PENGARUH LATIHAN SMALL GAME TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN SHOOTING PADA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA FUTSAL DI SMP NEGERI 9 TAMBUN SELATAN AZI FAIZ RIDLO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH LATIHAN SMALL GAME TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN SHOOTING PADA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA FUTSAL DI SMP NEGERI 9 TAMBUN SELATAN AZI FAIZ RIDLO"

Transkripsi

1 PENGARUH LATIHAN SMALL GAME TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN SHOOTING PADA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA FUTSAL DI SMP NEGERI 9 TAMBUN SELATAN AZI FAIZ RIDLO aziewae@gmail.com Prodi Pendidikan Jasmani kesehatan dan rekreasi Universitas Islam 45 Bekasi ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan small game terhadap peningkatan kemampuan shooting dalam olahraga futsal. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Populasi yang digunakan dalam penelitan ini adalah siswa ekstrakurikuler futsal di Smp Negeri 9 Tambun Selatan yang berjumlah 32 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling karena jumlah populasi dibawah 50 orang. Sampel penelitian ini berjumlah 12 orang siswa. Untuk pengolahan dan analisis data, penulis menggunakan uji t. Normalitas dari tes awal, tes akhir maupun peningkatan latihan shooting dengan small game menunjukan angka Lo hitung 0,1859, 0,2182 dan 0,2082. Nilai tersebut dibawah Lo tabel pada n= 12 sebesar 0,242 data terdistribusi normal. Sedangkan untuk uji homogenitas berada di f hitung 1,01. Nilai tersebut lebih kecil dari f tabel pada penyebut dan pembilang (11,11) yakni 2,82. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut, untuk hasil latihan small game terhadap peningkatan shooting hasil t hitungnya lebih besar dari nilai t tabel pada ɑ = 0,05 dan dk =n-1 sehingga hipotesa nol (Ho) ditolak yang berarti bahwa pada latihan small game terhadap peningkatan shooting terdapat peningkatan yang berarti atau signifikan selama latihannya. Kata kunci : Small game, shooting, Futsal PENDAHULUAN Kata Futsal berasal dari bahasa Spanyol, yaitu Futbol (sepak bola) dan Sala (ruangan), yang jika digabung artinya menjadi Sepak Bola dalam Ruangan. Menurut FIFA, asal mula Futsal ini mulai pada tahun 1930 di Montevideo, Uruguay. Pertama Futsal ini diperkenalkan oleh Juan Carlos Ceriani. Futsal mulai dikenal di tanah air sejak tahun pada saat futsal Indonesia sudah tertinggal jauh dibanding Negara tetangga yaitu Malaysia dan Thailand.(Alm) Ronny Pattinasarani, Ya beliaulah salah satu pelopor futsal di Indonesia, pada tahun 2000 beliau di instruksikan oleh PSSI untuk mengikuti coaching clinic futsal di Malaysia dan sejak saat itu beliau memperkenalkan dan menyebarluaskan futsal ke berbagai kalangan termasuk pula kepada Pesepakbola Profesional di Indonesia maupun ke sekolah sekolah sepakbola, karena beliau yakin bahwa futsal itu merupakan bagian dari

2 sepakbola modern dan banyak korelasi antara futsal dengan sepakbola. Namun Sejarah dunia mencatat bahwa secara resmi sejarah futsal Indonesia dimulai pada tahun 2002, ketika itu Indonesia di daulat oleh AFC (Asian Football Confedration) untuk menyelenggarakan putaran final kejuaraan futsal tingkat asia di Jakarta. Dalam beberapa tahun terakhir ini, futsal sangat marak di Indonesia, baik di Jakarta maupun di daerah.permainan ini sendiri dilakukan oleh lima pemain setiap tim, berbeda dengan sepak bola konvensional yang pemainnya berjumlah sebelas orang setiap tim. Ukuran lapangan dan ukuran bolanya pun lebih kecil dibandingkan ukuran yang digunakan dalam sepak bola lapangan rumput. Aturan permainannya pun tidak sama dengan sepak bola. Aturan permainan dalam futsal dibuat sedemikian ketat oleh FIFA agar permainan ini berjalan dengan fair play dan juga sekaligus untuk menghindari cedera yang dapat terjadi.ini disebabkan underground atau lapangan yang digunakan untuk pertandingan internasional bukan dari rumput, tetapi dari kayu atau rubber/plastic.dengan ukuran lapangan yang lebih kecil dan jumlah pemain yang sedikit, permainan futsal cenderung lebih dinamis karena gerakan yang cepat.ini berbeda dengan sepak bola sehingga jumlah gol yang diciptakan dalam permainan futsal umumnya jauh lebih banyak.di samping itu, di futsal pemain juga mempelajari untuk bermain lebih akurat dalam hal teknik bermain, seperti teknik passing, control, dribbling, dan shooting.dari teknik teknik dasar inilah permainan futsal dan sepak bola dibentuk. Shooting merupakan teknik dasar yang harus dikuasai oleh setiap pemain. Teknik ini merupakan cara untuk menciptakan gol. Ini disebabkan seluruh pemain memiliki kesempatan untuk menciptakan gol dan memenangkan pertandingan atau permainan.shooting dapat dibagi menjadi dua teknik, yaitu shooting menggunakan punggung kaki dan ujung sepatu atau ujung kaki Justinus Lhaksana (2011:34). Pentingnya tendangan shooting dalam futsal, maka perlu upayapeningkatan ketepatan tendangan shooting guna menyempurnakanketerampilan yang dimiliki pemula (siswa sekolah). Siswa harus mampu menguasai macam-macam teknik dasar bermain futsal. Kemampuan siswa menguasai teknikdasar bermain futsal dapat mendukung dalam bermain futsal baik secaraindividu maupun kolektif. Maka bagi para pemain pemula (siswa sekolah) harus dilatih secara baik dan benar. Menendang bola merupakan salah satu teknik dasar bermain futsal yang memiliki kontribusi besar dalam permainan futsal.hampir seluruh permainan futsal dilakukan dengan menendang bola.besarnya kontribusi menendang bola dalam permainan futsal, maka perlu diajarkan kepada siswa sekolah. Melakukan shooting dengan baik dan tepat pada sasaran bagi siswa sekolah bukan merupakan hal yang mudah. Bagi siswa pemula sering kali dalam melakukan shooting tidak tepat pada sasaran yang diinginkan, bahkan tidak menutup kemungkinan bolanya melambung tinggi. Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi saat melakukan shooting, adalahsalah satu faktor kurangnya menguasai teknik shooting yang

3 benar. Agar para siswa pemula dapat menguasai teknik shooting yang benar dibutuhkan cara belajar yang baik dan tepat. Dalam pelaksanaan pembelajaran shooting dalam permainan futsal perlu diterapkan cara belajar yang tepat agar diperoleh kemampuan shooting yang baik. Seiring masuknya futsal ke sekolah, banyak digelarnya pertandingan futsal antar sekolah di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional maka salah satu sekolah di Kabupaten Bekasi ini membuka ektrakurikuler futsal. Namun sejauh ini latihan pada ekstrakurikuler olahraga futsal (ketepatan shooting) di SMPNegeri 9 Tambun Selatan belum menunjukkan hasil yang maksimal, contohnya seperti saat mengikuti turnamen antar SMP para pemain ini tidak bisa memanfaatkan peluang shooting sehingga bolanya melebar, melambung di atas mistar gawang, atau terbentur pemain bertahan dari lawan sehingga terjadi serangan balik yang mengakibatkan tim mengalami kekalahan. Kemampuan shooting perlu dikembangkan atau ditingkatkan. Adanya masalah di atas dibutuhkan sebuah cara belajar baik dan tepat yaitu dengan sebuah pendekatan bermain. Pada dasarnya siswa usia SMP senang melakukan permainan karena bersifat menyenangkan, mudah, menarik, sederhana, dan dapat dilakukan secara sukarela. Dalam penelitian ini permainan small sided games (permainan kecil) dianggap tepat untuk meningkatkan kemampuan shooting. Menurut Tony Charles dan Stuart Rook (2012:105) permainan di lapangan skala kecil (small-sided games) merupakan situasi tepat yang dikembangkan untuk para pemain muda, supaya mereka bisa belajar dan berkembang. Setiap permainan merupakan gabungan dari teknik khusus dalam sepak bola, misalnya menggiring, mengoper, atau menembakkan bola, atau berfokus kepada kerja sama tim dan strategi, misalnya bertahan, menyerang, menciptakan ruang gerak, atau bergantian tugas. Permainan ini dirancang secara khusus untuk menampilkan kemampuan terbaik para pemain dalam situasi pertandingan yang sebenarnya. Jika pemain menjalani pertandingan yang lebih lama, pemahaman mereka terhadap pentingnya kerja sama tim, pemosisian diri yang benar, dan pengambilan keputusan mereka akan berkembang pesat. Dari pernyataan di atas penulis menyimpulkan bahwa kemungkinan permainan target dapat diterapkan menjadi sebuah metode latihan dengan tujuan peningkatan kemampuan shooting dalam cabang olahraga futsal. Melihat hasil observasi yang dilakukan pada ekstrakurikuler futsal di SMPNegeri 9 Tambun Selatan, penulis memutuskan untuk melakukan sebuah penelitian tentang peningkatan kemampuan tendangan shooting siswa peserta ekstrakurikuler futsal di SMPNegeri 9 Tambun Selatan dengan permainan target. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Futsal Menurut Justinus Lhaksana (2011:7) futsal adalah permainan yang sangat cepat dan dinamis.dari segi lapangan yang relatif kecil, hampir tidak ada ruangan untuk membuat kesalahan. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama antara pemain lewat

4 passing yang akurat, bukan hanya untuk melewati lawan. Justinus lhaksana (2011:7) juga berpendapat futsal adalah olahraga beregu. Kolektivitas tinggi akan mengangkat prestasi. Siapa yang mencetak gol sama sekali tidak penting, yang penting adalah gol yang tercetak. Menang dan kalah itu terjadi diseluruh olahraga, tetapi if you die, you die with honour. Tidak ada pemain yang paling berjasa dalam satu tim, yang ada adalah tim yang baik akan menjadikan seorang pemain menjadi bintang. Menurut Andri Irawan (2009:4) futsal bukan permainan baru di Indonesia.Permainan ini dimainkan oleh 5 pemain melawan 5 pemain mencakup satu penjaga gawang (berbeda dengan sepak bola konvesional dimana pemainnya 11 vs 11).Dengan ukuran minimal satu lapangan basket serta ukuran bolanya pun lebih kecil dan lebih berat dibandingkan sepak bola.peraturannya pun tidak sama dengan sepak bola. Peraturan permainan dalam olahraga futsal sengaja dibuat sangat ketat oleh FIFA dengan tujuan Fair Playdan menghindari cedera para pemainnya, iini dikarenakan permukaan lapangannya bukan dari rumput dan beton,tetapi dari kayu, sintetis, atau rubber (plastik). Sedangkan menurut Murhananto (2006:4) permainan futsal adalah permainan bola dengan kecepatan. Kunci pokoknya adalah ball feeling. Artinya, bagaimana menggunakan perasaan saat menyentuh bola dengan kaki.penggunaan kaki memang harus terampil seperti penggunaan tangan.dengan begitu bola dapat dimainkan dengan leluasa. Menurut peneliti permainan futsal adalah permainan yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing beranggotakan lima orang termasuk penjaga gawang. Tujuan utamanya adalah mencetak gol ke gawang lawan dengan memanipulasi bola dengan kaki. Peraturan Futsal Menurut Murhananto (2006:11) berikut adalah peraturan permainan futsal disertai penjelasannya. Pengertian Teknik Dasar Futsal Permainan futsal merupakan permainan yang mempunyai satu tujuan, yaitu menjadi pemenang dengan cara mencetak gol dan berusaha untuk mencegah lawan membuat gol dengan cara yang sesuai dengan peraturan permainan. jangan pernah membicarakan tentang taktik dan strategi permainan untuk memenangkan suatu pertandingan jika pemain tidak menguasai teknik dasar dalam permainan futsal. Karena dalam situasi permainan futsal, setiap pemain pasti bersentuhan dengan bola, dan apabila pemain tidak menguasai teknik dasar yang baik maka lawan akan mudah merebut dan menguasai bola. Menurut Andri Irawan (2009:22) pada dasarnya teknik dasar dalam permainan futsal sama dengan sepakbola. Perbedaannya terletak pada bentuk perkenaan teknik dasar, yang digunakan dalam futsal lebih kepada efisiensi gerakan karena setiap pemain harus cepat mengambil keputusan jika dibandingkan dengan sepak bola. Seperti passing lebih banyak menggunakan kaki bagian dalam, mengontrol dan menggiring bola lebih banyak menggunkana sole (telapak kaki bagian depan) sedangkan yang lebih membedakan lagi menembak bola kearah gawang tidak hanya menggunakan

5 punggung kaki tetapi juga menggunakan ujung sepatu. Andri Irawan (2009:22) juga berpendapat pemain futsal harus memiliki teknik dasar yang mumpuni, seperti mengumpan (passing), menerima (receiving), mengumpan lambung (chipping), menggiring (dribbling), menembak (shooting), dan menyundul (heading). Menurut Justinus Lhaksana (2011:29) Modern futsal adalah permainan futsal yang para pemainnya diajarkan bermain dengan sirkulasi bola yang sangat cepat, menyerang dan bertahan, dan juga sirkulasi pemain tanpa bola ataupun timing yang tepat. Oleh karena itu, diperlukan kemampuan menguasai teknik dasar bermain futsal, seperti: 1. Teknik dasar mengumpan (passing) 2. Teknik dasar menahan bola (control) 3. Teknik dasar mengumpan lambung (chipping) 4. Teknik dasar menggiring bola (dribbling), dan 5. Teknik dasar menembak bola (shooting) Justinus Lhaksana (2011:30) berpendapat teknik dasar dari mengumpan (passing) merupakan salah satu teknik dasar permainan futsal yang sangat dibutuhkan setiap pemain.di lapangan yang rata dan ukuran lapangan yang kecil dibutuhkan passing yang keras dan akurat karena bola yang meluncur sejajar dengan tumit pemain.ini disebabkan hampir sepanjang permainan futsal menggunakan passing. Sedangkan menurut Andri Irawan (2009:23) untuk menguasai keterampilan passing diperlukan penguasaan gerakan sehingga sasaran yang diinginkan tercapai. Keberhasilan mengumpan ditentukan oleh kualitasnya, 3 hal dalam kualitas mengumpan: (1) keras, (2) akurat, dan (3) mendatar. Pengertian dari teknik dasar menahan bola (control) menurut Justinus Lhaksana (2011:31) teknik dasar dalam keterampilan control (menahan bola) haruslah menggunakan telapak kaki (sole). Pengertian dari teknik dasar mengumpan lambung (chipping) menurut Andri Irawan (2009:27) yaitu operan yang digunakan untuk melintasi lawan dengan umpan lambung yang memblok jalur operan bawah.situasi ini juga dapat terjadi dalam permainan atau jika lawan membentuk dinding untuk bertahan mengahadapi tendangan bebas. Menurut Justinus Lhaksana (2011:32) keterampilan chipping ini sering dilakukan dalam permainan futsal untuk mengumpan bola di belakang lawan atau dalam situasi lawan bertahan satu lawan satu. Teknik ini hampir sama dengan teknik passing. Perbedaannya terletak pada saat chipping menggunakan bagian atas sepatu dan perkenaannya tepat di bawah bola. Pengertian dari teknik dasar menggiring bola (dribbling) menurut Justinus Lhaksana (2011:33) dribbling merupakan keterampilan penting dan mutlak harus dikuasai oleh setiap pemain futsal.dribbling merupakan kemampuan yang dimiliki setiap pemain dalam menguasai bola sebelum diberikan kepada temannya untuk menciptakan peluang dalam mencetak gol.

6 Sedangkan menurut Andri Irawan (2009:31) teknik dasar menggiring bola adalah suatu usaha memindahkan bola dari satu daerah ke daerah lain atau dengan berliku-liku untuk menghindari lawan, harus kita usahakan agar bola tetap bergulir dekat dari kita, jauh dari kaki lawan pada saat permainan berlangsung. Andri Irawan (2009:32) juga berpendapat dalam permainan futsal menggiring bola dapat dilakukan menggunakan telapak kaki (sole of the foot), menggunakan dalam (inside of the foot), kaki bagian luar (out side of the foot) dan bagian punggung kaki (instep of the foot), akan tetapi situasi permainan dituntut untuk menggiring bola dengan telapak kaki (sole of the foot) dengan alasan permukaan lapangan yang rata sehingga bola harus sepenuhnya dikuasai. Pengertian dari teknik dasar menembak (shooting) menurut Justinus Lhaksana (2011:34) shooting merupakan teknik dasar yang harus dikuasai oleh setiap pemain, teknik ini merupakan cara untuk menciptkana gol. Ini disebabkan seluruh pemain memiliki kesempatan untuk menciptakan gol dan memenangkan pertandingan atau permainan. Sedangkan menurut Andri Irawan (2009:33) menembak bola ke arah gawang merupakan salah satu tujuan dari menendang dalam permainan futsal. Shooting Futsal Menurut Justinus Lhaksana (2011:34) shooting merupakan teknik dasar yang harus dikuasai oleh setiap pemain, teknik ini merupakan cara untuk menciptkana gol. Ini disebabkan seluruh pemain memiliki kesempatan untuk menciptakan gol dan memenangkan pertandingan atau permainan. Menurut Andri Irawan (2009:33) menembak bola ke arah gawang merupakan salah satu tujuan dari menendang dalam permainan futsal. Andri Irawan (2009:34) juga berpendapat kemampuan melakukan shooting dengan kuat dan akurat menggunakan kedua kaki baik kaki kanan maupun kaki kiri adalah faktor yang paling penting karena keberhasilan seorang pemain sebagai pencetak gol tergantung dari faktor tersebut. Menurut peneliti shooting adalah proses menendang bola sekencangkencangnya dan akurat. Teknik shooting yang paling baik dilakukan dengan punggung kaki dan banyak juga menggunakan ujung kaki.kunci kekuatan shooting ada pada kekuatan tungkai kaki dan sudut pengambilan yang optimal. Pengertian Small Game Menurut Tony Charles dan Stuart Rook (2012:105) permainan di lapangan skala kecil (small-sided games) merupakan situasi tepat yang dikembangkan untuk para pemain muda, supaya mereka bisa belajar dan berkembang. Setiap permainan merupakan gabungan dari teknik khusus dalam sepak bola, misalnya menggiring, mengoper, atau menembakkan bola, atau berfokus kepada kerja sama tim dan strategi, misalnya bertahan, menyerang, menciptakan ruang gerak, atau bergantian tugas. Permainan ini dirancang secara khusus untuk menampilkan kemampuan terbaik para pemain dalam situasi pertandingan yang sebenarnya. Jika pemain menjalani pertandingan yang lebih lama, pemahaman

7 mereka terhadap pentingnya kerja sama tim, pemosisian diri yang benar, dan pengambilan keputusan mereka akan berkembang pesat. Menurut peneliti permainan kecil (small game)adalah bentuk permainan yang tidak mempunyai peraturan yang baku dalam penerapannya baik mengenai peraturan permainan, alat yang digunakan, ukuran lapangan, maupun durasi permainan. Permainan kecil ini bertujuan sebagai alternatif menghindari kejenuhan dalam latihan yang selalu monoton.bentuk permainan kecil ini juga dapat disesuaikan tetapi tetap tidak merubah tujuan utama dalam latihan. Bentuk Latihan Variasi Dengan Modifikasi Menurut Apta mylsidayu (2016:97) bentuk latihan variasi bertujuan untuk menghindari kejenuhan, dan keengganan, dan keresahan yang merupakan kelelahan secara psikologis. Cara untuk memvariasikan latihan dapat dengan mengubah bentuk, tempat, sarana dan prasarana latihan, atau teman berlatih tetapi tujuan utama latihan tidak boleh berubah. Menurut peneliti penerapan latihan permainan kecil (small-sided games) dipandang sebagai metode latihan yang cukup efektif dalam peningkatan fisik, dan teknik. Bentuk latihan dan ukuran lapangan di desain pada ukuran tertentu dan pemain yang terlibat dalam proses latihan bisa disesuaikan dengan ukuran lapangan tersebut sehingga lebih memudahkan pelatih untuk mengawasi proses latihan dan mudah dalam proses pengoreksian kesalahan pelaksanaan latihan. Melihat kompleksitas skill dan keterampilan terbuka cabang olahraga futsal, maka untuk diajarkan disekolah-sekolah perlu diadakan pengembangan dan modifikasi pembelajarannya. Untuk itu perlu dimodifikasi dengan cara mengurangi struktur permainan yang sebenarnya, sehingga strategi dasar bermain dapat diterima dengan mudah oleh siswa. Pengurangan struktur permainan ini dapat dilakukan terhadap ukuran lapangan, aturan permainan, jumlah pemain, tujuan permainan dan lain-lain. Dari uraian pendapat di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa manfaat latihan small-sided games (permainan kecil) salah satunya dapat meningkatkan skill atau keterampilan bermain futsal salah satunya yaitu peningkatan kemampuan shooting. METODE PENELITIAN Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan memberikan treatment ataupun perlakuan kepada sampel, sampai dilihat ada perubahan yang terjadi atau tidak Mia Kusumawati (2014 : 46). Peneletian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatmen (perlakuan) tertentu Sugiyono (2013:6). Populasi adalah totalitas objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan dan benda yang mempunyai kesamaan untuk dijadikan data penelitian Mia Kusumawati(2014 : 93).

8 Populasinya yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa ekstrakulikuler SMPNegeri 9 Tambun Selatan Bekasi yang berjumlah 12 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa ekstrakulikuler SMP Negeri 9 Tambun Selatan Bekasi, Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik total sampling atau sampel secara keseluruhan. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1.1 Hasil Penghitungan Rata-rata, Simpangan Baku, dan Variansi Tes Awal, Tes Akhir dan Peningkatan Hasil Latihan NO Perangkat Data X S S 2 1 Tes Awal 7,5 1,93 3,72 2 Tes Akhir 11,33 1,94 3,76 3 Peningkatan 3,83 1,59 2,25 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada tes awal diperoleh nilai X = 7,5, S = 1,93, dan S 2 = 3,72. Tes akhir diperoleh nilai X = 11,33, S = 1,94, dan S 2 = 3,76 Sedangkan peningkatannya diperoleh nilai X = 3,83, S = 1,59, dan S 2 = 2,25 Setelah perhitungan dari masing-masing data, langkah selanjutnya adalah menguji uji normalitas dengan menggunakan uji liliefors, apakah berdistribusi normal atau tidak. Hasil perhitungan analisis distribusi normal dan perangkat data tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 1.2 Hasil Uji Normalitas Dengan Menggunakan Uji Liliefors NO Perangkat Data Lo Hitung Lo Tabel Ket. 1 Tes Awal 0,1859 0,242 Normal 2 Tes Akhir 0,2182 0,242 Normal 3 Peningkatan 0,2082 0,242 Normal Berdasarkan table diatas dapat dilihat pada tes awal diperoleh Lo hitung = 0,1859, tes akhir Lo hitung = 0,2182, dan peningkatan Lo hitung = 0,2082, dari hasil perhitungan masing-masing perangkat data tersebut diatas maka penulis menyimpulkan bahwa data terdistribusi normal karena semua Lo hitung < Lo tabel, dimana Lo tabel pada taraf nyata (ɑ) = 0,05 dan n = 12 adalah 0,242 sehingga perhitungan dapat dilanjutkan ke tahap homogenitas data. Selanjutnya melaksanakan uji homogenitas, perangkat data tersebut untuk mengetahui apakah dari hasil tes tersebut homogen atau tidak berarti. Berikut hasil penghitungan data pada uji homogenitas : Tabel 1.3 Hasil Penghitungan Uji Homogenitas NO Perangkat Data F hitung F tabel Keterangan 1 Tes awal dan akhir 1,01 2,82 Homogen Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat pada F hitung tes awal dan akhir diperoleh sebesar 1,01 dari hasil diatas kemudian dibandingkan dengan F tabel yang diperoleh dari tabel distribusi F dengan derajat kebebasan untuk pembilang = 11 dan derajat kebebasan penyebut = 11, pada taraf nyata L

9 = 0,05 diperoleh F tabel sebesar 2,82. Karena dari hasil tes diperoleh nilai F hitung yang lebih kecil dan nilai F tabel (Fhit < Ftab) maka Ho : S1 2 = S2 2 diterima. Hal ini berarti bahwa hasil tes terdistribusi homogen, sehingga hipotesis uji-t dapat dilanjutkan. Uji Hipotesis Setelah uji normalitas dan homogenitas diperoleh suatu hasil, maka langkah selanjutnya adalah menghitung uji t. Perhitungan uji t, untuk menguji apakah siswa yang sudah berlatih shootingdengan small game menunjukan peningkatan yang signifikan (ada peningkatan yang berarti) atau tidak ada peningkatan yang signifikan. Untuk hasil penghitungan uji t tercantum pada tabel berikut ini : Tabel 1.4 Hasil Penghitungan Uji t N O Perangkat Data 1 Peningkat an t hitun g t tab el 8,33 2,2 0 Keterang an Signifika n Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat peningkatan hasil tes diperoleh t hitung = 8,33, nilai tersebut masih lebih besar dari t tabel pada tabel ɑ = 0,05 dan dk = n-1 sebesar 11. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa : untuk latihan small game terhadap peningkatan shooting hasil t hitungnya lebih besar dari nilai t tabel pada ɑ = 0,05 dan dk = n-1 = 11 sehingga hipotesa nol (Ho) ditolak yang berarti bahwa pada latihan small gameterhadap peningkatan shooting terdapat peningkatan yang berarti atau signifikan selama latihannya. DAFTAR PUSTAKA Mylsidayu, Apta (2016). Ilmu Kepelatihan. Bekasi : Percetakan Equator Kusumawati, Mia (2014). Penelitian Pendidikan. Bekasi : Penerbit Alfabeta, Bandung Irawan, Andri (2009). Teknik Dasar Modern Futsal.Jakarta : Penerbit Pena Pundi Aksara, Jakarta Lhaksana, Justinus (2011). Taktik dan Strategi Futsal Modern, Jakarta : Penerbit Be Champion, Depok Charles, Tony (2012). 101 Sesi Latihan Sepak Bola Untuk Pemain Muda.Jakarta: Penerbit Indeks, Jakarta Murhananto (2006).Dasar-dasar Permainan Futsal.Jakarta : Penerbit Kawasan Pustaka Sugiyono.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Muhamad, Memed (2015).Diktat Statistik Olahraga, Bekasi Nurhasan (2000).Tes dan Pengukuran Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan prestasi. Hal ini sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Salah satu olahraga yang sangat bermasyarakat saat ini adalah futsal. Olahraga futsal merupakan modifikasi olahraga sepakbola yang dimainkan di dalam ruangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Futsal (futbol sala dalam bahasa Spanyol berarti sepak bola dalam ruangan) merupakan permainan sepak bola yang dilakukan di dalam ruangan. Dalam beberapa tahun terakhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Futsal (futbol sala) dalam bahasa Spanyol berarti sepak bola dalam ruangan merupakan permainan sepak bola yang dilakukan di dalam ruangan. Dalam beberapa tahun terakhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan majunya kebudayaan manusia saat ini, banyak terjadi perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan majunya kebudayaan manusia saat ini, banyak terjadi perubahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan majunya kebudayaan manusia saat ini, banyak terjadi perubahan bahkan tercapainya beberapa olahraga baru yang menginduk pada olahraga yang sudah ada, contoh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Futsal merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain yang salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Futsal (futbol sala dalam bahasa Spanyol berarti sepakbola dalam ruangan) merupakan permainan sepakbola yang dilakukan di dalam ruangan. Futsal merupakan jenis

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN BELAJAR GERAK (MOTOR EDUCABILITY) DENGAN KETERAMPILAN SHOOTING

HUBUNGAN KEMAMPUAN BELAJAR GERAK (MOTOR EDUCABILITY) DENGAN KETERAMPILAN SHOOTING HUBUNGAN KEMAMPUAN BELAJAR GERAK (MOTOR EDUCABILITY) DENGAN KETERAMPILAN SHOOTING DALAM PERMAINAN FUTSAL PADA TIM UKM FUTSAL UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI Azi Faiz Ridlo 1 Universitas Islam 45 Bekasi aziewae@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup sehat adalah harapan semua orang tetapi kesehatan tidak akan pernah diperoleh apabila tanpa diikuti oleh usaha yang memadai. Apabila kehidupan kita terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (ruangan),yang jika digabung artinya menjadi sepak bola dalam ruangan.

BAB I PENDAHULUAN. (ruangan),yang jika digabung artinya menjadi sepak bola dalam ruangan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Futsal berasal dari bahasa Spanyol, yaitu futbol (sepakbola) dan sala (ruangan),yang jika digabung artinya menjadi sepak bola dalam ruangan. Olahraga futsal adalah olahraga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Futsal adalah salah satu olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat. Olahraga ini merupakan permainan yang tergolong berat, karena melibatkan seluruh anggota

Lebih terperinci

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah Futsal diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani. Keunikan futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutamanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kehidupan masyarakat disegala bidang siswa merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kehidupan masyarakat disegala bidang siswa merupakan bagian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang dibangun untuk meningkatkan kehidupan masyarakat disegala bidang siswa merupakan bagian dari masyarakat sekolah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga di bagi 3 macam yaitu olahraga untuk pendidikan, rekreasi, dan prestasi. 1) Olahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 2 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting di dalam kehidupan suatu bangsa karena melalui pendidikan, suatu bangsa dapat mempersiapkan masa depannya dengan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di zaman yang modern ini masyarakat pada khususnya para pemuda sudah mengerti apa pentingnya olahraga. Olahraga yang dipilih bermacam macam, tapi belakangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah air sejak lama. Sangatlah beralasan bila sepakbola adalah permainan penuh aksi menakjubkan

Lebih terperinci

FUTSAL. Materi Futsal Kelas X Semester disusun oleh Bramasto

FUTSAL. Materi Futsal Kelas X Semester disusun oleh Bramasto FUTSAL A. Sejarah Futsal Asal mula olahraga futsal muncul sekitar tahun 1930 di Montevideo, Uruguay dan dikenalkan oleh pelatih sepak bola yang terkenal pada masa itu, yaitu bernama Juan Carlos Ceriani.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk bergerak dan melakukan pekerjaan yang dilakukan. Giriwijoyo (2007:23) menjelaskan bahwa:

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk bergerak dan melakukan pekerjaan yang dilakukan. Giriwijoyo (2007:23) menjelaskan bahwa: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan olahraga tidak terpisahkan dari motif pelaku olahraga itu sendiri. Karena apabila olahraga dilakukan dengan teratur dan berkesinambungan, olahraga dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika diamati kegiatan-kegiatan olahraga yang ada di lingkungan masyarakat sekarang ini, telah cukup

Lebih terperinci

Oleh: Bartolomeus Bramasakti N./ Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi / Fakultas Ilmu Keolahragaan / Universitas Negeri Yogyakarta.

Oleh: Bartolomeus Bramasakti N./ Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi / Fakultas Ilmu Keolahragaan / Universitas Negeri Yogyakarta. 1 PENGARUH LATIHAN PERMAINAN TARGET TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN TENDANGAN SHOOTING MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL PUTRI SMA NEGERI 1 IMOGIRI Oleh: Bartolomeus Bramasakti N./

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan sarana yang baik untuk mencapai pola hidup sehat, demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang sangat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling banyak digemari oleh sebagian besar manusia yang ada di bumi ini. Demikian juga di Indonesia bahkan mendapat

Lebih terperinci

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA ISSN 2527-760X (Print) ISSN 2528-584X (Online) PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA Novri Gazali Universitas Islam Riau novri.gazali@edu.uir.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Olahraga futsal merupakan olahraga permainan yang sekarang sudah berkembang pesat, karena futsal diminati oleh seluruh kalangan masyarakat baik anak-anak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Olahraga pada sekarang ini berkembang sangat cepat sesuai dengan perkembangan jaman. Perkembangan jaman berpengaruh terhadap munculnya cabang olahraga baru,

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL LATIHAN PASSING CONTROL FEBI FUTSAL GAMES TERHADAP PENINGKATAN HASIL PASSING CONTROL OLAHRAGA FUTSAL UNTUK PEMAIN PEMULA

EFEKTIVITAS MODEL LATIHAN PASSING CONTROL FEBI FUTSAL GAMES TERHADAP PENINGKATAN HASIL PASSING CONTROL OLAHRAGA FUTSAL UNTUK PEMAIN PEMULA EFEKTIVITAS MODEL LATIHAN PASSING CONTROL FEBI FUTSAL GAMES TERHADAP PENINGKATAN HASIL PASSING CONTROL OLAHRAGA FUTSAL UNTUK PEMAIN PEMULA Febi Kurniawan 1 Universitas Singaperbangsa Karawang febi.kurniawan18.fk@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Permainan Sepak Bola Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh dunia. Sepakbola adalah suatu

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOORDINASI, KESEIMBANGAN, DAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING FUTSAL MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI PADA OLAHRAGA FUTSAL.

HUBUNGAN KOORDINASI, KESEIMBANGAN, DAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING FUTSAL MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI PADA OLAHRAGA FUTSAL. HUBUNGAN KOORDINASI, KESEIMBANGAN, DAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING FUTSAL MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI PADA OLAHRAGA FUTSAL E-Journal Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Permainan Sepakbola Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk penjaga gawang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan olahraga permainan yang memasyarakat di dunia, termasuk di Indonesia. Memasyarakatnya permainan sepakbola di Indonesia ditandai dengan munculnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Sepakbola termasuk olahraga permainan. Olahraga sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di dunia maupun di Indonesia, setiap orang baik laki-laki

Lebih terperinci

Latihan Massed Practice dan Distribute Practice untuk Akurasi Tendangan ke Gawang

Latihan Massed Practice dan Distribute Practice untuk Akurasi Tendangan ke Gawang Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Volume 3. Nomor 2. Edisi Desember 2013. ISSN: 2088-6802 Artikel Penelitian http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/miki Latihan Massed Practice dan Distribute

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan olahraga permainan yang cukup digemari oleh semua kalangan, dari kalangan anak-anak, dewasa, hingga orang tua hampir di seluruh negara di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga permainan sepakbola adalah cabang olahraga yang sangat terkenal dan digemari masyarakat, meskipun persepakbolaan Indonesia belum menunjukkan prestasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga yang dilakukan dengan benar sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia. Olahraga tidak hanya dijadikan sebagai salah satu kegiatan untuk menyalurkan hobi atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita. Semua orang suka dengan sepakbola. Baik orang tua, dewasa hingga anakanak. Tidak hanya

Lebih terperinci

Didi Yudha Pranata 1

Didi Yudha Pranata 1 PENGARUH METODE BERMAIN TERHADAP PENINGKATAN HASIL DRIBBLING BOLA SISWA SD NEGERI 20 BANDA ACEH Didi Yudha Pranata 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh metode bermain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin ketatnya tingkat kompetisi antar individu, kelompok, masyarakat

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO TAPE FEEDBACK TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR DRIBBLING CABANG OLAHRAGA FUTSAL

PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO TAPE FEEDBACK TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR DRIBBLING CABANG OLAHRAGA FUTSAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Futsal merupakan salah satu cabang olahraga permainan dengan ukuran bola dan lapangan lebih kecil dari sepak bola. Permainan ini sendiri dilakukan oleh lima

Lebih terperinci

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL Oleh MAIZUL HENDRI FAUZI 1103183/2011 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan olahraga yang sangat populer dan mengagumkan. Hal itu bisa kita lihat dengan banyaknya orang yang menggemari olahraga ini, baik dari pelosok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya. Di Indonesia sendiri permainan sepakbola berkembang

Lebih terperinci

PERBEDAAN KETEPATAN TENDANGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI PENUH PADA PESERTA UKM SEPAKBOLA UNY

PERBEDAAN KETEPATAN TENDANGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI PENUH PADA PESERTA UKM SEPAKBOLA UNY PERBEDAAN KETEPATAN TENDANGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI PENUH PADA PESERTA UKM SEPAKBOLA UNY DIFFERENCE ON SHOT ACCURACY USING INSIDE FOOT AND INSTEP FULL OF FOOTBALL UKM (STUDENT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Futsal berarti sepak bola dalam ruangan. Kata futsal berasal dari kata Fut yang diambil dari kata futebol, yang dalam bahasa Spanyol dan Portugal berarti sepak bola.

Lebih terperinci

MAKALAH FUTSAL. ( Dikumpulkan untuk memenuhi tugas mata pelajaran penjasorkes)

MAKALAH FUTSAL. ( Dikumpulkan untuk memenuhi tugas mata pelajaran penjasorkes) MAKALAH FUTSAL ( Dikumpulkan untuk memenuhi tugas mata pelajaran penjasorkes) Disusun oleh : 1. FATHIAH NURRAHMAN 2. SRI AMBAR WATI 3. SITI HAMROH 4. DINA 5. SELVI YENI 6. ANA MOLLY BAB I PENDAHULUAN A.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada dasarnya metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Suatu hasil dari penelitian harus diuji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Tempat pelaksanaan dalam penelitian ini tempat penelitian di Sekolah Sepakbola (SSB) IPI GS Bandung yang ada di lapangan SMK VIKU kompleks TNI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika diamati kegiatan-kegiatan olahraga yang ada di lingkungan masyarakat sekarang ini, telah cukup tumbuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai dengan perkembangan jaman. Semakin pesat perkembangan jaman turut pula mempengaruhi terhadap

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Sepakbola a. Pengertian Sepakbola Sepakbola merupakan permainan yang menggunakan bola sepak yang dimainkan oleh dua kesebelasan yang masing-masing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengandung arti bahwa metode penelitian begitu penting dalam pengumpulan dan

BAB III METODE PENELITIAN. mengandung arti bahwa metode penelitian begitu penting dalam pengumpulan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode sangat diperlukan dalam setiap penelitian. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian. Hal ini mengandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa tersebut. Hal itulah yang merupakan asumsi secara umum terhadap

BAB I PENDAHULUAN. bangsa tersebut. Hal itulah yang merupakan asumsi secara umum terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin baik pendidikan suatu bangsa, maka semakin baik pula kualitas bangsa tersebut. Hal itulah yang merupakan asumsi secara umum terhadap program pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang ini olahraga sudah menjadi kebutuhan masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik. Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah olahraga yang populer di seluruh penjuru dunia. Sebagai salah satu cabang olahraga yang terpopuler di dunia saat ini permainan sepakbola telah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat. banyak unsur-unsur yang harus dikuasai para pemainnya dari

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat. banyak unsur-unsur yang harus dikuasai para pemainnya dari I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang memerlukan kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat banyak unsur-unsur yang harus

Lebih terperinci

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd. Sepakbola Oleh: Rano Sulisto,S.Pd Untuk bermain bola dengan baik pemain harus dibekali dengan teknik dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI Program Studi Pendidikan Olahraga, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sepakbola adalah permainan yang menekankan kerjasama antar anggota tim yang terdiri dari penjaga gawang, striker, defender, gelandang. Permainan sepakbola

Lebih terperinci

PENGARUH METODE LATIHAN TRIANGLE RUN TERHADAP DAYA TAHAN (VO2MAX) PADA ANGGOTA EKSTRAKULIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 CABANGBUNGIN

PENGARUH METODE LATIHAN TRIANGLE RUN TERHADAP DAYA TAHAN (VO2MAX) PADA ANGGOTA EKSTRAKULIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 CABANGBUNGIN PENGARUH METODE LATIHAN TRIANGLE RUN TERHADAP DAYA TAHAN (VO2MAX) PADA ANGGOTA EKSTRAKULIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 CABANGBUNGIN Yunita Lasma Sireger 1, Hasan Sidik 2 Universitas Islam 45 Bekasi yunitajune@gmail.com

Lebih terperinci

FUTSAL - 2. Futsal Kelas XI 1 design by Bramasto

FUTSAL - 2. Futsal Kelas XI 1 design by Bramasto FUTSAL - 2 Perlu anda ketahui sebelum kita menerapkan Penerapan Program Latihan Fisik Futsal ada baiknya para pemain kita diberikan dulu pemahaman tentang 5 Prisnsip dalam Bermain Futsal. Kita yakin setelah

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES TERHADAP KETERAMPILAN PASSING SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL DI SMP MUHAMMADIYAH 2 DEPOK SLEMAN TAHUN 2016

PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES TERHADAP KETERAMPILAN PASSING SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL DI SMP MUHAMMADIYAH 2 DEPOK SLEMAN TAHUN 2016 1 PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES TERHADAP KETERAMPILAN PASSING SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL DI SMP MUHAMMADIYAH 2 DEPOK SLEMAN TAHUN 2016 THE EFFECTS OF SMALL SIDED GAMES EXERCISE TOWARDS THE

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Hakekat Sepak Bola Ikman Suleman (2008 : 3) menjelaskan sepak bola merupakan jenis olahraga yang fenomenal. Minat masyarakat terhadap sepak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola merupakan olahraga yang sangat populer di dunia. Ini dapat dilihat dari antusias penonton di stadion, dan siaran televisi yang banyak menyiarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Artinya, pendidikan jasmani bukan hanya dekorasi atau ornament yang ditempel pada program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian merupakan tempat dimana seorang peneliti melakukan sebuah penelitiannya. Dalam penelitian ini, peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari di seluruh dunia. Futsal dalam perkembangan makin dapat diterima dan digemari oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya menjadi sekedar hobi telah berkembang menjadi fanatik. Fanatik dari para pecinta sepak bola membuat

Lebih terperinci

TINGKAT KEMAMPUAN KETEPATAN PASSING KAKI BAGIAN DALAM PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 1 IMOGIRI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2016

TINGKAT KEMAMPUAN KETEPATAN PASSING KAKI BAGIAN DALAM PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 1 IMOGIRI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2016 TINGKAT KEMAMPUAN KETEPATAN PASSING KAKI BAGIAN DALAM PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 1 IMOGIRI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2016 THE ACCURACY LEVEL OF PASSING BY USING THE INSIDE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Di dalam undang-undang sistem pendidikan nasional No.20 Tahun 2003, disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan berencana untuk mewujudkan suasana belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, shooting, controlling, dan heading. Untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, shooting, controlling, dan heading. Untuk memperoleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan olahraga permainan yang menggunakan bola, lapangan dan dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri atas sebelas pemain dan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari anak-anak hingga orang dewasa setiap hari memainkan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari anak-anak hingga orang dewasa setiap hari memainkan sepakbola BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat populer dan digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik di kota maupun di desa. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani. Pendidikan Jasmani seringkali tersampingkan oleh pendidikan akademis lainnya, padahal aspek

Lebih terperinci

Tingkat Keterampilan Bermain (Muhammad Hikmawan Al Baihaqi) 1

Tingkat Keterampilan Bermain (Muhammad Hikmawan Al Baihaqi) 1 Tingkat Keterampilan Bermain (Muhammad Hikmawan Al Baihaqi) 1 TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN FUTSAL SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER FUTSL DI SMA NEGERI 1 KARANGANYAR DAN SMA NEGERI 2 KEBUMEN, KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam permaianan beregu, permainan sepak bola ini terdiri dari sebelas pemain yang berada dilapangan

Lebih terperinci

, 2015 HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN FUTSAL DENGAN KINERJA WASIT FUTSAL ASPROV PSSI JAWA BARAT SAAT MEMIMPIN PERTANDINGAN

, 2015 HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN FUTSAL DENGAN KINERJA WASIT FUTSAL ASPROV PSSI JAWA BARAT SAAT MEMIMPIN PERTANDINGAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Futsal adalah salah satu kegiatan olahraga yang cukup popular dan banyak diminati oleh warga Indonesia bahkan di dunia saat ini. Hal ini terlihat dari antusiasme bermain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan berisi perjuangan melawan diri sendiri atau dengan orang lain atau konfrontasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknik permainan, peraturan peraturan, pengorganisasian, atau dipandang dari

BAB I PENDAHULUAN. teknik permainan, peraturan peraturan, pengorganisasian, atau dipandang dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat di gemari diseluruh dunia. Sepakbola dalam perkembangan makin dapat diterima dan digemari oleh masyarakat,

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh WAGA AFRIAN EFENDI

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh WAGA AFRIAN EFENDI PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTARA SHOOTING 11 METER MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN DENGAN MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI TERHADAP HASIL SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Jadwal yang terencana dengan baik sangat menentukan terhadap kelancaran dan kelangsungan dari pelaksanaan penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Sepakbola adalah permainan yang sangat populer.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Sepakbola adalah permainan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Futsal berasal dari bahasa Spanyol yaitu dari kata futbol sala, artinya sepak

BAB I PENDAHULUAN. Futsal berasal dari bahasa Spanyol yaitu dari kata futbol sala, artinya sepak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Futsal berasal dari bahasa Spanyol yaitu dari kata futbol sala, artinya sepak bola ruangan. Pada tahun 1930 di Montevideo, Uruguay, futsal diperkenalkan oleh

Lebih terperinci

PENGARUH PERMAINAN FUTSAL TERHADAP MOTOR ABILITY SISWA DI SDIT BANI SALEH 6 KOTA BEKASI. Oleh : Memet Muhamad, Drs., MPd.

PENGARUH PERMAINAN FUTSAL TERHADAP MOTOR ABILITY SISWA DI SDIT BANI SALEH 6 KOTA BEKASI. Oleh : Memet Muhamad, Drs., MPd. PENGARUH PERMAINAN FUTSAL TERHADAP MOTOR ABILITY SISWA DI SDIT BANI SALEH 6 KOTA BEKASI Oleh : Memet Muhamad, Drs., MPd. *) ABSTRAK Penelitian yang penulis lakukan berawal dari pemikiran penulis terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan olahraga sering kali terkalahkan oleh pendidikan akademis lainya, padahal aspek kesehatan jasmani merupakan aspek penting guna mendukung pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAYU ASMARA YUDHA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAYU ASMARA YUDHA 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, kegiatan ekstrakurikuler bukanlah hal yang baru. Mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi, semua lapisan pendidikan pasti mengenal kegiatan ini

Lebih terperinci

PERBEDAAN KETEPATAN SHOOTING MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI ANTARA PEMAIN DEPAN DENGAN PEMAIN TENGAH DI KLUB SEPAKBOLA PS KUDA LAUT PACITAN

PERBEDAAN KETEPATAN SHOOTING MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI ANTARA PEMAIN DEPAN DENGAN PEMAIN TENGAH DI KLUB SEPAKBOLA PS KUDA LAUT PACITAN Artikel Skripsi PERBEDAAN KETEPATAN SHOOTING MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI ANTARA PEMAIN DEPAN DENGAN PEMAIN TENGAH DI KLUB SEPAKBOLA PS KUDA LAUT PACITAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Lebih terperinci

Pengaruh Latihan Variasi...(Lukman Heriyanto)

Pengaruh Latihan Variasi...(Lukman Heriyanto) PENGARUH LATIHAN VARIASI MENENDANG KE BERBAGAI SASARAN UNTUK MENINGKATKAN KETEPATAN SHOOTING MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER DI SMP N 2 DEPOK TAHUN 2016 THE EFFECTS OF KICKING

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN FUTSAL ANTARA SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA DENGAN SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA SKRIPSI

PERBEDAAN TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN FUTSAL ANTARA SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA DENGAN SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA SKRIPSI PERBEDAAN TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN FUTSAL ANTARA SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA DENGAN SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, temuan temuan yang berkaitan dengan perbandingan ketepatan menendang bola ke

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, temuan temuan yang berkaitan dengan perbandingan ketepatan menendang bola ke BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Deskripsi Data Berdasarkan dari pelaksanaan penelitian maka dalam bab ini diberikan gambaran dan analisis, temuan temuan yang berkaitan dengan perbandingan ketepatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan suatu permainan yang dilakukan dengan cara menendang bola keberbagai arah untuk diperebutkan oleh para pemainnya, yang mempunyai tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga pada dasarnya dibutuhkan oleh setiap manusia, termasuk anak usia dini. Olahraga Menurut Rukmono (2012) olahraga adalah suatu kegiatan untuk melatih

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Permainan Sepak Bola Ketika akan mempersiapkan diri untuk bertanding sepak bola, keterampilan utama yang pertama kali akan membuatmu terpacu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Cicendo Bandung yang berada di jl. Cicendo Bandung, tempat penelitian tersebut dipilih karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam kegiatan belajar mengajar agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain. Sepakbola adalah permainan yang sangat

Lebih terperinci

KERANGKA KERJA UNTUK PEMBELAJARAN INVANSION GAMES

KERANGKA KERJA UNTUK PEMBELAJARAN INVANSION GAMES KERANGKA KERJA UNTUK PEMBELAJARAN INVANSION GAMES Masalah dan tujuan taktik Menyerang dan mencetak skor (gol) Menjaga posisi Penekanan pertahanan dan menyerang Transisi (Pergeseran ) Bertahan dan mencegah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Sepakbola 1. Pengertian Sepakbola Pada hakikatnya permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan dilapangan rumput oleh

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Prodi PENJASKESREK FKIP UNP KEDIRI.

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Prodi PENJASKESREK FKIP UNP KEDIRI. Artikel Skripsi HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI BAWAH DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI BAWAH DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER FUTSAL SMA NEGERI 1 TRENGGALEK KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan suatu olahraga permainan yang menggunakan bola lapangan dan dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu disebut dengan kesebelasan. Permainan

Lebih terperinci