BAB I PENDAHULUAN. biologi menekankan adanya interaksi antara subyek didik dengan obyek biologi

Transkripsi

1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pembelajaran dalam pendidikan merupakan sebuah aktivitas yang berfungsi sebagai salah satu sarana transfer of knowledge dan transfer of value. Pembelajaran biologi menekankan adanya interaksi antara subyek didik dengan obyek biologi baik berupa benda, kejadian atau fenomena, karena pada dasarnya biologi mempelajari tentang objek dan persoalan gejala alam. Proses pembelajaran biologi seharusnya mampu menghadapkan siswa dengan obyek secara langsung atau disajikan dalam bentuk bahan ajar. Bahan ajar berupa modul merupakan salah satu bagian dari teknologi pendidikan yang disediakan dalam rangka mendekatkan objek agar lebih nyata bagi peserta didik. Interaksi antara peserta didik dengan obyek yang dipelajari akan memunculkan pemahaman dan penemuan konsep, juga akan memacu berkembangnya kemampuan berfikir, sikap, dan keterampilannya. Peran guru dalam pembelajaran tidak terbatas pada transfer ilmu pengetahuan saja, namun guru memiliki peran dalam mengelola proses pembelajaran. Tugas guru dalam membimbing dan mengontrol proses pembelajaran tidak hanya terbatas ketika pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas saja. Model pembelajaran yang lebih memandirikan siswa dalam belajar perlu dikembangkan. Saat ini variasi model pembelajaran yang menyesuaikan kurikulum 2013 masih terus diupayakan dan dievaluasi, dengan demikian guru harus kreatif dalam menyajikan materi agar lebih riil untuk memberikan pengalaman belajar lebih bermakna. 1

2 Sejalan dengan pendapat Mulyasa (2014: 49) yang menyatakan bahwa bila ditinjau dari esensinya, penataan pembelajaran dalam implementasi kurikulum 2013 merupakan pergeseran paradigma dari behavioristik menuju konstruktivistik. Paradigma konstruktivistik memandang bahwa pengetahuan merupakan hasil konstruksi atau bentukan peserta didik yang sedang belajar, dengan demikian belajar merupakan proses mencari atau mengonstruksi pengetahuan yang bersifat aktif dan berlangsung secara spesifik. Konsekuensi paradigma baru adalah guru sebagai fasilitator dan motivator dengan menyediakan berbagai model dan strategi belajar. Salah satu garis besar perubahan pola pikir dalam pelaksanaan kurikulum 2013 adalah sumber belajar yang tidak terbatas pada guru dan buku teks. Penelitian ini membahas mengenai penyusunan modul materi perubahan lingkungan dengan mengangkat hasil penelitian. Hasil penelitian tersebut kemudian dapat digunakan sebagai sumber belajar. Penelitian yang sudah ada sebelumnya dengan judul Hubungan Kualitas Air Sumur dengan Insidensi Penyakit Pencernaan berdasarkan Kandungan Bakteri Coliform di Daerah Aliran Sungai Gajah Wong Yogyakarta, merupakan salah satu hasil penelitian yang memiliki peluang dan potensi untuk menjadi sumber belajar dan dikemas dalam bentuk bahan ajar. Berdasarkan penelitian tersebut diketahui bahwa kualitas air dari Sungai Gajah Wong dan air resapan di Daerah Aliran Sungai Gajah Wong sudah tidak memenuhi persyaratan baku mutu air berdasarkan parameter mikrobiologinya. Sesuai dengan hasil penelitian yang ada, maka materi yang akan disusun dalam modul ini adalah pencemaran air. 2

3 Penulis berharap dengan adanya penyusunan modul ini hasil-hasil penelitian dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh siswa, selain itu hasil modul yang dibuat dapat membantu guru dalam menyediakan bahan ajar yang bersifat kontekstual sekaligus memudahkan siswa untuk memperoleh wawasan yang lebih melalui kegiatan belajar mandiri. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian maka dapat diidentifikasi masalahmasalah sebagai berikut: 1. Mengapa siswa kurang berinteraksi langsung dengan obyek pembelajaran sedangkan pembelajaran biologi menekankan adanya interaksi siswa dengan objek biologi 2. Mengapa guru belum banyak memanfaatkan hasil-hasil penelitian untuk diangkat sebagai sumber belajar sedangkan di lingkungan sekitar tersedia informasi maupun hasil penelitian yang berpotensi untuk dikembangkan 3. Bagaimana potensi ekologis Sungai Gajah Wong mengingat kondisi sungai tersebut yang banyak memunculkan persoalan biologi 4. Mengapa bahan ajar yang tersedia tidak disusun dengan format atau bentuk yang mendukung siswa untuk belajar mandiri. C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut: Berdasarkan hasil identifikasi masalah, penulis hanya menindak lanjuti permasalahan mengenai potensi hasil penelitian di daerah Sungai Gajah Wong 3

4 untuk dijadikan bahan ajar dalam bentuk modul. Penelitian ini dibatasi pada penyusunan modul materi perubahan lingkungan dengan submateri pencemaran air sebagai salah satu alternatif bahan ajar bagi peserta didik SMA Kelas X. Tahapan penyusunan hanya dilaksanakan hingga tahapan pengembangan (development). D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalahnya adalah: 1. Bagaimana potensi hasil penelitian Hubungan Kualitas Air Sumur dengan Insidensi Penyakit Pencernaan berdasarkan Kandungan Bakteri Coliform di Daerah Aliran Sungai Gajah Wong Yogyakarta untuk menyusun bahan ajar dalam bentuk modul pembelajaran materi perubahan lingkungan? 2. Bagaimana kualitas modul pencemaran air berdasarkan penilaian guru biologi dan siswa? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengkaji potensi hasil penelitian Hubungan Kualitas Air Sumur dengan Insidensi Penyakit Pencernaan berdasarkan Kandungan Bakteri Coliform di Daerah Aliran Sungai Gajah Wong Yogyakarta sebagai sumber belajar biologi untuk penyusunan modul pembelajaran bagi siswa kelas X SMA 2. Untuk mengetahui kualitas modul pencemaran air berdasarkan penilaian guru dan siswa 4

5 F. Manfaat Penelitian a) Bagi Guru Masukan bagi guru untuk menyusun sumber belajar alternatif selain buku paket sebagai upaya inovasi pembelajaran b) Bagi siswa a. Siswa lebih mudah dalam mencari informasi khususnya materi pencemaran air dengan modul yang berbasis hasil penelitian b. Siswa dapat belajar mandiri sesuai dengan kecepatan belajarnya c. Memberikan alternatif sumber belajar yang dapat memperkaya informasi tentang konsep pembelajaran biologi yang lebih nyata dan dekat dengan kehidupan c) Bagi Peneliti a. Memberikan pengalaman bagi peneliti dalam penelitian pendidikan biologi untuk penyusunan bahan ajar dalam bentuk modul. b. Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut mengenai keefektifan modul dalam proses pembelajaran G. Definisi Operasional 1. Modul Pembelajaran Modul pembelajaran ini merupakan unit program pengajaran yang disusun oleh pendidik mencakup materi pencemaran air. Modul pembelajaran ini digunakan sebagai salah satu panduan penyelenggaran pembelajaran dalam materi perubahan lingkungan. Struktur modul berisi 2 kegiatan belajar. 5

6 2. Perubahan Lingkungan Perubahan lingkungan adalah proses hilangnya sebagian komponen maupun fungsi dari ekosistem yang disebabkan oleh alam maupun aktivitas manusia sehingga tidak dapat lagi berfungsi sesuai peruntukannya. 3. Pencemaran air Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. 4. Kualitas Air Kualitas air yang dimaksud mengacu pada kondisi parameter mikrobiologis Sungai Gajah Wong bagian hulu dan tengah yang masuk pada kelas II Berdasarkan data Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul tahun Uji Kualitas modul Uji kualitas meliputi ujicoba terbatas, dengan melibatkan 2 guru biologi sebagai reviewer dan sampel sesuai dengan besaran sampel yang dipersyaratkan menurut Arikunto (2002) minimal sebanyak 10-15% populasi. 6. Prototype Prototype modul berupa modul yang sudah divalidasi oleh ahli media, materi dan sudah diujicobakan secara terbatas. 6