BAB III METODE PENELITIAN. dipikirkan atau dipermasalahkan dan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah tertentu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. dipikirkan atau dipermasalahkan dan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah tertentu"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian dapat diartikan sebagai upaya atau kegiatan yang bertujuan untuk mencari jawaban yang sebenar-benarnya terhadap suatu kenyataan atau realita yang dipikirkan atau dipermasalahkan dan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah tertentu yang berguna, baik bagi aspek keilmuan maupun bagi aspek guna laksana atau praktis dengan menggunakan metode-metode tertentu menurut prosedur yang sistematis. (Sambas & Uep, 2011:1). Berdasarkan pengertian penelitian di atas dibutuhkan adanya metode untuk tercapainya tujuan penelitian. Adapun pengertian metode penelitian menurut Sugiyono (2012:2): Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau penalaran manusia. Empiris berarti cara yang dilakukan dapat diamati oleh indra manusia sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2012:72). Senada dengan pendapat sebelumnya, penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan studinya

2 (Sambas&Uep, 2011:6). Adapun langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian eksperimen yaitu dengan adanya objek penelitian, pembuatan soal untuk pretest dan posttest, melaksanakan pretest, melaksanakan skenario pembelajaran, dan melaksanakan posttest. 3.2 Desain Penelitian Adapun desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimen, dimana yang dipakai dalam penelitian ini adalah nonequivalent control group design. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sukmadinata (2009:202) bahwa,...dalam praktek penelitian pendidikan untuk pengontrolan variabel dan pengkondisian pemilihan anggota kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara acak seperti pada penelitian eksperimen murni (true eksperiment) akan sulit dilakukan. Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda.kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan pre-test, kemudian diberikan perlakuan dan terakhir diberikan posttest, di dalam desain ini kelompok kontrol dan kelompok eksperimen akan dibandingkan. Pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2012:79). Penelitian kuasi eksperimen ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya akibat yang didapatkan oleh responden ketika telah diberikan perlakuan khusus untuk meningkatkan kemampuan responden sesuai dengan tujuan penelitian tersebut.

3 Adapun desain penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok Pre-test Treatment Post-test Eksperimen O1 X1 X2 X3 X4 O3 Kontrol O2 X1 X2 X3 X4 O4 Keterangan: O 1 = Tes awal sebelum treatment diberikan pada kelompok kelas eksperimen. O 2 = Tes awal sebelum treatment diberikan pada kelompok kelas kontrol. O 3 = Tes akhir setelah dilakukan pembelajaran pada kelompok kelas eksperimen. O 4 = Tes akhir setelah dilakukan pembelajaran pada kelompok kelas kontrol. X = Treatment yang dilakukan di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian eksperimen ini diberikan pre-test kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perlakuan (treatment) diberikan 3 kali dalam proses belajar mengajar, setelah itu diberikan post-test untuk melihat apakah ada peningkatan daya nalar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran peta konsep pada materi belajar.

4 3.3 Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian adalah penggunaan metode peta konsep dan daya nalar. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Kencana Bandung yang beralamat di Jl. Babakan Surabaya No.44 Kiaracondong, Bandung. Subjek penelitian yang dipilih adalah siswa kelas XII pada kompetensi keahlian administrasi perkantoran di SMK Kencana Bandung yang sedang mempelajari mata pelajaran memproses perjalanan bisnis pemimpin dengan jumlah siswa 72 orang siswa. Gambaran mengenai subjek penelitian dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Kencana Bandung Tahun 2014/2015 No Kelas Jumlah Siswa 1 XII Administrasi Perkantoran XII Administrasi Perkantoran 2 35 Total Siswa 72 Sumber: SMK Kencana Bandung Data yang diperoleh pada semester sebelumnya dalam mata pelajaran memproses perjalanan bisnis pemimpin kompetensi dasar mendeskripsikan perjalanan bisnis, adalah sebagai berikut:

5 Tabel 3.3 Nilai Rata-Rata Siswa Kelas XII Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Perjalanan Bisnis Tahun 2013/2014 No Kelas KKM Nilai Rata-rata 1 XII AP ,07 2 XII AP ,11 Sumber: SMK Kencana Bandung Melihat dari nilai rata-rata di tahun ajaran sebelumnya, kelas XII AP 1 memiliki rata-rata lebih kecil dari kelas XII AP 2, yaitu sebesar 70,07. Oleh karena itu, peneliti mengambil kelas XII AP 1 dengan jumlah 37 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas XII AP 2 sebanyak 35 siswa menjadi kelas kontrol. 3.4 Skenario Pembelajaran Adapun skenario pembelajaran dalam penerapan metode pembelajaran peta konsep (kelas eksperimen) dan penerapan metode pembelajaran diskusi (kelas kontrol) adalah sebagai berikut: Metode Pembelajaran Peta Konsep (Kelas Eksperimen) 1. Tahap Persiapan a. Guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b. Guru menyiapkan materi yang akan dibahas c. Guru menyiapkan soal untuk pre test dan posttest 2. Pelaksanaan A. Pendahuluan Metode Pembelajaran Diskusi (Kelas Kontrol) 1. Tahap Persiapan a. Guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b. Guru menyiapkan materi yang akan dibahas c. Guru menyiapkan soal untuk pre test dan posttest 2. Pelaksanaan A. Pendahuluan

6 a. Guru mengucapkan salam b. Guru mengkondisikan kelas dan memeriksa kehadiran siswa c. Apersepsi: i. Guru menjajaki daya ingat siswa tentang pemahaman pelajaran yang sudah dipelajari ii. Siswa menyampaikan pemahaman materi yang telah dibahas di pertemuan sebelumnya d. Motivasi Guru memberikan pre test kepada siswa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai kepada siswa. Guru menjelaskan langkahlangkah pembelajaran menggunakan peta konsep. Guru memberikan motivasi kepada siswa berupa reward, nilai, atau pujian bagi siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran. B. Kegiatan Inti a. Tahap Pendahuluan Guru memberikan penjelasan tentang pentingnya mempelajari a. Guru mengucapkan salam b. Guru mengkondisikan kelas dan memeriksa kehadiran siswa c. Apersepsi: i. Guru mengulas tentang materi pelajaran yang sudah dipelajari ii. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi yang telah dibahas sebelumnya d. Motivasi: i. Guru memberikan pre test kepada siswa ii. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa, B. Kegiatan Inti a. Guru memberikan penjelasan tentang pentingnya tujuan pembelajaran dalam kompetensi

7 kompetensi dasar mendeskripsikan perjalanan bisnis. b. Tahap Kedua Siswa menggali informasi dari berbagai sumber tentang mendeskripsikan perjalanan bisnis. Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai hasil menggali informasi tersebut dan menuliskan setiap hasil informasi ke dalam bentuk peta konsep Siswa menghubungkan materi mendeskripsikan perjalanan bisnis dengan menggunakan peta konsep. c. Tahap Ketiga Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok Siswa mendiskusikan peta konsep yang telah dibuat oleh kelompok. Siswa menyajikan hasil peta konsep yang telah dibuat oleh kelompoknya. Siswamenyimpulkan tentang halhal yang diperlukan didalam mendeskripsikan perjalanan bisnis pemimpin yang harus dicapai oleh siswa. b. Guru menjelaskan langkahlangkah metode pembelajaran diskusi c. Guru mengembangkan hubungan materi yang memiliki keterkaitan d. Guru menjelaskan konsep atau keterampilan baru e. Guru membagikan tugas tentang materi pembelajaran yang akan dicapai siswa melalui LKS f. Siswa dibagi menjadi kelompok berpasangan (pair) g. Siswa bertukar pendapat dan pemikiran dalam pembelajaran h. Guru membimbing serta mengawasi selama kegiatan berlangsung i. Guru membimbing/mengarahkan siswa dalam berbagi (share) j. Siswa mengemukakan hasil penugasan kemudian dibahas didalam kelas k. Guru memberikan penilaian terhadap hasil penugasan 3. Kegiatan Penutup 3. Kegiatan Penutup

8 Guru mengevaluasi dan menganalisis kesimpulan yang telah dibuat oleh siswa. Siswa membuat kesimpulan mengenai materi pembelajaran yang dipelajari Pre test dilaksanakan di dua kelas, yang menggunakan metode peta konsep (kelas eksperimen) dan yang menggunakan metode diskusi (kelas kontrol). Pelaksanaan pre test dilakukan pada saat pertemuan pertama sebelum adanya tindakan. Post test dilakukan pada saat berakhirnya pembelajaran di pertemuan keempat. Post test ini dapat digunakan untuk mengukur daya nalar siswa di kelas eksperimen maupun kelas kontrol. 3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dalam berbagai setting, sumber, dan berbagai cara. Data menurut Arikunto (2006:118) adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka yang dapat dijadikan bahan menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah ahsil dari pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan. Pengambilan data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2012:137). adalah: Teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini

9 1. Tes Tes dilakukan dua kali, saat pre test maupun post-test. Pre-test dilakukan pada saat pertemuan pertama, sedangkan post test dilakukan di pertemuan terakhir. Pre-test berfungsi untuk memperoleh informasi mengenai kemampuan awal siswa, sebelum mereka diberikan tindakan dalam program pembelajaran yang telah disiapkan.post-testdiberikan setelah diadakan tindakan pada kelas tersebut, sehingga dengan adanya tes akhir ini dapat diketahui seberapa jauh keberhasilan siswa dalam peningkatan hasil belajarnya. 2. Observasi Menurut Sambas (2010:14) teknik observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang diteliti, baik dalam situasi buatan yang secara khusus diadakan (laboratorium) maupun dalam situasi alamiah atau sebenarnya (lapangan) Kegiatan observasi dilakukan secara langsung ketika proses pembelajaran sedang berlangsung, baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol. 3.6 Pengujian Instrumen Penelitian (Soal Tes) Instrumen penelitian merupakan tes kemampuan siswa menggunakan soal uraian. Kegiatan pengujian instrumen tes meliputi dua hal, yaitu pengujian validitas dan reliabilitas Uji Validitas Menurut Sudjana (2009:12) validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Selain itu, Sugiyono (2012:267) memberikan definisi yang

10 senada bahwa validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Pengujian validitas instrument menggunakan rumus korelasiproduct Moment yang dikemukakan oleh Karl Pearson. Validitas soal dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: (Sambas & Maman, 2007:31) rxy X : koefisien korelasi antaravariabel X dan Y : Skor pertama, dalam hal ini X merupakan skor-skor pada item ke-i yang akan diuji validitasnya. Y : Skor kedua, dalam hal ini Y merupakan jumlah skor yang diperoleh tiap responden. X Y X 2 Y 2 N : Jumlah skor dalam distribusi X : Jumlah skor dalam distribusi Y : Jumlah jumlah kuadrat dalam skor distribusi X : Jumlah jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y : Jumlah siswa Menurut Sugiyono, (2012:179) soal dianggap valid apabila harga korelasi 0,30 bila harga korelasi berada dibawah 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tidak valid. Untuk menghitung validitas soal dibantu dengan menggunakan

11 Microsoft Office Excel 2010, biasanya untuk penelitian dalam bidang pendidikan menggunakan taraf signifikansi 0,05 atau 0,01. Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrument adalah sebagai berikut: 1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya. 2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen. 3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul, termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket. 4. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan perhitungan dan pengolahan data selanjutnya. No Responden Tabel3.4 Format perhitungan Uji Validitas Nomor Item Instrumen Jumlah 5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu. 6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden. 7. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir item angket dari skor-skor yang diperoleh.

12 Tabel 3.5 Format Tabel Perhitungan Korelasi No. Responden X Y XY X 2 Y 2 8. Membandingkan nilai koefisien nilai koefisien korelasi product moment hasil penghitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat di tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db)=n-2. Dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas. 9. Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel dengan kriteria: r xy hitung > r tabel, maka valid r xy hitung r tabel, maka tidak valid Pengolahan uji instrumen penelitian dengan menggunakan bantuan aplikasi program MS Excel2010 menurut Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, (2006:379) adalah sebagai berikut: a. Siapkan lembar kerja (worksheet) dan data yang akan diolah; b. Entry data tersebut pada lembar kerja (worksheet); c. Lalu hitung rata-rata dengan AVERAGE, korelasi dengan CORREL, keterangan validitas dengan IF, jumlah bulir yang valid dan tidak valid dengan COUNTIF. Pengujian validitas soal pre-test mengenai kompetensi dasar mendeskripsikan perjalanan bisnis dengan menggunakan Microsoft Excel 2010.

13 3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2012:121) Menurut Sambas & Uep (2011:123), pengujian reliabilitas instrumen adalah: Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Jadi uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah yang dikembangkan oleh Cronbach yaitu Koefisien Alpha (α). Koefisien Conbach Alpha dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: [ ] [ ] (Uep, dan Sambas, 2010:123) Keterangan: : reliabilitastes secara keseluruhan k : banyaknya bulir soal : jumlah varians bulir : varians total X N : jumlah skor : jumlah responden Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas instrument adalah sebagai berikut:

14 1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya. 2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrument. 3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul, termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket. 4. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan perhitungan dan pengolahan data selanjutnya. No Responden Tabel 3.6 Format perhitungan Uji Reliabilitas Nomor Item Instrumen Jumlah 5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu. 6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden. 7. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden. 8. Menghitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh. 9. Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang diperoleh. 10. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total.

15 Tabel 3.7 Format Tabel Perhitungan Korelasi No. Responden X X Menghitung nilai koefisien alfa. 12. Membandingkannilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi pada derajat bebas (db)= N-2. Dimana N adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas. 13. Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel dengan kriteria: r 11 hitung > r tabel, maka reliabel r 11 hitung r tabel, maka tidak reliabel Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran soal ini menunjukkan sukar atau tidaknya soal yang diberikan. Menurut Nana Sudjana (2011:135) ada beberapa dasar pertimbangan dalam menentukan proporsi jumlah soal dengan kategori mudah, sedang, dan sukar. Soal mudah, sedang, dan sukar jumlahnya harus seimbang. Besarnya indeks kesukaran soal berkisar 0,00 sampai 1,0. Soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal tersebut terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soal tersebut terlalu mudah. Persamaan untuk menentukan tingkat kesukaran adalah:

16 (Suharsimi Arikunto, 2006:100) Keterangan: P B Js : Indeks Kesukaran : Banyaknya Siswa yang menjawab soal itu dengan benar : Jumlah seluruh siswa peserta tes tersebut, yaitu: Kategori yang digunakan dalam menginterpretasikan indeks kesukaran tes Tabel 3.8 Interpretasi Indeks Kesukaran No Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Klasifikasi 1 0,70-1,00 Mudah 2 0,30-0,70 Sedang 3 0,00-0,30 Sukar Daya Pembeda (Suharsimi Arikunto, 2006: 100) Menurut Arikunto (2006:211) Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D).indeks diskriminasi antara 0,00 sampai dengan 1,00. Untuk mengetahui indeks diskriminasi dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

17 ( Suharsimi Arikunto, 2006:100) Keterangan: D JA JB BA BB P A P B : Indeks Diskriminasi (daya pembeda) : Banyaknya peserta tes kelas atas : Banyaknya peserta kelas bawah : Banyaknya peserta tes kelompok atas yang menjawab benar : Banyaknya peserta tes kelompok bawah yang menjawab benar : Proporsi kelompok atas yang menjawab benar : Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar Kategori yang digunakan dalam menginterpretasikan indeks daya pembeda tes tersebut adalah: Tabel 3.9 Klasifikasi Daya Pembeda No Rentang Nilai D Klasifikasi 1 0,00-0,19 Jelek 2 0,20-0,39 Cukup 3 0,40-0,69 Baik 4 0,70-1,00 Baik Sekali 5 Negatif Tidak Baik (Suharsimi Arikunto, 2010: 218)

18 3.7 Teknik Analisis Data Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data parametris untuk pengolahan data skor pre-test dan skor posttestserta nilai gain. Pengolahan data digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik, dan nilai gain digunakan untuk mengetahui perbedaan perlakuan yang diberikan terhadap hasil belajar siswa. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mengolah hasil penelitian ini adalah: Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu distribusi data normal atau tidak. Dengan diketahui suatu kelompok data distribusi normal maka estimasi yang kuat sangat mungkin terjadi atau kesalahan mengestimasi dapat diperkecil/dihindari. Pada penelitian ini, menggunakan uji normalitas menggunakan metode lilifors. Menurut Harun Al Rasyid (2005) kelebihan Liliefors test adalah penggunaan/perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat (power full) sekalipun dengan ukuran sampel kecil (Sambas Ali Muhidin, 2010:93). Adapun langkah kerja uji normalitas dengan metode Liliefors menurut Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:289) adalah sebagai berikut:

19 Tabel 3.10 Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas X F FK S n (X i ) Z F 0 (X i ) S n (X i )-F 0 (X i ) S n (X i 1) F 0 (X i ) Susunlah data dari kecil ke besar. 2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis). 3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya. 4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah porporsi empirik. 5. Hitung nilai z untuk mengetahui theoritical proportion pada tabel z. 6. Menghitung theoritical proportion. 7. Bandingkan empirical proportion dengan theoritical proportion, kemudian carilah selisih terbesar di dalam titik observasi antara kedua proporsi. 8. Carilah selisih terbesar di luar titik observasi. Dalam uji normalitas untuk variabel X dan variabel Y menggunakan bantuan Microsoft Office Excel Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk akurasi data dan keterpercayaan terhadap hasil dari penelitian. Uji homogenitas merupakan uji perbedaan antara dua kelompok, yaitu dengan melihat perbedaan dari varians kelompoknya. (Sambas Ali Muhidin, 2010:96).

20 Uji homogenitas dilakukan untuk melihat skor pada penelitian memiliki varians yang homogen. Dalam penelitian ini, pengujian homogenitas menggunakan uji Barlett, dengan kriteria yang digunakannya adalah apabila Fh F t, maka H 0 menyatakan varians homogenya ditolak, dalam hal lainnya diterima. Rumus uji statistiknya adalah: X 2 =(ln 10)[B - ( db.logs 2 i )] Dimana: S i 2 db i B : Varians tiap kelompok data : Derajat kebebasan tiap kelompok (n-1) : Nilai Barlett = (Log S 2 gab)( db) S 2 gab : Varians gabungan = Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varians adalah sebagai berikut: 1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut. 2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan dengan model tabel sebagai berikut: Sampel db= n-1 S i 2 Tabel 3.11 Model Tabel Uji Barlett Log S i 2 Db.Log S i 2 Db. S i

21 .. 3. Menghitung varians gabungan 4. Menghitung log dari varians gabungan 5. Menghitung nilai Barlett 6. Menghitung nilai X 2 7. Menentukan nilai dan titik kritis 8. Membuat kesimpulan Perhitungan N-Gain N-Gainmerupakan normalisasi gain, dimana digunakan untuk melihat hasil pre-test dan post-test siswa pada standar kompetensi memproses perjalanan bisnis. N- Gain dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan rumus berikut: ketegori, yaitu: Selanjutnya, perolehan dari normalisasi N-Gain diklasifikasikan menjadi tiga Rentang Nilai Tabel 3.12 Klasifikasi Nilai N-Gain Klasifikasi g 0,70 Tinggi 0,30 (g) < 0,70 Sedang g < 0,30 Rendah

22 3.8 Pengujian Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan penelitian yang masih perlu diuji kebenarannya. Menurut Sugiyono, (2012:160) Uji hipotesis digunakan untuk menguji kebenaran keadaan populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian. Melalui pengujian hipotesis ini akan didapatkan suatu keputusan menerima atau menolak hipotesis. Hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai ratarata pada tes pertama dan tes terakhir antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Adapun langkah-langkah untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut: 1) Nyatakan hipotesis statistik (H 0 dan H 1 ) yang sesuai dengan penelitian 2) Gunakan statistik uji yang tepat 3) Hitung nilai statistik berdasarkan data yang terkumpul 4) Berikan kesimpulan 5) Menentukan ρ (ρ-value) Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Uji Beda Dua Rata-Rata/Mean yaitu menggunakan uji t-test dengan ketentuan varians homogen. Tes ini dilakukan bila kedua data berdistribusi normal dan variansnya homogen, rumus uji t-test adalah sebagai berikut:

23 (Ating dan Sambas, 2006:172) Keterangan: t x 2 n 1 n 2 : nilai t yang dihitung : nilai rata-rata kelompok eksperimen : nilai rata-rata kelompok kontrol : jumlah anggota sampel kelompok eksperimen : jumlah anggota sampel kelompok kontrol Standar deviasi gabungan ( ) diperoleh dari rumus: (Ating dan Sambas, 2006:172) Keterangan: : Rata-rata skor pretest kelas eksperimen : Rata-rata skor pretest kelas kontrol : Simpangan baku kelas eksperimen : Simpangan baku kelas kontrol dk : Dalam Sugiyono (2012: ), dijelaskan apabila jumlah anggota sampel n 1 = n 2 dan varians homogen (σ 2 1 = 2 2 ), maka dapat digunakan rumus t-test baik untuk separated, maupun pool varian. Untuk melihat harga t tabel digunakan dk= dengan rumus separated varians yaitu:

24 Kriteria pengujian ditetapkan apabila t hitung < t tabel dk= dan peluang ( ) H 0 diterima jika dan H 0 ditolak untuk nilai t lainnya. Taraf signifikansinya 5% (α= 0,05) maka kriteria pengujiannya: a. Jika t hitung t tabel, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima b. Jika t hitung < t tabel, maka H 0 diterima dan H 1 ditolak Pasangan hipotesis nol dan tandingannya yang akan diuji adalah: H 0 : Tidak terdapat perbedaan daya nalar siswa pada pembelajaran menggunakan peta konsep dan menggunakan metode diskusi. H 1 : Terdapat perbedaan daya nalar siswa pada pembelajaran menggunakan peta konsep dan menggunakan metode diskusi. Perumusan Hipotesis: H 0 : μ 1 <μ 2 H 1 : μ 1 μ 2 (Sugiyono, 2012:225) Keterangan: μ 1 = Metode Pembelajaran Peta Konsep μ 2 = Metode Pembelajaran Diskusi

BAB III METODE PENELITIAN. dibutuhkan peneliti dalam melaksanakan penelitian. Variabel bebas atau Independent

BAB III METODE PENELITIAN. dibutuhkan peneliti dalam melaksanakan penelitian. Variabel bebas atau Independent BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yaitu orang yang dapat memberikan data dan informasi yang dibutuhkan peneliti dalam melaksanakan penelitian. Variabel bebas atau Independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen Design. Penelitian ini menganalisis mengenai Penggunaan Metode Simulasi dalam meningkatkan Prestasi Belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengenai penerapan model Problem Based Learning (PBL)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengenai penerapan model Problem Based Learning (PBL) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai penerapan model Problem Based Learning (PBL) pada kompetensi dasar Memberikan Pelayanan Kepada Pelanggan kelas X Administrasi Perkantoran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 4 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan objek penelitian, subjek penelitian, metode penelitian, skenario pembelajaran, teknik dan alat pengumpul data, dan pengujian persyaratan alat penguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi

BAB III METODE PENELITIAN. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini membahas mengenai Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. OBJEK PENELITIAN Tempat penelitian ini adalah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 11 Bandung dan objek penelitian ini adalah siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pembelajaran Advance Organizer terhadap hasil belajar siswa (Studi Kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Pembelajaran Advance Organizer terhadap hasil belajar siswa (Studi Kuasi BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini membahas mengenai Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer terhadap hasil belajar siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Standar

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu 50 BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (Berpikir Berpasangan Berbagi) terhadap hasil belajar siswa pada Kompeteni

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode penelitian Menurut Sugiyono (2012:3) menyatakan bahwa Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara, rencana atau metoda yang digunakan dalam penelitian, sehingga rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti akan melakukan jenis penelitian eksperimen. Dan eksperimen kuasi (Quasi Experimental Design) yang dipilih untuk melakukan penelitian ini. Peneliti

Lebih terperinci

dbab III METODOLOGI PENELITIAN penggunaan metode yang tepat, tujuan penelitian dapat tercapai.

dbab III METODOLOGI PENELITIAN penggunaan metode yang tepat, tujuan penelitian dapat tercapai. 46 da III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian Metode penelitian diperlukan dalam pelaksanaan suatu penelitian, karena dapat mengarahkan dan sebagai pedoman dalam kegiatan penelitian sehingga dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental-Semu ( quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental-Semu ( quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental-Semu ( quasi eksperimental research). Tujuan penelitian eksperimental-semu adalah untuk memperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pembelajaran Kooperatif Tipe Sinektik Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi

BAB III METODE PENELITIAN. Pembelajaran Kooperatif Tipe Sinektik Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Kajian dari penelitian ini yaitu mengenai Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Sinektik Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experiment Design dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah variabel X yaitu penggunaan

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah variabel X yaitu penggunaan BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah variabel X yaitu penggunaan media pembelajaran oleh guru mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua, yakni penelitian eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Waktu, Populasi, Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Sugiyono (2008:5) mengemukakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2011, hlm. 3) menyatakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan pedoman dalam proses penelitian yang akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam penelitian. Desain penelitian digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN variabel. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain A III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

: Tes Awal (sebelum perlakuan) pada kelompok eksperimen

: Tes Awal (sebelum perlakuan) pada kelompok eksperimen 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian eksperimen dimana metode penelitian eksperimen ini merupakan bagian dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe Mnemonic Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Standar

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe Mnemonic Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Standar 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini membahas mengenai Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mnemonic Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek atau variabel dalam peneliatian ini adalah kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran ekonomi dengan Standar kompetensi Memahami

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di sekolah islam swasta yaitu Pesantren Persatuan Islam 31 Banjaran-Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen atau eksperimen semu (Arikunto, 003:7). Metode penelitian kuasi eksperimen berbeda dengan metode eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2015, hlm. 6), metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi 4 3. METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experiment, yang merupakan suatu bentuk eksperimen dengan ciri utamanya adalah tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah 47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terikatnya (dependent variable) adalah Efektivitas pembelajaran sebagai variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terikatnya (dependent variable) adalah Efektivitas pembelajaran sebagai variabel BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini membahas mengenai pengaruh lingkungan belajar terhadap efektivitas pembelajaran siswa kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitan ini adalah siswa kelas XI IPS SMAN 8 Kota Bandung pada tahun ajaran 2013/2014. Kemudian terpilih dua kelas yaitu kelas XI IPS 1 dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. memenuhi semua persyaratan untuk menguji hubungan sebab akibat. Sugiyono

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. memenuhi semua persyaratan untuk menguji hubungan sebab akibat. Sugiyono BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Eksperimen Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Penelitian eksperimen diartikan sebagai pendekatan penelitian kuantitatif yang paling

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh kondisi lingkungan kerja terhadap kinerja mengajar guru yang akan dilakukan di SMK PGRI Cimahi dengan responden guru-guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Menerapkan metode penelitian merupakan hal yang sangat penting, karena metode penelitian merupakan suatu cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Metode ini dipilih karena harus dijalankan dengan menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dan desain yang digunakan adalah desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. 1 Gambaran tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan analisis siswa kelas XI IIS SMA Negeri 6 Bandung pada mata pelajaran ekonomi. Penelitian ini menganalisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Tahap Analisis Tahap analisis dimulai dari menetapkan tujuan pengembangan media pembelajaran serta pemilihan materi yang akan disajikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Kemala Bhayangkari Bandung yang terletak di jalan Palasari No. 46 Bandung, Jawa Barat. Sekolah yang berdiri di bawah naungan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. kerja pegawai di sekretariat DPRD kota Cimahi. Adapun yang menjadi variabel

BAB III DESAIN PENELITIAN. kerja pegawai di sekretariat DPRD kota Cimahi. Adapun yang menjadi variabel BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian mengenai pengaruh promosi jabatan terhadap disiplin kerja pegawai di sekretariat DPRD kota Cimahi. Adapun yang menjadi variabel bebasnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Serang 3, kecamatan Serang, kabupaten Serang Provinsi Banten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen (experimental research).metode penelitian eksperimen ini digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen (experimental research).metode penelitian eksperimen ini digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodepenelitian eksperimen (experimental research).metode penelitian eksperimen ini digunakan untuk melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu penelitian untuk mencapai suatu tujuan. Dalam melakukan penelitian, diperlukan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain eksperimen sejati (true experimental design), bentuk yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN Kehutanan Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen 47 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan penerapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 A III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sesuatu hal yang besar manfaatnya bagi penulis yang akan memberikan pokok-pokok yang akan penulis teliti, sehingga memudahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen (kuasi eksperimen), karena penelitian ini membandingkan dua kelas yaitu kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di MA Darul Hikmah Pekanbaru yang

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di MA Darul Hikmah Pekanbaru yang 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Pelajaran 2013-2014 yaitu dimulai dari tanggal 26 Februari sampai tanggal 25 April 2014.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengembangan Multimedia Pembelajaran 3.1.1 Tahap Analisis Tahap analisis dimulai dari menetapkan tujuan pengembangan multimedia pembelajaran serta pemilihan materi yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan agar memperoleh data yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan agar memperoleh data yang 0 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN 1. Metode Penelitian Metode merupakan cara yang digunakan agar memperoleh data yang diinginkan. Seperti yang dipaparkan oleh Sugiyono (008 :

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Pengembangan Multimedia Pembelajaran Dalam penelitian ini penulis mengambil 5 tahap pengembangan multimedia menurut Munir (2003), yaitu: (1) analisis, (2) desain, (3) pengembangan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, Sampel, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa Program Keahlian Kontrol Proses SMK Negeri 1 Kota Cimahi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di SMK Pertanian Pembangunan Negeri Cianjur Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2012:3) Metode penelitian pada dasarnya merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2012:3) Metode penelitian pada dasarnya merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Rancangan Penelitian Menurut Sugiyono (2012:3) Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pembuatan (Research and Development). Penelitian pembuatan sebagai suatu proses untuk

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Penelitian komparatif merupakan suatu penelitian yang bersifat

III.METODE PENELITIAN. Penelitian komparatif merupakan suatu penelitian yang bersifat 35 III.METODE PENELITIAN A. Disain Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif merupakan suatu penelitian yang bersifat membandingkan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pasundan 1 Bandung. Adapun yang menjadi objek penelitian variabel bebas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pasundan 1 Bandung. Adapun yang menjadi objek penelitian variabel bebas BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini membahas mengenai pengaruh lingkungan belajar terhadap efektivitas pembelajaran siswa kelas XI Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 21 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015 yang terdistribusi dalam 12 kelas, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi penelitian Lokasi penelitian dilakukan di SMK Negeri 1 Bojongpicung Jl. Darmaga Desa Sukaratu Kecamatan Bojongpicung Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober 2014 05 Januari 2015 di SMA Negeri 1 Rimba Melintang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Menurut Juliansyah Noor penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Pada dasarnya, langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Desain penelitian merupakan cara atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga rumusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian dalam makna yang lebih luas bisa berarti rancangan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Dalam penelitian ini terdapat lima tahap pengembangan multimedia yaitu: 1. Tahap Analisis Pada tahap ini diawali dengan menetapkan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena pendekatan ini digunakan untuk menjawab permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan menggunakan penelitian eksperimen diharapkan, setelah menganalisis hasilnya kita dapat melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi penelitian Lokasi pada penelitian ini bertempat di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 84), pre eksperimental design seringkali dipandang sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kecamatan Rumbai Pekanbaru, dengan subjek penelitian adalah siswa kelas X

BAB III METODE PENELITIAN. kecamatan Rumbai Pekanbaru, dengan subjek penelitian adalah siswa kelas X 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat, Subjek, dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini adalah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 di kecamatan Rumbai Pekanbaru, dengan subjek penelitian adalah siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan rancangan penelitian menjadi dua kelompok yaitu, pre experimental design (eksperimen yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMK Farmasi

BAB III METODE PENELITIAN. sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMK Farmasi 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Sasaran, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Sasaran Penelitian Dalam penelitian yang akan dilaksanakan ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua perlakuan. Kelompok siswa pertama mendapatkan pembelajaran dengan model kooperatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau percobaan semu yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2013, pada tanggal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2013, pada tanggal 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2013, pada tanggal 17 September 2013 sampai dengan 1 Oktober 2013. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk melihat akibat dari penerapan pendekatan inkuiri abduktif terhadap hasil belajar ranah kognitif siswa. Metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Peran metode penelitian sangat diperlukan untuk menghimpun data dalam penelitian. Dengan kata lain, metode penelitian akan memberikan petunjuk tentang bagaimana penelitian dilakukan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam setiap kegiatan pelaksanaan penelitian metode penelitian yang digunakan sesuai dengan permasalahan, tujuan penelitian, dan kerangka pemikiran yang

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah faktor manajemen kelas dan efektivitas pembelajaran pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memakai metode eksperimen dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Kemudian desain yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Melaksanakan suatu penelitian tentunya diperlukan sejumlah data yang dapat membantu memecahkan masalah penelitian. Suatu metode pengumpulan data yang

Lebih terperinci