdhani Bab 1 Bahan Semikonduktor By : M. Ramdhani Tujuan instruksional : Mengerti sifat dasar sebuah bahan Memahami konsep arus pada bahan semikonduktor Memahami konsep bahan semikonduktor sebagai bahan pembentuk

Lebih terperinci

1. Semikonduktor intrinsik : bahan murni tanpa adanya pengotor bahan lain. 2. Semikonduktor ekstrinsik : bahan mengandung impuritas dari bahan lain

1. Semikonduktor intrinsik : bahan murni tanpa adanya pengotor bahan lain. 2. Semikonduktor ekstrinsik : bahan mengandung impuritas dari bahan lain 1. Semikonduktor intrinsik : bahan murni tanpa adanya pengotor bahan lain 2. Semikonduktor ekstrinsik : bahan mengandung impuritas dari bahan lain Adalah Semikonduktor yang terdiri atas satu unsur saja,

Lebih terperinci

Semikonduktor. Prinsip Dasar. oleh aswan hamonangan

Semikonduktor. Prinsip Dasar. oleh aswan hamonangan Semikonduktor Prinsip Dasar oleh aswan hamonangan Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti dioda, transistor dan sebuah IC (integrated circuit). Disebut semi atau setengah

Lebih terperinci

Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya

Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya - 2 Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya Missa Lamsani Hal 1 SAP Semikonduktor tipe P dan tipe N, pembawa mayoritas dan pembawa minoritas pada kedua jenis bahan tersebut. Sambungan P-N, daerah deplesi

Lebih terperinci

struktur dua dimensi kristal Silikon

struktur dua dimensi kristal Silikon PRINSIP DASAR Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti dioda, transistor dan sebuah IC (integrated circuit). Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini memang

Lebih terperinci

ELEKTRONIKA DASAR. Kode matkul : 727 SKS : 4 SKS Waktu : 180 menit

ELEKTRONIKA DASAR. Kode matkul : 727 SKS : 4 SKS Waktu : 180 menit ELEKTRONIKA DASAR Kode matkul : 727 SKS : 4 SKS Waktu : 180 menit Tujuan mata kuliah ELDAS Mahasiswa dapat memahami konsep dasar dari komponenkomponen elektronika dan penerapan dalam suatu rangkaian. POKOK

Lebih terperinci

ILMU BAHAN LISTRIK_edysabara. 1 of 6. Pengantar

ILMU BAHAN LISTRIK_edysabara. 1 of 6. Pengantar ILMU BAHAN LISTRIK_edysabara. 1 of 6 Pengantar Bahan listrik dalam sistem tanaga listrik merupakan salah satu elemen penting yang akan menentukan kualitas penyaluran energi listrik itu sendiri. Bahan listrik

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 TEORI DASAR (DIODA)

PERTEMUAN 2 TEORI DASAR (DIODA) PERTEMUAN 2 TEORI DASAR (DIODA) PENGERTIAN DIODA Dioda merupakan komponenelektronikayang mempunyai dua elektroda(terminal), dapat berfungsi sebagai penyearah arus listrik. Dioda merupakanjunction ( pertemuan

Lebih terperinci

BAHAN KULIAH FISIKA SEMIKONDUKTOR

BAHAN KULIAH FISIKA SEMIKONDUKTOR BAHAN KULIAH FISIKA SEMIKONDUKTOR Bahan tertentu seperti germanium, silikon, karbon, dan sebagainnya adalah bukan sebagai konduktor seperti tembaga atau bukan sebagai isolator seperti kaca. Dengan kata

Lebih terperinci

MAKALAH PITA ENERGI. Di susun oleh, Pradita Ajeng Wiguna ( ) Rombel 1. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika dan Teknologi Semikonduktor

MAKALAH PITA ENERGI. Di susun oleh, Pradita Ajeng Wiguna ( ) Rombel 1. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika dan Teknologi Semikonduktor MAKALAH PITA ENERGI Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika dan Teknologi Semikonduktor Di susun oleh, Pradita Ajeng Wiguna (4211412011) Rombel 1 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

STRUKTUR CRISTAL SILIKON

STRUKTUR CRISTAL SILIKON BANDGAP TABEL PERIODIK STRUKTUR CRISTAL SILIKON PITA ENERGI Pita yang ditempati oleh elektron valensi disebut Pita Valensi Pita yang kosong pertama disebut : Pita Konduksi ISOLATOR, KONDUKTOR DAN SEMIKONDUKTOR

Lebih terperinci

ELEKTRONIKA. Materi 4 : Fisika Semikonduktor. Oleh: I Nyoman Kusuma Wardana

ELEKTRONIKA. Materi 4 : Fisika Semikonduktor. Oleh: I Nyoman Kusuma Wardana ELEKTRONIKA Materi 4 : Fisika Semikonduktor Oleh: I Nyoman Outline Konduktor Inti atom Elektron bebas Semikonduktor Atom silikon Ikatan kovalen Penyatuan valensi Hole Rekombinasi & lifetime Semikonduktor

Lebih terperinci

Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya.

Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton (bermuatan positif) dan neutron

Lebih terperinci

MODUL 1 KULIAH SEMIKONDUKTOR

MODUL 1 KULIAH SEMIKONDUKTOR MODUL 1 KULIAH SMIKONDUKTOR I.1. LOGAM, ISOLATOR dan SMIKONDUKTOR. Suatu bahan zat padat apabila dikaitkan dengan kemampuannya dalam menghantarkan arus listrik, maka bahan zat padat dibedakan menjadi tiga

Lebih terperinci

KRISTAL SEMIKONDUKTOR

KRISTAL SEMIKONDUKTOR KRISTAL SEMIKONDUKTOR Semikonduktor merupakan bahan dengan konduktivitas listrik yang berada diantara isolator dan konduktor. Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini memang bukan konduktor

Lebih terperinci

MIKROELEKTRONIKA. Gejala Transport dalam Semikonduktor. D3 Teknik Komputer Universitas Gunadarma

MIKROELEKTRONIKA. Gejala Transport dalam Semikonduktor. D3 Teknik Komputer Universitas Gunadarma MIKROELEKTRONIKA Gejala Transport dalam Semikonduktor D3 Teknik Komputer Universitas Gunadarma MOBILITAS & KONDUKTIVITAS Gambaran gas elektron dari logam Bagian yang gelap menyatakan bagian yang mempunyai

Lebih terperinci

Uji Kekerasan Material dengan Metode Rockwell

Uji Kekerasan Material dengan Metode Rockwell Uji Kekerasan Material dengan Metode Rockwell 1 Ika Wahyuni, 2 Ahmad Barkati Rojul, 3 Erlin Nasocha, 4 Nindia Fauzia Rosyi, 5 Nurul Khusnia, 6 Oktaviana Retna Ningsih Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan

Lebih terperinci

WinHEC /15/2015. Materi. Pengenalan elektronika Dasar. Pertemuan ke II

WinHEC /15/2015. Materi. Pengenalan elektronika Dasar. Pertemuan ke II Materi Pengenalan elektronika Dasar Pertemuan ke II 1 Pembahasan Materi : Struktur atom Struktur atom bahan semikonduktor Struktur atom silikon dan germanium Sifat Konduktor, isolator dan semikonduktor

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari Kristal Semikonduktor yang mencakup:

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari Kristal Semikonduktor yang mencakup: PENDAHULUAN Di dalam modul ini Anda akan mempelajari Kristal Semikonduktor yang mencakup: kristal semikonduktor intrinsik dan kristal semikonduktor ekstrinsik. Oleh karena itu, sebelum mempelajari modul

Lebih terperinci

TK 2092 ELEKTRONIKA DASAR

TK 2092 ELEKTRONIKA DASAR TK 2092 ELEKTRONIKA DASAR MATERI : BAHAN SEMIKONDUKTOR Gita Indah Hapsari TK2092 Elektronika Dasar END MATERI 5 : BAHAN SEMIKONDUKTOR Memberikan pengetahuan dasar mengenai beberapa hal berikut : 1. Bahan

Lebih terperinci

Materi 2: Fisika Semikonduktor

Materi 2: Fisika Semikonduktor Materi 2: Fisika Semikonduktor I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali Outline Konduktor Inti atom Elektron bebas Semikonduktor Atom silikon Ikatan kovalen Penyatuan valensi Hole Rekombinasi

Lebih terperinci

Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen

Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen Elektronik 2. Kompetensi Dasar : Memahami komponen dasar elektronika B. Pokok Bahasan : Komponen Dasar Elektronika

Lebih terperinci

Semikonduktor. PDF created with pdffactory Pro trial version

Semikonduktor. PDF created with pdffactory Pro trial version Semikonduktor Prinsip Dasar Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti dioda, transistor dan sebuah IC (integrated circuit). Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan

Lebih terperinci

Teori Semikonduktor. Elektronika (TKE 4012) Eka Maulana. maulana.lecture.ub.ac.id

Teori Semikonduktor. Elektronika (TKE 4012) Eka Maulana. maulana.lecture.ub.ac.id Teori Semikonduktor Elektronika (TKE 4012) Eka Maulana maulana.lecture.ub.ac.id Content Konduktor Semikonduktor Kristal silikon Semikonduktor Intrinsik Jenis aliran Doping semikonduktor Doping ekstrinsik

Lebih terperinci

1. Perpotongan antara garis beban dan karakteristik dioda menggambarkan: A. Titik operasi dari sistem B. Karakteristik dioda dibias forward

1. Perpotongan antara garis beban dan karakteristik dioda menggambarkan: A. Titik operasi dari sistem B. Karakteristik dioda dibias forward 1. Perpotongan antara garis beban dan karakteristik dioda menggambarkan: A. Titik operasi dari sistem B. Karakteristik dioda dibias forward C. Karakteristik dioda dibias reverse D. Karakteristik dioda

Lebih terperinci

Karakterisasi XRD. Pengukuran

Karakterisasi XRD. Pengukuran 11 Karakterisasi XRD Pengukuran XRD menggunakan alat XRD7000, kemudian dihubungkan dengan program dikomputer. Puncakpuncak yang didapatkan dari data pengukuran ini kemudian dicocokkan dengan standar difraksi

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Struktur Dioda

Gambar 3.1 Struktur Dioda 1 1. TEORI DASAR Dioda ialah jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Dioda tabung pertama kali diciptakan oleh seorang ilmuwan dari Inggris yang bernama Sir J.A. Fleming (1849-1945) pada tahun

Lebih terperinci

MOLEKUL, ZAT PADAT DAN PITA ENERGI MOLEKUL ZAT PADAT PITA ENERGI

MOLEKUL, ZAT PADAT DAN PITA ENERGI MOLEKUL ZAT PADAT PITA ENERGI MOLEKUL, ZAT PADAT DAN PITA ENERGI MOLEKUL ZAT PADAT PITA ENERGI edy wiyono 2004 PENDAHULUAN Pada umumnya atom tunggal tidak memiliki konfigurasi elektron yang stabil seperti gas mulia, maka atom atom

Lebih terperinci

Modul - 4 SEMIKONDUKTOR

Modul - 4 SEMIKONDUKTOR Modul - 4 SEMIKONDUKTOR Disusun Sebagai Materi Pelatihan Guru-Guru SMA/MA Provinsi Nangro Aceh Darussalam Disusun oleh: Dr. Agus Setiawan, M.Si Dr. Dadi Rusdiana, M.Si Dr. Ida Hamidah, M.Si Dra. Ida Kaniawati,

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-2 DIODA. ALFITH, S.Pd, M.Pd

Pertemuan Ke-2 DIODA. ALFITH, S.Pd, M.Pd Pertemuan Ke-2 DIODA ALFITH, S.Pd, M.Pd DIODA SEMIKONDUKTOR Resistor merupakan sebuah piranti linear karena grafik arus terhadap tegangan merupakan garis lurus. Berbeda dengan dioda. Dioda merupakan piranti

Lebih terperinci

DETEKTOR RADIASI. NANIK DWI NURHAYATI, S.Si, M.Si nanikdn.staff.uns.ac.id

DETEKTOR RADIASI. NANIK DWI NURHAYATI, S.Si, M.Si nanikdn.staff.uns.ac.id DETEKTOR RADIASI NANIK DWI NURHAYATI, S.Si, M.Si nanikdn.staff.uns.ac.id nanikdn@uns.ac.id - Metode deteksi radiasi didasarkan pd hasil interaksi radiasi dg materi: proses ionisasi & proses eksitasi -

Lebih terperinci

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian TEORI DASAR 2.1 Pengertian Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus/tegangan dalam satu arah saja, dimana dioda merupakan jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Karena

Lebih terperinci

Struktur Atom. Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang

Struktur Atom. Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton (bermuatan positif) dan neutron

Lebih terperinci

KONDUKTOR, ISOLATOR DAN SEMIKONDUKTOR

KONDUKTOR, ISOLATOR DAN SEMIKONDUKTOR KONDUKTOR, ISOLATOR DAN SEMIKONDUKTOR Bahan - bahan yang berhubungan dengan arus listrik dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu : 1. Bersifat Konduktor 2. Bersifat Insulator 3. Bersifat Semikonduktor Penjelasannya

Lebih terperinci

BAB II KOMPONEN MULTIVIBRATOR MONOSTABIL. Didalam membuat suatu perangkat elektronik dibutuhkan beberapa jenis

BAB II KOMPONEN MULTIVIBRATOR MONOSTABIL. Didalam membuat suatu perangkat elektronik dibutuhkan beberapa jenis BAB II KOMPONEN MULTIVIBRATOR MONOSTABIL Didalam membuat suatu perangkat elektronik dibutuhkan beberapa jenis komponen. Banyak sedikitnya jenis komponen yang di pakai pada perangkat elektronik tergantung

Lebih terperinci

BAB I DASAR-DASAR KELISTRIKAN

BAB I DASAR-DASAR KELISTRIKAN BAB I DASAR-DASAR KELISTRIKAN 1. Pengertian Listrik adalah salah satu bentuk energi yang tidak dapat dilihat dengan kasat mata, tetapi dapat dirasakan akibat dan manfaatnya. Listrik berasal dari kata electric

Lebih terperinci

Karakteristik dan Rangkaian Dioda. Rudi Susanto

Karakteristik dan Rangkaian Dioda. Rudi Susanto Karakteristik dan Rangkaian Dioda Rudi Susanto 1 Pengantar tentang Dioda Resistor merupakan sebuah piranti linier karena arus berbanding terhadap tegangan. Dalam bentuk grafik, grafik arus terhadap tegangan

Lebih terperinci

SKSO OPTICAL SOURCES.

SKSO OPTICAL SOURCES. SKSO OPTICAL SOURCES ekofajarcahyadi@st3telkom.ac.id OVERVIEW LED LASER Diodes Modulation of Optical Sources PARAMETER PADA OPTICAL SOURCES Hal-hal yang perlu dipertimbangkan pada sumber-sumber cahaya

Lebih terperinci

MAKALAH BAHAN KONDUKTOR, ISOLATOR, SEMIKONDUKTOR. Oleh Marco Melandri JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG 2017 KATA PENGANTAR

MAKALAH BAHAN KONDUKTOR, ISOLATOR, SEMIKONDUKTOR. Oleh Marco Melandri JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG 2017 KATA PENGANTAR MAKALAH BAHAN KONDUKTOR, ISOLATOR, SEMIKONDUKTOR Oleh Marco Melandri JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua

Lebih terperinci

KERAMIK Mimin Sukarmin, S.Si., M.Pd.

KERAMIK Mimin Sukarmin, S.Si., M.Pd. KERAMIK Mimin Sukarmin, S.Si., M.Pd. m.sukar1982xx@gmail.com A. Keramik Bahan keramik merupakan senyawa antara logam dan bukan logam. Senyawa ini mempunyai ikatan ionik dan atau ikatan kovalen. Jadi sifat-sifatnya

Lebih terperinci

DIODA. Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

DIODA. Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto DIODA Pertemuan ke-vii Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu: Menjelaskan cara kerja dan karakteristik dioda Menjelaskan jenis

Lebih terperinci

E 2 E 1. E 3s r 2 r 1. energi. Jarak antar atom

E 2 E 1. E 3s r 2 r 1. energi. Jarak antar atom Teori Pita Zat Padat Atom Na : Nomor atomnya 11, punya 1 elektron valensi, menempati kulit 3s (energinya E 3s ) Saat 2 atom Na didekatkan (Na A dan Na B), elektron valensi A akan berinteraksi dengan elektron

Lebih terperinci

What Is a Semiconductor?

What Is a Semiconductor? 1 SEMIKONDUKTOR Pengantar 2 What Is a Semiconductor? Istilah Konduktor Insulator Semikonduktor Definisi Semua bahan, sebagian besar logam, yang memungkinkan arus listrik mengalir melalui bahan tersebut

Lebih terperinci

Gambar Semikonduktor tipe-p (kiri) dan tipe-n (kanan)

Gambar Semikonduktor tipe-p (kiri) dan tipe-n (kanan) Mekanisme Kerja Devais Sel Surya Sel surya merupakan suatu devais semikonduktor yang dapat menghasilkan listrik jika diberikan sejumlah energi cahaya. Proses penghasilan energi listrik itu diawali dengan

Lebih terperinci

ANALISIS LANJUTAN. Tingkat Energi & Orbit Elektron. Pita Energi Semikonduktor Intrinsik. Pita Energi Pada Semikonduktor Ter-Doping

ANALISIS LANJUTAN. Tingkat Energi & Orbit Elektron. Pita Energi Semikonduktor Intrinsik. Pita Energi Pada Semikonduktor Ter-Doping Tingkat Energi & Orbit Elektron ANALISIS LANJUTAN Pita Energi Semikonduktor Intrinsik Pita Energi Pada Semikonduktor Ter-Doping Elektronika 1 23 Irwan Arifin 2004 P-N Junction Elektronika 1 24 Irwan Arifin

Lebih terperinci

ARUS SEARAH (ARUS DC)

ARUS SEARAH (ARUS DC) ARUS SEARAH (ARUS DC) Bahan Ajar Pernahkah Anda melihat remot televisi? Tahukah anda kenapa remot tersebut dapat digunakan untuk mengganti saluran televisi? Apa yang menyebabkan remot dapat digunakan?

Lebih terperinci

MATERI IV DIODA : PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK

MATERI IV DIODA : PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK MATERI IV DIODA : PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK A. Tujuan 1. Tujuan Umum Mahasiswa memahami pengertian dan karakteristik dioda semikonduktor 2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa dapat menjelaskan keadaan sambunan

Lebih terperinci

VERONICA ERNITA K. ST., MT. Pertemuan ke - 5

VERONICA ERNITA K. ST., MT. Pertemuan ke - 5 VERONICA ERNITA K. ST., MT Pertemuan ke - 5 DIODA SEMIKONDUKTOR Resistor merupakan sebuah piranti linear karena grafik arus terhadap tegangan merupakan garis lurus. Berbeda dengan dioda. Dioda merupakan

Lebih terperinci

BENDA WUJUD, SIFAT DAN KEGUNAANNYA

BENDA WUJUD, SIFAT DAN KEGUNAANNYA BENDA WUJUD, SIFAT DAN KEGUNAANNYA Benda = Materi = bahan Wujud benda : 1) Padat 2) Cair 3) Gas Benda Padat 1. Mekanis kuat (tegar), sukar berubah bentuk, keras 2. Titik leleh tinggi 3. Sebagian konduktor

Lebih terperinci

Elektronika : Teori dan Penerapan. Herman Dwi Surjono, Ph.D.

Elektronika : Teori dan Penerapan. Herman Dwi Surjono, Ph.D. Elektronika : Teori dan Penerapan Herman Dwi Surjono, Ph.D. Elektronika : Teori dan Penerapan Disusun Oleh: Herman Dwi Surjono, Ph.D. 2007 All Rights Reserved Hak cipta dilindungi undangundang Penyunting

Lebih terperinci

RINGKASAN MATERI TEGANGAN DAN TAHANAN LISTRIK

RINGKASAN MATERI TEGANGAN DAN TAHANAN LISTRIK RINGKASAN MATERI TEGANGAN DAN TAHANAN LISTRIK Ano/ppl/2012 RINGKASAN MATERI TEGANGAN DAN TAHANAN LISTRIK Mata Pelajaran Bahan Kajian Kelas/semester Potensi Dasar : Dasardasar listrik dan elektronika :

Lebih terperinci

DETEKTOR RADIASI INTI. Sulistyani, M.Si.

DETEKTOR RADIASI INTI. Sulistyani, M.Si. DETEKTOR RADIASI INTI Sulistyani, M.Si. Email: sulistyani@uny.ac.id Konsep Dasar Alat deteksi sinar radioaktif atau sistem pencacah radiasi dinamakan detektor radiasi. Prinsip: Mengubah radiasi menjadi

Lebih terperinci

Yang akan dibahas: 1. Kristal dan Ikatan pada zat Padat 2. Teori Pita Zat Padat

Yang akan dibahas: 1. Kristal dan Ikatan pada zat Padat 2. Teori Pita Zat Padat ZAT PADAT Yang akan dibahas: 1. Kristal dan Ikatan pada zat Padat 2. Teori Pita Zat Padat ZAT PADAT Sifat sifat zat padat bergantung pada: Jenis atom penyusunnya Struktur materialnya Berdasarkan struktur

Lebih terperinci

ELK-DAS JAM DASAR SEMIKONDUKTOR. Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ELK-DAS JAM DASAR SEMIKONDUKTOR. Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DASAR SEMIKONDUKTOR ELKDAS.29 20 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Modul 03: Catu Daya. Dioda, Penyearah Gelombang, dan Pembebanan. 1 Alat dan Komponen. 2 Teori Singkat. Reza Rendian Septiawan February 11, 2015

Modul 03: Catu Daya. Dioda, Penyearah Gelombang, dan Pembebanan. 1 Alat dan Komponen. 2 Teori Singkat. Reza Rendian Septiawan February 11, 2015 Modul 03: Catu Daya Dioda, Penyearah Gelombang, dan Pembebanan Reza Rendian Septiawan February, 205 Dalam dunia elektronika, salah satu komponen yang paling penting adalah catu daya. Sebagian besar komponen

Lebih terperinci

ATOM BERELEKTRON BANYAK

ATOM BERELEKTRON BANYAK ATOM BERELEKTRON BANYAK A. MODEL ATOM BOHR * Keunggulan Dapat menjelaskan adanya : 1. Kestabilan atom. Spektrum garis pada atom hidrogen (deret Lyman, Balmer, Paschen, Brackett, Pfund) * Kelemahan Tidak

Lebih terperinci

Gambar 11. susunan dan symbol dioda. Sebagai contoh pemassangan dioda pada suatu rangkaian sebagai berikut: Gambar 12. Cara Pemasangan Dioda

Gambar 11. susunan dan symbol dioda. Sebagai contoh pemassangan dioda pada suatu rangkaian sebagai berikut: Gambar 12. Cara Pemasangan Dioda 4.4. Dioda Dioda atau diode adalah sambungan bahan p-n yang berfungsi terutama sebagai penyearah. Bahan tipe-p akan menjadi sisi anode sedangkan bahan tipe-n akan menjadi katode. Bergantung pada polaritas

Lebih terperinci

Bahan Listrik. Sifat Listrik Bahan

Bahan Listrik. Sifat Listrik Bahan Bahan Listrik Sifat Listrik Bahan Jenis Bahan / Material: 1.Murni unsur - logam (Fe, Hg) - nonlogam [C (grafit, intan), Si, S] 2.Senyawa - oksida / keramik (tanah liat, SiO 2 ) - polimer (kayu, karet,

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 3 KOMPONEN ELEKTRONIKA. Create : Defi Pujianto, S,Kom

PERTEMUAN KE 3 KOMPONEN ELEKTRONIKA. Create : Defi Pujianto, S,Kom PERTEMUAN KE 3 KOMPONEN ELEKTRONIKA Create : Defi Pujianto, S,Kom Resistor Merupakan kokponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur serta menghambat arus listrik Resistor di bagi menjadi dua yaitu

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL SEMIKONDUKTOR OLEH: KELOMPOK III. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin 2011/2012

KUMPULAN SOAL SEMIKONDUKTOR OLEH: KELOMPOK III. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin 2011/2012 Tugas Material Elektro Teknik KUMPULAN SOAL SEMIKONDUKTOR OLEH: KELOMPOK III Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin 2011/2012 PUTU NOPA GUNAWAN ( D411 10 009) 1. Urutkan unsure semikonduktor

Lebih terperinci

BAB III KOMPONEN ELEKTRONIKA

BAB III KOMPONEN ELEKTRONIKA BAB III KOMPONEN ELEKTRONIKA Komponen elektronika dapat dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Komponen Pasif: merupakan komponen yang dapat bekerja tanpa sumber tegangan. a. Resistor b. Kapasitor c. Induktor 2. Komponen

Lebih terperinci

TK 2092 ELEKTRONIKA DASAR

TK 2092 ELEKTRONIKA DASAR TK 2092 ELEKTRONIKA DASAR MATERI : DIODA Gita Indah Hapsari TK2092 Elektronika Dasar END Materi 6 : Dioda Memberikan pengetahuan dasar mengenai beberapa hal berikut : 1. Karakteristik Dioda 2. Jenis Dioda

Lebih terperinci

APLIKASI PLC PADA PENGENDALIAN MESIN BOR OTOMATIS DENGAN SISTEM MONITORING BERBASIS VISUAL BASIC 6.0

APLIKASI PLC PADA PENGENDALIAN MESIN BOR OTOMATIS DENGAN SISTEM MONITORING BERBASIS VISUAL BASIC 6.0 APLIKASI PLC PADA PENGENDALIAN MESIN BOR OTOMATIS DENGAN SISTEM MONITORING BERBASIS VISUAL BASIC 6.0 JUNIMAR TIKA AFFITRI 5223050346 ANGGI NURSANTI 5223053214 Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi salah

Lebih terperinci

KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA. Prakarya X

KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA. Prakarya X KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA Prakarya X Ukuran Komponen Elektronika Komponen Elektronika? Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing

Lebih terperinci

RESISTOR, TRANSISTOR DAN KAPASITOR

RESISTOR, TRANSISTOR DAN KAPASITOR RESISTOR, TRANSISTOR DAN KAPASITOR Resistor Yang pertama kali akan kita bahas adalah resistor. Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam

Lebih terperinci

KOMPONEN AKTIF. Resume Praktikum Rangkaian Elektronika

KOMPONEN AKTIF. Resume Praktikum Rangkaian Elektronika Resume Praktikum Rangkaian Elektronika 1. Pertemuan kesatu Membahas silabus yang akan dipelajari pada praktikum rangkaian elektronika. Membahas juga tentang komponen-komponen elektronika, seperti kapasitor,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM III DAN IV KARAKTERISTIK DIODA DAN TRANSFORMATOR

LAPORAN PRAKTIKUM III DAN IV KARAKTERISTIK DIODA DAN TRANSFORMATOR LAPORAN PRAKTIKUM III DAN IV KARAKTERISTIK DIODA DAN TRANSFORMATOR Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Elektronika Dibimbing oleh Bapak I Made Wirawan, S.T., S.S.T, M.T. Asisten Praktikum: Muhammad Arif

Lebih terperinci

Mengukur Kuat Arus dan Beda Potensial Listrik Konsep Arus Listrik dan Beda Potensial Listrik

Mengukur Kuat Arus dan Beda Potensial Listrik Konsep Arus Listrik dan Beda Potensial Listrik LISTRIK DINAMIS Daftar isi Mengukur Kuat Arus dan Beda Potensial Listrik Hukum Ohm Hambatan kawat penghantar Penghantar listrik Hukum Kirchoff Rangkaian Seri Rangkaian Paralel Rangkain campuran Keluar

Lebih terperinci

3.1 Pendahuluan Dioda mempunyai dua kondisi atau state: - Prategangan arah maju - Prategangan arah mundur

3.1 Pendahuluan Dioda mempunyai dua kondisi atau state: - Prategangan arah maju - Prategangan arah mundur BAB III Rangkaian Doda Dan Aplikasi 3.1 Pendahuluan 3.2 Metoda Grafis 3.2.1 Analisa Rangkaian DC 3.2.2 Analisa Rangkaian AC 3.3 Metoda Dengan Model 3.3.1 Penggunaan Aproksimasi 3.3.2 Contoh-Contoh Penerapan

Lebih terperinci

Pengenalan Komponen dan Teori Semikonduktor

Pengenalan Komponen dan Teori Semikonduktor - 1 Pengenalan Komponen dan Teori Semikonduktor Missa Lamsani Hal 1 SAP Pengelompokan bahan-bahan elektrik dari sifat-sifat listriknya. Pengertian resistivitas dan nilai resistivitas bahan listrik : konduktor,

Lebih terperinci

MATERIAL TEKNIK. 2 SKS Ruang B2.3 Jam Dedi Nurcipto, MT

MATERIAL TEKNIK. 2 SKS Ruang B2.3 Jam Dedi Nurcipto, MT MATERIAL TEKNIK 2 SKS Ruang B2.3 Jam 8.40-11.10 Dedi Nurcipto, MT dedinurcipto@dsn.dinus.ac.id Struktur Atom Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta elektron bermuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi didunia. Ilmu pengetahuan dan teknologi ini dimanfaatkan dan dikembangkan

Lebih terperinci

KRISTAL SEMIKONDUKTOR

KRISTAL SEMIKONDUKTOR KRISTAL SEMIKONDUKTOR A. Pengertian Semikonduktor merupakan bahan dengan konduktivitas listrik yang berada diantara isolator dan konduktor. Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini memang

Lebih terperinci

1. Semikonduktor dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu semikonduktor murni

1. Semikonduktor dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu semikonduktor murni Rangkuman. 1. Semikonduktor dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu semikonduktor murni (semikonduktor intrnsik) dan semikonduktor tak murni (semikonduktor ekstrinsik).. Semikoduktor intrinsik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Barium Stronsium Titanat (Ba x Sr 1-x TiO 3 ) BST merupakan kombinasi dua material perovskit barium titanat (BaTiO) dan stronsium titanat (SrTiO). Pada kedudukan A, kisi ABO

Lebih terperinci

Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya

Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing Komponen Elektronika tersebut

Lebih terperinci

SOAL UJIAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKARYA REKAYASA TEKNOLOGI (ELEKTRONIKA)

SOAL UJIAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKARYA REKAYASA TEKNOLOGI (ELEKTRONIKA) SOAL UJIAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKARYA REKAYASA TEKNOLOGI (ELEKTRONIKA) 1. Komponen elektronik yang berfungsi untuk membatasi arus listrik yang lewat dinamakan A. Kapasitor D. Transistor B. Induktor

Lebih terperinci

2 SINTESA MATERIAL SEMIKONDUKTOR BERBASIS BAHAN FERROELEKTRIK FILM Ba 0,55 Sr 0,45 TiO 3 (BST) Pendahuluan

2 SINTESA MATERIAL SEMIKONDUKTOR BERBASIS BAHAN FERROELEKTRIK FILM Ba 0,55 Sr 0,45 TiO 3 (BST) Pendahuluan 2 SINTESA MATERIAL SEMIKONDUKTOR BERBASIS BAHAN FERROELEKTRIK FILM Ba 0,55 Sr 0,45 TiO 3 (BST) 5 Pendahuluan Semikonduktor adalah bahan dasar untuk komponen aktif dalam alat elektronika, digunakan misalnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Muatan-muatan listrik yang bergerak akan menghasilkan arus listrik.

BAB II LANDASAN TEORI. Muatan-muatan listrik yang bergerak akan menghasilkan arus listrik. BAB II LANDASAN TEORI II.1 Arus Listrik Muatan-muatan listrik yang bergerak akan menghasilkan arus listrik. Satuan arus listrik adalah Ampere (A). Lebih tepatnya arus I didefenisikan sebagai laju pergerakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AT89S51 hanya memerlukan tambahan 3 kapasitor, 1 resistor dan 1

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AT89S51 hanya memerlukan tambahan 3 kapasitor, 1 resistor dan 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi AT89S51 Mikrokontroler AT89S51 hanya memerlukan tambahan 3 kapasitor, 1 resistor dan 1 kristal serta catu daya 5 Volt. Kapasitor 10 mikro-farad dan resistor 10 Kilo Ohm

Lebih terperinci

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1995

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1995 ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1995 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Sebuah pita diukur, ternyata lebarnya 12,3 mm

Lebih terperinci

Dwi Sudarno Putra Topik Pengertian Symbol Karakteristik Jenis Dioda Dioda Signal Dioda Proteksi Relay Dioda Rectifier Penyearah ½ Gelombang Penyearah Gelombang Penuh LED Dioda Zener email : dwisudarnoputra@gmail.com

Lebih terperinci

SEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE

SEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE SEMIKONDUKTOR Komponen Semikonduktor Di dunia listrik dan elektronika dikenal bahan yang tidak bisa mengalirkan listrik (isolator) dan bahan yang bisa mengalirkan listrik (konduktor). Gbr. 1. Tingkatan

Lebih terperinci

TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET

TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET 1. Sebuah kapasitor keping sejajar yang tebalnya d mempunyai kapasitas C o. Ke dalam kapasitor ini dimasukkan dua bahan dielektrik yang masing-masing tebalnya d/2 dengan konstanta

Lebih terperinci

MATERI II TINGKAT TENAGA DAN PITA TENAGA

MATERI II TINGKAT TENAGA DAN PITA TENAGA MATERI II TINGKAT TENAGA DAN PITA TENAGA A. Tujuan 1. Tujuan Umum Mahasiswa memahami konsep tingkat tenaga dan pita tenaga untuk menerangkan perbedaan daya hantar listrik.. Tujuan Khusus a. Mahasiswa dapat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LED (Light Emitting Diode) LED (Light Emitting Diode) adalah dioda yang memancarkan cahaya jika diberi tegangan tertentu. LED terbuat dari bahan semikonduktor tipe-p (pembawa

Lebih terperinci

Konduktor dan isolator

Konduktor dan isolator Konduktor dan isolator Arus listrik adalah nama yang diberikan untuk aliran elektronelektron (atau pembawa (carrier) muatan negatif). Elektronelektron berputar (to orbit) mengelilingi inti (nucleus) atom.

Lebih terperinci

Mengenal Sifat Material. Teori Pita Energi

Mengenal Sifat Material. Teori Pita Energi Mengenal Sifat Material Teori Pita Energi Ulas Ulang Kuantisasi Energi Planck : energi photon (partikel) bilangan bulat frekuensi gelombang cahaya h = 6,63 10-34 joule-sec De Broglie : Elektron sbg gelombang

Lebih terperinci

EFEK HALL. Laboratorium Fisika Material, Departemen Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya

EFEK HALL. Laboratorium Fisika Material, Departemen Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya EFEK HALL Novi Tri Nugraheni 1,Kiranti Nala Kusuma 1, Ratna Yulia Sari 2, Agung Sugiharto 3, Hanif Roikhatul Janah 4, Khoirotun Nisa 6, Ahmad Zusmi Humam 7. Laboratorium Fisika Material, Departemen Fisika

Lebih terperinci

Fisika EBTANAS Tahun 1996

Fisika EBTANAS Tahun 1996 Fisika EBTANAS Tahun 1996 EBTANAS-96-01 Di bawah ini yang merupakan kelompok besaran turunan A. momentum, waktu, kuat arus B. kecepatan, usaha, massa C. energi, usaha, waktu putar D. waktu putar, panjang,

Lebih terperinci

ALAT UKUR RADIASI. Badan Pengawas Tenaga Nuklir. Jl. MH Thamrin, No. 55, Jakarta Telepon : (021)

ALAT UKUR RADIASI. Badan Pengawas Tenaga Nuklir. Jl. MH Thamrin, No. 55, Jakarta Telepon : (021) ALAT UKUR RADIASI Badan Pengawas Tenaga Nuklir Jl. MH Thamrin, No. 55, Jakarta 10350 Telepon : (021) 230 1266 Radiasi Nuklir Secara umum dapat dikategorikan menjadi: Partikel bermuatan Proton Sinar alpha

Lebih terperinci

BAB 3 DASAR-DASAR ELEKTRONIKA

BAB 3 DASAR-DASAR ELEKTRONIKA BAB 3 DASAR-DASAR ELEKTRONIKA 3.1. Pendahuluan Sistem kelistrikan pada kendaraan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem-sistem penting yang menunjang kerja dari suatu kendaraan. Sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Keras ( Hardware) Dalam pembuatan tugas akhir ini diperlukan penguasaan materi yang digunakan untuk merancang kendali peralatan listrik rumah. Materi tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB II DASAR THERMOELECTRIC GENERATOR

BAB II DASAR THERMOELECTRIC GENERATOR BAB II DASAR THERMOELECTRIC GENERATOR 2. 1. Konsep Thermoelectric Modul thermoelectric yaitu alat yang mengubah energi panas dari gradien temperatur menjadi energi listrik atau sebaliknya dari energi listrik

Lebih terperinci

BAB 8 ALAT UKUR DAN PENGUKURAN LISTRIK

BAB 8 ALAT UKUR DAN PENGUKURAN LISTRIK BAB 8 ALAT UKUR DAN PENGUKURAN LSTRK 9.1 Bahan Semikonduktor Dalam pengetahuan bahan teknik listrik dikenal tiga jenis material, yaitu bahan konduktor, bahan semikonduktor, dan bahan isolator. Bahan konduktor

Lebih terperinci