BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Adi Lesmono
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saliva Saliva merupakan cairan kompleks yang dihasilkan dalam rongga mulut oleh beberapa kelenjar saliva dan terdiri atas air dan kandungan lainnya. Kelenjar saliva terdiri atas kelenjar mayor dan minor, dimana sebagaian besar produksi saliva dihasilkan oleh kelenjar mayor, yaitu kelenjar parotid, submandibular, dan sublingual. Kelenjar saliva minor terdiri atas kelenjar saliva yang terletak pada daerah labial, bukal, palatoglosal, palatal, dan lingual. 3, Komposisi Saliva dan Fungsi Saliva Saliva terdiri dari 99% air dan 1% terdiri atas ion dan unsur organik.ion penting dalam saliva adalah kation, Na + dan K +, anion CI - dan bikarbonat (HCO 3 ). Elektrolit lain yang terdapat dalam saliva seperti kalsium, fosfat, flourida, tiosianat, magnesium sulfat, dan iodin. Unsur organik saliva seperti protein, karbohidrat, lipid, dan molekul organik kecil. 3,4 Komponen saliva dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Komponen dan Fungsi Saliva 18 Fungsi Kompoisi Lubrikasi Musin, Proline-rich glycoprotein Aksi antimikroba Lisozim, laktoferin, laktoperoksida, mucin, sistin, histamine, immunoglobulin, proline-rich glycoprotein, IgA Menjaga intergritas mukosa Musin, elektrolit,air Pembersihan Air 6
2 Fungsi Kapasitas buffer dan remineralisasi Mempersiapkan makanan sebelum penelanan Pencernaan Perasa Fonasi Komposisi Bikarbonat, fosfat, kalsium, staterin, proline-rich anionicprotein, flour Air, musin Amilase, lipase, ribonuklease, protease, air, musin Air, gustin Air, gustin Salah satu fungsi saliva adalah menjaga kebersihan rongga mulut.selain itu, saliva juga membantu pencernaan dan penelanan makanan. Fungsi lain saliva didalam rongga mulut diantaranya: 3,18 1. Sebagai pelumas makanan saat mengunyah, menelan dan membantu dalam fungsi berbicara 2. Membawa unsur-unsur tertentu 3. Berperan sebagai bufer, untuk menjaga integritas enamel 4. Membatasi aktivitas bakteri 5. Menciptakan kesehatan bagi mukosa oral 6. Menjaga keseimbangan antara demineralisasi dan remineralisasi 7. Membantu pembentukan pelikel, yang merupakan membran pelindung permukaan gigi Ion Kalsium Saliva Kalsium salah satu komponen elektrolit didalam saliva terdapat dalam bentuk ion. Ion kalsium normal adalah 1,35-3,70 mmol/l. Ion kalsium saliva melebihi batas normal dapat menyebabkan penumpukan plak dan kalkulus lebih cepat. 3,5 Komposisi saliva dipengaruhi oleh aliran saliva. Aliran saliva yang mengalami peningkatan akan menambah konsentrasi protein total, sodium, klor, bikarbonat, kalsium, dan meningkatan ph. Kalsium memiliki fungsi penting dalam saliva, yaitu 7
3 membentuk ikatan yang kuat dengan α-amilase yang berperan sebagai co-factor yang penting dalam fungsinya sebagai enzim. Kalsium juga berperan dalam mencegah terjadinya demineralisasi enamel dengan cara menjaga ph netral saliva. 3,5, ph Saliva ph saliva merupakan derajat keasaman saliva yang penting untuk menjaga integritas gigi karena mempengaruhi proses demineralisasi. Pada individu sehat ph saliva normal berkisar antara 6,0-7,5. ph saliva dipengaruhi oleh irama cyrcadian, diet, obat-obatan, dan laju aliran saliva. Penurunan ph rongga mulut dibawah 5,5 akan menyebabkan terjadinya demineralisasi enamel gigi. ph saliva meningkat ketika terjadi peningkatan ion bikarbonat dalam saliva apabila terjadi peningkatan aliran sekresi saliva yang distimulasi. 3, Faktor yang Mempengaruhi ph dan Ion Kalsium Saliva Laju aliran saliva Laju aliran saliva dipengaruhi oleh kapasitas bufer saliva yang merupakan faktor penting dalam pemeliharaan ph saliva dan remineralisasi enamel. Kapasitas bufer saliva bergantung pada konsentrasi bikarbonat. Hal tersebut berkorelasi dengan laju aliran saliva, pada saat laju aliran saliva menurun maka dapat menurunkan kapasitas buffer. Normalnya laju aliran saliva terstimulasi 1,00-3,00 ml/min dan saliva yang tidak terstimulasi 0,30-0,40 ml/min dengan jumlah sekresi saliva berkisar 1,00-1,50 liter per hari. 2. Irama cyrcadian Irama cyrcardian mempengaruhi ph dan kapasitas bufer saliva. Pada keadaan istirahat atau segera setelah bangun, ph saliva meningkat dan kemudian turun kembali dengan cepat. Pada seperempat jam setelah makan, ph saliva juga tinggi dan turun kembali dalam waktu menit kemudian. ph saliva agak meningkat sampai malam hari, setelah itu turun kembali. 8
4 3. Obat obatan Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti kolinergik, antihistamin, antidepresan, antihipertensi, antipsikotik, tranquilizer, dan hipnotik dapat mengurangi laju aliran saliva yang akan mempengaruhi ph dan ion kalsium saliva. 2.2 Metode Pengumpulan Saliva 18,20,21 Beberapa metode pengumpulan saliva : 1. Metode Spitting Subjek diinstruksikan untuk menundukkan kepala selama beberapa menit. Saliva dibiarkan terakumulasi di dasar mulut dan subjek meludah ke wadah yang telah disediakan. Kelebihan dari metode spitting adalah dapat dilakukan secara sederhana dan tidak membutuhkan alat khusus. Selain itu metode spitting menghasilkan saliva yang paling banyak dibandingkan metode lain. 2. Metode Draining Subjek diinstruksikan untuk menundukkan kepala. Saliva dibiarkan mengalir dari bibir bawah ke dalam wadah yang disediakan. 3. Metode Suction Saliva di aspirasi secara terus menerus dari dasar mulut ke dalan wadah yang disediakan dengan menggunakan saliva ejektor. 2.3 Yoghurt Kata yoghurt berasal dari bahasa Turki yaitu yogurt atau yogurut yang artinya susu asam. Setiap negara mempunyai nama tersendiri untuk yoghurt, misalnya Zabady (Mesir, Sudan), Dahee (India), Cieddu (Italia) dan Filmjolk (Skandininavia). 22,25 Yoghurt merupakan produk makanan hasil fermentasi susu yang berupa cairan kental hingga semi padat dengan cita rasa asam yang spesifik. Surajudin dkk, secara definisi yoghurt adalah produk yang diperoleh dari susu yang telah di pasteurisasi, kemudian difermentasi dengan bakteri tertentu sampai keasaman, bau, dan rasa yang khas, dengan atau tanpa penambah bahan lain yang diizinkan. 25 9
5 Yoghurt dapat dibuat dari susu segar atau produk susu dengan atau tanpa penambahan susu atau susu skim bubuk. Sumber susu segar untuk pembuatan yoghut dapat berasal dari susu sapi, kerbau, kambing, unta, dan susu kedelai. 23, Komposisi dan Manfaat Yoghurt Yoghurt merupakan salah satu hasil produk fermentasi yang banyak mengandung gizi. Menurut Legowo, selama fermentasi yoghurt terjadi sintesis vitamin B kompleks khususnya thiamin (B1) dan riboflavin (B2), serta beberapa asam amino penyusun protein. 11 Kandungan nutrisi yoghurt disajikan pada tabel 2 dan 3. Tabel 2. Nilai Senyawa Utama Penyusun Susu dan Yoghurt 11 Komposisi Susu Yoghurt (unit/ 100 gram) Murni Skim Full Fat Low Fat Fruit Greek- Style Air(g) 87,8 91,1 81,9 84,9 77,0 77,0 Energi (kkal) Protein (g) 3,2 3,3 5,7 5,1 4,1 6,4 Lemak (g) 3,9 0,1 3,0 0,8 0,7 9,1 Karbohidrat (g) 4,8 5,0 7,8 7,5 17,9 NR Kalsium (mg) Fosfor (mg) Sodium (mg) NR Potasium (mg) NR Zinc (mg) 0,4 0,4 0,7 0,6 0,5 0,5 10
6 Tabel 3. Kandungan Beberapa Vitamin Penyusun Susu dan Yoghurt 11 Vitamin Susu Yoghurt (unit/100 gram) Murni Skim Kadar Lemak Tinggi Kadar Lemak Rendah Vitamin A (IU) Thiamin (B1) μg Riboflavin (B2) μg Piridoksin (B6) μg Sianokobalamin 0,39 0,4-0,23 (B12) μg Vitamin C (mg) 1,5 1,0-0,7 Vitamin D (IU) 1, Vitamin E (IU) 0, Trace Asam Folat (μg) 0, ,1 Asam nikotinat (μg) Asampantotenat(μg) Biotin (μg) 3,4 1,6 1,2 2,6 Kolin (mg) 121 4,8-0, Strains Probiotik pada Yoghurt 23 Terdapat berbagai macam strains probiotik pada yoghurt. Menurut Bhardwaj probiotik memiliki efek yang baik untuk kesehatan rongga mulut seperti Lactobacillus spp dan S. Thermophilus memiliki efek yang dapat menurunkan Streptococcus yang kariogenik dan Candida spp dirongga mulut. Yoghurt dapat mengandung lebih dari satu macam strains. Yoghurt dengan satu macam strain contohnya Lactobacillus spp yang terdapat pada yoghurt merk Yakult. Pada penelitian ini peneliti menggunakan yoghurt satu strain merk Yakult dengan komposisi : a. Energi Total :50 kkal b. Lemak Total :0 g 11
7 c. Protein :1 g d. Karbohidrat Total :11 g e. Gula :10 g f. Natrium :10 mg g. Kalsium :4 % Yoghurt dengan dua macam strains contohnya Lactobacillus spp dan S. thermophilus yang terdapat pada yoghurt merk Yummy dan Cimory. Pada penelitian ini peneliti menggunakan yoghurt dua strains merk Cimory dengan komposisi: a. Energi Total :220 kkal b. Lemak Total :7 g c. Protein :6 g d. Karbohidrat Total :33 g e. Gula :10 g f. Natrium :100mg g. Kalsium :20 % Yoghurt dengan tiga macam strains contohnya Lactobacillus spp, S. Thermophilus dan Bifidobacteria yang terdapat pada yoghurt merk Activia. Tabel 4.Strains Probiotik Yoghurt 23 Lactobacillus sppecies Strains Lain Bifidobacterium sppecies L. acidophilus L. rhamnosus L. gasseri L. casei L. reuteri L. bulgaricus L. plantarum L. johnsonii L. lactis Bacillus cereus Clostridium Butyricum Escherichia coli Proprionibacterium freundendsreichii Saccheromyces boulardii Enterococcus faecalis S. thermophilus B. bifidum lanimalist B. longum B. breve B. infantis B. lactis B. adolescentis 12
8 2.3.3 Jenis Yoghurt Menurut Mitsuoka, Ada banyak jenis yoghurt yang dikenal, antara lain yaitu : yoghurt kental (hard yoghurt), yoghurt lunak (soft yoghurt), yoghurt alami tanpa bahan penambah cita rasa (plain yoghurt), yoghurt minuman (drink yoghurt), dan yoghurt yang dicampur es krim (frozen yoghurt). Akan tetapi secara garis besar yoghurt dapat dikelompokan kedalam tiga tipe, yaitu : 24,27 a. Stirred yoghurt : merupakan yoghurt yang dikoagulasikan didalam tanki inkubasi dan kemudian didinginkan sebelum dikemas. Contoh dari stirred yoghurt seperti Biokul stirred yoghurt, Cimory stirred yoghurt, Elle and Vire stirred, dan Yummy stirred yoghurt. Gambar 1: Elle and Vire stirred yoghurt, Cimory stirred yoghurt, dan Biokul I stirred yoghurt b. Set yoghurt : yoghurt tipe ini dikoagulasikan dan didinginkan didalam wadah setelah proses pengemasan. Beberapa merk set yoghurt dipasaran seperti Biokul set yoghurt dan Cimory set yoghurt. Gambar 2: Biokul Set Yoghurt dan Cimory Set Yoghurt c. Drink yoghurt : yoghurt ini dibuat berdasarkan cara pembuatan stirred yoghurt, tetapi gumpalan dihancurkan hingga berupa cairan sebelum dikemas. 13
9 Beberapa merk drink yoghurt seperti Yakult, Biokul drink yoghurt, Heavenly Blush drink yoghurt dan Cimory drink yoghurt. Gambar 3: Heavenly Blush drink yoghurt, Cimory drink yoghurt, Biokul drink yoghurt, dan Yakult drink yoghurt 2.4 Mekanisme Protein pada Yoghurt Yoghurt memiliki kandungan kalsium, protein, dan vitamin yang lebih tinggi dibanding dengan susu. 11 Kasein adalah nama golongan protein fosfoprotein yang paling sering ditemukan dalam produk olahan susu termasuk yoghurt. Kasein yang terdapat pada produk olahan susu akan mengalami adhesi dalam saliva melalui pengikatan α-,β- dan ҡ-kasein dengan streptococcus mutans. Peptida yang diperoleh dari β- dan ҡ -kalsium yaitu caseinglycomacropeptide (CGMP) dan casein phosppopeptide (CPP) dapat mengurangi adhesi Streptococcus mutans dengan menghambat perlekatannya kepermukaan gigi serta menghambat pertumbuhan dari bakteri. 12,26 CPP terikat dalam bentuk kompleks minor kalsium fosfor (amorph calcium phosppotase/acp) melalui proses enzimatis pada ph netral atau cenderung basa menjadi CPP-ACP. Peningkatan ph akan menambah ikatan CPP-ACP dan menstabilakan ion kalsium dan fosfat yang bebas sehingga tidak terbentuk pengendapan kalsium fosfat. Secara tidak langsung CPP-ACP bertindak sebagai anti kalkulus. CPP-ACP juga bertindak sebagai bufer terhadap ion kalsium dan fosfat ketika larutan hidroksi apatit bertambah oleh karena penurunan ph. CPP-ACP melokalisasi ACP dari plak gigi dan meningkatkan level kalsium fosfat yang 14
10 akanberubah menjadi reservoir untuk ion kalsium dan fosfat yang bebas. Akibatnya, plak dan saliva dipertahankan pada level jenuh untuk mempersiapkan enamel gigi dalam menerima ion kalsium dan fosfat sehingga menekan demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi. 26, Mekanisme Strains Probiotik pada Yoghurt Yoghurt mengandung bakteri hidup sebagai probiotik, yaitu mikroba dari makanan yang menguntungkan bagi kesehatan manusia. Probiotik yang biasa digunakan didalam yoghurt adalah Lactobacillus spp dan S. Thermophilus. 24 Probiotik memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh seperti mengurangi kerentanan infeksi, mengurangi alergi, dan intoleransi laktosa. 5 Probiotik didalam yoghurt memiliki peran dalam menurunkan insiden karies. Probiotik mampu membentuk biofilm yang akan melapisi dan melindungi mukosa rongga mulut dan permukaan gigi dari invasi bakteri. 13,14 Mekanisme yang menguraikan efek probiotik dimulai saat mengonsumsi yoghurt. Probiotik yang terdapat pada yoghurt bersaing secara langsung dengan bakteri patogen untuk melekat pada permukaan gigi dan daerah yang mendapat nutrisi. Probiotik dengan kandungan glukosa yang ada didalam yoghurt akan memproduksi asam laktat yang akan menyebakan penurunan ph saliva. Selanjutnya akandisekresikan beberapa substansi anti mikroba seperti bakteriosin yang akan mencegah pertumbuhan bakteri kariogenik, hidrogen peroksida, dan asam organik. Kemudian akan terjadi perubahan ph dan potensial reduksi-oksidasi menjadi tidak sesuai untuk bakteri patogen dan akhirnya menyebabkan penurunan jumlah bakteri tersebut. Akhirnya probiotik dapat menstimulasi sistem imun non spesifik dan meningkatkan respon imun seluler dan humoral. 2,14, Pengukuran Ion Kalsium Saliva Spektofotometri serapan atom (SSA) merupakan suatu alat yang digunakan pada metode analisis untuk unsur-unsur logam dan metalloid yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang gelombang tertentu oleh atom logam 15
11 dalam keadaan bebas. SSA terdiri dari komponen sumber cahaya, tempat sampel, monokromotor, dan detektor. Prinsip kerja SSA pada dasarnya sama seperti absorpsi sinar molekul atau ion senyawa dalam larutan. Atom-atom menyerap sinar tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung sifat unsurnya SSA meliputi absorpsi sinar oleh atom-atom, banyaknya penyerapan radiasi kemudian diukur pada panjang gelombang tertentu menurut jenis unsurnya Pengukuran ph Saliva Pengukuran ph saliva ada beberapa cara yaitu dengan menggunakan ph meter digital dan kertas lakmus dengan ph indikator. Pada saat menguji ph saliva, saliva diambil 1-2 jam sebelum makan. 21 Menurut Walsh dan Rooban et al, bahwa pengukuran ph saliva dapat dilakukan dengan cara mengintruksikan sampel untuk berpuasa kurang lebih sekitar 60 menit dan mengumpulkan saliva pada gelas ukur. Kemudian sampel saliva dapat langsung diukur pada gelas ukur tersebut dengan menggunakan ph meter atau dengan pipet, lalu diteteskan pada kertas ph. Pengukuran ph saliva dilakukan pada jam karena tidak ada perubahan komponen pada saliva
12 2.8 Kerangka Konsep Variabel Perlakuan : a. Mengonsumsi yoghurt yang mengandung probiotik dua strains 100 ml selama tujuh hari b. Mengonsumsi yoghurt yang mengandung probiotik satu strain 100 ml selama tujuh hari Variabel Efek : 1. Ion Kalsium 2. ph Saliva Variabel Terkendali : 1. Volume Yoghurt 2. Komposisi Yoghurt 17
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saliva Saliva merupakan cairan oral yang disekresikan oleh tiga pasang kelenjar utama (parotid, submandibula, dan sublingual) dan beberapa kelenjar minoryang disalurkan melalui
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saliva Saliva adalah cairan kompleks yang diproduksi oleh kelenjar saliva dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem di dalam rongga
Lebih terperinciGambar 1. Kelenjar saliva 19
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saliva Saliva adalah cairan yang terdiri atas sekresi yang berasal dari kelenjar saliva dan cairan sulkus gingiva. 90% dari saliva dihasilkan oleh kelenjar saliva mayor yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Saliva merupakan cairan rongga mulut yang kompleks yang terdiri atas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saliva merupakan cairan rongga mulut yang kompleks yang terdiri atas campuran sekresi dari kelenjar saliva mayor dan minor yang ada pada mukosa mulut. 1 Saliva terdiri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kelenjar saliva, dimana 93% dari volume total saliva disekresikan oleh kelenjar saliva
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saliva adalah cairan kompleks yang diproduksi oleh kelenjar saliva dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem di dalam rongga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelenjar ludah besar dan kecil yang ada pada mukosa oral. Saliva yang terbentuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saliva adalah cairan oral kompleks yang terdiri atas campuran sekresi dari kelenjar ludah besar dan kecil yang ada pada mukosa oral. Saliva yang terbentuk di rongga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu penyakit gigi dan mulut yang masih menjadi masalah utama di bidang kedokteran gigi adalah karies. 1 Karies merupakan penyakit multifaktorial dan kronis yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. indeks caries 1,0. Hasil riset kesehatan dasar tahun 2007 melaporkan bahwa
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Karies menjadi salah satu bukti tidak terawatnya kondisi gigi dan mulut pada anak-anak. Target WHO tahun 2010 adalah untuk mencapai indeks caries 1,0. Hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mulut memiliki lebih dari 700 spesies bakteri yang hidup di dalamnya dan. hampir seluruhnya merupakan flora normal atau komensal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tubuh secara alami merupakan tempat berkoloninya kompleks mikroorganisme, terutama bakteri. Bakteri-bakteri ini secara umum tidak berbahaya dan ditemukan di
Lebih terperinciSUSU. b. Sifat Fisik Susu Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, dan kekentalannya.
SUSU a. Definisi Susu Air susu termasuk jenis bahan pangan hewani, berupa cairan putih yang dihasilkan oleh hewan ternak mamalia dan diperoleh dengan cara pemerahan (Hadiwiyoto, 1983). Sedangkan menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan tubuh, baik bagi anak-anak, remaja maupun orang dewasa. 1,2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Susu adalah salah satu hasil ternak yang dikenal sebagai bahan makanan yang memilki nilai gizi tinggi. Kandungan zat gizi susu dinilai lengkap dan dalam proporsi seimbang,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mempengaruhi derajat keasaman saliva. Saliva memiliki peran penting dalam
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Makanan di dalam rongga mulut merupakan faktor penting yang mempengaruhi derajat keasaman saliva. Saliva memiliki peran penting dalam mengontrol ph plak gigi. Komposisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karies gigi merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling dominan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karies gigi merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling dominan di masyarakat. 1 Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 2004,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nilai gizi yang sempurna ini merupakan medium yang sangat baik bagi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu merupakan bahan makanan yang mempunyai nilai gizi tinggi. Hampir semua zat yang dibutuhkan oleh tubuh kita terdapat dalam susu. Susunan nilai gizi yang sempurna ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebanyak 14 provinsi mempunyai prevalensi masalah gigi dan mulut di atas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karies gigi merupakan penyakit gigi dan mulut yang paling sering dijumpai di Indonesia. 1 Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013, menunjukkan prevalensi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kolostrum sapi adalah susu awal hasil sekresi dari kelenjar ambing induk sapi betina selama 1-7 hari setelah proses kelahiran anak sapi (Gopal dan Gill, 2000). Kolostrum
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kolostrum sapi adalah susu hasil sekresi dari kelenjar ambing induk sapi betina selama 1-7 hari setelah proses kelahiran anak sapi (Gopal dan Gill, 2000). Kolostrum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 90% yaitu kelenjar parotis memproduksi sekresi cairan serosa, kelenjar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saliva merupakan cairan rongga mulut yang terdiri dari sekresi kelenjar saliva dan cairan krevikuler gingiva. Produksi saliva oleh kelenjar mayor sekitar 90%
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia banyak sekali dijual olahan susu fermentasi, salah satunya adalah yoghurt. Yoghurt memiliki nilai gizi yang lebih besar daripada susu segar karena terjadi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
19 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah experimental, dengan rancangan pre and post test control group design. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari sisa makanan, menghilangkan plak dan bau mulut serta memperindah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasta gigi adalah produk oral yang digunakan untuk membersihkan gigi dari sisa makanan, menghilangkan plak dan bau mulut serta memperindah penampilan estetik gigi.
Lebih terperinciHAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yoghurt adalah poduk koagulasi susu yang dihasilkan melalui proses fermentasi bakteri asam laktat Lactobacillus bulgaricus dan Strepcoccus thermophilus, dengan atau tanpa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. unik: sepertiga spesies bakteri dalam mulut terdapat di lidah.1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rongga mulut merupakan habitat yang menyediakan keragaman spesies mikroba, diperkirakan terdapat lebih dari 1000 spesies bakteri yang ada di rongga mulut. Dorsum lidah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya kesadaran masyarakat Indonesia akan kebutuhan gizi dan bertambahnya tingkat pendapatan mayarakat, menyebabkan permintaan bahan pangan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di Indonesia produk pangan hasil fermentasi semakin meningkat seiring berkembangnya bioteknologi. Hasil olahan fermentasi yang sudah banyak diketahui oleh masyarakat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikenal dengan nama sapi Grati. Bentuk dan sifat sapi PFH sebagian besar
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Perah Peranakan Friesian Holstein Sapi Peranakan Friesian Holstein (PFH) merupakan sapi hasil persilangan antara bangsa-bangsa sapi asli Indonesia (Jawa dan Madura)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manfaat yang maksimal, maka ASI harus diberikan sesegera mungkin setelah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ASI atau Air Susu Ibu merupakan makanan terbaik untuk bayi dan tidak ada satupun makanan lain yang dapat menggantikan ASI. Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal,
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id I. PENDAHULUAN
I. PENDAHULUAN Yoghurt merupakan minuman yang dibuat dari susu sapi dengan cara fermentasi oleh mikroorganisme. Yoghurt telah dikenal selama ribuan tahun dan menarik banyak perhatian dalam beberapa tahun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bahan baku utamanya yaitu susu. Kandungan nutrisi yang tinggi pada keju
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keju merupakan makanan yang banyak dikonsumsi dan ditambahkan dalam berbagai makanan untuk membantu meningkatkan nilai gizi maupun citarasa. Makanan tersebut mudah diperoleh
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Karies Gigi dan S-ECC Karies gigi merupakan penyakit infeksi pada jaringan keras gigi yang menyebabkan demineralisasi. Demineralisasi terjadi akibat kerusakan jaringan
Lebih terperinciPENGARUH VISKOSITAS SALIVA TERHADAP PEMBENTUKAN PLAK GIGI PADA MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK
PENGARUH VISKOSITAS SALIVA TERHADAP PEMBENTUKAN PLAK GIGI PADA MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK Nidia Alfianur 1, Budi Suryana 2 1, 2 Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Pontianak ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Yoghurt merupakan salah satu bentuk produk minuman hasil pengolahan susu yang memanfaatkan mikroba dalam proses fermentasi susu segar menjadi bentuk produk emulsi
Lebih terperinciKARAKTERISTIK DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI YOGHURT SARI BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP BAKTERI FLORA USUS
KARAKTERISTIK DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI YOGHURT SARI BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP BAKTERI FLORA USUS Jumiati Catur Ningtyas*, Adam M. Ramadhan, Laode Rijai Laboratorium Penelitian dan Pengembangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. saliva yaitu dengan ph (potensial of hydrogen). Derajat keasaman ph dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu cara untuk menentukan atau mengukur derajat asam atau basa saliva yaitu dengan ph (potensial of hydrogen). Derajat keasaman ph dan kapasitas buffer saliva
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang menggalakkan pemakaian bahan alami sebagai bahan obat,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Indonesia saat ini sedang menggalakkan pemakaian bahan alami sebagai bahan obat, baik dibidang kedokteran maupun kedokteran gigi yang dapat dipertanggung jawabkan secara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. murni (Hidayat, dkk, 2006). Kata yoghurt berasal dari bahasa Turki yaitu jugurt
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Yoghurt Yoghurt merupakan salah satu produk olahan susu yang banyak dikonsumsi secara luas, selain rasanya yang segar dan enak juga cocok dikonsumsi bagi orang yang alergi laktosa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan sumber makanan yang bergizi tinggi. Jamur juga termasuk bahan pangan alternatif yang disukai oleh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan sumber makanan yang bergizi tinggi. Jamur juga termasuk bahan pangan alternatif yang disukai oleh semua lapisan masyarakat. Salah satu jamur yang banyak
Lebih terperinciUJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI
UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tempe merupakan produk pangan tradisional Indonesia berbahan dasar kacang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Tempe merupakan produk pangan tradisional Indonesia berbahan dasar kacang kedelai (Glycine max) yang diolah melalui proses fermentasi oleh kapang. Secara umum,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kerusakan pada gigi merupakan salah satu penyakit kronik yang umum
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerusakan pada gigi merupakan salah satu penyakit kronik yang umum terjadi pada individu di seluruh dunia (Selwitz dkk, 2007). Menurut data riskesdas tahun 2013, sekitar
Lebih terperinciKARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA
KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA Muhammad Saeful Afwan 123020103 Pembimbing Utama (Ir. H. Thomas Gozali,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2013 menunjukkan urutan pertama pasien
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut di Indonesia merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian serius dari tenaga kesehatan. Data Riskesdas 2013 menunjukkan 25,9% penduduk Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karies gigi merupakan salah satu penyakit kronis yang paling umum terjadi di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karies gigi merupakan salah satu penyakit kronis yang paling umum terjadi di seluruh dunia dan dialami oleh hampir seluruh individu pada sepanjang hidupnya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogurt merupakan produk semi solid yang dibuat dari susu standarisasi dengan penambahan aktivitas simbiosis bakteri asam laktat (BAL), yaitu Streptococcous thermophilus
Lebih terperinciPembuatan Yogurt. 1. Pendahuluan
Pembuatan Yogurt 1. Pendahuluan Yoghurt merupakan salah satu olahan susu yang diproses melalui proses fermentasi dengan penambahan kultur organisme yang baik, salah satunya yaitu bakteri asam laktat. Melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktifitas mikroorganisme yang menyebabkan bau mulut (Eley et al, 2010). Bahan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan obar kumur memiliki banyak manfaat bagi peningkatan kesehatan gigi dan mulut. Obat kumur digunakan untuk membersihkan mulut dari debris atau sisa makanan,
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Manfaat dan Kegunaan
I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Manfaat dan Kegunaan Penelitian, Kerangka pemikiran, Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. melalui makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Berbagai macam bakteri ini yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada rongga mulut terdapat berbagai macam koloni bakteri yang masuk melalui makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Berbagai macam bakteri ini yang masuk melalui makanan,
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. sehat juga semakin meningkat. Produk-produk fermentasi bisa berasal dari berbagai
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Penelitian, dan (6) Hipotesis Penelitian.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini berpengaruh pada pola makan dan pemilihan makanan serta
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan gaya hidup sehat semakin meningkat. Selain itu, kecenderungan masyarakat untuk mengkonsumsi makanan sebagai sumber
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. mukosa, albumin, polipeptida dan oligopeptida yang berperan dalam kesehatan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Saliva Saliva adalah cairan eksokrin yang terdiri dari 99% air, berbagai elektrolit yaitu sodium, potasium, kalsium, kloride, magnesium, bikarbonat, fosfat, dan terdiri dari
Lebih terperinciSUSU FERMENTASI BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK
PENGOLAHAN SUSU SUSU FERMENTASI Materi 12 TATAP MUKA KE-12 Semester Genap 2015-2016 BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tempe merupakan produk pangan khas Indonesia berbahan kedelai yang diolah melalui fermentasi kapang Rhizopus oligosporus. Tempe sangat familiar dikalangan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan gigi dan mulut dengan asupan nutrisi (Iacopino, 2008). Diet yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan penanganan secara komprehensif dikarenakan latar belakangnya yang berdimensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengolahan susu dengan bantuan mikroba untuk menghasilkan berbagai produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Susu adalah cairan yang dihasilkan dari sekresi kelenjar mammae hewan mamalia yang fungsi utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan gizi anak hewan yang baru lahir.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. absorpsi produk pencernaan. Sepanjang permukaan lumen usus halus terdapat
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usus halus merupakan organ utama tempat berlangsungnya pencernaan dan absorpsi produk pencernaan. Sepanjang permukaan lumen usus halus terdapat banyak villi. Pada permukaan
Lebih terperinciInovasi Olahan dan Limbah Meningkatkan SDM dan Ekonomi Petani
Agro inovasi Inovasi Olahan dan Limbah Meningkatkan SDM dan Ekonomi Petani Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Jl. Ragunan No.29 Pasar Minggu Jakarta Selatan www.litbang.deptan.go.id 2 AgroinovasI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ketahanan pangan rumah tangga sangat penting dalam memantau. rumah tangga yang mengalami masalah kekurangan pangan secara terus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketahanan pangan rumah tangga sangat penting dalam memantau rumah tangga yang mengalami masalah kekurangan pangan secara terus menerus. Suryana (2004) menyatakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Susu Susu adalah salah satu bahan makanan alami yang berasal dari ternak perah
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Susu Susu adalah salah satu bahan makanan alami yang berasal dari ternak perah yang sehat dan bersih yang digunakan untuk bahan utama makanan yang sangat komplit. Susu merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. peran penting dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut (Harty and
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Saliva dan Anatomi Glandula Saliva Saliva adalah suatu cairan dalam rongga mulut yang mempunyai peran penting dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut (Harty
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijelaskan dalam firman-nya dalam surat al-baqarah ayat 168 sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Allah SWT telah memerintahkan kepada kita untuk mengkonsumsi makanan yang halal lagi baik dari rizqi yang terdapat di bumi. Hal tersebut telah dijelaskan dalam firman-nya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil olahan fermentasi sudah banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain. Salah satu yang populer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saliva mayor dan minor. Saliva diproduksi dalam sehari sekitar 1 2 liter,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saliva merupakan cairan komplek yang dapat dihasilkan dari kelenjar saliva mayor dan minor. Saliva diproduksi dalam sehari sekitar 1 2 liter, yang terdiri dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu ialah cairan hasil sekresi yang keluar dari kelenjar susu (kolostrum) pada
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Susu Susu ialah cairan hasil sekresi yang keluar dari kelenjar susu (kolostrum) pada dinding-dinding alveoli dalam pundi susu hewan yang sedang menyusui anaknya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Madu merupakan salah satu sumber makanan yang baik. Asam amino,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Madu merupakan salah satu sumber makanan yang baik. Asam amino, karbohidrat, protein, beberapa jenis vitamin serta mineral adalah zat gizi dalam madu yang mudah diserap
Lebih terperinciKARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI HASIL TERNAK
KARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI HASIL TERNAK ILMU PASCA PANEN PETERNAKAN Kuliah TM 3 (16 Sept 2014) DUA SISI HASIL TERNAK 1 KARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI SUSU SEGAR Buku: Walstra et al. (2006). Dairy Science
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 :
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsumsi produk pangan hasil fermentasi semakin meningkat seiring berkembangnya bioteknologi. Produk-produk fermentasi dapat berbahan dari produk hewani maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Madu adalah pemanis tertua yang pertama kali dikenal dan digunakan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Madu adalah pemanis tertua yang pertama kali dikenal dan digunakan oleh manusia jauh sebelum mengenal gula. Madu baik dikonsumsi saat perut kosong (Suranto, Adji :
Lebih terperincibermanfaat bagi kesehatan manusia. Di dalam es krim yoghurt dapat
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Badan Standarisasi Nasional (1995), es krim adalah jenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung es krim atau dari campuran susu, lemak hewani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karies gigi merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi yaitu email, dentin dan sementum, yang disebabkan oleh aktifitas berbagai mikroorganisme yang ditandai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap proses kehidupan manusia agar dapat tumbuh dan berkembang sesuai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah gizi merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang belum pernah tuntas ditanggulangi di dunia. 1 Gizi merupakan kebutuhan utama dalam setiap proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembuatan Yoghurt Page 1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Protein sebagai salah satu komponen gizi yang dibutuhkan manusia. Protein ini dapat diperoleh dari bahan nabati ataupun hewani. Dari bahan hewani salahs atunya adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Yoghurt merupakan produk yang diperoleh dari fermentasi susu dan atau
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Yoghurt Yoghurt merupakan produk yang diperoleh dari fermentasi susu dan atau susu rekonstitusi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karies gigi merupakan suatu penyakit yang sering dijumpai. Menurut Dr. WD
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karies gigi merupakan suatu penyakit yang sering dijumpai. Menurut Dr. WD Miller (1980), karies merupakan akibat dari kerusakan gigi yang berasal dari asam yang terbentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dekade terakhir, sebanyak 80% orang didunia bergantung pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam dekade terakhir, sebanyak 80% orang didunia bergantung pada pengobatan tradisional untuk perawatan kesehatan mereka. Salah satu tanaman obat yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibandingkan susu segar sebagai bahan dasarnya, karena total padatan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini banyak sekali minuman fermentasi yang dijual dipasaran, salah satunya yoghurt. Yoghurt mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi dibandingkan susu segar sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mineral. Susu adalah suatu cairan yang merupakan hasil pemerahan dari sapi atau
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Susu Susu merupakan bahan pangan yang baik bagi manusia karena mengandung zat gizi yang tinggi, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Susu adalah suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Yoghurt adalah suatu produk olahan yang merupakan fermentasi dari susu yang telah lama dikenal dan memiliki rasa asam yang spesifik. Yoghurt dapat dibuat dari susu
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Whey Whey adalah hasil dari pembuatan keju secara tradisional ataupun modern dalam jumlah banyak yaitu ± 83% dari volume susu yang digunakan. Pembuatan semihard cheese dan soft
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA PERTUMBUHAN
7 2013, No.709 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA PERTUMBUHAN PERSYARATAN KEAMANAN, MUTU DAN GIZI FORMULA PERTUMBUHAN
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kandungan Gizi Susu Susu merupakan suatu emulsi lemak dalam air yang mengandung beberapa senyawa terlarut. Agar lemak dan air dalam susu tidak mudah terpisah, maka protein susu
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Karies gigi adalah penyakit infeksi dan merupakan suatu proses
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karies Gigi Karies gigi adalah penyakit infeksi dan merupakan suatu proses demineralisasi yang progresif pada jaringan keras permukaan gigi oleh asam organis yang berasal dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mulut sangat selektif terhadap berbagai macam mikroorganisme, lebih dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mulut sangat selektif terhadap berbagai macam mikroorganisme, lebih dari 300 spesies dapat diidentifikasi dalam rongga mulut. Spesies yang mampu berkoloni dalam
Lebih terperinciBayyin Bunayya Cholid*, Oedijani Santoso**, Yayun Siti Rochmah***
PENGARUH KUMUR SARI BUAH BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola L.) (Studi terhadap Anak Usia 12-15 Tahun Pondok Pesantren Al-Adzkar, Al-Furqon, Al-Izzah Mranggen Demak) Bayyin Bunayya Cholid*, Oedijani Santoso**,
Lebih terperinciBAB V RANCANGAN PENELITIAN
BAB V RANCANGAN PENELITIAN 5.1 Alat dan Bahan yang digunakan 5.1.1 Alat yang digunakan Alat yang digunakan pada penelitian meliputi autoklaf 50X Electric Model 24 Liter, neraca digital, erlenmeyer 500
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jambi) ataupun yang berasal dari daging seperti sosis dan urutan/bebontot
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat Indonesia telah banyak mengenal produk pangan fermentasi antara lain yang berasal dari susu seperti yogurt, keju, es krim dan dadih (produk olahan susu fermentasi
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. pentingnya makanan sehat mengalami peningkatan. Hal ini mendorong timbulnya
BABI PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman, kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan sehat mengalami peningkatan. Hal ini mendorong timbulnya kecenderungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. protein, berbagai vitamin dan mineral (Widodo, 2003). Susu adalah cairan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Susu Susu merupakan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi karena memiliki kandungan nutrisi yang lengkap seperti laktosa, lemak, protein, berbagai vitamin
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mineral, serta antosianin (Suzuki, dkk., 2004). antikanker, dan antiatherogenik (Indrasari dkk., 2010).
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beras adalah salah satu jenis sereal yang dikonsumsi hampir satu setengah populasi manusia dan kira-kira 95% diproduksi di Asia (Bhattacharjee, dkk., 2002). Terdapat beberapa
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pembuatan starter di pondok pesantren pertanian Darul Fallah
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses Pembuatan Starter Proses pembuatan starter di pondok pesantren pertanian Darul Fallah bogor meliputi langkah-langkah sebagai berikut, dapat dilihat pada Gambar 1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu merupakan hasil sekresi kelenjar ambing (mamae) yang berasal dari pemerahan pada mamalia dan mengandung lemak, protein, laktosa, serta berbagai jenis vitamin (Susilorini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk memenuhi kebutuhan protein hewani, salah satu bahan pangan asal ternak yang dapat digunakan adalah susu. Susu merupakan bahan makanan yang istimewa bagi manusia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saliva merupakan cairan rongga mulut yang memiliki peran penting dalam
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saliva merupakan cairan rongga mulut yang memiliki peran penting dalam kesehatan jaringan keras dan lunak didalam rongga mulut. Saliva mempunyai banyak fungsi, diantaranya
Lebih terperinciChemistry In Our Daily Life
Chemistry In Our Daily Life Pembuatan Yogurt 1. Pendahuluan Yoghurt merupakan salah satu olahan susu yang diproses melalui proses fermentasi dengan penambahan kultur organisme yang baik, salah satunya
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
Produksi Bakteriosin HASIL DAN PEMBAHASAN Bakteriosin merupakan senyawa protein yang berasal dari Lactobacillus plantarum 2C12. Senyawa protein dari bakteriosin telah diukur konsentrasi dengan menggunakan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. Yoghurt adalah salah satu produk olahan pangan bersifat probiotik yang
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Defenisi ECC dan SECC Early childhood Caries (ECC) dan Severe Early Childhood Caries (SECC) telah digunakan selama hampir 10 tahun untuk menggambarkan status karies pada anak-anak
Lebih terperinciBAB 5 HASIL PENELITIAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 30 mahasiswa FKG UI semester VII tahun 2008 diperoleh hasil sebagai berikut.
36 BAB 5 HASIL PENELITIAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 30 mahasiswa FKG UI semester VII tahun 2008 diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 5.1. Frekuensi distribusi tes saliva subjek penelitian
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang Produk pangan yang memiliki kandungan gizi dan. kesehatan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan gizi sekaligus
PENDAHULUAN Latar Belakang Produk pangan yang memiliki kandungan gizi dan manfaat kesehatan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan gizi sekaligus mampu menunjang aktivitas manusia. Produksi produk pangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Susu Kuda Sumbawa Kuda Sumbawa dikenal sebagai ternak penghasil susu yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Orang-orang mengenalnya dengan sebutan susu kuda. Susu kuda
Lebih terperinci