PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KABUPATEN TANGGAMUS, Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, maka untuk peningkatan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, dipandang perlu penataan kembali susunan organisasi Dinas daerah sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 42 Tahun 2000; b. bahwa untuk maksud huruf a diatas, perlu ditetapkan Dinas Kesehatan dan Kesehatan dengan Peraturan Daerah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1997 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tk. II di Tulang Bawang dan Kabupaten Daerah Tk. II Tanggamus (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3667); 2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Permerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Lembaran Negara tahun 2000 Nomor 206, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Tahun 2003 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4262); 6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor Tahun 2002 tentang Pengakuan Kewengan Kabupaten dan Kota dan Daftar Kewenangan Kabupaten dan Kota perbidang dari Departemen /LPND; 7. Keputusan bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 8. Peraturan Daerah Kabupaten Tanggamus Nomor 42 Tahun 2000 tentang Pembentukan Dinas Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2000 Nomor 123);

2 Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: a. Daerah adalah Kabupaten Tanggamus; b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Tanggamus; c. Kepala Daerah adalah Bupati Kabupaten Tanggamus; d. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tanggamus; e. Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten Tanggamus; f. Sekretaris Derah yang selanjutnya disingkat Sekda adalah Sekretaris Derah Kabupaten Tanggamus; g. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus; h. UPT adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus; i. Kepala UPT adalah Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus; j. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok jabatan yang dipimpin oleh seorang tenaga fungsional yang memenuhi persyaratan selaku ketua kelompok yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas BAB II PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Bagian Pertama Pembentukan Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Dinas Kesehatan. Bagian Kedua Kedudukan Pasal 3 Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Daerah.

3 Bagian Ketiga Tugas Pasal 4 Dinas Kesehatan, melaksanakan sebagian tugas Kepala Daerah di bidang Kesehatan. Bagian Keempat Fungsi Pasal 5 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 4 Peraturan Daerah ini, Dinas Kesehatan, mempunyai fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis pengaturan, perencanaan dan penetapan standar/pedoman bidang Kesehatan; b. Perumusan kebijakan teknis bina program kesehatan; c. Perumusan kebijakan teknis bina pelayanan Kesehatan; d. Perumusan kebijakan teknis bina kesehatan masyarakat; e. Perumusan kebijakan teknis pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan; f. Pemberian izin dan pelaksanaan pelayanan umum; g. Pembianaan terhadap unit pelaksana teknis dinas dalam lingkup tugasnya. BAB III ORGANISAI Bagian Pertama Susunan Organisasi Pasal 6 (1) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, terdiri dari: a. Kepala Dinas b. Bagian Tata Usaha, meliputi : 1. Sub Bagian Umum dan Tenaga Kesehatan; 2. Sub Bagian Keuangan. c. Bidang Bina Program Kesehatan, meliputi : 1. Seksi Penyusunan Program Kesehatan; 2. Seksi Evaluasi, dan Informasi Kesehatan. d. Bidang Pelayan Kesehatan, meliputi : 1. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan; 2. Seksi Kesehatan Keluarga. e. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, meliputi: 1. Seksi Peranserta dan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat; 2. Seksi Gizi. f. Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan, meliputi: 1. Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular; 2. Seksi Penyehatan Lingkungan. g. Kelompok Jabatan Fungsional;

4 h. Unit Pelaksana Teknis. (2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Daerah ini. Pasal 7 Kelompok Jabatan Fungsional dan UPT dapat dibentuk dengan Keputusan Bupati sesuai dengan kebutuhan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 8 Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam memimpin, merencanakan, mengkoordinasikan, mengatur, membina, mengendalikan dan mengevaluasi seluruh kegiatan penyelenggaraan operasional dinas di bidang kesehatan. Pasal 9 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 8 Peraturan Daerah ini, Kepala Dinas, mempunyai fungsi: a. Perencanaan perumusan kebijaksanaan pembangunan di bidang kesehatan; b. Pengkoordinasian pelaksanaan pembangunan kesehatan dengan lintas sektoral maupun swasta; c. Pengaturan/perumusan dan penetapan kebijakan teknis operasional program kesehatan; d. Pemantauan dan pembinaan perkembangan pelaksanaan program kesehatan; e. Pengendalian penyelenggaraan kegiatan operasional program kesehatan; f. Penetapan langkah kebijakan dalam pelaksanaan program kerja; g. Pemberian/Rekomendasi izin usaha pelayanan kesehatan swasta; h. Penyelenggaraan ketatausahaan. Bagian Ketiga Bagian Tata Usaha Pasal 10 Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyelenggaraan ketatausahaan yang meliputi, keuangan, umum dan tenaga kesehatan. Pasal 11 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 10 Peraturan Daerah ini, Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi: a. Pengaturan dan pengendalian pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan; b. Pengaturan dan pengendalian pelaksanaan pelayanan admistrasi umum, surat menyurat, tata naskah dinas, kearsipan, keprotokolan serta pengelolaan tenaga kesehatan; c. Pengaturan dan mengendalikan pelaksanaan pengelolaan administrasi perlengkapan dan peralatan dinas serta urusan rumah tangga dinas.

5 Bagian Tata Usaha terdiri dari: a. Sub Bagian Umum dan Tenaga Kesehatan; b. Sub Bagian Keuangan. Pasal 12 Pasal 13 (1) Sub Bagian Umum dan Tenaga Kesehatan, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyelengaraan pelayanan surat menyurat, tata naskah dinas kearsipan, perlengkapan rumah tangga dinas, keprotokolan, umum, menyusun rencana kebutuhan, dan pengembangan tenaga kesehatan, mutasi dan promosi tenaga kesehatan; (2) Sub Bagian keuangan, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyelenggaraan penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja dinas, pembukuan, perhitungan anggaran dan verifikasi serta perbendaharaan. Bagian Kempat Bidang Bina Program Kesehatan Pasal 14 Bidang Bina Program Kesehatan mempunyai tugas merencanakan, mengatur, membina dan mengendalikan serta mengkoordinasikan kegiatan penyelenggaraan Bidang Bina Program yang meliputi: penyusunan program kesehatan, evaluasi dan imformasi kesehatan. Pasal 15 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 14 Peraturan Daerah ini, bidang Bina Program Kesehatan, mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Pelaksanaan pengumpulan, pengelolaan data kegiatan penyelenggaraan program kesehatan; b. Perencanaan kegiatan penyusunan program kesehatan; c. Penyajian hasil penyelenggaraan kegiatan program kesehatan sebagai informasi di bidang Kesehatan; d. Pelaksanaan pembinaan dan bimbingan dalam rangka evaluasi informasi kesehatan serta penyusunan program kesehatan. Bidang Bina Program terdiri dari: a. Seksi Penyusunan Program; b. Seksi Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan. Pasal 16 Pasal 17 (1) Seksi Penyusunan Program Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyelenggaraan rencana penyusunan program kesehatan yang meliputi: penyiapan bahan perumusan kebijakan pembangunan kesehatan;

6 (2) Seksi Monitoring, Evaluasi dan pelaporan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyelenggaraan rencana evaluasi dan informasi kesehatan yang meliputi: pengumpulan, pengolahan, dan analisa hasil program kesehatan. Bagian Kelima Bidang Pelayanan Kesehatan Pasal 18 Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas merencanakan, mengatur, membina dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan bidang bina pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan dasar dan rujukan serta kesehatan keluarga. Pasal 19 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 18 Peraturan Daerah ini, Bidang Pelayanan Kesehatan, mempunyai fungsi: a. Perencanaan kegiatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan serta kesehatan keluarga; b. Pengaturan dan pengenadalian teknis pelayanan dasar dan rujukan serta kesehatan kelaurga; c. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan serta kesehatan keluarga; d. Pelaksanaan bimbingan teknis pelayanan kesehatan dasar dan rujukan serta kesehatan keluarga. Pasal 20 Bidang Kesehatan terdiri dari: a. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan; b. Seksi Kesehatan Keluarga. Pasal 21 (1) Seksi Pelayanan Kesehatan Dasra dan Rujukan mempunyai tugas merencanakan, mengatur, mengawasi dan mimbina pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang meliputi : Sarana Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Rumah Sakit, Serta Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta; (2) Seksi Kesehatan Keluarga mempunyai tugas merencanakan, mengatur, mengawasi, dan membina pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan kesehatan Ibu, anak, keluarga berencana. Bagian Keenam Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Pasal 22 Bidang Bina Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas merencanakan, mengeatur membina dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan bidang bina kesehatan masyarakat yang meliputi peran serta dan penyuluhan kesehatan masyarakat serta gizi.

7 Pasal 23 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 22 Peraturan Daerah ini, bidang Bina Kesehatan Masyarakat, mempunyai fungsi : a. Perencanaan kegiatan peran serta dan penyuluhan kesehatan masyarakat serta gizi; b. Pengaturan dan mengendalikan teknis penyuluhan kesehatan, gizi dan peran serta masyarakat; c. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan penyuluhan kesehatan, gizi dan peran serta masyarakat; d. Pelaksanaan bimbingan teknis penyuluhan kesehatan, masyarakat, gizi dan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan program. Pasal 24 Bidang Bina Kesehatan Masyarakat terdiri dari: a. Seksi Peran Serta dan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat; b. Seksi Gizi. Pasal 25 (1) Seksi Peran Serta dan Penyuluhan Masyarakat mempunyai tugas merencanakan, mengatur, membina pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan penyuluhan kesehatan dan peran serta masyarakat yang meliputi upaya kesehatan bersumber masyarakat dan dana sehat/jasmani pemeliharaan kesehatan masyarakat; (2) Seksi Gizi mempunyai tugas merencanakan, mengatur, membina, pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan kegiatan program gizi yang meliputi perbaikan gizi masyarakat, status gizi, institusi baik rumah sakit, panti maupun pondok. Bagian Ketujuh Bidang Pemberantasan Penyakit Menular Dan Penyehatan Lingkungan Pasal 26 Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas merencanakan, mengatur, membina, dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan bidang pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan yang meliputi pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta penyehatan lingkungan. Pasal 27 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 Peraturan Daerah ini, bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan, mempunyai fungsi : a. Perencanaan kegiatan pencegahan dan pemebrantasan penyakit menular serta penyehatan lingkungan; b. Pengaturan dan pengendalian teknis pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta penyehatan lingkungan; c. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan;

8 d. Pelaksanaan bimbingan teknis pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan. Pasal 28 Bidang Pencegahan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan terdiri dari : a. Seksi Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menular; b. Seksi Penyehatan Lingkungan. Pasal 29 (1) Seksi Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menular mempunyai tugas merencanakan mengatur, mengawasi, dan membina pelaksanaan penyelenggaraan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular yang meliputi imunisasi, pengamatan/survei epidemiologi, pemberantasan penyakit bersumber binatang dan pemberantasan penyakit menular langsung; (2) Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas merencanakan, mengatur, mengawasi, dan membina pelaksanaan penyelenggaraan kesehatan lingkungan yang meliputi upaya penyediaan air bersih dan jamban keluarga yang sehat, pengawasan kwalitas air, pengawasan tempat-tempat umum, tempat penjualan pestisida serta kesehatan dan keselamatan kerja. Bagian Kedelepan Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 30 (1) Kelompok Jabatan Fungsional Dinas Kesehatan mempunyai tugas melakukan teknis kesehatan sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, dipimpin oleh tenaga fungsional yang memenuhi persyaratan selaku ketua kelompok yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Kelompok Jabatan Fungsional dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. BAB IV TATA LAKSANA Pasal 31 Kepala Dinas, kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dan Kepala Unit Pelaksana Teknis diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah. Pasal 32 Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan struktural diberikan tunjangan setara dengan tunjangan jabatan eselon yang ditetapkan untuk jabatan bersangkutan dan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tanggamus

9 BAB V TATA KERJA Pasal 33 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas, Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dan Kepala Unit Pelaksana Teknis wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, singkronisasi baik di dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi sesuai dengan tugas masing-masing. (2) Setiap Pimpinan satuan organisasi di lingkungan dinas daerah wajib melaksanakan pengawasan melekat (WASKAT). BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 34 (1) Segala perbuatan hukum yang dilakukan oleh dinas, sebelum ditetapkan Peraturan Daerah ini, dinyatakan tetap berlaku sampai berakhir masa berlakunya. (2) Cabang dinas dan UPT dinas tetap berlaku sampai dengan ditetapkannya lembaga yang baru berdasarkan Peraturan Daerah ini. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 35 Uraian Tugas Jabatan Kepala Dinas, Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dan Kepala Unit Pelaksana Teknis ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah. Pasal 36 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaanya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Daerah. Pasal 35 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka semua ketentuan yang mengatur materi yang sama atau bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

10 Pasal 37 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tanggamus. Disahkan di Tanggamus, Pada Tanggal 24 Oktober 2003 BUPATI KABUPATEN TANGGAMUS Cap/ttd FAUZAN SYA IE Diundangkan di Kota Agung Pada tanggal 27 Oktober 2003 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2003 NOMOR 35