PEMIKIRAN KALAM SYEKH SULAIMAN BIN ABD AL-WAHHAB: SEBUAH KRITIK TERHADAP ALIRAN WAHHABI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMIKIRAN KALAM SYEKH SULAIMAN BIN ABD AL-WAHHAB: SEBUAH KRITIK TERHADAP ALIRAN WAHHABI"

Transkripsi

1 PEMIKIRAN KALAM SYEKH SULAIMAN BIN ABD AL-WAHHAB: SEBUAH KRITIK TERHADAP ALIRAN WAHHABI Ibnu Farhan IAI Bunga Bangsa Cirebon Abstrak: Abad ke 18 M mempunyai arti sendiri dalam sejarah perkembangan Ilmu Kalam, dengan munculnya salah satu aliran pembaharuan dan pemurnian Islam, yaitu aliran wahhabi. Asumsi dasar gerakan pembaharuan dan pemurnian aliran wahhabi adalah bahwa umat Islam pada waktu itu telah melakukan perbuatan yang tidak murni lagi berasal dari al-qur an dan Sunnah, seperti meminta tolong kepada para nabi dan wali ketika sudah meninggal, bernazar, bersumpah dan berdoa kepada selain Allah SWT, mengambil barokah dari kuburan para nabi dan wali dengan cara menyentuh atau mengusapnya. Perbuatan tersebut dipandang oleh aliran wahhabi sebagai bentukkemusyrikan yang menyebabkan pelakunya keluar dari Islam. Atas fenomena tersebut aliran wahhabi kemudian menyatakan kafir dan mengobarkan semangat jihad pada umat Islam agar kembali kepada Tauhid yang benar. Paham takfiri dan jihad yang dianut oleh aliran wahhabi ini kemudian mendapatkan kritik yang keras dari saudara pendiri wahhabi, yaitu Syekh Sulaiman bin Abd al-wahhab. Tulisan ini akan membahas pemikiran kalam Syekh Sulaiman bin Abd al-wahhab sebagai kritik terhadap aliran wahhabi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Syekh Sulaiman bin Abd al-wahhab merupakan orang yang pertama kali melakukan kritik terhadap pemikiran kalam aliran wahhabi, secara tertulis dan sistematis. Di samping itu dari penelitian ini juga terungkap bahwa menurut Syekh Sulaiman bin Abd al-wahhab bahwa paham 48 HIKMATUNA, Vol. 1 No. 2 Desember 2015 M

2 takfiriyang dianut oleh aliran wahhabi adalah paham baru (bid ah) di kalangan umat Islam pada masa itu, khususnya lagi di dalam tradisi mazhab hambali. Kata kunci: Wahhabi, Takfiri, Bid ah. PENDAHULUAN Dalam sejarah perkembangan ilmu kalam abad ke 18 M mempunyai arti tersendiri. Hal ini berkaitan dengan munculnya satu aliran pembaharuan yang berupaya memurnikan Islam yang bernama aliran wahhabi. Gerakan pemurnian Islam sejatinya telah muncul pada abad ke 14 M dengan tokohnya Ibnu Taimiyah (w. 1328), yang kemudian dilanjutkan oleh muridnya Ibnu Qayyim (w. 1349). Namun demikian kemunculan kedua tokoh tersebut tidak banyak memberikan pengaruh luas di kalangan umat Islam pada waktu itu. Sangat berbeda dengan apa yang ditemukan dalam kasus aliran wahhabi, yang pertama kali muncul di kota Nejd, Arab Saudi, di mana pengaruhnya sangat luar biasa terhadap umat Islam. Bahkan Harun Nasution menyebutkan bahwa pengaruh aliran Wahhabi sangat dirasakan pada pembaharu-pembaharu umat Islam di abad 19 M. 86 Tentu saja ada beberapa faktor yang mempunyai andil dalam keberhasilan itu. Salah satunya adalah karena koalisinya dengan gerakan politik pada masa itu yang dipimpin oleh Muhammad bin Saud (w. 1765). Berbeda dengan Ibnu Taimiyah atau Ibnu Qayyim, yang pada waktu itu tidak berafiliasi dengan kekuatan politik tertentu, pendiri aliran wahhabi, Muhammad bin Abd al-wahhab(w. 1792) melakukan kerjasama dengan Muhammad bin Saud, yang merupakan tokoh politik, yang mempunyai hasrat untuk berkuasa di Jazirah Arab. Melalui koalisi agama dan politik inilah menjadi salah satu faktor yang berpengaruh bagi penyebaran aliran wahhabi di kalangan umat Islam. 86. Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan, (Jakarta: Bulan Bintang, 2003), hlm. 15. Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini (Dahlia) 49

3 Aliran wahhabi sejatinya mengklaim dirinya sebagai salah satu gerakan pemurnian Islam, dengan alasan bahwa mereka melihat kenyataan pada masa itu umat Islam sudah tidak lagi mengamalkan Islam yang murni. Islamtelah tercampuri oleh paham kemusyrikan sebagaimana umat pra-islam terdahulu, bahkan dipandang lebih buruk lagi. 87 Paham kemusyrikan ini dimulai pada abad ke 13 M ketika 88 ajaran tarekat berkembang subur di kalangan umat Islam. Muhammad bin Abd al-wahhabmenyatakan bahwa beberapa ajaran tarekat menjadikan penganutnya musyrik, di antaranya adalah dengan mengambil para wali dan Nabi, melalui kusburan-kuburannya, sebagai perantara antara dirinya dengan Allah SWT. Tidak hanya itu termasuk pemahaman yang sesat adalah menganggap bahwa orang yang telah meninggal itu mempunyai suatu kekuatan gaib yang mampu memberikan pertolongan kepada orang yang hidup. 89 Perbuatan-perbuatan di atas dipandang oleh Muhammad bin Abd al-wahhab sebagai perbuatan musyrik dan pelakunya adalah orang kafir. Konsekuensi status kafir ini adalah bahwa aliran Wahhabi memperlakukan mereka sebagaimana orang murtad, yaitu mereka adalah orang-orang yang diperkenankan oleh Islam untuk diperangi. 90 Dalam bahasa yang lebih spesifik lagi bahwa pelaku perbuatan di atas adalah syirik dan halal darahnya. Pemikiran keagamaan aliran Wahhabi yang radikal tersebut kemudian direspon oleh para ulama waktu itu,salah satunya oleh kakak dari pendiri aliran wahhabi itu sendiri yaitu Syekh Sulaiman bin Abd al-wahab. Syekh Sulaiman mempertanyakan dasar dari argumen-argumen pemikiran radikal aliran wahhabi tersebut, yang menurutnya adalah sesuatu yang baru(bid ah) yang tidak pernah oleh ulama-ulama terdahulu. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka 87. Muhammad bin Abd al-wahhab, Kasy al-syubuhat, (Iskandariah: Dar al-iman, Tanpa Tahun), hlm Muhammad bin Abd al-wahhab, Kasy al-syubuhat, (Iskandariah: Dar al-iman, Tanpa Tahun), hlm Karya lain yang menjelaskan mengenai perbuatan-perbuatan yang mengandung kemusyrikan dapat dilihat dalam kitan Masail al-jahiliyyah. 90. Ibid. hlm HIKMATUNA, Vol. 1 No. 2 December 2015 M

4 tulisan ini akan memfokuskan diri pada pembahasan tentang pemikiran kalam Syekh Sulaiman yang merupakan kritik terhadap pemikiran kalam aliran wahhabi. Biografi Syekh Sulaiman bin Abd al-wahhab Nama lengkapnya adalah Sulaiman bin Abd al-wahhab bin Sulaiman bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Rasyid bin Barid bin Muhammad bin al-masyarif at-tamimi al-hambali an-najdi. Ayahnya yaitu Abd al-wahhab merupakan salah satu ulama mazhab Hambali yang sekaligus jugaseorang hakim di wilayah al- Uyaynah yang merupakan bagian dari wilayah Najd, Arab Saudi. Tidak banyak informasi yang ditemukan berkaitan dengantahun lahir Syekh Sulaiman, namun dipastikan bahwa ia merupakan anak sulung dari Abd al-wahhab. Syekh Sulaiman dibesarkan dalam tradisi keluarga ulama penganut mazhabhambali. Guru utamanya adalah ayahnya sendiri yaitu Abd al-wahhab dan juga beberapa ulama yang waktu itu. Bersama saudaranya yaitu Muhammad bin Abd al-wahhab, ia belajar fikih, aqidah dan tasawuf kepada ayahnya. Syekh Sulaiman menghabiskan sebagian hidupnya di kota kelahirannya sampai pada satu peristiwa memaksa keluarganya untuk pindah ke kota Huraymilah.Hamid Algar menyebutkan bahwa kepindahan keluarga Abd al-wahhab ke Huraymilah disebabkan oleh perbuatan Muhammad bin Abd al-wahhab yang pada waktu itu bertentangan dengan keyakinan yang selama ini berkembang di kalangan umat Islam. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1139 H/1726 M. 91 Setelah ayahnya meninggal pada tahun 1153 H, Syekh Sulaiman kemudian menggantikan posisi ayahnya sebagai hakim di wilayah Huraymila. Posisi ini didapatkan di samping bahwa Syekh Sulaiman adalah anak pertama, ia juga dianggap sebagai pemegang tradisi fikih 91. Hamid Algar, Wahhabisme: Sebuah Tinjauan Kritis, Terj. Rudy Harisyah, (Jakarta: Democracy Project, 2011), hlm. 25. Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini (Dahlia) 51

5 hambali dan juga lebih mempunyai kapasitas keilmuan dibandingkan dengan adiknya Muhammad bin Abd al-wahhab. Ketika mebicarakan posisi pemikiran Syekh Sulaiman terhadap pemikiran saudaranya, yaitu Muhammad bin Abd al-wahhabterdapat beberapa pendapat. Pendapat pertama menyatakan bahwa sesungguhnya Syekh Sulaiman memang diberitakan pernah mengkritisi pemikiran saudaranya tersebut, namun sebelum kematiannya ia bertobat dan membenarkan pemikiran aliran Wahhabi. Pendapat ini berkembang di kalangan pengikut aliran wahhabi. Sedangkan pendapat yang kedua adalah bahwa Syekh Sulaiman mempunyai pemikiran yang berbeda dengan saudaranya, Muhammad bin Abd al- Wahhab. Hal ini setidaknya didasarkan pada karya-karyanya yang dengan jelas menentang pemikiran keagamaan Muhammad bin Abd al-wahhab. 92 Dalam satu informasi yang lain bahwa Syekh Sulaiman ini adalah orang yang pertama kali menanggapi secara serius aliran wahhabi. 93 Bukan hanya itu, bahwa terdapat sebuah sumber yang menyatakan bahwa dua belas tahun setelah kematian ayahnya, yaitu 1165 H, ia bersama pengikutnya melakukan pemberontakan terhadap saudaranya tersebut selama tiga tahun. Namun gerakan tersebut berhasil dipatahkan dan kota Nejd dapat dikuasai aliran Wahhabi pada tahun 1168 H. Ia kemudian melarikan diri ke kota Sudayr dan dua puluh tahun kemudian ia dijemput oleh saudaranya ke Dir iyya yang pada waktu merupakan pusat pemerintahan aliran Wahhabi.Di kota itu Syekh Sulaiman dijadikan tahanan rumah dan ia meninggal pada tahun 1210 H. Berkenaan dengan kritik Syekh Sulaiman terhadap aliran wahhabi dapat ditemukan dalam karyanya yaitu as-showa iq al-ilahiyah fi al-radd ala Mazhab al-wahhabiyah (Petir-Petir Ilahi untukmenolak Mazhab Wahabisme) 94 dan Fashl al-khitab fi Mazhab Muhammad 92. Ja far Subhani, al-madzahib al-islamiyyah, (Beirut: Dar al-wala, 2005), hlm Ibid. hlm Sulaiman bin Abd al-wahhab, As-Showa iq al-ilahiyah fi al-radd ala Mazhab al- Wahhabiyah, (Beirut: Dar Dzu al-faqar, 1997) 52 HIKMATUNA, Vol. 1 No. 2 December 2015 M

6 ibn Abd al-wahhab (Seruan Utama pada Mazhab Muhammad bin Abd al-wahhab). 95 Para sejarawan bersepakat bahwa dua karya ini adalah karya Syekh Sulaiman, yang juga merupakan karya tulis pertama yang mengkritik paham aliran wahhabi. 96 Meskipun dengan judul yang berbeda, namun ketika melihat dua karya itu secara seksama, maka akan dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya dua karya itu berisi satu tulisan yang sama. Memang benar dalam beberapa keterangan juga disebutkan bahwa karya tersebut juga mempunyai judul yang berbeda sebagaimana dua judul yang disebutkan di atas. Berdasarkan hal tersebut, maka ada satu pendapat yang menyatakan bahwa Syekh Sulaiman sendiri tidak memberikan judul yang pasti terdapat karyanya. Judul buku yang beredar sekarang ini pada dasarnya merupakan buatan dari penerbit atau editor dari karya tersebut. Dengan alasan bahwa karya itu pada awalnya hanyalah satu surat yang panjang yang dibuat oleh Syekh Sulaiman kepada seorang fanatik aliran Wahahabi yang bernama Husain ibn Idan. 97 Pemikiran Kalam Syekh Sulaiman Ibn Abd al-wahhab Pemikiran Kalam Syekh Sulaiman dapat ditemukan dalam salah satu karyanya yang paling masyhur yaitu as-showaiq, atau dalam beberapa keterangan disebutkan dengan nama lain yaitu fash al-khitab. Karya ini ditulis sekitar delapan tahun setelah fitnah aliran wahhabi muncul ke permukaan yang diperkirakan pada tahun 1746 M. Ini mengacu pada peristiwaproklamasi jihad oleh aliran wahhabi dan aliansi politiknya kepada seluruh umat Islam yang tidak sependapat dengan ajaran tauhid mereka. 98 Sebagai sebuah karya yang berisi terhadap aliran wahhabi, tampaknya karya Syekh Sulaiman ini kurang mendapatkan perhatian نب 95. Sulaiman bin Abd al-wahhab, Fash al-khitab, (Turki: Maktabah Isyq, 1399 H) 96. Ja far Subhani, al-madzahib al-islamiyyah, hlm Dikutip dari _ _عبد_الوهاب.سليمان Diakses pada 10 September 2016, pukul Hamid Algar, Wahhabisme: Sebuah Tinjauan Kritis, hlm. 36. Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini (Dahlia) 53

7 yang serius di kalangan peneliti. Seorang peneliti aliran wahhabi, seperti Hamid Algar, lebih tertarik menyajikan kritik yang ditulis Ahmad Zaini Dahlan di kalangan Sunni atau Syekh Ja far Kasyif al- Ghita di kalangan Syia h. Alasan yang rasional dari keluputan ini adalah dikarenakan sumber informasi mengenai Syekh Sulaiman dan karyanya sangatlah jarang, kalau tidak dikatakan langka. Namun demikian, hal ini tidak mengurangi status Syekh Sulaiman ini yang merupakan kritikus aliran wahhabi pertama yang melakukan kritiknya secara tertulis dan sistematik terhadap pemikiran kalam aliran wahhabi. Di dalam karyanya, Syekh Sulaiman memang tidak secara eksplisit menyebutkan bahwa penulisannya ditujukan untuk kepentingan mengkritik keyakinan saudaranya, Muhammad bin Abd al-wahhab. Syekh Sulaiman hanya menyebut Husain bin Idan yang mana diceritakan telah menyuratinyasecara terus menerus, sehingga kemudian Syekh Sulaiman memutuskan untuk memberikan tanggapan atas hal itu. 99 Husain bin Idanini yang disinyalir oleh sebagian peneiti sebagai seorang yang fanatik terhadap ajaran wahhabi.di samping itu hal lain yang memperkuat bahwa karya ini adalah upaya Syekh Sulaiman mengkritik aliran wahhabi adalah apa yang ditulis di dalamnya sangat berkaitan dengan apa yang selama ini diyakini oleh aliran wahhabi. Beberapa persoalan yang pada waktu itu ditentang oleh aliran wahhabi di antaranya adalah; meminta tolong kepada para nabi dan wali ketika sudah meninggal, bernazar, bersumpah dan berdoa kepada selain Allah SWT, mengambil barokah dari kuburan para nabi dan wali dengan cara menyentuh atau mengusapnya. Kesemuanya itu bagi aliran wahhabi dipandang sebagai satu kemusyrikan yang mana pelakunya dicap sebagai pelaku dosa besar, keluar dari Islam yang pada akhirnya mengakibatkan kehalalan pada darah dan hartanya Sulaiman bin Abd al-wahhab, As-Showa iq al-ilahiyah fi al-radd ala Mazhab al- Wahhabiyah, hlm Muhammad bin Abd al-wahhab, Kasy al-syubuhat, (Iskandariah: Dar al-iman, Tanpa Tahun), hlm HIKMATUNA, Vol. 1 No. 2 December 2015 M

8 Menanggapi pemikiran dan paham aliran wahhabi di atas, pemikiran kalam Syekh Sulaiman berfokus kepada dua hal. Pertama menangapi paham takfiri aliran wahhabi, yaitu paham yang menuduh umat Islam yang melakukan perbuatan di atas sebagai seorang kafir, mengeluarkannya dari Islam. Kedua adalah menyangkal tuduhantuduhan aliran wahhabi atas perbuatan yang dilakukan umat Islam, yang mana hal itu dianggap sebagai perbuatan syirik sebagaimana disebutkan di atas. Dalam sejarah umat Islam, khususnya dalam sejarah tumbuh dan berkembangnya ilmu kalam, paham takfiri bukanlah satu paham yang baru. Paham tersebut telah muncul pada masa awal Islam berkembang, tepatnya adalah ketika terjadi satu peristiwa yang disebut dengan Tahkim. Peristiwa Tahkim sendiri erat kaitannya dengan perang Shiffin, yaitu perang antara kubu khalifah Ali bin Abi Thalib dan sahabat Muawiyah bin Abi Sufyan. Guna mencapai satu kesepakatan damai di kalangan umat Islam yang berperang waktu itu, dua kubu itu akhirnya merumuskan satu kesepakatan damai yang disebut dengan tahkim, yang berarti persetujuan di antara pihak yang berselisih untuk menerima keputusan tertentu dalam menyeselaikan perselisihan di antara mereka. Peristiwa tahkimitu pada akhirnya membuahkan hasil mengenai pencopotan kekhalifahan Imam Ali Ibn Abi Thalib. Hasil dari tahkim itu kemudian tidak sepenuhnya dapat diterima khususnya oleh mereka yang telah berperang dengan khalifah Ali bin Abi Thalib. Sebagian pendukung khalifah Ali bin Ali Thalib ternyata tidak menyetujui adanya kesepakatan damai dengan kubu Muawiyah karena menganggap bahwa khalifah Ali berada di jalur yang benar sebagai khalifah yang sah, sedangkan kubu Muawiyah berada di jalur yang salah yaitu sebagai pemberontak. Sehingga bagi mereka tidak diperlukan adanya tahkim tersebut. Orang yang tidak bersepakat dengan tahkim ini kemudian keluar dari barisan pendukung khalifah Ali dan mendirikan golongan tersendiri yang disebut dengan khawarij. Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini (Dahlia) 55

9 Bagi khawarij tahkim bukanlah hukum yang berasal dari Allah SWT, sehingga sebagai umat Islam tidak sepantasnya menggunakan hukum tersebut. Dan menurut mereka seorang muslim yang tidak berhukum dengan hukum Allah SWT, maka mereka adalah kafir sebagaimana itu disebutkan dalam al-qur an. Konsekuensi dari paham ini adalah umat Islam yang telah kafir, maka Islam menghalalkan darah dan harta mereka. Alasan inilah yang kemudian membuat aliran khawarij melakukan pembunuhan tehadap Imam Ali Ibn Abi Thalib. Melihat cara berfikir aliran khawarij di atas, secara jelas dapat ditemukan satu kesamaan antara aliran wahhabi dengan aliran khawarij dalam hal menganggap umat muslim yang tidak sependapat dengannya adalah sebagai orang kafir dan halal darahnya. Di bagian ini Syekh Sulaiman mempertanyakan dari mana argumen itu muncul di kalangan aliran wahhabi, padahal aliran wahhabi selalu mengklaim bahwa mereka adalah pengikut mazhab Imam Ahmad bin Hambal, yang merupakan tokoh ahlusunnah. Oleh karena itu, bagi Syekh Sulaiman pahamtakfiri yang dianut oleh aliran wahhabi adalah satu bid ah di mana tidak seorang pun dari kalangan mazhab Hambali yang menyatakan kekafiran kepada umat Islam, bahkan termasuk Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qayyim, yang keduanya diakui sebagai tokoh sentral aliran wahhabi. 101 Menarik di sini bahwa terma bid ah yang kemudian sering digunakan oleh aliran wahhabi untuk merujuk muslim di luar alirannya, ternyata pada awalnya dinisbatkan kepada mereka. Dari pernyataan Syekh Sulaiman ini setidaknya dapat dipahami bahwa pada awalnya pemikiran aliran wahhabi adalah anomali yang ada di kalangan mazhab Hambali waktu itu. Oleh karenanya pada bagian selanjutnya Syekh Sulaiman kemudian mempertanyakan dari mana pendapat itu keluar, dan otoritas apakah yang bisa mengeluarkan pendapat semacam itu. Dalam karyanya memang Syekh Sulaiman sangat meragukan kapasitas ulama wahhabi, dalam hal ini tentunya adalah Muhammad bin Abd al-wahhab. Bagi Syekh Sulaiman pemahaman aliran wahhabi 101. Sulaiman bin Abd al-wahhab, Fash al-khitab, hlm HIKMATUNA, Vol. 1 No. 2 December 2015 M

10 ini adalah sama sekali baru dan tidak ada landasan yang kuat baik dari al-qur an, sunnah, maupun ijma ulama. Keterbaruan pemahaman ini, seolah-olah menunjukkan bahwa pendiri wahhabi itu sendiri adalah mujtahid, dan hal ini sama sekali tidak bisa diterima oleh Syekh Sulaiman. Dengan alasan, bahwa kapasitas pendiri wahhabi itu sama sekali tidak memenuhi syarat seorang mujtahid. 102 Logika berfikir Syekh Sulaiman ini tentu saja lahir, di mana pada masa itu keterikatan terhadap ijma ulama mazhab begitu kuat, sehingga jika ada pendapat baru yang menyalahi ijma, maka ia harus benar-benar dipertanggung jawabkan baik secara argumennya, maupun dari segi kapasitas mujtahidnya. Selain dengan pendekatan di atas, Syekh Sulaiman juga menunjukan fakta penting untuk mendukung argumennya bahwa pendapat aliran wahhabi adalah sesuatu yang sama sekali baru, bukan saja di kalangan mazhab Hambali, namun juga di kalangan ahlusunnah secara umum.bahwa di dalam sejarah tercatat banyak bermunculan aliran-aliran yang berbeda dengan pemahaman ahlusunnah, seperti aliran qodariyah, muktazilah, jahimiyah dan bahkan khawarij sekalipun, namun para sahabat dan para ulama tidak pernah menghukumi mereka sebagai seorang yang kafir dan halal darahnya. Alasannya adalah karena meskipun mereka melakukan beberapa kesalahan dalam pemahaman, namun perbuatan dzahirnya mereka masih menunjukan dirinya sebagai seorang muslim denganmelakukan 102. Syekh Sulaiman menyebutkan beberapa syarat menjadi seorang mujtahid dengan mengutip pendapat Imam Abu Bakar al-harawiy, di antaranya adalah bahwa seorang mujtahid harus menguasai bahasa Arab berikut segala hal yang berkaitan dengan tata bahasa dan macam-macamnya. Selain itu seorang mujtahid harus mengusai pendapat-pendapat para ulama fikih, memahami isi al-qur an dan segala hal yang berhubungan dengan metode penafsiran, hafal hadits Nabi dan mengetahui kualitas dari hadits-hadits tersebut, dan selain itu seorang mujtahid harus memiliki sifat wara. Ia juga kemudian mengutip pendapat Ibnu Qayyim bahwasanya seseorang yang tidak memenuhi persyaratan sebagai mujtahid, maka ia tidak diperkenankan untuk mengambil hukum dari al-qur an. Dengan kata lain ia harus mengikuti atau bertaklid kepada Imam Mujtahid. Tampaknya secara tidak langsung melalui ungkapan ini Syekh Sulaiman ingin menunjukan bahwa pendiri aliran wahhabi tersebut tidak berhak mengeluarkan pendapat secara mandiri, karena kapasitasnya yang tidak memadai. Ibid., hlm Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini (Dahlia) 57

11 kewajiban-kewajibannya sebagai seorang muslim seperti melaksanakan ibadah shalat, puasa dan ibadah haji. 103 Bagi Syekh Sulaiman memvonis umat Islam sebagai kafir, musyrik, keluar dari Islam, bukanlah sesuatu yang mudah dan bisa dilakukan secara serampangan. Ia mengkritik keras prilaku aliran wahhabi yang dengan mudah menuduh orang lain musyrik dan kafir. Bagi Syekh Sulaiman kekafiran dan kemusyrikan itu dapat diberlakukan kepada orang lain apabila mereka secara terang-terangan mendeklarasikan dirinya sebagai seorang kafir atau musyrik. Sebagaiman hal ini terdapat dalam al-qur an ketika orang-orang musyrik mengatakan mereka-mereka inilah (berhala-berhala) adalah sekutu kami. 104 Ia juga menambahkan bahwa kehati-hatian dalam hal ini harus diperhatikan, apalagi ketika menuduh umat Islam yang secara jelas telah mengucapkan kedua kalimat sahadat di mana dua kalimat itu adalah satu hal yang memisahkan antara orang beriman dan tidak beriman. Ia mengutip perkataan Ibnu Qayyim ketika seorang kafir mengucapkan sahadat maka ia telah masuk Islam 105 Dan dengan sahadat inilah darah dan harta mereka menjadi aman, tidak diperkenankan lagi untuk diperangi. Keprihatinan terhadap pahamtakfiricukup mempunyai alasan yang kuat bagi Syekh Sulaiman, karena dalam sejarah Islam telah terbukti bahwa paham ini merupakan sumber perpecahan di kalangan umat Islam, bahkan telah memakan korban yang tidak sedikit. Lebih jauh lagi bahwa paham ini sangat rawan sekali digunakan oleh sebagian orang demi ambisi-ambisi tertentu, yang dikemas dalam baju agama dengan menyebutnya sebagai jihad. Dan tidak kebetulan bahwa dalam sejarah tercatatbahwa aliran wahhabi beserta koalisi politiknya 103. Sulaiman bin Abd al-wahhab, As-Showa iq al-ilahiyah fi al-radd ala Mazhab al- Wahhabiyah, hlm Surat al-nahl ayat 86, Sulaiman bin Abd al-wahhab, As-Showa iq al-ilahiyah fi alradd ala Mazhab al-wahhabiyah, hlm Ibid., hlm HIKMATUNA, Vol. 1 No. 2 December 2015 M

12 ternyata Muhammad bin Saud telah banyak menimbulkan banyak korban dan kekacauan. 106 Fokus kritik Syekh Sulaiman yang kedua adalah menaggapi tuduhan-tuduhan aliran wahhabi atas beberapa perbuatan umat Islam pada waktu itu dinilai sebagai prilaku kemusyrikan. Beberapa prilaku itu di antaranya adalah; meminta tolong kepada para nabi dan wali ketika sudah meninggal, bernazar, bersumpah dan berdoa kepada selain Allah SWT, mengambil barokah dari kuburan para nabi dan wali dengan cara menyentuh atau mengusapnya. Dalam menaggapi tudahan itu, Syekh Sulaiman terlebih dahulu menegaskan bahwa prilaku kemusyrikan tidak secara otomatis membuat pelakunya keluar dari Islam. Perilaku kemusyrikan sesungguhnya dapat dikategorikan menjadi dua macam, yaitu syirik besar dan syirik kecil. Syirik besar adalah perbuatan yang dapat mengeluarkan pelakunya dari agama Islam, sedangkan syirik adalah perbuatan yang apabila dilakukan maka pelakunya hanya berdosa namun tidak mengeluarkannya dari agama Islam. 107 Penentuan satu perbuatan disebut dengan syirik besar atau kecil harus merujuk kepada ijma ulama yang mempunyai kapasitas dalam persoalan ini. Dan apabila terjadi perbedaan pendapaat berkenaan dengan persoalan ini, maka sudah sepantasnya untuk menghargai pendapat ulama mujtahid yang lainnya. Penjelasan ini tampaknya dipertegas di awal karya Syekh Sulaiman karena aliran wahhabi hanya mempunyai satu konsep syirik, yaitu syirik besar. Sehingga semua prilaku kemusyrikan dapat mengeluarkan pelakunya dari Islam. Untuk memperinci perihal macam-macam perbuatan syirik besar, Syekh Sulaiman menjelaskannya secara rinci di dalam karyanya, dan secara bersamaan ia juga mengemukaan mengenai sifat seorang muslim. Di antara prilaku kemusyrikan adalah menyakini ada Tuhan selain Allah SWT, seperti menganggap benda-benda, hewan, bulan, 106. Lebih jelas mengenai hal ini dapat dilihat dalam Hamid Algar, Wahhabisme: Sebuah Tinjauan Kritis, hlm Surat al-nahl ayat 86, Sulaiman bin Abd al-wahhab, As-Showa iq al-ilahiyah fi alradd ala Mazhab al-wahhabiyah, hlm. 43. Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini (Dahlia) 59

13 bintang, matahari, air atau lainnya sebagai Tuhan yang harus disembah. Termasuk syirik juga menganggap benda-benda atau sesuatu yang mempunyai ruh itu sebagai satu perantara yang wajib agar dapat dekat dengan Allah SWT. Perantara itu dianggap juga sebagai Tuhan yang mampu memberikan syafaat kepada mereka. 108 Adapun mengenai sifat-sifat muslim adalah mereka yang bersaksi bahwa tiada Tuhan yang disembah kecuali Allah SWT, dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah. Melaksanakan shalat, zakat, puasa dan haji. Beriman kepada yang harus diimani seperti malaikat, kitab suci, hari akhir, hari kebangkitan dan lainnya. 109 Sedangkan perbuatan-perbuatan yang dituduhkan oleh aliran wahhabi sebagai syirik besar seperti menjadikan para nabi atau wali sebagai perantara kepada Allah SWT, meminta tolong dari mereka yang telah meninggal, bernazar, bersumpah dan berdoa kepada selain Allah SWT, mengambil berkah dari kuburan para nabi dan para wali, bagi Syekh Sulaiman tidaktermasuk pada kategori syirik besar yang mengeluarkan pelakunya dari Islam. Dengan mengutip beberapa ulama yang menjadi rujukan aliran wahhabi, seperti Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qayyim, Syekh Sulaiman menyatakan bahwa kedua ulama tersebut tidak sampai menghukumi perbuatan di atas sebagai perbuatan syirik besar. Sebagian perbuatan itu hanya dikategorikan kepada perbuatan haram atau makruh. Seperti pada kasus bernazar dan berqurban kepada selain Allah SWT, baik Ibnu Taimiyah maupun Ibnu Qayyim tidak menggolongkan perbuatan tersebut pada kategori syirik besar yang membuat pelakunya keluar dari Islam. Keduannya hanya mengatakan perbuatan itu haram, dan termasuk kepada perbuatan syirik kecil. 110 Di sini terdapat suatu yang menarik berkaitan dengan cara Syekh Sulaiman mengkritik aliran wahhabi mengenai persoalan ini. Alih-alih menunjukan pendapatnya seputar status hukum perbuatanperbuatan di atas, Syekh Sulaiman justru lebih memilih mengutip 108. Ibid., hlm Ibid., hlm Sulaiman bin Abd al-wahhab, Fash al-khitab, hlm HIKMATUNA, Vol. 1 No. 2 December 2015 M

14 pendapat-pendapat ulama yang menjadi rujukan aliran wahhabi. Hal ini dilakukan tiada lain bertujuan untuk menunjukan kepada aliran wahhabi, sekaligus juga memberikan kesadaran kepada mereka, bahwa ulama-ulama yang selama ini dijadikan rujukan oleh aliran wahhabi ternyata bersifat lebih moderat mengenai persoalan ini, dibandingkan dengan sikap mereka yang begitu radikal. Dengan demikian bahwa klaim aliran wahhabi yang menyatakan keyakinan mereka merujuk kepada para ulama terdahulu (salaf)sesungguhnya telah runtuh. Syekh Sulaiman sesungguhnya bermaksud menunjukan bahwa pemahaman aliran wahhabi mengenai hal ini sesungguhnya adalah sesuatu yang baru (bid ah), di mana sebelumnya tidak ada seorang ulama pun yang mempunyai pendapat yang demikian. Selain itu, tentu saja bahwa Syekh Sulaiman berupaya meredam perpecahan umat Islam dari fitnah saling mengkafirkan di antara sesama mereka. Meskipun dalam kenyataanya usaha Syekh Sulaiman tersebut tidak banyak membuahkan hasil yang signifikan, sejalan dengan berkembangnya aliran wahhabi hingga saat ini. Sampai di sini dapat terlihat dengan jelas bahwa metode kritik Syekh Sulaiman sangat berbeda dibanding dengan kritikus wahhabi lainnya, seperti Ahmad Zaini Dahlan 111 dan Syekh Muhammad bin Alwi al-maliki 112 dari kalangan Sunni, atau Ja far Kasyif al-ghita 113 dan Jafar Subhani 114 dari kalangan Syi ah. Sementara kritikus lainnya berupaya membela pemahaman-pemahaman mereka (bersifat apologetis) terhadap yang disangkakan aliran wahhabi, sehingga membawa mereka lebih fokus terhadap argumen dirinya sendiri, dan berujung pada kesimpulan bahwa pendapat aliran wahhabi sebenarnya adalah keliru Ahmad Zaini Dahlan, Fitnah al-wahhabiyyah, (Istanbul: Maktabah al-haqiqah, 2001) Syekh Muhammad bin Alwi al-maliki, Mafahim Yajib an-tusahhaha, (Beirut: DKI, 2009). Dapat dilihat juga dalam Ibnu Farhan, Tawasul Dalam Pergulatan Sunni dan Wahhabi, (Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 2014) Ja far Kasyif al-ghita, Manhaj al-rasyad li man arada al-sadad, (Beirut: DKI, 1998) Ja far Subhani, Tabarruk, Ziarah Kubur, Karamah Wali Termasuk Ajaran Islam: Kriik Terhadap Wahhabi, terj. Zahir, (Bandung: Pustaka Hidayah, Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini (Dahlia) 61

15 Berbeda itu, Syekh Sulaiman tidak banyak menunjukan pembelaan terhadap keyakinannya, namun sekedar memberikan satu perspektif atau cara pandang baru terhadap aliran wahhabi, bahwa perbuatan-perbuatan yang disangkakan syirik, yang dilakukan oleh umat Islam, tidak selalu harus disikapi dengan keras melalui peperangan. Dalam tahap ini Syekh Sulaiman tidak berupaya memaksa aliran wahhabi untuk mengakui kebenaran apa yang diyakininya, namun ia mengharapkan aliran wahhabi dapat hidup bersama dan berdampingan dengan umat Islam lain yang mempunyai pemahaman yang berbeda dengannya. PENUTUP Dari urain di atas dapat diambil beberapa kesimpulan. Pertama, bahwa dengan berdasarkan pada karya Syekh Sulaiman, yaitu Fash al- Khitabdan As-Showa iq,dapat diambil kesimpulan bahwa pemikrian kalam Syekh Sulaiman adalah sebuah kritik terhadap pemikiran kalam aliran wahhabi. Bukan hanya itu bahwa kritik yang dilakukan oleh Syekh Sulaiman ini merupakan kritik tertulis pertama terhadap aliran wahhabi. Kedua, kritik Syekh Sulaiman terhadap aliran wahhabi difokuskan pada dua hal, yaitu untuk menaggapi faham takfirialiran wahhabi dan menanggapi tuduhan-tuduhan kemusyrikan terhadap beberapa prilaku umat Islam saat itu seperti meminta tolong kepada para nabi dan wali ketika sudah meninggal, bernazar, bersumpah dan berdoa kepada selain Allah SWT, mengambil barokah dari kuburan para nabi dan wali dengan cara menyentuh atau mengusapnya. Ketiga, bagi Syekh Sulaiman paham takfirialiran wahhabi merupakan satu paham yang bid ah, di mana tidak pernah ada paham seperti itu di dalam tradisi Islam ahlusunnah sebelumnya, terkhusus lagi dalam mazhab Hambali. Begitu juga dengan tuduhan-tuduhan musyrik aliran wahhabi atas perbuatan umat Islam di atas, yang pada dasarnya hal itu bagi Syekh Sulaiman tidak bisa dikategorikan perbuatan yang bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam. 62 HIKMATUNA, Vol. 1 No. 2 December 2015 M

16 DAFTAR PUSTAKA Algar, Hamid. Wahhabisme: Sebuah Tinjauan Kritis, Terj. Rudy Harisyah Jakarta: Democracy Project.. Dahlan, Ahmad Zaini Fitnah al-wahhabiyyah. Istanbul: Maktabah al-haqiqah. Farhan, Ibnu Tawasul Dalam Pergulatan Sunni dan Wahhabi. Yogyakarta: Pustaka Ilmu. Kasyif, Ja far Manhaj al-rasyad li man arada al-sadad. Beirut: DKI. Nasution, Harun Pembaharuan dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan. Jakarta: Bulan Bintang Teologi Islam: Aliran-Aliran, Sejarah, Analisa Perbandingan. Jakarta: UI-Press. Al-Maliki, Muhammad bin Alwi Mafahim Yajib an-tusahhaha. Beirut: DKI. Subhani,Ja far.tabarruk, Ziarah Kubur, Karamah Wali Termasuk Ajaran Islam: Kriik Terhadap Wahhabi, terj. Zahir Bandung: Pustaka Hidayah al-madzahib al-islamiyyah. Beirut: Dar al-wala. Al-Wahhab, Muhammad bin Abd. Kasy al-syubuhat. Iskandariah: Dar al-iman..masail al-jahiliyyah. Iskandariyah: Dar al-iman. Al- Wahhab, Sulaiman bin Abd As-Showa iq al-ilahiyah fi al-radd ala Mazhab al-wahhabiyah. Beirut: Dar Dzu al-faqar.1339 H. Fash al-khitab. Turki: Maktabah Isyq. _بن_عبد_الوهاب/ Diakses pada 10 September 2016, pukul Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini (Dahlia) 63

DAFTAR ISI. Bab I Pendahuluan. 10. Bab II Pengertian Manhaj Salaf Ahlussunnah wal Jama ah Salaf.. 19

DAFTAR ISI. Bab I Pendahuluan. 10. Bab II Pengertian Manhaj Salaf Ahlussunnah wal Jama ah Salaf.. 19 DAFTAR ISI Daftar Isi.. 5 Kata Pengantar... 7 Bab I Pendahuluan. 10 Bab II Pengertian Manhaj Salaf... 15 2.1. Ahlussunnah wal Jama ah.... 15 2.2. Salaf.. 19 Bab III Salafi dan Wahabisme.. 22 3.1. Sejarah

Lebih terperinci

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Di antaranya pemahaman tersebut adalah: MENYOAL PEMAHAMAN ATAS KONSEP RAHMATAN LI AL- ÂLAMÎN Kata Rahmatan li al- Âlamîn memang ada dalam al-quran. Namun permasalahan akan muncul ketika orang-orang menafsirkan makna Rahmatan li al- Âlamîn secara

Lebih terperinci

Wallahu A lam bisshawab Wa shallallahu ala nabiyyina Muhammadin wa ala aalihi wa shahbihi wa sallam

Wallahu A lam bisshawab Wa shallallahu ala nabiyyina Muhammadin wa ala aalihi wa shahbihi wa sallam BANTAHAN TERHADAP TULISAN SYUBHAT: Ajaran Tauhid Wahabi Muhammad bin Abdul Wahab ajaran Islam Ekstrem dan Radikal?Oleh Al-Ustadz Muhammad bin Umar As-Sewed hafidzahullahu ta ala Syubhat?Pada tanggal 15

Lebih terperinci

KRITIK PENDAPAT ULAMA KALAM TENTANG ALIRAN MURJI AH. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata kuliah : Ilmu Tauhid. Dosen Pengampu : Drs.

KRITIK PENDAPAT ULAMA KALAM TENTANG ALIRAN MURJI AH. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata kuliah : Ilmu Tauhid. Dosen Pengampu : Drs. KRITIK PENDAPAT ULAMA KALAM TENTANG ALIRAN MURJI AH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata kuliah : Ilmu Tauhid Dosen Pengampu : Drs. Ghofir Romas Disusun oleh: Shafira Caesar Savitri ( 1501016001 ) Rohmatul

Lebih terperinci

DI ANTARA SIFAT-SIFAT TERPUJI ASY-SYAIKH RABI AL-MADKHALI - HAFIZHAHULLAH-

DI ANTARA SIFAT-SIFAT TERPUJI ASY-SYAIKH RABI AL-MADKHALI - HAFIZHAHULLAH- dibunuh, mayoritas umat Islam menurut Wahabi Salafi adalah musyrik karena tidak mengikuti ajaran tauhid versi Muhammad bin Abdul Wahhab. Sementara yang tidak syirik hanya golongan yang sefaham dengan tauhid

Lebih terperinci

Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq

Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq Pada Jumat, 17 Rabiul Awal 83 H (702 M), lahir seorang manusia suci dan penerus risalah Nabi Muhammad Saw. Pada hari yang bertepatan dengan maulid Rasulullah

Lebih terperinci

Hakikat Syafaat dan Tawassul Menurut Al-Quran

Hakikat Syafaat dan Tawassul Menurut Al-Quran Hakikat Syafaat dan Tawassul Menurut Al-Quran Beberapa waktu lalu, saya bersama salah satu teman berbicara mengenai syubhat dan penyimpangan yang dialamtkan kepada mazhab Syiah dan Islam di jejaring sosial.

Lebih terperinci

ANOMALI TAREKAT Antra Ibnu Taimiyah dan Hamka

ANOMALI TAREKAT Antra Ibnu Taimiyah dan Hamka ANOMALI TAREKAT Antra Ibnu Taimiyah dan Hamka (Memurnikan Kembali Kehidupan Tarekat) Rahmat Setiawan Pustaka Amanah Bekerja Sama dengan STIT Muh. Kendal Editor: Muhamad Nur ANOMALI TAREKAT Antara Ibnu

Lebih terperinci

PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT

PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT Ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak Paham Asy ariyah sangat kental sekali dalam tubuh umat Islam dan akidah tersebut terus menyebar di tengah kaum muslimin.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal abad ke-7 M kawasan Asia Barat Daya terbagi menjadi 2

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal abad ke-7 M kawasan Asia Barat Daya terbagi menjadi 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada awal abad ke-7 M kawasan Asia Barat Daya terbagi menjadi 2 lingkungan kekuasaan besar, yaitu bagian timur dikuasai oleh kerajaan Persia Baru (Sasanidia)

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan

BAB V KESIMPULAN. di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan BAB V KESIMPULAN Ulama merupakan salah satu entitas yang penting dalam dinamika politik di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan pemerintah atau kerajaan dan mengkafirkan

Lebih terperinci

DI ANTARA SIFAT-SIFAT TERPUJI ASY-SYAIKH RABI AL-MADKHALI - HAFIZHAHULLAH-

DI ANTARA SIFAT-SIFAT TERPUJI ASY-SYAIKH RABI AL-MADKHALI - HAFIZHAHULLAH- BANTAHAN TERHADAP TULISAN SYUBHAT: Ajaran Tauhid Wahabi Muhammad bin Abdul Wahab ajaran Islam Ekstrem dan Radikal?Oleh Al-Ustadz Muhammad bin Umar As-Sewed hafidzahullahu ta ala Syubhat?Pada tanggal 15

Lebih terperinci

Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah

Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah Umat Islam di seluruh penjuru dunia bersuka cita menyambut maulid Nabi Muhammad Saw pada bulan Rabiul Awal. Muslim Sunni merayakan hari kelahiran Rasulullah pada tanggal

Lebih terperinci

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:

Lebih terperinci

ADAADNAN ABDULLA MUHAMMAD ADNAN ABDULLAH NEO KHAWARIJ MENGUNGKAP BIANG TERORISME, RADIKALISME, DAN SOLUSINYA. Diterbitkan secara mandiri

ADAADNAN ABDULLA MUHAMMAD ADNAN ABDULLAH NEO KHAWARIJ MENGUNGKAP BIANG TERORISME, RADIKALISME, DAN SOLUSINYA. Diterbitkan secara mandiri ADAADNAN ABDULLA MUHAMMAD ADNAN ABDULLAH NEO KHAWARIJ MENGUNGKAP BIANG TERORISME, RADIKALISME, DAN SOLUSINYA Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com NEO KHAWARIJ, MENGUNGKAP BIANG TERORISME, RADIKALISME,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Segala puji bagi Allah Swt. yang mengatur dan memelihara segala sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. Segala puji bagi Allah Swt. yang mengatur dan memelihara segala sesuatu yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Segala puji bagi Allah Swt. yang mengatur dan memelihara segala sesuatu yang ada di alam ini, serta teriring salawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad

Lebih terperinci

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan Tauhid untuk Anak Tingkat 1 Oleh: Dr. Saleh As-Saleh Alih bahasa: Ummu Abdullah Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary Desain Sampul: Ummu Zaidaan Sumber: www.understand-islam.net Disebarluaskan melalui:

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Analisis Hedging Terhadap Dampak Kenaikan Harga BBM Ditinjau Dari Hukum Islam. Sebagaimana dijelaskan

Lebih terperinci

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi) Muhammad SAW adalah seorang nabi terakhir yang diutus ke bumi oleh Allah SWT. Sebagai seorang nabi dan rasul, nabi Muhamad SAW membawakan sebuah risalah kebenaran yaitu sebuah agama tauhid yang mengesakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KISAH-KISAH DALAM AL-QUR AN. Quraish Shihab berpendapat bahwa al-qur an secara harfiyah berarti bacaan

BAB II GAMBARAN UMUM KISAH-KISAH DALAM AL-QUR AN. Quraish Shihab berpendapat bahwa al-qur an secara harfiyah berarti bacaan BAB II GAMBARAN UMUM KISAH-KISAH DALAM AL-QUR AN Al-Qur an merupakan sumber hukum paling utama bagi umat Islam, M. Quraish Shihab berpendapat bahwa al-qur an secara harfiyah berarti bacaan sempurna. Kata

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010.

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010. BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Islam kultural dalam konsep Nurcholish Madjid tercermin dalam tiga tema pokok, yaitu sekularisasi, Islam Yes, Partai Islam No, dan tidak ada konsep Negara Islam atau apologi

Lebih terperinci

IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI

IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI BAB IV ANALISIS TERHADAP PANDANGAN IMAM SYAFI I DAN SYI> AH IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI PEWARIS NON MUSLIM A. Persamaan Pandangan Imam Syafi i dan Syi> ah Ima>miyah tentang Hukum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak mau seorang manusia haruslah berinteraksi dengan yang lain. Agar kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. tidak mau seorang manusia haruslah berinteraksi dengan yang lain. Agar kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang akan saling membutuhkan satu sama lain sampai kapanpun, hal tersebut dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan. Maka dari itu mau

Lebih terperinci

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Dasar Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung Terhadap Putusan Waris Beda Agama Kewarisan beda agama

Lebih terperinci

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI A. Abdul Wahab Khallaf 1. Biografi Abdul Wahab Khallaf Abdul Wahab Khallaf merupakan seorang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seabagai penganut agama islam orang muslim mempunyai tendensi da landasan dalam menjalani kehidupan sehari - hari, baik yang berkaitan dengan ubudiyah munakahah, jinayah,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDAPAT MAZHAB H{ANAFI DAN MAZHAB SYAFI I TENTANG STATUS HUKUM ISTRI PASCA MULA> ANAH

BAB IV ANALISIS PENDAPAT MAZHAB H{ANAFI DAN MAZHAB SYAFI I TENTANG STATUS HUKUM ISTRI PASCA MULA> ANAH BAB IV ANALISIS PENDAPAT MAZHAB H{ANAFI DAN MAZHAB SYAFI I TENTANG STATUS HUKUM ISTRI PASCA MULA> ANAH A. Persamaan Pendapat Mazhab H{anafi Dan Mazhab Syafi i Dalam Hal Status Hukum Istri Pasca Mula> anah

Lebih terperinci

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

DASAR PEMIKIRAN ALIRAN MURJI AH DAN KELOMPOKNYA Oleh: Edi Suriaman

DASAR PEMIKIRAN ALIRAN MURJI AH DAN KELOMPOKNYA Oleh: Edi Suriaman DASAR PEMIKIRAN ALIRAN MURJI AH DAN KELOMPOKNYA Oleh: Edi Suriaman Persoalan teologi dimulai pada masa pemerintahan Usman dan Ali, yaitu disaat terjadinya pergolakan-pergolakan politik dikalangan umat

Lebih terperinci

BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM

BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM A. Hal-Hal Yang Melatarbelakangi Paradigma Sekufu di dalam Keluarga Mas Kata kufu atau kafa ah dalam perkawinan mengandung arti

Lebih terperinci

A. Pengertian Fiqih. A.1. Pengertian Fiqih Menurut Bahasa:

A. Pengertian Fiqih. A.1. Pengertian Fiqih Menurut Bahasa: A. Pengertian Fiqih A.1. Pengertian Fiqih Menurut Bahasa: Fiqih menurut bahasa berarti paham, seperti dalam firman Allah : Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan

Lebih terperinci

MENDAMAIKAN PERSAUDARAAN SEIMAN

MENDAMAIKAN PERSAUDARAAN SEIMAN c Menghormati Kemanusiaan d MENDAMAIKAN PERSAUDARAAN SEIMAN Oleh Nurcholish Madjid Sidang Jumat yang berbahagia. Dalam kesempatan khutbah kali ini, saya ingin mengajak semuanya untuk merenungkan ajaran

Lebih terperinci

Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam

Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam Istilah addin al-islam Tercantum dalam Al-Qur an Surat al-maaidah (5) ayat 3, mengatur hubungan manusia dengan Allah (Tuhan), yang bersifat vertikal, hubungan manusia

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PENARIKAN KEMBALI HIBAH OLEH AHLI WARIS DI DESA SUMOKEMBANGSRI KECAMATAN BALONGBENDO KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PENARIKAN KEMBALI HIBAH OLEH AHLI WARIS DI DESA SUMOKEMBANGSRI KECAMATAN BALONGBENDO KABUPATEN SIDOARJO BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PENARIKAN KEMBALI HIBAH OLEH AHLI WARIS DI DESA SUMOKEMBANGSRI KECAMATAN BALONGBENDO KABUPATEN SIDOARJO A. Analisis Penarikan Kembali Hibah Oleh Ahli Waris Di Desa Sumokembangsri

Lebih terperinci

TAKFIR DAN HAK BERBEDA PENDAPAT

TAKFIR DAN HAK BERBEDA PENDAPAT TAKFIR AN HAK BERBEA PENAPAT Yusuf Rahman 1 Takfir dan Hak Berbeda Pendapat alam salah satu karyanya yang cukup terkenal Tahafut al- Falasifa (Kerancuan para Filusuf), Abu Hamid al-gazali (w. 1111) memberikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3)

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3) 12 A. Terminologi Pemimpin BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN Pemimpin dalam Kamus Bahasa Indonesia berarti: 1) Orang yang memimpin. 2) Petunjuk, buku petunjuk (pedoman), sedangkan Memimpin artinya:

Lebih terperinci

ILMU KALAM. Aliran-Aliran dan Pemikiran. Penyunting: Dr. Sumarto, M.Pd.I. Kontributor Penulisan:

ILMU KALAM. Aliran-Aliran dan Pemikiran. Penyunting: Dr. Sumarto, M.Pd.I. Kontributor Penulisan: ILMU KALAM Aliran-Aliran dan Pemikiran Penyunting: Kontributor Penulisan: Ari Irwansyah*Arum Cahaya Utami*Endang Afriani*Heri Hermawan*Hariani*Lisa Racmawati*M. Ridho Sulthanik* Mayasari M* Musonip Saputro*Nurhasiyanti*Rabiatul

Lebih terperinci

FATWA-FATWA LEMBAGA TETAP UNTUK RISET ILMIAH DAN FATWA, KERAJAAN SAUDI ARABIA :

FATWA-FATWA LEMBAGA TETAP UNTUK RISET ILMIAH DAN FATWA, KERAJAAN SAUDI ARABIA : @ @@ @ @ @ @ @ @ @õbnï aë@òîàüèûa@tìzjüû@òàöa Ûa@òävÜÛa@ôëbnÏ @ @òí ìè Ûa@òîi ÈÛa@òØÜà¾a ( ) FATWA-FATWA LEMBAGA TETAP UNTUK RISET ILMIAH DAN FATWA, KERAJAAN SAUDI ARABIA : 1. Shalat di masjid yang terdapat

Lebih terperinci

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam *Biografi Singkat Empat Imam Besar dalam Dunia Islam* *Imam Hanafi (80-150 H)* Beliau dilahirkan pada tahun 80 H dan meninggal dunia di Bagdad pada tahun

Lebih terperinci

Yang kafir. Yang dimaksud orang-orang kafir di sini adalah Yahudi dan Nashara sebagaimana yang disebutkan oleh Qatadah, As-Suddi, dan yang lainnya.

Yang kafir. Yang dimaksud orang-orang kafir di sini adalah Yahudi dan Nashara sebagaimana yang disebutkan oleh Qatadah, As-Suddi, dan yang lainnya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-nya, dan bermaksud membedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-nya, dengan mengatakan: Kami beriman kepada yang sebagian dan

Lebih terperinci

KUMPULAN FATWA. Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit. Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali

KUMPULAN FATWA. Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit. Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali KUMPULAN FATWA Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit [ Indonesia Indonesian ] Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang warisan menyalurkan pikiran dan perhatian orang ke arah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang warisan menyalurkan pikiran dan perhatian orang ke arah suatu BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Berbicara tentang warisan menyalurkan pikiran dan perhatian orang ke arah suatu kejadian penting dalam suatu masyarakat tertentu, yaitu ada seorang anggota dari

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Modul ke: RADIKALISME ISLAM DI INDONESIA Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Drs. SUMARDI, M. Pd Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Pengertian Radikal Menurut KBBI radikal adalah

Lebih terperinci

Bab 4 باب الصدق. Kebenaran

Bab 4 باب الصدق. Kebenaran Bab 4 باب الصدق. Kebenaran h g f e d c b m X W l j i التوبة: 119 Allah SWT berfirman: (Hai sekalian orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah engkau semua bersama-sama dengan orang-orang

Lebih terperinci

UKHUWAH ISLAMIYYAH Oleh : Agus Gustiwang Saputra

UKHUWAH ISLAMIYYAH Oleh : Agus Gustiwang Saputra UKHUWAH ISLAMIYYAH Oleh : Agus Gustiwang Saputra Hukum Ukhuwah Islamiyyah (Persaudaan sesama muslim) adalah : WAJIB dan TAFARRUQ (berpecah belah) adalah HARAM. Allah berfirman : Sesungguhnya orang-orang

Lebih terperinci

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????: (????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????)??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARIS DAN AHLI WARIS

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARIS DAN AHLI WARIS 23 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARIS DAN AHLI WARIS A. Pengertian Waris Hukum kewarisan adalah hukum yang mengatur tentang pemindahan hak pemilikan harta peninggalan pewaris kepada ahli waris dikarenakan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB V PENUTUP Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melalui pembahasan dan analisis dari bab I sampai bab IV, maka ada beberapa hal yang sekiranya perlu penulis tekankan untuk menjadi kesimpulan dalam skripsi ini, yaitu

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dan 170 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dan sebagaimana yang telah dideskripsikan di dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Shalat telah diwajibkan pada malam Isra sebanyak lima puluh kali dalam

BAB I PENDAHULUAN. Shalat telah diwajibkan pada malam Isra sebanyak lima puluh kali dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Shalat telah diwajibkan pada malam Isra sebanyak lima puluh kali dalam sehari semalam, kemudian diturunkan hingga lima kali shalat, tetapi ganjarannya menyamai

Lebih terperinci

Ebooks. ا ا ا ل ال

Ebooks. ا ا ا ل ال Ebooks ال جوى و ي ا ا ا ل ال http://abuamincepu.wordpress.com http://annashihahcepu.wordpress.com http://anshorulloh.wordpress.com Empat Kaidah Mengetahui Fenomena Kesyirikan ل ل ش خ ع ب ال وهاب Asy Syaikh

Lebih terperinci

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab MATAN Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab C MATAN AS-SITTATUL USHUL Z. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Termasuk perkara yang sangat menakjubkan dan tanda yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi dilengkapi dengan perangkat lain yang menunjang segala kehidupan makhluk- Nya di muka bumi.

Lebih terperinci

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed TAWASSUL Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed Setelah kita mengetahui bahaya kesyirikan yang sangat besar di dunia dan akhirat, kita perlu mengetahui secara rinci bentuk-bentuk kesyirikan yang banyak terjadi

Lebih terperinci

PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN ASY ARIYAH. PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN ASY ARIYAH Ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak

PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN ASY ARIYAH. PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN ASY ARIYAH Ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN ASY ARIYAH Ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak jalan Ahlus Sunnah wal Jamaah maka mereka pun terjatuh dalam penyimpanganpenyimpangan dalam prinsip agama. Di antara penyimpangan

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARADAWI TENTANG MENYERAHKAN ZAKAT KEPADA PENGUASA YANG ZALIM DALAM KITAB FIQHUZ ZAKAT

ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARADAWI TENTANG MENYERAHKAN ZAKAT KEPADA PENGUASA YANG ZALIM DALAM KITAB FIQHUZ ZAKAT ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARADAWI TENTANG MENYERAHKAN ZAKAT KEPADA PENGUASA YANG ZALIM DALAM KITAB FIQHUZ ZAKAT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Pemikiran Kiai Said Aqil Siroj tidak terlepas dari Nahdltul Ulama dalam

BAB V PENUTUP. 1. Pemikiran Kiai Said Aqil Siroj tidak terlepas dari Nahdltul Ulama dalam BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Pemikiran Kiai Said Aqil Siroj tidak terlepas dari Nahdltul Ulama dalam mengkontruks Ahl al - Sunnah wal Al Jama ah, oleh karena itu perlu disimpulkan pemikiran Nahdlatul

Lebih terperinci

IMAMAH DALAM PANDANGAN POLITIK SUNNI DAN SYI AH

IMAMAH DALAM PANDANGAN POLITIK SUNNI DAN SYI AH IMAMAH DALAM PANDANGAN POLITIK SUNNI DAN SYI AH SKRIPSI Disusun Untuk Melengkapi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam Jurusan Syari ah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Majlis Ugama Islam Singapura Khutbah Jumaat 17 April 2015 / 27 Jamadilakhir 1436 Memahami Hikmah Dalam Pengamalan Agama

Majlis Ugama Islam Singapura Khutbah Jumaat 17 April 2015 / 27 Jamadilakhir 1436 Memahami Hikmah Dalam Pengamalan Agama Majlis Ugama Islam Singapura Khutbah Jumaat 17 April 2015 / 27 Jamadilakhir 1436 Memahami Hikmah Dalam Pengamalan Agama Sidang Jumaat yang dirahmati Allah sekalian, Marilah kita bertakwa kepada Allah s.w.t.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan A. Latar Belakang Al-Ikhlash adalah surah ke-22 yang diwahyukan oleh Allah kepada Nabi Muhammad di Mekkah. Tetapi, sebagian ulama berpendapat bahwa surah ini merupakan

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: Sumber Ajaran Islam Fakultas PSIKOLOGI Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Dian Febrianingsih, M.S.I Pengantar Ajaran Islam adalah pengembangan agama Islam. Agama

Lebih terperinci

RASULULLAH SAW DALAM MEMBINA UMMAT PERIODE MADINAH

RASULULLAH SAW DALAM MEMBINA UMMAT PERIODE MADINAH KETELADANAN BAB 12 RASULULLAH SAW DALAM MEMBINA UMMAT PERIODE MADINAH MAIN MENU HOME KETELADANAN RASULULLAH DALAM MEMBINA UMAT (PERIODE MADINAH) IDENTITAS PETA KONSEP MATERI LATIHAN & SOAL IDENTITAS PROGRAM

Lebih terperinci

BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ. DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33

BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ. DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33 59 BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33 A. Kualitas Mufasir at-thabari Ditinjau dari latar pendidikannya dalam konteks tafsir al-qur an, penulis menilai bahwa at-thabari

Lebih terperinci

Mukadimah. Pengkajian

Mukadimah. Pengkajian Mukadimah Pembahasan tentang pengertian al-qur an (ta riful Qur an) mencakup tiga bagian pembahasan yaitu: definisi al-qur an, nama-nama al-qur an, dan fungsi atau kedudukan Al-Qur an Pemahaman kaum muslimin

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS GUGATAN SUAMI DALAM HAL MENGINGKARI KEABSAHAN ANAK YANG DILAHIRKAN ISTRINYA

BAB IV ANALISIS GUGATAN SUAMI DALAM HAL MENGINGKARI KEABSAHAN ANAK YANG DILAHIRKAN ISTRINYA BAB IV ANALISIS GUGATAN SUAMI DALAM HAL MENGINGKARI KEABSAHAN ANAK YANG DILAHIRKAN ISTRINYA A. Analisis Proses Gugatan Pengingkaran Terhadap Keabsahan Anak yang Dilahirkan Istrinya. Anak kandung adalah

Lebih terperinci

WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA

WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA Pada 11 September 2001, saya melihat wajah Islam yang sebenarnya. Saya melihat kegembiraan di wajah bangsa kami karena ada begitu banyak orang kafir yang dibantai dengan mudahnya...saya

Lebih terperinci

Sejumlah ulama berpendapat bahwa menjalankan shalat berjamaah mengandung banyak nilai kebaikan, diantaranya berikut;

Sejumlah ulama berpendapat bahwa menjalankan shalat berjamaah mengandung banyak nilai kebaikan, diantaranya berikut; Kkeberkahan puasa yang bentuk konkretnya bisa kita saksikan di bulan Ramadhan. Saat bulan itu ada ibadah shalat Tarawih dan kecendenderungan umat untuk bersemangat menjalankan shalat berjamaah. Kebaikan

Lebih terperinci

Alloh Ta'ala berkata di dalam Al-Qur'an:

Alloh Ta'ala berkata di dalam Al-Qur'an: 1 2 3 Alloh Ta'ala berkata di dalam Al-Qur'an: ( "Dan tidaklah mereka diperintah melainkan supaya mereka beribadah kepada Alloh dalam keadaan mereka mengikhlaskan ibadah yang lurus hanya kepada- Nya, mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Restu Nur Karimah, 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Restu Nur Karimah, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam mempelajari suatu agama, aspek yang pertama dipertimbangkan sekaligus harus dikaji ialah konsep ketuhanannya. Dari konsep ketuhanan, akan diketahui

Lebih terperinci

`BAB I A. LATAR BELAKANG

`BAB I A. LATAR BELAKANG `BAB I A. LATAR BELAKANG Sebelum munculnya aliran teologi asy ariyyah, aliran muktazilah menjadi pusat pemikiran kalam pada waktu itu yang memperkenalkan pemikiran yang bersifat rasional. Akan tetapi,

Lebih terperinci

QADLA DAN QADAR. Oleh : Hz. Mirza Ghulam Ahmad a.s. Penterjemah: A.Q. Khalid

QADLA DAN QADAR. Oleh : Hz. Mirza Ghulam Ahmad a.s. Penterjemah: A.Q. Khalid QADLA DAN QADAR Oleh : Hz. Mirza Ghulam Ahmad a.s. Penterjemah: A.Q. Khalid Berikut ini adalah kompilasi dari nukilan yang diambil dari Malfuzat yang berkaitan tentang takdir dan nasib manusia. Kumpulan

Lebih terperinci

AL KHALIQ WA AL - MAKHLUQ. Dosen: Asep Sopian, S.Pd.

AL KHALIQ WA AL - MAKHLUQ. Dosen: Asep Sopian, S.Pd. AL KHALIQ WA AL - MAKHLUQ Dosen: Asep Sopian, S.Pd. Urgensi Makrifah (mengenal) Allah SWT Dengan mengenal Allah SWT maka : 2.Mengenal diri sendiri 3.Mendapatkan keuntungan (keberkahan) di dunia dan di

Lebih terperinci

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar belakang

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sejarah menunjukan bahwa, Islam sebagai salah satu bagian dalam sejarah dunia, telah menorehkan sebuah sejarah yang sulit bahkan tidak mungkin terlupakan dalam sejarah

Lebih terperinci

Perjanjian Aqabah I. Pada tahun ke-12 kenabian, bertepatan dengan tahun 621 M, Nabi. Muhammad saw. menemui rombongan haji dari Yatsrib.

Perjanjian Aqabah I. Pada tahun ke-12 kenabian, bertepatan dengan tahun 621 M, Nabi. Muhammad saw. menemui rombongan haji dari Yatsrib. Perjanjian Aqabah I Pada tahun ke-12 kenabian, bertepatan dengan tahun 621 M, Nabi Muhammad saw. menemui rombongan haji dari Yatsrib. Rombongan haji tersebut berjumlah sekitar 12 orang. Kepada mereka Nabi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah SAW juga telah memerintahkan agar orang-orang segera

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah SAW juga telah memerintahkan agar orang-orang segera 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hubungan perkawinan antara seorang laki-laki dan perempuan pada kenyataannya merupakan sudut penting bagi kebutuhan manusia. Bahkan perkawinan adalah hukum

Lebih terperinci

MEMAHAMI AJARAN FANA, BAQA DAN ITTIHAD DALAM TASAWUF. Rahmawati

MEMAHAMI AJARAN FANA, BAQA DAN ITTIHAD DALAM TASAWUF. Rahmawati MEMAHAMI AJARAN FANA, BAQA DAN ITTIHAD DALAM TASAWUF Rahmawati Abstrak: Tulisan ini akan membahas sekelumit tentang konsep fana dan baqa, dari segi pengertian, tujuan dan kedudukannya. Juga dibahas sejarah

Lebih terperinci

Edisi 02/ I/ Dzulhijjah/ 1425 H Januari/ 2005 M)

Edisi 02/ I/ Dzulhijjah/ 1425 H Januari/ 2005 M) Edisi 02/ I/ Dzulhijjah/ 1425 H Januari/ 2005 M) -Dilarang memperbanyak isi ebook ini untuk tujuan komersil- Sumber aqidah (keyakinan) dan hukum agama Islam adalah Al-Kitab (Al -Qur an) dan As-Sunnah (Al

Lebih terperinci

Tauhid Menghapuskan Seluruh Dosa

Tauhid Menghapuskan Seluruh Dosa Tauhid Menghapuskan Seluruh Dosa Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid c 1 Ramadan d 21 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-qur an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam itu lebih baik daripada seribu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepanjang riwayat yang sampai kepada kita bahwa qiyas itu diberikan kepada Nabi saw, dan disamping itu ada pula beberapa riwayat yang sampai kepada kita, bahwa qiyas

Lebih terperinci

Barangsiapa yang dikaruniai seorang anak, lalu ia menyukai hendak membaktikannya (mengaqiqahinya), maka hendaklah ia melakukannya.

Barangsiapa yang dikaruniai seorang anak, lalu ia menyukai hendak membaktikannya (mengaqiqahinya), maka hendaklah ia melakukannya. Aqiqah Kelahiran seorang anak bagi sebuah keluarga akan menambah kebahagiaan dan kerukunan rumah tangga. Mengikut sunnah Rasulullah SAW mengadakan aqiqah dan memberikan dagingnya sebagai sedekah kepada

Lebih terperinci

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Institut Pertanian Bogor Ternyata Hari Jum at itu Ternyata Hari Jum at itu Istimewa Penyusun: Ummu Aufa Muraja ah: Ustadz Abu Salman Saudariku, kabar gembira untuk kita

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PERNIKAHAN WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI KUA KECAMATAN CERME KABUPATEN GRESIK

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PERNIKAHAN WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI KUA KECAMATAN CERME KABUPATEN GRESIK BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PERNIKAHAN WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI KUA KECAMATAN CERME KABUPATEN GRESIK A. Analisis Terhadap Prosedur Pernikahan Wanita Hamil di Luar Nikah di Kantor Urusan Agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lahir ke alam dunia dalam keadaan yang paling sempurna. Selain diberi akal manusia juga diberi kesempurnaan jasmani. 1 Dengan akal dan jasmani yang sempurna

Lebih terperinci

DAFTAR TERJEMAH. No Hal Kutipan Bab Terjemah

DAFTAR TERJEMAH. No Hal Kutipan Bab Terjemah DAFTAR TERJEMAH No Hal Kutipan Bab Terjemah 1 1 Q.S. At I tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi Taubah ayat 122 semuanya (ke medan perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dapat dijerat dengan pasal-pasal : (1) Pasal 285 Kitab Undang-undang Hukum

BAB V PENUTUP. dapat dijerat dengan pasal-pasal : (1) Pasal 285 Kitab Undang-undang Hukum BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sanksi hukum bagi seorang ayah melakukan tindak pidana pemerkosaan terhadap anak kandungnya, berdasarkan ketentuan hukum positif di Indonesia, ia dapat dijerat dengan pasal-pasal

Lebih terperinci

Qowaidul Arba 1. 1 Qowaidul Arba adalah empat kaidah yang perlu diketahui oleh setiap orang

Qowaidul Arba 1. 1 Qowaidul Arba adalah empat kaidah yang perlu diketahui oleh setiap orang 1 Qowaidul Arba 1 1 Qowaidul Arba adalah empat kaidah yang perlu diketahui oleh setiap orang untuk membedakan antara mana yang merupakan fenomena kesyirikan dan mana yang bukan. Hal ini perlu dipahami

Lebih terperinci

MOTIVASI BERZIARAH DALAM PERSPEKTIF TASAWUF STUDI KASUS DI MAKAM SYEKH JA FAR SHADIQ SUNAN KUDUS

MOTIVASI BERZIARAH DALAM PERSPEKTIF TASAWUF STUDI KASUS DI MAKAM SYEKH JA FAR SHADIQ SUNAN KUDUS MOTIVASI BERZIARAH DALAM PERSPEKTIF TASAWUF STUDI KASUS DI MAKAM SYEKH JA FAR SHADIQ SUNAN KUDUS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amir Syarifudin, Hukum Kewarisan Islam, Fajar Interpratama Offset, Jakarta, 2004, hlm.1. 2

BAB I PENDAHULUAN. Amir Syarifudin, Hukum Kewarisan Islam, Fajar Interpratama Offset, Jakarta, 2004, hlm.1. 2 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hukum Islam merupakan hukum Allah. Dan sebagai hukum Allah, ia menuntut kepatuhan dari umat Islam untuk melaksanakannya sebagai kelanjutan dari keimanannya kepada Allah

Lebih terperinci

Macam-Macam Dosa dan Maksiat

Macam-Macam Dosa dan Maksiat Macam-Macam Dosa dan Maksiat Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????:????????????????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup atau sudah meninggal, sedang hakim menetapkan kematiannya. Kajian

BAB I PENDAHULUAN. hidup atau sudah meninggal, sedang hakim menetapkan kematiannya. Kajian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mafqud (orang hilang) adalah seseorang yang pergi dan terputus kabar beritanya, tidak diketahui tempatnya dan tidak diketahui pula apakah dia masih hidup atau

Lebih terperinci

yang sama bahwa Allah mempunyai sifat-siafat. Allah mempunyai sifat melihat (al-sami ), tetapi Allah melihat bukan dengan dhat-nya, tapi dengan

yang sama bahwa Allah mempunyai sifat-siafat. Allah mempunyai sifat melihat (al-sami ), tetapi Allah melihat bukan dengan dhat-nya, tapi dengan I Sunni atau Ahl al-sunnah Wa al- Jama ah atau terkadang juga dikenal dengan sebutan ASWAJA merupakan paham yang berdasarkan pada tradisi Nabi Muhammad SAW, di samping berdasar pada Al Qur an sebagai sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan pedoman yang abadi untuk kemaslahatan umat manusia, merupakan benteng pertahanan syari at Islam yang utama serta landasan sentral bagi tegaknya

Lebih terperinci

2. Jika memang ada haditsnya, Kenapa dosa meratapi mayit ditimpakan ke mayit, padahal yg melakukan kesalahan itu adalah orang lain.

2. Jika memang ada haditsnya, Kenapa dosa meratapi mayit ditimpakan ke mayit, padahal yg melakukan kesalahan itu adalah orang lain. Menambahkan apa yang disampaikan Pak Baz, intinya seperti apa yang disampaikan Pak Baz. Pertanyaan : 1. Apakah ada hadits yg menyatakan bahwa jika ada keluarga yg meratapi mayit, dosanya akan ditimpakan

Lebih terperinci

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:?????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Apakah Kawin Kontrak Itu?

Apakah Kawin Kontrak Itu? KOPI- Nafsu seksual (syahwat) seorang pria kepada perempuan adalah hal yang fitrah, yaitu hal yang alamiah yang telah ditetapkan adanya oleh Allah kepada manusia (Lihat QS Ali Imran [3] : 14). Hanya saja,

Lebih terperinci

STRATEGI DAN METODE DAKWAH MUHAMMAD IBN ABDUL WAHAB. Akhmad Sukardi (Dosen Jurusan Dakwah STAIN Kendari)

STRATEGI DAN METODE DAKWAH MUHAMMAD IBN ABDUL WAHAB. Akhmad Sukardi (Dosen Jurusan Dakwah STAIN Kendari) STRATEGI DAN METODE DAKWAH MUHAMMAD IBN ABDUL WAHAB Akhmad Sukardi (Dosen Jurusan Dakwah STAIN Kendari) Abstrak: Dinasti yang pertama kali berhasil merebut kekuasaan Turki Usman di Hijaz pada awal abad

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Secara etimologi Alqurān berasal dari kata qara-a yaqra-u ( قرا - يقرا ) yang berarti membaca. Sedangkan Alqurān sendiri adalah bentuk maṣdar dari qara-a yang berarti bacaan.

Lebih terperinci