BAB III METODOLOGI PENELITIAN
|
|
- Budi Hartanto
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Purwokerto 1. Waktu penelitian selama 4 bulan dalam semester genap tahun pelajaran dari bulan Januari 2012 sampai dengan April Tabel 2.1. Jadwal Penelitian No. Kegiatan Bulan Ke Persiapan dan Perijinan 2. Pra Survey 3. Penyusunan Instrumen 4. Pengumpulan data 5. Analisis Data 6. Penyusunan Draf 7. Penyempurnaan Laporan B. Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X-5 di MAN Purwokerto 1. Jumlah subyek penelitian sebanyak 36, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 26 siswa perempuan dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Karakterisitik siswa X-5 yang cepat tanggap dan mudah beradaptasi, serta peneliti pernah mengajar siswa X-5 sehingga telah mengenal siswa
2 X-5 dengan baik menjadi bahan pertimbangan peneliti memilih kelas X-5 sebagai subyek penelitian. C. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitan ini adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pemilihan pendekatan ini karena jenis penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK, dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas (Suharsimi Arikunto, 2007: 2). Ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang diterangkan sebagai berikut. a. Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik dan penting bagi peneliti. b. Tindakan menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. c. Kelas dalam hal ini tidak terkait pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula (Arikunto, 2007: 2-3). Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu (1) penelitian, (2) tindakan dan (3) kelas, segera dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (ibid., hal. 34). Menurut Wina Sanjaya (2009: 26), penelitian tindakan kelas (PTK) diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. Sedangkan menurut Hopkins (Rochiati Wiriaatmadja, 2007: 11) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memehami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan
3 PTK mempunyai karakteristik tersendiri yang membedakan dengan penelitian yang lain, diantaranya, yaitu: masalah yang diangkat adalah masalah yang dihadapi oleh guru di kelas dan adanya tindakan (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas (SuharsimiArikunto, 2007: 109). Dalam melaksanakan PTK harus mengacu pada desain penelitian yang telah dirancang sesuai dengan prosedur penelitian yang berlaku. Fungsinya sebagai patokan untuk mengetahui bentuk penerapan Quantum Teaching sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Purwokerto 1. D. Prosedur Penelitian Penelitian tindakan kelas proses pelaksanaannya dilakukan secara bersiklus. Prosedur penelitian tindakan kelas dilakukan dengan empat tahapan yang lazim dilalui (Suharsimi Arikunto, 2007: 16-20), yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan (3) pengamatan dan (4) refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut. Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas (Suharsimi Arikunto, 2007: 16) Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan? 1) Menyusun Rancangan Tindakan (Planning) Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan.
4 Adapun beberapa tahap perencanaan perbaikan sebagai berikut. a. Mempersiapkan dan merancang media pembelajaran b. Mempersiapkan perangkat pembelajaran, seperti: 1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran 2) Membuat alat peraga dan media pembelajaran 3) Membuat rancangan penilaian c. Mempersiapkan lembar observasi Kriteria untuk menentukan bahwa pembelajaran dengan penggunaan model Quantum Teaching telah berhasil memecahkan masalah yang sedang diupayakan pemecahannya dilakukan secara kualitas maupun kuantitas. Secara kualitas dapat dilihat dari aktivitas siswa selama proses pembelajaran seperti tingkat motivasi, keceriaan, keantusiasan dalam mengikuti pelajaran, hal ini dapat dilihat dari pengamatan ataupun dengan melakukan wawancara dengan para siswa yang berdasarkan pertimbangan tertentu. Sedangkan secara kuantitatif dilakukan dengan cara melakukan tes. Keberhasilan individual ditetapkan jika siswa mengalami ketuntasan belajar di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). 2) Pelaksanaan Tindakan (Acting) Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Hal ini yang perlu diingat adalah bahwa tahap ke-2 ini pelaksana guru harus ingat dan berusaha dan menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat. 3) Pengamatan (Observing) Pengamatan dilakukan ketika proses pembelajaran terjadi bersamaan waktunya dengan pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, kuis, presentasi, nilai tugas, dan lain-lain) dan data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias siswa, mutu diskusi, dan lain-lain (Suharsimi Arikunto, 2007: 78). Instrumen yang umum dipakai adalah a. soal tes, kuis, b. lembar observasi, dan c. catatan lapangan yang dipakai untuk memperoleh data secara obyektif yang tidak
5 dapat terekam melalui lembar observasi, seperti aktivitas siswa selama pemberian tindakan berlangsung, reaksi mereka, atau petunjuk-petunjuk lain yang dapat dipakai sebagai bahan dalam analisis dan untuk keperluan refleksi. Pengamatan yang dilakukan meliputi: pemberian tugas, presentasi, keberanian siswa untuk tampil di depan kelas, dan tingkat keantusiasan serta tanggapan siswa terhadap penerapan model Quantum Teaching. 4) Refleksi Refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang telah dilakukan (Suharsimi Arikunto, 2007: 80). Berdasarkan hasil analisis, peneliti melakukan refleksi yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan apakah kriteria yang ditetapkan tercapai atau belum. Jika telah berhasil maka siklus boleh berhenti, tetapi jika belum maka peneliti harus mengulang siklus lagi dan seterusnya sampai sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. E. Sumber Data dan Jenis Data Terkait dengan penelitian ini yang akan dijadikan sebagai sumber data adalah siswasiswi kelas X-5 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Purwokerto 1, di mana siswa-siswi tersebut tidak hanya diperlukan sebagai obyek yang dikenai tindakan, tetapi juga aktif dalam kegiatan yang dilakukan. Hal ini sesuai dengan salah satu karakteristik penelitian tindakan kelas yaitu a collaborative effort and or participatives (ibid., hal. 35). Data penelitian ini mencakup: 1. Skor tes siswa dalam mengerjakan soal yang diberikan (pre-test), hasil diskusi pada saat pelajaran berlangsung dan hasil tes yang dilakukan pada setiap akhir tindakan (post-test). 2. Hasil lembar observasi perilaku aktivitas siswa.
6 3. Hasil observasi dan catatan lapangan yang berkaitan dengan aktivitas siswa pada saat pembelajaran sejarah berlangsung. Data penelitian ini berupa hasil pengamatan, angket, pencatatan lapangan, dan dokumentasi dari setiap tindakan perbaikan penggunaan Model Quantum Teaching pada bidang studi Sejarah dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Purwokerto 1. Data yang diperoleh dari penelitian tindakan ini ada yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data yang bersifat kualitatif diperoleh dari: (1) dokumentasi, (2) observasi, (3) interview, sedangkan data yang bersifat kuantitatif berasal dari evaluasi pre-test dan post-test. F. Instrumen Penelitian Dalam pelaksanaan pengumpulan data diperlukan instrumen pengumpulan data yang tepat. Dalam penelitian kualitatif kedudukan peneliti cukup rumit. Peneliti sekaligus merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan akhirnya menjadi pelopor hasil penelitian (Lexy J. Moleong, 2002: 121). Hal senada juga diungkapkan oleh Margono (Nurul Zuriah, 2006: 168) yang menyatakan bahwa pada umumnya penelitian akan berhasil dengan baik apabila banyak menggunakan instrumen, sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (masalah penelitian) dan menguji hipotesis diperoleh melalui instrumen. Menurut Arikunto (Nurul Zuriah, 2006: 169), secara umum penyusunan instrumen pengumpul data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Mengadakan identifikasi terhadap variabel-variabel yang ada di dalam rumusan judul penelitian atau yang tertera di dalam problematika penelitian. 2. Menjabarkan variabel menjadi sub atau bagian variabel. 3. Mencari indikator setiap sub atau bagian variabel. 4. Menderetkan deskriptor dari setiap indikator. 5. Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrumen.
7 6. Melengkapi instrumen dengan (pedoman atau instruksi) dan kata pengantar. G. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah peningkatkan prestasi belajar siswa. Dari aspek kognitif, diharapkan 85% siswa akan tuntas KKM (Kriteria Ketuntasan Mengajar) jika mendapat nilai 70. Tabel 3.1. berdasarkan pada perumusan identifikasi masalah dan indikator keberhasilan adalah sebagai berikut: Identifikasi Masalah Indikator Keberhasilan Kemampuan siswa dalam melakukan pembelajaran Quantum Teaching kurang baik. Siswa kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran sejarah Respon siswa terhadap penerapan perangkat pembelajaran dan model pembelajaran Quantum Teaching kurang mendukung. Kemampuan siswa dalam melaksanakan pembelajaran Quantum Teaching baik. Ukuran baik dilihat dari: Siswa aktif berprestasi Siswa mudah memahami dan mengembangkan materi sejarah. Prestasi siswa meningkat Siswa tertarik dan antusias dalam mengikuti pembelajaran sejarah. Respon siswa terhadap penerapan perangkat dan model pembelajaran Quantum Teaching meningkat.
8 Hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh siswa untuk ketiga ranah (kognitif, afektif, dan psikomotorik) pada akhir pelajaran (Nana Sudjana, 1990: 32-33) adalah sebagai berikut. Kognitif Menguasai materi sejarah yang telah diajarkan. Memahami konsep sejarah. Peningkatan nilai akademik siswa. Tabel 3.2. Hasil Belajar yang diharapkan Afektif Psikomotorik Kemauan untuk menerima pelajaran dari guru. Perhatian siswa terhadap apa yang dijelaskan oleh guru. Penghargaan siswa terhadap guru. Hasrat untuk bertanya kepada guru. Kemauan untuk mempelajari bahan pelajaran lebih lanjut. Kemauan untuk menerapkan hasil belajar Senang terhadap guru dan mata pelajaran yang diberikannya. Segera memasuki kelas pada waktu guru datang dan duduk paling depan dengan mempersiapkan kebutuhan belajar Keinginan untuk mendengarkan dan mencatat uraian guru. Sopan, ramah, dan hormat kepada guru pada saat guru menjelaskan pelajaran. Mengangkat tangan dan bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran yang belum jelas. Ke perpustakaan untuk belajar lebih lanjut atau meminta informasi kepada guru tentang buku yang harus dipelajari, atau segera membentuk kelompok untuk diskusi. Melakukan latihan diri dalam memecahkan masalah berdasarkan konsep bahan yang telah diperoleh atau menggunakannya untuk praktik kehidupannya. Akrab dan mau bergaul, mau berkomunikasi dengan guru, dan bertanya atau meminta saran bagaimana mempelajari mata
9 pelajaran yang diajarkannya. H. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Menurut Suharsimi Arikunto (1998: 146), observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis. Sedangkan menurut Margono (1997: 158), observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan perilaku siswa selama proses pembelajaran. Observasi dilakukan pada saat proses belajar mengajar dengan menggunakan pedoman observasi kegiatan pembelajaran, catatan lapangan, dan foto. Dengan tujuan memperoleh data tentang proses penerapan model Quantum Teaching pada pelajaran sejarah. 2. Tes Menurut Margono (1997: 170) tes ialah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. Tes ini berupa tes pemahaman sejarah. Tes ini digunakan untuk memperoleh data kemampuan pemahaman sejarah serta adanya peningkatan prestasi belajar siswa sesudah diberi tindakan pada setiap siklusnya. Tujuan diadakannya tes untuk siswa adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengikuti dan memahami isi pelajaran selama proses pembelajaran. Tes dilaksanakan dua kali setiap siklusnya, yaitu: a. Pre-test adalah tes yang dilakukan sebelum proses pembelajaran dimulai. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengetahuan siswa terhadap materi yang akan diberikan. b. Post-test adalah tes yang diberikan setelah guru selesai menyampaikan materi pelajaran. Tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerima dan memahami materi yang telah dipelajari. Jenis tes adalah tes formatif dengan bentuknya berupa multi choice atau pilihan ganda dari 10 pertanyaan. Tiap pertanyaan menggunakan 4 option (a, b, c dan d). Cara menskor untuk bentuk tes multi choice atau pilihan ganda ini adalah untuk jawaban benar
10 diberi skor 1 (satu) dan untuk jawaban salah diberi skor 0 (nol) Untuk menghitung skor terakhir dari tes yang berbentuk multi choice atau pilihan ganda dipergunakan rumus correction for guessing/system denda (M. Ngalim Purwanto, 1984: 71) sebagai berikut: S = R - W n 1 Keterangan: S R W n = skor yang dicari = jumlah soal yang dijawab benar = jumlah soal yang dijawab salah = jumlah option (alternative jawaban tiap soal) 1 = bilangan tetap 3. Dokumentasi Menurut Suharsimi Arikunto (1998: 149), dokumentasi dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Dokumen tidak kalah penting dengan model-model lain karena dalam dokumentasi untuk mencari data mengenai hal-hal variabel yang berupa buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat,dan catatan harian. Dokumentasi yang dilakukan penelitian bertujuan untuk mengetahui kegiatan siswa kelas X-5 MAN Purwokerto 1 selama penelitian berlangsung. I. Teknik Analisis Data Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan penelitian yang bersifat kualitatif maka dalam menganalisis data harus menggunakan analisis data kualitatif. Menurut Margono (Nurul Zuriah, 2006: 217) analisis data dalam penelitian kualitatif berdasarkan kurun waktunya, data dianalisis pada saat pengumpulan data dan setelah selesai pengumpulan data. Prosedur analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari sumber, yaitu wawancara, pengalaman yang telah dituliskan dalam catatan lapangan,
11 dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar foto dan sebagainya (Lexy J. Moleong, 2000: 190). Menurut Wina Sanjaya (2009: ) analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu, 1) reduksi data, 2) mendeskripsikan data, dan 3) membuat kesimpulan. Dalam penelitian ini akan dianalisis secara kualitatif, meliputi tiga unsur yaitu reduksi data, mendeskripsikan data dan membuat kesimpulan. Kesimpulan merupakan intisari dari analisis yang memberikan pernyataan tentang dampak dari penelitian tindakan kelas. 1. Reduksi data Reduksi data merupakan kegiatan menyeleksi data sesuai dengan fokus masalah. Mereduksi data terkumpul dari hasil pekerjaan atau jawaban-jawaban siswa hasil wawancara dan catatan lapangan. Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam menarik kesimpulan. Adapun informasi yang diperoleh diarahkan pada data tentang observasi siswa dari penerapan model Quantum Teaching dalam pembelajaran sejarah, hal tersebut meliputi: a. Kesenangan dan keantusiasan siswa terhadap penggunaan model Quantum Teaching dalam pembelajaran Sejarah. b. Ketepatan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. c. Keberanian siswa dalam memberi komentar terhadap persoalan faktual disertai alasan yang logis dan santun bahasa. 2. Mendeskripsikan data Mendeskripsikan data sehingga data yang telah diorganisir jadi bermakna. Mendeskripsikan data bisa dilakukan dalam bentuk naratif, membuat grafik atau menyusunnya dalam bentuk tabel. Mendeskripsikan data dilakukan dengan cara menganalisis data hasil reduksi yang memungkinkan untuk menarik kesimpulan dan mengambil tindakan. Pada tahap ini dilakukan analisis data hasil yang telah dicapai oleh siswa melalui evaluasi. Untuk menganalisis data yang telah terkumpul menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan memberikan predikat pada variabel yang diteliti sesuai
12 dengan kondisi sebenarnya. Hasil analisis pada siklus I digunakan untuk merencanakan siklus berikutnya. Semua data yang telah terkumpul dihitung dan dianalisis dengan rumus sebagai berikut: a. Teknik analisis data untuk mengetahui prestasi belajar siswa. Untuk menganalisis prestasi belajar siswa setelah proses pembelajaran dilakukan dengan cara memberikan post-test berupa soal tes tertulis pada akhir pertemuan. Hasil tes diberi skor angka dan dimasukkan pada tabel, kemudian dicari skor rata-rata di dalam satu kelas. Setelah itu dihitung angka persentase yang dicapai siswa. Rumus untuk menghitung nilai siswa adalah: S = R x 100 N Keterangan: S = nilai yang diharapkan R= jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar N= skor maksimum dari tes tersebut (M. Ngalim Purwanto, 2011: 112). Adapun penggolongan rentang nilai akhir adalah sebagai berikut: 80 ke atas : baik sekali : baik : cukup : kurang 45 ke bawah : gagal (Sudijono, 2008: 35) Rumus menghitung nilai rata-rata siswa dalam satu kelas adalah x ΣX N Keterangan: x = Nilai rata-rata
13 ΣX = Jumlah seluruh skor N = Banyaknya subyek yaitu siswa (Sudjana, 2010: 109) Rumus ketuntasan belajar siswa: KB = T x 100 Tt Keterangan: KB = Ketuntasan belajar siswa: T = Jumlah siswa yang mendapat nilai 70 Tt = Jumlah seluruh siswa b. Teknik analisis untuk aktivitas siswa dan guru Lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui tingkat aktivitas siswa dalam pembelajaran Quantum Teaching. Lembar observasi ini berupa skala bertingkat dengan kriteria sebagai berikut: Penskoran dalam observasi aktivitas siswa Skor 4 untuk aktivitas yang dilakukan dengan sangat baik Skor 3 untuk aktivitas yang dilakukan dengan baik Skor 2 untuk aktivitas yang dilakukan dengan cukup Skor 1 untuk aktivitas yang dilakukan dengan kurang Adapun penyusunan pedoman penskorannya adalah sebagai berikut: Jumlah butir item aktivitas yang diamati 9 (sesuai dengan jumlah item aktivitas yang diamati) dengan menggunakan 4 skala sehingga skor maksimal seluruh item adalah 36 dan jumlah skor minimal adalah 9. Rentang skala kriteria aktivitas individu sebagai berikut: 0 8 = aktivitas siswa kurang 9 18 = aktivitas siswa cukup = aktivitas siswa baik = aktivitas siswa sangat baik (Safari, 2005: 103) Untuk menganalisis lembar observasi siswa secara klasikal pada akhir setiap kegiatan pembelajaran digunakan analisis persentase dengan rumus: NP = R x 100% SM
14 Keterangan: NP = Nilai persen yang dicari R = Skor mentah yang diperoleh siswa SM = Skor maksimum 100 = Bilangan tetap (Purwanto, 2010: 102) Kriteria penilaian observasi siswa 0% rata-rata 25% : aktivitas siswa kurang 25% < rata-rata 50% : aktivitas siswa cukup 50% < rata-rata 75% : aktivitas siswa baik 75% < rata-rata 100% : aktivitas siswa sangat baik (Safari, 2005: 103) Lembar observasi aktivitas guru digunakan untuk mengetahui tingkat aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran Quantum Teaching. Lembar observasi ini berupa skala bertingkat dengan kriteria sebagai berikut: Penskoran dalam observasi aktivitas guru Skor 4 untuk aktivitas yang dilakukan dengan sangat baik Skor 3 untuk aktivitas yang dilakukan dengan baik Skor 2 untuk aktivitas yang dilakukan dengan cukup Skor 1 untuk aktivitas yang dilakukan dengan kurang Adapun penyusunan pedoman penskorannya adalah sebagai berikut: Jumlah butir item aktivitas yang diamati adalah 10 dengan menggunakan 4 skala sehingga skor maksimal seluruh item adalah 40 dan jumlah skor minimalnya 10. Untuk menganalisis lembar observasi guru pada akhir setiap kegiatan pembelajaran digunakan analisis persentase dengan rumus: Rumus rata-rata = pertemuan1 + pertemuan2 2 NP = R x 100% SM Keterangan : NP = Nilai persen yang dicari R = Skor mentah yang diperoleh guru SM = Skor maksimum
15 100 = Bilangan tetap (M. Ngalim Purwanto, 2010: 102). Kriteria penilaian observasi aktivitas guru: 0% rata-rata 25% : pengelolaan pembelajaran kurang 25% < rata-rata 50% : pengelolaan pembelajaran cukup 50% < rata-rata 75% : pengelolaan pembelajaran baik 75% < rata-rata 100% : pengelolaan pembelajaran sangat baik (Safari, 2005: 103) 3. Membuat simpulan Membuat simpulan berdasarkan deskripsi data. Dalam proses penelitian menganalisis dan menginterpretasi data merupakan langkah yang sangat penting, sebab data yang terkumpul tidak akan berarti apa-apa tanpa dianalisis dan diberi makna melalui interpretasi data. Proses interpretasi data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) diarahkan untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk menjawab rumusan masalah dan pertanyaan penelitian (Wina Sanjaya, 2009: 107).
BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan
27 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas sendiri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 06 November sampai 28 November 2009. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR).
17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penlitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terfokus pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR). Wardani
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau CAR (Classroom Action Research) yang bertujuan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau CAR (Classroom Action Research) yang bertujuan untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan tindakan menggunakan model NHT, yang merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research
51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas, atau dalam bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research (CAR). Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ilmiah ini tidak dapat dipisahkan atau dilepaskan dari tahapan-tahapan yang saling berkaitan. Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, yang
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau
31 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Reseacrh (CAR). Menurut Nur Hamim PTK merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subyek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII E SMP 1 Negeri Lasem tahun pelajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa sebanyak 33 anak, terdiri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut (Arikunto dkk, 2009,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitian Dalam penelitian ini metode yang di pakai adalah Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Pemilihan pendekatan ini karena jenis penelitiannya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK), dalam bahasa Inggris penelitian tindakan kelas sering disebut dengan classroom action
Lebih terperinciBAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27
39 BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MAN 1 Blora yang beralamat di jalan Gatot Subruto Km.04 Telp. (0296) 533453 Blora, Jawa Tengah. Dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan model pembelajaran AIR ( Auditory Intellectually
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran AIR ( Auditory Intellectually Repetition) pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas VIIIA SMP N 2 Sokaraja Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas. Alasan melaksanakn
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya pemecahan masalah
Lebih terperinciPenelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ledo yang beralamat di. Jalan Raya Ledo, Desa Ledo, Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ledo yang beralamat di Jalan Raya Ledo, Desa Ledo, Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat tahun
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang
37 III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih familiar disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Agung (2012: 63) menyatakan bahwa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar dari adanya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam
35 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tindakan merupakan jenis penelitian yang pada umumnya digunakan untuk memecahkan masalah atau dengan kata lain digunakan untuk melakukan suatu perbaikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK sangat cocok untuk penelitian ini, karena penelitian diadakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) mengemukakan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal
7 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal dengan PTK. Penelitian yang difokuskan pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil. saling terkait dan berkesinambungan, yaitu :
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Wardani, dkk. (2008 : 14) mengungkapkan penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri
Lebih terperinciPerencanaan. Siklus I. Pengamatan. Perencanaan. Siklus III. Pengamatan. Perencanaan. Pengamatan. Hasil Penelitian
47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Penelitian Tindakan Kelas 3.1.1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah sebuah penelitian yang dilakukan di kelas dengan jalan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
33 BAB III METODE PENELITIAN A. SUBJEK PENELITIAN Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik kelas VII C MTs NU Banat Kudus tahun pelajaran 2009/2010 dengan jumlah peserta didik sebanyak
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (PTK) sebenarnya diawali dari istilah action research atau penelitian
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Jenis Penelitian Munculnya istilah classroom action research atau penelitian tindakan kelas (PTK) sebenarnya diawali dari istilah action research atau penelitian tindakan.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. (2011: 4) penelitian tindakan kelas istilah dalam bahasa
29 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Arikunto, dkk., (2011: 4) penelitian tindakan kelas istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang merupakan suatu tindakan reflektif guna untuk memperbaiki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46) mengemukakan PTK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas tersebut. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikenal dan ramai dibicarakan dalam dunia pendidikan, atau istilah dalam bahasa Inggris
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas IV. Adapun metode penelitian yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom
BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan bentuk pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran problem
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action Research yaitu suatu Action Research (penelitian tindakan) yang dilakukan di
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam waktu 6 bulan
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam waktu 6 bulan mulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Juni tahun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan classroom action research.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Tahapan Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas, yaitu penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki mutu praktik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada mata pelajaran TIK di MTs Al-
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada mata pelajaran TIK di MTs Al- Musyawarah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2008)
Lebih terperinciBAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),
BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
32 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action rescarch (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Dalam setiap siklus terdiri dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tindakan yang mungkin dilakukan oleh guru terkait dengan permasalahan dalam proses pembelajaran adalah mencari akar permasalahan. Jika akar permasalahan sudah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menerapkan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang merupakan penelitian model Kemmis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 3 Oktober sampai 31 Oktober 2011. Adapun yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting 3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Surabaya yang terletak di jalan Danau Towuti Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan (action research) merupakan upaya pemecahan masalah atau suatu perbaikan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat: 1. Mengetahui penerapan strategi index card match khususnya pada materi pokok binatang yang halal dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Classroom Action Research
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom
26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2011: 46) PTK adalah suatu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) penelitian tindakan kelas ini bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK). Penentuan bentuk penelitian ini karena kegiatan penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Pemilihan Metode Penelitian Pemilihan metode penelitian dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penentuan bentuk penelitian ini karena kegiatan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas ( Classroom action research ). Penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu bisa dimaknai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat penting
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang berusaha menerapkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam bahasa Inggris PTK disebut Classroom Active Research (CAR).
Lebih terperinciB. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan oleh peneliti secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. melakukan tindakan dengan dibantu oleh guru mitra yang bertugas sebagai
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Dalam pelaksanaannya peneliti melakukan tindakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan meningkatkan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diartikan sebagai penelitian yang berorientasi pada penerapan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani, dkk.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas yang biasa disingkat dengan PTK yang berarti
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan sebagai acuan penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang biasa disingkat dengan PTK yang berarti penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, setting penelitian dan subjek penelitian, sasaran penelitian, data dan cara pengambilannya,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas atau biasa disingkat PTK. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan (action research)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian 1. Metode Penelitian Metode merupakan cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1) WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 24 Nopember sampai 3 Desember tahun 2009 Penentuan waktu penelitian mengacu pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Wina Sanjaya ( 2009 : 26) mengartikan bahwa penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN Slungkep 02 Kecamatan Kayen Kabupaten Pati dengan subjek penelitian adalah siswa kelas IV sebanyak 22 siswa. 3.2
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada kelas VIII A SMP N 3 Sewon yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kelas VIII A SMP N 3 Sewon yang beralamat di Jln. Bantul Km 6,7 Dusun Kaliputih, Pendowoharjo,
Lebih terperinciBAB III PENELITIAN. 1 Rochiati Wiriaatmadja, Metodologi Penelitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan
BAB III PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Ebbutt dalam Moleong mengemukakan bahwa PTK adalah kajian sistematis dari upaya
Lebih terperinciProsedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini direncanakan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), atau Classroom Action Research (CAR), yaitu sebuah penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan
24 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini dirancang dengan penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom action research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dilakukan peneliti secara
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dilakukan peneliti secara langsung.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan
19 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lajim dikenal dengan classroom action research Wardani,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas untuk mendeskripsikan tentang upaya guru meningkatkan hasil belajar dan keaktifan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian
39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat kaji tindak lanjut dengan menggunakan pedoman yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau yang lazim dikenal dengan Classroom
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, Kelas IV Mata
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah PTK (penelitian tindakan kelas), yaitu penelitian yang bertujuan memberikan
Lebih terperinciBAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan
BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan untuk melakukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007:
Lebih terperinci