RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 4/PUU-XIV/2016 Gaji, Tunjangan, dan Dana Pensiun antara Kepala Daerah dengan Anggota DPRD

Transkripsi

1 RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 4/PUU-XIV/2016 Gaji, Tunjangan, dan Dana Pensiun antara Kepala Daerah dengan Anggota DPRD I. PEMOHON 1. Kuswara; 2. Daday Syariffudin Permadi; 3. Dadan Yusuf; 4. Rildano; 5. Neneng Nurlaelasari; 6. Tety Intan Budiani; 7. Anang; 8. Lukky Julianti; 9. Bunda Yusfida; Kuasa Hukum Kuswara, S.H., M.H., Agustus PW. Sutrisno, S.H., M.H., dan Rudi Hernawan, S.H., berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 27/UM/KHK-SKK/IX/2015, tanggal 7 September II. OBJEK PERMOHONAN 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara III. KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI Pemohon menjelaskan kewenangan Mahkamah Konstitusi untuk menguji Undang-Undang adalah: - Pasal 24C ayat (1) UUD 1945 menyebutkan bahwa salah satu kewenangan Mahkamah Konstitusi adalah melakukan pengujian Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945); 1

2 - Pasal 10 ayat (1) huruf a Undang -Undang Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa Mahkamah Konstitusi berwenang menguji Undang-Undang terhadap UUD 1945; - Pasal 29 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman menyatakan, Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk: a. Menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ; IV. KEDUDUKAN HUKUM PEMOHON (LEGAL STANDING) Para Pemohon adalah perseorangan warga Indonesia yang merupakan Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Periode tahun dan/atau Periode tahun Kerugian konstitusional yang dialami para Pemohon adalah terjadinya perbedaan kedudukan hukum antara Kepala Daerah dengan Anggota DPRD dalam memperoleh dana pensiun, padahal keduanya adalah sama-sama unsur penyelenggara pemerintahan di daerah. V. NORMA YANG DIMOHONKAN PENGUJIAN DAN NORMA UUD 1945 A. NORMA YANG DIMOHONKAN PENGUJIAN Norma materiil yaitu: 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme: - Pasal 2 angka 4, Penyelenggara Negara meliputi : Gubernur;... - Penjelasan Pasal 2 angka 6, Yang dimaksud dengan "Pejabat Negara yang lain" dalam ketentuan ini misalnya Kepala Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri yang berkedudukan sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa 2

3 Penuh, Wakil Gubernur, dan Bupati/Walikota ; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara: Pasal 122 huruf l dan huruf m : Pejabat negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 121 yaitu:... l. Gubernur dan wakil gubernur; m. Bupati/walikota dan wakil bupati/wakil walikota; dan... B. NORMA UNDANG-UNDANG DASAR Pasal 28D ayat (1) UUD 1945; Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum ; 2. Pasal 28D ayat (2) UUD 1945; Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja ; 3. Pasal 28D ayat (3) UUD 1945; Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan ; 4. Pasal 18 ayat (3) UUD 1945; Pemerintah Daerah Provinsi, Daerah Kabupaten, dan Kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang Anggota-anggotanya dipilih melalui Pemilihan Umum ; VI. ALASAN PERMOHONAN 1. Tidak diakuinya Pemohon sebagai Pejabat Negara menimbulkan ketidakpastian hukum dan mencerimkan diskriminasi dalam hukum sebagai salah satu contoh nyata adalah Bahwa Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, Walikota/Wakil Walikota mendapatkan tunjangan bulan 3

4 ke-13 saat menjabat dan setelah masa jabatannya berakhir mendapatkan dana pensiun dari negara; 2. Hal tersebut tercermin dalam berbagai Peraturan Pemerintah yang berlaku pada saat para Pemohon menjabat Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Periode yang mengakibatkan perlakuan berbeda yang nyata antara status kedudukan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang implikasinya membedakan pula Hak, Pengakuan, Penghargaan bagi mantan Kepala Daerah/Wakil dan Janda/Duda mantan Kepala Daerah/Wakil Kepala Derah dengan mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Janda/Duda mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; 3. Para Pemohon menerima penghasilan selama menjadi Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi sebanyak 12x dalam satu tahun atau 60x dalam 5 tahun. Hal ini berbeda dengan yang didapat oleh Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, dimana Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah mendapat penghasilan sebanyak 13x dalam satu tahun atau 65x dalam 5 tahun, dikarenakan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah mendapatkan gaji ke- 13 dalam setiap tahun; VII. PETITUM 1. Menerima dan mengabulkan permohonan Para Pemohon untuk seluruhnya; 2. Menyatakan Pasal 2 angka 4 dan Penjelasan Pasal 2 angka 6 mengenai kata Wakil Gubernur, dan Bupati/Walikota Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 1999 tanggal 19 Mei 1999 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851, yang disebut Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945 dan tidak mempunyai kekuatan mengikat; 3. Menyatakan Pasal 122 huruf l dan m Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Lembaran Negara Nomor 6 Tahun 2014 tanggal 15 Januari Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 549 yang disebut Undang-Undang tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) 4

5 bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945 dan tidak mempunyai kekuatan mengikat; 4. Menyatakan Peraturan Perundang-undangan dibawahnya yang mengatur bahwa Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagai Pejabat Negara, dan hak-haknya sebagai Pejabat Negara/bekas Pejabat Negara, Janda/Duda bekas Pejabat Negara tidak mempunyai kekuatan mengikat; 5. Menyatakan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah diberi kedudukan hukum yang sama dan dan berkeadilan oleh Negara; 6. Menyatakan Bekas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dan Bekas Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Janda/DudaBekas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dan janda/duda Bekas Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mendapatkan kedudukan, pengakuan, dan penghargaan yang sama dan berkeadilan oleh Negara.; 7. Memerintahkan untuk memuat putusan ini dalam Berita Negara Republik Indonesia sebagaimana mestinya; Atau, apabila Mahkamah Konstitusi berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. 5