Desain dan Implementasi Alat Participatory Environmental Sensing Untuk Meningkatkan Densitas Ketersediaan Data Lingkungan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Desain dan Implementasi Alat Participatory Environmental Sensing Untuk Meningkatkan Densitas Ketersediaan Data Lingkungan"

Transkripsi

1 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Elektro Terapan 2017 Vol.01 No.01, ISSN: Desain dan Implementasi Alat Participatory Environmental Sensing Untuk Meningkatkan Densitas Ketersediaan Data Lingkungan Diwangkara Prastowo * a), Indrazno Siradjuddin a), Muhammad Rifa i a) Abstrak: Beberapa tahun terakhir kondisi lingkungan kita samakin memburuk akibat dari pencemaran yang datang dari mana saja dan diperparah dengan measyarakat yang kurang peduli terhadap lingkungan. Dengan adanya konsep participatory environmental sensing yang mengikutsertakan masyarakat dalam mendeteksi lingkungan untuk meningkatkan densitas ketersediaan data sehinggal akan lebih mudah untuk mengetahui kondisi lingkungan. Dengan mudahnya mengetahui kondisi lingkungan masyarakat diharapkan lebih peduli terhadap lingkungan. Untuk dapat mengimplementasikan dibuat sistem yang dapat mendeteksi parameter lingkungan seperti suhu, kelembapan, kebisingan dan intensitas uv serta dapat mengetahui lokasi dan waktu pengambilan data dan mengirim data data tersebut ke database, diolah dan ditampilkan di web agar mudah untuk diakses. Untuk mengolah data digunakan metode algoritma pengelompokan K Means. Hasilnya sistem bekerja dengan baik. Jumlah data yang terkumpul selama dua minggu pengambilan data mencapai 800 data. Dan algoritma K Means berhasil diaplikasikan pada kumpulan data parameter lingkungan dengan memberikan hasil data yang terbagi menjadi empat kelompok beserta label kondisi lingkungan saat itu. Kata Kunci: Algoritma K Means, Lingkungan, Participatory Sensing, Database, Web. I. PENDAHULUAN Beberapa tahun terakhir ini kondisi lingkungan disekitar kita semakin memburuk akibat dari pencemaran yang datang dari mana saja dan diperparah dengan masyarakat yang kurang peduli dengan kondisi lingkungannya. Hal ini dikarenakan sulitnya mengetahui kondisi lingkungan dengan akurat dan mudah untuk diakses. Dengan mengetahui kondisi lingkungan dapat memberikan informasi bagaimana keadaan lingkungan di daerah tersebut. Saat ini cara paling mudah untuk mengetahui kondisi lingkungan adalah dari stasiun stasiun pemantau. Namun stasiun pemantau ini berjumlah sedikit dan memiliki jarak yang jauh antar stasiun. Sehingga densitas ketersedian data mengenai kondisi lingkungan masih sedikit. Dan juga, dalam jarak yang dekat kondisi lingkungan disuatu tempat dapat berbeda. Dengan jauhnya jarak antar stasiun tersebut, data parameter lingkungan lokasi yang jauh dari stasiun pemantau menjadi kurang akurat. Dari permasalahan dan latar belakang diatas penulis mengemukakan gagasan berupa konsep participatory environmental sensing dimana konsep ini melibatkan masyarakat untuk mendeteksi parameter parameter kondisi lingkungan. Untuk mengimplementasikan konsep participatory environmental sensing ini penulis berencana membuat sebuah prototype sistem yang mampu mendeteksi kondisi lingkungan dan dapat diakses dengan mudah di website. Untuk mendeteksi parameter kondisi lingkungan dibuat sebuah alat terintegrasi yang didalamnya terdapat sensor sensor, GPS dan WiFi module. Data yang dikumpulkan dari alat ini dapat di kirim ke database *) Korespondensi : diwangkara.p@gmail.com a) Dosen Teknik Elektro, Politeknik Negeri Malang 193 server kemudian diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok dengan menggunakan metode K-Means Clustering untuk menggambarkan kondisi lingkungan di suatu tempat, kemudian data ditampilkan di website. Alat ini memiliki dimensi yang relatif kecil sehingga dapat dibawa kemanapun. Dengan desain yang mudah dibawa alat ini mampu mendeteksi kondisi lingkungan dimana kita membawa alat tersebut. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Participatory Environmental Sensing Participatory Environmental Sensing adalah sebuah konsep yang melibatkan individu dan/atau masyarakat luas untuk berpatisipasi dalam mendeteksi parameter parameter lingkungan seperti suhu, kelembapan, intensitas UV dan kebisingan. Bentuk dari participatory sensing dapat bermacam macam diantaranya adalah mengumpulkan data dengan sensor modul yang ada, membagikan keadaan lingkungan sesuai dengan yang diraskan, membantu menempatkan modul sensor di tempat tempat tertentu dan ikut serta dalam menganalisa kondisi lingkungan dalam konteks non ahli. Sehingga dapat mengetahui kondisi lingkungan dengan lebih baik. 2.2 Algoritma K-Means Clustering K- means clustering adalah jenis pengelompokan unsupervised learning, yang digunakan bila ada data yang tidak berlabel (yaitu, data tanpa kategori atau kelompok tertentu). Tujuan dari algoritma ini adalah untuk menemukan kelompok dalam data, dengan jumlah kelompok yang ditunjukkan oleh variabel K. Algoritma bekerja secara iteratif untuk menetapkan setiap titik data ke

2 salah satu kelompok K berdasarkan fitur yang disediakan. Algoritma pengelompokan Κ Means menggunakan penyempurnaan berulang untuk menghasilkan hasil akhir. Input algoritma adalah jumlah cluster Κ dan kumpulan data. Kumpulan data adalah kumpulan fitur untuk setiap titik data. Algoritma dimulai dengan perkiraan awal untuk Κ centroids, yang dapat dihasilkan secara acak atau dipilih secara acak dari kumpulan data. Algoritma kemudian iterasi antara dua langkah yaitu pelabelan suatu data sesuai dengan kelompok yang telah dibuat dan pembaruan centroid dari data. Pembaruan centroid ini bertujuan untuk mendapatkan centroid dan data hasil pengelompokan tidak lagi berubah. Keberhasilan dari algoritma K Means ini dapat diketahui ketika algoritma ini mampu mengelompokkan data sesuai dengan jumlah kelompok yang ditentukan sebelumnya dan dapat menentukan dalam kelompok mana jika terdapat data baru yang muncul atau menetukan label untuk data baru yang masuk. Untuk pelebelan atau pemberian nama dari setiap kelompok dilakukan setelah data data tersebut berhasil dikelompokkan. Dari hasil pengelompokan tersebut dapat dianalisis nilai data dari setiap kelompoknya, dari hasil analisis tersebut nama atau lebel setiap kelompok itu ditentukan. III. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1. Tahapan Penelitian Berikut adalah diagram alir tahapan penelitian yang dilakukan Gambar 1. Diagam Alir Tahapan Penelitian 3.2. Diagram dan Prinsip Kerja Sistem Gambar 2. Diagram Sistem 194 Gambar 3. Flowchart Prinsip Kerja 3.3. Perencanaan Algoritma K Means Gambar 4. Flowchart Algoritma K Means Secara matematis langkah langkah kerja algoritma pengelompokan K Means dapat dituliskan sebagai berikut ini: a. Pengambilan seluruh data yang akan dikelompokkan dari database server. Data m x i (1) Dimana : i indeks data I panjang data atau anyaknya data yang dikelompokkan i *1,2,3 I+ m indeks varia el M jumlah sensor atau varia el m *1,2,3 M+ b. Menentukan jumlah kelompok (cluster) yang dikehendaki. Setiap cluster yang ditentukan, memiliki titik pusat (centroid) pada tiap variabel data. Centroid Cluster m c k (2) Dimana : k indeks cluster K umlah cluster k *1,2,3 K+ c. Menghitung jarak antara titik pusat setiap kelompok (Centroid Cluster) dengan seluruh data yang dikelompokkan. Setiap proses perhitungan jarak antara centroid cluster

3 dengan data menggunakan nilai centroid cluster yang terbaru. Distance d k i (c k, x i ) M m 1 (c m k -x m i ) (3) d. Proses selanjutnya adalah labeling setelah didapat jarak antara titik pusat kelompok (Centroid Cluster) dengan data, selanjutnya data akan diberi label masuk dalam kelompok (cluster) yang mana data tersebut. Gambar 7. Skema Wiring DHT Aplikasi Sensor UV ML-8511 Sensor UV ini mampu mendeteksi sinar UV- A dan UV-B. Bekerja pada tegangan 3,3 V dengan output analog. Labeling l i argmin d i k (c k, x i ) (4) e. Langkah selanjutnya adalah memperbarui titik pusat kelompok (Centroid Cluster). Proses update centroid cluster dilakukan untuk mendapatkan centroid cluster yang baru. Cara update centroid cluster ini adalah dengan menghitung rata rata dari data yang ada dalam cluster tersebut. Jika masih ada centroid cluster dan/atau data yang berubah harus dilakukan iterasi proses kembali hingga didapat kondisi konvergen. Update Centroid Cluster: for each c k m I x m,k i 1 i *k w+ I i 1 1 *k w+ (5) Dimana : w varia el sementara untuk menyatakan k 3.4. Perancangan dan Pembuatan Web Gambar 8. Skema Wiring Sensor ML 8511 Perhitungan dari data analog menjadi nilai intensitas UV dengan satuan mw/cm 2 : UVIntesity ouput voltage Aplikasi Sound Sensor (6) Sensor ini mampu mendeteksi suara yang ada disekitarnya menggunakan microphone. Tegangan kerja 5V dengan ouput analog. Gambar 9. Skema Wiring Sound Sensor Perhitungan konversi ADC ke db: d ( (nilai A ) 120) (7) Gambar 5. Tampilan halaman website 3.5. Perancangan dan Pembuatan Mekanik 3.9. Aplikasi GPS GY-GPS6MV2 Modul ini adalah standalone GPS yang dapat memberikan data lokasi dimana modul ini berada. Tegangan kerja 5V dan output berupa data. Gambar 10. Skema Wiring GPS GY-GPS6MV2 Gambar 6. Alat Participatory Environmental Sensing Aplikasi WiFi WeMos D1 Mini Modul WiFi yang menggunakan chip ESP8266. Bekerja pada tegangan 3,3V untuk chip dan 5V untuk modul, memiliki output berupa data Aplikasi Modul DHT11 DHT11 adalah sensor yang dapat mendeteksi dua paramter sekaligus yaitu suhu dan kelembapan. Menggunakan tegangan kerja 5V dan output digital. 195

4 Gambar 11. Skema Wiring WiFi Wemos D1 Mini. IV. PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Pengujian Tampilan Web Dari hasil pengujian sensor DHT11 pada Tabel 1 dan Tabel 2 pembacaan sensor dengan alat ukur rata rata error pada pengujian suhu sebesar 2,03% dan untuk kelembaban dengan rata rata error sebesar 1,14 %. Perhitungan rata rata error pada persamaan (8) dan perhitungan error pada persamaan (9) rata-rata ( ) pengukuran (8) Gambar 12. Data Pada Tanggal Di Database Gambar 13. Data pada tanggal di halaman web Dari Gambar 12 menunjukkan halaman web bekerja dengan baik sesuai dengan yang direncanakan karena mampu menampilkan data yang sesuai dengan yang ada di database Pengujian Sensor DHT11 Tabel 1. Perbandingan Pembacaan Sensor DHT11 (suhu) Dengan Thermometer Tanggal Jam Thermometer DHT11 Error 01/09/ ,6 29 5,23% 01/09/ ,8 31 0,65% 01/09/ ,0 30 3,23% 01/09/ ,0 31 0,00% 01/09/ ,6 31 1,31% 01/09/ ,8 30 2,60% 01/09/ ,8 30 2,60% 01/09/ ,6 30 1,96% 01/09/ ,6 30 1,96% 01/09/ ,6 30 1,96% 01/09/ ,0 30 0,00% 01/09/ ,3 30 4,15% 01/09/ ,3 31 0,96% 01/09/ ,6 31 1,31% 01/09/ ,8 30 2,60% 2,03% Tabel 2. Perbandingan Pembacaan Sensor DHT11 (kelembapan) Dengan Hygrometer Tanggal Jam Hygrometer DHT11 Error 01/09/ ,0 52 0,00% 01/09/ ,0 53 1,92% 01/09/ ,0 52 0,00% 01/09/ ,0 52 1,89% 01/09/ ,0 51 1,92% 01/09/ ,0 53 1,92% 01/09/ ,0 53 0,00% 01/09/ ,0 53 0,00% 01/09/ ,0 53 1,85% 01/09/ ,0 52 1,89% 01/09/ ,0 54 0,00% 01/09/ ,0 54 3,85% 01/09/ ,0 53 1,92% 01/09/ ,0 53 0,00% 01/09/ ,0 52 0,00% 1,14% ( ) Aktual-Pem acaan Sensor Aktual 100 (9) Pada pengujian ini terdapat error yang cukup tinggi, dikarena alat ukur yang digunakan untuk kalibrasi atau proses membandingkan data adalah alat ukur yang tersedia banyak dipasaran dan tidak diketahui spesifikasi detailnya, sehingga hasil pengukuran suhu dan kelembapan antara alat ukur dan sensor memiliki selisih yang cukup banyak Pengujian Sensor ML8511 Tabel 3. Perbandingan Pembacaan Sensor ML 8511 dengan alat ukur UV meter Tanggal Jam UV Meter Output ML8511 Voltage (V) Error 01/09/ ,12 0,13 1, ,33% 01/09/ ,13 0,14 1, ,69% 01/09/ ,13 0,13 1, ,00% 01/09/ ,16 0,15 1, ,25% 01/09/ ,15 0,13 1, ,33% 01/09/ ,15 0,13 1, ,33% 01/09/ ,15 0,14 1, ,67% 01/09/ ,15 0,14 1, ,67% 01/09/ ,15 0,15 1, ,00% 01/09/ ,12 0,13 1, ,33% 01/09/ ,15 0,14 1, ,67% 01/09/ ,15 0,14 1, ,67% 01/09/ ,12 0,13 1, ,33% 01/09/ ,12 0,13 1, ,33% 01/09/ ,15 0,14 1, ,67% 7,15% Berdsasarkan dari data hasil pengujian sensor ML 8511 yang dibandingkan dengan alat ukur UV meter. Memiliki rata rata error sebesar 7,15%. Angka yang cukup besar ini dapat dipengaruhi karena pengujian dilakukan di dalam ruangan yang mana pada saat itu sinat matahari yang masuk hanya sedikit dan sebaiknya untuk mengetahui intensitas UV yang benar dapat dilakukan di luar ruangan. Namun hal ini terpaksa dilakukan karena alat ukur UV meter yang ada hanya bisa untuk pengukuran di dalam ruangan. Untuk perhitungan rata rata error didapat dari persamaan (8) dan perhitungan error dari peramaan (9) Pengujian Sound Sensor Tabel 4. Perbandingan Pembacaan Sound Sensor dengan Sound meter 196

5 Tanggal Jam Sound Meter Sound Sensor Nilai ADC Error 01/09/ , ,750 0,00% 01/09/ , ,750 1,41% 01/09/ , ,750 9,38% 01/09/ , ,750 4,48% 01/09/ , ,225 1,47% 01/09/ , ,750 0,00% 01/09/ , ,800 0,00% 01/09/ , ,750 1,41% 01/09/ , ,500 6,25% 01/09/ , ,275 4,41% 01/09/ , ,700 0,00% 01/09/ , ,700 2,86% 01/09/ , ,700 0,00% 01/09/ , ,275 1,43% 01/09/ , ,225 1,43% 2,30% Dari data hasil perbandingan sound sensor dengan sound meter ini rata rata error-nya sebesar 2,30%. Terdapat error yang tinggi tersebut dapat ditinjau dari beberapa hal. Yang pertama adalah nilai kebisingan sangat cepat cepat berubah. Diduga waktu untuk mendapatkan nilai kebisingan anatara sound sensor dengan sound meter meter berbeda sehingga terdapat perbedaan pada nilai kebisingan yang dihasilkan. Yang kedua dapat dikarenakan senstitivitas dari microphone yang digunakan pada sound meter dengan sound sensor berbeda. Dari beberapa faktor tersebut yang disinyalir dapat menghasilkan selisih nilai kebisingan yang cukup nesar antara sound meter dengan sound meter Pengujian GPS GY-GPS6MV2 Untuk membuktikan benar atau tidaknya data lokasi yang di dapatkan oleh modul GPS dibutuhkan google maps untuk mengetahuinya. Pada tanggal 23 Juni 2017 pengambilan data dilakukan di Dusun Bekucuk, Kec. Sooko Kab. Mojokerto. (a) Gambar 15. Penggalan data pada tanggal Gambar 14. dibagian yang diberi garis bawah berwarana biru merupakan waktu dimana data tersebut masuk ke database. Dari kolom waktu tersebut terlihat bahwa selang waktu dari data satu dengan data lainnya rata rata adalah 36 detik, bahkan ada yang lebih dari 30 detik. Terjadi keterlambatan data masuk ke database dapat dikarenakan kecepatan koneksi wifi router pada saat itu yang kurang stabil. Kecepatan koneksi wifi router dapat mempengaruhi kecepatan daat mengirimkan data dan waktu saat data tersebut berhasil masuk ke database Analisa Hasil Pengelompokan Algoritma K means Clustering yang di Terapkan Pada Data Parameter Kondisi Lingkungan Penerapan algoritma pengelompokan K Means pada data kondisi lingkungan ini memiliki empat variabel dan dibagi menjadi empat kelompok. Empat variabel data jika divisualisasikan akan menjadi Grafik dengan empat dimensi, maka untuk keperluan analisa, data di plotkan pada Grafik dua dimensi agar dapat divisualisasikan. Grafik yang disajikan merupakan kombinasi dari keempat variabel data. Berikut adalah hasil visualisasi Grafik dari kombinasi keempat variabel data. (b) Gambar 14 (a) Data lokasi berupa koordinat latitude dan longitude pada tanggal , (b) Lokasi yang ditunjukkan oleh google maps. Dari Gambar 14 (a) dan (b) terlihat bahwa lokasi yang ditunjukkan oleh gps modul yang berupa koordinat longitude dan latitude sesuai dengan lokasi pada saat pengambilan data yang dibuktikan menggunakan google maps Pengujian Konektifitas Modul Wifi Wemos D1 Mini Grafik 1. Data Suhu Dan Kelembapan Grafik 2. Data Suhu dan Kebisingan 197

6 Grafik 3. Data Suhu dan Intensitas UV Grafik 4. Data Kelembapan dan Kebisingan Grafik 5. Data Kelembapan dan Intensitas UV Grafik 6 Data Kebisingan dan Intensitas UV Pada Grafik 1 hingga Grafik 6 adalah Grafik tampilan data yang terkumpul selama satu bulan yang didalam database server. Data data ini di dapat menggunakan sensor sensor pendeteksi parameter kondisi lingkungan yang telah dibuat. Grafik 1 hingga Grafik 6 merupakan tampilan data yang telah diolah dengan algoritma pengelompokan K Means. Dari Grafik 1 hingga Grafik 6 tampak data data yang telah terkumpul menjadi empat kelompok. Masing masing terdapat label yaitu, Sangat Nyaman, Nyaman, Cukup dan Kurang Nyaman buruk untuk memudahkan mengetahui kondisi lingkungan saat itu. Pelabelan ini dilakukan oleh penulis sendiri karena data yang ada belum cukup untuk dianalisa oleh ahli. akan semakin baik karena denstitas ketersediaan data akan semakin bertambah. 2. Alat yang dibuat mampu mendeteksi parameter kondisi lingkungan dan dapat mengumpulkan dan menyimpan data tersebut di database server. Kemudian melakukan pengelompokan data dan ditampilkan hasilnya ditampilkan di halaman web. 3. Pada penelitian ini untuk pengiriman data menggunakan modul wifi didapatkan hasil yang sesuai dengan yang direncanakan, setiap 30 detik. Hanya saja kecepatan pengiriman tergantung dengan kecepatan wifi router sehingga ada beberapa saat yang lebih 3 hingga 6 detik. 4. Pengaplikasian metode pengelompokan algoritma K Means untuk mengolah data kondisi lingkungan mendapatkan hasil sesuai dengan yang direncanakan. Karena dapat mengelompokkan data menjadi empat kelompk dan setiap ada data baru dapat dikelompokkan sesuai dengan range data pada kelompok yang ada. Setiap kelompok memiliki range data sebagai berikut: Sangat Nyaman, suhu: o C, kelembapan: 29-63%, kebisingan: , intensitas UV: 0,0-0,68 mw/cm 2. Nyaman, suhu:23-33 o C, kelembapan: 29-62%, kebisingan: , intensitas UV: 0,0-0,742 mw/cm 2. Cukup, suhu:23-41 o C, kelembapan: 29-63%, kebisingan: , intensitas UV: 0,0-0,988 mw/cm 2. Kurang Nyaman, suhu: o C, kelembapan: 28-64%, kebisingan: , intensitas UV: 0,0-0,705 mw/cm 2. DAFTAR PUSTAKA [1.] KUZNETSOV, Stacey; PAULOS, Eric. Participatory sensing in public spaces: activating urban surfaces with sensor probes. In: Proceedings of the 8th ACM Conference on Designing Interactive Systems. ACM, p [2.] Teknomo, Kardi. K-Means Clustering Tutorials. tutorial\kmean\ diakses pada 26 Desember 2016 [3.] X. Wu and V. Kumar, eds., The Top Ten Algorithms in Data Mining.Chapman and Hall, KESIMPULAN 1. Sistem yang dibuat implementasi dari konsep participatory environmental sensing ini dapat meningkatkan densitas ketersediaan data kondisi lingkungan. Dalam pengambilan data selema 13 hari data yang dikumpulkan sudah mencapai 700 data. Jika dilakukan lebih lama 198

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan membahas mengenai pengujian dari alat yang telah dirancang pada bab sebelumnya. Pengujian alat dilakukan untuk mengetahui kinerja sistem

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM

BAB 3 ANALISA SISTEM BAB 3 ANALISA SISTEM Pada perancangan suatu sistem diperlakukan analisa yang tepat, sehingga proses pembuatan sistem dapat berjalan dengan lancar dan sesuai seperti yang diinginkan. Setelah dilakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN

BAB III RANCANG BANGUN BAB III RANCANG BANGUN 3.1 Blok Diagram Sistem Monitoring Suhu Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Monitoring Suhu Pada gambar 3.1 sensor DHT 11 akan mendeteksi suhu pada ruangan lalu terhubung ke Arduino untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Analisa sistem adalah tahap yang bertujuan untuk memahami konsep dari sistem, mengetahui kekurangan dari sistem, dan menentukan kebutuhan hasil

Lebih terperinci

Kata kunci: Cluster, Knowledge Discovery in Database, Algoritma K-Means,

Kata kunci: Cluster, Knowledge Discovery in Database, Algoritma K-Means, K- Pembentukan cluster dalam Knowledge Discovery in Database dengan Algoritma K-Means Oleh: Sri Andayani Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY,email: andayani@uny.ac.id Abstrak Pembentukan cluster merupakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem berikut: Secara umum sistem yang dibangun dijelaskan dalam diagram blok sistem 6 1 Baterai Sensor: - GPS 2 Sensor Suhu dan Kelembapan 4 Mikrokontroler

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, sebuah sistem pengukuran ketinggian suatu tempat sangatlah dibutuhkan. Berbagai bidang di kehidupan kita

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat menjalankan perintah inputan dan gambaran sistem monitoring Angiography yang bekerja untunk pengambilan data dari

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN UDARA YANG BERBASISKAN WIRELESS

RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN UDARA YANG BERBASISKAN WIRELESS RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN UDARA YANG BERBASISKAN WIRELESS Sumartini Dana 1, Rochani 2, James Josias Mauta 3 Abstrak : Sistem komunikasi data saat ini bukan hanya secara fix cable

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 29 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Skema Alur Perancangan Sistem Diagram alur perancangan sistem dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut. Mulai Menyiapkan bahan Perancangan tata letak perangkat keras Perancangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas mengenai analisa dan perancangan monitoring tekanan biogas mengunakan Arduino Nano. Pada prinsipnya perancangan dengan sistematika yang baik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI RANCANG BANGUN ALAT

BAB III METODOLOGI RANCANG BANGUN ALAT BAB III METODOLOGI RANCANG BANGUN ALAT 3.1. Metode Perancangan Pada perancangan alat ini terbagi menjadi dua metodologi, yang pertama pembuatan sistem hardware dan yang kedua pembuatan sistem yang akan

Lebih terperinci

PEMANTAUAN POSISI ARMADA BUS PADA BUSWAY BERBASIS ANDROID

PEMANTAUAN POSISI ARMADA BUS PADA BUSWAY BERBASIS ANDROID PEMANTAUAN POSISI ARMADA BUS PADA BUSWAY BERBASIS ANDROID Prasaja Wikanta 1, Heru Wijanarko 2, Zeny Palufi 3 1 Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Batam Parkway, Batam Center, Batam 29461 Telp 0778

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA KERJA DARI SISTEM WIRELESS SENSOR NETWORK BERBASIS INTERNET PROTOCOL (IP) UNTUK PEMBACAAN TINGKAT POLUSI UDARA

BAB IV ANALISA KERJA DARI SISTEM WIRELESS SENSOR NETWORK BERBASIS INTERNET PROTOCOL (IP) UNTUK PEMBACAAN TINGKAT POLUSI UDARA BAB IV ANALISA KERJA DARI SISTEM WIRELESS SENSOR NETWORK BERBASIS INTERNET PROTOCOL (IP) UNTUK PEMBACAAN TINGKAT POLUSI UDARA 4.1. ANALISA KERJA SISTEM WIRELESS SENSOR NETWORK Pada perancangan sistem wireless

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan perancangan sistem yang dibuat, berupa perancangan sistem mikrokontroller dan tampilan antarmuka web. Bab ini diharapkan dapat memberikan gambaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sensor dengan output toggle adalah sensor yang memiliki output biner dalam bentuk pulsa.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sensor dengan output toggle adalah sensor yang memiliki output biner dalam bentuk pulsa. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tujuan dan latar belakang permasalahan yang mendasari pembuatan skripsi, spesifikasi alat yang akan direalisasikan dan sistematika penulisan skripsi 1.1. Tujuan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Bab ini membahas perancangan sistem telemetri pengamatan suhu dan kelembapan serta kendali peralatan elektronik (seperti kipas) berbasis platform Microcontroller Open Source Wemos.

Lebih terperinci

Alat Ukur Parameter Tanah dan Lingkungan Berbasis Smartphone Android

Alat Ukur Parameter Tanah dan Lingkungan Berbasis Smartphone Android Scientific Journal of Informatics Vol. 2, No. 2, November 2015 p-issn 2407-7658 http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji e-issn 2460-0040 Alat Ukur Parameter Tanah dan Lingkungan Berbasis Smartphone

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai bagaimana perancangan fire alarm sistem yang dapat ditampilkan di web server dengan koneksi Wifi melalui IP Address. Perancangan alat ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan data mining varian produk elektronik sound system dengan metode K-Means Clustering yang dapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian 13 III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan di Laboratorium Digital Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 Enis F., dkk : Rancang Bangun Data.. RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 Enis Fitriani, Didik Tristianto, Slamet Winardi Program Studi Sistem Komputer,

Lebih terperinci

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Tanu Dwitama, Daniel Sutopo P. Politeknik Batam Parkway Street, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia E-mail: tanudwitama@yahoo.co.id, daniel@polibatam.ac.id

Lebih terperinci

dengan Algoritma K Means

dengan Algoritma K Means K Pembentukan cluster dalam Knowledge Discovery in Database dengan Algoritma K Means Oleh: Sri Andayani Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY,email: andayani@uny.ac.id Abstrak Pembentukan cluster merupakan

Lebih terperinci

CLUSTERING PENCAPAIAN KARAKTER SISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS

CLUSTERING PENCAPAIAN KARAKTER SISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS CLUSTERING PENCAPAIAN KARAKTER SISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS Muhammad Toha, 1), I Ketut Edy Purnama 2) dan Surya Sumpeno 3) 1) Bidang Keahlian Telematika (Konsentrasi CIO) Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengerjakan tugas akhir ini. Tahap pertama adalah pengembangan konsep

BAB III METODE PENELITIAN. mengerjakan tugas akhir ini. Tahap pertama adalah pengembangan konsep BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada tugas akhir ini melalui beberapa tahapan penelitian dan mencari informasi tentang data yang dibutuhkan dalam mengerjakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Analisis Analisis Kebutuhan Alat dan Bahan

BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Analisis Analisis Kebutuhan Alat dan Bahan 26 BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Analisis Metode Analisis merupakan sebuah metode untuk menjabarkan aplikasi berdasarkan komponen-komponen dan berbagai fungsi yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas dan efisiensi kerja tercapai. STIKOM Surabaya merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas dan efisiensi kerja tercapai. STIKOM Surabaya merupakan salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Solusi pemanfaatan teknologi komputer sebagai alat bantu dalam mendukung kegiatan operasional suatu bidang usaha memudahkan manusia dalam mendapatkan data atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah suatu pekerjaan, misalnya ; Thermometer Suhu Badan. terdiri dari beberapa komponen yaitu sensor, modul suara, dan LCD.

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah suatu pekerjaan, misalnya ; Thermometer Suhu Badan. terdiri dari beberapa komponen yaitu sensor, modul suara, dan LCD. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan memacu perkembangan teknologi yang bermanfaat dalam mempermudah pekerjaan dan segala aktifitas manusia terutama di bidang kedokteran.

Lebih terperinci

P E N D A H U L U A N Latar Belakang

P E N D A H U L U A N Latar Belakang KLASIFIKASI KEKERAPAN KUNJUNGAN LOKASI BERBASIS LOCATION BASED SERVICE (LBS) MENGGUNAKAN SELF-ORGANIZING MAP (SOM) Oleh : Dhanang Fitra Riaji (NRP : 2208205737) PROGRAM MAGISTER JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

Lebih terperinci

Sistem Informasi Geografis Untuk Klasifikasi Daerah Rawan Kriminalitas Menggunakan Metode K-Means

Sistem Informasi Geografis Untuk Klasifikasi Daerah Rawan Kriminalitas Menggunakan Metode K-Means Sistem Informasi Geografis Untuk Klasifikasi Daerah Rawan Kriminalitas Menggunakan Metode K-Means Ferdian Dwi Yuliansyah Fakultas Teknologi Industri, Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Power Supply. Microcontroller Wemos. Transistor Driver TIP122. Gambar 3.1 Blok Rangkaian sistem

BAB III PERANCANGAN. Power Supply. Microcontroller Wemos. Transistor Driver TIP122. Gambar 3.1 Blok Rangkaian sistem BAB III PERANCANGAN Bab ini membahas perancangan alat Kompor Listrik Digital IoT dengan menggunakan Microcontroller Open Source Wemos. Microcontroller tersebut digunakan untuk mengolah informasi yang telah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Deskripsi dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sistem perancangan alat dengan konsep menghitung dan mencatat seberapa besar daya

Lebih terperinci

KLASTERISASI KOMPETENSI GURU MENGGUNAKAN HASIL PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DENGAN METODE DATA MINING

KLASTERISASI KOMPETENSI GURU MENGGUNAKAN HASIL PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DENGAN METODE DATA MINING KLASTERISASI KOMPETENSI GURU MENGGUNAKAN HASIL PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DENGAN METODE DATA MINING Ari Kurniawan, Mochamad Hariadi S2 Teknik Elektro (Telematika), Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Identifikasi Masalah Peranan teknologi sensor nirkabel dapat diterapkan dalam kehidupan manusia untuk membantu mendapatkan informasi secara cepat dan akurat.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. lunak (software) aplikasi Android dan perangkat keras (hardware) meliputi

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. lunak (software) aplikasi Android dan perangkat keras (hardware) meliputi BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan hasil analisis pengujian dari hasil penelitian tugas akhir ini yang telah dilakukan, pengujian dilakukan dalam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino

Lebih terperinci

Jl. Raya Dukuhwaluh Purwokerto )

Jl. Raya Dukuhwaluh Purwokerto ) Sistem Klasterisasi Menggunakan Metode K-Means dalam Menentukan Posisi Access Point Berdasarkan Posisi Hotspot di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (Clustering System Using K-Means Method in Determining

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Muhammadiyah Surakarta merupakan salah satu dari beberapa instansi

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Muhammadiyah Surakarta merupakan salah satu dari beberapa instansi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Muhammadiyah Surakarta merupakan salah satu dari beberapa instansi perguruan tinggi yang bergerak di bidang pendidikan, yang di dalamnya terdapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT Bab ini membahas hasil dari sistem yang telah dirancang sebelumnya melalui percobaan dan pengujian. Bertujuan agar diperoleh data-data untuk mengetahui alat yang dirancang

Lebih terperinci

PENGELOMPOKAN DATA KORDINAT BTS MENGGUNAKAN k-means DAN VISUALISASI BERBASIS GOOGLE MAP

PENGELOMPOKAN DATA KORDINAT BTS MENGGUNAKAN k-means DAN VISUALISASI BERBASIS GOOGLE MAP PENGELOMPOKAN DATA KORDINAT BTS MENGGUNAKAN k-means DAN VISUALISASI BERBASIS GOOGLE MAP Rudy Hermayadi 1), Hery M. Purnomo 2) dan I Ketut Eddy Purnama 3) 1) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) A-534

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) A-534 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-534 Rancang Bangun Sistem Navigasi Indoor Berbasis Integrasi Symbolik Location Model dan Wifi Based Positioning System Untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengujian minimum sistem ditunjukkan pada tabel 4.1.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengujian minimum sistem ditunjukkan pada tabel 4.1. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Minimum Sistem 4.1.1. Hasil Pengujian Hasil pengujian minimum sistem ditunjukkan pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Hasil Pengujian Minimum Sistem Tiap Node Node ke-

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah cara mengatur suhu dan kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor

Lebih terperinci

Prototipe Sistem Monitoring Air Pada Tangki Berbasis Internet of Things Menggunakan NodeMCU Esp8266 Dan Sensor Ultrasonik

Prototipe Sistem Monitoring Air Pada Tangki Berbasis Internet of Things Menggunakan NodeMCU Esp8266 Dan Sensor Ultrasonik Prototipe Sistem Monitoring Air Pada Tangki Berbasis Internet of Things Menggunakan NodeMCU Esp8266 Dan Sensor Ultrasonik Ulumuddin 1, M. Sudrajat 2, T.D. Rachmildha 3, N. Ismail 4, E.A.Z. Hamidi 5 1,2,4,5

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville, BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pengembangan perangkat lunak dalam penelitian ini dilakukan dengan mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville, yang terbagi atas 4

Lebih terperinci

METODE CLUSTERING DENGAN ALGORITMA K-MEANS. Oleh : Nengah Widya Utami

METODE CLUSTERING DENGAN ALGORITMA K-MEANS. Oleh : Nengah Widya Utami METODE CLUSTERING DENGAN ALGORITMA K-MEANS Oleh : Nengah Widya Utami 1629101002 PROGRAM STUDI S2 ILMU KOMPUTER PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2017 1. Definisi Clustering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang akurat sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang akurat sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dengan kemajuan teknologi informasi dewasa ini, kebutuhan akan informasi yang akurat sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga informasi akan menjadi

Lebih terperinci

SEMINAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DATA PADA MARITIM BUOY WEATHER UNTUK MENDUKUNG KESELAMATAN TRANSPORTASI LAUT

SEMINAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DATA PADA MARITIM BUOY WEATHER UNTUK MENDUKUNG KESELAMATAN TRANSPORTASI LAUT SEMINAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DATA PADA MARITIM BUOY WEATHER UNTUK MENDUKUNG KESELAMATAN TRANSPORTASI LAUT Muhammad Sa ad 2408100106 Dosen Pembimbing Ir. Syamsul Arifin, MT. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS PADA SISWA BARU SEKOLAHMENENGAH KEJURUAN UNTUK CLUSTERING JURUSAN

PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS PADA SISWA BARU SEKOLAHMENENGAH KEJURUAN UNTUK CLUSTERING JURUSAN PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS PADA SISWA BARU SEKOLAHMENENGAH KEJURUAN UNTUK CLUSTERING JURUSAN Fauziah Nur1, Prof. M. Zarlis2, Dr. Benny Benyamin Nasution3 Program Studi Magister Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply, 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN 1.1 Hasil dan Pembahasan Secara umum, hasil pengujian ini untuk mengetahui apakah alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan perancangan yang telah ditentukan. Pengujian

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma K-Means Dalam Keputusan Pemberian Beasiswa (Studi Kasus SMA Santo Bernadus Pekalongan) Artikel Ilmiah

Implementasi Algoritma K-Means Dalam Keputusan Pemberian Beasiswa (Studi Kasus SMA Santo Bernadus Pekalongan) Artikel Ilmiah Implementasi Algoritma K-Means Dalam Keputusan Pemberian Beasiswa (Studi Kasus SMA Santo Bernadus Pekalongan) Artikel Ilmiah Peneliti: Valentino Giarto (672011005) Magdalena A. Ineke Pakereng, M.Kom. Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jantung merupakan suatu organ yang mempunyai peranan yang begitu penting

BAB I PENDAHULUAN. Jantung merupakan suatu organ yang mempunyai peranan yang begitu penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jantung merupakan suatu organ yang mempunyai peranan yang begitu penting selain organ tubuh lainnya dan menjaga kesehatan jantung adalah hal yang paling utama. Jantung

Lebih terperinci

SISTEM PENCATATAN PENGGUNAAN AIR BERBASIS WEMOS D1 MINI MELALUI PONSEL PINTAR ANDROID DENGAN KONEKSI WIFI

SISTEM PENCATATAN PENGGUNAAN AIR BERBASIS WEMOS D1 MINI MELALUI PONSEL PINTAR ANDROID DENGAN KONEKSI WIFI SISTEM PENCATATAN PENGGUNAAN AIR BERBASIS WEMOS D1 MINI MELALUI PONSEL PINTAR ANDROID DENGAN KONEKSI WIFI Kemal Hafidzar NRP : 1122031 Email : kemalhafidzar@gmail.com ABSTRAK Saat ini pencatatan penggunaan

Lebih terperinci

Ultrasonic Level Transmitter Berbasis Mikrokontroler ATmega8

Ultrasonic Level Transmitter Berbasis Mikrokontroler ATmega8 Ultrasonic Level Transmitter Berbasis Mikrokontroler ATmega8 Thiang, Indra Permadi Widjaja, Muliadi Tedjotjahjono Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Jalan Siwalankerto 121-131 Surabaya 60236

Lebih terperinci

BAB IV HASIL AKHIR DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL AKHIR DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL AKHIR DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data GPS Percobaan menggunakan GPS dilakukan untuk mengetahui posisi payload berdasarkan data altitude, longitude, dan latitude. Sebelum melakukan uji coba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga nuklir merupakan salah satu jenis energi yang saat ini menjadi alternatif energi potensial. Pemanfaatan teknologi nuklir saat ini telah berkembang di berbagai

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Perancangan Pendeteksi Gabah Kering Dan Gabah Basah Perkembangan zaman yang semakin maju, membuat meningkatnya produk elektronika yang beredar

Lebih terperinci

Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet

Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet Muhammad Agam Syaifur Rizal 1, Widjonarko 2, Satryo Budi Utomo 3 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Analisa 4.1.1 Analisis Data Pada tahap analisa data ini akan dibahas mengenai citra CT Scan yang akan dilakukan proses segmentasi atau pengelompokan data. Data citra

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Wiley & Sons, 2003, Hal : 1. 1 Poe Vidette, Klauer Patricia dan Brobst Stephen, Building A Data WareHouse for Decision Support

BAB 1 PENDAHULUAN. Wiley & Sons, 2003, Hal : 1. 1 Poe Vidette, Klauer Patricia dan Brobst Stephen, Building A Data WareHouse for Decision Support BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan Dewasa ini fungsi komputer semakin dimanfaatkan baik pada perusahaan menengah ke atas maupun pada perusahaan kecil. Adapun fungsi dari komputer itu sendiri adalah mengolah

Lebih terperinci

GIS berbasis Web untuk Pemetaan Lahan menggunakan Classifier Model

GIS berbasis Web untuk Pemetaan Lahan menggunakan Classifier Model Jurnal Komputer Terapan Vol. 2, No. 1, Mei 2016, 1-6 1 Jurnal Politeknik Caltex Riau http://jurnal.pcr.ac.id GIS berbasis Web untuk Pemetaan Lahan menggunakan Classifier Model Abstrak Warnia Nengsih Politeknik

Lebih terperinci

Seminar Tugas Akhir Juni 2017 ABSTRAK

Seminar Tugas Akhir Juni 2017 ABSTRAK Seminar Tugas Akhir Juni 07 Monitoring Suhu, Kelembaban, Itensitas Cahaya dan Kebisingan pada Ruang Operasi Tampil PC (Melalui Transmitter Dan Receiver) Umdatul Khoirot, H. Bambang Guruh Irianto, Priyambada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Motivasi dalam penelitian ini berawal dari laporan (ID-SIRTII/CC, 2014) terkait serangan yang sering terjadi pada jaringan internet khususnya Indonesia, serangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah perangkat keras dan perangkat lunak yang dikirimkan melalui Wi-Fi. Perangkat keras ini memiliki fungsi sebagai pendeteksi arus

Lebih terperinci

PENGELOMPOKAN KOLEKSI BUKU PERPUSTAKAAN BERDASARKAN LAMA PEMINJAMAN BUKU MENGGUNAKAN K-MEANS

PENGELOMPOKAN KOLEKSI BUKU PERPUSTAKAAN BERDASARKAN LAMA PEMINJAMAN BUKU MENGGUNAKAN K-MEANS PENGELOMPOKAN KOLEKSI BUKU PERPUSTAKAAN BERDASARKAN LAMA PEMINJAMAN BUKU MENGGUNAKAN K-MEANS SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom.) Pada Program

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Building A Data WareHouse for Decision Support Second Edition Data Mining : Concepts, Models, Methods, and Algorithms

BAB 1 PENDAHULUAN Building A Data WareHouse for Decision Support Second Edition Data Mining : Concepts, Models, Methods, and Algorithms BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan Mesin hitung bernama Komputer sejak satu dekade ini telah tumbuh dan berkembang dengan pesat. Perkembangan ini meliputi sisi teknologi, kapasitas media penyimpanan, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran ph makin dibutuhkan, bukan hanya oleh perusahaan berskala besar tetapi juga perusahaan berskala kecil misalnya tambak ikan dan udang milik warga perseorangan.

Lebih terperinci

MONITORING URBAN FARMING AEROPONIC BERBASIS WEB

MONITORING URBAN FARMING AEROPONIC BERBASIS WEB Monitoring Urban Farming Aeroponic Berbasis Web (Ramadhan dkk.) MONITORING URBAN FARMING AEROPONIC BERBASIS WEB Rizal Aulia Ramadhan, Michael Jacob, Fahmi Adinul Haq, Dyah Ayuningtyas, Josaphat Pramudijanto

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis properti yang maju pesat khususnya di Pulau Jawa seperti saat ini, menuntut pemborong bangunan dan konsumen bisnis properti untuk dapat

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Gambar 2.1

BAB II DASAR TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Gambar 2.1 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan di bahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam meralisasikan sistem. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari konsep

Lebih terperinci

Pengingat Agenda Berdasarkan Konteks Lokasi Menggunakan GPS dengan Algoritma k-nearest Neighbor pada Perangkat Bergerak

Pengingat Agenda Berdasarkan Konteks Lokasi Menggunakan GPS dengan Algoritma k-nearest Neighbor pada Perangkat Bergerak Pengingat Agenda Berdasarkan Konteks Lokasi Menggunakan GPS dengan Algoritma k-nearest Neighbor pada Perangkat Bergerak IVAN AHMED GIOVANNI NRP 5109100042 Dosen Pembimbing I Ary Mazharuddin S., S.Kom.,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian sistem ini terdiri dari beberapa tahapan, dimulai dari pengujian

Lebih terperinci

KONTROL KECEPATAN FAN DAN MONITORING ONLINE SUHU PADA RAK SERVER POLITEKNIK NEGERI BATAM

KONTROL KECEPATAN FAN DAN MONITORING ONLINE SUHU PADA RAK SERVER POLITEKNIK NEGERI BATAM KONTROL KECEPATAN FAN DAN MONITORING ONLINE SUHU PADA RAK SERVER POLITEKNIK NEGERI BATAM Prasaja Wikanta 1, Murinto 2 1 Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Batam Parkway, Batam Center, Batam 29461

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI KEBERADAAN TELEPON SELULAR BERBASIS GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM)

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI KEBERADAAN TELEPON SELULAR BERBASIS GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI KEBERADAAN TELEPON SELULAR BERBASIS GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) Gutama Indra 1, Dewi Agustini Santoso 2, M. Ary Heryanto 3 1,2,3) Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Prototype Sistem Multi-Telemetri Wireless Untuk Mengukur Suhu Udara Berbasis Mikrokontroler ESP8266 Pada Greenhouse

Prototype Sistem Multi-Telemetri Wireless Untuk Mengukur Suhu Udara Berbasis Mikrokontroler ESP8266 Pada Greenhouse KINETIK, Vol. 2, No. 3, Agustus 2017, Hal. 217-226 ISSN : 2503-2259 E-ISSN : 2503-2267 217 Prototype Sistem Multi-Telemetri Wireless Untuk Mengukur Suhu Udara Berbasis Mikrokontroler ESP8266 Pada Greenhouse

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

Suwito 1, Dimas Anton, Gilang Dwi P

Suwito 1, Dimas Anton, Gilang Dwi P Sistem Monitoring Charging Station Mobil Listrik berbasis Embedded Web Server Suwito 1, Dimas Anton, Gilang Dwi P Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Indonesia masaji@ee.its.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ketepatan masing-masing bagian komponen dari rangkaian modul tugas akhir

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ketepatan masing-masing bagian komponen dari rangkaian modul tugas akhir BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Dan Pengukuran Setelah pembuatan modul tugas akhir maka perlu diadakan pengujian dan pengukuran. Tujuan dari pengujian dan pengukuran adalah untuk mengetahui ketepatan

Lebih terperinci

Gambar 5.1 Form Master Pegawai

Gambar 5.1 Form Master Pegawai BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan gambaran mengenai hasil uji coba sistem/aplikasi yang telah di implementasikan.pada penelitian ini,penulis mengimplementasikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penjelasan mengenai sistem instrumen alat ukur kelembaban, dapat dilihat dalam bentuk Blok diagram berikut: Power Supply 5Vdc Sensor Kelembaban HCZ-H6 Non Inverting Amplifier

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Hasil Pengujian Penerapan sistem membahas hasil dari penerapan teori yang telah berhasil penulis kembangkan sehingga menjadi sistem tersebut dapat berjalan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan pada pembuatan perangkat keras dan perangkat lunak yaitu dengan studi kepustakaan. Dengan cara ini penulis berusaha untuk mendapatkan dan mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha jasa perjalanan wisata di Bali. Perusahaan ini melayani pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. usaha jasa perjalanan wisata di Bali. Perusahaan ini melayani pelanggan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Bali Sinar Mentari adalah perusahaan yang bergerak pada bidang usaha jasa perjalanan wisata di Bali. Perusahaan ini melayani pelanggan domestik maupun mancanegara

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan tentang pengujian sistem yang telah direalisasikan beserta analisis dari hasil pengujian. Pengujian sistem ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL

BAB IV ANALISA HASIL BAB IV ANALISA HASIL Bab ini menjelaskan pengujian dan data serta analisis. Subbab pengujian dan data menampilkan data-data yang dapat dipertanggung-jawabkan dan menjelaskan serangkaian prosedur percobaan

Lebih terperinci

DETEKSI SIKLUS OVULASI WANITA DENGAN MONITORING SUHU BASAL TUBUH

DETEKSI SIKLUS OVULASI WANITA DENGAN MONITORING SUHU BASAL TUBUH DETEKSI SIKLUS OVULASI WANITA DENGAN MONITORING SUHU BASAL TUBUH Diah Risqiwati* 1, Nurimalita 2 1,2,3 Universitas Muhammadiyah Malang Kontak Person : Diah Risqiwati, Nurimalita e-mail: risqiwati@umm.ac.id

Lebih terperinci

REALTIME DATABASE SENSOR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO UNTUK KEPERLUAN SISTEM INFORMASI

REALTIME DATABASE SENSOR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO UNTUK KEPERLUAN SISTEM INFORMASI REALTIME DATABASE SENSOR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO UNTUK KEPERLUAN SISTEM INFORMASI Muhammad Akbar akbar.stmikhdy@gmail.com Pascasarjana Sistem Komputer STMIK Handayani Makassar Abstrak Penelitian ini fokus

Lebih terperinci

Pengembangan OSD (On Screen Display) dengan Penambahan Menu untuk Aplikasi pada Semi Autonomous Mobile Robot dengan Lengan untuk Mengambil Objek

Pengembangan OSD (On Screen Display) dengan Penambahan Menu untuk Aplikasi pada Semi Autonomous Mobile Robot dengan Lengan untuk Mengambil Objek JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-929 Pengembangan OSD (On Screen Display) dengan Penambahan Menu untuk Aplikasi pada Semi Autonomous Mobile Robot dengan Lengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Tes pengujian penguatan tegangan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Tes pengujian penguatan tegangan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengukuran Tes Poin 4.1.1 Tes pengujian penguatan tegangan Tes pengujian penguatan yang diantaranyamerupakan pengukuran acak dari range 40-70dB pada tes poin penguat

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK. Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2)

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK. Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2) RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2) 1), 2) Program Studi Teknik Informatika Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, metodologi, dan sistematika laporan. 1.1 Latar Belakang Kendaraan bermotor

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Bab ini akan membahas mengenai pengujian dan analisa setiap modul dari sistem yang dirancang. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem yang dirancang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. keras dan perangkat lunak serta unjuk kerja dari suatu prototipe alat kontrol

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. keras dan perangkat lunak serta unjuk kerja dari suatu prototipe alat kontrol BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL 4.1. Pembahasan Pembuatan proyek akhir ini bertujuan untuk merealisasikan perangkat keras dan perangkat lunak serta unjuk kerja dari suatu prototipe alat kontrol suhu dan kelembaban

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk

BAB II LANDASAN TEORI. yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Gondodiyoto (2007), sistem adalah merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN PROGRAM

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN PROGRAM BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN PROGRAM Pengujian dan analisis sistem dibagi menjadi dua bagian, yaitu : Pada bagian sistem pengirim Pada bagian sistem penerima 4.1 PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM PADA BAGIAN

Lebih terperinci