PROFIL PENGEMBANGAN DAN PENYIAPAN KEWILAYAHAN INVESTASI PENGEMBANGAN PARIWISATA WILAYAH BARLINGMASCAKEB

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROFIL PENGEMBANGAN DAN PENYIAPAN KEWILAYAHAN INVESTASI PENGEMBANGAN PARIWISATA WILAYAH BARLINGMASCAKEB"

Transkripsi

1 PROFIL PENGEMBANGAN DAN PENYIAPAN KEWILAYAHAN INVESTASI PENGEMBANGAN PARIWISATA WILAYAH BARLINGMASCAKEB DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI JAWA TENGAH 2017

2 KATA PENGANTAR Terlebih dahulu mari kita memanjatkan rasa syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta ala, karena dengan segala nikmat dan karunia-nya masih dapat beraktifitas dan berkarya sebagai sarana ibadah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan pengabdian kita kepada masyarakat. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2010 tentang Penanaman Modal di Provinsi Jawa Tengah, Penanaman Modal diselenggarakan berdasarkan atas asas kepastian hukum, keterbukaan, akuntabilitas, perlakuan yang sama dan tidak membedakan asal penanaman modal, kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian dan keseimbangan, kemajuan serta kesatuan ekonomi daerah. Peran penanaman modal difokuskan pada peningkatan pertumbuhan ekonomi wilayah, dengan multi efek berupa, menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan kemampuan daya saing dunia usaha daerah, meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi daerah, mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu sektor yang mudah digerakkan dengan investasi yang lebih kecil namun dapat mengungkit pertumbuhan ekonomi adalah sektor pariwisata. Berdasarkan potensi dan guna peningkatan persebaran investasi di Jawa Tengah, dilakukan kajian pada wilayah Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen). Kami menyambut gembira dan sangat mendukung adanya penerbitan buku pemetaan potensi dan peluang investasi wilayah Barlingmascakeb Tahun 2017, yang diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan bagi masyarakat terutama kalangan dunia usaha maupun investor / penanaman modal. Demikian beberapa hal yang dapat kami sampaikan. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta ala senantiasa miridhoi langkah dan upaya kita bersama. Sekian dan terima kasih Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Semarang, November 2017 KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI JAWA TENGAH Dr. PRASETYO ARIBOWO, SH. M.Soc. SC i P a g e

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... ii DAFTAR GAMBAR... iii POTENSI WISATA WILAYAH REGIONAL BARLINGMASCAKEB (BANJARNEGARA - PURBALINGGA BANYUMAS CILACAP KEBUMEN)... 1 PROFIL PARIWISATA DAN PELUANG INVESTASI KABUPATEN BANJARNEGARA... 6 PROFIL PARIWISATA DAN PELUANG INVESTASI KABUPATEN PURBALINGGA PROFIL PARIWISATA DAN PELUANG INVESTASI KABUPATEN BANYUMAS PROFIL PARIWISATA DAN PELUANG INVESTASI KABUPATEN CILACAP PROFIL PARIWISATA DAN PELUANG INVESTASI KABUPATEN KEBUMEN DAFTAR CONTACT PERSON DAFTAR TABEL Tabel 1 Kondisi Jalan dan Kelas Jalan di Kabupaten Banjarnegara Menurut Panjang Jalan Tahun Tabel 2 Jumlah Penginapan di Kabupaten Banjarnegara Menurut Jenis, Jumlah Kamar dan Tempat Tidur Tahun Tabel 3 Proyeksi Peluang Investasi di Kabupaten Banjarnegara Tabel 4 Jenis Permukaan dan Kondisi Jalan di Kabupaten Purbalingga MenurutPanjang Jalan Tahun Tabel 5 Proyeksi Peluang Investasi di Kabupaten Banjarnegara Tabel 6 Jenis Permukaan dan Kondisi Jalan di Kabupaten Banyumas MenurutPanjang Jalan Tahun Tabel 7 Jumlah Penginapan di Kabupaten Banyumas Berdasarkan Jenisnya Tahun Tabel 8 Proyeksi Peluang Investasi di Kabupaten Banyumas Tabel 9 Kondisi Jalan di Kabupaten Cilacap Menurut Panjang Jalan Tahun Tabel 10 Jumlah Penginapan di Kabupaten Cilacap Berdasarkan Jenisnya Tabel 11 Peluang Investasi di Kabupaten Cilacap Tabel 12 Jenis dan Kondisi Jalan di Kabupaten Kebumen Menurut Panjang Jalan Tahun Tabel 13 Jumlah Penginapan di Kabupaten Kebumen Tahun Tabel 14 Proyeksi Peluang Investasi di Kabupaten Kebumen ii P a g e

4 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Peta Wilayah BARLINGMASCAKEB... 2 Gambar 2 Skema Pengembangan Pariwisata... 3 Gambar 3 Pelabuhan Perikanan Samudera Kabupaten Cilacap... 4 Gambar 4 Bandara Unggul Wulung Kabupaten Cilacap dan Stasiun Purwokerto Kabupaten Banyumas... 5 Gambar 5 Peta Wisata Kabupaten Banjarnegara... 7 Gambar 6 Candi Arjuna, Candi Bima, Candi Gatotkaca dan Museum Kaliasa... 8 Gambar 7 Kawah Sikidang, Kawah Sileri, Telaga Dringo, Telaga Merdada dan Kawah Candaradimuka... 9 Gambar 8 Waduk Mrica... 9 Gambar 9 Rafting Sungai Serayu Gambar 10 D Qiano (Hot Spring Water Park) Gambar 11 Peta Wilayah Kabupaten Purbalingga Gambar 12 Gua Lawa Gambar 13 Owabong Gambar 14 Agrowisata Serang dan Kutabawa Gambar 15 Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman Gambar 16 Sanggaluri Park Gambar 17 Peta Wisata Kabupaten Banyumas Gambar 18 Kebun Raya Baturaden, Telaga Sunyi, Curug Telu, Curug Bayan, dan Curug Bidadari Gambar 19 Pancuran Pitu dan Tebing Belerang Gambar 20 Lokawisata Baturaden Gambar 21 Bendung Gerak Serayu Gambar 22 Dream Land Park Gambar 23 Peta Wisata Kabupaten Cilacap Gambar 24 Pantai Permisan, Karang Pandan, Benteng Karang Bolong, Goa Ratu dan Kampung Laut Gambar 25 Pantai Widara Payung dan Pantai Teluk Penyu Gambar 26 Benteng Pendem Gambar 27 Peta Wisata Kabupaten Kebumen Gambar 28 Gua Jatijajar, Gua Petruk dan Benteng Van Der Wijik Gambar 29 Pantai Karangbolong, Pantai Logendhing, Pantai Ayah, dan Pantai Menganti Gambar 30 Pantai Suwuk, Waduk Sempor dan Waduk Wadaslintang Gambar 31 Pemandian Air Panas Krakal dan Wisata Alam Jembangan iii P a g e

5 POTENSI WISATA WILAYAH REGIONAL BARLINGMASCAKEB (BANJARNEGARA - PURBALINGGA BANYUMAS CILACAP KEBUMEN) Inisiasi pengembangan ekonomi wilayah, termasuk pariwisata, dapat dipicu dari 2 pihak yang saling terkait, yaitu Pemerintah dan Badan Usaha. Pembangunan infrastruktur wilayah oleh Pemerintah (jalan toll/konektor, pelabuhan udara maupun laut, pengembangan stasiun kereta api, ataupun waduk), dapat mengungkit tumbuhnya investasi dari Dunia Usaha. Sementara itu, berkembangnya usaha yang dipicu dari investasi Swasta, membutuhkan dukungan pengembangan infrastruktur wilayah, yang akan disediakan oleh Pemerintah. Demikian pula yang berlaku pada sektor pariwisata, khususnya wilayah Barlingmascakeb. Setiap Kabupaten dalam kawasan Barlingmascakeb memiliki daya tarik wisata yang beragam, seperti: Kabupaten Banjarnegara yang terkenal akan wisata alamya yang terdapat dalam kawasan dataran tinggi dieng, Kabupaten Purbalingga dengan wisata buatan seperti Owabong, Kabupaten Banyumas dengan wisata alam di kawasan Baturaden, Kabupaten Cilacap dan Kebumen yang kaya akan wisata alam berupa pantai. Keberagaman tersebut berpeluang untuk menjadi tujuan wisata hamper semua segmen. Guna untuk mengembangkan pariwisata dalam kawasan Barlingmascakeb tentunya tidak dapat terlepas dari peran serta para investor. Diharapkan dengan adanya keanekaragaman daya tarik wisata yang terdapat pada setiap kabupaten dalam kawasan Barlingmascakeb dapat menarik minat para investor untuk berinvestasi khususnya dalam sektor pariwisata. Jenis investasi yang dapat dikembangkan akan mencakup semua aspek, seperti: aksesibilitas, akomodasi, aktivitas, atraksi, maupun amenity. Sebagai contoh investasi, diantaranya adalah penyediaan penginapan (akomodasi), khususnya di Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Cilacap dan Kebumen masih relatif sedikit. Potensi lain adalah pembangunan/penambahan wahana/atraksi yang secara periodic perlu diperbarui untuk menjaga tingkat ketertarikan pengunjung. Intuisi bisnis investor diyakini akan segera muncul setelah mengunjungi tujuan wisata berbekal informasi dalam profil. Guna peningkatan/pengembangan pariwisata, masih dibutuhkan informasi yang selalu di update berupa ide kreatif dari Pemerintah Daerah maupun dunia usaha terkait dengan: 1. Kebutuhan pembangunan infrastruktur untuk mendukung pengembangan destinasi wisata tertentu antar maupun intern kabupaten yang terkait dengan kebutuhan suatu paket wisata. 2. Usulan dukungan pembangunan destinasi wisata baru untuk dipromosikan ke Dunia Usaha. 1 P a g e

6 LATAR BELAKANG Dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan komunikasi, kordinasi, dan kerjasama antar daerah dalam pelaksanaan pembangunan daerah dan pemanfaatan serta pemasaran potensi sumber daya daerah maka disusunlah Lembaga Kerjasama Regional Management yang diorientasikan pada Regional Marketing di wilayah Barat Daya Jawa Tengah yang dikenal dengan sebutan Barlingmascakeb. sektor yang memiliki nilai tambah cukup tinggi serta memiliki keterkaitan dengan sektorsektor lain (seperti perdagangan), selain itu sektor pariwisata turut memberikan konstribusi yang besar dalam penciptaan lapangan pekerjaan. Gambar 1 Peta Wilayah BARLINGMASCAKEB Sesuai dengan akronimnya, Barlingmascakeb terdiri dari lima (5) kabupaten yang ada di Jawa Tengah antara lain Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen. Pada kawasan Barlingmascakeb terdapat tiga (3) kabupaten yang secara lokasi merupakan kawasan inland yakni Kebupaten Banjarnegara, Purbalingga dan Banyumas, sedangkan dua (2) kabupaten lain yakni kabupaten Cilacap dan Kebumen merupakan kawasan coastal (pesisir). Untuk informasi lebih jelas tentang wilayah administrasi Barlingmascakeb dapat dilihat pada Gambar 1. Kerjasama regional Barlingmascakeb dikembangkan dengan tujuan mewujudkan wilayah Barlingmascakeb sebagai tujuan investasi, perdagangan dan wisata guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sesuai dengan tujuan kerjasama Barlingmascakeb sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang cukup penting untuk dikembangkan, mengingat sektor pariwisata merupakan Sumber : lekadnews.blogspot.co.id 2 P a g e

7 Melihat peran sektor pariwisata yang cukup besar dalam menumbuhkembangkan perekonomian maka sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang penting untuk dikembangkan. Dalam pengembangan sektor pariwisata tentunya tak bisa terlepas dari investasi. Dengan adanya kekayaan alam serta beragam budaya yang dimiliki dalam setiap kabupaten dalam kawasan Barlingmascakeb, diharapkan dapat menarik minat para investor untuk menginvestasikan modal mereka pada sektor pariwisata. Gambar 2 Skema Pengembangan Pariwisata Guna mengembangkan sektor pariwisata maka perlu disusun skema pariwisata untuk dapat melakukan pemetaan terhadap kondisi daerah tujuan wisata yang dikenal dengan 5A, yaitu Accessibility, Accommodation, Attraction, Activities dan Amenities seperti yang digambarkan pada gambar 2. 5A juga dapat dijadikan pertimbangan bagi para investor sebelum melakukan investasi pada suatu daerah wisata, khusunya dalam hal ini kawasan wisata Barlingmascakeb. 1. Accessbility Kemudahan akses untuk mengunjungi lokasi Daya Tarik Wisata (DTW), baik melalui jalur darat, laut maupun udara. Kondisi infrastruktur seperti kualitas jalan, serta kondisi sarana transportasi (kapal, pesawat, kereta, bus dll) turut menjadi faktor penentu. 2. Accommodation Kemudahan mendapatkan tempat menginap yang layak, aman, nyaman dan bersih / telah memenuhi persyaratan sanitasi, seperti : Hotel, Losmen, Guest House, Home Stay dll Sumber : mediabelajar.info 3. Attraction Tersedianya atraksi baik yang dikelola oleh pemerintah maupun masyarakat setempat yang layak dan aman untuk dikunjungi maupun dilakukan oleh wisatawan. Seperti ; seni adat daerah setempat, tempat bersejarah dll 3 P a g e

8 4. Activities Tersedianya sarana fasilitas untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan yang dapat dilakukan wisatawan dengan aman dan dapat dipantau keselamatannya. Seperti : Mendaki gunung, berenang, menikmati pemandangan dll. 5. Amenities Fasilitas penunjang wisata seperti Bank, Money Changer, ATM, Toilet, Restoran dll Kerjasama Barlingmascakeb jika dilihat dari segi lokasi, memiliki peranan yang cukup penting dalam perkembangan wilayah Jawa Tengah. Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Purbalingga terletak pada jalur pergerakan yang menghubungkan antara Jawa Tengah bagian utara dengan bagian selatan melalui jalur tengah. Kabupaten Banyumas dan Kebumen secara lokasi terletak dalam jalur pergerakan nasional yang strategis dan memungkinkan untuk lebih berkembang dengan dukungan ketersediaan infrastruktur transportasi. Sedangkan untuk Kabupaten Cilacap bagian selatan dalam RTRW nasional ditetapkan sebagai pusat kegiatan nasional (PKN). Untuk jalur transportasi udara didukung oleh bandara Tuggul Wulung di Kabupaten Cilacap, selain itu dengan adanya rencana pembangunan bandara jendral besar soedirman di Kabupaten Purbalingga akan sangat membantu perkembangan pariwisata Barlingmascakeb. Dari moda laut keberadaan pelabuhan di Kabupaten Cilacap sangat membantu menyumbang kemudahan sarana transportasi. Beberapa contoh sarana dan prasarana trasportasi kawasan Barlingmascakeb dapat dilihat pada gambar berikut ini. Dengan memanfaatkan ketersediaan sarana dan prasaran terkait transportasi diharapkan dapat meningkatkan pengembangan pariwisata yang terdapat pada setiap kabupaten dalam kawasan Barlingmascakeb. Gambar 3 Pelabuhan Perikanan Samudera Kabupaten Cilacap Sarana dan prasaran dalam wilayah Barlingmascakeb didukung dengan adanya empat jenis moda transportasi yakni ; jalan rel, jalan raya, laut dan udara. Jalan rel menjadi andalan pergerakan sebagai pengantar masuknya arus baik orang maupun barang. Sementara jalan raya menjadi urat nadi perkembangan wilayah kabupaten-kabupaten dalam wilayah Barlingmascakeb. Pembangunan Jalan tol lintas utara dan selatan juga memberikan keuntungan bagi wilayah Barlingmascakeb, karena dengan keberadaan pintu tol semakin meningkatkan aksesbilitas wilayah. Sumber : panoramio.com 4 P a g e

9 Gambar 4 Bandara Unggul Wulung Kabupaten Cilacap dan Stasiun Purwokerto Kabupaten Banyumas Sumber : flickr.com Potensi wisata alam, buatan maupun wisata budaya yang bervariasi pada setiap kabupaten sangat potensial untuk dikembangkan. Secara umum obyek pariwisata yang tedapat dalam kawasan Barlingmascakeb masih memerlukan banyak sentuhan dan penambahan fasilitas sarana prasarana pendukung demi kenyamanan dan daya tarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Pada bagian selanjutnya akan dibahas secara lebih terperinci tentang profil pariwisata serta peluang investasi pada setiap kabupaten dalam kawasan Barlingmascakeb. Dengan adanya gambaran tentang profil dan potensi investasi pada setiap kabupaten dalam kawasan Barlingmascakeb diharapkan dapat menjadi panduan bagi para investor maupun pelaku industri pariwisata sehingga tergerak untuk berinvestasi guna membangun dan mendukung perkembangan pariwisata pada kawasan Barlingmascakeb. Sumber : 5 P a g e

10 PROFIL PARIWISATA DAN PELUANG INVESTASI KABUPATEN BANJARNEGARA 6 P a g e

11 Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di Jawa Tengah, dimana ibukotanya memiliki nama yang sama yakni Banjarnegara. Kabupaten Banjarnegara memiliki luas wilayah 1.069,73 Km 2 dengan jumlah penduduk jiwa (Laki-laki jiwa dan Perempuan jiwa. Gambar 5 Peta Wisata Kabupaten Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu tujuan destinasi wisata yang paling sering dikunjungi setelah candi Borobudur. Keberagaman obyek wisata Kabupaten Banjarnegara yang tercermin pada gambar 5 menjadikan Kabupaten Banjarnegara tak pernah sepi oleh wisatawan. Beberapa Destinasi wisata yang terdapat di Kabupaten Banjarnegara antara lain: A. Dataran Tinggi Dieng Daratan tinggi Dieng merupakan kawasan pegunungan yang terletak disebelah tenggara Banjarnegara dengan ketinggian rata-rata wilayah meter diatas permukaan laut. Dieng berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari kata Di yang berarti tempat, dan Hyang yang berarti dewa pencipta. Sehingga secara keseluruhan Dieng dapat diartikan sebagai tempat bersemayamnya para dewa. Sumber :dygiant13.files.wordpress.com 7 P a g e

12 Dataran tinggi Dieng terdiri dari berbagai obyek wisata seperti ; Gambar 6 Candi Arjuna, Candi Bima, Candi Gatotkaca dan Museum Kaliasa Komplek Candi Arjuna, dinamakan komplek candi Arjuna karena terdapat banyak candi selain candi Arjuna yakni candi Srikandi, Puntadewa, dan Sembadra. Pada kawasan ini pula Dieng Culture Festival diselengarakan, dimana pada event ini tradisi pemotongan rambut gimbal diselengarakan. Candi Bima Candi Gatotkaca Museum Kaliasa Kawah Sikidang Kawah Sileri Telaga Dringo Telaga Merdada, merupakan telaga terluas di kawasan Dieng Kawah Candradimuka Sumber : mokatourtravel.blogspot.co.id Keanekaragaman obyek wisata yang terdapat pada kawasan dataran tinggi Dieng, tak heran membuat Dieng menjadi obyek wisata dengan jumlah wisatawan terbanyak di Kabupaten Banjarnegara. Pendapatan obyek wisata ini Pada tahun 2016 tercatat Rp jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015 yang hanya Rp Sumber : juraganwisata.com 8 P a g e

13 Gambar 7 Kawah Sikidang, Kawah Sileri, Telaga Dringo, Telaga Merdada dan Kawah Candaradimuka B. Waduk Mrica Mrica merupakan waduk buatan dengan memanfaatkan sungai serayu, waduk ini terletak disebelah barat Banjarnegara. Waduk Mrica sering dikenal sebagai Bendungan Panglima Besar Jendral Soedirman. Waduk ini pada dasarnya difungsikan sebagai sarana pembangkit listrik tenaga air pada area Jawa dan Bali. Listrik yang mampu dihasilkan mencapai 184,5 MW. Selain pemandangan waduk yang sangat mempesona serta udara yang sejuk pengunjung dapat menikmati keindahan waduk Mrica dengan menaiki perahu atau dapat pula menikmati pemandangan sembari memancing. Obyek wisata ini setiap tahun semakin banyak menarik minat wisatawan, hal ini terlihat dari jumlah pendapatan obyek wisata yang setiap tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 tercatat pendapatan obyek wisata ini sebesar Rp , jumlah ini mengalami peningkatan lebih dari 50 persen pada tahun 2016 menjadi sebesar RP Gambar 8 Waduk Mrica Sumber : juraganwisata.com Sumber : wisataindonesia.co.id Sumber : juraganwisata.com 9 P a g e

14 C. Zona Rafting Wisata Rafting atau arung jeram merupakam wisata yang memadukan antara wisata dan olahraga. Sebagai olahraga wisata, rafting menyajikan perjalanan menyusuri sungai. Rafting di Kabupaten Banjarnegara memanfaatkan sungai serayu. Rafting dapat dinikmati semua kalangan tanpa memerlukan keahlian tertentu, namun diharapkan setiap wisatawan mematuhi instruksi pemandu dan prosedur-prosedur keselamatan yang akan disampaikan pemandu sebelum memulai mengarungi sungai. Terdapat beberapa penyedia jasa rafting di Kabupaten Banjarnegara antara lain Serayu Adventure Indonesia, Pikas Banyu Wong dan Arung Jeram Serayu. Pada tahun 2016 jumlah pendapatan Arung Jeram Serayu Rp jumlah pendapatan terbanyak diperoleh Serayu Adventure Indonesia yakni Rp dan Pikas Banyu Wong Rp Gambar 9 Rafting Sungai Serayu Sumber : arungjeramserayu.com Sumber : serayuadventureindonesia.com 10 P a g e

15 D. D Qiano ( Hot Spring Water Park) D Qiano merupakan obyek wisata Water Park baru yang diresmikan pada tahun Salah satu daya tarik dari obyek wisata ini karena water park ini mengunakan air panas yang bersumber dari kawah Sileri. Sehingga meski water park ini berada pada ketinggian mdpl, pengunjung dapat menikmati wisata air dengan nyaman. Karena keunikan water park ini maka tak heran jika jumlah pendapatan water park ini kian meningkat, dimana pada tahun 2016 pendapatan obyek wisata ini tercatat sebesar Rp Gambar 10 D Qiano (Hot Spring Water Park) Sumber : 1.bp.blogspot.com Sumber : olipeoile.com 11 P a g e

16 Dari berbagai obyek wisata yang terdapat di Kabupaten Banjarnegara mampu menarik orang wisatwan pada tahun 2016, jumlah ini mengalami peningkatan 80,84 persen dari tahun sebelumnya yang hanya orang. Obyek wisata yang paling banyak diminati di Kabupaten Banjarnegara adalah Dataran Tinggi Dieng hal ini terlihat dari total pendapatan yang diperoleh pada tahun 2016 yang mencapai Rp Hal ini menunjukan bahwa sektor pariwisata Kabupaten Banjarnegara semakin berkembang dan semakin diminati oleh wisatawan baik wisatawan asing maupun wisatawan domestik. Guna menunjang sektor pariwisata Kabupaten Banjarnegara kondisi infrastruktur memiliki pernanan yang cukup penting. Kondisi infrastruktur Kabupaten Banjarnegara secara umum tergolong cukup baik, meskipun masih terdapat jalan dengan kondisi rusak ringan maupun rusak berat (lihat tabel 1) yang perlu diperbaiki guna meningkatkan aksesbilitas pengunjung. Tabel 1 Kondisi Jalan dan Kelas Jalan di Kabupaten Banjarnegara MenurutPanjang Jalan Tahun 2016 Rincian I. JENIS PERMUKAAN Panjang Jalan Kabupaten (Km) Panjang Jalan Provinsi (Km) Panjang Jalan Negara (Km) 1. Aspal 836,397 88,029 59, Kerikil/Batu 81, Tanah 4, Tidak Dirinci Total 922,861 88,029 59,297 II. KONDISI JALAN 1. Baik 542,942 52,275 20, Sedang 166,099 35,454 25, Rusak Ringan 79, , Rusak Berat 134, Total 922,861 88,029 59,297 III. KELAS JALAN 1. Kelas I Kelas II Kelas III Kelas III A , Kelas III B - 88, Kelas III C Kelas Tdk Dirinci 922, Total 922,861 88,029 59,297 Sumber : Banjarnegara Dalam Angka Tahun P a g e

17 Selain kondisi Infrastrukur sektor jasa penyedia akomodasi turut menjadi bagian yang penting guna menunjang sektor perkembangan pariwisata. Namun ketersediaan sektor jasa penyedia akomodasi khususnya penginapan di Kabupaten Banjarnegara masih tergolong sedikit, pada tahun 2016 tercatat terdapat 12 penginapan di Kabupaten Banjarnegara (lihat tabel 2). Tabel 2 Jumlah Penginapan di Kabupaten Banjarnegara Menurut Jenis, Jumlah Kamar dan Tempat Tidur Tahun 2016 Kamar Tempat Tidur Jenis Penginapan Jumlah Non Suite Suite Non Suite Suite Homestay Wisma Bintang Melati Melati TOTAL Peran investor sangat dibutuhkan guna menunjang pengembangan sektor pariwisata Kabupaten Banjarnegara. Proyeksi peluang investasi yang terdapat di Kabupaten Banjarnegara tersaji pada tabel 3 : Tabel 3 Proyeksi Peluang Investasi di Kabupaten Banjarnegara Jenis Investasi Estimasi Investasi Hotel / Guest House Kereta Gantung Sumber : Banjarnegara Dalam Angka Tahun 2017 Melihat ketersediaan jasa penunjang pariwisata khususnya penginapan yang relatif sedikit dibandingkan dengan jumlah wisatawan yang berkunjung, hal ini membuka kesempatan bagi para investor untuk dapat berinvestasi dalam penyediaan penginapan. Selain penginapan para investor dapat pula mengembangan pariwisata Kabupaten Banjarnegara dengan membuat kereta gantung, dengan memanfaatkan keindahan alam yang terdapat di Kabupaten Banjarnegara untuk semakin meningkatkan daya tarik wisatawan. 13 P a g e

18 PROFIL PARIWISATA DAN PELUANG INVESTASI KABUPATEN PURBALINGGA 14 P a g e

19 Gambar 11 Peta Wilayah Kabupaten Purbalingga penduduk laki-laki dan perempuan 0,98 (laki-laki jiwa dan perempuan jiwa). Keberagaman obyek wisata yang terdapat pada Kabupaten Purbalingga seperti yang terlihat pada peta wisata Kabupaten Purbalingga menjadikan Kabupaten Purbalingga tak pernah sepi oleh wisatawan. Pada tahun 2015 tercatat wisatawan domestik dan 214 wisatawan mancanegara yang berkunjung di Kabupaten Purbalingga. Beberapa Destinasi wisata yang terdapat di Kabupaten Purbalingga antara lain: A. Gua Lawa Obyek wisata gua Lawa ini terletak 27km dari pusat kota Purbalingga, dengan luas sekitar 11,5 hektar. Gua ini terletak dibawah permukaan tanah gunung Slamet ini memiliki panjang 1300m yang memiliki interior alami berupa batuan gua dan aliran air bawah tanah yang dapat mempesona wisatawan dan memberikan pengalaman baru dan menarik. Sumber : petalengkap.blogspot.co.id Kabupaten Purbalingga terletak di bagian barat daya Jawa Tengah. Luas wilayah Kabupaten Purbalingga ,122 ha atau sekitar 2.39 persen dari luas wilayah provinsi Jawa Tengah. Jumlah Penduduk Kabupaten Purbalingga jiwa, dengan rasio jumlah Gua Lawa namanya diambil dari Bahasa Jawa yang artinya kelelawar. Seperti namanya gua Lawa, didalam gua ini hingga kini masih terdapat ribuan kelelawar yang bersarang. Didalam gua juga terdapat sebuah relief yang sangat mirip dengan bentuk dada dan sayap kelelawar raksasa, dimana bentangan sayapnya lebih dari lima meter dengan tinggi tubuhnya lebih dari empat meter. Keunikan gua Lawa ini menjadi daya Tarik tersendiri bagi para wisatawan, sehingga membuat obyek wisata ini tak pernah sepi dari pengunjung. Berdasarkan data dari dinas 15 P a g e

20 Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DINPORAPAR) Kabupaten Purbalingga obyek wisata Gua Lawa mampu memberikan kontribusi dalam peningkatan PAD (pendapatan asli daerah) sebesar Rp pada tahun Gambar 12 Gua Lawa luas sekitar 4,8 hektar, dimana didalamnya terdapat banyak wahana air yang dapat dinikmati diantaranya kolam ombak segara Owabong, kolam olympic, papan luncur, waterboom, kolam permainan, kolam arus, kolam terapi ikan, kolam air panas dan masih banyak lagi. Gambar 13 Owabong Sumber : seputarwisata.biz B. Owabong Sumber : mgriyahotel.com Obyek Wisata Air Bojongsari atau yang lebih sering dikenal dengan singkatan Owabong merupakan obyek wisata air. Daya tarik Owabong terletak dari kejernihan airnya yang berasal dari 3 mata air yaitu mata air Cipawon, Cikupel dan Cidandang. Owabong memiliki 16 P a g e

21 C. Agrowisata Serang dan Kutabawa Kecamatan Karangrejo merupakan Kecamatan yang terkenal akan argowisatanya, khususnya pada kelurahan/desa Serang dan Kutabawa yang dikenal sebagai penghasil stroberi dan sayuran. Agrowisata ini telah beroperasi sejak tahun 2005, yang dikelola langsung oleh masyarakat setempat. Daya tarik agrowisata ini selain pengunjung dapat menikmati pemandangan dan udara yang sejuk, pengunjung dapat memiliki pengalaman baru memetik langsung buah stroberi secara langsung. Pengunjung dapat pula menikmati aneka makanan olahan dari stroberi. Gambar 14 Agrowisata Serang dan Kutabawa Sumber : dinporapar.purbalinggakab.go.id Owabong merupakan obyek wisata di Kabupaten Purbalingga yang paling ramai dikunjungi, maka tak heran jika Owabong menjadi pemberi kontribusi terbesar bagi PAD Kabupaten Purbalingga dimana pada tahun 2016 Owabong tercatat memberikan kontribusi sebesar Rp Sumber : gpswisataindonesia.files.wordpress.com 17 P a g e

22 D. Monumen Tempat Lahir Jendral Soedirman Jenderal Soedirman merupakan salah satu pahlawan nasional yang namanya kerap dijadikan nama jalan protokol di Indonesia. Kabupaten Purbalingga menjadi saksi tempat kelahiran sang panglima besar maka pada tahun 1977 Monumen Tempat Lahir (MTL) Jenderal Soedirman diresmikan. Monumen ini kini menjadi destinasi wisata sejarah di Kabupaten Purbalingga, dimana pada tahun 2016 monumen ini mampu berkontribusi dalam PAD sebesar Rp Tentunya wisata edukasi seperti ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang mencari wisata edukasi bagi keluarga, karena selain bisa melihat tempat kelahiran Jenderal Soedirman wisatawan dapat memperoleh pengetahuan tentang perjuangan Jendral Soedirman. E. Sanggaluri Park Sanggaluri Park di Kutasari Purbalingga Jawa Tengah merupakan obyek wisata yang memadukan antara wisata edukasi dengan wisata alam. Dalam obyek wisata ini banyak terdapat berbagai koleksi serangga dan juga reptil, baik yang sudah diawetkan maupun yang masih hidup. Pengunjung juga dapat berfoto dengan ular dan buaya, namun tentunya harus didampingi oleh petugas yang berwenang. Di taman reptil Sanggaluri Park juga terdapat museum yang dapat dikunjungi seperti Museum Uang, Wayang dan Artefak, Rumah Prestasi dan Peraga Iptek. Gambar 16 Sanggaluri Park Gambar 15 Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman Sumber : febrisalvatori.blogspot.co.id Sumber : bocahporka.blogspot.co.id 18 P a g e

23 Keanekaragaman daya tarik pada setiap obyek wisata yang terdapat pada Kabupaten Purbalingga pada tahun 2015 mampu menarik wisatawan sebesar orang dan mampu memberikan kontribusi bagi pemerintah daerah sebesar Rp Obyek wisata unggulan Kabupaten Purbalingga yang paling diminati wisatawan adalah Owabong. Hal ini menunjukan bahwa sektor pariwisata Kabupaten Banjarnegara semakin berkembang dan semakin diminati oleh wisatawan baik wisatawan asing maupun wisatawan domestik. Tabel 4 Jenis Permukaan dan Kondisi Jalan di Kabupaten Purbalingga Rincian MenurutPanjang Jalan Tahun I. JENIS PERMUKAAN Panjang Jalan Kabupaten (Km) Aspal Kerikil/Batu 0-3. Tanah Tidak Dirinci 0 - Total II. KONDISI JALAN 1. Baik Sedang Rusak Ringan Rusak Berat Total Sumber : Purbalingga Dalam Angka Tahun 2017 Guna menunjang sektor pariwisata Kabupaten Purbalingga agar semakin berkembang, kondisi infrastruktur memiliki peranan yang penting. Kondisi infrastruktur Kabupaten Purbalingga secara umum tergolong kurang baik (lihat tabel 4) namun tentunya kondisi infrastruktur ini seiring berjalannya waktu akan diperbaiki, selain itu dengan adanya rencana pembangunan bandara PB Sudirman diharapkan dapat semakin meningkatkan aksesbilitas pengunjung. Selain kondisi Infrastrukur sektor jasa penyedia akomodasi turut menjadi bagian yang penting guna menunjang sektor perkembangan pariwisata. Namun ketersediaan sektor jasa penyedia akomodasi khususnya penginapan di Kabupaten Purbalingga masih tergolong sedikit. Berdasarkan data dari dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DINPORAPAR) Kabupaten Purbalingga terdapat 6 penyedia jasa akomodasi yang ber TDUP, sedangkan menurut data Kabupaten Purbalingga dalam angka pada tahun 2016 tercatat jumlah tamu yang menginap di seluruh hotel yang ada di Kabupaten Purbalingga sebanyak orang tamu. Ketersediaan hotel di Kabupaten Purbalingga yang relatifsedikit ini diharapkan dapat menarik minat para investor untuk berinvestasi membangun penginapan di Kabupaten Purbalingga dengan memanfaatkan ketersediaan lahan seluas 2hektar di kecamatan Purbalingga. Proyeksi peluang investasi di Kabupaten Purbalingga tersaji pada Tabel 5. Tabel 5 Proyeksi Peluang Investasi di Kabupaten Purbalingga Jenis Investasi Estimasi Investasi Hotel / Guest House P a g e

24 PROFIL PARIWISATA DAN PELUANG INVESTASI KABUPATEN BANYUMAS 20 P a g e

25 Gambar 17 Peta Wisata Kabupaten Banyumas Kabupaten Banyumas terletak di sebelah barat daya provinsi Jawa Tengah, dengan luas wilayah 1.327,59Km 2 yang terbagi dalam 27 kecamatan. Jumlah penduduk Kabupaten Banyumas jiwa (laki-laki , perempuan ) dengan laju pertumbuhan penduduk per tahun 0,90 dari tahun Seperti daerah lain pada umunya Kabupaten Banyumas juga memiliki beragam obyek wisata yang memiliki daya tarik tersendiri. Beberapa Destinasi wisata yang terdapat di Kabupaten Banyumas antara lain: A. Baturaden Kawasan Baturaden terletak di kaki gunung Slamet, dengan ketinggian kurang lebih 640 mdpl. Baturaden merupakan destinasi wisata unggulan Kabupaten Banyumas yang tak pernah sepi. Perpaduan antara wisata alam dengan wisata buatan tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, berikut ini beberapa pilihan obyek wisata yang ditawarkan oleh baturaden seperti ; Kebun Raya Baturaden Telaga Sunyi Sumber : peta-banyumas.blogspot.co.id. Curug/Air Terjun Kawasan Baturaden juga kaya akan potensi curugnya, anatra lain : Curug telu, Curug Bayan, Curug Bidadari, Curug Gede, Curug Mropok dsb 21 P a g e

26 Gambar 18 Kebun Raya Baturaden, Telaga Sunyi, Curug Telu, Curug Bayan, dan Curug Bidadari Pancuran Pitu, Pancuran Telu Sumber air panas yang mengandung belerang yang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit kulit. Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul (BBPTU) Sapi Perah Baturaden Lokawisata Baturaden Daya tarik Lokawisata Baturaden antara lain : casande, teater alam, sepeda air, kereta mini, water slide dan kolam renang. Gambar 19 Pancuran Pitu dan Tebing Belerang Sumber : eksapedia.com Sumber : media.travelingyuk.com 22 P a g e

27 Gambar 20 Lokawisata Baturaden Gambar 21 Bendung Gerak Serayu Sumber : thearoengbinangproject.com Sumber : media.travelingyuk.com Sumber : initempatwisata.com B. Bendung Gerak Serayu Bendung Gerak Serayu merupakan bendungan yang memanfaatkan debit air sungai Serayu yang melintasi Kabupaten Banyumas. Bendungan ini diresmikan pada tahun 1996, dimana fungsi utama Bendung Gerak Serayu ini adalah sebagai media irigasi. Luas lahan objek wisata Bendung Gerak Serayu sekitar 5 Hektar, disamping sebagai tempat wisata Bendungan ini juga kerap digunakan sebagai tempat latihan olahraga air dayung, selain itu obyek wisata ini dapat menjadi tempat yang nyaman untuk menyalurkan hoby memancing. Selain itu salah satu daya tarik obyek wisata ini adalah dengan diselengarakannya festival Serayu ditempat ini. Keberagaman obyek wisata Kabupaten Banyumas secara keseluruhan pada tahun 2016 mampu menarik orang wisatawan, jumlah ini meningkat 12,87 persen dari tahun sebelumnya. Obyek wisata unggulan Kabupaten Banyumas yang paling menarik minat wisatawan adalah Baturaden. Guna menunjang sektor pariwisata kondisi infrastruktur turut memegang peranan yang penting. Kondisi infrastruktur Kabupaten Banyumas secara umum tergolong cukup baik terbukti dari kondisi jalan yang telah sepenuhnya diaspal, meskipun masih banyak jalan dengan kondisi rusak ringan maupun rusak berat (lihat tabel 6) yang perlu diperbaiki guna meningkatkan aksesbilitas pengunjung. 23 P a g e

28 C. Dream Land Park Gambar 22 Dream Land Park Dream land park diresmikan pada tahun 2011, obyek wisata ini didirikan pada lahan bekas pabrik tepung tapioka peninggalan Belanda, bahkan masih ada kincir air raksasa peninggalan belanda yang sengaja disimpan. Fasilitas yang ada pada obyek wisata ini tergolong cukup lengkap tersedia 8 kolam renang yang dilengkapi beragam wahana seperti water slide, wahana ember tumpah raksasa, water playground anak, kolam arus, dan masih banyak wahana air lainnya. Selain menyediakan fasilitas wahana air, pada obyek wisata ini juga terdapat Taman Reptil dan satwa seperti Buaya Muara, Aligator, Iguana, aneka jenis ular dan masih banyak satwa lainnya. Selain taman reptil dan satwa terdapat pula zona aquarium yang menyediakan berbagai jenis ikan. Sumber : pariwisatalingmascakeb.blogspot.co.id Dengan keanekaragaman daya tarik yang tersedia ini membuat obyek wisata ini tak pernah sepi pengunjung, pada tahun 2016 tercatat terdapat wisatawan yang berkunjung. Sumber : 24 P a g e

29 Tabel 6 Jenis Permukaan dan Kondisi Jalan di Kabupaten Banyumas Menurut Panjang Jalan Tahun 2016 Rincian Panjang Jalan Kabupaten (Km) I. JENIS PERMUKAAN 1. Aspal Tidak diaspal - 3. Lainnya - Total II. KONDISI JALAN 1. Baik Sedang Rusak Rusak Berat Total Sumber : Banyumas Dalam Angka Tahun 2017 Selain kondisi infrastruktur yang baik guna menunjang obyek-obyek pariwisata yang beragam di Kabupaten Banyumas maka peran jasa penyedia akomodasi tidak dapat dilepaskan. Kabupaten Banyumas memiliki cukup banyak penyedia akomodasi khususnya penginapan, meskipun masih banyak diantaranya yang merupakan hotel non bintang seperti yang terlihat pada tabel 6. Tabel 7 Jumlah Penginapan di Kabupaten Banyumas Berdasarkan Jenisnya Tahun 2016 No. Jenis Penginapan Jumlah 1 Hotel Bintang 11 2 Hotel Non Bintang 189 TOTAL 200 Sumber : Banyumas Dalam Angka Tahun 2017 Jumlah penginapan di Kabupaten Banyumas tergolong sudah banyak dan cukup untuk memenuhi atau mencukupi kebutuhan para wisatawan yang berkunjung. Namun hal ini bukan berarti menutup kesempatan bagi para investor untuk berinvestasi dai Kabupaten Banyumas khususnya pada sektor pariwisata. Sektor pariwisata Kabupaten Banyumas tentunya masih membuka kesempatan bagi para investor untuk berinvestasi, salah satunya adalah dengan adanya rancangan pembangunan kereta gantung (skylift) di kawasan Baturaden. Pemilihan lokasi pembangunan ini sendiri didasarkan karena Baturaden merupakan obyek wisata yang paling sering dikunjungi wisatawan di Kabupaten Banyumas. Kereta gantung ini akan memanjakan wisatawan dengan keindahan alam kawasan lereng gunung Slamet. Kereta gantung ini rencananya akan digunakan untuk menghubungkan lokawisata, kebun raya dan pancuran pitu. 25 P a g e

30 Selain rencana pembangunan kereta gantung adapula renca pembangunan menara 1000 air mancur di taman pancuran casande alam, serta rencana pendirian kolam renang dan pemandian air panas. Tentunya masih banyak peluang investasi yang dapat dimanfaatkan investor, mengingat Kabupaten Banyumas memiliki daya tarik tersendiri untuk memikat para wisatawan. Berikut ini proyeksi peluang investasi di Kabupaten Banyumas. Tabel 8 Proyeksi Peluang Investasi di Kabupaten Banyumas Jenis Investasi Estimasi Investasi Kereta Gantung di Baturaden 185,000,000,000 Wahana Air Panas Baturaden 10,000,000,000 Bianglala di Taman Andhang Pangeran 10,000,000,000 Proyek Menara (lokasi di Purwokerto) 2,400,000,000,000 Wahana Wisata The Village 7,000,000, P a g e

31 PROFIL PARIWISATA DAN PELUANG INVESTASI KABUPATEN CILACAP 27 P a g e

32 Gambar 23 Peta Wisata Kabupaten Cilacap Kabupaten Cilacap sebagai kawasan coastal (pesisir) memiliki luas Ha (luas ini tidak termasuk Pulau Nusakambangan seluas Ha) atau sekitar 6,94 persen dari luas Provinsi Jawa Tengah. Secara administratif Kabupaten Cilacap terbagi menjadi 24 kecamatan, dengan total jumlah penduduk pada tahun jiwa, dimana lakilaki sedangkan perempuan , dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,33. Sebagai kawasan pesisir, Kabupaten Cilacap memiliki daya tarik obyek wisata yang berbeda dari kabupaten-kabupaten sebelumnya dalam kawasan Barlingmascakeb. Meski memiliki daya tarik wisata yang berbeda, daya tarik obyek wisata yang ditawarkan Kabupaten Cilacap tentunya tak kalah dengan kabupaten lain. Beberapa Destinasi wisata yang terdapat di Kabupaten Cilacap antara lain: A. Pulau Nusakambangan Pulau Nusakambangan terletak di lepas pantai Kabupaten Cilacap. Pulau ini dikenal sebagai pulau selatan Cilacap atau pulau penjara. Dinamakan sebagai pulau penjara karena di pulau ini terdapat lapas/penjara yang menangani kasus kriminal berat seperti Sumber : 3.bp.blogspot.com terorisme dan pengedar narkoba, dengan tingkat penjagaan / keamanan yang tinggi. Namun ternyata selain lapas, pulau ini menyimpan berbagai potensi wisata yang menarik untuk dikunjungi seperti : 28 P a g e

33 Pantai Permisan Daya tarik pantai permisan selain keindahan pantainya juga terdapat monumen pisau komando yang tertancap di batu karang, dimana batu karang itu dikenal dengan nama Syahrir. Pantai Karang Pandan Pantai Karang Pandan tampil mempesona dengan keindahan pasir putihnya, pantai ini makin dipercantik dengan adanya dua pulau karang yang di sebut Pulau Majethi. Selain itu di pantai karang pandan juga sering digunakan sebagai tempat untuk melakukan ritual larung saji. Benteng Karang Bolong Benteng Karang Bolong merupakan benteng peninggalan bangsa Belanda yang dibangun pada tahun 1837 Goa Ratu Goa Ratu memiliki panjang 4km, namun hanya 100mt saja yang dapat ditelusuri oleh wisatawan mengingat kadar oksigen yang semakin berkurang. Dalam goa ini wisatawan disuguhi interior alami berupa stalagtit dan stalagmit yang indah. Di dalam goa juga terdapat batu Gondo Mayit, batu ini konon dapat mengeluarkan bau busuk seperti bangkai pada waktu-waktu tertentu. Kampung Laut Daya tarik wisata di kampung ini adalah wisatawan dapat menikmati indahnya pantai di pesisir rancababakan dan kalijati. Wisatawan juga dapat menjelajahi aneka goa seperti goa pawon, goa ronggeng serta goa payung. Selain goa dan pantai wisatawan juga dapat menyusuri indahnya hutan mangrove dengan perahu. Gambar 24 Pantai Permisan, Karang Pandan, Benteng Karang Bolong, Goa Ratu dan Kampung Laut Sumber : i.ytimg.com Sumber : bolehtanya.com Sumber : travelingyuk.com Sumber : hipwee.com sumber : manggaul.blogspot.co.id 29 P a g e

34 B. Pantai Widara Payung Gambar 25 Pantai Widara Payung dan Pantai Teluk Penyu Pantai widarapayung terletak di desa widarapayung wetan kecamatan binangun. Bagi wisatawan yang senang melakukan kegiatan olahraga air seperti Surfing pantai widara payung merupakan pilihan pantai yang tepat, karena pantai ini telah dinyatakan sebagai tempat yang ideal dan aman untuk surfing oleh International Surfing Organisasi. Selain Surfing wisatawan dapat pula menyusuri pantai dengan menungang kuda yang disewakan oleh masyarakat sekitar. Dengan keindahan dan daya tarik yang berbeda dari obyek wisata yang lain, obyek wisata ini pada tahun 2015 dapat menarik orang wisatawan. C. Pantai Teluk Penyu Sumber : 2.bp.blogspot.com Pantai teluk penyu merupakan obyek wisata yang menarik bagi wisatawan karena selain dapat melihat keindahan pemandangan pantai, wisatawan juga dapat melihat kegiatan para nelayan disana. Bahkan bagi wisatawan yang gemar memancing dapat pula merasakan sensasi memancing ditengah laut. Obyek wisata ini mampu menarik minat orang wisatawan pada tahun Setiap tahun pantai teluk penyu digunakan sebagai tempat diselengarakannya Festival Dragon Boat atau festival dayung. Festival ini di ikuti oleh nelayan maupun pelajar dari berbagai daerah, mereka harus beradu kecepatan mendayung sesuai dengan panjang lintassan yang telah ditentukan. Festival ini menjadi salah satu daya tarik wisata teluk penyu. Sumber : 1.bp.blogspot.com 30 P a g e

35 D. Benteng Pendem Benteng Pendem terletak di kawasan pantai teluk penyu, benteng bersejarah ini di bangun pada tahun 1816 dan diperkirakan selesai pada tahun 1879 dengan luas 6,5 hektar. Benteng ini memiliki struktur bangunan yang terdiri dari beberapa bagian ruangan, saat ini hanya sebagian ruangan yang dapat teridentifikasi seperti ruang barak tentara, ruang tahanan, benteng pertahanan, ruang rapat, ruang pengintai, klinik pengobatan, ruang senjata, ruang perwira, ruang dapur, dan ruang amunisi dan peluru. Konon katanya ada sebuah lorong bawah laut yang menghubungkan banteng pendem dengan goa yang terdapat di pulau Nusakambangan. Daya tarik obyek wisata ini mampu menarik orang wisatawan pada tahun Gambar 26 Benteng Pendem Sumber : bolehtanya.com Sumber : id.wikipedia.org Daya tarik wisata Kabupaten Cilacap sebagai daerah pesisir tentunya memiliki daya tarik yang berbeda dengan daerah lain dalam kawasan Barlingmascakeb. Aneka obyek wisata seperti pantai dan tempat-tempat peninggalan bersejarah membuat Kabupaten Cilacap tak pernah sepi wisatawan. Pada tahun 2015 tercatat wisatawan yang berkunjung di Kabupaten Cilacap orang. Dimana obyek wisata yang paling sering dikunjungi wisatawan adalah Pantai Teluk Penyu. Untuk meningkatkan sektor pariwisata Kabupaten Cilacap tentunya tak bisa terlepas dari kondisi infrastruktur Kabupaten Cilacap itu sendiri. Jika dilihat dari kondisi infrastruktur kabupaten Cilacap tergolong sudah cukup baik meski masih terdapat jalan dengan kondisi yang rusak ringan dan rusak berat, seperti yang tersaji pada table P a g e

36 Tabel 9 Kondisi Jalan di Kabupaten Cilacap Menurut Panjang Jalan Tahun 2015 Rincian Panjang Jalan Panjang Jalan Panjang Jalan Kabupaten (Km) Provinsi (Km) Negara (Km) I. JENIS PERMUKAAN 1. Aspal 1,287,082 93, , Kerikil/Batu Tanah Tidak Dirinci Total 1,287,082 93, ,974 II. KONDISI JALAN 1. Baik 612,007 89,120 91, Sedang 214,170 4,000 95, Rusak Ringan 210, Rusak Berat 250, Total 1,287,081 93, ,974 Sumber : Kabupaten Cilacap Dalam Angka 2016 Dengan keanekaragaman obyek wisata yang ditawarkan oleh Kabupaten Cilacap tentunya dalam pengembangannya membutuhkan dukungan dari jasa penyedia akomodasi khususnya penginapan. Jumlah penginapan di kabupaten Cilacap dapat dilihat pada table 10 berikut ini. Tabel 10 Jumlah Penginapan di Kabupaten Cilacap Berdasarkan Jenisnya Jenis Penginapan Jumlah Penginapan Jumlah Kamar Tempat Tidur Hotel Bintang Hotel Non Bintang TOTAL 49 1,264 1,881 Sumber : Cilacap Dalam Angka 2016 Jumlah jasa penyedia akomodasi dalam hal ini penginapan di Kabupaten Cilacap masih relatif sedikit, oleh karena itu masih terbuka kesempatan bagi investor yang akan berinvestasi dalam bidang ini. Selain peginapan investor dapat pula melakukan investasi dengan menambah daya tarik wisata seperti mendirikan bianglala. Peran serta investor diharapkan dapat membantu pengembangan kawasan wisata di Kabupaten Cilacap.Proyeksi Peluang investasi di Kabupaten Cilacap tersaji pada Tabel 11. Tabel 11 Peluang Investasi di Kabupaten Cilacap Jenis Investasi Estimasi Investasi Hotel / Guest House 50,000,000,000 Bianglala 10,000,000, P a g e

37 PROFIL PARIWISATA DAN PELUANG INVESTASI KABUPATEN KEBUMEN 33 P a g e

38 Gambar 27 Peta Wisata Kabupaten Kebumen Seperti Kabupaten Cilacap dalam kawasan Barlingmascakeb, Kabupaten Kebumen merupakan kawasan kawasan coastal (pesisir). Luas Kabupaten Kebumen 1.281,12 km 2, dengan jumlah penduduk jiwa dimana rasio penduduk laki-laki dan perempuan 0,99 dimana jumlah penduduk laki-laki jiwa dan jumlah penduduk perempuan jiwa. Kabupaten Kebumen kaya akan potensi wisatanya, seperti yang terlihat pada peta wisata Kabupaten Kebumen (lihat gambar 25). Keberagaman obyek wisata yang terdapat di Kabupaten Kebumen tentunya memiliki daya tarik wisata yang berbeda-beda. Berikut ini beberapa obyek wisata yang terdapat di kabupaten Kebumen : A. Gua Jatijajar Gua Jatijajar ditemukan pada tahun 1802 kemudian mulai di bangun menjadi obyek wisata pada tahun Goa jatijajar memiliki panjang sekitar 250meter. Saat berada di dalam gua pengunjung akan disuguhi keindahan Stalagtit dan stalagmite serta beberapa patung yang menceritakan tentang legenda Raden Kamandaka atau yang lebih sering dikenal Lutung Kasarung. Jalan dan penerangan di dalam gua Jatijajar sudah dikelola dengan baik, jumlah pengunjung obyek wisata ini pada tahun orang. Sumber : 3.bp.blogspot.com Salah satu daya tarik gua jatijajar adalah didalam gua terdapat 4 sungai dengan mitos yang berbeda, Sungai Puser Bumi dan Sungai Jombor dipercaya airnya dapat digunakan untuk berbagai perantara atau tuah untuk segala macam tujuan menurut kepercayaan masingmasin, sedangkan Sungai Mawar dipercaya dapat membuat awet muda dan Sungai Kantil dipercaya dapat mengabulkan segala keinginan kita. 34 P a g e

39 B. Gua Petruk Gambar 28 Gua Jatijajar, Gua Petruk dan Benteng Van Der Wijik Gua Petruk merupakan gua yang masih alami oleh karenanya didalam gua belum ada penerangan. Para wisatawan yang berkunjung diharapkan di dampingi oleh pemandu wisata, selain memberikan penjelasan tentang gua Petruk pemandu wisata juga akan membantu wisatawan dalam menyediakan penerangan. Panjang Gua ini mencapai 2km, yang dibagi menjadi 3 bagian gua dasar, gua hindu dan gua petruk. Namun wisatawan pada umunya hanya mengunjungi gua dasar dengan panjang 100meter. Obyek wisata ini pada tahun 2016 mampu menarik minat wisatawan. C. Benteng Van Der Wijk Sumber : tempatwisataindonesia.id Sumber : obsessionnews.com Benteng Van Der Wijik merupakan salah satu tempat wisata sejarah, banteng peninggalan kolonial Belanda ini didirikan pada tahun Kini benteng ini dijadikan Sekolah Calon Tamtama dan barak militer TNI AD, serta dibangun hotel dan ruangan serba guna. Benteng ini juga pernah digunakan sebagai salah satu tempat atau latar belakang pembuatan film Indonesia. Daya Tarik wisata yang paling menarik dari benteng ini adalah adanya kereta mini yang terletak diatas benteng, dengan kereta ini wisatawan dapat menikmati pemandangan sekitar benteng dari atas benteng. Pada tahun 2016 obyek wisata ini mampu menarik minat orang wisatawan. Sumber : mykebumenwisata.blogspot.co.id 35 P a g e

40 D. Pantai Karangbolong Seperti namanya daya Tarik wisata dipantai ini terletak pada sebuah batu karang yang tengahnya berlubang (bolong), tentu saja pengunjung dapat menyusuri karang berlobang dengan panjang 30 m, lebar 10 m serta tinggi 5 m tersebut hanya pada saat air sedang surut. Selain itu pengunjung juga dapat menyewa perahu atau banana boat, atau dapat pula mendaki puncak karang. Keunikan obyek wisata ini mampu menarik minat orang wisatawan pada tahun pemandangan yang indah pengunjung juga dapat menikmati pemandangan sembari duduk di gubug-gubung yang telah disediakan bagi wisatawan diatas bukit. Gambar 29 Pantai Karangbolong, Pantai Logendhing, Pantai Ayah, dan Pantai Menganti E. Pantai Logending Pantai Logending atau yang kerap dikenal dengan pantai Ayah merupakan pantai yang paling terkenal di Kabupaten Kebumen, pada tahun 2016 tercatat orang wisatawan berkunjung di pantai ini. Selain pemandangan yang indah daya tarik wisata pantai ini pengunjung dapat menyewa perahu nelayan setempat untuk berkeliling, atau pengunjung juga dapat menikmati pemandangan dengan berjalan di atas jembatan air sepanjang 554meter. Disekitar pantai Logending terdapat bumi perkemahan yang tentunya menambah daya tarik pantai ini. Sumber : JejakPiknik.com Sumber: pariwisatalingmascakeb.blogspot.co.id F. Pantai Menganti Pantai Menganti merupakan salah satu pantai terindah di Jawa Tengah, oleh karena itu pantai ini tak pernah sepi pengunjung. Salah satu daya tarik pantai menganti adalah adanya sebuah bukit yang dapat didaki, setelah sampai diatas bukit pengunjung akan disuguhi Sumber : kompaswisata.com 36 P a g e

41 G. Pantai Suwuk Gambar 30 Pantai Suwuk, Waduk Sempor dan Waduk Wadaslintang Pantai Suwuk merupakan salah satu obyek wisata andalan Kabupaten Kebumen, pantai ini tak pernah sepi pengunjung pada tahun 2016 tercatat jumlah wisatawan yang berkunjung di pantai ini sebanyak orang. Selain keindahan pantainya, salah satu daya Tarik di pantai ini adalah dengan adanya eks pesawat Garuda Boeing dan kolam renang. H. Waduk Sempor Sumber : tempatwisataseru.com Fungsi utama waduk Sempor adalah sebagai sarana irigasi bagi ribuan hektar sawah disekitar wilayah gombong. Karena keindahan alam waduk Sempor yang mirip seperti sebuah danau yang dikelilingi oleh bukit, maka kini waduk Sempor menjadi salah satu destinasi wisata yang diminati oleh wisatawan, pada tahun 2016 tercatat orang wisatwan berkunjung ke Waduk ini. I. Waduk Wadaslintang Sumber : Selain sebagai sarana irigasi dan PLTA, waduk wadaslintang kini juga di jadikan sebagai obyek wisata. Obyek wisata ini mampu menarik minat wisatawan pada tahun 2016 sebesar orang wisatawan. Daya Tarik wisata yang ditawarkan selian keindahan pemandangan alam yang disajikan wisatawan dapat pula menyalurkan hobi memancing disekitar obyek wisata ini. Sumber : wisataterindah.com 37 P a g e

42 J. Pemandian Air Panas Krakal Pemandian air panas krakal berbeda dengan obyek wisata pemandian air panas pada umumnya, hal ini dikarenakan pada obyek wisata ini pengunjung dapat menikmati air panas secara lebih privat. Dalam obyek wisata ini disediakan ruangan yang bersih dengan satu bathub yang dilengkapi keran untuk mengeluarkan sumber mata air panas. Karena keunikan dari pemandian air panas ini maka tak heran kerap menarik minat wisatawan, pada tahun 2016 tercatat terdapat orang wisatawan yang berkunjung. Sumber : Sumber : lintaskebumen.wordpress.com K. Wisata Alam Jembangan Obyek wisata Jembangan menawarkan pemandangan telaga hijau yang indah yang dikelilingi hutan, tentunya akan memanjakan mata setiap wisatawan yang datang. Wisatawan dapat menyewa perahu yang telah disediakan untuk berkeliling telaga, atau dapat pula berkunjung di kebun binatang mini yang terletak tak jauh dari telaga. Daya Tarik wisata lain yang terdapat di Jembangan adalah dengan adanya restoran yang mengapung diatas air, disini pengunjung dapat menikmati makanan dengan disuguhi pemandangan yang indah. Keragaman daya Tarik wisata yang ada di Jembangan ini berhasil menarik minat sebanyak wisatawan pada tahun Sumber : Gambar 31 Pemandian Air Panas Krakal dan Wisata Alam Jembangan 38 P a g e

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Pusat dan Daerah di mana sistem pemerintahan negara yang semula. pembangunan perekonomian daerah setempat.

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Pusat dan Daerah di mana sistem pemerintahan negara yang semula. pembangunan perekonomian daerah setempat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan yang dapat menyumbangkan pemasukan bagi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR Oleh : BETHA PATRIA INKANTRIANI L2D 000 402 JURUSAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

PROFIL POTENSI DAN PELUANG INVESTASI SEKTOR PARIWISATA BERBASIS ASSET PEMERINTAH

PROFIL POTENSI DAN PELUANG INVESTASI SEKTOR PARIWISATA BERBASIS ASSET PEMERINTAH PROFIL POTENSI DAN PELUANG INVESTASI SEKTOR PARIWISATA BERBASIS ASSET PEMERINTAH DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI JAWA TENGAH 2017 i KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, Cilacap

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, Cilacap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, Cilacap merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata dan kawasan pengembangan pariwisata Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat memberikan alternatif lain sebagai salah satu sektor andalan (leading

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat memberikan alternatif lain sebagai salah satu sektor andalan (leading BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pariwisata adalah sebagai salah satu sektor yang sangat potensial yang dapat memberikan alternatif lain sebagai salah satu sektor andalan (leading sector) di

Lebih terperinci

CURUG CIMANDAWAY, PESONA WISATA DI UJUNG KULON TANAH WIJAYAKUSUMA Oleh: Nur Efri Setyadi, S.Pd

CURUG CIMANDAWAY, PESONA WISATA DI UJUNG KULON TANAH WIJAYAKUSUMA Oleh: Nur Efri Setyadi, S.Pd CURUG CIMANDAWAY, PESONA WISATA DI UJUNG KULON TANAH WIJAYAKUSUMA Oleh: Nur Efri Setyadi, S.Pd Beberapa tahun silam penulis beserta kawan se-desa mendengar samar-samar tentang keindahan sebuah curug di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat menjanjikan bagi negara Indonesia karena memiliki potensi kekayaan

BAB I PENDAHULUAN. sangat menjanjikan bagi negara Indonesia karena memiliki potensi kekayaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pariwisata alam dewasa ini memiliki prospek yang sangat menjanjikan bagi negara Indonesia karena memiliki potensi kekayaan hayati dan non hayati yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman flora, fauna dan gejala alam dengan keindahan pemandangan alamnya merupakan anugrah Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

Cilacap Berpotensi Menjadi Kota Destinasi Wisata

Cilacap Berpotensi Menjadi Kota Destinasi Wisata 1 Cilacap Berpotensi Menjadi Kota Destinasi Wisata Oleh: Puji Dwi Maryanti, S.Pd. Akhir-akhir ini bisnis pariwisata telah menunjukkan tanda sebagai salah satu industri andalan. Tatkala ekonomi kreatif

Lebih terperinci

BERWISATA BAHARI MENYUSURI SEGARA ANAKAN

BERWISATA BAHARI MENYUSURI SEGARA ANAKAN BERWISATA BAHARI MENYUSURI SEGARA ANAKAN Sebagai sebuah negara kepulauan yang memiliki lebih dari 13 ribu pulau, Indonesia layak disebut sebagai negara dengan potensi bahari terbesar di dunia. Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meliputi sandang, pangan, maupun papan. Manusia dalam memenuhi kebutuhannya akan

BAB I PENDAHULUAN. meliputi sandang, pangan, maupun papan. Manusia dalam memenuhi kebutuhannya akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan wisata telah menjadi bagian dari kebutuhan manusia. Manusia sebagai mahluk hidup selalu berusaha untuk memenuhi segala kebutuhannya. Kebutuhan manusia meliputi

Lebih terperinci

HOTEL WISATA PEGUNUNGAN DI KAWASAN WISATA BATURADEN

HOTEL WISATA PEGUNUNGAN DI KAWASAN WISATA BATURADEN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR HOTEL WISATA PEGUNUNGAN DI KAWASAN WISATA BATURADEN Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan bentuk industri pariwisata yang belakangan ini menjadi tujuan dari sebagian kecil masyarakat. Pengembangan industri pariwisata mempunyai peranan penting

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA PENGEMBANGAN

BAB IV RENCANA PENGEMBANGAN BAB IV RENCANA PENGEMBANGAN 4.1. TINJAUAN UMUM Dalam rangka untuk lebih meningkatkan pendapatan asli daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, Kabupaten Kebumen Bidang Pariwisata dan Budaya

Lebih terperinci

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan saat ini sangat ramai dibicarakan karena berkembangnya sektor pariwisata maka pengaruh terhadap sektor lainnya sangat besar, oleh karena itu permintaan

Lebih terperinci

Paket Ekowisata Bahari Segara Anakan Kabupaten Cilacap sebagai Poros Wisata Bahari di Pulau Jawa

Paket Ekowisata Bahari Segara Anakan Kabupaten Cilacap sebagai Poros Wisata Bahari di Pulau Jawa Paket Ekowisata Bahari Segara Anakan Kabupaten Cilacap sebagai Poros Wisata Bahari di Pulau Jawa Pulau Jawa merupakan sebuah pulau yang selalu menjadi incaran wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.

Lebih terperinci

Ini dia! 4 Pantai Cantik di kota Cilacap

Ini dia! 4 Pantai Cantik di kota Cilacap Ini dia! 4 Pantai Cantik di kota Cilacap Cilacap adalah salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki kekayaan wisata alam yang mempesona, deratan keindahan alam seperti pantai - pantai yang cantik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Negara Indonesia merupakan Negara yang memiliki banyak ragam pariwisata dan budaya yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Mulai dari tempat wisata dan objek wisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wilayah pesisir merupakan wilayah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan di laut yang saling berinteraksi sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi perekonomian masyarakatnya. Tidak heran jika dewasa ini banyak masyarakat bersikap positif untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di dunia, Indonesia memiliki banyak kekayaan bahari yang indah serta mempesona, salah satunya adalah pulau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pariwisata merupakan salah satu hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Pertumbuhan pariwisata secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor Pariwisata merupakan salah satu sektor penting di Dunia saat ini. Setiap negara serius dalam pengelolaan Pariwisata, karena hal tersebut dapat memberikan dampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan layak. Masalah kemiskinan menjadi masalah yang cukup serius karena akan

BAB I PENDAHULUAN. dan layak. Masalah kemiskinan menjadi masalah yang cukup serius karena akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh negara-negara berkembang termasuk Indonesia adalah masalah kemiskinan. Kondisi kemiskinan ini terjadi karena rakyat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bali sebagai pusat pengembangan kepariwisataan di Indonesia telah

BAB I PENDAHULUAN. Bali sebagai pusat pengembangan kepariwisataan di Indonesia telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali sebagai pusat pengembangan kepariwisataan di Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia. Hal tersebut

Lebih terperinci

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SIMPUL CURUG GEDE DI KAWASAN WISATA BATURADEN

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SIMPUL CURUG GEDE DI KAWASAN WISATA BATURADEN P LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SIMPUL CURUG GEDE DI KAWASAN WISATA BATURADEN Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek Kabupaten Sleman merupakan bagian dari wilayah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ( DIY ) dengan luas wilayah 547,82 km² atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang sangat luas dan terdiri dari lima pulau besar dan belasan ribu pulau kecil. Letak antara satu pulau dengan pulau lainnya

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POTENSI KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR. Oleh: TRI SULASTRI MAHFIDAH L2D

IDENTIFIKASI POTENSI KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR. Oleh: TRI SULASTRI MAHFIDAH L2D IDENTIFIKASI POTENSI KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR Oleh: TRI SULASTRI MAHFIDAH L2D 301 542 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2004 ABSTRAKSI Kawasan

Lebih terperinci

ADA BALI DI KOTA NGAPAK

ADA BALI DI KOTA NGAPAK ADA BALI DI KOTA NGAPAK Cilacap adalah Kabupaten di Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Jawa Barat yang memiliki luas wilayah sekitar 6,2 % dari wilayah Jawa Tengah. Cilacap terletak di sebelah

Lebih terperinci

OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA

OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA Objek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan dan fasilitas yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk datang ke suatu daerah atau tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan menakjubkan. Kondisi kondisi alamiah seperti letak dan keadaan geografis, lapisan tanah yang subur

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka percepatan pembangunan daerah, salah satu sektor yang menjadi andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata. Pariwisata

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya alam. Dengan demikian, Indonesia memiliki potensi kepariwisataan yang tinggi, baik

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011) I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kekayaan alam merupakan anugerah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa yang harus dimanfaatkan dan dilestarikan. Indonesia diberikan anugerah berupa kekayaan alam yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk menikmati produk-produk wisata baik itu keindahan alam maupun beraneka ragam kesenian

Lebih terperinci

Pantai-ku, Pulau-ku Kesayanganku, Harta Terindahku Oleh : Yasinta Larasati Galuh Nindyasari

Pantai-ku, Pulau-ku Kesayanganku, Harta Terindahku Oleh : Yasinta Larasati Galuh Nindyasari Pantai-ku, Pulau-ku Kesayanganku, Harta Terindahku Oleh : Yasinta Larasati Galuh Nindyasari Memperoleh kenikmatan juga pengalaman, dan mencari kepuasan, merupakan tujuan dari seseorang atau kelompok yang

Lebih terperinci

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU Berdasarkan analisis serta pembahasan sebelumnya, pada dasarnya kawasan studi ini sangat potensial untuk di kembangkan dan masih

Lebih terperinci

kesempatan kerja dan kesempatan usaha hingga sampai ke pedesaan. Kabupaten Purbalingga adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa

kesempatan kerja dan kesempatan usaha hingga sampai ke pedesaan. Kabupaten Purbalingga adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa 2 lain juga diharapkan dapat berfungsi sebagai upaya pemerataan melalui perluasan kesempatan kerja dan kesempatan usaha hingga sampai ke pedesaan. Kabupaten Purbalingga adalah sebuah kabupaten di Provinsi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah mencapai 42.516 hektar yang terbagi dalam 9 kecamatan. Kabupaten Kudus memiliki potensi pariwisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah, maka program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi

BAB I PENDAHULUAN. daerah, maka program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Usaha memperbesar pendapatan asli daerah,

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. Komoditas minyak dan gas (migas) merupakan penghasil devisa utama bagi

I.PENDAHULUAN. Komoditas minyak dan gas (migas) merupakan penghasil devisa utama bagi 1 I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditas minyak dan gas (migas) merupakan penghasil devisa utama bagi bangsa Indonesia, namun migas itu sendiri sifat nya tidak dapat diperbaharui, sehingga ketergantungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya banyak yang dihuni oleh manusia, salah satunya adalah Pulau Maratua

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya banyak yang dihuni oleh manusia, salah satunya adalah Pulau Maratua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara maritim yang terdiri dari beberapa gugusan pulau mulai dari yang besar hingga pulau yang kecil. Diantara pulau kecil tersebut beberapa

Lebih terperinci

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH Keputusan pemerintah dalam pelaksanaan program Otonomi Daerah memberikan peluang kepada berbagai propinsi di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melakukan perjalanan wisata sudah banyak sekali dilakukan oleh masyarakat modern saat ini, karena mereka tertarik dengan hasil kemajuan pembangunan suatu negara, hasil

Lebih terperinci

i-cilacap: Sebuah Strategi Promosi Wisata Bahari Kabupaten Cilacap oleh: Nabilla Desyalika Putri

i-cilacap: Sebuah Strategi Promosi Wisata Bahari Kabupaten Cilacap oleh: Nabilla Desyalika Putri i-cilacap: Sebuah Strategi Promosi Wisata Bahari Kabupaten Cilacap oleh: Nabilla Desyalika Putri Kamu tahu, nduk, kemana orang-orang jahat itu dibuang? kemana memangnya, Yah? Ke suatu pulau di selatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia tidak hanya dikaruniai tanah air yang memiliki keindahan alam yang melimpah, tetapi juga keindahan alam yang mempunyai daya tarik sangat mengagumkan.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG 1 PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINTANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAERAH KABUPATEN SINTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINTANG,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pariwisata menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang penting, dimana dalam perekonomian suatu Negara, apabila dikembangkan secara terencana dan terpadu, peran pariwisata

Lebih terperinci

Ayo!!!Kita Wujudkan Cilacap Menjadi Daerah Pariwisata yang Menakjubkan

Ayo!!!Kita Wujudkan Cilacap Menjadi Daerah Pariwisata yang Menakjubkan Ayo!!!Kita Wujudkan Cilacap Menjadi Daerah Pariwisata yang Menakjubkan Mewujudkan daerah pariwisata yang menakjubkan maka kita akan berbicara mengenai pengembangan lokasi tempat wisata. Menurut website

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diperhatikan dalam kancah npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat dijadikan

Lebih terperinci

BUTUH KESADARAN PEMERINTAH DAERAH UNTUK PENGELOLAAN SEKTOR PARIWISATA DI KABUPATEN CILACAP. Oleh: Depi Andy Viantoro

BUTUH KESADARAN PEMERINTAH DAERAH UNTUK PENGELOLAAN SEKTOR PARIWISATA DI KABUPATEN CILACAP. Oleh: Depi Andy Viantoro BUTUH KESADARAN PEMERINTAH DAERAH UNTUK PENGELOLAAN SEKTOR PARIWISATA DI KABUPATEN CILACAP Oleh: Depi Andy Viantoro MENDENGAR nama Kabupaten Cilacap, yang terlintas di benak kita pastilah kawasan industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Malaysia menemukan bahwa faktor destination awareness, motivation, WOM

BAB I PENDAHULUAN. Malaysia menemukan bahwa faktor destination awareness, motivation, WOM BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Isa dan Ramli (2014) dalam penelitiannya pada FRI Aquarium di Penang Malaysia menemukan bahwa faktor destination awareness, motivation, WOM memiliki pengaruh

Lebih terperinci

12 Tempat Wisata di Pulau Lombok yang Indah

12 Tempat Wisata di Pulau Lombok yang Indah 12 Tempat Wisata di Pulau Lombok yang Indah http://tempatwisatadaerah.blogspot.com/2015/01/12-tempat-wisata-terindah-di-lombok.html 12 Tempat Wisata Terindah di Lombok Nusa Tenggara Barat - Lombok merupakan

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa : V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa : 1. Hipotesis 1 yang menyatakan Kualitas Obyek Wisata berupa Atraksi (Attraction), Fasilitas dan

Lebih terperinci

BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU. A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu. Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah

BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU. A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu. Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu Obyek Wisata Batu Seribu terletak di Desa Gentan Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo. Letaknya sekitar 20 KM sebelah selatan Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki sumber daya alam yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki sumber daya alam yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, baik di darat maupun di laut. Hal ini didukung dengan fakta menurut Portal Nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen (Tempo.co,2014). hal

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen (Tempo.co,2014). hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pariwisata di Indonesia tetap bertumbuh walaupun pertumbuhan perekonomian global terpuruk, pertumbuhan industri pariwisata di Indonesia tahun 2014 mencapai 9,39 persen

Lebih terperinci

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Objek Wisata Pulau Pari merupakan salah satu kelurahan di kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta. Pulau ini berada di tengah gugusan

Lebih terperinci

STUDI IDENTIFIKASI ATRAKSI WISATA RAWAPENING YANG DIMINATI PASAR WISATA TUGAS AKHIR. Oleh : SUSILOWATI RETNANINGSIH NIM L2D398188

STUDI IDENTIFIKASI ATRAKSI WISATA RAWAPENING YANG DIMINATI PASAR WISATA TUGAS AKHIR. Oleh : SUSILOWATI RETNANINGSIH NIM L2D398188 STUDI IDENTIFIKASI ATRAKSI WISATA RAWAPENING YANG DIMINATI PASAR WISATA TUGAS AKHIR Oleh : SUSILOWATI RETNANINGSIH NIM L2D398188 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

POTENSI DAN USAHA PENGEMBANGAN EKOWISATA TELUK PENYU CILACAP

POTENSI DAN USAHA PENGEMBANGAN EKOWISATA TELUK PENYU CILACAP POTENSI DAN USAHA PENGEMBANGAN EKOWISATA TELUK PENYU CILACAP Ekowisata pertama diperkenalkan oleh organisasi The Ecotourism Society (1990) adalah suatu bentuk perjalanan wisata ke area alami yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. devisa bagi negara, terutama Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) bagi daerah

BAB I PENDAHULUAN. devisa bagi negara, terutama Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) bagi daerah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu sektor penting untuk meningkatkan devisa bagi negara, terutama Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) bagi daerah yang memiliki industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Itu terjadi tidak saja di hampir setiap negara di dunia ini, tetapi juga di dalam negeri sendiri, yang

BAB I PENDAHULUAN. Itu terjadi tidak saja di hampir setiap negara di dunia ini, tetapi juga di dalam negeri sendiri, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata sekarang sudah merupakan suatu tuntutan hidup dalam zaman modern ini. Permintaan orang-orang untuk melakukan perjalanan wisata, dari tahun ke tahun terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan ekonomi nasional sebagai sumber penghasil devisa, dan membuka

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan ekonomi nasional sebagai sumber penghasil devisa, dan membuka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pariwisata di Indonesia memiliki peranan penting dalam kehidupan ekonomi nasional sebagai sumber penghasil devisa, dan membuka kesempatan kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kemajuan ekonomi suatu negara adalah sektor pariwisata. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kemajuan ekonomi suatu negara adalah sektor pariwisata. Berdasarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan sektor pariwisata terjadi secara global dalam beberapa tahun belakangan ini. Sektor pariwisata menjadi tulang punggung suatu negara, dalam arti salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Yerik Afrianto S dalam diunduh tanggal 23

BAB I PENDAHULUAN. (Yerik Afrianto S dalam  diunduh tanggal 23 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan jumlah kurang lebih 18.110 pulau dan garis pantai sepanjang 108.000 km (Yerik Afrianto S dalam

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK PEMETAAN PARIWISATA KABUPATEN KEBUMEN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK PEMETAAN PARIWISATA KABUPATEN KEBUMEN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK PEMETAAN PARIWISATA KABUPATEN KEBUMEN Puput Lestari Jurusan Teknik Informatika, STMIK EL RAHMA, Yogyakarta E-mail : bopu.puputcute@gmail.com Abstrak Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Indonesia sebagai negara kepalauan terbesar di dunia. Kekayaan alam

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Indonesia sebagai negara kepalauan terbesar di dunia. Kekayaan alam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia mempunyai kekayaan alam dan budaya yang sangat beragam. Kurang lebih tujuh belas ribu pulau yang tersebar di seluruh Nusantara menjadikan Indonesia

Lebih terperinci

1.3 Manfaat Perancangan Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh berbagai manfaat yang berguna

1.3 Manfaat Perancangan Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh berbagai manfaat yang berguna JURNAL Kabupaten Tegal merupakan salah satu daerah yang berpotensi khususnya di sektor pariwisata. Salah satunya adalah kawasan wisata Guci. menurut website resmi Dinas Budaya dan pariwisata Kabupaten

Lebih terperinci

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan 5. URUSAN KEPARIWISATAAN Pariwisata merupakan salah satu sektor kegiatan ekonomi yang cukup penting dan mempunyai andil yang besar dalam memacu pembangunan. Perkembangan sektor pariwisata akan membawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan kepariwisataan di Indonesia tahun terakhir ini makin terus digalakkan dan ditingkatkan dengan sasaran sebagai salah satu sumber devisa andalan di samping

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Menurut UU No.10 tahun 2009, pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memiliki peran yang penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memiliki peran yang penting dalam perekonomian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pariwisata memiliki peran yang penting dalam perekonomian Indonesia, baik sebagai salah satu sumber penerimaan devisa maupun membuka kesempatan kerja dan kesempatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pariwisata sekarang sudah merupakan suatu tuntutan hidup dalam zaman modern ini. Permintaan orang-orang untuk melakukan perjalanan wisata, dari tahun ke tahun terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam pembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat dijadikan sebagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bagi pendapatan suatu negara. Pada tahun 2007, menurut World Tourism

I. PENDAHULUAN. bagi pendapatan suatu negara. Pada tahun 2007, menurut World Tourism 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan sektor ekonomi yang memiliki perananan penting bagi pendapatan suatu negara. Pada tahun 2007, menurut World Tourism Organization (WTO) sektor

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TAMAN REKREASI DI LOKAWISATA BATURADEN

PENGEMBANGAN TAMAN REKREASI DI LOKAWISATA BATURADEN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN TAMAN REKREASI DI LOKAWISATA BATURADEN Dengan penekanan desain Arsuitektur High-Tech Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

Lebih terperinci

BAB II KONDISI DAERAH SEKITAR TEMPAT TINGGAL PANGLIMA BESAR JENDERAL SOEDIRMAN

BAB II KONDISI DAERAH SEKITAR TEMPAT TINGGAL PANGLIMA BESAR JENDERAL SOEDIRMAN BAB II KONDISI DAERAH SEKITAR TEMPAT TINGGAL PANGLIMA BESAR JENDERAL SOEDIRMAN A. Kondisi Geografis Penelitian yang berjudul Biografi Panglima Besar Jenderal Soedirman sebagai Kader Muhammadiyah dan Pahlawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan yang dapat menjadi suatu aset dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi. Selain sektor pertanian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Timur. Salah satu obyek wisata yang terkenal sampai mancanegara di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Timur. Salah satu obyek wisata yang terkenal sampai mancanegara di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah salah satu provinsi yang terletak di Indonesia Timur. Salah satu obyek wisata yang terkenal sampai mancanegara di provinsi ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 JUDUL Menganti Resort Hotel

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 JUDUL Menganti Resort Hotel BAB I 1.1 JUDUL Menganti Resort Hotel PENDAHULUAN 1.2 LATAR BELAKANG Saat ini, berwisata sudah menjadi kebutuhan yang cukup penting dalam kehidupan manusia. Jumlah pengunjung tempat wisata semakin meningkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari lebih 17.000 Pulau dan memiliki panjang garis pantai 81.000 km yang merupakan terpanjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata dalam beberapa dekade terakhir merupakan suatu sektor yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi bangsa-bangsa di dunia. Sektor pariwisata diharapkan

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Lokasi dan Letak Geografis Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng terletak di Desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Lokasi ini berjarak 11 km dari Kota

Lebih terperinci

ARAHAN BENTUK, KEGIATAN DAN KELEMBAGAAN KERJASAMA PADA PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PANTAI PARANGTRITIS. Oleh : MIRA RACHMI ADIYANTI L2D

ARAHAN BENTUK, KEGIATAN DAN KELEMBAGAAN KERJASAMA PADA PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PANTAI PARANGTRITIS. Oleh : MIRA RACHMI ADIYANTI L2D ARAHAN BENTUK, KEGIATAN DAN KELEMBAGAAN KERJASAMA PADA PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PANTAI PARANGTRITIS Oleh : MIRA RACHMI ADIYANTI L2D 098 448 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata saat ini merupakan suatu industri yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata saat ini merupakan suatu industri yang sedang berkembang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata saat ini merupakan suatu industri yang sedang berkembang pesat, dalam hal ini pariwisata akan berkembang menjadi salah satu industri yang tumbuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan hamparan landscape yang luas dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan hamparan landscape yang luas dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan hamparan landscape yang luas dan menggambarkan keindahan alam yang beragam serta unik. Kondisi yang demikian mampu menjadikan Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sedangkan kegiatan koleksi dan penangkaran satwa liar di daerah diatur dalam PP

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sedangkan kegiatan koleksi dan penangkaran satwa liar di daerah diatur dalam PP I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki banyak potensi objek wisata yang tersebar di seluruh pulau yang ada. Salah satu objek wisata yang berpotensi dikembangkan adalah kawasan konservasi hutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Yoeti (1993 :109) bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan

Lebih terperinci

UPAYA PENGEMBANGAN EKOTURISME BERBASIS PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI KABUPATEN CILACAP

UPAYA PENGEMBANGAN EKOTURISME BERBASIS PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI KABUPATEN CILACAP UPAYA PENGEMBANGAN EKOTURISME BERBASIS PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI KABUPATEN CILACAP oleh: Kevin Yoga Permana Sub: Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Cilacap... Setidaknya, jika kita tidak bisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara, dengan adanya pariwisata suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE] BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor andalan dalam memperoleh pendapatan negara dan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi pada setiap daerah di Indonesia. Termasuk bagi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai sumber penerimaan devisa, membuka lapangan kerja sekaligus kesempatan berusaha. Hal ini didukung dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Cikole Jayagiri Resort Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Cikole Jayagiri Resort Bandung BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pariwisata merupakan sektor industri yang sangat berkembang pesat di negara kita, selain itu pariwisata adalah salah satu sektor yang meningkatkan taraf perekonomian

Lebih terperinci

BUPATI MALANG SAMBUTAN BUPATI MALANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA DPR RI KOMISI X TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2016

BUPATI MALANG SAMBUTAN BUPATI MALANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA DPR RI KOMISI X TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2016 BUPATI MALANG SAMBUTAN BUPATI MALANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA DPR RI KOMISI X TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2016 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua. YTH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsungnya adalah bagi pemerintah, pengelola, dan masyarakat yang secara

BAB I PENDAHULUAN. langsungnya adalah bagi pemerintah, pengelola, dan masyarakat yang secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu dari sekian banyak industri yang tidak dapat diabaikan dalam perekonomian, terutama di negara Indonesia. Dengan adanya industri pariwisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang BAB I PENDAHULUAN Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diperhatikan dalam kancah pembangunan skala nasional, hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat dijadikan sebagai salah satu

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI A DPRD KABUPATEN BANGKALAN

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI A DPRD KABUPATEN BANGKALAN 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI A DPRD KABUPATEN BANGKALAN TANGGAL 28 APRIL 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum Wr.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kekayaan sumber daya alam Indonesia yang memiliki keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh setiap daerah merupakan modal penting untuk meningkatkan pertumbuhan

Lebih terperinci