C M Y CM MY CY CMY K STATISTIK JKN» ISBN (PDF)

Transkripsi

1 STATISTIK JKN»

2 172

3

4 ISBN Diterbitkan di Jakarta oleh Dewan Jaminan Sosial Nasional dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Edisi Pertama, 2020 Buku ini dapat diakses dalam laman DJSN dan dapat disebarkanluaskan kepada siapa saja yang membutuhkannya. Untuk akuntabilitas, semua pihak yang menggunakan informasi yang dikutip dari buku ini harus menyebutkan sumber, 2020 hal xxx). ii

5 CitraJaya

6 SAMBUTAN KETUA DEWAN JAMINAN SOSIAL NASIONAL SEJAK 1 Januari 2014, penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan telah banyak perubahan yang terjadi dan manfaat yang dirasakan oleh berbagai pihak. Bukti dari perubahan mendasar penyelenggaraan jaminan sosial di Indonesia khususnya dalam bidang kesehatan dapat dilihat dari data - data yang ada. Kita bersyukur bahwa data - data tersebut direkam dalam suatu sistem sehingga kita bisa mengolahnya menjadi informasi yang dapat kita gunakan untuk evaluasi bagi perbaikan implementasi JKN secara terencana dengan baik kedepannya. Sesuai fungsi dan tugasnya, Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) dengan gembira menyajikan informasi yang menggambarkan bagaimana penyelenggaraan JKN berjalan. DJSN mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan yang telah memfasilitasi ketersediaan data JKN untuk pengolahan statistik JKN ini. Semoga publikasi statistik JKN ini dapat bermanfaat bagi para pengguna untuk berbagai keperluan, terutama untuk pengambilan kebijakan. Jakarta, Mei 2020 Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional Tb. Achmad Choesni iv

7 SAMBUTAN DIREKTUR PERENCANAAN, PENGEMBANGAN, DAN MANAJEMEN RISIKO BPJS KESEHATAN KAMI sangat menyambut baik atas terbitnya Buku Statistik JKN ini. Buku ini merupakan hasil kerjasama antara DJSN dan BPJS Kesehatan dengan melibatkan sejumlah peneliti dari perguruan tinggi. Setelah melalui proses panjang --dan mungkin juga melelahkan--yang dilalui oleh tim, baik tim teknis maupun tim pengarah, akhirnya buku ini dapat disajikan dihadapan pembaca. Angka-angka yang disajikan dalam buku ini merupakan hasil kerja keras dari tim yang mengolah data besar (big data) dari mulai proses pembersihan (cleansing), penggabungan (merging), pengolahan (processing) sampai analisis dan pelaporan (analyzing and reporting). BPJS Kesehatan berkomitmen penuh mendukung kegiatan ini dengan memfasilitasi proses tersebut dari mulai pengadaan server, pembentukan tim, penyediaan ruang data khusus pengolahan dan terlibat aktif dalam pembahasan hasil-hasil pengolahan. Sebagai badan hukum publik yang memberikan layanan kepada peserta dalam jumlah besar dan dilakukan dari hari ke hari, BPJS Kesehatan memang memiliki data dalam jumlah yang sangat besar (huge data). Data tersebut mencakup data kepesertaan, data iuran maupun data klaim pelayanan. Sampai dengan bulan Desember 2019 BPJS Kesehatan memiliki sejumlah subset data diantaranya subset data kepesertaan sebanyak 268 juta observasi dan117 variabel; subset data pelayanan kesehatan tingkat pertama dengan jumlah observasi sebanyak 756 juta dan119 variabel; dan subset data pelayanan kesehatan tingkat lanjutan dengan jumlah observasi sebanyak 434 juta dan 128 variabel. Data yang besar tersebut selama ini telah digunakan dan dianalisis untuk berbagai keperluan khususnya terkait dengan aspek operasional BPJS Kesehatan dari mulai kegiatan perencanaan, penganggaran, riset, operasionalisasi kegiatan (seperti utilization review, profiling fasilitas kesehatan, analisis tunggakan iuran, analisis peserta aktif dan tidak aktif), analisis aktuaria terkait cadangan teknis dan proyeksi dana jaminan sosial, dan sebagainya. Untuk memudahkan unit dan staf di BPJS Kesehatan melihat indikator-indikator utama dalam pengelolaan program maka sejak tahun 2016 BPJS Kesehatan mengembangkan Business Intelligent yang menampilkan berbagai indikator kemajuan pelaksanaan program. Menu yang ada di Business Intelligent berkembang dari waktu ke waktu sejalan dengan dinamika dan kebutuhan dalam pengelolaan program JKN. Disamping itu BPJS Kesehatan sejak tahun 2017 juga mengembangkan kegiatan big data analysis terhadap sejumlah isu penting. Kegiatan big data analysis tersebutdilakukan melalui Kedeputian Riset dan Inovasi. Sampai akhir tahun 2019 telah dihasilkan sejumlah kegiatan big data analysis terkait aspek pelayanan, kepesertaan, dan iuran yang sebagian besar dituangkan dalam policy brief. Sejumlah kegiatan big data analysis dilakukan dengan melibatkan para ahli (expert) dan peneliti dari perguruan tinggi melalui kegiatan joint research. Dari hari ke hari permintaan data ke BPJS Kesehatan terus meningkat, baik terhadap data agregat maupun data berbasis individu. Untuk merespon kebutuhan berbagai pihak terutama kalangan peneliti dan akademisi yang ingin menganalisis data berbasis individu, BPJS Kesehatan telah meluncurkan Data Sampel JKN. Peluncuran pertama Data Sampel JKN oleh Menteri Keuangan RI, Ibu Sri Mulyani Indrawati, pada tahun 2019 telah diapresiasi oleh kalangan peneliti dan akademisi. Sejumlah perguruan tinggi sudah melakukan analisis data tersebut bahkan ada pula perguruan tinggi yang menyelenggarakan pelatihan khusus terkait pengolahan data JKN. Beberapa skripsi dan tesis sudah mulai bermunculan dari analisis data sampel JKN tersebut. v

8 Buku Statistik JKN ini diharapkan dapat memenuhi sebagian kebutuhan data yang selama ini diajukan oleh berbagai pihak karena sejumlah indikator penting dari penyelenggaraan Program JKN sudah disajikan dalam buku ini. Beberapa indikator penting yang disajikan antara lain terkait aspek kepesertaan (jumlah kepesertaan menurut segmen kepesertaan dan wilayah), aspek iuran (rata-rata iuran per kapita), maupun aspek pelayanan kesehatan (jumlah dan jenis fasilitas kesehatan, tingkat pemanfaatan, jumlah dan jenis diagnosis penyakit) dan sebagainya. Yang menarik, indikator-indikator tersebut disajikan secara berseri dari tahun 2015 sampai tahun 2016 sehingga memudahkan pembaca untuk melihat tren perkembangannya. Dengan penyajian indikator-indikator penting dalam bentuk tren per tahun tersebut diharapkan buku ini dapat melengkapi berbagai publikasi yang selama ini sudah dilakukan BPJS Kesehatan baik dalam bentuk Laporan Pengelolaan Program (bulanan, semesteran dan tahunan) maupun berbagai publikasi lain yang disajikan secara hard copy maupun online. Menyadari bahwa data besar merupakan sebuah tambang baru (new mining) yang sangat bernilai dalam Pengelolaan JKN-KIS maka kegiatan analisis dan pemanfaatan terhadap data tersebut menjadi hal yang sangat penting. Untuk itu pada tahun 2019 BPJS Kesehatan membentuk kedeputian khusus yaitu Kedeputian Manajemen Data dan Informasi untuk mengelola data dan informasi yang dimiliki BPJS Kesehatan. Kedeputian inilah yang bertanggung jawab dalam memastikan kualitas database (termasuk didalamnya peluncuran serial data sampel), mengembangkan dashboard, melakukan analisis dan pada akhirnya diharapkan dapat mengembangkan artificial intelligent yang bermanfaat bagi pengelolaan program maupun pengembangkan kebijakan. Terakhir, ingin kami sampaikan bahwa penerbitan Buku Statistik JKN ini dan berbagai publikasi lainnya sejalan dengan prinsip transparansi (keterbukaan) dalam tata kelola BPJS Kesehatanyang baik (good governance). Salah satu prinsip dalam tata kelola yang baik ada dalam Pedoman Tata Kelola BPJS Kesehatan yang juga tertuang dalam Peraturan Presiden No 25 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial adalah keterbukaan (transparency). Makna keterbukaan disini antara lain keterbukaan dalam pengungkapan dan penyediaan informasi yang relevan mengenai BPJS Kesehatan yang mudah diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Namun disisi lain, prinsip keterbukaan tersebut juga disertai tanggung jawab untuk memenuhi ketentuan kerahasiaan data yang berlaku. Semoga Buku Statistik JKN ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang ingin mengetahui dan memiliki kepedulian tinggi terhadap Program JKN. Sebagai terbitan perdana tentu masih ada hal-hal yang perlu disempurnakan. Oleh karena itu saran dan masukan untuk perbaikan buku ini sangat diharapkan. Sekali lagi, terima kasih kepada DJSN dan tim yang menyusun Buku Statistik JKN ini. Semoga kerja keras dan kerja cerdas yang telah dicurahkan dalam melahirkan Buku Statistik JKN ini menjadi bagian amal kebajikan yang diterima Allah SWT. Jakarta, Mei 2020 Direktur Perencanaan, Pengembangan dan Manajemen Resiko BPJS Kesehatan Dr. Mundiharno, M.Si., CERG, QRGP vi

9 KATA PENGANTAR SEIRING dengan penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) selama lebih 6 (enam) tahun sejak 1 Januari 2014, telah terhimpun data lebih dari 222 juta peserta. Setiap tahun, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menghimpun paling sedikit dua jenis data, yaitu data peserta dan data belanja pelayanan kesehatan. DJSN bersama BPJS Kesehatan mengolah kedua kelompok data tersebut menjadi informasi capaian program JKN selama lima tahun ( ). Terdapat 8 indikator yang disajikan dalam buku, yaitu kepesertaan, iuran, fasilitas kesehatan, akses terhadap pelayanan kesehatan, angka konsumsi, jumlah klaim, hasil pengobatan dan distribusi penyakit. Publikasi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi tentang penyelenggaraan JKN. Statistik JKN diharapkan dapat menjadi rujukan yang obyektif dan mewarnai perancangan kebijakan dan penilaian keberhasilan penyelenggaraan JKN. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi sehingga buku Statistik JKN dapat diterbitkan, terutama kepada Kementerian Kesehatan, TNP2K, CHEPS UI, PKMK UGM, dan USAID. Semoga publikasi ini bermanfaat bagi Pembaca untuk berbagai keperluan. Kami mengharapkan tanggapan dan saran dari Pembaca sekalian untuk perbaikan pada publikasi yang akan datang. Jakarta, Mei 2020 Ketua Kelompok Kerja Pengolahan dan Analisis Data JKN dr. Asih Eka Putri, MPPM, MM vii

10 RINGKASAN EKSEKUTIF MENAPAKI tahun ketujuh program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah banyak pencapaian tujuan JKN, khususnya dalam menjamin akses dan kecukupan layanan kesehatan bagi yang membutuhkan. Program JKN merupakan perwujudan dari kontrak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan seluruh rakyat yang dirumuskan dalam Pasal 28H ayat 1..setiap orang berhak atas layanan kesehatan.. dan pasal 34 ayat 2 jaminan sosial bagi seluruh rakyat. Pemenuhan hak layanan kesehatan bahkan kini menjadi tujuan seluruh negara yang tercantum dalam Sustained Development Goals (SDGs) 3.8. Ada misi utama program JKN yaitu menjamin akses terhadap layanan kesehatan sesuai kebutuhan medis setiap orang yang bermukim di Indonesia dan menghindarkan setiap orang dari jatuh miskin akibat beban biaya berobat ketika suatu musibah penyakit menimpa seseorang. Oleh karena itu, secara berkala, tiap tahun program JKN harus dipantau untuk mengetahui sejauh mana program JKN telah mencapai tujuan tersebut. Buku ini diterbitkan untuk memberikan informasi kepada publik sejauh mana program JKN telah mencapai tujuannya. Untuk pertama kali buku ini menyajikan tiga dari delapan capaian pada Peta Jalan JKN 1 dalam bentuk angka standar yang secara obyektif mengukur akses dan konsumsi layanan kesehatan oleh peserta JKN. Indikator yang diukur merupakan refleksi dari indikator Peta Jalan dalam aspek kepesertaan (indikator no.2), manfaat (indikator no.3) dan fasilitas kesehatan (indikator no.4). Indikator kepesertaan berisi informasi kepesertaan aktif dan iuran yang menurut pada kelas kepesertaan, kelompok jenis peserta, kelompok umur, jenis kelamin, dan juga pengelompokan pertumbuhan peserta menurut provinsi. kepesertaan JKN mencapai 208 juta penduduk Indonesia per Desember Indikator manfaat mengukur akses peserta JKN menurut jenis manfaat rawat jalan dan rawat inap. Akses diukur dengan jumlah peserta yang telah menggunakan JKN per , yang tercapat dalam data klaim di BPJS Kesehatan selama satu tahun. Karena sifat kebutuhan layanan kesehatan yang dapat berulang dalam satu tahun, maka buku ini menyajikan tingkat (angka) konsumsi beserta yang mengukur jumlah kunjungan dan jumlah klaim (dalam Rupiah) per peserta. Indikator manfaat menunjukkan terjadi kenaikan angka akses maupun angka konsumsi yang berkaitan dengan meningkatkanya nilai klaim. Hal itu merupakan fakta yang berkontribusi terhadap naiknya defisit. Fasilitas kesehatan merupakan syarat bagi peserta JKN untuk memenuhi hak layanan kesehatan mereka. Untuk itu, sebaran fasilias kesehatan per provinsi, baik dalam jumlah maupun relatif dalam rasio per penduduk disajikan. Hal itu merupakan salah satu indikator keberhasilan JKN. Dalam buku ini disajikan distribusi fasilias kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, baik pada tingkat pertama maupaun tingkat lanjutan. Indikator fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan menunjukkan kenaikan di seluruh provinsi yang berkontribusi terhadap kenaikan akses dan konsumsi layanan kesehatan peserta. Program JKN telah mendaftar 84% (224 juta) penduduk 2 dari total 269 juta penduduk Indonesia pada akhir tahun Namun demikian, data yang dianalisis dan dipublikasi pada buku ini adalah data sampai dengan akhir tahun 2018 untuk menyamakan dengan data klaim yang tersedia. Sebagian data klaim tahun 2019 belum masuk dalam basis data BPJS Kesehatan. Idealnya seluruh peserta terdaftar adalah peserta aktif, dalam artian selalu membayar iuran rutin dan memahami haknya. Namun, hal itu belum bisa disajikan, kecuali untuk kelompok PBPU. Data aktifitas iuran untuk PPU pegawai negeri belum terekam per keluarga. Telah terjadi kenaikan jumlah peserta yang signifikan sejak dimulainya JKN, yang bertambah dari 133 juta di tahun 2014 menjadi 208 juta di akhir tahun kelima, akhir tahun Buku Statistik JKN ini juga belum bisa menyajikan apakah angka 208 juta peserta JKN di akhir 2018 memang peserta yang aktif dan mengakses pelayanan kesehatan jika membutuhkan pelayanan kesehatan. peserta yang tidak menggunakan haknya tidak dapat diketahui, baik karena ia tidak mau atau mereka tidak tahu bahwa mereka telah didaftarkan oleh pemberi kerjanya. 1 Dewan Jaminan Sosial Nasional. Peta Jalan Menuju Jaminan Kesehatan Nasional Diakses 29 Januari 2020 viii

11 Pertumbuhan rerata iuran per kapita per tahun pun merupakan indikator penting dalam menilai kecukupan dana, sebagaimana syarat sebuah mekanisme asuransi. Data rata-rata besar iuran per kapita per tahun dan per kapita per bulan merupakan indikator penting sejauh mana program JKN menyesuaikan kecukupan dana dengan pertumbuhan ekonomi. Rata-rata iuran per kapita per bulan terus mengalami peningkatan selama tahun dari Rp per kapita per bulan di tahun 2014 menjadi Rp per kapita per bulan di tahun Angka akses merupakan indikator inti yang memfasilitasi tujuan utama program JKN dan mengukur efektivitas program JKN dalam memenuhi Hak Konstitusi setiap orang di Indonesia. Karena ditribusi orang sakit bersifat acak, maka pada program yang matur angka akses akan relatif stabil dari waktu ke waktu. Angka akses yang bervariasi antar provinsi merupakan indikator perlunya penambahan fasilitas kesehatan. Angka akses pada program JKN dari tahun ketahun menunjukkan peningkatan, artinya semakin banyak peserta JKN yang memanfaatkan hak Konstitusi layanan kesehatan. Pada tahun 2014, secara Nasional, 562 per peserta JKN yang mengakses layanan kesehatan Rawat Jalan Tingkat Lanjut (RJTL). Pada tahun 2018, angka tersebut naik menjadi per peserta, suatu kenaikan absolut 84%. Angka rawat inap juga naik dari 319 per peserta di tahun 2014 menjadi 444 per peserta di tahun 2018 atau terjadi kenaikan absolut sebesar 39%, dengan akses tertinggi di 2018 sebesar 444 per peserta. Kenaikan absolut akses inilah yang sesungguhnya menerangkan mengapa terjadi kenaikan defisit. Meskipun demikian, angka akses tersebut belum mencapai titik optimal, jika dibandingkan dengan angka akses peserta Askes PNS sebelum JKN. Selaras dengan angka akses, indikator lain yang digunakan untuk mengukur efektivitas program JKN adalah angka konsumsi yang mengukur jumlah kunjungan, admisi (orang dirawat), atau jumlah hari rawat selama satu tahun terkahir. Angka konsumsi merupakan indikator terpenting yang menentukan nilai klaim. Telah terjadi kenaikan 287% dalam angka kunjungan RJTP dari kunjungan per peserta di tahun 2014 menjadi kunjungan per peserta di tahun Angka konsumsi RJTL mengalami kenaikan sebesar hampir 100% dari kunjungan per peserta tahun 2014 menjadi kunjungan per peserta di tahun Angka konsumsi RITL juga mengalami kenaikan dari 411 hari rawat per peserta di tahun 2014 menjadi 537 hari rawat per peserta di tahun 2018, atau terjadi kenaikan konsumsi sebesar 31% dalam kuran waktu lima tahun. Untuk memberi gambaran biaya satuan, disajikan rerata besaran klaim per kasus untuk semua jenis layanan. Rerata klaim RITP untuk seluruh peserta naik tipis (12,4%) dari Rp per admisi di tahun 2014 menjadi Rp ribu di tahun Sedangkan biaya satuan klaim RJTL dan RITL cenderung stabil. Biaya satuan klaim per RJTL tahun 2014 adalah Rp , naik 8% dalam 5 tahun menjadi Rp di tahun Sedangkan biaya satuan klaim per RITL relatif stabil pada kisaran Rp 4,5-4,8 juta per admisi. Indikator hasil (outcome) merupakan faktor penting yang secara makro mengukur kualitas layanan, khususnya pada kasus rawat inap. Angka kematian RITL relatif konstan selama tahun pada kisaran 3% pasien dirawat. Angka pulang paksa, atas permintaan pasien atau keluarganya, cenderung menurun dari 2,88% di tahun 2014 menjadi 1,1% di tahun Distribusi penyakit (kode CBG) didominasi kasus penyakit tidak menular (PTM). Menurut jenis tindakan dan jumlah kasus, operasi Caesar ringan menjadi urutan pertama baik dari jumlah kasus maupun besarnya biaya klaim rumah sakit selama Pada layanan RJTL, jumlah kunjungan tertinggi terjadi pada CBG grup penyakit kronis kecil lain-lain. Sedangkan untuk kelompok CBG yang menduduki 20 penyakit dengan kunjungan tertinggi juga didominasi oleh PTM. Masukan, komentar, dan kritik dalam penerbitan Buku ini akan sangat membantu percepatan perlindungan penduduk Indonesia dari kebangkrutan ekonomi rumah tangga akibat suatu penyakit. Dalam jangka panjang, program JKN yang bagus akan meningkatkan kualitas dan daya saing bangsa. ix

12 DAFTAR ISI TIM PENYUSUN... iii SAMBUTAN KETUA DEWAN JAMINAN SOSIAL NASIONAL... iv SAMBUTAN DIREKTUR PERENCANAAN, PENGEMBANGAN, DAN MANAJEMEN RISIKO BPJS KESEHATAN... v KATA PENGANTAR... vii RINGKASAN EKSEKUTIF... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GRAFIK... xv GLOSARIUM... xvi PENDAHULUAN... 1 PRINSIP, ASAS, DAN TUJUAN JKN... 4 PERAN DJSN... 6 PENGUKURAN, DATA, DAN INDIKATOR... 7 Data dan Iuran Data Klaim PROSES PENGOLAHAN DATA: DJSN DAN BPJS KESEHATAN... 9 DEFINISI, RUMUSAN, DAN MANFAAT INDIKATOR INDIKATOR CAPAIAN PROGRAM JKN Indikator Kepesertaan Indikator Iuran Indikator Fasilitas Kesehatan Indikator Akses ( peserta yang berobat per peserta) Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP) Rawat Jalan Tingat Lanjut (RJTL) Rawat Inap Tingkat Lanjut (RITL) Indikator Angka Konsumsi (Angka Kunjungan/Admisi/Hari Rawat Inap per ) Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP) Rawat Jalan Tingat Lanjut (RJTL) Rawat Inap Tingkat Lanjut (RITL) Indikator Rerata Biaya Satuan Klaim Rerata Biaya Satuan Klaim Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP) Rerata Biaya Satu Klaim Rawat Jalan Tingat Lanjut (RJTL) Rerata Biaya Satuan Klaim Rawat Inap Tingkat Lanjut (RITL) Indikator Hasil (Outcome) Pengobatan Hasil (Outcome) Pengobatan Rawat Jalan Tingkat Lanjut (RJTL) Hasil (Outcome) PengobatanRawat Inap Tingkat Lanjut (RITL) Distribusi Penyakit Distribusi Penyakit Menurut Diagnosis Primer Distribusi Penyakit Menurut Diagnosis Sekunder Distribusi Penyakit Menurut Prosedur Distribusi Penyakit Menurut Kode Ina CBGs PENUTUP x

13 DAFTAR TABEL INDIKATOR KEPESERTAAN Tabel 1.1 JKN Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun Tabel 1.2 JKN Menurut Segmen Tahun Tabel 1.3 JKN Menurut Provinsi Tahun INDIKATOR IURAN Tabel 2.1 Rata-Rata Iuran per Kapita per Bulan Tahun INDIKATOR FASILITAS KESEHATAN Tabel 3.1 Rasio Puskesmas (per ) yang Bekerja Sama dengan BPJS Kesehatan Menurut Provinsi Tahun Tabel 3.2 Puskesmas yang Bekerjasama dengan BPJS Kesehatan Menurut Provinsi Tahun Tabel 3.3 Rasio Dokter Praktik Perorangan (per ) yang Bekerja Sama dengan BPJS Kesehatan Menurut Provinsi Tahun Tabel 3.4 Dokter Praktik Perorangan yang Bekerja Sama dengan BPJS Kesehatan Menurut Provinsi Tahun Tabel 3.5 Rasio Klinik Pratama termasuk Klinik TNI/POLRI yang Bekerja Sama dengan BPJS Kesehatan (per ) Menurut Provinsi Tahun Tabel 3.6 Klinik Pratama termasuk Klinik TNI/POLRI yang Bekerjasama dengan BPJS Kesehatan Menurut Provinsi Tahun Tabel 3.7 Rasio FKRTL yang Bekerja Sama dengan BPJS Kesehatan (per ) Menurut Provinsi Tahun Tabel 3.8 FKRTL yang Bekerjasama dengan BPJS Kesehatan Menurut Provinsi Tahun INDIKATOR AKSES Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) Tabel Angka Akses Pelayanan RJTP (Orang per ) Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun Tabel Angka Akses Pelayanan RJTP (Orang per ) Menurut Usia dan Jenis Kelamin Tahun Tabel Angka Akses Pelayanan RJTP (Orang per ) Menurut Provinsi Tahun Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP) Tabel Angka Akses Pelayanan RITP (Orang per ) Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun Tabel Angka Akses Pelayanan RITP (Orang per ) Menurut Usia dan Jenis Kelamin Tahun Tabel Angka Akses Pelayanan RITP (Orang per ) Menurut Provinsi Tahun xi

14 Rawat Inap Tingkat Lanjut (RITL) Tabel Angka Akses Pelayanan RJTL (Orang per ) Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun Tabel Angka Akses Pelayanan RJTL (Orang per ) Menurut Usia dan Jenis Kelamin Tahun Tabel Angka Akses Pelayanan RJTL (Orang per ) Menurut Provinsi Tahun Rawat Inap Tingkat Lanjut (RITL) Tabel Angka Akses Pelayanan RITL (Orang per ) Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun Tabel Angka Akses Pelayanan RITL (Orang per ) Menurut Usia dan Jenis Kelamin Tahun Tabel Angka Akses Pelayanan RITL (Orang per ) Menurut Provinsi Tahun INDIKATOR ANGKA KONSUMSI Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) Tabel Angka Kunjungan Pelayanan RJTP (Orang per ) Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun Tabel Angka Kunjungan Pelayanan RJTP (Orang per ) Menurut Usia dan Jenis Kelamin Tahun Tabel Angka Kunjungan Pelayanan RJTP (Orang per ) Menurut Provinsi Tahun Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP) Tabel Angka Admisi RITP (Orang per ) Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun Tabel Angka Admisi Pelayanan RITP (Orang per ) Menurut Usia dan Jenis Kelamin Tahun Tabel Angka Hari Rawat Pelayanan RITP (Orang per ) Menurut Usia dan Jenis Kelamin Tahun Tabel Angka Admisi RITP (Orang per ) Menurut Provinsi Tahun Tabel Angka Hari Rawat Pelayanan RITP (Orang per ) Menurut Provinsi Tahun Rawat Jalan Tingkat Lanjut (RJTL) Tabel Angka Kunjungan RJTL (Orang per ) Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun Tabel Angka Kunjungan Pelayanan RJTL (Orang per ) Menurut Usia dan Jenis Kelamin Tahun Tabel Angka Kunjungan RJTL (Orang per ) Menurut Provinsi Tahun Rawat Inap Tingkat Lanjut (RITL) Tabel Angka Admisi RITL (Orang per ) Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun Tabel Angka Hari Rawat RITL (Orang per ) Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun xii

15 Tabel Angka Admisi RITL (Orang per ) Menurut Usia dan Jenis Kelamin Tahun Tabel Angka Hari Rawat RITL (Orang per ) Menurut Usia dan Jenis Kelamin Tabel Angka Admisi RITL (Orang per ) Menurut Provinsi Tahun Tabel Angka Hari Rawat RITL (Orang per ) Menurut Provinsi Tahun INDIKATOR RERATA BIAYA SATUAN KLAIM Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP) Tabel Distribusi Rerata Biaya Satuan Klaim (Rupiah) per Admisi RITP Menurut Usia dan Jender Tahun Tabel Distribusi Rerata Biaya Satuan Klaim (Rupiah) per Admisi RITP Menurut Provinsi Tahun Rawat Jalan Tingkat Lanjut (RJTL) Tabel Distribusi Rerata Biaya Satuan Klaim (Rupiah) per Kunjungan RJTL Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun Tabel Distribusi Biaya Satuan Klaim (Rupiah) per Kunjungan RJTL Menurut Usia dan Jenis Kelamin Tahun Tabel Distribusi Biaya Satuan Klaim (Rupiah) per Kunjungan RJTL Menurut Provinsi Tahun Rawat Inap Tingkat Lanjut (RITL) Tabel Distribusi Rerata Biaya Satuan Klaim (Rupiah) per Admisi RITL Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun Tabel Distribusi Rerata Biaya Satuan Klaim (Rupiah) per Admisi RITL Menurut Usia dan Jenis Kelamin Tahun Tabel Distribusi Biaya Satuan Klaim (Rupiah) per Admisi RITL Menurut Provinsi Tahun INDIKATOR HASIL (OUTCOME) PENGOBATAN Rawat Jalan Tingkat Lanjut (RJTL) Tabel Distribusi Hasil (Outcome) Pengobatan (%) RJTL Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun Tabel Distribusi Hasil (Outcome) Pengobatan (%) RJTL Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun Tabel Distribusi Hasil (Outcome) Pengobatan (%) RJTL Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun Tabel Distribusi Hasil (Outcome) Pengobatan (%) RJTL Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun Tabel Distribusi Hasil (Outcome) Pengobatan (%) RJTL Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun Rawat Inap Tingkat Lanjut (RITL) Tabel Distribusi Hasil (Outcome) Pengobatan (%) RITL Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun Tabel Distribusi Hasil (Outcome) Pengobatan (%) RITL Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun Tabel Distribusi Hasil (Outcome) Pengobatan (%) RITL Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun Tabel Distribusi Hasil (Outcome) Pengobatan (%) RITL Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun Tabel Distribusi Hasil (Outcome) Pengobatan (%) RITL Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun DISTRIBUSI PENYAKIT Diagnosis Primer Tabel Penyakit Terbanyak pada RJTP Tahun Tabel Penyakit Terbanyak pada RITP Tahun xiii

16 Tabel Penyakit Terbanyak pada RJTL Tahun Tabel Penyakit Terbanyak pada RITL Tahun Tabel Penyakit Terbanyak pada RJTP Tahun Tabel Penyakit Terbanyak pada RITP Tahun Tabel Penyakit Terbanyak pada RJTL Tahun Tabel Penyakit Terbanyak pada RITL Tahun Tabel Penyakit Terbanyak pada RJTP Tahun Tabel Penyakit Terbanyak pada RITP Tahun Tabel Penyakit Terbanyak pada RJTL Tahun Tabel Penyakit Terbanyak pada RITL Tahun Tabel Penyakit Terbanyak pada RJTP Tahun Tabel Penyakit Terbanyak pada RITP Tahun Tabel Penyakit Terbanyak pada RJTL Tahun Tabel Penyakit Terbanyak pada RITL Tahun Tabel Penyakit Terbanyak pada RJTP Tahun Tabel Penyakit Terbanyak pada RITP Tahun Tabel Penyakit Terbanyak pada RJTL Tahun Tabel Penyakit Terbanyak pada RITL Tahun Diagnosis Sekunder Tabel Penyakit Terbanyak pada RJTL Tahun Tabel Penyakit Terbanyak pada RITL Tahun Tabel Penyakit Terbanyak pada RJTL Tahun Tabel Penyakit Terbanyak pada RITL Tahun Tabel Penyakit Terbanyak pada RJTL Tahun Tabel Penyakit Terbanyak pada RITL Tahun Tabel Penyakit Terbanyak pada RJTL Tahun Tabel Penyakit Terbanyak pada RITL Tahun Tabel Penyakit Terbanyak pada RJTL Tahun Tabel Penyakit Terbanyak pada RITL Tahun Prosedur Tabel Prosedur Medis Terbanyak pada RJTL Tahun Tabel Prosedur Medis Terbanyak pada RITL Tahun Tabel Prosedur Medis Terbanyak pada RJTL Tahun Tabel Prosedur Medis Terbanyak pada RITL Tahun Tabel Prosedur Medis Terbanyak pada RJTL Tahun Tabel Prosedur Medis Terbanyak pada RITL Tahun Tabel Prosedur Medis Terbanyak pada RJTL Tahun Tabel Prosedur Medis Terbanyak pada RITL Tahun Tabel Prosedur Medis Terbanyak pada RJTL Tahun Tabel Prosedur Medis Terbanyak pada RITL Tahun Ina CBGs Tabel Kode Ina CBGs Terbanyak pada RJTL Tahun Tabel Kode Ina CBGs Terbanyak pada RITL Tahun Tabel Kode Ina CBGs Terbanyak pada RJTL Tahun Tabel Kode Ina CBGs Terbanyak pada RITL Tahun xiv

17 Tabel Kode Ina CBGs Terbanyak pada RJTL Tahun Tabel Kode Ina CBGs Terbanyak pada RITL Tahun Tabel Kode Ina CBGs Terbanyak pada RJTL Tahun Tabel Kode Ina CBGs Terbanyak pada RITL Tahun Tabel Kode Ina CBGs Terbanyak pada RJTL Tahun Tabel Kode Ina CBGs Terbanyak pada RITL Tahun DAFTAR GRAFIK Grafik Grafik Tren Status Meninggal dan Pulang Paksa Pasien RJTL Menurut Hak Kelas Perawatan Tren Status Meninggal dan Pulang Paksa Pasien RITL Menurut Segmen xv

18 GLOSARIUM BAPPENAS BIA BP BPJS CHEPS DJSN FKRTL Ina CBGs JKN OOP PBI APBD PBI APBN PBPU PKMK PPU RITL RITP RJTL RJTP SDGs SJSN TNP2K UHC UU UUD WHO : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional : Benefit Incidence Analysis : Bukan Pekerja : Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial : Center for Health Economics and Policy Studies, Universitas Indonesia : Dewan Jaminan Sosial Nasional : Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut : Indonesia Casemix Based Groups : Jaminan Kesehatan Nasional : Out of Pocket, biaya kesehatan langsung yang dibayar oleh suatu keluarga : Penerima Bantuan Iuran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah : Penerima Bantuan Iuran Anggaran Pendapatan Belanja Negara : Bukan Penerima Upah : Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Universitas Gadjah Mada : Penerima Upah : Rawat Inap Tingkat Lanjut : Rawat Inap Tingkat Pertama : Rawat Jalan Tingkat Lanjut : Rawat Jalan Tingkat Pertama : Sustained Development Goals : Sistem Jaminan Sosial Nasional : Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan : Universal Health Coverage : Undang-Undang : Undang-Undang Dasar : World Health Organization xvi

19 PENDAHULUAN MEMASUKI tahun ke-7, kehadiran program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tidak bisa dipungkiri lagi manfaatnya untuk bangsa Indonesia. Meskipun awal implementasinya terlambat hampir 10 tahun sejak diundangkannya UU SJSN tanggal 19 Oktober 2004, program JKN sudah dikenal oleh seluruh bangsa Indonesia. Bahkan, dunia Internasional menaruh perhatian besar terhadap perkembangan program JKN yang dirancang mencapai cakupan universal pada tahun Cakupan universal (Universal Health Coverage, UHC) kini menjadi komitmen seluruh pemimpin dunia setelah deklarasi Sustainable Development Goals (SDGs) yang pada butir 3.8 menyasar pada UHC 2030 di seluruh dunia. Pertemuan UHC Dunia di Tokyo tanggal 12 Desember 2017 menetapkan tanggal 12 Desember sebagai hari UHC dan World Health Organization (WHO) menetapkan tahun 2018 sebagai tahun UHC. Sesungguhnya Indonesia telah terlebih dahulu menancapkan tekad mencapai UHC ketika UUD 1945 diamendemen dengan pasal 28H ayat 1 yang memuat hak layanan kesehatan bagi setiap orang, pasal 28H ayat (3) yang memuat hak atas jaminan sosial bagi setiap orang, dan pasal 34 ayat (2) yang memuat tugas negara mengembangkan jaminan sosial untuk seluruh rakyat. Amanat UUD 1945 tersebut, telah dirumuskan lebih lanjut dalam UU Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (UU SJSN) yang memuat program JKN dengan layanan komprehensif. Kedua prinsip, cakupan seluruh penduduk dan layanan komprehensif, telah menjadi ciri utama program JKN. Dalam konsep UHC WHO, sebagaimana disajikan dalam Gambar di bawah ini, selain menjangkau seluruh penduduk dan menjamin manfaat pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan medis (mulai dari promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan paliatif), UHC juga ditujukan untuk memaksimalkan perlindungan finansial dengan biaya kesehatan dari rumah tangga (out of pokcet, OOP) dengan porsi kurang dari 20% di suatu negara. Rancang bangun JKN dengan jelas bertujuan menjamin akses layanan kesehatan dan meminimalkan belanja OOP dengan model pembayaran kapitasi dan CBGs. Pada akhir tahun 2018, Program JKN telah menunjukkan kinerja cakupan penduduk terdaftar mencapai sekitar 208 juta jiwa atau 77% dari 269 juta penduduk. Cakupan penduduk terdaftar saja belum memenuhi amanat UUD 1945, UU SJSN, dan konsep UHC dunia. Cakupan penduduk terdaftar harus dibuktikan dengan fakta-fakta bahwa penduduk terdaftar tersebut menggunakan atau mengakses jaminan yang disediakan. Berapa persen dari 208 juta peserta terdaftar yang mempunyai kartu peserta valid dan memahami haknya? Pertanyaan tersebut tidak bisa dijawab dalam buku ini, karena angka statistik yang diterbitkan dalam buku ini bersumber dari Data Klaim yang ada di BPJS Kesehatan. Oleh karenanya, angka akses, angka konsumsi, dan besaran klaim JKN yang menimbulkan defisit selama enam tahun masih berada dibawah (under estimate) kebutuhan layanan medis seluruh penduduk Indonesia. Oleh karena itu, proteksi riil program JKN belum dapat diketahui. Paket manfaat berupa layanan komprehensif secara teori sudah sesuai dengan amanat UUD45, namun fakta data Akun Kesehatan Nasional (National Health Account) tahun 2018 menunjukkan belanja kesehatan dari kantong rumah tangga (OOP, out of pocket) masih pada tingkat 32%. 3 Bench mark WHO mematok porsi OOP dibawah 20%. UU SJSN menjamin manfaat komprehensif, sesuai kebutuhan medis. Tetapi, fakta di lapangan, proteksi riil bisa jadi belum komprehensif. Seberapa banyak penduduk menggunakan jaminan yang disediakan dan jenisjenis layanan kesehatan apa yang paling banyak dimanfaatkan oleh peserta JKN perlu terus dipantau setiap tahun untuk memantau sejuah mana program JKN mencapai tujuan yang diamanatkan UUD45, yaitu akses dan konsumsi yang berkeadilan bagi seluruh penduduk. Selain akses, konsumsi layanan kesehatan sesuai 3 Kemenkes, PPJK (2020). Presentasi Kepala PPJK tentang Akun Kesehatan Nasional dalam FGD Pembiayaan Kesehatan di Hotel Ritz Carlton, tanggal 16 Januari

20 kebutuhan medis setiap orang harus mampu mencegah setiap orang di Indonesia terbebas dari pemiskinan akibat suatu penyakit. UHC Ideal OOP 32% Proteksi Riil? Komprehensif 77% penduduk Indonesia Gambar Konsep UHC WHO Sebagai Acuan Evaluasi Program JKN Pemantauan tahunan tingkat penggunaan (utilisasi) merupakan evaluasi sejauh mana tujuan JKN, meningkatkan akses layanan kesehatan kepada seluruh peserta sudah tercapai. Idealnya, 100% biaya berobat dijamin, atau 0% biaya dari kantong rumah tangga (OOP). Analisis tingkat utilisasi, sering juga disebut benefit incidence analysis (BIA) mempunyai nilai penting untuk perbaikan program JKN. Semua pihak perlu menyadari bahwa program JKN harus melayani penduduk dari berbagai kelompok pendapatan, pendidikan, pekerjaan, dan berbagai karakter yang berbeda yang memerlukan waktu untuk mendapatkan kepercayaan penuh dari semua penduduk. Banyak peserta pada tahap awal tidak percaya, tidak suka, atau tidak memiliki kesempatan menggunakan haknya. Hal itu perlu terus dipantau tiap tahun dengan membandingkan angka-angka utilisasi obyektif. Idealnya, pengeluaran biaya medis oleh keluarga (OOP) juga harus dipantau. Biaya OOP sering menjadi sumber pemiskinan rumah tangga. Hanya saja, sumber data yang sahih dan terpercaya untuk pemantauan OOP memerlukan survei khusus. Sumber data untuk analisis utilisasi tersedia dari data klaim yang setiap hari dikumpulkan oleh BPJS Kesehatan yang menjadi sumber utama analisis yang disajikan dalam Buku Statistik JKN ini. Kesenjangan akses dan konsumsi antar provinsi terjadi karena terdapat kesenjangan fasilitas kesehatan dan dokter spesialis. Inilah tantangan terbesar memperbaiki akses bagi semua penduduk sebagaimana diamanatkan UUD45. Perbaikan jumlah fasilitas dan tenaga kesehatan di berbagai provinsi untuk menjamin akses, setelah hambatan finansial berobat diatasi program JKN, merupakan tugas Pemerintah dan pemda. Sebagaimana diatur dalam UU nomor 44/2009 tentang Rumah Sakit, Pemerintah dan pemda bertanggungjawab memberikan ijin pendirian dan ijin operasional rumah sakit yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari tugas negara yang diamanatkan Pasal 34 ayat 3 UUD45. Pemda mempunyai otoritas memberikan ijin dokter/dokter gigi praktik dan klinik pratama maupun klinik utama. Karena disadari bahwa pada tahap awal, tidak semua peserta JKN menggunakan layanan yang dijamin, maka evaluasi lengkap program JKN perlu membandingkan dengan data dari survei populasi seperti Susenas dan Riskesdas. Namun, Buku Statistik JKN ini tidak bertujuan menyediakan analisis berbagai data. Buku Statistik ini terutama berbasis Data Klaim JKN di BPJS Kesehatan. Dalam data klaim JKN, tidak tersedia informasi seorang peserta yang karena satu dan lain hal tidak menggunakan manfaat yang disediakan program JKN. Mereka misalnya sudah terbiasa berobat di suatu rumah sakit (RS) swasta yang belum mengikat kerja sama dengan BPJS Kesehatan. Bisa jadi mereka juga tidak yakin berobat di RS yang telah bekerja sama akan karena sudah terbiasa berobat di RS lain yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Mereka dengan sadar tidak 2

21 menggunakan hak JKN, tetapi membayar sendiri atau dijamin oleh pemberi kerjanya untuk berobat di RS lain. Hal itu hanya dapat diketahui dari survei ke populasi yang selama ini dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dengan survei tahunan seperti Susenas. Untuk analisis obyektif yang mampu menilai perkembangan kemajuan program JKN, seperti laporan utilisasi dan serapan Dana Amanat JKN dalam bentuk klaim, perlu dikembangkan indikator. Indikator yang digunakan untuk evaluasi akses dalam buku ini adalah angka utilisasi yang diukur per sejumlah peserta ( atau peserta, tergantung tingkat frekuensi kejadian atau utilisasi). Dalam laporan ini digunakan angka yang berbeda untuk beberapa jenis layanan atau kelompok penyakit (CBG). Perbedaan jumlah pembagi (denominator) dilakukan untuk memudahkan pembacaan angka-angka pada kasus-kasus yang tingkat kejadiannya berbeda. Misalnya, pada kasus-kasus yang jumlah utilisasinya rendah akan digunakan pembagi lebih besar ( ), sedangkan pada kasus-kasus yang utilisasinya tinggi akan digunakan pembagi lebih kecil (10.000). Pada bagian lain, disajikan definisi, cara ukur, dan indikator yang digunakan untuk cakupan penduduk, utilisasi layanan, dan rata-rata biaya satuan klaim JKN. Analisis statistik pada terbitan pertama Buku Statistik JKN ini mengacu pada target sasaran indikator yang tertuang pada Peta Jalan SJSN terbitan Buku Statistik JKN ini berfokus pada paparan 3 dari 8 indikator pada peta jaminan SJSN yang tertuang pada Kotak 1 dengan menggunakan sumber data Klaim yang tersedia di BPJS Kesehatan. Kotak 1. Sasaran Peta Jalan dan Referensi Indikator Aspek Sasaran 2019 Referensi Daftar Tabel/Grafik/Diagram Tata Kelola (1) BPJS Kesehatan telah mendapatkan kepercayaan penuh publik Data Belum Tersedia (2) Seluruh penduduk telah terjamin Indikator Kepesertaan: Tabel 1.1- Tabel 1.3 (3) Paket manfaat medis dan non medis sudah sama untuk seluruh peserta Indikator Iuran Tabel 2.1 Indikator Akses Tabel s/d Tabel Capaian Keadilan Sosial Indikator Konsumsi Tabel s/d Tabel Indikator Klaim Manfaat Tabel s/d Tabel Indikator Distribusi Hasil (Outcome) Prngobatan Tabel s/d Tabel Grafik dan Grafik7.2.2 (4) Fasilitas kesehatan telah tersebar memadai dan relatif merata Indikator Fasilitas Kesehatan Tabel 3.1 s/d Tabel 3.8 Tata Kelola (5) Peraturan Perundangan disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan Tidak disajikan disini Capaian Mutu/Kualitas Tata Kelola (6) Paling sedikit 85% peserta puas dengan pelayanan yang diterima dari fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan (7) Paling sedikit 80% fasilitas kesehatan puas dengan pelayanan yang diterima dari BPJS Kesehatan (8) Pengelolaan keuangan BPJS Kesehatan sudah mencapai tingkat transparansi, efisiensi, dan akuntabilitas optimal Tidak disajikan disini Tidak disajikan disini Tidak disajikan disini 3

22 PRINSIP, ASAS, DAN TUJUAN JKN PRINSIP, asas, dan tujuan program JKN diatur dalam UU Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (UU SJSN). Program JKN diselenggarakan dengan mengacu pada sembilan prinsip SJSN, yaitu kegotong-royongan, nirlaba, keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas, portabilitas, kepesertaan bersifat wajib, dana amanat, dan hasil pengolahan dana jaminan sosial dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan untuk sebesarbesarnya kepentingan peserta. 4 Prinsip penyelenggaraan Program JKN adalah asuransi sosial dan ekuitas. Prinsip asuransi sosial mencakup kegotong-royongan antar peserta, kepesertaan bersifat wajib dan tidak selektif, iuran ditetapkan berdasarkan persentase upah/proporsi penghasilan atau pendapatan suatu keluarga, dan dikelola oleh badan hukum publik nirlaba. Dengan prinsip asuransi sosial, yang sesungguhnya mirip prinsip pajak penghasilan, maka mereka yang berupah/berpendapatan lebih besar harus berkontribusi lebih banyak. Inilah prinsip dasar gotong royong, solidaritas bangsa atau umat yang diwujudkan secara formal oleh NKRI. Sedangkan prinsip ekuitas adalah kesamaan akses dalam memperoleh pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan medis seseorang yang besaran konsumsi kesehatan tidak boleh dikaitkan dengan besar iuran yang telah dibayarkan. 5 Sesuai dengan amanat UUD 45, setiap orang di Indonesia harus bisa mengkonsumsi layanan kesehatan sesuai kebutuhan medisnya. Untuk mengikutsertakan masyarakat miskin dan tidak mampu, Pemerintah diwajibkan membayarkan iuran JKN bagi penduduk miskin dan tidak mampu yang dikenal dengan Penerima Bantuan Iuran (PBI) kepada BPJS Kesehatan. Pemerintah daerah tidak diwajibkan, tetapi pemda boleh menambah membayarkan sebagian atau seluruh iuran bagi penduduk didaerahnya sebagai komitmen pemda menyehatkan rakyatnya. Asas penyelenggaraan Program JKN adalah asas kemanusiaan, asas manfaat, dan asas keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Asas kemanusiaan berkaitan dengan penghargaan terhadap martabat manusia. Dengan asas ini, seharusnya tidak boleh ada orang yang datang ke suatu RS yang tidak ditangani segera sesuai dengan kondisi penyakitnya (paling tidak untuk keadaan gawat daruratnya), terlepas apakah orang tersebut telah melunasi iur JKN atau belum. Asas manfaat merupakan asas yang bersifat operasional menggambarkan pengelolaan yang efisien dan efektif. Asas ini diwujudkan dalam program JKN dengan pembayaran kapitasi dan CBG. Asas keadilan merupakan asas yang bersifat idiil. Ketiga asas tersebut dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan program dan hak peserta sesuai amanat UUD45 pasal 28H ayat 1 dan pasal 34 ayat 2. 6 Tujuan penyelenggaraan JKN adalah untuk menjamin agar setiap peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan. 7 Kebutuhan dasar kesehatan adalah setiap layanan kesehatan yang oleh ilmu kedokteran telah diketahui harus diberikan agar tingkat kesehatan seorang pasien bisa pulih agar ia bisa kembali berproduksi secara sosial dan ekonomi. 8 Program JKN bersama dengan empat program jaminan sosial lainnya (Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun) bertujuan untuk memberikan jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap peserta dan anggota keluarganya. Kebutuhan dasar hidup yang dimaksud oleh UU SJSN adalah kebutuhan esensial setiap orang agar dapat hidup layak, demi terwujudnya kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sesuai dengan martabat kemanusiaan. 9 Kata martabat kemanusiaan secara spesifik dituangkan dalam pasal 34 ayat 2 UUD45. Martabat kemanusiaan bersifat dinamis. Semakin tinggi tingkat pendapatan bangsa Indonesia, maka semakin tinggi rumusan hak kebutuhan esensial. 4 Ibid, Pasal 4 5 UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 19 ayat (1) dan Penjelasannya 6 Ibid, Pasal 2 dan Penjelasannya 7 Ibid, Pasal 19 ayat (2) 8 Baca UU 36/2009 tentang Kesehatan pasal 1 hurup 1. 9 Ibid, Pasal 3 dan Penjelasannya 4

23 Untuk mewujudkan tujuan tersebut sesuai dengan asas dan prinsip JKN; UU SJSN dan UU BPJS mengatur tata kelola SJSN dan penyelenggaraan Program JKN sebagai berikut: 1. Membentuk Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN); Membentuk BPJS Kesehatan dan mengoperasikannya sejak 1 Januari 2014; Menetapkan manfaat JKN berupa pelayanan kesehatan perorangan komprehensif dan diberikan sesuai dengan pelayanan standar baik mutu dan jenis pelayanannya dengan memperhatikan kebutuhan peserta, kepuasan peserta, kemampuan keuangan BPJS Kesehatan, dan kesinambungan program; Mewajibkan Pemberi Kerja/ untuk mendaftarkan dirinya dan keluarganya dan membayar iuran kepada BPJS Kesehatan; Menugaskan BPJS Kesehatan untuk memungut dan mengumpulkan iuran dari Pemberi Kerja/, serta berwewenang untuk menegakkan kepatuhan peserta dalam rangka mewujudkan gotong royong dalam pendanaan program jaminan kesehatan yang bersumber dari iuran seluruh peserta; Menugaskan DJSN untuk mengusulkan anggaran jaminan sosial bagi penerima bantuan iuran, termasuk besaran iuran dan manfaat JKN sesuai dengan perkembangan sosial, ekonomi, dan kebutuhan dasar hidup yang layak; Mewajibkan Pemerintah untuk membayar iuran bagi masyarakat miskin dan tidak mampu; Menjamin seluruh peserta yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah mendapatkan layanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan medisnya; Menugaskan BPJS Kesehatan untuk mengelola dana dan mengembangkan Dana Jaminan Sosial secara optimal dengan memperhatikan aspek likuiditas, solvabilitas, kehati-hatian, keamanan dana, dan hasil yang memadai; Memberikan kewenangan kepada BPJS Kesehatan untuk membuat/menghentikan kontrak kerja dengan fasilitas kesehatan, 19 dan membuat kesepakatan dengan fasilitas kesehatan mengenai besar tarif yang mengacu pada standar tarif yang ditetapkan oleh Pemerintah, 20 serta menugaskan untuk membayar fasilitas kesehatan paling lambat 15 hari sejak permintaan pembayaran diterima; Menugaskan kepada BPJS Kesehatan untuk mengembangkan sistem pelayanan kesehatan, sistem kendali mutu pelayanan, dan sistem pembayaran pelayanan kesehatan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas jaminan kesehatan; Memberikan kewenangan kepada Pemerintah untuk melakukan tindakan-tindakan khusus termasuk mengalokasikan dana tambahan untuk menjamin terpeliharanya tingkat kesehatan keuangan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan; Mewujudkan keterbukaan (transparansi) dalam pengambilan keputusan, pengelolaan dana, proses kerjasama dengan fasilitas kesehatan, dan dalam setiap aspek layanan kepada peserta; 14. Memberi wewenang kepada DJSN untuk melakukan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan program JKN, serta melakukan pengawasan bersama OJK dan BPK terhadap BPJS Kesehatan; Menugaskan Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Fasilitas Kesehatan untuk bertanggung jawab atas ketersediaan obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai Ibid Pasal 6 11 Ibid Pasal 5 ayat (1) dan UU No. 24 Tahun 2011 Pasal 60 ayat (1) 12 Ibid Pasal 22 ayat (1) dan penjelasanya 13 Op.cit Pasal 16 ayat (1) dan (2) 14 Ibid Pasal 10 huruf b dan pasal 11 huruf f. 15 Op.cit Pasal 17 ayat (1), (2), (3) 16 Ibid Pasal 17 ayat (4) 17 Ibid Pasal 16 dan Pasal Ibid Pasal 47 ayat (1) 19 Op.cit Pasal 11 huruf e 20 Ibid Pasal 11 huruf d 21 Op.cit Pasal 24 ayat (2) 22 Ibid Pasal 24 ayat (3) 23 Ibid Pasal Ibid Pasal 7 ayat (4) dan UU No. 24 Tahun 2011 Pasal 39 ayat (3). 25 PerPres No. 82 Tahun 2018 Pasal 58 ayat (1) dan (2) 5

24 PERAN DJSN SEBAGAIMANA tertuang dalam UU SJSN, DJSN adalah Lembaga Negara non struktural yang beranggota 15 orang, terdiri dari unsur tokoh/ahli (6 orang), pekerja (2 orang), pemberi kerja (2), dan Pemerintah (5 orang). Dalam komposisinya yang merupakan perwakilan peserta/pemangku kepentingan, UU SJSN memfungsikan DJSN sebagai perumus kebijakan umum dan penanggung jawab sinkronisasi penyelenggaraan program JKN, serta pengawas eksternal BPJS. DJSN berwewenang untuk memonitor dan mengevaluasi penyelenggaraan SJSN. Untuk melaksanakan fungsinya tersebut, UU SJSN menugaskan DJSN sebagai berikut: 1. Melakukan kajian dan penelitian yang berkaitan dengan penyelenggaraan program JKN. Kajian tingkat pemanfaatan (utilisasi), baik akses maupun konsumsi merupakan kunci dari pemantauan seberapa jauh program JKN telah mencapai tujuannya. 2. Mengusulkan investasi Dana Jaminan Sosial (DJS). Dalam program JKN yang selama enam tahun pertama terdapat defisit, investasi DJS belum menjadi aspek penting. Jika iuran JKN ditetapkan sesuai harga keekonomian, sebagaimana tercantum dalam Peta Jalan JKN tahun 2012, maka terdapat dana cadangan teknis yang dapat diinvestasikan. 3. Mengusulkan anggaran jaminan sosial bagi penerima iuran dan tersedianya anggaran operasional kepada Pemerintah. Untuk mengusulkan anggaran (iuran) PBI, DJSN harus melakukan kajian, pemantauan, dan penelitian tentang berbagai aspek utilisasi. Tanpa data utilisasi manfaat JKN, DJSN tidak mungkin menghasilkan usulan anggaran yang memadai dan berbasis fakta (evidence). Untuk menjalankan fungsi dan tugasnya, DJSN berwenang melakukan monitoring dan evaluasi (monev) penyelenggaraan program JKN. Monitoring merupakan kegiatan rutin, bulanan atau triwulanan, untuk memantau sejauh mana tujuan atau arah tujuan sudah sesuai dengan UU. Evaluasi dilakukan pada akhir periode, umumnya tahunan atau lebih panjang misalnya lima tahunan. Untuk evaluasi tahunan, DJSN memerlukan sumber data guna mengukur secara kuantitatif sejauh mana tujuan JKN telah tercapai. Selain itu, monev harus mampu mendeteksi bagian mana dalam program JKN yang tidak sesuai arah, yang tidak bisa dijalankan misalnya karena tidak tersedia fasilitas, penyakit mana yang tidak dapat diakses atau digunakan oleh peserta yang membutuhkan, dan merumuskan langkah-langkah yang perlu diambil agar tujuan JKN dapat tercapai. Dalam UU BPJS, tugas DJSN sebagai Pengawas Eksternal terhadap BPJS. Sebagai Pengawas Eksternal, DJSN harus mempunyai akses dan mampu memeriksa semua elemen atau komponen BPJS dan penyelenggaran program JKN secara terus menerus. Hanya dengan memeriksa data dan fakta secara rutin, penyimpangan program atau manajemen dapat dideteksi secara dini dan perbaikan dapat dilakukan sebelum terjadi kesalahan atau kekeliruan yang besar. 6

25 PENGUKURAN, DATA, DAN INDIKATOR LAPORAN Tahunan Pertama Buku yang diterbitkan oleh DJSN tahun 2020 ini merupakan gabungan indikator pencapaian asas, prinsip dan tujuan penyelenggaraan Program JKN pada tahun Untuk tahun-tahun berikutnya, diharapkan Buku Statistik JKN berisi berbagai indikator pencapaian program JKN tiap tahun agar publik dapat ikut melakukan evaluasi, pelaku bisnis dapat menyesuaikan rencana usahanya, dan para peneliti dapat mengkaji berbagai aspek layanan kesehatan. Dalam edisi perdana ini, Buku Statistik JKN menggunakan datasekunder klaim BPJS Kesehatan tahun dan beberapa data sekunder dari Kementrian Kesehatan. Data dan Iuran Data peserta diambil menurut Tanggal Mulai Terdaftar (TMT). Data kepesertaan terbagi menjadi: 1. Jenis kepesertaan (PBI APBN, PBI APBD, PPU, PBPU, dan BP), 2. Hak kelas perawatan (kelas 1, 2, dan 3), 3. Jenis FKTP terdaftar (DPP, Klinik Non Rawat Inap, Klinik Rawat Inap, Rawat Inap, dan RS Kelas D Pratama). 4. Informasi sosiodemografi seperti jender dan usia serta provinsi peserta terdaftar. Data iuran bersumber pada pendapatan iuran tahun yang dilaporkan oleh BPJS Kesehatan. Data iuran terdiri dari data penerimaan iuran dan pendapatan iuran. Data Klaim Data klaim merupakan data factual akses dan konsumsi yang merekam aktivitas berobat peserta JKN yang memanfaatkan kartu JKN-KIS di fasilitas kesehatan yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dan diklaim oleh fasilitas kesehatan tersebut kepada BPJS. Data klaim bersumber dari data BPJS Kesehatan pada tahun berdasarkan pada bulan layan pada bulan Januari-Desember (akrual). Oleh karena banyak klaim yang belum diajukan untuk peserta JKN yang berobat pada akhir tahun 2019, maka informasi tahun 2019 belum dapat disajikan dalam buku ini. Data klaim yang dianalisis untuk menghasilkan informasi statistik merupakan data pada tingkat perorangan yang mencakup: a. Data sosiodemografi peserta: jenis kepesertaan JKN, usia, jender (jenis kelamin), dan pilihan FKTP; b. Data layanan rawat jalan: tanggal kunjungan, kode diagnosis ICD-10, tarif Ina CBGS, informasi obat, kode prosedur, kode rumah sakit, kelas rumah sakit, dan lokasi rumah sakit; c. Data layanan rawat inap (admisi): tanggal mulai perawatan, tanggal pulang, Hasil (Outcome) Pengobatan, kode dan tarif Ina CBG, kode prosedur (ICD-9-CM), kode rumah sakit, kelas rumah sakit, dan lokasi rumah sakit. Data klaim BPJS tahun dianalisis menurut angka kejadian (insiden) per tahun. Data klaim BPJS memiliki kelebihan yaitu dapat memberikan informasi lebih rinci mengenai jenis penyakit yang didiagnosis (prevalen) yang diklaim ke BPJS dalam satu tahun. Angka-angka tersebut dapat menjadi sumber informasi penting dalam perencanaan Pemerintah, Pemda, maupun swasta dalam penyediaan jenis-jenis layanan kesehatan khusus yang dibutuhkan sesuai pertumbuhan prevalensi suatu penyakit. Data penyakit juga dapat menjadi sumber informasi penting dalam perencanaan jumlah obat yang dibutuhkan dengan memperhitungkan prevalensi penyakit tertentu dan obat pilihan untuk terapi penyakit tersebut. 7

26 Namun kenyataannya tidak semua peserta terdaftar menggunakan JKN dan mengklaim ke BPJS, maka diperkirakan angka-angka utilisasi (angka akses dan angka konsumsi) yang disajikan dalam buku ini tidak sama dengan angka akses dan utilisasi yang dihasilkan dari suatu survei populasi. Angka utilisasi pada data klaim di BPJS Kesehatan merupakan angka obyektif setahun hanya pada peserta JKN. Angka utilisasi rawat inap setahun dalam data klaim adalah data riil yang diklaim dan dibayar oleh BPJS kepada fasilitas kesehatan yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Angka utilisasi pada klaim BPJS bisa jadi berbeda dengan angka utilisasi sesungguhnya karena angka utilisasi pada BPJS, khususnya pada tahun terakhir, dapat saja belum termasuk utilisasi yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan atau dibayar oleh BPJS. Hal ini disebut incured but not reported (IBNR), yang dalam dunia asuransi dimasukkan kedalam kelompok cadangan klaim. Untuk mendapatkan data yang sebanding, maka Buku Statistik ini menyajikan data hanya sampai data klaim Pemaparan informasi indikator angka akses dan konsumsi disajikan menurut jenis layanan baik RJTP, RITP, RJTL, dan RITL. Penjelasan angka akses dan konsumsi dipaparkan dalam berbagai jenis agregat seperti kelas kepesertaan, provinsi layanan, jenis kelamin, dan kelompok umur. Perlu digarisbawahi bahwa terdapat proses cleansing/cleaning data berdasarkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang mencakup data provinsi, usia dan jenis kelamin yang menyebabkan adanya data missing pada informasi tersebut. dengan informasi missing ini tidak ditampilkan dalam kolom tersendiri, namun informasi missing ini masuk kedalam jumlah total angka akses dan konsumsi yang disajikan. 8

27 PROSES PENGOLAHAN DATA: DJSN DAN BPJS KESEHATAN BUKU ini hadir atas kerjasama yang baik antara DJSN, BPJS Kesehatan, Kementerian Kesehatan, TNP2K, dan akademisi (CHEPS FKM UI dan PKMK UGM). Tim bekerja dalam Kelompok Kerja (Pokja) Pengolahan Data JKN yang ditetapkan dalam SK DJSN No. 01/DJSN/I/2018. Tim terdiri dari penasihat dari masing-masing lembaga dan juga tim teknis yang melakukan pengolahan data di kantor BPJS Kesehatan dari masing-masing perwakilan lembaga (SK Terlampir). Pengolahan data bersama dimulai pada tanggal 2 Januari 2018, bertempat di Kantor Pusat BPJS Kesehatan yang beralamat di Jl. Letjend Suprapto No.14, RT.10/RW.7, Cempaka Putih, Kota Jakarta Pusat. Pengolahan data dilakukan setiap hari selama periode pertama selama dua bulan, mulai dari tanggal 8 Januari 2018 dan dilanjutkan pada periode kedua dari tanggal 20 Agustus 2018 s/d 7 September Periode analisis data final dilakukan dilakukan oleh tim DJSN dan BPJS Kesehatan pada bulan November Pengolahan yang terbagai pada beberapa periode dilakukan karena diperlukan pembersihan data peserta yang memerlukan waktu verifikasi jender dan usia. Dataset BPJS Kesehatan pada umumnya dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok: (1) Data Kepesertaan, (2) Data Keuangan, dan (3) Data Pelayanan. Data Pelayanan (klaim) merupakan data tingkat perorangan peserta yang disimpan dalam server SQL BPJS Kesehatan. Penarikan data dalam bentuk agregat digunakan untuk dapat memberikan informasi jumlah kunjungan, jumlah peserta yang mengakses, nilai klaim yang dibayarkan, diagnosis terbanyak, dan status pulang pasien dirawat. Data klaim yang dianalisis disajikan menurut kelompok jenis kelamin, usia, hak kelas perawatan, dan provinsi layanan. Idealnya, angka akses dan klaim per provinsi disajikan berbasis data peserta terdaftar yang sebagian menerima layanan kesehatan di provinsi lain. Namun, diperlukan waktu jauh lebih lama untuk analisis tersebut. Penarikan data agregat menggunakan query SQL dan selanjutnya disimpan dalam format txt. Selanjutnya untuk proses analisis angka akses, angka kunjungan, rerata biaya satuan klaim, jumlah penyakit terbanyak, penyakit dengan biaya tertinggi dianalisis lebih lanjut menggunakan program Microsoft Excel dan Stata. 9

28 DEFINISI, RUMUSAN, DAN MANFAAT INDIKATOR SESUAI dengan Visi dan Misi Program JKN, maka disusun indikator berikut dengan penjelasan cara pengukuran dan manfaat indikator yang dihasilkan. Adapun indikator yang disusun adalah sebagai berikut: 1. Kegotong royongan dalam JKN dilakukan dengan mewajibkan setiap orang yang mampu secara ekonomis untuk berkontribusi sesuai dengan tingkat pendapatannya. Di berbagai negara kegotong royongan ini, social solidarity, dilakukan dengan penetapan iuranmenurut persentase upah/pendapatan atau proksi persentase upah. Di Indonesia, batas upah tahun 2018 ditetapkan sebesar Rp 8 juta per bulan dengan besaran iuran 5% dari upah bulanan. Hal ini menghasilkan tingkat kegotongroyongan terbatas. Idealnya tidak ada batas upah agar terjadi subsidi silang maksimal seperti pada pungutan wajib pajak penghasilan. 2. Besaran iuran per kapita (orang) per bulan merupakan indikator rata-rata tingkat kontribusi kegotongroyongan, bisa jadi cukup atau kurang. Besar iuran per kapita dihitung dari jumlah iuran yang diterima dibagi dengan jumlah peserta terdaftar/aktif. 3. Dalam mengukur efektifitas program JKN, buku ini menggunakan angka utilisasi yang terdiri atas Angka Akses dan Angka Konsumsi. a. Angka Akses mengukur jumlah orang/peserta yang menggunakan (utilisasi) layanan kesehatan per penduduk/peserta. Pembagi (denominator) dalam dalam klaim BPJS Kesehatan yang digunakan adalah pembagi peserta JKN. Angka digunakan untuk menghasilkan angka utilisasi lebih tampak pada kejadian yang relatif jarang, misalnya angka penyakit kanker. Pada penyakit yang sangat jarang (prevalensi sangat rendah) digunakan penyebut penduduk/peserta atau kelompok tertentu. Misalnya Angka Kematian Ibu (AKI) atau HIV/AIDS menggunakan pembagi per b. Angka Konsumsi mengukur seberapa besar konsumsi penduduk/peserta JKN dalam memanfaatkan layanan kesehatan. Angka konsumsi perlu disajikan berbeda dengan angka akses. Sebab, seseorang yang mengakses layanan JKN dapat berkali-kali berobat/dirawat dalam setahun. Angka konsumsi rawat jalan mengukur jumlah kunjungan/konsultasi dokter dalam setahun per peserta. Angka konsumsi rawat inap diukur dengan Angka Admisi dan Angka Hari Rawat. Angka Admisi mengukur berapa kali seseorang dirawat di suatu fasilitas kesehatan per peserta. Angka Hari Rawat mengukur jumlah hari seorang peserta dirawat di suatu fasilitas kesehatan per peserta. Angka Akses diperlukan dalam perencanaan ketersediaan fasilitas kesehatan yang bervariasi antar daerah. Angka konsumsi dibutuhkan untuk perencanaan jumlah fasilitas kesehatan agar tidak terjadi antrian panjang atau penyediaan obat atau bahan habis pakai agar tidak terjadi kekurangan ketika dibutuhkan. 4. Menjamin akses layanan merupakan misi terpenting JKN. Akses diukur dengan jumlah peserta yang dalam satu tahun paling sedikit melakukan satu kunjungan rawat jalan tingkat pertama (RJTP) dan rawat inap tingkat pertama (RITP) di puskesmas atau klinik, atau rawat jalan tingkat lanjut (RJTL) dan rawat inap pada fasilitas kesehatan tingkat lanjut (RITL). Pada data klaim, akses diukur hanya pada fasilitas kesehatan yang telah bekerja sama dan klaimnya terekam dalam data klaim BPJS Kesehatan. Kasus-kasus klaim ditolak tidak terekam. Oleh karenanya, angka akses dan angka konsumsi masih berpotensi lebih kecil (under estimate) dibandingkan kejadian sebenarnya. 10

29 a. Angka RJTP adalah jumlah orang yang dalam satu tahun paling sedikit satu kali melakukan RJTP pada FKTP yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan per peserta. Dalam data klaim, pembagi adalah per peserta terdaftar. Idealnya, dalam JKN digunakan pembagi peserta aktif. Sayangnya, data BPJS sampai saat ini hanya merekam peserta aktif pada segmen peserta bukan penerima upah (PBPU). b. Angka RJTL adalah jumlah orang yang dalam satu tahun paling sedikit melakukan satu kali RJTL ke fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dan diklaim oleh fasilitas kesehatan tersebut per peserta. c. Angka Rawat Inap adalah jumlah peserta yang pernah dirawat inap (admisi) fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dan diklaim oleh fasilitas kesehatan tersebut minimum sekali dalam setahun per peserta. d. Angka Kunjungan RJTL adalah jumlah kunjungan yang telah dilakukan peserta ke fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehata dan diklaim oleh fasilitas kesehatan tersebut dalam satu tahun per peserta. (catatan: tiap orang yang memiliki akses dapat melakukan lebih dari 1 (satu) kali admisi dalam setahun). e. Angka Admisi adalah jumlah admisi (perawatan) di fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dan diklaim oleh fasilitas kesehatan tersebut dalam satu tahun per peserta. (catatan: tiap orang yang memiliki akses dapat melakukan lebih dari 1 (satu) kali admisi dalam setahun). f. Angka hari rawat adalah jumlah hari perawatan di di fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dan diklaim oleh fasilitas kesehatan tersebut, baik dari satu kali admisi maupun dari beberapa kali admisi, per peserta 5. Biaya satuan klaim adalah rerata besarnya biaya dalam rupiah atau kelipatannya yang telah dibayarkan oleh BPJS Kesehatan kepada fasilitas kesehatan atas klaim yang diajukan. 6. Dalam laporan ini juga disajikan biaya klaim per CBG atau kelompok penyakit tertentu. Informasi ini penting untuk menilai terjadinya kenaikan biaya satuan riil atau terjadi kenaikan klaim karena volume peserta yang meningkat. Besaran rerata biaya klaim per CBG juga penting untuk digunakan dalam skenario pengendalian biaya atau moral hazard apabila digunakan urun biaya untuk suatu utilisasi. 11

30 INDIKATOR CAPAIAN PROGRAM JKN 1. Indikator Kepesertaan Kepesertaan JKN sampai dengan Desember 2018 telah mencakup 77% penduduk Indonesia, atau 208 juta peserta. peserta terbanyak adalah peserta yang memiliki hak kelas perawatan kelas 3 yang mayoritas merupakan peserta PBI Pusat (APBN) maupun PBI pemda (APBD). Tabel 1.1 JKN Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun Hak Kelas Total Segmen Tabel 1.2 JKN Menurut Segmen Tahun PBI APBN PBI APBD PPU PBPU BP Total Provinsi Tabel 1.3 JKN Menurut Provinsi Tahun Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung

31 Provinsi Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Total Indikator Iuran Pendapatan total iuran meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah peserta JKN. Pendapatan total iuran padatahun 2014 sebesar sekitar Rp 40 triliun naik menjadi Rp 81 triliun di tahun Rata-rata iuran per kapita per bulan juga meningkat setiap tahunnya, terlihat pada tabel 2.1, dimana pada tahun 2014 rata-rata iuran per kapita per bulan sebesar Rp meningkat menjadi sebesar Rp pada tahun Tabel 2.1 Rata-Rata Iuran per Kapita per Bulan Tahun Segmen Pendapatan Iuran (juta rupiah) Total Rata-Rata Iuran per Kapita per Bulan

32 3. Indikator Fasilitas Kesehatan fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun selama tahun Peningkatan ini terjadi baik pada fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun fasilitas kesehatan tingkat lanjut. Total Puskesmas yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan mencapai puskesmas pada tahun Selain itu, sebanyak Dokter Praktek Perorangan (DPP) dan klinik pratama termasuk klinik TNI/POLRI menjadi mitra BPJS Kesehatan di akhir tahun Sedangkan pada tingat rujukan (FKRTL), terdapat rumah sakit yang mencakup RS Pemerintah, Swasta dan Klinik Utama yang bermitra dengan BPJS Kesehatan. Seiring dengan bertambahnya jumlah peserta JKN dan bertambahnya fasilitas kesehatan yang bekerjama dengan BPJS Kesehatan, maka rasio fasilitas kesehatan yang telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan per peserta JKN, sebagai indikator kecukupan fasilitas kesehatan, juga meningkat. Indikator fasilitas kesehatan disajikan dalam rasio masing-masing jenis fasilitas kesehatan per peserta menurut provinsi. Meskipun pada praktiknya pasien hanya memilih satu jenis FKTP (Puskesmas, DPP, atau Klinik Pratama), namun rasio yang digunakan tetap menggunakan rasio per jenis FKTP puskesmas, DPP, atau klinik pratama per peserta JKN untuk menggambarkan ketersediaan pilihan. Rasio Puskesmas di tahun 2018 pada tingkat nasional adalah 5 puskesmas per peserta JKN. Tren rasio puskesmas mengalami penurunan dari 7 menjadi 5 jika dibandingkan dengan rasio puskesmas di tahun Hal ini dikarenakan seluruh puskesmas wajib menjadi FKTP sejak awal dan jumlah peserta JKN yang terus melonjak selama tahun , sedangkan jumlah puskesmas tidak bertambah. Rasio puskesmas per peserta JKN paling tinggi ditemukan di Maluku Utara, disusul di provinsi Maluku dan Sulawesi Tenggara. Rasio DPP di tingkat nasional stabil pada 3 DPP artinya setiap peserta JKN selama tahun Karena kerjasama DPP dengan BPJS Kesehatan bersifat sukarela, jumlahnya meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan pertumbuhan peserta. Terdapat variasi rasio DPP yang kontras di berbagai provinsi dengan rasio paling tinggi di provinsi Bali dan Kalimantan Selatan, sedangkan rasio paling rendah terdapat di provinsi DKI Jakarta dan Banten dengan rasio DPP kurang dari 1 (satu) per peserta JKN. Rasio klinik pratama juga stabil pada angka 3 klinik per peserta JKN selama tahun , artinya pertumbuhan peserta JKN diikuti dengan pertumbuhan jumlah klinik pratama yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Rasio klinik pratama paling tinggi terdapat di provinsi Kepulauan Riau. Sedangkan rasio Klinik Pratama terendah terdapat di provinsi Nusa Tenggara Barat. Dengan demikian, ketersediaan FKTP secara nasional berada pada 13 FKTP per peserta JKN di tahun 2014, menurun menjadi 11 FKTP per peserta JKN, atau satu FKTP untuk peserta. Target rasio FKTP adalah satu dokter (praktik umum) untuk peserta. Namun demikian, data yang tersedia belum menghitung jumlah dokter per puskesmas dan klinik. FKRTL yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Rasio FKRTL (RS Pemerintah, RS Swasta, dan Klinik Utama) dengan jumlah peserta terdaftar JKN selalu stabil pada tahun Rasio FKRTL per peserta JKN pada tingkat nasional adalah 1 (satu) FKRTL untuk peserta. Pada tingkat provinsi, rasio FKRTL bervariasi dengan rasio tertinggi terdapat di provinsi Kep. Bangka Belitung dan D.I. Yogyakarta. 14

33 Tabel 3.1 Rasio Puskesmas (per ) yang Bekerja Sama dengan BPJS Kesehatan Menurut Provinsi Tahun Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Nasional

34 Tabel 3.2 Puskesmas yang Bekerjasama dengan BPJS Kesehatan Menurut Provinsi Tahun Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Total

35 Tabel 3.3 Rasio Dokter Praktik Perorangan (per ) yang Bekerja Sama dengan BPJS Kesehatan Menurut Provinsi Tahun Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten 0,1 0,1 0,1 0,2 0,2 Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Nasional

36 Tabel 3.4 Dokter Praktik Perorangan yang Bekerja Sama dengan BPJS Kesehatan Menurut Provinsi Tahun Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Total

37 Tabel 3.5 Rasio Klinik Pratama termasuk Klinik TNI/POLRI yang Bekerja Sama dengan BPJS Kesehatan (per ) Menurut Provinsi Tahun Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung 0, Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Nasional

38 Tabel 3.6 Klinik Pratama termasuk Klinik TNI/POLRI yang Bekerjasama dengan BPJS Kesehatan Menurut Provinsi Tahun Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Total

39 Tabel 3.7 Rasio FKRTL yang Bekerja Sama dengan BPJS Kesehatan (per ) Menurut Provinsi Tahun Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Nasional

40 Tabel 3.8 FKRTL yang Bekerjasama dengan BPJS Kesehatan Menurut Provinsi Tahun Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Total

41 4. Indikator Akses ( peserta yang berobat per peserta) 4.1. Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) Pelayanan RJTP merupakan pelayanan kesehatan perorangan non spesialistik (primer) untuk layanan rawat jalan pada fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama (FKTP) di puskesmas atau klinik pratama pada klaim kapitasi dan non-kapitasi. Pelayaan RJTP mencakup pelayanan promosi kesehatan dan pencegahan, pelayanan kuratif dan rehabilitatif (pengobatan), dan pemeriksaan, pengobatan dan tindakan pelayanan kesehatan gigi tingkat pertama. Angka akses pelayanan RJTP pada tingkat nasional adalah per peserta di tahun 2018, artinya setiap 10,000 peserta JKN di Indonesia terdapat peserta yang mengalami RJTP di tahun Angka akses pada pelayanan RITP disajikan menurut kelas kepesertaan, jenis kelamin dan usia, dan provinsi pada periode Terdapat peningkatan akses peserta dalam menggunakan layanan RJTP yang semula per di tahun 2014 menjadi per di tahun 2018 (naik 155%). Kenaikan angka akses RJTP pada kelas 1 adalah 85% dari per perserta yang mengakses RJTP tahun 2014 menjadi per di tahun Kenaikan angka akses untuk kelas 2 adalah 150% dari tahun 2014 ke Sedangkan kenaikan angka akses layanan RJTP untuk kelas 3 adalah 211% yang semula 557 per di tahun 2014 menjadi per peserta di tahun Berdasarkan usia dan jenis kelamin, akses pelayanan RJTP paling tinggi terjadi pada kelompok balita dan lansia. Pada usia produktif perempuan cenderung lebih banyak mengakses layanan RJTP. Memasuki usia 66 tahun angka akses laki-laki dan perempuan cenderung sama dan di usia 76+ lelaki lebih banyak mengakses pelayanan RJTP dibandingkan perempuan. Angka akses RJTP bervariasi antar provinsi dimana akses RJTP tertinggi selama empat tahun berturutturut terjadi di tiga provinsi yaitu provinsi DI Yogyakarta, Sumatera Barat, dan Aceh. Tabel Angka Akses Pelayanan RJTP (Orang per ) Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun Hak Kelas Seluruh Kelas

42 Tabel Angka Akses Pelayanan RJTP (Orang per ) Menurut Usia dan Jenis Kelamin Tahun Usia L P T L P T L P T L P T L P T Seluruh Usia Keterangan L: Laki-laki, P: Perempuan, T: Total 24

43 Tabel Angka Akses Pelayanan RJTP (Orang per ) Menurut Provinsi Tahun Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Nasional

44 4.2. Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP) Pelayanan RITP merupakan layanan rawat inap pada fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama (FKTP) di puskesmas atau klinik pratama. Pelayaan RITP mencakup akomodasi rawat inap, tindakan medis, pelayanan kebidanan pada ibu, bayi dan balita, pelayanan obat dan pelayanan diagnostik. Angka akses pelayanan RITP pada tingkat nasional adalah 122 per peserta di tahun 2018, artinya setiap peserta JKN di Indonesia terdapat 122 peserta yang mengalami RITP di tahun Angka akses pada pelayanan RITP disajikan menurut kelas kepesertaan, jenis kelamin dan usia, dan provinsi pada periode Berdasarkan usia dan jenis kelamin, akses pelayanan RITP paling tinggi terjadi pada kelompok perempuan dan kelompok usia produktif, indikasi pelayanan RITP didominasi pelayanan kebidanan. Selain itu, peserta yang mengakses pelayanan RITP paling banyak adalah pada peserta JKN dengan hak kelas 3. Terdapat kecenderungan penurunan angka akses di tahun 2017 terjadi karena belum semua klaim pada layanan RITP masuk dalam klaim non-kapitasi oleh FKTP. Angka akses RITP bervariasi antar provinsi dimana akses RITP tertinggi selama empat tahun berturut-turut terjadi di tiga provinsi yaitu provinsi Aceh, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Barat. Tabel Angka Akses Pelayanan RITP (Orang per ) Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun Hak Kelas Seluruh Kelas

45 Tabel Angka Akses Pelayanan RITP (Orang per ) Menurut Usia dan Jenis Kelamin Tahun Usia L P T L P T L P T L P T L P T Seluruh Usia Keterangan L: Laki-laki, P: Perempuan, T: Total 27

46 Tabel Angka Akses Pelayanan RITP (Orang per ) Menurut Provinsi Tahun Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Nasional

47 4.3. Rawat Jalan Tingat Lanjut (RJTL) Akses pelayanan RJTL menurut hak kelas perawatan, usia dan jenis kelamin secara Nasional dan menurut provinsi terlihat pada Tabel s/d Data klaim tahun menunjukkan bahwa angka akses nasional untuk pelayanan RJTL di tahun 2018 adalah per peserta JKN. Tren angka akses RJTL secara Nasional mengalami peningkatan dari 562 menjadi peserta berobat di FKTL (naik 84%) selama tahun Angka akses RJTL tertinggi selama tahun terdapat pada golongan peserta kelas 1 yang naik dari di tahun 2014 menjadi peserta per 10,000 peserta JKN (naik 43%). Sedangkan angka akses terendah terjadi pada peserta dengan hak perawatan kelas 3 yang mengalami peningkatan dari 309 menjadi 664 peserta per peserta yang dirujuk (naik 114%). Tampak peningkatan akses terbesar terjadi pada peserta dengan hak kelas perawatan kelas 3. Menurut usia peserta, angka akses RJTL paling tinggi terjadi pada usia balita dan pada usia lanjut. Hal itu sejalan dengan sebaran risiko sakit yang terjadi pada usia paling muda dan usia paling tua, yang konsisten di seluruh dunia. Akses layanan RJTL meningkat mulai usia 46 tahun. Secara Nasional, pada usia muda, perempuan memiliki akses RJTL lebih tinggi dibanding laki-laki karena layanan reproduksi. Pada usia 46 tahun keatas, akses layanan RJTL lebih tinggi pada laki-laki. Angka akses RJTL menurut provinsi menunjukkan 50% provinsi memiliki angka akses RJTL diatas angka akses RJTL Nasional. Angka akses RJTL mengalami kenaikan di seluruh provinsi dengan akses tertinggi pada tahun 2018 terjadi di provinsi DI Yogyakarta disusul dengan di provinsi Sumatera Barat. Angka akses RJTL terendah terdapat di provinsi Papua dengan hanya 406 peserta yang dirujuk ke FKTL di tahun Keterbatasan jumlah FKTL dan jarak kemungkinan merupakan penyebab rendahnya akses FKTL di Papua dengan hanya 406 orang dirawat per peserta. Faktor prilaku, jarak, ketersediaan dokter, dan ketersediaan tempat tidur merupakan faktor penting rendahnya akses di Papua. Tabel Angka Akses Pelayanan RJTL (Orang per ) Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun Hak Kelas Seluruh Kelas

48 Tabel Angka Akses Pelayanan RJTL (Orang per ) Menurut Usia dan Jenis Kelamin Tahun Usia L P T L P T L P T L P T L P T Seluruh Usia Keterangan L:Laki-laki, P:Perempuan, T: Total 30

49 Tabel Angka Akses Pelayanan RJTL (Orang per ) Menurut Provinsi Tahun Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Nasional

50 4.4. Rawat Inap Tingkat Lanjut (RITL) Akses RITL secara Nasional juga menunjukkan peningkatan dari 319 orang per peserta JKN pernah dirawat pada tahun 2014, naik 39% menjadi 444 orang per peserta di tahun Berdasarkan hak kelas perawatan, tidak terjadi kenaikan konsisten angka RITL pada peserta dengan hak kelas 1, yang naik dari 637 orang per peserta di tahun 2014 menjadi 755 di tahun 2017, namun kemudian turun lagi menjadi 729 di tahun Demikian juga kenaikan akses peserta dengan hak kelas 2, naik dan turun. Namun, secara keseluruhan terjadi kenaikan akses 39% dari tahun 2014 ke tahun Kenaikan akses konsisten terjadi pada dengan hak kelas 3, yang naik 45% dari 232 di tahun 2014 menjadi 336 di tahun Angka akses RITL juga mengikuti pola distribusi risiko sakit yang tinggi pada kelompok balita, menurun pada kelompok remaja dan dewasa muda, kemudian naik lagi pada usia ditas 40 tahun. Angka akses tersebut konsisten mengikuti pola risiko sakit menurut jender dan usia peserta. Demikian juga menurut jender, akses RITL secara konsisten lebih tinggi pada peserta perempuan dibanding pada peserta laki-laki, karena adanya layanan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Angka akses RITL bervariasi antar provinsi, dimana pada tahun 2018 terdapat 18 dari 34 provinsi di Indonesia yang memiliki angka akses diatas angka akses nasional. Provinsi tersebut adalah sebagai berikut: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Kep Bangka Belitung, Kep Riau, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Gorontalo. Secara konsisten, angka akses RITL naik di seluruh provinsi dengan angka akses tertinggi di tahun 2018 terdapat di Aceh dengan 697 orang dirawat untuk tiap peserta JKN di Aceh. Sedangkan angka RITL terendah terjadi di Papua dengan hanya 174 orang dirawat untuk setiap peserta JKN di Papua. Tabel Angka Akses Pelayanan RITL (Orang per ) Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun Hak Kelas Seluruh kelas

51 Tabel Angka Akses Pelayanan RITL (Orang per ) Menurut Usia dan Jenis Kelamin Tahun Usia L P T L P T L P T L P T L P T Seluruh usia Keterangan L:Laki-laki, P: Perempuan, T:Total 33

52 Tabel Angka Akses Pelayanan RITL (Orang per ) Menurut Provinsi Tahun Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Nasional

53 5. Indikator Angka Konsumsi (Angka Kunjungan/Admisi/Hari Rawat Inap per ) 5.1. Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) Konsumsi pelayanan RJTP menurut hak kelas perawatan, jenis kelamin, usia, dan provinsi disajikan pada Tabel dan Data klaim menunjukkan bahwa pada tahun 2018 dari setiap peserta JKN terdapat kunjungan RJTP atau rata-rata (10,84%) kunjungan per bulan. Tren angka kunjungan pada pelayananan RJTP menunjukkan bahwa rasio jumlah kunjungan secara nasional terus mengalami peningkatan yaitu mulai kunjungan di tahun 2014 menjadi di tahun 2018, atau naik 287%. Akses layanan RJTP paling tinggi terdapat pada kelompok balita and lansia (diatas 60 tahun) sesuai distribusi risiko sakit. Tabel Angka Kunjungan Pelayanan RJTP (Orang per ) Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun Hak Kelas Seluruh Kelas

54 Tabel Angka Kunjungan Pelayanan RJTP (Orang per ) Menurut Usia dan Jenis Kelamin Tahun Usia L P T L P T L P T L P T L P T Seluruh Usia Keterangan L:Laki-laki, P: Perempuan, T:Total 36

55 Tabel Angka Kunjungan Pelayanan RJTP (Orang per ) Menurut Provinsi Tahun Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Nasional

56 5.2. Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP) Rawat Inap Tingkat Pertama terjadi di puskesmas atau klinik tingkat pertama. Konsumsi pelayanan RITP menurut hak kelas perawatan, jenis kelamin, usia dan provinsi tahun menunjukkan bahwa pada tingkat nasional, dari setiap peserta JKN terdapat 137 admisi RITP dan 200 hari rawat pada tahun 2018, naik 20% dibandingkan konsumsi RITP di tahun Angka admisi RITP tertinggi terjadi pada perempuan usia reproduksi aktif. Berdasarkan informasi angka konsumsi pada tingkat provinsi, terdapat variasi angka admisi untuk layanan RITP, dimana 13 dari 34 provinsi memiliki rasio angka admisi yang lebih tinggi dari angka admisi nasional. Tiga angka admisi tertinggi di tahun 2018 terdapat di Provinsi Aceh, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Barat. Semua angka konsumsi RITP tertinggi terjadi di luar Pulau Jawa. Tabel Angka Admisi RITP (Orang per ) Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun Hak Kelas Seluruh Kelas

57 Tabel Angka Admisi Pelayanan RITP (Orang per ) Menurut Usia dan Jenis Kelamin Tahun Usia L P T L P T L P T L P T L P T Seluruh Usia Keterangan L:Laki-laki, P: Perempuan, T:Total 39

58 Tabel Angka Hari Rawat Pelayanan RITP (Orang per ) Menurut Usia dan Jenis Kelamin Tahun Usia L P T L P T L P T L P T L P T Seluruh Usia Keterangan L:Laki-laki, P: Perempuan, T:Total 40

59 Tabel Angka Admisi RITP (Orang per ) Menurut Provinsi Tahun Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Nasional

60 Tabel Angka Hari Rawat Pelayanan RITP (Orang per ) Menurut Provinsi Tahun Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Nasional

61 5.3. Rawat Jalan Tingat Lanjut (RJTL) Rawat jalan tingkat lanjut adalah rawat jalan di RS berdasarkan rujukan dari FKTP. Konsumsi pelayanan RJTLmenurut hak kelas perawatan, usia dan jenis kelamin, dan provinsi disajikan pada Tabel s/d Data klaim menunjukkan bahwa pada tahun 2018 terdapat RJTL untuk setiap peserta JKN, naik 94% dari kunjungan di tahun Tren angka kunjungan RJTL menunjukkan bahwa rasio jumlah kunjungan secara nasional terus mengalami peningkatan yaitu mulai kunjungan di tahun 2014 menjadi per peserta JKN di tahun Berdasarkan kelas kepesertaan, terlihat Angka RJTL tertinggi pada peserta JKN dengan hak kelas 1 pada kunjungan per peserta JKN kelas 1 di tahun 2018, naik 31% dibandingkan kunjungan di tahun Kenaikan angka kunjungan tertinggi dan konsisten tiap tahun terjadi pada peserta dengan hak kelas 3 yang naik 130% di tahun 2018 dibandingkan angka kunjungan di tahun Sesuai dengan distribusi risiko sakit, angka kunjungan RJTL tinggi terjadi pada usia balita dan lansia. Angka kunjungan RJTL pada balita mencapai di tahun 2018, naik 137% dibandingkan angka kunjungan balita di tahun Namun angka kunjungan tertinggi, lebih dari , artinya tiap orang minimal sekali berobat, terjadi pada kelompok lansia dengan kenaikan lebih dari 100% pada tahun 2018 dibandingkan dengan angka kunjungan di tahun Peningkatan akses dan konsumsi RJTL selama tahun terjadi pada seluruh provinsi dengan variasi yang cukup besar sesuai dengan variasi jumlah RS dan tenaga spesialis. Tiga Angka Konsumsi pada RJTL tertinggi di tahun 2018 terjadi di provinsi DI Yogyakarta, Sumatera Barat, dan Kalimantan Timur. Tabel Angka Kunjungan RJTL (Orang per ) Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun Hak Kelas Seluruh Kelas

62 Tabel Angka Kunjungan Pelayanan RJTL (Orang per ) Menurut Usia dan Jenis Kelamin Tahun Usia L P T L P T L P T L P T L P T Seluruh Usia Keterangan L:Laki-laki, P: Perempuan, T:Total 44

63 Tabel Angka Kunjungan RJTL (Orang per ) Menurut Provinsi Tahun Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Nasional

64 5.4. Rawat Inap Tingkat Lanjut (RITL) Konsumsi pelayanan RITL mencakup angka admisi dan jumlah hari rawatdi RS menurut hak kelas perawatan, usia dan jenis kelamin, serta provinsi disajikan pada Tabel sd Secara keseluruhan, data klaim JKN menunjukkan peningkatan 31% angka admisi periode tahun dari 411 orang menjadi 537 orang per peserta JKN. Sedangkan kenaikan hari rawat meningkat 10% dari hari di tahun 2014 menjadi 1.961hari rawat di tahun 2018 untuk setiap peserta JKN. Angka admisi dan angka hari RITL pada peserta dengan hak kelas 3 mengalami peningkatan 40% sedangkan angka admisi dan angka hari RITL pada peserta dengan hak kelas 1 dan kelas 2 berfluktuasi yang tampaknya sudah mendekati maturitasnya. Hal ini menunjukkan bahwa manfaat terbesar JKN dinikmati oleh kelompok penduduk dengan tingkat ekonomi rendah, yang sebelum JKN mengalami hambatan finansial untuk dirawat inap di RS. Sejalan dengan sebaran risiko sakit, angka admisi dan angka hari rawat tertinggi terjadi pada kelompok usia balita dan pada lansia yang mencapai diatas per peserta. Angka admisi dan angka hari rawat pada kedua kelompok usia rentan tersebut rata-rata dua kali (200%) lebih tinggi dibandingkan angka admisi dan angka hari rawat rata-rata seluruh penduduk. Sejalan dengan ketersediaan fasilitas kesehatan yang sejak puluhan tahun tidak merata, terdapat variasi angka admisi dan angka hari rawat di berbagai provinsi. Provinsi dengan angka admisi dan angka rawat tertinggi terjadi provinsi Aceh dan Sulawesi Utara. Sedangkan provinsi dengan angka admisi dan angka hari rawat paling rendah terdapat di provinsi Papua. Program JKN telah meningkatkan angka admisi dan angka hari rawat di semua provinsi. Tabel Angka Admisi RITL (Orang per ) Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun Hak Kelas Seluruh Kelas Tabel Angka Hari Rawat RITL (Orang per ) Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun Hak Kelas Seluruh Kelas

65 Tabel Angka Admisi RITL (Orang per ) Menurut Usia dan Jenis Kelamin Tahun Usia L P T L P T L P T L P T L P T Seluruh Usia Keterangan L:Laki-laki, P: Perempuan, T:Total 47

66 Tabel Angka Hari Rawat RITL (Orang per ) Menurut Usia dan Jenis Kelamin Usia L P T L P T L P T L P T L P T Seluruh Usia Keterangan L:Laki-laki, P: Perempuan, T:Total 48

67 Tabel Angka Admisi RITL (Orang per ) Menurut Provinsi Tahun Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Nasional

68 Tabel Angka Hari Rawat RITL (Orang per ) Menurut Provinsi Tahun Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Nasional

69 6. Indikator Rerata Biaya Satuan Klaim 6.1. Rerata Biaya Satuan Klaim Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP) Besaran klaim per kasus (biaya satuan) pelayanan RITP menurut jenis kelamin, kelompok umur, dan provinsi dapat dibaca pada Tabel s/d Tabel Besaran klaim tersebut menggambarkan rata-rata besaran biaya per pelayanan RITP yang ditagihkan ke BPJS Kesehatan. Rerata besaran klaim dipengaruhi oleh penetapan tarif CBG oleh Kemenkes yang dilakukan pada tahun 2014 dan Data Klaim menunjukan bahwa nilai klaim per admisi mengalami penyesuaian di tahun 2016 karena perubahan kebijakan tarif. Besaran biaya satuan klaim per admisi RITP seluruh peserta naik 12,4% dari Rp di tahun 2014 menjadi Rp di tahun Biaya satu klaim menurut jenis kepesertaan tidak menunjukkan variasi. Rerata biaya satuan klaim layanan RITP selalu lebih tinggi pada peserta perempuan, khususnya pada kelompok usia produktif. Besaran satuan klaim per admisi di tingkat provinsi beragam dengan biaya satu klaim per admisi tertinggi terjadi di Provinsi DKI Jakarta dan besaran biaya satuan klaim per admisi RITP terendah terdapat di provinsi Maluku. 51

70 Tabel Distribusi Rerata Biaya Satuan Klaim (Rupiah) per Admisi RITP Menurut Usia dan Jender Tahun Usia L P T L P T L P T L P T L P T Seluruh Usia Keterangan L:Laki-laki, P: Perempuan, T:Total 52

71 Tabel Distribusi Rerata Biaya Satuan Klaim (Rupiah) per Admisi RITP Menurut Provinsi Tahun Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Nasional

72 6.2. Rerata Biaya Satu Klaim Rawat Jalan Tingkat Lanjut (RJTL) Rerata biaya satuan klaim layanan RJTLmenurut hak kelas perawatan, jenis kelamin, usia, dan provinsi yang diolah dari data klaim ditunjukkan pada Tabel s/d Tren besaran biaya klaim RJTL selama tahun menunjukkan peningkatan kecil dari Rp per kunjungan pada 2014 menjadi Rp di tahun 2018, kenaikan hanya 8% dalam lima tahun. Suatu kenaikan yang tidak cukup mengoreksi kenaikan inflasi. Tren tersebut menurut kelas layanan relatif stabil dari awal implementasi program sampai dengan Menurut kelompok umur, besaran klaim per RJTL lebih tinggi pada kelompok usia 50 tahun keatas, sebuah indikasi konsisten tentang peningkatan penyakit tidak menular penduduk Indonesia yang semakin menua. Menurut provinsi, rerata besaran klaim per kunjungan paling tinggi terjadi di provinsi Sulawesi Utara, diikuti oleh provinsi DKI Jakarta, dan Gorontalo. Sedangkan besaran klaim per kunjungan paling rendah terdapat pada provinsi Sulawesi Barat. Tabel Distribusi Rerata Biaya Satuan Klaim (Rupiah) per Kunjungan RJTL Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun Hak Kelas Seluruh Kelas

73 Tabel Distribusi Biaya Satuan Klaim (Rupiah) per Kunjungan RJTL Menurut Usia dan Jenis Kelamin Tahun Usia L P T L P T L P T L P T L P T Seluruh Usia Keterangan L:Laki-laki, P: Perempuan, T:Total 55

74 Tabel Distribusi Biaya Satuan Klaim (Rupiah) per Kunjungan RJTL Menurut Provinsi Tahun Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Nasional

75 6.3. Rerata Biaya Satuan Klaim Rawat Inap Tingkat Lanjut (RITL) Besaran biaya satuan klaim pelayanan RITL menurut kelas perawatan, jenis kelamin, kelompok umur, dan provinsi dapat dilihat pada Tabel s/d Tren biaya satuan klaim RITL tahun juga relatif stabil karena penetapan tarif CBG oleh Kemenkes yang relatif tidak berubah. Biaya satuan klaim per admisi lebih tinggi pada pasien dengan hak kelas 1 disebabkan karena tarif Ina CBG yang ditetapkan Kemenkes memang lebih tinggi untuk rawat inap di kelas 1 dengan tarif terendah untuk perawatan kelas 3. Secara rata-rata, biaya satuan klaim perawatan di kelas 1 sekitar 50% lebih tinggi dari biaya satuan klaim perawatan di kelas 3 sepanjang tahun Sejalan dengan risiko PTM, menurut kelompok umur peserta, rerata biaya satuan klaim per admisi RITL lebih tinggi terjadi pada kelompok usia lanjut (60 tahun keatas). Rerata biaya satuan klaim menurut golongan jender dan usia pasien yang disajikan disini merupakan rerata biaya satuan klaim untuk seluruh perawatan kelas 1, kelas 2, dan kelas 3. Angka akses dan angka konsumsi peserta menurut jender dan usia merupakan faktor risiko utama yang secara konsisten berhubungan dengan tingginya biaya klaim di seluruh dunia. Sementara kemampuan membayar iuran, khususnya pada lansia yang sudah berada pada usia pensiun merupakan yang terendah. Disinilah peran terbesar pendanaan publik bersumber mekanisme asuransi sosial ataupun pajak penghasilan memfasilitasi subsidi silang dari (tanggung jawab) yang muda kepada yang tua. Subsidi silang ini merupakan prinsip dasar pendanaan publik untuk layanan kesehatan yang berlaku di seluruh dunia. Menurut provinsi layanan, rerata besaran klaim per kunjungan paling tinggi terdapat pada provinsi DKI Jakarta (Rp 7,8 juta di tahun 2018) yang bisa menjadi indikasi kompleksitas layanan kasus komplikasi atau tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan dengan CBG yang sama di provinsi lainnya. Sedangkan biaya satuan klaim per admisi paling rendah terdapat pada provinsi Papua Barat (Rp 3,3 juta). Perbedaan biaya satuan klaim antar provinsi dipengaruhi oleh perbedaan komposisi RS kelas A dan RS kelas khusus, sebagai RS rujukan Nasional, yang dimiliki oleh Kementrian Kesehatan yang lebih banyak terdapat di Ibu Kota. Sedangkan di provinsi yang jumlah penduduknya sedikit, densitas penduduk rendah, dan tingkat ekonomi provinsi lebih rendah umumnya porsi RS kelas A sangat sedikit atau bahkan tidak ada. Sementara tarif Ina CBGs yang ditetapkan Kemenkes tertinggi pada RS kelas A dan RS khusus untuk semua kelas perawatan. Tabel Distribusi Rerata Biaya Satuan Klaim (Rupiah) per Admisi RITL Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun Hak Kelas Seluruh Kelas

76 Tabel Distribusi Rerata Biaya Satuan Klaim (Rupiah) per Admisi RITL Menurut Usia dan Jenis Kelamin Tahun Usia L P T L P T L P T L P T L P T Seluruh Usia Keterangan L:Laki-laki, P: Perempuan, T:Total 58

77 Tabel Distribusi Biaya Satuan Klaim (Rupiah) per Admisi RITL Menurut Provinsi Tahun Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Nasional

78 7. Indikator Hasil (Outcome) Pengobatan Hasil (Outcome) Pengobatanatau outcome pengobatan merupakan salah satu indikator penting untuk mengukur mutu pelayanan, khususnya perawatan di RS. Distribusi Hasil (Outcome) Pengobatan pelayanan RJTL dan RITL dikelompokkan menurut hak kelas perawatan. Hasil pengobatan disajikan berdasarkan data klaim yang mencatat status kesehatan ketika pulang atau keluar (discharged) dari sebuah RS. Status kesehatan pasien keluar RS terdiri atas (1) meninggal, (2) pulang paksa, (3) dirujuk, (4) sehat, dan (5) tidak tahu. Hasil (Outcome) Pengobatan yang lebih sensitif mengukur kualitas layanan RS adalah Hasil (Outcome) Pengobatan RITL. Berbeda dengan sajian satistik pada indikator sebelumnya, statistik Hasil (Outcome) Pengobatan disajikan per tahun menurut hak kelas peserta dan jenis layanan RS. Secara umum, angka kematian (Hasil (Outcome) Pengobatan pasien meninggal) dari tahun 2014 sampai tahun 2018 untuk semua peserta yang dirawat jalan maupun rawat inap di RS tidak mengalami perubahan berarti. Angka kematian RJTL relatif stabil pada kisaran 0,02-0,03% pasien dirawat selama tahun Angka kematian RITL juga relatif stabil pada kisaran 3,1-3,2% dari seluruh pasien yang dirawat selama tahun Terdapat kecendrungan angka kematian yang sedikit lebih tinggi pada pasienpasien JKN yang dirawat di kelas 3 dibandingkan dengan pasien-pasien JKN yang dirawat di kelas 1 atau kelas 2 ruang perawatan. Angka pulang paksa, dimana pasien pulang atas permintaan pasien atau keluarganya untuk layanan RJTL relatif stabil pada 0,01%- 0,02% selama lima tahun pertama JKN. Namun, angka pulang paksa terus menurun pada layanan RITL yang dapat berhubungan dengan peningkatan kualitas layanan. Angka pulang sehat (pasien pulang sembuh atau terkontrol) pada perawatan (RITL) di RS cendrung meningkat dari 93% menjadi 94%. Sedangkan angka pulang sehat pada layanan RJTL relatif stabil pada kisaran 99%. Tren perubahan status kesehatan pasien pulang RJTL dan RITL pada tahun disajikan dalam bentruk Grafik dan Garif Hasil (Outcome) Pengobatan Rawat Jalan Tingkat Lanjut (RJTL) Tabel Distribusi Hasil (Outcome) Pengobatan (%) RJTL Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun 2014 Hak Kelas Meninggal Pulang Paksa Rujuk Sehat Tidak Tahu Total 1 % 0,01 0,01 0,24 99,49 0, % 0,02 0,02 0,23 99,48 0, % 0,03 0,02 0,37 99,33 0, Seluruh Kelas N % 0,02 0,02 0,29 99,43 0,

79 Tabel Distribusi Hasil (Outcome) Pengobatan (%) RJTL Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun 2015 Hak Kelas Meninggal Pulang Paksa Rujuk Sehat Tidak Tahu Total 1 % 0,02 0,01 0,27 99,38 0, % 0,02 0,01 0,27 99,47 0, % 0,04 0,02 0,34 99,33 0, Seluruh Kelas N % 0,03 0,01 0,29 99,39 0, Tabel Distribusi Hasil (Outcome) Pengobatan (%) RJTL Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun 2016 Hak Kelas Meninggal Pulang Paksa Rujuk Sehat Tidak Tahu Total 1 % 0,02 0,01 0,28 99,16 0, % 0,02 0,01 0,31 99,30 0, % 0,04 0,01 0,37 99,14 0, Seluruh Kelas N % 0,03 0,01 0,32 99,19 0, Tabel Distribusi Hasil (Outcome) Pengobatan (%) RJTL Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun 2017 Hak Kelas Meninggal Pulang Paksa Rujuk Sehat Tidak Tahu Total 1 % 0,01 0,01 0,27 98,82 0, % 0,02 0,01 0,29 98,82 0, % 0,03 0,02 0,35 98,76 0, Seluruh Kelas N % 0,02 0,01 0,31 98,79 0, Tabel Distribusi Hasil (Outcome) Pengobatan (%) RJTL Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun 2018 Hak Kelas Meninggal Pulang Paksa Rujuk Sehat Tidak Tahu Total 1 % 0,02 0,02 0,53 97,81 1, % 0,02 0,02 0,55 98,00 1, % 0,03 0,03 0,63 97,71 1, Seluruh Kelas N % 0,03 0,02 0,58 97,82 1,

80 7.2. Hasil (Outcome) PengobatanRawat Inap Tingkat Lanjut (RITL) Tabel Distribusi Hasil (Outcome) Pengobatan (%) RITL Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun 2014 Hak Kelas Meninggal Pulang Paksa Rujuk Sehat Tidak Tahu Total 1 % 3,14 2,20 1,44 93,15 0, % 2,50 2,19 1,10 94,14 0, % 3,41 3,60 1,41 91,51 0, Seluruh Kelas N % 3,12 2,88 1,34 92,59 0, Tabel Distribusi Hasil (Outcome) Pengobatan (%) RITL Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun 2015 Hak Kelas Meninggal Pulang Paksa Rujuk Sehat Tidak Tahu Total 1 % 3,08 1,45 1,49 93,94 0, % 2,23 1,37 1,14 95,24 0, % 3,76 2,54 1,61 92,07 0, Seluruh Kelas N % 3,15 1,91 1,44 93,47 0, Tabel Distribusi Hasil (Outcome) Pengobatan (%) RITL Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun 2016 Hak Kelas Meninggal Pulang Paksa Rujuk Sehat Tidak Tahu Total 1 % 3,00 0,83 1,44 94,44 0, % 2,07 0,82 1,08 95,69 0, % 3,81 1,50 1,57 92,85 0, Seluruh Kelas N % 3,10 1,13 1,39 94,08 0, Tabel Distribusi Hasil (Outcome) Pengobatan (%) RITL Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun 2017 Hak Kelas Meninggal Pulang Paksa Rujuk Sehat Tidak Tahu Total 1 % 3,15 0,81 1,48 94,40 0, % 2,11 0,80 1,06 95,89 0, % 3,83 1,39 1,54 93,06 0, Seluruh Kelas N % 3,18 1,09 1,39 94,17 0,

81 Tabel Distribusi Hasil (Outcome) Pengobatan (%) RITL Menurut Hak Kelas Perawatan Tahun 2018 Hak Kelas Meninggal Pulang Paksa Rujuk Sehat Tidak Tahu Total 1 % 3,10 0,81 1,45 94,32 0, % 2,11 0,83 1,10 95,74 0, % 3,70 1,36 1,54 93,12 0, Seluruh Kelas N % 3,14 1,10 1,40 94,09 0, Grafik Tren Status Meninggal dan Pulang Paksa Pasien RJTL Menurut Hak Kelas Perawatan 0,07% Persen Total yang Dirawat 0,06% 0,05% 0,04% 0,03% 0,02% 0,01% 0,00% Meninggal Pulang Paksa Grafik Tren Status Meninggal dan Pulang Paksa Pasien RITL Menurut Segmen 7,00% Persen Total yang Dirawat 6,00% 5,00% 4,00% 3,00% 2,00% 1,00% 0,00% Meninggal Pulang Paksa 63

82 8. Distribusi Penyakit 8.1. Distribusi Penyakit Menurut Diagnosis Primer Distribusi penyakit berdasarkan diagnosis atau bauran kasus (CBG) merupakan informasi penting bagi fasilitas kesehatan atau pemerintah daerah dalam menyusun rencana pengadaan atau perkiraan kebutuhan obat, bahan medis habis pakai, alat kesehatan, maupun tenaga kesehatan. Selain itu, distribusi penyakit merupakan informasi penting bagi dinas kesehatan di berbagai daerah dalam menyusun tugas utama Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM). Dalam bagian ini, disajikan distribusi penyakit berdasarkan diagnosis primer, yaitu diagnosis ICD X yang ditetapkan oleh FKTP dalam merujuk pasien ke FKTL. Diagnosis sekunder adalah diagnosis yang ditetapkan oleh FKTL. Karena diagnosis penyakit sangat banyak, maka dalam buku ini disajikan 100 diagnosis atau bauran kasus (CBG) yang terbanyak menurut kelompok RTIP, RJTL, dan RITL. Angka yang disajikan terdiri atas jumlah diagnosis dan jumlah peserta yang berkunjung ke fasilitas kesehatan yang dikontrak BPJS Kesehatan. Distribusi penyakit menurut diagnosis primer pada layanan RJTP, RITP, RJTL dan RITL tahun disajikan pada Tabel s/d diagnosis primer terbanyak pada pelayanan RJTP konsisten adalah infeksi saluran pernapasan, sementara diagnosis terbanyakpada pelayanan RITP konsisten adalah persalinan spontan. Sedangkan informasi diagnosis primer terbanyak pada pelayanan RJTL tidak sepesifik. Kode yang diisi oleh kebanyakan petugas fasilitas kesehatan adalah kunjungan follow up pasien yang telah mendapatkan perawatan. Diagnosis yang tiap tahun konsisten terisi sebagai lima diagnosis primer terbanyak pada pelayanan RITP adalah infeksi pernafasan akut, demam, hipertensi, myalgia, dan gastritis. Menurut diagnosis sekunder, lima diagnosis penyakit terbanyak adalah hipertensi, gangguan ginjal, diabetes, dispepsia, dan jantung. Lima diagnosis penyakit terbanyak pada pelayanan RITL selama tahun adalah diare, tifus, dispepsia, demam berdarah, dan hipertensi. Sedangkan di tahun diare tidak masuk kedalam lima kasus terbanyak RITL. Pada tahun , kasus terbanyak berdasarkan ICD X yang diklaim ke BPJS Kesehatan adalah kelahiran dengan Tifus. Tabel Penyakit Terbanyak pada RJTP Tahun 2014 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Kunjungan 1 J069 Acute upper respiratory infection, unspecified J00 Acute nasopharyngitis [common cold] I10 Essential (primary) hypertension M791 Myalgia K297 Gastritis, unspecified K30 Dyspepsia R51 Headache I100 NULL R05 Cough J029 Acute pharyngitis, unspecified E119 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin R509 Fever, unspecified J111 Influenza with other respiratory manifestations, virus not identified K040 Pulpitis J060 Acute larynpharyngitis I109 NULL A010 Typhoid fever

83 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Kunjungan 19 I101 NULL J068 Other acute upper respiratory infections of multiple sites A090 Other and unspecified gastroenteritis and colitis of infectious origin K041 Necrosis of pulp H109 Conjunctivitis, unspecified K290 Acute haemorrhagic gastritis Z309 Contraceptive management, unspecified J100 Influenza with pneumonia, influenza virus identified K309 NULL M069 Rheumatoid arthritis, unspecified E110 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with coma L309 Dermatitis, unspecified J110 Influenza with pneumonia, virus not identified L239 Allergic contact dermatitis, unspecified cause K021 Caries of dentine L209 Atopic dermatitis, unspecified K291 Other acute gastritis J118 Influenza with other manifestations, virus not identified M545 Low back pain K029 Dental caries, unspecified J020 Streptococcal pharyngitis J459 Asthma, unspecified Z300 General counselling and advice on contraception R500 Fever with chills A150 Tuberculosis of lung, confirmed by sputum microscopy with or without culture 44 Q640 Epispadias A492 Haemophilus influenzae infection, unspecified M060 Seronegative rheumatoid arthritis J039 Acute tonsillitis, unspecified K296 Other gastritis M130 Polyarthritis, unspecified J4599 NULL L230 Allergic contact dermatitis due to metals I110 Hypertensive heart disease with (congestive) heart failure H521 Myopia J209 Acute bronchitis, unspecified Z000 General medical examination I64 Stroke, not specified as haemorrhage or infarction M790 Rheumatism, unspecified K050 Acute gingivitis Z308 Other contraceptive management M139 Arthritis, unspecified Z369 Antenatal screening, unspecified Z340 Supervision of normal first pregnancy O000 Abdominal pregnancy J450 Predominantly allergic asthma J399 Disease of upper respiratory tract, unspecified G442 Tension-type headache I500 Congestive heart failure J101 Influenza with other respiratory manifestations, influenza virus identified M792 Neuralgia and neuritis, unspecified E149 Unspecified diabetes mellitus without complications J108 Influenza with other manifestations, influenza virus identified Z349 Supervision of normal pregnancy, unspecified L500 Allergic urticaria

84 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Kunjungan 74 E118 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with unspecified complications 75 H100 Mucopurulent conjunctivitis K006 Disturbances in tooth eruption L208 Other atopic dermatitis K020 Caries limited to enamel L029 Cutaneous abscess, furuncle and carbuncle, unspecified G440 Cluster headache syndrome Z348 Supervision of other normal pregnancy K052 Acute periodontitis N390 Urinary tract infection, site not specified Z304 Surveillance of contraceptive drugs M100 Idiopathic ut G439 Migraine, unspecified L308 Other specified dermatitis F209 Schizophrenia, unspecified B86 Scabies K121 Other forms of stomatitis J40 Bronchitis, not specified as acute or chronic A160 Tuberculosis of lung, bacteriologically and histologically negative E111 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with ketoacidosis E109 Insulin-dependent diabetes mellitus without complications K053 Chronic periodontitis I119 Hypertensive heart disease without (congestive) heart failure K047 Periapical abscess without sinus Z392 Routine postpartum follow-up G409 Epilepsy, unspecified M150 Primary generalized (osteo)arthrosis Total Tabel Penyakit Terbanyak pada RITP Tahun 2014 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Admisi 1 O809 Single spontaneous delivery, unspecified O800 Spontaneous vertex delivery A010 Typhoid fever O808 Other single spontaneous delivery A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin K297 Gastritis, unspecified K30 Dyspepsia A090 Other and unspecified gastroenteritis and colitis of infectious origin R509 Fever, unspecified O801 Spontaneous breech delivery I10 Essential (primary) hypertension O000 Abdominal pregnancy Z392 Routine postpartum follow-up Z370 Single live birth K291 Other acute gastritis K309 Functional dyspepsia Z369 Antenatal screening, unspecified K290 Acute haemorrhagic gastritis I100 Essential (primary) hypertension R500 Fever with chills A91 Dengue haemorrhagic fever J459 Asthma, unspecified A90 Dengue fever [classical dengue]

85 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Admisi 24 Z349 Supervision of normal pregnancy, unspecified O429 Premature rupture of membranes, unspecified K296 Other gastritis Z348 Supervision of other normal pregnancy B509 Plasmodium falciparum malaria, unspecified R11 Nausea and vomiting J4599 Asthma, unspecified I101 Essential (primary) hypertension J069 Acute upper respiratory infection, unspecified I109 Essential (primary) hypertension O210 Mild hyperemesis gravidarum I64 Stroke, not specified as haemorrhage or infarction O60 Preterm labour and delivery Z390 Care and examination immediately after delivery O994 Diseases of the circulatory system complicating pregnancy, childbirth and the puerperium 39 Z340 Supervision of normal first pregnancy O630 Prolonged first stage (of labour) R104 Other and unspecified abdominal pain J450 Predominantly allergic asthma N390 Urinary tract infection, site not specified J00 Acute nasopharyngitis [common cold] K295 Chronic gastritis, unspecified R560 Febrile convulsions H814 Verti of central origin Z33 Pregnant state, incidental R51 Headache J4590 Asthma, unspecified K529 Noninfective gastroenteritis and colitis, unspecified A014 Paratyphoid fever, unspecified R100 Acute abdomen Z309 Contraceptive management, unspecified O838 Other specified assisted single delivery A060 Acute amoebic dysentery E119 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications J209 Acute bronchitis, unspecified I500 Congestive heart failure O420 Premature rupture of membranes, onset of labour within 24 hours A759 Typhus fever, unspecified A150 Tuberculosis of lung, confirmed by sputum microscopy with or without culture 63 E110 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with coma B519 Plasmodium vivax malaria without complication O839 Assisted single delivery, unspecified O471 False labour at or after 37 completed weeks of gestation B54 Unspecified malaria J40 Bronchitis, not specified as acute or chronic O679 Intrapartum haemorrhage, unspecified O211 Hyperemesis gravidarum with metabolic disturbance N23 Unspecified renal colic A881 Epidemic verti Z379 Outcome of delivery, unspecified H813 Other peripheral verti K520 Gastroenteritis and colitis due to radiation O268 Other specified pregnancy-related conditions K299 Gastroduodenitis, unspecified J449 Chronic obstructive pulmonary disease, unspecified

86 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Admisi 79 Z875 Personal history of complications of pregnancy, childbirth and the puerperium 80 O639 Long labour, unspecified R060 Dyspnoea J180 Bronchopneumonia, unspecified K250 Gastric ulcer, acute with haemorrhage A910 Dengue haemorrhagic fever O48 Prolonged pregnancy O48 Prolonged pregnancy J029 Acute pharyngitis, unspecified O080 Genital tract and pelvic infection following abortion and ectopic and molar pregnancy 89 Z321 Pregnancy confirmed K259 Gastric ulcer, unspecified as acute or chronic, without haemorrhage or perforation 91 O141 Severe pre-eclampsia M791 Myalgia O631 Prolonged second stage (of labour) B500 Plasmodium falciparum malaria with cerebral complications A78 Q fever I509 Heart failure, unspecified Z353 Supervision of pregnancy with history of insufficient antenatal care A011 Paratyphoid fever A E149 Unspecified diabetes mellitus without complications J060 Acute larynpharyngitis Total Tabel Penyakit Terbanyak pada RJTL Tahun 2014 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Kunjungan 1 Z098 Follow-up examination after other treatment for other conditions NA NULL Z501 Other physical therapy Z491 Extracorporeal dialysis I10 Essential (primary) hypertension Z099 Follow-up examination after unspecified treatment for other conditions 7 Z090 Follow-up examination after surgery for other conditions K30 Dyspepsia Z480 Attention to surgical dressings and sutures Z760 Issue of repeat prescription N180 End-stage renal disease Z488 Other specified surgical follow-up care Z961 Presence of intraocular lens Z088 Follow-up examination after other treatment for malignant neoplasm E119 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications Z867 Personal history of diseases of the circulatory system Z038 Observation for other suspected diseases and conditions N189 Chronic renal failure, unspecified J459 Asthma, unspecified Z349 Supervision of normal pregnancy, unspecified K041 Necrosis of pulp Z509 Care involving use of rehabilitation procedure, unspecified I500 Congestive heart failure Z489 Surgical follow-up care, unspecified H521 Myopia H524 Presbyopia

87 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Kunjungan 27 Z510 Radiotherapy session E149 Unspecified diabetes mellitus without complications Z992 Dependence on renal dialysis Z490 Preparatory care for dialysis I119 Hypertensive heart disease without (congestive) heart failure Z865 Personal history of other mental and behavioural disorders Z348 Supervision of other normal pregnancy Z097 Follow-up examination after combined treatment for other conditions 35 A162 Tuberculosis of lung, without mention of bacteriological or histological confirmation 36 M545 Low back pain J069 Acute upper respiratory infection, unspecified Z866 Personal history of diseases of the nervous system and sense organs Z094 Follow-up examination after treatment of fracture Z719 Counselling, unspecified H269 Cataract, unspecified Z863 Personal history of endocrine, nutritional and metabolic diseases R509 Fever, unspecified Z093 Follow-up examination after psychotherapy K040 Pulpitis A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin I251 Atherosclerotic heart disease N40 Hyperplasia of prostate Z492 Other dialysis Z870 Personal history of diseases of the respiratory system Z089 Follow-up examination after unspecified treatment for malignant neoplasm 52 G409 Epilepsy, unspecified J40 Bronchitis, not specified as acute or chronic Z873 Personal history of diseases of the musculoskeletal system and connective tissue 55 J449 Chronic obstructive pulmonary disease, unspecified K297 Gastritis, unspecified H612 Impacted cerumen Z392 Routine postpartum follow-up I64 Stroke, not specified as haemorrhage or infarction M5459 Low back pain, site unspecified H520 Hypermetropia R51 Headache Z010 Examination of eyes and vision R104 Other and unspecified abdominal pain H522 Astigmatism I110 Hypertensive heart disease with (congestive) heart failure Z861 Personal history of infectious and parasitic diseases N390 Urinary tract infection, site not specified Z988 Other specified postsurgical states Z012 Dental examination M199 Arthrosis, unspecified T141 Open wound of unspecified body region Z508 Care involving use of other rehabilitation procedures A010 Typhoid fever Z030 Observation for suspected tuberculosis I694 Sequelae of stroke, not specified as haemorrhage or infarction Z479 Orthopaedic follow-up care, unspecified H259 Senile cataract, unspecified R42 Dizziness and giddiness Z871 Personal history of diseases of the digestive system

88 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Kunjungan 81 Z549 Convalescence following unspecified treatment Z874 Personal history of diseases of the genitourinary system F200 Paranoid schizophrenia Z131 Special screening examination for diabetes mellitus C509 Malignant neoplasm of breast, unspecified H110 Pterygium Z340 Supervision of normal first pregnancy E118 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with unspecified complications 89 Z478 Other specified orthopaedic follow-up care D24 Benign neoplasm of breast K409 Unilateral or unspecified inguinal hernia, without obstruction or gangrene 92 Z390 Care and examination immediately after delivery H109 Conjunctivitis, unspecified J029 Acute pharyngitis, unspecified I259 Chronic ischaemic heart disease, unspecified Z511 Chemotherapy session for neoplasm N200 Calculus of kidney Z136 Special screening examination for cardiovascular disorders Z138 Special screening examination for other specified diseases and disorders 100 Z470 Follow-up care involving removal of fracture plate and other internal fixation device Total Tabel Penyakit Terbanyak pada RITL Tahun 2014 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Admisi 1 NA NULL A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin A010 Typhoid fever K30 Dyspepsia Z511 Chemotherapy session for neoplasm I10 Essential (primary) hypertension A91 Dengue haemorrhagic fever O821 Delivery by emergency caesarean section I500 Congestive heart failure O800 Spontaneous vertex delivery O829 Delivery by caesarean section, unspecified O809 Single spontaneous delivery, unspecified O820 Delivery by elective caesarean section J180 Bronchopneumonia, unspecified I639 Cerebral infarction, unspecified J189 Pneumonia, unspecified K409 Unilateral or unspecified inguinal hernia, without obstruction or gangrene 18 D561 Beta thalassaemia I64 Stroke, not specified as haemorrhage or infarction A162 Tuberculosis of lung, without mention of bacteriological or histological confirmation 21 A90 Dengue fever [classical dengue] K297 Gastritis, unspecified N390 Urinary tract infection, site not specified J459 Asthma, unspecified N189 Chronic renal failure, unspecified P034 Fetus and newborn affected by caesarean delivery

89 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Admisi 27 D649 Anaemia, unspecified N180 End-stage renal disease N40 Hyperplasia of prostate I110 Hypertensive heart disease with (congestive) heart failure K359 Acute appendicitis, unspecified E119 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications D24 Benign neoplasm of breast O808 Other single spontaneous delivery J449 Chronic obstructive pulmonary disease, unspecified N200 Calculus of kidney P071 Other low birth weight K291 Other acute gastritis O48 Prolonged pregnancy K746 Other and unspecified cirrhosis of liver C509 Malignant neoplasm of breast, unspecified J069 Acute upper respiratory infection, unspecified I251 Atherosclerotic heart disease E115 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with peripheral circulatory complications 45 O210 Mild hyperemesis gravidarum R509 Fever, unspecified O828 Other single delivery by caesarean section P211 Mild and moderate birth asphyxia O141 Severe pre-eclampsia I119 Hypertensive heart disease without (congestive) heart failure A150 Tuberculosis of lung, confirmed by sputum microscopy with or without culture 52 I619 Intracerebral haemorrhage, unspecified A419 Septicaemia, unspecified D259 Leiomyoma of uterus, unspecified B349 Viral infection, unspecified K350 Acute appendicitis with generalized peritonitis O020 Blighted ovum and nonhydatidiform mole S099 Unspecified injury of head I120 Hypertensive renal disease with renal failure F200 Paranoid schizophrenia O429 Premature rupture of membranes, unspecified O342 Maternal care due to uterine scar from previous surgery I509 Heart failure, unspecified S060 Concussion R560 Febrile convulsions K921 Melaena I219 Acute myocardial infarction, unspecified O034 Spontaneous abortion, incomplete, without complication H269 Cataract, unspecified J90 Pleural effusion, not elsewhere classified P599 Neonatal jaundice, unspecified R104 Other and unspecified abdominal pain Z470 Follow-up care involving removal of fracture plate and other internal fixation device 74 J40 Bronchitis, not specified as acute or chronic J441 Chronic obstructive pulmonary disease with acute exacerbation, unspecified 76 E149 Unspecified diabetes mellitus without complications B509 Plasmodium falciparum malaria, unspecified N832 Other and unspecified ovarian cysts O064 Unspecified abortion, incomplete, without complication O630 Prolonged first stage (of labour)

90 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Admisi 81 H110 Pterygium J029 Acute pharyngitis, unspecified N201 Calculus of ureter H259 Senile cataract, unspecified E145 Unspecified diabetes mellitus with peripheral circulatory complications 86 R42 Dizziness and giddiness I259 Chronic ischaemic heart disease, unspecified J350 Chronic tonsillitis B519 Plasmodium vivax malaria without complication C539 Malignant neoplasm of cervix uteri, unspecified I200 Unstable angina D367 Benign neoplasm of other specified sites K36 Other appendicitis N23 Unspecified renal colic O814 Vacuum extractor delivery I209 Angina pectoris, unspecified O631 Prolonged second stage (of labour) P399 Infection specific to the perinatal period, unspecified K403 Unilateral or unspecified inguinal hernia, with obstruction, without gangrene 100 I519 Heart disease, unspecified Total Tabel Penyakit Terbanyak pada RJTP Tahun 2015 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Kunjungan 1 J069 Acute upper respiratory infection, unspecified J00 Acute nasopharyngitis [common cold] I10 Essential (primary) hypertension M791 Myalgia K297 Gastritis, unspecified K30 Dyspepsia R51 Headache J029 Acute pharyngitis, unspecified R509 Fever, unspecified A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin R05 Cough K040 Pulpitis E119 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications I100 NULL J111 Influenza with other respiratory manifestations, virus not identified J060 Acute larynpharyngitis K041 Necrosis of pulp A010 Typhoid fever J068 Other acute upper respiratory infections of multiple sites L309 Dermatitis, unspecified Z309 Contraceptive management, unspecified I109 NULL K021 Caries of dentine L239 Allergic contact dermatitis, unspecified cause M069 Rheumatoid arthritis, unspecified I101 NULL M545 Low back pain H109 Conjunctivitis, unspecified

91 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Kunjungan 29 L209 Atopic dermatitis, unspecified J459 Asthma, unspecified J110 Influenza with pneumonia, virus not identified J118 Influenza with other manifestations, virus not identified K029 Dental caries, unspecified K309 NULL A090 Other and unspecified gastroenteritis and colitis of infectious origin Z000 General medical examination K290 Acute haemorrhagic gastritis K291 Other acute gastritis J020 Streptococcal pharyngitis J039 Acute tonsillitis, unspecified J100 Influenza with pneumonia, influenza virus identified R500 Fever with chills Z369 Antenatal screening, unspecified E110 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with coma Z349 Supervision of normal pregnancy, unspecified I110 Hypertensive heart disease with (congestive) heart failure J209 Acute bronchitis, unspecified M130 Polyarthritis, unspecified H527 Disorder of refraction, unspecified Z300 General counselling and advice on contraception M139 Arthritis, unspecified L029 Cutaneous abscess, furuncle and carbuncle, unspecified Q640 Epispadias A150 Tuberculosis of lung, confirmed by sputum microscopy with or without culture 55 Z340 Supervision of normal first pregnancy E118 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with unspecified complications 57 K296 Other gastritis K006 Disturbances in tooth eruption K050 Acute gingivitis I500 Congestive heart failure Z348 Supervision of other normal pregnancy L230 Allergic contact dermatitis due to metals I64 Stroke, not specified as haemorrhage or infarction O000 Abdominal pregnancy M060 Seronegative rheumatoid arthritis H521 Myopia E149 Unspecified diabetes mellitus without complications Z308 Other contraceptive management M790 Rheumatism, unspecified E780 Pure hypercholesterolaemia K052 Acute periodontitis J101 Influenza with other respiratory manifestations, influenza virus identified 73 G442 Tension-type headache N390 Urinary tract infection, site not specified A492 Haemophilus influenzae infection, unspecified J399 Disease of upper respiratory tract, unspecified J108 Influenza with other manifestations, influenza virus identified J4599 NULL L308 Other specified dermatitis K121 Other forms of stomatitis K020 Caries limited to enamel K047 Periapical abscess without sinus

92 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Kunjungan 83 M792 Neuralgia and neuritis, unspecified M109 ut, unspecified I119 Hypertensive heart disease without (congestive) heart failure L500 Allergic urticaria J450 Predominantly allergic asthma K053 Chronic periodontitis B86 Scabies Z304 Surveillance of contraceptive drugs M100 Idiopathic ut Z392 Routine postpartum follow-up G439 Migraine, unspecified L509 Urticaria, unspecified F209 Schizophrenia, unspecified J40 Bronchitis, not specified as acute or chronic J22 Unspecified acute lower respiratory infection L208 Other atopic dermatitis G440 Cluster headache syndrome G409 Epilepsy, unspecified Total Tabel Penyakit Terbanyak pada RITP Tahun 2015 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Admisi 1 O809 Single spontaneous delivery, unspecified O800 Spontaneous vertex delivery Z309 Contraceptive management, unspecified Z392 Routine postpartum follow-up A010 Typhoid fever O808 Other single spontaneous delivery Z308 Other contraceptive management A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin Z304 Surveillance of contraceptive drugs Z390 Care and examination immediately after delivery K30 Dyspepsia Z300 General counselling and advice on contraception K297 Gastritis, unspecified Z369 Antenatal screening, unspecified R509 Fever, unspecified Z349 Supervision of normal pregnancy, unspecified I10 Essential (primary) hypertension O801 Spontaneous breech delivery O000 Abdominal pregnancy Z348 Supervision of other normal pregnancy Z340 Supervision of normal first pregnancy Z370 Single live birth A090 Other and unspecified gastroenteritis and colitis of infectious origin A91 Dengue haemorrhagic fever Z920 Personal history of contraception R500 Fever with chills K291 Other acute gastritis J459 Asthma, unspecified O429 Premature rupture of membranes, unspecified A90 Dengue fever [classical dengue] Z301 Insertion of (intrauterine) contraceptive device O630 Prolonged first stage (of labour)

93 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Admisi 33 K290 Acute haemorrhagic gastritis J069 Acute upper respiratory infection, unspecified R11 Nausea and vomiting I64 Stroke, not specified as haemorrhage or infarction Z353 Supervision of pregnancy with history of insufficient antenatal care O420 Premature rupture of membranes, onset of labour within 24 hours R104 Other and unspecified abdominal pain K309 Functional Dyspepsia E119 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications K296 Other gastritis N118 Other chronic tubulo-interstitial nephritis O210 Mild hyperemesis gravidarum I101 Essential (primary) hypertension Z321 Pregnancy confirmed I100 Essential (primary) hypertension Z33 Pregnant state, incidental K295 Chronic gastritis, unspecified J00 Acute nasopharyngitis [common cold] Z305 Surveillance of (intrauterine) contraceptive device N390 Urinary tract infection, site not specified J450 Predominantly allergic asthma Z368 Other antenatal screening I500 Congestive heart failure H814 Verti of central origin R51 Headache J4599 Asthma, unspecified B509 Plasmodium falciparum malaria, unspecified R560 Febrile convulsions I109 Essential (primary) hypertension K529 Noninfective gastroenteritis and colitis, unspecified Z391 Care and examination of lactating mother O60 Preterm labour and delivery R100 Acute abdomen O48 Prolonged pregnancy Z380 Singleton, born in hospital J449 Chronic obstructive pulmonary disease, unspecified O141 Severe pre-eclampsia O211 Hyperemesis gravidarum with metabolic disturbance O631 Prolonged second stage (of labour) J209 Acute bronchitis, unspecified Z875 Personal history of complications of pregnancy, childbirth and the puerperium A759 Typhus fever, unspecified A150 Tuberculosis of lung, confirmed by sputum microscopy with or without culture R060 Dyspnoea O639 Long labour, unspecified J4590 Asthma, unspecified A014 Paratyphoid fever, unspecified O679 Intrapartum haemorrhage, unspecified N23 Unspecified renal colic A910 Dengue haemorrhagic fever A060 Acute amoebic dysentery O838 Other specified assisted single delivery O470 False labour before 37 completed weeks of gestation A881 Epidemic verti H813 Other peripheral verti E110 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with coma

94 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Admisi 89 B519 Plasmodium vivax malaria without complication O149 Pre-eclampsia, unspecified O269 Pregnancy-related condition, unspecified J40 Bronchitis, not specified as acute or chronic I509 Heart failure, unspecified Z000 General medical examination Z039 Observation for suspected disease or condition, unspecified O471 False labour at or after 37 completed weeks of gestation J029 Acute pharyngitis, unspecified E149 Unspecified diabetes mellitus without complications J180 Bronchopneumonia, unspecified D649 Anaemia, unspecified Total Tabel Penyakit Terbanyak pada RJTL Tahun 2015 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Kunjungan 1 Z098 Follow-up examination after other treatment for other conditions Z501 Other physical therapy Z491 Extracorporeal dialysis Z099 Follow-up examination after unspecified treatment for other conditions 5 Z090 Follow-up examination after surgery for other conditions Z760 Issue of repeat prescription Z480 Attention to surgical dressings and sutures I10 Essential (primary) hypertension Z961 Presence of intraocular lens K30 Dyspepsia Z088 Follow-up examination after other treatment for malignant neoplasm Z509 Care involving use of rehabilitation procedure, unspecified Z488 Other specified surgical follow-up care Z992 Dependence on renal dialysis Z867 Personal history of diseases of the circulatory system Z510 Radiotherapy session H521 Myopia Z490 Preparatory care for dialysis Z349 Supervision of normal pregnancy, unspecified Z093 Follow-up examination after psychotherapy J459 Asthma, unspecified H524 Presbyopia Z489 Surgical follow-up care, unspecified K041 Necrosis of pulp Z097 Follow-up examination after combined treatment for other conditions 26 Z038 Observation for other suspected diseases and conditions N180 End-stage renal disease Z348 Supervision of other normal pregnancy N189 Chronic renal failure, unspecified E119 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications Z866 Personal history of diseases of the nervous system and sense organs Z719 Counselling, unspecified R509 Fever, unspecified H269 Cataract, unspecified Z865 Personal history of other mental and behavioural disorders Z863 Personal history of endocrine, nutritional and metabolic diseases

95 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Kunjungan 37 Z094 Follow-up examination after treatment of fracture M545 Low back pain K040 Pulpitis J069 Acute upper respiratory infection, unspecified A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin Z012 Dental examination Z089 Follow-up examination after unspecified treatment for malignant neoplasm 44 Z492 Other dialysis Z010 Examination of eyes and vision Z873 Personal history of diseases of the musculoskeletal system and connective tissue 47 Z870 Personal history of diseases of the respiratory system Z508 Care involving use of other rehabilitation procedures H522 Astigmatism I119 Hypertensive heart disease without (congestive) heart failure Z392 Routine postpartum follow-up E149 Unspecified diabetes mellitus without complications A162 Tuberculosis of lung, without mention of bacteriological or histological confirmation 54 R104 Other and unspecified abdominal pain Z511 Chemotherapy session for neoplasm Z861 Personal history of infectious and parasitic diseases I500 Congestive heart failure H612 Impacted cerumen H520 Hypermetropia J40 Bronchitis, not specified as acute or chronic N40 Hyperplasia of prostate J449 Chronic obstructive pulmonary disease, unspecified R51 Headache M5459 Low back pain, site unspecified K297 Gastritis, unspecified Z478 Other specified orthopaedic follow-up care Z874 Personal history of diseases of the genitourinary system Z479 Orthopaedic follow-up care, unspecified Z988 Other specified postsurgical states Z548 Convalescence following other treatment G409 Epilepsy, unspecified N390 Urinary tract infection, site not specified Z359 Supervision of high-risk pregnancy, unspecified T141 Open wound of unspecified body region Z871 Personal history of diseases of the digestive system H259 Senile cataract, unspecified A010 Typhoid fever Z358 Supervision of other high-risk pregnancies I251 Atherosclerotic heart disease M199 Arthrosis, unspecified I64 Stroke, not specified as haemorrhage or infarction Z390 Care and examination immediately after delivery Z505 Speech therapy Z030 Observation for suspected tuberculosis Z549 Convalescence following unspecified treatment H250 Senile incipient cataract H110 Pterygium K011 Impacted teeth I694 Sequelae of stroke, not specified as haemorrhage or infarction R42 Dizziness and giddiness

96 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Kunjungan 91 Z470 Follow-up care involving removal of fracture plate and other internal fixation device 92 Z136 Special screening examination for cardiovascular disorders J029 Acute pharyngitis, unspecified H251 Senile nuclear cataract D24 Benign neoplasm of breast N200 Calculus of kidney M179 narthrosis, unspecified Z131 Special screening examination for diabetes mellitus H109 Conjunctivitis, unspecified Z518 Other specified medical care Total Tabel Penyakit Terbanyak pada RITL Tahun 2015 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Admisi 1 A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin A010 Typhoid fever K30 Dyspepsia Z511 Chemotherapy session for neoplasm A91 Dengue haemorrhagic fever I10 Essential (primary) hypertension O821 Delivery by emergency caesarean section I500 Congestive heart failure O800 Spontaneous vertex delivery O809 Single spontaneous delivery, unspecified P034 Fetus and newborn affected by caesarean delivery O829 Delivery by caesarean section, unspecified A90 Dengue fever [classical dengue] J180 Bronchopneumonia, unspecified I639 Cerebral infarction, unspecified J189 Pneumonia, unspecified O820 Delivery by elective caesarean section K409 Unilateral or unspecified inguinal hernia, without obstruction or gangrene 19 D561 Beta thalassaemia N390 Urinary tract infection, site not specified I64 Stroke, not specified as haemorrhage or infarction J459 Asthma, unspecified A162 Tuberculosis of lung, without mention of bacteriological or histological confirmation 24 K297 Gastritis, unspecified D649 Anaemia, unspecified I110 Hypertensive heart disease with (congestive) heart failure O342 Maternal care due to uterine scar from previous surgery E119 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications K359 Acute appendicitis, unspecified D24 Benign neoplasm of breast N189 Chronic renal failure, unspecified N180 End-stage renal disease I251 Atherosclerotic heart disease N40 Hyperplasia of prostate J069 Acute upper respiratory infection, unspecified J449 Chronic obstructive pulmonary disease, unspecified O48 Prolonged pregnancy R509 Fever, unspecified

97 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Admisi 39 E115 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with peripheral circulatory complications 40 K291 Other acute gastritis O808 Other single spontaneous delivery N200 Calculus of kidney B349 Viral infection, unspecified O210 Mild hyperemesis gravidarum O141 Severe pre-eclampsia I120 Hypertensive renal disease with renal failure I119 Hypertensive heart disease without (congestive) heart failure O020 Blighted ovum and nonhydatidiform mole K746 Other and unspecified cirrhosis of liver D259 Leiomyoma of uterus, unspecified Z470 Follow-up care involving removal of fracture plate and other internal fixation device 52 I619 Intracerebral haemorrhage, unspecified A419 Septicaemia, unspecified O828 Other single delivery by caesarean section K350 Acute appendicitis with generalized peritonitis O339 Maternal care for disproportion, unspecified J441 Chronic obstructive pulmonary disease with acute exacerbation, unspecified 58 J40 Bronchitis, not specified as acute or chronic C509 Malignant neoplasm of breast, unspecified F200 Paranoid schizophrenia J029 Acute pharyngitis, unspecified O034 Spontaneous abortion, incomplete, without complication A499 Bacterial infection, unspecified K921 Melaena A150 Tuberculosis of lung, confirmed by sputum microscopy with or without culture 66 R560 Febrile convulsions P071 Other low birth weight O064 Unspecified abortion, incomplete, without complication R104 Other and unspecified abdominal pain O410 Olihydramnios I509 Heart failure, unspecified J90 Pleural effusion, not elsewhere classified O321 Maternal care for breech presentation J350 Chronic tonsillitis O630 Prolonged first stage (of labour) N832 Other and unspecified ovarian cysts I219 Acute myocardial infarction, unspecified I200 Unstable angina P599 Neonatal jaundice, unspecified N201 Calculus of ureter P211 Mild and moderate birth asphyxia O429 Premature rupture of membranes, unspecified H814 Verti of central origin N132 Hydronephrosis with renal and ureteral calculous obstruction D210 Other benign neoplasm of connective and other soft tissue of head, face and neck 86 D66 Hereditary factor VIII deficiency O441 Placenta praevia with haemorrhage O631 Prolonged second stage (of labour) J068 Other acute upper respiratory infections of multiple sites S099 Unspecified injury of head

98 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Admisi 91 E149 Unspecified diabetes mellitus without complications O322 Maternal care for transverse and oblique lie H813 Other peripheral verti E145 Unspecified diabetes mellitus with peripheral circulatory complications 95 I259 Chronic ischaemic heart disease, unspecified D367 Benign neoplasm of other specified sites H110 Pterygium R42 Dizziness and giddiness B519 Plasmodium vivax malaria without complication D219 Other benign neoplasm of connective and other soft tissue, unspecified Total Tabel Penyakit Terbanyak pada RJTP Tahun 2016 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Kunjungan 1 J069 Acute upper respiratory infection, unspecified J00 Acute nasopharyngitis [common cold] I10 Essential (primary) hypertension M791 Myalgia K30 Dyspepsia R509 Fever, unspecified K297 Gastritis, unspecified R51 Headache A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin J029 Acute pharyngitis, unspecified R05 Cough E119 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications K040 Pulpitis K041 Necrosis of pulp J111 Influenza with other respiratory manifestations, virus not identified L309 Dermatitis, unspecified J060 Acute larynpharyngitis Z309 Contraceptive management, unspecified A010 Typhoid fever L239 Allergic contact dermatitis, unspecified cause K021 Caries of dentine J459 Asthma, unspecified M545 Low back pain M069 Rheumatoid arthritis, unspecified H109 Conjunctivitis, unspecified J068 Other acute upper respiratory infections of multiple sites L209 Atopic dermatitis, unspecified J039 Acute tonsillitis, unspecified Z369 Antenatal screening, unspecified K029 Dental caries, unspecified J110 Influenza with pneumonia, virus not identified J118 Influenza with other manifestations, virus not identified R500 Fever with chills Z000 General medical examination E118 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with unspecified complications 36 Z349 Supervision of normal pregnancy, unspecified H527 Disorder of refraction, unspecified J020 Streptococcal pharyngitis

99 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Kunjungan 39 Z392 Routine postpartum follow-up K291 Other acute gastritis L029 Cutaneous abscess, furuncle and carbuncle, unspecified K290 Acute haemorrhagic gastritis I110 Hypertensive heart disease with (congestive) heart failure I159 Secondary hypertension, unspecified Z348 Supervision of other normal pregnancy K006 Disturbances in tooth eruption M139 Arthritis, unspecified I500 Congestive heart failure J100 Influenza with pneumonia, influenza virus identified E110 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with coma E149 Unspecified diabetes mellitus without complications J209 Acute bronchitis, unspecified I119 Hypertensive heart disease without (congestive) heart failure M130 Polyarthritis, unspecified Z340 Supervision of normal first pregnancy A150 Tuberculosis of lung, confirmed by sputum microscopy with or without culture 57 Z300 General counselling and advice on contraception Z308 Other contraceptive management K050 Acute gingivitis L230 Allergic contact dermatitis due to metals O000 Abdominal pregnancy M790 Rheumatism, unspecified E780 Pure hypercholesterolaemia L308 Other specified dermatitis I64 Stroke, not specified as haemorrhage or infarction K047 Periapical abscess without sinus N390 Urinary tract infection, site not specified K296 Other gastritis H521 Myopia G442 Tension-type headache L509 Urticaria, unspecified Z304 Surveillance of contraceptive drugs M060 Seronegative rheumatoid arthritis K052 Acute periodontitis M109 ut, unspecified M792 Neuralgia and neuritis, unspecified R11 Nausea and vomiting K121 Other forms of stomatitis T784 Allergy, unspecified B86 Scabies K053 Chronic periodontitis J22 Unspecified acute lower respiratory infection L500 Allergic urticaria H814 Verti of central origin R53 Malaise and fatigue A492 Haemophilus influenzae infection, unspecified J101 Influenza with other respiratory manifestations, influenza virus identified 88 F209 Schizophrenia, unspecified K020 Caries limited to enamel Z719 Counselling, unspecified J40 Bronchitis, not specified as acute or chronic M100 Idiopathic ut G439 Migraine, unspecified L208 Other atopic dermatitis

100 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Kunjungan 95 H269 Cataract, unspecified J450 Predominantly allergic asthma J399 Disease of upper respiratory tract, unspecified J108 Influenza with other manifestations, influenza virus identified G409 Epilepsy, unspecified M199 Arthrosis, unspecified Total Tabel Penyakit Terbanyak pada RITP Tahun 2016 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Admisi 1 O809 Single spontaneous delivery, unspecified O800 Spontaneous vertex delivery A010 Typhoid fever A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin O808 Other single spontaneous delivery K30 Dyspepsia R509 Fever, unspecified K297 Gastritis, unspecified I10 Essential (primary) hypertension A91 Dengue haemorrhagic fever Z309 Contraceptive management, unspecified O801 Spontaneous breech delivery Z392 Routine postpartum follow-up A90 Dengue fever [classical dengue] Z370 Single live birth J459 Asthma, unspecified R500 Fever with chills O000 Abdominal pregnancy Z308 Other contraceptive management K291 Other acute gastritis Z304 Surveillance of contraceptive drugs J069 Acute upper respiratory infection, unspecified Z300 General counselling and advice on contraception R11 Nausea and vomiting Z349 Supervision of normal pregnancy, unspecified R104 Other and unspecified abdominal pain K290 Acute haemorrhagic gastritis Z390 Care and examination immediately after delivery Z348 Supervision of other normal pregnancy Z369 Antenatal screening, unspecified O210 Mild hyperemesis gravidarum H814 Verti of central origin N390 Urinary tract infection, site not specified K529 Noninfective gastroenteritis and colitis, unspecified R51 Headache I64 Stroke, not specified as haemorrhage or infarction Z340 Supervision of normal first pregnancy R560 Febrile convulsions K296 Other gastritis J00 Acute nasopharyngitis [common cold] O429 Premature rupture of membranes, unspecified B509 Plasmodium falciparum malaria, unspecified K295 Chronic gastritis, unspecified O838 Other specified assisted single delivery E119 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications O630 Prolonged first stage (of labour)

101 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Admisi 47 I500 Congestive heart failure J449 Chronic obstructive pulmonary disease, unspecified A014 Paratyphoid fever, unspecified A759 Typhus fever, unspecified R100 Acute abdomen O211 Hyperemesis gravidarum with metabolic disturbance J209 Acute bronchitis, unspecified A881 Epidemic verti A150 Tuberculosis of lung, confirmed by sputum microscopy with or without culture 56 A060 Acute amoebic dysentery J450 Predominantly allergic asthma Z33 Pregnant state, incidental R060 Dyspnoea H813 Other peripheral verti O60 Preterm labour and delivery J029 Acute pharyngitis, unspecified Z920 Personal history of contraception J40 Bronchitis, not specified as acute or chronic N23 Unspecified renal colic O420 Premature rupture of membranes, onset of labour within 24 hours B519 Plasmodium vivax malaria without complication I159 Secondary hypertension, unspecified O679 Intrapartum haemorrhage, unspecified J180 Bronchopneumonia, unspecified K299 Gastroduodenitis, unspecified R501 Persistent fever Z301 Insertion of (intrauterine) contraceptive device M791 Myalgia O470 False labour before 37 completed weeks of gestation H811 Benign paroxysmal verti D649 Anaemia, unspecified E149 Unspecified diabetes mellitus without complications E110 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with coma I509 Heart failure, unspecified Z321 Pregnancy confirmed I110 Hypertensive heart disease with (congestive) heart failure R53 Malaise and fatigue R42 Dizziness and giddiness J060 Acute larynpharyngitis E118 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with unspecified complications 87 O471 False labour at or after 37 completed weeks of gestation Z353 Supervision of pregnancy with history of insufficient antenatal care O639 Long labour, unspecified Z380 Singleton, born in hospital D696 Thrombocytopenia, unspecified K520 Gastroenteritis and colitis due to radiation A78 Q fever O631 Prolonged second stage (of labour) K359 Acute appendicitis, unspecified O85 Puerperal sepsis O141 Severe pre-eclampsia J46 Status asthmaticus B059 Measles without complication B54 Unspecified malaria Total

102 Tabel Penyakit Terbanyak pada RJTL Tahun 2016 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Kunjungan 1 Z098 Follow-up examination after other treatment for other conditions Z501 Other physical therapy Z491 Extracorporeal dialysis Z099 Follow-up examination after unspecified treatment for other conditions 5 Z090 Follow-up examination after surgery for other conditions Z760 Issue of repeat prescription Z961 Presence of intraocular lens Z480 Attention to surgical dressings and sutures Z509 Care involving use of rehabilitation procedure, unspecified Z992 Dependence on renal dialysis Z088 Follow-up examination after other treatment for malignant neoplasm Z867 Personal history of diseases of the circulatory system Z488 Other specified surgical follow-up care Z490 Preparatory care for dialysis R509 Fever, unspecified Z093 Follow-up examination after psychotherapy Z719 Counselling, unspecified Z097 Follow-up examination after combined treatment for other conditions 19 H521 Myopia Z510 Radiotherapy session I10 Essential (primary) hypertension K30 Dyspepsia Z489 Surgical follow-up care, unspecified K041 Necrosis of pulp J459 Asthma, unspecified H524 Presbyopia Z349 Supervision of normal pregnancy, unspecified Z038 Observation for other suspected diseases and conditions Z866 Personal history of diseases of the nervous system and sense organs Z348 Supervision of other normal pregnancy Z010 Examination of eyes and vision Z863 Personal history of endocrine, nutritional and metabolic diseases Z094 Follow-up examination after treatment of fracture H269 Cataract, unspecified Z865 Personal history of other mental and behavioural disorders M545 Low back pain Z012 Dental examination Z508 Care involving use of other rehabilitation procedures J069 Acute upper respiratory infection, unspecified Z873 Personal history of diseases of the musculoskeletal system and connective tissue 41 K040 Pulpitis N189 Chronic renal failure, unspecified A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin Z492 Other dialysis Z089 Follow-up examination after unspecified treatment for malignant neoplasm 46 R104 Other and unspecified abdominal pain E119 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications Z870 Personal history of diseases of the respiratory system N180 End-stage renal disease

103 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Kunjungan 50 H522 Astigmatism Z511 Chemotherapy session for neoplasm Z392 Routine postpartum follow-up Z478 Other specified orthopaedic follow-up care Z861 Personal history of infectious and parasitic diseases Z874 Personal history of diseases of the genitourinary system Z505 Speech therapy Z548 Convalescence following other treatment Z871 Personal history of diseases of the digestive system H520 Hypermetropia Z359 Supervision of high-risk pregnancy, unspecified Z358 Supervision of other high-risk pregnancies H612 Impacted cerumen Z479 Orthopaedic follow-up care, unspecified I119 Hypertensive heart disease without (congestive) heart failure H259 Senile cataract, unspecified A162 Tuberculosis of lung, without mention of bacteriological or histological confirmation 67 K297 Gastritis, unspecified Z988 Other specified postsurgical states R51 Headache J40 Bronchitis, not specified as acute or chronic N40 Hyperplasia of prostate Z549 Convalescence following unspecified treatment Z507 Occupational therapy and vocational rehabilitation, not elsewhere classified 74 Z048 Examination and observation for other specified reasons N390 Urinary tract infection, site not specified I500 Congestive heart failure Z390 Care and examination immediately after delivery A010 Typhoid fever E149 Unspecified diabetes mellitus without complications H250 Senile incipient cataract J449 Chronic obstructive pulmonary disease, unspecified M5459 Low back pain, site unspecified H251 Senile nuclear cataract T141 Open wound of unspecified body region K011 Impacted teeth Z518 Other specified medical care G409 Epilepsy, unspecified Z030 Observation for suspected tuberculosis R42 Dizziness and giddiness I694 Sequelae of stroke, not specified as haemorrhage or infarction Z136 Special screening examination for cardiovascular disorders H110 Pterygium Z018 Other specified special examinations Z470 Follow-up care involving removal of fracture plate and other internal fixation device 95 M199 Arthrosis, unspecified J029 Acute pharyngitis, unspecified I64 Stroke, not specified as haemorrhage or infarction I251 Atherosclerotic heart disease D24 Benign neoplasm of breast Z712 Person consulting for explanation of investigation findings Total

104 Tabel Penyakit Terbanyak pada RITL Tahun 2016 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Admisi 1 A010 Typhoid fever A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin A91 Dengue haemorrhagic fever Z511 Chemotherapy session for neoplasm K30 Dyspepsia P034 Fetus and newborn affected by caesarean delivery A90 Dengue fever [classical dengue] I10 Essential (primary) hypertension I500 Congestive heart failure O821 Delivery by emergency caesarean section O809 Single spontaneous delivery, unspecified O800 Spontaneous vertex delivery J180 Bronchopneumonia, unspecified O829 Delivery by caesarean section, unspecified I639 Cerebral infarction, unspecified J189 Pneumonia, unspecified O342 Maternal care due to uterine scar from previous surgery N390 Urinary tract infection, site not specified K409 Unilateral or unspecified inguinal hernia, without obstruction or gangrene 20 K297 Gastritis, unspecified I64 Stroke, not specified as haemorrhage or infarction D649 Anaemia, unspecified R509 Fever, unspecified A162 Tuberculosis of lung, without mention of bacteriological or histological confirmation 25 J459 Asthma, unspecified I110 Hypertensive heart disease with (congestive) heart failure O820 Delivery by elective caesarean section D561 Beta thalassaemia E119 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications B349 Viral infection, unspecified D24 Benign neoplasm of breast R101 Pain localized to upper abdomen J069 Acute upper respiratory infection, unspecified I251 Atherosclerotic heart disease N189 Chronic renal failure, unspecified E115 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with peripheral circulatory complications 37 N40 Hyperplasia of prostate J449 Chronic obstructive pulmonary disease, unspecified R104 Other and unspecified abdominal pain O808 Other single spontaneous delivery O210 Mild hyperemesis gravidarum K359 Acute appendicitis, unspecified O48 Prolonged pregnancy O141 Severe pre-eclampsia K291 Other acute gastritis A499 Bacterial infection, unspecified I120 Hypertensive renal disease with renal failure N180 End-stage renal disease I119 Hypertensive heart disease without (congestive) heart failure N200 Calculus of kidney

105 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Admisi 51 O020 Blighted ovum and nonhydatidiform mole Z470 Follow-up care involving removal of fracture plate and other internal fixation device 53 A419 Septicaemia, unspecified J40 Bronchitis, not specified as acute or chronic K746 Other and unspecified cirrhosis of liver P599 Neonatal jaundice, unspecified O339 Maternal care for disproportion, unspecified R560 Febrile convulsions P071 Other low birth weight I619 Intracerebral haemorrhage, unspecified K921 Melaena B059 Measles without complication J441 Chronic obstructive pulmonary disease with acute exacerbation, unspecified 64 J029 Acute pharyngitis, unspecified D259 Leiomyoma of uterus, unspecified O828 Other single delivery by caesarean section I200 Unstable angina O410 Olihydramnios O034 Spontaneous abortion, incomplete, without complication O064 Unspecified abortion, incomplete, without complication H110 Pterygium P211 Mild and moderate birth asphyxia F200 Paranoid schizophrenia O321 Maternal care for breech presentation C509 Malignant neoplasm of breast, unspecified K350 Acute appendicitis with generalized peritonitis O630 Prolonged first stage (of labour) Z515 Palliative care A150 Tuberculosis of lung, confirmed by sputum microscopy with or without culture 80 I219 Acute myocardial infarction, unspecified J90 Pleural effusion, not elsewhere classified J068 Other acute upper respiratory infections of multiple sites N132 Hydronephrosis with renal and ureteral calculous obstruction H813 Other peripheral verti J350 Chronic tonsillitis O322 Maternal care for transverse and oblique lie D210 Other benign neoplasm of connective and other soft tissue of head, face and neck 88 R42 Dizziness and giddiness N832 Other and unspecified ovarian cysts N201 Calculus of ureter O429 Premature rupture of membranes, unspecified I509 Heart failure, unspecified J209 Acute bronchitis, unspecified O441 Placenta praevia with haemorrhage I209 Angina pectoris, unspecified O631 Prolonged second stage (of labour) I132 Hypertensive heart and renal disease with both (congestive) heart failure and renal failure 98 Z038 Observation for other suspected diseases and conditions H814 Verti of central origin D367 Benign neoplasm of other specified sites Total

106 Tabel Penyakit Terbanyak pada RJTP Tahun 2017 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Kunjungan 1 J069 Acute upper respiratory infection, unspecified J00 Acute nasopharyngitis [common cold] I10 Essential (primary) hypertension M791 Myalgia K30 Dyspepsia R509 Fever, unspecified K297 Gastritis, unspecified R51 Headache J029 Acute pharyngitis, unspecified A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin R05 Cough E119 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications K040 Pulpitis K041 Necrosis of pulp L309 Dermatitis, unspecified J111 Influenza with other respiratory manifestations, virus not identified Z309 Contraceptive management, unspecified M545 Low back pain M069 Rheumatoid arthritis, unspecified H109 Conjunctivitis, unspecified J060 Acute larynpharyngitis K021 Caries of dentine L239 Allergic contact dermatitis, unspecified cause J459 Asthma, unspecified Z000 General medical examination A010 Typhoid fever Z369 Antenatal screening, unspecified Z349 Supervision of normal pregnancy, unspecified L209 Atopic dermatitis, unspecified J039 Acute tonsillitis, unspecified K029 Dental caries, unspecified J068 Other acute upper respiratory infections of multiple sites H527 Disorder of refraction, unspecified J118 Influenza with other manifestations, virus not identified J110 Influenza with pneumonia, virus not identified R500 Fever with chills Z392 Routine postpartum follow-up E118 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with unspecified complications 39 L029 Cutaneous abscess, furuncle and carbuncle, unspecified Z348 Supervision of other normal pregnancy K291 Other acute gastritis K006 Disturbances in tooth eruption I159 Secondary hypertension, unspecified J020 Streptococcal pharyngitis I500 Congestive heart failure M139 Arthritis, unspecified I110 Hypertensive heart disease with (congestive) heart failure K290 Acute haemorrhagic gastritis I119 Hypertensive heart disease without (congestive) heart failure J209 Acute bronchitis, unspecified

107 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Kunjungan 51 E149 Unspecified diabetes mellitus without complications Z340 Supervision of normal first pregnancy A150 Tuberculosis of lung, confirmed by sputum microscopy with or without culture 54 H521 Myopia M130 Polyarthritis, unspecified J100 Influenza with pneumonia, influenza virus identified E780 Pure hypercholesterolaemia K047 Periapical abscess without sinus M790 Rheumatism, unspecified K050 Acute gingivitis Z300 General counselling and advice on contraception Z308 Other contraceptive management O000 Abdominal pregnancy L308 Other specified dermatitis N390 Urinary tract infection, site not specified Z719 Counselling, unspecified B86 Scabies L230 Allergic contact dermatitis due to metals E110 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with coma G442 Tension-type headache Z304 Surveillance of contraceptive drugs I64 Stroke, not specified as haemorrhage or infarction R11 Nausea and vomiting M109 ut, unspecified L509 Urticaria, unspecified K121 Other forms of stomatitis K296 Other gastritis T784 Allergy, unspecified K052 Acute periodontitis M792 Neuralgia and neuritis, unspecified J40 Bronchitis, not specified as acute or chronic H814 Verti of central origin K053 Chronic periodontitis H269 Cataract, unspecified M199 Arthrosis, unspecified M060 Seronegative rheumatoid arthritis R53 Malaise and fatigue G439 Migraine, unspecified M100 Idiopathic ut F209 Schizophrenia, unspecified R104 Other and unspecified abdominal pain J399 Disease of upper respiratory tract, unspecified J101 Influenza with other respiratory manifestations, influenza virus identified 94 A492 Haemophilus influenzae infection, unspecified L500 Allergic urticaria J22 Unspecified acute lower respiratory infection G409 Epilepsy, unspecified M150 Primary generalized (osteo)arthrosis J304 Allergic rhinitis, unspecified K020 Caries limited to enamel Total

108 Tabel Penyakit Terbanyak pada RITP Tahun 2017 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Admisi 1 O809 Single spontaneous delivery, unspecified O800 Spontaneous vertex delivery A010 Typhoid fever A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin K30 Dyspepsia O808 Other single spontaneous delivery R509 Fever, unspecified K297 Gastritis, unspecified I10 Essential (primary) hypertension O801 Spontaneous breech delivery Z370 Single live birth J459 Asthma, unspecified J069 Acute upper respiratory infection, unspecified A91 Dengue haemorrhagic fever K291 Other acute gastritis R11 Nausea and vomiting R500 Fever with chills A90 Dengue fever [classical dengue] O000 Abdominal pregnancy R104 Other and unspecified abdominal pain O80 Single spontaneous delivery H814 Verti of central origin K290 Acute haemorrhagic gastritis R51 Headache O210 Mild hyperemesis gravidarum N390 Urinary tract infection, site not specified K529 Noninfective gastroenteritis and colitis, unspecified Z349 Supervision of normal pregnancy, unspecified E119 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications J00 Acute nasopharyngitis [common cold] K295 Chronic gastritis, unspecified J449 Chronic obstructive pulmonary disease, unspecified O211 Hyperemesis gravidarum with metabolic disturbance R560 Febrile convulsions I64 Stroke, not specified as haemorrhage or infarction I500 Congestive heart failure Z348 Supervision of other normal pregnancy O838 Other specified assisted single delivery R060 Dyspnoea K296 Other gastritis R100 Acute abdomen A150 Tuberculosis of lung, confirmed by sputum microscopy with or without culture 43 A881 Epidemic verti J40 Bronchitis, not specified as acute or chronic J029 Acute pharyngitis, unspecified H813 Other peripheral verti B509 Plasmodium falciparum malaria, unspecified J209 Acute bronchitis, unspecified O429 Premature rupture of membranes, unspecified Z392 Routine postpartum follow-up

109 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Admisi 51 O630 Prolonged first stage (of labour) J450 Predominantly allergic asthma O60 Preterm labour and delivery A060 Acute amoebic dysentery A014 Paratyphoid fever, unspecified A759 Typhus fever, unspecified H811 Benign paroxysmal verti A01 Typhoid and paratyphoid fevers N23 Unspecified renal colic R42 Dizziness and giddiness I159 Secondary hypertension, unspecified Z340 Supervision of normal first pregnancy Z33 Pregnant state, incidental J180 Bronchopneumonia, unspecified D649 Anaemia, unspecified M791 Myalgia O470 False labour before 37 completed weeks of gestation R53 Malaise and fatigue I509 Heart failure, unspecified E149 Unspecified diabetes mellitus without complications O85 Puerperal sepsis B519 Plasmodium vivax malaria without complication E110 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with coma E118 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with unspecified complications 75 O679 Intrapartum haemorrhage, unspecified K219 Gastro-oesophageal reflux disease without oesophagitis Z309 Contraceptive management, unspecified K299 Gastroduodenitis, unspecified O471 False labour at or after 37 completed weeks of gestation R501 Persistent fever R50 Fever of other and unknown origin M545 Low back pain I110 Hypertensive heart disease with (congestive) heart failure O839 Assisted single delivery, unspecified K921 Melaena J039 Acute tonsillitis, unspecified K520 Gastroenteritis and colitis due to radiation R074 Chest pain, unspecified J189 Pneumonia, unspecified B059 Measles without complication O639 Long labour, unspecified O420 Premature rupture of membranes, onset of labour within 24 hours O080 Genital tract and pelvic infection following abortion and ectopic and molar pregnancy 94 O631 Prolonged second stage (of labour) A78 Q fever K359 Acute appendicitis, unspecified K294 Chronic atrophic gastritis J45 Asthma H82 Vertiginous syndromes in diseases classified elsewhere J46 Status asthmaticus Total

110 Tabel Penyakit Terbanyak pada RJTL Tahun 2017 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Kunjungan 1 Z098 Follow-up examination after other treatment for other conditions Z098 Followup examination after other treatment for other conditions Z501 Other physical therapy Z491 Extracorporeal dialysis Z099 Follow-up examination after unspecified treatment for other conditions 6 Z760 Issue of repeat prescription Z090 Follow-up examination after surgery for other conditions Z961 Presence of intraocular lens Z480 Attention to surgical dressings and sutures Z509 Care involving use of rehabilitation procedure, unspecified Z992 Dependence on renal dialysis Z867 Personal history of diseases of the circulatory system Z719 Counselling, unspecified Z093 Follow-up examination after psychotherapy Z490 Preparatory care for dialysis Z488 Other specified surgical follow-up care Z088 Follow-up examination after other treatment for malignant neoplasm Z010 Examination of eyes and vision Z510 Radiotherapy session H521 Myopia R509 Fever, unspecified Z097 Follow-up examination after combined treatment for other conditions 23 Z866 Personal history of diseases of the nervous system and sense organs Z038 Observation for other suspected diseases and conditions Z012 Dental examination K30 Dyspepsia Z508 Care involving use of other rehabilitation procedures Z348 Supervision of other normal pregnancy K041 Necrosis of pulp H524 Presbyopia Z873 Personal history of diseases of the musculoskeletal system and connective tissue 32 J459 Asthma, unspecified Z349 Supervision of normal pregnancy, unspecified Z489 Surgical follow-up care, unspecified R104 Other and unspecified abdominal pain I10 Essential (primary) hypertension Z865 Personal history of other mental and behavioural disorders Z870 Personal history of diseases of the respiratory system Z099 Followup examination after unspecified treatment for other conditions 40 Z511 Chemotherapy session for neoplasm Z094 Follow-up examination after treatment of fracture Z492 Other dialysis Z863 Personal history of endocrine, nutritional and metabolic diseases J069 Acute upper respiratory infection, unspecified K040 Pulpitis N189 Chronic renal failure, unspecified H269 Cataract, unspecified M545 Low back pain H522 Astigmatism

111 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Kunjungan 50 Z089 Follow-up examination after unspecified treatment for malignant neoplasm 51 Z871 Personal history of diseases of the digestive system Z090 Followup examination after surgery for other conditions Z359 Supervision of high-risk pregnancy, unspecified Z874 Personal history of diseases of the genitourinary system A099 Gastroenteritis and colitis of unspecified origin Z861 Personal history of infectious and parasitic diseases Z505 Speech therapy Z478 Other specified orthopaedic follow-up care Z358 Supervision of other high-risk pregnancies Z392 Routine postpartum follow-up E119 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications Z509 Care involving use of rehabilitation procedure unspecified Z549 Convalescence following unspecified treatment Z988 Other specified postsurgical states Z548 Convalescence following other treatment Z390 Care and examination immediately after delivery Z479 Orthopaedic follow-up care, unspecified R51 Headache H612 Impacted cerumen H520 Hypermetropia K297 Gastritis, unspecified Z518 Other specified medical care H259 Senile cataract, unspecified Z048 Examination and observation for other specified reasons H251 Senile nuclear cataract Z507 Occupational therapy and vocational rehabilitation, not elsewhere classified 77 R509 Fever unspecified H250 Senile incipient cataract Z719 Counselling unspecified Z088 Followup examination after other treatment for malignant neoplasm Z093 Followup examination after psychotherapy N40 Hyperplasia of prostate K011 Impacted teeth T141 Open wound of unspecified body region I500 Congestive heart failure I119 Hypertensive heart disease without (congestive) heart failure R42 Dizziness and giddiness Z488 Other specified surgical followup care Z030 Observation for suspected tuberculosis J40 Bronchitis, not specified as acute or chronic Z039 Observation for suspected disease or condition, unspecified H110 Pterygium Z712 Person consulting for explanation of investigation findings N390 Urinary tract infection, site not specified E149 Unspecified diabetes mellitus without complications A162 Tuberculosis of lung, without mention of bacteriological or histological confirmation 97 R11 Nausea and vomiting N185 Chronic kidney disease, stage J449 Chronic obstructive pulmonary disease, unspecified D24 Benign neoplasm of breast Total

112 Tabel Penyakit Terbanyak pada RITL Tahun 2017 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Admisi 1 A010 Typhoid fever P034 Fetus and newborn affected by caesarean delivery A099 Gastroenteritis and colitis of unspecified origin K30 Dyspepsia Z511 Chemotherapy session for neoplasm I500 Congestive heart failure O342 Maternal care due to uterine scar from previous surgery A91 Dengue haemorrhagic fever J180 Bronchopneumonia, unspecified I10 Essential (primary) hypertension J189 Pneumonia, unspecified I639 Cerebral infarction, unspecified K297 Gastritis, unspecified A090 Other and unspecified gastroenteritis and colitis of infectious origin O800 Spontaneous vertex delivery O420 Premature rupture of membranes, onset of labour within 24 hours N390 Urinary tract infection, site not specified E119 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications D649 Anaemia, unspecified O809 Single spontaneous delivery, unspecified A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin D24 Benign neoplasm of breast K409 Unilateral or unspecified inguinal hernia, without obstruction or gangrene 24 A162 Tuberculosis of lung, without mention of bacteriological or histological confirmation 25 I64 Stroke, not specified as haemorrhage or infarction A90 Dengue fever [classical dengue] R509 Fever, unspecified N185 Chronic kidney disease, stage J459 Asthma, unspecified J069 Acute upper respiratory infection, unspecified I251 Atherosclerotic heart disease I110 Hypertensive heart disease with (congestive) heart failure O210 Mild hyperemesis gravidarum O429 Premature rupture of membranes, unspecified A499 Bacterial infection, unspecified O48 Prolonged pregnancy K291 Other acute gastritis E115 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with peripheral circulatory complications 39 I120 Hypertensive renal disease with renal failure O410 Olihydramnios N189 Chronic renal failure, unspecified D561 Beta thalassaemia B349 Viral infection, unspecified R104 Other and unspecified abdominal pain N40 Hyperplasia of prostate O141 Severe pre-eclampsia K358 Acute appendicitis, other and unspecified O020 Blighted ovum and nonhydatidiform mole P599 Neonatal jaundice, unspecified J449 Chronic obstructive pulmonary disease, unspecified

113 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Admisi 51 P071 Other low birth weight R560 Febrile convulsions N200 Calculus of kidney O630 Prolonged first stage (of labour) I200 Unstable angina J40 Bronchitis, not specified as acute or chronic P211 Mild and moderate birth asphyxia O829 Delivery by caesarean section, unspecified O339 Maternal care for disproportion, unspecified Z470 Follow-up care involving removal of fracture plate and other internal fixation device 61 O821 Delivery by emergency caesarean section K746 Other and unspecified cirrhosis of liver O808 Other single spontaneous delivery O820 Delivery by elective caesarean section O322 Maternal care for transverse and oblique lie O321 Maternal care for breech presentation O631 Prolonged second stage (of labour) J029 Acute pharyngitis, unspecified H110 Pterygium J441 Chronic obstructive pulmonary disease with acute exacerbation, unspecified 71 J068 Other acute upper respiratory infections of multiple sites I619 Intracerebral haemorrhage, unspecified I119 Hypertensive heart disease without (congestive) heart failure J180 Bronchopneumonia unspecified H813 Other peripheral verti A419 Septicaemia, unspecified J350 Chronic tonsillitis O064 Unspecified abortion, incomplete, without complication F200 Paranoid schizophrenia O441 Placenta praevia with haemorrhage D259 Leiomyoma of uterus, unspecified K921 Melaena R42 Dizziness and giddiness O034 Spontaneous abortion, incomplete, without complication J209 Acute bronchitis, unspecified Z038 Observation for other suspected diseases and conditions N132 Hydronephrosis with renal and ureteral calculous obstruction K219 Gastro-oesophageal reflux disease without oesophagitis C509 Malignant neoplasm of breast, unspecified J189 Pneumonia unspecified N832 Other and unspecified ovarian cysts I209 Angina pectoris, unspecified N201 Calculus of ureter K352 Acute appendicitis with generalized peritonitis D210 Other benign neoplasm of connective and other soft tissue of head, face and neck 96 O421 Premature rupture of membranes, onset of labour after 24 hours O200 Threatened abortion R101 Pain localized to upper abdomen E149 Unspecified diabetes mellitus without complications J440 Chronic obstructive pulmonary disease with acute lower respiratory infection Total

114 Tabel Penyakit Terbanyak pada RJTP Tahun 2018 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Kunjungan 1 J069 Acute upper respiratory infection, unspecified J00 Acute nasopharyngitis [common cold] I10 Essential (primary) hypertension K30 Dyspepsia M791 Myalgia R51 Headache R509 Fever, unspecified K297 Gastritis, unspecified A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin J029 Acute pharyngitis, unspecified R05 Cough K040 Pulpitis E119 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications K041 Necrosis of pulp J06 Acute upper respiratory infections of multiple and unspecified sites M545 Low back pain L309 Dermatitis, unspecified E11 Non-insulin-dependent diabetes mellitus J02 Acute pharyngitis Z309 Contraceptive management, unspecified M069 Rheumatoid arthritis, unspecified J111 Influenza with other respiratory manifestations, virus not identified K021 Caries of dentine Z349 Supervision of normal pregnancy, unspecified J11 Influenza, virus not identified Z000 General medical examination R50 Fever of other and unknown origin L239 Allergic contact dermatitis, unspecified cause Z369 Antenatal screening, unspecified I500 Congestive heart failure H527 Disorder of refraction, unspecified A010 Typhoid fever K29 Gastritis and duodenitis K006 Disturbances in tooth eruption L23 Allergic contact dermatitis H109 Conjunctivitis, unspecified L209 Atopic dermatitis, unspecified J459 Asthma, unspecified J039 Acute tonsillitis, unspecified J45 Asthma Z392 Routine postpartum follow-up E118 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with unspecified complications 43 Z348 Supervision of other normal pregnancy H10 Conjunctivitis L029 Cutaneous abscess, furuncle and carbuncle, unspecified J068 Other acute upper respiratory infections of multiple sites K029 Dental caries, unspecified L30 Other dermatitis J060 Acute larynpharyngitis H521 Myopia

115 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Kunjungan 51 I159 Secondary hypertension, unspecified J118 Influenza with other manifestations, virus not identified K047 Periapical abscess without sinus K291 Other acute gastritis M139 Arthritis, unspecified I119 Hypertensive heart disease without (congestive) heart failure I110 Hypertensive heart disease with (congestive) heart failure I64 Stroke, not specified as haemorrhage or infarction Z34 Supervision of normal pregnancy B86 Scabies R11 Nausea and vomiting K02 Dental caries Z719 Counselling, unspecified M13 Other arthritis I11 Hypertensive heart disease E780 Pure hypercholesterolaemia L20 Atopic dermatitis O000 Abdominal pregnancy H814 Verti of central origin N390 Urinary tract infection, site not specified G442 Tension-type headache Z304 Surveillance of contraceptive drugs R500 Fever with chills A150 Tuberculosis of lung, confirmed by sputum microscopy with or without culture 75 E149 Unspecified diabetes mellitus without complications K052 Acute periodontitis K053 Chronic periodontitis T784 Allergy, unspecified K050 Acute gingivitis L308 Other specified dermatitis Z308 Other contraceptive management M792 Neuralgia and neuritis, unspecified M790 Rheumatism, unspecified M199 Arthrosis, unspecified J40 Bronchitis, not specified as acute or chronic K296 Other gastritis J209 Acute bronchitis, unspecified Z00 General examination and investigation of persons without complaint and reported diagnosis 89 Z340 Supervision of normal first pregnancy J03 Acute tonsillitis I15 Secondary hypertension Z300 General counselling and advice on contraception K121 Other forms of stomatitis H269 Cataract, unspecified R104 Other and unspecified abdominal pain J020 Streptococcal pharyngitis Z30 Contraceptive management M150 Primary generalized (osteo)arthrosis F20 Schizophrenia R53 Malaise and fatigue Total

116 Tabel Penyakit Terbanyak pada RITP Tahun 2018 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Admisi 1 O809 Single spontaneous delivery, unspecified O800 Spontaneous vertex delivery A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin K30 Dyspepsia A010 Typhoid fever O80 Single spontaneous delivery O808 Other single spontaneous delivery R509 Fever, unspecified K297 Gastritis, unspecified I10 Essential (primary) hypertension Z370 Single live birth O801 Spontaneous breech delivery A01 Typhoid and paratyphoid fevers R11 Nausea and vomiting A91 Dengue haemorrhagic fever R50 Fever of other and unknown origin J069 Acute upper respiratory infection, unspecified K291 Other acute gastritis A90 Dengue fever [classical dengue] K29 Gastritis and duodenitis R104 Other and unspecified abdominal pain J459 Asthma, unspecified H814 Verti of central origin J45 Asthma O000 Abdominal pregnancy O210 Mild hyperemesis gravidarum R51 Headache E11 Non-insulin-dependent diabetes mellitus N390 Urinary tract infection, site not specified O211 Hyperemesis gravidarum with metabolic disturbance R500 Fever with chills Z349 Supervision of normal pregnancy, unspecified K529 Noninfective gastroenteritis and colitis, unspecified R10 Abdominal and pelvic pain R060 Dyspnoea R560 Febrile convulsions I500 Congestive heart failure I64 Stroke, not specified as haemorrhage or infarction J449 Chronic obstructive pulmonary disease, unspecified K295 Chronic gastritis, unspecified J00 Acute nasopharyngitis [common cold] E119 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications J40 Bronchitis, not specified as acute or chronic K290 Acute haemorrhagic gastritis O838 Other specified assisted single delivery R42 Dizziness and giddiness H813 Other peripheral verti A099 Gastroenteritis and colitis of unspecified origin A881 Epidemic verti K296 Other gastritis H811 Benign paroxysmal verti

117 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Admisi 52 R100 Acute abdomen N23 Unspecified renal colic A060 Acute amoebic dysentery Z348 Supervision of other normal pregnancy J029 Acute pharyngitis, unspecified A150 Tuberculosis of lung, confirmed by sputum microscopy with or without culture 58 R53 Malaise and fatigue D649 Anaemia, unspecified J180 Bronchopneumonia, unspecified M791 Myalgia A090 Other and unspecified gastroenteritis and colitis of infectious origin J06 Acute upper respiratory infections of multiple and unspecified sites O630 Prolonged first stage (of labour) I11 Hypertensive heart disease M545 Low back pain A15 Respiratory tuberculosis, bacteriologically and histologically confirmed 68 Z33 Pregnant state, incidental J20 Acute bronchitis J44 Other chronic obstructive pulmonary disease A014 Paratyphoid fever, unspecified O60 Preterm labour and delivery I15 Secondary hypertension O471 False labour at or after 37 completed weeks of gestation O85 Puerperal sepsis I50 Heart failure Z340 Supervision of normal first pregnancy J02 Acute pharyngitis J209 Acute bronchitis, unspecified E149 Unspecified diabetes mellitus without complications K219 Gastro-oesophageal reflux disease without oesophagitis Z34 Supervision of normal pregnancy E10 Insulin-dependent diabetes mellitus O429 Premature rupture of membranes, unspecified N39 Other disorders of urinary system R501 Persistent fever R074 Chest pain, unspecified J441 Chronic obstructive pulmonary disease with acute exacerbation, unspecified 89 I159 Secondary hypertension, unspecified A759 Typhus fever, unspecified O839 Assisted single delivery, unspecified K921 Melaena H82 Vertiginous syndromes in diseases classified elsewhere I639 Cerebral infarction, unspecified J189 Pneumonia, unspecified D696 Thrombocytopenia, unspecified Z392 Routine postpartum follow-up B509 Plasmodium falciparum malaria, unspecified O679 Intrapartum haemorrhage, unspecified I509 Heart failure, unspecified Total

118 Tabel Penyakit Terbanyak pada RJTL Tahun 2018 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Kunjungan 1 Z098 Follow-up examination after other treatment for other conditions Z098 Followup examination after other treatment for other conditions Z501 Other physical therapy Z491 Extracorporeal dialysis Z099 Follow-up examination after unspecified treatment for other conditions 6 Z961 Presence of intraocular lens Z760 Issue of repeat prescription Z090 Follow-up examination after surgery for other conditions Z480 Attention to surgical dressings and sutures Z992 Dependence on renal dialysis K30 Dyspepsia Z867 Personal history of diseases of the circulatory system Z509 Care involving use of rehabilitation procedure, unspecified Z010 Examination of eyes and vision Z093 Follow-up examination after psychotherapy Z719 Counselling, unspecified Z490 Preparatory care for dialysis Z488 Other specified surgical follow-up care Z088 Follow-up examination after other treatment for malignant neoplasm Z510 Radiotherapy session H521 Myopia Z012 Dental examination Z866 Personal history of diseases of the nervous system and sense organs Z348 Supervision of other normal pregnancy Z508 Care involving use of other rehabilitation procedures R509 Fever, unspecified K041 Necrosis of pulp Z038 Observation for other suspected diseases and conditions R104 Other and unspecified abdominal pain J459 Asthma, unspecified Z873 Personal history of diseases of the musculoskeletal system and connective tissue 32 Z099 Followup examination after unspecified treatment for other conditions 33 Z097 Follow-up examination after combined treatment for other conditions 34 Z090 Followup examination after surgery for other conditions Z489 Surgical follow-up care, unspecified Z865 Personal history of other mental and behavioural disorders Z349 Supervision of normal pregnancy, unspecified I10 Essential (primary) hypertension H524 Presbyopia Z511 Chemotherapy session for neoplasm Z492 Other dialysis A099 Gastroenteritis and colitis of unspecified origin H522 Astigmatism Z509 Care involving use of rehabilitation procedure unspecified K040 Pulpitis Z870 Personal history of diseases of the respiratory system Z359 Supervision of high-risk pregnancy, unspecified Z863 Personal history of endocrine, nutritional and metabolic diseases M545 Low back pain E119 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications

119 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Kunjungan 51 Z871 Personal history of diseases of the digestive system J069 Acute upper respiratory infection, unspecified Z094 Follow-up examination after treatment of fracture N189 Chronic renal failure, unspecified Z478 Other specified orthopaedic follow-up care Z874 Personal history of diseases of the genitourinary system Z358 Supervision of other high-risk pregnancies H269 Cataract, unspecified Z089 Follow-up examination after unspecified treatment for malignant neoplasm 60 Z549 Convalescence following unspecified treatment Z505 Speech therapy Z719 Counselling unspecified Z861 Personal history of infectious and parasitic diseases Z392 Routine postpartum follow-up I500 Congestive heart failure Z093 Followup examination after psychotherapy Z488 Other specified surgical followup care Z390 Care and examination immediately after delivery R51 Headache H520 Hypermetropia R509 Fever unspecified Z988 Other specified postsurgical states Z518 Other specified medical care H612 Impacted cerumen Z479 Orthopaedic follow-up care, unspecified N185 Chronic kidney disease, stage Z507 Occupational therapy and vocational rehabilitation, not elsewhere classified 78 H250 Senile incipient cataract K011 Impacted teeth I251 Atherosclerotic heart disease Z088 Followup examination after other treatment for malignant neoplasm H259 Senile cataract, unspecified H251 Senile nuclear cataract Z097 Followup examination after combined treatment for other conditions N40 Hyperplasia of prostate I119 Hypertensive heart disease without (congestive) heart failure R11 Nausea and vomiting Z548 Convalescence following other treatment H110 Pterygium J459 Asthma unspecified R42 Dizziness and giddiness E149 Unspecified diabetes mellitus without complications Z489 Surgical followup care unspecified T141 Open wound of unspecified body region Z349 Supervision of normal pregnancy unspecified Z340 Supervision of normal first pregnancy A162 Tuberculosis of lung, without mention of bacteriological or histological confirmation 98 J449 Chronic obstructive pulmonary disease, unspecified N390 Urinary tract infection, site not specified Z011 Examination of ears and hearing Total

120 Tabel Penyakit Terbanyak pada RITL Tahun 2018 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Admisi 1 A010 Typhoid fever A099 Gastroenteritis and colitis of unspecified origin K30 Dyspepsia P034 Fetus and newborn affected by caesarean delivery Z511 Chemotherapy session for neoplasm O342 Maternal care due to uterine scar from previous surgery A91 Dengue haemorrhagic fever I500 Congestive heart failure A090 Other and unspecified gastroenteritis and colitis of infectious origin J180 Bronchopneumonia, unspecified J189 Pneumonia, unspecified I639 Cerebral infarction, unspecified E119 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications O420 Premature rupture of membranes, onset of labour within 24 hours O800 Spontaneous vertex delivery I10 Essential (primary) hypertension D649 Anaemia, unspecified N185 Chronic kidney disease, stage N390 Urinary tract infection, site not specified O809 Single spontaneous delivery, unspecified A499 Bacterial infection, unspecified I64 Stroke, not specified as haemorrhage or infarction A162 Tuberculosis of lung, without mention of bacteriological or histological confirmation 24 A90 Dengue fever [classical dengue] K409 Unilateral or unspecified inguinal hernia, without obstruction or gangrene 26 O210 Mild hyperemesis gravidarum D24 Benign neoplasm of breast O410 Olihydramnios E115 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with peripheral circulatory complications 30 I251 Atherosclerotic heart disease I120 Hypertensive renal disease with renal failure R104 Other and unspecified abdominal pain J459 Asthma, unspecified I110 Hypertensive heart disease with (congestive) heart failure O630 Prolonged first stage (of labour) J069 Acute upper respiratory infection, unspecified B349 Viral infection, unspecified O429 Premature rupture of membranes, unspecified N40 Hyperplasia of prostate P599 Neonatal jaundice, unspecified O020 Blighted ovum and nonhydatidiform mole R509 Fever, unspecified O141 Severe pre-eclampsia P071 Other low birth weight R560 Febrile convulsions K358 Acute appendicitis, other and unspecified I200 Unstable angina J180 Bronchopneumonia unspecified N189 Chronic renal failure, unspecified O322 Maternal care for transverse and oblique lie

121 No. Kode ICD X Diagnosis Primer Admisi 51 N200 Calculus of kidney O48 Prolonged pregnancy P211 Mild and moderate birth asphyxia O339 Maternal care for disproportion, unspecified O321 Maternal care for breech presentation O631 Prolonged second stage (of labour) O808 Other single spontaneous delivery J449 Chronic obstructive pulmonary disease, unspecified J441 Chronic obstructive pulmonary disease with acute exacerbation, unspecified 60 Z470 Follow-up care involving removal of fracture plate and other internal fixation device 61 K219 Gastro-oesophageal reflux disease without oesophagitis K746 Other and unspecified cirrhosis of liver H110 Pterygium D561 Beta thalassaemia J350 Chronic tonsillitis I619 Intracerebral haemorrhage, unspecified H813 Other peripheral verti J40 Bronchitis, not specified as acute or chronic J189 Pneumonia unspecified O064 Unspecified abortion, incomplete, without complication K921 Melaena N132 Hydronephrosis with renal and ureteral calculous obstruction O441 Placenta praevia with haemorrhage I639 Cerebral infarction unspecified F200 Paranoid schizophrenia J068 Other acute upper respiratory infections of multiple sites J029 Acute pharyngitis, unspecified J209 Acute bronchitis, unspecified O200 Threatened abortion I10 Essential primary hypertension O034 Spontaneous abortion, incomplete, without complication R42 Dizziness and giddiness I214 Acute subendocardial myocardial infarction N201 Calculus of ureter O420 Premature rupture of membranes onset of labour within 24 hours I119 Hypertensive heart disease without (congestive) heart failure E119 Noninsulindependent diabetes mellitus without complications P399 Infection specific to the perinatal period, unspecified K011 Impacted teeth O421 Premature rupture of membranes, onset of labour after 24 hours Z038 Observation for other suspected diseases and conditions A419 Septicaemia, unspecified R11 Nausea and vomiting N390 Urinary tract infection site not specified O364 Maternal care for intrauterine death N832 Other and unspecified ovarian cysts J440 Chronic obstructive pulmonary disease with acute lower respiratory infection 98 E149 Unspecified diabetes mellitus without complications K352 Acute appendicitis with generalized peritonitis I638 Other cerebral infarction Total

122 8.2. Distribusi Penyakit Menurut Diagnosis Sekunder Distribusi penyakit menurut diagnosis sekunder pada layanan RJTL dan RITL disajikan pada Tabel 8.21 s/d Hipertensi primer selalu menjadi diagnosis terbanyakpada RITL tahun Namun pada tahun 2017 dan 2018 diagnosis terbanyak RITL menjadi persalinan. Tabel Penyakit Terbanyak pada RJTL Tahun 2014 No. Kode ICD X Diagnosis Sekunder Kunjungan 1 I10 Essential (primary) hypertension N180 End-stage renal disease K30 Dyspepsia E119 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications E149 Unspecified diabetes mellitus without complications N189 Chronic renal failure, unspecified I500 Congestive heart failure I119 Hypertensive heart disease without (congestive) heart failure I251 Atherosclerotic heart disease M545 Low back pain A162 Tuberculosis of lung, without mention of bacteriological or histological confirmation 12 C509 Malignant neoplasm of breast, unspecified M199 Arthrosis, unspecified G409 Epilepsy, unspecified I259 Chronic ischaemic heart disease, unspecified I64 Stroke, not specified as haemorrhage or infarction K297 Gastritis, unspecified J069 Acute upper respiratory infection, unspecified J459 Asthma, unspecified H524 Presbyopia N40 Hyperplasia of prostate E785 Hyperlipidaemia, unspecified J449 Chronic obstructive pulmonary disease, unspecified M5459 Low back pain, site unspecified M179 narthrosis, unspecified I110 Hypertensive heart disease with (congestive) heart failure R51 Headache R42 Dizziness and giddiness F200 Paranoid schizophrenia I639 Cerebral infarction, unspecified E118 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with unspecified complications 32 M1999 Arthrosis, unspecified, unspecified site J40 Bronchitis, not specified as acute or chronic I694 Sequelae of stroke, not specified as haemorrhage or infarction N390 Urinary tract infection, site not specified C539 Malignant neoplasm of cervix uteri, unspecified I120 Hypertensive renal disease with renal failure K041 Necrosis of pulp Z017 Laboratory examination G629 Polyneuropathy, unspecified D649 Anaemia, unspecified H269 Cataract, unspecified M512 Other specified intervertebral disc displacement E790 Hyperuricaemia without signs of inflammatory arthritis and tophaceous disease 45 M750 Adhesive capsulitis of shoulder

123 No. Kode ICD X Diagnosis Sekunder Kunjungan 46 Z760 Issue of repeat prescription E117 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with multiple complications F205 Residual schizophrenia E116 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with other specified complications 50 E780 Pure hypercholesterolaemia Z961 Presence of intraocular lens A150 Tuberculosis of lung, confirmed by sputum microscopy with or without culture 53 Z098 Follow-up examination after other treatment for other conditions I509 Heart failure, unspecified N188 Other chronic renal failure A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin G20 Parkinson s disease K409 Unilateral or unspecified inguinal hernia, without obstruction or gangrene 59 M5456 Low back pain, lumbar region N200 Calculus of kidney H521 Myopia G819 Hemiplegia, unspecified M791 Myalgia C119 Malignant neoplasm of nasopharynx, unspecified R509 Fever, unspecified M1996 Arthrosis, unspecified, lower leg G632 Diabetic polyneuropathy I252 Old myocardial infarction I48 Atrial fibrillation and flutter M170 Primary narthrosis, bilateral E059 Thyrotoxicosis, unspecified I519 Heart disease, unspecified G442 Tension-type headache Z501 Other physical therapy E114 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with neurological complications 76 E148 Unspecified diabetes mellitus with unspecified complications H259 Senile cataract, unspecified I209 Angina pectoris, unspecified A169 Respiratory tuberculosis unspecified, without mention of bacteriological or histological confirmation 80 D24 Benign neoplasm of breast H522 Astigmatism G589 Mononeuropathy, unspecified A010 Typhoid fever K219 Gastro-oesophageal reflux disease without oesophagitis G510 Bell s palsy E145 Unspecified diabetes mellitus with peripheral circulatory complications 87 H612 Impacted cerumen E049 Nontoxic itre, unspecified J180 Bronchopneumonia, unspecified I250 Atherosclerotic cardiovascular disease, so described E144 Unspecified diabetes mellitus with neurological complications I693 Sequelae of cerebral infarction F209 Schizophrenia, unspecified G560 Carpal tunnel syndrome M543 Sciatica J029 Acute pharyngitis, unspecified

124 No. Kode ICD X Diagnosis Sekunder Kunjungan 97 J189 Pneumonia, unspecified H250 Senile incipient cataract A182 Tuberculous peripheral lymphadenopathy H041 Other disorders of lacrimal gland Total Tabel Penyakit Terbanyak pada RITL Tahun 2014 No. Kode ICD X Diagnosis Sekunder Admisi 1 I10 Essential (primary) hypertension D649 Anaemia, unspecified K30 Dyspepsia Z370 Single live birth E86 Volume depletion N390 Urinary tract infection, site not specified A419 Septicaemia, unspecified E119 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin D728 Other specified disorders of white blood cells K297 Gastritis, unspecified J189 Pneumonia, unspecified E880 Disorders of plasma-protein metabolism, not elsewhere classified E876 Hypokalaemia O990 Anaemia complicating pregnancy, childbirth and the puerperium D638 Anaemia in other chronic diseases classified elsewhere O800 Spontaneous vertex delivery A010 Typhoid fever J069 Acute upper respiratory infection, unspecified I500 Congestive heart failure O429 Premature rupture of membranes, unspecified O420 Premature rupture of membranes, onset of labour within 24 hours C509 Malignant neoplasm of breast, unspecified I251 Atherosclerotic heart disease D630 Anaemia in neoplastic disease O809 Single spontaneous delivery, unspecified Z380 Singleton, born in hospital J180 Bronchopneumonia, unspecified R42 Dizziness and giddiness E871 Hypo-osmolality and hyponatraemia E149 Unspecified diabetes mellitus without complications I119 Hypertensive heart disease without (congestive) heart failure R11 Nausea and vomiting R509 Fever, unspecified O829 Delivery by caesarean section, unspecified N189 Chronic renal failure, unspecified A162 Tuberculosis of lung, without mention of bacteriological or histological confirmation 38 O48 Prolonged pregnancy D696 Thrombocytopenia, unspecified E790 Hyperuricaemia without signs of inflammatory arthritis and tophaceous disease 41 O821 Delivery by emergency caesarean section R51 Headache O342 Maternal care due to uterine scar from previous surgery J90 Pleural effusion, not elsewhere classified K921 Melaena O421 Premature rupture of membranes, onset of labour after 24 hours

125 No. Kode ICD X Diagnosis Sekunder Admisi 47 E785 Hyperlipidaemia, unspecified E118 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with unspecified complications 49 D648 Other specified anaemias I259 Chronic ischaemic heart disease, unspecified O701 Second degree perineal laceration during delivery K291 Other acute gastritis O410 Olihydramnios J449 Chronic obstructive pulmonary disease, unspecified I48 Atrial fibrillation and flutter P034 Fetus and newborn affected by caesarean delivery O141 Severe pre-eclampsia J459 Asthma, unspecified N179 Acute renal failure, unspecified D62 Acute posthaemorrhagic anaemia E46 Unspecified protein-energy malnutrition G819 Hemiplegia, unspecified R18 Ascites P599 Neonatal jaundice, unspecified Z301 Insertion of (intrauterine) contraceptive device J40 Bronchitis, not specified as acute or chronic E878 Other disorders of electrolyte and fluid balance, not elsewhere classified 68 R560 Febrile convulsions J81 Pulmonary oedema I110 Hypertensive heart disease with (congestive) heart failure I64 Stroke, not specified as haemorrhage or infarction O820 Delivery by elective caesarean section E780 Pure hypercholesterolaemia E116 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with other specified complications 75 O630 Prolonged first stage (of labour) A91 Dengue haemorrhagic fever I517 Cardiomegaly O808 Other single spontaneous delivery R104 Other and unspecified abdominal pain R33 Retention of urine E117 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with multiple complications O631 Prolonged second stage (of labour) E162 Hypoglycaemia, unspecified I252 Old myocardial infarction C539 Malignant neoplasm of cervix uteri, unspecified N180 End-stage renal disease N200 Calculus of kidney N19 Unspecified renal failure R042 Haemoptysis N133 Other and unspecified hydronephrosis D509 Iron deficiency anaemia, unspecified Z038 Observation for other suspected diseases and conditions P369 Bacterial sepsis of newborn, unspecified N40 Hyperplasia of prostate J029 Acute pharyngitis, unspecified I519 Heart disease, unspecified O321 Maternal care for breech presentation K920 Haematemesis R571 Hypovolaemic shock Z302 Sterilization Total

126 Tabel Penyakit Terbanyak pada RJTL Tahun 2015 No. Kode ICD X Diagnosis Sekunder Kunjungan 1 I10 Essential (primary) hypertension N180 End-stage renal disease K30 Dyspepsia E119 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications I500 Congestive heart failure N189 Chronic renal failure, unspecified E149 Unspecified diabetes mellitus without complications M545 Low back pain I119 Hypertensive heart disease without (congestive) heart failure I251 Atherosclerotic heart disease A162 Tuberculosis of lung, without mention of bacteriological or histological confirmation 12 C509 Malignant neoplasm of breast, unspecified G409 Epilepsy, unspecified I64 Stroke, not specified as haemorrhage or infarction M199 Arthrosis, unspecified J449 Chronic obstructive pulmonary disease, unspecified J459 Asthma, unspecified M5459 Low back pain, site unspecified I259 Chronic ischaemic heart disease, unspecified J069 Acute upper respiratory infection, unspecified M179 narthrosis, unspecified N40 Hyperplasia of prostate I110 Hypertensive heart disease with (congestive) heart failure H524 Presbyopia K297 Gastritis, unspecified F200 Paranoid schizophrenia E785 Hyperlipidaemia, unspecified I639 Cerebral infarction, unspecified I694 Sequelae of stroke, not specified as haemorrhage or infarction E118 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with unspecified complications 31 K041 Necrosis of pulp J40 Bronchitis, not specified as acute or chronic M512 Other specified intervertebral disc displacement H269 Cataract, unspecified Z961 Presence of intraocular lens R51 Headache R42 Dizziness and giddiness G629 Polyneuropathy, unspecified I120 Hypertensive renal disease with renal failure M750 Adhesive capsulitis of shoulder M1999 Arthrosis, unspecified, unspecified site N390 Urinary tract infection, site not specified C539 Malignant neoplasm of cervix uteri, unspecified A150 Tuberculosis of lung, confirmed by sputum microscopy with or without culture 45 G20 Parkinson s disease E116 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with other specified complications 47 D649 Anaemia, unspecified I509 Heart failure, unspecified H521 Myopia N200 Calculus of kidney

127 No. Kode ICD X Diagnosis Sekunder Kunjungan 51 E059 Thyrotoxicosis, unspecified Z017 Laboratory examination G819 Hemiplegia, unspecified I693 Sequelae of cerebral infarction A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin M1996 Arthrosis, unspecified, lower leg E114 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with neurological complications 58 M791 Myalgia F205 Residual schizophrenia H259 Senile cataract, unspecified M5456 Low back pain, lumbar region E790 Hyperuricaemia without signs of inflammatory arthritis and tophaceous disease A169 Respiratory tuberculosis unspecified, without mention of bacteriological or histological confirmation 64 C119 Malignant neoplasm of nasopharynx, unspecified G560 Carpal tunnel syndrome M543 Sciatica K040 Pulpitis K409 Unilateral or unspecified inguinal hernia, without obstruction or gangrene 69 G632 Diabetic polyneuropathy A182 Tuberculous peripheral lymphadenopathy A010 Typhoid fever G442 Tension-type headache G510 Bell s palsy I209 Angina pectoris, unspecified D24 Benign neoplasm of breast H522 Astigmatism I48 Atrial fibrillation and flutter R509 Fever, unspecified E117 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with multiple complications M170 Primary narthrosis, bilateral K219 Gastro-oesophageal reflux disease without oesophagitis I252 Old myocardial infarction E148 Unspecified diabetes mellitus with unspecified complications J180 Bronchopneumonia, unspecified N188 Other chronic renal failure E780 Pure hypercholesterolaemia F209 Schizophrenia, unspecified I250 Atherosclerotic cardiovascular disease, so described H612 Impacted cerumen E049 Nontoxic itre, unspecified B909 Sequelae of respiratory and unspecified tuberculosis H041 Other disorders of lacrimal gland E115 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with peripheral circulatory complications 94 G809 Infantile cerebral palsy, unspecified F809 Developmental disorder of speech and language, unspecified M531 Cervicobrachial syndrome H250 Senile incipient cataract E144 Unspecified diabetes mellitus with neurological complications H409 Glaucoma, unspecified A160 Tuberculosis of lung, bacteriologically and histologically negative Total

128 Tabel Penyakit Terbanyak pada RITL Tahun 2015 No. Kode ICD X Diagnosis Sekunder Admisi 1 I10 Essential (primary) hypertension K30 Dyspepsia D649 Anaemia, unspecified E119 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications Z370 Single live birth N390 Urinary tract infection, site not specified O829 Delivery by caesarean section, unspecified E86 Volume depletion A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin O821 Delivery by emergency caesarean section O420 Premature rupture of membranes, onset of labour within 24 hours E876 Hypokalaemia A419 Septicaemia, unspecified E880 Disorders of plasma-protein metabolism, not elsewhere classified O429 Premature rupture of membranes, unspecified O990 Anaemia complicating pregnancy, childbirth and the puerperium K297 Gastritis, unspecified J069 Acute upper respiratory infection, unspecified J189 Pneumonia, unspecified C509 Malignant neoplasm of breast, unspecified O800 Spontaneous vertex delivery D638 Anaemia in other chronic diseases classified elsewhere I251 Atherosclerotic heart disease I500 Congestive heart failure O820 Delivery by elective caesarean section D630 Anaemia in neoplastic disease O809 Single spontaneous delivery, unspecified O342 Maternal care due to uterine scar from previous surgery Z380 Singleton, born in hospital E149 Unspecified diabetes mellitus without complications I119 Hypertensive heart disease without (congestive) heart failure A010 Typhoid fever O410 Olihydramnios N189 Chronic renal failure, unspecified E790 Hyperuricaemia without signs of inflammatory arthritis and tophaceous disease 36 R42 Dizziness and giddiness E785 Hyperlipidaemia, unspecified R11 Nausea and vomiting O421 Premature rupture of membranes, onset of labour after 24 hours D728 Other specified disorders of white blood cells E871 Hypo-osmolality and hyponatraemia A162 Tuberculosis of lung, without mention of bacteriological or histological confirmation 43 J180 Bronchopneumonia, unspecified O48 Prolonged pregnancy K921 Melaena R51 Headache R509 Fever, unspecified I259 Chronic ischaemic heart disease, unspecified J90 Pleural effusion, not elsewhere classified I48 Atrial fibrillation and flutter

129 No. Kode ICD X Diagnosis Sekunder Admisi 51 D696 Thrombocytopenia, unspecified J459 Asthma, unspecified J449 Chronic obstructive pulmonary disease, unspecified E118 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with unspecified complications 55 J40 Bronchitis, not specified as acute or chronic O701 Second degree perineal laceration during delivery N179 Acute renal failure, unspecified D62 Acute posthaemorrhagic anaemia R560 Febrile convulsions O141 Severe pre-eclampsia P034 Fetus and newborn affected by caesarean delivery I110 Hypertensive heart disease with (congestive) heart failure C539 Malignant neoplasm of cervix uteri, unspecified K291 Other acute gastritis O808 Other single spontaneous delivery E878 Other disorders of electrolyte and fluid balance, not elsewhere classified 67 G819 Hemiplegia, unspecified I252 Old myocardial infarction D648 Other specified anaemias O828 Other single delivery by caesarean section R18 Ascites P599 Neonatal jaundice, unspecified A91 Dengue haemorrhagic fever J81 Pulmonary oedema N180 End-stage renal disease E116 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with other specified complications 77 E780 Pure hypercholesterolaemia O630 Prolonged first stage (of labour) J029 Acute pharyngitis, unspecified O631 Prolonged second stage (of labour) R104 Other and unspecified abdominal pain A90 Dengue fever [classical dengue] E162 Hypoglycaemia, unspecified O339 Maternal care for disproportion, unspecified C56 Malignant neoplasm of ovary R33 Retention of urine N200 Calculus of kidney N40 Hyperplasia of prostate O689 Labour and delivery complicated by fetal stress, unspecified K590 Constipation N083 Glomerular disorders in diabetes mellitus I517 Cardiomegaly I509 Heart failure, unspecified K746 Other and unspecified cirrhosis of liver C119 Malignant neoplasm of nasopharynx, unspecified Z301 Insertion of (intrauterine) contraceptive device H814 Verti of central origin I120 Hypertensive renal disease with renal failure I159 Secondary hypertension, unspecified R042 Haemoptysis Total

130 Tabel Penyakit Terbanyak pada RJTL Tahun 2016 No. Kode ICD X Diagnosis Sekunder Kunjungan 1 I10 Essential (primary) hypertension E119 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications N180 End-stage renal disease K30 Dyspepsia I500 Congestive heart failure M545 Low back pain I119 Hypertensive heart disease without (congestive) heart failure N189 Chronic renal failure, unspecified I251 Atherosclerotic heart disease E149 Unspecified diabetes mellitus without complications A162 Tuberculosis of lung, without mention of bacteriological or histological confirmation 12 G409 Epilepsy, unspecified I64 Stroke, not specified as haemorrhage or infarction C509 Malignant neoplasm of breast, unspecified J449 Chronic obstructive pulmonary disease, unspecified M179 narthrosis, unspecified M199 Arthrosis, unspecified M5459 Low back pain, site unspecified J459 Asthma, unspecified I110 Hypertensive heart disease with (congestive) heart failure N40 Hyperplasia of prostate I259 Chronic ischaemic heart disease, unspecified J069 Acute upper respiratory infection, unspecified M512 Other specified intervertebral disc displacement I639 Cerebral infarction, unspecified I694 Sequelae of stroke, not specified as haemorrhage or infarction K297 Gastritis, unspecified K041 Necrosis of pulp F200 Paranoid schizophrenia E785 Hyperlipidaemia, unspecified H269 Cataract, unspecified H524 Presbyopia Z961 Presence of intraocular lens J40 Bronchitis, not specified as acute or chronic G629 Polyneuropathy, unspecified M750 Adhesive capsulitis of shoulder R51 Headache R42 Dizziness and giddiness E118 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with unspecified complications 40 I120 Hypertensive renal disease with renal failure M1999 Arthrosis, unspecified, unspecified site G819 Hemiplegia, unspecified N390 Urinary tract infection, site not specified G20 Parkinson s disease N185 Chronic kidney disease, stage E059 Thyrotoxicosis, unspecified N200 Calculus of kidney G560 Carpal tunnel syndrome E114 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with neurological complications 50 M1996 Arthrosis, unspecified, lower leg H521 Myopia C539 Malignant neoplasm of cervix uteri, unspecified

131 No. Kode ICD X Diagnosis Sekunder Kunjungan 53 M5456 Low back pain, lumbar region M543 Sciatica A010 Typhoid fever K040 Pulpitis I509 Heart failure, unspecified I209 Angina pectoris, unspecified A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin E116 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with other specified complications 61 M791 Myalgia R509 Fever, unspecified G632 Diabetic polyneuropathy K219 Gastro-oesophageal reflux disease without oesophagitis F209 Schizophrenia, unspecified A150 Tuberculosis of lung, confirmed by sputum microscopy with or without culture 67 D649 Anaemia, unspecified Z017 Laboratory examination I693 Sequelae of cerebral infarction G510 Bell s palsy I48 Atrial fibrillation and flutter D24 Benign neoplasm of breast H259 Senile cataract, unspecified J180 Bronchopneumonia, unspecified G442 Tension-type headache A182 Tuberculous peripheral lymphadenopathy R101 Pain localized to upper abdomen F809 Developmental disorder of speech and language, unspecified K409 Unilateral or unspecified inguinal hernia, without obstruction or gangrene 80 M170 Primary narthrosis, bilateral A169 Respiratory tuberculosis unspecified, without mention of bacteriological or histological confirmation 82 F205 Residual schizophrenia H522 Astigmatism M531 Cervicobrachial syndrome E115 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with peripheral circulatory complications 86 A91 Dengue haemorrhagic fever B909 Sequelae of respiratory and unspecified tuberculosis M5416 Radiculopathy, lumbar region E790 Hyperuricaemia without signs of inflammatory arthritis and tophaceous disease 90 C119 Malignant neoplasm of nasopharynx, unspecified H041 Other disorders of lacrimal gland R104 Other and unspecified abdominal pain H409 Glaucoma, unspecified H612 Impacted cerumen E148 Unspecified diabetes mellitus with unspecified complications I252 Old myocardial infarction H250 Senile incipient cataract E144 Unspecified diabetes mellitus with neurological complications E117 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with multiple complications G809 Infantile cerebral palsy, unspecified Total

132 Tabel Penyakit Terbanyak pada RITL Tahun 2016 No. Kode ICD X Diagnosis Sekunder Admisi 1 I10 Essential (primary) hypertension D649 Anaemia, unspecified K30 Dyspepsia Z370 Single live birth E119 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications N390 Urinary tract infection, site not specified O829 Delivery by caesarean section, unspecified O821 Delivery by emergency caesarean section O420 Premature rupture of membranes, onset of labour within 24 hours E876 Hypokalaemia A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin A419 Septicaemia, unspecified E86 Volume depletion J069 Acute upper respiratory infection, unspecified E880 Disorders of plasma-protein metabolism, not elsewhere classified O820 Delivery by elective caesarean section O429 Premature rupture of membranes, unspecified K297 Gastritis, unspecified O990 Anaemia complicating pregnancy, childbirth and the puerperium D638 Anaemia in other chronic diseases classified elsewhere Z380 Singleton, born in hospital D630 Anaemia in neoplastic disease O800 Spontaneous vertex delivery O809 Single spontaneous delivery, unspecified I251 Atherosclerotic heart disease I500 Congestive heart failure A010 Typhoid fever E871 Hypo-osmolality and hyponatraemia O342 Maternal care due to uterine scar from previous surgery C509 Malignant neoplasm of breast, unspecified J189 Pneumonia, unspecified I119 Hypertensive heart disease without (congestive) heart failure R101 Pain localized to upper abdomen E149 Unspecified diabetes mellitus without complications G819 Hemiplegia, unspecified R11 Nausea and vomiting O410 Olihydramnios E785 Hyperlipidaemia, unspecified N189 Chronic renal failure, unspecified R42 Dizziness and giddiness I48 Atrial fibrillation and flutter E790 Hyperuricaemia without signs of inflammatory arthritis and tophaceous disease 43 J180 Bronchopneumonia, unspecified I259 Chronic ischaemic heart disease, unspecified K921 Melaena A162 Tuberculosis of lung, without mention of bacteriological or histological confirmation 47 O48 Prolonged pregnancy A90 Dengue fever [classical dengue] P034 Fetus and newborn affected by caesarean delivery R51 Headache

133 No. Kode ICD X Diagnosis Sekunder Admisi 51 O421 Premature rupture of membranes, onset of labour after 24 hours R509 Fever, unspecified A91 Dengue haemorrhagic fever J90 Pleural effusion, not elsewhere classified J449 Chronic obstructive pulmonary disease, unspecified R560 Febrile convulsions J459 Asthma, unspecified J40 Bronchitis, not specified as acute or chronic N179 Acute renal failure, unspecified I110 Hypertensive heart disease with (congestive) heart failure D62 Acute posthaemorrhagic anaemia P599 Neonatal jaundice, unspecified O701 Second degree perineal laceration during delivery O828 Other single delivery by caesarean section R104 Other and unspecified abdominal pain D696 Thrombocytopenia, unspecified O141 Severe pre-eclampsia C539 Malignant neoplasm of cervix uteri, unspecified E878 Other disorders of electrolyte and fluid balance, not elsewhere classified 70 K291 Other acute gastritis O808 Other single spontaneous delivery E118 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with unspecified complications 73 J029 Acute pharyngitis, unspecified O631 Prolonged second stage (of labour) I252 Old myocardial infarction R18 Ascites O630 Prolonged first stage (of labour) R571 Hypovolaemic shock A499 Bacterial infection, unspecified E780 Pure hypercholesterolaemia D648 Other specified anaemias E162 Hypoglycaemia, unspecified P071 Other low birth weight J81 Pulmonary oedema K590 Constipation O339 Maternal care for disproportion, unspecified C56 Malignant neoplasm of ovary I120 Hypertensive renal disease with renal failure O689 Labour and delivery complicated by fetal stress, unspecified N180 End-stage renal disease N40 Hyperplasia of prostate E875 Hyperkalaemia R570 Cardiogenic shock R33 Retention of urine N083 Glomerular disorders in diabetes mellitus H814 Verti of central origin N200 Calculus of kidney O321 Maternal care for breech presentation E112 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with renal complications E109 Insulin-dependent diabetes mellitus without complications Total

134 Tabel Penyakit Terbanyak pada RJTL Tahun 2017 No. Kode ICD X Diagnosis Sekunder Kunjungan 1 I10 Essential (primary) hypertension E119 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications N185 Chronic kidney disease, stage I500 Congestive heart failure M545 Low back pain K30 Dyspepsia I119 Hypertensive heart disease without (congestive) heart failure I251 Atherosclerotic heart disease N189 Chronic renal failure, unspecified E149 Unspecified diabetes mellitus without complications A162 Tuberculosis of lung, without mention of bacteriological or histological confirmation 12 M179 narthrosis, unspecified I64 Stroke, not specified as haemorrhage or infarction J449 Chronic obstructive pulmonary disease, unspecified M5459 Low back pain, site unspecified G409 Epilepsy, unspecified M199 Arthrosis, unspecified C509 Malignant neoplasm of breast, unspecified J459 Asthma, unspecified I110 Hypertensive heart disease with (congestive) heart failure N40 Hyperplasia of prostate M512 Other specified intervertebral disc displacement K297 Gastritis, unspecified K041 Necrosis of pulp I259 Chronic ischaemic heart disease, unspecified J069 Acute upper respiratory infection, unspecified I639 Cerebral infarction, unspecified I694 Sequelae of stroke, not specified as haemorrhage or infarction Z961 Presence of intraocular lens H269 Cataract, unspecified M750 Adhesive capsulitis of shoulder F200 Paranoid schizophrenia E785 Hyperlipidaemia, unspecified G629 Polyneuropathy, unspecified J40 Bronchitis, not specified as acute or chronic H524 Presbyopia R51 Headache M1999 Arthrosis, unspecified, unspecified site G819 Hemiplegia, unspecified I120 Hypertensive renal disease with renal failure R42 Dizziness and giddiness E118 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with unspecified complications 43 E059 Thyrotoxicosis, unspecified E114 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with neurological complications 45 G560 Carpal tunnel syndrome N200 Calculus of kidney G20 Parkinson s disease K040 Pulpitis K219 Gastro-oesophageal reflux disease without oesophagitis N390 Urinary tract infection, site not specified M1996 Arthrosis, unspecified, lower leg

135 No. Kode ICD X Diagnosis Sekunder Kunjungan 52 H521 Myopia I209 Angina pectoris, unspecified F209 Schizophrenia, unspecified M543 Sciatica I509 Heart failure, unspecified G632 Diabetic polyneuropathy D24 Benign neoplasm of breast I693 Sequelae of cerebral infarction F809 Developmental disorder of speech and language, unspecified M5456 Low back pain, lumbar region M5416 Radiculopathy, lumbar region I48 Atrial fibrillation and flutter J180 Bronchopneumonia, unspecified C539 Malignant neoplasm of cervix uteri, unspecified E116 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with other specified complications 67 G442 Tension-type headache H259 Senile cataract, unspecified E115 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with peripheral circulatory complications 70 G510 Bell s palsy M791 Myalgia R509 Fever, unspecified M170 Primary narthrosis, bilateral A150 Tuberculosis of lung, confirmed by sputum microscopy with or without culture 75 B909 Sequelae of respiratory and unspecified tuberculosis M531 Cervicobrachial syndrome D649 Anaemia, unspecified H041 Other disorders of lacrimal gland A010 Typhoid fever A182 Tuberculous peripheral lymphadenopathy K409 Unilateral or unspecified inguinal hernia, without obstruction or gangrene 82 H522 Astigmatism R104 Other and unspecified abdominal pain Z017 Laboratory examination A169 Respiratory tuberculosis unspecified, without mention of bacteriological or histological confirmation 86 F205 Residual schizophrenia H409 Glaucoma, unspecified O829 Delivery by caesarean section, unspecified H250 Senile incipient cataract J189 Pneumonia, unspecified R101 Pain localized to upper abdomen G809 Infantile cerebral palsy, unspecified H612 Impacted cerumen E144 Unspecified diabetes mellitus with neurological complications E790 Hyperuricaemia without signs of inflammatory arthritis and tophaceous disease 96 A099 Gastroenteritis and colitis of unspecified origin H110 Pterygium I252 Old myocardial infarction M5439 Sciatica, site unspecified K011 Impacted teeth Total

136 Tabel Penyakit Terbanyak pada RITL Tahun 2017 No. Kode ICD X Diagnosis Sekunder Admisi 1 Z370 Single live birth I10 Essential (primary) hypertension D649 Anaemia, unspecified K30 Dyspepsia O821 Delivery by emergency caesarean section O829 Delivery by caesarean section, unspecified E119 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications E876 Hypokalaemia O820 Delivery by elective caesarean section O809 Single spontaneous delivery, unspecified N390 Urinary tract infection, site not specified D638 Anaemia in other chronic diseases classified elsewhere O800 Spontaneous vertex delivery Z380 Singleton, born in hospital E871 Hypo-osmolality and hyponatraemia K297 Gastritis, unspecified I500 Congestive heart failure E880 Disorders of plasma-protein metabolism, not elsewhere classified E86 Volume depletion J069 Acute upper respiratory infection, unspecified A419 Septicaemia, unspecified O990 Anaemia complicating pregnancy, childbirth and the puerperium D630 Anaemia in neoplastic disease A099 Gastroenteritis and colitis of unspecified origin I119 Hypertensive heart disease without (congestive) heart failure I251 Atherosclerotic heart disease J189 Pneumonia, unspecified G819 Hemiplegia, unspecified P034 Fetus and newborn affected by caesarean delivery O342 Maternal care due to uterine scar from previous surgery E785 Hyperlipidaemia, unspecified O828 Other single delivery by caesarean section E149 Unspecified diabetes mellitus without complications R11 Nausea and vomiting C509 Malignant neoplasm of breast, unspecified I48 Atrial fibrillation and flutter I110 Hypertensive heart disease with (congestive) heart failure E790 Hyperuricaemia without signs of inflammatory arthritis and tophaceous disease 39 O420 Premature rupture of membranes, onset of labour within 24 hours O410 Olihydramnios J180 Bronchopneumonia, unspecified R42 Dizziness and giddiness A010 Typhoid fever N189 Chronic renal failure, unspecified K921 Melaena R509 Fever, unspecified R51 Headache Z379 Outcome of delivery, unspecified O808 Other single spontaneous delivery N179 Acute renal failure, unspecified

137 No. Kode ICD X Diagnosis Sekunder Admisi 51 I259 Chronic ischaemic heart disease, unspecified O701 Second degree perineal laceration during delivery P599 Neonatal jaundice, unspecified J40 Bronchitis, not specified as acute or chronic A162 Tuberculosis of lung, without mention of bacteriological or histological confirmation 56 O429 Premature rupture of membranes, unspecified R560 Febrile convulsions J90 Pleural effusion, not elsewhere classified J459 Asthma, unspecified E878 Other disorders of electrolyte and fluid balance, not elsewhere classified 61 J449 Chronic obstructive pulmonary disease, unspecified K291 Other acute gastritis D62 Acute posthaemorrhagic anaemia R104 Other and unspecified abdominal pain A499 Bacterial infection, unspecified O48 Prolonged pregnancy P071 Other low birth weight D696 Thrombocytopenia, unspecified E875 Hyperkalaemia R18 Ascites J029 Acute pharyngitis, unspecified N185 Chronic kidney disease, stage A90 Dengue fever [classical dengue] R101 Pain localized to upper abdomen C539 Malignant neoplasm of cervix uteri, unspecified J81 Pulmonary oedema I252 Old myocardial infarction I509 Heart failure, unspecified A090 Other and unspecified gastroenteritis and colitis of infectious origin E162 Hypoglycaemia, unspecified K590 Constipation A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin E780 Pure hypercholesterolaemia I120 Hypertensive renal disease with renal failure O814 Vacuum extractor delivery R570 Cardiogenic shock R571 Hypovolaemic shock D648 Other specified anaemias N083 Glomerular disorders in diabetes mellitus E118 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with unspecified complications 91 E112 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with renal complications E109 Insulin-dependent diabetes mellitus without complications K219 Gastro-oesophageal reflux disease without oesophagitis N40 Hyperplasia of prostate A91 Dengue haemorrhagic fever Z371 Single stillbirth I159 Secondary hypertension, unspecified O630 Prolonged first stage (of labour) O339 Maternal care for disproportion, unspecified I469 Cardiac arrest, unspecified Total

138 Tabel Penyakit Terbanyak pada RJTL Tahun 2018 No. Kode ICD X Diagnosis Sekunder Kunjungan 1 I10 Essential (primary) hypertension E119 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications N185 Chronic kidney disease, stage K30 Dyspepsia I500 Congestive heart failure I119 Hypertensive heart disease without (congestive) heart failure M545 Low back pain I251 Atherosclerotic heart disease N189 Chronic renal failure, unspecified M179 narthrosis, unspecified E149 Unspecified diabetes mellitus without complications A162 Tuberculosis of lung, without mention of bacteriological or histological confirmation 13 I64 Stroke, not specified as haemorrhage or infarction J449 Chronic obstructive pulmonary disease, unspecified M5459 Low back pain, site unspecified G409 Epilepsy, unspecified I110 Hypertensive heart disease with (congestive) heart failure M199 Arthrosis, unspecified C509 Malignant neoplasm of breast, unspecified J459 Asthma, unspecified N40 Hyperplasia of prostate K041 Necrosis of pulp I259 Chronic ischaemic heart disease, unspecified M512 Other specified intervertebral disc displacement I639 Cerebral infarction, unspecified I694 Sequelae of stroke, not specified as haemorrhage or infarction J069 Acute upper respiratory infection, unspecified G629 Polyneuropathy, unspecified Z961 Presence of intraocular lens E785 Hyperlipidaemia, unspecified M750 Adhesive capsulitis of shoulder H269 Cataract, unspecified F200 Paranoid schizophrenia E114 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with neurological complications 35 H524 Presbyopia M1999 Arthrosis, unspecified, unspecified site J40 Bronchitis, not specified as acute or chronic R51 Headache K297 Gastritis, unspecified G819 Hemiplegia, unspecified K219 Gastro-oesophageal reflux disease without oesophagitis E059 Thyrotoxicosis, unspecified R42 Dizziness and giddiness K040 Pulpitis N200 Calculus of kidney G560 Carpal tunnel syndrome I120 Hypertensive renal disease with renal failure G632 Diabetic polyneuropathy E118 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with unspecified complications 50 G20 Parkinson s disease M1996 Arthrosis, unspecified, lower leg

139 No. Kode ICD X Diagnosis Sekunder Kunjungan 52 H521 Myopia I209 Angina pectoris, unspecified F209 Schizophrenia, unspecified I693 Sequelae of cerebral infarction N390 Urinary tract infection, site not specified I509 Heart failure, unspecified F809 Developmental disorder of speech and language, unspecified I48 Atrial fibrillation and flutter M543 Sciatica H259 Senile cataract, unspecified H041 Other disorders of lacrimal gland E115 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with peripheral circulatory complications 64 M5416 Radiculopathy, lumbar region M5456 Low back pain, lumbar region G442 Tension-type headache B909 Sequelae of respiratory and unspecified tuberculosis D24 Benign neoplasm of breast M170 Primary narthrosis, bilateral A099 Gastroenteritis and colitis of unspecified origin J180 Bronchopneumonia, unspecified C539 Malignant neoplasm of cervix uteri, unspecified E116 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with other specified complications 74 R104 Other and unspecified abdominal pain M791 Myalgia H522 Astigmatism D649 Anaemia, unspecified R509 Fever, unspecified H409 Glaucoma, unspecified O829 Delivery by caesarean section, unspecified G510 Bell s palsy K409 Unilateral or unspecified inguinal hernia, without obstruction or gangrene 83 H250 Senile incipient cataract A182 Tuberculous peripheral lymphadenopathy A010 Typhoid fever J189 Pneumonia, unspecified G809 Infantile cerebral palsy, unspecified E109 Insulin-dependent diabetes mellitus without complications Z017 Laboratory examination M531 Cervicobrachial syndrome E144 Unspecified diabetes mellitus with neurological complications A150 Tuberculosis of lung, confirmed by sputum microscopy with or without culture 93 H110 Pterygium E790 Hyperuricaemia without signs of inflammatory arthritis and tophaceous disease 95 H612 Impacted cerumen K011 Impacted teeth O342 Maternal care due to uterine scar from previous surgery F205 Residual schizophrenia M5439 Sciatica, site unspecified E049 Nontoxic itre, unspecified Total

140 Tabel Penyakit Terbanyak pada RITL Tahun 2018 No. Kode ICD X Diagnosis Sekunder Admisi 1 Z370 Single live birth I10 Essential (primary) hypertension K30 Dyspepsia D649 Anaemia, unspecified O829 Delivery by caesarean section, unspecified O821 Delivery by emergency caesarean section E119 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications O820 Delivery by elective caesarean section E876 Hypokalaemia O809 Single spontaneous delivery, unspecified D638 Anaemia in other chronic diseases classified elsewhere O800 Spontaneous vertex delivery N390 Urinary tract infection, site not specified Z380 Singleton, born in hospital E871 Hypo-osmolality and hyponatraemia I500 Congestive heart failure E86 Volume depletion E880 Disorders of plasma-protein metabolism, not elsewhere classified A099 Gastroenteritis and colitis of unspecified origin O990 Anaemia complicating pregnancy, childbirth and the puerperium D630 Anaemia in neoplastic disease I119 Hypertensive heart disease without (congestive) heart failure A419 Septicaemia, unspecified G819 Hemiplegia, unspecified I251 Atherosclerotic heart disease J069 Acute upper respiratory infection, unspecified P034 Fetus and newborn affected by caesarean delivery J189 Pneumonia, unspecified O342 Maternal care due to uterine scar from previous surgery R11 Nausea and vomiting E785 Hyperlipidaemia, unspecified O828 Other single delivery by caesarean section I48 Atrial fibrillation and flutter I110 Hypertensive heart disease with (congestive) heart failure E149 Unspecified diabetes mellitus without complications E790 Hyperuricaemia without signs of inflammatory arthritis and tophaceous disease 37 C509 Malignant neoplasm of breast, unspecified O410 Olihydramnios N179 Acute renal failure, unspecified O808 Other single spontaneous delivery J180 Bronchopneumonia, unspecified K921 Melaena R42 Dizziness and giddiness O701 Second degree perineal laceration during delivery I259 Chronic ischaemic heart disease, unspecified N189 Chronic renal failure, unspecified A010 Typhoid fever P599 Neonatal jaundice, unspecified O420 Premature rupture of membranes, onset of labour within 24 hours R51 Headache

141 No. Kode ICD X Diagnosis Sekunder Admisi 51 R509 Fever, unspecified Z379 Outcome of delivery, unspecified E878 Other disorders of electrolyte and fluid balance, not elsewhere classified 54 A499 Bacterial infection, unspecified A162 Tuberculosis of lung, without mention of bacteriological or histological confirmation 56 J90 Pleural effusion, not elsewhere classified K297 Gastritis, unspecified J40 Bronchitis, not specified as acute or chronic R560 Febrile convulsions J459 Asthma, unspecified N185 Chronic kidney disease, stage R104 Other and unspecified abdominal pain D62 Acute posthaemorrhagic anaemia E875 Hyperkalaemia P071 Other low birth weight J449 Chronic obstructive pulmonary disease, unspecified I509 Heart failure, unspecified D696 Thrombocytopenia, unspecified O429 Premature rupture of membranes, unspecified A090 Other and unspecified gastroenteritis and colitis of infectious origin R18 Ascites O839 Assisted single delivery, unspecified K219 Gastro-oesophageal reflux disease without oesophagitis E162 Hypoglycaemia, unspecified C539 Malignant neoplasm of cervix uteri, unspecified J81 Pulmonary oedema A90 Dengue fever [classical dengue] R572 Septic shock I252 Old myocardial infarction K590 Constipation J029 Acute pharyngitis, unspecified I469 Cardiac arrest, unspecified E109 Insulin-dependent diabetes mellitus without complications Z371 Single stillbirth O814 Vacuum extractor delivery I120 Hypertensive renal disease with renal failure N083 Glomerular disorders in diabetes mellitus O630 Prolonged first stage (of labour) E780 Pure hypercholesterolaemia R571 Hypovolaemic shock Z302 Sterilization R570 Cardiogenic shock D648 Other specified anaemias O339 Maternal care for disproportion, unspecified E112 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with renal complications J969 Respiratory failure, unspecified O48 Prolonged pregnancy I493 Ventricular premature depolarization E43 Unspecified severe protein-energy malnutrition K920 Haematemesis Total

142 8.3. Distribusi Penyakit Menurut Prosedur Selain diagnosis suatu penyakit yang diajukan dalam klaim fasilitas kesehatan kepada BPJS Kesehatan, Permenkes tarif CBG juga mengatur tarif menurut prosedur medis. Distribusi prosedurmedik RJTL dan RITL tahun disajikan pada Tabel s/d Prosedur medis terbanyak pada pelayanan RJTL adalah hemodialisis, sedangkan pada pelayanan RITL prosedur medis paling banyak tahun adalah Other microscopic examination of blood (kode 9059). No. Kode Prosedur Tabel Prosedur Medis Terbanyak pada RJTL Tahun 2014 Prosedur Prosedur Hemodialysis Other microscopic examination of blood Other physical therapy Diathermy Other heat therapy Consultation, described as limited Application of other wound dressing Diagnostic ultrasound of gravid uterus Electrocardiogram Exercise, not elsewhere classified General physical examination Diagnostic interview and evaluation, not otherwise specified Consultation, described as comprehensive Other irrigation of wound Eye examination, not otherwise specified Respiratory medication administered by nebulizer Consultation, not otherwise specified Tonometry Diagnostic ultrasound of abdomen and retroperitoneum Routine chest x-ray, so described Restoration of tooth by filling Other diagnostic ultrasound Limited eye examination Other chest x-ray Other consultation Irrigation of ear Comprehensive eye examination Occupational therapy Other interview and evaluation Rehabilitation, not elsewhere classified Fundus photography Ophthalmoscopy Extraction of other tooth Assisting exercise Nonexcisional debridement of wound, infection or burn Neuroleptic therapy Root canal therapy with irrigation Teleradiotherapy using protons Other speech training and therapy Resistive exercise Removal of other therapeutic device Replacement of wound packing or drain Other oxygen enrichment Other individual psychotherapy Injection or infusion of electrolytes Interview and evaluation, described as comprehensive

143 No. Kode Prosedur Prosedur Prosedur Root canal, not otherwise specified Diagnostic ultrasound of heart Other active musculoskeletal exercise Radioisotopic teleradiotherapy Supportive verbal psychotherapy Stretching of muscle or tendon Other microscopic examination of specimen from bladder, urethra, prostate, seminal vesicle, perivesical tissue, and of urine and semen Manual and mechanical traction Excisional debridement of wound, infection, or burn Other passive musculoskeletal exercise Neurologic examination Injection or infusion of other therapeutic or prophylactic substance Insertion of indwelling urinary catheter Other surgical extraction of tooth Behavior therapy Combined physical therapy without mention of the components Other specified osteopathic manipulative treatment Other immobilization, pressure, and attention to wound Manual testing of muscle function Dental examination Other therapeutic ultrasound Visual field study Other x-ray of lumbosacral spine Other dental restoration Skeletal x-ray of thigh, knee, and lower leg Functional evaluation Other radiotherapeutic procedure Injection or infusion of cancer chemotherapeutic substance Mobilization of spine Vital capacity determination Injection of antibiotic Phacoemulsification and aspiration of cataract Gynecological examination Diagnostic ultrasound of urinary system Other dental x-ray Transfusion of packed cells Extended ophthalmologic work-up Ambulation and gait training Mobilization of other joints Closure of skin and subcutaneous tissue of other sites Other diagnostic procedures on orbit and eyeball Training in joint movements Ophthalmologic counselling and instruction Application of pressure dressing Fitting and dispensing of spectacles Dental scaling, polishing, and debridement Insertion of intraocular lens prosthesis at time of cataract extraction, one-stage Non-invasive placement of bone growth stimulator Otoscopy Skeletal x-ray of ankle and foot Range of motion testing Other psychiatric drug therapy Ultraviolet light therapy Computerized axial tomography of head Total

144 No. Kode Prsedur Tabel Prosedur Medis Terbanyak pada RITL Tahun 2014 Prosedur Admisi Other microscopic examination of blood Injection or infusion of electrolytes Injection of antibiotic Electrocardiogram Injection or infusion of other therapeutic or prophylactic substance Other oxygen enrichment Transfusion of packed cells Routine chest x-ray, so described Other manually assisted delivery Other chest x-ray Diagnostic ultrasound of abdomen and retroperitoneum Injection or infusion of cancer chemotherapeutic substance Insertion of indwelling urinary catheter Low cervical cesarean section Cesarean section of other specified type Other cesarean section of unspecified type Application of other wound dressing Respiratory medication administered by nebulizer Diagnostic ultrasound of gravid uterus Other transfusion of whole blood General physical examination Diagnostic interview and evaluation, not otherwise specified Computerized axial tomography of head Other irrigation of wound Medical induction of labor Consultation, described as comprehensive Hemodialysis Other microscopic examination of specimen from bladder, urethra, prostate, seminal vesicle, perivesical tissue, and of urine and semen Repair of other current obstetric laceration Dilation and curettage following delivery or abortion Consultation, described as limited Other appendectomy Diagnostic ultrasound of heart Injection of other anti-infective Classical cesarean section Ureteral catheterization Excisional debridement of wound, infection, or burn Nonexcisional debridement of wound, infection or burn Parenteral infusion of concentrated nutritional substances Insertion of other (naso-)gastric tube Insertion of intraocular lens prosthesis at time of cataract extraction, one-stage Other local excision or destruction of lesion or tissue of skin and subcutaneous tissue Other dilation and curettage Excision of lesion of other soft tissue Unilateral repair of inguinal hernia, not otherwise specified Exploratory laparotomy Episiotomy Removal of other urinary drainage device Other consultation

145 No. Kode Prsedur Prosedur Admisi Insertion of intrauterine contraceptive device Occupational therapy Other excision of soft tissue Electrographic monitoring Cardiopulmonary resuscitation, not otherwise specified Other x-ray of abdomen Other fetal monitoring Nonmechanical methods of resuscitation Injection of steroid Consultation, not otherwise specified Bacterial smear of blood Enteral infusion of concentrated nutritional substances Fetal EKG (scalp) Venous catheterization, not elsewhere classified Culture of blood Parasitology of blood Local excision of lesion of breast Other laparotomy Suture of laceration of vulva or perineum Injection of anesthetic into spinal canal for analgesia Other diagnostic ultrasound Aspiration curettage following delivery or abortion Interview and evaluation, described as comprehensive Other heat therapy Exercise, not elsewhere classified Other transurethral prostatectomy Other puncture of vein Other bilateral destruction or occlusion of fallopian tubes Replacement of wound packing or drain Excision of hemorrhoids Other microscopic examination of specimen from liver, biliary tract, and pancreas Other lysis of peritoneal adhesions Phacoemulsification and aspiration of cataract Cell block and papanicolaou smear of blood Diagnostic ultrasound of urinary system Injection of anticoagulant Vaginal douche Manual removal of retained placenta Removal of other therapeutic device Insertion of endotracheal tube Continuous mechanical ventilation for less than 96 consecutive hours Closure of skin and subcutaneous tissue of other sites Other x-ray of lumbosacral spine Other microscopic examination of specimen from skin and other integument Computerized axial tomography of abdomen Immunization for allergy Other phototherapy Other vacuum extraction Gynecological examination Other unilateral salpingo-oophorectomy Injection of insulin Total

146 No. Kode Prosedur Tabel Prosedur Medis Terbanyak pada RJTL Tahun 2015 Prosedur Kunjungan Hemodialysis Other physical therapy Diathermy Other microscopic examination of blood Other heat therapy Diagnostic ultrasound of gravid uterus Application of other wound dressing Exercise, not elsewhere classified Electrocardiogram Consultation, described as limited General physical examination Consultation, described as comprehensive Eye examination, not otherwise specified Other irrigation of wound Consultation, not otherwise specified Diagnostic interview and evaluation, not otherwise specified Respiratory medication administered by nebulizer Other consultation Limited eye examination Tonometry Restoration of tooth by filling Diagnostic ultrasound of abdomen and retroperitoneum Routine chest x-ray, so described Comprehensive eye examination Other chest x-ray Assisting exercise Other diagnostic ultrasound Occupational therapy Other active musculoskeletal exercise Other speech training and therapy Irrigation of ear Ophthalmoscopy Teleradiotherapy using protons Extraction of other tooth Root canal therapy with irrigation Fundus photography Replacement of wound packing or drain Resistive exercise Stretching of muscle or tendon Rehabilitation, not elsewhere classified Root canal, not otherwise specified Other passive musculoskeletal exercise Other oxygen enrichment Diagnostic ultrasound of heart Neuroleptic therapy Removal of other therapeutic device Supportive verbal psychotherapy Other interview and evaluation Nonexcisional debridement of wound, infection or burn Phacoemulsification and aspiration of cataract Combined physical therapy without mention of the components

147 No. Kode Prosedur Prosedur Kunjungan Injection or infusion of electrolytes Manual and mechanical traction Injection or infusion of cancer chemotherapeutic substance Other individual psychotherapy Non-invasive placement of bone growth stimulator Radioisotopic teleradiotherapy Other microscopic examination of specimen from bladder, urethra, prostate, seminal vesicle, perivesical tissue, and of urine and semen Neurologic examination Interview and evaluation, described as comprehensive Injection or infusion of other therapeutic or prophylactic substance Insertion of intraocular lens prosthesis at time of cataract extraction, one-stage Other surgical extraction of tooth Visual field study Diagnostic ultrasound of urinary system Other x-ray of lumbosacral spine Other dental restoration Behavior therapy Dental examination Training in joint movements Mobilization of spine Transfusion of packed cells Insertion of indwelling urinary catheter Other dental x-ray Other immobilization, pressure, and attention to wound Skeletal x-ray of thigh, knee, and lower leg Excisional debridement of wound, infection, or burn Computerized axial tomography of head Closure of skin and subcutaneous tissue of other sites Manual testing of muscle function Otoscopy Other therapeutic ultrasound Mobilization of other joints Dental scaling, polishing, and debridement Injection of therapeutic substance into joint or ligament Application of pressure dressing Other radiotherapeutic procedure Ambulation and gait training Vital capacity determination Skeletal x-ray of ankle and foot Ophthalmologic counselling and instruction Range of motion testing Extended ophthalmologic work-up Other specified osteopathic manipulative treatment Functional evaluation Injection of antibiotic Gynecological examination Removal of sutures from trunk, not elsewhere classified Rhinoscopy Noninvasive programmed electrical stimulation (NIPS) Total

148 No. Kode Prosedur Tabel Prosedur Medis Terbanyak pada RITL Tahun 2015 Prosedur Admisi Other microscopic examination of blood Injection or infusion of electrolytes Electrocardiogram Injection of antibiotic Injection or infusion of other therapeutic or prophylactic substance Transfusion of packed cells Other oxygen enrichment Routine chest x-ray, so described Other chest x-ray Other manually assisted delivery Low cervical cesarean section Diagnostic ultrasound of abdomen and retroperitoneum Injection or infusion of cancer chemotherapeutic substance Cesarean section of other specified type Insertion of indwelling urinary catheter Other cesarean section of unspecified type Respiratory medication administered by nebulizer Diagnostic ultrasound of gravid uterus Other transfusion of whole blood Application of other wound dressing Computerized axial tomography of head Diagnostic interview and evaluation, not otherwise specified Medical induction of labor Other local excision or destruction of lesion or tissue of skin and subcutaneous tissue Hemodialysis Other microscopic examination of specimen from bladder, urethra, prostate, seminal vesicle, perivesical tissue, and of urine and semen General physical examination Other irrigation of wound Dilation and curettage following delivery or abortion Classical cesarean section Consultation, described as comprehensive Other appendectomy Diagnostic ultrasound of heart Excisional debridement of wound, infection, or burn Other dilation and curettage Consultation, described as limited Parenteral infusion of concentrated nutritional substances Excision of lesion of other soft tissue Ureteral catheterization Unilateral repair of inguinal hernia, not otherwise specified Insertion of other (naso-)gastric tube Episiotomy Nonexcisional debridement of wound, infection or burn Insertion of intraocular lens prosthesis at time of cataract extraction, one-stage Removal of other urinary drainage device Local excision of lesion of breast Cardiopulmonary resuscitation, not otherwise specified Electrographic monitoring Other x-ray of abdomen Other excision of soft tissue

149 No. Kode Prosedur Prosedur Admisi Injection of other anti-infective Repair of other current obstetric laceration Injection of steroid Exploratory laparotomy Other fetal monitoring Occupational therapy Other consultation Consultation, not otherwise specified Nonmechanical methods of resuscitation Venous catheterization, not elsewhere classified Replacement of wound packing or drain Enteral infusion of concentrated nutritional substances Bacterial smear of blood Excision of hemorrhoids Other diagnostic ultrasound Other transurethral prostatectomy Injection of anesthetic into spinal canal for analgesia Fetal EKG (scalp) Continuous mechanical ventilation for less than 96 consecutive hours Other heat therapy Insertion of intrauterine contraceptive device Other puncture of vein Parasitology of blood Other lysis of peritoneal adhesions Tonsillectomy without adenoidectomy Cell block and papanicolaou smear of blood Aspiration curettage following delivery or abortion Diagnostic ultrasound of urinary system Other laparotomy Gynecological examination Other unilateral salpingo-oophorectomy Other x-ray of lumbosacral spine Injection of insulin Transurethral removal of obstruction from ureter and renal pelvis Exercise, not elsewhere classified Culture of blood Interview and evaluation, described as comprehensive Other surgical extraction of tooth Transfusion of platelets Computerized axial tomography of abdomen Extracorporeal shockwave lithotripsy [ESWL] of the kidney, ureter and/or bladder Manual removal of retained placenta Thoracentesis Other microscopic examination of specimen from liver, biliary tract, and pancreas Insertion of endotracheal tube Other vacuum extraction Insertion of intercostal catheter for drainage Vaginal douche Removal of other therapeutic device Arteriovenostomy for renal dialysis Total

150 No. Kode Prosedur Tabel Prosedur Medis Terbanyak pada RJTL Tahun 2016 Prosedur Kunjungan Hemodialysis Other physical therapy Diathermy Other microscopic examination of blood Other heat therapy Diagnostic ultrasound of gravid uterus Application of other wound dressing Exercise, not elsewhere classified Electrocardiogram General physical examination Consultation, described as limited Consultation, described as comprehensive Consultation, not otherwise specified Eye examination, not otherwise specified Other irrigation of wound Other consultation Diagnostic interview and evaluation, not otherwise specified Assisting exercise Respiratory medication administered by nebulizer Other active musculoskeletal exercise Comprehensive eye examination Restoration of tooth by filling Tonometry Diagnostic ultrasound of abdomen and retroperitoneum Other chest x-ray Limited eye examination Other diagnostic ultrasound Routine chest x-ray, so described Occupational therapy Other speech training and therapy Irrigation of ear Resistive exercise Ophthalmoscopy Stretching of muscle or tendon Root canal therapy with irrigation Extraction of other tooth Other passive musculoskeletal exercise Replacement of wound packing or drain Root canal, not otherwise specified Phacoemulsification and aspiration of cataract Diagnostic ultrasound of heart Teleradiotherapy using protons Fundus photography Neuroleptic therapy Other oxygen enrichment Removal of other therapeutic device Supportive verbal psychotherapy Injection or infusion of electrolytes Combined physical therapy without mention of the components Manual and mechanical traction Injection or infusion of other therapeutic or prophylactic substance

151 No. Kode Prosedur Prosedur Kunjungan Nonexcisional debridement of wound, infection or burn Rehabilitation, not elsewhere classified Other individual psychotherapy Injection or infusion of cancer chemotherapeutic substance Other interview and evaluation Insertion of intraocular lens prosthesis at time of cataract extraction, one-stage Other microscopic examination of specimen from bladder, urethra, prostate, seminal vesicle, perivesical tissue, and of urine and semen Diagnostic ultrasound of urinary system Neurologic examination Other surgical extraction of tooth Other x-ray of lumbosacral spine Visual field study Radioisotopic teleradiotherapy Transfusion of packed cells Mobilization of spine Interview and evaluation, described as comprehensive Behavior therapy Dental examination Computerized axial tomography of head Non-invasive placement of bone growth stimulator Other dental restoration Other dental x-ray Manual testing of muscle function Insertion of indwelling urinary catheter Injection of therapeutic substance into joint or ligament Ophthalmologic counselling and instruction Dental scaling, polishing, and debridement Skeletal x-ray of thigh, knee, and lower leg Training in joint movements Mobilization of other joints Extended ophthalmologic work-up Other immobilization, pressure, and attention to wound Otoscopy Closure of skin and subcutaneous tissue of other sites Ambulation and gait training Injection of antibiotic Range of motion testing Excisional debridement of wound, infection, or burn Rhinoscopy Application of pressure dressing Functional evaluation Other diagnostic physical therapy procedure Fitting and dispensing of spectacles Skeletal x-ray of ankle and foot Vital capacity determination Electromyography Other radiotherapeutic procedure Diagnostic ultrasound of other sites of thorax Ultrasound study of eye Total

152 No. Kode Prosedur Tabel Prosedur Medis Terbanyak pada RITL Tahun 2016 Prosedur Admisi Other microscopic examination of blood Injection or infusion of electrolytes Electrocardiogram Injection of antibiotic Transfusion of packed cells Injection or infusion of other therapeutic or prophylactic substance Other oxygen enrichment Other chest x-ray Routine chest x-ray, so described Other manually assisted delivery Low cervical cesarean section Diagnostic ultrasound of abdomen and retroperitoneum Cesarean section of other specified type Respiratory medication administered by nebulizer Other cesarean section of unspecified type Insertion of indwelling urinary catheter Injection or infusion of cancer chemotherapeutic substance Computerized axial tomography of head Diagnostic ultrasound of gravid uterus Other local excision or destruction of lesion or tissue of skin and subcutaneous tissue Application of other wound dressing Other transfusion of whole blood Hemodialysis Diagnostic interview and evaluation, not otherwise specified Other microscopic examination of specimen from bladder, urethra, prostate, seminal vesicle, perivesical tissue, and of urine and semen General physical examination Medical induction of labor Dilation and curettage following delivery or abortion Consultation, described as comprehensive Other irrigation of wound Excisional debridement of wound, infection, or burn Other appendectomy Diagnostic ultrasound of heart Classical cesarean section Cardiopulmonary resuscitation, not otherwise specified Parenteral infusion of concentrated nutritional substances Other dilation and curettage Consultation, described as limited Insertion of other (naso-)gastric tube Local excision of lesion of breast Episiotomy Unilateral repair of inguinal hernia, not otherwise specified Nonmechanical methods of resuscitation Continuous mechanical ventilation for less than 96 consecutive hours Other x-ray of abdomen Ureteral catheterization Insertion of intraocular lens prosthesis at time of cataract extraction, one-stage Excision of lesion of other soft tissue

153 No. Kode Prosedur Prosedur Admisi Consultation, not otherwise specified Parasitology of blood Other fetal monitoring Removal of other urinary drainage device Nonexcisional debridement of wound, infection or burn Electrographic monitoring Other phototherapy Other heat therapy Fetal EKG (scalp) Repair of other current obstetric laceration Other x-ray of lumbosacral spine Transurethral removal of obstruction from ureter and renal pelvis Excision of hemorrhoids Other transurethral prostatectomy Injection of other anti-infective Exploratory laparotomy Enteral infusion of concentrated nutritional substances Injection of insulin Diagnostic ultrasound of urinary system Venous catheterization for renal dialysis Other surgical extraction of tooth Tonsillectomy without adenoidectomy Interview and evaluation, described as comprehensive Other diagnostic ultrasound Thoracentesis Transfusion of platelets Replacement of wound packing or drain Continuous positive airway pressure [CPAP] Occupational therapy Bacterial smear of blood Exercise, not elsewhere classified Injection of steroid Insertion of intrauterine contraceptive device Dilation and curettage for termination of pregnancy Insertion of drug-eluting coronary artery stent(s) Other physical therapy Other lysis of peritoneal adhesions Computerized axial tomography of abdomen Insertion of intercostal catheter for drainage Ultraviolet light therapy Other unilateral salpingo-oophorectomy Gynecological examination Excision of pterygium with corneal graft Other bilateral destruction or occlusion of fallopian tubes Removal of other therapeutic device Transfusion of other serum Other x-ray of thoracic spine Aspiration curettage following delivery or abortion Continuous mechanical ventilation for 96 consecutive hours or more Replacement of indwelling urinary catheter Other consultation Manual removal of retained placenta Total

154 No. Kode Prosedur Tabel Prosedur Medis Terbanyak pada RJTL Tahun 2017 Prosedur Kunjungan Hemodialysis Other physical therapy Other microscopic examination of blood Diathermy Other heat therapy Diagnostic ultrasound of gravid uterus Application of other wound dressing Exercise, not elsewhere classified Electrocardiogram General physical examination Consultation, not otherwise specified Consultation, described as comprehensive Consultation, described as limited Eye examination, not otherwise specified Tonometry Assisting exercise Other consultation Other irrigation of wound Comprehensive eye examination Respiratory medication administered by nebulizer Diagnostic interview and evaluation, not otherwise specified Other active musculoskeletal exercise Limited eye examination Restoration of tooth by filling Other diagnostic ultrasound Diagnostic ultrasound of abdomen and retroperitoneum Irrigation of ear Other chest x-ray Routine chest x-ray, so described Other speech training and therapy Occupational therapy Ophthalmoscopy Root canal therapy with irrigation Resistive exercise Phacoemulsification and aspiration of cataract Diagnostic ultrasound of heart Stretching of muscle or tendon Root canal, not otherwise specified Other passive musculoskeletal exercise Replacement of wound packing or drain Extraction of other tooth Teleradiotherapy using protons Removal of other therapeutic device Other oxygen enrichment Supportive verbal psychotherapy Injection or infusion of other therapeutic or prophylactic substance Combined physical therapy without mention of the components Injection or infusion of electrolytes Fundus photography Injection of therapeutic substance into joint or ligament Neuroleptic therapy

155 No. Kode Prosedur Prosedur Kunjungan Rehabilitation, not elsewhere classified Manual and mechanical traction Other individual psychotherapy Nonexcisional debridement of wound, infection or burn Other interview and evaluation Injection or infusion of cancer chemotherapeutic substance Insertion of intraocular lens prosthesis at time of cataract extraction, one-stage Diagnostic ultrasound of urinary system Other x-ray of lumbosacral spine Other microscopic examination of specimen from bladder, urethra, prostate, seminal vesicle, perivesical tissue, and of urine and semen Extended ophthalmologic work-up Mobilization of spine Visual field study Dental examination Neurologic examination Interview and evaluation, described as comprehensive Computerized axial tomography of head Other dental restoration Manual testing of muscle function Skeletal x-ray of thigh, knee, and lower leg Other surgical extraction of tooth Dental scaling, polishing, and debridement Other dental x-ray Fitting and dispensing of spectacles Behavior therapy Transfusion of packed cells Ophthalmologic counselling and instruction Mobilization of other joints Training in joint movements Insertion of indwelling urinary catheter Radioisotopic teleradiotherapy Closure of skin and subcutaneous tissue of other sites Otoscopy Injection of antibiotic Rhinoscopy Other diagnostic physical therapy procedure Range of motion testing Excisional debridement of wound, infection, or burn Other immobilization, pressure, and attention to wound Ambulation and gait training Functional evaluation Diagnostic ultrasound of other sites of thorax Irrigation of nasal passages Vital capacity determination Skeletal x-ray of ankle and foot Ultraviolet light therapy Ultrasound study of eye Application of pressure dressing Other radiotherapeutic procedure Total

156 No. Kode Prosedur Tabel Prosedur Medis Terbanyak pada RITL Tahun 2017 Prosedur Admisi Other microscopic examination of blood Injection or infusion of electrolytes Electrocardiogram Injection of antibiotic Transfusion of packed cells Injection or infusion of other therapeutic or prophylactic substance Other oxygen enrichment Other chest x-ray Routine chest x-ray, so described Other manually assisted delivery Low cervical cesarean section Diagnostic ultrasound of abdomen and retroperitoneum Cesarean section of other specified type Respiratory medication administered by nebulizer Other cesarean section of unspecified type Insertion of indwelling urinary catheter Injection or infusion of cancer chemotherapeutic substance Computerized axial tomography of head Diagnostic ultrasound of gravid uterus Other local excision or destruction of lesion or tissue of skin and subcutaneous tissue Application of other wound dressing Other transfusion of whole blood Hemodialysis Diagnostic interview and evaluation, not otherwise specified Other microscopic examination of specimen from bladder, urethra, prostate, seminal vesicle, perivesical tissue, and of urine and semen General physical examination Medical induction of labor Dilation and curettage following delivery or abortion Consultation, described as comprehensive Other irrigation of wound Excisional debridement of wound, infection, or burn Other appendectomy Diagnostic ultrasound of heart Classical cesarean section Cardiopulmonary resuscitation, not otherwise specified Parenteral infusion of concentrated nutritional substances Other dilation and curettage Consultation, described as limited Insertion of other (naso-)gastric tube Local excision of lesion of breast Episiotomy Unilateral repair of inguinal hernia, not otherwise specified Nonmechanical methods of resuscitation Continuous mechanical ventilation for less than 96 consecutive hours Other x-ray of abdomen Ureteral catheterization Insertion of intraocular lens prosthesis at time of cataract extraction, one-stage Excision of lesion of other soft tissue

157 No. Kode Prosedur Prosedur Admisi Consultation, not otherwise specified Parasitology of blood Other fetal monitoring Removal of other urinary drainage device Nonexcisional debridement of wound, infection or burn Electrographic monitoring Other phototherapy Other heat therapy Fetal EKG (scalp) Repair of other current obstetric laceration Other x-ray of lumbosacral spine Transurethral removal of obstruction from ureter and renal pelvis Excision of hemorrhoids Other transurethral prostatectomy Injection of other anti-infective Exploratory laparotomy Enteral infusion of concentrated nutritional substances Injection of insulin Diagnostic ultrasound of urinary system Venous catheterization for renal dialysis Other surgical extraction of tooth Tonsillectomy without adenoidectomy Interview and evaluation, described as comprehensive Other diagnostic ultrasound Thoracentesis Transfusion of platelets Replacement of wound packing or drain Continuous positive airway pressure [CPAP] Occupational therapy Bacterial smear of blood Exercise, not elsewhere classified Injection of steroid Insertion of intrauterine contraceptive device Dilation and curettage for termination of pregnancy Insertion of drug-eluting coronary artery stent(s) Other physical therapy Other lysis of peritoneal adhesions Computerized axial tomography of abdomen Insertion of intercostal catheter for drainage Ultraviolet light therapy Other unilateral salpingo-oophorectomy Gynecological examination Excision of pterygium with corneal graft Other bilateral destruction or occlusion of fallopian tubes Removal of other therapeutic device Transfusion of other serum Other x-ray of thoracic spine Aspiration curettage following delivery or abortion Continuous mechanical ventilation for 96 consecutive hours or more Replacement of indwelling urinary catheter Other consultation Manual removal of retained placenta Total

158 No. Kode Prosedur Tabel Prosedur Medis Terbanyak pada RJTL Tahun 2018 Prosedur Kunjungan Hemodialysis Other physical therapy Other microscopic examination of blood Diathermy Other heat therapy Diagnostic ultrasound of gravid uterus Application of other wound dressing Exercise, not elsewhere classified Electrocardiogram General physical examination Consultation, described as comprehensive Consultation, not otherwise specified Comprehensive eye examination Tonometry Eye examination, not otherwise specified Consultation, described as limited Other consultation Respiratory medication administered by nebulizer Assisting exercise Limited eye examination Other irrigation of wound Diagnostic interview and evaluation, not otherwise specified Other active musculoskeletal exercise Restoration of tooth by filling Other diagnostic ultrasound Irrigation of ear Diagnostic ultrasound of abdomen and retroperitoneum Routine chest x-ray, so described Other speech training and therapy Other chest x-ray Occupational therapy Root canal therapy with irrigation Ophthalmoscopy Diagnostic ultrasound of heart Root canal, not otherwise specified Resistive exercise Injection of therapeutic substance into joint or ligament Phacoemulsification and aspiration of cataract Extraction of other tooth Other passive musculoskeletal exercise Injection or infusion of other therapeutic or prophylactic substance Removal of other therapeutic device Replacement of wound packing or drain Supportive verbal psychotherapy Other oxygen enrichment Injection or infusion of electrolytes Teleradiotherapy using protons Combined physical therapy without mention of the components Stretching of muscle or tendon Neuroleptic therapy

159 No. Kode Prosedur Prosedur Kunjungan Rehabilitation, not elsewhere classified Fundus photography Other individual psychotherapy Diagnostic ultrasound of urinary system Nonexcisional debridement of wound, infection or burn Injection or infusion of cancer chemotherapeutic substance Other interview and evaluation Extended ophthalmologic work-up Manual and mechanical traction Other x-ray of lumbosacral spine Other microscopic examination of specimen from bladder, urethra, prostate, seminal vesicle, perivesical tissue, and of urine and semen Insertion of intraocular lens prosthesis at time of cataract extraction, one-stage Fitting and dispensing of spectacles Transfusion of packed cells Skeletal x-ray of thigh, knee, and lower leg Dental examination Visual field study Dental scaling, polishing, and debridement Interview and evaluation, described as comprehensive Other dental x-ray Computerized axial tomography of head Behavior therapy Other dental restoration Closure of skin and subcutaneous tissue of other sites Neurologic examination Manual testing of muscle function Other surgical extraction of tooth Insertion of indwelling urinary catheter Training in joint movements Injection of antibiotic Mobilization of spine Otoscopy Irrigation of nasal passages Mobilization of other joints Vital capacity determination Rhinoscopy Ultrasound study of eye Range of motion testing Excisional debridement of wound, infection, or burn Radioisotopic teleradiotherapy Other diagnostic physical therapy procedure Diagnostic ultrasound of other sites of thorax Other radiotherapeutic procedure Skeletal x-ray of ankle and foot Other psychiatric drug therapy Ambulation and gait training Full-mouth x-ray of teeth Educational therapy Other immobilization, pressure, and attention to wound Speech defect training Total

160 No. Kode Prosedur Tabel Prosedur Medis Terbanyak pada RITL Tahun 2018 Prosedur Admisi Other microscopic examination of blood Injection or infusion of electrolytes Electrocardiogram Injection of antibiotic Transfusion of packed cells Injection or infusion of other therapeutic or prophylactic substance Other oxygen enrichment Other chest x-ray Routine chest x-ray, so described Other manually assisted delivery Low cervical cesarean section Diagnostic ultrasound of abdomen and retroperitoneum Cesarean section of other specified type Respiratory medication administered by nebulizer Diagnostic ultrasound of gravid uterus Computerized axial tomography of head Insertion of indwelling urinary catheter Other local excision or destruction of lesion or tissue of skin and subcutaneous tissue Other cesarean section of unspecified type Application of other wound dressing Injection or infusion of cancer chemotherapeutic substance Other microscopic examination of specimen from bladder, urethra, prostate, seminal vesicle, perivesical tissue, and of urine and semen Hemodialysis Diagnostic interview and evaluation, not otherwise specified Other transfusion of whole blood Medical induction of labor General physical examination Dilation and curettage following delivery or abortion Consultation, described as comprehensive Other irrigation of wound Excisional debridement of wound, infection, or burn Diagnostic ultrasound of heart Other appendectomy Classical cesarean section Cardiopulmonary resuscitation, not otherwise specified Parenteral infusion of concentrated nutritional substances Consultation, described as limited Parasitology of blood Episiotomy Unilateral repair of inguinal hernia, not otherwise specified Other fetal monitoring Insertion of other (naso-)gastric tube Other x-ray of abdomen Continuous mechanical ventilation for less than 96 consecutive hours Dilation and curettage for termination of pregnancy Other phototherapy Local excision of lesion of breast Other dilation and curettage Nonmechanical methods of resuscitation Electrographic monitoring

161 No. Kode Prosedur Prosedur Admisi Ureteral catheterization Removal of other urinary drainage device Insertion of intraocular lens prosthesis at time of cataract extraction, one-stage Other heat therapy Repair of other current obstetric laceration Fetal EKG (scalp) Excision of lesion of other soft tissue Consultation, not otherwise specified Nonexcisional debridement of wound, infection or burn Transurethral removal of obstruction from ureter and renal pelvis Enteral infusion of concentrated nutritional substances Other x-ray of lumbosacral spine Venous catheterization for renal dialysis Diagnostic ultrasound of urinary system Other transurethral prostatectomy Thoracentesis Excision of hemorrhoids Injection of insulin Continuous positive airway pressure [CPAP] Other diagnostic ultrasound Other bilateral destruction or occlusion of fallopian tubes Other surgical extraction of tooth Tonsillectomy without adenoidectomy Transfusion of platelets Injection of other anti-infective Insertion of intrauterine contraceptive device Interview and evaluation, described as comprehensive Removal of other therapeutic device Exercise, not elsewhere classified Exploratory laparotomy Other physical therapy Occupational therapy Injection of steroid Ultraviolet light therapy Replacement of wound packing or drain Insertion of drug-eluting coronary artery stent(s) Transfusion of other serum Computerized axial tomography of abdomen Excision of pterygium with corneal graft Insertion of intercostal catheter for drainage Other lysis of peritoneal adhesions Gynecological examination Continuous mechanical ventilation for 96 consecutive hours or more Other unilateral salpingo-oophorectomy Skeletal x-ray of thigh, knee, and lower leg Vaginal douche Other x-ray of thoracic spine Arteriovenostomy for renal dialysis Other microscopic examination of specimen from lower gastrointestinal tract and of stool Manual removal of retained placenta Total

162 8.4. Distribusi Penyakit Menurut Kode Ina CBGs Distribusi penyakit terbanyak yang diklaim ke BPJS Kesehatan menurut kode Ina CBGstahun dapat dibaca pada Tabel s/d Bedah sesar menempati jumlah klaim terbanyak RITL selama tahun Penyakit tidak menular mendominasi 20 kelompok Ina CBGs terbanyak. No. Kode Ina CBG Tabel Kode Ina CBGs Terbanyak pada RJTL Tahun 2014 Nama Ina CBG Kunjungan Total Biaya Klaim Rata-Rata Biaya per Kunjungan 1 Q Penyakit kronis kecil lain-lain N Prosedur dialisis Q Penyakit akut kecil lain-lain M Prosedur therapi fisik dan prosedur kecil muskuloskletal 5 Z Perawatan luka Z Prosedur rehabilitasi Q Penyakit kronis besar lain-lain Z Prosedur ultrasound ginekologik Q Konsultasi atau pemeriksaan lain-lain U Prosedur pada gigi Z Prosedur ultrasound lain-lain H Prosedur lain-lain pada mata J Prosedur terapi saluran pernafasan Q Gagal jantung kongestif dan kondisi jantung lainlain Q Kontak pelayanan kesehatan lain-lain Q Gastrointestinal akut Q Gigi F Psikotherapi individu dewasa bukan akut Q Penyakit akut besar lain-lain C Prosedur radioterapi U Prosedur lain-lain pada telinga, hidung, mulut dan tenggorokan 22 Q Sistem persarafan pusat akut L Prosedur kecil pada kulit Q Bronkial akut H Prosedur diagnostik & imaging pada mata Q Saluran kemih akut Q Paru akut Q Fraktur Q Infeksi saluran kemih akut Q Pemeriksaan antepartum M Prosedur manipulative osteopathic N Prosedur kecil endoskopi pada saluran kemih I Prosedur ekokardiografi F Pelayanan kesehatan mental ekstensif L Prosedur besar pada kulit H Prosedur operasi katarak K Prosedur lain-lain pada gastrointestinal U Prosedur diagnostik lain-lain pada telinga, hidung, mulut dan tenggorokan 39 J Prosedur uji fungsi paru L Prosedur lain-lain pada kulit dan jaringan bawah kulit M Prosedur diagnostik dan terapeutik muskuloskeletal 42 H Prosedur kecil pada segmen posterior mata

163 No. Kode Ina CBG Nama Ina CBG Kunjungan Total Biaya Klaim Rata-Rata Biaya per Kunjungan 43 C Kemoterapi pada tumor payudara atau ovarium Z Ct scan lain-lain D Prosedur transfusi & terapi sumsum tulang Q Kecederaan besar pada jaringan lunak Q Hematologi akut Q Infark miokard akut dan aritmia Z Prosedur besar radiografi Q Kekacauan metabolik akut H Prosedur kecil pada segmen anterior mata Z Ct-scan kepala U Prosedur kecil lain-lain pada telinga, hidung, mulut dan tenggorokan 54 Q Kecederaan sistem persarafan pusat Q Medical check-up Q Infeksi virus hiv Q Pemeriksaan postpartum M Prosedur aplikasi casts dan splints U Prosedur tes fungsi pada telinga, hidung, mulut dan tenggorokan 60 G Prosedur injeksi pada saraf perifer F Prosedur tes diagnostik kesehatan jiwa Q Rongent (plain film) M Prosedur biopsi sendi dan traksi skeletal G Prosedur elekroensefalografi (eeg) Z Prosedur magnetic resonance imaging (mri) H Prosedur sedang pada mata H Prosedur kecil pada mata M Prosedur kecil pada jaringan lunak W Prosedur kecil ginekologi J Prosedur bronkoskopi U Prosedur kecil pada mulut dan lidah F Psikotherapi individu pada kanak-kanak masalah kesehatan mental 73 W Prosedur ginekologi lain-lain U Prosedur pada telinga tengah I Prosedur stress testing Q Infeksi akut N Prosedur pada ginjal dan ureter U Prosedur sedang lain-lain pada telinga, hidung, mulut dan tenggorokan 79 Z Pengobatan nuklir L Prosedur kecil lain-lain pada payudara I Prosedur pengawasan fungsi kardiovaskular H Prosedur kecil pada ektraokuler K Prosedur kecil lain-lain pada gastrointestinal Z Prosedur kecil pelayanan penunjang lain-lain H Prosedur photokoagulasi dan kriotherapi pada retina 86 Z Fototerapi Z Imaging kontras lain-lain Q Aborsi K Prosedur kecil pada anus & rektum F Psikoterapi individu dewasa akut C Kemoterapi pada tumor kolon M Prosedur lain-lain pada sendi & tulang P Neonatal, bbl group

164 No. Kode Ina CBG Nama Ina CBG Kunjungan Total Biaya Klaim Rata-Rata Biaya per Kunjungan 94 Q Aborsi mengancam Q Cardiac arrest, respiratory arrest & shock K Prosedur endoskopi kecil pada gastrointestinal atas 97 D Prosedur kecil pada nodul limpa dan tymus J Prosedur lain-lain pada sistem saluran pernafasan 99 E Prosedur diagnostik pada kelenjar endokrin C Kemoterapi pada tumor lain-lain Total No. Kode Ina CBG Tabel Kode Ina CBGs Terbanyak pada RITL Tahun 2014 Nama Ina CBG Admisi Total Biaya Klaim Rata-Rata Biaya Per Admisi 1 O-6-10-I Operasi pembedahan caesar ringan K-4-17-I Nyeri abdomen & gastroenteritis lain-lain (ringan) O-6-13-I Persalinan vaginal ringan A-4-14-I Penyakit infeksi bakteri dan parasit lain-lain ringan 5 K-4-18-I Diagnosis sistem pencernaan lain-lain (ringan) A-4-13-I Infeksi non bakteri ringan I-4-17-I Hipertensi ringan W-4-16-I Gangguan antepartum ringan W-1-11-I Prosedur dilatasi, kuret, intrauterin & servik ringan 10 C-4-13-I Kemoterapi ringan D-4-13-I Gangguan sel darah merah selain krisis anemia sel sickle ringan 12 M-1-50-I Prosedur jaringan lunak ringan K-4-11-I Gastritis & ulkus peptikum ringan K-4-18-II Diagnosis sistem pencernaan lain-lain (sedang) J-4-15-I Peradangan dan infeksi pernafasan ringan I-4-12-I Kegagalan jantung ringan J-4-16-I Simple pneumonia & whooping cough ringan H-1-30-I Prosedur lensa dan intra okuler ringan O-6-13-II Persalinan vaginal sedang O-6-12-I Persalinan vaginal dengan prosedur selain sterilisasi &/ dilatasi &kuret ringan 21 E-4-10-I Penyakit kencing manis & gangguan nutrisi/ metabolik ringan 22 O-6-10-II Operasi pembedahan caesar sedang U-4-13-I Peradangan epiglotis, telinga tengah, ispa dan laringotrakeitis ringan 24 P-8-17-I Neonatal, bbl group-5 tanpa prosedur mayor ringan 25 N-4-10-II Tumor ginjal & saluran urin & gagal ginjal sedang K-1-14-I Prosedur hernia inguinal dan femoral ringan A-4-14-II Penyakit infeksi bakteri dan parasit lain-lain sedang 28 I-4-12-II Kegagalan jantung sedang L-1-50-I Prosedur pada payudara ringan J-4-18-I Asthma & bronkiolitis ringan K-4-17-II Nyeri abdomen & gastroenteritis lain-lain (sedang) 32 J-4-17-I Penyakit paru obstruktif kronis ringan

165 No. Kode Ina CBG Nama Ina CBG Admisi Total Biaya Klaim Rata-Rata Biaya Per Admisi 33 L-1-40-I Prosedur pada kulit, jaringan bawah kulit dan payudara ringan 34 I-4-17-II Hipertensi sedang N-4-12-I Infeksi ginjal dan saluran urin ringan G-4-24-I Trauma kepala ringan G-4-14-I Kecederaan pembuluh darah otak dengan infark ringan 38 F-4-10-I Schizofrenia ringan E-4-10-II Penyakit kencing manis & gangguan nutrisi/ metabolik sedang 40 I-4-12-III Kegagalan jantung berat B-4-13-I Gangguan hati selain tumor, sirosis atau hepatitis alkoholik ringan 42 W-1-20-I Prosedur pada rahim & adneksa ringan K-1-13-I Prosedur appendik ringan N-4-13-I Batu urin ringan J-4-15-II Peradangan dan infeksi pernafasan sedang K-1-40-I Prosedur sistem pencernaan lain-lain (ringan) G-4-15-I Kecederaan pembuluh darah otak non spesifik & penyumbatan pre-cerebral tanpa infark ringan 48 U-4-11-I Dysequilibrium ringan J-4-16-II Simple pneumonia & whooping cough sedang K-4-11-II Gastritis & ulkus peptikum sedang J-4-21-I Gejala, tanda dan diagnosis sistem pernafasan lain-lain (ringan) 52 D-4-13-II Gangguan sel darah merah selain krisis anemia sel sickle sedang 53 M-1-80-I Prosedur anggota tubuh atas ringan G-4-22-I Serangan kejang ringan A-4-13-II Infeksi non bakteri sedang H-1-20-I Prosedur ektraokuler dan mata ringan P-8-08-I Neonatal, berat badan lahir group-5 dengan sindroma distres pernafasan ringan 58 N-4-10-I Tumor ginjal & saluran urin & gagal ginjal ringan G-4-14-II Kecederaan pembuluh darah otak dengan infark sedang 60 B-4-13-II Gangguan hati selain tumor, sirosis atau hepatitis alkoholik sedang Z-4-12-I Faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan lain-lain (ringan) 62 W-4-16-II Gangguan antepartum sedang A-4-14-III Penyakit infeksi bakteri dan parasit lain-lain berat 64 I-4-17-III Hipertensi berat M-4-17-I Masalah bagian punggung/pinggang belakang ringan 66 J-4-16-III Simple pneumonia & whooping cough berat A-4-12-I Demam ringan M-1-40-I Eksisi lokal dan pengangkatan alat fiksasi internal ringan I-4-15-I Ganguan pembuluh darah perifer lain-lain (ringan) 70 C-4-13-II Kemoterapi sedang A-4-13-III Infeksi non bakteri berat K-1-50-I Prosedur anal ringan W-4-12-I Gangguan menstruasi & sistem reproduksi wanita lain-lain (ringan)

166 No. Kode Ina CBG Nama Ina CBG Admisi Total Biaya Klaim Rata-Rata Biaya Per Admisi 74 M-4-12-I Fraktur/dislokasi selain femur dan pelvis ringan E-4-10-III Penyakit kencing manis & gangguan nutrisi/ metabolik berat 76 G-4-13-I Perdarahan intra kranial bukan traumatik ringan N-4-10-III Tumor ginjal & saluran urin & gagal ginjal berat L-4-13-I Trauma pada kulit, jaringan bawah kulit dan payudara ringan 79 U-1-15-I Prosedur tonsil & adenoid ringan P-8-16-I Neonatal, bbl group-5 dengan kongenital/infeksi perinatal ringan 81 I-4-16-I Atherosklerosis ringan K-4-17-III Nyeri abdomen & gastroenteritis lain-lain (berat) N-4-16-I Diagnosis ginjal dan saluran urin lain-lain (ringan) P-8-13-I Neonatal, bbl group-4 tanpa prosedur mayor ringan 85 G-4-25-I Gegar otak ringan L-4-14-I Gangguan pada kulit & payudara lain-lain (ringan) G-4-23-I Migren dan sakit kepala lain (ringan) W-1-30-I Prosedur pada vagina, servik & vulva ringan N-1-20-I Prosedur saluran urin atas ringan U-4-14-I Penyakit mulut dan gigi ringan U-4-13-II Peradangan epiglotis, telinga tengah, ispa dan laringotrakeitis sedang 92 W-4-14-I Abortus mengancam ringan I-4-20-I Angina pektoris dan nyeri dada ringan K-4-18-III Diagnosis sistem pencernaan lain-lain (berat) N-4-16-II Diagnosis ginjal dan saluran urin lain-lain (sedang) 96 L-4-12-I Peradangan kulit/cellulitis ringan J-4-15-III Peradangan dan infeksi pernafasan berat G-4-26-I Ganguan-penyakit sistem pernafasan lain-lain (ringan) 99 E-1-20-I Prosedur pada tiroid, paratiroid dan saluran tiroglosal ringan 100 I-4-10-I Infark myokard akut ringan Total No. Kode Ina CBG Tabel Kode Ina CBGs Terbanyak pada RJTL Tahun 2015 Nama Ina CBG Kunjungan Total Biaya Klaim Rata-Rata Biaya Per Kunjungan 1 Q Penyakit kronis kecil lain-lain N Prosedur dialisis M Prosedur therapi fisik dan prosedur kecil muskuloskletal 4 Q Penyakit akut kecil lain-lain Z Perawatan luka Z Prosedur rehabilitasi Z Prosedur ultrasound ginekologik Q Konsultasi atau pemeriksaan lain-lain U Prosedur pada gigi Z Prosedur ultrasound lain-lain H Prosedur lain-lain pada mata Q Penyakit kronis besar lain-lain J Prosedur terapi saluran pernafasan C Prosedur radioterapi

167 No. Kode Ina CBG Nama Ina CBG Kunjungan Total Biaya Klaim Rata-Rata Biaya Per Kunjungan 15 Q Gastrointestinal akut Q Kontak pelayanan kesehatan lain-lain Q Gigi U Prosedur lain-lain pada telinga, hidung, mulut dan tenggorokan 19 Q Penyakit akut besar lain-lain H Prosedur diagnostik & imaging pada mata L Prosedur kecil pada kulit F Psikotherapi individu dewasa bukan akut H Prosedur operasi katarak Q Gagal jantung kongestif dan kondisi jantung lainlain Q Bronkial akut Q Saluran kemih akut I Prosedur ekokardiografi Q Sistem persarafan pusat akut Q Paru akut Q Pemeriksaan antepartum Q Infeksi saluran kemih akut N Prosedur kecil endoskopi pada saluran kemih Q Fraktur M Prosedur diagnostik dan terapeutik muskuloskeletal 35 M Prosedur manipulative osteopathic C Kemoterapi pada tumor payudara atau ovarium K Prosedur lain-lain pada gastrointestinal U Prosedur diagnostik lain-lain pada telinga, hidung, mulut dan tenggorokan 39 D Prosedur transfusi & terapi sumsum tulang Q Medical check-up Z Ct scan lain-lain L Prosedur besar pada kulit Z Ct-scan kepala J Prosedur uji fungsi paru L Prosedur lain-lain pada kulit dan jaringan bawah kulit 46 H Prosedur kecil pada segmen posterior mata Z Prosedur magnetic resonance imaging (mri) Z Prosedur besar radiografi Q Kecederaan besar pada jaringan lunak F Pelayanan kesehatan mental ekstensif H Prosedur kecil pada segmen anterior mata U Prosedur kecil lain-lain pada telinga, hidung, mulut dan tenggorokan 53 U Prosedur tes fungsi pada telinga, hidung, mulut dan tenggorokan 54 Q Hematologi akut Q Pemeriksaan postpartum M Prosedur aplikasi casts dan splints G Prosedur elekroensefalografi (eeg) Q Kecederaan sistem persarafan pusat H Prosedur sedang pada mata F Prosedur tes diagnostik kesehatan jiwa Q Rongent (plain film) Q Infark miokard akut dan aritmia I Prosedur stress testing H Prosedur kecil pada mata

168 No. Kode Ina CBG Nama Ina CBG Kunjungan Total Biaya Klaim Rata-Rata Biaya Per Kunjungan 65 F Psikotherapi individu pada kanak-kanak masalah kesehatan mental 66 Q Kekacauan metabolik akut Z Pengobatan nuklir M Prosedur kecil pada jaringan lunak J Prosedur bronkoskopi W Prosedur kecil ginekologi Q Infeksi virus hiv L Prosedur kecil lain-lain pada payudara W Prosedur ginekologi lain-lain U Prosedur sedang lain-lain pada telinga, hidung, mulut dan tenggorokan 75 N Prosedur pada ginjal dan ureter M Prosedur biopsi sendi dan traksi skeletal K Prosedur kecil lain-lain pada gastrointestinal H Prosedur photokoagulasi dan kriotherapi pada retina 79 U Prosedur kecil pada mulut dan lidah U Prosedur pada telinga tengah H Prosedur kecil pada ektraokuler C Kemoterapi pada tumor kolon G Prosedur injeksi pada saraf perifer P Neonatal, bbl group C Kemoterapi pada tumor limfoma, myeloma atau testis 86 K Prosedur kecil pada anus & rektum C Kemoterapi pada leukemia akut C Kemoterapi pada tumor kepala atau leher H Prosedur laser sedang pada mata C Kemoterapi pada tumor lain-lain Z Fototerapi N Extracorporeal shockwave lithotripsy (eswl) pada saluran kemih 93 I Prosedur pengawasan fungsi kardiovaskular K Prosedur endoskopi kecil pada gastrointestinal atas 95 D Prosedur kecil pada nodul limpa dan tymus Q Infeksi akut E Prosedur diagnostik pada kelenjar endokrin Q Aborsi mengancam M Prosedur lain-lain pada sendi & tulang F Terapi kelompok Total No. Kode Ina CBG Tabel Kode Ina CBGs Terbanyak pada RITL Tahun 2015 Nama Ina CBG Admisi Total Biaya Klaim Rata-Rata Biaya Per Admisi 1 O-6-10-I Operasi pembedahan caesar ringan K-4-17-I Nyeri abdomen & gastroenteritis lain-lain (ringan) O-6-13-I Persalinan vaginal ringan A-4-14-I Penyakit infeksi bakteri dan parasit lain-lain ringan A-4-13-I Infeksi non bakteri ringan K-4-18-I Diagnosis sistem pencernaan lain-lain (ringan) C-4-13-I Kemoterapi ringan W-1-11-I Prosedur dilatasi, kuret, intrauterin & servik ringan

169 No. Kode Ina CBG Nama Ina CBG Admisi Total Biaya Klaim Rata-Rata Biaya Per Admisi 9 D-4-13-I Gangguan sel darah merah selain krisis anemia sel sickle ringan 10 I-4-17-I Hipertensi ringan W-4-16-I Gangguan antepartum ringan P-8-17-I Neonatal, bbl group-5 tanpa prosedur mayor ringan 13 I-4-12-I Kegagalan jantung ringan K-4-11-I Gastritis & ulkus peptikum ringan J-4-16-I Simple pneumonia & whooping cough ringan M-1-50-I Prosedur jaringan lunak ringan L-1-40-I Prosedur pada kulit, jaringan bawah kulit dan payudara ringan 18 U-4-13-I Peradangan epiglotis, telinga tengah, ispa dan laringotrakeitis ringan 19 E-4-10-I Penyakit kencing manis & gangguan nutrisi/ metabolik ringan 20 J-4-15-I Peradangan dan infeksi pernafasan ringan K-4-18-II Diagnosis sistem pencernaan lain-lain (sedang) K-1-14-I Prosedur hernia inguinal dan femoral ringan O-6-13-II Persalinan vaginal sedang H-1-30-I Prosedur lensa dan intra okuler ringan L-1-50-I Prosedur pada payudara ringan J-4-18-I Asthma & bronkiolitis ringan N-4-12-I Infeksi ginjal dan saluran urin ringan J-4-17-I Penyakit paru obstruktif kronis ringan I-4-12-II Kegagalan jantung sedang A-4-14-II Penyakit infeksi bakteri dan parasit lain-lain sedang 31 G-4-14-I Kecederaan pembuluh darah otak dengan infark ringan 32 N-4-10-II Tumor ginjal & saluran urin & gagal ginjal sedang O-6-10-II Operasi pembedahan caesar sedang U-4-11-I Dysequilibrium ringan Z-4-12-I Faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan lain-lain (ringan) 36 K-1-13-I Prosedur appendik ringan W-1-20-I Prosedur pada rahim & adneksa ringan J-4-21-I Gejala, tanda dan diagnosis sistem pernafasan lain-lain (ringan) 39 N-4-13-I Batu urin ringan O-6-12-I Persalinan vaginal dengan prosedur selain sterilisasi &/ dilatasi &kuret ringan 41 B-4-13-I Gangguan hati selain tumor, sirosis atau hepatitis alkoholik ringan 42 N-4-10-I Tumor ginjal & saluran urin & gagal ginjal ringan K-4-17-II Nyeri abdomen & gastroenteritis lain-lain (sedang) G-4-15-I Kecederaan pembuluh darah otak non spesifik & penyumbatan pre-cerebral tanpa infark ringan 45 F-4-10-I Schizofrenia ringan E-4-10-II Penyakit kencing manis & gangguan nutrisi/ metabolik sedang 47 G-4-22-I Serangan kejang ringan J-4-16-II Simple pneumonia & whooping cough sedang M-1-80-I Prosedur anggota tubuh atas ringan A-4-12-I Demam ringan I-4-12-III Kegagalan jantung berat K-1-40-I Prosedur sistem pencernaan lain-lain (ringan)

170 No. Kode Ina CBG Nama Ina CBG Admisi Total Biaya Klaim Rata-Rata Biaya Per Admisi 53 M-1-40-I Eksisi lokal dan pengangkatan alat fiksasi internal ringan 54 I-4-17-II Hipertensi sedang I-4-15-I Ganguan pembuluh darah perifer lain-lain (ringan) A-4-13-II Infeksi non bakteri sedang C-4-13-II Kemoterapi sedang M-4-17-I Masalah bagian punggung/pinggang belakang ringan 59 K-4-11-II Gastritis & ulkus peptikum sedang G-4-14-II Kecederaan pembuluh darah otak dengan infark sedang 61 J-4-15-II Peradangan dan infeksi pernafasan sedang W-4-16-II Gangguan antepartum sedang G-4-24-I Trauma kepala ringan K-1-50-I Prosedur anal ringan D-4-13-II Gangguan sel darah merah selain krisis anemia sel sickle sedang 66 B-4-13-II Gangguan hati selain tumor, sirosis atau hepatitis alkoholik sedang 67 H-1-20-I Prosedur ektraokuler dan mata ringan U-1-15-I Prosedur tonsil & adenoid ringan A-4-13-III Infeksi non bakteri berat N-1-20-I Prosedur saluran urin atas ringan A-4-14-III Penyakit infeksi bakteri dan parasit lain-lain berat I-4-16-I Atherosklerosis ringan W-4-14-I Abortus mengancam ringan N-4-16-I Diagnosis ginjal dan saluran urin lain-lain (ringan) G-4-13-I Perdarahan intra kranial bukan traumatik ringan I-4-20-I Angina pektoris dan nyeri dada ringan D-4-11-I Gangguan pembekuan darah ringan N-1-40-I Prosedur pada uretra dan transuretra ringan P-8-08-I Neonatal, berat badan lahir group-5 dengan sindroma distres pernafasan ringan 80 J-4-16-III Simple pneumonia & whooping cough berat U-4-14-I Penyakit mulut dan gigi ringan W-4-12-I Gangguan menstruasi & sistem reproduksi wanita lain-lain (ringan) 83 G-4-23-I Migren dan sakit kepala lain (ringan) L-4-12-I Peradangan kulit/cellulitis ringan E-1-20-I Prosedur pada tiroid, paratiroid dan saluran tiroglosal ringan 86 M-4-12-I Fraktur/dislokasi selain femur dan pelvis ringan Z-4-12-II Faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan lain-lain (sedang) 88 I-4-10-I Infark myokard akut ringan B-4-14-I Gangguan saluran empedu lain-lain ringan G-4-26-I Ganguan-penyakit sistem pernafasan lain-lain (ringan) 91 L-4-13-I Trauma pada kulit, jaringan bawah kulit dan payudara ringan 92 C-4-13-III Kemoterapi berat N-4-10-III Tumor ginjal & saluran urin & gagal ginjal berat L-4-14-I Gangguan pada kulit & payudara lain-lain (ringan) P-8-13-I Neonatal, bbl group-4 tanpa prosedur mayor ringan 96 U-4-13-II Peradangan epiglotis, telinga tengah, ispa dan laringotrakeitis sedang

171 No. Kode Ina CBG Nama Ina CBG Admisi Total Biaya Klaim Rata-Rata Biaya Per Admisi 97 W-1-30-I Prosedur pada vagina, servik & vulva ringan E-4-10-III Penyakit kencing manis & gangguan nutrisi/ metabolik berat 99 U-1-20-I Prosedur tenggorokan, mulut, hidung dan telinga lain-lain (ringan) 100 N-4-16-II Diagnosis ginjal dan saluran urin lain-lain (sedang) Total No. Kode Ina CBG Tabel Kode Ina CBGs Terbanyak pada RJTL Tahun 2016 Nama Ina CBG Kunjungan Total Biaya Klaim Rata-Rata Biaya Per Kunjungan 1 Q Penyakit kronis kecil lain-lain M Prosedur therapi fisik dan prosedur kecil muskuloskletal 3 N Prosedur dialisis Q Penyakit akut kecil lain-lain Z Perawatan luka Z Prosedur rehabilitasi Q Konsultasi atau pemeriksaan lain-lain Z Prosedur ultrasound ginekologik U Prosedur pada gigi H Prosedur lain-lain pada mata Z Prosedur ultrasound lain-lain J Prosedur terapi saluran pernafasan Q Gastrointestinal akut Q Penyakit kronis besar lain-lain C Prosedur radioterapi U Prosedur lain-lain pada telinga, hidung, mulut dan tenggorokan 17 Q Kontak pelayanan kesehatan lain-lain Q Gigi Q Penyakit akut besar lain-lain H Prosedur operasi katarak L Prosedur kecil pada kulit I Prosedur ekokardiografi H Prosedur diagnostik & imaging pada mata F Psikotherapi individu dewasa bukan akut Q Saluran kemih akut Q Bronkial akut N Prosedur kecil endoskopi pada saluran kemih M Prosedur diagnostik dan terapeutik muskuloskeletal 29 Q Pemeriksaan antepartum Q Gagal jantung kongestif dan kondisi jantung lainlain Q Sistem persarafan pusat akut Q Paru akut Q Infeksi saluran kemih akut C Kemoterapi pada tumor payudara atau ovarium Q Medical check-up D Prosedur transfusi & terapi sumsum tulang Q Fraktur Z Ct scan lain-lain Z Ct-scan kepala

172 No. Kode Ina CBG Nama Ina CBG Kunjungan Total Biaya Klaim Rata-Rata Biaya Per Kunjungan 40 U Prosedur diagnostik lain-lain pada telinga, hidung, mulut dan tenggorokan 41 K Prosedur lain-lain pada gastrointestinal Z Prosedur magnetic resonance imaging (mri) J Prosedur uji fungsi paru Q Penyakit kronis kecil lainlain L Prosedur besar pada kulit L Prosedur lain-lain pada kulit dan jaringan bawah kulit 47 M Prosedur manipulative osteopathic Z Prosedur besar radiografi K Other digestive system disorders Q Pemeriksaan postpartum U Prosedur kecil lain-lain pada telinga, hidung, mulut dan tenggorokan 52 U Prosedur tes fungsi pada telinga, hidung, mulut dan tenggorokan 53 H Prosedur kecil pada segmen posterior mata Q Kecederaan besar pada jaringan lunak I Prosedur stress testing Q Rongent (plain film) Q Hematologi akut G Prosedur elekroensefalografi (eeg) F Prosedur tes diagnostik kesehatan jiwa H Prosedur kecil pada segmen anterior mata M Prosedur aplikasi casts dan splints F Pelayanan kesehatan mental ekstensif Z Pengobatan nuklir P Neonatal, bbl group F Psikotherapi individu pada kanak-kanak masalah kesehatan mental 66 Z Fototerapi H Prosedur kecil pada mata H Prosedur sedang pada mata Q Kecederaan sistem persarafan pusat J Prosedur bronkoskopi Q Infark miokard akut dan aritmia Q Kekacauan metabolik akut W Prosedur kecil ginekologi H Prosedur photokoagulasi dan kriotherapi pada retina 75 U Prosedur sedang lain-lain pada telinga, hidung, mulut dan tenggorokan 76 H Prosedur laser sedang pada mata L Prosedur kecil lain-lain pada payudara K Prosedur kecil lain-lain pada gastrointestinal U Prosedur pada telinga tengah M Prosedur kecil pada jaringan lunak H Prosedur kecil pada ektraokuler G Other cranial peripheral nerve diseases Q Infeksi virus hiv N Extracorporeal shockwave lithotripsy (eswl) pada saluran kemih 85 N Prosedur pada ginjal dan ureter C Kemoterapi pada leukemia akut C Kemoterapi pada tumor limfoma, myeloma atau testis

173 No. Kode Ina CBG Nama Ina CBG Kunjungan Total Biaya Klaim Rata-Rata Biaya Per Kunjungan 88 W Prosedur ginekologi lain-lain C Kemoterapi pada tumor kolon K Prosedur kecil pada anus & rektum U Prosedur kecil pada mulut dan lidah C Kemoterapi pada tumor lain-lain C Kemoterapi pada tumor kepala atau leher G Prosedur injeksi pada saraf perifer Z Prosedur ultrasound pembuluh darah K Prosedur endoskopi kecil pada gastrointestinal atas 97 N Prosedur diagnostik lain pada studi saluran kemih 98 I Prosedur pengawasan fungsi kardiovaskular D Prosedur kecil pada nodul limpa dan tymus E Prosedur diagnostik pada kelenjar endokrin Total No. Kode Ina CBG Tabel Kode Ina CBGs Terbanyak pada RITL Tahun 2016 Nama Ina CBG Admisi Total Biaya Klaim Rata-Rata Biaya Per Admisi 1 O-6-10-I Operasi pembedahan caesar ringan A-4-13-I Infeksi non bakteri ringan K-4-17-I Nyeri abdomen & gastroenteritis lain-lain (ringan) A-4-14-I Penyakit infeksi bakteri dan parasit lain-lain ringan O-6-13-I Persalinan vaginal ringan K-4-18-I Diagnosis sistem pencernaan lain-lain (ringan) P-8-17-I Neonatal, bbl group-5 tanpa prosedur mayor ringan W-1-11-I Prosedur dilatasi, kuret, intrauterin & servik ringan L-1-40-I Prosedur pada kulit, jaringan bawah kulit dan payudara ringan 10 D-4-13-I Gangguan sel darah merah selain krisis anemia sel sickle ringan 11 C-4-13-I Kemoterapi ringan W-4-16-I Gangguan antepartum ringan J-4-16-I Simple pneumonia & whooping cough ringan I-4-17-I Hipertensi ringan I-4-12-I Kegagalan jantung ringan K-4-11-I Gastritis & ulkus peptikum ringan U-4-13-I Peradangan epiglotis, telinga tengah, ispa dan laringotrakeitis ringan 18 J-4-15-I Peradangan dan infeksi pernafasan ringan E-4-10-I Penyakit kencing manis & gangguan nutrisi/ metabolik ringan 20 L-1-50-I Prosedur pada payudara ringan M-1-50-I Prosedur jaringan lunak ringan K-1-14-I Prosedur hernia inguinal dan femoral ringan H-1-30-I Prosedur lensa dan intra okuler ringan N-4-12-I Infeksi ginjal dan saluran urin ringan A-4-14-II Penyakit infeksi bakteri dan parasit lain-lain sedang Z-4-12-I Faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan lain-lain (ringan) 27 O-6-13-II Persalinan vaginal sedang J-4-17-I Penyakit paru obstruktif kronis ringan J-4-18-I Asthma & bronkiolitis ringan K-4-18-II Diagnosis sistem pencernaan lain-lain (sedang) I-4-12-II Kegagalan jantung sedang

174 No. Kode Ina CBG Nama Ina CBG Admisi Total Biaya Klaim Rata-Rata Biaya Per Admisi 32 U-4-11-I Dysequilibrium ringan A-4-12-I Demam ringan K-1-13-I Prosedur appendik ringan N-4-10-II Tumor ginjal & saluran urin & gagal ginjal sedang J-4-21-I Gejala, tanda dan diagnosis sistem pernafasan lainlain (ringan) 37 G-4-14-I Kecederaan pembuluh darah otak dengan infark ringan 38 O-6-10-II Operasi pembedahan caesar sedang W-1-20-I Prosedur pada rahim & adneksa ringan B-4-13-I Gangguan hati selain tumor, sirosis atau hepatitis alkoholik ringan 41 N-4-13-I Batu urin ringan G-4-22-I Serangan kejang ringan A-4-13-II Infeksi non bakteri sedang K-4-17-II Nyeri abdomen & gastroenteritis lain-lain (sedang) G-4-15-I Kecederaan pembuluh darah otak non spesifik & penyumbatan pre-cerebral tanpa infark ringan 46 A-4-13-III Infeksi non bakteri berat N-4-10-I Tumor ginjal & saluran urin & gagal ginjal ringan M-1-80-I Prosedur anggota tubuh atas ringan G-4-14-II Kecederaan pembuluh darah otak dengan infark sedang 50 F-4-10-I Schizofrenia ringan I-4-15-I Ganguan pembuluh darah perifer lain-lain (ringan) M-4-17-I Masalah bagian punggung/pinggang belakang ringan J-4-16-II Simple pneumonia & whooping cough sedang E-4-10-II Penyakit kencing manis & gangguan nutrisi/ metabolik sedang 55 M-1-40-I Eksisi lokal dan pengangkatan alat fiksasi internal ringan 56 I-4-12-III Kegagalan jantung berat H-1-20-I Prosedur ektraokuler dan mata ringan K-1-50-I Prosedur anal ringan K-4-11-II Gastritis & ulkus peptikum sedang A-4-14-III Penyakit infeksi bakteri dan parasit lain-lain berat C-4-13-II Kemoterapi sedang P-8-08-I Neonatal, berat badan lahir group-5 dengan sindroma distres pernafasan ringan 63 J-4-15-II Peradangan dan infeksi pernafasan sedang W-4-16-II Gangguan antepartum sedang I-4-20-I Angina pektoris dan nyeri dada ringan K-1-40-I Prosedur sistem pencernaan lain-lain (ringan) N-1-40-I Prosedur pada uretra dan transuretra ringan P-8-13-I Neonatal, bbl group-4 tanpa prosedur mayor ringan B-4-13-II Gangguan hati selain tumor, sirosis atau hepatitis alkoholik sedang 70 I-4-17-II Hipertensi sedang U-1-15-I Prosedur tonsil & adenoid ringan W-4-14-I Abortus mengancam ringan D-4-13-II Gangguan sel darah merah selain krisis anemia sel sickle sedang 74 L-4-12-I Peradangan kulit/cellulitis ringan I-4-16-I Atherosklerosis ringan G-4-23-I Migren dan sakit kepala lain (ringan) N-4-16-I Diagnosis ginjal dan saluran urin lain-lain (ringan) U-4-14-I Penyakit mulut dan gigi ringan

175 No. Kode Ina CBG Nama Ina CBG Admisi Total Biaya Klaim Rata-Rata Biaya Per Admisi 79 N-1-20-I Prosedur saluran urin atas ringan G-4-24-I Trauma kepala ringan Z-4-12-II Faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan lain-lain (sedang) 82 O-6-12-I Persalinan vaginal dengan prosedur selain sterilisasi &/ dilatasi &kuret ringan 83 I-4-10-I Infark myokard akut ringan J-4-16-III Simple pneumonia & whooping cough berat B-4-14-I Gangguan saluran empedu lain-lain ringan D-4-11-I Gangguan pembekuan darah ringan G-4-13-I Perdarahan intra kranial bukan traumatik ringan W-4-12-I Gangguan menstruasi & sistem reproduksi wanita lain-lain (ringan) G-4-26-I Ganguan-penyakit sistem pernafasan lain-lain (ringan) 90 P-8-16-I Neonatal, bbl group-5 dengan kongenital/infeksi perinatal ringan 91 C-4-13-III Kemoterapi berat E-1-20-I Prosedur pada tiroid, paratiroid dan saluran tiroglosal ringan 93 M-4-12-I Fraktur/dislokasi selain femur dan pelvis ringan L-4-13-I Trauma pada kulit, jaringan bawah kulit dan payudara ringan 95 L-4-14-I Gangguan pada kulit & payudara lain-lain (ringan) W-1-30-I Prosedur pada vagina, servik & vulva ringan N-4-10-III Tumor ginjal & saluran urin & gagal ginjal berat U-1-20-I Prosedur tenggorokan, mulut, hidung dan telinga lain-lain (ringan) 99 G-4-17-I Ganguan persarafan kranial dan perifer ringan G-4-15-II Kecederaan pembuluh darah otak non spesifik & penyumbatan pre-cerebral tanpa infark sedang Total No. Kode Ina CBG Tabel Kode Ina CBGs Terbanyak pada RJTL Tahun 2017 Nama Ina CBG Kunjungan Total Biaya Klaim Rata-Rata Biaya Per Kunjungan 1 Q Penyakit kronis kecil lain-lain Q Penyakit kronis kecil lainlain M Prosedur therapi fisik dan prosedur kecil muskuloskletal 4 N Prosedur dialisis Z Perawatan luka Q Penyakit akut kecil lain-lain Z Prosedur rehabilitasi Z Prosedur ultrasound ginekologik Q Konsultasi atau pemeriksaan lain-lain U Prosedur pada gigi H Prosedur lain-lain pada mata Z Prosedur ultrasound lain-lain J Prosedur terapi saluran pernafasan Q Gastrointestinal akut Q Penyakit akut kecil lainlain K Other digestive system disorders U Prosedur lain-lain pada telinga, hidung, mulut dan tenggorokan 18 C Prosedur radioterapi

176 No. Kode Ina CBG Nama Ina CBG Kunjungan Total Biaya Klaim Rata-Rata Biaya Per Kunjungan 19 Q Konsultasi atau pemeriksaan lainlain H Prosedur operasi katarak Q Penyakit kronis besar lain-lain Q Gigi I Prosedur ekokardiografi H Prosedur lainlain pada mata L Prosedur kecil pada kulit M Prosedur diagnostik dan terapeutik muskuloskeletal 27 Z Prosedur ultrasound lainlain Q Kontak pelayanan kesehatan lain-lain Q Penyakit akut besar lain-lain H Prosedur diagnostik & imaging pada mata N Prosedur kecil endoskopi pada saluran kemih Q Pemeriksaan antepartum F Psikotherapi individu dewasa bukan akut Q Bronkial akut Q Saluran kemih akut C Kemoterapi pada tumor payudara atau ovarium G Other cranial peripheral nerve diseases U Prosedur lainlain pada telinga hidung mulut dan tenggorokan 39 Q Paru akut Q Infeksi saluran kemih akut Q Sistem persarafan pusat akut Q Fraktur Q Medical check-up Q Pemeriksaan postpartum Z Ct-scan kepala Q Gagal jantung kongestif dan kondisi jantung lainlain Z Ct scan lain-lain J Prosedur uji fungsi paru D Prosedur transfusi & terapi sumsum tulang L Prosedur besar pada kulit Q Penyakit kronis besar lainlain F Pelayanan kesehatan mental ekstensif U Prosedur diagnostik lain-lain pada telinga, hidung, mulut dan tenggorokan 54 K Prosedur lain-lain pada gastrointestinal Z Prosedur magnetic resonance imaging (mri) Z Prosedur besar radiografi Q Kontak pelayanan kesehatan lainlain L Prosedur lain-lain pada kulit dan jaringan bawah kulit 59 U Prosedur tes fungsi pada telinga, hidung, mulut dan tenggorokan 60 I Prosedur stress testing Q Penyakit akut besar lainlain H Prosedur diagnostik imaging pada mata U Prosedur kecil lain-lain pada telinga, hidung, mulut dan tenggorokan 64 Z Fototerapi Q Kecederaan besar pada jaringan lunak P Neonatal, bbl group C Kemoterapi pada tumor payudara atau ovarium G Prosedur elekroensefalografi (eeg)

177 No. Kode Ina CBG Nama Ina CBG Kunjungan Total Biaya Klaim Rata-Rata Biaya Per Kunjungan 69 Q Hematologi akut M Prosedur aplikasi casts dan splints Q Rongent (plain film) H Prosedur kecil pada ektraokuler H Prosedur kecil pada mata Q Medical checkup J Prosedur bronkoskopi C Kemoterapi pada tumor lain-lain Z Ctscan kepala Z Prosedur ultrasound pembuluh darah Q Gagal jantung kongestif dan kondisi jantung lainlain 80 Z Ct scan lainlain Z Pengobatan nuklir N Extracorporeal shockwave lithotripsy (eswl) pada saluran kemih 83 H Prosedur kecil pada segmen anterior mata F Prosedur tes diagnostik kesehatan jiwa H Prosedur laser sedang pada mata W Prosedur kecil ginekologi Q Kecederaan sistem persarafan pusat C Kemoterapi pada leukemia akut Q Infark miokard akut dan aritmia H Prosedur photokoagulasi dan kriotherapi pada retina 91 G Prosedur injeksi pada saraf perifer U Prosedur diagnostik lainlain pada telinga hidung mulut dan tenggorokan 93 D Prosedur transfusi terapi sumsum tulang Z Prosedur magnetic resonance imaging mri F Psikotherapi individu pada kanak-kanak masalah kesehatan mental 96 Q Kekacauan metabolik akut H Prosedur sedang pada mata K Prosedur lainlain pada gastrointestinal M Prosedur manipulative osteopathic N Prosedur pada ginjal dan ureter Total No. Kode Ina CBG Tabel Kode Ina CBGs Terbanyak pada RITL Tahun 2017 Nama Ina CBG Admisi Total Biaya Klaim Rata-Rata Biaya Per Admisi 1 O-6-10-I Operasi pembedahan caesar ringan K-4-17-I Nyeri abdomen & gastroenteritis lain-lain (ringan) A-4-14-I Penyakit infeksi bakteri dan parasit lain-lain ringan O-6-13-I Persalinan vaginal ringan P-8-17-I Neonatal, bbl group-5 tanpa prosedur mayor ringan A-4-13-I Infeksi non bakteri ringan K-4-18-I Diagnosis sistem pencernaan lain-lain (ringan) O-6-13-II Persalinan vaginal sedang L-1-40-I Prosedur pada kulit, jaringan bawah kulit dan payudara ringan 10 J-4-16-I Simple pneumonia & whooping cough ringan W-4-16-I Gangguan antepartum ringan

178 No. Kode Ina CBG Nama Ina CBG Admisi Total Biaya Klaim Rata-Rata Biaya Per Admisi 12 C-4-13-I Kemoterapi ringan W-1-11-I Prosedur dilatasi, kuret, intrauterin & servik ringan I-4-12-I Kegagalan jantung ringan U-4-13-I Peradangan epiglotis, telinga tengah, ispa dan laringotrakeitis ringan 16 K-4-11-I Gastritis & ulkus peptikum ringan J-4-15-I Peradangan dan infeksi pernafasan ringan I-4-17-I Hipertensi ringan O-6-10-II Operasi pembedahan caesar sedang D-4-13-I Gangguan sel darah merah selain krisis anemia sel sickle ringan E-4-10-I Penyakit kencing manis & gangguan nutrisi/ metabolik ringan 22 L-1-50-I Prosedur pada payudara ringan N-4-12-I Infeksi ginjal dan saluran urin ringan K-1-14-I Prosedur hernia inguinal dan femoral ringan H-1-30-I Prosedur lensa dan intra okuler ringan U-4-11-I Dysequilibrium ringan M-1-50-I Prosedur jaringan lunak ringan A-4-12-I Demam ringan N-4-10-II Tumor ginjal & saluran urin & gagal ginjal sedang I-4-12-II Kegagalan jantung sedang J-4-17-I Penyakit paru obstruktif kronis ringan A-4-14-I Penyakit infeksi bakteri dan parasit lainlain ringan K-4-17-I Nyeri abdomen gastroenteritis lainlain ringan J-4-21-I Gejala, tanda dan diagnosis sistem pernafasan lainlain (ringan) 35 K-1-13-I Prosedur appendik ringan Z-4-12-I Faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan lain-lain (ringan) 37 J-4-18-I Asthma & bronkiolitis ringan G-4-22-I Serangan kejang ringan N-4-13-I Batu urin ringan P-8-17-I Neonatal bbl group5 tanpa prosedur mayor ringan A-4-14-II Penyakit infeksi bakteri dan parasit lain-lain sedang G-4-14-I Kecederaan pembuluh darah otak dengan infark ringan 43 K-4-18-II Diagnosis sistem pencernaan lain-lain (sedang) W-1-20-I Prosedur pada rahim & adneksa ringan B-4-13-I Gangguan hati selain tumor, sirosis atau hepatitis alkoholik ringan 46 M-1-80-I Prosedur anggota tubuh atas ringan K-4-18-I Diagnosis sistem pencernaan lainlain ringan G-4-14-II Kecederaan pembuluh darah otak dengan infark sedang M-4-17-I Masalah bagian punggung/pinggang belakang ringan 50 F-4-10-I Schizofrenia ringan M-1-40-I Eksisi lokal dan pengangkatan alat fiksasi internal ringan E-4-10-II Penyakit kencing manis & gangguan nutrisi/ metabolik sedang 53 I-4-15-I Ganguan pembuluh darah perifer lain-lain (ringan) H-1-20-I Prosedur ektraokuler dan mata ringan G-4-15-I Kecederaan pembuluh darah otak non spesifik & penyumbatan pre-cerebral tanpa infark ringan 56 N-4-10-I Tumor ginjal & saluran urin & gagal ginjal ringan

179 No. Kode Ina CBG Nama Ina CBG Admisi Total Biaya Klaim Rata-Rata Biaya Per Admisi 57 J-4-15-II Peradangan dan infeksi pernafasan sedang J-4-16-II Simple pneumonia & whooping cough sedang P-8-13-I Neonatal, bbl group-4 tanpa prosedur mayor ringan I-4-12-III Kegagalan jantung berat P-8-08-I Neonatal, berat badan lahir group-5 dengan sindroma distres pernafasan ringan 62 K-1-50-I Prosedur anal ringan K-4-17-II Nyeri abdomen & gastroenteritis lain-lain (sedang) K-4-11-II Gastritis & ulkus peptikum sedang N-1-40-I Prosedur pada uretra dan transuretra ringan U-4-13-I Peradangan epiglotis telinga tengah ispa dan laringotrakeitis ringan 67 C-4-13-II Kemoterapi sedang J-4-16-I Simple pneumonia whooping cough ringan U-4-14-I Penyakit mulut dan gigi ringan I-4-20-I Angina pektoris dan nyeri dada ringan U-1-15-I Prosedur tonsil & adenoid ringan G-4-23-I Migren dan sakit kepala lain (ringan) L-1-40-I Prosedur pada kulit jaringan bawah kulit dan payudara ringan 74 I-4-10-I Infark myokard akut ringan N-1-20-I Prosedur saluran urin atas ringan I-4-16-I Atherosklerosis ringan P-8-16-I Neonatal, bbl group-5 dengan kongenital/infeksi perinatal ringan 78 G-4-24-I Trauma kepala ringan K-4-12-I Gangguan esofagus ringan K-1-40-I Prosedur sistem pencernaan lain-lain (ringan) D-4-13-I Gangguan sel darah merah selain krisis anemia sel sickle ringan 82 W-4-16-II Gangguan antepartum sedang W-4-15-I Persalinan false labor ringan W-1-11-I Prosedur dilatasi kuret intrauterin servik ringan B-4-14-I Gangguan saluran empedu lain-lain ringan B-4-13-II Gangguan hati selain tumor, sirosis atau hepatitis alkoholik sedang 87 G-4-13-I Perdarahan intra kranial bukan traumatik ringan A-4-13-II Infeksi non bakteri sedang N-4-16-I Diagnosis ginjal dan saluran urin lain-lain (ringan) I-4-17-II Hipertensi sedang E-4-10-I Penyakit kencing manis gangguan nutrisi metabolik ringan 92 W-1-10-I Prosedur aborsi ringan L-4-12-I Peradangan kulit/cellulitis ringan G-4-26-I Ganguan-penyakit sistem pernafasan lain-lain (ringan) 95 D-4-13-II Gangguan sel darah merah selain krisis anemia sel sickle sedang 96 J-4-16-III Simple pneumonia & whooping cough berat O-6-12-I Persalinan vaginal dengan prosedur selain sterilisasi &/ dilatasi &kuret ringan 98 K-4-11-I Gastritis ulkus peptikum ringan C-4-13-III Kemoterapi berat W-4-14-I Abortus mengancam ringan Total

180 NO. Kode Ina CBG Tabel Kode Ina CBGs Terbanyak pada RJTL Tahun 2018 Nama Ina CBG Kunjungan Biaya Rata-Rata Biaya Per Kunjungan 1 Q Penyakit kronis kecil lain-lain Q Penyakit kronis kecil lainlain M Prosedur therapi fisik dan prosedur kecil muskuloskletal 4 N Prosedur dialisis Z Perawatan luka Z Prosedur rehabilitasi Q Penyakit akut kecil lain-lain Z Prosedur ultrasound ginekologik U Prosedur pada gigi H Prosedur lain-lain pada mata Q Konsultasi atau pemeriksaan lain-lain Z Prosedur ultrasound lain-lain J Prosedur terapi saluran pernafasan Q Penyakit akut kecil lainlain K Other digestive system disorders Q Gastrointestinal akut Q Konsultasi atau pemeriksaan lainlain U Prosedur lain-lain pada telinga, hidung, mulut dan tenggorokan 19 H Prosedur lainlain pada mata Q Penyakit kronis besar lain-lain C Prosedur radioterapi M Prosedur diagnostik dan terapeutik muskuloskeletal 23 I Prosedur ekokardiografi H Prosedur operasi katarak Z Prosedur ultrasound lainlain Q Gigi L Prosedur kecil pada kulit Q Penyakit akut besar lain-lain U Prosedur lainlain pada telinga hidung mulut dan tenggorokan 30 N Prosedur kecil endoskopi pada saluran kemih Q Kontak pelayanan kesehatan lain-lain F Psikotherapi individu dewasa bukan akut Q Saluran kemih akut Q Pemeriksaan antepartum H Prosedur diagnostik & imaging pada mata G Other cranial peripheral nerve diseases Q Gagal jantung kongestif dan kondisi jantung lainlain C Kemoterapi pada tumor payudara atau ovarium Q Bronkial akut Q Paru akut Q Sistem persarafan pusat akut Q Penyakit kronis besar lainlain Q Infeksi saluran kemih akut F Pelayanan kesehatan mental ekstensif D Prosedur transfusi & terapi sumsum tulang U Prosedur diagnostik lain-lain pada telinga, hidung, mulut dan tenggorokan 47 Z Ct scan lain-lain Q Fraktur J Prosedur uji fungsi paru

181 NO. Kode Ina CBG Nama Ina CBG Kunjungan Biaya Rata-Rata Biaya Per Kunjungan 50 Z Ct-scan kepala Q Pemeriksaan postpartum K Prosedur lain-lain pada gastrointestinal L Prosedur besar pada kulit Z Prosedur magnetic resonance imaging (mri) H Prosedur diagnostik imaging pada mata Q Medical check-up Z Prosedur besar radiografi Q Penyakit akut besar lainlain I Prosedur stress testing U Prosedur tes fungsi pada telinga, hidung, mulut dan tenggorokan 61 Q Kontak pelayanan kesehatan lainlain L Prosedur lain-lain pada kulit dan jaringan bawah kulit 63 U Prosedur kecil lain-lain pada telinga, hidung, mulut dan tenggorokan 64 Z Fototerapi Q Gagal jantung kongestif dan kondisi jantung lainlain 66 N Extracorporeal shockwave lithotripsy (eswl) pada saluran kemih 67 H Prosedur kecil pada ektraokuler G Prosedur injeksi pada saraf perifer Q Kecederaan besar pada jaringan lunak C Kemoterapi pada tumor lain-lain Z Prosedur ultrasound pembuluh darah F Prosedur tes diagnostik kesehatan jiwa Z Ctscan kepala M Prosedur aplikasi casts dan splints P Neonatal, bbl group J Prosedur bronkoskopi Q Hematologi akut U Prosedur diagnostik lainlain pada telinga hidung mulut dan tenggorokan 79 G Prosedur elekroensefalografi (eeg) H Prosedur kecil pada mata Z Ct scan lainlain Z Pengobatan nuklir Q Infark miokard akut dan aritmia K Prosedur lainlain pada gastrointestinal H Prosedur kecil pada segmen posterior mata Q Kekacauan metabolik akut F Psikotherapi individu pada kanak-kanak masalah kesehatan mental 88 H Prosedur laser sedang pada mata D Prosedur transfusi terapi sumsum tulang W Prosedur kecil ginekologi H Prosedur kecil pada segmen anterior mata H Prosedur photokoagulasi dan kriotherapi pada retina 93 Z Prosedur magnetic resonance imaging mri C Kemoterapi pada leukemia akut Q Kecederaan sistem persarafan pusat H Prosedur sedang pada mata U Prosedur kecil pada mulut dan lidah Q Rongent (plain film)

182 NO. Kode Ina CBG Nama Ina CBG Kunjungan Biaya Rata-Rata Biaya Per Kunjungan 99 K Prosedur endoskopi kecil pada gastrointestinal atas 100 I Prosedur pengawasan fungsi kardiovaskular Total No. Kode Ina CBG Tabel Kode Ina CBGs Terbanyak pada RITL Tahun 2018 Nama Ina CBG Admisi Total Biaya Klaim Rata-Rata Biaya Per Admisi 1 O-6-10-I Operasi pembedahan caesar ringan K-4-17-I Nyeri abdomen & gastroenteritis lain-lain (ringan) O-6-13-I Persalinan vaginal ringan A-4-14-I Penyakit infeksi bakteri dan parasit lain-lain ringan K-4-18-I Diagnosis sistem pencernaan lain-lain (ringan) A-4-13-I Infeksi non bakteri ringan O-6-13-II Persalinan vaginal sedang P-8-17-I Neonatal, bbl group-5 tanpa prosedur mayor ringan W-4-16-I Gangguan antepartum ringan L-1-40-I Prosedur pada kulit, jaringan bawah kulit dan payudara ringan 11 J-4-16-I Simple pneumonia & whooping cough ringan I-4-12-I Kegagalan jantung ringan D-4-13-I Gangguan sel darah merah selain krisis anemia sel sickle ringan 14 J-4-15-I Peradangan dan infeksi pernafasan ringan O-6-10-II Operasi pembedahan caesar sedang C-4-13-I Kemoterapi ringan E-4-10-I Penyakit kencing manis & gangguan nutrisi/ metabolik ringan 18 I-4-17-I Hipertensi ringan U-4-13-I Peradangan epiglotis, telinga tengah, ispa dan laringotrakeitis ringan 20 K-4-17-I Nyeri abdomen gastroenteritis lainlain ringan W-1-11-I Prosedur dilatasi, kuret, intrauterin & servik ringan A-4-14-I Penyakit infeksi bakteri dan parasit lainlain ringan N-4-12-I Infeksi ginjal dan saluran urin ringan L-1-50-I Prosedur pada payudara ringan J-4-17-I Penyakit paru obstruktif kronis ringan P-8-17-I Neonatal bbl group5 tanpa prosedur mayor ringan K-1-14-I Prosedur hernia inguinal dan femoral ringan U-4-11-I Dysequilibrium ringan N-4-10-II Tumor ginjal & saluran urin & gagal ginjal sedang H-1-30-I Prosedur lensa dan intra okuler ringan I-4-12-II Kegagalan jantung sedang G-4-14-I Kecederaan pembuluh darah otak dengan infark ringan 33 K-1-13-I Prosedur appendik ringan K-4-18-I Diagnosis sistem pencernaan lain-lain ringan G-4-22-I Serangan kejang ringan J-4-21-I Gejala, tanda dan diagnosis sistem pernafasan lainlain (ringan) 37 M-1-50-I Prosedur jaringan lunak ringan G-4-14-II Kecederaan pembuluh darah otak dengan infark sedang 39 Z-4-12-I Faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan lain-lain (ringan) 40 N-4-13-I Batu urin ringan

183 No. Kode Ina CBG Nama Ina CBG Admisi Total Biaya Klaim Rata-Rata Biaya Per Admisi 41 A-4-12-I Demam ringan J-4-18-I Asthma & bronkiolitis ringan K-4-18-II Diagnosis sistem pencernaan lain-lain (sedang) B-4-13-I Gangguan hati selain tumor, sirosis atau hepatitis alkoholik ringan 45 M-1-80-I Prosedur anggota tubuh atas ringan W-1-10-I Prosedur aborsi ringan J-4-16-I Simple pneumonia whooping cough ringan W-1-20-I Prosedur pada rahim & adneksa ringan E-4-10-II Penyakit kencing manis & gangguan nutrisi/ metabolik sedang 50 N-1-40-I Prosedur pada uretra dan transuretra ringan A-4-14-II Penyakit infeksi bakteri dan parasit lain-lain sedang M-1-40-I Eksisi lokal dan pengangkatan alat fiksasi internal ringan M-4-17-I Masalah bagian punggung/pinggang belakang ringan 54 F-4-10-I Schizofrenia ringan I-4-15-I Ganguan pembuluh darah perifer lain-lain (ringan) I-4-20-I Angina pektoris dan nyeri dada ringan L-1-40-I Prosedur pada kulit jaringan bawah kulit dan payudara ringan P-8-08-I Neonatal, berat badan lahir group-5 dengan sindroma distres pernafasan ringan 59 H-1-20-I Prosedur ektraokuler dan mata ringan K-1-50-I Prosedur anal ringan U-4-13-I Peradangan epiglotis telinga tengah ispa dan laringotrakeitis ringan 62 J-4-15-II Peradangan dan infeksi pernafasan sedang N-4-10-I Tumor ginjal & saluran urin & gagal ginjal ringan G-4-15-I Kecederaan pembuluh darah otak non spesifik & penyumbatan pre-cerebral tanpa infark ringan 65 J-4-16-II Simple pneumonia & whooping cough sedang K-4-12-I Gangguan esofagus ringan P-8-13-I Neonatal, bbl group-4 tanpa prosedur mayor ringan I-4-12-III Kegagalan jantung berat K-4-17-II Nyeri abdomen & gastroenteritis lain-lain (sedang) W-1-11-I Prosedur dilatasi kuret intrauterin servik ringan U-4-14-I Penyakit mulut dan gigi ringan E-4-10-I Penyakit kencing manis gangguan nutrisi metabolik ringan 73 C-4-13-II Kemoterapi sedang I-4-10-I Infark myokard akut ringan G-4-23-I Migren dan sakit kepala lain (ringan) P-8-16-I Neonatal, bbl group-5 dengan kongenital/infeksi perinatal ringan 77 W-4-15-I Persalinan false labor ringan U-1-15-I Prosedur tonsil & adenoid ringan B-4-14-I Gangguan saluran empedu lain-lain ringan D-4-13-II Gangguan sel darah merah selain krisis anemia sel sickle sedang N-1-20-I Prosedur saluran urin atas ringan I-4-16-I Atherosklerosis ringan B-4-13-II Gangguan hati selain tumor, sirosis atau hepatitis alkoholik sedang 84 L-4-12-I Peradangan kulit/cellulitis ringan

184 No. Kode Ina CBG Nama Ina CBG Admisi Total Biaya Klaim Rata-Rata Biaya Per Admisi 85 G-4-26-I Ganguan-penyakit sistem pernafasan lain-lain (ringan) 86 G-4-13-I Perdarahan intra kranial bukan traumatik ringan W-4-14-I Abortus mengancam ringan O-6-12-I Persalinan vaginal dengan prosedur selain sterilisasi &/ dilatasi &kuret ringan 89 E-4-11-I Hipovolemia & gangguan elekrolit ringan J-4-21-I Gejala tanda dan diagnosis sistem pernafasan lain lain ringan 91 A-4-13-II Infeksi non bakteri sedang N-4-16-I Diagnosis ginjal dan saluran urin lain-lain (ringan) G-4-24-I Trauma kepala ringan K-1-40-I Prosedur sistem pencernaan lain-lain (ringan) N-4-10-II Tumor ginjal saluran urin gagal ginjal sedang W-4-16-II Gangguan antepartum sedang K-4-11-I Gastritis ulkus peptikum ringan G-4-17-I Ganguan persarafan kranial dan perifer ringan V-1-14-I Pengangkatan prostat melalui uretra ringan E-4-10-III Penyakit kencing manis & gangguan nutrisi/ metabolik berat Total

185 PENUTUP BUKU Statistik edisi perdana ini disusun oleh kelompok kerja yang terdiri dari DJSN, BPJS Kesehatan, Kementerian Kesehatan, TNP2K, akademisi (CHEPS FKM UI dan PKMK UGM), dan Sekretariat DJSN dalam rangka melaksanakan kewenangan monitoring dan evaluasi program jaminan sosial. Buku Statistik JKN yang terbit tahun 2020 ini mencakup data statistik JKN tahun Diharapkan angka Statistik JKN ini dapat menjadi bahan acuan bagi pengambil keputusan (pemerintah), fasilitas pelayanan kesehatan, akademisi, dan industri agar dapat melakukan perencanaan berbasis data untuk membentuk sumber daya manusia unggul. Selain itu, buku perdana ini dapat menjadi dasar penyusunan buku Statistik JKN di tahun mendatang. Isi buku ini menunjukkan bahwa program JKN telah meningkatkan akses dan konsumsi layanan kesehatan di seluruh Indonesia. Diharapkan dalam waktu dekat, seluruh penduduk Indonesia sudah dapat menikmati hak layanan kesehatan secara berkeadilan, sesuai kebutuhan medis setiap penduduk, sebagaimana diamanatkan UUD 45. Namun banyak pula ruang untuk perbaikan diantaranya adalah variasi angka akses dan konsumsi yang disebabkan belum meratanya sebaran fasilitas kesehatan, kondisi geografis, dan perilaku pencarian pengobatan penduduk. BPJS Kesehatan diharapkan melakukan perbaikan basis data dan memberikan akses kepada lembaga yang kompeten dan berwenang melakukan evaluasi atau pemeriksaan JKN. Basis data JKN sebaiknya juga merekam data obat baik di tingkat FKTP maupun di tingkat FKRTL. 167

186 168

187 169

188 170

189 171

190 172

191 172

192 ISBN (PDF)