FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR
|
|
- Susanti Jayadi
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR A. Ulfa Fatmasanti Akbid Batari Toja Watampone (Alamat Koresponden: ) ABSTRAK Mioma uteri adalah neoplasma jinak, berasal dari otot uterus (miometrium). Di Indonesia ditemukan sekitar 2,39% - 11,7% pada semua kasus ginekologi yang dirawat, dari pencatatan rekam medik RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar pada tahun 2013 sebanyak 35(47,2%) penderita, tahun 2014 sebanyak 13(43,3%) penderita, dan tahun 2015 sebanyak 12(30,7%) penderita dimana kasus mioma uteri terus menurun dari tahun sebelumnya baik yang dirawat inap maupun rawat jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara faktor umur, paritas, dan indeks massa tubuh dengan kejadian mioma uteri di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian survey analitik dengan menggunakan desain penelitian case control dan ditelusuri secara retrospektif dengan jumlah sampel sebanyak 36 orang. Analisis data disajikan dalam bentu univariat dan bivariat melalui uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% (α 0,05) melalui program SPSS Hubungan variabel dengan kejadian mioma uteri : umur (ρ value 0,044 < 0,05), paritas (ρ value 0,025 < 0,05), indeks massa tubuh (ρ value 0,030 < 0,05). Berdasarkan hasil penelitian ada hubungan antara variabel umur, paritas, dan indeks massa tubuh dengan kejadian Kata Kunci : Mioma Uteri, Umur, Paritas, Indeks massa tubuh PENDAHULUAN Mioma uteri adalah tumor jinak pada daerah rahim atau lebih tepatnya otot rahim dan jaringan ikat di sekitarnya. Mioma belum pernah ditemukan sebelum terjadinya menarche, sedangkan setelah menopause hanya kira-kira 10% mioma yang masih tumbuh (Guyton, 2002). Berdasarkan hasil analisis Riset Kesehatan Dasar Indonesia tahun 2013 mencatat angka kejadian Mioma Uteri secara nasional 17,69 % dan tahun 2014 sebanyak 15,98 % secara nasional. Umumnya Mioma Uteri tidak akan terdeteksi sebelum masa pubertas dan tumbuh selama masa reproduksi. Jarang sekali mioma uteri ditemukan pada wanita umur 20 tahun atau kurang, paling banyak pada umur tahun yaitu kurang dari 25 %, dan setelah menopause banyak mioma menjadi lisut, hanya 10% saja yang dapat tumbuh lebih lanjut. Mioma Uteri lebih sering dijumpai pada wanita nulipara atau yang kurang subur. (Medlinux, 2013) Berdasarkan Profil Kesehatan Sulawesi Selatan 2013 angka kejadian mioma uteri dari umur tahun sebanyak 167 (67,1%) kasus, umur tahun sebanyak 64 tahun (25,7%) dan pada umur 65 tahun sebanyak 3 (1,2%) kasus. Pada tahun 2014 kejadian mioma uteri secara umum sebanyak 563 (75,12%) kasus. Wanita yang lebih sering melahirkan akan lebih sedikit kemungkinan untuk berkembangnya mioma ini dibandingkan dengan wanita yang tak pernah hamil atau hanya satu kali hamil. Statistik menunjukkan 60% mioma mioma uteri berkembang pada wanita yang tak pernah hamil atau hanya satu kali hamil. (dr. Nasrudin Andi Mappawere ; 2011). Ukuran besar kecilnya mioma uteri juga dipengaruhi oleh jumlah kalori dalam tubuh karena timbunan kalori dalam tubuh mempengaruhi pertumbuhan mioma. Makin gemuk seseorang makin banyak timbunan kalorinya dan membuat mioma tumbuh dengan cepat. Adapun data yang diperoleh dari pencatatan rekam medik di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar, dari seluruh jumlah penderita tumor ginekologi, pada tahun 2013 jumlah penderita mioma uteri sebanyak 35(47,2 %) kasus, tahun 2014 jumlah penderita mioma uteri yaitu sebanyak 13 (43,3% %) kasus dan pada tahun 2015 Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 12 Nomor 3 Tahun 2018 eissn :
2 yaitu sebanyak 12 (30,7%) kasus. Walaupun persentasenya terus menurun dalam tiga tahun terakhir akan tetapi dari seluruh jumlah tumor ginekologi, mioma uteri masih menduduki persentase tertinggi jika dibandingkan persentase kasus yang lainnya yaitu mioma uteri 12 (30,7%), kanker serviks 9 (23%), kista ovarium 8 (20,5%) dan tumor lainnya 10(25,6%). Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Faktor yang Berhubungan dengan di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. BAHAN DAN METODE Lokasi, populasi dan sampel Penelitian ini dilaksanakan di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar yang dilaksanakan pada tanggal 04 April Juni Pada penelitian ini, data dikumpulkan berdasarkan data sekunder dan buku status penderita dari rekam medik dan mengelompokkan data dengan Cheklist. 1. Sampel Kasus Sampel kasus dalam penelitian ini adalah semua ibu yang terdiagnosis mioma uteri baik rawat jalan maupun rawat inap yaitu sebanyak 12 penderita. 2. Sampel Kontrol Sampel kontrol dalam penelitian ini adalah sebagian ibu penderita gangguan sistem reproduksi dan tidak terdiagnosis mioma uteri yang dirawat inap maupun dirawat jalan dengan perbandingan 1:2 dari jumlah sampel kasus yaitu sebanyak 24 orang, maka jumlah sampel keseluruhan adalah 36 orang. Teknik pengambilan sampel untuk sampel kasus dalam penelitian ini adalah jumlah keseluruhan ibu yang terdiagnosis Sedangkan untuk sampel kontrol dilakukan secara Random Sampling yaitu suatu teknik penetapan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi. Analisis Data 1. Analisis Univariat Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik dari variabel penelitian dan dilakukan tiap-tiap variabel penelitian terutama untuk melihat tampilan distribusi frekuensi variabel independen dan dependen 2. Analisis Bivariat Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis dengan menetukan hubungan variabel dependent dan independent melalui uji statistik Chi-Square dengan tingkat kemaknaan alpha (α) = 0,05. Jika nilai alpha (α) < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. HASIL PENELITIAN Tabel 1 Distribusi Frekuensi Pasien Berdasarkan Kejadian Mioma Uteri Frekuensi Persentase Kasus Kontrol Tabel 1 menunjukkan bahwa pasien yang menderita Mioma Uteri sebanyak 12 orang (25%) dan pasien yang tidak menderita Mioma Uteri sebanyak 24 orang (75%). Tabel 2 Distribusi Frekuensi Pasien Berdasarkan Umur Umur Pasien 20 55, ,4 Tabel 2 dilihat dari umur pasien tinggi menderita mioma uteri sebanyak 20 orang (55,6%) dan yang beresiko rendah sebanyak 16 orang(44,4%) Tabel 3 Distribusi Frekuensi Pasien Berdasarkan Paritas Paritas Pasien 17 47, ,7 Tabel 3 dilihat dari faktor paritas tinggi menderita mioma uteri sebanyak 17 orang (47,3%) responden dan yang beresiko rendah sebanyak 19 orang ( 52,7%). Tabel 4 Distribusi Frekuensi Pasien Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) IMT Pasien 11 30, ,5 335 Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 12 Nomor 3 Tahun 2018 eissn :
3 Tabel 4 dilihat dari faktor IMT tinggi dengan hasil IMT Over Weight dan Obesitas, sebanyak 11 orang (30,6%) responden dan yang beresiko rendah dengan hasil IMT normal dan Kurus, sebanyak 25 orang (69,5%). Tabel 5 Distribusi frekuensi berdasarkan Hubungan Umur dengan Kejadian Mioma Uteri Umur Kasus Kontrol Total Pesien n % n % n 10 27, , ,6 2 5, , Jumlah 12 33, , p = Tabel 5 menunjukkan bahwa, ada 10 (27,8%) yang resiko tinggi menderita mioma uteri, dan 10 (27,8%) yang beresiko tinggi lainya tidak menderita Sedangkan pada kelompok resiko rendah ada 2 ( 5,6%) yang menderita mioma uteri dan 24 (66,6%) responden lainnya tidak menderita Berdasarkan hasil uji statistik Chi-Square di peroleh nilai ρ value = 0,018 yang berarti ρ < α dimana α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh umur terhadap kejadian Tabel 6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Hubungan Paritas dengan kejadian Mioma Uteri. Paritas Kasus Kontrol Total Pesien n % n % n 10 27, , ,2 2 5, ,8 Jumlah 12 33, , p = Tabel 6 menunjukkan bahwa, ada 2 (5,6%) responden resiko tinggi menderita mioma uteri, dan 10 (27,8%%) responden yang beresiko tinggi lainya tidak menderita Sedangkan pada kelompok resiko rendah ada 15 ( 41,6%) responden menderita mioma uteri dan 9 (25%) responden lainnya tidak menderita Berdasarkan hasil uji statistik Chi- Square di peroleh nilai ρ value = 0,09 yang berarti ρ < α dimana α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh paritas terhadap kejadian Tabel 7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) Pesien Total Kasus Kontrol n % n % n 7 19,4 4 11, , , , , 5 Jumlah 12 33, , p = Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kejadian Mioma Uteri Tabel 7 menunjukkan bahwa, ada 7 (19,4%) responden resiko tinggi menderita mioma uteri, dan 3 (11.1%%) responden yang beresiko tinggi lainya tidak menderita mioma uteri. Sedangkan pada kelompok resiko rendah ada 5 ( 13,9%) responden menderita mioma uteri dan 20 (55,6%) pasien lainnya tidak menderita Berdasarkan hasil uji statistik Chi- Square di peroleh nilai ρ value = 0,011 yang berarti ρ < α dimana α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap kejadian mioma uteri. PEMBAHASAN 1. Hubungan Umur dengan Kejadian Mioma Uteri diperoleh nilai ρ value = 0,018 yang berarti ρ < α = 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak, yang artinya dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh umur dengan kejadiam mioma uteri di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar tahun Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya yaitu penelitian di RSUP Prof.Dr. D. Kandou Manado tahun 2012 oleh Lilis Pratiwi dkk, dengan uji pearson Chi-square memperlihatkan nilai 43,394 dengan ρ value = 0,000 < α = 0,01, diperoleh bahwa kasus ginekologi terbanyak pada pasien berusia tahun adalah mioma uteri dengan usia tersering tahun. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti berasumsi dari 12 (33,4%) responden yang mengalami mioma uteri terdapat 10 (27,8%) yang berada dalam kategori resiko tinggi karena dengan peningkatan produksi dan keterpaparan hormon estrogen pada usia reproduksi dan penurunan produksi hormon progesteron pada masa klimakterim dan menopause yang Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 12 Nomor 3 Tahun 2018 eissn :
4 merupakan penghambat pertumbuhan tumor. Sedangkan untuk 2 (5,6%) orang respoden yang berada dalam resiko rendah namun mengalami mioma uteri, ini disebabkan karena ada faktor lain yang juga berhubungan dengan kejadian mioma uteri seperti jumlah paritas, IMT, maupun keterpaparan dengan estrogen, tapi dalam penelitian ini responden ditemukan dengan IMT dalam kategori obesitas. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa umur merupakan faktor yang berhubungan dengan 2. Hubungan Paritas dengan Kejadian Mioma uteri diperoleh nilai ρ value = 0,009 yang berarti ρ < α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh paritas dengan kejadiam mioma uteri di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar tahun Menurut hasil penelitian Yosi Apriani di RSUD dr. Adhyatma Semarang tahun 2012 jumlah penderita dengan paritas multipara sebanyak 19 (47,5%) dimana terdapat 13 (61,9%) orang wanita lebih beresiko tinggi mengalami mioma submukosum daripada wanita yang mengalami mioma subserosum maupun intarmural sebanyak 7 (36,84%) orang. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti berasumsi dari 12 (33,4%) responden yang mengalami mioma uteri terdapat 10 (27,8%) yang berada dalam kategori resiko tinggi hal ini berkaitan dengan perbedaan kadar estriol dalam hormon estrogen yang diproduksi oleh ovarium pada nullipara atau primipara serta peningkatan hormon estrogen yang tidak stabil karena adanya proses penyembuhan yang belum sempurna pada multipara terutama dengan jarak kehamilan kurang dari 2 tahun. Sedangkan 2 (5,5%) responden dengan paritas resiko rendah tetapi mengalami mioma uteri, hal ini disebabkan karena ke 2 responden berada dalam usia reproduktif dan menggunakan alat kontarsepsi hormonal yaitu suntik dan pil, seperti diketahui bahwa estrogen berperan dalam pertumbuhan Sehingga dapat disimpulkan bahwa paritas merupakan faktor yang berhubungan dengan kejadian 3. Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan diperoleh nilai ρ value = 0,011 yang berarti ρ < α = 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak, yang dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh IMT dengan kejadian mioma uteri di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar tahun Penelitian yang dilakukan oleh Ita Rahmi tahun 2012 di RSUD DR. Zainoel Abidin Banda Aceh menunjukkan bahwa distribusi frekuensi status gizi pasien yang menderita mioma uteri mayoritas pada kategori IMT gemuk atau overweight yaitu sebesar 25 (39,1%) orang, sedangkan kategori IMT kurus terdapat 19 (29,7) orang dan IMT normal yaitu 20 (31,2%) orang. Berdasarkan hasil penelitiian, menurut asumsi peneliti dari 12 (33,4%) responden yang mengalami mioma uteri terdapat 7 (19,4%) orang yang berada dalam kategori IMT dengan resiko tinggi. Hal ini karena Indeks massa tubuh berhubungan dengan kejadian mioma uteri berkaitan dengan sekresi endogen menjadi esrogen oleh enzim aromatase dalam jaringan lemak, sehingga setiap penambahan 10 kg berat badan terjadi 21% peningkatan resiko kejadian Sedangkan untuk 5 (13,9%) responden yang berada dalam kategori IMT resiko rendah tapi mengalami mioma uteri, peneliti berasumsi ke 5 responden berada dalam kategori usia reproduktif dan 3 diantaranya memilki paritas dengan resiko tinggi dan ditambah dengan keterpaparan estrogen dengan penggunaan alat kontrasepsi hormonal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor indeks massa tubuh memiliki hubungan dengan kejadina KESIMPULAN Ada pengaruh umur, paritas dan IMT dengan kejadian SARAN 1. Bagi masyarakat, disarankan agar lebih berperan aktif dalam melakukan pencegahan terhadap mioma uteri dengan melakukan general chek-up agar dapat dilakukan deteksi dini terhadap suatu kasus berkaitan dengan gangguan sistem reproduksi. 2. Disarankan bagi tenaga kesehatan dapat lebih proaktif dalam hal menginformasikan kepada masyarakat tentang faktor yang berhubungan maupun yang beresiko mempertinggi kejadian 3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian selanjutnya namun dengan menambahkan faktor lain yang belum diteliti, maupun dengan melanjutkan penelitian ini dengan menggunakan metode analisis multivariat. 337 Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 12 Nomor 3 Tahun 2018 eissn :
5 DAFTAR PUSTAKA Apriani Yosi dan Sumarni, 2013, Jurnal Analisa Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan di RSUD.dr. Adhyatma Semarang, Jurnal Kebidanan, Vol.2 No.5, Hal Mappaware Nasrudin, 2011, Buku Ajar Ginekologi, Edisi 1, Umi Toha Ukhuwah Grafika, Makassar, Hal Pratiwi Lilis, 2012, Jurnal Hubungan Usia Reproduksi dengan di RSUP. Prof. R.D. Kandou Manado, Jurnal E-Clinic, Vol.1 No. 1 Maret 2013, Hal , Diakses Januari Rahmi Ita, 2012, Jurnal Gambaran Faktor Penyebab Terjadinya Mioma Uteri di Poliklinik Kebidanan RSUD. DR. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2012, Jurnal Kesehatan Masyarakat, Hal. 1-6, Diakses Januari Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 12 Nomor 3 Tahun 2018 eissn :
GAMBARAN FAKTOR RESIKO PENYEBAB TERJADINYA MIOMA UTERI DI POLIKLINIK KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH TAHUN 2012
Jurnal Kesehatan Masyarakat GAMBARAN FAKTOR RESIKO PENYEBAB TERJADINYA MIOMA UTERI DI POLIKLINIK KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH TAHUN 2012 ITA RAHMI 1 1 Mahasiswa Prodi
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RUANG POLI KANDUNGAN RSUD ULIN BANJARMASIN TAHUN 2014 ABSTRAK
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RUANG POLI KANDUNGAN RSUD ULIN BANJARMASIN TAHUN 204 Ahmad Syahlani, Elvine Ivana Kabuhung, Fitria Wulandari * STIKES Sari Mulia Banjarmasin
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian A.. Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkup keilmuan dari penelitian ini adalah Obstetri Ginekologi. A.2. Ruang Lingkup Wilayah dan Waktu Penelitian ini
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WANITA USIA SUBUR DENGAN MIOMA UTERI DI RS. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA
KARAKTERISTIK WANITA USIA SUBUR DENGAN MIOMA UTERI DI RS. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA Neni Rusnita*, Estu Lovita.P Akademi Kebidanan Betang Asi Raya, Jln.Ir.Soekarno No.7 Palangka Raya ABSTRAK Mioma Uteri
Lebih terperinciBAB I peran penting dalam kelanjutan generasi penerus bangsa (Manuaba, 2009).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu hal yang penting dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal adalah dengan memperhatikan kesehatan wanita khususnya kesehatan reproduksi karena
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. oleh perempuan usia produktif. Sebanyak 25% penderita mioma uteri dilaporkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdarahan uterus abnormal (PUA) menjadi masalah yang sering dialami oleh perempuan usia produktif. Sebanyak 25% penderita mioma uteri dilaporkan mengeluh menoragia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. leiomyoma uteri, fibromioma uteri, atau uterin fibroid. 1 Angka kejadian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mioma uteri adalah tumor jinak kandungan (uterus) yang terjadi pada otot polos dan jaringan ikat. Mioma dikenal juga dengan istilah leiomyoma uteri, fibromioma uteri,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2015-2016 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Meyrawati Mustika Dewi 1610104466 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. Mioma uteri sering disebut juga leiomioma atau fibroid uterus, yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mioma adalah suatu pertumbuhan jinak dari sel-sel otot polos. Mioma yang berasal dari sel-sel otot polos miometrium disebut mioma uteri (Achadiat, 2004). Mioma uteri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di Amerika Serikat diperkirakan setiap 4-5 wanita mengidap. kelainan ini dan menunjukkan kecenderungan pertumbuhan pada dekadeusia
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Amerika Serikat diperkirakan setiap 4-5 wanita mengidap kelainan ini dan menunjukkan kecenderungan pertumbuhan pada dekadeusia ke-3 dan ke-4 dalam kurun kronologi
Lebih terperinciHUBUNGAN USIA REPRODUKSI DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RSUP. PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO
HUBUNGAN USIA REPRODUKSI DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RSUP. PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO 1 Lilis Pratiwi 2 Eddy Suparman 2 Freddy Wagey 1 Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Salah satu masalah kesehatan yang sering di jumpai pada wanita usia subur
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah kesehatan yang sering di jumpai pada wanita usia subur adalah timbulnya mioma uteri (20-25%). Biasanya penyakit ini ditemukan secara tidak sengaja
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN HUBUNGAN USIA MENARCHE DAN PARITAS DENGAN MIOMA UTERI
PENELITIAN HUBUNGAN USIA MENARCHE DAN PARITAS DENGAN MIOMA UTERI Novita Rudiyanti*, Riyanti Imron* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang E_mail : rudiyantinovita@yahoo.com Di Indonesia, mioma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Permasalahan Mioma uteri adalah tumor jinak yang berasal dari jaringan miometrium uterus. Nama lainnya adalah leiomioma uteri, fibroid, fibromioma. Kelainan jinak uterus
Lebih terperinciHUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Bety Anisa Wulandari 201510104424 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS
Lebih terperinciPENGARUH INDEKS MASSA TUBUH, USIA MENARCHE DAN STATUS MENSTRUASI TERHADAP MIOMA UTERI
PENGARUH INDEKS MASSA TUBUH, USIA MENARCHE DAN STATUS MENSTRUASI TERHADAP MIOMA UTERI Mariah Ulfah Prodi Kebidanan STIKes Harapan Bangsa Purwokerto Email: maydaanzili@gmail.com ABSTRAK: PENGARUH INDEKS
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang
Lebih terperinci1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mioma uteri adalah tumor jinak daerah rahim atau lebih tepatnya otot rahim dan jaringan ikat di sekitarnya. Tumor ini pertama kali ditemukan oleh Virchow pada tahun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observational dengan menggunakan metode penelitian case-control dimana penelitian dimulai dengan
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat observasional analitik dengan desain Hospital Based Case Control Study. Prinsip yang mendasari studi ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Variabel Terikat Paritas Riwayat Keluarga Penggunaan KB Hormonal Kanker Payudara Riwayat Kanker Sebelumnya Status Perkawinan Gambar 3.1 Kerangka
Lebih terperinciFaktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Preeklampsi Di Ruang Bersalin BLU-RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Preeklampsi Di Ruang Bersalin BLU-RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013 Iyam Manueke 1, Martha D. Korompis 2, Puradin Nurfitria
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. Moewardi pada Juli 2013
15 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan secara observasional analitik dengan menggunakan metode cross sectional. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit pada sistem reproduksi yang menyebabkan kematian yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit pada sistem reproduksi yang menyebabkan kematian yaitu neoplasma ganas serviks uterus, neoplasma ganas ovarium, neoplasma ganas kandung kemih (buli-buli), leiomioma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ovarium merupakan salah satu tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ganggungan kesehatan yang sering terjadi pada system reproduksi wanita di kalangan masyarakat diantaranya kanker serviks, kanker payudara, kista ovarium, gangguan menstruasi,
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. digunakan pada penelitian yang terdiri dari desain penelitian, populasi, teknik
BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tentang metodologi penelitian yang akan digunakan pada penelitian yang terdiri dari desain penelitian, populasi, teknik sampling dan sampel, tempat penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit tidak menular yang dikategorikan sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker masih menjadi ancaman kesehatan bagi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo. 1.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan
Lebih terperinciHubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016
Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Fahmi Fuadah 1 1 Mahasiswa Program Pascasarjana Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seksama, prevalensi mioma uteri meningkat lebih dari 70%, karena mioma
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mioma uteri merupakan neoplasma jinak yang berasal dari otot polos uterus dan bersifat monoklonal. 1,2 Prevalensi mioma uteri di Amerika serikat sekitar 35-50%. 1
Lebih terperinciHubungan Antara Usia dan Paritas Ibu Dengan Kejadian Kista Ovarium di RSUD 45 Kuningan Periode 01 Januari 30 November Tahun 2014
296 Hubungan Antara Usia dan Paritas Ibu Dengan Kejadian Kista Ovarium di RSUD 45 Kuningan Periode 01 Januari 30 November Tahun 2014 Dwi Fajriyah Handayani 1, Tonasih 2, Eka Ratnasari 3 AkbidMuhammadiyah_Crb@yahoo.
Lebih terperinciHUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012
HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012 Rosmeri Bukit Akademi Kebidanan Dharma Husada Pekan Baru Korespondensi penulis :
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. retrospektif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei analitik retrospektif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan masalah penelitian
Lebih terperinciPenelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2013.
34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan menggunakan metode analitik korelatif yang bersifat retrospektif. Pada penelitian ini seluruh variabel yang diamati, diukur dalam
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. kandungan khususnya berhubungan dengan kedokteran ginekologi.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah di bidang ilmu kebidanan dan kandungan khususnya berhubungan dengan kedokteran ginekologi. 4.2 Tempat dan waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi adalah istilah medis untuk penyakit tekanan darah tinggi, dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang banyak diderita di seluruh dunia, termasuk
Lebih terperinciKEJADIAN MIOMA UTERI PADA AKSEPTOR HORMONAL
KEJADIAN MIOMA UTERI PADA AKSEPTOR HORMONAL Nida Fahrunniza, Heny Astutik, Moch. Gatot Heri Praptono Poltekkes Kemenkes Malang, Jl. Besar Ijen No. 77 C Malang e-mail: heny_astutik@gmail.com Abstract: The
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengetahuan perawat tentang penilaian nyeri dan intervensi sangat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengetahuan perawat tentang penilaian nyeri dan intervensi sangat penting untuk management nyeri yang efektif dan berkualitas dalam perawatan pasien (Patricia 2010).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa lima besar karsinoma di dunia adalah karsinoma paru-paru, karsinoma mamae, karsinoma usus besar dan karsinoma lambung
Lebih terperinciOleh : Dra. Hj. Syarifah, M.Kes. ABSTRAK
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hiperemisis Gravidarum pada Ibu Hamil yang Dirawat di Rumah Sakit Gumawang Belitang OKU Timur. Oleh : Dra. Hj. Syarifah, M.Kes. ABSTRAK Angka kematian maternal
Lebih terperinciHUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA AWAL KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI JINGAH ABSTRAK
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA AWAL KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI JINGAH Anggrita Sari 1, Syahriani Nor 2, Desy Farmedika 1 1 Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin,
Lebih terperinciBAB VI PEMBAHASAN. A. Pembahasan Univariat 1) Kejadian Dismenore Responden. yang tidak mengalami dismenore sebanyak 55 orang (55%).
BAB VI PEMBAHASAN A. Pembahasan Univariat 1) Kejadian Dismenore Responden Kejadian dismenore pada mahasiswi program D III Akademi Kebidanan Aisyiyah Provinsi Banten menjukkan bahwa dari 100 responden yang
Lebih terperinciHUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA. Dwika Suryaningdyah. Abstrak
HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Dwika Suryaningdyah Abstrak Partus yang berulang kali dan terjadi terlampau sering merupakan faktor utama terjadinya prolapsus
Lebih terperinciRendah. Veronica Magdalena Pinontoan 1, Sandra G.J Tombokan 2, 1. RSUP.Prof.Dr.R.D.Kandou Manado 2,3, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado
Hubungan Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Veronica Magdalena Pinontoan 1, Sandra G.J Tombokan 2, 1. RSUP.Prof.Dr.R.D.Kandou Manado 2,3, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan case control. Penelitian ini merupakan penelitian observasional karena peneliti
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit degeneratif. Transisi epidemiologi ini salah satunya dipengaruhi oleh pola
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola penyakit dewasa ini bergeser dari penyakit menular dan masalah gizi ke penyakit degeneratif. Transisi epidemiologi ini salah satunya dipengaruhi oleh pola masyarakat
Lebih terperinciAnalisis Usia Menarchee Dan Status Gizi Terhadap Usia Ibu Menopause
Analisis Usia Menarchee Dan Status Gizi Terhadap Usia Ibu Menopause Diane Magriece Kalengkongan 1, Linda Makalew 2, Jenny Mandang 1,3.Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado 2. Jurusan Analis Poltekkes
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KANKER PAYUDARA DI RSUD PRINGSEWU TAHUN 2014 ABSTRAK
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KANKER PAYUDARA DI RSUD PRINGSEWU TAHUN 2014 Metalia Agnessia 1, Christin Angelina F 2, Dhiny Easter Yanti 2 ABSTRAK Data International Agency for Research on Cancer
Lebih terperinciHUBUNGAN GANGGUAN HAID DENGAN INDEKS MASA TUBUH (IMT)
HUBUNGAN GANGGUAN HAID DENGAN INDEKS MASA TUBUH (IMT) Sri Utami, Keilmuan Dasar Keperawatan Maternitas Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau, Indonesia, Staf Akademik Departemen Keperawatan Maternitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016.
A. HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian yang mengenai hubungan status gizi dengan siklus menstruasi pada remaja putri yang dilakukan di SMP N 2 Gamping Sleman Yogyakarta,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 214 per
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian ibu dapat menjadi salah satu indikator derajat kesehatan. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 214 per 100 ribu kelahiran hidup
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN ABSTRAK
HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN Zulliati 1, Muhammad Basit 2,Tria Dwi Putri 1 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin 2 STIKES
Lebih terperinciBAB IV Hasil dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian Gambaran umum lokasi penelitian Karakteristik sampel
BAB IV Hasil dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran umum lokasi penelitian Peneliitian ini dilakukan di RSI Yarsi Kota Pontianak yang terletak di jalan Tanjung Raya 1 Kota Pontianak dengan
Lebih terperinciPENGARUH PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI KOMBINASI PROGESTERON ESTROGEN TERHADAP KEJADIAN KANKER LEHER RAHIM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA.
PENGARUH PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI KOMBINASI PROGESTERON ESTROGEN TERHADAP KEJADIAN KANKER LEHER RAHIM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA. Muthiah Rissa Pratiwi, S.S.T. Abstrak Kanker leher rahim adalah kanker
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mioma uteri dikenal juga dengan sebutan fibromioma, fibroid ataupun leiomioma, merupakan neoplasma jinak yang berasal dari otot rahim dan jaringan ikat di rahim. Tumor
Lebih terperinciYulrina Ardhiyanti, Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Kejadian Persalinan Lama di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
1 Yulrina Ardhiyanti, Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Kejadian Persalinan Lama di RSUD Arifin Achmad Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Kejadian Persalinan Lama di RSUD Arifin Achmad Factors of The
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental, sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi. 1 Pada saat
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN
ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2013-2014 Deryant Imagodei Noron, 2016. Pembimbing I : Rimonta F. Gunanegara,dr.,Sp.OG Pembimbing II : Dani, dr.,
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN. pendekatan, populasi dan sampel, definisi operasional, variabel dan skala
BAB III METODA PENELITIAN Metode penelitian ini meliputi rancangan penelitian dan metode pendekatan, populasi dan sampel, definisi operasional, variabel dan skala penelitian, metode pengumpulan data, metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu studi telah menunjukkan bahwa obesitas merupakan faktor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obesitas merupakan masalah kesehatan global dan telah muncul sebagai suatu studi telah menunjukkan bahwa obesitas merupakan faktor risiko untuk kanker, hipertensi, hiperkolesterolemia,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan kehamilan. Alat kontrasepsi non hormonal artinya tidak mengandung
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alat kontrasepsi hormonal merupakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen dan progesteron yang dapat mencegah ovulasi dan kehamilan. Alat kontrasepsi non
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. saluran dan kelenjar payudara (Pamungkas, 2011). Kanker payudara merupakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada struktur saluran dan kelenjar payudara (Pamungkas, 2011). Kanker payudara merupakan penyebab kematian kelima
Lebih terperinciABSTRAK. di dunia, tepatnya penyakit kedua terbanyak setelah penyakit kardio vaskular. Salah
ABSTRAK Menurut WHO, kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia, tepatnya penyakit kedua terbanyak setelah penyakit kardio vaskular. Salah satu jenis kanker yang tingkat kejadiannya
Lebih terperinciJurnal Kesehatan Masyarakat
KEMAS 8 (2) (2013) 121-126 Jurnal Kesehatan Masyarakat http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas FAKTOR RISIKO KANKER PAYUDARA WANITA Lindra Anggorowati Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan
Lebih terperinciRelationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012
Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012 Tirta A, Dewiarti AN, Wahyuni A Medical Faculty of Lampung University Abstract
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH KHAIRUNNISAK Mahasiswi D-III Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh
Lebih terperinciHUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014
HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014 Wachyu Amelia Dosen STIKES Al-Ma arif Baturaja Program Studi DIII Kebidanan Email: amelia.wachyu@yahoo.com
Lebih terperinciHUBUNGAN USIA DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DI RSUD ABDOEL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013
JURNAL KEBIDANAN Vol 1, No 1, Februari 2015: 13-17 HUBUNGAN USIA DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DI RSUD ABDOEL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 Sunarsih (1), Priska Susanaria
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu untuk periode 5 tahun sebelum survey ( )
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Angka Kematian Ibu bersama dengan Angka Kematian Bayi senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan. Hasil Survei Demografi dan Kesehatan
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang ilmu bedah digestif, ilmu bedah onkologi, dan ilmu gizi 4.2 Tempat dan waktu Lokasi penelitian ini adalah ruang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui program Keluarga Berencana (BKKBN,2010). pemerintah yang pada awalnya diatur berdasarkan Undang-Undang No.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka pertambahan penduduk di Indonesia saat ini sekitar 6,6 juta jiwa atau 1,3% pertahun yang diprediksikan pada tahun 2015 total penduduk Indonesia berjumlah 270 juta
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2013-2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : SALSABIL ZATIL ALWAN AL HAZMI 201410104256 PROGRAM
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : ENNY ANGGRAENY 201210201017
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang lingkup keilmuan : Ilmu Obstetri dan Ginekologi 2. Ruang lingkup tempat : RSUD Tugurejo Semarang 3. Ruang lingkup waktu : Periode Januari-Desember
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN
HUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN Indah Nur aini *, Rizqy Amelia 1, Fadhiyah Noor Anisa 1 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin
Lebih terperinciHUBUNGAN UMUR DAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KOTA BANDA ACEH. Ermila Eviana
,Jurnal Karya Tulis Ilmiah HUBUNGAN UMUR DAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KOTA BANDA ACEH Ermila Eviana Mahasiswi Pada STIKes U Budiyah Banda Aceh D-III Kebidanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. metode deteksi dini yang akurat. Sehingga hanya 20-30% penderita kanker
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker ovarium (kanker indung telur) merupakan penyebab nomor satu dari seluruh kematian yang disebabkan kanker pada saluran reproduksi. Penderita kanker ini umumnya
Lebih terperinciHUBUNGAN USIA DENGAN KEJADIAN MYOMA UTERI DI BANGSAL SAKINAH RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013 NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN USIA DENGAN KEJADIAN MYOMA UTERI DI BANGSAL SAKINAH RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : KAS HARYANTI 201310104327 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian di bidang gizi klinik. Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan/explanatory research yaitu menjelaskan variabel
Lebih terperinciDinamika Kebidanan vol. 1 no.2. Agustus 2011 FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA MOLLA HIDATIDOSA DI RSUP DR.
Dinamika Kebidanan vol. 1 no.2. Agustus 2011 FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA MOLLA HIDATIDOSA DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG A`idina Lailatul Mukharomah Sri Endang Wahyuningsih *) *) Akademi
Lebih terperinciTumor jinak pelvik. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi
Tumor jinak pelvik Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Definisi Massa pelvik merupakan kelainan tumor pada organ pelvic yang dapat bersifat jinak maupun ganas Tumor jinak pelvik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jinak yang tumbuh pada rahim. Dalam istilah kedokteranya disebut
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mioma uteri atau kanker jinak yang terdapat di uterus adalah tumor jinak yang tumbuh pada rahim. Dalam istilah kedokteranya disebut fibromioma uteri, leiomioma, atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Repository.Unimus.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang merupakan masalah kesehatan reproduksi yang menjadi ancaman bagi wanita yang berkeinginan untuk hamil dengan pasangannya. Kondisi ini dialami oleh sekitar 10-15% pasangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. RUANG LINGKUP PENELITIAN 1. Ruang Lingkup Keilmuan Penelitian ini mencakup bidang ilmu Obstetrik dan Ginekologi. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
23 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah: Prevalensi: Data Demografi Usia
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi yang berdiri pada tahun 1925 merupakan salah satu rumah sakit di Semarang yang pengelolaannya dilakukan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. Waktu: Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret-Juli 2013.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat: Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan kanker ginekologi yang paling sering terjadi pada wanita, penyebab utamanya adalah adanya infeksi virus, yaitu oleh human papilloma virus (HPV)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah non eksperimental dengan pendekatan cohort prospektif. Setelah itu data yang sudah ada akan dilakukan uji chisquare. B. Populasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS ATAU RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research atau penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah sekelompok penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran kanker tidak terkontrol,
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010 SYAFNELI, SST SRI MASYUNI DAULAY ABSTRAK Perdarahan setelah anak lahir melebihi 500 ml yang merupakan
Lebih terperinciHubungan Faktor Risiko Lama Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Kejadian Kanker Payudara
Hubungan Faktor Risiko Lama Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Kejadian Kanker Atania Rachma Anindita, 1 Sri Mulya 2 1 Mahasiswa Program studi D III Kebidanan, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka kematian, membaiknya status gizi, dan Usia Harapan Hidup. (1) Penyakit degeneratif adalah salah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rancangan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan rancangan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada pengukuran
Lebih terperinciProsiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan
Prosiding SNaPP011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:089-358 HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS YANG DIRAWAT INAP DI BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG
Lebih terperinciHUBUNGAN IMT PADA DM TIPE II DENGAN KEJADIAN DISFUNGSI SEKSUAL PADA WANITA USIA SUBUR (15-49 TAHUN) DI PUSKESMAS BROMO MEDAN
HUBUNGAN IMT PADA DM TIPE II DENGAN KEJADIAN DISFUNGSI Melza Tatiana, et al. HUBUNGAN IMT PADA DM TIPE II DENGAN KEJADIAN DISFUNGSI Melza Tatiana 1, Heru Santosa, Taufik Ashar 3 1 Mahasiswa Program Magister
Lebih terperinciJurnal Kesehatan Masyarakat
KEMAS 8 (2) (2013) 102-108 Jurnal Kesehatan Masyarakat http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas FAKTOR RISIKO KANKER PAYUDARA WANITA Lindra Anggorowati Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan
Lebih terperinciHubungan Umur dan Paritas Dengan Kejadian Abortus Di RSUD Kabupaten Rokan Hulu 2015
Hubungan Umur dan Paritas Dengan Kejadian Abortus Di RSUD Kabupaten Rokan Hulu Relationship Age and Parity With Abortion In Hospital Rokan Hulu Eka Yuli Handayani* *Dosen Prodi D III Kebidanan Universitas
Lebih terperinciJurnal Kesehatan Kartika 7
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN DIABETES MELLITUS DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSU CIBABAT CIMAHI TAHUN 2010 Oleh : Hikmat Rudyana Stikes A. Yani Cimahi ABSTRAK Obesitas merupakan keadaan yang melebihi dari berat
Lebih terperinci