PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAJENE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAJENE"

Transkripsi

1 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAJENE

2 Profil KesehatanKabupaten Majene Tahun 2012 PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya Profil Kesehatan Kabupaten Majene Tahun 2012 telah dapat diterbitkan. Profil Kesehatan Kabupaten Majene Tahun 2012 menyajikan berbagai data dan informasi kesehatan yang menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di Kabupaten Majene sepanjang tahun 2012, serta dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal di bidang Kesehatan di Kabupaten Majene. Penyusunan Profil Kesehatan ini mencakup kegiatan yang ada di Dinas Kesehatan, Puskesmas, Rumah Sakit Umum Pemerintah dan lintas sektor terkait di Kabupaten Majene, yang penyusunannya didasarkan pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan dan MDGS serta menambahkan data Derajat Kesehatan Masyarakat dan data lain yang masih diperlukan. Masih banyak kekurangan dalam buku ini, untuk itu masukan dan partisipasi dari pihak terkait sangat kami harapkan dalam rangka mendapatkan data yang valid, akurat, tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan. Terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu selama proses penyusunan buku ini. Kritik dan saran yang membangun kami harapkan demi perbaikan penyusunan buku ini pada tahun yang akan datang. Majene, Agustus 2013 Kepala Dinas Kesehatan T t d Dr. Hj. Evawaty, M.Kes Pangkat : Pembina Utama Muda / IV c Nip : Pengantar Hal ii

3 DAFTAR ISI Halaman PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR TABEL LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II GAMBARAN UMUM... 4 A. KEADAAN GEOGRAFIS... 5 B. KEADAAN PENDUDUK... 7 C. KEADAAN EKONOMI... 9 D. KEADAAN SOSIAL E. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. ANGKA KEMATIAN B. ANGKA KESAKITAN C. STATUS GIZI MASYARAKAT BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG C. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT D. UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT E. KEADAAN LINGKUNGAN BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN A. SARANA KESEHATAN B. TENAGA KESEHATAN C. PEMBIAYAAN KESEHATAN BAB VI PENUTUP A. KESIMPULAN B. SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Daftar Isi Hal iii

4 Profil KesehatanKabupaten Majene Tahun 2012 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Statistik Geografi dan Iklim Kabupaten Majene... 5 Tabel 2 StatistikPemerintahanKabupaten Majene... 6 Tabel 3 Jumlah Desa/Kelurahan dan Dusun/Lingkungan Menurut Kecamatan Kabupaten Majene Tahun Tabel 4 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Berdasarkan Jenis Kelamin Kabupaten Majene Tahun Tabel 5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur per Kecamatan Kabupaten Majene Tahun Tabel 6 Distribusi Jumlah Rumah Tangga, Rata-rata Jiwa per Rumah Tangga, dan Tingkat Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten Majene Tahun Tabel 7 Statistik Pendapatan Regional KabupatenMajene Tabel8 JumlahSaranaRumahIbadah di KabupatenMajeneTahun Tabel 9 KomponenIndeks Pembangunan Manusia (IPM) KabupatenMajene Tabel 10 Tabel 11 Jumlah Kasus Demam Chikungunya menurut Puskesmas Kabupaten MajeneTahun Daftar Nama Desa/Kelurahan yang Tidak Mencapai UCI Desa/Kelurahan Kabupaten Majene Tahun Tabel 12 Distribusi Sarana Pelayanan Kesehatan per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Daftar Tabel Hal iv

5 Profil KesehatanKabupaten Majene Tahun 2012 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Halaman Indikator Kependudukan & Piramida Penduduk Kabupaten Majene Tahun Gambar 2 Pertumbuhan Sektor Pertanian Kabupaten Majene (Persen) Gambar 3 Gambar 4 Persentase Angka Melek Huruf Menurut Kecamatan Di Kabupaten MajeneTahun Distribusi Penduduk Berusia 10 Tahun ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan di Kabupaten MajeneTahun Gambar 5 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Majene Gambar 6 Gambar7 Gambar 8 Gambar 9 Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan di Kabupaten Majene Tahun Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya Menurut Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Persentase Rumah Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes Menurut Puskesmas Kabupaten MajeneTahun Persentase Rumah Tangga ber-phbs Menurut Puskesmas Di Kabupaten Majene Tahun Gambar 10 Jumlah dan Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup Di Kabupaten Majene Tahun Gambar 11 Jumlah Kematian Bayi Menurut Puskesmas Di Kabupaten Majene Tahun Gambar 12 Jumlah dan Angka Kematian Anak Balita per 1000 Kelahiran Hidup Di Kabupaten MajeneTahun Gambar 13 Jumlah dan Angka Kematian Balita per 1000 Kelahiran Hidup Di Kabupaten MajeneTahun Gambar 14 Jumlah Kasus Kematian Balita Menurut Puskesmas Di Kabupaten Majene Tahun Gambar 15 Jumlah dan Angka Kematian Ibu per Kelahiran Hidup Di Kabupaten Majene Tahun Daftar Gambar Hal v

6 Profil KesehatanKabupaten Majene Tahun 2012 Gambar 16 Jumlah Kematian Ibu Menurut puskesmas Di Kabupaten MajeneTahun Gambar 17 Jumlah dan Angka Kematian Kasar Kabupaten Majene Tahun Gambar 18 Jumlah Kematian dan Angka Kematian Kasar Menurut Kecamatan Kabupaten Majene Tahun Gambar 19 Distribusi Penemuan Kasus AFP Non-Polio Di Kabupaten Majene Tahun Gambar 20 Jumlah Kasus Baru BTA (+) di wilayah Kabupaten Majene Tahun Gambar 21 Jumlah Penderita Kasus Baru BTA (+) dan CDR Kabupaten MajeneTahun Gambar 22 Jumlah Penderita BTA (+) diobati, Persentase Kesembuhan dan SR Kabupaten Majene Tahun Gambar 23 Jumlah Donor Darah Diskrining terhadap HIV di UTD RSUD Kabupaten MajeneTahun Gambar 24 Jumlah Kasus Baru, NCDR dan Prevalensi Kusta Kabupaten Majene Tahun Gambar 25 Jumlah Kasus DBD (+) Menurut Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Gambar 26 Distribusi Kasus DBD dan Insidens Rate per penduduk Kabupaten Majene Tahun Gambar 27 Distribusi Kasus Malaria Positif Kabupaten Majene Tahun Gambar 28 Distribusi Kasus Malaria (+) Berdasarkan Plasmodium Kabupaten Majene Tahun Gambar 29 API (Annual ParasitIncidense) Malaria Kabupaten MajeneTahun Gambar 30 Peta Stratifikasi Malaria Kabupaten Majene per PuskesmasTahun Gambar 31 Distribusi Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies Menurut Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Daftar Gambar Hal vi

7 Profil KesehatanKabupaten Majene Tahun 2012 Gambar 32 Distribusi jumlah Kasus Penyakit Tidak Menular Kabupaten Majene Tahun Gambar 33 Jumlah Kematian Akibat Penyakit Tidak Menular Kabupaten Majene Tahun Gambar 34 Jumlah Kelahiran Hidup dan Bayi BBLR Kabupaten Majene Tahun Gambar 35 Jumlah Kelahiran Hidup dan Bayi BBLR per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Gambar 36 Jumlah Balita Gizi Kurang per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Gambar 37 Jumlah Balita Gizi Buruk per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Gambar 38 Cakupan K1 dan K4 Kabupaten MajeneTahun Gambar 39 Cakupan K1 per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Gambar 40 Cakupan K4 per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Gambar 41 Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Kabupaten Majene Tahun Gambar 42 Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Gambar 43 Cakupan Persalinan di Fasilitas Kesehatan per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Gambar 44 Cakupan Pelayanan Nifas Kabupaten Majene Tahun Gambar 45 Cakupan Pelayanan Nifas per Puskesmas Kabupaten MajeneTahun Gambar 46 Cakupan Penanganan Komplikasi Obstetri Kabupaten Majene Tahun Gambar 47 Cakupan Penanganan Komplikasi Obstetri per Puskesmas Kabupaten Majene Gambar 48 Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal Kabupaten Majene Tahun Daftar Gambar Hal vii

8 Profil KesehatanKabupaten Majene Tahun 2012 Gambar 49 Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Gambar 50 Cakupan Kunjungan Neonatus (KN) Lengkap Kabupaten Majene Tahun Gambar 51 Cakupan Kunjungan Neonatus (KN) Lengkap per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Gambar 52 Cakupan Kunjungan Bayi Kabupaten Majene Tahun Gambar 53 Cakupan Kunjungan Bayi per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Gambar 54 Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi Kabupaten Majene Tahun Gambar 55 Cakupan Peserta KB Aktif Kabupaten Majene Tahun Gambar 56 Cakupan Peserta KB Aktif per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Gambar 57 Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi Kabupaten Majene Tahun Gambar 58 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Kabupaten Majene Tahun Gambar 59 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Gambar 60 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Kabupaten Majene Tahun Gambar 61 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Gambar 62 Cakupan Imunisasi Bayi Rutin per Antigen Kabupaten Majene Tahun Gambar 63 Tren Capaian UCI Desa/Kelurahan Kabupaten Majene Tahun Gambar 64 DistribusiCapaian UCI Desa/KelurahanmenurutPuskesmasKabupatenMajeneTahun Gambar 65 Distribusi Capaian Imunisasi TT2+ menurut Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Daftar Gambar Hal viii

9 Profil KesehatanKabupaten Majene Tahun 2012 Gambar 66 Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Gambar 67 Capaian BOR, LOS dan TOI RSUD Kabupaten Majene Tahun Gambar 68 Capaian GDR dan NDR Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Majene Tahun Gambar 69 Cakupan Penimbangan Balita (D/S) Kabupaten MajeneTahun Gambar 70 Cakupan Penimbangan Balita (D/S) per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Gambar 71 Pemberian Tablet Besi (Fe) pada Ibu Hamil Kabupaten Majene Tahun Gambar 72 Pemberian Tablet Besi (Fe) pada Ibu Hamil per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Gambar 73 Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi, Balita dan Ibu Nifas Kabupaten Majene Tahun Gambar 74 Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi, Balita dan Ibu Nifas per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Gambar 75 Cakupan Pemberian ASI Eksklusif Kabupaten Majene Tahun Gambar 76 Cakupan Pemberian ASI Eksklusif per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Gambar 77 Persentase Rumah Tangga ber-phbs Kabupaten Majene Tahun Gambar 78 Persentase Rumah Tangga ber-phbs per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Gambar 79 Cakupan Desa Siaga dan Desa Siaga Aktif Kabupaten Majene Tahun Gambar 80 Cakupan Desa Siaga dan Desa Siaga Aktif per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Gambar 81 Distribusi Jumlah Poskesdes per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Daftar Gambar Hal ix

10 Profil KesehatanKabupaten Majene Tahun 2012 Gambar 82 Persentase Posyandu Menurut Strata Kabupaten Majene Tahun Gambar 83 Distribusi Sumber Air Minum Terlindungi per Kecamatan Kabupaten Majene Tahun Gambar 84 Persentase Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Kabupaten Majene Tahun Gambar 85 Persentase Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Gambar 86 Persentase TUPM sehat per PuskesmasKabupatenMajeneTahun Gambar 87 Persentase Alokasi Anggaran Pembangunan Kesehatan Menurut Sumber Dana Lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Majene Tahun Daftar Gambar Hal x

11 DAFTAR TABEL LAMPIRAN Tabel 1 Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, Rasio Beban Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin, dan Kecamatan Kabupaten Majene Tahun 2012 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Kabupaten Majene Tahun 2012 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas yang Melek Huruf Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan Kabupaten Majene Tahun 2012 Persentase Penduduk Laki Laki dan Perempuan Berusia 10 Tahun Ke Atas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Kecamatan Kabupaten Majene Tahun 2012 Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Jumlah Kematian Bayi dan Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Jumlah Kasus AFP (Non Polio) Dan AFP Rate (Non Polio) Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2011 Tabel 10 Jumlah Kasus Baru TB Paru dan Kematian Akibat TB Paru Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 11 Jumlah Kasus dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+ Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 12 Jumlah Kasus dan Kesembuhan TB Paru BTA+ Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Daftar Tabel Lampiran Hal xi

12 Tabel 13 Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 14 Jumlah Kasus Baru HIV, AIDS, dan Infeksi Menular Seksual Lainnya Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 15 Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap HIV Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 16 Kasus Diare yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 17 Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 18 Kasus Baru Kusta 0 14 Tahun dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 19 Jumlah Kasus dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 20 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 21 Jumlah Kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 22 Jumlah Kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 23 Jumlah Kasus DBD Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 24 Kesakitan dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 25 Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 26 Bayi Berat Badan Lahir Rendah Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Daftar Tabel Lampiran Hal xii

13 Tabel 27 Status Gizi Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 28 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan, dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 29 Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 30 Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe1 dan Fe3 Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 31 Jumlah dan Persentase Ibu Hamil dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 32 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita, dan Ibu Nifas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 33 Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 34 Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 35 Jumlah Peserta KB Baru Dan KB Aktif Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 36 Cakupan Kunjungan Neonatus Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 37 Cakupan Kunjungan Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 38 Cakupan Desa/Kelurahan UCI Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 39 Cakupan Imunisasi DPT, HB, dan Campak Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 40 Cakupan Imunisasi BCG dan Polio Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Daftar Tabel Lampiran Hal xiii

14 Tabel 41 Jumlah Bayi yang Diberi ASI Eksklusif Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 42 Pemberian Makanan Pendamping ASI Anak Usia 6 23 Bulan Keluarga Miskin Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 43 Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 44 Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 45 Cakupan Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 46 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD & Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 47 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 48 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 49 Persentase Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (Gadar ) Level I Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 50 Jumlah Penderita dan Kematian Pada KLB Menurut Jenis KLB Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 51 Desa/Kelurahan Terkena KLB yang Ditangani < 24 Jam Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 52 Tabel Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 53 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak SD dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 54 Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Kabupaten Majene Tahun 2012 Daftar Tabel Lampiran Hal xiv

15 Tabel 55 Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Menurut Jenis Jaminan, Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 56 Cakupan Pelayanan Rawat Jalan Masyarakat Miskin (Dan Hampir Miskin) Menurut Strata Sarana Kesehatan, Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 57 Cakupan Pelayanan Rawat Inap Masyarakat Miskin (Dan Hampir Miskin) Menurut Strata Sarana Kesehatan, Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 58 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, dan Kunjungan Gangguan Jiwa Di Sarana Pelayanan Kesehatan Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 59 Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 60 Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 61 Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 62 Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 63 Persentase Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 64 Persentase Keluarga Menurut Jenis Sarana Air Bersih yang Digunakan, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 65 Persentase Keluarga Menurut Sumber Air Minum yang Digunakan, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 66 Persentase Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 67 Persentase Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 68 Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Daftar Tabel Lampiran Hal xv

16 Tabel 69 Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat 2012 Kabupaten Majene Tahun Tabel 70 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 71 Sarana Pelayanan Kesehatan dengan Kemampuan Labkes dan Memiliki 4 Spesialis Dasar Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 72 Jumlah Posyandu Menurut Strata, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 73 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Menurut Kecamatan Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 74 Jumlah Tenaga Medis Di Sarana Kesehatan Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 75 Jumlah Tenaga Keperawatan Di Sarana Kesehatan Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 76 Jumlah Tenaga Kefarmasian dan Gizi Di Sarana Kesehatan Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 77 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Sanitasi Di Sarana Kesehatan Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 78 Jumlah Tenaga Teknisi Medis dan Fisioterapis Di Sarana Kesehatan Kabupaten Majene Tahun 2012 Tabel 79 Anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota Kabupaten Majene Tahun 2012 Daftar Tabel Lampiran Hal xvi

17 BAB I PENDAHULUAN

18 embangunan kesehatan adalah upaya yang dilakukan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya. Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai indikator yang meliputi, indikator angka harapan hidup, angka kematian, angka kesakitan, dan status gizi masyarakat. Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan pemantauan dan evaluasi pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal di bidang kesehatan adalah Profil Kesehatan. Profil Kesehatan Kabupaten Majene merupakan suatu gambaran kondisi dan situasi hasil pembangunan kesehatan di Kabupaten Majene yang diterbitkan setiap tahun. Profil ini memuat berbagai data dan informasi tentang hasil pelaksanaan program pembangunan kesehatan yang dapat digunakan sebagai alat ukur pencapaian target nasional indikator pembangunan kesehatan menurut Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan, maupun menurut target MDG s (Millenium Development Goals). Profil Kesehatan ini juga merupakan produk dari Sistem Informasi Kesehatan yang dalam penyusunannya melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan analisa data. Selanjutnya data disajikan dalam bentuk tabel serta grafik yang menunjukkan perbandingan data antar waktu dan antar wilayah Kecamatan/Puskesmas di Kabupaten Majene. Sehingga untuk kelancaran proses Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Majene sebagai sistem informasi kesehatan yang terintegrasi dimasa mendatang, maka strategi pertama adalah penguatan kebijakan dan perencanaan di bidang sistem informasi kesehatan. Dinas Kesehatan Kabupaten Majene sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menangani masalah kesehatan, dituntut untuk mampu memberikan gambaran situasi kesehatan dan teknis intervensi program di bidang kesehatan, yang salah satunya melalui profil kesehatan. Oleh sebab itu, tujuan penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Majene Tahun 2012 ini adalah sebagai suatu dokumen pembangunan kesehatan yang disajikan dalam bentuk narasi, tabel dan gambar yang bertujuan untuk memberikan gambaran pencapaian/pelaksanaan program kesehatan, mengetahui kinerja pengelola program, penguatan perencanaan dan kebijakan program di Lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Majene dan Puskesmas serta jaringannya. Adapun sistimatika penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Majene Tahun 2012 masih sama seperti tahun sebelumnya dengan tetap mengacu pada Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kabupaten/Kota yang dikeluarkan oleh Pusat Pendahuluan Hal 2

19 Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI Tahun 2011 dengan sistimatika sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Majene Tahun 2012 beserta sistimatika penyajiannya. Bab II Gambaran Umum Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Majene yang meliputi keadaan Geografi dan Penduduk serta informasi umum lainnya. Bab ini juga menyajikan faktor faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor faktor lain seperti masalah ekonomi, pendidikan, social budaya dang kondisi lingkungan Bab III Situasi Derajat Kesehatan Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan status gizi masyarakat. Bab IV Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja standar pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan serta upaya kesehatan lainnya yang diselenggarakan di Kabupaten Majene. Situasi Sumber Daya Kesehatan Bab V Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya. Penutup Bab VI Bab ini menyajikan beberapa kesimpulan serta saran yang berkaitan dengan pencapaian program pembangunan kesehatan pada tahun Lampiran Lampiran ini berisi tabel resume/angka pencapaian program kesehatan Kabupaten Majene Tahun 2012, dan 79 tabel data kesehatan serta beberapa tabel tambahan lainnya. Pendahuluan Hal 3

20

21 abupaten Majene merupakan salah satu dari 5 (lima) kabupaten dalam wilayah administratif Propinsi Sulawesi Barat. Dilihat dari letak astronominya, Kabupaten Majene berada antara Lintang Selatan dan antara Bujur Timur. A. KEADAAN GEOGRAFIS Secara geografis, Kabupaten Majene berbatasan langsung dengan Kabupaten Mamuju di sebelah utara dan Kabupaten Polewali Mandar di sebelah timur, batas sebelah selatan dan barat masing masing Teluk Majene dan Selat Makassar. Luas wilayah Kabupaten Majene tercatat 947,84 km 2 atau sekitar 5,18% dari total luas Sulawesi Barat. Secara topologi Kabupaten Majene merupakan daerah pegunungan sehingga memiliki banyak aliran sungai baik kecil maupun besar. Tercatat ada sekitar 86 sungai yang mengaliri wilayah Kabupaten Majene dan tersebar di semua kecamatan. Sungai Malunda merupakan salah satu sungai yang ada di Kabupaten Majene yang memiliki aliran sungai terpanjang. Sedangkan Kecamatan Ulumanda tercatat sebagai kecamatan yang paling banyak aliran sungainya. Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Kabupaten Majene, rata rata suhu udara di Majene sepanjang tahun 2011 sekitar 27,68 0 C. Curah hujan di Kabupaten Majene pada tahun 2011 sekitar mm. Curah hujan ini menurun jika dibandingkan dengan tahun 2010 yang sebesar Sedangkan banyaknya hari hujan sepanjang tahun 2011 adalah 175 hari dengan besaran kelembaban udara sekitar 78,92%. Berikut gambaran statistik geografi dan iklim di Kabupaten Majene selama tiga tahun terakhir. Tabel 1 Gambaran Umum Hal 5

22 Secara administratif Kabupaten Majene terdiri dari 8 kecamatan, 82 desa/kelurahan dan 361 SLS (Satuan Lingkungan Setempat) yang terbagi dalam 257 dusun dan 104 lingkungan. Hal ini berdasarkan Perda Bupati Majene No.7 Tahun 2010 dan No.8 Tahun 2010, tanggal 6 Desember 2010 tentang Pemekaran Desa/Kelurahan, sehingga sejak tahun 2011 Kabupaten Majene mengalami pemekaran wilayah dari 40 Desa/Kelurahan menjadi 82 Desa/Kelurahan. Tabel 2 Sedangkan jumlah Desa/Kelurahan dan Dusun/Lingkungan menurut kecamatan tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3 Jumlah Desa/Kelurahan dan Dusun/Lingkungan Menurut Kecamatan Kabupaten Majene Tahun 2012 No. Kecamatan Desa Kel Dusun Lingkungan 1. Banggae Banggae Timur Pamboang Sendana Tammerodo Sendana Tubo Sendana Malunda Ulumanda 8 40 Jumlah Sumber: Majene Dalam Angka 2012, Badan Pusat Statistik Kab. Majene Gambaran Umum Hal 6

23 B. KEADAAN PENDUDUK Penduduk Kabupaten Majene dari tahun ke tahun terus bertambah, dimana laju pertumbuhan penduduk Majene sebesar 1,97% per tahun. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk, jumlah penduduk Kabupaten Majene tahun 2010 sebanyak jiwa. Sedangkan berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2011 jumlah penduduk Kabupaten Majene sebesar jiwa. Jumlah Penduduk terbesar tercatat ada di Kecamatan Banggae yaitu sebanyak jiwa dan terkecil ada di Kecamatan Tubo Sendana yaitu sebesar jiwa. Kepadatan penduduk di Kabupaten Majene pada tahun 2010 tercatat 159 jiwa/km 2 dan meningkat menjadi 162 jiwa/km 2 pada tahun Pada tahun 2011 sex ratio penduduk Kabupaten Majene sekitar 95,14%. Artinya setiap 100 orang perempuan terdapat 95 atau 96 orang laki laki. Dilihat dari angka sex rasionya menunjukkan bahwa penduduk Kabupaten Majene lebih banyak penduduk perempuan daripada laki laki. Jika dikelompokan berdasarkan umur, penduduk Kabupaten Majene didominasi oleh penduduk usia muda. Persentase terbesar dipegang oleh penduduk berusia 5 9 tahun yaitu sebesar 13,09%, berikutnya penduduk usia 0 4 tahun yang sebesar 12,35%, dan penduduk usia tahun yang sekitar 11,6%. Sedangkan penduduk yang berusia di atas 70 tahun memiliki persentase yang kecil yaitu sekitar 3,3%. Hal ini menunjukkan bahwa angka produktivitas kelahiran penduduk Kabupaten Majene masih tinggi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 1 Indikator Kependudukan & Piramida Penduduk Kabupaten Majene Tahun 2011 Sumber: Statistik Daerah Majene 2012, Badan Pusat Statistik Kab. Majene Gambaran Umum Hal 7

24 Berdasarkan kesepakatan Lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Majene beserta jaringannya, jumlah penduduk yang digunakan dalam penentuan jumlah sasaran program pembangunan kesehatan masih tetap menggunakan jumlah penduduk hasil Sensus Penduduk 2010 dengan total penduduk sebanyak jiwa yang terdiri dari laki laki dan perempuan. Jumlah penduduk terbanyak pada Kecamatan Banggae yaitu jiwa, sedangkan Kecamatan Tubo Sendana adalah kecamatan dengan penduduk terkecil sebanyak jiwa. Jumlah penduduk menurut kecamatan di Kabupaten Majene dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Berdasarkan Jenis Kelamin Kabupaten Majene Tahun 2012 No. Kecamatan Laki laki Perempuan Jumlah 1 Banggae 18,362 18,971 37,333 2 Banggae Timur 13,704 14,846 28,550 3 Pamboang 10,053 10,747 20,800 4 Sendana 9,781 10,593 20,374 5 Tammerodo 5,186 5,398 10,584 6 Tubo Sendana 4,028 4,186 8,214 7 Ulumanda 4,158 4,108 8,266 8 Malunda 8,401 8,585 16,986 Kabupaten 73,673 77, ,107 Sumber: Data Profil Kesehatan Kab. Majene Tahun 2012 Komposisi penduduk di Kabupaten Majene tahun 2011 berdasarkan kelompok umur menunjukkan bahwa penduduk berusia 0 14 tahun sebanyak jiwa, penduduk berusia produktif (15 64 tahun) sebanyak jiwa, dan penduduk berusia lanjut ( 65 tahun) sebanyak jiwa. Komposisi penduduk menurut kecamatan di Kabupaten Majene Tahun 2011 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur per Kecamatan Kabupaten Majene Tahun 2012 No. Kecamatan 0 14 tahun tahun 65 tahun 1 Banggae 13,017 22,634 1,682 2 Banggae Timur 9,385 17,654 1,511 3 Pamboang 7,844 11,837 1,119 4 Sendana 7,830 11,328 1,216 5 Tammerodo 4,113 6, Tubo Sendana 3,222 4, Ulumanda 3,510 4, Malunda 6,900 9, Kabupaten 55,821 88,018 7,268 Sumber : Data Profil Kesehatan Kab. Majene Tahun 2012 Gambaran Umum Hal 8

25 Jumlah rumah tangga di Kabupaten Majene tahun 2012 adalah sebanyak RT. Dengan jumlah rumah tangga terbanyak pada Kecamatan Banggae yaitu sebanyak RT, dan terkecil pada Kecamatan Ulumanda yaitu sebanyak RT. Tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Majene tahun 2011 sebesar 159,4. Tingkat kepadatan penduduk terbesar pada Kecamatan Banggae sebesar 1484,41 dan terkecil pada Kecamatan Uumanda sebesar 18,13 (Lampiran Profil Tabel 1). Jumlah rumah tangga dan tingkat kepadatan penduduk masing masing kecamatan di Kabupaten Majene dapat dilihat pada tabel distribusi berikut ini : No. Tabel 6 Distribusi Jumlah Rumah Tangga, Rata-Rata Jiwa per Rumah Tangga, dan Tingkat Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten Majene Tahun 2012 Kecamatan Jumlah Rumah Tangga Rata Rata Jiwa per Rumah Tangga Tingkat Kepadatan Penduduk 1 Banggae 7, ,484 2 Banggae Timur 6, Pamboang 4, Sendana 4, Tammerodo 2, Tubo Sendana 1, Ulumanda 1, Malunda 3, Kabupaten 31, Sumber : Data Profil Kesehatan Kabupaten Majene Tahun 2012 C. KEADAAN EKONOMI Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan penjumlahan nilai output bersih perekonomian yang ditimbulkan oleh seluruh kegiatan ekonomi di suatu wilayah tertentu dan dalam dalam satu kurun waktu tertentu (satu tahun). Perekonomian Kabupaten Majene mengalami pertumbuhan, selama periode perekonomian Kabupaten Majene mengalami pertumbuhan dengan nilai pertumbuhan rata rata per tahun 8,78 persen. Selama periode perekonomian Kabupaten Majene terus mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai PDRB atas dasar harga berlaku yang terus bertambah. Pada tahun 2009 nilai PDRB Kabupaten Majene sebesar Rp ,76. Tahun 2010 angka ini meningkat menjadi Rp ,61. Dan di tahun 2011 berkembang menjadi Rp ,78 atau mengalami peningkatan sebesar 34% dari tahun Gambaran Umum Hal 9

26 PDRB atas dasar harga konstan Kabupaten Majene juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan PDRB atas dasar harga konstan sering digunakan sebagai indikator pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2010 perekonomian Kabupaten Majene tumbuh sebesar 9,88%, sedangkan pada tahun 2011 mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi dibanding sebelumnya dengan nilai pertumbuhan ekonomi sebesar 7,52%. Hal ini terjadi karena sektor pertanian mengalami perlambatan pertumbuhan pada tahun Sektor pertanian merupakan sektor ekonomi yang memberikan kontribusi terbesar terhadap perekonomian Kabupaten Majene. Sektor ini juga mengalami pertumbuhan yang cukup singnifikan setiap tahunnya. Pada tahun 2011 sektor pertanian mengalami pertumbuhan sebesar 6,03%, mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2010 yang tumbuh sebesar 6,61%. Tabel 7 Sumber: Statistik Daerah Majene 2012, Badan Pusat Statistik Kab. Majene Gambar 2 Sumber: Statistik Daerah Majene 2012, Badan Pusat Statistik Kab. Majene Gambaran Umum Hal 10

27 D. KEADAAN SOSIAL 1. Agama Perkembangan pembangunan dibidang spiritual dapat dilihat dari besarnya jumlah sarana rumah ibadah menurut agama. Berdasarkan data BPS jumlah tempat ibadah tahun dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 8 Jumlah Sarana Rumah Ibadah di Kabupaten Majene Tahun Tahun Mesjid Langgar Mushollah Gereja Sumber: Majene Dalam Angka 2012, Badan Pusat Statistik Kab. Majene 2. Pendidikan Pembangunan bidang Pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) suatu daerah akan menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan sosial, karena manusia adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebut. Dari tahun ketahun partisipasi seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan semakin meningkat hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang dicanangkan pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Pendidikan dan kesehatan merupakan dua hal yang sangat berkaitan erat. Pendidikan merupakan sarana yang digunakan oleh seorang individu agar nantinya mendapat pemahaman terkait kesadaran kesehatan. Kebanyakan orang menilai apabila seseorang itu mendapat proses pendidikan yang baik dan mendapat pengetahuan kesehatan yang cukup maka ia juga akan mempunyai tingkat kesadaran kesehatan yang baik pula. Dengan begitu maka diharapkan pada nantinya orang tersebut akan menerapkan pola hidup sehat dalam hidupnya dan bisa menularkannya ke orang orang di sekitarnya. Angka melek huruf (AMH) adalah persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang bisa membaca dan menulis serta mengerti sebuah kalimat sederhana dalam hidupnya sehari hari. Angka Melek Huruf (AMH) Kabupaten Majene pada tahun 2010 sebesar 75,44%. Pada tahun 2011 meningkat menjadi 82,83%. Persentase Angka Melek Huruf menurut kecamatan yang ada di kabupaten Majene dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambaran Umum Hal 11

28 Gambar 3 Persentase Angka Melek Huruf Menurut Kecamatan Di Kabupaten Majene Tahun Sumber : Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Majene Tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan dapat menunjukkan pencapaian pembangunan pendidikan di suatu daerah. Tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan juga berguna untuk melakukan perencanaan penawaran tenaga kerja, terutama untuk melihat kualifikasi pendidikan angkatan kerja di suatu wilayah. Distribusi penduduk berusia 10 tahun ke atas menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan di Kabupaten Majene tahun 2011 dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 4 Distribusi Penduduk Berusia 10 Tahun ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kabupaten Majene Tahun Sumber : Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Majene Gambaran Umum Hal 12

29 3. Pembangunan Manusia Penghitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu angka harapan hidup, tingkat pendidikan, dan kemampuan daya beli. Capaian IPM dapat digolongkan menjadi 4 kategori yaitu kategori tinggi (IPM > 80), kategori menengah atas (66 80), kategori menengah bawah (50 66), dan kategori rendah (IPM < 50). Jika dilihat dari data yang ada, IPM Kabupaten Majene dari tahun termasuk dalam kategori menengah atas. IPM Kabupaten Majene dari tahun selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 IPM Kabupaten Majene sebesar 71,3 dan pada tahun 2011 angka ini meningkat menjadi 71,69. IPM Kabupaten Majene merupakan yang tertinggi di Provinsi Sulawesi Barat serta peringkat 240 secara Nasional. Angka harapan hidup (AHH) adalah perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang selama hidup (secara rata rata). Indikator ini sering digunakan untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk dibidang kesehatan. Pencapaian angka harapan hidup Kabupaten Majene pada tahun 2008 sebesar 64,74 tahun meningkat menjadi 65,06 tahun pada tahun 2009 dan pada tahun 2011 mencapai 65,70 tahun. Rata rata lama sekolah di Kabupaten Majene setiap tahunnya juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 angka rata rata lama sekolah sebesar 8,40. Artinya rata rata masyarakat Kabupaten Majene mengenyam pendidikan sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas 8 atau 9. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dan tabel berikut ini. Gambar 5 Sumber: Statistik Daerah Majene 2012, Badan Pusat Statistik Kab. Majene Gambaran Umum Hal 13

30 Tabel 9 Sumber: Statistik Daerah Majene 2012, Badan Pusat Statistik Kab. Majene 4. Kesehatan Lingkungan Lingkungan merupakan salah satu variabel yang sering mendapat perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan Genetik, lingkungan menentukan baik buruknya status derajat kesehatan masyarakat. Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologis yang harus ada antara manusia dengan lingkungannya agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Untuk menilai keadaan lingkungan dan upaya yang dilakukan untuk menciptakan lingkungan sehat telah dipilih empat indikator, yaitu persentase keluarga yang memiliki akses air bersih, presentase rumah sehat, keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar, Tempat Umum dan Pengolahan Makanan (TUPM). a. Rumah Sehat Berdasarkan laporan Bidang Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Majene Tahun 2012, adapun hasil capaian rumah sehat yang tertinggi pada Kecamatan Banggae Timur (77,2%). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi, dibandingkan dengan wilayah kecamatan yang lain keberadaan wilayah Kecamatan Banggae Timur dalam kota Kabupaten Majene sehingga dengan demikian memiliki sarana PDAM dan TPS/TPA yang dikelola dan terorganisir dengan baik oleh pihak terkait sementara capaian rumah sehat yang rendah pada Kecamatan Malunda diakibatkan oleh pihak petugas itu sendiri dalam pembinaan, pemeriksaan dan pengawasan tidak secara keseluruhan dikarenakan kondisi wilayahnya merupakan daerah pegunungan yang dapat menyebabkan mobilisasi petugas ke wilayah tersebut terhambat atau kurang dapat dimaksimalkan. Gambaran Umum Hal 14

31 Rincian rumah sehat menurut Kecamatan dan Kabupaten dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 6 Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan di Kabupaten Majene Tahun Sumber: Bidang Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Majene b. Sarana Air Bersih Berdasarkan Data Profil Kesehatan Tahun 2012 persentase tertinggi sumber air minum terlindungi terdapat di Kecamatan Malunda (85,8%) dan terendah di Kecamatan Tammerodo sebesar 0,1%. Hasil capaian Sarana Air Bersih yang tertinggi dan terendah disebabkan karena adanya korelasi antara jumlah keluarga diperiksa sumber air minumnya dengan keluarga yang sumber air minumnya terlindungi bahwa tidak terjadi keseimbangan antara keduanya yakni sumber air minum yang diperiksa dengan sarana air bersih yang terlindungi. c. Sarana Sanitasi Dasar Berdasarkan data profil Kesehatan Kabupaten Majene kepemilikan sarana sanitasi dasar di kabupaten majene mengalami peningkatan dari tahun Pada tahun 2010 persentase kepemilikan jamban sebesar 33,5 % meningkat ditahun 2011 sebesar 37,1% dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 50,8%. Dan persentase kepemilikan tempat sampah pada tahun ,5% meningkat ditahun 2011 sebesar 60,3% dan ditahun 2012 meningkat menjadi 62,8%. Untuk kepemilikan sarana pengelolaan air limbah pada tahun 2010 sebesar 37,6 % meningkat di tahun 2011 sebesar 53,4 % dan pada tahun 2012 meningkat lagi menjadi 59,5%. Dari sanitasi dasar yang ada pada tahun 2012 yang memiliki jamban sehat 86,6%, Tempat Sampah sehat 70,1% dan pengeloaan air limbah sehat 67,81%. Gambaran Umum Hal 15

32 d. Tempat Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan Tempat Tempat Umum (TTU) adalah suatu tempat dimana umum (semua orang) dapat masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul mengadakan kegiatan baik secara insidentil maupun terus menerus, (Suparlan 1977). Berdasarkan laporan Bidang Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan kabupaten Majene tahun 2012 dapat diketahui bahwa persentase TUPM sehat yang tertinggi adalah hotel sehat (100%), restoran atau rumah makan sehat (67,1%), TUPM lainnya (54,1%) dan Pasar sehat (0%), sedangkan untuk persentase TUPM yang sehat menurut Puskesmas yang tertinggi adalah puskesmas Lembang (77,8%) dan terendah Puskesmas Pamboang (8,3%). e. Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya Berdasarkan laporan Bidang Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Majene selama tahun 2012 persentase institusi yang dibina kesehatan lingkungannya adalah sarana instalasi pengolahan air (100%), Sarana Pelayanan kesehatan (99%), Sarana Pendidikan (91,1%), Sarana Ibadah (81,8%), Sarana Perkantoran (80,2%), sarana lain 86,7%), sedangkan persentase institusi dibina kesehatan lingkungannya menurut puskesmas yakni : Banggae I (100%), Totoli (100%), Banggae II (72%), Lembang (100%), Pamboang (100%), Sendana I (83,7%), Tammerodo (100%), Sendana II(84,2%), Malunda (75,8%) dan Ulumanda (54,1%). Adapun hasil capaian tertinggi dan terendah instansi yang dibina disebabkan karena faktor fasilitas penunjang sarana transportasi sebaiknya dikondisikan dan tidak adanya keseimbangan ketenagaan petugas berdasarkan wilayah sasaran. Untuk lebih jelasnya rincian lebih lengkap dapat dilihat pada gambar berikut Gambar 7 Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya Menurut Puskesmas Kabupaten Majene Tahun B I TOT B II LEM PAM SE I SE II TAM MAL ULU KAB Sumber: Bidang Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Majene Gambaran Umum Hal 16

33 f. Rumah/Bangunan yang diperiksa Bebas Jentik Nyamuk Aedes Berdasarkan laporan Bidang Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan persentase rumah/bangunan yang diperiksa bebas jentik nyamuk Aedes Kabupaten Majene Tahun 2012 sebesar 87,5%. Sedangkan untuk persentase rumah/bangunan yang diperiksa bebas jentik nyamuk Aedes menurut Puskesmas yang tertinggi adalah puskesmas Totoli (96,8%) dan terendah Puskesmas Sendana I (70,8%). Untuk lebih jelasnya rincian lebih lengkap dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 8 Persentase Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes Menurut Puskesmas Kabupaten Majene Tahun B I TOT B II LEM PAM SE I SE II TAM MAL ULU KAB Sumber: Bidang Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Majene E. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT Perilaku adalah merupakan perbuatan/tindakan dan perkataan seseorang yang sifatnya dapat diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang lain ataupun orang yang melakukannya. Hubungan kesehatan dengan perilaku sangatlah erat dan saling berkesinambungan, individu yang sehat akan tercermin dari perilaku yang sehat pula. Sebaliknya juga begitu perilaku yang sehat akan mencerminkan individu dengan kualitas hidup baik. Manfaat dari hidup sehat yang paling penting adalah meningkatkan produktivitas kita dengan segala kemampuan dan potensi diri kita. Untuk itu konsep hidup sehat seperti tingkatkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) harus dipupuk dari tiap individu untuk dapat meningkatkan kualitas hidup yang sehat. PHBS tatanan rumah tangga sejak dicanangkan pada tahun 1996 memiliki 10 indikator yaitu Rumah tangga yang seluruh anggotanya berperilaku hidup bersih dan sehat, yang meliputi 10 indikator, yaitu pertolongan persalinan oleh Gambaran Umum Hal 17

34 tenaga kesehatan, bayi diberi ASI eksklusif, balita ditimbang setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah sekali seminggu, makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan tidak merokok di dalam rumah. Apabila dalam Rumah Tangga tersebut tidak ada ibu yang melahirkan, tidak ada bayi dan tidak ada balita, maka pengertian Rumah Tangga ber PHBS adalah rumah tangga yang memenuhi 7 indikator. Berdasarkan data profil kesehatan Kabupaten Majene tahun 2012, diketahui persentase rumah tangga ber PHBS di Kabupaten Majene pada tahun 2012 adalah 54,68%. Puskesmas dengan persentase rumah tangga ber PHBS tertinggi adalah Puskesmas Banggae II (92,81%) dan terendah adalah Puskesmas Totoli (31,88%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 9 Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS Menurut Puskesmas Di Kabupaten Majene Tahun B I Tot B II Lem Pam Se I Se II Tam Mal Ulu Sumber: Bidang PPK Dinas Kesehatan Kab. Majene Gambaran Umum Hal 18

35

36 erajat kesehatan masyarakat ditentukan oleh banyak faktor, tidak hanya ditentukan oleh pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana prasarana pelayanan kesehatan namun juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan dan faktor lainnya. Berikut uraian tentang angka kematian, angka kesakitan dan status gizi masyarakat di Kabupaten Majene dalam kurun waktu tahun A. ANGKA KEMATIAN Angka kematian (mortalitas) merupakan angka kematian yang terjadi pada kurun waktu tertentu dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun sebab lainnya. Angka kematian yang disajikan pada bab ini yaitu AKB, AKABA, AKBA, AKI dan Angka Kematian Kasar. Kejadian kematian yang terjadi di masyarakat dari waktu ke waktu dapat menggambarkan status kesehatan masyarakat secara kasar, serta kondisi atau tingkat permasalahan kesehatan. Disamping itu dapat digunakan sebagai suatu tolok ukur dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan pembangunan kesehatan. 1. Angka Kematian Bayi Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi. Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu eksogen dan endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal; adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor faktor yang dibawa sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan. Kematian bayi Eksogen atau kematian post neo natal, adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar. Angka Kematian Bayi 5 Tahun terakhir lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut: Situasi Derajat Kesehatan Hal 20

37 Gambar 10 Jumlah dan Angka Kematian Bayi per Kelahiran Hidup Di Kabupaten Majene Tahun Jumlah Kematian Bayi AKB Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene Angka kematian bayi di Kabupaten Majene dari tahun 2008 s/d 2010 cenderung meningkat. Pada tahun 2011 s/d 2012 cenderung menurun. Angka kematian bayi di Kabupaten Majene 5 tahun terakhir sudah berada dibawah target nasional dalam RPJMN yaitu 24/1.000 kelahiran hidup dan target Millenium Development Goal s (MDGS) tahun 2015 yaitu 23/1.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian bayi menurut Puskesmas dapat dilihat pada gambar berikut. 15 Gambar 11 Jumlah Kematian Bayi Menurut Puskesmas Di Kabupaten MajeneTahun B I Tot B II Lem Pam Se I Tam Se II Mal Jml Kematian Bayi Tahun 2011 Jml Kematian Bayi Tahun 2012 Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene Situasi Derajat Kesehatan Hal 21

38 Jumlah kematian bayi tahun 2012 terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Lembang yaitu sebanyak 8 kasus. Puskesmas Lembang berada diwilayah perkotaan. Puskesmas Lembang mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2011 jadi sistem pencatatan dan pelaporannya pada tahun 2011 masih bergabung dengan Puskesmas Banggae II dan masuk dalam wilayah Kecamatan Bangae Timur. Jika melihat jumlah kematian bayi di Puskesmas Bangggae II pada tahun 2011 (pencatatan 2 puskesmas yaitu Puskesmas Banggae II dan Puskesmas Lembang) sebanyak 3 kasus dapat disimpulkan bahwa jumlah kematian bayi di Puskesmas Banggae II dan Puskesmas Lembang khususnya Kecamatan Banggae Timur sangat meningkat. Meningkatnya kematian bayi di Kabupaten Majene disebabkan karena masih ada persalinan yang ditolong oleh dukun. 2. Angka Kematian Anak Balita Angka kematian balita disini dikhususkan untuk Anak Balita (AKABA) umur 1 5 tahun adalah Angka Kematian Anak Balita per kelahiran hidup. AKABA ini juga dapat memberikan gambaran status kelangsungan hidup di suatu wilayah. AKABA di Kabupaten Majene 5 tahun terakhir dapat kita lihat pada gambar berikut Gambar 12 Jumlah dan Angka Kematian Anak Balita per Kelahiran Hidup Di Kabupaten Majene Tahun Jumlah Kematian Anak Balita AKABA Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene Berdasarkan batasan Capaian Indikator MDGs Angka Kematian Anak balita diharapkan berada dibawah 32 per 1000 kelahiran hidup. Dengan jumlah kematian anak balita di Kab. Majene ditahun 2011 sebanyak 9 dibagi dengan jumlah kelahiran hidup di kali 1000 maka diperoleh kurang Situasi Derajat Kesehatan Hal 22

39 lebih 3 kematian per kelahiran hidup, masih berada dibawah batasan MDGs, demikian juga ditahun 2012sebanyak 4 dibagi dengan jumlah kelahiran hidup dikali maka diperoleh kurang lebih 1 kematian per kelahiran hidup. Artinya sudah cukup rendah kejadian kematian anak balita di Kabupaten Majene ditahun Angka Kematian Balita Angka kematian balita merupakan jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1000 kelahiran hidup. AKBA merepresentasikan peluang terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. AKBA dapat menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan balita, tingkat pelayanan KIA/Posyandu, dan kondisi sanitasi lingkungan. Jumlah dan angka kematian Balita 5 tahun terakhir dapat dilihat pada gambar berikut. 100 Gambar 13 Jumlah dan Angka Kematian Balita per Kelahiran Hidup Di Kabupaten Majene Tahun Jumlah Kematian Balita 40 AKBA Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene Jumlah kematian Balita berdasarkan wilayah kerja puskesmas di Kabupaten MajeneTahun 2012, Puskesmas dengan kasus kematian tertinggi yaitu Puskesmas Lembang dan Puskesmas dengan kasus kematian terendah yaitu Puskesmas Sendana I dan Puskesmas Sendana II. Jumlah kematian Balita menurut Puskesmas di Kabupaten Majene Tahun 2012 dapat dilihat pada gambar berikut. Situasi Derajat Kesehatan Hal 23

40 Gambar 14 Jumlah Kasus Kematian Balita Menurut Puskesmas Di Kabupaten Majene Tahun B I Tot B II Lem Pam Se I Tam Se II Mal Ulu Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene 4. Angka Kematian Ibu Angka kematian ibu (AKI) menggambarkan jumlah wanita yangmeninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguankehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasusinsidentil) selama kehamilan, melahirkan, dan dalam masa nifas tanpamemperhitungkan masa kehamilan per kelahiran hidup. Angka kematian ibu mencerminkan risiko yang dihadapi ibu ibuselama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi status gizi ibu,keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelangkehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran,tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan termasukpelayanan prenatal dan obstetri. Kematian ibu biasanya terjadi karena tidak mempunyai akses kepelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, terutama pelayanankegawatdaruratan tepat waktu yang dilatarbelakangi oleh terlambatmengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat mencapaifasilitas kesehatan, terlambat mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitaskesehatan. Selain itu, kematian ibu biasanya terjadi karena kondisi ibu itusendiri, dimana terlalu tua saat melahirkan (> 35 tahun), terlalu muda saatmelahirkan (< 20 tahun), terlalu banyak anak (> 4 orang anak), dan terlalurapat jarak kelahiran (< 2 tahun). Angka kematian dan jumlah kematian ibu di Kabupaten Majene tahun dapat dilihat pada gambar berikut: Situasi Derajat Kesehatan Hal 24

41 Gambar 15 Jumlah dan Angka Kematian Ibu per Kelahiran Hidup Di Kabupaten Majene Tahun Jumlah Kematian Ibu AKI Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene Jumlah kematian ibu di Kabupaten Majene pada tahun 2012 sebanyak 9 kasus (249,6/ kelahiran hidup). Bila dibandingkan tahun 2011, maka terjadi peningkatan dimana angka kematian ibu di tahun 2011 sebesar 181,8/ kelahiran hidup. Selama 5 tahun terakhir pada tahun 2009 jumlah kematian tertinggi sebanyak 11 kematian. Penyebab utama kematian ibu di Kabupaten Majene yaitu perdarahan dengan 5 kematian. Angka kematian ibu di Kabupaten Majene masih sangat tinggi bila dibandingkan dengan standar Nasional (MDG s) tahun 2015 yaitu 102 per kelahiran hidup). Gambar 16 Jumlah Kematian Ibu Menurut Puskesmas Di Kabupaten Majene Tahun Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene Situasi Derajat Kesehatan Hal 25

42 Gambar 16 tersebut menunjukkan jumlah kematian ibu berdasarkan puskesmas tahun 2012 terdapat 6 puskesmas dengan kasus kematian ibu yaitu kematian tertinggi pada Puskesmas Lembang 3 kasus kematian. Puskesmas Ulumanda 2 kasus kematian, Puskesmas Totoli 1 kasus kematian, Puskesmas Sendana I 1 kasus kematian, Puskesmas Tammerodo 1 kasus kematian dan Puskesmas Malunda 1 kasus kematian Berdasarkan laporan Puskesmas Lembang, penyebab 3 kematian ibu yang ada di wilayah kerjanya pertama perdarahan karena emboli udara,kedua hypertensi yang tidak terdeteksi secara dini karena tidak teratur memeriksakan kehamilannya, ketiga karena ada penyakit penyerta yaitu penyakit jantung. Pada Pukesmas Ulumanda 2 kematian ibu yang ada diwilayah kerjanya disebabkan pertama perdarahan, ibu melahirkan ditolong oleh dukun dan terlambat memanggil petugas kesehatan, kedua infeksi pasca operasi caesar yang dilakukan di RSUD Mamuju dengan Kehamilan kedua. Pada Puskesmas Totoli Kematian ibu disebabkan perdarahan dengan persalinan ditolong oleh dukun. Puskemas Sendana I kematian ibu disebabkan hipertensi pihak keluarga pasien terlambat memanggil petugas karena menganggap ibu tersebut kerasukan makhluk halus, di Puskesmas Tammerodo dan Puskesmas Malunda kematian ibu disebabkan perdarahan dengan persalinan ditolong oleh dukun. Kasus kematian ibu di Kabupaten Majene tahun 2012 sangat meningkat dan mayoritas disebabkan karena persalinan yang tidak atau terlambat ditangani oleh petugas kesehatan. Petugas kesehatan di Kabupaten Majene harus meningkatkan kemampuan memotivasi masyarakat agar mereka menyadari pemeriksaan kehamilan difasilitas kesehatan sejak awal kehamilan sampai persalinan dan diharapkan petugas kesehatan juga cepat dan tanggap dalam memberikan penanganan terhadap pasien sehingga terwujud masyarakat sehat yang mandiri. 5. Angka Kematian Kasar Angka Kematian Kasar (AKK) atau dikenal pula dengan sebutan Crude Death Rate (CDR) adalah banyaknya kematian per 1000 penduduk dalam satu tahun di wilayah tertentu. Angka kematian kasar merupakan rasio kematian selama satu tahun dengan jumlah penduduk pertengahan tahun, angka ini merupakan bentuk angka kematian yang paling kasar dibandingkan dengan angka kematian untuk seluruh penduduk tanpa membedakan karakteristik penduduk yang bersangkutan misalnya jenis kelamin. Situasi Derajat Kesehatan Hal 26

43 Gambar 17 Jumlah dan Angka Kematian Kasar Kabupaten Majene Tahun Jumlah Kematian CDR Sumber: Data Profil Tahun 2012 Dinas Kesehatan Kab. Majene Berdasarkan grafik diatas jumlah kematian di Kabupaten Majene tahun 2012 sebanyak 440 kasus kematian. Kasus kematian di Kabupaten Majene tahun 2012 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2011 sebanyak 305 kasus kematian.angka kematian di Kabupaten Majene tahun 2012 menurut Kecamatan dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 18 Jumlah Kematian dan Angka Kematian Kasar Menurut Kecamatan Kabupaten Majene Tahun Jumlah Kematian CDR Sumber: Data Profil Tahun 2012 Dinas Kesehatan Kab. Majene Situasi Derajat Kesehatan Hal 27

44 Berdasarkan Gambar 18 nampak bahwa Angka kematian kasar di Kabupaten Majene Tahun 2012 menurut kecamatan tertinggi adalah Kecamatan Tubo Sendana (6,33) dan yang terendah adalah Kecamatan Banggae dan Banggae Timur (1,93). B. ANGKA KESAKITAN 1. Kasus PD3I PD3I adalah penyakit penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi meliputi Polio, Campak, Difteri, Pertusis dan Tetanus Neonatorum. Saat ini Indonesia menjalankan program global dalam upaya menekan angka ksakitan dan kematian akibat kasus PD3I yang dikenal dengan istilah Eradikasi Polio untuk Kasus Polio, Reduksi Campak untuk Kasus Campak dan Eliminasi Tetanus Neonatorum untuk Kasus TN (Tetanus Neonatorum). Khusus di Propinsi Sulawesi Barat telah ditetapkan bahwa selama kurun waktu tahun 2012 hingga tahun 2013 adalah tahun Eradikasi Polio, dengan harapan pada tahun tahun berikutnya tidak lagi ditemukan adanya kasus polio. Beberapa tahun terakhir, di Kabupaten Majene tidak ada penemuan kasus Polio, tetapi terdapat penemuan penderita Acute Flaccid Paralysis (AFP) pada penduduk usia dibawah 15 tahun. a. Polio dan Kasus AFP Kasus AFP adalahsemua anak yang berusia kurang dari 15 tahun dengan kelumpuhan yang sifatnya flaccid (layuh), terjadi secara akut (mendadak) dan bukan disebabkan oleh ruda paksa/kecelakaan. Yang dimaksud dengan kelumpuhan flaccid adalah kelumpuhan yang bersifat lunglai, lemas atau layuh bukan kaku dan terjadi penurunan tonus otot. Sedangkan yang dimaksud dengan kelumpuhan secara akut adalah perkembangan kelumpuhan yang berlangsung cepat (rapid progressive) antara 1 14 hari sejak terjadinya gejala awal (rasa nyeri, kesemutan, rasa tebal/kebas) sampai kelumpuhan maksimal. Untuk tahun 2012 terdapat penemuan 1 kasus AFP yang ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Tammerodo, lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran tabel9. Dengan adanya 1 kasus AFP tersebut menunjukkan AFP Rate Non Polio di Kabupaten Majene tahun 2012 yaitu sebesar 1,79 per penduduk usia dibawah 15 tahun. Perlu diketahui bahwa kasus AFP bukan berarti penderita tersebut polio positif. Untuk kasus yang kami temukan di wilayah kerja Puskesmas Tammerodo didiagnosa bahwa kasus adalah penderita Meningitis. Berikut 20 daftar diagnosa penyakit yang dapat dikategorikan sebagai kasus AFP: Anemia Plastic Myelitis Arthritis Myelopathy Situasi Derajat Kesehatan Hal 28

45 Brain Tumor Broncopneumonia Cerebral Palsy Diarhea Duchene Muscular Dystrophy Enchepalitis Febris Hemi paresis Hypokalemia Leukimia Malaria Malnutrition Meningitis Meningoenchepalitis Mononeuritis Monoparesis Myalgia Myositis Neuralgia Neuritis Neuroblastoma Neuropathy Paralysis Paraparesis Paresis N VII Poliomyelitis Polyneurophaty Radiculitis Rheumatic Fever S.L.E Spinal Muscular Athropy Spondilitis TB Tetraparesis Viral Infection Berikut gambaran perkembangan penemuan kasus AFP di Kabupaten Majene selama tiga tahun terakhir. 5 4 Gambar 19 Distribusi Penemuan Kasus AFP Non-Polio di Kabupaten Majene Tahun Thn 2010 Thn 2011 Thn Jml Kasus AFP Rate Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kab. Majene b. Campak, Difteri dan Tetanus Neonatorum Untuk kasus Campak, Difteri dan Tetanus Neonatorum pada tahun 2012 tidak terdapat laporan adanya penemuan penderita terhadap kasus tersebut. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran tabel 21 dan tabel 22. c. Pertusis Pertusis yang dikenal juga dengan sebutan Batuk Rejan atau batuk 100 hari adalah batuk yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada saluran Situasi Derajat Kesehatan Hal 29

46 pernafasan. Penyakit ini menyebabkan suara pernafasan yang melengking mengganggu, selain itu pertusis sangat menular terutama pada anak di bawah usia 4 tahun. Sejak tahun 2011 telah dilaporkan adanya kasus pertusis sebanyak 7 kasus yang tersebar diwilayah Kabupaten Majene. Namun untuk tahun 2012 hanya ditemukan 1 kasus yang berada di wilayah kerja Puskesmas Banggae II. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel TB Paru Prevalensi TB pada tahun 2012 di Kabupaten Majene sebesar 232 per penduduk, sedangkan angka kejadian kasus TB tahun 2012 sebesar 234,9 per penduduk. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi penurunan prevalensi TB dimana tahun 2011 sebesar 234,9 per penduduk. Hal yang sebaliknya terjadi pada angka kejadian TB yang justru mengalami peningkatan dimana pada tahun 2011 angka kejadian sebesar 231,0 per penduduk. Sebaran prevalensi TB paru berdasarkan wilayah Puskesmas lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran tabel 10. Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Case Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada dalam wilayah tersebut. Berdasarkan laporan dari program TB Paru Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Majene, jumlah kasus baru BTA (+) yang ditemukan pada tahun 2012 sebanyak 342 kasus dengan IR 234,9 per penduduk.jumlah tersebut sedikit menurun dibandingkan jumlah kasus baru BTA (+) tahun sebelumnya. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran tabel 12 dan pada gambar berikut ini. 350 Gambar 20 Jumlah Kasus Baru BTA (+) di wilayah Kabupaten Majene Tahun Jml BTA (+) IR per pddk Thn 2011 Thn Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kab. Majene Situasi Derajat Kesehatan Hal 30

47 Adapun jumlah kematian akibat TB Paru di Kabupaten Majene untuk tahun 2012tidak dicantumkan. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan defenisi kematian akibat TB Paru pada program TB Paru Bidang P2P dengan defenisi operasional pada juknis penyusunan profil kesehatan. Meskipun terdapat penurunan penemuan kasus baru BTA (+) pada tahun 2012, tetapi angka CDR sebesar 107,89% menunjukkan bahwa masih terdapat banyak sekali kasus TB BTA (+) di daerah Kabupaten Majene. Dan bisa saja masih akan terus mengalami peningkatan. Oleh sebab itu dengan metode penemuan kasus secara aktif oleh petugas di lapangan diharapkan dapat memutuskan mata rantai penularan TB Paru khususnya pada usia anak anak. Untuk tahun 2012, kasus baru BTA (+) terbanyak ditemukan diwilayah kerja Puskesmas Pamboang sebanyak 52 kasus dengan CDR sebesar 118,18%, sedangkan kasus terendah ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Sendana II sebanyak 16 kasus dengan CDR sebesar 94,2%. Serta terdapat 9 kasus BTA (+) yang ditemukan dan tercatat di RSUD Kabupaten Majene. Adanya penemuan kasus melalui pencatatan RSUD Kabupaten Majene menunjukkan bahwa program TB Paru telah aktif melaksanakan kegiatan lintas sektor terkait untuk menjaring kemungkinan adanya peningkatan kasus di Kabupaten Majene. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran tabel 11. Perbandingan penemuan kasus TB BTA (+) antara tahun 2011 dan tahun 2012 di Kabupaten Majene dapat dilihat pada gambar berikut Gambar 21 Jumlah Penderita Kasus Baru BTA (+) dan CDR Kabupaten MajeneTahun Thn 2011 Thn 2012 Perkiraan Kasus Penderita Baru BTA (+) C D R Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kab. Majene Situasi Derajat Kesehatan Hal 31

48 Dalam mengukur keberhasilan program TB digunakan juga indikator persentase sembuh, persentase pengobatan lengkap dan angka keberhasilan pengobatan (success rate). Success Ratemengindikasikan persentase pasien baru TB Paru BTA (+) yang menyelesaikan pengobatan, baik yang sembuh maupun yang menjalani pengobatan lengkap diantara pasien baru TB Paru BTA (+) yang tercatat. Perlu diketahui sebelumnya bahwa untuk data kesembuhan TB, pengobatan lengkap serta Success Rate TB Paru pada profil kesehatan tahun 2012 ini diisikan dengan data penderita pada tahun sebelumnya yaitu data penderita tahun 2011, hal ini dikarenakan proses pengobatan penderita TB Paru memiliki jangka pengobatan secara berkala sehingga evaluasi proses pengobatan dan kesembuhan tidak serta merta bisa dilakukan dengan cepat tetapi menunggu periode berikutnya. Pencapaian Success Rate (SR) Kabupaten Majene untuk tahun 2011 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Gambaran kasus TB dan keberhasilan pengobatannya lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 10, 11, 12 dan pada gambar berikut ini. 500 Gambar 22 Jumlah Penderita BTA (+) diobati, Persentase Kesembuhan dan SR Kabupaten MajeneTahun BTA (+) diobati Success Rate % Kesembuhan Thn 2010 Thn Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kab. Majene Meski terjadi peningkatan jumlah penderita BTA (+) TB Paru yang diobati, gambar di atas menunjukkan bahwa persentase kesembuhan TB Paru BTA (+) di Kabupaten Majene tahun 2011 sebesar 86,40% dengan success rate (SR) sebesar 89,90%. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan tahun 2010 dimana persentase kesembuhantb Paru BTA (+) mencapai 89,96% dengan success rate sebesar 90,33%. Situasi Derajat Kesehatan Hal 32

49 Hal tersebut disebabkan karena terdapat beberapa pasien yang berpindah pengobatan ke daerah lain, dimana petugas di daerah baru tersebut tidak melakukan follow up terhadap pasien sehingga tidak ada feedback tentang kondisi akhir pasien apakah dinyatakan telah sembuh atau masih dalam proses pengobatan. Selain itu terdapat beberapa petugas dilapangan yang tidak melaksanakan follow up hasil akhir pengobatan dengan baik sehingga tidak ada catatan kesembuhan atau kesuksesan pengobatan pasien tersebut. 3. HIV/AIDS dan IMS Saat ini perkembangan penyakit HIV AIDS terus menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan, meskipun berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan terus dilakukan. Semakin tingginya mobilitas penduduk antar wilayah, menyebarnya sentra sentra pembangunan ekonomi, meningkatnya penyimpangan perilaku seksual yang tidak aman, dan meningkatnya penyalahgunaan Narkotika dan obat obat terlarang lainnya melalui suntikan, secara simultan telah memperbesar tingkat risiko penyebaran HIV AIDS. Jumlah penderita HIV AIDS dapat digambarkan sebagai Fenomena Gunung Es yaitu jumlah penderita yang dilaporkan jauh lebih kecil daripada jumlah penderita yang sebenarnya, tidak terkecuali di Propinsi Sulawesi Barat. Khusus di Kabupaten Majene adanya kasus dan jumlah penderita HIV AIDS yang sebenarnya belum diketahui dengan pasti, tetapi berdasarkan laporan Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Majene hingga tahun 2012 belum ditemukan penderita HIV AIDS.Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa terdapat sebagian kelompok yang rentan bahkan telah tertular virus HIV tersebut. Oleh sebab itu mulai tahun 2012 telah dilakukan berbagai macam sosialisasi secara intensif dengan menggandeng berbagai sektor sektor terkait dengan tujuan dapat menjaring kemungkinan adanya penderita HIV AIDS di Kabupaten Majene. Setiap tahunnya dilakukan pula skrining terhadap donor darah yang ada di kabupaten Majene. Berdasarkan Laporan dari Unit Transfusi Darah RSUD Kabupaten Majene, jumlah pendonor untuk tahun 2012 sebanyak 625 orang dengan donor laki laki sebanyak 600 orang dan 25 orang pendonor perempuan. Dari total 625 sampel darah yang diskrining terhadap HIV tidak satupun yang ditemukan positif virus HIV, rinciannya dapat dilihat pada lampiran tabel 15 dan pada gambar berikut. Situasi Derajat Kesehatan Hal 33

50 Gambar 23 Jumlah Donor Darah Diskrining terhadap HIV di UTD RSUD Kabupaten MajeneTahun Jml Donor 25 Jml Diskrining 0 (+) HIV 0 Laki laki Perempuan Sumber: UTD RSUD Kab. Majene Selain itu, di wilayah Kabupaten Majene hingga tahun 2012 belum ditemukan adanya kasus IMS (Infeksi Menular Seksual). Berdasarkan laporan dari Puskesmas bahwa memang sering ditemukan terdapat beberapa pasien yang memeriksakan diri dengan indikasi ke arah kasus IMS atau bahkan telah dicurigai positif menderita IMS, tetapi pasien tersebut bukanlah masyarakat yang berdomisili di wilayah kerja Kabupaten Majene. Menurut pelacakan para petugas di lapangan pasien tersebut hanya singgah beberapa saat saja sekedar untuk mengunjungi sanak famili mereka dan akan segera kembali ke tempat mereka semula. Sehingga petugas sangat sulit untuk melakukan pelacakan dan pemeriksaan lebih lanjut, dan memutuskan untuk tidak melaporkannya sebagai kasus IMS. 4. Pneumonia Penemuan kasus pneumonia pada balita di Kabupaten Majene tahun 2012 mengalami peningkatan yang sangat signifikan, dua kali lipat dibandingkan penemuan kasus pada tahun Jika pada tahun 2011 cakupan penemuan kasus pneumoni sebesar 32,2% dan termasuk cakupan tertinggi dari 5 kabupaten di Sulawesi Barat, tahun 2012 mengalami peningkatan kurang lebih 50% dengan cakupan sebesar 60,7%. Dimana terdapat cakupan tertinggi pada wilaya kerja Puskesmas Lembang yang melebihi angka 100%. Situasi Derajat Kesehatan Hal 34

51 Telah diketahui bahwa peningkatan kasus pneumonia pada balita banyak dipengaruhi oleh lingkungan yang tidak sehat, status gizi balita yang kurang baik dikarenakan makanan yang dikonsumsi kurang mengandung cukup gizi seimbang, serta daya tahan tubuh Balita yang menurun akibat status gizinya yang kurang atau bahkan buruk. Meskipun begitu, terdapat faktor lain yang dianggap sangat berperan besar terhadap peningkatan penemuan kasus pneumonia balita tersebut. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi program yang dilakukan secara rutin ke seluruh Puskesmas ditemukan bahwa ada keseragaman persoalan yang sangat mendasar disetiap wilayah. Salah satu yang ditemukan bahwa terdapat perbedaan persepsi dalam hal penegakan diagnosa secara tepat, mengambangnya pemahaman tentang kejadian kasus lama dan kasus baru suatu penyakit, serta metode pencatatan dan pelaporan yang mmasih jauh dari kesempurnaan. Dengan ditemukannya permasalahan seperti tersebut di atas, program terkait telah melakukan pembinaan dan perbaikan secara intensif. Terbukti dari adanya beberapa Puskesmas yang mengalami penurunan penemuan jumlah kasus dan bahkan terdapat satu Puskesmas yang sama sekali nihil penemuan kasus pneumonia pada balita yaitu Puskesmas Ulumanda.Lebih detailnya dapat dilihat pada lampiran tabel Diare Tidak berbeda jauh dengan permasalahan yang ditemukan pada kasus pneumonia balita, penemuan kasus diare di Kabupaten Majene pun cenderung selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahunnya dan selalu berada di atas angka 100%. Petugas program terkait telah melakukan upayaupaya perbaikan dari tahun ke tahunnya agar masalah masalah yang ada tidak terulang lagi pada tahun tahun berikutnya. Untuk tahun 2012, kasus diare yang terlaporkan sebesar kasus atau berkisar 159,8%. Meski mengalami penurunan dibanding cakupan tahun 2011 ( kasus/182,8%) tetapi angka tersebut masih terbilang tinggi. Dengan jumlah kasus tertinggi ditemukan di Puskesmas Totoli sedangkan jumlah kasus terendah ditemukan di Puskesmas Tammerodo. Sebaran jumlah kasus diare lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel Kusta Menurut WHO, Kusta termasuk penyakit primitif yang seharusnya sudah tidak ditemukan lagi pada masyarakat di negara negara maju dan Situasi Derajat Kesehatan Hal 35

52 berkembang seperti Indonesia. Namun kenyataannya, masih saja banyak ditemukan penderita kusta tidak terkecuali pada anak anak. Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium leprae. Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat menyebabkan kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak, dan mata. Prevalensi kusta di Kabupaten Majene pada tahun 2012 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Berdasarkan laporan program Kusta bidang P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Majene, tercatat jumlah kasus kusta tahun 2012 sebanyak 61 kasus (PB + MB) dengan prevalensi sebesar 4,0 per penduduk. Jumlah tersebut terbilang tinggi dibanding kasus tercatat pada tahun 2011 sebanyak 48 kasus dengan prevalensi 3,2 per penduduk. Selama kurun waktu tiga tahun terakhir, di kabupaten Majene tidak pernah ditemukan penderita kusta dengan cacat tingkat II. Hal ini merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam pendeteksian kasus baru penyakit kusta. Penemuan kasus baru penderita kusta pada tahun 2012 juga mengalami peningkatan, lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 24 Jumlah Kasus Baru, NCDR dan Prevalensi Kusta Kabupaten MajeneTahun Thn 2012 Kasus Baru Kusta N C D R Prevalensi Thn 2011 Sumber: Bidang P2 Dinas Kesehatan Kab. Majene Dari 77 kasus kusta baru yang tercatat terdapat 31 kasus kusta PB/Kusta Kering dan 46 kasus kusta MB/Kusta basah, dimana kasus kusta baru terbanyak tercatat ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Pamboang dengan Situasi Derajat Kesehatan Hal 36

53 18 jumlah kasus. Selain itu terdapat penderita dengan usia 0 14 tahun sebanyak 17 kasus pada tahun 2012, atau sekitar 22,08% dari total kasus baru kusta. Hal ini menunjukkan upaya penemuan kasus kusta secara dini berjalan dengan sangat baik, dalam rangka memutus rantai penularan penyakit kusta. Adapun hasil pengobatan penyakit kusta tipe MB yang dievaluasi adalah penemuan tahun2010, dari 29 penderita dinyatakan sembuh (RFT) sebanyak 28 orangatau sekitar 97% dan telah melampaui target nasional 90%.Sedangkan hasil pengobatan kusta tipe PB yang dievaluasi adalah penemuantahun 2011, dari 13 penderita diobati dinyatakan sembuh (RFT) sebanyak 11 orang atau mencapai 84,6%. Informasi yang terkait penyakit kusta secara lengkap dapat dilihat pada lampiran tabel 17,18, 19 dan tabel Demam Berdarah Dengue Hingga tahun 2012, penyakit DBD masih tetap menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat, sebab sewaktu waktu bisa menimbulkan kasus KLB khususnya pada daerah daerah yang sejak dahulu menjadi daerah endemis DBD. Jika pada tahun 2011 secara nasional kasus DBD mengalami penurunan, tetapi tahun 2012 terjadi hal sebaliknya dimana terjadi peningkatan kasus secara terus menerus dengan jumlah kematian yang juga terus meningkat. Khusus di Kabupaten Majene terdapat 5 kasus positif DBD yang ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Banggae I sebanyak 4 kasus dan 1 kasus lainnya ditemukan di wilayah Puskesmas Ulumanda. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 25 Jumlah Kasus DBD (+) Menurut Puskesmas Kabupaten MajeneTahun B.I TOT 0 0 B.II LEM PAM SE.I SE.II Jml Kasus (+) % CFR TAM MAL ULM KAB Situasi Derajat Kesehatan Hal 37

54 Sumber: Bidang P2 Dinas Kesehatan Kab. Majene Dari gambar di atas menunjukkan kasus terbanyak yang berada di wilayah Puskesmas Banggae I merupakan daerah perkotaan. Hal ini banyak dipengaruhi oleh faktor kepadatan penduduk serta persoalaan sanitasi lingkungan yang tidak sehat. Meskipun tidak disertai dengan kasus kematian dengan kata lain CFR 0%, tetap saja peningkatan kasus ini menjadi pertanda bahwa kasus DBD tetap ada dan mengintai masyarakat dan dapat diindikasikan kemungkinan akan terjadi KLB. Untuk itu Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) KLB perlu terus ditingkatkan untuk mengantisipasi jatuhnya korban lebih banyak akibat penyakit DBD. Sejak tahun 2010 kasus DBD positif cenderung mengalami penurunan, terhitung sejak terjadinya KLB pada tahun Upaya upaya pencegahan peningkatan kasus terus dilakukan antara lain: Penyuluhan dan Sosialisasi secara intensif kepada masyarakat Penggerakan masyarakat terhadap kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk), 3M Plus serta mengaktualisasikan Pola Hidup Bersih dan Sehat dalam Kehidupan sehari hari. Melakukan Larvasidasi, Abatesasi serta Fogging pada tempat tempat yang rawan menjadi perkembangbiakan jentik nyamuk dan sarang nyamuk Menguatkan kerjasama lintas sector terkait sebagai satu kesatuan dalam upaya penanggulangan dan pencegahan kejadian DBD di masyarakat. Berikut gambaran kejadian DBD di Kabupaten Majene selama lima tahun terakhir. Gambar 26 Distribusi Kasus DBD dan Insidens Rate per Penduduk Kabupaten Majene Tahun Thn 2008 Thn 2009 Thn 2010 Thn 2011 Thn Kasus DBD (+) IR Sumber: Bidang P2 Dinas Kesehatan Kab. Majene Situasi Derajat Kesehatan Hal 38

55 8. Malaria Penyakit malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang tiba tiba muncul kembali, dan malaria merupakan penyakit menular yang ditularkan melalui nyamuk Anopheles. Sesuai tujuan global MDG s goal6 : Tahun 2015 kasus malaria menurun 50 %. Program penanggulangan malaria harus lebih selektif. Dilihat dari iklim dan letak geografis wilayah endemis malaria di Kabupaten Majene yang berpotensi sebagai daerah penyebaran penyakit malaria, terutama daerah pegunungan dan pesisir pantai, sehingga penyakit malaria ini sering terjadi di daerah pedesaan dan jarang terjadi di perkotaan. Kasus malaria di Kabupaten Majene pada tahun 2011 menurun namun pada tahun 2012 kasus meningkat (indikasi KLB) terutama di wilayah kerja Puskesmas Tammerodo dan Ulumanda.Gambaran kasus malaria selama tiga tahun terakhir di Kabupaten Majene dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 27 Distribusi Kasus Malaria Positif Kabupaten Majene Tahun Sumber: Bidang P2 Dinas Kesehatan Kab. Majene Gambar 28 Distribusi Kasus Malaria (+) Berdasarkan Plasmodium Kabupaten Majene Tahun PF PV PM PO MIX Sumber: Bidang P2 Dinas Kesehatan Kab. Majene 0 0 Situasi Derajat Kesehatan Hal 39

56 Pada Gambar 28 menunjukkan jumlah kasus positif malaria berdasarkan plasmodium yang terbanyak dan paling dominan adalah Malaria Palcifarum sebanyak 57 kasus kemudian Malaria Mix 34 kasus dan Malaria Vivax 34 kasus. Untuk Tahun 2012 ini Kabupaten Majene kembali masuk dalam zona endemis sedang (MCI) karena terjadinya peningkatan kasus malaria (Indikasi KLB) di wilayah Puskesmas Tammerodo dan Puskesmas Ulumanda yang terjadi pada bulan Juni Agustus dimana pada waktu ini bertepatan dengan saat saat mudik lebaran sehingga para perantau dari Pulau Kalimantan dan Kabupaten Mamuju banyak yang pulang. Mereka ada yang sakit membawa parasit malaria yang selanjutnya menularkan pada orang orang disekitarnya. Adapun jumlah kasus klinis malaria yang diperiksa sediaan darah (mikroskop + RDT) pada tahun 2012 sebanyak dengan jumlah kasus positif sebanyak 145 penderita terdiri dari 102 laki laki dan 43 perempuan.dengan API sebesar 1,0. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut ini. Gambar 29 API (Annual Parasit Incidence) Malaria Kabupaten MajeneTahun BI B.II PMB S.I TMR S.II ULM MLD TTL LMB KAB Sumber: Bidang P2 Dinas Kesehatan Kab. Majene Situasi Derajat Kesehatan Hal 40

57 Gambar 30 Sumber: Bidang P2 Dinas Kesehatan Kab. Majene Gambar peta stratifikasi malaria di atas menunjukkan bahwa selama periode tahun 2012 Kecamatan Tammerodo mengalami peningkatan kasus (indikasi KLB), dimana pada salah satu dusunnya (Dusun Bussu) terjadi penularan setempat yang melibatkan sebagian besar penduduknya baik itu bayi, balita dan dewasa yang diperiksa sediaan darahnya sebanyak 48 orang terdeteksi positif malaria sebanyak 37 orang. Kecamatan Ulumanda dan Malunda juga mengalami peningkatan kasus dan rata rata penderitanya adalah malaria import dimana penderitanya adalah setelah datang dari daerah endemis malaria seperti Pulau Kalimantan dan Kabupaten Mamuju. Program P2 Malaria Dinas Kesehatan Kabupaten Majene melakukan penyemprotan rumah tangga (IRS), MBS, Larvaciding, Surveilans migrasi dan peningkatan SKD KLB disemua desa di kecamatan tersebut, untuk menanggulangi kejadian malaria agar tidak meluas ke desa/wilayah sekitar tempat penularan. Untuk jumlah kematian akibat malaria pada tahun 2012 terdapat 1 kasus di wilayah kerja Puskesmas Sendana II dimana penderita tersebut masuk dalam kelompok usia lanjut, sehingga tercatat CFR Malaria tahun 2012 sebesar 0,7%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran tabel 24. Situasi Derajat Kesehatan Hal 41

58 9. Chikungunya Sama halnya dengan Malaria dan DBD, Chikungunya adalah penyakit yang juga disebabkan oleh infeksi virus Chik yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Penyakit ini kerap dijumpai terutama di daerah tropis/subtropis dan sering menimbulkan epidemi.chikungunya adalah penyakit infeksi akut yang ditandai dengan gejala utama demam, ruam/bercak bercak kemerahan di kulit dan nyeri persendian. Beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya penyakit ini antara lain rendahnya status kekebalan kelompok masyarakat dan kepadatan populasi nyamuk penular karena banyaknya tempat perindukan nyamuk yang biasanya terjadi pada musim penghujan, dan semakin meningkatnya arus mobilisasi penduduk. Jika pada tahun 2011 di Kabupaten Majene tidak ada laporan tentang adanya kasus Chikungunya, lain halnya pada tahun Dimana kasus Chikungunya merebak selama bulan Januari dengan jumlah penderita sebanyak 191 orang yang terdiri dari 100 orang laki laki dan 91 orang perempuan. Berdasarkan Laporan terdapat dua Puskesmas yang telah melaporkan kasus demam Chikungunya yaitu Puskesmas Lembang dengan 15 kasus dan kasus terbanyak dari wilayah kerja Puskesmas Sendana I dengan total 176 kasus. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 10 Jumlah Kasus Demam Chikungunya menurut Puskesmas Kabupaten MajeneTahun 2012 No Puskesmas Jumlah Kasus Jml Populasi Lk Pr Meninggal Rentan 1 Banggae I 2 Totoli 3 Banggae II 4 Lembang Pamboang 6 Sendana I Sendana II 8 Tammerodo 9 Malunda 10 Ulumanda Jumlah Sumber: Bidang P2 Dinas Kesehatan Kab. Majene 10. Filariasis Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa cacing filaria, yang terdiri dari Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori. Penyakit ini menginfeksi jaringan limfe (getah bening) dan menular melalui gigitan segala jenis nyamuk yang mengandung cacing filaria dalam Situasi Derajat Kesehatan Hal 42

59 tubuhnya. Dalam tubuh manusia, cacing tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap di jaringan limfe sehingga biasanya menyebabkan pembengkakan pada lengan dan organ genital. Berdasarkan laporan Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Majene hingga akhir tahun 2012 belum ditemukan adanya kasus filariasis pada masyarakat. Tetapi program tetap aktif melakukan sosialisasi dan bimbingan kepada petugas kesehatan dan juga masyarakat agar dapat menjaring adanya kemungkinan penderita Filariasis di daerah masing masing. 11. Rabies Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus rabies yang ditularkan melalui gigitan hewan seperti anjing, kucing, kera, monyet dan hewan peliharan lainnya yang didalam tubuhnya mengandung virus rabies. Selain menular lewat gigitan hewan penular rabies (HPR), virus ini juga ditularkan oleh hewan menyusui lainnya seperti sapi, kerbau, kambing atau kuda yang telah digigit dan tertular oleh HPR. Untuk tahun 2012 di Kabupaten Majene dilaporkan kasus gigitan HPR sebanyak 53 kasus gigitan dimana 34 kasus diantaranya termasuk gigitan berisiko. Tidak semua kasus gigitan HPR yang ada langsung diberi VAR (Vaksin Anti Rabies), dikarenakan program P2 Rabies Dinas Kesehatan Kabupaten Majene sangat menyeleksi dan mempertimbangkan mana kasus gigitan yang harus segera di VAR dan mana yang tidak perlu. Untuk tahun 2012 hanya terdapat 23 kasus gigitan yang diberi VAR dari total gigitan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 31 Distribusi Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies Menurut Puskesmas Kabupaten MajeneTahun 2012 di VAR Gigitan Berisiko Jml Gigitan B.I TOT 2 1 B.II 0 LEM 1 PAM SE.I 0 SE.II TAM MAL ULM KAB Jml Gigitan Gigitan Berisiko di VAR Sumber: Bidang P2 Dinas Kesehatan Kab. Majene Situasi Derajat Kesehatan Hal 43

60 Dari Gambar 31 menunjukkan bahwa daerah terbanyak kasus gigitan HPR yaitu di wilayah kerja Puskesmas Malunda sebanyak 11 kasus dan jumlah kasus terendah di wilayah kerja Puskesmas Ulumanda dengan 1 kasus. Terlihat jelas bahwa tidak semua gigitan HPR diberi VAR. Selain yang telah dijelaskan sebelumnya terdapat beberapa alasan sehingga penderita gigitan HPR tidak diberi VAR antara lain dengan melihat tingkat keparahan luka gigitan jika hanya berupa luka lecet biasa maka tidak diberi VAR. Tingginya kekhawatiran masyarakat akan tertular virus rabies meningkatkan kesadaran masyarakat untuk segera melaporkan segala kasus gigitan ke petugas kesehatan, sehingga penemuan kasus gigitan HPR di Kabupaten Majene terbilang tinggi. Namun sejauh ini belum ditemukan adanya penderita gigitan dengan virus rabies positif. 12. Penyakit Tidak Menular Saat ini terjadi transisi epidemiologi yang menyebabkan pola penyakit dan kematian berubah dari penyakit menular ke penyakit tidak menular. Yang harus mendapatkan perhatian lebih adalah penyakit tidak menular saat ini merupakan penyebab kematian tertinggi, diantaranya seperti jantung, stroke, hypertensi, kanker, diabetes melitus dan penyakit tidak menular lainnya yang jika tidak ditangani dan ditanggulangi sedini mungkin dapat menyebabkan peningkatan jumlah kematian secara signifikan. Situasi penyakit tidak menular di Indonesia saat ini begitu memprihatinkan, dimana penyebab kejadian kematian terbesar disebabkan oleh penyakit tidak menular. Khusus di Kabupaten Majene untuk tahun 2012 kasus kasus penyakit tidak menular seperti Hipertensi, Jantung, Diabetes Mellitus, Asma dan penyakit lainnya cenderung terus meningkat. Berikut gambaran jumlah penderita penyakit tidak menular di Kabupaten Majene selama tahun Gambar 32 Distribusi Jumlah Kasus Penyakit Tidak Menular Kabupaten MajeneTahun Sumber: Bidang P2 Dinas Kesehatan Kab. Majene Situasi Derajat Kesehatan Hal 44

61 Pada Gambar 32 nampak bahwa hypertensi merupakan kasus penyakit tidak menular terbanyak yang ada di Kabupaten Majene sebanyak kasus. Selain itu, peningkatan penderita pengidap kanker/tumor juga mengalami peningkatan, dimana kasus kanker sebanyak 8 kasus dan 73 kasus tumor. Selain itu, berdasarkan laporan terdapat pula jumlah kematian yang disebabkan oleh penyakit tidak menular dengan total kematian sebanyak 35 kematian, kematian tertinggi diakibatkan hipertensi sebanyak 14 kematian dan terendah akibat kanker sebanyak 1 kematian. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 33 Jumlah Kematian Akibat Penyakit Tidak Menular Kabupaten MajeneTahun HT KLL Darat DM Asma PPOK PJK Stroke Kanker Sumber: Bidang P2 Dinas Kesehatan Kab. Majene C. STATUS GIZI MASYARAKAT 1. Berat Bayi Lahir Rendah/BBLR Bayi BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram. Secara keseluruhan pada tahun 2012, dari bayi yang lahir hidup di Kabupaten Majene terdapat 219 bayi lahir dengan berat badan rendah dengan kata lain cakupan bayi BBLR tahun 2012 sebesar 6,07% yang mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2011 sebesar 4,87%. Jumlah kelahiran hidup dan bayi di Kabupaten Majene 5 tahun terakhir tersaji dalam gambar berikut. Situasi Derajat Kesehatan Hal 45

62 Gambar 34 Jumlah Kelahiran Hidup dan Bayi BBLR Kabupaten MajeneTahun BBLR % BBLR Lahir Hidup Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene Jika cakupan tersebut diuraikan berdasarkan Puskesmas, maka yang memiliki Bayi BBLR tertinggi tahun 2012 adalah Puskesmas Banggae II sebesar 9,8%. Terjadinya peningkatan cakupan BBLR ini disebabkan oleh berbagai faktor baik faktor dari masyarakat maupun faktor yang bersumber dari permasalahan program itu sendiri.jumlah kelahiran hidup dan bayi di Kabupaten Majene per Puskesmas Tahun 2012 tersaji dalam gambar berikut. Gambar 35 Jumlah Kelahiran Hidup dan Bayi BBLRper Puskesmas Kabupaten MajeneTahun B I Tot B II Lem Pam Se I Se II Tam Malu Ulu Lahir Hidup BBLR %BBLR Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene Faktor bersumber dari program diantaranya belum semua tenaga Bidan telah mengikuti Pelatihan ANC (Ante Natal Care) Standar sehingga dalam melakukan Pemeriksaan ANC terkadang tidak mengikuti standar yang telah Situasi Derajat Kesehatan Hal 46

63 ditetapkan. Selain itu, juga disebabkan oleh belum adanya intervensi Penanggulangan Bumil KEK (Kurang Energi Kronis) sehingga potensi Bumil melahirkan bayi BBLR sangat besar. Selain ibu hamil yang anemia, kelahiran prematur juga dapat menjadi penyebab lahirnya bayi dengan berat badan rendah. Sedangkan faktor dari masyarakat adalah kurangnya pengetahuan, kemauan dan kemampuan masyarakat akan pentingnya Pemeriksaaan Kehamilan (ANC Ante Natal Care) dan perawatan kesehatan selama masa kehamilan. 2. Gizi Kurang Status gizi balita merupakan salah satu indikator hasil yang menggambarkan derajat kesehatan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah dengan menggunakan Indeks Antropometri Berat Badan menurut Umur (BB/U) yang diwujudkan dalam bentuk KMS. Pada tahun 2012, dari balita yang ditimbang terdapat 969 balita dengan status gizi kurang atau sekitar 8,9%. Jika cakupan tersebut diuraikan berdasarkan Puskesmas maka penyumbang gizi kurang terbanyak adalah Puskesmas Banggae I sebesar 19,95% dan yang terendah adalah Puskesmas Lembang sebesar 1,8%. Berdasarkan paradigma sehat yang mengedepankan upaya promotif dan preventif maka kelompok balita gizi kurang inilah yang seharusnya menjadi perhatian utama agar kelompok balita tersebut tidak sampai mengalami keadaan balita dengan status gizi buruk. Jumlah Balita gizi kurang per puskesmas tahun 2012 lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 36 Jumlah Balita Gizi Kurangper Puskesmas Kabupaten MajeneTahun Gizi Kurang % B I Tot B II Lem Pam Se I Se II Tam Mal Ulu Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene Situasi Derajat Kesehatan Hal 47

64 3. Gizi Buruk Balita dengan Status Gizi Buruk ditentukan dengan menggunakan indeks antropometri Berat Badan menurut Umur (BB/U) dibawah 3 SD atau di Bawah Garis Merah (BGM) pada KMS. Pada tahun 2012 Jumlah Balita di Kabupaten Majene dengan Status Gizi Buruk yang ditemukan sebanyak 673 atau sekitar 4,45% dari balita yang ada. Status gizi buruk tersebut berbeda dengan balita dengan Kasus Gizi Buruk dimana Kasus Gizi Buruk ditentukan dengan menggunakan Indeks Antropometri Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) dan dinyatakan kasus ketika berada dibawah 3 SD. Jumlah balita gizi buruk menurut umur (BB/U) per puskesmas di Kabupaten Majene tahun 2012 dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 37 Jumlah Balita Gizi Buruk menurut umur (BB/U) per Puskesmas Kabupaten MajeneTahun % Gizi Buruk Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene Jika data balita dengan status gizi buruk tersebut diuraikan berdasarkan Puskesmas, maka penyumbang balita dengan status gizi buruk terbanyak adalah Puskesmas Banggae I sebesar 11,03% dari balita yang ada dan yang terendah adalah Puskesmas Lembang sebesar 0,71%. Semua balita dengan status gizi buruk mendapat perawatan yang sesuai. Situasi Derajat Kesehatan Hal 48

65

66 alam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut uraian gambaran situasi upaya kesehatan di Kabupaten Majene selama periode tahun A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama.upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan. 1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi a. Pelayanan Antenatal Pelayanan/pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil meliputi pelayanan kesehatan antenatal, pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan nifas. Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil (K1) untuk melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar paling sedikit empat kali (K4) dengan distribusi pemberian pelayanan yang dianjurkan adalah minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan. Pelayanan antenatal sesuai standar meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan taboratorium rutin dan khusus, serta intervensi umum dan khusus (sesuai risiko yang ditemukan dalam pemeriksaan). Dalam penerapannya terdiri atas : (1)Timbang berat badan dan ukur tinggi badan, (2) ukur tekanan darah, (3) nilai Status Gizi (ukur lingkar lengan atas), (4) ukur tinggi fundus uteri, (5) tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), (6) skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan, (7) pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, (8) test laboratorium (rutin dan khusus), (9) tatalaksana kasus, temu wicara (konseling), (10) termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan. Capaian K1 dan K4 di Kabupaten Majene secara umum mengalami peningkatan dari tahun ke tahun berdasarkan laporan puskesmas. Cakupan K1 di Kabupaten Majene sudah mencapai target pencapaian Situasi Upaya K esehatan Hal 50

67 sedangkanuntuk cakupan K4 masih rendah meskipun telah mencapai target kabupaten yaitu 85% tapi target indikator SPM tahun 2015 sebesar 95% belum tercapai.adanya kesenjangan cakupan K1 dan K4 di kabupaten Majene menggambarkan bahwa masih banyak ibu hamil yang tidak memeriksakan kehamilannya secara lengkap. Hal ini disebabkan karena tingkat mobilisasi masyarakat dari satu daerah ke daerah lain cukup tinggi sehingga banyak ibu hamil yang sebelumnya melakukan pemeriksaan K1 di Kabupaten Majene tetapi melakukan pemeriksaan lanjutan dan persalinan di wilayah lain.penyebab yang lain adalah masih ada ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya setelah triwulan I sehingga K4 nya tidak akan tercatat serta faktor yang lain seperti tingkat pendidikan, sosial ekonomi keluarga dan kurangnya pengetahuan masyarakat. Persentase capaian K1 dan K4 di Kabupaten Majene 5 tahun terakhir dapat dilihat dalam gambar berikut. Gambar 38 Cakupan K1 dan K4 Kabupaten Majene Tahun K1 40 K Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene Berdasarkan Laporan Puskesmas Cakupan K1 Puskesmas tahun 2012 sudah mencapai target bahkan melampaui angka 100 %. Jumlah ibu hamil yang berkunjung melakukan K1 sebanyak ibu hamil sedangkan jumlah proyeksi sasaran ibu hamil yang ditetapkan di awal tahun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan data riil yang ada dilapangan yaitu ibu hamil. Hal ini menyebabkan perhitungan cakupan K1 berdasarkan sasaran proyeksi melampau 100 %.Cakupan K1 Per Puskesmas dapat dilihat dalam gambar berikut: Situasi Upaya K esehatan Hal 51

68 Gambar 39 Cakupan K1 per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 K1 Target K1 99,9% B I Tot B II Lem Pam Se I Se II Tam Mal Ulu Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene Cakupan Kunjungan K4 di Kabupaten Majene berdasarkan laporan Puskesmas tahun 2012 ada 2 Puskesmas yang pencapaiannya masih sangat rendah bahkan tidak mencapat target Kabupaten tahun % yaitu Puskesmas Totoli 77,2 % dan Puskesmas Malunda 71,3%. Hal ini menunjukkan masih ada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas totoli dan Puskesmas Malunda tidak melaksanakan pemeriksaan kehamilan secara lengkap. Faktor yang mempengaruhi rendahnya Cakupan K4 diwilayah kerja Puskesmas Totoli dan Puskesmas Malunda adalah tingkat mobilisasi penduduk diwilayah tersebut cukup tinggi banyak warga masyarakat yang bekerja diluar daerah dan faktor yang lain adalah kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan secara lengkap, pencatatan yang kurang akurat dari petugas kesehatan yang ada/kurang koordinasi dengan sarana pelayanan swasta(seperti BPS dll) karena banyak ibu hamil yang lebih memilih memeriksaan kehamilannya kesarana pelayanan swasta dibanding kesarana pelayanan pemerintah ini juga menggambarkan kemampuan petugas yang ada belum maksimal. Sedangkan Puskesmas yang pencapaian K4 tertinggi adalah Puskesmas Tammerodo diatas 100 %. Cakupan kunjungan K4 secara jelas dapat dilihat pada gambar berikut. Situasi Upaya K esehatan Hal 52

69 Gambar 40 Cakupan K4per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun K4 Target Kab K4 85% Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene Walaupun ada kecenderungan peningkatan cakupan K4 dan telah mencapai target,tetapi masih perlu adanya pemantauan secara berkesinambungan guna mendukung persalinan yang aman. Untuk meningkatkan cakupan kunjungan ibu hamil minimal 4 kali pemeriksaan selama masa kehamilan maka perlu dilakukan oleh petugas langkah langkah yaitu (1) Pendataan ibu hamil yang tepat dan akurat, (2)Pembuatan kantong persalinan, (3)peningkatan kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan prima, (4) meningkatkan kualitas pencatatan dan pelaporan, (5) Koordinasi dengan sarana pelayanan swasta(seperti BPS dll) dalam hal pencatatan & pelaporan, (6) Koordinasi dengan pemerintah daerah agar dibuatkan suatu aturan yang mengatur kewajiban setiap keluarga untuk melakukan pemeriksaan terhadap seluruh keluarganya utamanya kesehatan ibu dan anak b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan Tenaga yang dapat memberikan pertolongan persalinan dapat dibedakan menjadi dua yaitu tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan, dan perawat bidan) dan dukun bayi (dukun bayi terlatih dan tidak terlatih).pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan adalahibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenagakesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan. Pada prinsipnya, penolong persalinan harus memperhatikan hal hal sebagai berikut: Pencegahan infeksi Situasi Upaya K esehatan Hal 53

70 Metode pertolongan persalinan yang sesuai standar Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Memberikan lnjeksi Vit K 1 dan salep mata pada bayl baru lahir. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Majene tahun 2012 sebesar 97,3% meningkat dibanding tahun 2011 sebesar 85,6%. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2012 telah melampaui target kabupaten sebesar 88% di tahun 2012 dan telah melampaui target standar pelayanan minimal (SPM) tahun 2015 sebesar 90%tetapi ada kecenderungan penurunan cakupan pada tahun Hal ini dikarenakan adanya ibu hamil yang melakukan persalinan di luar wilayah Kabupaten Majene sehingga tidak tercatat dalam rekapitulasi kegiatan para tenaga kesehatan, selain itu disebabkan juga karena masih banyak masyarakat baik itu di perkotaan maupun di pedesaan yang masih lebih percaya dengan pendampingan persalinan oleh dukun beranak dibandingkan oleh tenaga kesehatan. Rincian cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di kabupaten Majene tahun 2008 hingga tahun 2012 secara rinci dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 41 Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Di Kabupaten Majene Tahun Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene Puskesmas dengan pencapaian persalinan oleh tenaga kesehatan tertinggi di Kabupaten Majene tahun 2012 yaitu Puskesmas Sendana II 141,6% sedangkan puskesmas yang tidak mencapai target baik target kabupaten maupun target standar pelayanan minimal yaitu Puskesmas Totoli 77,4% dan Puskesmas Ulumanda 82,7%. Secara rinci dapat dilihat pada gambar berikut: Situasi Upaya K esehatan Hal 54

71 Gambar 42 Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan per Puskesmas Di Kabupaten Majene Tahun 2012 Linakes Target Linakes 88% Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene Rendahnya Linakes di Puskesmas Totoli dan Puskesmas Ulumanda disebabkan masih banyak masyarakat yang lebih percaya dengan pendampingan persalinan oleh dukun dibandingkan oleh tenaga kesehatan.dari seluruh persalinan oleh tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Majene tahun 2012,cakupan persalinan yang dilakukan di fasilitas kesehatan yang ada tertinggi di Puskesmas Pamboang 98,5% dan terendah pada Puskesmas Banggae I 62,2%. Rincian cakupan persalinan di fasilitas per puskesmas tahun 2012 dapat dilihat pada gambar berikut: 100 Gambar 43 Cakupan Persalinan di Fasilitas Kesehatan per Puskesmas Di Kabupaten Majene Tahun Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene Untuk meningkatkan persalinan di fasilitas pada tahun 2012 upaya yang dilakukan diantaranya meningkatkan kegiatan penyuluhan ke masyarakat Situasi Upaya K esehatan Hal 55

72 tentang pentingnya persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan dilakukan di sarana pelayanan kesehatan terdekat, menjalin hubungan kemitraan antara bidan dan dukun serta kerja sama dengan kader kesehatan serta kerjasama dengan pihak pemerintah setempat agar dibuatkan aturan yang mewajibkan setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. c. Pelayanan Ibu Nifas Pasca persalinan (masa nifas) berpeluang untuk terjadinyakematian ibu maternal, sehingga perlu mendapatkan pelayanankesehatan masa nifas yang meliputi pemeriksaan tekanan darah,nadi,respirasi dan suhu, Pemeriksaan tinggi fundus uteri (involusi uterus), Pemeriksaan lokhia dan pengeluaran pervaginam lainnya, Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI ekslusif 6 bulan, Pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi ( IU) sebanyak dua kali dan Pelayanan KB pasca persalinan. Kunjungan terhadap ibu nifas yang dilakukanoleh petugas kesehatan biasanya bersamaan dengan kunjunganneonatus. Untuk deteksi komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali dengan ketentuan waktu : (1) Kunjungan nifas pertama pada masa 6 jam sampai dengan 3 hari setelah persalinan.(2) Kunjungan nifas ke dua dalam waktu 2 minggu setelah persalinan (8 14 hari).(3) Kunjungan nifas ke tiga dalam waktu 6 minggu setelah persalinan (36 42 hari). Cakupan pelayanan nifas di Kabupaten Majene pada tahun 2012 sebesar 101,8%meningkat dibandingkan cakupan tahun 2011 sebesar 96,4%.Secara keseluruhan cakupan pelayanan nifas tiga tahun terakhir telah melampaui target standar pelayanan minimal tahun 2015 yaitu 90% Gambar 44 Cakupan Pelayanan Nifas Di Kabupaten Majene Tahun Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene Situasi Upaya K esehatan Hal 56

73 Cakupan pelayanan nifas tertinggi pada wilayah kerja Puskesmas Sendana II 143,7% sedangkan yang terendah pada wilayah kerja Puskesmas Tammerodo 93,5%. Secara umum cakupan pelayanan di seluruh Puskesmas dalam wilayah kerja Kabupaten Majene tahun 2012 telah melampaui target SPM Lebih rinci dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 45 Cakupan Pelayanan Nifas per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Pel. Nifas Target Pel. Nifas 90% Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene d. Penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatal 1) Penanganan Komplikasi Obstetri Yang dimaksud dengan komplikasi kebidanan adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan/atau bayi. Komplikasi dalam kehamilan diantaranya abortus, hiperemesis gravidarum, perdarahan per vaginam, hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia), kehamilan lewat waktu, ketuban pecah dini. Sedangkan komplikasi dalam persalinan diantaranya kelainan letak/presentasi janin, partus macet/distosia, hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia), perdarahan pasca persalinan, infeksi berat/sepsis, kontraksi dini/persalinan premature, kehamilan ganda. Komplikasi dalam nifas diantaranya hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia), infeksi nifas, perdarahan nifas. Komplikasi kebidanan yang ditangani adalah komplikasi pada ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Jumlah sasaran ibu hamil resiko tinggi di Kabupaten Majene tahun 2012 adalah 20% dari jumlah sasaran ibu hamil yang ada sebanyak 732 ibu hamil. Persentase komplikasi kebidanan ditangani di kabupaten Majene tahun 2012 mengalami peningkatan 81,6% dibandingkan tahun Situasi Upaya K esehatan Hal 57

74 2011 sebesar 64,1% dan telah mencapai target standar pelayanan minimal tahun %. Cakupan penanganan komplikasi obstetri Kabupaten Majene Tahun 2012 dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 46 Cakupan Penanganan Komplikasi Obstetri Kabupaten Majene Tahun Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene Kasus komplikasi kebidanan tertinggi di Kabupaten Majene terdapat di wilayah kerja Puskesmas Sendana II, Puskesmas Banggae II dan Puskesmas Banggae I. Di Puskesmas Sendana II cakupan komplikasi obstetri sebesar 133,2% dimana terdapat 53 kasus yang melampaui perkiraan kasus 40 kasus. Di Puskesmas Banggae II cakupan komplikasi obstetri sebesar 116,4% dengan jumlah kasus 64 melampaui jumlah perkiraan yang hanya 55 kasus sedangkan di Puskesmas Banggae I cakupan komplikasi obstetri sebesar 115,8% dengan jumlah kasus 101 dibandingkan dengan perkiraan kasus sebesar 87. Rinciannya dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 47 Cakupan Penanganan Komplikasi Obstetri per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Pen.Komp.Obst Target Pen. Komp.Obst 80% Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene Situasi Upaya K esehatan Hal 58

75 2) Penanganan komplikasi Neonantal Neonatus dengan komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan, dan kematian. Neonatus dengan komplikasi diantaranya adalah Prematuritas dan BBLR, Asfiksia, Infeksi Bakteri, kejang, Ikterus, Diare, Hipotermia, Tetanus Neonatorum, Masalah pemberian ASI, Trauma Lahir, Sindroma gangguan pernapasan dan kelainan kongenital. Neonatus dengan komplikasi ditangani adalah neonatus dengan komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan terlatih, dokter dan bidan di sarana pelayanan kesehatan. Perhitungan sasaran neonatus Profil Kesehatan di Kabupaten Majene Tahun 2012 dengan komplikasi adalah dihitung berdasarkan 15% dari jumlah bayi baru lahir. Tahun 2012 cakupan penanganan komplikasi neonatal di Kabupaten Majene sebesear 57,7% dengan jumlah sasaran sebesar 541 bayi dan yang mendapat penanganan sebesar 312 bayi. Rinciannya dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 48 Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal Kabupaten Majene Tahun Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene Cakupan penanganan Komplikasi neonatal di Kabupaten Majene tahun 2012 belum mencapai target standar pelayanan minimal yaitu 80%. Begitu pula dengan capaian semua Puskesmas. Hanya Puskesmas Lembang yang Cakupan penanganan Komplikasi neonatal melampaui standar yaitu 51 bayi (87,9%). Puskesmas yang Capaiannya paling rendah adalah Puskesmas Tammerodo sebesar 8 bayi (21,7%). Rendahnya Cakupan penanganan Komplikasi neonatal di Kabupaten Majene disebabkan tenaga kesehatan belum memahami definisi operasional neonatus dengan komplikasi. Sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan mengenai neonatus dengan komplikasi. Rincian Cakupan Penanganan komplikasi Neonatal per Puskesmas tahun 2012 dapat dilihat pada gambar berikut. Situasi Upaya K esehatan Hal 59

76 Gambar 49 Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Pen.Komp.Neonatal Target Pen. Komp.Neonatal 80% Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene e. Kunjungan Neonatal Kunjungan Neonatus (KN) adalah kunjungan yang dilakukan oleh petugas kesehatan ke rumah ibu bersalin, untuk memantau dan memberi pelayanan kesehatan untuk ibu dan bayinya. Pelayanan Kesehatan Neonatal dasar dilakukan secara komprehensif dengan melakukan pemeriksaan dan perawatan Bayi baru Lahir dan pemeriksaan menggunakan pendekatan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) untuk memastikan bayi dalam keadaan sehat, yang meliputi: 1) Pemeriksaan dan Perawatan Bayi Baru Lahir yaitu Perawatan Tali pusat,melaksanakan ASI Eksklusif, Memastikan bayi telah diberi Injeksi Vitamin K1, Memastikan bayi telah diberi Salep Mata Antibiotik, Pemberian Imunisasi Hepatitis B usia 0 7 hari; 2) Pemeriksaan menggunakan pendekatan MTBM yaitu Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan infeksi bakteri, ikterus, diare, berat badan rendah dan Masalah pemberian ASI, Pemberian Imunisasi Hepatitis B usia 0 7 hari bila belum diberikan pada waktu perawatan bayi baru lahir, Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan ASI eksklusif, pencegahan hipotermi dan melaksanakan perawatan bayi baru lahir di rumah dengan menggunakan Buku KIA, Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan. Pelaksanaan pelayanan kesehatan neonatus: (1) Kunjungan Neonatal ke 1 (KN 1) dilakukan pada kurun waktu 6 48 Jam setelah lahir; (2) Kunjungan Neonatal ke 2 (KN 2) dilakukan pada kurun waktu hari ke 3 sampai dengan hari ke 7 setelah lahir; (3) Kunjungan Neonatal ke 3 (KN 3) dilakukan pada kurun waktu hari ke 8 sampai dengan hari ke 28 setelah lahir. Cakupan kunjungan neonatal lengkap (KN Lengkap) di Kabupaten Majene tahun 2012 sebesar 96,9%. Dibandingkan dengan pencapaian tahun 2011 Situasi Upaya K esehatan Hal 60

77 sebesar 98,2%, cakupan KN lengkap mengalami penurunan. Cakupan kunjungan neonatal di Kabupaten Majene tahun 2010 s/d 2012 tersaji pada gambar berikut. Gambar 50 Cakupan Kunjungan Neonatus (KN) Lengkap Kabupaten Majene Tahun Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene Secara umum cakupan kunjungan neonatal lengkap (KN Lengkap) di puskesmas dalam wilayah kerja Kabuapten Majene telah melebihi target standar pelayanan minimal yaitu 90% keculai pada Puskesmas Ulumanda dengan cakupan terendah 84,6%. Dengan adanya penurunan cakupan kunjungan neonatal lengkap (KN Lengkap) di Kabupaten Majene diharapkan seluruh petugas kesehatan melaksanakan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui bidan,upaya peningkatan pelayanan tenaga kesehatan melalui pelatihan manajemen terpadu bayi muda (MTBM), dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah dengan menggunakan buku KIA serta meningkatnya pengetahuan ibu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan untuk bayinya. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut: 100 Gambar 51 Cakupan Kunjungan Neonatus (KN) Lengkap per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 KN lengkap Target KN Lengkap 90% Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene Situasi Upaya K esehatan Hal 61

78 f. Kunjungan Bayi Kunjungan bayi adalah bayi yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh oleh tenaga kesehatan, paling sedikit 4 kali. Setiap bayi berhak mendapatkan pelayanan kesehatan dengan memantau pertumbuhan dan perkembangannya secara teratur setiap bulan di sarana pelayanan kesehatan. Pelaksanaan pelayanan kesehatan bayi yaitu Kunjungan bayi satu kali pada umur 29 hari 2 bulan, Kunjungan bayi satu kali pada umur 3 5 bulan, Kunjungan bayi satu kali pada umur 6 8 bulan dan Kunjungan bayi satu kali pada umur 9 11 bulan. Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi : Pemberian imunisasi dasar lengkap (BCG, Polio 1,2,3,4, DPT/HB 1,2,3, Campak) sebelum bayi berusia 1 tahun, Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi (SDIDTK). Pemberian vitamin A IU (6 11 bulan), Konseling ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI, tanda tanda sakit dan perawatan kesehatan bayi di rumah menggunakan Buku KIA serta Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan. Cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Majene tahun 2012 adalah sebesar 101,8% sudah melampaui target standar pelayanan minimal yaitu 90%.Tapi pada tahun 2011 cakupan kunjungan bayi mengalami penurunan (58,5%) di bawah standar SPM. Gambar 52 Cakupan Kunjungan Bayi Kabupaten Majene Tahun Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene Puskesmas dengan capaian Kunjungan bayi tertinggi yaitu di wilayah kerja Puskesmas Malunda sebesar 139,6% dan capaian Kunjungan bayi terendah dan tidak mencapai target SPM ada 2 Puskesmas yaitu di wilayah kerja Puskesmas Totoli sebesar 79,8% dan Wilayah kerja Puskesmas Ulumanda sebesar 78,6%. Upaya yang perlu dilakukan agar kunjungan bayi tidak Situasi Upaya K esehatan Hal 62

79 mengalami penurunan lagi yaitu melalui peningkatan pelayanan oleh tenaga kesehatan diwilayah kerja dan pelayanan kunjungan tenaga kesehatan ke masyarakat.cakupan Kunjungan Bayi per PuskesmasKabupaten Majene Tahun 2012 dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 53 Cakupan Kunjungan Bayi per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Kunj. Bayi Target Kunj. Bayi 90% Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene 2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Pelayanan KB berkualitas adalah pelayanan KB sesuai standar dengan menghormati hak individu dalam merencanakan kehamilan sehingga diharapkan dapat berkontribusi dalam menurunkan angka kematian Ibu dan menurunkan tingkat fertilitas (kesuburan) bagi pasangan yang telah cukup memiliki anak (2 anak lebih baik) serta meningkatkan fertilitas bagi pasangan yang ingin mempunyai anak. Ada dua indikator yang digunakan untuk melihat pelayanan KB dimasyarakat yaitu capaian peserta KB Baru dan peserta KB Aktif. a. Peserta KB Baru Peserta KB Baru adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang baru pertama kali menggunakan salah satu cara/alat atau PUS yang menggunakan kembali salah satu cara/alat kontrasepsi setelah mereka berakhir masa kehamilannya. Jumlah pasangan usia subur di Kabupaten Majene tahun 2012 sebanyak Jumlah peserta KB baru 465 atau 1,9% dari Jumlah PUS yang ada. Peserta KB Baru di Kabupaten Majene tahun 2012 paling banyak mempergunakan alat kontrasepsi suntik (51,8%) dan paling sedikit menggunakan alat kontrasepsi IUD (0,9%). Situasi Upaya K esehatan Hal 63

80 Gambar 54 Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi Kabupaten Majene Tahun 2012 IUD, 0.9 Kondom, 4.5 MOW, 1.3 Implan, 10.8 Pil, 30.8 Suntik, 51.8 Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene b. Peserta KB Aktif Peserta Aktif KB adalah Pasangan usia subur yang sedang menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi. Jumlah peserta KB aktif di Kabupaten Majene tahun 2012 sebanyak atau 36,4% dari jumlah PUS yang ada. Persentase peserta KB aktif tahun 2012 mengalami peningkatan sekitar 10,6% atau peserta dibandingkan tahun 2011 (25,8% atau peserta).meskipun mengalami peningkatan tapi belum mencapai target standar pelayanan minimal yaitu 70%. Cakupan peserta KB aktif di Kabuapten Majene tahun 2008 s/d 2012 dapat dilihat pada gambar berikut Gambar 55 Cakupan Peserta KB Aktif Kabupaten Majene Tahun Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene Situasi Upaya K esehatan Hal 64

81 Cakupan Peserta KB Aktif tertinggi berdasarkan wilayah kerja Puskesmas berada di wilayah kerja Puskesmas Malunda sebesar 69,2% dan cakupan peserta KB aktif terendah berada di wilayah kerja Puskesmas Totoli sebesar 13,1%. Rinciannya dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 56 Cakupan Peserta KB Aktif per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun2012 Kb Aktif Target KB Aktif 70% Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene Berdasarkan laporan Puskesmas sebagian besar peserta KB aktif menggunakan alat kontrasepsi suntik (46,1%)dan pil (34,3%) serta yang paling sedikit menggunakan MOP (0,3%). Secara rinci proporsi peserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 57 Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi Kabupaten Majene Tahun2012 Kondom 11% IUD 3% MOP 0% MOW 1% Implan 5% Pil 34% Suntik 46% Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene Situasi Upaya K esehatan Hal 65

82 Besarnya proporsi Peserta KB Aktif yang menggunakan alat kontrasepsi suntik dan pil disebabkan karena akses untuk memperoleh pelayanan tersedia dimana saja baik melalui pelayanan pemerintah maupun swasta sehingga dekat dengan tempat tinggal peserta KB. Sedangkan sedikitnya proporsi Peserta KB Aktif yang menggunakan alat kontrasepsi MOP dan kondom disebabkan karena terbatasnya pilihan kontrasepsi yang disediakan bagi pria dan sebagian besar pria masih beranggapan bahwa KB merupakan urusan istri, sehingga istri yang menjadi sasaran oleh karena itu perlu ditingkatkan kegiatan penyuluhan ke masyarakat tentang pentingnya KB dan keberhasilan KB sangat ditunjang oleh dukungan pasangan suami istri. 3. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan Setingkat Pelayanan kesehatan di sekolah diutamakan pada upaya meningkatkan kesehatan (promotif) dan upaya meningkatkan pencegahan penyakit (preventif). Salah satu upaya preventif yang dilaksanakan di sekolah adalah kegiatan penjaringan kesehatan anak sekolah. Penjaringan kesehatan anak sekolah adalah Pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan setingkat melalui penjaringan kesehatan terhadap murid kelas 1 SD dan Madrasah Ibtidaiyah yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama tenaga kesehatan terlatih (guru dan dokter kecil) di satu wilayah kerja. Kegiatan penjaringan antara lain pengukuran tinggi badan, berat badan pemeriksaan ketajaman mata, ketajaman pendengaran, kesehatan gigi,kelainan mental emosional dan kebugaran jasmani. Kegiatan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat dilaksanakan oleh petugas puskesmas bersama dengan guru sekolah dan kader kesehatan/konselor kesehatan. Setiap puskesmas mempunyai tugas melakukan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat di wilayah kerjanya dan dilakukan satu kali pada setiap awaltahun ajaran baru sekolah.denganmelakukan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat diharapkandapat menapis/menjaring anak yang sakit dan melakukan tindakanintervensi secara dini sehingga anak yang sakit menjadi sembuh dananak yang sehat tidak tertular menjadi sakit. Cakupan penjaringan siswa SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan pada tahun 2012 di Kabupaten Majene sebesar 91,2%.Meningkat bila dibandingkan tahun 2011 sebesar 87,1% dan tahun 2010 sebesar 72,7%. Rincian cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat di Kabupaten Majene selama 3 tahun terakhir dapat dilihat pada gambar berikut. Situasi Upaya K esehatan Hal 66

83 Gambar 58 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Kabupaten Majene Tahun Sumber: Bidang PPK Dinas Kesehatan Kab. Majene Kegiatan penjaringan siswa SD dan setingkat ditargetkan 100%.Dari seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Majene hanya Puskesmas Pamboang yang mencapai target 100% dan Puskesmas yang pencapaiannya paling rendah adalah Puskesmas Ulumanda sebesar 48,2%. Rendahnya pencapaian di wilyah kerja Puskesmas Ulumanda disebabkan wilayah kerja yang sulit dijangkau dan terbatasnya jumlah tenaga kesehatan yang ada di puskesmas. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat per puskesmas dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 59 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan SetingkatPer Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Cak.Penjaringan Siswa SD dan Setingkat Target 100% Sumber: Bidang PPK Dinas Kesehatan Kab. Majene 4. Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut Upaya kesehatan usia lanjut adalah upaya kesehatan paripurna dasar dan menyeluruh dibidang kesehatan usia lanjut yang meliputi peningkatan kesehatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan. Tempat pelayanan Situasi Upaya K esehatan Hal 67

84 kesehatan tersebut bisa dilaksanakan di Puskesmas Puskesmas ataupun Rumah Sakit serta Panti panti dan institusi lainya. Tekhnologi tepat guna dalam upaya kesehatan usia lanjut adalah tekhnologi yang mengacu pada masa usia lanjut setempat, yang didukung oleh sumber daya yang tersedia di masyarakat, terjangkau oleh masyarakat diterima oleh masyarakat sesuai dengan azas manfaat. Pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan usia lanjut yang dimaksudkan adalah penduduk usia 45 tahun ke atas yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan baik di Puskesmas maupun PosyanduKelompok Usia Lanjut. Yang termasuk dalam kelompok pra usia lanjut adalah adalah kelompok umur tahun, sedangkan usia lanjut adalah kelompok umur lebih atau sama dengan 60 tahun. Cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan usia lanjut di Kabuapten Majene tahun 2012 sebesar 78,1% meningkat bila dibandingkan tahun 2011 sebesar 59,1%. Adanya peningkatan ini menggambarkan semakin membaiknya kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada kelompok pra usia lanjut dan usia lanjut. Gambar 60 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Kabupaten Majene Tahun Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene Peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan usia lanjut sangat penting baik sebagai pemberi pejayanan kesehatan maupun penerima pelayanan yang berkaitan dengan mobilisasi sumber daya dalam pemecahan masalah usia lanjut setempat dan dalam bentuk pelaksanan pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan usia lanjut setempat. Pelayanan usia lanjut ini meliputi kegiatan upaya upaya antara lain: (1)Upaya promotif, yaitu menggairahkan semangat hidup bagi usia lanjut agar mereka tetap dihargai dan tetap berguna baik bagi dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat,(2) Upaya preventif yaitu upaya pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya penyakit maupun kompilikasi penyakit yang disebabkan oleh proses ketuaan, (3) Upaya kuratif yaitu upaya pengobatan pada usia lanjut, (4) Upaya rehabilitatif yaitu upaya mengembalikan fungsi organ yang telah menurun. Situasi Upaya K esehatan Hal 68

85 Cakupan pelayanan pra usia lanjut dan usia lanjut di wilayah kerja Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah puskesmas Ulumanda 107,95% dan Puskesmas dengan capaian terendah adalah Puskesmas Tammerodo sebesar 61,55%. Lebih jelasnya Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Per Puskesmas di Kabupaten Majene tahun 2012 dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 61 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene 5. Pelayanan Imunisasi Pelayanan imunisasi yang dilaksanakan antara lain meliputi imunisasi rutin pada anak dan imunisasi pada ibu hamil. Pelayanan imunisasi pada anak dalam hal ini bayi umur 0 9 bulan mencakup vaksinasi BCG (1 kali), DPT (3 kali), Polio (4 kali), Hepatitis B (3 kali), dan Campak (1 kali) yang dilakukan melalui pelayanan rutin baik itu di Puskesmas, Posyandu dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Gambar 62 Capaian Imunisasi Bayi Rutin per Antigen Kabupaten Majene Tahun 2012 Capaian Imunisasi Target BCG DPT HB1 DPT HB3 POLIO3 CAMPAK Sumber: Bidang P2 Dinas Kesehatan Kab. Majene Situasi Upaya K esehatan Hal 69

86 Dari gambar 62 terlihat bahwa capaian imunisasi bayi rutin di Kabupaten Majene tahun 2012 secara umum telah memenuhi target yang ditentukan dan bahkan beberapa telah melampaui angka 100%. Sebagai indikator kelengkapan status imunisasi dasar lengkap bagi bayi dapat dilihat dari hasil cakupan imunisasi campak, karena imunisasi campak merupakan imunisasi yang terakhir yang diberikan pada bayi umur 9 (sembilan) bulan dengan harapan imunisasi sebelumnya sudah diberikan dengan lengkap (BCG, DPT, Hepatitis B, Polio, dan HB 0 7hari). Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran tabel 39 dan tabel 40. Keberhasilan program imunisasi pada bayi juga dapat dilihat dari pencapaian Universal Child Immunization (UCI) Desa/Kelurahanyang pada dasarnya merupakan gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasisecara lengkap. Selama 3 tahun terakhir, tren capaian UCI di Kabupaten Majene cenderung tidak stabil. Untuk tahun 2012, capaian UCI Desa di Kabupaten Majene menurun dibandingkan pada tahun 2011, lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut. 100 Gambar 63 Tren Capaian UCI Desa/Kelurahan Kabupaten Majene Tahun % UCI Desa/Kel 50 Thn 2010 Thn 2011 Thn 2012 Sumber: Bidang P2 Dinas Kesehatan Kab. Majene Dari gambar di atas menunjukkan bahwa untuk capaian tahun 2012 tidak memenuhi target yang ditentukan yaitu sebesar 85%. Berdasarkan laporan yang masuk pada taun 2012 terdapat beberapa Puskesmas yang sangat rendah dalam pencapaian UCI Desa/Kelurahan nya dan bahkan ada Puskesmas tidak memenuhi target sama sekali. Berikut gambaran capaian UCI Desa/Kelurahan berdasarkan Puskesmas di wilayah Kabupaten Majene. Situasi Upaya K esehatan Hal 70

87 Gambar 64 Distribusi Capaian UCI Desa/Kel Menurut Puskesmas Kabupaten Majene Tahun B.I TOT B.II LEM PAM SE.I SE.II TAM MAL ULU KAB JML DESA UCI (%) TARGET Sumber: Bidang P2 Dinas Kesehatan Kab. Majene Terlihat pada gambar di atas ada 6 Puskesmas yang telah memenuhi target UCI (85%) yang ditentukan yaitu Puskesmas Banggae II, Pamboang, Sendana I, Sendana II, Tammerodo dan Puskesmas Malunda. Sedangkan Puskesmas yang tidak mencapai target yaitu Puskesmas Banggae I, Totoli, Lembang dan Puskesmas Ulumanda. Jika pada tahun 2011 Puskesmas Ulumanda adalah puskesmas dengancapaian UCI terendah, maka pada tahun 2012 Puskesmas Totoli yang memilikicapaian UCI terendah sebesar 20,0%, lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 38.Berikut nama nama Desa/Kelurahan yang belum memenuhi target UCI Desa/Kelurahan. Tabel 11 Daftar Nama Desa/Kelurahan Yang Tidak Mencapai UCI Desa/Kel Kabupaten Majene Tahun 2012 No Kecamatan Puskesmas Desa/Kelurahan 1 Banggae Banggae 1. Banggae 2 Banggae Totoli 2. Baru 3. Totoli 4. Rangas 5. Pambo borang 3 Banggae Timur Lembang 6. Labuang 7. Tande Timur 4 Ulumanda Ulumanda 8. Kabiraan 9. Tandeallo 10. Panggalo 11. Ulumanda 12. Popenga Jumlah 12 Desa/Kelurahan Sumber: Bidang P2 Dinas Kesehatan Kab. Majene Situasi Upaya K esehatan Hal 71

88 Pelayanan Imunisasi lainnya yaitu Imunisasi pada ibu hamil yaitu berupa imunisasi Tetanus Toxoid (TT). Imunisasi TT ini bertujuan untuk mencegah terjadinyatetanus pada ibu hamil yang disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh bakteri yang disebut Clostridium Tetani. Tetanus ini juga bisa menyerang pada bayi baru lahir (Tetanus Neonatorum) pada saat persalinan dan perawatan tali pusat yang merupakan salah satu penyebab kematian pada bayi. Masih banyak calon ibu di masyarakat terutama di daerah terpencil berada dalam kondisi yang bisa disebut masih jauh dari kondisi steril pada saat persalinan. Hal inilah yang bisa menimbulkan resiko ibu maupun bayinya terkena tetanus yang akhirnya menimbulkan kematian. Di Kabupaten Majene tahun 2012 cakupan imunisasi pada ibu hamil (TT2+) sebesar 68,6% masih sangat jauh dari yang diharapkan,hanya ada satu Puskesmas yang telah melampaui target pencapaian imunisasi TT yaitu Puskesmas Sendana II sebesar 94,9%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran tabel 29 dan pada gambar berikut. Gambar 65 Distribusi Capaian Imunisasi TT2+ Menurut Puskesmas Kabupaten Majene Tahun SE. I SE. II B. II B. I TAM KAB PAM. TOT. MAL LEM. ULU Sumber: Bidang P2 Dinas Kesehatan Kab. Majene 6. Pengendalian Penyakit Menular dan Penanggulangan KLB/Wabah Pada periode bulan Juli hingga bulan Agustus tahun 2012 terjadi peningkatan kasus Malaria hingga menimbulkan Kejadian Luar Biasa/KLB. Malaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, terutama di desa desa terpencil, sarana transportasi sulit, akses pelayanan kesehatan kurang, terdapat vektor dengan lingkungan yang mendukung penularan, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat yang rendah serta perilaku hidup yang kurang sehat. Situasi Upaya K esehatan Hal 72

89 Untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian karena malaria di Kabupaten Majene maka dilaksanakan kegiatan skrining Mass Blood Survey (MBS) dan pengobatan massal malaria serta Indoor Recidual Spraying (IRS), yakni di Desa manyamba Kecamatan Tammerodo yang termasuk wilayah kerja Puskesmas Tammerodo. Hal ini dilakukan karena adanya KLB Malaria di Dusun Bussu Desa Manyamba dimana jumlah kasus Malaria meningkat dua kali lipatnya dan hasil konfirmasi sediaan darah yang diperiksa dengan RDT maupun mikroskopik ditemukan lebih dominan Plasmodium Falcifarum dengan Parasite Rate (PR) > 60%. Melalui kegiatan MBS tersebut penderita positif yang ditemukan dilapanganlangsung diberikan pengobatan yang tepat, yaitu dengan Arrtemisinin Combination Therapy (ACT), sehingga diharapkan sumber penularan, angka kesakitan dan kematian akibat malaria di Desa Manyamba dapat teratasi dengan segera terutama pada kelompok umur usia bayi, balita dan ibu hamil. Kegiatan MBS tersebut dilakukan secara bertahap sejak bulan Agustus hingga akhir tahun 2012 dengan tetap melakukan evaluasi akhir dan pemantauan di Lokasi KLB. MBS dan Pengobatan tersebut dilaksanakan di Desa Manyamba, Seppong, Ulidang dan Tallambalao Kecamatan Tammerodo. Selain di Kecamatan Tammerodo,kegiatan tersebut dilanjutkan ke Desa Sambabo, Salutambung, Kabiraan dan Panggalo Kecamatan Ulumanda yang termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Ulumanda. Hal ini karena wilayah wilayah tersebut termasuk rentan tertular karena berbatasan dengan lokasi KLB. Desa desa yang dijadikan lokasi MBS, Pengobatan massal dan IRS tersebut dipilih karena terjadinya KLB tepatnya di Dusun Manyamba tersebut dimana pada survei awal telah terjadi peningkatan kasus positif malaria yang signifikan yakni sebesar 129% (dari 48 Sediaan darah yang diperiksa ditemukan 37 positif dari semua golongan umur). Olehnya itu untuk mengantisipasi adanya penularan dan lonjakan kasus yang lebih tinggi lagi maka program P2 Malaria Dinas Kesehatan Kabupaten Majene melakukan skrining dengan sistem MBS, pengobatan massal dan IRS ke seluruh rumah penduduk di Desa Manyamba Kecamatan Tammerodo dan di Kecamatan Ulumanda. Pada saat terjadinya KLB tersebut total jumlah penderita sebanyak 46 orang (AR 3,70%) dengan rincian penderita laki laki 29 orang dan 17 orang penderita perempuan, dan total populasi yang berisiko sebanyak orang. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran tabel 50 dan tabel 51. Situasi Upaya K esehatan Hal 73

90 Setelah dilaksanakannya kegiatan penanggulangan KLB Malaria tersebut serta pemantauan yang dilakukan secara berkesinambungan ditemukan bahwa kasus malaria yang ditemukan di Desa Manyamba Kecamatan Tammerodo dan Kecamatan Ulumanda tersebut adalah kasus malaria impor. Tingkat mobilisasi penduduk sangatlah tinggi terutama ke daerah Pulau Kalimantan dan Kabupaten Mamuju yang merupakan daerah endemis malaria dengan alasan pekerjaan. Dan pada saat menderita sakit mereka lebih memilih pulang kembali ke kampung halaman sehingga menyebabkan penularan dengan cepat di daerahnya. Ditemukan pula ada siklus terjadinya KLB Malaria di wilayah tersebut dimana pada 3 tahun sebelumnya tepatnya pada tahun 2009 juga terjadi KLB yang sama, di lokasi dan pada waktu yang sama pula. Untuk itu diperlukan Sistem Kewaspadaan Dini KLB (SKD KLB) yang ketat, kerjasama lintas sektor, kemampuan petugas yang mumpuni serta ketersediaan obat dan logistik malaria yang cukup. Mengingat wilayah Kecamatan Tammerodo dan Ulumanda yang sangat luas dan sebagian merupakan daerah yang sulit dijangkau antara satu daerah dengan daerah lainnya, maka perlu di bentuk suatu kelompok kelompok masyarakt untuk ikut serta dalam rangka upaya pencegahan dan pemberantasan malaria dengan didukung oleh adanya pospos pelayanan khusus malaria di tiap desa. Selain peningkatan kasus malaria di atas, pada tahun 2012 terdapat juga peningkatan kasus Varicella atau cacar air. Varicella adalah penyakit yang ringan namun sangat mudah menular, terutama pada anak anak, yang ditandai dengan erupsi vesikuler pada kulit dan selaput lendir. Varicella dapat berlangsung berat pada orang dewasa dan anak anak yang fungsi imunnya terganggu. Penularan varicella dapat melalui kontak langsung maupun tidak langsung. Kontak langsung daoat terjadi melalui cairan pernapasan dan kontak langsung dengan kulit penderita. Sedangkan ruam yang ada pada kulit itu sangat menular apabila telah pecah. Kontak tidak langsung menular melalui udara. Adapun pengobatan yang dilakukan pada penderita varicella bersifat mengurangi gejala dengan antipiretik dan analgesik, untuk menghilangkan rasa gatal dapat diberikan sedativa. Secara lokal pengobatan dilakukan melalui pemberian bedak yang ditambah dengan zat anti gatal (mentol, kamfora) untuk mencegah pecahnya vesikel secara dini serta menghilangkan rasa gatal. Jika pun terjadi infeksi sekunder dapat diberikan antibiotika berupa salep dan oral, dapat pula diberikan obat obat antivirus untuk mencegah atau meringankan varicella. Situasi Upaya K esehatan Hal 74

91 Dengan perawatan yang teliti dan memperhatikan higienis, memberi prognosis yang baik jaringan parut yang timbul akan sangat sedikit. Pada anak anak sehat, prognosis varicella lebih baik dibandingkan orang dewasa. Pada neonatus dan anak yang menderita leukimia, imunodefisiensi, sering menimbulkan komplikasi sehingga angka kematian meningkat.komplikasi yang tersering yang menyebabkan kematian akibat varicella adalah pneumonia dan ensefalitis. Peningkatan kasus varicella yang terjadi pada tahun 2012 terjadi di wilayah kerja Puskesmas Sendana II, dengan jumlah penderita sebanyak 10 orang (7 orang laki laki dan 3 orang perempuan) dimana salah satu diantaranya merupakan ibu hamil. Jumlah total populasi yang berisiko sebanyak 223 orang. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran tabel 50 dan tabel Penyuluhan Kesehatan Setiap orang berhak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, lingkungan yang sehat dan informasi serta edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab. Setiap orang juga berkewajiban berperilaku Hidup Bersih dan Sehat serta menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan bagi orang lain yang menjadi tanggung jawabnya. Promosi kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Kegiatan promosi kesehatan mencakup diantaranya penyebarluasan informasi termasuk penyuluhan kesehatan. Upaya penyuluhan adalah semua usaha secara sadar dan berencana yang dilakukan untuk memperbaiki perilaku manusia sesuai prinsip prinsip pendidikan dalam bidang kesehatan. Penyuluhan kelompok adalah penyuluhan yang dilakukan pada kelompok sasaran tertentu, misalnya : kelompok siswa sekolah, kelompok ibu ibu PKK dan lain sebagainya. Sedangkan penyuluhan massa adalah penyuluhan yang dilakukan dengan sasaran massa tertentu seperti pameran, pemutaran film, melalui media massa, cetak dan elektronik. Pada tahun 2012 di Kabupaten Majene kegiatan penyuluhan yang dilakukan sebanyak 470 kegiatan, terdiri atas 425 kegiatan penyuluhan kelompok dan 45 kegiatan penyuluhan massa. Puskesmas yang paling banyak melakukan penyuluhankelompok yaitu Puskesmas Pamboang sebanyak 138 kegiatan dan paling sedikit melakukan penyuluhan kelompok Situasi Upaya K esehatan Hal 75

92 yaitu puskesmas Ulumanda sebanyak 2 kali kegiatan. Untuk kegiatan penyuluhan massa Puskesmas Malunda paling banyak melaksanakan sebanyak 4 kegiatan dalam setahun dan ada 4 puskemas yang tidak pernah melaksanakan kegiatan penyuluhan massa selama tahun 2012 yaitu Puskesmas Banggae I, Puskesmas Totoli, Puskemas Sendana II dan Puskesmas Ulumanda.Jumlah kegiatan penyuluhan Kesehatan per Puskesmas dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 66 Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 Penyuluhan Massa Penyuluhan Kelompok P P Sumber: Bidang PPK Dinas Kesehatan Kab. Majene B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG 1. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin (dan Hampir Miskin) Kesehatan bagi Keluarga Miskin dan Masyarakat Rentan merupakan aset yang berharga. Oleh karena itu apabila sakit akan mengakibatkan keterpurukan terutama untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar dan kelangsungan hidup bagi diri dan keluarganya. Berbagai upaya dilakukan dalam memberikan perlindungan kesehatan bagi masyarakat miskin. Hal ini menjadi sangat fenomenal bagi wujud tanggung jawab negara untuk memenuhi hak sehat bagi setiap penduduk sebagaimana yang diamanatkan UUD Bagi kelompok ini telah diimplementasikan melalui pengembangan program jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu atau lebih dikenal dengan Jamkesmas. Sasaran Program Jamkesmas adalah masyarakat miskin dan tidak mampu yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikenal dengan kuota. Berdasarkan laporan puskesmas tahun 2012 cakupan pelayanan rawat jalan masyarakat miskin di sarana pelayanan kesehatan strata pertama sebesar 95,7%( kunjungan), cakupan pelayanan kesehatan rujukan Situasi Upaya K esehatan Hal 76

93 masyarakat miskin di sarana pelayanan kesehatan strata dua sebesar 2,1%(1.715 rujukan) dan cakupan pelayanan rawat inap masyarakat miskin di sarana pelayanan kesehatan strata pertama sebesar 1,0%(810 kunjungan). 2. Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap Cakupan rawat jalan adalah cakupan kunjungan rawat jalan baru di sarana kesehatan pemerintah dan swasta di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan rawat jalan di Kabupaten majene tahun 2012 sebesar 193,7% ( kunjungan). Tingginya angka cakupan tersebut menggambarkan bahwa pencatatan dan pelaporan di sarana pelayanan kesehatan masih belum akurat, pemahaman tentang defenisi operasional yang belum benar. Seharusnya seorang yang berkunjung ke sarana pelayanan kesehatan dalam satu tahun dihitung satu kali meskipun ia datang berkali kali dalam satu tahun. Cakupan rawat inap adalah cakupan kunjungan rawat inap di sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan rawat inap di Kabupaten Majene tahun 2012 sebesar 6,1% (9.211 kunjungan). 3. Indikator Pelayanan di Rumah Sakit Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat dari berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan tingkat efesiensi pelayanan. Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dipantau antara lain BOR (Bed Occupancy Rate), LOS (Length of Stay), TOI (Turn of Interval), GDR(Gross Death Rate), NDR (Net Death Rate). Uraian lengkapnya sebagai berikut: a. BOR menggambarkan tentang tinggi rendahnya pemanfaatan tempat tidur di rumah sakit. Nilai parameter ideal BOR adalah 60 85%. Untuk tahun 2012 persentase BOR RSUD Kabupaten Majene mengalami penurunan dari tahun 2011 yaitu 84,2% menjadi 62,2%. b. LOS merupakan rata rata lama hari perawatan seorang pasien, nilai ini memberikan gambaran tentang tingkat efisiensi dan mutu pelayanan. Nilai ideal dari LOS adalah 6 9 hari. Nilai LOS RSUD Kabupaten Majene untuk tahun 2012 juga mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu 5,4 menjadi 5,0. c. TOImenggambarkan tingkat efisiensi dari penggunaan tempat tidur, nilai ideal dari TOI adalah 1 3 hari. Berbeda dengan nilai BOR dan LOS, nilai TOI RSUD Kabupaten Majene tahun 2012 meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 1,0 menjadi 3,0. Situasi Upaya K esehatan Hal 77

94 Persentase BOR, nilai LOS dan TOI di RSUD Kabupaten Majene selama 5 tahun terakhir lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar67 Capaian BOR, LOS dan TOI Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Majene Tahun LOS TOI BOR Thn 2008 Thn 2009 Thn 2010 Thn 2011 Thn Sumber: Data Rekam Medik RSUD Kab. Majene Gambar di atas menunjukkan bahwa selama 5 tahun terakhir nilai BOR RSUD Kabupaten Majene berada pada nilai ideal meski tahun 2012 mengalami penurunan, yang menunjukkan baiknya tingkat pemanfaatan fasilitas khususnya tempat tidur di rumah sakit. Sedangkan untuk nilai LOS belum mencapai nilai ideal yang ditetapkan. Nilai LOS RSUD Kabupaten Majene lima tahun terakhir berkisar 4,8 5,0 hari. TOI adalah rata rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1 3 hari. Dari gambar di atas menunjukkan nilai TOI dirsud Kabupaten Majene selama 5 tahun terakhir termasuk baik dan berada pada nilai ideal yang ditetapkan. d. GDRadalah persentase pasien keluar yang meninggal. Nilai GDR diperoleh dari angka kematian seluruhnya untuk setiap 1000 penderita keluar. Nilai GDR seyogyanya tidak lebih dari 45/1000 penderita keluar.nilai GDR di RSUD Kabupaten Majene tahun 2012 sebesar 45,3%. e. NDR adalah persentase pasien keluar yang meninggal 48 jam perawatan, nilai ini menggambarkan mutu pelayanan di rumah sakit. Nilai NDR yang ditolerir adalah 25/1000 penderita keluar. Untuk tahun 2012, nilai NDR RSUD Kabupaten Majene mengalami peningkatan dari 15,7 menjadi 18,9. Situasi Upaya K esehatan Hal 78

95 Gambar68 Capaian GDR dan NDR Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Majene Tahun GDR NDR Thn 2008 Thn 2009 Thn 2010 Thn 2011 Thn Sumber: Data Rekam Medik RSUD Kab. Majene GDR adalah angka kematian umum untuk setiap penderita keluar. Semakin rendah nilai GDR, berarti mutu pelayanan Rumah Sakit makin baik. Angka GDR baiknya tidak boleh di atas 45/1000 penderita keluar, gambar di atas menunjukkan nilai GDR di RSUD Kabupaten Majene masih melampaui angka yang yang disarankan yaitu 45/1000 penderita keluar. Meskipun begitu, selama tiga tahun terakhir angka GDR semakin mendekati angka ideal hingga 45,3 pada tahun Sedangkan untuk nilai NDR, terjadi peningkatan dari tahun sebelumnyatahun 2011 dengan nilai 15,7 menjadi 18,9 pada tahun NDR digunakan untuk menilai mutu pelayanan di rumah sakit. Asumsinya jika pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan 48 jam berarti ada faktor pelayanan rumah sakit yang mempengaruhi kondisi meninggalnya pasien. Sedangkan jika pasien meninggal kurang dari 48 jam masa perawatan maka dianggap ada faktor keterlambatan pasien datang ke rumah sakit yang menjadi penyebab utama meninggalnya pasien. Untuk lebih lengkapnya tentang nilai BOR, LOS, TOI, GDR dan NDR RSUD Kabupaten Majene tahun 2012 dapat dilihat pada lampiran tabel 59 dan tabel Pelayanan Kefarmasian Ketersediaan obat sesuai kebutuhan adalah ketersediaan obat pelayanan kesehatan dasar di unit pengelola obat dan perbekalan kesehatan. Target ideal untuk ketersediaan obat adalah 100% yaitu 12 bulan. Ketersediaan obat indikator Kabupaten Majene hampir semua sudah sesuai target terdapat beberapa item yang tidak ada data ketersediaan karena jenis obat tersebut tidak digunakan lagi atau tidak diresepkan dan untuk obat Anti Tuberkulosis, OAT Kat 3 dan OAT Kat Sisipan ketersediaan dijamin oleh pemerintah Situasi Upaya K esehatan Hal 79

96 Pusat/Provinsi dan selama tahun 2012 tidak ada pasien yang menggunakan obat tersebut.lebih jelasnya data ketersediaan obat menurut jenis obat Kabupaten Majene Tahun 2012 tdapat dilihat pada tabel 69. C. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 1. Pemantauan Pertumbuhan Bayi dan Balita Perkembangan keadaan gizi masyarakat dapat dipantau melalui hasil pencatatan dan pelaporan program perbaikan gizi masyarakat yang dapat dilihat dari hasil penimbangan balita secara rutin setiap bulan baik yang dilakukan diposyandu maupun disarana kesehatan lainnya. Pada tahun 2012, jumlah balita yang ditimbang (D) sebanyak dari jumlah balita (S) yang ada atau sekitar 72,1%. (D/S). Jika dibandingkan dengan Tahun 2011 yang cakupan D/S sebesar 88,8% dapat terlihat mengalami penurunan hal ini disebabkan oleh kurangnya keterlibatan lintas program maupun lintas sektor yang diharapkan dapat mendukung dalam hal penggerakan masyarakat untuk mau melakukan pemantauan pertumbuhan bagi balitanya. Karena tanpa keterlibatan lintas program maupun lintas sektor kemampuan tenaga kesehatan khusunya Tenaga Pelaksana Gizi (TPG) Puskesmas untuk menggerakkan masyarakat sangat terbatas. Cakupan Penimbangan Balita D/SKabupaten Majene Tahun 2010 s/d 2012 lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut Gambar69 Cakupan Penimbangan Balita (D/S) Kabupaten Majene Tahun Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene Indikator D/S mencerminkan tingkat partisipasi masyarakat untuk mau melakukan penimbangan guna memantau pertumbuhan anak balitanya. Cakupan indikator D/S juga sangat terkait dengan tingkat capaian pelayanan balita lainnya misalnya cakupan imunisasi, cakupan vitamin A dan prevalensi gizi kurang maupun gizi buruk. Jika data penimbangan balita dengan status gizi buruk tersebut diuraikan berdasarkan Puskesmas, maka penyumbang Situasi Upaya K esehatan Hal 80

97 balita dengan status gizi buruk terbanyak adalah Puskesmas Banggae I sebesar 11,03% dari balita yang ada dan yang terendah adalah Puskesmas Lembang sebesar 0,71%. Semua balita dengan status gizi buruk mendapat perawatan yang sesuai.cakupan Penimbangan Balita D/S Per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 dapat dilihat pada gambar berikut. 100 Gambar70 Cakupan Penimbangan Balita (D/S)per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun2012 D/S Target D/S Aktif 75% Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene 2. Pemberian Tablet Besi Ibu hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan anemia gizi besi oleh karena kebutuhan akan zat besi sangat tinggi untuk memenuhi kebutuhan akan diri dan janin yang ada dalam kandungannya. Secara konseptual kebutuhan zat besi yang diperoleh melalui asupan makanan oleh ibu hamil dinggap tidak mencukupi akan kebutuhannya sehingga dilakukan program suplementasi zat besi (Fe) yang biasa dikenal dengan sebutan Tablet Tambah Darah (TTD). Pemberian Tablet Fe pada Ibu HamilKabupaten Majene Tahun 2010 s/d 2012 dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar71 Pemberian Tablet Besi (Fe) Pada Ibu Hamil Kabupaten Majene Tahun Fe1 Fe3 Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene Situasi Upaya K esehatan Hal 81

98 Pada tahun 2012, cakupan pemberian Fe1 sebesar 111% dan Fe3 sebesar 91,8 %. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya terlihat mengalami peningkatan. Cakupan Fe1 tahun 2012 sebesar 111% menunjukkan jumlah bumil yang mendapatkan TTD lebih banyak dari jumlah sasaran bumil yang ditetapkan. Meskipun pada tahun 2012 mengalami peningkatan, namun jika dianalisa lebih lanjut terdapat kesenjangan antara cakupan Fe1 dan Fe3, hal ini berkorelasi positif dengan cakupan K1 dan K4 dimana jumlah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya sesuai standar (112) jumlahnya sedikit karena sebagian ibu hamil baru memeriksakan pertama kali kehamilannya pada usia kehamilan diatas trimester I sehingga pemberian TTD 90 tablet dalam setiap kehamilan tidak terpenuhi. Jika dirinci berdasarkan Puskesmas maka yang memiliki kesenjangan antara Fe1 dan Fe3 yang terbesar adalah Puskesmas Malunda dan Puskemas Totoli. Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil Per PuskesmasKabupaten Majene Tahun 2012 dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar72 Pemberian Tablet Besi (Fe) Pada Ibu Hamil per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Fe1 Fe Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene 3. Pemberian Vitamin A Program pemberian suplementasi vitamin yang rutin dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kab. Majene salah satu diantaranya adalah pemberian Vitamin A pada bayi usia 6 11 bulan dan anak balita usia bulan serta ibu dalam masa nifas. Pada Tahun 2012 cakupan pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas sebesar 103,8%, anak balita sebesar 90,5% dan pada bayi sebesar 55,1% mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun Hal ini dapat dicapai melalui penguatan kegiatan sweeping satu bulan setelah bulan pemberian (Februari & Agustus) bagi bayi dan anak balita yang tidak Situasi Upaya K esehatan Hal 82

99 sempat mendapatkan suplementasi vitamin A pada bulan pemberian tersebut. Gambar73 Cakupan Pemberian Vit.A Pada Bayi, Balita dan Ibu nifas Kabupaten Majene Tahun Ibu Nifas Balita Bayi Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene Jika diuraikan berdasarkan Puskesmas, maka data cakupan pemberian Vitamin A bagi bayi yang tertinggi pada Puskesmas Ulumanda sebesar 138,2%, bagi anak balita juga tertinggi pada Puskesmas Ulumanda sebesar 138,4% dan bagi ibu nifas tertinggi juga pada Puskesmas Ulumanda sebesar 105,24%. Capaian tersebut memberikan arti bahwa jumlah sasaran yang diberikan vitamin A secara rill lebih banyak dari jumlah sasaran yang ditetapkan. Gambar74 Cakupan Pemberian Vit.A Pada Bayi, Balita dan Ibu Nifas per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun2012 Bayi Balita Ibu Nifas Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene 4. Pemberian ASI Eksklusif dan MP ASI Pemberian ASI secara eksklusif sampai umur enam bulan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Pada tahun 2012 cakupan Pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Majene sebesar 63,4% mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun Situasi Upaya K esehatan Hal 83

100 Ada beberapa hal yang menyebabkan cakupan ASI Eksklusif mengalami peningkatan diantaranya: 1) Tenaga kesehatan yang telah dilatih tentang konseling menyusui sudah ada disemua Puskesmas meskipun jumlahnya masih terbatas sehingga masyarakat mendapatkan banyak informasi tentang pentingnya menyusui; 2) Pemahaman masyarakat tentang Manfaat ASI bagi ibu dan bayi serta cara menyusui yang benar mulai terjadi peningkatan; 3) Sistem pencatatan dan pelaporan secara bertahap mulai dibenahi Gambar75 Cakupan Pemberian ASI Eksklusif Kabupaten Majene Tahun Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene Jika diuraikan berdasarkan Puskesmas, data cakupan ASI Eksklusif tahun 2012 tertinggi pada Puskesmas Sendana I sebesar 93,4% dan terendah pada Puskesmas Lembang sebesar 50,3%. Hal tersebut disebabkan oleh rendahnya partisipasi masyarakat melakukan pemantauan pertumbuhan balitanya diposyandu sehingga menyulitkan petugas kesehatan untuk memantau perkembangan pemberian ASI Eksklusif tersebut. Gambar76 Cakupan Pemberian ASI Eksklusif per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Majene Situasi Upaya K esehatan Hal 84

101 D. UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 1. Rumah Tangga ber PHBS Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di rumah tangga merupakan upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau, dan mampu melakukan PHBS dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah risiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Rumah tangga ber PHBS adalah rumah tangga yang seluruh anggotanya berperilaku hidup bersih dan sehat yang meliputi 10 indikator yaitu Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, Memberi bayi ASI eksklusif, Menimbang balita setiap bulan, Menggunakan air bersih, Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, Menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah sekali seminggu, Makan sayur dan buah setiap hari, Melakukan aktifitas fisik setiap hari dan Tidak merokok di dalam rumah. Pada tahun 2012 dilakukan pemantauan terhadap rumah tangga atau sekitar 17% dari jumlah rumah tangga yang ada diperoleh persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat sebesar 61,84%.terdapat peningkatan apabila dibandingkan tahun 2011 sebesar 43,81% tapi meskipun telah terjadi peningkatan belum mencapai indikator dan target pencapaian rumah tangga ber PHBS pada tahun 2014 sebagaimana yang ditetapkan dalam RPJMN yaitu sebesar 70%. Persentase rumah tangga ber PHBS di kabupaten Majene tahun 2008 s/d 2012 lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar77 Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS Kabupaten Majene Tahun Sumber: Bidang PPK Dinas Kesehatan Kab. Majene Situasi Upaya K esehatan Hal 85

102 Sesuai dengan laporan Puskesmas yang ada di Kabupaten Majene tahun 2012 persentase rumah tangga ber PHBS tertinggi terdapat diwilayah kerja Puskesmas Banggae II (92,81%) dan persentase terendah terdapat di wilayah kerja Puskesmas Totoli (31,88%). Persentase rumah tangga ber PHBS per puskesmas di Kabupaten Majene tahun 2012 lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar78 Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Sumber: Bidang PPK Dinas Kesehatan Kab. Majene Rendahnya persentase rumah tangga ber PHBS dipengaruhi oleh faktor kurangnya pengehuan masyarakat tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat. Oleh karena perlu dilaksanakan pembinaan PHBS yang dilaksanakan melalui penyelenggaraan promosi kesehatan, yaitu upaya untuk membantu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan PHBS, melalui proses pembelajaran dalam mencegah dan menaggulangi masalah masalah kesehatan yang dihadapi, sesuai sosial budaya setempat serta didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. 2. Pengembangan UKBM Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada termasuk yang ada di masyarakat. UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Manusia) adalah salah satu wujud nyata peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan.upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) diantaranya adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Polindes (Pondok Bersalin desa), Desa Siaga. Situasi Upaya K esehatan Hal 86

103 a. Desa Siaga Desa dan kelurahan siaga aktif adalah desa dan kelurahan yang penduduknya dapat dengan mudah mengakses pelayanan kesehatan dasar dan mengembangkan UKBM yang dapat melaksanakan surveilance berbasis masyarakat (meliputi pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan dan perilaku), kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana serta penyehatan lingkungan, sehingga masyarakatnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Jumlah Desa/Kelurahan di Kabupaten Majene tahun 2012 sebanyak 82.Cakupan Desa siaga aktif di Kabupaten Majene tahun 2012 sebesar 66,7% atau 24 Desa/Kelurahan, meningkat dibandingkan tahun 2011 (39,1%) atau 9Desa/Kelurahan. Menurunnya cakupan desa siaga aktif pada tahun 2011 (39,1%) atau 9 desa/kelurahan dibandingkan tahun 2010 (100%) atau 9 desa/kelurahan disebabkan pada tahun 2011 terjadi peningkatan jumlah desa siaga tetapi tidak ada peningkatan jumlah desa siaga aktif. Begitu Pula dengan cakupan desa siaga pada tahun 2012 sebesar 43,9% atau 36 Desa/Kelurahan menurun dibandingkan tahun 2011 sebesar 57,5% atau 23 Desa/Kelurahan disebabkan pada tahun 2012 terjadi peningkatan sasaran Desa/Kelurahan dari 40 Desa/Kelurahan pada tahun 2011 meningkat menjadi 82Desa/Kelurahan pada tahun 2012 karena adanya pemekaran Desa/Kelurahan.Cakupan Desa Siaga dan Desa Siaga Aktif di Kabupaten Majene 3 tahun terakhir lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar79 Cakupan Desa Siaga dan Desa Siaga Aktif Kabupaten Majene Tahun Desa Siaga Desa Siaga Aktif Sumber: Bidang PPK Dinas Kesehatan Kab. Majene Cakupan desa siaga dan desa siaga aktif disetiap wilayah kerja puskesmas yang ada di Kabupaten Majene ada 3 Puskesmas yang semua Desa/Kelurahan yang ada diwilayah kerjanya belum ada yang masuk kategori desa siaga/siaga aktifyaitu Puskesmas Lembang, Puskesmas Sendana II dan Puskesmas Situasi Upaya K esehatan Hal 87

104 Ulumanda dan ada 2 Puskemas yang sebagian desa/kelurahannya telah masuk kategori desa siaga tapi belum ada yang desa siaga aktif yaitu Puskesmas Banggae I dan Puskesmas Ulumanda. Meskipun Cakupan desa siaga tahun 2012 telah mengalami peningkatan tapi belum mencapai target standar pelayanan minimal yaitu 80%. Oleh karena itu diperlukan peningkatan kerjasama lintas sektor sehingga semua Desa/Kelurahan di wilayah kerja Kabupaten Majene masuk kategori Desa/Kelurahan siaga aktif. Cakupan Desa Siaga dan Desa Siaga Aktif Per Puskesmas Tahun 2012 lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar80 Cakupan Desa Siaga dan Desa Siaga Aktif per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun2012 Desa siaga Desa siaga Aktif Sumber: Bidang PPK Dinas Kesehatan Kab. Majene b. Poskesdes Poskesdes adalah pusat upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat, yang dibentuk desa dalam rangka menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat desa. Hal lain dari poskesdes desa adalah sebagai sarana kesehatan yang merupakan pertemuan antara upaya masyarakat desa dan dukungan pemerintah. Adapun ruang lingkup poskesdes adalah meliputi upaya kesehatan yang menyeluruh mencakup upaya promotif, preventif dan kuratif yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan terutama bidan dengan melibatkan kader atau tenaga sukarela lainnya. Kegiatan Poskesdes utamanya adalah pengamatan dan kewaspadaan dini baik itu memantau penyakit, gizi, perilaku beresiko, lingkungan dan masalah kesehatan lainnya termasuk penanganan kegawatdaruratan kesehatan, kesiapsiagaan terhadap bencana serta pelayanan kesehatan dasar di desa. Juga yang merupakan kegiatan pemgembangan yaitu promosi kesehatan, penyehatan lingkungan dan lainlain. Situasi Upaya K esehatan Hal 88

105 Penyebaran poskesdes yang ada di wilayah kerja Kabupaten Majene tahun 2012 disesuaikan dengan banyaknya desa/kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dan banyaknya wilayah kerja yang sulit dijangkau.puskesmas Pamboang memiliki jumlah Poskesdes paling banyak yaitu 15 unit. Distribusi jumlah Poskesdes per puskesmas dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar81 Distribusi Jumlah Poskesdes per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Sumber: Bidang PPK Dinas Kesehatan Kab. Majene c. Posyandu Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya 5 program prioritas yang meliputi KB, KIA, Gizi, Imunisasi dan penanggulangan diare dan ISPA, dengan tujuan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Untuk menilai tingkat Perkembangannya Posyandu diklasifikasikan menjadi 4 strata yaitu (1) Posyandu Pratama adalah posyandu yang Kegiatan bulanan belum rutin, Jumlah kader sangat terbatas kurang dari 5 orang,(2) Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan Kegiatan lebih 8 kali/tahun, Rata rata jumlah kader 5 orang/lebih Cakupan kegiatan utama kurang dari 50%,(3) Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata rata jumlah kader sebanyak lima orang atau cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh Situasi Upaya K esehatan Hal 89

106 masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50% KK diwilayah kerja Posyandu.(4) Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50% KK diwilayah kerja Posyandu. Jumlah Posyandu di Kabupaten Majene pada tahun 2012 sebanyak 273 unit mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan jumlah Posyandu tahun 2011 sebanyak 244 unit. Persentase posyandu menurut strata dapat dilihat pada gambar berikut Gambar82 Persentase Posyandu Menurut Strata Kabupaten Majene Tahun Pratama Madya Purnama Mandiri Sumber: Bidang PPK Dinas Kesehatan Kab. Majene Berdasarkan laporan Puskesmas pada tahun 2012 Posyandu yang mencapai Strata Pratama sejumlah 50 unit(18,3%), Strata Madya sejumlah 153 unit (56,0%), Strata Purnama 68 unit (24,9%) dan Strata mandiri 2 unit (0,7%). Persentase posyandu aktif di Kabupaten majene tahun 2012 sejumlah 70 unit (25,6%) dan rasio posyandu terhadap jumlah balita yang ada sebesar 1,8 per 100 balita. Masih banyaknya posyandu yang stratanya masih pratama dan madya disebabkan pembinaan posyandu dan kader dari petugas dan lintas sektor belum optimal dan terpadu,masih kurangnya kemampuan dan keterampilan kader dalam pengelolaan posyandu, masih banyak posyandu belum memiliki tempat permanen dan belum memadainya bantuan transport kader. Posyandu akan mencapai strata posyandu mandiri sangat tergantung kepada kemampuan, keterampilan yang diiringi rasa memiliki serta tanggung jawab kader PKK, LPM sebagai pengelola dan masyarakat sebagai pemakai dari pendukung Posyandu. Situasi Upaya K esehatan Hal 90

107 E. KEADAAN LINGKUNGAN 1. Penyediaan Air Bersih Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Syarat syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut: Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan (maks 500 mg/l) Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml air) Menurut laporan MDG s tahun 2007 terdapat beberapa kendala yang menyebabkan masih tingginya jumlah orang yang belum terlayani fasilitas air bersih dan sanitasi dasar. Di antaranya adalah cakupan pembangunan yang sangat besar, sebaran penduduk yang tak merata dan beragamnya wilayah Indonesia, keterbatasan sumber pendanaan. Pemerintah selama ini belum menempatkan perbaikan fasilitas sanitasi sebagai prioritas dalam pembangunan.faktor lain yang juga menjadi kendala adalah kualitas dan kuantitas sumber air baku itu sendiri terus menurun akibat perubahan tata guna lahan (termasuk hutan) yang mengganggu sistem siklus air. Selain itu, meningkatnya kepadatan dan jumlah penduduk di perkotaan akibat urbanisasi. Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat dapat menjadi faktor resiko terhadap penyakit diare dan kecacingan. Diare merupakan penyebab kematian nomor 4 sedangkan kecacingan dapat mengakibatkan produktifitas kerja dan dapat menurunkan kecerdasan anak sekolah, disamping itu masih tingginya penyakit yang dibawa vektor seperti DBD, Malaria, Pes, dan Filariasis. Gambar83 Distribusi Sumber Air Minum Terlindungi per Kecamatan Kabupaten Majene Tahun Sumber: Bidang Kesling Dinas Kesehatan Kab. Majene Situasi Upaya K esehatan Hal 91

108 Berdasarkan Gambar 80 menunjukkan bahwa persentase tertinggi sumber air minum terlindungi terdapat di Kecamatan Malunda (85,8%) dan terendah di Kecamatan Tammerodo sebesar 0,1%. Hasil capaian Sarana Air Bersih yang tertinggi dan terendah disebabkan karena adanya korelasi antara jumlah keluarga diperiksa sumber air minumnya dengan keluarga yang sumber air minumnya terlindungi bahwa tidak terjadi keseimbangan antara keduanya yakni sumber air minum yang diperiksa dengan sarana air bersih yang terlindungi. 2. Sanitasi Dasar Beberapa upaya untuk memperkecil resiko turunnya kualitas lingkungan telah dilaksanakan oleh berbagai instansi terkait seperti pembangunan sarana sanitasi dasar, pemantauan dan penataan lingkungan, pengukuran dan pengendalian kualitas lingkungan.sanitasi Dasar adalah sarana sanitasi rumah tangga yang meliputi sarana Buang Air Besar, sarana Pengelolaan Sampah dan Limbah Rumah Tangga.Jamban merupakan tempat yang aman dan nyaman untuk digunakan sebagai tempat buang air besar. Jamban sehat adalah tempat buang air besar yang konstruksinya memenuhi syarat syarat kesehatan yang: Mencegah kontaminasi ke badan air Mencegah kontak antara manusia dan tinja Membuat tinja tersebut tidak dapat dihinggapi serangga serta binatang lainnya Mencegah bau yang tidak sedap Konstruksi dudukannya dibuat dengan baik, aman dan mudah dibersihkan Tempat sampah sehat adalah tempat pembuangan sampah yang konstruksinya memenuhi syarat syarat kesehatan. Syarat syarat tempat sampah antara lain: (i) konstruksinya kuat agar tidak mudah bocor, untuk mencegah berseraknya sampah, (ii) mempunyai tutup, mudah dibuka, dikosongkan isinya serta dibersihkan, sangat dianjurkan afar tutup sampah ini dapat dibuka atau ditutup tanpa mengotori tangan, (iii) ukuran tempat sampah sedemikian rupa, sehingga mudah diangkut oleh satu orang. Pengelolaan air limbah sehat adalah tempat pengelolaan air limbah keluarga yang memenuhi syarat syarat kesehatan.menurut Menkes, untuk pencapaian MDG 7C, kebijakan ditujukan pada meningkatkan investasi pengelolaan sistem air limbah terpusat dan penyediaan sanitasi berbasis masyarakat, menyediakan perangkat pengaturan di tingkat pusat dan daerah untuk mendukung pelayanan air minum dan sanitasi yang layak, memastikan ketersediaan air baku untuk air minum, meningkatkan pemahaman Situasi Upaya K esehatan Hal 92

109 masyarakat tentang pentingnya PHBS, meningkatkan sistem perencanaan pembangunan air minum dan sanitasi yang layak. Gambar84 Persentase Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Kabupaten Majene Tahun PENGELOLAAN AIR LIMBAH TEMPAT SAMPAT JAMBAN Sumber: Bidang Kesling Dinas Kesehatan Kab. Majene Berdasarkan data profil Kesehatan Kabupaten Majene kepemilikan sarana sanitasi dasar di Kabupaten Majene mengalami peningkatan dari tahun Pada tahun 2010 persentase kepemilikan jamban sebesar 33,5 % meningkat ditahun 2011 sebesar 37,1% dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 50,8%. Dan persentase kepemilikan tempat sampah pada tahun ,5% meningkat ditahun 2011 sebesar 60,3% dan ditahun 2012 meningkat menjadi 62,8%. Untuk kepemilikan sarana pengelolaan air limbah pada tahun 2010 sebesar 37,6 % meningkat di tahun 2011 sebesar 53,4 % dan pada tahun 2012 meningkat lagi menjadi 59,5%. Dari sanitasi dasar yang ada pada tahun 2012 yang memiliki jamban sehat 86,6%, Tempat Sampah sehat 70,1% dan pengelolaan air limbah sehat 67,81%. Adanya peningkatan kepemilikan sarana sanitasi dasar ditunjang adanya program yang bersifat nasional seperti Pogram stop BABS dan program penyediaan sarana air minum dan sanitasi berbasis masyarakat. Rincian kepemilikan sarana sanitasi dasar menurut puskesmas dapat dilihat pada gambar berikut. Situasi Upaya K esehatan Hal 93

110 Gambar85 Persentase Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun B I TOT B II LEM PAM SE I SE II TAM MAL ULU JAMBAN TEMPAT SAMPAT PENGELOLAAN AIR LIMBAH Sumber: Bidang Kesling Dinas Kesehatan Kab. Majene 3. Tempat Umum Sehat Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/ pengendalian semua faktor lingkungan fisik yang dapat memberikan pengaruh terhadap manusia terutama yang sifatnya merugikan/ berbahaya terhadap perkembangan fisik, kesehatan dan kelangsungan hidup manusia. Definisi Tempat Tempat Umum (TTU) adalah suatu tempat dimana umum (semua orang) dapat masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul mengadakan kegiatan baik secara insidentil maupun terus menerus, (Suparlan 1977). Berdasarkan laporan Bidang Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan kabupaten Majene tahun 2012 dapat diketahui bahwa persentase TUPM sehat yang tertinggi adalah hotel sehat (100%), restoran atau rumah makan sehat (67,1%), TUPM lainnya (54,1%) dan Pasar sehat (0%), sedangkan untuk persentase TUPM yang sehat menurut Puskesmas yang tertinggi adalah Puskesmas Lembang (77,8%) dan terendah Puskesmas Pamboang (8,3%). Adapun hasil capaian TUPM yang tertinggi disebabkan karena keberadaan wilayahnya dalam ruang lingkup kota/kabupaaten sehingga demikian ditinjau dari pembinaan,pemeliharaan,pemeriksaan dan pengawasan dilakukan langsung secara rutin dan berkesinambungan dengan kerja sama antara pihak petugas puskesmas, dinas kesehatan dan instansi terkait. Sementara hasil capaian TUPM yang terendah disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat pengguna tempat umum serta pihak terkait sebagai pengendali atas dampak yang ditimbulkan tersebut dalam bentuk biaya Situasi Upaya K esehatan Hal 94

111 operasional pemeliharaan sehingga dapat berakibat kurangnya tanggung jawab oleh pihak pengelola. Untuk lebih jelasnya rincian tempat tempat umum dan pengelolaan makanan yang sehat menurut puskesmas dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar86 Persentase TUPM Sehat per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun Sumber: Bidang Kesling Dinas Kesehatan Kab. Majene Situasi Upaya K esehatan Hal 95

112

113 A. SARANA KESEHATAN 1. Puskesmas Puskesmas merupakan salah satu unit pelaksana teknis (UPT) Dinas Kesehatan Kabupaten Majene yang berperan sebagai umit pelayanan kesehatan tingkat pertama dan terdepan dalam sistem pelayanan kesehatan, harus melakukan upaya kesehatan wajib (basic six) dan beberapa upaya kesehatan pilihan yang disesuaikan kondisi, kebutuhan, tuntutan, kemampuan dan motivasi serta kebijakan pemerintah daerah setempat.puskesmas memiliki fungsi antara lain sebagai a) pusat pembangunan berwawasan kesehatan; b) pusat pemberdayaan masyarakat; c) pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer; dan d) pusat pelayanan kesehatan perorangan primer. Hingga akhir tahun 2012, jumlah puskesmas di Kabupaten Majene bertambah menjadi 11 unit, dengan rincian puskesmas perawatan sebanyak 6 unit dan puskesmas non perawatan sebanyak 5 unit. Namun demikian, dalam pengumpulan data profil kesehatan tahun 2012 ini masih menampilkan 10 Puskesmas yaitu Banggae I, Totoli, Banggae II, Lembang, Pamboang, Sendana I, Sendana II,Tammerodo, Malunda dan Ulumanda. Oleh karena Puskesmas Salutambung sebagai pemekaran wilayah kerja dari Puskesmas Ulumanda, dalam sistem pelaporannya masih bergabung dengan puskesmas induk. Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di wilayah kerjanya, puskesmas didukung oleh sarana pelayanan kesehatan berupa Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Distribusi sarana pendukung Puskesmas secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 12 Distribusi Sarana Pelayanan Kesehatan Per Puskesmas Kabupaten Majene Tahun 2012 No Puskesmas Jml Pustu Jml Poskesdes 1 Banggae I Totoli Banggae II Lembang Pamboang Sendana I Sendana II Tammerodo Malunda Ulumanda 2 8 Jumlah Sumber: Data Profil Kesehatan Tahun 2012 Sumberdaya K esehatan Hal 97

114 2. Rumah Sakit Hingga tahun 2012 Kabupaten Majene tetap memiliki 1 unit Rumah Sakit Umum Daerah milik pemerintah setempat dengan klasifikasi Tipe C, yang merupakan salah satu pusat pelayanan kesehatan pada masyarakat selain Puskesmas yang bergerak dalam kegiatan kuratif dan rehabilitatif. Rumah Sakit juga berfungsi sebagai sarana pelayanan kesehatan rujukan khususnya di Kabupaten Majene, bahkan seringkali memberikan pelayanan kesehatan rujukan dari Kabupaten terdekat lainnya. 3. Apotek dan Toko Obat Berdasarkan laporan yang masuk, hingga tahun 2012 jumlah Apotek yang memiliki ijin yang ada di Kabupaten Majene berjumlah 8 unit, begitupun dengan Toko Obat berjumlah 8 unit. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 70. B. TENAGA KESEHATAN Salah satu unsur yang juga berperan dalam percepatan pembangunan kesehatan adalah sumber daya manusia kesehatan yang bertugas di sarana kesehatan baik pelayanan dasar maupun rujukan/lanjutan. Jumlah seluruh tenaga kesehatan yang ada di lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Majene sampai dengan akhir tahun 2012 adalah 543 orang yang terdiri dari tenaga dokter (spesialis, umum, gigi), bidan, perawat dan perawat gigi, tenaga kefarmasian, gizi, kesehatan masyarakat, sanitasi, teknisi medis, dan fisioterapis. Jumlah ini berkurang dari total jumlah tenaga kesehatan pada tahun 2011 lalu sebanyak 565 orang. Hal ini disebabkan antara lain adanya tenaga kesehatan yang telah berakhir masa kerjanya alias pensiun, banyaknya tenaga kesehatan di Kabupaten Majene yang berpindah tempat kerja dan domisili ke daerah lain. Selain itu disebabkan pula tidak ada penambahan tenaga kesehatan baru karena pada tahun 2012 tidak ada seleksi penerimaan pegawai negeri sipil daerah. Untuk lebih lengkapnya rincian tenaga kesehatan baik itu dari Puskesmas, Rumah Sakit dan institusi lainnya di Kabupaten Majene, dapat dilihat pada lampiran tabel 74, 75, 76, 77, dan Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Jumlah dokter spesialis di Kabupaten Majene hingga akhir tahun 2012hanya2 orang yang terdiri dari spesialis anak dan spesialiskandungan. Sedangkan dokter umum sebanyak 24 orang dengan rasio sebesar 15,9 per penduduk. Bila dibandingkan dengan rasio dokter umum menurut Sumberdaya K esehatan Hal 98

115 Kepmenkes 1202 tahun 2003 yaitu 40 per penduduk, maka Kabupaten Majene masih kekurangan tenaga dokter umum untuk melayani kesehatan masyarakat, terutama pelayanan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif. Sama halnya dengan kebutuhan tambahan dokter spesialis yang jumlahnya masih sangat kurang di Kabupaten Majene. Jumlah dokter gigi 12 orang dengan rasio 7,9 per penduduk. Sedangkan rasio menurut Kepmenkes 1202 tahun 2003 adalah 11 per penduduk, sehingga dapat berarti di Kabupaten Majene juga masih kekurangan tenaga dokter gigi. Jumlah bidan pada tahun 2012 sebanyak 164 orang dengan rasio 108 per penduduk,telah melampaui jumlah rasio bidan yang diharapkan mencapai 100 per penduduk. Jumlah perawat yang ada pada tahun 2012 sebanyak 229 orang dengan rasio 141 per penduduk. Bila dibandingkan dengan rasio menurut Kepmenkes 1202 tahun 2003, rasio perawat diharapkan 117 per penduduk, berarti tenaga perawat di Kabupaten Majene sudah telah melampaui bahkan di atas target. Tenaga Kefarmasian sebanyak 19 orang dengan rasio 13 per penduduk. Bila dibandingkan dengan rasio menurut Kepmenkes 1202 tahun 2003, rasio tenaga kefarmasian diharapkan 10 per penduduk, berarti tenaga kefarmasian di Kabupaten Majene sudah mencukupi bahkan di atas target. Tenaga Kefarmasian terdiri dari apoteker dan sarjana farmasi sebanyak 14 orang, serta asisten apoteker sebanyak 5 orang. Tenaga Gizi pada tahun 2012 sebanyak 13 orang dengan rasio 8 per penduduk. Bila dibandingkan dengan rasio menurut Kepmenkes 1202 tahun 2003, rasio tenaga gizi diharapkan 22 per penduduk, maka dapat dikatakan bahwa Kabupaten Majene masih sangat kekurangan tenaga gizi. Dimana diharapkan dengan adanya tenaga gizi yang mencukupi dan melaksanakan tugasnya secara professional dapat meningkatkan status gizi masyarakat yang lebih baik lagi, khususnya dalam penanganan masalah gizi buruk pada masyarakat. Tenaga Kesehatan Masyarakat sebanyak 34 orang dengan rasio 15,9 per penduduk. Bila dibandingkan dengan rasio menurut Kepmenkes 1202 tahun 2003, rasio tenaga kesehatan masyarakat diharapkan 40 per penduduk, maka Kabupaten Majene juga masih sangat kekurangan tenaga kesehatan masyarakat. Secara khusus, tenaga kesehatan masyarakat terdiri dari beberapa tenaga fungsional diantaranya administrasi kesehatan, epidemiolog, gizi, sanitarian dan promosi kesehatan masyarakat. Dengan adanya tenaga fungsional ini diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di Kabupaten Majene melalui Sumberdaya K esehatan Hal 99

116 tugas dan fungsinya masing masing dalam bidang manajemen dan analisis kebijakan, surveilans atau pemetaan masalah kesehatan sampai dengan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya secara mandiri. Tenaga Sanitasi sebanyak 15 orang dengan rasio 7,3 per penduduk. Bila dibandingkan dengan rasio menurut Kepmenkes 1202 tahun 2003, rasio tenaga sanitasi diharapkan 40 per penduduk, berarti tenaga sanitasi masih kurang. Berdasarkan disiplin ilmunya, tenaga sanitasi diharapkan dapat bekerja secara profesional dalam upaya perbaikan kualitas lingkungan. Tenaga Teknisi Medis pada tahun 2012 sebanyak 14 orang dengan rasio 9,3 per penduduk. Sedangkan tenaga Fisioterapis yang ada hingga akhir tahun 2012 hanya sebanyak 3 orang dengan rasio 2,0 per penduduk. 2. Tenaga Kesehatan di Puskesmas Puskesmas merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan masyarakat, kinerjanya sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya manusia yang dimiliki, terutama ketersediaan tenaga kesehatan. Hingga akhir tahun 2012total tenaga kesehatan yang tersebar di 10 Puskesmas di Kabupaten Majene sebanyak392 orang. Dari seluruh jumlah tenaga kesehatan, dokter umum yang bertugas di puskesmas 17 orang, meski terbilang memenuhi kebutuhan tetapi distribusi tenaga dokter umum belum merata dikarenakan ada 1 Puskesmas yang sama sekali tidak memiliki dokter umum. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran tabel 74. Jumlah dokter gigi yang bertugas di puskesmas pada tahun 2012 sebanyak 9 orang. Sama halnya dengan distribusi tenaga dokter umum, tenaga dokter gigi pun tidak terdistribusi dengan baik bahkan terkesan ketenagaan dokter gigi terkonsentrasi di wilayah perkotaan. Pada lampiran tabel 74 nampak bahwa terdapat 2 puskesmas yang tidak memiliki dokter gigi dan ada 1 puskesmas yang memiliki 2 orang dokter gigi.lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran tabel 74. Jumlah tenaga bidan yang tersebar di seluruh puskesmas pada tahun 2012 sebanyak 146 orang, jumlah tenaga perawat sebanyak 159 orang dan perawat gigi 12 orang. Meskipun tenaga bidan dan perawat terbilang telah mencukupi namun distribusi di tiap puskesmas sangat tidak merata. Ada puskesmas yang memiliki tenaga berlebih dan ada pula yang sangat kekurangan terutama di daerah yang terpencil. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 75. Sumberdaya K esehatan Hal 100

117 Jumlah tenaga kefarmasian hingga akhir tahun 2012 (terdiri dari apoteker dan asisten apoteker) di seluruh puskesmas sebanyak 10 orang, tetapi ada 1 puskesmas yang tidak memiliki tenaga kefarmasian yaitu Puskesmas Sendana II. Sedangkan jumlah Tenaga Gizi yang bertugas di puskesmas hanya 9 orang yang berarti terdapat 1 puskesmas tidak memiliki seorang tenaga gizi yaitu puskesmas Tammerodo. Distribusi tenaga kefarmasian dan tenaga gizi di tiap Puskesmas lebih rinci dapat dilihat pada lampiran tabel 76. Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat di seluruh puskesmas untuk tahun 2012 sebanyak 14 orang, tetapi terdapat 2 Puskesmas yang tidak memiliki tenaga kesehatan masyarakat yaitu Puskesmas Banggae I dan Puskesmas Sendana I. Sedangkan jumlah Tenaga Sanitasi yang bertugas di puskesmas adalah sebanyak 10 orang, tetapi tidak semua Puskesmas memiliki tenaga sanitasi disebabkan distribusi tenaga yang kurang efektif. Terbukti bahwa terdapat Puskesmas yang sama sekali tidak memiliki tenaga sanitasi dan terdapat pula Puskesmas yang memiliki tenaga sanitasi yang berlebih. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran tabel 77. Khusus untuk tenaga teknisi medis dan fisioterapis di Kabupaten Majene hingga akhir tahun 2012 masih termasuk minim. Teknisi medis yang tersebar di 10 puskesmas hanya tenaga analis laboratorium dengan jumlah 5 orang, berarti terdapat 5 Puskesmas yang tidak memiliki tenaga analis laboratorium. Sedangkan untuk tenaga fisioterapis yang tercatat hanya 1 orang saja. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa tenaga kesehatan yang tersebar diseluruh puskesmas di Kabupaten Majene masih memerlukan penambahan khususnya di daerah daerah yang tergolong terpencil, disamping itu sangat diperlukan untuk memperhatikan distribusi masingmasing tenaga kesehatan ke Puskesmas agar pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat tetap maksimal sesuai yang diharapkan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. C. PEMBIAYAAN KESEHATAN Pembiayaan Kesehatan Kabupaten Majene untuk tahun 2012 antara lain bersumber dari; 1) APBD Kabupaten, 2) APBN, dan 3) Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini : Sumberdaya K esehatan Hal 101

118 Gambar87 Persentase Alokasi Anggaran Pembangunan Kesehatan Menurut Sumber Dana Lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Majene Tahun APBD KAB APBN PHLN % Alokasi Anggaran Sumber : Sub. Bagian Keuangan Dinas Kesehatan Majene Gambar tersebut di atas menunjukkan bahwa persentase anggaran pembangunan kesehatan di Kabupaten Majene Tahun 2012 terbesar berasal dari APBD Kabupaten Majene sebesar 77,51% senilai Rp , (4,66% dari total APBD Kabupaten Majene) dengan anggaran kesehatan per kapita sebesar Rp ,55. Untuk lebih jelasnya total alokasi anggaran pembangunan kesehatan di Kabupaten Majene tahun 2011 dan rincian sumber dananya dapat dilihat pada lampiran tabel 79. Sumberdaya K esehatan Hal 102

119

120 A. KESIMPULAN Berikut uraian beberapa hal penting yang dapat disimpulkan dari Profil Kesehatan Kabupaten Majene Tahun 2012 antara lain: 1. Situasi Derajat Kesehatan Derajat kesehatan masyarakat dalam suatu wilayah dapat dilihat dari besarnya angka kematian, angka kesakitan dan status gizi masyarakat tersebut. Angka kematian yang paling sering dijadikan indikator antara lain angka kematian bayi/akb, angka kematian anak balita dan balita/akaba dan AKBA serta angka kematian ibu/aki. Adapun angka kesakitan yang dilihat adalah tingginya kejadian penyakit khususnya penyakit menular dalam masyarakat seperti TB/Kusta, Malaria, DBD, Diare, ISPA dan sebagainya. Sedangkan status gizi masyarakat yang dijadikan indikator dalam hal ini antara lain banyaknya kasus Gizi Kurang dan Gizi Kurang yang ditemukan dalam masyarakat khususnya pada anak balita. Tahun 2012 khususnya di Kabupaten Majene Angka Kematian Bayi/AKB, Angka Kematian Anak Balita dan Balita/AKABA dan AKBA, serta Angka Kematian Ibu/AKI masih terbilang tinggi, dan bahkan cenderung mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.jumlah kematian bayi pada tahun 2012 sebanyak 50 kematian (13,9/1.000 kelahiran hidup, padahal pada tahun 2011 sebanyak 41 kematian (12,4/1.000 kelahiran hidup). Jumlah kematian ibu juga meningkat hingga 50%, jika tahun 2011 sebanyak 6 kematian (181,8/ kelahiran hidup), maka pada tahun 2012 jumlah kematian ibu mencapai 9 kasus (249,6/ kelahiran hidup). Angka ini sangatlah tinggi dimana Puskesmas Lembang menyumbangkan jumlah kematian terbanyak yaitu 3 kasus dimana penyebabnya antara lain karena pendarahan dan adanya penyakit penyerta pada ibu hamil yang tidak terdeteksi secara dini akibat ketidakteraturan dalam melakukan pemeriksaan kehamilan. Selain itu masih ada pula yang disebabkan karena keterlambatan kontak dengan petugas kesehatan terkait. Dari segi kejadian penyakit yang tersebar di wilayah kerja Kabupaten Majene, terdapat beberapa penyakit yang sangat menonjol dalam hal penemuan kasus dan peningkatan kejadiannya antara lain penyakit TB, Kusta, peningkatan jumlah kasus malaria, peningkatan jumlah pebnderita DBD dan penyakit Diare dan ISPA yang dari tahun ke tahun tetap merupakan penyakit yang terbanyak penderitanya. Untuk kasus TB dan Kusta, meskipun terjadi jumlah penemuan kasus baru dari tahun sebelumnya tetap saja jumlah kasus tersebut masih terbilang Penutup Hal 104

121 tinggi di Kabupaten Majene, dimana diharapkan tidak ada lagi kasus baru sehingga penularan penyakit khususnya pada anak anak tidak terjadi lagi. Untuk penyakit malaria, pada tahun 2012 terjadi peningkatan kasus secara sporadis sehingga menimbulkan Kejadian Luar Biasa atau KLB Malaria. KLB Malaria tersebut pada periode bulan Juli hingga bulan Agustus tahun 2012 di wilayah kerja Puskesmas Tammerodo tepatnya di dusun Bussu Desa Manyamba Kecamatan Tammerodo. Dimana hampir seluruh penduduk di dusun tersebut terdeteksi positif parasite malaria. Kasus ini berawal dari mobilisasi penduduk yang sangat tinggi ke daerah lain yang menyebabkan masuknya malaria di dusun tersebut. Sedangkan untuk kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD juga terjadi peningkatan kasus yang kemungkinan juga mengindikasikan ke arah Kejadian Luar Biasa/KLB. Tahun 2012 ditemukan 5 kasus DBD (IR: 3,3/ penduduk) di Kabupaten Majene padahal tahun sebelumnya yaitu tahun 2011 hanya terdapat 1 kasus DBD (IR: 0,7/ penduduk). Baik itu malaria maupun DBD keduanya merupakan penyakit yang bias berujung kematian jika tidak tertangani dengan cepat dan tepat. Selain angka kematian dan angka kesakitan, derajat kesehatan suatu masyarakat dilihat pula melalui status gizi masyarakatnya. Tahun 2012 di Kabupaten Majene, kasus bayi lahir dengan BBLR meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, dari 4,6% menjadi 6,1% dari total kelahiran hidup dimana kasus tertinggi terdapat di wilayah kerja Puskesmas Banggae II. Hal ini disebabkan antara lain karena belum semua tenaga Bidan telah mengikuti Pelatihan ANC Standar sehingga dalam melakukan Pemeriksaan ANC terkadang tidak mengikuti standar yang telah ditetapkan. Selain itu, juga disebabkan oleh belum adanya intervensi Penanggulangan Bumil KEK (Kurang Energi Kronis) sehingga potensi Bumil melahirkan bayi BBLR sangat besar. Selain ibu hamil yang anemia, kelahiran prematur juga dapat menjadi penyebab lahirnya bayi dengan berat badan rendah. Sedangkan faktor dari masyarakat adalah kurangnya pengetahuan, kemauan dan kemampuan masyarakat akan pentingnya pemeriksaaan kehamilan dan perawatan kesehatan selama masa kehamilan. Untuk kasus balita Gizi kurang pada tahun 2012, di Kabupaten Majene ditemukan 969 balita dengan status gizi kurang atau sekitar 8,9% dari balita yang ditimbang, dimana terjaring pula jumlah balita gizi buruk sebanyak 673 atau sekitar 4,45% dari balita yang ada (ditentukan dengan menggunakan indeks antropometri Berat Badan menurut Umur (BB/U) dibawah 3 SD atau di Bawah Garis Merah (BGM) pada KMS). Status gizi buruk tersebut berbeda dengan balita dengan Kasus Gizi Buruk dimana Kasus Gizi Buruk ditentukan dengan menggunakan Indeks Penutup Hal 105

122 Antropometri Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) dan dinyatakan kasus ketika berada dibawah 3 SD. Untuk tahun 2012 di Kabupaten Majene ditemukan kasus gizi buruk sebanyak 46 kasus dan seluruhnya mendapatkan perawatan kasus gizi buruk sesuai standar 100%. 2. Situasi Upaya Kesehatan Upaya upaya kesehatan yang dilakukan antara lain meliputi upaya pelayanan kesehatan dasar, layanan kesehatan rujukan dan penunjang, upaya perbaikan gizi masyarakat, pemberdayaan masyarakat dan pengendalian kesehatan lingkungan masyarakat. Berikut ringkasan uraian upaya kesehatan di Kabupaten Majene selama Tahun Cakupan pelayanan K1 telah melampaui angka 100%sedangkan K4 89,9%.Untuk cakupan K4 terdapat 2 Puskesmas yang pencapaiannya sangat rendah dan tidak mencapat target Kabupaten (85%) yaitu Puskesmas Totoli 77,2 % dan Puskesmas Malunda 71,3%. Hal ini menunjukkan masih ada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Totoli dan Puskesmas Malunda tidak melaksanakan pemeriksaan kehamilan secara lengkap. Selain itu tingkat mobilisasi penduduk di wilayah tersebut cukup tinggi banyak warga masyarakat yang bekerja diluar daerah dan faktor yang lain adalah kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan secara lengkap, pencatatan yang kurang akurat dari petugas kesehatan yang ada/kurang koordinasi dengan sarana pelayanan swasta (seperti BPS dll) karena banyak ibu hamil yang lebih memilih memeriksaan kehamilannya ke sarana pelayanan swasta dibanding ke sarana pelayanan pemerintah ini juga menggambarkan kemampuan petugas yang ada belum maksimal. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Majene tahun 2012 sebesar 97,3% meningkat dibanding tahun 2011 sebesar 85,6%. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2012 telah melampaui target kabupaten sebesar 88% di tahun 2012 dan telah melampaui target standar pelayanan minimal (SPM) tahun 2015 sebesar 90%. Dimana cakupan terendah berada di wilayah kerja puskesmas Totoli dan Puskesmas Ulumanda. Hal ini disebabkan masih banyak masyarakat yang lebih percaya dengan pendampingan persalinan oleh dukun dibandingkan oleh tenaga kesehatan. Cakupan persalinan yang dilakukan di fasilitas kesehatan yang ada tertinggi di Puskesmas Pamboang 98,5% dan terendah pada Puskesmas Banggae I 62,2%. Untuk meningkatkan persalinan di fasilitas pada tahun 2012 upaya yang dilakukan diantaranya meningkatkan kegiatan penyuluhan ke masyarakat tentang pentingnya persalinan ditolong oleh Penutup Hal 106

123 tenaga kesehatan dan dilakukan di sarana pelayanan kesehatan terdekat, menjalin hubungan kemitraan antara bidan dan dukun serta kerja sama dengan kader kesehatan serta kerjasama dengan pihak pemerintah setempat agar dibuatkan aturan yang mewajibkan setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan Cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas (KF3) telah melampaui angka 100% dimana cakupan tertinggi pada wilayah kerja Puskesmas Sendana II 143,7% sedangkan yang terendah pada wilayah kerja Puskesmas Tammerodo 93,5%. Persentase komplikasi kebidanan ditangani di kabupaten Majene tahun 2012 mengalami peningkatan 81,6% dibandingkan tahun 2011 sebesar 64,1% dan telah mencapai target standar pelayanan minimal tahun % Tahun 2012 cakupan penanganan komplikasi neonatal di Kabupaten Majene sebesear 57,7% dengan jumlah sasaran sebesar 541 bayi dan yang mendapat penanganan sebesar 312 bayi. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 45,2% dimana terdapat 224 kasus komplikasi dari 496 jumlah perkiraan kasus. Cakupan kunjungan neonatal lengkap (KN Lengkap) di Kabupaten Majene tahun 2012 sebesar 96,9%. Dibandingkan dengan pencapaian tahun 2011 sebesar 98,2%, cakupan KN lengkap mengalami penurunan. Cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Majene tahun 2012 adalah sebesar 101,8% telah melampaui target standar pelayanan minimal yaitu 90% dan mengalami peningkatan cakupan kunjungan bayi dibandingkan tahun 2011 sebesar 58,5%. Jumlah peserta KB baru 465 atau 1,9% dari jumlah PUS yang adadan paling banyak menggunakan alat kontrasepsi suntik (51,8%) dan paling sedikit menggunakan alat kontrasepsi IUD (0,9%). Sedangkan jumlah peserta KB aktif di Kabupaten Majene tahun 2012 sebanyak atau 36,4% dari jumlah PUS. Kegiatan penjaringan siswa SD dan setingkat ditargetkan 100%, tetapi tahun 2012 hanyasebesar 91,2%.Namun jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2011 sebesar 87,1% dan tahun 2010 sebesar 72,7%. Cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan usia lanjut di Kabupaten Majene tahun 2012 sebesar 78,1% meningkat bila dibandingkan tahun 2011 sebesar 59,1%. Adanya peningkatan ini menggambarkan semakin membaiknya kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada kelompok pra usia lanjut dan usia lanjut. Penutup Hal 107

124 Untuk tahun 2012, capaian UCI Desa di Kabupaten Majene menurun dibandingkan pada tahun 2011 yaitu sebesar 82,9% yang berarti tidak memenuhi target 85%. Terdapat 6 Puskesmas yang telah memenuhi target UCI (85%) yang ditentukan yaitu Puskesmas Banggae II, Pamboang, Sendana I, Sendana II, Tammerodo dan Puskesmas Malunda. Sedangkan Puskesmas yang tidak mencapai target yaitu Puskesmas Banggae I, Totoli, Lembang dan Puskesmas Ulumanda, dimana total Desa/Kelurahan yang tidak mencapai UCI sebanyak 12 Desa/Kelurahan. Pada tahun 2012 terdapat kasus KLB Malaria di wilayah kerja Puskesmas Tanmmerodo tepatnya di Dusun Bussu Desa Manyamba Kecamatan Tammerodo. Penanggulangan yang dilakukan antara lain dengan melakukan Mass Blood Survey/MBS, pengobatan Massal serta penyemprotan rumah/irs. Upaya penanggulangan ini dilakukan di 2 Kecamatan yaitu Tammerodo dan Ulumanda, hal ini dikarenakan lokasi KLB Malaria tersebut merupakan daerah perbatasan kecamatan. Selain Malaria terdapat juga peningkatan kasus Varicella atau cacar air di wilayah kerja Puskesmas Sendana II dengan total penderita sebanyak 10 orang (7 orang laki laki dan 3 orang perempuan) dalam kurun waktu yang saling berdekatan dimana salah satu diantaranya merupakan ibu hamil. Jumlah total populasi yang berisiko sebanyak 223 orang. Cakupan rawat jalan di Kabupaten majene tahun 2012 sebesar 193,7% ( kunjungan). Tingginya angka cakupan tersebut menggambarkan bahwa pencatatan dan pelaporan di sarana pelayanan kesehatan masih belum akurat, pemahaman tentang defenisi operasional yang belum benar. Seharusnya seorang yang berkunjung ke sarana pelayanan kesehatan dalam satu tahun dihitung satu kali meskipun ia datang berkali kali dalam satu tahun. Sedangkan cakupan rawat inap di Kabupaten Majene tahun 2012 sebesar 6,1% (9.211 kunjungan). Pada tahun 2012, jumlah balita yang ditimbang (D) sebanyak dari jumlah balita (S) yang ada atau sekitar 72,1%. (D/S). Jika dibandingkan dengan Tahun 2011 yang cakupan D/S sebesar 88,8% dapat terlihat mengalami penurunan hal ini disebabkan oleh kurangnya keterlibatan lintas program maupun lintas sektor yang diharapkan dapat mendukung dalam hal penggerakan masyarakat untuk mau melakukan pemantauan pertumbuhan bagi balitanya. Pada tahun 2012, cakupan pemberian Fe1 sebesar 111% dan Fe3 sebesar 87,7 %. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya terlihat mengalami peningkatan. Cakupan Fe1 tahun 2012 sebesar 111% menunjukkan jumlah bumil yang mendapatkan TTD lebih banyak dari jumlah sasaran Penutup Hal 108

125 bumil yang ditetapkan.meskipun pada tahun 2012 mengalami peningkatan, namun jika dianalisa lebih lanjut terdapat kesenjangan antara cakupan Fe1 dan Fe3, hal ini berkorelasi positif dengan cakupan K1 dan K4 dimana jumlah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya sesuai standar (112) jumlahnya sedikit karena sebagian ibu hamil baru memeriksakan pertama kali kehamilannya pada usia kehamilan diatas trimester I sehingga pemberian TTD 90 tablet dalam setiap kehamilan tidak terpenuhi. Pada Tahun 2012 cakupan pemberian kapsul vitamin A pada bayi, anak balita dan ibu nifas tersebut masing masing sebesar 100,66%, 90,48% dan 103,8% mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun Hal ini dapat dicapai melalui penguatan kegiatan sweeping satu bulan setelah bulan pemberian (Februari & Agustus) bagi bayi dan anak balita yang tidak sempat mendapatkan suplementasi vitamin A pada bulan pemberian tersebut. Pada tahun 2012 cakupan Pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Majene sebesar 63,4% mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 62,0%. Pada tahun 2012 dilakukan pemantauan terhadap rumah tangga atau sekitar 17% dari jumlah rumah tangga yang ada diperoleh persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat sebesar 61,84%.terdapat peningkatan apabila dibandingkan tahun 2011 sebesar 43,81% tapi meskipun telah terjadi peningkatan belum mencapai indikator dan target pencapaian rumah tangga ber PHBS pada tahun 2014 sebagaimana yang ditetapkan dalam RPJMN yaitu sebesar 70%. Cakupan Desa siaga aktif di Kabupaten Majene tahun 2012 sebesar 66,7% atau 24 Desa/Kelurahan, meningkat dibandingkan tahun 2011 (39,1%) atau 9 Desa/Kelurahan. Penyebaran poskesdes yang ada di wilayah kerja Kabupaten Majene tahun 2012 disesuaikan dengan banyaknya desa/kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dan banyaknya wilayah kerja yang sulit dijangkau. Puskesmas Pamboang memiliki jumlah Poskesdes paling banyak yaitu 15 unit. Sedangkan jumlah Posyandusebanyak 273 unit mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan jumlah Posyandu tahun 2011 sebanyak 244 unit. Capaian sumber air minum terlindungi di Kabupaten Majene masih rendah yaitu sebesar 53,2%, dimana persentase tertinggi terdapat di Kecamatan Malunda (85,8%) dan terendah di Kecamatan Tammerodo Penutup Hal 109

126 sebesar 0,1%. Hasil capaian Sarana Air Bersih yang tertinggi dan terendah disebabkan karena adanya korelasi antara jumlah keluarga diperiksa sumber air minumnya dengan keluarga yang sumber air minumnya terlindungi bahwa tidak terjadi keseimbangan antara keduanya yakni sumber air minum yang diperiksa dengan sarana air bersih yang terlindungi. Dari segi kepemilikan sarana sanitasi dasar di Kabupaten Majene mengalami peningkatan selama 3 tahun terakhir, dimana untuk tahun 2012 kepemilikan pengelolaan air limbah sebesar 59,5%, kepemilikan tempat sampah sebesar 62,8% dan kepemilikan jamban sebesar 50,8%. 3. Sumberdaya Kesehatan Sumberdaya kesehatan meliputi jumlah sarana kesehatan, jumlah tenaga kesehatan dan besarnya pembiayaan kesehatan. Tahun 2012 di Kabupaten Majene terdapat 11 Unit Puskesmas yg tersebar di 8 Kecamatan dan memilik jaringan seperti Puskesmas Pembantu atau yang disingkat dengan Pustu, Polindes serta Poskesdes yang berperan besar membantu menjangkau pelayanan kesehatan khususnya didaerah daerah terpencil. Hingga akhir tahun 2012 terdapat 1 unit Rumah Sakit Umum milik pemerintah Daerah Kabupaten Majene yang bertugas sebagai pusat layanan kesehatan selain Puskesmas dan melayani kesehatan rujukan dan berbagai kejadian kegawatdaruratan. Selain itu terdapat Apotek sebanyak 8 unit dan Toko Obat 8 unit yang telah terdaftar di Dinas Kesehatan Kabupaten Majene yang tersebar di Kabupaten Majene yang dapat memenuhi dan melayani kebutuhan kefarmasian masyarakat. Dari segi jumlah tenaga kesehatan, secara umum tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Majene hingga akhir tahun 2012 telah mencukupi. Hanya saja yang menjadi kendala adalah bahwa distribusi tenaga kesehatan antara wilayah satu dengan wilayah yang lainnya sangat tidak merata. Pada kenyataannya tenaga kesehatan lebih banyak berkonsentrasi di daerah perkotaan dibandingkan dengan daerah pedesaan utamanya pada daerahdaerah yang sangat terpencil. Bahkan berdasarkan Laporan terdapat beberapa Puskesmas yang sangat kekurangan tenaga kesehatan, baik itu tenaga medis maupun non medis. Untuk pembiayaan kesehatan, persentase anggaran pembangunan kesehatan di Kabupaten Majene Tahun 2012 terbesar berasal dari APBD Kabupaten Majene sebesar 77,51% senilai Rp , (4,66% dari total APBD Kabupaten Majene) dengan anggaran kesehatan per kapita sebesar Rp ,55. Penutup Hal 110

127 B. SARAN 1. Perlu adanya dialog terbuka antar semua pihak, baik itu dari petugas kesehatan, kader kesehatan, pemerintah setempat dan khususnya masyarakat sebagai pelaku utama dalam pengembangan pembangunan kesehatan agar lebih peka dan dapat mengenali masalah masalah kesehatan yang ada di wilayahnya sehingga secara aktif diharapkan mampu memecahkan masalah masalah kesehatan tersebut bersamasama menuju masyarakat sehat yang mandiri. 2. Pelaksanaan sistem manajemen kesehatan dimulai dari upaya perencanaan, pengorganisasian dan penilaian, dan disertai dengan peningkatan koordinasi dan komunikasi baik lintas sektoral maupun stuktural terutama di Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupatendan Rumah Sakit untuk meningkatkan capaian indikator kesehatan secara nasional dan target MDG s tahun Perlu adanya pembaruan untuk bekerja cerdas dan strategis guna meningkatkan capaian capaian program pembangunan kesehatan yang masih dibawah target dengan melibatkan semua pihak terkait. 4. Diperlukan suatu pendekatan persuasif khususnya bagi petugas di lapangan,para kader kesehatan dan masyarakat agar aktif dalam upaya mengaktifkan Desa Siaga sebagai salah satu wadah untuk memberdayakan masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Penutup Hal 111

128 DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Kabupaten Majene; Majene Dalam Angka 2012, BPS Kabupaten Majene, Badan Pusat Statistik Kabupaten Majene; Statistik Daerah Kabupaten Majene, Statistical of Majene Regency, BPS Kabupaten Majene, Depkes RI; Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota, Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan RI, Jakarta, Depkes RI; Profil Kesehatan Indonesia 2010, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, Dinas Kesehatan Kabupaten Majene; Profil Kesehatan Kabupaten Majene 2008, Dinas Kesehatan Kabupaten Majene, Majene, Dinas Kesehatan Kabupaten Majene; Profil Kesehatan Kabupaten Majene 2009, Dinas Kesehatan Kabupaten Majene, Majene, Dinas Kesehatan Kabupaten Majene; Profil Kesehatan Kabupaten Majene 2010, Dinas Kesehatan Kabupaten Majene, Majene, Dinas Kesehatan Kabupaten Majene; Profil Kesehatan Kabupaten Majene 2011, Dinas Kesehatan Kabupaten Majene, Majene, Dinas Kesehatan Kabupaten Majene; Laporan Hasil Kegiatan Program Lingkup Dinas Kesehatan Kab. Majene Tahun 2012, Dinas Kesehatan Kabupaten Majene, Daftar P ustaka

129

130 RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 948 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 82 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 73,673 77, ,107 Jiwa Tabel 2 4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4.8 Jiwa Tabel 1 5 Kepadatan Penduduk /Km Jiwa/Km 2 Tabel 1 6 Rasio Beban Tanggungan 71.7 Tabel 2 7 Rasio Jenis Kelamin 95.1 Tabel 2 8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf % Tabel 4 9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan tertinggi SMP % Tabel 5 B. DERAJAT KESEHATAN B.1 Angka Kematian 10 Jumlah Lahir Hidup 1,790 1,816 3,606 Bayi Tabel 6 11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) Tabel 6 12 Jumlah Bayi Mati Bayi Tabel 7 13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) per KH Tabel 7 14 Jumlah Balita Mati Balita Tabel 7 15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) per KH Tabel 7 16 Jumlah Kematian Ibu 9 Ibu Tabel 8 17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) per KH Tabel 8 B.2 Angka Kesakitan 18 AFP Rate (non polio) < 15 th 1.79 per pend <15thn Tabel 9 19 Angka Insidens TB Paru per penduduk Tabel Angka Prevalensi TB Paru per penduduk Tabel 10

131 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 21 Angka kematian akibat TB Paru per penduduk Tabel Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) % Tabel Success Rate TB Paru % Tabel Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani % Tabel Jumlah Kasus Baru HIV Kasus Tabel Jumlah Kasus Baru AIDS Kasus Tabel Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya Kasus Tabel Jumlah Kematian karena AIDS Jiwa Tabel Donor darah diskrining positif HIV % Tabel Persentase Diare ditemukan dan ditangani % Tabel Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) Kasus Tabel Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) Kasus Tabel Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) per penduduk Tabel Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun % Tabel Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta % Tabel Angka Prevalensi Kusta per Penduduk Tabel Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) % Tabel Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) % Tabel Jumlah Kasus Difteri Kasus Tabel Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel Jumlah Kasus Pertusis Kasus Tabel Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Kasus Tabel Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Kasus Tabel Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0 % Tabel Jumlah Kasus Campak Kasus Tabel Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel Jumlah Kasus Polio Kasus Tabel Jumlah Kasus Hepatitis B Kasus Tabel Incidence Rate DBD per penduduk Tabel Case Fatality Rate DBD % Tabel 23

132 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) per penduduk Tabel Case Fatality Rate Malaria % Tabel Angka Kesakitan Filariasis per penduduk Tabel 25 B.3 Status Gizi 55 Bayi baru lahir ditimbang % Tabel Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) % Tabel Balita Gizi Baik % Tabel Balita Gizi Kurang % Tabel Balita Gizi Buruk % Tabel 27 C. UPAYA KESEHATAN C.1 Pelayanan Kesehatan 60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 109 % Tabel Kunjungan Ibu Hamil (K4) % Tabel Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan % Tabel Pelayanan Ibu Nifas % Tabel Ibu hamil dengan imunisasi TT % Tabel Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe % Tabel Bumil Risti/Komplikasi ditangani % Tabel Neonatal Risti/Komplikasi ditangani % Tabel Bayi Mendapat Vitamin A % Tabel Anak Balita Mendapat Vitamin A % Tabel Ibu Nifas Mendapat Vitamin A % Tabel Peserta KB Baru 1.92 % Tabel Peserta KB Aktif % Tabel Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) % Tabel Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) % Tabel Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) % Tabel Desa/Kelurahan UCI % Tabel Cakupan Imunisasi Campak Bayi % Tabel 39

133 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 78 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak % Tabel Bayi yang diberi ASI Eksklusif % Tabel Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin % Tabel Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) % Tabel Balita ditimbang % Tabel Balita berat badan naik % Tabel Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) % Tabel Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan % Tabel Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan % Tabel 46 Setingkat 87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan % Tabel 47 Setingkat 88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) % Tabel Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level % Tabel Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam % Tabel Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap Tabel SD/MI yang melakukan sikat gigi massal sekolah Tabel SD/MI yang mendapat pelayanan gigi sekolah Tabel Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) % Tabel Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) % Tabel Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut % Tabel 53 C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar % Tabel Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup Askeskin/Jamkesmas #DIV/0! #DIV/0! % Tabel Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat #DIV/0! #DIV/0! % Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1 Tabel Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat #DIV/0! #DIV/0! 2.12 % Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3 Tabel 56

134 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat #DIV/0! #DIV/0! 1.00 % Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1 Tabel Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat #DIV/0! #DIV/0! - % Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3 Tabel Cakupan Kunjungan Rawat Jalan % Tabel Cakupan Kunjungan Rawat Inap % Tabel Gross Death Rate (GDR) di RS per pasien keluar Tabel Nett Death Rate (NDR) di RS per pasien keluar Tabel Bed Occupation Rate (BOR) di RS % Tabel Length of Stay (LOS) di RS 5.00 Hari Tabel Turn of Interval (TOI) di RS 3.04 Hari Tabel 60 C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 110 Rumah Tangga ber-phbs % Tabel 61 C.4 Keadaan Lingkungan 111 Rumah Sehat % Tabel Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes % Tabel Keluarga dengan sumber air minum terlindung % Tabel Keluarga memiliki Jamban Sehat % Tabel Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat % Tabel Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat % Tabel TUPM Sehat % Tabel Institusi dibina kesehatan lingkungannya % Tabel 68 D. SUMBERDAYA KESEHATAN D.1 Sarana Kesehatan 119 Jumlah Rumah Sakit Umum 1.00 Tabel Jumlah Rumah Sakit Khusus - Tabel Jumlah Puskesmas Perawatan 6.00 Tabel Jumlah Puskesmas non-perawatan 4.00 Tabel 70

135 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 123 Jumlah Apotek 8.00 Tabel Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan % Tabel Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar - % Tabel Jumlah Posyandu Posyandu Tabel Posyandu Aktif % Tabel Rasio posyandu per 100 balita 1.46 per 100 balita Tabel Jumlah Desa Siaga Desa Tabel Desa Siaga Aktif % Tabel Jumlah Poskesdes Poskesdes Tabel 73 D.2 Tenaga Kesehatan 132 Jumlah Dokter Spesialis Orang Tabel Rasio Dokter Spesialis per penduduk Tabel Jumlah Dokter Umum Orang Tabel Rasio Dokter Umum per penduduk Tabel Jumlah Dokter Gigi Orang Tabel Jumlah Bidan Orang Tabel Rasio Bidan per penduduk Tabel Jumlah Perawat Orang Tabel Jumlah Perawat Gigi Orang Tabel Jumlah Tenaga Kefarmasian Orang Tabel Jumlah Tenaga Gizi Orang Tabel Jumlah Tenaga Kesmas Orang Tabel Jumlah Tenaga Sanitasi Orang Tabel Jumlah Tenaga Teknisi Medis Orang Tabel Jumlah Fisioterapis Orang Tabel 78 D.3 Pembiayaan Kesehatan 147 Total Anggaran Kesehatan 31,416,135, Rp Tabel APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 4.66 % Tabel Anggaran Kesehatan Perkapita 207, Rp Tabel 79

136 TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN JUMLAH NO KECAMATAN WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK DESA KELURAHAN DESA+KEL. (km 2 PENDUDUK ) TANGGA TANGGA per km BANGGAE ,333 7, BANGGAE TIMUR ,550 6, PAMBOANG ,800 4, SENDANA ,374 4, TAMMERODO ,584 2, TUBO SENDANA ,214 1, ULUMANDA ,266 1, MALUNDA ,986 3, JUMLAH (KAB/KOTA) ,107 31, Sumber: Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Majene

137 TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 RASIO JUMLAH PENDUDUK RASIO JUMLAH BEBAN NO KECAMATAN JENIS PENDUDUK LAKI-LAKI PEREMPUAN TANG KELAMIN >=65 JUMLAH >=65 JUMLAH GUNGAN BANGGAE 37,333 2,259 4,355 8,832 2, ,362 2,208 4,195 9,018 2, , BANGGAE TIMUR 28,550 1,549 3,231 6,464 1, ,704 1,535 3,070 7,088 2, , PAMBOANG 20,800 1,325 2,676 4,301 1, ,053 1,268 2,575 4,689 1, , SENDANA 20,374 1,341 2,704 3,862 1, ,781 1,246 2,539 4,527 1, , TAMMERODO 10, ,442 2, , ,349 2, , TUBO SENDANA 8, ,108 1, , ,029 1, , ULUMANDA 8, ,191 1, , ,103 1, , MALUNDA 16,986 1,196 2,285 3, ,401 1,101 2,318 3, , JUMLAH (KAB/KOTA) 151,107 9,533 18,992 32,691 9,318 3,139 73,673 9,118 18,178 35,283 10,726 4,129 77, Sumber: Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Majene Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar: 151,107

138 TABEL 3 NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN ,533 9,118 18, ,173 9,614 19, ,819 8,564 17, ,212 7,434 14, ,968 6,626 12, ,723 6,261 11, ,006 5,507 10, ,754 5,117 9, ,028 4,338 8, ,090 3,333 6, ,741 3,153 5, ,819 2,099 3, ,668 2,141 3, ,200 1,482 2, ,168 2, ,044 1,479 2,523 JUMLAH 73,673 77, ,107 Sumber: Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Majene

139 TABEL 4 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN NO KECAMATAN MELEK MELEK MELEK JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % HURUF HURUF HURUF BANGGAE 13,731 12, ,518 12, ,249 24, BANGGAE TIMUR 10,462 9, ,656 9, ,118 19, PAMBOANG 7,306 5, ,137 7, ,443 13, SENDANA 7,020 5, ,090 6, ,110 12, TAMMERODO 3,758 2, ,030 3, ,788 6, TUBO SENDANA 2,869 2, ,097 2, ,966 4, ULUMANDA 2,889 1, ,942 1, ,831 3, MALUNDA 5,951 4, ,242 5, ,193 9, JUMLAH (KAB/KOTA) 53,986 44, ,712 48, ,698 93, Sumber: Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Majene

140 TABEL 5 NO KECAMATAN TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI SD/MI PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN SMP/ MTs SMA/ SMK/ MA AK/ DIPLO MA UNIVER SITAS JUMLAH TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI SD/MI SMP/ MTs AK/ SMA/ DIPLO SMK/ MA MA BANGGAE BANGGAE TIMUR PAMBOANG SENDANA TAMMERODO TUBO SENDANA ULUMANDA MALUNDA UNIVER SITAS JUMLAH TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI SD/MI SMP/ MTs SMA/ SMK/ MA AK/ DIPLO MA UNIVER SITAS JUMLAH JUMLAH (KAB/KOTA) 7,402 16,889 ###### 8,622 9,370 3, ,113 9,306 16,259 19,446 9,597 9,300 4, ,266 16,708 33,148 37,463 18,219 18,670 7, ,379 Sumber: Hasil SP 2010 Badan Pusat Statistik Prop. Sulawesi Barat

141 TABEL 6 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 JUMLAH KELAHIRAN NAMA NO KECAMATAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN PUSKESMAS HIDUP + HIDUP + HIDUP + HIDUP MATI HIDUP MATI HIDUP MATI MATI MATI MATI BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) 1, ,832 1, ,853 3, ,685 ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

142 TABEL 7 JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 JUMLAH KEMATIAN NO KECAMATAN PUSKESMAS LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN BAYI ANAK ANAK ANAK BALITA BAYI BALITA BAYI BALITA BALITA BALITA BALITA BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi

143 TABEL 8 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH LAHIR HIDUP KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU < 20 Thn Thn 35 Thn JUMLAH < 20 Thn Thn 35 Thn JUMLAH < 20 Thn Thn 35 Thn JUMLAH < 20 Thn Thn 35 Thn JUMLAH BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) 3, ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

144 TABEL 9 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) BANGGAE BANGGAE I 5, BANGGAE TOTOLI 7, BANGGAE TIMUR BANGGAE II 3, BANGGAE TIMUR LEMBANG 5, PAMBOANG PAMBOANG 7, SENDANA SENDANA I 7, TUBO SENDANA SENDANA II 3, TAMMERODO TAMMERODO 4, MALUNDA MALUNDA 6, ULUMANDA ULUMANDA 3,510 0 JUMLAH (KAB/KOTA) 55,821 1 AFP RATE (NON POLIO) 1.79 Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di RS Catatan : Jumlah kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 3, yaitu sebesar: 55,821

145 TABEL 10 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 JUMLAH PENDUDUK KASUS BARU JUMLAH KASUS TB PARU KASUS LAMA KASUS BARU + KASUS LAMA PREVALENSI (PER PENDUDUK) JUMLAH KEMATIAN AKIBAT TB PARU L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P BANGGAE BANGGAE I 8,856 9,123 17, BANGGAE TOTOLI 9,506 9,848 19, BANGGAE TIMUR BANGGAE II 5,301 6,054 11, BANGGAE TIMUR LEMBANG 8,403 8,792 17, PAMBOANG PAMBOANG 10,053 10,747 20, SENDANA I SENDANA I 9,781 10,593 20, TUBO SENDANA SENDANA II 4,028 4,186 8, TAMMERODO TAMMERODO 5,186 5,398 10, MALUNDA MALUNDA 8,401 8,585 16, ULUMANDA ULUMANDA 4,158 4,108 8, RSUD MAJENE JUMLAH (KAB/KOTA) 73,673 77, , ANGKA INSIDENS PER PENDUDUK KEMATIAN PER PENDUDUK Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 151,107

146 TABEL 11 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PERKIRAAN KASUS BARU L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P BANGGAE BANGGAE I KLINIS TB PARU BTA (+) ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR) 2 BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA RSUD MAJENE JUMLAH (KAB/KOTA) ,985 1,956 3, Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

147 TABEL 12 JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2011 TB PARU NO KECAMATAN PUSKESMAS BTA (+) DIOBATI KESEMBUHAN PENGOBATAN LENGKAP ANGKA KESUKSESAN L P L + P L P L + P L P L + P (SUCCESS RATE/SR) JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene

148 TABEL 13 NO KECAMATAN PUSKESMAS PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA PNEUMONIA PADA BALITA PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI L P L + P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BANGGAE BANGGAE I , BANGGAE TOTOLI , BANGGAE TIMUR BANGGAE II , BANGGAE TIMUR LEMBANG , PAMBOANG PAMBOANG 1,005 1,075 2, SENDANA SENDANA I 978 1,059 2, TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO , MALUNDA MALUNDA , ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) 7,367 7,744 15, , Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

149 TABEL 14 NO KECAMATAN JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 PUSKESMAS H I V JUMLAH KASUS BARU INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) A I D S Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene

150 TABEL 15 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 DONOR DARAH NO UNIT TRANSFUSI DARAH SAMPEL DARAH DIPERIKSA POSITIF HIV JUMLAH PENDONOR L P L + P L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % RSUD MAJENE JUMLAH Sumber: UTD RSUD MAJENE

151 TABEL 16 NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PERKIRAAAN KASUS DIARE DIARE DITANGANI P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BANGGAE BANGGAE I 8,856 9,123 17, , BANGGAE TOTOLI 9,506 9,848 19, , BANGGAE TIMUR BANGGAE II 5,301 6,054 11, BANGGAE TIMUR LEMBANG 8,403 8,792 17, PAMBOANG PAMBOANG 10,053 10,747 20, , SENDANA I SENDANA I 9,781 10,593 20, TUBO SENDANA SENDANA II 4,028 4,186 8, TAMMERODO TAMMERODO 5,186 5,398 10, MALUNDA MALUNDA 8,401 8,585 16, , ULUMANDA ULUMANDA 4,158 4,108 8, , JUMLAH (KAB/KOTA) 73,673 77, ,107 3,028 3,183 6,211 5, , , L L + P Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene

152 TABEL 17 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 KASUS BARU NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah 0-14 TAHUN 15 TAHUN JUMLAH 0-14 TAHUN 15 TAHUN JUMLAH PB + MB L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER PENDUDUK Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene

153 TABEL 18 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 KASUS BARU NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA KUSTA PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN CACAT TINGKAT 2 L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene

154 TABEL 19 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 KASUS TERCATAT NO KECAMATAN PUSKESMAS PB MB JUMLAH L P L+P L P L+P L P L+P BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA PREVALENSI PER PENDUDUK Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene

155 TABEL 20 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 KUSTA (PB) KUSTA (MB) NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA PB RFT PB PENDERITA MB RFT MB 2011 L P L + P 2010 L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene

156 TABEL 21 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 NO KECAMATAN PUSKESMAS DIFTERI PERTUSIS JUMLAH KASUS PD3I TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM JUMLAH KASUS MENING- JUMLAH KASUS MENING- JUMLAH KASUS MENING- L P L+P GAL L P L+P L P L+P GAL L P L+P GAL BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%) Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene

157 TABEL 22 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 JUMLAH KASUS PD3I NO KECAMATAN PUSKESMAS CAMPAK POLIO HEPATITIS B JUMLAH KASUS MENINGGAL L P L+P L P L+P L P L+P BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%) 0.0 Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene

158 TABEL 23 JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%) L P L+P L P L+P L P L+P BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) INCIDENCE RATE PER PENDUDUK Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

159 TABEL 24 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 MALARIA SEDIAAN DARAH PENDERITA NO KECAMATAN PUSKESMAS TANPA PEMERIKSAAN DENGAN PEMERIKSAAN MENINGGAL CFR DIPERIKSA POSITIF % POSITIF SEDIAAN DARAH SEDIAAN DARAH POSITIF L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO 1, MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA RSUD JUMLAH (KAB/KOTA) 3, ANGKA KESAKITAN (API) PER PENDUDUK Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

160 TABEL 25 NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 KASUS BARU DITEMUKAN PENDERITA FILARIASIS JUMLAH SELURUH KASUS L P L+P L P L+P BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN PER PENDUDUK (KAB/KOTA) Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

161 TABEL 26 NO KECAMATAN PUSKESMAS BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 JUMLAH LAHIR HIDUP L BAYI BARU LAHIR DITIMBANG P L + P L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BANGGAE BANGGAE I L BBLR P L + P 2 BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) 1,790 1,816 3,606 1, , , Sumber: Bidang KIA/KESGA Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene

162 TABEL 27 STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 NO KECAMATAN PUSKESMAS BALITA DITIMBANG GIZI LEBIH GIZI BAIK GIZI KURANG GIZI BURUK L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BALITA 1 BANGGAE BANGGAE I , , BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG , , PAMBOANG PAMBOANG , , SENDANA I SENDANA I , , TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA , , ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) 5,346 5,553 10, , , , Sumber: Bidang KIA/KESGA Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene

163 TABEL 28 NO KECAMATAN CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 PUSKESMAS IBU HAMIL IBU BERSALIN JUMLAH K1 % K4 % JUMLAH DITOLONG NAKES % JUMLAH IBU NIFAS MENDAPAT YANKES BANGGAE BANGGAE I % 2 BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) 3,659 3, , ,492 3, ,492 3, Sumber: Bidang KIA/KESGA Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene

164 TABEL 29 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH IBU HAMIL IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+ JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) 3,659 2, , , Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene

165 TABEL 30 NO KECAMATAN JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 PUSKESMAS JUMLAH IBU HAMIL FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET) JUMLAH % JUMLAH % BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) , , Sumber: Bidang KIA/KESGA Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene

166 TABEL 31 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATUS RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 JUMLAH IBU HAMIL BUMIL DENGAN KOMPLIKASI KEBIDANAN BUMIL KOMPLIKASI KEBIDANAN DITANGANI JUMLAH LAHIR HIDUP PERKIRAAN NEONATUS KOMPLIKASI NEONATUS KOMPLIKASI DITANGANI S % L P L + P L P L + P S % S % S % BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) 3, ,790 1,816 3, L P L + P Sumber: Bidang KIA/KESGA Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene

167 TABEL 32 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A 2X MENDAPAT JUMLAH L P L + P L P L + P JUMLAH VIT A L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % S % BANGGAE BANGGAE I , , BANGGAE TOTOLI , BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG , PAMBOANG PAMBOANG , , SENDANA I SENDANA I , , TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA , , ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) 1,622 1,704 3, , ,745 6,040 11,785 5, , , ,492 3, Sumber: Bidang KIA/KESGA Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene

168 TABEL 33 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 PESERTA KB AKTIF MKJP NON MKJP % NO KECAMATAN PUSKESMAS MKJP + MKJP IM JUMLA KON OBAT LAIN JUMLA NON IUD % MOP % MOW % % % SUNTIK % PIL % % % % % + NON PLAN H DOM VAGINA NYA H MKJP MKJP BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA I , TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA , , , ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) , , , , Sumber: Bidang KIA/KESGA Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

169 TABEL 34 NO KECAMATAN PUSKESMAS PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 MKJP PESERTA KB BARU IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KONDOM % OBAT VAGINA % LAIN NYA % JUMLAH % BANGGAE BANGGAE I NON MKJP MKJP + NON MKJP % MKJP + NON MKJP 2 BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang KIA/KESGA Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene

170 TABEL 35 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PUS PESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF JUMLAH % JUMLAH % BANGGAE BANGGAE I 2, BANGGAE TOTOLI 2, BANGGAE TIMUR BANGGAE II 1, BANGGAE TIMUR LEMBANG 2, PAMBOANG PAMBOANG 2, SENDANA I SENDANA I 3, , TUBO SENDANA SENDANA II 1, TAMMERODO TAMMERODO 1, MALUNDA MALUNDA 2, , ULUMANDA ULUMANDA 1, JUMLAH (KAB/KOTA) 24, , Sumber: Bidang KIA/KESGA Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene

171 TABEL 36 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP) JUMLAH BAYI LAHIR HIDUP NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L + P L P L + P L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) 1,790 1,816 3,606 1, , , , , , Sumber: Bidang KIA/KESGA Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene

172 TABEL 37 CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI) L P L + P L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) 1,622 1,704 3,326 1, , , Sumber: Bidang KIA/KESGA Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene

173 TABEL 38 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI % DESA/KEL UCI BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene

174 TABEL 39 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 L BAYI DIIMUNISASI DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK P L + P L P L + P L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % DO RATE (%) L P L + P BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) 1,622 1,704 3,326 1, , , , , , , , , Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene

175 TABEL 40 NO KECAMATAN PUSKESMAS CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 JUMLAH BAYI BAYI DIIMUNISASI BCG L P L + P L POLIO3 P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BANGGAE BANGGAE I L + P 2 BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) 1,622 1,704 3,326 1, , , , , , Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene

176 TABEL 41 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF JUMLAH BAYI NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) 1,622 1,704 3, , , Sumber: Bidang KIA/KESGA Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene

177 TABEL 42 PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 ANAK 6-23 BULAN NO KECAMATAN PUSKESMAS DARI KELUARGA MISKIN MENDAPAT MP-ASI % L P L+P L P L+P L P L+P BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang KIA/KESGA Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene

178 TABEL 43 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 ANAK BALITA (12-59 BULAN) L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BANGGAE BANGGAE I , L MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI) P L + P 2 BANGGAE TOTOLI , BANGGAE TIMUR BANGGAE II , BANGGAE TIMUR LEMBANG , , PAMBOANG PAMBOANG , , SENDANA I SENDANA I , TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO , MALUNDA MALUNDA , , ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) 5,745 6,040 11,785 5, , , Sumber: Bidang KIA/KESGA Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene

179 TABEL 44 NO KECAMATAN PUSKESMAS BALITA YANG ADA JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 L DITIMBANG P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BANGGAE BANGGAE I , , L+P BALITA L BB NAIK P BGM L+P L P L+P 2 BANGGAE TOTOLI , BANGGAE TIMUR BANGGAE II , BANGGAE TIMUR LEMBANG , , , PAMBOANG PAMBOANG 1,005 1,075 2, , , SENDANA I SENDANA I 978 1,059 2, , , TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO , MALUNDA MALUNDA , , , ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) 7,367 7,744 15,111 5, , , , , , Sumber: Bidang KIA/KESGA Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene

180 TABEL 45 CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 BALITA GIZI BURUK NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH MENDAPAT PERAWATAN L P L + P L P L+P S % S % S % BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang KIA/KESGA Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene

181 TABEL 46 CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH L P L + P L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI , , BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) 2,774 2,491 5,265 2, , , CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT Sumber: Bidang PPK Dinas Kesehatan Kab. Majene

182 TABEL 47 NO KECAMATAN PUSKESMAS CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 JUMLAH MURID SD DAN SETINGKAT L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BANGGAE BANGGAE I 1,195 1,180 2, , L MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR P L + P 2 BANGGAE TOTOLI , , BANGGAE TIMUR BANGGAE II , BANGGAE TIMUR LEMBANG 1, , , PAMBOANG PAMBOANG 1,968 1,708 3,676 1, , SENDANA I SENDANA I 1,528 1,518 3,046 1, , , TUBO SENDANA SENDANA II , , TAMMERODO TAMMERODO , , MALUNDA MALUNDA 1,703 1,659 3,362 1, , , ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) 10,385 9,911 20,296 7, , , Sumber: Bidang PPK Dinas Kesehatan Kab. Majene

183 TABEL 48 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH USILA (60TAHUN+) MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN L P L+P L % P % L+P % BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG , , PAMBOANG PAMBOANG , , SENDANA I SENDANA I 1, , , TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA , , ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) 6,012 5,414 11,426 4, , , Sumber: Bidang KIA/KESGA Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene

184 TABEL 49 PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I JUMLAH % RUMAH SAKIT UMUM RUMAH SAKIT JIWA RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA PUSKESMAS PERAWATAN SARANA YANKES.LAINNYA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bagian Umum & Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Majene

185 TABEL 50 NO JENIS KEJADIAN LUAR BIASA YANG TERSERANG JUMLAH KEC JUMLAH DESA JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 JUMLAH PENDUDUK TERANCAM JUMLAH PENDERITA ATTACK RATE (%) JUMLAH KEMATIAN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P CFR (%) 1 MALARIA , VARICELLA Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene

186 TABEL 51 DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 DESA/KELURAHAN TERKENA KLB JUMLAH NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/KELURAHAN DITANGANI <24 JUMLAH % JAM BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kabupaten Majene

187 TABEL 52 NO KECAMATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 PUSKESMAS TUMPATAN GIGI TETAP PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PENCABUTAN GIGI TETAP RASIO TUMPATAN/ PENCABUTAN L P L + P L P L + P L P L + P BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/ KOTA) ,606 2, Sumber: Bidang PPK Dinas Kesehatan Kab. Majene

188 TABEL 53 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH SD/MI PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 JUMLAH SD/MI DGN SIKAT GIGI MASSAL JUMLAH % SD/MI MENDAPAT % YAN. GIGI JUMLAH MURID SD/MI UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF) MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P % BANGGAE BANGGAE I ,195 1,180 2, , BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II ,129 1,065 2,194 1, , , ,115 1,053 2, BANGGAE TIMUR LEMBANG , , , PAMBOANG PAMBOANG ,968 1,708 3,676 1, , , SENDANA SENDANA I ,429 1,265 2, TUBO SENDANA SENDANA II , TAMMERODO TAMMERODO , , MALUNDA MALUNDA ,703 1,659 3,362 1, , , ,653-1,648-3, ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/ KOTA) ##### 9,652 19,970 6, , ##### ,822 2,603 5,425 2, , , Sumber: Bidang PPK Dinas Kesehatan Kab. Majene

189 TABEL 54 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 PENYULUHAN KESEHATAN JUMLAH SELURUH KEGIATAN PENYULUHAN KELOMPOK JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN MASSA BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA 2 0 SUB JUMLAH I Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 2 Rumah Sakit JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang PPK Dinas Kesehatan Kab. Majene

190 TABEL 55 CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR JUMLAH PENDUDUK NO KECAMATAN PUSKESMAS ASKES JAMSOSTEK ASKESKIN/JAMKESMAS LAINNYA JUMLAH L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P BANGGAE BANGGAE I 8,856 9,123 17,979 2, , % 2 BANGGAE TOTOLI 9,506 9,848 19,354 1, , BANGGAE TIMUR BANGGAE II 5,301 6,054 11,355 2, , BANGGAE TIMUR LEMBANG 8,403 8,792 17,195 1, PAMBOANG PAMBOANG 10,053 10,747 20,800 2, , SENDANA I SENDANA I 9,781 10,593 20,374 1, , TUBO SENDANA SENDANA II 4,028 4,186 8, , TAMMERODO TAMMERODO 5,186 5,398 10, , MALUNDA MALUNDA 8,401 8,585 16, , ULUMANDA ULUMANDA 4,158 4,108 8,266 1, , JUMLAH (KAB/KOTA) 73,673 77, , , , PERSENTASE (KAB/KOTA) Sumber: Laporan Jamkesmas Dinas Kesehatan Kab. Majene

191 TABEL 56 NO KECAMATAN PUSKESMAS CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 JUMLAH YANG ADA MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMAS PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1) PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3) L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BANGGAE BANGGAE I 9,762 #DIV/0! #DIV/0! 9, ,648 #DIV/0! 3,953 #DIV/0! 5, #DIV/0! #DIV/0! 1, BANGGAE TOTOLI 7,446 #DIV/0! #DIV/0! 7, ,060 #DIV/0! 5,144 #DIV/0! 8, #DIV/0! #DIV/0! BANGGAE TIMUR BANGGAE II 14,156 #DIV/0! #DIV/0! 14, ,001 #DIV/0! 3,924 #DIV/0! 5, #DIV/0! #DIV/0! BANGGAE TIMUR LEMBANG #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2,448 #DIV/0! 4,924 #DIV/0! 7,372 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 5 PAMBOANG PAMBOANG 10,742 #DIV/0! #DIV/0! 10, ,488 #DIV/0! 5,370 #DIV/0! 8, #DIV/0! #DIV/0! SENDANA I SENDANA I 10,459 #DIV/0! #DIV/0! 10, ,427 #DIV/0! 4,318 #DIV/0! 7, #DIV/0! #DIV/0! TUBO SENDANA SENDANA II 4,822 #DIV/0! #DIV/0! 4, ,361 #DIV/0! 4,234 #DIV/0! 6, #DIV/0! #DIV/0! TAMMERODO TAMMERODO 5,692 #DIV/0! #DIV/0! 5, ,109 #DIV/0! 5,166 #DIV/0! 9, #DIV/0! #DIV/0! MALUNDA MALUNDA 12,547 #DIV/0! #DIV/0! 12, ,937 #DIV/0! 4,480 #DIV/0! 8, #DIV/0! #DIV/0! ULUMANDA ULUMANDA 5,306 #DIV/0! #DIV/0! 5, ,904 #DIV/0! 5,525 #DIV/0! 9, #DIV/0! #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) ,932 - #DIV/0! - #DIV/0! 80, ,383 #DIV/0! 47,038 #DIV/0! 77, #DIV/0! - #DIV/0! 1, Sumber: Laporan Jamkesmas Dinas Kesehatan Kab. Majene

192 TABEL 57 CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN MENDAPAT YANKES RAWAT INAP NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH YANG ADA PELAYANAN KESEHATAN DASAR PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1) (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3) L P L + P L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BANGGAE BANGGAE I - - 9,762 - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! BANGGAE TOTOLI - - 7,446 - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! BANGGAE TIMUR BANGGAE II ,156 - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! BANGGAE TIMUR LEMBANG #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! PAMBOANG PAMBOANG , #DIV/0! 50 #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! SENDANA I SENDANA I , #DIV/0! 69 #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! TUBO SENDANA SENDANA II - - 4, #DIV/0! 78 #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! TAMMERODO TAMMERODO - - 5, #DIV/0! 72 #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! MALUNDA MALUNDA , #DIV/0! 115 #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! ULUMANDA ULUMANDA - - 5, #DIV/0! 7 #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) , #DIV/0! 391 #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! Sumber: Laporan Jamkesmas Dinas Kesehatan Kab. Majene

193 TABEL 58 NO JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 SARANA PELAYANAN KESEHATAN JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH L P L+P L P L+P L P L+P PUSKESMAS 1 BANGGAE I 11,650 17,476 29, TOTOLI 8,768 14,608 23, BANGGAE II 7,516 11,916 19, LEMBANG 10,249 11,103 21, PAMBOANG 12,604 18,027 30, SENDANA I 5,950 15,732 21, SENDANA II 5,096 7,269 12, TAMMERODO 17,000 20,115 37, MALUNDA 38,184 39,020 77, , ULUMANDA 2,053 3,404 5, SUB JUMLAH I 119, , ,740 1,659 2,102 3, RSUD Majene 6,325 8,671 14,996 2,615 2,835 5, SUB JUMLAH II 6,325 8,671 14,996 2,615 2,835 5, Sarana Yankes lainnya (sebutkan) SUB JUMLAH III JUMLAH (KAB/KOTA) 125, , ,736 4,274 4,937 9, JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 73,673 77, ,107 73,673 77, ,107 CAKUPAN KUNJUNGAN (%) Sumber: Bidang PPK Dinas Kesehatan Kab. Majene

194 TABEL 59 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 NO PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR MATI NAMA RUMAH JUMLAH PASIEN KELUAR MATI (HIDUP + MATI) 48 JAM DIRAWAT SAKIT a TEMPAT TIDUR GDR NDR L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P RSUD MAJENE 120 2,615 2,835 5, KABUPATEN/KOTA 120 2,615 2,835 5, Sumber: Data Rekam Medik RSUD Majene

195 TABEL 60 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 NO NAMA RUMAH SAKIT a JUMLAH TEMPAT TIDUR PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI) JUMLAH PASIEN PASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR MATI 48 JAM DIRAWAT JUMLAH HARI PERAWATAN BOR LOS TOI RSUD MAJENE 120 5, , KABUPATEN/KOTA , Sumber: Data Rekam Medik RSUD Majene

196 TABEL 61 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 RUMAH TANGGA NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH DIPANTAU % DIPANTAU BER PHBS * % BANGGAE BANGGAE I 3, BANGGAE TOTOLI 3, BANGGAE TIMUR BANGGAE II 2, BANGGAE TIMUR LEMBANG 3, PAMBOANG PAMBOANG 4,096 1, SENDANA I SENDANA I 4, TUBO SENDANA SENDANA II 1, TAMMERODO TAMMERODO 2, MALUNDA MALUNDA 17, ULUMANDA ULUMANDA 1, JUMLAH (KAB/KOTA) 45,261 7, , Sumber: Bidang PPK Dinas Kesehatan Kab. Majene

197 TABEL 62 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 RUMAH NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH YANG ADA JUMLAH YANG DIPERIKSA % DIPERIKSA JUMLAH YANG SEHAT % RUMAH SEHAT BANGGAE BANGGAE I 3,184 3, , BANGGAE TOTOLI 3,445 3, , BANGGAE TIMUR BANGGAE II 2,461 2, , BANGGAE TIMUR LEMBANG 2,960 2, , PAMBOANG PAMBOANG 4,050 3, , SENDANA I SENDANA I 3,860 3, , TUBO SENDANA SENDANA II 2,011 1, TAMMERODO TAMMERODO 2,292 2, , MALUNDA MALUNDA 3,661 1, ULUMANDA ULUMANDA 1, JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Kesling Dinas Kesehatan Kab. Majene 29,599 25, ,

198 TABEL 63 PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH RUMAH/BANGUNAN RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK YANG ADA JUMLAH % JUMLAH % BANGGAE BANGGAE I 3,268 1, , BANGGAE TOTOLI 3,521 3, , BANGGAE TIMUR BANGGAE II 2,571 1, , BANGGAE TIMUR LEMBANG 3,040 3, , PAMBOANG PAMBOANG 4,194 4, , SENDANA I SENDANA I 3,967 3, , TUBO SENDANA SENDANA II 2, TAMMERODO TAMMERODO 2, MALUNDA MALUNDA 3,784 1, , ULUMANDA ULUMANDA 1, JUMLAH ( KAB/KOTA) 30,486 21, , Sumber: Bidang Kesling Dinas Kesehatan Kab. Majene

199 TABEL 64 PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 JUMLAH JUMLAH % JENIS SARANA AIR BERSIH KELUARGA KELUARG KELUARG NO KECAMATAN PUSKESMAS DIPERIKSA KEMASAN LEDENG SPT SGL MATA AIR PAH LAINNYA JUMLAH A YANG A SUMBER ADA DIPERIKSA JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA AIR % JUMLAH % % JUMLAH % % % % JUMLAH % H H H H H BANGGAE BANGGAE I 3,692 3, , , , BANGGAE TOTOLI 4,151 2, , , BANGGAE TIMUR BANGGAE II 2,713 2, , BANGGAE TIMUR LEMBANG 3,413 3, , , PAMBOANG PAMBOANG 4,577 4, , , SENDANA I SENDANA I 4,496 2, , TUBO SENDANA SENDANA II 2,045 1, , , TAMMERODO TAMMERODO 2,750 1, MALUNDA MALUNDA 3,996 1, ULUMANDA ULUMANDA 2,147 2, , , JUMLAH (KAB/KOTA) 33,980 25, , , , , Sumber: Bidang Kesling Dinas Kesehatan Kab. Majene

200 TABEL 65 PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KELUARGA AIR KEMASAN DIPERIKSA SUMBER AIR MINUMNYA AIR ISI ULANG LEDING METERAN LEDING ECERAN POMPA SUMBER AIR MINUM KELUARGA SUMUR TERLINDUNG MATA AIR TERLINDUNG AIR HUJAN SUMUR TAK TERLINDUNG MATA AIR TAK TERLINDUNG AIR SUNGAI JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % LAIN-LAIN KELUARGA DENGAN SUMBER AIR MINUM TERLINDUNG BANGGAE BANGGAE I 3, , , , BANGGAE TOTOLI 2, , , BANGGAE TIMUR BANGGAE II 2, , BANGGAE TIMUR LEMBANG 3, , , PAMBOANG PAMBOANG 4, , , SENDANA I SENDANA I 2, TUBO SENDANA SENDANA II 1, , TAMMERODO TAMMERODO 1, MALUNDA MALUNDA 1, , ULUMANDA ULUMANDA 2, , JUMLAH (KAB/KOTA) 26, , , , , , Sumber: Bidang Kesling Dinas Kesehatan Kab. Majene

201 TABEL 66 PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 JAMBAN TEMPAT SAMPAH JUMLAH NO KECAMATAN PUSKESMAS KELUARGA KELUARGA KELUARGA KELUARGA KELUARGA SEHAT SEHAT DIPERIKSA MEMILIKI DIPERIKSA MEMILIKI KELUARGA DIPERIKSA PENGELOLAAN AIR LIMBAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BANGGAE BANGGAE I 3,692 3, , , , , , , , , KELUARGA MEMILIKI SEHAT 2 BANGGAE TOTOLI 4,151 4, , , , , , , , , BANGGAE TIMUR BANGGAE II 2,713 2, , , , , , , , BANGGAE TIMUR LEMBANG 3,413 3, , , , , , , , , PAMBOANG PAMBOANG 4,577 4, , , , , , , , , SENDANA I SENDANA I 4,496 2, , , , TUBO SENDANA SENDANA II 2,045 1, , , , TAMMERODO TAMMERODO 2,750 1, , , , MALUNDA MALUNDA 3,996 1, , , , , , ULUMANDA ULUMANDA 2,147 2, , , JUMLAH (KAB/KOTA) 33,980 27, , , , , , , , , Sumber: Bidang Kesling Dinas Kesehatan Kab. Majene

202 TABEL 67 PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 HOTEL RESTORAN/R-MAKAN PASAR TUPM LAINNYA JUMLAH TUPM NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH YG ADA JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH SEHAT % SEHAT JUMLAH YG ADA JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH SEHAT % SEHAT JUMLAH YG ADA JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH SEHAT % SEHAT JUMLAH YG ADA JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH SEHAT % SEHAT JUMLAH YG ADA JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH SEHAT % SEHAT BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Kesling Dinas Kesehatan Kab. Majene

203 TABEL 68 PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 NO KECAMATAN PUSKESMAS SARANA PELAYANAN KESEHATAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH PERKANTORAN SARANA LAIN JUMLAH JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Kesling Dinas Kesehatan Kab. Majene

204 TABEL 69 NO NAMA OBAT SATUAN KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA-RATA/ BULAN TINGKAT KECUKUPAN (BULAN) PERSENTAS E TINGKAT KECUKUPAN Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml 3, Amoksisilin kapsul 500 mg 120 kap 9, Antasida DOEN tablet 1000 tab 1, Antalgin tablet 500 mg 1000 tab Deksametason inj 5 mg/ml 2ml 100 ampul Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml 4, Dekstrometorfan Tab 15 mg 1000 tab Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml 100 ampul Gliserin Guaiakolat tab 100 mg 1000 tab 1, Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml 3, Ibuprofen tablet 200 mg 100 tab Kloramfenikol kapsul 250 mg 250 Kapsul Kotrimoksazol tablet 480 mg 100 tab 5, Kotrimoksazol tablet 120 mg 100 tab Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml 3, Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet 1,459, , Kloroquin tablet Tablet Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml 2, Parasetamol Tablet 500 mg 1000 tab 1, Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml 8, Vitamin B Kompleks Kapsul 1000 Kapsul 2, Retinol IU 30 Kapsul 1, Tablet Tambah darah 30 Tablet 17, Multivitamin Sirup Botol Garam Oralit Bungkus 58, , OAT Kat 1 Pkt OAT Kat 2 Pkt OAT Kat 3 Pkt OAT Kat Sisipan Pkt OAT Kat Anak Pkt Pyrantel Pamoat 125 mg tablet 1000 Tablet Salep 2-4 Pot 7, Infus set dewasa Kantong 4, Infus set anak Kantong 2, Sumber: Instalasi Farmasi Kabupaten Majene

205 TABEL 70 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 NO FASILITAS KESEHATAN PEMILIKAN/PENGELOLA KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH RUMAH SAKIT UMUM RUMAH SAKIT JIWA - 3 RUMAH SAKIT BERSALIN - 4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA - 5 PUSKESMAS PERAWATAN 6 6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 4 7 PUSKESMAS KELILING 9 8 PUSKESMAS PEMBANTU 34 9 RUMAH BERSALIN - 10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK - 11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA - 12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL - 14 POSKESDES POSYANDU APOTEK TOKO OBAT GFK INDUSTRI OBAT TRADISIONAL - 20 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL - Sumber: Bidang PPK Dinas Kesehatan Kab. Majene

206 TABEL 71 SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 NO SARANA KESEHATAN JUMLAH LABORATORIUM KESEHATAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR JUMLAH % JUMLAH % RUMAH SAKIT UMUM RUMAH SAKIT JIWA RUMAH SAKIT KHUSUS PUSKESMAS JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Majene : Bagian Umum RSUD Majene

207 TABEL 72 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 POSYANDU NO DESA/KEL PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH POSYANDU AKTIF JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG PAMBOANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO POSYANDU PER 100 BALITA Sumber: Bidang PPK Dinas Kesehatan Kab. Majene

208 TABEL 73 UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 JUMLAH NO DESA/KEL PUSKESMAS DESA/ DESA SIAGA DESA SIAGA AKTIF KELURAHAN JUMLAH % JUMLAH % POSKESDES POSYANDU BANGGAE BANGGAE I BANGGAE TOTOLI BANGGAE TIMUR BANGGAE II BANGGAE TIMUR LEMBANG #DIV/0! PAMBOANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA I TUBO SENDANA SENDANA II #DIV/0! TAMMERODO TAMMERODO MALUNDA MALUNDA ULUMANDA ULUMANDA #DIV/0! 8 27 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang PPK Dinas Kesehatan Kab. Majene

209 TABEL 74 JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 NO UNIT KERJA DR SPESIALIS a DOKTER UMUM JUMLAH DOKTER GIGI b L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P PUSKESMAS 1 BANGGAE I TOTOLI BANGGAE II LEMBANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA II TAMMERODO MALUNDA ULUMANDA SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RSUD Majene SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN RASIO TERHADAP PDDK INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bagian Umum & Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Majene : Bagian Umum & Kepegawaian RSUD Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kab. Majene Keterangan : a termasuk S3 b termasuk Dokter Gigi Spesialis

210 TABEL 75 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 BIDAN PERAWAT PERAWAT GIGI NO UNIT KERJA SARJANA KEPERAWATAN a D-III PERAWAT D-I PERAWAT b JUMLAH BIDAN DIII BIDAN JUMLAH L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P PUSKESMAS 1 BANGGAE I TOTOLI BANGGAE II LEMBANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA II TAMMERODO MALUNDA ULUMANDA SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RSUD MAJENE SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN RASIO TERHADAP PDDK INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bagian Umum & Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Majene : Bagian Umum & Kepegawaian RSUD Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kab. Majene Keterangan : a termasuk S2 dan S3 b termasuk SLTA

211 TABEL 76 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI APOTEKER DAN D-III FARMASI DAN NO UNIT KERJA SARJANA FARMASI a JUMLAH D-IV/SARJANA GIZI a DI DAN D-III GIZI JUMLAH ASS APOTEKER L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P L P L+P L P L+P PUSKESMAS 1 BANGGAE I TOTOLI BANGGAE II LEMBANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA II TAMMERODO MALUNDA ULUMANDA SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RSUD MAJENE SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN RASIO TERHADAP PDDK INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bagian Umum & Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Majene : Bagian Umum & Kepegawaian RSUD Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kab. Majene Keterangan : a termasuk S2 dan S3

212 TABEL 77 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 TENAGA KESMAS NO UNIT KERJA SARJANA KESMAS a D-III KESMAS b JUMLAH TENAGA SANITASI L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P PUSKESMAS 1 BANGGAE I TOTOLI BANGGAE II LEMBANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA II TAMMERODO MALUNDA ULUMANDA SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RSUD MAJENE SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN RASIO TERHADAP PDDK INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bagian Umum & Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Majene : Bagian Umum & Kepegawaian RSUD Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kab. Majene Keterangan: a termasuk S2 dan S3 b termasuk D-I

213 TABEL 78 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 NO UNIT KERJA TENAGA TEKNISI MEDIS ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI JUMLAH FISIOTERAPIS L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P PUSKESMAS 1 BANGGAE I TOTOLI BANGGAE II LEMBANG PAMBOANG SENDANA I SENDANA II TAMMERODO MALUNDA ULUMANDA SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RSUD MAJENE SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN RASIO TERHADAP PDDK INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bagian Umum & Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Majene : Bagian Umum & Kepegawaian RSUD Majene : Data Profil Puskesmas Se-Kab. Majene

214 TABEL 79 NO SUMBER BIAYA ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA KABUPATEN MAJENE TAHUN 2012 ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah % ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA 24,351,926, a. Belanja Langsung 8,177,153,500 b. Belanja Tidak Langsung 16,174,773,341 2 APBD PROVINSI APBN : 6,780,358, Dana Dekonsentrasi Dana Alokasi Khusus (DAK) 3,527,515, JAMKESMAS/JAMPERSAL 2,079,643, BOK 1,173,200, PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 283,850, GF TB 106,881,000 - GF Malaria 176,969,500 5 SUMBER PEMERINTAH LAIN TOTAL ANGGARAN KESEHATAN TOTAL APBD KAB/KOTA % APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 31,416,135, ,748,108, , Sumber: Bagian Keuangan Dinas Kesehatan Kab. Majene

215 DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAJENE Jalan R.A Kartini No. 7 Majene Sulawesi Barat Telp , Fax dinkes.majene@gmail.com

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAJENE

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAJENE PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAJENE DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAJENE PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta ala, karena atas berkat dan rahmatnya sehingga buku "Profil Kesehatan

Lebih terperinci

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber. Pelindung/ Penasehat : Dr. dr. H. Rachmat Latief, SpPD., M.Kes., FINASIM drg.hj. Susilih Ekowati, M.Si Pengarah : Hj. Asmah, SKM., M.Kes Penyusun : Mohamad Nur, SKM Syahrir, S.Kom Agusyanti, SKM Nurmiyati

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... I II VII VIII X BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG A. GEOGRAFI... 4 B. KEPENDUDUKAN / DEMOGRAFI...

Lebih terperinci

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rakhmatnya sehingga buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Matraman Tahun 2017 selesai disusun. Laporan Tahunan dan Profil

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 RESUME PROFIL KESEHATAN NO A. GAMBARAN UMUM L P L + P Satuan 1 Luas Wilayah 37.116,5 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5.918 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 22.666.168 21.882.263 44.548.431 Jiwa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Taufik dan Hidayah - NYA, sehingga buku Profil Kesehatan Tahun dapat disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun merupakan gambaran pencapaian

Lebih terperinci

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2014 ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 299,019 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 417 desa/17 kel 3 JUMLAH PENDUDUK 1 5,077,210 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 17,650 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 20,994 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 DESA=309 KEL=8-3 JUMLAH PENDUDUK 1 869,767 819,995 1,689,232 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 673,079 551,261 1,224,340 5 PENDUDUK

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1118KM2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 367 3 JUMLAH PENDUDUK 1 576,544 561,855 1,138,399 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 469,818 464,301 934,119.0 5 PENDUDUK 10 TAHUN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1.753,27 KM 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 309 3 JUMLAH PENDUDUK 1 2,244,772 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 K0TA TASIKMALAYA NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

PROFIL DINAS KESEHATAN

PROFIL DINAS KESEHATAN PROFIL DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrabbil alamiin. Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 KABUPATEN CIREBON NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM - 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 381/ 5 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 972 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 192 3 JUMLAH PENDUDUK 1 852,799 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 682,447 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 343 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH BAYI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 8,5 Ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 68 3 JUMLAH PENDUDUK 50,884 493,947,004,83 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 407,97 382,66 790,533 5 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 belum mendapat data dari BPS 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 Kabupaten 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 305,519 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 442 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1,277,610 1,247,873 2,525,483 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAJENE TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAJENE TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAJENE TAHUN 2015 Jl. R.A. Kartini No. 7 Kabupaten Majene, Sulawesi Barat Tlp/Fax : 0422-21060 email : dinkes.majene@gmail.com Website : dinkes.majenekab.go.id KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Provinsi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG i KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang. B. Sistematika

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran...

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran... DAFTAR ISI Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran... i ii iii iv v vi Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 37,117 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5891 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung system manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol.

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol. KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan nayah-nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012 Penanggung jawab : Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Pelaksana : Kepala UPT Surveilans, Data dan Informasi Tim Penyusun : - Seksi Data

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012 -1- BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1762,4 km2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 desa 270+ kel 10 = 280 3 JUMLAH PENDUDUK 1 341700 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 2388161 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAJENE TAHUN 2016

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAJENE TAHUN 2016 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAJENE TAHUN 2016 Jl. R.A. Kartini No. 7 Kabupaten Majene, Sulawesi Barat Tlp/Fax : 0422-21060 email : dinkes.majene@gmail.com Website : dinkes.majenekab.go.id KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 167 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 151 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1260565 1223412 2483977 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 1083136 1048577 2131713 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47 2 KESEHATAN AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Kunjungan Ibu Hamil K4 % 92,24 95 95 95 95 95 95 95 Dinas Kesehatan Jumlah Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 4037,6 ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 15 3 JUMLAH PENDUDUK 1 558178 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 327536 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

UPT SURVEILANS, DATA DAN INFORMASI DINAS KESEHATAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH

UPT SURVEILANS, DATA DAN INFORMASI DINAS KESEHATAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH DINAS KESEHATAN UPT SURVEILANS, DATA DAN INFORMASI Jalan Undata No. 3 Palu - Telp.+62-451-421070-457796 http://dinkes.sulteng.go.id

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 kk KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 ini dapat terselesaikan dengan baik. Buku

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN/KOTA WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK DESA

Lebih terperinci

Malang, 2013 KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG, Dr. SUPRANOTO, M.Kes. Pembina Tingkat I NIP

Malang, 2013 KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG, Dr. SUPRANOTO, M.Kes. Pembina Tingkat I NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas karunia-nya Dinas Kesehatan Kota Malang dapat menyelesaikan penyusunan Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2012. Profil Kesehatan ini disusun untuk

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

Malang, 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG, Dr. dr. Asih Tri Rachmi Nuswantari, MM Pembina Utama Muda NIP

Malang, 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG, Dr. dr. Asih Tri Rachmi Nuswantari, MM Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas karunia-nya Dinas Kesehatan Kota Malang dapat menyelesaikan penyusunan Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2013. Profil Kesehatan ini disusun untuk

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 738 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SERANG Menimbang : DENGAN

Lebih terperinci

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013 TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 118.41 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 42

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG - ii - DAFTAR ISI Judul Halaman Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Gambar... iv Daftar Tabel... v BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA Dl JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Plt. KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BONDOWOSO. dr.h.mohammad IMRON,M.MKes. NIP

KATA PENGANTAR. Plt. KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BONDOWOSO. dr.h.mohammad IMRON,M.MKes. NIP KATA PENGANTAR Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso telah dapat menyusun Profil Kesehatan Kabupaten Bondowoso Tahun 2012, yang berisi apa yang telah dikerjakan oleh Dinas

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 181 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 68 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 80.041 90.463

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2011

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2011 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 695 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 104 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 421.900 424.831

Lebih terperinci

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Masyarakat No PROGRAM SI AWAL PENGGU NG WAB 1 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015. Profil

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kemurahan dari Alloh yang Maha Kuasa bahwasannya buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2012 telah dapat diterbitkan. Buku Profil Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program-program kesehatan di Indonesia. Pada edisi ini selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor DATA/INFORMASI KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI 2012 Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2013

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2013 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 1.281 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 460 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 586.021

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN DALAM PENCAPAIAN RPJMD KABUPATEN MALANG 2010-1015 Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya atas tersusunnya Profil

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Lebih terperinci

2014 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

2014 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2014 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta KATA PENGANTAR Profil Kesehatan merupakan data dan informasi yang menggambarkan situasi dan kondisi Kesehatan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

Lebih terperinci

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel

Lebih terperinci

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE JUMLAH KELAHIRAN KABUPATEN KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2009

PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2009 PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2009 Penanggung Jawab Pelaksana Tim Penyusun : Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah : Kepala UPT Surveilans, Data dan Informasi : - dr. Muhammad

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 Profil Kesehatan Tahun 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-nya Buku Profil Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2012 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 1.281 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 460 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 581.947

Lebih terperinci

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017-2019 Lampiran 2 No Sasaran Strategis 1 Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI No SASARAN STRATEGIS No 1 Meningkatnya pelayanan kesehatan 1 Penurunan Angka 17 pada ibu, neonatus, bayi, balita

Lebih terperinci

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 214 GAMBARAN UMUM Kota Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan merupakan pintu gerbang dan pusat perdagangan Kawasan Timur Indonesia. Secara

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KOTA JAKARTA BARAT TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN KOTA JAKARTA BARAT TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KOTA JAKARTA BARAT TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 17 Ayat 1 menyebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas

Lebih terperinci

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN Satuan Kerja Perangkat Daerah : DINAS KESEHATAN Tahun Anggaran : 2015 PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 1 Peningkatan Mutu Aktivitas Perkantoran Terselenggaranya

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 214 Mewujudkan Derajat Kesehatan Masyarakat KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-nya sehingga penyusunan

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN 2012-2016 P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R KATA PENGANTAR KEPALA DINAS KESEHATAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Segala Puji Syukur kita panjatkan Kehadirat

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA BUPATI BANJARNEGARA,

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013 Profil Kesehatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penulisan Sumber Data... 3

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penulisan Sumber Data... 3 DAFTAR ISI SAMBUTAN BUPATI POLEWALI MANDAR....... i DAFTAR ISI............ iii DAFTAR TABEL............ vi DAFTAR GRAFIK............ ix DAFTAR GAMBAR............ xiii DAFTAR SINGKATAN............ xiv PETA

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN TAHUN

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN TAHUN LAMPIRAN XII PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR : 23 TAHUN 2014 TANGGAL : 16 SEPTEMBER 2014 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN TAHUN 2014-2019 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN Meningkatnya

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KOTA PALEMBANG TAHUN 2012 PEMERINTAH KOTA PALEMBANG

PROFIL KESEHATAN KOTA PALEMBANG TAHUN 2012 PEMERINTAH KOTA PALEMBANG PEMERINTAH KOTA PALEMBANG PROFIL KESEHATAN KOTA PALEMBANG TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG JL. MERDEKA NO. 72 PALEMBANG www.dinkes.palembang.go.id DAFTAR ISI HALAMAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan visi dan misi yang jelas serta strategi yang tepat. Agar lebih terarah dan fokus dalam melaksanakan rencana strategi diperlukan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

Malang, April 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG. dr. ABDURRACHMAN, M.Kes. Pembina Tk I NIP

Malang, April 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG. dr. ABDURRACHMAN, M.Kes. Pembina Tk I NIP Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Malang Tahun 2015. Profil Kesehatan Kabupaten Malang merupakan salah satu

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 SKPD : Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi Tahun Anggaran : 2015 PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Provinsi NTB

Profil Kesehatan Provinsi NTB Profil Kesehatan Provinsi NTB January 1 2013 [Profil kesehatan merupakan salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan yang penyusunan dan penyajiannya dibuat sesederhana mungkin tetapi informatif

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2011 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr. Jane Soepardi NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2011 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr. Jane Soepardi NIP KATA PENGANTAR Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal di

Lebih terperinci