BIRD MONTHLY. (MNC Research Division) Januari 2016 BURSA GLOBAL RINGKASAN. KOMODITAS 30/12/14 31/12/15 +/- % MoM % YTD NILAI TUKAR

Transkripsi

1 (MNC Research Division) Januari 2016 URSA GLOAL INDEKS 30/12/14 31/12/15 +/- % MoM % YTD IHSG 5, , % % DOW 17, , % -2.23% NASDAQ 4, , % 5.73% S&P 500 2, , % -0.73% CAC 4, , % 8.53% DAX 9, , % 9.56% FTSE 6, , % -4.93% HANG SENG 23, , % -6.89% KLSE 1, , % -3.90% KOSPI 1, , % 2.39% NIKKEI 17, , % 9.07% SENSEX 27, , % -5.03% SHANGHAI 3, , % 9.41% STI 3, , % % RINGKASAN PERKEMANGAN EKONOMI GLOAL Tingkat pertumbuhan PD AS berada dalam kisaran 2-3%. FOMC menaikkan tingkat Fed fund rate sebesar 0,5 % pada bulan Desember Tingkat pengangguran bulanan untuk zona euro menurun sedikit menjadi 10,5 persen pada bulan November 2015 dibandingkan dengan tingkat pengangguran bulan sebelumnya sebesar 10,6 persen. Tingkat pertumbuhan ekonomi Tiongkok melambat ke level terendah sejak tahun 2009 dari 6,9% pada tahun 2015, menimbulkan kembali kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi negara terbesar kedua di dunia ini. HARGA KOMODITAS KOMODITAS 30/12/14 31/12/15 +/- % MoM % YTD NYMEX % % COAL % % GOLD , % -9.82% NICKEL , % % TIN , % % COPPER % % CPO , % 9.66% NILAI TUKAR MATA UANG 30/12/14 31/12/15 +/- % MoM % YTD USD 12,440 13, % 10.89% EUR 15,133 15, % -0.42% GP 19,370 20, % 5.58% CNY 2,033 2, % 4.50% JPY % 9.85% HKD 1,604 1, % 10.99% MYR 3,562 3, % -9.89% SGD 9,422 9, % 3.49% TH % 1.04% AUD 10,218 10, % -1.51% Follow us on: IRDMsec ird Msec PERKEMANGAN EKONOMI INDONESIA Inflasi pada Desember 2015 sebesar +0,96% oleh karena itu, tingkat inflasi sepanjang tahun 2015 tercatat sebesar 3,35%. Menurut adan Pusat Statistik (PS), nilai ekspor Indonesia pada Desember 2015 mencapai US$ 11,89 miliar atau meningkat 6,98% dari nilai ekspor bulan November PERKEMANGAN URSA GLOAL ursa Indonesia pada bulan Desember merupakan bursa yang mengalami kenaikan tertinggi di dunia 3,30%. ursa Perancis termasuk bursa yang mengalami penurunan tertinggi selama bulan Desember 2015 sebesar 6,47%. PERKEMANGAN URSA INDONESIA ursa Indonesia pada bulan Desember 2015 mengalami peningkatan sebesar 3,30%. Mata uang Rupiah mengalami apresiasi terhadap dolar AS pada bulan Desember 2015 sebesar 0,33%. 1

2 EKONOMI GLOAL AMERIKA SERIKAT Prospek ekonomi AS sampai akhir 2015 terbilang sehat. Tingkat pertumbuhan PD berada dalam kisaran 2-3 %. FOMC menaikkan tingkat Fed fund rate sebesar 0,5 % pada bulan Desember Ini secara bertahap akan menaikkan suku bunga sampai Data penjualan AS untuk ritel, ekspor, persediaan dan produksi industri telah menandakan pertumbuhan ekonim yang melambat pada akhir Pertumbuhan PD AS diperkirakan meningkatkan pada 2016 menjadi 2,4%. Ekonomi akan rebound setelah tingkat pertumbuhan 2015 yang sebesar 2,1%. Peningkatan Produk Domestik ruto akan melambat menjadi 2,2% pada 2017, dan 2,0% pada Itu menurut perkiraan pertemuan FOMC dirilis 16 Desember Manufaktur AS diperkirakan akan meningkat lebih cepat daripada ekonomi secara global. Tingkat pengangguran diperkirankan 4,7% pada tahun 2016, 2017, dan Itu lebih rendah dari tingkat 5,0% pada tahun 2015, dan target Fed 6,7%. Kebanyakan pertumbuhan lapangan kerja berada di ritel dan jasa makanan industri. Inflasi diperkirakan berada di level 1,6% pada tahun 2016, 1,9% pada 2017, dan 2,0% di Semua lebih tinggi dibanding 0,4% pada tahun Tingkat inflasi inti (tanpa harga gas atau makanan) akan 1,6% pada tahun 2016, 1,9% pada 2017, dan 2,0% di Semua di bawah 2,0% tingkat inflasi target Fed, tetapi lebih tinggi dari inflasi 1,3% pada tahun Hal ini disebabkan oleh harga minyak yang rendah. Pergeseran terbesar untuk ekonomi AS di awal tahun 2016 adalah penurunan harga minyak. ahwa harga minyak telah melemah sebesar 25% pada tahun 2014 dan

3 EKONOMI GLOAL EROPA Pertumbuhan lapangan kerja di Eropa sepanjang tahun 2015 cukup mengesankan sehingga berhasil menekan terus jumlah pengangguran di negara-negara Eropa. Kondisi tersebut dapat dilihat dari laporan Eurostat yang merilis data tingkat pengangguran kawasan Euro dan juga tingkat Uni Eropa pada bulan November lalu. Dari pengumuman yang dilakukan Eurostat kemarin (7/01), tingkat pengangguran bulanan untuk zona euro menurun sedikit menjadi 10,5 persen pada bulan November 2015 dibandingkan dengan tingkat pengangguran bulan sebelumnya sebesar 10,6 persen. Selain lebih rendah dari perkiraan ekonom sebelumnya, tingkat pengangguran tersebut juga lebih rendah dari 11,5 persen pada bulan November Dari data diatas, tingkat pengangguran kawasan Euro bulan kesebelas tersebut merupakan yang rendah sejak Oktober Eurostat juga mencatat tingkat pengangguran untuk Uni Eropa atau EU28 berada di posisi 9,1 persen, atau lebih rendah dari 9,2 persen pada bulan Oktober 2015 dan dari 10 persen pada November Dari data diatas menunjukkan tingkat pengangguran negara Eropa saat itu merupakan tingkat terendah sejak Juli UE INFLATION RATE ank of England menyebutkan prospek jangka pendek untuk pertumbuhan dan inflasi Inggris telah melemah lebih lanjut karena mereka mempertahankan suku bunga acuan mereka pada rekor rendah. Komite Kebijakan Moneter mengatakan menjaga suku bunga sebesar 0,5 persen untuk saat ini. Hal ini dilakukan untuk menilai implikasi dari volatilitas pasar baru-baru ini. 3

4 EKONOMI GLOAL ASIA Tingkat pertumbuhan ekonomi Tiongkok melambat ke level terendah sejak tahun 2009 dari 6,9 persen pada tahun 2015, menimbulkan kembali kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi negara terbesar kedua di dunia ini. Ekonomi Tiongkok tumbuh 6,8 persen pada kuartal keempat 2015 dari periode yang sama tahun lalu, data resmi menunjukkan pada Selasa (19/01). Pertumbuhan ekonomi untuk kuartal keempat diperkirakan pada 6,8 persen pada laju tahunan, turun dari kuartal ketiga 6,9 persen, menurut jajak pendapat Reuters, yang juga memperkirakan pertumbuhan setahun penuh sebesar 6,9 persen, turun dari pertumbuhan ekonomi 2014 sebesar 7,3 persen. ank Sentral Tiongkok (POC) pada Selasa (26/01) menyuntikkan 440 miliar yuan (US $ 67 miliar) ke pasar uang, untuk memudahkan likuiditas menjelang liburan Tahun aru Imlek ketika permintaan dana melonjak. Injeksi melalui operasi pasar terbuka reguler ank Rakyat Tiongkok (POC) adalah yang terbesar sejak 2013.POC terus menyuntikkan likuiditas jangka pendek melalui operasi pasar terbuka dan alat-alat kebijakan lainnya pada bulan Januari dan menahan diri dari pemotongan rasio persyaratan cadangan lebih lanju Ekonomi China tumbuh pada tingkat yang paling lambat dalam seperempat abad pada tahun 2015 sebesar 6,9 persen, meningkatkan harapan untuk pemotongan suku bunga lebih lanjut atau persyaratan cadangan. 4

5 EKONOMI INDONESIA INFLASI Inflasi pada Desember 2015 sebesar +0,96% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 122,99. Oleh karena itu, tingkat inflasi sepanjang tahun 2015 tercatat sebesar 3,35%. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga pada beberapa sektor. Inflasi tertinggi sepanjang tahun 2015 berasal dari sektor makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau yaitu sebesar 6,42%. Kemudian disusul oleh kelompok kesehatan yakni sebesar 5,32%, dan bahan makanan sebesar 4,93%. EKSPOR Menurut adan Pusat Statistik (PS), nilai ekspor Indonesia pada Desember 2015 mencapai US$ 11,89 miliar atau meningkat 6,98% dari nilai ekspor bulan November Sedangkan jika dibandingkan dengan bulan Desember 2014, ekspor Desember 2015 menurun sebesar 17,6%. Nilai ekspor tersebut sebagian besar disumbang oleh ekspr nonmigas sebesar US$ 10,5 miliar pada bulan Desember. Jumlah ekspor sepanjang tahun 2015 mencapai US$ 150,2 miliar atau turun 14,9% yoy, yang mana ekspor nonmigas mencapai US$ 131,7 miliar atau menurun 9,7%. Peningkatan ekspor terbesar Desember terhadap November 2015 terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam. IMPOR Menurut adan Pusat Statistik (PS), nilai impor Indonesia pada Desember 2015 mencapai US$ 12,1 miliar atau naik sebesar 5,2% dibandingkan November Akan tetapi nilai tersebut mengalami penurunan sebesar 16% dibandingkan Desember Pada bulan Desember 2015, impor nonmigas mencapai US$ 10,32 miliar dan impor migas mencapai US$ 1,8 miliar. Total nilai impor sepanjang tahun 2015mencapai US$ 142,7 miliar atau turun 14,89% yoy, yang mana peningkatan terbesar pada bulan Desember terhadap November 2015 terjadi pada sektor mesi dan peralatan mekanik. 5

6 EKONOMI INDONESIA NERACA PERDAGANGAN Neraca perdagangan Indonesia pada bulan Desember 2015 mengalami defisit sebesar US$ 0,23 miliar, membaik jika dibandingkan dengan November 2015 yang mengalami defisit sebesar US$ 0,41 miliar. Namun, selama tahun 2015 Indonesia masih mengalami surplus sebesar US$ 7,52 miliar atau membaik jika dibandingkan dengan defisit tahun 2014 yang mencapai US$ 1,88 miliar. Perbaikan neraca perdagangan tersebut dikarenakan naiknya surplus nerca perdagangan nonmigas, sementara defisit neraca perdagangan migas membaik. Neraca perdagangan nonmigas Desember 2015 mengalami surplus sebesar US$ 0,27 miliar, sedangkan untuk migas mencatatkan defisit sebesar US$ 0,5 miliar. PD adan Pusat Statistuk (PS) menyatakan pertumbuhan ekonomi indonesia triwulan III-2015 sebesar 4,73% yoy terhadap triwulan III dan meningkat dibandingkan triwulan II-2015 yang sebesar 4,67% yoy. Namun, melambat jika dibandingkan triwulan III-2014 yang tumbuh 4,92%. Sedangkan terhadap triwulan-ii 2015, terjadi pertumbuhan sebesar 3,21%. erdasarkan sisi produksi, pertumbuhan didorong trutama oleh sektor Informasi dan Komunikasi yang tumbuh 10,8%. Sedangkan untuk sisi pengeluaran didukung oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 6,56% dan Komponen Pengeluaran Konsumsi LPNRT, serta Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga. 6

7 REKOMENDASI SAHAM PILIHAN PT PD Jawa arat dan anten Tbk (JR) Rekomendasi : UY Target Price : Rp (Target Price end of year 2016) Price (01/11/2015) : 745 Price (01/12/2015) : 730 Change : -15 (-2,01%) 52wk Low High : Market Capitalization : 8,09 triliun EPS 2016F : Rp 129 P/E 2016F : 8,4x PV 2016F : 1,3x Reasons : Perseroan memperoleh laba bersih untuk 3Q/2015 sebesar 20,7% menjadi Rp 864 miliar karena kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar +8,4% dan penurunan beban provisi sebesar 49,8% menjadi Rp 255 miliar. Perseroan mampu menurunkan NPL gross 3Q/2015 menjadi 3,5% di tengah kecendrungan kenaikan kredit macet perbankan pada tahun NPL gross 1Q/2015 mencapai 4,2%, sehingga kualitas aset Perseroan meningkat pada akhir September Total kredit perseroan didominasi oleh kredit consumer sebesar 68%, yang mana mengalami peningkatan pada akhir September 2015 sebesar +13,8% menjadi Rp 37 triliun dengan NPL yang rendah sebesar 0,11%. Perseroan menyalurkan pembiayaan tiga jalan tol dan andara Internasional Jawa arat pada tahun PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) Rekomendasi : UY Target Price : Rp (Target Price 12 Months) Price (01/11/2015) : Price (01/12/2015) : Change : (+13,08%) 52wk Low High : Market Capitalization : 59,46 triliun EPS 2015F : Rp 845 P/E 2015F : 14,8x PV 2015F : 2,4x Reasons : Semen Indonesia merupakan pemain besar di pasar semen domestik, sehingga menjadi benchmark dan dapat mengontrol harga jual jika tidak ada intervensi dari pemerintah. Semen Indonesia merupakan holding dari beberapa produsen semen yang terintegrasi se-asia Tenggara sehingga proses produksi hingga penjualan lebih efisien. PPerseroan memimpin pasar semen. Tahun 2016 diperkirakan konsumsi semen nasional hanya tumbuh <8% dimana permintaan akan ditopang dari proyek infrastruktur pemerintah Indonesia yang mulai berjalan. Disisi lain, konsumsi semen dari sektor properti yang merupakan penyumbang terbesar permintaan semen diprediksi masih lemah. 7

8 JADWAL RILIS DATA EKONOMI GLOAL Date Economic Data Country Period Prev 3/1 PMI Manufacturing Japan DEC F 52.6 PMI Manufacturing China DEC 48.6 CPI (Y-o-Y) Indonesia DEC 4.89% Core CPI (Y-o-Y) Indonesia DEC 4.77% 4/1 PMI Manufacturing Eurozone DEC F 52.8 PMI Manufacturing United States DEC F 52.8 PMI Composite Japan DEC 52.3 PMI Services Japan DEC 51.6 PMI Composite China DEC 51.6 PMI Services China DEC /1 Trade alance United States NOV $ (R) PMI Composite United States DEC F 55.9 PMI Services United States DEC F /1 Retail Sales (Y-o-Y) Eurozone NOV 2.4 (R) % Unemployment Rate Eurozone NOV 10.6 (R) % Initial Jobless Claims United States 2-Jan 287 K Official Foreign Reserves Japan DEC $ Official Foreign Reserves Indonesia DEC $ /1 Unemployment Rate United States DEC 5.00% Inventories (Y-o-Y) United States NOV 3.60% Consumer Credit United States NOV $ (R) CPI (Y-o-Y) China DEC 1.50% PPI (Y-o-Y) China DEC -5.90% 11/1 Current Account alance - op Japan NOV /1 Exports China DEC -6.80% Imports China DEC -8.70% Trade alance China DEC $ /1 Monetary Policy Meeting Eurozone EIA Crude Oil Price United States 8-Jan $ /1 Monetary Policy Meeting Indonesia Interest Rate Decision Indonesia 7.50% Monetary Policy Meeting Accounts Eurozone Initial Jobless Claims United States 9-Jan 277 K Exports (Y-o-Y) United States DEC -6.30% 15/1 Exports Indonesia DEC $ (R) Imports Indonesia DEC $ (R) Trade alance Indonesia DEC $ (R) Exports Eurozone NOV (R) Imports Eurozone NOV (R) Trade alance Eurozone NOV 19.8 (R) Date Economic Data Country Period Prev 17/1 Industrial Production (Y-o -Y) 18/1 OPEC Oil Market Report United States Japan NOV F 1.60% Retail Sales (Y-o-Y) China DEC 11.20% GDP (Y-o-Y) China Q4 6.90% 19/1 Current Account alance - op Eurozone NOV 25.6 (R) Core CPI (M-o-M) Eurozone DEC -0.20% Core CPI (Y-o-Y) Eurozone DEC 0.90% CPI (Y-o-Y) Eurozone DEC 0.1 (R) % 20/1 House Price Index (Y-o-Y) Eurozone Q3 1.6 (R) % CPI (Y-o-Y) United States DEC 0.50% Core CPI (Y-o-Y) United States DEC 2.00% 21/1 Monetary Policy Meeting Eurozone Interest Rate Decision Eurozone 0.05% Consumer Confidence Index Eurozone JAN P -5.7 PMI Manufacturing Japan JAN P /1 PMI Composite Eurozone JAN P 54.3 PMI Services Eurozone JAN P 54.2 PMI Manufacturing Eurozone JAN P 53.2 PMI Manufacturing United States JAN P /1 Exports Japan DEC -3.30% Imports Japan DEC % Trade alance Japan DEC /1 C Coincidence Index Eurozone DEC 0.0 (R) % C Leading Index Eurozone DEC 0.6 (R) % 26/1 PMI Composite United States JAN P 54 PMI Services United States JAN P 54.3 Consumer Confidence Index 27/1 FOMC Meeting United States FOMC Meeting United States JAN 96.5 United States Interest Rate Decision United States % Retail Trade (Y-o-Y) Japan DEC -1.00% 28/1 Monetary Policy Meeting Japan Consumer Confidence Index Japan JAN -5.7 Initial Jobless Claims United States 23-Jan 293 K Core CPI (Y-o-Y) Japan DEC 0.90% CPI (Y-o-Y) Japan DEC 0.30% Unemployment Rate Japan DEC 3.30% 29/1 Interest Rate Decision Japan % GDP (Y-o-Y) United States Q4 2.10% 31/1 PMI Manufacturing Japan JAN F 52.6 PMI Manufacturing Indonesia JAN

9 REKOMENDASI TEKNIKAL IHSG AKR Corporindo (AKRA) 4,400 4,630 erdasarkan chart bulanan, terbentuk Pola earish Harami atas IHSG mengindikasikan munculnya peluang profit taking selama bulan Januari ,550-7,750 Evening Doji Star terbentuk atas AKRA mengindikasikan melambatnya aksi beli. Pembangunan Perumahan (PTPP) Waskita Karya (WSKT) 3,800-4,050 Three Outside Up terbentuk atas PTPP mengindikasikan ullish Continuation. 1,640-1,870 Three Outside Up terbentuk atas WSKT mengindikasikan ullish Continuation. 9

10 REKOMENDASI TEKNIKAL Adhi Karya (ADHI) Telekomunikasi Indonesia (TLKM) 2,170-2,620 Three Long White Candle terbentuk atas ADHI mengindikasikan ullish Reversal. 3,050-3,400 Four White Soldiers terbentuk atas TLKM mengindikasikan ullish Continuation. Gudang Garam (GGRM) Jasa Marga (JSMR) 53,300-59,600 Four White Soldiers terbentuk atas GGRM mengindikasikan ullish Continuation. 5,150-6,225 Pola Three Inside Up terbentuk atas JSMR mengindikasikan ullish Continuation. 10

11 Research Edwin J. Sebayang mining, energy, company groups Head of research ext Victoria Venny telecommunication, tower ext Sharlyta L. Malique miscellaneous industry ext Gilang A. Dhirobroto construction, property ext Yosua Zisokhi plantation, poultry, cement ext Rr. Nurulita Harwaningrum banking ext MNC Securities MNC Financial Center Lt Jl. Kebon Sirih No Jakarta P F Disclaimer This research report has been issued by PT MNC Securities It may not be reproduced or further distributed or published, in whole or in part, for any purpose. PT MNC Securities has based this document on information obtained from sources it believes to be reliable but which it has not independently verified; PT MNC Securities makes no guarantee, representation or warranty and accepts no responsibility to liability as to its accuracy or completeness. Expression of opinion herein are those of the research department only and are subject to change without notice. This document is not and should not be construed as an offer or the solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any investment. PT MNC Securities and its affiliates and/or their offices, directors and employees may own or have positions in any investment mentioned herein or any investment related thereto and may from time to time add to or dispose of any such investment. PT MNC Securities and its affiliates may act as market maker or have assumed an underwriting position in the securities of companies discusses herein (or investment related thereto) and may sell them to or buy them from customers on a principal basis and may also perform or seek to perform investment banking or underwriting services for or relating to those companies. 11