Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER SUARAMERDEKA.COM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER SUARAMERDEKA.COM"

Transkripsi

1 Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER SUARAMERDEKA.COM Hari / Tanggal : Kamis, 22 Juni 2017 Waktu : Pukul WIB Informan : Setiawan Hendra Kelana selaku Pimpinan Redaksi Suara Merdeka.com Koordinator Bidang Pelayanan Perijinan KPID Jawa Tengah Periode ini lahir pada tanggal 21 Juni 1975 di Semarang. Lulus S-1 tahun 2000 di Universitas Dian Nuswantoro Fakultas Teknik Informatika yang sebelumnya adalah STIMIK Dian Niswantoro Semarang. Selain pernah menjadi Redaktur Nasional Suara Merdeka dan Kepala Biro Kota Suara Merdeka, saat ini menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Suara Merdeka CyberNews / SuaraMerdeka.com. Kegiatan jurnalistik yang pernah diikuti antara lain sebagai pembicara pada seminar Manajemen Media Massa yang digelar oleh KDW Jawa Tengah, Cara Mudah Menulis Berita, Jurnalisme Online, Pedoman Media Cyber, Mengenal Dinamika Media Online Indonesia serta mengikuti Konferensi Media Digital di Hongkong. Tulisan yang pernah dimuat antara lain adalah Menjaga Fitrah Manusia yang terbit di Suara Merdeka dan Mendisiplinkan Pengendara dan Pejalan Kaki. Selain sebagai Pemimpin Redaksi Suara Merdeka CyberNews, aktivitas lainnya antara lain sebagai Ketua Komisi Tetap Multimedia dan Penyiaran KADIN Jawa Tengah, Wakil Ketua KNPI Jawa Tengah, Humas Badan Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah serta Anggota Kelompok Diskusi Wartawan Jawa Tengah. 95

2 Keterangan : P : Penulis I : Informan P : Bisakah Bapak jelaskan Profil media siber SuaraMerdeka.com? I : SuaraMerdeka.com berdiri di tahun 1996, para pendirinya mulai membentuk prediksi bahwa ke depannya, internet itu hadir maka informasi akan melalui media siber semua. Makanya, tahun 1996 sebelum Portal berita siber nasional yang kini sudah ada dan dikenal itu, kami sudah ada. Oleh karena itu, SuaraMerdeka.com hadir dengan tujuan waktu itu tidak semua orang mudah untuk akses internet masih mahal saat itu dan banyak warga jawa tengah yg di luar jawa tengah tidak mendapatkan sirkulasi cetak Suara Merdeka. Sehingga, mereka bisa akses melalui SuaraMerdeka.com. Isi SuaraMerdeka.com dulu hanya memberitakan isi berita aktual media cetak Suara Merdeka via siber. Kemudian di tahun 2000, SuaraMerdeka.com mulai berkembang dengan berita aktual, bukan hanya dari media cetak Suara Merdeka namun ada kejadian yang baru saja terjadi saat itu langsung ditayangkan. Semakin berkembang SuaraMerdeka.com memiliki E-paper. Akhirnya punya Streaming video yaitu SuaraMerdekaTV di tahun Pas dengan ulang tahun SuaraMerdeka tanggal 11 Februari. Kaitannya dengan perkembangan, dulu SuaraMerdeka.com hanya memberitakan aktual hanya sampai pukul 12 malam, mulai lagi pukul 7 pagi. Saat saya masuk tahun 2010, nah 2011 saya membuat streaming video, saya berfikir bahwa SuaraMerdeka.com adalah portal berita non-stop. Akhirnya, saya putuskan bahwa kita 24jam untuk update. Di tahun 2011 juga, kami yang di streaming video itu memecahkan dan mencatatkan rekor MURI juga. Jadi, ada 2 pameran computer di dua mall lalu kami bikin streaming live. Sehingga, masyarakat bisa melihat situasi pameran tersebut selama 6 hari. Host satu dan lainnya bisa saling bertukar 96

3 informasi tentang penjualan mall satu dengan mall lainnya. Tahun 2015, mendapatkan penghargaan lagi dari Paulus Panka. SuaraMerdeka.com mendapatkan rekor Koran Online lokal pertama. Kami tetap konsisten bahwa SuaraMerdeka.com akan saling menguatkan dengan media cetak Suara Merdeka sehingga kami yakin bahwa media cetak akan tetap memiliki pembacanya. Kehadiran SuaraMerdeka.com tidak akan menggerogoti pembaca koran. P : Apa Tujuan yang lebih independen yang dimiliki SuaraMerdeka.com? I : Semula, SuaraMerdeka.com menjadi pelengkap untuk menyajikan informasi untuk masyarakat jawa tengah yang jauh dari jawa tengah dan masyarakat yang mampu menggunakan computer serta mengakses internet. Namun semakin kesini, media siber akan menjadi media masa depan maka tujuannya pun ikut berkembang dan direvisi, bukan lagi memindahkan media cetak ke siber tetapi harus betul-betul siap menjadi media masa depan. Kita tidak akan tahu sampai kapan media cetak bertahan, namun ketika mungkin tahun lagi masyarakat sudah tidak mau membaca koran dalam bentuk kertas bahkan pemerintah melarang menebang pohon untuk dijadikan kertas jadi koran. Maka kita harus siapkan dari sekarang. P : Apa perbedaan segmen berita yang disajikan SuaraMerdeka.com dengan media siber lainnya? I : SuaraMerdeka memang memposisikan sebagai media perekat warga Jawa Tengah. maka kami lebih menonjolkan segmen berita-berita Jawa Tengah. Meskipun kami tidak meninggalkan isu-isu nasional dan internasional yang memang sedang besar diberitakan. Kami memiliki fokus utama yaitu berita jawa tengah. Jika SuaraMerdeka.com memilih dengan berita berita besar maka kami akan kalah bersaing dengan media siber seperti detik.com, kompas.com dan sebagainya. Mereka memang buat nasional dengan jaringan 97

4 nasional, kelemahan mereka adalah jaringan lokalnya. Maka kami ambil celah disitu. P : Bagaimana Jobdesk wartawan siber yang diterapkan di media siber SuaraMerdeka.com? I : Jika reporter, tugas utamanya adalah mencari berita hingga menulis. Redaktur tugasnya meng-edit berita yang tulis reporter. Di media siber, ketika berita sudah sampai di redaktur maka berita bisa langsung di unggah ke Portal Berita siber. Kembali lagi kami mengejar kecepatan. Kebetulan, media siber SuaraMerdeka.com uniklah, kami punya Adip yang bisa merangkap sebagai editor dan wartawan yang bisa mencari berita. Hal ini berkaitan dengan wartawan madya yang dijabatnya melalui standar kompetensi yang diselenggarakan PWI. Semua profesi harus professional termasuk wartawan. Uji kompeten perusahaan media, organisasi kewartawan yang diakui seperti PWI, AJI,IJTV dan wartawan itu sendiri. Hal ini tidak mudah, layaknya partai yang harus diverifikasi. Untuk uji kompetensi wartawan, ada 3 yaitu wartawan muda, wartawan madya, dan wartawan utama. Reporter biasanya wartawan muda, editor wartawan madya, dan wartawan utama adalah pimpinan redaksi. Saat ini, media siber juga mulai berdiri dan ingin melakukan verifikasi sehingga akan dibentuk beberapa organisasi serikat media siber Indonesia, asosiasi media siber Indonesia. organisasi ini berharap diakui oleh Dewan Pers layaknya PWI, AJI, dan IJTV. Tujuan adanya organisasi yang kompeten ini akan merambat kepada keanggotaan yang orangnya juga kompeten maka mampu menyeleksi secara ilmiah media siber yang ada di Indonesia yang abal-abal sampai yang resmi. Organisasi ini akan memiliki persyaratan yang ketat sehingga dapat diverifikasi oleh dewan pers sehingga semakin diakui kehadirannya di Indonesia. Jadi, selama ini 98

5 belum ada yang menaungi media siber secara spesifik. Keanggotaan ini memang layaknya turunan dari PWI atau AJI. Disini organisasi siber tidak untuk rivalitas dengan organisasi yang ada. Memang yang Serikat lebih ke PWI dan Asosiasi lebih ke AJI. P : Apakah kata Siber sudah resmi digunakan di Indonesia? I : Saya memang belum ngecek ke KBBI, namun ketika tahun 2012 keluar peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan ke bahasa Indonesia. Menurut saya sudah resmi ketika media yang ada sudah mendeklarasikan kata siber itu sudah diadopsi dan ada dasar hukum. P : Ketika saya melakukan penelitian dengan 2 wartawan yang ada di SuaraMerdeka.com yaitu Phutut dan Adip, mereka memiliki perbedaan yaitu wartawan muda yaitu Phutut dan wartawan madya yaitu Adip. Bagaimana menurut Bapak? apakah ada pengaruh yang signifikan terhadap perbedaan tersebut? I : Seharusnya ada dan iya berbeda karna ketika sudah berhasil mendapatkan sertifikat madya, wartawan tersebut bisa melakukan jobdesk seorang wartawan muda. Untuk meraih sertifikat madya dan utama memang tidak harus ikut yang muda dahulu. Dari situ, semua jabatan akan dites ketika wartawan,reporter,redaktur, editor bahkan pimpinan redaksi langsung dikelompokan sendiri, sehingga ditingkatan kompetensi sesuai profesinya. P : Apa saja tanggung jawab yang harus dipegang oleh para wartawan siber SuaraMerdeka.com? 99

6 I : Sebenarnya, saya menggunakan birokasi yang sederhana saja, siber butuh kecepatan dan aktualitas. Waktu adalah hal yang sangat penting di media siber. Ketika kami mendistribusikan tugas sebagai tugas harian. Seorang pimpinan redaksi yang dibawahnya ada redaktur pelaksana, editor dan wartawan jika ada liputan saya langsung ke redaktur dan wartawannya. Sehingga semua harus cepat. Kita tidak perlu system yang ribet, yang mudah saja sesuai jabatan tapi langsung pada yang bersangkutan sehingga berita sangat cepat diunggah.semua rencana peliputan redaktur yang mengkondisikan. P : Apa sih kriteria yang harus dipenuhi wartawan siber SuaraMerdeka.com? I : Untuk wartawan SuaraMerdeka.com ialah jangan gaptek, mereka mampu untuk menggunakan media siber dan ponsel cerdas sesuai dengan teknologi masa kini. Sehingga, ketika melihat peristiwa yang ada segara melaporkan dan meliput dengan cek n ricek fakta lapangan, konfirmasi yang pasti. Saya suka wartawan siber yang aktif di sosial media,mereka tahu perkembangan, selain itu, mereka harus mengetahui perkembangan media siber lainnya. Sehingga, medapatkan banyak informasi yang mungkin belum diketahui. Kita harus melakukan komparasi dengan media lainnya maka kita mengetahui keunggulan media lain dan kita tahu kekurangan media yang kita geluti setiap harinya. Secara umum, wartawan harus paham Kode Etik Jurnalistik, mereka juga harus responsif. Ponsel cerdas saat ini harus mereka manfaatkan untuk tulis berita. Semua wartawan SuaraMerdeka.com menggunakan piranti ponsel cerdas untuk liputan. P : Pembekalan apa saja yang dilakukan oleh SuaraMerdeka.com wartawan sibernya untuk menjalankan profesi seperti apa? bagi 100

7 I : Sebenarnya, embrio organisasi kan belum sampai kesana tetapi orang-orang ini kan mereka sudah ikut PWI dan AJI, baik wartawan cetak,radio atau siber ketika akan menjadi anggota PWI pun harus mengikuti orientasi kewartawanan ini, disitu akan ada 3 hal utama yaitu Hukum Pers, Kode Etik Jurnalistik dan tentang konvergensi media. Konvergensi media adalah salah satu yang paling mendekati perihal media siber yang kami geluti sehingga, mereka pembekaln yang penting 3 itu. Keterkaitan pedoman siber juga ada. Meskipun mereka ada yang tidak tahu saya akan sampaikan karena sekarang ini masyarakat belum tahu betul kehadiran pedoman media siber yang didalamnya berisikan hal-hal yang harus ditaati media siber itu sendiri. P : Dasar-dasar pedoman sebagai wartawan seperti Kode Etik Jurnalistik, Hukum Pers, Konvergensi Media bahkan Pedoman Media Siber apakah sudah diaplikasikan dalam menjalankan profesi? I : Saya selalu menyampaikan kepada wartawan, didalam pedoman media siber itu banyak hal yang mengatur dan membatasi namun memberikan keleluasaan juga dalam menjalankan profesi sebagai wartawan siber. Misalnya, berita yang aktual dan baru saja terjadi bisa langsung diunggah ke media bila memang belum ada konfirmasi dari pihak-pihak yang berwenang berita tersebut bisa naik lagi sebagai berita terkait. Wartawan sangat dimudahkan dengan hadirnya pedoman media siber tersebut. pedoman ini juga disusun oleh dewan pers dan para pengelola sehingga tetap menjadi salah satu pegangan wartawan. P : Menurut bapak, perlukah wartawan siber SuaraMerdeka.com mengerti dan memahami Kode Etik secara Menyeluruh dan mengaplikasikan kode etik tersebut ke media siber SuaraMerdeka.com? I : Bicara tentang etika apapun ya, pasti gak mengahafalkan dari satu poin ke poin yang lain. Semua kembali ke Rasa masing-masing. Sehingga, pantaskah berita 101

8 ini di unggah atau tidak? Didalam kode etik jurnalistik kembali ke rasa masing-masing wartawan. P : Bagaimana UU ITE dijalankan SuaraMerdeka.com? I : Untuk wartawan SuaraMerdeka.com sudah berpegangan dengan undangundang pers, pedoman media siber dan kode etik jurnallistik. Itu tidak bisa disangkakan pada berita-berita media online. Ketika ini produk pers maka harus diselesaikan dengan uu pers saja. Misal hak jawab. P : Perlukah wartawan siber SuaraMerdeka.com diteliti perihal penerapan Kode Etik Jurnalistik? I : Perlu, karna banyak sekali wartawan yang perlu mengisi kembali pengetahuan yang mendasar sebagai seorang wartawan apalagi yang mbak Stefani lakukan dengan meneliti personal wartawan siber SuaraMerdeka.com apakah dia sudah memahami peraturan,kewajiban bahkan haknya. Bisa saja mereka hanya mempergunakan profesi untuk menguntungkan diri sendiri bukan untuk menyuguhkan berita yang baik dan menjunjung kebenaran sebagai seorang wartawan. P : Seorang wartawan bisa saja memiliki sikap independen atau idealis sehingga ada ketidaksesuain dengan visi misi perusahaan media tersebut. misalnya, bersikukuh untuk menayangkan berita yang tidak layak diberitakan oleh SuaraMerdeka.com? I : Dengan idealisme tinggi, sebenarnya kan media ini sebuah industri dan memiliki sisi kritis bahkan bertolak belakang. Namun, perlu diketahui bahwa dalam perusahaan media terdapat sisi sistem hirarkis, ketika misalnya, reporter tulisanya di edit oleh editor tidak bisa ditawar begitun pula bila sampai redaktur, pimred bahkan pemilik media. Ketika kita bekerja di perusahaan media maka kita tidak bisa membangkang dengan masukan 102

9 ataupun perintah. Jadi paling menthok yang dilakukan wartawan hanya tidak mau meliput bila tidak sesuai dengan hati nurani mereka dan memberikan kewajiban tersebut ke wartawan lain. P : Bagaimana pendapat Bapak tentang, profesi yang dijalankan oleh Phutut sebagai wartawan Muda? I : Menurut saya mas Phutut, cukup berpengalaman, relasi yang luas, dia sudah sangat berpengalaman di bidang ini karna sudah pernah di media lain, pandai menggunakan ponsel cerdas, dia sangat mempertimbangkan keputusan atau sebuah persoalan yang bisa dirundingkan dengan saya. Sudah memenuhi kriteria sebagai wartawan siber SuaraMerdeka.com. dia sangat nyaman dengan ponsel cerdas sehingga berita yang diunggah memiliki ketepatan waktu yang pas. Berhenti menulis berita sudah diunggah langsung. P : Bagaimana pendapat Bapak tentang, profesi yang dijalankan oleh Adib sebagai wartawan Madya? I : Mas adib sangat cocok dengan segmen yang dia pegang entertainment dan remaja. Adib memang sangat paham tentang perkembangan dunia remaja dan anak muda. Dia komunikatif dan taat dengan kewajibannya ya. Dia tidak punya pemikiran yang dia paksakan, barang kali usia bertambah dia masih bisa memerankan segmen remaja dengan baik. Dia juga sering jadi pembicara tentang anak mudah dan bahasanya gaul. Dia sangat pantas dan menjiwai segmen anak muda. Jadi, saya punya kanal remaja sekitar tahun 2011, saya dititipi mas adib dan kawan-kawannya untuk menggarap segmen anak muda. Mereka mampu menjadikan segmen ini menjadi majalah remaja siber. Saya berikan kebebasan di kanal itu mereka berkreasi. saya berikan keleluasan pada adib dengan akomodasi kanal yang mereka kembangkan 103

10 P : Rintangan apa yang akan hadir di SuaraMerdeka.com menurut bapak? I : Yang pasti kejar mengejar dengan kemajuan tekonologi yang sangat pesat, investasinya, aplikasi-aplikasi menarik. Untuk konten, saya rasa gak akan kehabisan. Tantangan selanjutnya adalah SDM itu sendiri, saya sedang berfikir bagaimana orang-orang yang cetak bisa memiliki pemikiran bahwa media cetak pasti akan hilang dan menerima perubahan media siber yaitu sebagai koran masa depan. Hal ini tidak mudah diterima orang-orang media cetak. Begitu. Disetujui oleh, Setiawan Hendra Kelana 104

11 Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER SUARAMERDEKA.COM Hari / Tanggal : Selasa, 16 Mei 2017 Waktu : Pukul WIB Informan : Adib Auliawan Herlambang Data Pribadi Nama : Adib Auliawan Herlambang Jenis Kelamin : Pria Tempat/Tanggal Lahir : Tegal / 4 November 1988 Kewarganegaraan : Indonesia Status : Menikah Agama : Islam Alamat : Jalan Pala Barat 4B No RT.07 RW.14 - Mejasem, Tegal Hobi : Olahraga (basket dan lari) Nomor HP : , adibauliawan@gmail.com Riwayat Pendidikan Tahun Tahun SD Negeri Mangkukusuman 7 Tegal SMP Negeri 1 tegal 105

12 Tahun SMA Negeri 4 Tegal Tahun Program Studi Diploma (D-3) Jurusan Hubungan Masyarakat / Public Relations, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro, Semarang, Tahun Program Studi Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang Pengalaman Kerja Tahun 2008 Magang di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang, sebagai Humas. Tahun Bekerja di Olga! Magazine Semarang, sebagai Repoter. Tahun 2011 Sekarang Bekerja di Suara Merdeka Online (SuaraMerdeka.com ), sebagai Repoter / Editor. Keterangan : P : Penulis I : Informan P : Apa jobdesk pekerjaan anda saat ini? I : Wartawan liputan konten Remaja dan Travel serta bertanggung jawab dengan redaksi Suara Remaja yaitu Ekspresi. Semua sudah diatur dan disesuaikan jadwal konten yang ditentukan pimpinan redaksi yang harus diunggah setiap harinya. Misalnya, saya mengerjakan konten psikologi di setiap hari selasa. Temanya saya pilih sendiri. Artikel yang saya unggah itu dari tiga sumber atau lebih dari web luar negri lalu saya olah dengan bahasa saya sendiri. Hari ini saya bahas efek perceraian pada anak. 106

13 Liputan yang saya kerjakan biasanya pensi, komunitas, undangan dari hotel saat ada promo. Saya kan punya tanggung jawab konten khusus yaitu Ekspresi, konten ini khusus anak muda di semarang dan seluruh Indonesia. Berita disini diunggah dengan bahasa non baku, harus berita yang menarik minat membaca anak muda dan info yang bermanfaat. P: Apa yang anda rasakan menjadi seorang wartawan? I : Saya sudah terbiasa dan menjadi rutinitas dalam kegiatan liputan sampai unggah berita. Pekerjaan di media cetak jauh lebih santai khususnya, majalah. Kalau di media siber, deadlinenya lebih rapat dan setiap hari. Banyak hal yang harus diselesaikan. Wartawan siber hanya bekerja 8 jam. Sangat fleksibel kok. P : Bagaimana cara anda memperluas wawasan anda sebagai seorang wartawan? I : saya lebih banyak membaca referensi tentang konten-konten yang sering saya buat. Kalau saya, tertarik sekali membaca majalah Rolling Stone, Hai, dan sebagainya. Keuntungan dari sering membaca adalah menambah Bank Kata untuk kita sendiri. Kosa kata kita jadi bertambah. P: Pernahkah anda menulis berita tanpa keakuratan data atau fakta lapangan? I : Pernah, beberapa kali. Istilahnya ngambang isi artikel hanya sebatas pengetahuan saya secara pribadi. Akhirnya, berita yang saya unggah malah tidak mudah dicerna pembaca dan berita berisikan fakta yang nanggung. Contoh kecilnya, jumlah peserta yang tidak pasti saya akan menulis dengan apa yang saya lihat, ketika tanya panitia mereka juga tidak memberikan 107

14 kepastian.seharusnya kan kita mendapatkan fakta yang valid. Apalagi, kalau telat dating ke event yang diliput tambah susah cari infonya. Tapi, sering kali dipermudah dengan press release acara. P: Apa perbedaan wartawan siber tanpa media cetak yang menaungi dengan wartawan yang berada dibawah naungan media cetak? I : Langsung contohnya, media siber detik.com mereka ( wartawan) bisa menulis secara bebas, kalau media siber didalam naungan media cetak harus menyesuaikan konten yang dimuat media cetak. Secara otomatis, tim wartawan dan editor siber menulis konten yang sama dengan media cetak setiap harinya. Kami memiliki bank dokumen sendiri antara media cetak dan siber sehingga berita yang diunggah oleh media siber adalah ringkasan artikel berita koran. P: Pengorbanan apa saja yang dilakukan oleh anda selama mencari berita? I : Kalo kami harus terjun dilapangan dan kebetulan kami belum diketahui identitasnya sebagai wartawan siber SuaraMerdeka.com. Masih banyak masyarakat yang tidak tahu bahwa Suara Merdeka memiliki media siber di dunia maya. Sekarang ini lagi marak dengan kehadiran wartawan bodrek, seorang wartawan yang melakukan penipuan hanya mencari uang dan makan dari sebuah event tanpa dinaungi media apapun lalu menggunakan identitas palsu. Kalau dikalangan wartawan kami pasti bisa bedakan karna kami punya komunitas sendiri misalnya, wartawan ekonomi, wartawan entertainment, wartawan politik, dan sebagainya. Tapi, masyarakat kan tidak tahu atau membedakan wartawan asli dengan yang palsu. P : Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengunggah berita siber? 108

15 I : Bahasa yang digunakan, kosakata, dan tanda baca. Pimpinan redaksi pasti mantengin berita unggahan terbaru yang ada di media siber. Koreksi pun dilakukan saat itu juga sehingga jika ada kesalahan editor siap membenahi berita yang telah diunggah. Soalnya, semua wartawan online saat dilapangan langsung upload berita ke media siber SuaraMerdeka.com. Nah, editor yang dikantor siap membenahi dan mengoreksi berita tersebut. Tentang Kode Etik jurnalistik P : Apakah anda mengerti setiap butir kode etik jurnalistik yang diterapkan? I : Saya mengerti tapi saya gak hafal dan mengerti setiap butirnya. Yang pasti secara umum saya menjalani dan mempelajari tapi secara tidak sadar saya terapkan seperti hak jawab, hak koreksi dan lain-lain. Kode etik bagi saya adalah dasar pijakan profesi yang saya geluti sehingga tetap berjalan sesuai alurnya. P: Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut? I : kalau independen sih sudah tidak karna sudah bercampur dengan kepentingan politik dan bisnis. Berimbang pasti, saya selalu buat berita dari dua sisi kalau di media siber satu berita bisa satu narasumber dan narasumber lain bisa di berita terkaitnya, akurat pasti juga saya jalankan tapi kalau beretikad buruk tidak akan saya lakukan karna liputan dan berita saya suguhkan untuk masyarakat. P: Pernahkah anda memberitakan peristiwa atau fakta tidak sesuai dengan suara hati nurani,terdapat campur tangan, paksaan, dan intervensi dari pihak lain termasuk pemilik perusahaan pers? Berikan alasannya. 109

16 I : saya tidak pernah memiliki pengalaman tersebut. muncul kekecewaan pasti jika seorang wartawan melakukan liputan tapi tidak dapat dimuat karna kepentingan-kepentingan tersebut. P: Seberapa pentingkah akurasi bagi anda saat mengunggah berita? I : penting banget. Media siber satu langkah lebih maju dari media cetak sehingga jika di siber saja tidak akurat, bagaimana persepsi orang dengan media cetak kami karna berita online mampu membentuk opini publik. P: Apakah anda pernah beretikad buruk dalam memunculkan berita di dunia siber? I : Kalau ini memang kode etik jurnalistik sekali bahkan menurut saya tidak boleh dilakukan. P: Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut? I : kami disekolahkan lagi untuk pendidikan jurnalistik oleh kantor media Suara Merdeka. Seminar- seminar untuk para wartawan dengan materi yang sudah ditentukan oleh mediayang menaungi kami (para wartawan). Ada juga dari PWI,saya juga ikut disekolahkan dengan PWI kebetulan saya sudah Wartawan Madya. Nah, ada ujiannya untuk mendapatkan kartu identitas wartawan. Hal-hal professional inilah yang harus ditempuh wartawan media siber ataupun media yang lainnya.itu semua dilakukan untuk meningkatkan mutu wartawan dan kualitasnya serta akreditasi diri wartawan tersebut. Tanda pengenal ini sangat penting karena narasumber kini tidak akan mau diwawancarai jika wartawannya tidak memiliki tanda pengenal tersebut. 110

17 P: Apakah anda dalam melakukan wawancara dengan narasumber memperlihatkan identitas diri anda? I : ID card pasti dipake saat liputan, dan tanda pengenal wartawan juga bermanfaat kalo ketilang. P: Apakah anda menghormati hak privasi narasumber? Bagaimana cara yang anda tempuh dan menyiasati informasi yang bersifat privasi tersebut? I : saya pasti tidak menulis hal yang bersifat privasi dan off the record untuk menghargai narasumber. P: Pernahkah anda disuap hanya untuk mengunggah sebuah berita ke media siber? I : Tidak pernah. Tapi di beri jamuan makanan pasti dan gak bermasalah. P: Rekayasa pengambilan dan pemuatan atau penyiaran gambar, foto, suara dilengkapi dengan keterangan tentang sumber dan ditampilkan secara berimbang. Pernah kah anda melakukan hal tersebut? Bila tidak, mengapa?berikan alasan I : saya pernah meliput suatu event di solo, saya menulis artikel berita tersebut tapi saya lupa ambil foto. Sampai disini, saya ambil foto di google. Namun, saya lupa mencantumkan sumber dan setiap berita masuk ke siber langsung diunggah di Twitter dan sosmed SuaraMerdeka.com. nah, si pemilik foto komentar di twitter kenapa SuaraMerdeka.com mencantumkan foto yang dia miliki tanpa ijin. Lalu saya urus semuanya secara kekeluargaan, saya telfon lalu saya tawarkan mau berita ini di hapus atau foto yang diambil dari google 111

18 di beri sumber atas nama pemilik foto tersebut. Akhirnya, pemilik foto hanya minta dicantumkan sumbernya. P: Pernahkah anda melakukan plagiat atas hasil karya jurnalistik anda? Berikan alasan. I : saya tidak pernah melakukan plagiat karya jurnalistik. Saya lebih suka mengolah lagi dan mengkombinasikan sendiri referensi yang saya punya. P: Pernahkah anda melakukan kegiatan peliputan berita investigasi ceritakan pengalaman anda? I : saya pernah melakukan liputan investigasi dengan tema berita Prostitusi dikalangan anak sekolah disitu saya dalam bentuk tim dengan wartawan lainnya. Kami menggunakan teknik sebagai pemakai jasa prostitusi tersebut. sangat menegangkan, karna kami harus banyak menguak informasi dari narasumber secara langsung. Walaupun pada akhirnya ketahuan, narasumber hanya minta identitasnya disamarkan. P: Wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut? I : iya itu benar, saya juga menerapkan hal tersebut. P: Setiap melakukan kegiatan liputan berita dan bertemu dengan narasumber apakah anda melakukan check and recheck dengan fakta dan informasi yang ada? 112

19 I : iya pasti, cara yang saya lakukan adalah sebelum interview aku baca semua berita yang terkait dengan narasumberku, jadi pertanyaan yang aku siapkan turunan berita sebelumnya. P: Memberikan ruang atau waktu pemberitaan kepada masing-masing pihak secara proporsional. Apakah anda memperlakukan hal tersebut? I : kalau berita pro-kontra pasti saya berimbang memberitakannya P: Opini yang menghakimi adalah pendapat pribadi wartawan. Hal ini berbeda dengan opini interpretatif, yaitu pendapat yang berupa interpretasi wartawan atas fakta. Apakah anda melakukan hal tersebut? jika tidak, berikan alasan anda. I : Kalau hal yang terkait dengan opiniku pribadi aku tuang ke blog jurnalis suara merdeka. Saya gak pernah tuh mencantumka pendapat saya sendiri. P: Asas praduga tak bersalah adalah prinsip tidak menghakimi seseorang. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut? I : semisal orang tersebut memang bersalah namun belum diputuskan menjadi tersangka saya tidak pernah menuliskan hal yang melenceng saya cari katakata yang lebih pantas seperti saksi ata terduga saja. Saya mengecamkan ke diri saya sendiri bahwa jangan pernah menggiring opini publik hanya karena berita ingin dibaca masyarakat. P: Wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul. Mengapa demikian? Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut? I : kalau sadis sudah banyak media melakukan hal tersebut yang gak sesuai dengan kode etik. Mungkin ada media yang seringkali mendokumentasikan peristiwa yang kurang pas di mata pemirsanya seperti berdarah-darah, atau 113

20 kecelakaan. Kasarnya, berita tersebut saya sebut bencana jurnalistik padahal hal tersebut tidak layak di tayangkan. Namun, wartawan seringkali mempergunakan hal tersebut untuk kepentingan sendiri. Jurnalistik bencana menjadi hal yang sangat rentan dengan pelanggaran kode etik jurnalistik. P: Wartawan Indonesia tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut? I : Tidak seharusnya dilakukan oleh wartawan. P: Apakah anda seorang wartawan dengan indenpendensi? bagaimana pandangan anda dengan hal tersebut? I : independensi,media massa tidak boleh berpihak pada siapapun. Tidak ada kepentingan pribadi sih yang pasti. P: Wartawan Indonesia memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan off the record sesuai dengan kesepakatan.bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut? I : sama halnya dengan investigasi banyak hal yang harus diperhatikan dalam menuangkan segala informasi yang terkait dengan privasi. P: Hak tolak adalah hak untuk tidak mengungkapkan identitas dan keberadaan narasumber demi keamanan narasumber dan keluarganya. Pernahkah anda memiliki pengalaman tersebut? I : Pernah. 114

21 P: Wartawan Indonesia tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani. P: Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut? I : Dalam menyampaikan sebuah berita yang cukup sensitif menyangkut hal tersebut, menyiasatinya adalah dengan permainan kosakata yang pas. P: Apa yang anda ketahui tentang Prasangka? I : kita sudah menebak duluan itu gak boleh, jadi tulislah sesuai dengan faktanya saja. P: Wartawan Indonesia menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya, kecuali untuk kepentingan publik. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut? I : pasti, biasanya itu lebih berlaku di infotaiment. P: Apakah anda menghargai hak narasumber dan memiliki etika atau sikap menahan diri dan berhati-hati saat menjalankan liputan? Berikan alasan. I : aku selalu menargetkan apa yang mau aku ambil tentang narasumberku, aku akan lebih fokus ke situ. Ketika malah muncul statement menarik. Aku biasakan untuk mencari dulu kebenaran baru ku tuangkan ke berita terkait atau selanjutnya. P: Wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada 115

22 pembaca, pendengar, dan atau pemirsa. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut? I : itu harus diberlakukan, salah ya diperbaiki, naraumber berhak mengkoreksi dan hak jawab juga berhak bagi kami. Semua harus sesuai dengan jalurnya dan diberlakukan sewajarnya. P: Wartawan Indonesia melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut? I : ini adalah hal yang harus diberlakukan setiap wartawan. P: Apakah anda bergabung dengan sebuah Organisasi Profesi kewartawanan? Atau adakah Organisasi untuk kalangan wartawan Siber? I : saya mengikuti PWI dan akan segera hadir organisasi wartawan siber di Jawa Tengah. P: Bagaimana pandangan anda tentang Dewan PERS Indonesia, atau organisasi jurnalistik yang ada? I : menurutku, belum menunjukan bahwa mereka mengayomi wartawannya. Masih cukup santai jika terjadi masalah terhadap wartawannya. 116

23 Disetujui oleh, Adib Auliawan Herlambang 117

24 Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER SUARAMERDEKA.COM Hari / Tanggal : Minggu, 11 Juni 2017 Waktu : Pukul WIB Informan : Phutut Ami Luhur Data Pribadi Nama : Phutut Ami Luhur Jenis Kelamin : Pria Tempat/Tanggal Lahir : Semarang / 21 Januari 1980 Kewarganegaraan : Indonesia Status : Belum Menikah Agama : Islam Hobi : Nonton Film Nomor HP : phutut.ami.luhur@gmail.com Riwayat Pendidikan Tahun Tahun SD Kalibanteng Kidul 1 Semarang SMP Negeri 19 Semarang 118

25 Tahun SMA Negeri 7 Semarang Tahun Program Studi Diploma (D-3) Jurusan Hubungan Masyarakat / Public Relations, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro, Semarang Tahun Program Studi Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro, Semarang Pengalaman Kerja Tahun 2004 Radio channel 99 sebagai Program Officer Tahun 2009 Wartawan Harian Semarang Tahun Wartawan Tribun Jojga dan Tribun Jateng (ikut mendirikan) Tahun 2014 sampai sekarang Wartawan di media siber SuaraMerdeka.com Keterangan : P : Penulis I : Informan P : Apa jobdesk pekerjaan anda saat ini? I : Mencari dan menulis berita Politik, Pendidikan dan Ekonomi. Secara utuh saya lebih ke berita Politik berkaitan dengan kebijakan-kebijakan publik, Pilkada, partai politik, kegiatan di gubernuran,dan sebagainya. Kalau pendidikan aku lebih condong ke seminar dan acara yang diadakan dan kegiatan kampus. Sedangkan ekonomi lebih ke bisnis sih khususnya otomotif. P: Apa yang anda rasakan menjadi seorang wartawan? 119

26 I : Mendapatkan banyak pengalaman seperti dihadapkan suatu masalah tentang tulisan kita yang beresiko juga karna nama kita yang di posting di berita tersebut, Lalu, bertemu orang baru maupun lama dan memang kebetulan saya sudah banyak kenal teman wartawan dan narasumber di wilayah sini. Aku merasa dalam menuliskan berita gak ada kesulitan, gampang-gampang aja. Aku pernah ikut liputan yang segala aspek jadi ya jadi udah biasa. P : Bagaimana cara anda memperluas wawasan anda sebagai seorang wartawan? I : Banyak bertukar pikiran dan membaca berbagai macam buku. P: Pernahkah anda menulis berita tanpa keakuratan data atau fakta lapangan? I : Saya tidak pernah melakukan hal tersebut. P: Apa perbedaan wartawan siber tanpa media cetak yang menaungi dengan wartawan yang berada dibawah naungan media cetak? I : saya merasa bekerja sebagai wartawan siber jauh lebih santai karna tidak dipatok target dan tidak harus di kantor. Namun, masih banyak masyarakat yang belum mengenal Suara Merdeka memiliki portal berita siber. Kalau di kantor Tribun dulu wartawan cetak dan wartawan siber kan jadi satu sehingga harus menyiapkan liputan yang keluar di media siber dan menyiapkan pula berita di cetaknya. Sehingga, narasumber sering bertanya kok gak keluar di cetak berita tentang saya? Maaf bu, berita tersebut masuk di portal berita siber karena gak cukup halamannya. P: Pengorbanan apa saja yang dilakukan oleh anda selama mencari berita? I : Waktu. 120

27 P : Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengunggah berita siber? I : pastikan bahwa berita yang diunggah sudah akurat. Tentang Kode Etik jurnalistik P : Apakah anda mengerti setiap butir kode etik jurnalistik yang diterapkan? I : Mengerti tapi tidak hafal per butirnya. P: Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut? I : Menurut saya wartawan harus menghasilkan berita yang akurat berimbang, tidak beritikad buruk dan merugikan satu pihak. wartawan independen? sepertinya di Indonesia belum bisa diterapkan,terlebih pemilik media mempunyai kuasa penuh atas awak medianya. P: Pernahkah anda memberitakan peristiwa atau fakta tidak sesuai dengan suara hati nurani,terdapat campur tangan, paksaan, dan intervensi dari pihak lain termasuk pemilik perusahaan pers? Berikan alasannya. I : Belum pernah. Tetap melakukan liputan sesuai dgn fakta2 yg ada biar redaktur yg mengolahnya. P: Seberapa pentingkah akurasi bagi anda saat mengunggah berita? I : Sangat penting karena berita online bisa langsung dikonsumsi masyarakat tanpa melalui proses yang rumit seperti media cetak. 121

28 P : Bagaimana sebuah berita dapat dikatakan berimbang bagi anda? I : Memenuhi cover both side. harus ada konfirmasi dari pihak-pihak terkait P: Apakah anda pernah beretikad buruk dalam memunculkan berita di dunia siber? I : Tidak pernah terbesit pemikiran seperti itu P: Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut? I : Saya kira setiap wartawan yang mendapat pelatihan dan tergabung dalam media resmi menempuh cara-cara profesional dalam melaksanakan tugas jurnalismenya. P: Apakah anda dalam melakukan wawancara dengan narasumber memperlihatkan identitas diri anda? I : Tidak memperlihatkan tapi memperkenalkan diri jika narasumber belum mengenal saya. P: Apakah anda menghormati hak privasi narasumber? Bagaimana cara yang anda tempuh dan menyiasati informasi yang bersifat privasi tersebut? I : Iya saya sangat menghormati hak privasi narasumber. Jika informasi itu bersifat privasi dan berhubungan dengan pribadi atau keluarga, saya tdk akan mencari cara. tetapi jika informasi itu untuk publik,sebisa mungkin mencari celah agar narasumber membeberkan atau mencoba mendapat informasi yg mengarah ke sana. 122

29 P: Pernahkah anda disuap hanya untuk mengunggah sebuah berita ke media siber? I : saya tidak pernah disuap. P: Rekayasa pengambilan dan pemuatan atau penyiaran gambar, foto, suara dilengkapi dengan keterangan tentang sumber dan ditampilkan secara berimbang. Pernah kah anda melakukan hal tersebut? Bila tidak, mengapa?berikan alasan I : setuju, memang hal tersebut yang dilakukan oleh seorang wartawan sesuaikan fakta dilapangan. P: Pernahkah anda melakukan plagiat atas hasil karya jurnalistik anda? Berikan alasan. I : Tidak Pernah. Hal tersebut sangat tidak etis bagi saya. P: Pernahkah anda melakukan kegiatan peliputan berita investigasi ceritakan pengalaman anda? P: Wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut? I : Sangat setuju tetapi terkadang batasan trial by the press dan membeberkan informasi ke publik tipis. menerapkan asas praduga tak bersalah harus tetapi untuk kasus bkn anak di bawah umur, identitas si terduga pelaku perlu dibeberkan terlebih kejahatan luar biasa,perlu dibeberkan. 123

30 P: Setiap melakukan kegiatan liputan berita dan bertemu dengan narasumber apakah anda melakukan check and recheck dengan fakta dan informasi yang ada? I : Ya terkadang,kalau berita itu dr narasumber yg terpercaya kadang tdk melakukannya. P: Memberikan ruang atau waktu pemberitaan kepada masing-masing pihak secara proporsional. Apakah anda memperlakukan hal tersebut? I : Setiap manusia tdk bsa melakukan hal yg benar2 proposional. P: Opini yang menghakimi adalah pendapat pribadi wartawan. Hal ini berbeda dengan opini interpretatif, yaitu pendapat yang berupa interpretasi wartawan atas fakta. Apakah anda melakukan hal tersebut? jika tidak, berikan alasan anda. I : Saya tidak melakukan keduanya karena opini tetaplah opini bukan fakta. P: Asas praduga tak bersalah adalah prinsip tidak menghakimi seseorang. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut? I : misalnya di berita kriminal, semua ditulis sesuai dengan faktanya, jika memang tersangka, kami tidak menghakimi dong dan kami pastinya menuliskan nama dan kasus secara jelas dan detail. Bila kasus tersebut digelar oleh kejaksaan harus nama lengkap. Saya masih menerapkan hal tersebut. P: Wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul. Mengapa demikian? Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut? I : Setuju, berita tidak boleh bohong, berisikan fitnah dan cabul. Kadang berita kita bisa saja dituduh sebagai fitnah padahal kita ada bukti. Kalau tentang 124

31 sadis, ada beberapa media malah menjual berita seperti itu. Mempertunjukan kesadisan dan kekejaman. Sehingga saya tidak melakukan hal tersebut. P: Wartawan Indonesia tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut? I : Secara tidak sengaja dan keadaan terpaksa saat mau liputan, saya ketilang tapi langsung lolos karna terdesak untuk liputan. Mungkin itu menyalahgunakan profesi saya tanpa disadari. Jika saat itu memang ditilang saya siap saja mengikuti jalurnya. P: Apakah anda seorang wartawan dengan indenpendensi? bagaimana pandangan anda dengan hal tersebut? I : kalau Independen gak kali ya, soalnya kami masih dinaungi perusahaan sehingga belum bisa dikatakan sebagai wartawan yang independen. Hanya saya menulis berita sesuai kemauan saya. Namun banyak teman wartawan lain yang menuliskan berita tidak sesuai dengan yang diinginkan karena kambali lagi dengan media yang menaungi. Tekanan tersebut bisa data ng dari redaktur, pimpinan redaksi bahkan pemilik perusahaan tersebut. sebisa mungkin kalau ada tekanan demikian, lebih baik ajukan alasan jika sudah ada liputan lain yang harus dikerjakan. P: Wartawan Indonesia memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan off the record sesuai dengan kesepakatan. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut? 125

32 I : Tentunya, memang harus melindungi narasumber, namun harus ada catatan tentang data identitas yang kita simpan. Jika sampai bermasalah samapi ke dewan pers kita punya identitas mereka. Gitu sih. Untuk off the record ya haruslah menghargai privasi narasumber dan gak ada niatan buat membeberkan sesuatu yang lain dari berita yang mau diangkat. P: Hak tolak adalah hak untuk tidak mengungkapkan identitas dan keberadaan narasumber demi keamanan narasumber dan keluarganya. Pernahkah anda memiliki pengalaman tersebut? I : Pernah, jadi saya mewawancarai korban pemerkosaan oleh aparat kepolisian saya mewawancarai keluarga korban dan menginisialkan nama korban yang kebetulan tidak berada disana. P: Wartawan Indonesia tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut? I : Untuk perbedaan suku, agama, ras aku lebih baik tidak menyiarkan dan menghindari hal tersebut karna hal itu sangat sensitif. Saya sangat menghargai perbedaan. Sedangkan, para penyandang cacat saya ambil sisi lain yaitu kelebihan atau talentanya. Intinya, hal itu membuat pembaca bangga dengan para penyandang disabilitas. P: Apa yang anda ketahui tentang Prasangka? I : pertanyaannya mudah tapi sulit dijawab ya. Sesuatu yang belum tentu benar. Ini banyak di berita hukum dan kriminal. 126

33 P: Wartawan Indonesia menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya, kecuali untuk kepentingan publik. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut? I : Urusan pribadi seseorang yang bersifat privasi tidak perlu dibeberkan. P: Apakah anda menghargai hak narasumber dan memiliki etika atau sikap menahan diri dan berhati-hati saat menjalankan liputan? Berikan alasan. I : iya saya tidak rekam dan tidak ada catatan tentang hal tersebut. kalau sudah kenal saya langsung sampaikan apa yang ingin kita ketahui. Kalau belum kenal ya aku perkenalkan diri dan sampaikan materi beritaku jadi teratur. P: Wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut? I : kalau memang sesuai data dan fakta, menurut saya wartawan tidak harus langsung dicabut dan ralat. Sebisa mungkin, berita yang sampai di pembaca adalah berita benar sehingga tidak muncul masalah. P: Wartawan Indonesia melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut? I : Setuju. Saya sangat setuju dengan hak jawab jika memang diperlukan untuk menangani somasi dan permasalahan lainnya. Saya pernah punya pengalaman meliput berita tentang kasus cebongan yaitu persidangan mengenai anggota KOPASUS yang dibunuh di kafe Hugos Jogjakarta. Ada 5 tersangka salah satunya Polisi. Mereka semua di tangkap dan dititipkan di Lapas. Malamnya 127

34 dibunuh. Nah, ternyata yang membunuh tersangka adalah KOPASUS. Lalu, muncul saksi di persidangan bilang tidak mengenal di persidangan pertama tersebut. saat persidangan kedua, saksi bilang dia mengenali setelah persidangan pertama. Kata mengenali ini saya kutip dan saya jadikan judul. Berita tidak diganti. KOPASUSnya, gantian nyari saya. Namun saya merasa saya benar. Saya tidak memanipulasi. Hal ini bisa dipermasalahkan di Dewan Pers dan mungkin malah merugikan saya karna tidak ada rekaman dan data bahwa berita itu dapat divalidasi kebenarannya. Beberapa kali, anggota KOPASUS mencari saya. Saya hanya bilang cari saja pimpinan redaksi di kantor saya. Begitu. P: Apakah anda bergabung dengan sebuah Organisasi Profesi kewartawanan? Atau adakah Organisasi untuk kalangan wartawan Siber? I : saya tidak ikut organisasi profesi, baik AJI, PWI atau sebagainya. Saya memang berteman dengan anggota se profesi. saya pernah mengikuti uji kompetensi yang diselenggarakan PWI. Saya merasa perlu organisasi untuk wartawan siber sendiri. P: Bagaimana pandangan anda tentang Dewan PERS Indonesia, atau organisasi jurnalistik yang ada? I : Bagus kok kinerjanya, tapi dia hanya bisa menyentuh media yang resmi. Sayangnya, media abal-abal tidak terjamah sehingga banyak hal yang mungkin bisa saja merugikan pembaca dari media abal-abal tersebut. 128

35 Disetujui oleh, Phutut Ami Luhur 129

Kode Etik Jurnalistik

Kode Etik Jurnalistik Kode Etik Jurnalistik KEPRIBADIAN WARTAWAN INDONESIA Pasal 1 Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang dan tidak bertindak buruk. Penafsiran a. Independen berarti

Lebih terperinci

KODE ETIK JURNALISTIK

KODE ETIK JURNALISTIK KODE ETIK JURNALISTIK APA ITU KODE ETIK JURNALISTIK? Acuan moral yang mengatur tindak tanduk seorang wartawan. Kode etik jurnalistik bisa berbeda dari satu organisasi ke organisasi yang lain, dari koran

Lebih terperinci

Media Siber. Imam Wahyudi Anggota Dewan Pers

Media Siber. Imam Wahyudi Anggota Dewan Pers Media Siber Imam Wahyudi Anggota Dewan Pers 2013-2016 Bagian 1 Platform Pers Cetak Radio Televisi Online UU 40/1999 tentang Pers Kode Etik Jurnalistik Pedoman Pemberitaan Media Siber Media Siber Kegiatan

Lebih terperinci

Etika Jurnalistik dan UU Pers

Etika Jurnalistik dan UU Pers Etika Jurnalistik dan UU Pers 1 KHOLID A.HARRAS Kontrol Hukum Formal: KUHP, UU Pers, UU Penyiaran Tidak Formal: Kode Etik Wartawan Indonesia 2 Kode Etik Jurnalistik Kode Etik Jurnalistik dikembangkan sebagai

Lebih terperinci

KODE ETIK JURNALISTIK

KODE ETIK JURNALISTIK KODE ETIK JURNALISTIK Kemerdekaan berpendapat, berekspresi, dan pers adalah hak asasi manusia yang dilindungi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB. Kemerdekaan

Lebih terperinci

7. Hak Cipta Media siber wajib menghormati hak cipta sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

7. Hak Cipta Media siber wajib menghormati hak cipta sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pedoman Kemerdekaan berpendapat, kemerdekaan berekspresi, dan kemerdekaan pers adalah hak asasi manusia yang dilindungi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB.

Lebih terperinci

Kode Etik Jurnalistik

Kode Etik Jurnalistik Kode Etik Jurnalistik Kemerdekaan berpendapat, berekspresi, dan pers adalah hak asasi manusia yang dilindungi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB. Kemerdekaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan jaman mengakibatkan semakin banyaknya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan jaman mengakibatkan semakin banyaknya kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman mengakibatkan semakin banyaknya kebutuhan manusia dalam berbagai hal, salah satunya kebutuhan akan informasi. Informasi adalah data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

PERATURAN DEWAN PERS Nomor: 6/Peraturan-DP/V/2008

PERATURAN DEWAN PERS Nomor: 6/Peraturan-DP/V/2008 PERATURAN DEWAN PERS Nomor: 6/Peraturan-DP/V/2008 Tentang PENGESAHAN SURAT KEPUTUSAN DEWAN PERS NOMOR 03/SK-DP/III/2006 TENTANG KODE ETIK JURNALISTIK SEBAGAI PERATURAN DEWAN PERS DEWAN PERS, Menimbang

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. Media massa adalah sebuah media yang sangat penting pada jaman ini, karena

BAB 1. Pendahuluan. Media massa adalah sebuah media yang sangat penting pada jaman ini, karena BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Media massa adalah sebuah media yang sangat penting pada jaman ini, karena media massa dianggap paling sukses dalam menyebarkan informasi secara cepat kepada khalayak.

Lebih terperinci

KAJIAN SERTIFIKASI PADA PROFESI JURNALIS. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1

KAJIAN SERTIFIKASI PADA PROFESI JURNALIS. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 KAJIAN SERTIFIKASI PADA PROFESI JURNALIS Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

LAMPIRAN - LAMPIRAN. 1. Apa motivasi Anda berprofesi sebagai wartawan /jurnalis? untuk bersikap indipenden dalam menyikapi sebuah kasus.

LAMPIRAN - LAMPIRAN. 1. Apa motivasi Anda berprofesi sebagai wartawan /jurnalis? untuk bersikap indipenden dalam menyikapi sebuah kasus. LAMPIRAN - LAMPIRAN A. TRANSKRIP WAWANCARA INFORMAN 1 1. Apa motivasi Anda berprofesi sebagai wartawan /jurnalis? Ingin mengetahui banyak hal dan adanya dinamisme pemikiran. Keinginan untuk bersikap indipenden

Lebih terperinci

11 Pasal Kode Etik Jurnalistik Dewan Pers

11 Pasal Kode Etik Jurnalistik Dewan Pers LAMPIRAN 49 11 Pasal Kode Etik Jurnalistik Dewan Pers Pasal 1 Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk. Penafsiran : Independen berarti

Lebih terperinci

Oleh : Litbang Wartapala

Oleh : Litbang Wartapala KEWARTAWANAN Oleh : Litbang Wartapala Daftar Isi : 1. Abstract 2. Kode Etik Jurnalistik 3. Syarat Menjadi Wartawan 1. Abstract Kewartawanan atau jurnalisme (berasal dari kata journal), artinya catatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung

KATA PENGANTAR. Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung LAMPIRAN 1 Alat Ukur KATA PENGANTAR Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung sedang melakukan penelitian mengenai Model Kompetensi pada reporter. Kuesioner ini terdiri dari

Lebih terperinci

PENULISAN BERITA TELEVISI

PENULISAN BERITA TELEVISI Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi PENULISAN BERITA TELEVISI KAIDAH DAN PRINSIP JURNALISTIK, KODE ETIK JURNALISTIK TELEVISI Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi Penyiaran http://www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

National Press Photographers Association ethics morality morals principles standards ethics in photojournalism

National Press Photographers Association ethics morality morals principles standards ethics in photojournalism National Press Photographers Association, founded in 1947. The organization is based in Durham, North Carolina and is mostly made up of still photographers, television videographers, editors, and students

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara sederhana jurnalistik adalah proses kegiatan meliput, membuat, dan menyebarluaskan berita dan pandangan kepada khalayak melalui saluran media massa (Romli: 2009:

Lebih terperinci

Kiat Menulis Efektif & Mudah Dicerna

Kiat Menulis Efektif & Mudah Dicerna Dalam rangka Keterbukaan informasi Publik Kiat Menulis Efektif & Mudah Dicerna Coffee Morning, 28 Maret 2018, Ruang rapat BPPSPAM adhityan adhityaster gmail.com Keterbukaan informasi UU Nomor 14 tahun

Lebih terperinci

Konsep Pers Profesonal menurut Kode Etik Jurnalistik dan UU Pers

Konsep Pers Profesonal menurut Kode Etik Jurnalistik dan UU Pers Konsep Pers Profesonal menurut Kode Etik Jurnalistik dan UU Pers Bambang Harymurti (Wakil Ketua Dewan Pers) 1 Tugas Wartawan: Mencari, mengolah dan menyebarluaskan informasi yang diyakini merupakan kepentingan

Lebih terperinci

ETIKA JURNALISTIK IJTI JURNALISME POSITIF

ETIKA JURNALISTIK IJTI JURNALISME POSITIF ETIKA JURNALISTIK IJTI JURNALISME POSITIF 1 Haris Jauhari IKN (Institut Komunikasi Nasional) Materi Internal Pelatihan Jurnalistik IJTI JURNALISTIK TV Jurnalistik ialah kegiatan meliput, mengolah, dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. (indepth interview) dengan para narasumber di Indonesia Siang untuk penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. (indepth interview) dengan para narasumber di Indonesia Siang untuk penelitian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara mendalam (indepth interview) dengan para narasumber di Indonesia Siang untuk penelitian ini, meliputi tahap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan selalu ingin berkomunikasi dengan manusia lain untuk mencapai tujuannya. Sebagai makhluk sosial, manusia harus taat

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. tentang analisis kebijakan redaksi dalam penentuan headline (judul berita)

BAB III PENYAJIAN DATA. tentang analisis kebijakan redaksi dalam penentuan headline (judul berita) BAB III PENYAJIAN DATA A. Penyajian Data Berikut ini penyajian data berdasarkan penelitian yang dilakukan di harian surat kabar Pekanbaru Pos. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, disajikan lewat bentuk, siaran, cetak, hingga ke media digital seperti website

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, disajikan lewat bentuk, siaran, cetak, hingga ke media digital seperti website BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penilitian Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan lewat bentuk, siaran, cetak, hingga ke media digital seperti website

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita cukup penting peranannya bagi kehidupan kita sehari-hari. Berita dapat digunakan sebagai sumber informasi atau sebagai hiburan bagi pembacanya. Saat

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

merupakan suatu berita singkat (tidak detail) yang hanya menyajikan informasi terpenting saja terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. adalah berita yang menampilkan berita-berita ringan namun menarik.

Lebih terperinci

PERATURAN DEWAN PERS Nomor: 6/Peraturan-DP/V/2008 Tentang

PERATURAN DEWAN PERS Nomor: 6/Peraturan-DP/V/2008 Tentang PERATURAN DEWAN PERS Nomor 6/Peraturan-DP/V/2008 Tentang PENGESAHAN SURAT KEPUTUSAN DEWAN PERS NOMOR 03/SK-DP/III/2006 TENTANG KODE ETIK JURNALISTIK SEBAGAI PERATURAN DEWAN PERS DEWAN PERS, Menimbang Bahwa

Lebih terperinci

Mencari, Meliput, Menulis B E R I T A

Mencari, Meliput, Menulis B E R I T A Mencari, Meliput, Menulis B E R I T A Bagaimana berita diperoleh? -- Sumber Berita -- Teknik Wawancara -- Teknik Menulis -- Syarat Judul --- Teras Berita Bagaimana Berita Diperoleh? Berita-Diduga Melalui

Lebih terperinci

Hukum dan Pers. Oleh Ade Armando. Seminar Nasional Mengurai Delik Pers Dalam RUU KUHP Hotel Sofyan Betawi, Kamis, 24 Agustus 2006

Hukum dan Pers. Oleh Ade Armando. Seminar Nasional Mengurai Delik Pers Dalam RUU KUHP Hotel Sofyan Betawi, Kamis, 24 Agustus 2006 Hukum dan Pers Oleh Ade Armando Seminar Nasional Mengurai Delik Pers Dalam RUU KUHP Hotel Sofyan Betawi, Kamis, 24 Agustus 2006 1 Bukan Kebebasan Tanpa Batas Kemerdekaan media tidak pernah berarti kemerdekaan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Perkembangan jurnalisme media siber yang kian hari semakin pesat dan kehadirannya yang semakin diminati, membuat media ini semakin popular dan menjadi preferensi utama masyarakat

Lebih terperinci

MENULIS ARTIKEL ONLINE

MENULIS ARTIKEL ONLINE 1. Etika dalam menulis internet MENULIS ARTIKEL ONLINE Mengapa menulis memerlukan etika? Tulisan merupakan media untuk mengkomunikasikan gagasan kepada orang lain. Kesalahpahaman mengakibatkan pesan yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melakukan analisa dengan menggunakan analisis framing model Robert N.Entman dan Urs Dahinden terhadap teks berita di okezone.com dan kompas.com pada bab

Lebih terperinci

Penerapan Kode Etik Jurnalistik dalam Jurnalisme Online (Studi Deskriptif pada Detikcom) Wulan Widyasari, S.Sos, MA

Penerapan Kode Etik Jurnalistik dalam Jurnalisme Online (Studi Deskriptif pada Detikcom) Wulan Widyasari, S.Sos, MA Penerapan Kode Etik Jurnalistik dalam Jurnalisme Online (Studi Deskriptif pada Detikcom) Wulan Widyasari, S.Sos, MA DAMPAK MEDIA BARU? KOMUNIKAS I INTERAKTIF MAKNA JARAK GEOGRAFIS POLA KOMUNIKAS I KECEPATAN

Lebih terperinci

Berikut adalah 8 langkah perisai (proteksi) yang dapat dilakukan para orang tua untuk meminimalisasi peluang anak menjadi korban:

Berikut adalah 8 langkah perisai (proteksi) yang dapat dilakukan para orang tua untuk meminimalisasi peluang anak menjadi korban: BISNIS INFORMASI Salah satu ciri bisnis digital modern adalah kekaburan peran sebagai mitra dan kompetitor bisnis, artinya disuatu kesempatan batasan sebagai produsen konsumen distributor advokator dan

Lebih terperinci

FOTO NARASUMBER. Yusuf Anggara. Kepala Subbagian Humas Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan.

FOTO NARASUMBER. Yusuf Anggara. Kepala Subbagian Humas Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan. LAMPIRAN FOTO NARASUMBER Yusuf Anggara. Kepala Subbagian Humas Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan. Fikri Rosano Selaku Staff Kehumasan Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan. TEMPAT PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. elemen yang saling membutuhkan. Dalam menjalankan kewajibannya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. elemen yang saling membutuhkan. Dalam menjalankan kewajibannya sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa telah begitu erat dengan masyarakat. Keduanya merupakan elemen yang saling membutuhkan. Dalam menjalankan kewajibannya sebagai pembawa berita, media

Lebih terperinci

Media dan Revolusi Mental. Nezar Patria Anggota Dewan

Media dan Revolusi Mental. Nezar Patria Anggota Dewan Media dan Revolusi Mental Nezar Patria Anggota Dewan Pers @nezarpatria Konvensi Media, HPN 2016, Mataram, Lombok, 8 Februari 2016 Big Bang Reformasi 1998: Mental Baru Pers Indonesia? Terbukanya ruang demokrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat informasi yang dibutuhkan dapat diakses dengan cepat, dan memiliki tampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. membuat informasi yang dibutuhkan dapat diakses dengan cepat, dan memiliki tampilan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Masyarakat kian tergantung dengan media massa, yang menjadi salah satu sumber informasi yang sangat dibutuhkan khalayak. Terlebih dengan kecanggihan teknologi di mana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pun mulai bebas mengemukakan pendapat. Salah satunya adalah kebebasan di bidang

BAB I PENDAHULUAN. pun mulai bebas mengemukakan pendapat. Salah satunya adalah kebebasan di bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtuhnya orde baru dan beralih menjadi era reformasi di Indonesia telah memberikan kebebasan, dalam arti wartawan bebas memberikan suatu informasi. Masyarakat pun

Lebih terperinci

WARGA. Muhammadun Sanomae 1/2/2018. Praktik Media Cetak: Piala Dunia 2014 di Brasil SEA Games 2007 di Thailand

WARGA. Muhammadun Sanomae 1/2/2018. Praktik Media Cetak: Piala Dunia 2014 di Brasil SEA Games 2007 di Thailand Muhammadun Sanomae Praktik Media Cetak: Kepala Biro Muria Suara Merdeka 2009 sekarang Kepala Perwakilan SM Wilayah Muria, 2013 2015 Wartawan Suara Merdeka sejak 2004 Pengalaman Liputan: Piala Dunia 2014

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN Pada bab ini, akan membahas tentang seluk beluk dan profil Group Facebook Kabar Salatiga. Di dalamnya juga akan dijelaskan mengenai latar belakang dan sejarah berdirinya

Lebih terperinci

PENGELOLAAN MEDIA WARGA

PENGELOLAAN MEDIA WARGA PENGELOLAAN MEDIA WARGA WARGA / Komunitas Pengelolaan dapat juga diartikan sebagai pengaturan. Bagaimana mengatur media? Susahkan mengatur media? Atau bagaimana membuat media yang bagus? Marilah kita bahas

Lebih terperinci

Pelanggaran Kode Etik Jurnalistik

Pelanggaran Kode Etik Jurnalistik Pelanggaran Kode Etik Jurnalistik (Presenter Tv One keceplosan bilang Golkar-nya gak usah di sebut saat breaking news) Oleh : Putu Dea Chessa Lana Sari 201311018 Televisi dan Film Fakultas Seni Rupa dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Undang-undang Pers No. 40 tahun 1999 merupakan salah satu undang-undang yang paling unik dalam sejarah Indonesia. Dilatarbelakangi dengan semangat reformasi, undangundang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Mencermati hasil analisis data dan pembahasan mengenai profesionalisme wartawan / jurnalis pada stasiun televisi lokal

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Mencermati hasil analisis data dan pembahasan mengenai profesionalisme wartawan / jurnalis pada stasiun televisi lokal BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Mencermati hasil analisis data dan pembahasan mengenai profesionalisme wartawan / jurnalis pada stasiun televisi lokal Batu Televisi (Batu TV) Kota Batu Jawa Timur pada bulan

Lebih terperinci

BAB III KODE ETIK JURNALISTIK DEWAN PERS

BAB III KODE ETIK JURNALISTIK DEWAN PERS BAB III KODE ETIK JURNALISTIK DEWAN PERS 3.1. Profil Dewan Pers 3.1.1 Sejarah Berdirinya Dewan Pers Dewan Pers adalah sebuah lembaga independen di Indonesia yang berfungsi untuk mengembangkan dan melindungi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa kemerdekaan pers merupakan salah satu wujud kedaulatan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. peneliti menemukan makna-makna atas pelanggaran-pelanggaran kode etik

BAB IV PENUTUP. peneliti menemukan makna-makna atas pelanggaran-pelanggaran kode etik BAB IV PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dan dianalisis menggunakan metode semiotika Charles Sanders Peirce mengenai representasi etika jurnalistik dalam drama Pinocchio,

Lebih terperinci

S A L I N A N KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA NOMOR 007/SK/KPI/5/2004 TENTANG

S A L I N A N KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA NOMOR 007/SK/KPI/5/2004 TENTANG S A L I N A N KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA NOMOR 007/SK/KPI/5/2004 TENTANG PEDOMAN SIARAN KAMPANYE DALAM PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN DI LEMBAGA PENYIARAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern saat ini, televisi dapat memberikan nilai-nilai kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern saat ini, televisi dapat memberikan nilai-nilai kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era modern saat ini, televisi dapat memberikan nilai-nilai kehidupan yang baik untuk ditiru dan diambil sisi positifnya bagi penonton, namun belakangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja adalah sarana untuk membangun kepribadian dan sisi

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja adalah sarana untuk membangun kepribadian dan sisi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bekerja adalah sarana untuk membangun kepribadian dan sisi kemanusiaan bagi seseorang. Selain itu, kerja merupakan cara alami manusia untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media televisi sebagai media komunikasi massa adalah mengutamakan suatu proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat lainnya saat yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dirumuskan pada bab I, yaitu Kredibilitas Redaktur TVRI Jawa Barat dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dirumuskan pada bab I, yaitu Kredibilitas Redaktur TVRI Jawa Barat dalam BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti akan menguraikan data dan hasil penelitian tentang permasalahan yang telah dirumuskan pada bab I, yaitu Kredibilitas Redaktur TVRI Jawa Barat

Lebih terperinci

BAB 3 PERANAN PERS. 3. Mengevaluasi peranan pers dalam masyarakat demokrasi.

BAB 3 PERANAN PERS. 3. Mengevaluasi peranan pers dalam masyarakat demokrasi. BAB 3 PERANAN PERS Standar Kompetensi 3. Mengevaluasi peranan pers dalam masyarakat demokrasi. Kompetensi Dasar 3.1. Medeskripsikan pengertian, fungsi dan peran srta perkembangan pers di Indonesia. 3.2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebebasan Pers. Seperti yang sering dikemukakan, bahwa kebebasan bukanlah semata-mata

BAB I PENDAHULUAN. Kebebasan Pers. Seperti yang sering dikemukakan, bahwa kebebasan bukanlah semata-mata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak orang terutama kaum awam (karena tidak tahu) bahwa pers memiliki sesuatu kekhususan dalam menjalankan Profesi nya yaitu memiliki suatu Kemerdekaan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui media cetak tetapi juga media kominikasi elektronik. oleh masyarakat untuk mencari dan mengetahui informasi

BAB I PENDAHULUAN. melalui media cetak tetapi juga media kominikasi elektronik. oleh masyarakat untuk mencari dan mengetahui informasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan dibidang teknologi informasi semakin banyak digunakan didalam kehidupan sehari-hari. Bidang teknologi informasi merupakan salah satu bidang terpenting pada

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. 1 P a g e

DAFTAR LAMPIRAN. 1 P a g e DAFTAR LAMPIRAN 1 P a g e Data Skunder : Wawancara Narasumber Group Facebook Kabar Salatiga Pedoman Wawancara Peran Group Facebook Kabar Salatiga Guna Masyarakat Salatiga Pertanyaan A. Eksistensi Group

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, DHARMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2000 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia. penting dalam peta perkembangan informasi bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia. penting dalam peta perkembangan informasi bagi masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I KETENTUAN UMUM Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai media, tentunya tidak terlepas dari konsep komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai media, tentunya tidak terlepas dari konsep komunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbicara mengenai media, tentunya tidak terlepas dari konsep komunikasi massa. Wilbur Scramm menggunakan ide yang telah dikembangkan oleh seorang psikolog, yaitu Charles

Lebih terperinci

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, & Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS)

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, & Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS) KOMISI PENYIARAN INDONESIA Lembaga Negara Independen Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, & Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS) Bimo Nugroho Sekundatmo Semarang, 14-15 Oktober

Lebih terperinci

Fransiscus Asisi Aditya Yuda / Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si

Fransiscus Asisi Aditya Yuda / Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si Kelayakan Berita Citizen Journalism (Studi Analisis Isi Kuantitaif Mengenai Kelayakan Berita dalam Kolom Citizen Journalism Surat Kabar Harian Tribun Jogja periode November 2012-Februari 2013) Fransiscus

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya (State Of The Art) Dalam penelitian ini disertakan beberapa hasil penelitian sebelumnya yang berfungsi sebagai referensi sebagai perbandingan. Perbandingan

Lebih terperinci

PEDOMAN TENTANG PERANAN PARA JAKSA. Disahkan oleh Kongres Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kedelapan. Tentang Pencegahan Kejahatan dan Perlakukan terhadap

PEDOMAN TENTANG PERANAN PARA JAKSA. Disahkan oleh Kongres Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kedelapan. Tentang Pencegahan Kejahatan dan Perlakukan terhadap PEDOMAN TENTANG PERANAN PARA JAKSA Disahkan oleh Kongres Perserikatan Bangsa-Bangsa Kedelapan Tentang Pencegahan Kejahatan dan Perlakukan terhadap Pelaku Kejahatan Havana, Kuba, 27 Agustus sampai 7 September

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam suatu Negara yang berpaham demokratis, perlindungan Hak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam suatu Negara yang berpaham demokratis, perlindungan Hak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam suatu Negara yang berpaham demokratis, perlindungan Hak Asasi Manusia harus mendapat tempat dalam konstitusi. Tanpa perlindungan konstitusional, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara ideal. Namun dalam dunia globalisasi, masyarakat internasional telah

BAB I PENDAHULUAN. secara ideal. Namun dalam dunia globalisasi, masyarakat internasional telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara demokrasi, yang mana kebebasan berpendapat dijunjung tinggi. Masyarakat bebas untuk mengeluarkan pendapat baik secara lisan maupun tulisan, sebagaimana

Lebih terperinci

Inilah Tugas dan Fungsi Humas

Inilah Tugas dan Fungsi Humas Inilah Tugas dan Fungsi Humas Menjawab Saudara Mario Sina Oleh: Even Edomeko Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Sikka Penanggungjawab www.humas.sikkakab.go.id Senang, saya membaca tulisan saudara saya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara hukum berdasarkan Pancasila dan UUD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara hukum berdasarkan Pancasila dan UUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara hukum berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 mengakui bahwa kemerdekaan pers merupakan salah satu wujud kedaulatan rakyat dan menjadi unsur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, media baru (internet) berkembang dengan pesat setiap tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan ketersediaan infrastruktur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Media massa merupakan sarana menyebarkan informasi kepada masyarakat. Oleh karena itu, media massa memiliki peranan penting dalam penyebaran informasi yang dibutuhkan

Lebih terperinci

Ancaman UU ITE terhadap Pengguna Media Sosial

Ancaman UU ITE terhadap Pengguna Media Sosial Ancaman UU ITE terhadap Pengguna Media Sosial Drs. Rusmanto, M.M. rusmanto@gmail.com Narasumber DPR RI: Pembahasan RUU ITE 2008 Pemimpin Redaksi Majalah InfoLINUX 2001-2013 Dosen STT-NF & Pengajar NF Computer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konteks-konteks lainnya, yaitu organisasi, publik, kelompok, dan interpersonal.

BAB I PENDAHULUAN. konteks-konteks lainnya, yaitu organisasi, publik, kelompok, dan interpersonal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses komunikasi antar manusia relatif rumit. Tingkat kerumitan ini seiring dengan masing-masing konteks, dimana dengan cirinya menunjukkan bahwa kerumitan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KOTA SURABAYA. berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh peneliti.

BAB IV ANALISIS DATA MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KOTA SURABAYA. berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh peneliti. BAB IV ANALISIS DATA MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KOTA SURABAYA A. Temuan Penelitian Hasil temuan penelitian adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh

Lebih terperinci

Advokasi Kreatif Melalui Media (Sosial) Oleh: Rofiuddin AJI Indonesia

Advokasi Kreatif Melalui Media (Sosial) Oleh: Rofiuddin AJI Indonesia Advokasi Kreatif Melalui Media (Sosial) Oleh: Rofiuddin AJI Indonesia Advokasi Kreatif Melalui Media (Sosial) penelitian Analisis isi Sampel: Suara Merdeka, Wawasan, Jawa Pos Radar Semarang, Koran Sindo

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Tentang SuaraKomunitas.net Suarakomunitas.net bagian dari platform ketersediaan sistem informasi dan komunikasi Suara Komunitas, milik COMBINE Resource Institution.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG P E R S DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG P E R S DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG P E R S DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa kemerdekaan pers merupakan salah satu wujud kedaulatan

Lebih terperinci

KARYA BIDANG PEMBUATAN DAN PENGELOLAAN WEBSITE WAWASAN.CO (REPORTER 2, ADMIN 2, DAN VIDEOGRAPHER) ABSTRAK

KARYA BIDANG PEMBUATAN DAN PENGELOLAAN WEBSITE WAWASAN.CO (REPORTER 2, ADMIN 2, DAN VIDEOGRAPHER) ABSTRAK KARYA BIDANG PEMBUATAN DAN PENGELOLAAN WEBSITE WAWASAN.CO (REPORTER 2, ADMIN 2, DAN VIDEOGRAPHER) Trian Kurnia Hikmandika 14030111130042 ABSTRAK Saat ini, industri media di Indonesia saling terintegrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 40 tahun 1999 Tentang Pers, telah ditetapkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 40 tahun 1999 Tentang Pers, telah ditetapkan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang No 40 tahun 1999 Tentang Pers, telah ditetapkan dalam undang-undang pasal 2 bahwa kemerdekaan pers adalah salah satu wujud kedaulatan rakyat

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG DRAFT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Sebelum memahami pengelolaan konten majalah dan web, sebaiknya tahu dulu apa itu jurnalistik, karena konten majalan dan web bersentuhan dengan

Sebelum memahami pengelolaan konten majalah dan web, sebaiknya tahu dulu apa itu jurnalistik, karena konten majalan dan web bersentuhan dengan September 2013 Sebelum memahami pengelolaan konten majalah dan web, sebaiknya tahu dulu apa itu jurnalistik, karena konten majalan dan web bersentuhan dengan jurnalistik. Jurnalistik dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

Public Relations Humas Simetris & Objektivitas Pemberitaan Oleh: Rachmat Kriyantono, Ph.D

Public Relations Humas Simetris & Objektivitas Pemberitaan Oleh: Rachmat Kriyantono, Ph.D Public Relations Humas Simetris & Objektivitas Pemberitaan Oleh: Rachmat Kriyantono, Ph.D Hasil wawancara di atas adalah situasi yang terjadi secara umum di lembaga kehumasan dan media massa dalam aktivitas

Lebih terperinci

http://www.warungbaca.com/2016/12/download-undang-undang-nomor-19-tahun.html UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu sastra merupakan ilmu yang menyelidiki karya sastra, beserta gejala yang menyertainya, secara ilmiah. Di samping teks karya sastra, juga semua peristiwa

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.251, 2016 KOMUNIKASI. INFORMASI. Transaksi. Elektronik. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5952) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, fokus penelitiannya adalah Pendekatan Media Relations Yayasan Puteri Indonesia dalam meningkatkan publisitas Puteri Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, 1 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44/PERMEN-KP/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

SINERGI KAWAL INFORMASI UNTUK MENANGKAL BERITA HOAX

SINERGI KAWAL INFORMASI UNTUK MENANGKAL BERITA HOAX DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SINERGI KAWAL INFORMASI UNTUK MENANGKAL BERITA HOAX (BACA, TELITI, DAN KONFIRMASI : BUDAYAKAN BIJAK DALAM LITERASI) Madiunkota.go.id Pemerintah Kota Madiun LPPL Radio Suara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis, dan mengevaluasi media massa. Pada dasarnya media literasi

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis, dan mengevaluasi media massa. Pada dasarnya media literasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara sederhananya media literasi atau yang juga dikenal dengan melek media adalah kemampuan untuk memilih, menggunakan, memahami, menganalisis, dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggabungkan information (informasi) dan infotainment (hiburan). Artinya

BAB I PENDAHULUAN. menggabungkan information (informasi) dan infotainment (hiburan). Artinya BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kata infotainment merupakan neologisme, atau kata bentukan baru yang menggabungkan information (informasi) dan infotainment (hiburan). Artinya infotainment adalah informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian luhur bangsa, beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian luhur bangsa, beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Republik Indonesia adalah negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan menjunjung tinggi nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1. KESIMPULAN. Praktik jurnalisme kloning kini menjadi kian populer dan banyak

BAB V PENUTUP 5.1. KESIMPULAN. Praktik jurnalisme kloning kini menjadi kian populer dan banyak BAB V PENUTUP 5.1. KESIMPULAN Praktik jurnalisme kloning kini menjadi kian populer dan banyak dilakukan oleh para jurnalis dalam tugasnya sehari-hari. Jurnalisme kloning merupakan aktivitas tukar menukar

Lebih terperinci

Penaatan Kode Etik di Kalangan Jurnalis Peliput Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Setelah Penghapusan Amplop Jurnalis

Penaatan Kode Etik di Kalangan Jurnalis Peliput Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Setelah Penghapusan Amplop Jurnalis Penaatan Kode Etik di Kalangan Jurnalis Peliput Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Setelah Penghapusan Amplop Jurnalis Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rencana Revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi bukan lagi menjadi isu baru di Indonesia. Rencana tersebut sudah ada sejak tahun 2010. Dikutip dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang ini adalah jamannya menggunakan segala sesuatunya dengan online. Mulai dari menonton televisi, bermain game, mengirimkan pesan, memesan kendaraan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum Proses hubungan kerja di Bidang Redaksi 1. Pemimpin Redaksi Memimpin bagian redaksi Bertanggung jawab terhadap mekanisme dan kegiatan kerja redaksi

Lebih terperinci

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI. Skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan seluruh sumber yang dikutip maupun

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI. Skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan seluruh sumber yang dikutip maupun PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Reza Dovi Saputra Nim : 20120530127 Program Studi: Ilmu Komunikasi Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Skripsi ini adalah

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci