PANDUAN PELAKSANAAN UJI COBA (TRY OUT) UJI KOMPETENSI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (UKSKMI) TAHUN 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PANDUAN PELAKSANAAN UJI COBA (TRY OUT) UJI KOMPETENSI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (UKSKMI) TAHUN 2014"

Transkripsi

1 PANDUAN PELAKSANAAN UJI COBA (TRY OUT) UJI KOMPETENSI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (UKSKMI) TAHUN 2014 PANITIA NASIONAL UJI COBA UJI KOMPETENSI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (UKSKMI) DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOPEMBER 2014

2 Pelaksanaan Uji Coba UKSKMI Didukung Oleh:

3 Kata Pengantar Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat- Nya kami gabungan dari profesi kesehatan mayarakat dan pemangku kepentingan institusi pendidikan tinggi kesehatan masyarakat dapat bersama-sama menjadi satu dalam kepanitian uji coba (try out) uji kompetensi nasional untuk Program Sarjana Kesehatan Masyarakat. Kesadaran akan pentingnya uji kompetensi secara nasional telah muncul dalam profesi tenaga kesehatan masyarakat sebagai bagian dari proses kredensialing (uji kelayakan). Berbagai praktik baik (best practice) tentang uji kompetensi nasional dan internasional menjadi landasan prosedur penyelenggaraan penyelenggaraan uji coba uji kompetensi ini. Panduan pelaksanaan uji coba Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (UKSKMI) tahun 2014 dimaksudkan untuk memberikan pedoman kepada panitia dan semua komponen yang terlibat dalam pelaksanaan uji coba uji kompetensi. Panduan ini berisi tentang tugaspanitia, berbagai standard dan tata cara ujian. Diharapkan buku panduan ini dapat meningkatkan keseragaman dan kualitas penyelengenggaraan uji coba uji kompetensi yang diselenggarakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang membantu dan mendukung persiapan dan pelaksanaan uji coba uji kompetensi yang akan diselenggarakan pada tanggal 6 Desember 2014 Kami menyadari masih banyak aspek yang harus diperbaiki dalam persiapan dan pelaksanaan uji coba uji kompetansi yang akan dilakukan. Oleh karena itu saran dan masukan dari banyak pihak sangat kami harapkan untuk perbaikan proses penyelenggaraan kegiatan ke depan. Semoga uji coba uji kompetensi dapat memberi masukan dan memberi pembelajaran yang baik bagi rencana penyelenggaraan uji kompetensi bagi sarjana kesehatan masyarakat di Indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas dan relevansi kompetensi tenaga kesehatan bagi kepentingan kesehatan masyarakat Indonesia. Jakarta, Nopember 2014 Ketua Panitia, dr. Agustin Kusumayati, MSc, Ph.D

4 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 5 II. TUGAS DAN WEWENANG PANITIA... 7 A. Penanggung Jawab... 7 B. Ketua dan Wakil Ketua... 7 C. Bendahara... 7 D. Divisi Pengelolaan Materi Uji... 8 E. Divisi Pengelolaan Ujian... 9 F. Sekretariat... 9 III. PRA UJI KOMPETENSI...,, A. Pendaftaran Peserta Uji Coba Uji Kompetensi,, B. Syarat Tempat Uji Coba Uji Kompetensi C. Komponen Petugas Uji Coba Uji Kompetensi IV. PENGELOLAAN ADMINISTRASI UJI KOMPETENSI.,, A. Perangkat Kepesertaan..., B. Perangkat Pengawas..., C. Perangkat Materi Uji...,, V. PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI...,, A. Briefing Pengawas Pusat..., B. Pemberangkatan Pengawas Pusat..., C. Briefing Perangkat Pengawas di TUK D. Briefing bagi Peserta Uji..., E. Pelaksanaan Uji Coba Uji Kompetensi..., VI. PENGELOLAAN HASIL UJI KOMPETENSI..., A. Pemusnahan Buku Soal..., B. Pengolahan Hasil Uji..., C. Penentuan Nilai Batas Lulus (Standard Setting)..., D. Pengumuman Hasil dan Umpang Balik Hasil Uji..., Hal. VII. TINDAK LANJUT HASIL UJI COBA UJI KOMPETENSI VIII. SISTEM PENJAMINAN MUTU A. Koordinasi...,, B. Monitoring C. Evaluasi IX. JADWAL UJI COBA UJI KOMPETENSI ,,,... 25

5 I. PENDAHULUAN Tenaga kesehatan memiliki peran penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar mampu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat. Dibutuhkan tenaga kesehatan yang kompeten dan berdedikasi dalam jumlah dan sebaranyang baik untuk dapat menjalankan peran dan fungsinya secara optimal. Peningkatan kualitas pendidikan tenaga kesehatan adalah salah satu langkah strategis untuk meningkatkan ketersediaan tenaga kesehatan berkualitas dan memiliki kompetensi yang relevan untuk menjalankan system pelayanan kesehatan. Salah satu upaya untuk mendorong percepatan peningkatan dan pemerataan kualitas pendidikan tenaga kesehatan adalah dengan meningkatkan kendali mutu lulus pendidikan. Uji kompetensi nasional adalah salah satu cara efektif untuk meningkatkan proses pendidikan dan menajamakan pencapaian fokus kompetensi sesuai dengan standar kompetensi yang diperlukan. Tujuan dari uji kompetensi adalah memberikan pengakuan atas kompetensi lulusan sarjana kesehatan masyarakat. Pengakuan kompetensi harus didasarkan pada penguasaan lulusan terhadap kompetensi lulusan dan kompetensi kerja untuk dapat menjamin kualitas pelayanan penyelenggaraan kesehatan atau keselamatan pasien. Selain hal tersebut, uji kompetensi nasional dapat dijadikan sebagai bagian dari penjaminan mutu pendidikan. Berdasarkan pada UU Nomor 12 Tahun 2012 pasal 44 telah dijelaskan tentang kewenangan pemberian sertifikat kompetensi, namun belum dijelaskan mekanisme proses sertifikasinya. Untuk itu Pemerintah berkewajiban menyediakan standar sistem uji kompetensi yang berlaku secara nasional untuk menjamin mutu pelaksanaan uji kompetensi. Terkait dengan upaya ini, Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat (AIPTKMI) dan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) telah bersepakat untuk mengimplementasikan sistem penjaminan mutu eksternal pada seluruh institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat (PT Kesmas) melalui penerapan Uji Kompetensi bagi lulusan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (UKSKMI) yang diselenggarakan secara nasional sesuai standar LPUK Tenaga Kesehatan. Dalam hal pengorganisasian kegiatan UKSKMI, saat ini telah terbentuk Komite Nasional Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (UKSKMI) yang ditetapkan oleh Asosiasi Institusi Penyeleggara Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI) dan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia berdasarkan. Komite ini diharapkan juga sebagai pihak bertugas melakukan planning, organizing, actuating dan controling (POAC) kegiatan uji kompetensi yang secara bertahap akan diimplementasikan mulai tahun Adapun untuk pengawasan penyelenggaraan uji kompetensi nantinya dilakukan oleh Inspektorat Jenderal dan Majelis Tenaga KesehatanIndonesia (MTKP) sesuai kewenangan masing-masing. Dalam rangka penerapan UKSKMI, maka Komite Nasional UKSKMI telah menyusun Naskah Akademik dan Blueprint UKSKMI, serta telah disepakati pada akhir 2014 akan dilakukan kegiatan uji coba UKSKMI sebagai tahapan awal implementasi uji kompetensi bagi lulusan Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) di Indonesia. Uji coba UKSKMI akan dilaksanakan dalam bentuk knowledge based test (KBT) menggunakan metode PBT (Paper based test) yang dilakukan secara nasional dengan melibatkan seluruh

6 Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat (PT Kesmas) anggota AIPTKMI. Untuk mengorganisir pelaksanaan kegiatan uji coba ini telah dibentuk Panitia Nasional Uji Coba Uji Kompetensi sesuai SK bersama antara AIPTKMI dan IAKMI Nomor: 001/SK/IAKMI-AIPTKMI/X/2014 tentang Penetapan Panitia Nasional Uji Coba Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia. Panitia Nasional Uji Coba Uji Kompetensi dengan fasilitasi HPEQ Project telah mempersiapkan pelaksanaan uji coba UKSKMI, diantaranya berupa kegiatan pengembangan soal uji kompetensi dan pengorganisasian kegiatan pendaftaran peserta dan pelaksanaan ujian. Dalam kaitannya dengan kegiatan pengembangan soal, maka dilakukan serangkaian pelatihan pembuatan dan pengelolaan soal uji kompetensi untuk menghasilkan SDM pengelola memiliki kredibilitas yang tinggi dan soal uji yang berkualitas yang memenuhi aspek tinjauan sesuai Blueprint UKSKMI. Proses penelaahan soal (item review dan panel expert) di tingkat nasional terhadap soal-soal untuk uji kompetensi juga dilakukan, demikian halnya dengan pelatihan Item Banking Administrator (IBA) bagi para calon pengelola bank soal, baik di tingkat nasional maupun regional dengan menggunakan Sistem Aplikasi Pengelolaan Bank Soal Nasional (SIPENA). Mengingat pelaksanaan uji coba UKSKMI membutuhkan banyak tahapan dan melibatkan pihak/institusi dengan lingkup nasional, maka sangat dibutuhkan satu Pedoman Pelaksanaan Uji Coba (Try Out) Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (UKSKMI) sebagai acuan Panitia Nasional, institusi pendidikan asal peserta dan peserta serta pihak lain yang terlibat. Dalam panduan ini diuraikan tahapan pelaksanaan uji kompetensi mulai pra-uji, pelaksanaan uji dan paska uji coba, peran dan fungsi serta kewajiban dan tanggung jawab dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) dari setiap tahap penyelenggaraan uji coba uji kompetensi. Panduan pelaksanaan ini hanya berlaku untuk pelaksanaan uji coba uji kompetensi bagi mahasiswa program Sarjana Kesehatan Masyarakat tahun 2014.

7 II. TUGAS DAN WEWENANG PANITIA Kegiatan Uji Coba UKSKMI dikoordinir oleh Panitia Nasional yang dibentuk atas prakarsa Asosiasi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI) dan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) serta didukung oleh Health Professional Education Quality (HPEQ) Project Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Adapun struktur organisasi dari Panitia Nasional Uji Coba UKSKMI meliputi unsurunsur berikut ini. A. Penanggung Jawab Tugas pokok dan fungsinya: 1. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian anggota panitia 2. Mengesahkan program panitia 3. Mengarahkan kerja Panitia 4. Mengevaluasi kinerja panitia 5. Membangun kemitraan kepada seluruh pemangku kepentingan 6. Menetapkan biaya ujian dan sumber pembiayaannya 7. Mengesahkan laporan penyelenggaraan B. Ketua dan Wakil Ketua Tugas pokok dan fungsinya: 1. Membuat program kerja panitia 2. Mengusulkan satuan biaya uji kompetensi kepada pengarah 3. Mengelola pelaksanaan uji kompetensi sesuai standar kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat. 4. Menentukan kriteria TUK 5. Menetapkan TUK 6. Menetapkan kriteria Penanggung Jawab Lokasi (PJL) TUK, Pengawas Pusat dan Pengawas Lokal serta Petugas Administrasi TUK 7. Menetapkan Penanggung Jawab Lokasi (PJL) TUK, Pengawas Pusat, Pengawas Lokal, Admin TUK serta Petugas Administrasi TUK 8. Menetapkan peserta dan lokasi TUK 9. Menetapkan nilai batas lulus 10. Menetapkan atau membatalkan pelaksanaan uji coba uji kompetensi C. Bendahara Tugas pokok dan fungsinya: 1. Menyusun standar satuan biaya untuk pelaksanaan uji coba uji kompetensi 2. Menetapkan standar akuntansi dan keuangan yang akuntabel 3. Mengelola keuangan uji kompetensi sesuai standar biaya yang berlaku 4. Membayarkan biaya kepanitiaan uji kompetensi dan unsur pelaksana lainnya 5. Menyiapkan dana untuk keperluan pengembangan materi uji coba uji kompetensi

8 6. Menyiapkan dana untuk keperluan penyiapan perangkat uji coba uji kompetensi 7. Menyiapkan dana untuk keperluan ujian 8. Menyusun dan menyampaikan laporan tertulis tentang penggunaan biaya uji coba uji kompetensi kepada Pengarah pada akhir periode kepanitiaan D. Divisi pengelolaan materi uji 1. Subdivisi Item Bank Administration (IBA) Tugas pokok dan fungsinya: a. Menjamin tersedianya materi uji coba uji kompetensi yang sesuai dengan standar kompetensi b. Memilih soal sesuai blue print dengan menggunakan aplikasi setter Sipena c. Melakukan editing dan proofreading buku set soal d. Menjaga kerahasiaan soal 2. Subdivisi Set dan Mutu Perangkat Uji Tugas pokok dan fungsinya: a. Menentukan spesifikasi keperluan untuk penyiapan materi uji (percetakan, keperluan ATK, pengemasan) b. Merencanakan jadwal penyiapan perangkat uji (percetakan) c. Menjamin mutu proses penyiapan perangkat uji (buku soal & lembar jawaban komputer) d. Menyiapkan berkas administrasi untuk keperluan uji: Berita acara (pembukaan perangkat uji, pelaksanaan uji, pengemasan (packing) materi uji, penghancuran berkas soal) Daftar hadir (peserta, pengawas, serta panitia lain) untuk briefing dan ujian sesuai ruangan dan TUK Kuesioner evaluasi ujian (pengawas lokal, ruangan, uji kompetensi) e. Meyakinkan bahwa perangkat uji dikemas sesuai pelaksanaan (ruangan, tempat lokasi ujian, kota, provinsi, regional/wilayah). f. Menjamin bahwa perangkat soal yang sudah dikemas diserahkan kepada Divisi Pelaksana Ujian g. Menjaga kerahasiaan soal selama proses penggandaan dan distribusi 3. Subdivisi Pengolahan Hasil Uji Tugas pokok dan fungsinya: a. Merencanakan jadwal pengolahan jawaban peserta uji hingga pengumuman hasil uji b. Menerima perangkat uji pasca ujian dari Divisi Pelaksana Ujian c. Melakukan proses pengolahan lembar jawaban peserta uji (scanning lembar jawaban komputer) d. Memastikan hasil jawaban tidak merugikan peserta uji e. Menyelenggarakan proses penentuan nilai batas lulus (standard setting) uji kompetensi f. Menyiapkan laporan hasil ujian setiap peserta dan institusi (print out maupun on-line)

9 g. Menyiapkan laporan nilai hasil uji kompetensi h. Menyerahkan keseluruhan data hasil ujian kepada Ketua Panitia E. Divisi pengelolaan ujian Tugas pokok dan fungsinya: Mengembangkan sistem pelaksanaan uji kompetensi yang akuntabel, transparan, terpercaya dan memenuhi standar penjaminan mutu; Melaksanakan uji kompetensi sesuai aturan yang berlaku Menyerahkan data kepesertaan dan sumber daya ujian kepada Ketua Panitia 1. Sub divisi Pendaftaran Peserta Uji Tugas pokok dan fungsinya: a. Mengkoordinasikan registrasi peserta dengan institusi asal peserta b. Menerima registrasi peserta dan institusi asal peserta b. Melakukan validasi registrasi peserta sesuai ketentuan yang berlaku c. Mengeluarkan daftar peserta uji coba uji kompetensi d. Menyampaikan daftar peserta uji coba uji kompetensi kepada Subdivisi Set dan Mutu Perangkat Uji e. Melakukan dokumentasi berkas peserta uji coba uji kompetensi f. Menyerahkan seluruh data kepesertaan kepada Ketua Panitia 2. Sub divisi Sumberdaya dan Pengelola uji Tugas pokok dan fungsinya: a. Mengusulkan tempat uji kompetensi (TUK) sesuai kriteria yang telah ditentukan b. Mengusulkan pengawas pusat dan/atau koordinator pengawas pusat sesuai kriteria yang telah ditentukan serta penugasan TUK-nya untuk setiap periode ujian c. Menetapkan jumlah pengawas lokal di setiap TUK sesuai kriteria yang telah ditentukan d. Mengkoordinasikan penyiapan dan pelaksanaan ujian di TUK (ruangan, pengawas lokal, koordinator TUK dengan institusi TUK) e. Menyelenggarakan briefing pengawas pusat f. Menyerahkan berkas ujian kepada pengawas pusat dan atau koordinator g. Menjamin tersedianya transportasi dan akomodasi pengawas pusat dari tempat asal, tempat briefing, TUK, tempat pengembalian berkas ujian dan kembali lagi ke tempat asal. h. Mengkoordinasikan penerimaan berkas ujian dari pengawas pusat i. Menyerahkan berkas ujian kepada Subdivisi Pengolahan Hasil Uji j. Melakukan rekapitulasi kehadiran peserta dan berita acara ujian k. Menyiapkan laporan ujian dari segi teknis pelaksanaan F. Sekretariat Tugas pokok dan fungsinya: a. Menyusun sistem pengelolaan administrasi dan dokumentasi kepanitiaan

10 b. Melakukan korespondensi dengan lembaga lain c. Melakukan koordinasi dengan Ketua Divisi dalam pelaksanaan tugas d. Membuat program kerja bersama Ketua Panitia dan Ketua Divisi e. Merancang agenda rapat dan notulensi hasil rapat f. Menindaklanjuti hasil rapat g. Bekerjasama dengan Ketua Panitia dan Ketua Divisi dalam penyusunan laporan h. Mengelola pengadaan barang dan jasa bahan penunjang pelaksanaan ujian i. Mengatur keberangkatan, kedatangan dan akomodasi pengawas pusat j. Mengurus administrasi persuratan untuk kepentingan uji coba uji kompetensi k. Mengkoordinasi pengurusan ATK untuk keperluan uji coba uji kompetensi l. Bekerjasama dengan bendahara membantu kelancaran administrasi keuangan dan proses pembayaran m. Menyiapkan laporan pelaksanaan uji coba uji kompetensi pada akhir periode ujian

11 III. PRA UJI KOMPETENSI Persiapan pra uji coba uji kompetensi dilakukan oleh Panitia Nasional dengan melakukan kompilasi data calon peserta uji coba uji kompetensi. Data calon peserta uji coba diperoleh dari perguruan tinggi dan swasta anggota Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI). Data calon peserta uji setelah dilakukan kompilasi, verifikasi dan validasi, kemudian diumumkan melalui web site Selain proses pendataan peserta, dilakukan pula pemetaan institusi pendidikan asal peserta uji coba uji kompetensi untuk menetapkan tempat uji kompetensi (TUK) dan penetapan komponen uji yaitu Pengawas Pusat (PP), Pengawas Lokal (PL), Penanggung Jawab Lokasi (PJL) dan Tenaga Administrasi TUK, serta menyusun tempat tugas dari setiap komponen uji dan pengadaan kelengkapan perangkat uji. A. Pendaftaran Peserta Uji Coba Uji Kompetensi Ketentuan umum pendaftaran: 1. Proses pendaftaran peserta ke Panitia Nasional Uji Coba UKSKMI tidak dilakukan secara individu, tetapi secara kolektif oleh Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat (PT Kesmas) di tempat calon peserta mendaftar. 2. Semua institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat (PT Kesmas) anggota AIPTKMI dapat menerima pendaftaran calon peserta, baik yang berasal dari peserta didiknya maupun dari institusi PT Kesmas lain. 3. Pendaftaran peserta di tiap Institusi PT Kesmas dikoordinir oleh wakil ketua prodi kesmas atau pembantu/wakil dekan FKM bidang akademik. 4. Pendaftaran peserta dibuka mulai tanggal 3 sampai 10 November Pembekalan teknis tentang pelaksanaan ujian kepada peserta, panitia dan pengawas lokal akan dilakukan pada tanggal 5 Desember 2014 (H-1) bertempat di Tempat Ujian Kompetensi (TUK) Syarat kepesertaan uji coba uji kompetensi: 1. Peserta tercatat sebagai mahasiswa aktif minimal sedang menempuh semester 7 (tujuh) atau telah menyelesaikan minimal 130 SKS atau merupakan lulusan SKM tahun Institusi PT Kesmas asal peserta telah terdaftar di PDPT. 3. Peserta telah terdaftar secara kolektif di salah satu PT Kesmas anggota AIPTKMI dan datanya telah dikirim melalui ke Panitia Nasional UKSKMI. 4. Bersedia memenuhi dan mematuhi syarat/ketentuan yang ditetapkan panitia. Proses pendataan dan pendaftaran: 1. Pendataan calon peserta dilakukan oleh PTN/PTS Kesmas anggota AIPTKMI. 2. PTN dan PTS mengirimkan data dalam bentuk soft copy dan hard copy sesuai template yang dibuat oleh Panitia Nasional. 3. Bagian pendaftaran di PTN/PTS dan Panitia Nasional melakukan verifikasi dan validasi data calon peserta sebelum diumumkan melalui website. 4. Panitia Nasional mengumumkan Daftar Peserta dan Tempat Uji Kompetensi (TUK) setelah diverifikasi dan divalidasi melalui website di pada tanggal 20 November 2014.

12 5. Panitia Nasional mencetak kartu tanda peserta, kartu uji, daftar hadir peserta dan daftar penerimaan kartu tanda peserta. B. Syarat Tempat Uji Coba Uji Kompetensi 1. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh Institusi Perguruan Tinggi Kesmas yang ditunjuk sebagai Tempat Uji kompetensi (TUK) adalah: a. Memiliki ruang uji yang secara keseluruhan mampu menampung minimum 150 peserta uji. b. Semua ruang uji berada dalam satu lokasi, sehingga mudah di monitor. c. Ruang ujian dapat digunakan sejak H-1 (Tanggal 5 6 Desember 2014). d. Syarat fasilitas ruang uji lain : Ukuran tiap ruang uji yang dapat menampung minimum 25 peserta atau kelipatannya dengan pengaturan tempat duduk peserta uji dilakukan sedemikian rupa dengan jarak minimal satu meter ke depan, belakang dan ke samping kiri dan kanan dengan peserta uji lainnya. Kursi diberi nomor berurutan secara mengular seperti pada gambar berikut: Ruang uji harus tenang dan memiliki pencahayaan yang cukup terang. Ruang uji dilengkapi sarana pendingin ruangan dan/ atau ventilasi yang cukup. Ruang uji yang besar harus dilengkapi dengan sarana audio untuk membacakan pengumuman kepada peserta uji. Tempat duduk harus cukup nyaman dan memiliki meja untuk peserta mengisi lembar jawaban. Tersedia penunjuk waktu yang bisa dilihat oleh seluruh peserta serta papan tulis atau flipchart untuk menuliskan hal-hal yang diperlukan. Terdapat penunjuk arah menuju ruang uji yang informatif dan dapat dipahami peserta uji. Terdapat kamar kecil/toilet di dekat ruang uji. Terdapat tempat yang cukup luas di ruang uji untuk menyimpan barang pribadi peserta.

13 e. Institusi TUK menyediakan ruang khusus untuk briefing panitia dan peserta uji (pada hari H-1 atau tanggal 5 Desember 2014) yang mampu menampung peserta uji (baik sebagian/bergilir atau keseluruhan) dan keberadaan ruangan terpisah dari ruang uji. 2. Komponen petugas uji di setiap TUK terdiri dari: a. Penanggung Jawab Lokasi (PJL) satu orang b. Pengawas Pusat (PP) c. Pengawas Lokal (PL) d. Petugas Administrasi 3. Penetapan TUK yang digunakan pada Uji Kompetensi dilakukan oleh Panitia Nasional memperhatikan kebutuhan dan efisiensi penyelenggaraan uji dan disertai dengan surat ke pimpinan institusi yang akan menjadi TUK. C. Komponen Petugas Uji Coba Uji Kompetensi 1. Pengawas Pusat (PP) a. Persyaratan PP adalah sebagai berikut : 1) Dosen bidang kesehatan masyarakat. 2) Memiliki jenjang pendidikan minimal Master/Magister. 3) Calon PP ditetapkan oleh Panitia Nasional diprioritaskan yang pernah mengikuti pelatihan item review. 4) Bersedia menandatangani pakta integritas pelaksanaan uji coba uji kompetensi. 5) Wajib mengikuti pelatihan PP dan menghadiri briefing yang diselenggarakan dengan menggunakan standar LPUK-Nakes. b. Rasio PP terhadap peserta uji: Tiap 1 PP maksimum mengawasi 150 peserta uji per sesi uji. c. Tugas PP : 1) Sebagai penanggung jawab penyelenggaraan uji di TUK. 2) Memastikan TUK telah sesuai dengan pedoman dan siap digunakan. 3) Memimpin briefing peserta uji, PJ Lokasi, Pengawas Lokal (PL) dan Tenaga Admnistrasi. 4) Mengawasi distribusi kartu tanda peserta uji. 5) Membawa dan menjaga materi uji yang diterima dari Panitia Nasional. 6) Menyaksikan pembukaan segel koper tempat materi uji oleh PJ Lokasi, dengan disaksikan oleh 2 orang perwakilan peserta uji. 7) Mendistribusikan buku soal kepada Pengawas Lokal sesuai pembagian tugas masingmasing. 8) Memandu peserta mengisi LJK (Lembar Jawaban Kerja). 9) Berkoordinasi dengan PJ Lokasi dan pengawas lokal untuk memantau seluruh penyelenggaraan uji 10) Mengisi berita acara, yang terdiri atas: Berita acara pembukaan segel materi uji. Berita acara pelaksanaan uji (mencatat seluruh kejadian yang baik maupun yang tidak baik yang terjadi selama uji berlangsung). 11) Memantau pengisian daftar hadir peserta yang dilakukan oleh pengawas lokal(pl). 12) Mempersilahkan peserta untuk memulai mengerjakan soal uji sesuai waktu yang ditentukan (time keeper).

14 13) Secara khusus melakukan hal berikut: Memantau pengembalian buku soal yang tidak terpakai ke dalam amplop yang telah disediakan untuk disimpan ke dalam koper/dus materi uji. Mengingatkan sisa waktu uji pada menit ke 60, 30 dan 10 terakhir Mengawasi pengembalian, pengecekan dan pengemasan (packing) buku soal oleh masing-masing pengawas lokal. Mengawasi pengembalian, penghitungan dan penyusunan LJK oleh masingmasingpl. Memastikan materi uji yang telah digunakan tersegel dengan baik. 14) Memerintahkan peserta untuk berhenti mengerjakan soal ketika waktu telahhabis 15) Bertanggung jawab untuk mengembalikan materi uji ke lokasi yang telah ditentukan oleh Panitia Nasional. 2. Penanggung Jawab Lokasi (PJL) a. Persyaratan PJL adalah sebagai berikut: 1) Dosen pada program studi Sarjana Kesehatan Masyarakat. 2) Diusulkan oleh pimpinan institusi tempat uji dilaksanakan. 3) Bersedia menandatangani pakta integritas pelaksanaan uji kompetensi. b. Rasio PJL : TUK Tiap 1 TUK dipimpin oleh seorang PJL c. Pengusulan dan penetapan PJL: 1) Institusi pendidikan tempat uji mengusulkan calon PJL ke Panitia Nasional dilengkapi dengan CV yang bersangkutan. 2) Panitia Nasional melakukan verifikasi calon PJL. 3) Panitia Nasional menetapkan PJL. d. Tupoksi Penanggung Jawab Lokasi (PJL): 1) Mengkoordinir penyelenggaraan (persiapan, pelaksanaan dan pasca) ujian di TUK pada aspek penunjang (prasarana dan sarana) sesuai dengan persyaratan. 2) Menyampaikan laporan jumlah sesi ujian, jumlah ruangan yang akan digunakan beserta jumlah peserta uji pada masing-masing ruangan di TUK kepada Panitia Nasional selambatnya 10 (sepuluh) hari sebelum pelaksanaan uji. 3) Menyampaikan laporan kesiapan penyelenggaraan uji, meliputi kesiapan ruang uji dan pengawas lokal (PL) kepada Panitia Nasional selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan uji. 4) Bertanggung jawab dalam persiapan ruang ujian (denah ruang, identitas ruang, nomor meja uji), dan hal lain yang dianggap perlu untuk persiapan ruang uji. 5) Menerima dan membuka segel koper materi uji dengan disaksikan oleh PP, PL dan 2 (dua) orang peserta ujian. 6) Mengisi berita acara pembukaan segel koper materi uji. 7) Mendistribusikan materi uji kepada PL. 8) Menerima kembali materi uji yang telah digunakan maupun yang tidak digunakan dari PL. 9) Menyegel koper materi uji dengan disaksikan oleh PP, PL dan 2 (dua) orang peserta ujian. 10) Mengisi berita acara penyegelan koper yang berisi materi uji.

15 11) Menyerahkan koper materi ujian yang telah disegel kepada PP. 12) Bertanggung jawab terhadap keamanan dan ketertiban ujian. 13) Bertanggung jawab dalam menyiapkan sistem serta mekanisme penyimpanan barangbarang pribadi peserta uji yang tidak boleh/dilarang dipergunakan selama di ruang karantina dan ruang uji. 14) Menjamin kelancaran pelaksanaan teknis ujian. 3. Pengawas Lokal (PL) a. Persyaratan PL adalah sebagai berikut : 1) Dosen di bidang pendidikan kesehatan masyarakat. 2) PL berasal dari institusi PT Kesmas yang ditunjuk menjadi TUK dan/atau PT Kesmas lain yang tergabung dalam satu TUK yang pembagiannya ditentukan secara proposional 3) Memiliki jenjang pendidikan minimal master/magister 4) Bersedia menandatangani pakta integritas pelaksanaan uji coba uji kompetensi. 5) Bersedia menghadiri briefing pada waktu yang telah ditentukan Panitia Nasional pada tanggal 5 Desember 2014 jam 8 waktu setempat. b. Rasio pengawas lokal peserta uji adalah 1 : 25 c. Pengusulan dan penetapan PL: 1) Panitia Nasional menentukan jumlah kebutuhan PL kepada PJL. 2) PJL mengusulkan kepada Panitia Nasional nama calon PL yang memenuhi persyaratan paling lambat tanggal 25 September ) Panitia Nasional menetapkan PL melalui Surat Keputusan Ketua Panitia. 4) Pada saat briefing PL harus menunjukkan surat tugas dari institusi pendidikan asal dan mengisi CV. d. Tugas PL: 1) Bekerjasama dengan PP dalam persiapan dan pelaksanaan uji. 2) Mengawasi distribusi kartu tanda peserta uji. 3) Membawa dan menjaga materi uji yang diterima dari panitia pelaksana uji. 4) Menyaksikan pembukaan segel materi uji oleh PJL, bersama dengan 2 orang perwakilan peserta uji. 5) Membagikan soal dan lembar jawaban untuk masing-masing peserta berdasarkan ketentuan dari PP. 6) Mengawasi peserta mengisi LJK (Lembar Jawaban Kerja). 7) Berkoordinasi dengan PJL dan PP untuk memantau seluruh penyelenggaraan uji. 8) Mengedarkan daftar hadir peserta uji sambil memeriksa kecocokan kartu identitas peserta (KTP, SIM, Pasport, Tanda Pengenal lain yang mencantumkan foto) dengan Kartu Peserta Uji dan Album Peserta Uji. 9) Mengawasi peserta uji yang menjadi tanggung jawabnya serta mengingatkan peserta untuk tidak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan peraturan. 10) Melaporkan kepada PP bila ditemukan perilaku peserta yang melanggar peraturan. 11) Mendampingi peserta yang ingin keluar ruangan uji dengan alasan yang dapat diterima selama uji kompetensi berlangsung. 12) Mengumpulkan, memeriksa kelengkapan serta menghitung jumlah buku soal dan LJK sesuai dengan jumlah peserta yang hadir, setelah uji kompetensi selesai dilaksanakan.

16 13) Menyusun buku soal dan LJK sesuai urutan. 14) Menyerahkan buku soal dan LJK yang telah lengkap dengan memasukkan serta menyegel ke dalam amplop yang tersedia. 15) Mengisi berita acara pelaksanaan uji di ruangan yang bersangkutan. 16) Membantu PJL untuk menyegel materi uji. 17) Bertanggung jawab untuk mengembalikan materi uji ke PJL. 4. Petugas Administrasi TUK a. Persyaratan Petugas Administrasi adalah sebagai berikut : 1) Dosen/Tendik/Staf Administrasi. 2) Calon Petugas Administrasi diusulkan oleh Penanggung Jawab Lokasi (PJL) ke Panitia Nasional 3) Petugas Administrasi berasal dari institusi PT Kesmas yang ditunjuk menjadi TUK dan/atau PT Kesmas lain yang tergabung dalam satu TUK yang pembagiannya ditentukan secara proposional 4) Memiliki jenjang pendidikan minimal Sarjana 5) Bersedia menandatangani pakta integritas pelaksanaan uji coba uji kompetensi. 6) Wajib menghadiri briefing pada waktu yang telah ditentukan Panitia Nasional pada tanggal 5 Desember 2014, jam 8 waktu setempat. b. Rasio Petugas Administrasi dan peserta uji adalah 1 : 50 c. Pengusulan dan penetapan Petugas Administrasi: 1) Panitia Nasional menentukan jumlah kebutuhan Tenaga Administrasi di tiap TUK. 2) PJL mengusulkan kepada Panitia Nasional nama calon Tenaga Administrasi yang memenuhi persyaratan paling lambat tanggal 25 September ) Panitia Nasional menetapkan Tenaga Administrasi melalui SK Ketua Panitia. 4) Pada saat briefing Admin harus menunjukkan surat tugas dari institusi pendidikan asal dan mengisi CV. d. Tugas Petugas Administrasi:: Melakukan kegiatan verifikasi dokumen peserta ujian, memeriksa kecocokan kartu identitas peserta (KTP, SIM, Pasport, Tanda Pengenal lain yang mencantumkan foto), menempelkan foto pada Kartu Peserta Uji dan Album Peserta Uji. Mendistribusi kartu tanda peserta uji. Menyerahkan tanda pengenal (name tag) kepada seluruh komponen uji. Menyelenggarakan administrasi persuratan dan keuangan di TUK Membantu persiapan ruang ujian dan penempelan nomor ujian di kursi peserta. Mengatur ruang uji, pengaturan penempatan kursi, meja peserta, dan peralatan lainnya yang dibutuhkan di TUK. Membantu menempelkan petunjuk lokasi TUK dan fasilitas lain seperti toilet, dll. Menyiapkan kelancaran penendatanganan dokumen pakta integritas olah seluruh komponen pengawas dan penyelenggaraan di TUK. Membantu PJL dan PP dalam pengecekan ulang kesesuaian berkas/dokumen ujian dan administrasi keuangan.

17 IV. PENGELOLAAN ADMINISTRASI UJI KOMPETENSI A. Perangkat Kepesertaan Perangkat yang terkait dengan kepesertaan meliputi: 1. Kartu tanda peserta yang dicetak oleh Panitia Nasional berdasarkan data peserta yang sudah divalidasi. Kartu tanda peserta berisi informasi nama peserta, nomor uji, asal institusi peserta, foto peserta 4x6 cm, tanggal uji dan TUK. 2. Album Peserta uji yang berisi informasi nama peserta, nomor uji, asal institusi, sesi uji, nomor buku soal/nomor LJK, TUK, foto ukuran 4x6 dan tanda tangan peserta (ditandatangani pada H-1). 3. Daftar hadir peserta uji berisi informasi nama peserta, nomor uji, asal institusi, sesi uji,nomor buku soal/nomor LJK, TUK dan tanda tangan peserta uji (ditandatangani pada hari-h) 4. Daftar bukti pengambilan kartu tanda peserta disiapkan oleh Panitia Nasional yang berisi informasi tentang nama peserta, nomor uji, asal institusi dan tanda tangan peserta. B. Perangkat Pengawas Perangkat Pengawas meliputi: 1. Pencetakan kartu tanda pengenal PP, PJL, PL, dan Petugas Administrasi dilakukan oleh Panitia Nasional. 2. Kartu tanda pengenal berisi informasi tentang nama dan TUK. C. Perangkat Materi Uji Perangkat materi uji meliputi: 1. Perangkat materi uji terdiri atas buku soal, LJK, berita acara pembukaan segel materi, berita acara pelaksanaan uji. 2. Seluruh perangkat materi uji disediakan oleh Panitia Nasional.

18 V. PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI Pelaksanaan uji kompetensi dimulai dengan pelatihan/ workshop dan briefing yang diselenggarakan oleh Panitia Nasional.Tujuan kegiatan menjelaskan pelaksanaan uji meliputi: proses administrasi soal, akomodasi PP di tempat/lokasi uji, proses pengawasan uji, pengumpulan kembali LJK dan soal, penyerahan LJK kepada PP/Koordinator PP dan proses pemusnahan soal. A. Briefing Pengawas Pusat Briefing dilaksanakan pada H-3 (Tanggal 3 Desember 2014) di Jakarta. Materi briefing meliputi tugas dan rincian kegiatan yang harus dilaksanakan oleh PP. Setiap PP wajib hadir dan mengikuti seluruh kegiatan briefing secara lengkap. PP yang berhalangan hadir segera diganti dengan PP yang lain atas persetujuan Panitia Nasional. 1. Agenda briefing adalah : a. Penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab PP. b. Penjelasan mengenai peraturan tata tertib bagi PP, PL dan peserta uji dan caramengerjakan soal. c. Penjelasan langkah-langkah atau prosedur kerja PP/PJL/PL. d. Penjelasan mengenai keamanan dan kerahasiaan soal uji. e. Penjelasan isi paket materi uji. f. Penjelasan strategi penanganan masalah terkait dengan hal-hal yang terjadi dalam pelaksanaan UK. g. Pembagian lokasi tugas PP, PL dan PJL. h. Penjelasan mengenai keamanan dan kerahasiaan soal uji. i. Penyerahan perangkat uji dari Panitia Nasional kepada masing-masing PP dan penyerahan tanda pengenal (name tag) kepada PP. j. Pengecekan perangkat uji oleh PP. k. Penandatanganan pakta integritas oleh PP. 2. Pada akhir briefing PP akan menerima : a. Berkas administrasi pelaksanaan uji yaitu : 1) Daftar nama peserta uji masing-masing TUK. 2) Daftar nama PP dan PL pada masing-masing TUK. 3) Formulir Berita Acara pembukaan materi uji. 4) Instrumen monitoring. 5) Formulir Berita Acara Pelaksanaan uji. 6) Name tag komponen uji. 7) Kartu peserta uji. 8) Daftar hadir peserta uji masing-masing TUK. 9) Tata tertib PP, PL dan peserta uji. 10) Bahan presentasi PP kepada PL dan peserta uji berupa soft/hard copy dalam filepower Point (PPt). b. Berkas administrasi dan keuangan.

19 B. Pemberangkatan Pengawas Pusat 1. Pada H-2 (sesuai jarak/waktu tempuh ke TUK), PP berangkat ke TUK dengan membawa serta seluruh materi uji dan dokumen pendukung. 2. Pada H-1PP berkoordinasi dengan PJL terkait mekanisme pelaksanaan briefing di TUK. C. Briefing Perangkat Pengawas di TUK 1. Pada hari H-1, PP menyelenggarakan briefing bagi perangkat pengawas di TUK (PJL, PL dan Tenaga Administrasi) yang dilakukan pada jam waktu lokal. 2. Agenda briefing adalah sebagai berikut : a. PP mengecek kelengkapan administrasi pakta integritas seluruh komponen uji. PPharus memastikan seluruh komponen uji sudah menandatangani pakta integritas. b. Penjelasan mengenai tugas dan tanggungjawab masing-masing komponen uji. c. Penjelasan mengenai peraturan tata tertib bagi seluruh komponen uji dan peserta uji. d. Menjelaskan langkah-langkah atau prosedur kerja seluruh komponen uji mulai dari H-1 sampai dengan hari H. e. Pembagian lokasi tugas PL. f. Penjelasan mengenai keamanan dan kerahasiaan soal uji. g. Penjelasan mengenai pembukaan bungkusan buku soal. h. Penjelasan tentang pembagian buku soal dan LJK kepada peserta. i. Penjelasan strategi penanganan masalah terkait dengan hal-hal yang terjadi dalam pelaksanaan uji. j. Penyerahan tanda pengenal (name tag) kepada seluruh komponen uji dibantu tenaga administrasi. k. PP bersama PL dan PJL serta Tenaga Administrasi memeriksa TUK berkaitan sarana dan prasarana, dll. l. Pengaturan tempat uji, yaitu pengaturan ruang uji, pengaturan penempatan kursi, meja peserta, dan peralatan lainnya yang dibutuhkan di TUK. m. Penempelan tanda pengenal peserta uji di kursi/meja peserta. n. Menempelkan petunjuk lokasi TUK dan fasilitas lain seperti toilet, dll. o. PP melakukan pengecekan seluruh persiapan SDM, sarana, prasarana, peralatan ruanguji dan harus yakin bahwa persiapan sudah dilakukan dengan baik. D. Briefing bagi Peserta Uji 1. Pada hari H-1, PP menyelenggarakan briefing bagi peserta ditentukan pada jam waktu lokal. 2. Agenda briefing bagi pesertaadalah sebagai berikut : a. Menjelaskan tata tertib ujian dan menjelaskan cara mengerjakan soal uji, b. Menjelaskan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh peserta uji. c. Menjelaskan supaya peserta mempersiapkan secara fisik dan mental. d. Menjelaskan bahwa peserta uji dapat meminta keterangan apabila penjelasan yang disampaikan PP kurang/tidak jelas, atau meminta keterangan lain yang diperlukan. e. Penyerahan kartu peserta kepada peserta uji. 3. Ruangan untuk briefing bagi peserta dilakukan di ruang yang berbeda dengan ruang uji.

20 E. Pelaksanaan Uji Coba Uji Kompetensi 1. PP, PJL, PL dan tenaga administrasi sudah harus tiba di TUK paling lambat pukul WIB/07.30 WITA/08.30 WIT dan menandatangani daftar hadir. 2. PP, PJL, PL mengadakan pertemuan koordinasi, memberikan penjelasan tambahan yang diperlukan, membuka paket materi, dan membagi bungkusan buku soal perruangan yang di peruntukan pada setiap PL. 3. Peserta masuk ke dalam ruangan uji pada pukul WIB/08.00 WITA/09.00 WIT, secara tertibdengan menunjukkan tanda pengenal peserta uji yang sah. Peserta masuk ruangan uji satu per satu secara berurutan sesuai nomor urut peserta. Peserta berdiri di sebelah kiri kursi masing-masing, tidak diperkenankan duduk terlebih dahulu sebelum semua peserta masuk ke ruangan uji. 4. Peserta uji hanya boleh membawa masuk ke ruang uji alat tulis berupa pensil 2B, karet penghapus dan rautan. Tas, buku dan/atau catatan lainnya, jamtangan dan HP dan/atau alat komunikasi lainnya tidak boleh dibawa masuk ke ruang ujidan harus disimpan di tempat yang sudah disediakan panitia. 5. PL mempersilahkan peserta duduk di kursi masing-masing dengan tertib. PL memimpin doa bersama sebelum mulai aktifitas. 6. Pada pukul WIB/08.30 WITA/09.30 WIT, PL membuka segel pembungkus buku soal, disaksikan dua orang peserta. Proses pembukaan bungkusan buku soal dicantumkandalam berita acara yang ditandatangani oleh para pihak yang terkait.peserta tidak diperbolehkan membuka buku soal dan LJK. 7. PL meletakkan buku soal dan lembar jawaban di kursi peserta. Lembar jawaban diselipkan di dalam buku soal, dan diletakkan di kursi dengan posisi telungkup. 8. Buku soal lebih dan cadangan harus disimpan oleh PP. Kerahasiaan buku soal tersebut merupakan tanggung jawab PP (PJL dan PP harus berkeliling di setiap ruangan untuk mengecek kelebihan buku soal/yang tidak terpakai dan cadangan). 9. Pukul WIB/08.45 WITA/09.45 WIT, peserta dipersilahkan membuka LJK dan membaca cara pengisian LJK, dan mengecek kelengkapan soal/ljk. Selanjutnya PP/PL mulai memandu peserta untuk mengisi identitas peserta di LJK. Perlu dipahami oleh PP/PL bahwa kemampuan peserta dalam mengisi identitas sangat beragam, sementara identitas peserta sangat penting dalam UK ini,maka PP/PL harus menaruh perhatian serius dalam memandu peserta mengisi identitas supaya tidak terjadi kesalahan. Kesalahan dalam mengisi identitas peserta uji dapatberakibat fatal karena tidak terdeteksinya LJK oleh mesin scanner. Mengingat hal tersebut,maka waktu antara pukul WIB/09.00 WITA/10.00 WIT sampai dengan pukul 08.30WIB/09.30 WITA/10.30 WIT adalah merupakan waktu yang sangat kritis. PP/PLdiharapkan dapat mengelola waktu tersebut sebaik-baiknya sehingga tidak menimbulkankepanikan bagi peserta uji. 10. Tepat pukul WIB/09.00 WITA/10.00 WIT, PP/PL memberitahukan kepada pesertauji bahwa saat mengerjakan soal dimulai.ujiandilakukan secara serentak diseluruh Indonesia. Jumlah soal uji adalah 180 soal dikerjakan dalam waktu 180 menit (tigajam) berturut-turut tanpa jeda. 11. Pukul WIB/10.00 WITA/11.00 WIT, PL mulai mengedarkan daftar hadir kepada peserta sambil memeriksa kecocokan identitas peserta (kartu pengenal yang tertera

PANDUAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI ULANG BAGI MAHASISWA PROGRAM DIPLOMA III KEBIDANAN, DIPLOMA III KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS TAHUN 2013

PANDUAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI ULANG BAGI MAHASISWA PROGRAM DIPLOMA III KEBIDANAN, DIPLOMA III KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS TAHUN 2013 PANDUAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI ULANG BAGI MAHASISWA PROGRAM DIPLOMA III KEBIDANAN, DIPLOMA III KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS TAHUN 2013 PANITIA PENYELENGGARA UJI KOMPETENSI ULANG DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (UKSKMI) TAHUN 2017

PANDUAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (UKSKMI) TAHUN 2017 1 PANDUAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (UKSKMI) TAHUN 2017 KOMITE NASIONAL UJI KOMPETENSI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (UKSKMI) JAKARTA, 2017 Uji kompetensi

Lebih terperinci

Proses Pengawasan Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan

Proses Pengawasan Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan Proses Pengawasan Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan Workshop Pengawas Pusat TO Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan Aryaduta Jakarta, 12-13 September 2012 Kompartemen Pelaksana Uji Kompetensi Panitia Ujian PJ

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR : 0031/P/BSNP/III/2015 TANGGAL 13 MARET 2015

PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR : 0031/P/BSNP/III/2015 TANGGAL 13 MARET 2015 PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR : 0031/P/BSNP/III/2015 TANGGAL 13 MARET 2015 JADWAL UJIAN No Hari dan Tanggal UN Utama UN Susulan Pukul Mata pelajaran 1. Senin,13 April 2015 Senin,20

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 290/P/2014 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 290/P/2014 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 290/P/2014 TENTANG SATUAN BIAYA PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI MAHASISWA PROGRAM DIPLOMA III KEBIDANAN, DIPLOMA III KEPERAWATAN,

Lebih terperinci

hari kalender sebelum Ujian Sertifikasi Keahlian Tingkat Pertama/Dasar.

hari kalender sebelum Ujian Sertifikasi Keahlian Tingkat Pertama/Dasar. PEDOMAN PELAKSANAAN DAN TATA TERTIB UJIAN SERTIFIKASI KEAHLIAN PENGADAAN TINGKAT PERTAMA/DASAR 1. Kewajiban dan Sanksi Pelaksana Ujian a. Tugas dan tanggung jawab penyelenggara ujian. a.1 Menyeleksi peserta

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN PEMETAAN KOMPETENSI/ UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS SEKOLAH LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH

PANDUAN PELAKSANAAN PEMETAAN KOMPETENSI/ UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS SEKOLAH LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH PANDUAN PELAKSANAAN PEMETAAN KOMPETENSI/ UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS SEKOLAH LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH 2012 i ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR Pemetaan Kompetensi/Uji

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AGAMA (ISLAM, KATHOLIK, KRISTEN, HINDU, BUDDHA) SD, SMP,SMA/SMK

PENDIDIKAN AGAMA (ISLAM, KATHOLIK, KRISTEN, HINDU, BUDDHA) SD, SMP,SMA/SMK PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN PA) TAHUN PELAJARAN 2012/2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA (ISLAM, KATHOLIK, KRISTEN, HINDU, BUDDHA) SD, SMP,SMA/SMK KEMENTERIAN AGAMA DAERAH

Lebih terperinci

RUNDOWN KEGIATAN PENGAWAS PUSAT HARI H 3 (PERSIAPAN DAN KOORDINASI)

RUNDOWN KEGIATAN PENGAWAS PUSAT HARI H 3 (PERSIAPAN DAN KOORDINASI) RUNDOWN KEGIATAN PENGAWAS PUSAT HARI H 3 (PERSIAPAN DAN KOORDINASI) 1 PP mengikuti Kegiatan Briefing dengan Panitia Pusat PP Mendapat / mencari informasi tentang PJL (nama dan Nomor HP); dari Panitia Pusat

Lebih terperinci

ROUND DOWN KEGIATAN BRIEFING PENGAWAS PUSAT

ROUND DOWN KEGIATAN BRIEFING PENGAWAS PUSAT ROUND DOWN KEGIATAN BRIEFING PENGAWAS PUSAT 1 PP mengikuti Kegiatan Briefing dengan Panitia Pusat PP mendapatkan informasi tentang PJL (Nama dan Nomor HP 2 PP Mengambil Tas Manajemen Ujian/ Tas merah dan

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SD, SMP,SMA/ SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 I.

PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SD, SMP,SMA/ SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 I. PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SD, SMP, SMA/SMK KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI 3 MRANGGEN NOMOR : 870 / 083 / 2015 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI 3 MRANGGEN NOMOR : 870 / 083 / 2015 TENTANG 1 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA Jl. Pucanggading Raya, Batursari, Mranggen, Demak. Telp. (024) 76743740 SURAT KEPUTUSAN KEPALA NOMOR : 870 / 083 / 2015 TENTANG PROSEDUR

Lebih terperinci

Kebijakan Dalam Pelaksanaan Dan Persiapan Uji Kompetensi Tahun 2013

Kebijakan Dalam Pelaksanaan Dan Persiapan Uji Kompetensi Tahun 2013 Kebijakan Dalam Pelaksanaan Dan Persiapan Uji Kompetensi Tahun 2013 Drg. Oscar Primadi, MPH Kepala Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan Disampaikan pada : Pertemuan

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DEMAK TAHUN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGAWAS LKPP UJIAN KEAHLIAN TINGKAT DASAR SERTIFIKASI PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DIREKTORAT SERTIFIKASI PROFESI LKPP

PEDOMAN PENGAWAS LKPP UJIAN KEAHLIAN TINGKAT DASAR SERTIFIKASI PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DIREKTORAT SERTIFIKASI PROFESI LKPP PEDOMAN PENGAWAS LKPP UJIAN KEAHLIAN TINGKAT DASAR SERTIFIKASI PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DIREKTORAT SERTIFIKASI PROFESI LKPP PERATURAN DAN PEDOMAN Peraturan dan Pedoman terkait dengan Pengawas Ujian,

Lebih terperinci

Contoh Penyusunan PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) UJIAN PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Contoh Penyusunan PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) UJIAN PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 Contoh Penyusunan PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) UJIAN PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 2 DAFTAR ISI Halaman A. Pengertian 3 B. Penyelenggara Ujian Pendidikan Kesetaraan 3 C. Peserta

Lebih terperinci

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DEMAK

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DEMAK PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN MADRASAH (UM) MADRASAH IBTIDAIYAH KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DEMAK Panduan Pelaksanaan UM MI Kab. Demak 1 PANDUAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

- 1 - SALINAN PANDUAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI BAGI MAHASISWA BIDANG KESEHATAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

- 1 - SALINAN PANDUAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI BAGI MAHASISWA BIDANG KESEHATAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI - 1 - SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI MAHASISWA BIDANG KESEHATAN PANDUAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

Direktorat Bina Sertifikasi Profesi - LKPP. Sebagai acuan dalam pelaksanaan ujian yang dilakukan oleh pengawas ujian LKPP.

Direktorat Bina Sertifikasi Profesi - LKPP. Sebagai acuan dalam pelaksanaan ujian yang dilakukan oleh pengawas ujian LKPP. Direktorat Bina Sertifikasi - Revisi 00 Berlaku sejak 16 Agustus 2013 Halaman Page 1 of 6 1. Tujuan Sebagai acuan dalam pelaksanaan ujian yang dilakukan oleh pengawas ujian. 2. Ruang Lingkup Kegiatan ini

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal PNFI Depdiknas

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal PNFI Depdiknas KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal PNFI Depdiknas i Pendidikan diselenggarakan secara berkeadilan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat baik lokal, nasional, maupun global sehingga mampu mewujudkan

Lebih terperinci

Pelaksanaan Ujian Tertulis SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SBMPTN)

Pelaksanaan Ujian Tertulis SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SBMPTN) Pelaksanaan Ujian Tertulis SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SBMPTN) Disampaikan pada: FGD TATACARA PELAKSANAAN UJIAN TERTULIS DAN UJIAN KETERAMPILAN SBMPTN 2017 29 30 MARET 2017 Seleksi Penerimaan

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 6843 TAHUN 2016 TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PROSEDUR

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN TRY OUT COMPUTER BASED TEST (CBT) DAN PAPER BASED TEST (PBT) UJI KOMPETENSI BIDAN INDONESIA KE-1 TAHUN 2012

LAPORAN KEGIATAN TRY OUT COMPUTER BASED TEST (CBT) DAN PAPER BASED TEST (PBT) UJI KOMPETENSI BIDAN INDONESIA KE-1 TAHUN 2012 LAPORAN KEGIATAN TRY OUT COMPUTER BASED TEST (CBT) DAN PAPER BASED TEST (PBT) UJI KOMPETENSI BIDAN INDONESIA KE-1 TAHUN 2012 I. Pendahuluan Dalam upaya peningkatan sistem ujian pada pendidikan tenaga kesehatan

Lebih terperinci

Pelaksanaan Ujian Tertulis SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SBMPTN) Disampaikan pada: SOSIALISASI SBMPTN 2016

Pelaksanaan Ujian Tertulis SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SBMPTN) Disampaikan pada: SOSIALISASI SBMPTN 2016 Pelaksanaan Ujian Tertulis SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SBMPTN) Disampaikan pada: SOSIALISASI SBMPTN 2016 Seleksi penerimaan mahasiswa baru di Perguruan Tinggi Negeri tahun 2016 Prestasi

Lebih terperinci

UJIAN MASUK PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM NEGERI (UM-PTKIN) TAHUN 2018

UJIAN MASUK PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM NEGERI (UM-PTKIN) TAHUN 2018 PELAKSANAAN UJIAN TERTULIS UJIAN MASUK PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM NEGERI (UM-PTKIN) TAHUN 1 SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU DI PTKIN SELEKSI NASIONAL (SPAN-PTKIN) SELEKSI BERSAMA (UM- PTKIN) SELEKSI

Lebih terperinci

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/ /JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/ /JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/ /JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAANN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL SERTIFIKASI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA Alamat : Jln K.H.Agussalim Polewali Telp. 0428-22031, email:sman3polewali@yahoo.co.id KEPUTUSAN KEPALA SMA NEGERI 3 POLEWALI NOMOR

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI

Lebih terperinci

TATA CARA PEMILIHAN KEPALA DESA DI KABUPATEN KEDIRI

TATA CARA PEMILIHAN KEPALA DESA DI KABUPATEN KEDIRI TATA CARA PEMILIHAN KEPALA DESA DI KABUPATEN KEDIRI A. PROSES PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DESA. 1. Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa. a. Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah

Lebih terperinci

PROSEDUR (SOP) PELAKSANAAN UJIAN SERTIFIKASI KEAHLIAN PENGADAAN BARANG/ JASA PEMERINTAH

PROSEDUR (SOP) PELAKSANAAN UJIAN SERTIFIKASI KEAHLIAN PENGADAAN BARANG/ JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROSEDUR (SOP) PELAKSANAAN UJIAN SERTIFIKASI KEAHLIAN PENGADAAN BARANG/ JASA PEMERINTAH 1. Sebelum Ujian a. Pengawas ujian wajib berkomunikasi

Lebih terperinci

Petunjuk UKBI. Uji Coba CBT, September Petunjuk Pelaksanaan UK

Petunjuk UKBI. Uji Coba CBT, September Petunjuk Pelaksanaan UK Petunjuk UKBI Uji Coba CBT, September 2012 Petunjuk Pelaksanaan UK 1. Pembagian kartu peserta ujian 2. Waktu pelaksanaan ujian 3. Tempat pelaksanaan ujian 4. Tata Tertib pelaksanaan ujian 5. Do and Don

Lebih terperinci

PETUNJUK UJIAN UJI KOMPETENSI. BRIEFING PESERTA UJIAN H-1 Jumat, 7 Oktober 2016

PETUNJUK UJIAN UJI KOMPETENSI. BRIEFING PESERTA UJIAN H-1 Jumat, 7 Oktober 2016 PETUNJUK UJIAN UJI KOMPETENSI PERIODE 8-9 Oktober 2016 BRIEFING PESERTA UJIAN H-1 Jumat, 7 Oktober 2016 PETUNJUK PELAKSANAAN UK 1. Pembagian kartu peserta ujian 2. Waktu pelaksanaan ujian 3. Tempat pelaksanaan

Lebih terperinci

Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor : DJ.I/02/2012

Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor : DJ.I/02/2012 Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor : DJ.I/02/ PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DAN BAHASA ARAB

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2010/2011

PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2010/2011 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk mengukur ketercapaian kompetensi peserta didik sesuai dengan standar

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, Februari 2017 KEPALA DINAS. Dr. IKHSAN,S.Psi, MM Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Surabaya, Februari 2017 KEPALA DINAS. Dr. IKHSAN,S.Psi, MM Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya Petunjuk Teknis Pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah (US/M) jenjang Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

, No Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah

, No Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1652, 2015 LKPP. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Sertifikasi. Tingkat Dasar. Juknis. PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 23 TAHUN

Lebih terperinci

FGD Penyamaan Persepsi Pelaksanaan Ujian Tertulis SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SBMPTN) Jakarta, 22-23 Mei 2015

FGD Penyamaan Persepsi Pelaksanaan Ujian Tertulis SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SBMPTN) Jakarta, 22-23 Mei 2015 FGD Penyamaan Persepsi Pelaksanaan Ujian Tertulis SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SBMPTN) Jakarta, 22-23 Mei 2015 Seleksi penerimaan mahasiswa baru di Perguruan Tinggi Negeri tahun 2015

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR TIM PEMANTAU INDEPENDEN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PROSEDUR OPERASI STANDAR TIM PEMANTAU INDEPENDEN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 PROSEDUR OPERASI STANDAR TIM PEMANTAU INDEPENDEN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN JANUARI 2010 KEPUTUSAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 0030/SK-TPI/BSNP/I/2010

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 58/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang PENYELENGGARAAN UJIAN SEMESTER DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 58/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang PENYELENGGARAAN UJIAN SEMESTER DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 58/KEP/UDN-01/VI/2007 tentang PENYELENGGARAAN UJIAN SEMESTER DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Rektor Universitas Dian Nuswantoro Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

REGULER BER-SKS, DAN NON REGULER BER-SKS UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2015 PANDUAN PENDAFTARAN MAHASISWA BARU PROGRAM NON REGULER

REGULER BER-SKS, DAN NON REGULER BER-SKS UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2015 PANDUAN PENDAFTARAN MAHASISWA BARU PROGRAM NON REGULER PANDUAN PENDAFTARAN MAHASISWA BARU PROGRAM NON REGULER, REGULER BER-SKS, DAN NON REGULER BER-SKS UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakekatnya kualitas calon mahasiswa

Lebih terperinci

SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SBMPTN) Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC)

SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SBMPTN) Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SBMPTN) Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) KELOMPOK UJIAN UTBC PANLOK 55 MALANG SAINS DAN TEKNOLOGI (SAINTEK) UM SOSIAL DAN HUMANIORA (SOSHUM)

Lebih terperinci

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.473, 2016 KEMENHUB. Ujian Dinas. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN UJIAN DINAS

Lebih terperinci

BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN. SBMPTN TAHUN 2018 (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri)

BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN. SBMPTN TAHUN 2018 (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) Panlok 55 Malang - Universitas Brawijaya 1 PANITIA LOKAL 55 MALANG UNIVERSITAS BRAWIJAYA BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) SBMPTN TAHUN 2018 (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure. PELAKSANAAN Objective Structured Clinical Examination (OSCE) NASIONAL

Standard Operating Procedure. PELAKSANAAN Objective Structured Clinical Examination (OSCE) NASIONAL Standard Operating Procedure PELAKSANAAN Objective Structured Clinical Examination (OSCE) NASIONAL PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017 0 LEMBAR

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SOSIALISASI UJIAN NASIONAL. SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2013/2014

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SOSIALISASI UJIAN NASIONAL. SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2013/2014 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SOSIALISASI UJIAN NASIONAL SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2013/2014 1 DasarPelaksanaanUjianNasional 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER April 2011

UJIAN AKHIR SEMESTER April 2011 STMIK KHARISMA Makassar STANDARD OPERATING PROCEDURES SOP Akademik-05 UJIAN AKHIR SEMESTER April 2011 A. Tujuan 1. Sebagai pedoman bagi sivitas akademika STMIK KHARISMA Makassar dalam mengikuti ujian akhir

Lebih terperinci

Amplop Kecil A (Isi 10 eksemplar)

Amplop Kecil A (Isi 10 eksemplar) Jumlah Peserta Amplop Besar (isi 20 eksemplar) Amplop Kecil A (Isi 10 eksemplar) Amplop Kecil B (isi = n eksemplar) 20 1 amplop @21 eksp - - 21-1 amplop @11 eksp 1 amplop @11 eksp 22-1 amplop @11 eksp

Lebih terperinci

BAB III PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

BAB III PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI BAB III PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI A. Dewan Komisaris 1. Etika Kerja Dewan Komisaris dipilih dan diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan oleh karenanya mewakili kepentingan

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal PNFI Depdiknas

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal PNFI Depdiknas KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal PNFI Depdiknas i Pendidikan diselenggarakan secara berkeadilan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat baik lokal, nasional, maupun global sehingga mampu mewujudkan

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH SMP 1 WONOKERTO

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH SMP 1 WONOKERTO PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH SMP 1 WONOKERTO TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN DINAS PENDIDIKAN SMP 1 WONOKERTO PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG. NOMOR: 79/Kpts/KPU-Kab /2015

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG. NOMOR: 79/Kpts/KPU-Kab /2015 SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG NOMOR: 79/Kpts/KPU-Kab-0.39047/05 TENTANG PEDOMAN TEKNIS REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA DAN PENETAPAN

Lebih terperinci

TERIMA KASIH atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara menjadi PENGAWAS SBMPTN 2013 PANITIA LOKAL BANDUNG

TERIMA KASIH atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara menjadi PENGAWAS SBMPTN 2013 PANITIA LOKAL BANDUNG TERIMA KASIH atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara menjadi PENGAWAS SBMPTN 2013 PANITIA LOKAL BANDUNG 1 Pelaksanaan Ujian Tertulis SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SBMPTN) TAHUN 2013 KELOMPOK

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 104 /Kpts/KPU-Kota /2016

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 104 /Kpts/KPU-Kota /2016 SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 104 /Kpts/KPU-Kota-012.329537/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PESERTA UJI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO

BUKU PANDUAN PESERTA UJI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO BUKU PANDUAN PESERTA UJI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO Edisi Januari 2009 1 PANDUAN PESERTA UJI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO Pendaftaran Uji Kompetensi Manajemen Risiko dapat dilakukan secara kolektif dari

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DALAM NEGERI PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

MATERI UJI KEPERAWATAN

MATERI UJI KEPERAWATAN LOGO MATERI UJI UJI KOMPETENSI PROGRAM D III KEPERAWATAN Disampaikan dalam Briefing PP UjiKompetensi program D III Keperawatan Periode Okt 2017 Tanggungjawab pengamanan Divisi uji PP Call for item Penggandaan

Lebih terperinci

BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN 1 BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA -1- LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL SERTIFIKASI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor :... tentang PENYELENGGARAAN UJIAN SEMESTER DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor :... tentang PENYELENGGARAAN UJIAN SEMESTER DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor :... tentang PENYELENGGARAAN UJIAN SEMESTER DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Rektor Universitas Dian Nuswantoro Menimbang : bahwa untuk menjamin kelancaran

Lebih terperinci

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab 014329920/2010 TENTANG TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN, PANITIA PEMILIHAN

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PPK DAN PPS

BUKU PANDUAN PPK DAN PPS BUKU PANDUAN PPK DAN PPS PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 8 JULI 2009 KOMISI PEMILIHAN UMUM Buku Panduan PPK dan PPS Diterbitkan oleh: Komisi Pemilihan Umum bekerja sama dengan Australian Electoral

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 25 MARET 2014

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 25 MARET 2014 ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 25 MARET 2014 BAB I STRUKTUR ORGANISASI Pasal 1 Komisi Paripurna (1) Komisi Paripurna dipimpin oleh seorang Ketua dan 2 (dua) orang Wakil Ketua. (2) Sidang

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG. NOMOR: 79/Kpts/KPU-Kab /2015

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG. NOMOR: 79/Kpts/KPU-Kab /2015 SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG NOMOR: 79/Kpts/KPU-Kab-0.39047/05 TENTANG PEDOMAN TEKNIS REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA DAN PENETAPAN

Lebih terperinci

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN AGAMA NOMOR : DJ.I/452/2008 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL MADRASAH ALIYAH KEAGAMAAN (MAK)

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN AGAMA NOMOR : DJ.I/452/2008 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL MADRASAH ALIYAH KEAGAMAAN (MAK) SALINAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN AGAMA NOMOR : DJ.I/452/2008 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL MADRASAH ALIYAH KEAGAMAAN (MAK) DIREKTUR JENDERAL Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

DENAH GEDUNG-GEDUNG DI KAMPUS UNIVERSITAS BENGKULU

DENAH GEDUNG-GEDUNG DI KAMPUS UNIVERSITAS BENGKULU Dekanat MIPA PKM GKB V ` DENAH GEDUNG-GEDUNG DI KAMPUS UNIVERSITAS BENGKULU Ged. Renper Lab. Agro GKB IV PSPD Ged. Basic Sains Masjid Kampus Ged. A Ged. T UPT Puskom GKB I Dekanat FKIP Perpustakaan Ged.

Lebih terperinci

(SMM PTN-BARAT) TAHUN 2017 PANITIA PELAKSANA UJIAN MANDIRI UNIVERSITAS ANDALAS

(SMM PTN-BARAT) TAHUN 2017 PANITIA PELAKSANA UJIAN MANDIRI UNIVERSITAS ANDALAS SELEKSI MANDIRI MASUK PERGURUN TINGGI WILAYAH BARAT (SMM PTN-BARAT) TAHUN 2017 PANITIA PELAKSANA UJIAN MANDIRI UNIVERSITAS ANDALAS Seleksi penerimaan mahasiswa baru di Perguruan Tinggi Negeri tahun 2017

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2016 No.04,2016 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. PEMERINTAHAN DESA.LURAH DESA. Perubahan, Peraturan Daerah Kabupaten Bantul, Tata, Cara,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.374, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KPU. Pemungutan. Penghitungan. Rekapitulasi. Pemilu DPR. Luar Negeri. Tahun 2014. Perubahan. PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PROVKABUPAT BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 22 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI, KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA, PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIA PEMUNGUTAN

Lebih terperinci

Penyelenggaraan Pendidikan Profesi berdasarkan Ketentuan Perundang-undangan untuk Menghasilkan Lulusan sesuai KKNI

Penyelenggaraan Pendidikan Profesi berdasarkan Ketentuan Perundang-undangan untuk Menghasilkan Lulusan sesuai KKNI Penyelenggaraan Pendidikan Profesi berdasarkan Ketentuan Perundang-undangan untuk Menghasilkan Lulusan sesuai KKNI Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Workshop Tindak Lanjut Penerbitan SK Izin Penyelenggaraan

Lebih terperinci

2 b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bersama Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tin

2 b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bersama Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tin No.833, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBER. Uji Kompetensi. Penyelenggaraan. PERATURAN BERSAMA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA DAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PROPOSAL KEGIATAN TRY OUT UJI KOMPETENSI DIPLOMA III KEPERAWATAN AIPVIKI REGIONAL 6 JAWA TIMUR TAHUN 2016

PROPOSAL KEGIATAN TRY OUT UJI KOMPETENSI DIPLOMA III KEPERAWATAN AIPVIKI REGIONAL 6 JAWA TIMUR TAHUN 2016 PROPOSAL KEGIATAN TRY OUT UJI KOMPETENSI DIPLOMA III KEPERAWATAN AIPVIKI REGIONAL 6 JAWA TIMUR TAHUN 2016 1. Latar Belakang Uji kompetensi adalah upaya untuk mengukur kemampuan/ kompetensi dari seseorang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PERTAHANAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN

Lebih terperinci

Jl. GSSY Ratulangi No. 29, Jakarta Telp (021) , Fax (021) Website : :

Jl. GSSY Ratulangi No. 29, Jakarta Telp (021) , Fax (021) Website :  : BERITA ACARA PERSIAPAN UJIAN (H-1) COMPUTER BASED TEST-TRY OUT UJI KOMPETENSI DOKTER INDONESIA (CBT -TO UKDI) Hari & Tanggal : Jumat, 13 Juli 2012 Waktu : Pukul. s/d.. (..menit) Tempat :....... Tabel 1:

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. Nomor : 162/KPU-Prov-010/II/2017 Jakarta, 13 Februari 2017 Sifat Lamp.

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. Nomor : 162/KPU-Prov-010/II/2017 Jakarta, 13 Februari 2017 Sifat Lamp. KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA Nomor : 162/KPU-Prov-010/II/2017 Jakarta, 13 Februari 2017 Sifat Lamp. : : Penting 1 (satu) lembar Hal : Edaran Pelaksanaan Pemungutan dan Penghitungan

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMBAS

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMBAS KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMBAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMBAS NOMOR : 26a/Kpts/KPU-Kab-019.435667/2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA DAN PENETAPAN

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA BAB I PENGERTIAN Pasal 1 Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia disingkat IAKMI yang dalam bahasa Inggris disebut Indonesia Public Health

Lebih terperinci

2.1 Tahapan Monev Ringkasan tentang rangkaian kegiatan monev PKM ditunjukkan dalam Tabel 1.

2.1 Tahapan Monev Ringkasan tentang rangkaian kegiatan monev PKM ditunjukkan dalam Tabel 1. PRAKATA Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu program yang dilaksanakan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Ditbelmawa ) untuk

Lebih terperinci

2017, No Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tingg

2017, No Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tingg No.226, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Wajib Kerja Dokter Spesialis. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI MAHASISWA PROGRAM PROFESI DOKTER ATAU DOKTER GIGI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BADAN LEGISLATIF MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA NOMOR 01/KEP/BLM-FKM/UA/X/2013

KEPUTUSAN BADAN LEGISLATIF MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA NOMOR 01/KEP/BLM-FKM/UA/X/2013 KEPUTUSAN BADAN LEGISLATIF MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA NOMOR 01/KEP/BLM-FKM/UA/X/2013 TENTANG PEMILIHAN RAYA 2013 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA Menimbang:

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG 1 PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA DI TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA DALAM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

Lebih terperinci

Disampaikan pada Briefing Pengawas Pusat Uji Kompetensi Program D III Keperawatan 12 Oktober 2017

Disampaikan pada Briefing Pengawas Pusat Uji Kompetensi Program D III Keperawatan 12 Oktober 2017 Disampaikan pada Briefing Pengawas Pusat Uji Kompetensi Program D III Keperawatan 12 Oktober 2017 TUJUAN PELAKSANAAN UK MemberikanPengakuan ataskompetensi Lulusan Standarisasi Nakes UmpanBalikProses Pendidikan

Lebih terperinci

TO UK. P E N G A M A N A N Company Logo. Isi paket. Peran PENGKAWALAN MATERI UJI UJI KOMPETENSI MAHASISWA D III KEPERAWATAN. Tanggungjawab pengamanan

TO UK. P E N G A M A N A N Company Logo. Isi paket. Peran PENGKAWALAN MATERI UJI UJI KOMPETENSI MAHASISWA D III KEPERAWATAN. Tanggungjawab pengamanan LOGO PEGKWL MTERI UJI UJI KOMPETESI MHSISW D III KEPERWT Imam Subiyanto Disampaikan dalam Briefing PP Uji Kompetensi mahasiswa D III Kebidanan, D III Keperawatan dan Profesi ers Periode September 2015

Lebih terperinci

PANDUAN SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA (ESELON II)

PANDUAN SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA (ESELON II) PANDUAN SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA (ESELON II) INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2015 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

II. KEDUDUKAN, KEANGGOTAAN, TUGAS DAN KEWAJIBAN PPK, PPS, KPPS DAN PPDP

II. KEDUDUKAN, KEANGGOTAAN, TUGAS DAN KEWAJIBAN PPK, PPS, KPPS DAN PPDP 1 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

Lebih terperinci

Gambaran Umum Pelaksanaan Uji Kompetensi D III Keperawatan Indonesia

Gambaran Umum Pelaksanaan Uji Kompetensi D III Keperawatan Indonesia Gambaran Umum Pelaksanaan Uji Kompetensi D III Keperawatan Indonesia Oleh: Pramita Iriana Disampaikan pada Briefing Pengawas Pusat Uji Kompetensi D III Keperawatan Indonesia Jakarta, 9-10 September 2015

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan i KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Uji Kompetensi merupakan suatu bentuk penilaian berbasis kompetensi telah dicanangkan

Lebih terperinci

5. Pengurus Lembaga Pendidikan Khusus di bidang Pasar Modal; SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../SEOJK.04/20...

5. Pengurus Lembaga Pendidikan Khusus di bidang Pasar Modal; SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../SEOJK.04/20... 1 Yth. 1. Direksi PT Bursa Efek Indonesia; 2. Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia; 3. Direksi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia; 4. Pimpinan Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia; 5.

Lebih terperinci

Uji Kompetensi SKM Indonesia

Uji Kompetensi SKM Indonesia Uji Kompetensi SKM Indonesia Instrumen Peningkatan Mutu Ahli Kesehatan Masyarakat Pratama Agustin Kusumayati Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia Disampaikan dalam

Lebih terperinci

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia \ Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 01 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA PELAKSANAAN KEMITRAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI DENGAN

Lebih terperinci

2 Menetapkan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Pre

2 Menetapkan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Pre BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1290, 2014 KEMENDIKBUD. Program Studi. Perguruan Tinggi. Akreditasi. Pencabutan. MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM - 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-Undang

Lebih terperinci

PERATURAN KOMPETISI PERADILAN SEMU TINGKAT NASIONAL PIALA MUTIARA DJOKOSOETONO VII FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN KOMPETISI PERADILAN SEMU TINGKAT NASIONAL PIALA MUTIARA DJOKOSOETONO VII FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM PERATURAN KOMPETISI PERADILAN SEMU TINGKAT NASIONAL PIALA MUTIARA DJOKOSOETONO VII FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan : (1) Kompetisi

Lebih terperinci