BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAHAN DAN METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAHAN DAN METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di Lahan Fakultas Pertanian Program Studi Peternakan. Penelitian ini berlangsung selama 6 bulan dengan persiapan lahan 2 minggu dan akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan November Bahan dan Alat Penelitian Bahan Bahan yang digunakan yaitu bibit leguminosa Indigofera zollingeriana yang berumur 2 bulan. Pupuk kompos dari manure ayam broiler dan limbah kulit kopi sebagai perlakuan pupuk organik pada tanaman. MOD (Microorganisme Decomposer) sebagai bahan aktivator pada proses pembuatan kompos. Air untuk menyiram tanaman pada saat penelitian dilaksanakan. Polybag sebagai tempat tanaman leguminosa Indigofera zollingeriana. Alat Alat yang digunakan adalah gembor untuk menyiram tanaman, timbangan untuk menimbang berat basah dan berat kering leguminosa, oven untuk mengeringkan hijauan leguminosa, alat ukur meteran untuk mengukur tinggi tanaman, pisau atau gergaji untuk memotong leguminosa, cangkul untuk membersihkan lahan dan membajak, alat tulis untuk mencatat data penelitian dan amplop sebagai tempat hijauan pada saat pemanenan selama penelitian.

2 Metode Penelitian Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan petak terbagi (split plot design) dengan menggunakan dua faktor yaitu : I. Faktor pertama yang dijadikan sebagai petak utama (main plot) adalah dosis MOD (Microorganisme Dekomposer). M1 = Pupuk kotoran ayam broiler dan kulit kopi dengan MOD 1 liter/ton M2 = Pupuk kotoran ayam broiler dan kulit kopi dengan MOD 2 liter/ton II. Faktor kedua sebagai anak petak (sub plot) yaitu dosis kompos yang berbeda setiap perlakuan antara lain : P1 = pemberian pupuk dengan dosis 10 ton/ha/tahun P2 = pemberian pupuk dengan dosis 20 ton/ha/tahun P3 = pemberian pupuk dengan dosis 30 ton/ha/tahun Dimana setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Maka kombinasi setiap perlakuan adalah: P 1 P 2 ROU1 R1U3 R2U1 R2U1 R1U3 R0U1 R2U4 R0U2 R1U2 R1U2 R0U2 R2U4 R2U3 R1U1 R0U3 R0U3 R1U1 R2U3 R1U4 R2U2 R0U4 R0U4 R2U2 R1U4 Model linear yang digunakan adalah rancangan petak terbagi (split plot design) dengan model rancangan sebagai berikut: Keterangan : Y i j k = μ + α i +β j + (αβ) i j + δ i k + ε i j k Y i j k = nilai pengamatan pada taraf ke-i faktor A, taraf ke-j faktor B, dan pada kombinasi ke-k

3 µ = nilai tengah umum α i β j (αβ) i j δ i k ε i j k = pengaruh taraf ke-i dari faktor A = pengaruh taraf ke-j dari faktor B = pengaruh interaksi taraf ke-i faktor A dengan taraf ke-j faktor B = pengaruh acak untuk petak utama = pengaruh acak untuk anak petak Pelaksanaan Penelitian Pembuatan Kompos Diletakkan kotoran yam sebanyak 250 kg ditanah kemudian diratakan Diletakkan kulit kopi diatas kotoran ayam sebanyak 250 kg (selapis) Disiram air 10 liter+ MOD (Micro Organisme Decomposer) sebanyak 250 cc Dilakukan langkah kesatu, kedua dan ketiga sampai 4 lapisan Didiamkan selama 1 minggu Dilakukan pengadukan pada minggu kedua secara merata Didiamkan selama 1 minggu ditempat yang teduh Dilakukan pengadukan setiap 1 minggusekali seperti diatas selama 4 minggu Persiapan Lahan Persiapan lahan diawali dengan pembersihan lahan penelitian dari sisa tanaman sebelumnya dan gulma-gulma yang terdapat disekitar lahan penelitian. Kemudian dilakukan pencangkulan atau pembajakan lahan agar tanah menjadi gembur. Lalu, dibagi lahan menjadi petak-petak kecil sebanyak 24 plot yang

4 setiap plotnya berukuran 1x1 meter dengan jarak antar tiap plot 1 meter yang dijadikan sebagai saluran air. Pemupukan Pemupukan dasar dilakukan langsung di dalam polybag, tetapi sebelum itu polybag diisi dengan tanah yang telah diayak/dihaluskan. Pemupukan dasar tersebut dengan pemberian pupuk kandang (10 ton/ha) dan pupuk kimia yaitu dolomit (1 ton/ha), urea (100 kg/ha), SP-36 (150 kg/ha), dan KCL (200 kg/ha) pada setiap polybag kemudian didiamkan selama satu minggu. Selanjutnya penanaman Indigofera zollingeriana dapat dilakukan setelah pemupukan dasar. Pemupukan kompos dilakukan setelah Indigofera zollingeriana berumur 4 bulan dengan dosis tiap-tiap perlakuan. Penanaman Bibit legum Indigofera zollingeriana ditanam di polybag yang sudah diberikan pemupukan dasar Penanaman legum dilakukan dengan cara membuka plastik polybag dan memasukkan bibit ke dalam polybag yang lebih besar (polybag 10 kg) dengan kedalaman ± 10 cm dengan jarak antara polybag Indigofera zollingeriana yaitu 1mx1m. Pemeliharaan Pemeliharaan meliputi penyiraman dan penyiangan. Penyiraman dilakukan setiap hari dua kali yaitu pada pagi dan sore atau sesuai kebutuhan. Jika musim hujan tidak perlu untuk penyiraman. Penyiangan dilakukan terhadap gulma-gulma liar yang ada dilahan penelitian dan dilakukan secara manual.

5 Panen (Pemotongan/Defoliasi) Trimming untuk keseluruhan legum dilakukan pada saat tanaman berumur 20 minggu setelah penanaman dengan menggunakan parang atau gergaji dengan tinggi pemotongan 1 m dari permukaan tanah di dalam polybag, dengan maksud menyeragamkan pertumbuhan. Pemanenan dilakukan pada saat tanaman berumur 24 MST (Minggu Setelah Tanam) dengan tinggi pemotongan 1 m dari permukaan tanah. Parameter Penelitian 1. Protein Kasar Protein Kasar diperoleh dari 4 proses yaitu Destruksi, Pengenceran, Destilasi dan Titrasi. Pada proses dekstruksi, sampel ditimbang sebanyak 0,05 gram dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi, tambahkan 1 gram Selenium 2,5 ml, dan 3 tetes. Bahan yang dicampurkan kemudian didestruksi hingga bening. Pada proses pengenceran, sampel yang telah didestruksi kemudian diencerkan larutan dengan mengunakan (Aquadest) sebanyak 50 ml dan dikocok, kemudian dimasukkan ke botol kjehldahl. Pada proses destilasi, sampel yang sudah diencerkan ditambahkan penolphtalen 3 tetes dan NaOH 50% sampai larutan menjadi merah. Pada Erlenmeyer dimasukkan Asam Borax ( ) 3% sebanyak 5 ml, ditambahkan aquadest sebanyak 25 ml, serta indicator mix 2 tetes. Kedua tabung yang telah berisi larutan tersebut dipasangkan pada alat destilasi kjehldahl, kemudian didestilasi hingga larutan pada Erlenmeyer bertambah menjadi 150 ml. Destilasi dihentikan, Erlenmeyer dikeluarkan untuk dititrasi. Pada proses akhir titrasi dengan HCl 0,01 N sampai warna kemerah-merahan. Dihitung proteinnya dengan blanko (0,05) dengan rumus :

6 2. Lemak Kasar Analisa kandungan nutrisi lemak kasar dilakukan dengan cara analis proksimatdari hasil pemanenan. Persentase lemak kasar dapat dihitung dengan rumus : Kadar Lemak Kasar = (b a) x 100% X Ket a = berat labu b = berat labu lemak sesudah di oven X = berat sampel 3. Serat Kasar Analisa kandungan nutrisi serat kasar dilakukan dengan cara analis proksimatdari hasil pemanenan. Persentase serat kasar dapat dihitung dengan rumus : Kadar Serat Kasar =(Berat C + S Stlah Oven) (Berat C + S Stlah tanur) x100% Berat Sampel Analisis Data Data-data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam yang kemudian dilanjutkan dengan uji berjarak duncan menurut Steel dan Toorie (1995). Uji lanjut digunakan ketika ditemukan adanya pengaruh nyata antar faktor perlakuan adalah dengan melihat perbedaan antar anak petak dan interaksi antar petak dengan petak utama.

7 HASIL DAN PEMBAHASAN Kandungan Protein Kasar Hasil penelitian pemanfaatan kompos campuran manure ayam broiler dan limbah kulit kopi dengan berbagai dosis mod (microorganisme decomposer) terhadap kandungan protein kasar indigofera zollingeriana dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 4. Kandungan protein kasar indigofera zollingeriana dengan pemberian kompos campuran manure ayam dan kulit kopi (ton/ha/tahun) Faktor Faktor Pertama Rataan Kedua M1 M2 P c P b P a Rataan Keterangan : MD1 = pupuk kompos dengan campuran kulit kopi dan manure ayam broiler dengan MOD 1 liter/ton, MD2= = pupuk kompos dengan campuran kulit kopi dan manure ayam broiler dengan MOD 2 liter/ton. Superskrip berbeda pada baris yang sama menunjukkan adanya perbedaan nyata pada uji Duncan (P<0,05). Hasil penelitian menunjukan bahwa pemanfaatan kompos campuran manure ayam broiler dan limbah kulit kopi dengan dosis mod (microorganisme decomposer) memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap kandungan protein kasar pada indigofera zollingeriana. Nilai rataan kandungan protein kasar pada (M2) sebesar 24.99% sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan (M1) sebesar Perbedaan pada protein kasar ini disebabkan karena penggunaan MOD yang berbeda dosisnya. Pada M2 dosis yang diberikan sebanyak 2 liter, sehingga mikroorganisme yang dihasilkan pada kompos M2 juga meningkat, sehingga kesuburan tanah dan petumbuhan dari indigofera zollingeriana. Hal ini sesuai dengan pernyataan Anwar et al. (2006) yang menyatakan bahwa proses tersebut bisa dipercepat oleh perlakuan manusia,

8 yaitu dengan menambahkan mikroorganisme pengurai sehingga dalam waktu singkat akan diperoleh kompos yang berkualitas baik. Kompos yang baik mengandung NPK yang tinggi, Kandungan NPK pada kompos berguna untuk pertumbuhan tanaman dan pembentukan akar tanaman indigofera zollingeriana. Kandungan NPK ini biasanya didapatkan dari kotoran ternak contohnya manure ayam broiler. Hal ini sesuai dengan pernyataan Intan (1983) yang menyatakan bahwa kandungan unsur-unsur yang diperlukan tanaman yang terdapat pada kotoran ayam yaitu; N= 1,0 ; = 0,80 dan = 0,40. Nilai rataan tertinggi kandungan protein kasar indigofera zollingeriana dengan pemanfaatan kompos manure ayam dan kulit kopi adalah pada dosis 30 ton/ha/tahun (P3) yaitu sebesar 24,95% lebih tinggi dari pada dosis 20 ton/ha/tahun (P2) yaitu % dan juga dosis 10 ton/ha/tahun (P1) yaitu %. Dari hasil penelitan ini menunjukkan pemanfaatan kompos campuran manure ayam broiler dan kulit kopi dengan penambahan MOD (Micro Organisme Decomposer) berpengaruh baik terhadap kualitas protein kasar indigofera zollingeriana. Hal ini disebabkan karena pupuk kompos dengan penambahan MOD (Micro Organisme Decomposer) tersebut menambah populasi mikroorganisme dalam kompos sehingga berimplikasi terhadap berbagai zat pengatur tumbuh dan mikroorganisme tanah seperti rhizobium bakteri penambat nitrogen yang dapat mengambil nitrogen dengan proses fiksasi nitrogen di udara, sesuai dengan pernyataan Dewi (2007), bakteri penambat nitrogen yang terdapat di dalam akar kacang-kacangan adalah jenis bakteri Rhizobium. Bakteri ini masuk melalui rambut-rambut akar dan menetap dalam akar tersebut dan membentuk bintil pada akar yang bersifat khas pada kacang kacangan.

9 Kandungan Serat Kasar Indigofera zollingeriana Hasil penelitian pemanfaatan kompos campuran manure ayam broiler dan limbah kulit kopi dengan berbagai dosis mod (microorganisme decomposer) terhadap kandungan serat kasar indigofera zollingeriana dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 5. Kandungan serat kasar indigofera zollingeriana dengan pemberian kompos campuran manure ayam dan kulit kopi (ton/ha/tahun) Faktor Faktor Kedua Rataan Kedua M1 M2 P c P b P a Rataan Keterangan : MD1 = pupuk kompos dengan campuran kulit kopi dan manure ayam broiler dengan MOD 1 liter/ton, MD2= = pupuk kompos dengan campuran kulit kopi dan manure ayam broiler dengan MOD 2 liter/ton. Superskrip berbeda pada baris yang sama menunjukkan adanya perbedaan nyata pada uji Duncan (P<0,05). Hasil penelitian menunjukan bahwa pemanfaatan kompos campuran manure ayam broiler dan limbah kulit kopi dengan dosis mod (microorganisme decomposer) memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap kandungan serat kasar pada indigofera zollingeriana. Nilai rataan kandungan serat kasar indigofera zollingeriana pada M1 yaitu sebesar 17.77% memiliki kandungan serat kasar yang lebih tinggi daripada M2 yaitu sebesar 16.83%. Hal ini disebabkan karna faktor sitologi tumbuhan karena tekanan daripada kandungan protein yang lebih tinggi menurunkan kandungan serat kasar. Jadi semakin tinggi kandungan protein kasar maka serat kasar akan semakin menurun, Serat pada tumbuhan terdapat pada dinding sel, dan protein terkonsentrasi pada inner cell (protoplasma). Pada tumbuhan indigofera

10 zollingeriana M1 serat kasar sebesar 17.77%, ini adalah kandungan yang paling tinggi. Pada penelitian Herdiawan (2013) menunjukkan bahwa Kandungan serat kasar tertinggi dicapai pada kombinasi perlakuan cekaman kekeringan berat (25%KL) dan pemangkasan 120 hari, yaitu sebesar 29,35% dan terendah dicapai pada kombinasi perlakuan kontrol (100% KL) dan pemangkasan 60 hari yaitu sebesar 18,18%. Dapat dilihat perbedaan tersebut bahwa kompos yang diberikan menurunkan serat kasar sehingga kompos baik digunakan pada indigofera zollingeriana. Fungsi dari kompos adalah untuk menyuburkan dan menggemburkan tanah sehingga penyerapan unsur hara oleh tanaman indigofera zollingeriana menjadi lebih baik. Hal ini didukung oleh pernyataan Herdiawan (2013), kandungan nutrisi tanaman sangat dipengaruhi oleh tingkat kesuburan media tanam dan beberapa factor daya dukung lingkungan biotik.kandungan NDF, Ca, P, Mg, Zn, Mn, dan PK cenderung mengalami peningkatan selama musim semi dan mengalami penurunan selama musim gugur. Pada penelitian didapatkan rataan kandugan serat kasar pada dosis (P1) 10 ton/ha/tahun yaitu sebesar Sedangkan pada rataan kandungan serat kasar pada dosis (P2) 20 ton/ha/tahun yaitu sebesar %. Dan pada pemberian dosis 30 ton/ha/tahun (P3) mempunyai rataan kandungan serat kasar yaitu sebesar %. Perlakuan P3 memiliki kandungan serat kasar yang lebih rendah jika dibandingkan dengan keduanya, selanjutnya pada perlakuan P2 memiliki kandungan serat kasar yang lebih rendah jika dibandingkan dengan perlakuan P1. Hasil menunjukkan bahwa pemanfaatan kompos campuran manure ayam broiler dan limbah kulit kopi dengan beberapa dosis mod (microorganisme decomposer) dapat menurunkan persentase kandungan serat kasar.

11 Kandungan Lemak Kasar Indigofera zollingeriana Hasil penelitian pemanfaatan kompos campuran manure ayam broiler dan limbah kulit kopi dengan berbagai dosis mod (microorganisme decomposer) terhadap kandungan lemak kasar indigofera zollingeriana dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 6. Kandungan lemak kasar indigofera zollingeriana dengan pemberian kompos campuran manure ayam dan kulit kopi (ton/ha/tahun) Faktor Faktor Pertama Rataan Kedua M1 M2 P c P b P a Rataan Keterangan : MD1 = pupuk kompos dengan campuran kulit kopi dan manure ayam broiler dengan MOD 1 liter/ton, MD2= = pupuk kompos dengan campuran kulit kopi dan manure ayam broiler dengan MOD 2 liter/ton. Superskrip berbeda pada baris yang sama menunjukkan adanya perbedaan nyata pada uji Duncan (P<0,05). Hasil penelitian menunjukan bahwa pemanfaatan kompos campuran manure ayam broiler dan limbah kulit kopi dengan dosis mod (microorganisme decomposer) memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap kandungan lemak kasar pada indigofera zollingeriana. Nilai rataan kandungan lemak kasar indigofera zollingeriana adalah pada (M2) yaitu sebesar 6.39% lebih tinggi dibandingkan dengan (M1) yaitu sebesar 6.14%. Hal ini terjadi karena perbedaan dosis yang di berikan kepada tanaman indigofera zollingeriana yang mempengaruhi perbedaan kandungan lemak kasar. Anggorodi (1994) mengatakan bahwa lemak yang didapatkan dari analisis lemak ini bukan lemak murni. Selain mengandung lemak sesungguhnya, ekstrak ether juga mengandung wax (lilin), asam organik, alkohol, dan pigmen oleh karena itu praksi ether juga menentukan lemak tidak sepenuhnya benar.

12 Unsur hara pada kompos seperti kandungan unsur N (nitrogen) juga mempengaruhi presentase lemak kasar, hal ini didukung dengan Agustina (2004) yang menyatakan bahwa Pemberian pupuk yang diperkaya fermentasi urin sangat menunjang kandungan N sehingga mampu meningkatkan persentase lemak kasar. Dewi (2007) juga yang menyatakan bahwa tanaman harus mengekstraksi kebutuhan nitrogennya dari dalam tanah. Sumber nitrogen yang terdapat dalamtanah, makin lama makin tidak mencukupi kebutuhan tanaman, sehingga perlu diberikan pupuk sintetik yang merupakan sumber nitrogen untuk mempertinggi produksi dan meningkatnya kualitas daripada tanaman. Hardisumitro (2009) menyatakan bahwa penggunaan kompos sebagai pupuk sangat baik karena dapat memberikan beberapa manfaat diantaranya menyediakan unsur hara mikro bagi tanaman, menggemburkan tanah, memperbaiki struktur dan tekstur tanah, meningkatkan daya ikat tanah terhadap air, memudahkan pertumbuhan akar tanaman, menghemat pemakaian pupuk kimia. Dari hasil penelitan kandungan lemak kasar indigofera zollingeriana didapatkan bahwa pada (P3) dengan dosis 30 ton/ha/tahun mempunyai rataan tertinggi yaitu sebesar 6.365% dibandingkan (P2) dengan dosis 20 ton/ha/tahun sebesar 6.255% dan (P1) dengan dosis 10 ton/ha/tahun sebesar 6.18%. Hal ini sesuai dengan pernyataan Haryani (2012) yang menyatakan bahwa limbah kulit kopi mempunyai kandungan unsur makro yang sangat baik bagi tanaman. Diantaranya yaitu nitrogen, fosfor, dan kalium sehingga limbah kulit kopi ternyata dapat memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun. Baon et al. (2005) dalam penelitiannya disebutkan bahwa kadar C-organik kulit buah kopi adalah 45,3%, kadar nitrogen 2,98%, fosfor 0,18%, dan kalium

13 2,26%. Selain itu, kulit buah kopi juga mengandung unsur Ca, Mg, Mn, Fe, Cu, dan Zn. Rekapitulasi Hasil Penelitian Rekapitulasi pemanfaatan kompos campuran manure ayam broiler dan limbah kulit kopi dengan berbagai dosis MOD (microorganisme decomposer) terhadap kualitas nutrisi Indigofera zollingeriana dapat dilihat pada tabel 7. Tabel.7 Data rekapitulasi kandungan serat kasar(%), protein kasar(%), dan lemak kasar (%) Indigofera zollingeriana Perlakuan Rataan Parameter Serat Kasar Protein Kasar Lemak Kasar M1 P f f 6.06 f P e e 6.16 e P d d 6.20 d M2 P c c 6.30 c P b b 6.35 b P a a 6.53 a Keterangan: M1= Kompos campuran kulit kopi dan manure ayam broiler dengan MOD 1 liter/ton M2= Kompos campuran kulit kopi dan manure ayam broiler dengan MOD 2 liter/ton Rekapitulasi hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa semua perlakuan pemanfaatan kompos campuran manure ayam broiler dan limbah kulit kopi dengan berbagai dosis MOD (microorganisme decomposer) terhadap kualitas nutrisi Indigofera zollingeriana memberi pengaruh nyata terhadap kandungan serat kasar, protein kasar, dan lemak kasar. Pada parameter serat kasar rataan tertinggi (M1) P1 dosis 10 ton/ha/tahun sebesar 17.87%. Dan pada parameter protein kasar rataaan tertinggi (M2) P3 kandungannya sebesar 25.09% pada dosis 30 ton/ha/tahun. Sedangkan untuk kandungan lemak kasar rataan tertinggi pada (M2) P3 dosis 30 ton/ha/tahun juga sebesar 6.53%. Pemanfaatan kompos campuran manure ayam dan limbah kulit kopi dengan berbagai dosis

14 MOD (microorganisme decomposer) dapat meningkatkan unsur hara tanah, mikroorganisme tanah, dan juga kesuburan tanah. zat pengatur tumbuh, mikroorganisme tanah dan bahan organik yang seimbang dan tercukupi dapat memberikan efek tumbuh dan perkembangan yang optimal pada Indigofera zollingeriana. Indigofera zollingeriana merupakan tanaman legum yang terdapat bintil akar, berarti dapat memfiksasi nitrogen dari atmosfer/ udara dengan bantuan bintil akar (rhizobium). Rhizobium merupakan bakteri yang dapat fiksasi nitrogen/penambat nitrogen dengan menempel pada akar yang terbentuk menjadi nodul akar. Sugiyarto (2009), menyatakan bahwa Pembentukan nodul akar dikontrol oleh sinyal molekul bakteri ekstraseluler yaitu faktor nod yang akan dikenali oleh tanaman inang. Indigofera zollingeriana dapat memperoleh nitrogen melalui proses fiksasi nitrogen ini ataupun dari pupuk yang diberikan sehingga nitrogen yang didapat oleh tanaman Indigofera zollingeriana lebih banyak dan nitrogen tersebut berguna untuk meningkatkan kualitas tanaman Indigofera zollingeriana. Hal ini sesuai dengan pernyataan Dobermann and Fairhust (2000), yang menyatakan bahwa Peranan unsur N dalam tanaman yang terpenting adalah sebagai penyusun atau sebagai bahan dasar protein dan pembentukan klorofil karena itu N mempunyai fungsi membuat bagian-bagian tanaman menjadi lebih hijau.

15 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pemanfaatan kompos campuran manure ayam broiler dan kulit kopi dengan penambahan MOD (microorganisme decomposer ) pada pemupukan dosis 10, 20, dan 30 ton/ha/tahun berpengaruh nyata dalam meningkatkan kualitas nutrisi Indigofera zollingeriana (P<0,05) (menaikkan kandungan protein kasar dan menurunkan kandungan serat kasar). Selain itu kandungan lemak kasar Indigofera zollingeriana juga meningkat dengan pemberian kompos campuran manure ayam broiler dan kulit kopi. Saran Penggunaan kompos campuran manure ayam broiler dan kulit kopi dapat disarankan untuk dipakai oleh peternak dalam menanam hijauan Indigofera zollingeriana apalagi kulit kopi yang mudah didapatkan dan dibuang-buang dapat dimaksimalkan menjadi pupuk organik seperti dicampur dengan manure ayam broiler. Disarankan juga agar dilakukan penelitian lanjutan dengan dosis yang lebih besar.

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan mulai akhir bulan Desember 2011-Mei 2012. Penanaman hijauan bertempat di kebun MT. Farm, Desa Tegal Waru. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di laboratorium pengolahan limbah Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor dan di Laboratorium

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian III. BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan Percut

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung di Desa Muara Putih Kecamatan Natar Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Prosedur Penelitian

MATERI DAN METODE. Prosedur Penelitian MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2010 yang bertempat di Laboratorium Pengolahan Limbah Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Percobaan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Percobaan BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB, Cikarawang, Bogor. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Oktober 2010 sampai dengan Februari 2011.

Lebih terperinci

BAHAN METODE PENELITIAN

BAHAN METODE PENELITIAN BAHAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di lahan penelitian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan, dengan ketinggian tempat ± 25 m dpl, dilaksanakan pada

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Penanaman rumput B. humidicola dilakukan di lahan pasca tambang semen milik PT. Indocement Tunggal Prakasa, Citeurep, Bogor. Luas petak yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran 14 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA), Lembang, Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan dari bulan September hingga November 2016.

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Green House, Lahan Percobaan, Laboratorium

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Green House, Lahan Percobaan, Laboratorium III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House, Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian dan Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

III. MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR.

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilakukan pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016 III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016 di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian dan Laboratorium Tanah Fakultas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl, III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di Jl. Kolam No.1 Medan Estate Kecamatan Medan Percut

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Darmaga, Bogor. Penelitian dilakukan mulai dari bulan Oktober 2010 sampai Februari 2011. Analisis tanah dan hara

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh 13 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh Anjani (2013) pada musim tanam pertama yang ditanami tanaman tomat,

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian 19 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Lampung yang dimulai pada bulan November 2014 sampai April

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pembuatan pupuk cair dan karakteristik pupuk cair ini dilaksanakan dari bulan November sampai Desember 200 yang dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015 III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green house Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas 14 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas Peternakan dan Pertanian dan Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman Fakultas Peternakan dan Pertanian

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Agustus sampai November 2014 di Lahan Pertanian Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah di laksanakan di Rumah Kaca Kebun Percobaan Fakultas Pertanian, Jalan Bina Widya KM 12,5 Simpang Baru Kecamatan Tampan Pekanbaru yang berada

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR.

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) 15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kebun Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Siapkan semua limbah kotoran babi dalam keadaan segar

LAMPIRAN. Siapkan semua limbah kotoran babi dalam keadaan segar LAMPIRAN Lampiran 1. Skema Pembuatan Fermentasi Feses: Dimasukkan stater EM4 (efective microorganism 4) sebanyak 1 liter dengan campuran gula 1 kg kedalam 10 liter air dan difermentasikan selama 5 jam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Kartini,

Lebih terperinci

Tata Cara penelitian

Tata Cara penelitian III. Tata Cara penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Lahan Percobaan, Labaratorium Penelitian dan Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di lahan kering, Desa Gading PlayenGunungkidul Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian 14 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung Gedung Meneng, Kecamatan raja basa, Bandar Lampung

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. hasilkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha untuk meningkatkan pakan

I. PENDAHULUAN. hasilkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha untuk meningkatkan pakan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor penting dalam peningkatan usaha peternakan adalah pakan. Kekurangan pakan, dapat menyebabkan rendahnya produksi ternak yang di hasilkan. Oleh karena

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Agustus Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Penelitian dan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Agustus Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Penelitian dan III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni 2016 sampai dengan Agustus 2016. Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Tanah

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE 14 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dimulai pada bulan April 2010 sampai bulan Maret 2011 yang dilakukan di University Farm Cikabayan, Institut Pertanian Bogor untuk kegiatan pengomposan,

Lebih terperinci

METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

METODE. Lokasi dan Waktu. Materi METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2005 sampai dengan Januari 2006. Penanaman dan pemeliharaan bertempat di rumah kaca Laboratorium Lapang Agrostologi, Departemen Ilmu

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu Tanah dan 2). Laboratorium Ilmu Nutrisi

III. MATERI DAN METODE. Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu Tanah dan 2). Laboratorium Ilmu Nutrisi III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di: 1). kebun percobaan Laboratorium Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu Tanah dan 2). Laboratorium Ilmu Nutrisi dan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak II. TINJAUAN PUSTAKA A. Limbah Cair Industri Tempe Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses industri maupun domestik (rumah tangga), yang lebih di kenal sebagai sampah, yang kehadiranya

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini meliputi penanaman kedelai di Green house

BAB III MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini meliputi penanaman kedelai di Green house 13 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Materi Pelaksanaan penelitian ini meliputi penanaman kedelai di Green house Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro pada 8 Mei - 24 Juli 2015 dan penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium 14 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium Benih dan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat 16 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor mulai bulan Desember 2009 sampai Agustus 2010. Areal penelitian memiliki topografi datar dengan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian 18 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung di Desa Muara Putih Kecamatan Natar Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu, III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu, Secara geografis Kota Sepang Jaya terletak pada koordinat antara 105 15 23 dan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE 7 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2012 di kebun percobaan Cikabayan, University Farm IPB Darmaga, Bogor. Analisis tanah

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas 21 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian. Waktu penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April hingga

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Februari 2013 sampai dengan September 2013 pada lahan pertanaman tebu di PT

III. BAHAN DAN METODE. Februari 2013 sampai dengan September 2013 pada lahan pertanaman tebu di PT III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan September 2013 pada lahan pertanaman tebu di

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. sampai panen okra pada Januari 2017 Mei 2017 di lahan percobaan dan

BAB III MATERI DAN METODE. sampai panen okra pada Januari 2017 Mei 2017 di lahan percobaan dan 13 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Materi Penelitian Pelaksanaan penelitian lapang meliputi persiapan pupuk, penanaman sampai panen okra pada Januari 2017 Mei 2017 di lahan percobaan dan Laboratorium Ekologi

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Tuan dengan ketinggian 25 mdpl, topografi datar dan jenis tanah alluvial.

III. BAHAN DAN METODE. Tuan dengan ketinggian 25 mdpl, topografi datar dan jenis tanah alluvial. III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kebun Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan Percut Sei

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat penelitian Penelitian dilaksanakan di kebun penelitian Fakultas Pertanian, Universitas Lampung di belakang Masjid Alwasi i (komplek perumahan dosen), dari bulan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Metode Percobaan

BAHAN DAN METODE Metode Percobaan 12 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Percobaan ini dilaksanakan pada bulan Juni 2011 sampai dengan bulan September 2011 di rumah kaca kebun percobaan Cikabayan, IPB Darmaga Bogor. Analisis tanah

Lebih terperinci

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. I. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2010 sampai dengan panen sekitar

Lebih terperinci

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, I. BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada bulan

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Ngargosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo. Untuk analisis hasil pengomposan dan aplikasi kompos dilaksanakan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE 14 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret 2010 Juli 2011. Pengambilan sampel urin kambing Kacang dilakukan selama bulan Oktober Desember 2010 dengan

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. beralamat di Jl. H.R. Soebrantas No. 155 Km 18 Kelurahan Simpang Baru Panam,

III. MATERI DAN METODE. beralamat di Jl. H.R. Soebrantas No. 155 Km 18 Kelurahan Simpang Baru Panam, III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang beralamat di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. secara faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan.

BAB III METODE PENELITIAN. secara faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan. Faktor I: Dosis

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Jalan H.R. Soebrantas No.

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas 17 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Lampung Desa Muara Putih Kecamatan Natar Lampung Selatan dengan titik

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas 24 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan September 2012 sampai bulan Januari 2013. 3.2 Bahan

Lebih terperinci

I. BAHAN DAN METODE. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan

I. BAHAN DAN METODE. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan I. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini bertempat di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Jl. H. R. Soebrantas KM. 15 Panam,

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012. III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012. 3.2 Bahan dan alat Bahan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate,

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Tanah, Laboratorium

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Tanah, Laboratorium III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Tanah, Laboratorium Penelitian dan Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember 2016, tempat pelaksanaan penelitian dilakukan di lahan pertanian Universitas Muhamadiyah

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2011 sampai dengan panen sekitar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Januari 2015 hingga Mei 2015. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Benih, Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan dan laboratorium Fakultas

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan dan laboratorium Fakultas III. TATA CARA PENELITIAN A. Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan dan laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan pada bulan Maret

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan dilahan pertanian yang beralamat di Jl. Sukajadi, Desa Tarai Mangun, Kecamatan Tambang, Kampar. Penelitian ini dilakukan bulan

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III MATERI DAN METODE 31 Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Lahan Pertanian Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Jl HR Subrantas KM15 Panam,

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. No. 155 KM. 15 Simpang Baru Panam Kecamatan Tampan Pekanbaru, dari bulan

III. MATERI DAN METODE. No. 155 KM. 15 Simpang Baru Panam Kecamatan Tampan Pekanbaru, dari bulan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di Lahan Pertanian Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Jl. H.R Soebrantas

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House Fak. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul,

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November Februari 2017, di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November Februari 2017, di 12 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2016 - Februari 2017, di pembibitan tanaman tebu Penelitian dan Pengembangan (Litbang) PTPN VII (Persero) Unit Usaha Bungamayang,

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2011 sampai dengan bulan Mei

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2011 sampai dengan bulan Mei III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2011 sampai dengan bulan Mei 2011. Analisis tanah dan tanaman dilakukan di Laboratorium Analisis Tanah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman pangan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan menguntungkan untuk diusahakan karena

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

III. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN. Yogyakarta dan di Laboratorium Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan April-Agustus 2017.

METODE PELAKSANAAN. Yogyakarta dan di Laboratorium Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan April-Agustus 2017. III. METODE PELAKSANAAN A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilakukan di Green House Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan di Laboratorium Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang Kecamatan Kampar dengan ketinggian tempat 10 meter di atas permukaan laut selama 5 bulan,

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan dan Laboratorium

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan dan Laboratorium I I I. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan dan Laboratorium penelitian Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Laboratorium

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L) PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L) The Effect of Local Micro Organisms and NPK Fertilizers on Growth

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara. Pada ketinggian tempat

Lebih terperinci

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR 13 BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan di Dusun Kwojo Wetan, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. B. Waktu Pelaksanaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember BAHAN DAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan di desa Cengkeh Turi dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember sampai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di jalan Depag, Komplek Perumahan. Wengga 1 Blok B Nomor 54 Kelurahan Kasongan Lama, Kecamatan Katingan

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di jalan Depag, Komplek Perumahan. Wengga 1 Blok B Nomor 54 Kelurahan Kasongan Lama, Kecamatan Katingan 1717 III. METODOLOGI 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di jalan Depag, Komplek Perumahan Wengga 1 Blok B Nomor 54 Kelurahan Kasongan Lama, Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Katingan,

Lebih terperinci

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni 2016-15 Juli 2016 di Green House Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. B. Bahan dan Alat

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Unit Pelayanan Teknis (UPT), Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau. Pelaksanaannya dilakukan pada bulan

Lebih terperinci

I. MATERI DAN METODE. OT1 = Tanpa Olah Tanah OT2 =Olah Tanah Maksimum Faktor kedua :Mulsa (M)

I. MATERI DAN METODE. OT1 = Tanpa Olah Tanah OT2 =Olah Tanah Maksimum Faktor kedua :Mulsa (M) I. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, dan dilakukan pada bulan Februari-April

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Parameter pertumbuhan yang diamati pada penelitian ini adalah diameter batang setinggi dada ( DBH), tinggi total, tinggi bebas cabang (TBC), dan diameter tajuk.

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Lewikopo, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor yang terletak pada ketinggian

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai September 2012 oleh Septima (2012). Sedangkan pada musim tanam kedua penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan 21 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada titik koordinat 5 22 10 LS dan 105 14 38 BT

Lebih terperinci

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan I. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan Februari-Juli 2016. Percobaan dilakukan di Rumah Kaca dan laboratorium Kimia

Lebih terperinci

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan bulan Juli sampai Agustus 2015 di Green House dan

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan bulan Juli sampai Agustus 2015 di Green House dan III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan bulan Juli sampai Agustus 2015 di Green House dan Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian UMY. B. Bahan dan Alat Penelitian

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penanaman tumpangsari orok-orok dan jagung dilakukan di kebun percobaan

BAB III MATERI DAN METODE. Penanaman tumpangsari orok-orok dan jagung dilakukan di kebun percobaan 19 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian mengenai kecernanan dan fermentabilitas tanaman orok-orok secara in vitro sebagai bahan pakan yang ditanam secara tumpangsari dengan jagung manis dilaksanakan pada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berasal dari hijauan dengan konsumsi segar per hari 10%-15% dari berat badan,

I. PENDAHULUAN. berasal dari hijauan dengan konsumsi segar per hari 10%-15% dari berat badan, I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam usaha meningkatkan produktivitas ternak ruminansia, diperlukan ketersediaan pakan khususnya pakan hijauan, baik secara kualitas maupun kuantitas secara berkesinambungan.

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2009 hingga bulan Mei 2010 di rumah kaca Kebun Percobaan IPB Cikabayan, Kampus Dramaga, Bogor dan Balai Penelitian Tanaman

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kesadaran manusia akan kesehatan menjadi salah satu faktor kebutuhan sayur dan buah semakin meningkat. Di Indonesia tanaman sawi merupakan jenis sayuran

Lebih terperinci

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten I. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Green House Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul,

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian 10 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor. Sejarah lahan sebelumnya digunakan untuk budidaya padi konvensional, dilanjutkan dua musim

Lebih terperinci