BERITA DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BERITA DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN"

Transkripsi

1 SALINAN BERITA DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN No. 46,2021 PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN. Analisis Standar Belanja Tahun Anggaran PROVINSI BANTEN PERATURAN WALI KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 45 TAHUN 2021 TENTANG ANALISIS STANDAR BELANJA TAHUN ANGGARAN 2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA TANGERANG SELATAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka perencanaan dan penganggaran program dan kegiatan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021, diperlukan analisis standar belanja; b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 51 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, analisis standar belanja dan standar teknis ditetapkan dengan peraturan kepala daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Wali Kota tentang Analisis Standar Belanja Tahun Anggaran 2021; : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4935); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);

2 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1781); 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 112/PMK.02/2020 tentang Standar Biaya Keluaran Tahun Anggaran 2021 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 945); 7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 119/PMK.02/2020 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2021 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 976); 8. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2011 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 1211); 9. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2016 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 72); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALI KOTA TENTANG ANALISIS STANDAR BELANJA TAHUN ANGGARAN Pasal 1 Dalam Peraturan Wali Kota ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Tangerang Selatan. 2. Pemerintah Daerah adalah Wali Kota sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah otonom. 3. Wali Kota adalah Wali Kota Tangerang Selatan. 4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Wali Kota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

3 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah Daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah. 6. Analisis Standar Belanja yang selanjutnya disingkat ASB adalah standar yang digunakan untuk menganalisis kewajaran beban kerja atau biaya yang akan dianggarkan oleh Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam 1 (satu) tahun anggaran. 7. Rencana Kerja dan Anggaran Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat RKA-Perangkat Daerah adalah dokumen yang memuat rencana pendapatan dan belanja Perangkat Daerah atau dokumen yang memuat rencana pendapatan, belanja dan pembiayaan Perangkat Daerah yang melaksanakan fungsi Bendahara Umum Daerah yang digunakan sebagai dasar penyusunan rancangan APBD. 8. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat DPA-Perangkat Daerah adalah dokumen yang memuat pendapatan dan belanja Perangkat Daerah atau dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan Perangkat Daerah yang melaksanakan fungsi Bendahara Umum Daerah yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh Pengguna Anggaran. 9. Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat DPPA-Perangkat Daerah adalah dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan Perangkat Daerah yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan perubahan anggaran oleh Pengguna Anggaran. 10. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi 1 (satu) atau lebih Kegiatan yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah atau masyarakat yang dikoordinasikan oleh Pemerintah Daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan Daerah. 11. Kegiatan adalah bagian dari Program yang dilaksanakan oleh 1 (satu) atau beberapa Perangkat Daerah sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu Program dan terdiri atas sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personil atau sumber daya manusia, barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau semua jenis sumber daya tersebut, sebagai masukan untuk menghasilkan keluaran dalam bentuk barang/jasa. Pasal 2 ASB Tahun Anggaran 2021 sebagai acuan untuk penyusunan RKA- Perangkat Daerah, DPA-Perangkat Daerah dan/atau DPPA-Perangkat Daerah Tahun Anggaran 2021.

4 - 4 - Pasal 3 (1) ASB Tahun Anggaran 2021 meliputi: a. ASB : Penyusunan Data dan Informasi Pembangunan Perangkat Daerah; b. ASB : Forum Perangkat Daerah; c. ASB : Penyusunan dan Evaluasi Rencana Strategis Perangkat Daerah; d. ASB : Sosialisasi; e. ASB : Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran; f. ASB : Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran; g. ASB : Penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah; h. ASB : Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Perangkat Daerah; i. ASB : Monitoring Evaluasi dan Pelaporan; j. ASB : Bimbingan Teknis/Pelatihan Pegawai; k. ASB : Penyelenggaraan Pameran; l. ASB : Penyelenggaraan Ujian/Tes Sekolah. m. ASB : Penataan Arsip; n. ASB : Administrasi Pemeliharaan/ Pengembangan Sarana Fisik; o. ASB : Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan; p. ASB : Pelayanan; q. ASB : Pelatihan Non Pegawai; r. ASB : Monitoring/Pengawasan; s. ASB : Penyelenggaraan Lomba; t. ASB : Evaluasi Program dan Kegiatan; u. ASB : Pemeliharaan Taman; v. ASB : Pemeliharaan Jalan Lingkungan; w. ASB : Pemeliharaan Saluran Drainase Lingkungan; x. ASB : Operasi Pemeliharaan Prasarana Sumber Daya Air Daerah Aliran Sungai; y. ASB : Operasional Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat; z. ASB : Operasional Pedagang Kaki Lima dan Sejenisnya; aa. ASB : Peningkatan Jasmani dan Rohani;

5 - 5 - bb. ASB : Pembinaan Aparatur Kecamatan dan Aparatur Kelurahan; cc. ASB : Fasilitasi Pelayanan Pendaftaran Perizinan; dd. ASB : Fasilitasi Pelayanan Penetapan Perizinan; ee. ASB : Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kelurahan; ff. ASB : Penyusunan Profil Kecamatan dan Kelurahan; gg. ASB : Penyusunan Rancangan Peraturan Wali Kota; hh. ASB : Penyusunan Laporan Akhir Tahun; ii. ASB : Penyusunan Laporan Neraca Aset; jj. ASB : Penyaluran Honorarium Ketua Rukun Tetangga dan Ketua Rukun Warga; kk. ASB : Kegiatan Bazar; ll. ASB : Pemberian Insentif Guru Ngaji, Amil Jenazah, dan Marbot Mesjid; mm. ASB : Penyusunan Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian Kinerja; nn. ASB : Fasilitasi Verifikasi Perizinan; oo. ASB : Penyebarluasan Informasi Melalui Media; pp. ASB : Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Kesejahteraan Masyarakat; qq. ASB : Penyelenggaraan Workshop; rr. ASB : Penyelenggaraan Focus Group Discussion; ss. ASB : Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Perangkat Daerah; tt. ASB : Penyusunan Daftar Rencana Program dan Kegiatan Perangkat Daerah; uu. ASB : Pengendalian Operasional Lalu Lintas Pada Hari Tertentu; vv. ASB : Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Bidang Keuangan Daerah; ww. ASB : Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah oleh Perangkat Daerah; dan xx. ASB : Penyusunan Laporan Bulanan Perangkat Daerah. (2) Rincian perhitungan ASB Tahun Anggaran 2021 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Wali Kota ini.

6

7 LAMPIRAN PERATURAN WALI KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 45 TAHUN 2021 TENTANG ANALISIS STANDAR BELANJA TAHUN ANGGARAN 2021 RINCIAN PERHITUNGAN ANALISIS STANDAR BELANJA TAHUN ANGGARAN 2021 A. ASB : PENYUSUNAN DATA DAN INFORMASI PEMBANGUNAN PERANGKAT DAERAH Kegiatan Penyusunan Data dan Informasi Pembangunan Perangkat Daerah adalah kegiatan yang dilakukan oleh Perangkat Daerah untuk menyusun data dan informasi pembangunan yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah. Jumlah kegiatan =Rp.0,00 per kegiatan =Rp ,00 per kegiatan =Rp.0,00 + (Rp ,00 x Jumlah kegiatan) Tabel 1. an Alokasi Obyek Belanja: No Jenis Belanja Rata- Rata Bawah Atas Belanja Bahan-Bahan 1 12,46% 0,00% 31,91% Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Bahan 29,63% 0,00% 71,71% 2 Cetak Belanja Makanan dan 3 Minuman Rapat 57,90% 12,42% 100,00% Perhitungan di atas tidak menyertakan Belanja Honorarium ASN, Belanja Honorarium Non ASN, Belanja Perjalanan Dinas, Belanja Narasumber/Tenaga Ahli ASN/Non ASN, Belanja Sewa, dan Belanja Jasa Konsultansi. Dengan demikian jika kegiatan ini memerlukan Belanja Honorarium ASN, Belanja Honorarium Non ASN, Belanja Perjalanan Dinas, Belanja Narasumber/Tenaga Ahli ASN/Non ASN, Belanja Sewa, dan Belanja Jasa Konsultansi, maka dapat ditambahkan dalam perhitungan tambahan tersendiri yang terinci dengan memperhatikan asas kebutuhan, keadilan, dan kepatutan atas persetujuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah.

8 - 2 - B. ASB : FORUM PERANGKAT DAERAH Forum Perangkat Daerah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Perangkat Daerah untuk mengusulkan program/kegiatan pembangunan dalam jangka satu tahun dari perangkat daerah. Jumlah peserta, frekuensi kegiatan dalam hari = Rp.0,00 per Kegiatan = Rp ,00 per Peserta, per Frekuensi kegiatan = Rp.0,00 + (Rp ,00 x Jumlah Peserta x Frekuensi Kegiatan) Tabel 2. an Alokasi Obyek Belanja No Jenis Belanja Rata- Rata Bawah Atas 1 Belanja Bahan-Bahan 12,80% 0,00% 28,55% 2 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Bahan 4,09% 0,26% 7,92% Cetak 3 Belanja Sewa 4,08% 0,00% 11,75% 4 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 29,16% 11,76% 46,56% 5 Honorarium Narasumber atau Pembahas, Moderator, 36,90% 5,73% 74,70% Pembawa Acara, dan Panitia 6 Belanja Transportasi/ Akomodasi/ Uang Saku 12,98% 0,00% 28,05% Keterangan: Perhitungan di atas tidak menyertakan Belanja Honorarium ASN dan Belanja Honorarium Non ASN. Dengan demikian jika kegiatan ini memerlukan Belanja Honorarium ASN dan Belanja Honorarium Non ASN, maka dapat ditambahkan dalam perhitungan tambahan tersendiri yang terinci dengan memperhatikan asas kebutuhan, keadilan, dan kepatutan atas persetujuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah.

9 - 3 - C. ASB : PENYUSUNAN DAN EVALUASI RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH Penyusunan dan Evaluasi Rencana Strategis Perangkat Daerah merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah untuk menyusun Rencana Strategis Perangkat Daerah dan mengevaluasi Rencana Strategis tahun lalu dan mengendalikan pelaksanaan Rencana Strategis tahun berjalan. Jumlah Kegiatan yang dikendalikan = Rp ,00 per Kegiatan = Rp ,00 per Kegiatan yang dikendalikan Rumus Belanja Total: = = Rp ,00 + (Rp ,00 x Jumlah Kegiatan yang dikendalikan) Tabel 3. an Alokasi Obyek Belanja No Jenis Belanja Rata-Rata Bawah Atas 1 Belanja Bahan-Bahan 19,98% 0,00% 63,76% 2 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor Bahan 16,72% 0,00% 42,11% Cetak 3 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 63,30% 0,00% 100,00% Perhitungan di atas tidak menyertakan Belanja Honorarium ASN, Belanja Honorarium Non ASN, Belanja Sewa, Belanja Perjalanan Dinas, Belanja Narasumber/Tenaga Ahli, Belanja Jasa Konsultansi, dan Belanja Jasa. Dengan demikian jika kegiatan ini memerlukan Belanja Honorarium ASN, Belanja Honorarium Non ASN, Belanja Sewa, Belanja Perjalanan Dinas, Belanja Narasumber/Tenaga Ahli, Belanja Jasa Konsultansi, dan Belanja Jasa, maka dapat ditambahkan dalam perhitungan tambahan tersendiri yang terinci dengan memperhatikan asas kebutuhan, keadilan, dan kepatutan atas persetujuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah.

10 - 4 - D. ASB : SOSIALISASI Kegiatan sosialisasi merupakan kegiatan untuk memperkenalkan program/produk Perangkat Daerah kepada pegawai/masyarakat melalui tatap muka. Setelah mengikuti kegiatan ini peserta diharapkan memiliki pengetahuan terhadap program/produk yang disampaikan. Jumlah Peserta, Frekuensi Kegiatan = Rp.0,00 per Kegiatan = Rp ,00 per Peserta, per Frekuensi kegiatan = Rp.0,00 + (Rp ,00 x Jumlah Peserta x Frekuensi Kegiatan) Tabel 4. an Alokasi Obyek Belanja: No Jenis Belanja Rata- Rata Bawah Atas 1 Belanja Bahan-Bahan 58,30% 0,00% 100,00% 2 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Bahan 4,82% 0,25% 9,38% Cetak 3 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 35,16% 0,00% 82,57% 4 Belanja Jasa lainnya 1,71% 0,00% 5,80% Perhitungan di atas tidak termasuk Belanja Honorarium ASN, Belanja Honorarium Non ASN, Belanja Perjalanan Dinas, Belanja Narasumber/Tenaga Ahli, Belanja Transportasi/akomodasi/uang saku. Dengan demikian jika kegiatan ini memerlukan Belanja Honorarium ASN, Belanja Honorarium Non ASN, Belanja Perjalanan Dinas, Belanja Narasumber/Tenaga Ahli, Belanja Transportasi/akomodasi/uang saku, maka dapat ditambahkan dalam perhitungan tambahan tersendiri yang terinci dengan memperhatikan asas kebutuhan, keadilan, dan kepatutan atas persetujuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah.

11 - 5 - E. ASB : PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN DAN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran merupakan kegiatan untuk menyusun rencana kerja anggaran dan dokumen pelaksanaan anggaran Perangkat Daerah yaitu Rencana Kegiatan dan Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran dan Rencana Kegiatan dan Perubahan Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran yang dimulai dari persiapan hingga diserahkannya hasil penyusunan dokumen tersebut. Jumlah kegiatan = Rp ,00 per kegiatan = Rp ,00 per kegiatan = Rp ,00 + (Rp ,00 x Jumlah kegiatan) Tabel 5. an Alokasi Obyek Belanja: No Jenis Belanja 1 Belanja Bahan-Bahan 2 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor- Bahan Cetak 3 Belanja Makanan dan Minuman Rapat Rata- Rata Bawah Atas 20,48% 0,00% 99,01% 29,09% 0,00% 69,51% 50,43% 0,00% 100,00% Perhitungan di atas tidak menyertakan Belanja Honorarium ASN, Belanja Honorarium Non ASN, Belanja Perjalanan Dinas, Belanja Narasumber/Tenaga Ahli, dan Belanja Jasa. Dengan demikian jika kegiatan ini memerlukan menyertakan Belanja Honorarium ASN, Belanja Honorarium Non ASN, Belanja Perjalanan Dinas, Belanja Narasumber/Tenaga Ahli, dan Belanja Jasa, maka dapat ditambahkan dalam perhitungan tambahan tersendiri yang terinci dengan memperhatikan asas kebutuhan, keadilan, dan kepatutan atas persetujuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah.

12 - 6 - F. ASB : PENYUSUNAN PELAPORAN PROGNOSIS REALISASI ANGGARAN Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran merupakan kegiatan untuk menyusun laporan prognosis realisasi anggaran Perangkat Daerah yang dimulai dari persiapan hingga diserahkannya hasil penyusunan dokumen tersebut. Jumlah kegiatan = Rp ,00 per kegiatan = Rp ,00 per kegiatan = Rp ,00 + (Rp ,00 x Jumlah kegiatan) Tabel 6. an Alokasi Obyek Belanja No Jenis Belanja Rata- Bawah Rata Atas 1 Belanja Bahan-Bahan 16,03% 2,99% 29,06% 2 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor- Bahan 25,28% 0,00% 59,54% Cetak 3 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 58,69% 0,00% 100,00% Perhitungan di atas tidak menyertakan Belanja Honorarium ASN, Belanja Honorarium Non ASN, Belanja Perjalanan Dinas, Belanja Narasumber/Tenaga Ahli, dan Belanja Jasa. Dengan demikian jika kegiatan ini memerlukan Belanja Honorarium ASN, Belanja Honorarium Non ASN, Belanja Perjalanan Dinas, Belanja Narasumber/Tenaga Ahli, dan Belanja Jasa, maka dapat ditambahkan dalam perhitungan tambahan tersendiri yang terinci dengan memperhatikan asas kebutuhan, keadilan, dan kepatutan atas persetujuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah.

13 - 7 - G. ASB : PENYUSUNAN RENCANA KERJA PERANGKAT DAERAH Penyusunan rencana kerja Perangkat Daerah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Perangkat Daerah dalam merumuskan program/kegiatan untuk periode satu tahun ke depan. Jumlah kegiatan = Rp ,00 per Kegiatan = Rp ,00 per Kegiatan = Rp ,00 + ( Rp ,00 x Jumlah kegiatan ) Tabel 7. an Alokasi Obyek Belanja No Jenis Belanja Rata-Rata Bawah Atas 1 Belanja Bahan-Bahan 18,49% 0,00% 49,64% 2 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Bahan 23,10% 0,00% 55,22% Cetak 3 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 58,41% 16,29% 100,00% Perhitungan di atas tidak menyertakan Belanja Honorarium ASN, Belanja Honorarium Non ASN, Belanja Perjalanan Dinas, Belanja Narasumber/Tenaga Ahli, Belanja Jasa Konsultansi, dan Belanja Jasa. Dengan demikian jika kegiatan ini memerlukan Belanja Honorarium ASN, Belanja Honorarium Non ASN, Belanja Perjalanan Dinas, Belanja Narasumber/Tenaga Ahli, Belanja Jasa Konsultansi, dan Belanja Jasa, maka dapat ditambahkan dalam perhitungan tambahan tersendiri yang terinci dengan memperhatikan asas kebutuhan, keadilan, dan kepatutan atas persetujuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah.

14 - 8 - H. ASB : PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERANGKAT DAERAH Kegiatan pada ASB Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Perangkat Daerah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Perangkat Daerah untuk menyusun laporan capaian kinerja program kegiatan untuk periode satu tahun sebelumnya. Jumlah Kegiatan = Rp ,00 per Kegiatan = Rp ,00 per Kegiatan = Rp ,00+ (Rp ,00 x Jumlah Kegiatan) Tabel 8. an Alokasi Obyek Belanja : No Jenis Belanja Rata- Rata Bawah Atas 1 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor- Bahan 15,87% 1,46% 30,28% Cetak 2 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor- Bahan 18,20% 0,00% 36,86% Cetak 3 Honorarium Narasumber atau Pembahas, Moderator, 65,93% 7,04% 100,00% Pembawa Acara, dan Panitia Perhitungan di atas tidak menyertakan Belanja Honorarium ASN, Belanja Honorarium Non ASN, Belanja Perjalanan Dinas, Belanja Narasumber/Tenaga Ahli ASN/Non ASN, dan Belanja Jasa Konsultansi. Dengan demikian jika kegiatan ini memerlukan Belanja Honorarium ASN, Belanja Honorarium Non ASN, Belanja Perjalanan Dinas, Belanja Narasumber/Tenaga Ahli ASN/Non ASN, dan Belanja Jasa Konsultansi, maka dapat ditambahkan dalam perhitungan tambahan tersendiri yang terinci dengan memperhatikan asas kebutuhan, keadilan, dan kepatutan atas persetujuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah.

15 - 9 - I. ASB : MONITORING EVALUASI DAN PELAPORAN Kegiatan monitoring evaluasi dan pelaporan dilakukan oleh Perangkat Daerah untuk memantau dan mengevaluasi kegiatan internal yang dilaksanakan Perangkat Daerah sesuai dengan tujuan yang digariskan dalam kegiatan tersebut. Pada ASB ini dimulai dari proses perencanaan kegiatan, pemantauan/pengawasan, evaluasi sampai dengan pelaporan pelaksanaan kegiatan. Jumlah Anggota Tim Monev, Bobot dalam Bulan = Rp ,00 per kegiatan = Rp ,00 per Anggota Tim Monev per Bulan Rumus Belanja Total: = Rp ,00 + (Rp ,00 x Jumlah Anggota Tim Monev x Bobot dalam Bulan) Tabel 9. an Alokasi Obyek Belanja : No Jenis Belanja Rata-Rata Bawah 1 Belanja Bahan-Bahan 2 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor- Bahan Cetak 3 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 4 Belanja Perjalanan Dinas Atas 4,30% 0,38% 8,24% 5,48% 0,00% 11,60% 51,60% 0,00% 100,00% 38,62% 0,00% 100,00% 1. Untuk Laporan Monev Triwulan Bobot : 3 Untuk Laporan Monev Semesteran Bobot : 6 Untuk Laporan Monev Tahunan Bobot : Perhitungan di atas tidak termasuk Belanja Honorarium ASN, Belanja Honorarium Non ASN, Belanja Narasumber/Tenaga Ahli, Belanja Transportasi/akomodasi/uang saku. Dengan demikian jika kegiatan ini memerlukan Belanja Honorarium ASN, Belanja Honorarium Non ASN, Belanja Narasumber/Tenaga Ahli, Belanja Transportasi/akomodasi/uang saku, maka dapat ditambahkan dalam perhitungan tambahan tersendiri yang terinci dengan memperhatikan asas kebutuhan, keadilan, dan kepatutan atas persetujuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah.

16 J. ASB : BIMBINGAN TEKNIS/PELATIHAN PEGAWAI Bimbingan Teknis atau Pelatihan Pegawai merupakan kegiatan untuk memberikan pelatihan/pengetahuan/keahlian tertentu kepada Pegawai yang diselenggarakan oleh perangkat daerah. Jumlah peserta pelatihan, Jumlah hari pelatihan =Rp0,00 per Kegiatan = Rp ,00 per peserta pelatihan, per hari pelatihan =Rp0,00 + Rp ,00 x Jumlah peserta pelatihan x Jumlah hari pelatihan Tabel 10. an Alokasi Obyek Belanja No Jenis Belanja 1 Belanja Bahan-Bahan Rata- Rata Bawah Atas 41,98% 2,99% 80,97% 2 Belanja Cetak Penggandaan 6,62% 0,00% 14,86% 3 Belanja Sewa 5,72% 0,00% 19,38% 4 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 5 Honorarium Narasumber atau Pembahas, Moderator, Pembawa Acara, dan Panitia 24,93% 4,26% 45,60% 20,75% 0,00% 59,28% Perhitungan di atas tidak termasuk Belanja Honorarium ASN, Belanja Honorarium Non ASN, Belanja Perjalanan Dinas, Belanja Narasumber/Tenaga Ahli Non ASN, Belanja Transportasi/akomodasi/uang saku. Dengan demikian jika kegiatan ini memerlukan Belanja Honorarium ASN, Belanja Honorarium Non ASN, Belanja Perjalanan Dinas, Belanja Narasumber/Tenaga Ahli Non ASN, Belanja Transportasi/akomodasi/uang saku, maka dapat ditambahkan dalam perhitungan tambahan tersendiri yang terinci dengan memperhatikan asas kebutuhan, keadilan, dan kepatutan atas persetujuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah.

17 K. ASB : PENYELENGGARAAN PAMERAN Penyelenggaraan Pameran merupakan kegiatan Perangkat Daerah untuk menunjukkan kepada masyarakat luas tentang hasil karya seni, tulisan, teknologi, dan berbagai karya lain yang dapat diperlihatkan wujud fisiknya yang bertempat di suatu lokasi tetap sementara waktu sampai kegiatan tersebut berakhir. Kegiatan ini dimulai sejak dipersiapkannya kegiatan hingga selesainya pameran secara tuntas dan diterbitkannya laporan hasil kegiatan. A. Penyelenggaraan Pameran Tingkat Kabupaten Jumlah personel, Durasi pameran dalam hari =Rp.0,00 per kegiatan =Rp ,00 per personel, per durasi pameran dalam hari = Rp.0,00 + (Rp ,00 x Jumlah personel x Durasi pameran dalam hari) B. Penyelenggaraan Pameran Tingkat Nasional Jumlah personel, Durasi pameran dalam hari. =Rp.0,00 per kegiatan = Rp ,00 per personel, per durasi pameran dalam hari =Rp.0,00 + (Rp ,00 x Jumlah personel x Durasi pameran dalam hari)

18 C. Penyelenggaraan Pameran Tingkat Internasional Jumlah personel, Durasi pameran dalam hari. =Rp.0,00 per kegiatan = Rp ,00 per personel, per durasi pameran dalam hari = Rp0,00 + (Rp ,00 x Jumlah personel x Durasi pameran dalam hari) Tabel 11. an Alokasi Obyek Belanja No Jenis Belanja Rata- Rata Bawah Atas 1 Belanja Bahan-Bahan 66,36% 0,00% 100,00% 2 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor- Bahan Cetak 3 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 28,12% 0,00% 92,63% 5,52% 0,22% 10,83% Perhitungan di atas belum menyertakan Belanja Honorarium ASN, Belanja Honorarium Non ASN, Belanja Sewa dan Perjalanan Dinas. Dengan demikian jika kegiatan di atas memerlukan Belanja Honorarium ASN, Belanja Honorarium Non ASN, Belanja Sewa dan Perjalanan Dinas, maka dapat ditambahkan dalam perhitungan tambahan tersendiri yang terinci dengan memperhatikan asas kebutuhan, keadilan, dan kepatutan atas persetujuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah.

19 L. ASB : PENYELENGGARAAN UJIAN/TES SEKOLAH Penyelenggaraan Ujian/Tes Sekolah adalah kegiatan yang digunakan oleh Perangkat Daerah dalam rangka melaksanakan kegiatan menyelenggarakan tes atau ujian bagi siswa sekolah baik tes semesteran ataupun tes ujian akhir. Deskripsi ini juga telah mencakup hasil ujian, koreksi, penulisan, dan penerbitan ijazah sampai diserahkannya ijazah atau raport. 1. Try Out Ujian Sekolah Jumlah peserta, jumlah hari pelaksanaan kegiatan = Rp0,00 per Kegiatan = Rp15.200,00 per peserta, per hari pelaksanaan kegiatan =Rp.0,00 + (Rp ,00 x jumlah peserta x jumlah jumlah hari pelaksanaan kegiatan) 2. Pelaksanaan Ujian Nasional CBT Jumlah peserta, jumlah hari pelaksanaan kegiatan = Rp.0,00 per Kegiatan = Rp ,00 per peserta, per hari pelaksanaan kegiatan = Rp.0,00 = (Rp ,00 x jumlah peserta x jumlah hari pelaksanaan kegiatan)

20 Pemantapan Ujian Sekolah Jumlah peserta, jumlah hari pelaksanaan kegiatan = Rp.0,00 per Kegiatan = Rp ,00 per peserta, per hari pelaksanaan kegiatan = Rp.0,00 + (Rp ,00 x jumlah peserta x jumlah hari pelaksanaan kegiatan) 4. Pemantapan Ujian Nasional Jumlah peserta, jumlah hari pelaksanaan kegiatan = Rp.0,00 per Kegiatan = Rp ,00 per peserta, per hari pelaksanaan kegiatan = Rp.0,00 + (Rp ,00 x jumlah peserta x jumlah hari pelaksanaan kegiatan) 5. Pelaksanaan Ujian Nasional Jumlah peserta, jumlah hari pelaksanaan kegiatan = Rp.0,00 per Kegiatan = Rp ,00 per peserta, per hari pelaksanaan kegiatan

21 = Rp.0,00 + (Rp ,00 x jumlah peserta x jumlah hari pelaksanaan kegiatan) 6. Pelaksanaan Ulangan Tengah Semester Atau Ujian Kenaikan Kelas Jumlah peserta, jumlah hari pelaksanaan kegiatan = Rp.0,00 per Kegiatan = Rp ,00 per peserta, per hari pelaksanaan kegiatan = Rp.0,00 + (Rp ,00 x jumlah peserta x jumlah hari pelaksanaan kegiatan Tabel 12. an Alokasi Obyek Belanja No Jenis Belanja Rata- Rata Bawah Atas 1 Belanja Bahan-Bahan 4,37% 0,00% 9,91% 2 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor- 78,92% 0,00% 100,00% Bahan Cetak 3 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 16,71% 0,00% 44,91% Perhitungan di atas belum menyertakan Belanja Honorarium ASN, Belanja Honorarium Non ASN, belanja Bahan Material dan belanja Hibah Barang/Jasa. Dengan demikian jika ASB di atas memerlukan Belanja Honorarium ASN, Belanja Honorarium Non ASN, belanja Bahan Material dan belanja Hibah Barang/Jasa, maka dapat ditambahkan dalam perhitungan tambahan tersendiri yang terinci dengan memperhatikan asas kebutuhan, keadilan, dan kepatutan atas persetujuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah.

22 M. ASB : PENATAAN ARSIP Penataan Arsip merupakan kegiatan perbaikan sistem administrasi kearsipan melalui penataan dan/atau penelusuran dan/atau perawatan/pemeliharaan arsip daerah yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah. Jumlah personel, Durasi penataan dalam bulan = Rp.0,00 per kegiatan = Rp ,00 per personel, per durasi penataan dalam bulan = Rp.0,00 + (Rp ,00 x Jumlah personel x Durasi penataan dalam bulan) Tabel 13. an Alokasi Obyek Belanja No Jenis Belanja Rata-Rata Bawah Atas 1 Belanja Bahan-Bahan 7,02% 0,00% 17,71% 2 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Bahan 11,22% 0,00% 53,24% Cetak 3 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 52,65% 0,00% 100,00% 4 Belanja Perjalanan Dinas 29,11% 4,40% 53,84% Perhitungan di atas tidak menyertakan Belanja Honorarium ASN dan Belanja Honorarium Non ASN. Dengan demikian jika kegiatan ini memerlukan Belanja Honorarium ASN dan Belanja Honorarium Non ASN, maka dapat ditambahkan dalam perhitungan tambahan tersendiri yang terinci dengan memperhatikan asas kebutuhan, keadilan, dan kepatutan atas persetujuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah.

23 N. ASB : ADMINISTRASI PEMELIHARAAN/ PENGEMBANGAN SARANA FISIK Administrasi Pemeliharaan/Pengembangan Sarana Fisik merupakan administrasi untuk mendukung pekerjaan pemeliharaan/pengembangan sarana fisik. Nilai Pemeliharaan (X) = Rp.0,00 per kegiatan 1,0999 x nilai pemeliharaan Rp.0 s/d Rp ,0797 x nilai pemeliharaan Rp s/d Rp ,0672 x nilai pemeliharaan Rp s/d Rp ,0518 x nilai pemeliharaan Rp s/d Rp ,0514 x nilai pemeliharaan Rp s/d Rp No. Nilai Pemeliharaan (X) Pagu (Y) Belanja 1 < X 0 < Rp Y = 1,0999 X 2 < X Rp < Rp Y = 1,0797 X 3 < X Rp < Rp Y = 1,0672 X 4 < X Rp < Rp Y = 1,0518 X 5 < X Rp < Rp Y = 1,0514 X Nilai keseluruhan Pagu Belanja (Y) tersebut setelah dikurangi nilai pemeliharaannya harus didistribusikan dalam alokasi obyek belanja sebagaimana diatur dalam Tabel 14 berikut :

24 Tabel 14. an Alokasi Obyek Belanja No Jenis Belanja Rata- Rata Bawah Atas 1 Belanja Bahan-Bahan 7,81% 0,00% 32,60% 2 Belanja Jasa Kantor 72,51% 0,00% 100,00% 3 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Bahan Cetak 4 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 1,20% 0,00% 3,93% 6,63% 0,00% 14,60% 5 Belanja Perjalanan Dinas 11,84% 0,00% 30,63% 1. ASB di atas akan efektif dilaksanakan dengan ketentuan : Jenis Belanja Bawah Atas Nilai Pemeliharaan Perhitungan di atas tidak menyertakan Belanja Honorarium ASN dan Belanja Honorarium Non ASN. Dengan demikian jika kegiatan ini memerlukan Belanja Honorarium ASN dan Belanja Honorarium Non ASN, maka dapat ditambahkan dalam perhitungan tambahan tersendiri yang terinci dengan memperhatikan asas kebutuhan, keadilan, dan kepatutan atas persetujuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah.

25 O. ASB : PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KECAMATAN Penyelenggaraan Musrenbang Tingkat Kecamatan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Perangkat Daerah kecamatan untuk mengusulkan program/kegiatan pembangunan dalam jangka satu tahun dari Perangkat Daerah kecamatan. Jumlah peserta = Rp.0,00 per Kegiatan = Rp ,00 per Peserta = Rp.0,00 + (Rp ,00 x Jumlah peserta) Tabel 15. an Alokasi Obyek Belanja No Jenis Belanja Rata- Rata Bawah Atas 1 Belanja Bahan-Bahan 28,85% 0,00% 69,62% Belanja Alat/Bahan untuk 2 Kegiatan Kantor- Bahan 38,16% 26,49% 49,83% Cetak 3 Belanja Sewa 10,39% 0,00% 25,07% 4 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 22,60% 12,78% 32,42% Perhitungan di atas belum menyertakan Belanja Honorarium ASN. Belanja Honorarium Non ASN, Belanja Narasumber/Tenaga Ahli dan Belanja Transportasi dan Akomodasi. Dengan demikian jika kegiatan ini memerlukan Belanja Honorarium ASN. Belanja Honorarium Non ASN, Belanja Narasumber/Tenaga Ahli dan Belanja Transportasi dan Akomodasi, maka dapat ditambahkan dalam perhitungan tambahan tersendiri yang terinci dengan memperhatikan asas kebutuhan, keadilan, dan kepatutan atas persetujuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah.

26 P. ASB : PELAYANAN ASB Pelayanan merupakan kegiatan Perangkat Daerah untuk melayani pegawai di lingkungan pemerintah daerah maupun masyarakat setempat. Jumlah personel, Durasi pelayanan dalam bulan = Rp.0,00 per kegiatan = Rp ,00 per personel, per durasi pelayanan dalam bulan = Rp.0,00 + (Rp ,00 x Jumlah personel x Durasi pelayanan dalam bulan) Tabel 16. an Alokasi Obyek Belanja No Jenis Belanja Rata- Rata Bawah Atas Belanja Bahan-Bahan 1 13,88% 0,00% 33,65% 2 Belanja Jasa Kantor 2,29% 0,00% 7,60% Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor- Bahan 3 Cetak 9,69% 0,00% 21,55% Belanja Makanan dan 4 Minuman Rapat 29,48% 0,00% 98,33% 5 Belanja Perjalanan Dinas 44,66% 0,00% 100,00% Perhitungan di atas belum menyertakan Belanja Honorarium ASN. Belanja Honorarium Non ASN, dan belanja Sewa. Dengan demikian jika kegiatan ini memerlukan Belanja Honorarium ASN. Belanja Honorarium Non ASN, dan belanja Sewa, maka dapat ditambahkan dalam perhitungan tambahan tersendiri yang terinci dengan memperhatikan asas kebutuhan, keadilan, dan kepatutan atas persetujuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah.

27 Q. ASB : PELATIHAN NON PEGAWAI Pelatihan Non Pegawai merupakan kegiatan untuk meningkatkan keterampilan, keahlian dan kemampuan tertentu bagi non pegawai (masyarakat) yang diselenggarakan oleh Perangkat Daerah. Jumlah Peserta Pelatihan, Hari Pelatihan = Rp.0,00 per kegiatan = Rp ,00 per Peserta Pelatihan per Hari Pelatihan =Rp.0,00 + (Rp ,00 x Jumlah Peserta Pelatihan x Jumlah Hari Pelatihan) Tabel 17. an Alokasi Obyek Belanja No Jenis Belanja Rata-Rata Bawah Atas 1 Belanja Barang Pakai Habis 41,07% 0,00% 100,00% 2 Belanja Jasa Kantor 0,94% 0,00% 2,83% 3 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Bahan 3,17% 0,00% 10,62% Cetak 4 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 13,58% 0,00% 46,63% 5 Belanja Perjalanan Dinas 41,24% 0,00% 100,00% Perhitungan di atas belum menyertakan Belanja Honorarium ASN. Belanja Honorarium Non ASN, Belanja Bahan Material, Belanja Sewa, dan Pakaian Kerja. Dengan demikian jika kegiatan pada ASB di atas memerlukan Belanja Honorarium ASN. Belanja Honorarium Non ASN, belanja Bahan Material, belanja Sewa, dan Pakaian Kerja, maka dapat ditambahkan dalam perhitungan tambahan tersendiri yang terinci dengan memperhatikan asas kebutuhan, keadilan, dan kepatutan atas persetujuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah.

28 R. ASB : MONITORING/PENGAWASAN Monitoring/Pengawasan adalah kegiatan untuk mengawasi atau memantau titik/obyek amatan sesuai dengan tujuan yang digariskan dalam kegiatan tersebut. Obyek dapat berupa kegiatan dengan fokus pada suatu lokasi, bersifat abstrak, ataupun berwujud fisik. Jumlah anggota tim pemantau, Durasi pemantauan dalam bulan =Rp.0,00 per kegiatan =Rp ,00 per anggota tim pemantau, per Durasi pemantauan dalam bulan =Rp.0,00 + (Rp ,00 x Jumlah anggota tim pemantau x Durasi pemantauan dalam bulan) Tabel 18. an Alokasi Obyek Belanja No 1 Jenis Belanja Rata- Rata Bawah Atas Belanja Bahan-Bahan 7,49% 0,00% 29,36% 2 Belanja Jasa Kantor 21,91% 0,00% 63,92% 3 4 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor- Bahan Cetak 8,10% 0,00% 25,23% Belanja Makanan dan Minuman Rapat 22,36% 0,00% 52,85% 5 Belanja Perjalanan Dinas 40,14% 12,72% 67,57% Perhitungan di atas belum menyertakan Belanja Honorarium ASN. Belanja Honorarium Non ASN, belanja Bahan Narasumber/Tenaga Ahli, dan belanja Transportasi Akomodasi dan Uang Saku peserta. Dengan demikian jika kegiatan pada Analis Standar Belanja di atas memerlukan Belanja Honorarium ASN. Belanja Honorarium Non ASN, belanja Bahan Narasumber/Tenaga Ahli, dan belanja Transportasi Akomodasi dan Uang Saku peserta, maka dapat ditambahkan dalam perhitungan tambahan tersendiri yang terinci dengan memperhatikan asas kebutuhan, keadilan, dan kepatutan atas persetujuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah.

29 S. ASB : PENYELENGGARAAN LOMBA Penyelenggaraan Lomba merupakan kegiatan penyelenggaraan lomba bagi aparatur atau non-aparatur yang diselenggarakan oleh Perangkat Daerah dan dilaksanakan di dalam daerah. Jumlah lomba, jumlah peserta. = Rp.0,00 per kegiatan = Rp ,00 per lomba, per peserta = Rp.0,00 + (Rp ,00 x Jumlah lomba x Jumlah peserta) Tabel 19. an Alokasi Obyek Belanja : No Jenis Belanja Rata- Rata Bawah Atas Belanja Bahan-Bahan 23,30% 0,00% 66,18% Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor- Bahan 9,96% 0,00% 40,43% Cetak Belanja Makanan dan Minuman Rapat 66,74% 0,00% 100,00% Perhitungan di atas belum menyertakan Belanja Honorarium ASN. Belanja Honorarium Non ASN, belanja Sewa, Hadiah, Transportasi Akomodasi dan Uang Saku peserta. Dengan demikian jika kegiatan di atas memerlukan Belanja Honorarium ASN. Belanja Honorarium Non ASN, belanja Sewa, Hadiah, Transportasi Akomodasi dan Uang Saku peserta, maka dapat ditambahkan dalam perhitungan tambahan tersendiri yang terinci dengan memperhatikan asas kebutuhan, keadilan, dan kepatutan atas persetujuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah.

30 T. ASB : EVALUASI PROGRAM DAN KEGIATAN Evaluasi program/kegiatan merupakan kegiatan untuk mengevaluasi sebuah program/kegiatan perangkat daerah. Kegiatan ini akan menghasilkan laporan rinci atas program/kegiatan dari Perangkat Daerah yang dievaluasi dan rekomendasi berupa kemungkinan pembenahan atau perbaikan dari progaram/kegiatan tersebut. Jumlah Program/kegiatan yang dievaluasi = Rp.0,00 per kegiatan = Rp ,00 per program/kegiatan yang dievaluasi = Rp.0,00 + (Rp ,00 x Jumlah program/kegiatan yang dievaluasi) Tabel 20. an Alokasi Obyek Belanja No Jenis Belanja Rata- Rata Bawah Atas 1 Belanja Bahan-Bahan 5,94% 0,00% 12,48% Belanja Alat/Bahan untuk 2 Kegiatan Kantor- Bahan 11,50% 0,00% 26,48% Cetak 3 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 58,07% 0,00% 100,00% 4 Belanja Perjalanan Dinas Biasa/Dalam Kota 24,49% 7,26% 41,72% Perhitungan di atas belum menyertakan Belanja Honorarium ASN. Belanja Honorarium Non ASN, belanja Narasumber/Tenaga Ahli, belanja Transportasi Akomodasi dan Uang Saku peserta. Dengan demikian jika kegiatan di atas memerlukan Belanja Honorarium ASN. Belanja Honorarium Non ASN, belanja Narasumber/Tenaga Ahli, belanja Transportasi Akomodasi dan Uang Saku peserta, maka dapat ditambahkan dalam perhitungan tambahan tersendiri yang terinci dengan memperhatikan asas kebutuhan, keadilan, dan kepatutan atas

31 persetujuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah. U. ASB : PEMELIHARAAN TAMAN Kegiatan pemeliharaan taman adalah kegiatan yang dilakukan oleh Perangkat Daerah untuk memelihara taman Koridor Jalan Utama dan Taman Lingkungan di Wilayah Kota Tangerang Selatan. Luas Taman (m2) dan Jenis Taman yang dibagi menjadi dua yaitu 1=Taman Koridor Jalan Utama dan 0= Taman Lingkungan = Rp.0,00 per m 2 = Rp ,00 per m 2 + Rp ,00 jika Taman Koridor Utama = Rp ,00 per m 2 Jika Taman Lingkungan = Rp.0,00 + (Rp ,00 x Luas Taman) + (Rp ,00 x DUMMY) DUMMY = 1; jika Taman Koridor Jalan Utama DUMMY = 0; Jika Taman Lingkungan Tabel 21. an Alokasi Obyek Belanja: No Jenis Belanja Rata-rata Bawah atas 1 Belanja Bahan-Bahan 17,5% 0,0% 53,9% 2 Bahan Material 52,5% 0,0% 100,0% 3 Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 15,3% 3,7% 25,6% 4 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor- Bahan Cetak 0,2% 0,0% 0,4% 5 Belanja Makanan dan Minuman Aktivitas Lapangan 2,8% 0,0% 7,3% 6 Belanja Pakaian Dinas Lapangan (PDL) 11,7% 0,0% 27,0% Perhitungan di atas tidak menyertakan Honorarium ASN dan Non ASN, Belanja Perjalanan Dinas, Belanja Narasumber/Tenaga Ahli ASN/Non ASN, dan Belanja Jasa, Belanja Sewa, Konsultansi, Non Kapitalisasi serta belanja Modal. Dengan demikian jika kegiatan ini memerlukan Belanja Honorarium ASN dan Non ASN, Perjalanan Dinas, Belanja Narasumber/Tenaga Ahli ASN/Non ASN, dan Belanja Jasa Konsultansi serta belanja non kapitalisasi dan Belanja Modal, maka dapat ditambahkan dalam perhitungan tambahan tersendiri yang terinci dengan

32 memperhatikan asas kebutuhan, keadilan, dan kepatutan atas persetujuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah. V. ASB : PEMELIHARAAN JALAN LINGKUNGAN Kegiatan pemeliharaan taman adalah kegiatan yang dilakukan oleh Perangkat Daerah untuk memelihara Jalan Lingkungan di Wilayah Kecamatan di Kota Tangerang Selatan. Panjang Jalan (m) dan Banyaknya Hari Orang Kerja (HOK) = Rp.0,00 per kegiatan = Rp.2.684,00 per m + Rp ,00 per HOK = Rp.0,00 + (Rp.2.684,00 x meter Panjang Jalan) + (Rp ,00 x HOK) Tabel 22. an Alokasi Obyek Belanja : No Jenis Belanja Rata-rata Bawah Atas 1 Belanja Bahan-Bahan 3,13% - 7,06% 2 Belanja Bahan/Material 95,72% 89,76% 100,00% 3 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor- Bahan Cetak 0,59% - 0,74% 4 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 0,56% 0,29% 0,83% Jumlah 100,00 % Perhitungan di atas tidak menyertakan Honorarium ASN dan Non ASN, Belanja Perjalanan Dinas, Belanja Narasumber/Tenaga Ahli ASN/Non ASN, Belanja Sewa dan Belanja Jasa, Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin, Konsultansi, Non Kapitalisasi serta belanja Modal. Dengan demikian jika kegiatan ini memerlukan Belanja Perjalanan Dinas, Belanja Narasumber/Tenaga Ahli ASN/Non ASN, dan Belanja Jasa Konsultansi serta belanja non kapitalisasi dan belanja modal, maka dapat ditambahkan dalam perhitungan tambahan tersendiri yang terinci dengan

33 memperhatikan asas kebutuhan, keadilan, dan kepatutan atas persetujuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah. W. ASB : PEMELIHARAAN SALURAN DRAINASE LINGKUNGAN Pemeliharaan saluran drainase lingkungan merupakan kegiatan Perangkat Daerah yang melakukan kegiatan pemeliharaan saluran drainase di lingkungan kecamatan di wilayah Kota Tangerang Selatan. Hasil yang diharapkan adalah terpeliharanya saluran drainase di lingkungan kecamatan di wilayah Kota Tangerang Selatan. Jumlah Ruas Drainase yang Dipelihara = Rp.0,00 per kegiatan = Rp ,00 per ruas drainase = Rp0,00 + (Rp ,00 x Jumlah Ruas Drainase yang Dipelihara) Tabel 23. an Alokasi Obyek Belanja No Jenis Belanja Rata- Rata Bawah Atas 1 Belanja Bahan-Bahan 5,60% 0,27% 10,92% 2 Belanja Bahan/Material 93,08% 89,82% 96,34% Belanja Alat/Bahan untuk 3 Kegiatan Kantor- Bahan Cetak 0,70% 0,30% 1,10% 4 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 0,63% 0,20% 1,06% Keterangan: Perhitungan di atas belum menyertakan Honorarium ASN, Honorarium Non ASN, Belanja Jasa Kantor, Pemeliharaan Peralatan dan Mesin, Sewa, Pakaian Kerja dan Perjalanan Dinas. Dengan demikian jika terdapat usulan untuk Honorarium ASN, Honorarium Non ASN, Belanja Jasa Kantor, Pemeliharaan Peralatan dan Mesin, Sewa, Pakaian Kerja dan Perjalanan Dinas, maka dapat

34 ditambahkan dalam perhitungan tambahan tersendiri yang terinci dengan memperhatikan asas kebutuhan, keadilan, dan kepatutan atas persetujuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah. X. ASB : OPERASI PEMELIHARAAN PRASARANA SUMBER DAYA AIR DAERAH ALIRAN SUNGAI Operasi pemeliharaan prasarana sumber daya air Daerah Aliran Sungai merupakan kegiatan Perangkat Daerah yang melakukan kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan sungai Daerah Aliran Sungai. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah meningkatnya fungsi saluran, sungai, bangunan air dan mengurangi titik banjir/daerah rawan banjir di Daerah Aliran Sungai. Jumlah Kecamatan yang Menerima Manfaat = Rp.0,00 per kegiatan = Rp ,00 per Kecamatan yang Menerima Manfaat = Rp0,00 + (Rp ,00 x Jumlah Kecamatan yang Menerima Manfaat) Tabel 24. an Alokasi Obyek Belanja No Jenis Belanja Rata-Rata Bawah Atas 1 Belanja Bahan-Bahan 1,09% 0,15% 2,03% 2 Belanja Bahan/Material 93,30% 10,31% 100,00% 3 Belanja Jasa Kantor 0,30% 0,00% 0,81% 4 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 3,41% 0,00% 7,05% 5 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Bahan 0,07% 0,04% 0,11% Cetak 6 Belanja Sewa 1,40% 0,00% 3,84% 7 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 0,06% 0,03% 0,09% 8 Belanja Pakaian Dinas Lapangan (PDL) 0,37% 0,21% 0,53% Perhitungan di atas belum menyertakan honorarium ASN, honorarium Non ASN dan perjalanan dinas. Dengan demikian jika terdapat usulan untuk honorarium ASN, honorarium Non ASN dan perjalanan dinas, maka dapat ditambahkan

35 dalam perhitungan tambahan tersendiri yang terinci dengan memperhatikan asas kebutuhan, keadilan, dan kepatutan atas persetujuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah. Y. ASB : OPERASIONAL UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT Penyelenggaraan Operasional UPT Puskesmas adalah kegiatan Perangkat Daerah untuk memenuhi pelayanan kesehatan dasar masyarakat di puskesmas. Selain itu, diharapkan tingkat kepuasan masyarakat akan terpenuhi dengan pelayanan kesehatan dasar di puskesmas. Jumlah Kunjungan* = Rp.0,00 per kegiatan = Rp.5.681,00 per kunjungan = Rp0,00 + (Rp.5.681,00 x Jumlah pasien) Tabel 25. an Alokasi Obyek Belanja : Rata- No Jenis Belanja Rata Bawah Atas Belanja Bahan-Bahan 1 12,86% 3,95% 21,76% 2 Belanja Jasa Kantor 29,57% 18,35% 40,78% Belanja Pemeliharaan 3 Peralatan dan Mesin 3,69% 0,00% 7,90% Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor- Bahan 4 Cetak 3,98% 0,00% 8,24% 5 Belanja Natura dan Pakan- Natura 43,77% 26,42% 61,12% 6 Belanja Pakaian Kerja 1,85% 1,40% 2,30% 7 Belanja Bahan Pakai Habis 1,78% 0,24% 3,31% 8 Belanja Jasa 2,51% 0,49% 4,54% Perhitungan di atas belum menyertakan kegiatan penyediaan biaya operasional UPT Farmasi dan UPT Labkesda. Perhitungan kegiatan tidak menyertakan Honorarium ASN dan Non ASN, Belanja Bahan/Material, Belanja Premi Asuransi, dan Biaya Perjalanan Dinas. Dengan demikian jika kegiatan di atas memerlukan Honorarium ASN dan Non ASN, Belanja Bahan/Material, Belanja Premi Asuransi, dan Biaya Perjalanan Dinas, maka dapat ditambahkan dalam perhitungan tambahan tersendiri yang terinci dengan memperhatikan asas kebutuhan, keadilan, dan kepatutan

36 atas persetujuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah. *Jumlah kunjungan termasuk rawat jalan (non perawatan) dan rawat inap (perawatan). Z. ASB : OPERASIONAL PEDAGANG KAKI LIMA DAN SEJENISNYA Penyelenggaraan Penertiban Pedagang Kaki Lima dan sejenisnya merupakan kegiatan Perangkat Daerah yang melakukan penertiban umbul-umbul, baliho, bangunan liar, tempat usaha, papan iklan/spanduk/reklame, tempat hiburan/rekreasi, pedagang kaki lima/asongan, disiplin aparatur dan pelajar, penyandang masalah kesejahteraan sosial, anak jalanan, prostitusi/pekerja seks komersial, minuman beralkohol/minuman keras, dan pemasangan spanduk yang legal. Jumlah personel dan frekuensi kegiatan = Rp.0,00 per kegiatan = Rp ,00 per personel per frekuensi kegiatan = Rp0,00 + (Rp ,00 x Jumlah personel x frekuensi kegiatan) Tabel 26. an Alokasi Obyek Belanja No Jenis Belanja Rata- Rata Bawah Atas 1 Belanja Barang Pakai Habis 2,94% 1,31% 4,58% Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor- Bahan 5,19% 0,41% 9,97% 2 Cetak Belanja Makanan dan Minuman Aktivitas 91,86% 33,12% 100,00% 3 Lapangan Keterangan: Perhitungan di atas belum menyertakan Honorarium ASN dan Non ASN, Uang Lembur dan Piket, Belanja Jasa Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber/ Moderator ASN, Belanja Jasa Tenaga Ahli/ Instruktur/Narasumber/ Moderator Non ASN, Belanja Nonkapitalisasi, Belanja Sewa Alat Berat, dan Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor. Dengan demikian jika kegiatan di atas memerlukan Honorarium ASN dan Non ASN, Uang Lembur dan Piket, Belanja Jasa Tenaga Ahli/ Instruktur/Narasumber/Moderator ASN, Belanja Jasa Tenaga Ahli/ Instruktur/Narasumber/Moderator Non ASN, Belanja Non kapitalisasi, Belanja Sewa Alat Berat, dan Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan

37 Kantor, maka dapat ditambahkan dalam perhitungan tambahan tersendiri yang terinci dengan memperhatikan asas kebutuhan, keadilan, dan kepatutan atas persetujuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah. AA. ASB : PENINGKATAN JASMANI DAN ROHANI Peningkatan jasmani dan rohani merupakan kegiatan Perangkat Daerah yang melakukan kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan jasmani seperti senam kesegaran jasmani, pembinaan jasmani bagi pegawai, peningkatan jasmani bagi pegawai dan kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan rohani seperti siraman rohani dan pembinaan rohani. Jumlah orang dan kegiatan = Rp.0,00 per kegiatan = Rp ,00 per orang per kegiatan = Rp0,00 + (Rp ,00 x Jumlah orang x kegiatan) Tabel 27. an Alokasi Obyek Belanja Rata- No Jenis Belanja Rata Bawah Atas 1 Belanja Sewa Rumah/ Gedung/Gudang/Parkir 15,03% 6,70% 23,36% 2 Belanja Bahan-Bahan 8,16% 4,61% 11,71% 3 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor- Bahan 0,88% 0,52% 1,23% Cetak 4 Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor 9,87% 1,35% 18,39% 5 Belanja Makanan dan Minuman Aktivitas Lapangan 33,03% 1,01% 65,05% 6 Honorarium Narasumber atau Pembahas, Moderator, 13,99% 2,27% 25,71% Pembawa Acara, dan Panitia 7 Belanja Pakaian 19,05% 0,00% 42,03% Jumlah 100% Perhitungan di atas belum menyertakan Honorarium ASN dan Non ASN. Dengan demikian jika kegiatan di atas memerlukan Honorarium ASN dan

38 Non ASN, maka dapat ditambahkan dalam perhitungan tambahan tersendiri yang terinci dengan memperhatikan asas kebutuhan, keadilan, dan kepatutan atas persetujuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah. BB. ASB : PEMBINAAN APARATUR KECAMATAN DAN APARATUR KELURAHAN Pembinaan aparatur kecamatan dan kelurahan merupakan kegiatan Perangkat Daerah yang melakukan kegiatan pembinaan aparatur Kelurahan dan Kecamatan dalam pelayanan ke masyarakat. Termasuk didalamnya adalah pembinaan moral dan etos kerja internal pegawai, disiplin pegawai, dan pembinaan penataan arsip tata naskah. Jumlah peserta = Rp.0,00 per kegiatan = Rp ,00 per peserta = Rp.0,00 + (Rp ,00 x Jumlah peserta) Tabel 28. an Alokasi Obyek Belanja Rata- No Jenis Belanja Rata Bawah Atas 1 Belanja Bahan-Bahan 19,87% 1,40% 38,34% 2 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor- Bahan Cetak 1,61% 0,75% 2,46% 3 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 13,65% 5,96% 21,33% 4 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 26,86% 0,00% 60,79% 5 Honorarium Narasumber atau Pembahas, Moderator, Pembawa Acara, dan Panitia 33,08% 0,00% 66,42% 6 Belanja Jasa Tenaga Ahli 4,94% 3,45% 6,43% Perhitungan di atas belum menyertakan honorarium ASN dan Non ASN, belanja pakaian dan atributnya, belanja sewa sarana mobilitas, belanja pakaian kerja, belanja pakaian khusus dan hari-hari tertentu, dan belanja kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis. Dengan demikian jika kegiatan honorarium ASN dan Non ASN, belanja pakaian dan atributnya, belanja sewa sarana mobilitas, belanja pakaian kerja, belanja pakaian khusus dan hari-hari tertentu, dan belanja kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis, maka dapat ditambahkan

39 dalam perhitungan tambahan tersendiri yang terinci dengan memperhatikan asas kebutuhan, keadilan, dan kepatutan atas persetujuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah. CC. ASB : FASILITASI PELAYANAN PENDAFTARAN PERIZINAN Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu bertugas untuk melayani berbagai perizinan legal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, baik itu dalam bidang ekonomi, penanaman modal, pembangunan, kesejahteraan rakyat, ketenagakerjaan, serta sosial budaya. Proses perizinan dibagi menjadi tiga, yakni pendaftaran, pengawasan, dan penetapan. ASB ini meliputi kegiatan untuk proses pelayanan pendaftaran perizinan. Jenis ijin Jumlah pemohon Jenis pelayanan (Pelayanan keliling=1) = Rp0,00 per kegiatan = Rp ,00 per ijin = Rp4.181,00 per pemohon = (Rp ,00) untuk pelayanan pendaftaran perizinan keliling = Rp0,00 + (Rp ,00 x jenis ijin + Rp.4.181,00 x jumlah pemohon + (Rp ,00) x jenis pelayanan) Tabel 29. an Alokasi Obyek Belanja No Jenis Belanja Rata- Rata Bawah Atas Belanja Bahan-Bahan 1 3,59% -0,79% 7,98% Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor- Bahan 2 Cetak 34,70% 1,49% 67,91% 3 Belanja Natura dan Pakan- Natura 12,56% 4,87% 20,26% Belanja Perjalanan Dinas 4 Biasa 33,38% 25,58% 41,18% 5 Belanja Jasa Kantor 0,85% 0,27% 1,42% Belanja Pemeliharaan 6 Peralatan dan Mesin 2,33% 2,31% 2,36% 7 Belanja jasa 12,58% 3,86% 21,30% Perhitungan di atas tidak menyertakan Honorarium ASN dan Non ASN. Dengan demikian jika kegiatan di atas memerlukan Honorarium ASN dan Non ASN, dan Biaya Perjalanan Dinas, maka dapat ditambahkan dalam

PERATURAN GUBERNUR NOMOR 113 TAHUN 2015

PERATURAN GUBERNUR NOMOR 113 TAHUN 2015 GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR NOMOR 113 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 69 TAHUN 2013 ANALISA STANDAR BELANJA (A S B) PROVINSI RIAU 2015 GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 55 2015 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG ANALISA STANDAR BELANJA KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI MOR : 98 2017 SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI MOR 98 TAHUN 2017 TENTANG ANALISA STANDAR BELANJA KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BEKASI, Menimbang :

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG ANALISIS STANDAR BELANJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG ANALISIS STANDAR BELANJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG ANALISIS STANDAR BELANJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG Menimbang : a. bahwa dalam rangka Pengelolaan Keuangan Daerah,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH. KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 69 Tahun : 2015

BERITA DAERAH. KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 69 Tahun : 2015 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) mor : 69 Tahun : 2015 Menimbang : a. PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG ANALISIS STANDAR BELANJA

Lebih terperinci

- 1 - Bupati Cirebon PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 68 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

- 1 - Bupati Cirebon PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 68 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU - 1 - Bupati Cirebon PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 68 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN ANALISIS STANDAR BELANJA KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN, PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 76 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 76 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 76 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG ANALISIS STANDAR BELANJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a.

Lebih terperinci

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Ben

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Ben - 2-3. 4. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, Menimbang : Bahwa untuk

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1399 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA BANDUNG

Lebih terperinci

BUPATI ALOR PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BUPATI ALOR PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR BUPATI ALOR PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR BIAYA BARANG DAN JASA KEBUTUHAN PEMERINTAH KABUPATEN ALOR TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

2 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

2 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1805, 2014 KEMENPAN RB. Analis Keuangan. Pusat. Daerah. Jabatan Fungsional. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

- 1 - Bupati Cirebon PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN

- 1 - Bupati Cirebon PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN - 1 - Bupati Cirebon PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIREBON, Menimbang : a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534 BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat 33215 Bangka Telp. (0717) 92536 Faximile (0717) 92534 SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU,

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU, WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 90 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 7 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 7 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 7 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGALOKASIAN DAN PENETAPAN BESARAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUPANG TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN GARUT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 23 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN ANALISIS STANDAR BELANJA PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 23 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN ANALISIS STANDAR BELANJA PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 23 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN ANALISIS STANDAR BELANJA PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DEMAK, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 80 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 115 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA SALINAN BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 19-B TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH WALIKOTA SURAKARTA,

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 19-B TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH WALIKOTA SURAKARTA, PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 19-B TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindaklanjut ditetapkannya

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU

Lebih terperinci

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR BIAYA UMUM PEMERINTAH KOTA BENGKULU TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU,

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH BHINNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2008

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN NON FORMAL KABUPATEN BANTUL Menimbang : Mengingat : BUPATI BANTUL, bahwa sebagai

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGHUBUNG PROVINSI RIAU

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGHUBUNG PROVINSI RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGHUBUNG PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,

Lebih terperinci

Bagian Humas dan Protokol Pasal 87

Bagian Humas dan Protokol Pasal 87 Bagian Humas dan Protokol Pasal 87 (1) Kepala Bagian Humas dan Protokol dipimpin oleh seorang Kepala dan mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, mengelola, mengkoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT 1 BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KAPUAS

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 76 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 76 TAHUN 2013 TENTANG GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 76 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR BIAYA DAN PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALI KOTA TANGERANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALI KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALI KOTA TANGERANG NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG PETUNJUK TEKNIS TRANSAKSI NON TUNAI BELANJA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA TANGERANG, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH SALINAN NOMOR 24, 2014 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-G TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN WALIKOTA SURAKARTA,

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-G TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN WALIKOTA SURAKARTA, PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-G TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut ditetapkannya Peraturan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Fax : (0717) 92534

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Fax : (0717) 92534 BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat 33215 Bangka Telp. : (0717) 92536 Fax : (0717) 92534 SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBINAAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GARUT Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008 DRAFT PER TGL 22 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA BUPATI PURWAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 96 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN UKM KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL URAIAN JUMLAH ,

BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL URAIAN JUMLAH , LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 44 TAHUN 2014 TANGGAL 30 DESEMBER 2014 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK PENJABARAN APBD TAHUN ANGGARAN 2015 URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : KODE REKENING : 1.20. - OTONOMI

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 89 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 89 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 89 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH (BOSDA) KABUPATEN TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2015

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN KLATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA BIMA

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA BIMA WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA BIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BIMA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bukittinggi No 9 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bukittinggi, Tugas Pokok Dinas Perhubungan Kota Bukittinggi

Lebih terperinci

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KEBUDAYAAN, KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 20 TAHUN 2012 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Fax : (0717) 92534

BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Fax : (0717) 92534 BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat 33215 Bangka Telp. : (0717) 92536 Fax : (0717) 92534 SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG,

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PENJABARAN APBD TAHUN ANGGARAN ,00

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PENJABARAN APBD TAHUN ANGGARAN ,00 PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PENJABARAN APBD TAHUN ANGGARAN 2017 URUSAN PEMERINTAHAN : 6.01. - KECAMATAN ORGANISASI : 6.01.03. - KECAMATAN MANYAR Halaman : 1.150 6.01.6.01.03.00.00.4. PENDAPATAN PENDAPATAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS KANTOR BAHASA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS KANTOR BAHASA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS KANTOR BAHASA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2016 LAMPIRAN III : PERATURAN DAERAH NOMOR : TANGGAL : PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2016 URUSAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN KAPUAS

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 27 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKATDAN DESA KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1407 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang : bahwa berdasarkan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat -1- Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM GERAKAN MASYARAKAT MANDIRI, BERDAYA SAING DAN INOVATIF DI KOTA TASIKMALAYA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 69 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 135 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGALOKASIAN DAN PENYALURAN ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 Urusan Pemerintahan : 1.13 Sosial 1.22 Pemberdayaan Masyarakat Desa Organisasi : 1.22.02 Badan Pemberdayaan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN SALINAN LEMBARAN KOTA TANGERANG SELATAN No.84.2016 PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 33 Tahun : 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 33 Tahun : 2015 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 33 Tahun : 2015 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-D TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR PENANAMAN MODAL WALIKOTA SURAKARTA,

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-D TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR PENANAMAN MODAL WALIKOTA SURAKARTA, PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-D TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR PENANAMAN MODAL WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut ditetapkannya

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 39 TAHUN 2014

BERITA DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 39 TAHUN 2014 BERITA DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 39 TAHUN 2014 PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG FUNGSI SEKRETARIAT, ASISTEN, BAGIAN DAN RINCIAN TUGAS SUB BAGIAN SERTA TATA KERJA PADA SEKRETARIAT DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN ALOKASI DANA DESA, BAGIAN DARI HASIL PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KEPADA DESA, DAN BANTUAN KEUANGAN

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN

Lebih terperinci

LAPORAN RINCIAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN KEGIATAN APBD PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2014

LAPORAN RINCIAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN KEGIATAN APBD PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2014 LAPORAN RINCIAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN KEGIATAN APBD PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2014 SKPD : DINAS KESEHATAN FORMAT : AP / Lap-02 PROGRAM : Pembinaan Upaya Kesehatan BULAN : Januari KEGIATAN :

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 48 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 48 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KOTA MATARAM DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA

Lebih terperinci