BAB IV HASIL PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Puskesmas Bandarharjo 1. Pelayanan Kesehatan Pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo mempunyai 2 Puskesmas pembantu dengan 1 pos pelayanan kesehatan dengan 4 kelurahan binaan yaitu, Kelurahan Bandarharjo, Tanjungmas, Kuningan, dan Dadapsari. Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo sebanyak jiwa. (4) 2. Program Pelayanan a. Pada program KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak) meliputi 1) Pelayanan tes bagi bumil sesuai standar untuk kunjungan lengkap (K4 / empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester dua dan dua kali pada trimester ketiga) 2) Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan 3) Pelayanan nifas lengkap (ibu dan neonatus) sesuai standar (KN / Kunjungan Neonatal) 4) Pelayanan KN (Kunjungan Neonatal) 5) Kunjungan ibu nifas b. Pada program gizi 1) Melakukan pemantauan hasil penimbangan seluruh balita menggunakan Kartu Menuju Sehat ( KMS ) atau buku KIA. 43

2 44 2) Pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan) pemulihan pada balita gizi buruk. 3) Pemberian kapsul vitamin A pada anak 6 11 bulan. 4) Pemberian kapsul vitamin A pada balita 1 5 tahun. 5) Pemberian Tablet Zat Besi (Fe 120) pada Ibu Hamil 6) Pemberian kapsul vitamin A pada ibu masa nifas B. Karakteristik Responden 1. Umur Ibu Hasil uji statistik Kolomogorov-Smirnovfrekuensi pada data umur ibu dengan nilai p = 0,20 (p > 5) yang berarti data variabel tersebut berdistribusi normal. Dengan nilai mean = 37. Umur Ibu (Tahun) Tabel 4.1 Menurut Umur Ibu Jumlah % 40 54, ,6 3 4 Dari hasil penelitian diketahui bahwa paling banyak responden berusia dewasa awal 54,4% lebih banyak dibandingkan dengan responden yang berusia dewasa tengah 31 tahun hingga 40 tahun sebanyak 41,6%. Dan responden yang berusia dewasa akhir 41 tahun hingga 55 tahun sebanyak 4%. 2. Pendidikan Ibu

3 45 Tabel 4.2 Menurut Pendidikan Ibu Pendidikan Ibu Jumlah % Sekolah Dasar 22 29,3 Sekolah Menengah Pertama 37 49,3 Sekolah Menengah Atas 16 21,3 Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar pendidikan responden adalah tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 49,3%. 3. Pekerjaan Ibu Hasil uji statistik Kolomogorov-Smirnovfrekuensi pada data umur ibu dengan nilai p = 0 (p > 5) yang berarti data variabel tersebut berdistribusi tidak normal. Dengan nilai median 1. Tabel 4.3 Menurut Pekerjaan Ibu Pekerjaan Ibu Jumlah % Tidak Bekerja 35 46,7 Bekerja 40 53,3 Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa banyak ibu memilih untuk bekerja sebanyak 53,3%, sedangkan ibu memilih untuk tidak bekerja sebanyak 46,7%. 4. Umur Bayi Hasil uji statistik frekuensi pada data umur bayi dengan nilai p = 00 (p > 5) yang berarti data variabel tersebut berdistribusi tidak normal. Dengan nilai median = 10, nilai minimum = 6 dan nilai maksimum 12 didapatkan kategori sebagai berikut :

4 46 Tabel 4.4 Menurut Umur Bayi Dalam Bulan Umur Bayi (Bulan) Jumlah % < 12 Bulan 40 53,4 12 Bulan 35 46,6 Berdasarkan hasil penilitian didapatkan bahwa paling banyak bayi responden berumur < 12 bulan (53,4%). 5. Jenis Kelamin Bayi Tabel 4.5 Menurut Jenis Kelamin Bayi Jenis Kelamin Bayi Jumlah % Laki-Laki 40 53,3 Perempuan 35 46,7 Berdasarkan hasil penelitian pada jenis kelamin bayi responden didapatkan dengan jumlah paling banyak adalah jenis kelamin laki-laki (53,3%). 6. Psikologis responden Tabel 4.6 Psikologis Responden Psikologis Ibu Jumlah % Kurang 28 37,3% Baik 47 62,7% Berdasarkan hasil psikologis yang berhubungan dengan berapa kali ibu melahirkan maka didapatkan bahwa responden yang memiliki

5 47 psikologis dalam keadaan kurang sebanyak 37,3% lebih banyak responden yang memiliki psikologis yang baik sebanyak 62,7%. C. Analisis Univariat 1. Pengetahuan Hasil uji statistik Kolomogorov-Smirnov data pengetahuan dengan nilai p = 00 (p > 5) yang berarti data tersebut tidak normal. Dengan menggunakan skala data ordinal didapatkan nilai median = 10, Nilai minimum = 5, Nilai maksimum = 15. Dengan menggunakan nilai median di dapatkan kategori sebagai berikut : Kurang Baik : Apabila total skor < 10 Baik : Apabila total skor 10 Tabel 4.7 Distribusi frekuensi Menurut Pengetahuan Pengetahuan % Kurang 34 45,3 Baik 41 54,7 Dari hasil penelitian diketahui bahwa paling banyak responden mempunyai pengetahuan baik (54,7%) dibandingkan responden yang mempunyai pengetahuan kurang baik (45,3%). Dibawah ini adalah jawaban responden dari kuesioner tentang pengetahuan:

6 48 Tabel 4.8 Jawaban Responden Tentang Pengetahuan NO Pertanyaan % 1. Apa pengertian ASI eksklusif menurut ibu? a. Makanan alamiah bagi bayi sampai usia 2 tahun b. Pemberian ASI ditambah susu formula sampai usia 6 bulan c. Pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan lain atau makanan padat sampai usia 6 bulan ,0 53,3 30,7 2. Menurut ibu kapankah seorang bayi harus segera diberikan ASI pertamanya? a. Segera setelah bayi lahir / maksimal 1 jam setelah lahir b. Menunggu ibu untuk benar-benar siap memberikan ASI c. Setelah bayi diberikan susu formula untuk latihan menghisap, barulah diberikan ASI pertama 3. Menurut ibu, apakah pemberian ASI penting bagi tumbuh kembang bayi? a. Penting, karena bayi mendapatkan nutrisi terbaik yang dibutuhkan b. Penting, karena bayi akan tumbuh jika ditambah dengan susu bantu c. Penting, karena bayi tumbuh kembang apabila ibu makan banyak 4. Manfaat apa saja yang didapat dari pemberian ASI? a. Memberi nutrisi b. Untuk pertumbuhan dan perkembangan anak c. Meningkatkan daya tahan tubuh bayi 5. ASI yang pertama keluar disebut kolostrum? a. Berupa cairan kuning yang harus segera diberikan kepada bayi b. Berupa cairan kuning yang harus dibuang c. Berupa cairan kuning yang harus dipanaskan ,0 13,3 10,7 97,3 2,7 9,3 68,0 22,7 6 4

7 49 Tabel 4.8 Jawaban Responden Tentang Pengetahuan (Lanjutan) NO Pertanyaan % 6. Apa kandungan yang dapat menjaga bayi dari serangan bibit penyakit yang terdapat di dalam ASI? a. Kolostrum b. Glukosa, dan karbohidrat c. Protein susu, taurin, karbohidrat,lemak ,7 5,3 7. Menurut ibu apa keunggulan bayi yang diberikan ASI ekslusif dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif? a. ASI membuat anak sehat, cerdas dan mandiri b. ASI menekan angka kematian dan angka kesakitan bayi c. ASI merupakan harga yang sangat murah 8. Manfaat ASI bagi bayi dapat melindungi bayi dari diare? a. Karena ASI mengandung antibodi yang menjaga kesehatan bayi b. ASI dan Teh membantu penyembuhan dieare pada bayi c. Karena ASI sama dengan nutrisi susu sapi 9. ASI saja dapat memenuhi kebutuhan zat gizi bayi umur 0-6 bulan. a. Karena ASI mengandung nutrisi yang lengkap b. Karena ASI saja tidak cukup untuk kebutuhan gizi bayi c. Karena ASI dan makanan tambahan akan mencukupi kebutuhan gizi pada bayi 10. Keuntungan pemberian ASI adalah bayi sehat, lincah, cerdas, dan tidak cengeng? a. Karena ASI memiliki nutrisi kompleks b. Karena ASI tidak memberikan pengaruh pada bayi c. Karena ASI tidak membuat bayi jadi lincah 11. Salah satu manfaat memberikan ASI bagi ibu adalah mengurangi pendarahan setelah persalinan? a. Karena hisapan bayi dan hormon penenang yang dihasilkan dari ASI b. Karena tidak ada hubungannya ASI dengan Nifas Ibu c. Karena pendarahan setelah persalinan akan berhenti dengan sendirinya 12. Menurut ibu berapa usia bayi yang tepat untuk diberikan makanan pengganti ASI? a. 1 bulan b. 3 bulan c. 6 bulan ,0 28,0 6,7 37,3 56,0 26,7 41,3 32,0 89,3 10,7 26,7 73,3 2,7 97,3

8 50 Tabel 4.8 Jawaban Responden Tentang Pengetahuan (Lanjutan) NO Pertanyaan % 13. ASI dapat diberikan 30 menit hingga 1 jam setelah bayi lahir. a. Karena merupakan ASI pertama yang sangat penting b. Karena dianggap tidak penting c. Karena ASI yang baik 2 jam setelah persalinan 14. Apakah memberikan pisang, air, dan madu pada usia 0-6 bulan baik untuk bayi? a. Baik, karena menambah gizi untuk pertumbuhan bayi b. Tidak baik, karena mengganggu pencernaan bayi c. Tidak baik, karena gigi bayi belum tumbuh sempurna 15. Susu Formula tidak mengganggu pada sistem pencernaan Bayi. a. Benar, karena berasal dari susu sapi pilihan b. Salah, karena susu formula tidak sebaik ASI c. Salah, karena susu kambing lebih baik 16. Dibawah ini yang merupakan pernyataan yang benar mengenai ASI adalah : a. Bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih jarang terkena sakit di bandingkan dengan bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif b. Memberikan ASI merupakan kegiatan yang tidak praktis dan tidak mudah c. Bayi yang diberi ASI juga dapat di ganti dengan pemberian susu formula jika ASI yang keluar sedikit 17. Apakah Ibu mempercayai pesan-pesan mengenai susu formula yang ada di iklan? a. Media cetak atau elektronik selalu benar b. Tidak semua iklan susu formula selalu benar c. Percaya karena pengaruh dari orang sekitar 18. Apa yang ibu fikirkan, setelah melihat atau mendapatkan iklan susu formula untuk bayi? a. Ingin mencoba memberikan susu formula tersebut b. Tidak mempunyai pikiran untuk mencoba c. Ingin mencoba tapi harganya mahal 19. Menurut ibu manakah pernyataan yang benar. a. Susu formula juga berasal dari bahan yang alami b. Susu fomula juga mengandung tambahan bahan kimia c. Susu formula tidak mengganggu pencernaan bayi 20. Apakah ASI yang di perah akan basi setelah 1 jam di ruang terbuka? a. Benar, karena ASI mudah basi b. Salah, karena ASI akan tahan kurang dari 3 jam c. Benar, karena ASI akan terkontaminasi jika di perah Berdasarkan tabel diatas beberapa responden belum memahami mengenai pemberian ASI secara seperti terlihat ,7 37,3 48,0 2,7 49, ,3 9,3 33,3 41,3 58,7 42,7 57,3 52,0 46,7 1,3

9 51 pada jawaban responden tentang pengertian ASI yaitu 30,7% responden yang memahami. Sebagian besar pengetahuan responden sudah baik 54,7%. 2. Sikap Hasil uji statistik Kolomogorov-Smirnov data sikap dengan nilai p = 00 (p > 5) yang berarti data variabel tersebut tidak normal. Dengan menggunakan skala ordinal didapatkan nilai median = 69 nilai minimum 53, dan nilai maksimum = 82 dengan menggunakan nilai median didapatkan kategori sebagai berikut : Kurang : Apabila total skor < 69 Baik : Apabila total skor 69 Tabel 4.9 Menurut Sikap Sikap % Kurang 35 46,7 Baik 40 53,3 Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar sikap responden tentang pemberian ASI adalah baik (53,3%). Dibawah ini adalah jawaban responden dari kuesioner sikap sebagai berikut :

10 52 Tabel 4.10 Jawaban Responden Tentang Sikap SS S T TS STS No Pertanyaan % % % % % 1. ASI merupakan makanan yang baik untuk anak ,0 6 8, ASI dapat memenuhi kebutuhan zat gizi anak, menjadikan anak pintar, dan , ,0 0 menjadikan ibu semakin sayang kepada anaknya 3. Dengan memberikan ASI, ibu dapat menghemat biaya pengeluaran keluarga ,7 9 12, , Nitrisi dalam ASI sudah dapat mencukupi kebutuhan asuapan makanan pada Bayi ,0 6 8, , Kandungan zat gizi susu formula lebih baik daripada ASI , , ,3 6. Dengan memberikan ASI dapat mempererat hubungan batin antara ibu dengan anak 3 4, , , ,3 1 1,3 7. Pada usia 0-6 bulan, ketika anak merasa lapar, ibu langsung memberikan ASI ,3 1 1, ,0 1 1,3 8. Kegiatan sehari-hari ibu tidak menjadi penghambat ibu dalam memberikan ASI , , Ibu merasa sangat penting petugas kesehatan memberikan informasi tentang ASI , , , Ibu medapat dukungan dari suami dan keluarga untuk memberikan ASI 0 4 5, , , Ibu merasa lebih mudah memberikan susu formula dibandingkan memberikan ASI ,0 2 2, ,3 12. Susu formula adalah makanan yang baik untuk anak berusia 0-6 bulan 2 2, , , , Kandungan nutrisi dalam susu formula sudah cukup untuk Bayi ,7 9 12, ,3 0

11 53 Tabel 4.10 Jawaban Responden Tentang Sikap (lanjutan) SS S T TS STS No Pertanyaan % % % % % 14. Jika ibu sedang bekerja, ASI dapat diganti dengan susu formula ,7 2 2, , Ibu merasa tidak membutuhkan peran kader dalam penyuluhan ASI 1 1, , , Air Susu Ibu sering membuat bayi mencret 1 1, ,7 8 10, , Bila dalam perjalanan sebaiknya ibu tidak menyusui bayinya karena malu , , , Jika ibu bekerja maka ASI yang tidak diberikan pada bayi harus dibuang ,7 1 1, ,0 3 4,0 19. Air Susu Ibu hanya diberikan sampai 2 bulan 1 1, ,7 7 9, , Ibu ingin sekali memberikan susu formula yang mahal seperti di iklan 1 1, , , , ,3

12 54 3. Tenaga Kesehatan Dalam Pemberian ASI Hasil uji statistik Kolomogorov-Smirnovfrekuensi pada data pengaruh tenaga kesehatan dalam pemberian ASI dengan nilai p = 0 (p > 5) yang berarti data variabel tersebut berdistribusi tidak normal. Didapatkan kategori sebagai berikut : Tabel 4.11 Tenaga Kesehatan Pengaruh Tenaga Kesehatan % Kurang 32 42,7 Baik 43 57,3 Dari hasil penelitian data yang didapatkan bahwa tidak adanya pengaruh dari tenaga kesehatan sebesar (42,7%) dalam pemberian ASI. Beberapa responden tidak mendapatkan penyuluhan tentang ASI baik itu dari kader maupun tenaga kesehatan dari Puskesmas. Adapun alasan responden tidak ikut dalam promosi ASI dikarenakan responden yang sedang bekerja, lokasi yang jauh dari tempat tinggal responden, dan ketidak inginan responden untuk ikut serta dalam penyuluhan atau promosi tentang ASI. 4. Dukungan Keluarga Dalam Pemberian ASI Hasil uji statistik Kolomogorov-Smirnovfrekuensi pada data umur ibu dengan nilai p = 0 (p < 5) yang berarti data variabel tersebut berdistribusi tidak normal. Didapatkan kategori sebagai berikut :

13 55 Tabel 4.12 Dukungan Keluarga Dukungan Keluarga % Tidak ada dukungan 34 45,3 Ada dukungan 41 54,7 Dari hasil yang didapatkan responden lebih banyak mendapatkan dukungan dari keluarga sebesar 54,7%. Adapun beberapa alasan responden tidak mendapat dukungan dari suami sebesar 45,3% dalam pemberian ASI dikarenakan pekerjaan dan kebebasan memilih untuk tidak memberikan ASI serta ditambah dengan kemudahan dalam memberikan susu formula, dengan pilihan yang banyak sesuai keinginan responden hingga harga yang terjangkau membuat ibu untuk tidak memberikan ASI. 5. Iklan Susu Formula Dalam Pemberian ASI Esklusif Hasil uji statistik Kolomogorov-Smirnovfrekuensi pada data pengaruh iklan susu formula dalam pemberian ASI dengan nilai p = 0 (p > 5) yang berarti data variabel tersebut berdistribusi tidak normal. Didapatkan kategori sebagai berikut : Tabel 4.13 Iklan Susu Formula Iklan Susu formula % Tenaga kesehatan 19 25,3 Media massa 56 74,7

14 56 Hasil data yang didapatkan bahwa pengaruh iklan susu formula banyak didapatkan dari media massa sebanyak 74,7% dengan alasan responden menyatakan mudahnya terpengaruh dari iklaniklan yang ada di media elektronik dan brosur serta iklan yang dipajang dengan kata-kata yang dapat mendorong responden untuk mencoba memberikan susu formula tersebut. Tenaga kesehatan hannya 25,3% memberikan pilihan susu formula dengan alasan sakit yang responden derita, puting yang lecet atau masuk kedalam dan tidak keluarnya ASI saat pasca persalinan. 6. Inisiasi menyusui dini ( IMD) Hasil uji statistik Kolomogorov-Smirnovfrekuensi pada data inisiasi menyusui dini (IMD) dengan nilai p = 0 (p > 5) yang berarti data variabel terikat tersebut berdistribusi tidak normal. Didapatkan kategori sebagai berikut : Tabel 4.14 Distribusi frekuensi inisiasi menyusui dini ( IMD) Inisiasi Menyusui Dini % Kurang 32 42,7% Baik 43 57,3% Hasil uji dari data diatas didapatkan bahwa banyak ibu melakukan inisiasi menyusi dini 57,3% dibandingan dengan yang tidak melakukan inisiasi menyusui dini sebanyak 42,7%. Responden yang melakukan IMD tidak sepenuhnya memberikan ASI.

15 57 7. Pemberian ASI Hasil uji statistik Kolomogorov-Smirnov frekuensi pada data pemberian ASI dengan nilai p = 0 (p > 5) yang berarti data variabel terikat tersebut berdistribusi tidak normal. Didapatkan kategori sebagai berikut : Tabel 4.15 Pemberian ASI Pemberian ASI % Tidak ASI 52 69,3 ASI 23 30,7 Dari hasil uji data diatas didapatkan bahwa sebagian besar responden tidak memberikan ASI sebanyak 69,3%. D. Analisis Bivariat 1. Hubungan antara Pengetahuan Responden dengan Pemberian ASI. Tabel 4.16 Hubungan Antara Pengetahuan dengan Pemberian ASI Pemberian ASI Total Pengetahuan Tidak ASI ASI % % % Baik 28 68, , Kurang 24 70, , Sumber : hasil Uji Chi-square Berdasarkan tabel diatas persentase pemberian ASI, responden tidak memberikan ASI dengan pengetahuan yang kurang baik (70,6%) lebih besar dari pada yang baik (68,3%).

16 58 Dari hasil uji Chi-Square antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI didapatkan nilai p-value = 0,83 (<5). Sehingga H 0 ditolak dan Ha diterima. Itu menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang ASI dengan pemberian ASI. 2. Hubungan antara Sikap dengan Pemberian ASI Tabel 4.17 Hubungan Antara Sikap dengan Pemberian ASI Pemberian ASI Total Sikap Tidak ASI ASI % % % Baik 26 65, , Kurang Baik 26 74,3 9 25, Sumber : hasil Uji Chi-square Berdasarkan tabel diatas persentase pemberian ASI pada sikap kurang baik (74,3%) lebih besar dari sikap yang baik (65,0%). Dari hasil uji korelasi Chi-Square didapatkan nilai p-value = 0,38 (<5). Sehingga H 0 diterima dan Ha ditolak. Itu menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara sikap responden dengan pemberian ASI. 3. Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Tabel 4.18 Hubungan Antara Pekerjaan dengan Pemberian ASI Pemberian ASI Total Pekerjaan Ibu Tidak ASI ASI % % % Tidak Bekerja 19 54, , Bekerja 33 82,5 7 17, Sumber : hasil Uji Chi-square

17 59 Berdasarkan tabel diatas persentase pemberian ASI pada pekerjaan ibu yang bekerja sebanyak 82,5% lebih besar dari yang tidak bekerja dan tidak memberikan ASI sebanyak 45,7%. Dari hasil uji korelasi Chi-Square didapatkan nilai p-value = 08 (<50). Sehingga H 0 ditolak dan Ha diterima. Itu menunjukan bahwa ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan pemberian ASI. 4. Psikologis ibu dengan Pemberian ASI Tabel 4.19 Hubungan Antara Psikologis Ibu dengan Pemberian ASI Pemberian ASI Total Psikologis Tidak ASI ASI % % % Kurang 24 85,7 4 14, Baik 28 59, , Sumber : hasil Uji Chi-square Berdasarkan tabel diatas persentase pemberian ASI pada psikologis kurang, ibu tidak memberikan ASI Ekslusif sebanyak 85,7% lebih besar dari yang baik dan memberikan ASI sebanyak 40,5%. Dari hasil uji korelasi Chi-Square didapatkan nilai p-value = 18 (<50). Sehingga H 0 ditolak dan Ha diterima. Itu menunjukan bahwa ada hubungan antara psikologis ibu dengan pemberian ASI.

18 60 5. Tenaga Kesehatan dengan Pemberian ASI Tabel 4.20 Hubungan Antara Tenaga Kesehatan dengan Pemberian ASI Pemberian ASI Total NAKES Tidak ASI ASI % % % Kurang Baik 20 46, , Sumber : hasil Uji Chi-square Berdasarkan tabel diatas persentase tenaga kesehatan dan tidak memberikan ASI kurang sebesar 100% sedangkan nilai pada tenaga kesehatan baik dan memberikan ASI lebih sedikit sebanyak 53,5%. Dari hasil uji korelasi Chi-Square didapatkan nilai p-value = 00 (<50). Sehingga H 0 ditolak dan Ha diterima. Itu menunjukan bahwa ada hubungan antara tenaga kesehatan dengan pemberian ASI. 6. Dukungan Keluarga dengan Pemberian ASI Tabel 4.21 Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Pemberian ASI Pemberian ASI Total Keluarga Tidak ASI ASI % % % Tidak ada 32 94,1 2 5, dukungan Ada dukungan 20 48, , Sumber : hasil Uji Chi-square Berdasarkan tabel diatas persentase dukungan keluarga pada pemberian ASI tidak ada dukungan keluarga sebanyak

19 61 5,9%. Sedangkan pada dukungan keluarga yang memberikan ASI sebanyak 51,3%. Dari hasil uji korelasi Chi-Square didapatkan nilai p-value = 00 (<50). Sehingga H 0 ditolak dan Ha diterima. Itu menunjukan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI. 7. Promosi Susu Formula dengan Pemberian ASI Tabel 4.22 Hubungan Antara Promosi Susu Formula dengan Pemberian ASI Pemberian ASI Total Sufor Tidak ASI ASI % % % Tenaga 18 94,7 1 5, Kesehatan Media Massa 34 60, Sumber : hasil Uji Chi-square Berdasarkan tabel diatas persentase pada promosi susu formula dan tidak memberikan ASI sebanyak 94,7% dilakukan oleh tenaga kesehatan. Sedangkan pada media massa lebih sedikit untuk tidak memberikan ASI sebanyak 60,7%. Dari hasil uji korelasi Chi-Square didapatkan nilai p-value = 05 (<50). Sehingga H 0 ditolak dan Ha diterima. Itu menunjukan bahwa ada hubungan antara promosi susu formula dengan pemberian ASI.

20 62 8. Inisiasi Menyusui Dini dengan Pemberian ASI Tabel 4.23 Hubungan Antara IMD dengan Pemberian ASI Pemberian ASI Total IMD Tidak ASI ASI % % % IMD 29 90,6 3 9, Tidak IMD 23 53, , Sumber : hasil Uji Chi-square Berdasarkan tabel diatas persentase inisiasi menyusui dini pada pemberian ASI sebanyak 9,4% saja. Sedangkan pada pemberian ASI dan tidak melakukan inisiasi menyusui dini lebih banyak sebesar 46,6%. Banyak responden melakukan inisiasi menyusui dini akan tetapi tidak memberikan ASI sebanyak 90,6% dikarenakan ibu yang merasa ASI saja tidak memenuhi kebutuhan bayi. Dan adanya kepercayaan ibu untuk memberikan makanan tambahan agar mencukupi kebutuhan tumbuh kembang bayi mereka. Dari hasil uji korelasi Chi-Square didapatkan nilai p-value = 01 (<5). Sehingga H 0 ditolak dan Ha diterima. Itu menunjukan bahwa ada hubungan antara inisiasi menyusui dini dengan pemberian ASI.

21 63 E. Ringkasan Hasil Uji Bivariat Tabel 4.24 Ringkasan Hasil Uji Chi-square antara Variabel Bebas Dan Variabel Terikat Uji Hubungan P value Keterangan Hubungan antara 0,830 > 50 Tidak ada hubungan pengetahuan ibu tentang ASI dengan pemberian ASI Hubungan antara 0,384 > 50 Tidak ada hubungan Sikap ibu terhadap pemberian ASI dengan Pemberian ASI Pekerjaan Ibu dengan 08 > 50 Ada hubungan Pemberian ASI dengan Pemberian ASI Psikologis ibu dengan 18 > 50 Ada hubungan Pemberian ASI Peran Tenaga 01 < 50 Ada hubungan Kesehatan dengan Pemberian ASI Dukungan Keluarga 01 < 50 Ada hubungan dengan Pemberian ASI Promosi Susu Formula 05 < 50 Ada hubungan dengan Pemberian ASI Inisiasi Menyusui Dini dengan Pemberian ASI 01 < 50 Ada hubungan Sumber : hasil pengolahan data primer

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Independen Variabel Dependen Faktor Pemudah/predisposisi 1. Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif 2. Sikap Ibu terhadap pembrian ASI Eksklusif 3. Pekerjaan

Lebih terperinci

PENGETAHUAN 1. Apakah ibu tahu apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif? a. Ya b. Tidak 2. Apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif? a.

PENGETAHUAN 1. Apakah ibu tahu apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif? a. Ya b. Tidak 2. Apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif? a. Lampiran 1 KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBANTU BAKALAN KECAMATAN BUGUL KIDUL KOTA PASURUAN IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : 2.

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETERPAPARAN IKLAN SUSU FORMULA SELAMA KEHAMILAN DI DESA PAKUALAM

LAMPIRAN I KUESIONER PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETERPAPARAN IKLAN SUSU FORMULA SELAMA KEHAMILAN DI DESA PAKUALAM LAMPIRAN I KUESIONER PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETERPAPARAN IKLAN SUSU FORMULA SELAMA KEHAMILAN DI DESA PAKUALAM I. Data Identitas Responden Isilah titik-titik dibawah ini! 1. No. Responden : 2. Nama Responden

Lebih terperinci

UNDERGRADUATE PROGRAM OF PUBLIC HEALTH FACULTY OF HEALTH SCIENS DIAN NUSWANTORO UNIVERSITY SEMARANG 2016

UNDERGRADUATE PROGRAM OF PUBLIC HEALTH FACULTY OF HEALTH SCIENS DIAN NUSWANTORO UNIVERSITY SEMARANG 2016 UNDERGRADUATE PROGRAM OF PUBLIC HEALTH FACULTY OF HEALTH SCIENS DIAN NUSWANTORO UNIVERSITY SEMARANG 2016 Mardiah Nurmei Nisti*), Suharyo*)) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **)

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BAYI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA MATSUM TAHUN 2015

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BAYI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA MATSUM TAHUN 2015 KUESIONER PENELITIAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BAYI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA MATSUM TAHUN 2015 Identitas Responden No. Responden : Nama Responden : Alamat Responden

Lebih terperinci

Petunjuk Pengisian Kuesioner : Usia : tahun. 2. Tamat SD. 3. Tamat SMP. 4. Tamat SMA. 5. Tamat PT. : 1. Ibu Rumah Tangga 2. PNS. 3.

Petunjuk Pengisian Kuesioner : Usia : tahun. 2. Tamat SD. 3. Tamat SMP. 4. Tamat SMA. 5. Tamat PT. : 1. Ibu Rumah Tangga 2. PNS. 3. Lampiran 1 Kode Responden : Tanggal Pengisian Kuesioner : Petunjuk Pengisian Kuesioner : Berilah tanda silang (x) hanya pada satu jawaban yang sesuai dengan pendapat dan kenyataan yang dimiliki pada setiap

Lebih terperinci

61 c. Setelah bayi diberikan susu formula untuk latihan menghisap, barulah diberikan ASI pertama d. Menunggu bayi menangis terus karena kelaparan 4.

61 c. Setelah bayi diberikan susu formula untuk latihan menghisap, barulah diberikan ASI pertama d. Menunggu bayi menangis terus karena kelaparan 4. 59 KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU BUTEKI TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RIUNG BANDUNG KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG IDENTITAS RESPONDEN 1. No responden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena banyak mengandung zat gizi yang diperlukan oleh bayi dan sangat penting bagi pertumbuhan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. Kelurahan Tomulabutao memiliki Luas 6,41 km 2 yang berbatasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. Kelurahan Tomulabutao memiliki Luas 6,41 km 2 yang berbatasan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Kondisi Geografis Kelurahan Tomulabutao berlokasi di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan Tomulabutao memiliki Luas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan bayi baik fisik maupun psikologi sosial. ASI mengandung nutrisi,

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan bayi baik fisik maupun psikologi sosial. ASI mengandung nutrisi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ASI merupakan satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik maupun psikologi sosial. ASI mengandung nutrisi, hormon, unsur kekebalan pertumbuhan,

Lebih terperinci

LEMBAR PERTANYAAN. Frekuensi. Informasi 1. Presentational media - Petugas Puskesmas. a. 1-3 bulan. Asi saja - Bidan. b. 4-6 bulan

LEMBAR PERTANYAAN. Frekuensi. Informasi 1. Presentational media - Petugas Puskesmas. a. 1-3 bulan. Asi saja - Bidan. b. 4-6 bulan LEMBAR PERTANYAAN PENGARUH TERPAAN INFORMASI TERHADAP HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DALAM TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIFDI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDALA TAHUN 2009 I. IDENTITAS RESPONDEN No. Responden :

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang

I. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan di Indonesia (Hidayat, 2008). Masalah kesehatan anak ditandai dengan tingginya angka kematian

Lebih terperinci

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 3.1. Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi Angka Kematian Ibu (AKI) di wilayah Kecamatan Tebet pada tahun 2016 tercatat 84 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama

BAB I PENDAHULUAN. internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air susu ibu (ASI) diciptakan oleh Tuhan degan segala kelebihannya. Pedoman internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan

Lebih terperinci

protein, natrium, klorida, dan besi untuk memenuhi kebutuhan bayi yang prematur.

protein, natrium, klorida, dan besi untuk memenuhi kebutuhan bayi yang prematur. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Departemen Kesehatan Republik Indonesia melalui SK Menkes No. 450 / Men. Kes / SK / IV / 2004 telah menetapkan bahwa ASI adalah makanan terbaik bagi bayi karena mengandung

Lebih terperinci

KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI DAN KADARZI PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2010 I.

KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI DAN KADARZI PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2010 I. 5 Lampiran 1 KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI DAN KADARZI PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 21 I. IDENTITAS LOKASI 1. Propinsi 2. Kabupaten 3. Kecamatan 4. Desa / Kelurahan

Lebih terperinci

KONTRIBUSI PERSEPSI DAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PEDESAAN. Lilik Hidayanti 1, Nur Lina

KONTRIBUSI PERSEPSI DAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PEDESAAN. Lilik Hidayanti 1, Nur Lina KONTRIBUSI PERSEPSI DAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PEDESAAN Lilik Hidayanti 1, Nur Lina ABSTRAK Pemberian ASI secara eksklusif memiliki banyak manfaat

Lebih terperinci

KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA

KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA 94 KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA KARAKTERISTIK KELUARGA Nomor Responden : Nama Responden (Inisial)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penuh perjuangan bagi ibu yang menyusui dan bayinya (Roesli, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. penuh perjuangan bagi ibu yang menyusui dan bayinya (Roesli, 2003). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses menyusui memang proses alami bagi setiap wanita yang melahirkan, tetapi tidak jarang proses ini menjadi begitu membingungkan dan penuh perjuangan bagi ibu

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU BIDAN PRAKTEK SWASTA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM INISIASI MENYUSU DINI DI KOTA MEDAN TAHUN 2010

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU BIDAN PRAKTEK SWASTA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM INISIASI MENYUSU DINI DI KOTA MEDAN TAHUN 2010 KUESIONER PENELITIAN PERILAKU BIDAN PRAKTEK SWASTA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM INISIASI MENYUSU DINI DI KOTA MEDAN TAHUN 2010 No. Responden : Petunjuk pengisian : Isilah titik-titik pada tempat yang tersedia,

Lebih terperinci

Karya Tulis Ilmiah. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Gizi. Disusun Oleh: MUJI RAHAYU J.

Karya Tulis Ilmiah. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Gizi. Disusun Oleh: MUJI RAHAYU J. HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU DAN PENDAPATAN ORANG TUA DENGAN LAMA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 6 24 BULAN DI KELURAHAN PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA Karya Tulis Ilmiah Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPERAN SERTA SUAMI DALAM MENDUKUNG PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI KECAMATAN LIMA PULUH KABUPATEN BATUBARA TAHUN 2014 No. Responden Tanggal I. Identitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Jayeng Prawiran No. 13 RT 019/04

BAB IV HASIL PENELITIAN. Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Jayeng Prawiran No. 13 RT 019/04 digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Pakualaman Kota yang berlokasi di Jl. Jayeng Prawiran No. 13 RT 019/04 Purwokinanti

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN GIZI IBU DAN PRAKTEK PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI SERTA STATUS GIZI BATITA DI PERDESAAN DAN PERKOTAAN

Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN GIZI IBU DAN PRAKTEK PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI SERTA STATUS GIZI BATITA DI PERDESAAN DAN PERKOTAAN LAMPIRAN 60 Lampiran 1 Kuisioner penelitian Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN GIZI IBU DAN PRAKTEK PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI SERTA STATUS GIZI BATITA DI PERDESAAN DAN PERKOTAAN Kode : 1. Nama Ibu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada bayi sejak

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada bayi sejak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama enam bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau

Lebih terperinci

2. Pendidikan : SD SLTA Perguruan Tinggi

2. Pendidikan : SD SLTA Perguruan Tinggi Petunjuk Pengisian : 1. Semua pertanyaan dalam kuesioner ini harus dijawab. 2. Berilah tanda checklist ( ) pada kolom yang telah disediakan. 3. Setiap pertanyaan dijawab hanya dengan satu jawaban yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI) 2.1.1 Definisi ASI Menurut WHO (2005) dalam Kementerian Kesehatan (2014), ASI eksklusif berarti pemberian ASI saja tanpa makanan atau minuman lain (bahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hasil penelitian multi-center yang dilakukan UNICEF menunjukkan bahwa MP-

BAB I PENDAHULUAN. Hasil penelitian multi-center yang dilakukan UNICEF menunjukkan bahwa MP- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa bayi antara usia 6 24 bulan merupakan masa emas untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Karena itu, masa ini merupakan kesempatan yang baik bagi orang tua untuk

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KOTA BANDAR LAMPUNG Nadia Ulfa Taradisa*,Tumiur Sormin **, Musiana** *Alumni Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada rakyat jelata, bahkan dasar utama terletak pada kaum wanita, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada rakyat jelata, bahkan dasar utama terletak pada kaum wanita, yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan generasi yang sehat, cerdas, dan taqwa merupakan tanggung jawab seluruh komponen masyarakat, baik dari kalangan pejabat tingkat atas sampai pada rakyat

Lebih terperinci

KUESIONER UNTUK KADER

KUESIONER UNTUK KADER KUESIONER UNTUK KADER Petunjuk Pengisian. 1. Jawablah pertanyaan yang ada pada kuesioner ini secara lengkap dan dengan sejujurnya. 2. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang menurut pendapat anda benar.

Lebih terperinci

PANDUAN PENGISIAN KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) DAN MONITORING EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI

PANDUAN PENGISIAN KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) DAN MONITORING EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI PANDUAN PENGISIAN KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) DAN MONITORING EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI I. IDENTITAS LOKASI 1. Provinsi : Tulis nama dan kode provinsi dari Badan Pusat Statistik (BPS)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan di bahas yang pertama mengenai ASI Eksklusif, air susu ibu yang meliputi pengertian ASI, komposisi asi dan manfaat asi. Kedua mengenai persepsi yang meliputi

Lebih terperinci

MATERI PENYEGARAN KADER

MATERI PENYEGARAN KADER MATERI PENYEGARAN KADER 1. Topik : KMS a. Pengertian Kartu Menuju Sehat (KMS) KMS adalah kartu yang memuat data pertumbuhan serta beberapa informasi lain mengenai perkembangan anak, yang dicatat setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komitmen pemerintah untuk mensejahterakan rakyat nyata dalam peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari penetapan perbaikan status gizi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 20 Juli 2013 di Desa Kaliprau Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang dengan jumlah responden sebanyak

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM PENELITIAN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM Helmi Yenie* dan Mugiati* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Peraturan Pemerintah (PP) No.33/2012 mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional. BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian eksplanatory research dengan metode observasi dan wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman lain atau disebut dengan ASI Eksklusif dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman lain atau disebut dengan ASI Eksklusif dapat memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air susu ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi serta mempunyai nilai gizi yang paling tinggi dibandingkan dengan makanan bayi yang dibuat manusia atau susu

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER Identitas Pengetahuan

LAMPIRAN KUESIONER Identitas Pengetahuan LAMPIRAN KUESIONER Identitas 1. Nama : 2. Alamat : 3. Umur : a. < 20 tahun b. 20-30 tahun c. 31-40 tahun d. > 40 tahun 4. Pendidikan formal terakhir : a. Tidak sekolah atau tidak tamat SD b. SD / sederajat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Colostrum merupakan bagian dari ASI yang penting untuk diberikan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Colostrum merupakan bagian dari ASI yang penting untuk diberikan pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Colostrum merupakan bagian dari ASI yang penting untuk diberikan pada kehidupan pertama bayi, karena colostrum mengandung Zat kekebalan tubuh terutama immunoglobulin

Lebih terperinci

III.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas

III.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Perawatan Masa Nifas Hari Tanggal : Waktu : Sasaran : Ibu nifas Tempat : I. Latar belakang Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saja sampai usia 6 bulan yang disebut sebagai ASI esklusif (DepKes, 2005). bulan telah ditetapkan dalam SK Menteri Kesehatan No.

BAB I PENDAHULUAN. saja sampai usia 6 bulan yang disebut sebagai ASI esklusif (DepKes, 2005). bulan telah ditetapkan dalam SK Menteri Kesehatan No. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air susu ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi karena ASI mengandung zat gizi yang paling sesuai kualitas dan kuantitasnya untuk pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap 25 tahun negara dengan angka pertambahan penduduk 2,5%

BAB I PENDAHULUAN. Setiap 25 tahun negara dengan angka pertambahan penduduk 2,5% BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap 25 tahun negara dengan angka pertambahan penduduk 2,5% harus melipatgandakan jumlah kesehatan, tempat tidur rumah sakit, sekolah dan lain-lain agar tetap sejajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan kehidupannya. Kebutuhan tersebut dapat tercukupi dengan memberikan ASI secara Eksklusif pada bayi selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi diskriptif korelasi melelui metode pendekatan Cross

Lebih terperinci

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Factors That Cause Colostrum Giving Women In The Postpartum Camar I Arifin Achmad Province Riau *Dosen STIKes Hangtuah Pekanbaru,

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENGIKUTI PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENGIKUTI PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Lampiran 1 1 Lampiran 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENGIKUTI PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Alamat : Setelah mendapatkan penjelasan dan memahami sepenuhnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari United Nations Children's Fund (UNICEF) pada tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari United Nations Children's Fund (UNICEF) pada tahun 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif di dunia masih rendah. Berdasarkan data dari United Nations Children's Fund (UNICEF) pada tahun 2012 hanya 39% bayi

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia

BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia Berdasarkan laporan Biro Pusat Statistik (2008), pada hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja pada undang-undang yang mengatur tentang ibu menyusui.

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja pada undang-undang yang mengatur tentang ibu menyusui. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air susu ibu (ASI) terutama yang eksklusif tidak tergantikan oleh susu manapun. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif akan lebih sehat, lebih cerdas, mempunyai

Lebih terperinci

KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI

KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI I. IDENTITAS LOKASI 1 Provinsi :. 1 2 Kabupaten/Kota :. 2 3 Kecamatan: :. 3 4 Desa/Kelurahan :. 4 5 Tipe Desa/Kelurahan : 1 = Perkotaan 2 = Perdesaan 5 6 mor Klaster :.

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL Kepada Yth. Ibu Balita Di Tempat Kabanjahe, Juli 2015 Saya mahasiswa Jurusan Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul. Dalam hal ini

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR Violita Siska Mutiara STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung sel-sel darah putih, antibodi,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung sel-sel darah putih, antibodi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi. ASI memiliki kandungan yang membantu penyerapan nutrisi, membantu perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan 19 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman lain. ASI Eksklusif diberikan sampai 6 bulan pertama kehidupan. Manfaat dari pemberian

Lebih terperinci

PENGARUH KONSELING GIZI PADA IBU KELUARGA MISKIN TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

PENGARUH KONSELING GIZI PADA IBU KELUARGA MISKIN TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PENGARUH KONSELING GIZI PADA IBU KELUARGA MISKIN TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Di susun oleh : Ai Nurhayati GMK - A.5633 Komisi Pembimbing Ketua : Prof.Dr. Ir. Hardinsyah, MS Anggota: Prof.DR.Ir. Hidayat

Lebih terperinci

KUESIONER FAKTOR-FAKTORYANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WALANTAKA TAHUN 2013

KUESIONER FAKTOR-FAKTORYANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WALANTAKA TAHUN 2013 KUESIONER FAKTOR-FAKTORYANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WALANTAKA TAHUN 2013 A. Identitas Responden Identitas orang tua : Ibu 1. Nama : 2. Umur : 3. Pnedidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air susu ibu (ASI) merupakan nutrisi ideal untuk bayi karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan mengandung seperangkat zat perlindungan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. individu, dimulai sejak janin masih dalam kandungan, bayi, balita, anak-anak,

BAB 1 : PENDAHULUAN. individu, dimulai sejak janin masih dalam kandungan, bayi, balita, anak-anak, BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan, yang dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas sumber daya sehingga dapat berperan maksimal

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU DALAM MENIMBANG ANAKNYA KE POSYANDU PADA POSYANDU BANDARAN DI DESA KENDAWANGAN KIRI KECAMATAN KENDAWANGAN KABUPATEN KETAPANG TAHUN 2013

Lebih terperinci

PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL

PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL 71 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Tanggal wawancara: Kode responden PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL Nama Responden :... Alamat :...... No. Telepon :... Lokasi penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI DI KELURAHAN GONDORIYO NGALIYAN SEMARANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI DI KELURAHAN GONDORIYO NGALIYAN SEMARANG HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI DI KELURAHAN GONDORIYO NGALIYAN SEMARANG Ferawati 1), Anggorowati 2) 1 PSIK, STIKES Widya Husada 2 Jurusan Keperawatan FK, UNDIP email: aangham@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu indikator terpenting untuk menilai kualitas pelayanan obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka Kematian Ibu (AKI),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizinya sesuai untuk kebutuhan bayi. Zat-zat gizi yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizinya sesuai untuk kebutuhan bayi. Zat-zat gizi yang berkualitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang paling sempurna, yang kandungan gizinya sesuai untuk kebutuhan bayi. Zat-zat gizi yang berkualitas tinggi pada ASI banyak sekali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. operasional, pertanyaan penelitian dan hipotesis serta manfaat penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. operasional, pertanyaan penelitian dan hipotesis serta manfaat penelitian. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, akan disajikan tentang latar belakang dari penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kerangka konsep, definisi konseptual dan operasional, pertanyaan penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode:... PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI Nama responden :... Nomor contoh :... Nama

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR Tri Anasari Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto ABSTRAK Pemberian ASI secara penuh sangat dianjurkan oleh para ahli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2011) adalah

BAB I PENDAHULUAN. ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2011) adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2011) adalah memberikan hanya ASI saja tanpa memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. sedini mungkin, bahkan sejak masih dalam kandungan. Usaha untuk mencapai

BAB 1 : PENDAHULUAN. sedini mungkin, bahkan sejak masih dalam kandungan. Usaha untuk mencapai BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) penerus bangsa dan harapan masa depan keluarga, masyarakat dan negara, perlu diberikan pembinaan terarah sedini mungkin,

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado

Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado Nurma Hi. Mabud 1, Jenny Mandang 2, Telly Mamuaya 3 1,2,3 Jurusan Kebidanan Poltekkes

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ASI ( Air Susu Ibu) eksklusif adalah bayi hanya diberi saja selama enam bulan, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih,

Lebih terperinci

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM ,Jurnal Karya Tulis Ilmiah PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TRUMON KECAMATAN TRUMON KABUPATEN ACEH SELATAN Cut Septiana Elvandari

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN PERTUMBUHAN BAYI DI DESA PAKIJANGAN KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN BREBES

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN PERTUMBUHAN BAYI DI DESA PAKIJANGAN KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN BREBES HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN PERTUMBUHAN BAYI DI DESA PAKIJANGAN KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN BREBES Sri Nani Prawiraningrum 1, Agi Erlina 2 dan Rokhani Oktalistiani 3

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI MENGGUNAKAN DOT DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMASDANUREJAN I YOGYAKARTA

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI MENGGUNAKAN DOT DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMASDANUREJAN I YOGYAKARTA HUBUNGAN PEMBERIAN ASI MENGGUNAKAN DOT DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMASDANUREJAN I YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Ani Rufaidah 201510104010 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kepadatan penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat dalam hal kepadatan penduduk,

Lebih terperinci

LEMBAR KESEDIAN dalam PENELITIAN

LEMBAR KESEDIAN dalam PENELITIAN LEMBAR KESEDIAN dalam PENELITIAN Yang bertanda tangan di bawah ini: No : Alamat : No Hp : Bersedia untuk di wawancarai sehubungan dengan penelitian oleh peneliti yang bernama Dianti Zendita Putri Perbedaan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI KELUARAHAN SEI. PUTRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI RELATIONSHIP AWARENESS BREASTFEEDING MOM ABOUT

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI Ekslusif 6 Bulan

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI Ekslusif 6 Bulan SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI Ekslusif 6 Bulan Bidang Studi Topik Subtopik Sasaran : Ilmu keperawatan : Keperawatan maternitas : Asi eksklusif 6 bulan : Masyarakat Jam : 11:00 11.20 Hari/Tangga : Kamis/18

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut World Health Organization ( WHO ), cara pemberian makan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui bayi secara ekslusif sejak lahir

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan 112 A. Kesimpulan BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN Kesimpulan penelitian Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Menyusui di Posyandu

Lebih terperinci

HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA

HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA I.Upaya Promosi Kesehatan A. Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat 1. Rumah Tangga : Rumah di Periksa : 1050 Target : 75 % x 1050 = 788 2. Institusi Pendidikan sekolah

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN PETUGAS KESEHATAN DALAM KEGIATAN INISIASI MENYUSU DINI DIWILAYAH KELURAHAN SIRINGO-RINGO KECAMATAN RANTAU UTARA KABUPATEN LABUHAN BATU TAHUN 2008 No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penuhi. Alasan yang menerangkan pernyataan tersebut adalah ASI merupakan

BAB I PENDAHULUAN. penuhi. Alasan yang menerangkan pernyataan tersebut adalah ASI merupakan 9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air Susu Ibu (ASI) merupakan salah satu hak azasi bayi yang harus di penuhi. Alasan yang menerangkan pernyataan tersebut adalah ASI merupakan makanan terbaik

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Widyah Setiyowati & Rania Khilmiana Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang ABSTRAK Pada perkembangan zaman saat

Lebih terperinci

Rumah Bersalin Gratiis Rumah Zakat

Rumah Bersalin Gratiis Rumah Zakat Disiapkan oleh: Dievaluasi oleh: Mengetahui: Disetujui oleh: Disahkan oleh: Tanggal Terbit: GM Rumah Sehat Indonesia Dr. Yudi Feriandi PENGERTIAN Kartu Menuju Sehat (KMS) Bagi Balita merupakan kartu yang

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Eksklusif, ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Eksklusif, ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif merupakan pilihan asupan nutrisi yang sangat baik bagi bayi. Namun masih banyak ibu yang salah mengartikan pengertian dari ASI Eksklusif,

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. b. c. Mengingat :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan zat gizi bagi bayi sampai usia dua tahun merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan zat gizi bagi bayi sampai usia dua tahun merupakan hal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan zat gizi bagi bayi sampai usia dua tahun merupakan hal yang sangat penting diperhatikan oleh ibu. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada bayi merupakan cara terbaik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. angka kesakitan dan kematian anak, United Nation Children Fund (UNICEF) dan

BAB I PENDAHULUAN. angka kesakitan dan kematian anak, United Nation Children Fund (UNICEF) dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan zat gizi bagi anak merupakan hal yang sangat penting diperhatikan oleh ibu. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada anak merupakan cara terbaik untuk meningkatkan

Lebih terperinci

RISET KESEHATAN DASAR 2010 BLOK

RISET KESEHATAN DASAR 2010 BLOK RISET KESEHATAN DASAR 2 BLOK KESEHATAN ANAK JENIS DATA Jenis data yang disajikan : berat badan lahir kepemikilan KMS dan Buku KIA, penimbangan balita, kapsul vitamin A, pemberian ASI proses mulai menyusui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu 1. Pengertian ASI ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, lactose dan garamgaram organic yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu sebagai

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA POLA PEMBERIAN ASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BATITA DI DESA BOJA KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL

HUBUNGAN ANTARA POLA PEMBERIAN ASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BATITA DI DESA BOJA KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL HUBUNGAN ANTARA POLA PEMBERIAN ASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BATITA DI DESA BOJA KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL Anggorowati 1), Prilla Runi Alfitra 2), Windyastuti 3) 1 Departemen Keperawatan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. dalam kandungan disertai dengan pemberian Air susu ibu (ASI) sejak usia

PENDAHULUAN. dalam kandungan disertai dengan pemberian Air susu ibu (ASI) sejak usia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Modal dasar pembentukan manusia berkualitas dimulai sejak bayi dalam kandungan disertai dengan pemberian Air susu ibu (ASI) sejak usia dini, terutama rohani dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ASI Ekslusif pada bayinya (Laksono, 2010). Di daerah pedesaan, pada

BAB 1 PENDAHULUAN. ASI Ekslusif pada bayinya (Laksono, 2010). Di daerah pedesaan, pada 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan rendahnya tingkat pemahaman tentang pentingnya ASI Eksklusif dikarenakan kurangnya informasi dan pengetahuan yang dimilki oleh para ibu mengenai segala nilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional

Lebih terperinci

GAMBARAN KETIDAKBERHASILAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA

GAMBARAN KETIDAKBERHASILAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA GAMBARAN KETIDAKBERHASILAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA Margaretha Martini 1, Dini Rahmayani 2, Maria Viani 3 1,2,3 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Suaka Insan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks

BAB I PENDAHULUAN. dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa)

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa) 0 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa) dengan jumlah penderita yang banyak dalam waktu yang singkat. Namun dengan tatalaksana diare yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian balita. jangkauan maupun kualitas pelayanan (Novia ika, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian balita. jangkauan maupun kualitas pelayanan (Novia ika, 2011). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan masalah nasional yang perlu mendapat proiritas utama karena sangat menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) pada

Lebih terperinci