BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh data tentang tempat bersejarah yang terdapat di Provinsi Gorontalo. Tabel 4.1 Sampel Data Tempat Bersejarah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh data tentang tempat bersejarah yang terdapat di Provinsi Gorontalo. Tabel 4.1 Sampel Data Tempat Bersejarah"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil Pengumpulan Data a. Data tempat bersejarah Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan maka diperoleh data tentang tempat bersejarah yang terdapat di Provinsi Gorontalo beserta keterangan sejarah dari tempat tersebut sebagaimana dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1 Sampel Data Tempat Bersejarah NO Nama Lokasi Sejarah Singkat 1 Telapak Kaki Lahilote 2 Benteng Otanaha 3 Goa Baya Lomilate 4 Makam Pulubunga 5 Makam Ta Ilayabe Kel. Pohe Kec. Kota Selatan Kota Gorontalo Kel. Dembe I Kec. Kota Barat Kota Gorontalo Kel. Tanjung Keramat Kec. Hulonthalangi Kota Gorontalo Kel. Tanjung Keramat Kec. Kota Selatan Kota Gorontalo Kel. Leyato Kec. Dumbo Raya Kota Gorontalo Bekas telapak kaki seorang pemuda yang menikah dengan bidadari Bangunan peninggalan dari portugis yang dibangun sesuai kesepakatan seorang raja Gorontalo yang bernama ilato Goa tempat kerangka para perampok yang di kalahkan oleh penduduk dibawah pimpinan pulubunga Seseorang yang pemberani dan memiliki ilmu yang tinggi. Seseorang yang mengusir raja ternate dari Gorontalo 26

2 27 Lanjutan Tabel 4.1 NO Nama Lokasi Sejarah Singkat 6 Makam Haji Buulu 7 Makam Ju Panggola 8 Meseum Pendaratan Pesawat Ampifibi 9 Makam Ta Jailoyibuo 10 Manumen Patung Nani Wartabone 11 Mesjid Hunto 12 Rumah Adat Dulohupa 13 Makam Hubulo Kota Gorontalo Jln Yusuf Polapa Kel. Dembe I Kec. Kota Barat Kota Gorontalo Kel. Dembe I Kec. Kota Barat Kota Gorontalo Kel. Donggala Kec. Kota Barat Kota Gorontalo Kec. Kota Selatan Kota Gorontalo Kel.Biawu Kec. Kota Selatan Jln Jendral sudirman Kota Gorontalo Kec.Tapa Kab.Bonebolango Seorang Aulia yang pergi ke tanah suci terbang dengan mengendarai seekor rusa. Makam salah seorang Raja Gorontalo yang bernama ilato yang bergelar ju panggola,beliau adalah orang yang sangat mendalami agama. tempat soekarno partama kali ke Gorontalo Makam Seseorang yang tidak memiliki pusat beliau adalah seorang aulia Monumen ini didirikan untuk mengenang pahlawan Nasional Hi. Nani Wartabone. Mesjid Tertua di Gorontalo yang berumur sekitar 300 tahun. rumah adat ini berfungsi sebagai balai Musywarah Adat Bandayo Dulohupa. nama Dulohupa berarti mufakat untuk pembangunan daerah dan mengatasi setiap permasalahan. Makam Seorang Raja Bolango yang memimpin pada merupakan tokoh yang getol menyebarkan agama Islam di daratan Gorontalo dan sekitarnya 27

3 Identifikasi Data Dari hasil observasi di dapatkan data yang akan di identifikasi untuk keperluan perancangan dari sistem yang akan di buat. Data yang di identifikasi yaitu : a. Data Titik Koordinat Tempat Bersejarah Data titik koordinat berikut ini adalah hasil pointing menggunakan smart phone yang menggunakan GPS lalu diperbaiki dengan melakukan pointing kembali dengan google maps demi ke akuratan dari titik titik koordinat tersebut. Berikut ini adalah tabel sampel titik koordinat. Tabel 4.2 Titik Koordinat tempat bersejarah NO Nama Latitude Longitude 1 Tapak Kaki Lahilote Benteng Otanaha Goa Baya Lomilate Makam Pulubunga Makam Ta Ilayabe Makam Haji Buulu Makam Ju Panggola Pendaratan Soekarno Makam Ta Jailoyibuo Patung Nani Wartabone Mesjid Hunto Rumah Adat Dulohupa Makam Hubulo b. Data Visual Tempat Bersejarah Data visual berupa data video dari tempat-tempat bersejarah yang akan di masukan suara berupa informasi tentang tempat bersejarah kemudian akan di konversi ke format MP4 dengan resolusi video 640 X 480 agar bisa berjalan di sistem yang di buat. 28

4 Perancangan SIG Tahapan dalam perancangan SIG adalah pre processing di dalam proses ini di lakukan transformasi data yang akan diinputkan ke dalam SIG, data tersebut berupa titik koordinat tempat bersejarah, video, gambar, sejarah, sehingga data tersebut dapat menghasilkan marker dan flightplan kemudian data yang ada dimasukan ke dalam database sebingga mudah dipanggil dan di edit setelah itu dilakukan dilakukan analisis sehingga dapat menampilkan informasi Peta, Rute, Marker dan video dari tempat bersejarah. Untuk menjelaskan proses berjalannya dari sistem informasi geografis maka maka digambarkan dalam flowchart, berikut ini adalah gambar flowchart dari perancangan SIG. 29

5 30 Mulai SIG TEMPAT BERSEJARAH Input titik koordinat tempat bersejarah, video,gambar,sejarah Kirim titik koordinat ke google map Buat marker untuk setiap titik koordinat Buat Flightplan untuk setiap rute Pilih Perintah No No Tampil Peta Tampil Rute Tampil Marker No Yes Yes Yes Peta Rute Marker Pilih Perintah Tampil Video No Yes Video Selesai Gambar 4.1 Flowchart Perancangan SIG 30

6 Pembuatan Aplikasi Pembuatan aplikasi merupakan langkah setelah perancangan Sistem Informasi Geografis, untuk membuat aplikasi Sistem Informasi Geografis berbasis web. Untuk membuat aplikasi ada beberapa tahapan yang harus di lalui yaitu : A. Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem terbagi dalam dua analisis yaitu membahas analisis kebutuhan fungsional dan non fungsional. Kedua analisis tersebut secara garis besar membahas tentang kebutuhan sistem yaitu : 1) Kebutuhan Fungsional Di dalam kebutuhan fungsional terdapat entitas luar yakni admin dan user. Pada admin meliputi proses login admin,titik koordinat tempat bersejarah,info sejarah,video tempat bersejarah,gambar tempat bersejarah, info tempat bersejarah. Untuk user meliputi home yang di mana di didalam home terdapat keterangan secara umum, jelajah tempat bersejarah di dalamnya terdapat entitas dari daerah-daerah yang memiliki tempat bersejarah dari entitas-entitas itu user bisa mengakses peta, rute, jarak dan video tempat bersejarah, Info Sejarah yaitu merupakan entitas yang di dalam terdapat informasi mengenai sejarah sedangkan untuk di dalam entitas galeri/gambar user dapat melihat foto-foto tempat bersejarah jadi user hanya dapat mengakses informasi-informasi yang telah di input oleh admin. 31

7 32 2) Kebutuhan Non Fungsional Aplikasi ini berjalan di Sistem Operasi Window 7, 8, dan XP. Aplikasi ini dapat diakses melalui web browser yang mendukung html5 Membutuhkan koneksi internet untuk dapat menampilkan map. Spesifikasi computer minimum, Processor Intel Pentium 4 dan memori RAM 512 Mb. B. Desain Sistem Tahapan dari desain sistem yaitu membuat gambaran perancangan sistem yang akan di buat, serta untuk mengetahui proses dalam sistem. Ada beberapa langkah untuk mendesain sistem yaitu rancangan arsitektural, Diagram Konteks, Diagran Alir Data (DAD), Desain Database, rancangan Interface. a. Rancangan Arsitektural Dalam Rancangan Arsitektural dapat di lihat menu yang ada pada sistem nanti. Di rancangan ini akan di gambarkan hubungan antara menu-menu yang dapat di akses oleh admin dan user, berikut ini adalah gambar rancangan arsitektural dari sistem informasi geografis tempat bersejarah. 32

8 33 HOME JELAJAH TEMPAT BERSEJARAH INFO SEJARAH GALERI / GAMBAR ADMIN TENTANG INPUT TITIK KOORDINAT INPUT INFO SEJARAH INPUT VIDEO INPUT GALERI/ GAMBAR DAERAH... DAERAH... DAERAH... DAERAH... Gambar 4.2 Rancangan Arsitektural Sistem 33

9 34 b. Diagram Konteks Berikut ini adalah gambar dari diagram konteks untuk sistem informasi geografis tempat bersejarah. Data Admin Data Alamat Data Artikel Data Rute Data Lokasi Data Foto Data Video Data Tempat Bersejarah Admin Sistem Informasi GeografisTempat Bersejarah Di Wilayah Gorontalo Informasi Peta Informasi Lokasi Informasi Tempat Bersejarah Informasi Foto tempat bersejarah Informasi Video Tempat Bersejarah Informasi Jarak User Gambar 4.3 Diagram Konteks 34

10 35 c. Diagram Alir Data (DAD) Proses Sistem Untuk menjelaskan alur proses dari sistem yang di akan buat maka peneliti menggunakan DAD (Data Alir Diagram). Berikut ini adalah gambar-gambar dari DAD sistem yang di buat DAD Level 0 Adm in Dt. Admin 1.0 Login Dt. Adm in Admin Dt. Admin Dt. Artikel Dt. Alam at Alamat Artikel 2.0 Input Dt. Rute Rute Data Alamat Data Artikel Data Rute Data Lokasi Data Foto Data Video Data Tem pat Bersejarah Dt.Video Dt.Lokasi Dt.Photo Lokasi Foto Video Dt.Tempat Bersejarah Tempat Bersejarah Tempat Bersejarah User Informasi Peta Informasi Lokasi Inform asi Tempat Bersejarah Inform asi Foto tempat bersejarah Inform asi Video Tempat Bersejarah Informasi Jarak 3.0 Informasi Alam at Artikel Video Photo Lokasi Rute Gambar 4.4 DAD LEVEL 0 35

11 36 DAD Level 1 Proses 2 Dt. Alamat 2.1 Input Data Alamat Dt. Alamat Alamat Dt. Artikel 2.2 Input Data Artikel Dt. Artikel Artikel Dt.Rute 2.3 Input Data Rute Dt.Rute Rute Admin Dt.lokasi 2.4 Input Data Lokasi Dt.lokasi Lokasi Dt. Photo 2.5 Input Data Photo Dt. Photo Photo Dt. Video Dt. Video 2.6 Input Video Video Dt. Tempat Bersejarah 2.7 Input Tempat Bersejarah Dt. Tempat Bersejarah Tempat Bersejarah Gambar 4.5 DAD Level 1 Proses 2 36

12 37 DAD Level 1 Proses 3 Alamat Informasi Peta 3.1 Informasi Peta Dt. Alamat Dt.Rute Dt. Lokasi Rute Lokasi Informasi Lokasi 3.2 Informasi Lokasi Dt. Lokasi User Informasi Tempat Bersejarah Informasi Foto Tempat Bersejarah 3.3 Informasi Tempat Bersejarah Lokasi Alamat Dt. Tempat Bersejarah Dt. Artikel Dt. Tempat Bersejarah 3.4 Informasi Foto Tempat Dt. Photo Bersejarah Artikel Tempat Bersejarah Photo Informasi Video Tempat Bersejarah 3.5 Informasi Video Tempat Bersejarah Dt. Video Video Informasi Jarak 3.6 Informasi Jarak Dt. Lokasi Dt. Tempat Bersejarah Gambar 4.6 DAD Level 1 Proses 3 37

13 38 d. Desain Database 1. Desain Tabel Setelah selesai perancangan DAD maka diperoleh alur dari sistem yang akan dibuat, setelah itu di buat database untuk pembuatan sistem tersebut. Berikut ini adalah desain tabel data dari sistem yang akan di buat Tabel 4.3 : Desain Tabel Admin No Nama Type Panjang Kunci 1. Idpengguna Int 11 Primary 2. Level Varchar 20 3 Nama Varchar 45 4 Pass Varchar 45 5 Status Varchar 5 6 User Varchar 45 Tabel 4.4 : Desain Tabel Alamat No Nama Type Panjang Kunci 1. Idalamat Int 11 Primary 2. Jalan Varchar 45 3 Kel Varchar 45 4 Kec Varchar 45 5 Kab Varchar 45 6 Prov Varchar 45 38

14 39 Tabel 4.5 : Desain Tabel Artikel No Nama Type Panjang Kunci 1 Idartikel Int 11 Primary 2 Isi Text 3 Jenis Varchar 10 4 Judul Varchar 45 5 Idtempat Int 11 Foreign Tabel 4.6 : Desain Tabel Rute No Nama Type Panjang Kunci 1. Idrute Int 11 Primary 2. Dari Varchar 11 3 Ke Varchar 11 4 Nama Varchar 50 Tabel 4.7 : Desain Tabel DataRute No Nama Type Panjang Kunci 1. Idrute Int 11 Foreign 2. Idlokasi Varchar 11 Foreign 3. Id Int 11 Primary Tabel 4.8 : Desain Tabel Lokasi No Nama Type Panjang Kunci 1. Idlokasi Int 11 Primary 2. Latitude Varchar Longitude Varchar Keterangan Varchar 50 39

15 40 Tabel 4.9 : Desain Tabel Photo No Nama Type Panjang Kunci 1. IdPhoto Int 11 Primary 2. Path Varchar File Varchar Fullpath Varchar 1000 Tabel 4.10 : Desain Tabel Phototempat No Nama Type Panjang Kunci 1. IdPhoto Int 11 Foreign 2. Idtempat Int 11 Foreign Tabel 4.11 : Desain Tabel Video No Nama Type Panjang Keterangan 1. Idvideo Int 11 Primary 2. Path Varchar File Varchar Fullpath Varchar 1000 Tabel 4.12 : Desain Tabel Videotempat No Nama Type Panjang Keterangan 1. Idvideo Int 11 Foreign 2. Idtempat Int 11 Foreign Tabel 4.13 : Desain Tabel Tempat Bersejarah No Nama Type Panjang Keterangan 1. Idtempat Int 11 Primary 2. Idlokasi Int 11 Foreign 3. Idalamat Int 11 Foreign 4. Nama Varchar 50 40

16 41 2. Rule base Dengan melihat database maka dapat dijelaskan rule base dari sistem tersebut. a. Tabel tempat bersejarah memiliki hubungan one to one dengan video tempat karena, satu tempat bersejarah hanya memiliki satu video tempat. b. Tabel video memiliki hubungan one to one dengan video tempat karena, satu video hanya memiliki satu video tempat. c. Tabel tempat bersejarah memiliki hubungan one to one dengan artikel karena, satu tempat bersejarah memiliki satu artikel. d. Tabel tempat bersejarah memiliki hubungan one to one dengan photo tempat karena, satu tempat bersejarah memiliki satu photo tempat. e. Tabel photo tempat bersejarah memiliki hubungan one to many dengan tabel photo karena, 1 photo tempat memiliki banyak photo f. Tabel tempat bersejarah memiliki hubungan one to one dengan tabel alamat karena, satu tempat bersejarah memiliki satu alamat. g. Tabel tempat bersejarah memiliki hubungan one to one dengna tabel lokasi karena, satu tempat bersejarah memiliki satu lokasi h. Tabel lokasi memiliki hubungan one to one dengan tabel data rute karena satu lokasi memiliki satu data rute. i. Tabel data rute memiliki hubungan one to many dengan tabel rute karena, satu data rute memiliki banyak rute. 41

17 42 3. Entity Relationship Diagram (ERD) Dari rule base diatas maka digambarkan ERD. Berikut ini adalah gambar ERD dari sistem yang akan di buat. Idvideo Idtempat 1 1 VIDEO TEMPAT Memiliki VIDEO 1 Idvideo Path Memiliki Jalan Kel Kec Idalamat 1 ALAMAT Idtempat 1 Memiliki Idlokasi Idalamat 1 TEMPAT BERSEJARAH 1 1 Idnama 1 Memiliki 1 Idartikel ARTIKEL Isi Jenis Kab Prov Idtempat Idphoto Memiliki 1 PHOTO TEMPAT 1 Memiliki 1 Longitude LOKASI 1 Keterangan Memiliki Idlokasi Latitude Idtempat Judul Memiliki 1 Idlokasi Idphoto N PHOTO FullPath DATA RUTE Idrute Path File Memiliki N Idrute RUTE Nama Dari Ke Gambar 4.7 Entity Relationship Diagram (ERD) 42

18 43 e. Rancangan Antar Muka 1. Halaman awal Halaman awal terdapat beberapa atribut yaitu home berisi sekilas pemberitahuan tentang sistem informasi geografis bersejarah atau kata sambutan. Atribut tentang berisi tentang situs tersebut. Atribut jelajah yaitu atribut yang di didalamnya berisi peta dan video tempat bersejarah. Atribut info sejarah berisi tentang info sejarah. Galeri/Photo merupakan atribut yang berisi photo-photo dari tempat bersejarah. Site Map merupakan struktur dari sistem. Berikut ini adalah gambar desain interface atau rancangan antar muka dari halaman awal. HOME LOGO TENTANG JELAJAH INFO SEJARAH GALERI PHOTO SITE MAP SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT BERSEJARAH PROVINSI GORONTALO Side Bar CONTENT Footer Gambar 4.8 Tampilan Halaman Awal 43

19 44 2. Halaman Jelajah HOME LOGO TENTAN JELAJAH INFO SEJARAH GALERI PHOTO SITE MAP SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT BERSEJARAH PROVINSI GORONTALO Side Bar MAP VIDEO Footer 3. Halaman Login Admin Gambar 4.9 Tampilan Halaman Jelajah LOGIN Username : Password : MASUK BATAL Gambar 4.10 Tampilan Halaman Login Admin 44

20 45 4. Halaman Admin Di dalam halaman admin terdapat macam-macam atribut untuk menginput alamat, artikel, lokasi, rute, tempat bersejarah, photo, video. Berikut ini gambar untuk halaman admin. Home Alamat Artikel Lokasi Rute Tempat Bersejarah Photo Video Logout LOGO SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT BERSEJARAH PROVINSI GORONTALO Masukan Alamat Side Bar Jalan : Kelurahan/Desa : Kecamatan : Kabupaten : Provinsi : SIMPAN BATAL DAFTAR ALAMAT Footer Gambar 4.11 Tampilan Halaman Input Alamat 45

21 46 5. Halaman Input Artikel Data Artikel Tambahkan Data Artikel Judul : Isi : Jenis : Relasi : Footer SIMPAN BATAL DAFTAR ARTIKEL 6. Halaman Input Lokasi Gambar 4.12 Tampilan Halaman Input Artikel Masukan Titik Koordinat Lokasi Masukan Data Lokasi Latitude : Longitude : Keterangan : SIMPAN BATAL DAFTAR TITIK KOORDINAT Gambar 4.13 Tampilan Halaman Input Lokasi 46

22 47 7. Halaman Input Rute Masukan Data Rute Masukan Data Rute Buat Rute Tambh Titik Rute Dari : Dari : Ke : Lokasi : Nama : SIMPAN BATAL SIMPAN BATAL DATA RUTE 8. Halaman Input Tempat Bersjarah Gambar 4.14 Tampilan Halaman Input Rute Masukan Alamat Lokasi : Nama : Tempat : Alamat : Fother SIMPAN BATAL DAFTAR ALAMAT Gambar 4.15 Tampilan Halaman Input Tempat Bersejarah 47

23 48 9. Halaman Input Photo Upload File Foto Masukan Path File Upload Pilih Tempat Bersejarah : Photo : Browser UPLOAD BATAL DAFTAR FILE PHOTO 10. Halaman Input Video Gambar 4.16 Tampilan Halaman Input Photo Upload File Video Masukan Path File Video Pilih Tempat Bersejarah : Video : Browser UPLOAD BATAL DAFTAR FILE VIDEO Gambar 4.17 Tampilan Halaman Input Video 48

24 Testing dan Implementasi Sistem A. Implementasi Sistem Sistem Informasi Geografis ini di implementasikan ke dalam aplikasi yang berbasis web. Bahasa pemrograman yang di pakai untuk aplikasi ini yaitu bahasa pemrograman php, javascript, ajax dan html. Berikut ini adalah tampilan dari aplikasi webgis : 1. Halaman Awal Halaman awal adalah halaman dimana user dapat mengkases website ini, yang di dalamnya terdiri 4 menu yaitu, Tentang, Jelajah, Info Sejarah, Galeri Photo, Site Map. Halaman Awal dapat dilihat pada gambar 4.18 Gambar 4.18 Halaman Awal User 49

25 50 2. Tampilan Halaman Jelajah Halaman Jelajah yang dimana di dalamnya terdapat menu pilihan untuk menampilkan peta setiap daerah yang mempunyai tempat bersejarah. Titik koordinat dari tempat bersejarah pada peta tersebut di tunjukan dengan maker, dimana setiap maker tersebut jika di klik akan timbul video dari tempat bersejarah tersebut. Untuk halaman jelajah dapat dilihat pada gambar 4.19 Gambar 4.19 Halaman Jelajah Tempat Bersejarah 50

26 51 3. Tampilan Halaman Info Sejarah Halaman ini merupakan halaman yang menampilkan info dari tempat bersejarah yang dimana setiap user atau pengujung web dapat melihat info tempat bersejarah secara teks. Halaman info sejarah dapat dilihat pada gambar 4.20 Gambar 4.20 Halaman Info Sejarah 4. Tampilan Halaman Galeri Photo Halaman galeri photo adalah halaman yang hanya menampilkan photo photo untuk tempat bersejarah. Untuk gambar garleri photo dapat di lihat pada gambarn 4.21 Gambar 4.21 Halaman Galeri Photo 51

27 52 5. Tampilan Halaman Admin Halaman ini merupakan halaman untuk administrator yang mengelola website ini. Pada halaman ini terdapat beberapa menu input yaitu, input alamat,artikel, lokasi, rute, tempat bersejarah, photo, video. Halaman admin dapat dilihat pada gambar 4.22 Gambar 4.22 Halaman Admin 6. Tampilan Halaman Input alamat Halaman input alamat yaitu halaman untuk memasukan alamat tempat bersejarah dan mengubah alamat tempat bersejarah. Halaman Input alamat dapat dilihat pada gambar

28 53 Gambar 4.23 Halaman Input Alamat 7. Tampilan Input Artikel Halaman input artikel sebagai halaman untuk menginput artikel artikel yang ada di halaman user/pengunjung seperti halaman awal, Tentang, Info Sejarah. Gambar 4.24 Halaman Input Artikel 53

29 54 8. Tampilan Input Lokasi Halaman input lokasi adalah halaman yang berfungsi untuk menginput titik titik koordinat setiap lokasi tempat bersejarah dan titik yang akan di lewati yang nantinya akan menjadi rute dari tempat bersejarah yang satu ke yang lain. Untuk gambar Input Lokasi dapat dilihat pada gambar Gambar 4.25 Halaman Input Lokasi 9. Tampilan Input Rute Halaman Input Rute adalah halaman untuk menginputkan atau membuat rute dari tempat bersejarah yang satu ke tempat bersejarah yang lain. Halaman input Rute dapat dilihat pada gambar 4.26 Gambar 4.26 Halaman Input Rute 54

30 Tampilan Input Tempat Bersejarah Halaman ini sebagai halaman untuk menginputkan tempat bersejarah yang nantinya hasil dari penginputan tempat bersejarah ini akan timbul titik koordinatnya dan akan di tunjukan oleh maker. Untuk gambar tampilan input tempat bersejarah dapat dilihat pada gambar Gambar 4.27 Halaman Input Tempat bersejarah 11. Tampilan Input Photo Halaman ini berfungsi untuk mengupload atau menambahkan photo photo dari tempat bersejarah. Tampilan halaman input photo dapat dilihat pada gambar 4.28 Gambar 4.28 Halaman Input Photo 55

31 Tampilan Input Video Untuk halaman input video berfungsi sebagai halaman untuk menambahkan video dari tempat bersejarah yang nantinya video tersebut berisi informasi dari tempat bersejarah. Halaman input video dapat dilihat pada gambar 4.29 Gambar 4.29 Halaman Input Video B. Testing Sistem Ditahapan ini dilakukan pengujian untuk aplikasi yang telah di buat demi mengetahui apakah aplikasi sudah berjalan dengan baik. Pengujian pada aplikasi ini menggunakan metode pengujian Black Box. Di tahapan sebelumnya telah di tampilkan map beserta titik koordinat dari tempat bersejarah, rute tempat bersejarah. Pada tahapan terakhir adalah pengujian untuk perhitungan jarak dari titik tempat bersejarah ke titik tempat bersejarah yang satunya. Fokus dari aplikasi ini adalah pencarian jarak antara titik koordinat/lokasi dari tempat bersejarah yang satu ke tampat bersejarah yang satu dan video tempat bersejarah. Untuk tabel rancana pengujian dapat di lihat pada tabel

32 57 Tabel 4.14 : Tabel Rencana Pengujian Kelas Uji Butir Uji Jenis Pengujian Cari Jarak Antara titik tempat bersejarah yang satu ke yang satu. Menampilkan jarak dari titik tempat bersejarah yang satu ke yang satu. Black Box Menampilkan video Menampilkan Video Black Box tempat bersejarah setiap saat mengklik maker tempat bersejarah (jika video tempat bersejarah sudah ada di data base) dari perencanaan di atas, dapat dilihat proses pengujian jarak dan menampilkan video pada sistem, di tabel berikut. Tabel 4.15 : Tabel Hasil Pengujian Jarak Data masukan Reaksi yang diharapkan Pengamatan Status Masuk menu Tampil Combo Box Combot Box Diterima jelajah, pilih rute tempat bersejarah dari, Ke Tampil tempat sejarah tempat bersejarah Pilih combo box Tampil Map beserta titik Map dan titik Diterima tempat bersejarah koordinat dan jarak. tempat bersejarah dari, ke tempat serta jarak tampil bersejarah. 57

33 58 Untuk tampilan dari hasil pencarian jarak dapat di lihat pada gambar Gambar 4.30 Halaman hasil dari jarak dan jelajah rute tempat bersejarah Hasil dari jarak tersebut di dapatkan dari rumus atau metode Spherical low of cosinus berikut ini adalah uraian dari perihitungan tersebut. d = acos(sin(lat1).sin(lat2)+cos(lat1).cos(lat2).cos(long2 long1)).r Keterangan : R = jari-jari bumi sebesar 6371(km) d = jarak (km) Sebagai contoh Titik awal yaitu Patung Nani Wartabone kemudian titik yang akan di tujuh atau titik ke dua yaitu Makam Hj. Buulu - Latidude 1 : , Longitude 1 : Latitude 2 : , Longitude 2 :

34 59 Angka di atas sebelum di masukan ke dalam rumus di ubah dulu ke angka radian d= acos(sin( ) x sin( ) + cos( ) x cos( ) x cos( ) d= acos x x x d= acos( ) = x 6371 = lalu hasil di atas di bulatkan 3 angka di belakang koma sehingga menjadi Maka dengan melihat hasil di atas dapat di simpulkan bahwa perhitungan jarak menggunakan Spherical low of cosinus cukup akurat. Berikut ini adalah penerapan rumus Spherical low of cosinus ke dalam script : function distance_slc($lat1, $lon1, $lat2, $lon2) { global $earth_radius; global $delta_lat; global $delta_lon; $earth_radius = ; $delta_lat = $lat2 - $lat1 ; $delta_lon = $lon2 - $lon1 ; $distance = sin(deg2rad($lat1)) * sin(deg2rad($lat2)) + cos(deg2rad($lat1)) * cos(deg2rad($lat2)) * cos(deg2rad($delta_lon)) ; $distance = acos($distance); $distance = $distance * $earth_radius; $distance = round($distance, 3); return $distance; 59

35 60 Tabel 4.16 : Tabel Hasil Pengujian Tampil Video Data masukan Reaksi yang diharapkan Pengamatan Status Masuk menu Tampil Map serta titik Map tampil dan Diterima jelajah, pilih daerah (maker) dari tempat titik (Maker) yang akan dilihat bersejarah tempat bersejarah (Daerah yang tampil sudah di masukan titik tempat bersejarah) Pilih salah satu titik Tampil Video Tempat Video tempat OK (Maker) tempat bersejarah dari Titik bersejarah tampil bersejarah (Maker) yang di pilih (Video sudah di masukan jika tidak akan timbul pesan video tidak di temukan) Untuk tampilan dari hasil tampilan video dapat di lihat pada gambar

36 61 Gambar 4.31 Halaman tampilan dari hasil video tempat bersejarah 4.2 Pembahasan Tempat bersejarah merupakan tempat yang perlu di jaga karena merupakan aset dari kekayaan bangsa atau daerah yang memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi dan merupakan cerminan kebudayaan serta peradabaan suatu bangsa. Di Gorontalo ternyata masih banyak tempat-tempat bersejarah yang belum di ketahui atau terpublikasi kemasyarakat luas karena media informasi dari tempat-tempat bersejarah yang dapat di akses langsung oleh masyarakat luas masih minim sehingga masyarakat Gorontalo atau masyarakat luar daerah Gorontalo yang ingin mengunjungi tempat bersejarah belum tahu persis tempat 61

37 62 bersejarah yang ada di Gorontalo. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka di dapatkan solusi untuk media informasi yang tepat yaitu Sistem Informasi Geografis tempat bersejarah karena di dalam sistem ini masyarakat bisa dengan mudah melihat atau pun mengakses informasi dari tempat bersejarah seperti melihat jarak dan rute serta lokasi dari tempat bersejarah. Adapun infromasi yang dapat di dihasilkan dari sistem ini yaitu berupa peta yang berisi titik-titik tempat bersejarah dan rute dari tempat bersejarah yang satu ke tempat bersejarah yang lain. Pada sistem ini pula terdapat infomasi audio visual sehingga memudahkan calon pengunjung untuk mengenali tempat bersejarah tersebut terlebih dahulu, sebelum mendatangi tempat bersejarah tersebut secara langsung. Perhitungan jarak antara tempat bersejarah yang satu ke tempat bersejarah yang lain menggunakan metode Spherical low of cosinus. Spherical low of cosinus adalah salah satu rumus pencarian jarak antara kedua titik yang dimana rumus ini di gunakan kedalam peneletian ini karena dapat memberikan tingkat persisi yang sangat akurat sehingga dengan menggunakan rumus Spherical low of cosinus sederhana, dapat di tentukan posisi dengan cukup akurat. 62

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT BERSEJARAH DI WILAYAH GORONTALO BERBASIS WEB

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT BERSEJARAH DI WILAYAH GORONTALO BERBASIS WEB RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT BERSEJARAH DI WILAYAH GORONTALO BERBASIS WEB Ariyanto Manabung 1 Moh. Hidayat Koniyo 2 Abd. Azis Bouty 2 INTISARI Tempat bersejarah di wilayah Gorontalo

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM III.1. Analisa Masalah Kemudahan untuk mendapatkan informasi rumah susun merupakan salah satu tuntutan di Kota Medan, terutama bagi masyarakat yang membutuhkan tempat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. salah satu proses untuk mengolah menjadi sebuah informasi yang diperlukan. Dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. salah satu proses untuk mengolah menjadi sebuah informasi yang diperlukan. Dalam BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Pengumpulan Data Proses awal dalam pembuatan sistem adalah pengumpulan data, data adalah salah satu proses untuk mengolah menjadi sebuah informasi yang diperlukan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN

BAB III ANALISA DAN DESAIN BAB III ANALISA DAN DESAIN III.1. Analisis Masalah Kemudahan untuk mendapatkan informasi merupakan salah satu tuntutan di era teknologi yang semakin berkembang, seperti misalnya kemudahan untuk mengakses

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Perancangan

Bab 3. Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bab ini akan memuat langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk perancangan sistem sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan. Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari pembuatan Sistem Informasi Geografis Lokasi Yang Terkena Dampak Bencana Gunung Sinabung Berbasis Web

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Kantor Kecamatan di Kota Medan masih menggunakan daftar tabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem informasi geografis pengiriman buah import pada PT. Sekar Mulia Abadi berbasis Web dengan menggunakan bahasa pemrograman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada tahap ini penulis mengumpulkan data-data berupa nama dan titik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada tahap ini penulis mengumpulkan data-data berupa nama dan titik BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pengumpulan Data Pada tahap ini penulis mengumpulkan data-data berupa nama dan titik koordinat lokasi Apotik, Mall dan Supermarket. Data tentang apotik,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III. 1. Analisa Sistem ng Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum Sistem informasi geografis letak lokasi rumah sakit di Deli Serdang.kni menganalisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN. yang jelas untuk perbaikan ataupun pengembangan dari suatu sistem.

BAB III ANALISA DAN DESAIN. yang jelas untuk perbaikan ataupun pengembangan dari suatu sistem. 27 BAB III ANALISA DAN DESAIN Analisis sistem digunakan untuk melakukan penguraian terhadap suatu sistem informasi secara nyata yang bertujuan untuk melakukan identifikasi terhadap masalah yang mungkin

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Sekolah Internasional di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan, desain sistem,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 34 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Pesantren Di Kota Medan. Sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. pembuatan sebuah web. Langkah ini sebagai gambaran apa saja yang

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. pembuatan sebuah web. Langkah ini sebagai gambaran apa saja yang BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisa dan Perancangan Sistem 2.1.1 Perencanaan Sistem Perencanaan sistem merupakan langkah awal dalam proses pembuatan sebuah web. Langkah ini sebagai gambaran apa

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Kota medan memiliki jumlah penduduk yang tidak sedikit, dimana mayoritas penduduk kota Medan sekarang ialah Suku Jawa, Melayu dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Letak Bidan Praktek Di Kota Medan Berbasis Web yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. (user) dan fungsinya, diagram alir sistem, perancangan basis data,

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. (user) dan fungsinya, diagram alir sistem, perancangan basis data, BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Deskripsi Sistem Komponen yang diperlukan untuk menganalisis kebutuhan dari objek yang dibangun antara lain sistem pendukung. Pengguna (user) dan fungsinya, diagram

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Apotik 24 Jam di Kota Medan masih bersifat manual, banyaknya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Penentuan Titik Rute Terdekat Lokasi Penjualan Furniture Dengan Menggunakan Polar Formula Berbasis Web

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Teknologi berbasis komputer, kini telah merambah hampir seluruh sisi kehidupan manusia. Berbagai disiplin ilmu telah memanfaatkan teknologi ini

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROFIL KABUPATEN KULON PROGO BERBASIS WEB Oleh : Nur Akhwan ( )

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROFIL KABUPATEN KULON PROGO BERBASIS WEB Oleh : Nur Akhwan ( ) SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROFIL KABUPATEN KULON PROGO BERBASIS WEB Oleh : Nur Akhwan (12090672) A. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya internet telah menyebabkan proses pertukaran

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Travel merupakan suatu agen yang melayani persoalan tiketing seperti pesawat terbang, kapal laut dan juga kereta api. Travel ini sudah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 28 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Alat yang dibutuhkan untuk membangun Aplikasi Berbagi Cerita Wisata Surakata Berbasis Android yaitu meliputi hardware dan software

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN PENELITIAN BAB III PERANCANGAN PENELITIAN 3.1 Peralatan Pendukung Peralatan pendukung dalam pembuatan aplikasi berbasis website terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) untuk mendukung

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 37 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai sistem informasi geografis lokasi wedding solution

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu sistem informasi yang saat ini menjadi alat bantu yang sangat tepat untuk menentukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN

BAB III ANALISA DAN DESAIN BAB III ANALISA DAN DESAIN Analisis sistem digunakan untuk melakukan penguraian terhadap suatu sistem informasi secara nyata yang bertujuan untuk melakukan identifikasi terhadap masalah yang mungkin akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan aplikasi perancangan SIG lokasi klinik hewan di wilayah Medan akan tampil baik menggunakan Mozilla Firefox, untuk menjalankan aplikasi ini buka Mozilla

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi bengkel resmi sepeda motor yamaha di kota medan masih bersifat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi geografis penentuan jumlah penduduk yang kurang mampu pada kecamatan Medan Labuhan berbasis web yang meliputi analisa

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem Informasi lokasi rawan narkoba di kota Medan adalah menggambarkan lingkungan rawan narkoba yang harus dihindari oleh

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian lokasi objek wisata di Pulau Nias memiliki kendala mengenai informasi lokasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisa Sistem Event kebudayaan merupakan acara yang diselenggarakan dengan tujuan untuk melestarikan kebudayaan daerah. Pelaksanaan event kebudayaan di Jawa

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN Perancangan Algoritma Algoritma shortest path (Haversine formula)

BAB 4 PERANCANGAN Perancangan Algoritma Algoritma shortest path (Haversine formula) BAB 4 PERANCANGAN 4.1. Perancangan Algoritma 4.1.1 Algoritma shortest path (Haversine formula) Algoritma shortest path akan menghasilkan persamaan penting dalam sistem navigasi, nantinya haversine formula

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Sistem Informasi Geografis Lokasi Pusat Provider Jaringan Internet Kota Medan di Sumatera Utara dapat

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Perancangan Sistem Membuat suatu situs memerlukan persiapan, perencanaan yang baik, tujuan yang jelas dan percobaan yang berulang-ulang karena menyangkut semua elemen yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Pencarian Lokasi Terdekat Kantor PLN Medan Berbasis Android yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Plaza yang ada di Kota Medan, masih bersifat manual, banyaknya kendala

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai sistem yang lama guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis lokasi pemasaran produk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis mendapati beberapa kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Seiring pertumbuhan ekonomi yang semakin berkembang saat ini, masyarakat tidak bisa lepas dari kebutuhan jasa layanan suatu bank. Mengingat hal

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 34 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai sistem informasi geografis lokasi tempat bersejarah

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Di Kota Medan pencarian suatu lokasi service center perangkat komputer selama ini masih dilakukan secara manual yaitu dengan cara bertanya kepada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Sistem Informasi Geografis Lokasi Pemetaan Daerah Daerah Lokasi Aman Banjir Dikota Medan Berbasis Web, masih bersifat manual, yaitu untuk pencarian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. diidentifikasi lalu dicarikan solusinya. Dalam tahap ini akan diuraikan beberapa

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. diidentifikasi lalu dicarikan solusinya. Dalam tahap ini akan diuraikan beberapa BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah proses menganalisa permasalahan untuk dipahami, diidentifikasi lalu dicarikan solusinya. Dalam tahap ini akan diuraikan beberapa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Tampilan di bawah ini adalah halaman pada menu utama dari sistem yang penulis buat yang terdiri dari beberapa menu diantaranya adalah : 1. Home 2. Info 3.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Di Kota Medan Berbasis Web yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN 29 BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN 3.1. Metode Rekayasa Perangkat Lunak Dalam membangun sebuah perangkat lunak dibutuhkan metode pengerjaan sehingga perangkat lunak yang akan dibuat dapat berjalan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan sistem ini, dibutuhkan perangkat keras (hardware) dan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan sistem ini, dibutuhkan perangkat keras (hardware) dan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Untuk menjalankan sistem ini, dibutuhkan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang harus memenuhi syarat minimal dalam spesifikasinya.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dari aplikasi sistem informasi geografis letak lokasi taxi di Kota Medan. IV.1.1. Tampilan Menu Utama Tampilan menu utama dapat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 24 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Masalah Bab ini di jelaskan mengenai prosedur yang berjalan dan yang di usulkan dari sistem yang ada pada Apotek Kimia Farma. Analisis yang penulis lakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Sistem Informasi Geografis Lokasi Loket Bus di Kota Medan dapat dilihat sebagai berikut : IV.1.1. Hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Informasi Geografis Lokasi Sekolah Dasar Negeri Di Kota Binjai Berbasis Web dapat dilihat sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun tampilan hasil dari sistem informasi geografis lokasi gedung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun tampilan hasil dari sistem informasi geografis lokasi gedung BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. TampilanHasil Adapun tampilan hasil dari sistem informasi geografis lokasi gedung bioskop di Medan adalah sebagai berikut: IV.1.1. Tampilan Menu User IV.1.1.1.Tampilan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Loket Bus merupakan tempat dimana masyarakat yang akan memesan atau membeli suatu tiket untuk menggunakan sarana transportasi bus sebagai keperluan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Tanah dalam perspektif ekonomi merupakan suatu investasi yang mempunyai nilai tinggi dan terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan nilai tanah

Lebih terperinci

1 BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM

1 BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM 1 BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM 1.1 Alat dan Bahan 1.1.1 Alat 1.1.1.1 Kebutuhan Hardware Hardware adalah perangkat keras untuk membuat Aplikasi Mobile dan Website dan laporan tugas akhir

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Pasar di Kota Medan, masih bersifat manual, yaitu untuk pencarian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data Lokasi Konsumen Toyota Home Services (THS) di Kota Medan masih menggunakan daftar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan di jelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP), masih bersifat manual, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan dari Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun yang akan dibahas pada bab ini yaitu mengenai hasil dari pembahasan Sistem Informasi Geografis Lokasi Gramedia di Sumatera Utara, yang telah dibuat serta akan dipaparkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dari Sistem Informasi Geografi(SIG) ini adalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dari Sistem Informasi Geografi(SIG) ini adalah sebagai berikut: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Hardware Spesifikasi minimum hardware yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi dari Sistem Informasi Geografi(SIG) ini adalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Akper dan Akbid ini masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat oleh

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui informasi tentang lokasi dan letak dari depo kontainer yang ada di kota Medan, Permasalahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem 3.1.1 Analisis Pemakai Dari hasil penelitian yang dilakukan di Provinsi Maluku dan hasil observasi diperoleh data-data yang dibutuhkan untuk membuat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Dari hasil penelitian, analisis, perancangan dan pengembangan sistem yang diusulkan, maka hasil akhir yang diperoleh adalah sebuah perangkat lunak Sistem

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Metode adalah cara atau prosedur yang dipergunakan untuk memecahkan suatu masalah penelitian. Sedangkan penelitian adalah suatu proses dalam menemukan sesuatu, baik

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai masalah yang ada guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Sistem Informasi Geografis Lokasi Rumah Ibadah Kota Medan di Sumatera Utara dapat dilihat sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Berjalan Dalam sistem yang berjalan saat ini data mengenai lokasi-lokasi Polsek yang tersebar di kota Medan masih di sajikan dalam data tabular,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Diskoperindag mengenai pertumbuhan IKM, maka peneliti mendapatkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Diskoperindag mengenai pertumbuhan IKM, maka peneliti mendapatkan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil 1.1.1 Pengumpulan Data Sesuai dengan hasil pengumpulan data melalui wawancara dari pihak Diskoperindag mengenai pertumbuhan IKM, maka peneliti mendapatkan dokumentasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah Sistem Informasi Geografis Lokasi Baby Shop di Kota Medan. Adapun

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Rute jalur terpendek merupakan suatu persoalan untuk mencari lintasan menuju tempat ibadah yang dilalui dengan jumlah yang paling minimum. Maka

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai sistem informasi geografis lokasi supermarket Irian di

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN. sistem yang akan dirancang, evaluasi pada masalah yang ada adalah : informasi lokasi SMU dan SMK di kota medan.

BAB III ANALISA DAN DESAIN. sistem yang akan dirancang, evaluasi pada masalah yang ada adalah : informasi lokasi SMU dan SMK di kota medan. BAB III ANALISA DAN DESAIN III.1. Analisis Masalah Pada tahap analisis ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai masalah yang ada guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan pada sistem yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Melihat kebutuhan akan informasi tentang Lokasi Penjualan Makanan cepat saji KFC, Pizza Hut, dan McDonald s merupakan hal yang penting

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Perangkat Internet dan mobile dalam beberapa tahun belakangan ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini disebabkan karena k

1. Pendahuluan Perangkat Internet dan mobile dalam beberapa tahun belakangan ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini disebabkan karena k Purwarupa Sistem Informasi Geo-Social Berbasis Web dengan Memanfaatkan Geo-Tagging pada Citra Digital 1 Awalia Khumaira, 2 Tubagus Maulana Kusuma 1 Universitas Gunadarma (awalia_khumaira@student.gunadarma.ac.id)

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. grafik dengan menggunakan diagram relasi entitas (ERD). Diagaram relasi entitas

BAB IV PEMBAHASAN. grafik dengan menggunakan diagram relasi entitas (ERD). Diagaram relasi entitas BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Basisdata Struktur logika dari suatu database dapat digambarkan kedalam sebuah grafik dengan menggunakan diagram relasi entitas (ERD). Diagaram relasi entitas ini dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 30 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang sedang berjalan Analisa terhadap suatu sistem sangat diperlukan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan dalam suatu sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. dan memudahkan dalam pengembangan sistem selanjutnya. Tujuan dari analisa

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. dan memudahkan dalam pengembangan sistem selanjutnya. Tujuan dari analisa BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN.1. Analisis Sistem Dalam perancangan sebuah sistem diperlukan analisis untuk keperluan sistem. Dengan adanya analisis sistem, sistem yang dirancang diharapkan akan lebih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program Perancangan dan Pemetaan Lokasi SPBU Penyedia Pertamax Plus Berbasis GIS dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan HTML. Adapun

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem yang sedang berjalan dalam Sistem Informasi Geografis Letak Kantor Pusat Dan Cabang Provinsi Sumatera.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PASAR TRADISIONAL DI KABUPATEN KULON PROGO BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PASAR TRADISIONAL DI KABUPATEN KULON PROGO BERBASIS WEB SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PASAR TRADISIONAL DI KABUPATEN KULON PROGO BERBASIS WEB Yusuf Mulyono 1) Yusuf Mulyono, 2) Marti Widya Sari, M.Eng 3) M. Fairuzabadi, M.Kom ABSTRAK Di Kabupaten Kulon Progo terdapat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Rute jalur terpendek merupakan suatu persoalan untuk mencari lintasan menuju toko Majestyk yang dilalui dengan jumlah yang paling minimum. Maka

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Transmisi TVRI Di Sumatera Utara yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis toko hewan di kota Medan berbasis web.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi geografis letak lokasi baliho di Kota Medan, yakni menganalisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi geografis wilayah rawan kecelakaan di kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 23 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Permasalahan kemacetan arus lalu lintas kota Medan yang memadati ruas jalan-jalan dikarenakan tingkat pemakaian jalan yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. antarmuka, menu yang tersedia pada sistem, form-form masukan, analisis kinerja

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. antarmuka, menu yang tersedia pada sistem, form-form masukan, analisis kinerja BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas implementasi dari perancangan Sistem Informasi Geografis Pariwisata Pulau Bintan yang meliputi batasan implementasi, tampilan antarmuka, menu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Analisis Analisis kebutuhan bertujuan untuk menentukan kebutuhan yang diperlukan pada sebuah aplikasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Analisis Analisis kebutuhan bertujuan untuk menentukan kebutuhan yang diperlukan pada sebuah aplikasi. 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Analisis Analisis kebutuhan bertujuan untuk menentukan kebutuhan yang diperlukan pada sebuah aplikasi. Analisis kebutuhan juga berfungsi sebagai bagaimana

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi Kegiatan implementasi atau penerapan dilakukan dengan dasar yang telah direncanakan dalam rencana implementasi. Pada penerapan sistem yang diusulkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Analisa sistem yang sedang berjalan dalam memberikan informasi tentang lokasi Bengkel Resmi Honda pada CV. Indako Trading Co masih

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis yang berjalan pada sistem ini bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Perancangan Objek Di Kota Medan Berbasis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Sistem Informasi Geografis Letak Lokasi Studio Musik di Kota Medan Secara Online dapat dilihat sebagai

Lebih terperinci