FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PENGGUNA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH (SIMDA) DI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ASAHAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PENGGUNA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH (SIMDA) DI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ASAHAN"

Transkripsi

1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PENGGUNA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH (SIMDA) DI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ASAHAN T E S I S Oleh M. TAUFIQ AKBAR SITORUS /Akt MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017

2 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PENGGUNA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH (SIMDA) DI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ASAHAN TESIS Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh M. TAUFIQ AKBAR SITORUS /Akt MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017

3 Judul Tesis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Di Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan. Nama Mahasiswa : M. Taufiq Akbar Sitorus Nomor Pokok : Program Studi : Akuntansi Menyetujui, Komisi Pembimbing (Dr. Erwin Abu Bakar, MBA, Ak, CA) Ketua (Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak, CA) Anggota Ketua Program Studi Dekan (Prof. Erlina, SE, M.Si, Ph.D, Ak, CA) (Prof. Dr. Ramli, SE, MS) Tanggal lulus : 22 Agustus 2017

4 Telah diuji pada Tanggal : 22 Agustus 2017 PANITIA PENGUJI TESIS : Ketua : Dr. Erwin Abu Bakar, MBA, Ak, CA Anggota : 1. Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak, CA 2. Prof. Erlina, SE, M.Si, Ph.D, Ak, CA 3. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak, CA 4. Dra. Nurzaimah, MM, Ak, CA

5 PERNYATAAN Dengan ini peneliti menyatakan bahwa tesis yang berjudul Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) di Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan yang disusun sebagai syarat untuk memperoleh Gelar Magister Sains pada Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis adalah benar merupakan karya peneliti sendiri. Adapun pengutipan-pengutipan yang peneliti lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penelitian tesis ini telah peneliti cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penelitian ilmiah. Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil karya peneliti sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, peneliti bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang peneliti sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Medan, 22 Agustus 2017 Peneliti, M. Taufiq Akbar Sitorus

6 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi para pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) mengenai pengaruh Persepsi Kemanfaatan, Kemudahan Penggunaan, Keahlian, Kesenangan Yang Dipersepsikan, Keamanan dan kerahasiaan, Jumlah Informasi, Motivasi, dan Komitmen organisasi terhadap kinerja pengguna aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) pada Pemerintah Daerah di Kabupaten Asahan. Penelitian ini merupakan penelitian bersifat kausal asosiatif dengan menggunakan metode survey. Populasi dalam penenlitian ini adalah kasubbag keuangan dan bendahara masing-masing SKPD di Kabupaten Asahan berjumlah 66 orang. Teknik pengambilan sampel adalah metode sensus dengan menggunakan data primer yang diperoleh melalui kuesioner. Dari 66 kuesioner yang disebar, jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 65 kuesioner. Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan SPSS. Metode analisis menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Persepsi Kemanfaatan, Kemudahan Penggunaan, Keahlian, Kesenangan Yang Dipersepsikan, Keamanan dan kerahasiaan, Jumlah Informasi, Motivasi, dan Komitmen organisasi berpengaruh posistif signifikan terhadap kinerja pengguna SIMDA. Kata kunci : Persepsi Kemanfaatan, Kemudahan Penggunaan, Keahlian, Kesenangan Yang Dipersepsikan, Keamanan dan kerahasiaan, Jumlah Informasi, Motivasi, dan Komitmen organisasi. i

7 ABSTRACT This objective of the study was to analyze the influence of perceived usefulness, perceived ease of use, computer self-efficacy, perceived enjoyment, security and privacy, amount of information, motivation and organizational commitment,on performance management information system applications users area (SIMDA) in local government of Asahan regency. This type of research was associative causal research. The research method used survey method. The population in this study was head of financial and treasurer in the entire SKPD in Asahan regency wqs 66 respondents. Sampling technique is a method of census by using primary data obtained through questionnaires. From 66 questionnaires distributed, was returning 65 questionnaires. The research data were analyzed using SPSS. The gathered data were analyzed by using multiple linear regression tests. The results of this research show that perceived usefulness, perceived ease of use, computer self-efficacy, perceived enjoyment, security and privacy, amount of information, motivation, and organizational commitment had positive significant influence on the performance of user SIMDA. Keywords : Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, Computer Self-Efficacy, Perceived Enjoyment, Security and Privacy, Amount of Information, Motivationand organizational commitment. ii

8 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Peneliti menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga memerlukan perbaikan berupa kritik dan saran yang membangun. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa segala yang dilakukan dalam penyusunan tesis ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya bantuan dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, untuk itu dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, M.Hum selaku Rektor Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis,. 3. Ibu Prof. Erlina, SE, M.Si, Ph.D, Ak, CA selaku Ketua Program Studi Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sumatera Utara dan juga selaku dosen pembanding. 4. Bapak Dr. Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak, CA selaku Sekretaris Program Studi Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sumatera Utara sekaligus dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada peneliti dalam proses penelitian dan penulisan tesis ini. iii

9 5. Bapak Dr. Erwin Abu Bakar, MBA, Ak, CA selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, saran dan masukan untuk perbaikan tesis ini. 6. Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak, CA selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, saran dan masukan untuk perbaikan tesis ini. 7. Ibu Dra. Nurzaimah, MM, Ak, CA, selaku dosen pembanding yang telah banyak memberikan saran dan kritik untuk perbaikan sehingga tesis ini dapat selesai. 8. Ibu Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak, CA, selaku dosen pembanding yang telah banyak memberikan saran dan kritik untuk perbaikan sehingga tesis ini dapat selesai. 9. Bapak dan ibu dosen serta seluruh pegawai administrasi Magister, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang telah memberikan ilmu dan segala bentuk bantuan sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis ini. 10. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) selaku pengelola program beasiswa STAR-BPKP yang telah memberikan bantuan dana pendidikan kepada peneliti selama mengikuti pendidikan S-2; 11. Ibunda tercinta DTM. Erhani, Ayahanda terkasih Alm. H. Idham Sitorus, kakak, abang dan keponakan-keponakan tersayang yang senantiasa memberikan doa, semangat dan motivasi yang luar biasa. 12. Teman-teman kuliah pada Program Beasiswa STAR-BPKP Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, iv

10 khususnya Batch IV yang penuh rasa kekeluargaan dan persahabatan dalam berbagi ilmu dan pengalaman selama menjalani perkuliahan. Akhir kata, semoga Allah SWT selalu melimpahkan berkat dan karunia-nya, dan apa yang peneliti lakukan ini mendapatkan restu-nya serta berguna bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Medan, 22 Agustus 2017 Peneliti, M. Taufiq Akbar Sitorus v

11 RIWAYAT HIDUP 1. Nama : M. Taufiq Akbar Sitorus 2. Tempat/Tgl Lahir : Kisaran / 05 Nopember Agama : Islam 4. Orang Tua a. Ayah : Alm. H. Idham Sitorus b. Ibu : Hj. DTM. Erhani 5. Alamat : Jl. Pembangunan I No. 16 U Kisaran 6. Pendidikan a. SD : SDN Kisaran ( ) b. SMP : MTs Falahiyah Kisaran ( ) c. SMA : SMAN 1 Kisaran ( ) d. Sarjana (S1) : S1 Manajemen UNA Kisaran (2013) 7. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil Pemkab. Asahan vi

12 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... RIWAYAT HIDUP... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii vi viii x xi xii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Originalitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Human Resource Management Teori Technologi Acceptancen Model (TAM) Task Technology Fit (TTF) Technology To Performance Chain (TPC) Teori Sosial Teori Penetapan Tujuan (Goal Setting Theory) Teori Exsistence, Reladteness, Growth (ERG) Implementasi SIMDA Kinerja Pegawai Persepsi Kemanfaatan Persepsi Kemudahan Penggunaan Keahlian Komputer Kesenangan Yang Dipersepsikan Keamanan dan Kerahasiaan Jumlah Informasi Motivasi Komitmen organisasi Kecemasan Komputer Koneksi Internet Kondisi yang memfasilitasi Pelatihan vii

13 Kompetensi Sumber Daya Manusia Sistem Informasi Akuntansi Review Penelitian Terdahulu BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS Kerangka Konseptual Pengaruh Persepsi Kemanfaatan terhadap Kinerja pengguna SIMDA Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan tehadap Kinerja pengguna SIMDA Pengaruh Keahlian tehadap Kinerja pengguna SIMDA Pengaruh Kesenangan yang Dipersepsikan terhadap Kinerja pengguna SIMDA Pengaruh Keamanan dan kerahasiaan terhadap Kinerja pengguna SIMDA Pengaruh Jumlah Informasi terhadap Kinerja pengguna SIMDA Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja pengguna SIMDA Pengaruh Komitmen organisasi terhadap Kinerja pengguna SIMDA Hipotesis BAB IV METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Metode Pengumpulan Data Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel Metode Analisis Data Uji Kualitas Instrumen dan data Uji Validitas Uji Reliabilitas Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas ` Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedasitas Uji faktor Uji Regresi Linear berganda Uji Hipotesis Penelitian Adjusted R Uji Simultan (Uji F) Uji Parsial (Uji t) viii

14 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Penelitian Deskripsi Karakteristik Responden AnalisisStatistik Deskriptif Uji Kualitas Data Uji Validitas Instrumen Penelitian Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedasitas Hasil Uji Regresi Linear Berganda Pengujian Hipotesis Uji Koefisien determinasi Hasil Uji Statistik Simultan Hasil Uji Parsial Pembahasan Hasil Penelitian BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Keterbatasan Penelitian Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ix

15 DAFTAR TABEL Nomor Judul Halaman Tabel 1.1 Tanggal pengesahan APBD dan PAPBD Tabel 1.2 Opini Audit BPK Tabel 1.3 Originalitas Penelitian Tabel 2.1 Review Penelitian Terdahulu Tabel 4.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian Tabel 5.1 Distribusi kuesioner Tabel 5.2 Jenis kelamin responden Tabel 5.3 Umur responden Tabel 5.4 Pendidikan responden Tabel 5.5 Jabatan/posisi responden Tabel 5.6 Golongan responden Tabel 5.7 Lama bekerja responden Tabel 5.8 Lama menggunakan SIMDA Tabel 5.9 Deskripsi statistik Tabel 5.10 Hasil Uji validitas Tabel 5.11 Hasil Uji reliabilitas Tabel 5.12 Uji Kolmogorov-Sminov Tabel 5.13 Tolerance dan nilai VIP Tabel 5.14 Uji Heteroskedasitas Tabel 5.15 Koefisien determinasi Tabel 5.16 Uji Statistik F Tabel 5.17 Uji Statistik t x

16 DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman Gambar 2.1 Model Rantai Teknologi ke kinerja Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Gambar 5.1 Gambar Histogram Gambar 5.2 Gambar grafik normal P-P Plot xi

17 DAFTAR LAMPIRAN Nomor Judul Halaman I Data Anggaran Belanja dan Realisasi SKPD Kab. Asahan II Jadwal Penelitian III Daftar Populasi dan Sampel IV Hasil Uji Faktor V Kuesioner Penelitian VI Data Tabulasi Kuesioner VII Data Responden VIII Data Demografi Responden IX Data Descriptive statistic X Data Hasil Uji Validitas dan reliabilitas XI Data Hasil Uji Normalitas XII Data Hasil Uji Multikolinearitas XIII Data Hasil Uji Heteroskedasitas XIV Data Hasil Uji hipotesis xii

18 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perubahan yang cukup fundamental telah terjadi pada era otonomi dengan menerapkan prinsip desentralisasi, dimana di dalam mekanisme penyelenggaraan pemerintah sesuai dengan konsep otonomi daerah yang tercantum di dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah: Otonomi daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, seperti yang tercantum dalam Undang-Undang No. 32 Tahun Dalam rangka mewujudkan terciptanya tata pemerintahan yang baik (good governance), sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 56 tahun 2005 tentang sistem informasi keuangan daerah, pemerintah daerah berkewajiban mengembangkan atau memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan kemampuan mengelola keuangan daerah dan menyalurkan informasi keuangan daerah kepada para pengguna termasuk masyarakat. Guna mewujudkan hal tersebut dan upaya meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan profesionalitas dalam mengelola keuangan daerah pemerintah terus melakukan tindakan konkrit dalam hal pengelolaan keuangan daerah dengan mengeluarkan peraturan peraturan dan undang-undang. Pemerintah menterjemahkan tanggung 1

19 2 jawab atas keuangan yang dikelolanya dalam bentuk penyampaian laporan keuangan. Untuk membantu dalam kegiatan penyusunan laporan keuangan, pemerintah membuat sistem akuntansi keuangan daerah. Tentu saja sistem yang dibuat sejalan dan tidak bertentangan dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku. Implementasi sistem informasi keuangan daerah diharapkan dapat memenuhi tuntutan masyarakat tentang transparansi dan akuntabilitas lembaga sektor publik (Mardiasmo, 2002). Dalam pengembangan sistem informasi akuntansi, pemerintah mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, dimana peraturan ini merupakan penyempurnaan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun Peraturan tersebut merupakan penyempurnaan peraturan-peraturan pemerintah sebelumnya tentang pengelolaan keuangan daerah, yang berusaha mengarahkan penyusunan laporan keuangan yang akuntabel dan transparan. Seiring perkembangan waktu, di era reformasi ini kebutuhan manusia akan informasi yang tepat, akurat dan handal terus meningkat, menyebabkan para pembuat informasi harus lebih bekerja ekstra, karena informasi sudah harus menyentuh seluruh lini kehidupan mulai dari tingkat individual, kelompok dan tingkat organisasi. Terlepas apakah organisasi tersebut bergerak di bidang politik, ketatanegaraan, bisnis maupun pendidikan. Penggunaan informasi digunakan oleh seluruh kelompok masyarakat yang tujuannya untuk memperlancar proses pengambilan keputusan. Menurut Haag dan Keen (1996 ) dalam Lubis (2013) bahwa teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu manusia bekerja dengan

20 3 informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Sehubungan dengan uraian di atas, Jogiyanto (2007) menegaskan bahwa dimasa sekarang ini walaupun kualitas sistem informasi sudah membaik, tetapi masih juga terdengar banyak sekali sistem informasi yang gagal diterapkan, penyebab kegagalan sekarang adalah lebih pada aspek keperilakuannya (behavioral). Lebih lanjut Jogiyanto (2007) mengatakan bahwa sistem teknologi informasi adalah sebagian dari komponen organisasi bersama-sama dengan sumber daya manusia satu sama lain berinteraksi dimana di dalam interaksi tersebut terdapat dua dampak yang mungkin ditimbulkannya yaitu, sistem menjadi optimal dan kinerja menjadi efektif dan efisien atau sistem menjadi tidak optimal karena manusia pengguna sistem ini menolak atau tidak mau menggunakannya dengan berbagai alasan. Sehingga untuk mendapatkan kinerja yang efektif dan efisien, organisasi perlu mengembangkan atau memanfaatkan suatu sistem teknologi informasi yang memungkinkan orang-orang teknologi sistem informasi tersebut untuk membantu tujuan mereka. Goodhue dan Thompson (1995) menyatakan bahwa keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan tergantung bagaimana sistem itu dijalankan, kemudahan sistem itu bagi para pemakainya, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan. Sistem informasi akan mempengaruhi bagaimana organisasi membuat keputusan, merencanakan, dan mengatur semua bagian organisasi, baik organisasi swasta maupun organisasi sektor publik. Penelitian Alpar dan Kim (1990), Barua et al. (1995) dalam Agustiani (2010) memberikan bukti empiris bahwa investasi di bidang teknologi informasi

21 4 dapat memberikan kontribusi positif terhadap kinerja individual dan produktivitas perusahaan. Penggunaan teknologi informasi yang canggih berbasis komputer memungkinkan manajemen untuk menerapkan sistem informasi yang dapat memberikan informasi yang diorientasikan untuk membantu para manajer membuat keputusan manajerial dan para staf untuk menyelesaikan tugas yang dibebankan oleh organisasi kepadanya. Pemanfaatan teknologi informasi tidak hanya pada organisasi sektor bisnis, tetapi juga pada sektor publik. Salah satu instansi sektor publik yang memanfaatkan teknologi sistem informasi adalah pemerintah daerah. Bagi pemerintah daerah teknologi sistem informasi telah menjadi kebutuhan untuk menunjang proses pelayanan publik. Pemanfaatan teknologi informasi ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas bagi pelayanan publik. Teknologi informasi suatu organisasi digunakan untuk meningkatkan kinerja para individual sebagai anggota organisasi yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja organisasi. Penggunaan sistem informasi dibidang akuntansi, merupakan proses penggabungan berbagai komponen baik yang mempunyai bentuk fisik (hardware), maupun non fisik (software) yang saling berhubungan dan berintegrasi secara harmonis yang akan membantu penggunanya dalam mencatat, mengolah transaksi baik keuangan maupun non keuangan yang selanjutnya menghasilkan informasi yang digunakan oleh manajemen sebagai dasar dalam pengambilan keputusan (Susanto, 2013). Untuk itu sistem informasi akuntansi yg dirancang dan di impelentasikan haruslah sesuai dengan kebutuhan para penggunanya mulai dari kemanfaatan, kemudahan, jumlah

22 5 informasi yang dapat diperoleh, keamanan dan kerahasiaan dari software itu sendiri. Selain itu software yang akan diimplementasikan juga harus disesuaikan dengan karakteristik pengguna dan budaya organisasi. Pemanfaatan Sistem infromasi khusus nya dalam bidang akuntansi pada masa ini sangat dibutuhkan, dengan harapan dapat meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan produktivitas kerja bagi penggunanya. Dimana dengan meningkatnya kinerja para individual sebagai anggota organisasi diharapkan pula dapat meningkatkan kinerja organisasi. Untuk menunjang kinerja pengguna sistem informasi akuntansi, selain perancangan sistem yang harus baik dan sesuai dengan strategi serta budaya organisasi, faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan penggunaan sistem informasi adalah sikap atau perilaku pengguna (user) dari sistem tersebut. Pengguna yang memiliki persepsi bahwa penggunaan sistem informasi akuntansi akan memberikan manfaat, menyenangkan dan memudahkan dalam menyelesaikan tugasnya akan lebih mudah menerima dan menggunakan sistem baru secara konsisten, sehingga secara tidak langsung akan meningkatkan kinerja individu dibanding sebelum menggunakan sistem. Untuk membangun persepsi manfaat, persepsi menyenangkan dan mudahnya menggunakan suatu sistem informasi akuntansi yang baru diterapkan, tentunya harus didukung oleh desain sistem yang mudah digunakan (user friendly), sosialisasi dan pelatihan yang memadai, keterwakilan fitur menu yang ada dalam sistem sesuai dengan tugas user, jumlah informasi yang bisa diperoleh dan dukungan fasilitas yang tersedia (kondisi yang memfasilitasi) seperti koneksi internet/jaringan.

23 6 Selain dari faktor software, penerapan teknologi informasi sangat dipengaruhi oleh sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki organisasi tersebut, karena sehebat apapun software yang dirancang jika tidak didukung kemampuan pengguna dengan baik maka tidak akan berarti sama sekali. Organisasi hendaknya selalu melakukan pengembangan SDM untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi SDM mengenai teknologi informasi terkhususnya sistem informasi akuntansi. Jen (2002) dalam Astuti (2008) berpendapat bahwa kinerja teknologi informasi akan lebih tinggi apabila organisasi mengadakan program pelatihan dan pendidikan bagi pemakai. Kemudian dengan selalu dilaksanakannya kegiatan pelatihan secara rutin dan terprogram diharapkan pengaruh pada peningkatan keahlian para pengguna sistem informasi akuntansi itu sendiri. Peningkatan keahlian melalui pelatihan dan sosialisasi sangat lah perlu untuk diperhatikan, karena faktor keahlian yang dimiliki oleh pengguna sistem infoormasi akuntansi nantinya juga akan berimplikasi pada faktor kecemasan berkomputer dari pengguna sistem. Dengan meningkatnya keahlian akan memberikan suatu penurunan tingkat kecemasan berkomputer bagi pegawai. Sehingga dengan adanya keahlian maka diharapkan kecemasan berkomputer tersebut dapat dikurangi bahkan dapat diabaikan, dengan demikian kinerja individual pegawai dapat meningkat. Ketika dihadapkan pada peningkatan kinerja pengguna Sistem Informasi Akuntasni, banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, selain dari faktor software itu sendiri faktor-faktor lain diantaranya adalah kompetensi, motivasi, dan komitmen organisasi (Tambunan, 2016).

24 7 Kompetensi yang merupakan pengetahuan dan keterampilan serta kemampuan seseorang untuk melakukan perilaku kognitif, efektif dan psikomotorik dengan sungguh-sungguh menerapkannya sesuai dengan standar kinerja yang ditetapkan berpengaruh terhadap kinerja pegawai, bahwa semakin tinggi kompetensi yang dimiliki oleh pegawai sesuai dengan tugas yang diembannya akan selalu mendorong pegawai untuk bekerja dengan efektif, efisien dan produktif (Tambunan, 2016). Motivasi juga merupakan faktor yang memengaruhi kinerja pegawai. Motivasi ayang merupaka sesuatu yang ada dalam pribadi seseorang yang kuat sebagai mendorong untuk melaksanakan pekerjaan dengan sungguh-sungguh demi mencapai sasaran dan tujuan. Sebagian daerah membuat suatu kebijakan untuk mendorong pegawai bekerja lebih maksimal, seperti dengan memberikan insentif berupa tunjangan prestasi kerja dan uang lembur (Safwan, 2014). Faktor lain yang memengaruhi kinerja pegawai adalah komitmen organisasi. Pegawai dengan komitmen yang tinggi dapat diharapkan akan memperlihatkan kinerja yang optimal. Rachmawati (2008) menyebutkan komitmen organisasi merupakan sikap yang menunjukkan loyalitas pegawai dan merupakan proses berkelanjutan bagaimana seorang anggota organisasi mengekspresikan perhatian mereka kepada kesuksesan dan kebaikan organisasinya. Terkait dengan sistem informasi pengelolaan keuangan daerah tersebut, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 jo Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2010 mengamanatkan bahwa daerah menyampaikan informasi yang berkaitan dengan keuangan daerah

25 8 yang harus memenuhi prinsip-prinsip akurat, kecermatan, ketepatan dan dapat dipertanggungjawabkan. Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah mengembangkan aplikasi komputer berupa Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA). Tujuan dari pengembangan program SIMDA sebagai berikut: 1. Menyediakan database tentang kondisi di daerah secara terpadu mulai dari aspek kepegawaian, asset daerah, keuangan hingga pelayanan publik. 2. Menghasilkan informasi yang komprehensif, tepat dan akurat kepada manajemen pemerintah daerah yang dapat digunakan sebagai acuan pengambilan keputusan. 3. Mempersiapkan aparat daerah untuk mampu menguasai dan mendayagunakan teknologi dan informasi. 4. Memperkuat basis pemerintah daerah dalam melaksanakan otonomi daerah. Program SIMDA yang telah diimplementasikan meliputi Implementasi SIMDA Keuangan, SIMDA Barang Milik Daerah (BMD), SIMDA Gaji dan SIMDA Pendapatan.( Sesuai dengan visi BPKP sebagai Auditor Presiden yang responsif, interaktif dan terpercaya untuk mewujudkan akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas dalam mentransformasikan manajemen pemerintahan menuju pemerintahan yang baik dan bersih serta sesuai amanat PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dalam pasal 59 ayat (2) menyatakan bahwa pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dilakukan oleh BPKP. Inpres Nomor 4 Tahun 2011 tentang percepatan peningkatan kualitas, akuntabilitas keuangan negara, mengemukakan bahwa BPKP dalam hal ini

26 9 Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah, memandang perlu untuk memfasilitasi Pemerintah Daerah dalam mempersiapkan aparatnya menghadapi perubahan, mendorong pelaksanaan tata kelola keuangan daerah sesuai dengan peraturan yang berlaku, efisien, efektif, transparan, akuntabel dan auditabel. Hal ini penting guna meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah menuju terwujudnya good governance ( Didukung oleh PP Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah, pemerintah pusat/daerah berkewajiban untuk mengembangkan dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi guna meningkatkan kemampuan mengelola keuangan pusat/daerah. Melalui pemanfaatan teknologi informasi dengan penerapan SIMDA, Pemerintah Kabupaten Asahan bekerja sama dengan BPKP Perwakilan Sumatera Utara telah menggunakan aplikasi SIMDA dari tahun 2007 dan saat ini menerapkan SIMDA versi Walaupun secara umum banyak manfaat yang ditawarkan oleh penerapan SIMDA antara lain kecepatan pemrosesan transaksi dan penyiapan laporan, keakuratan perhitungan, penyimpanan data dalam jumlah besar, biaya pemrosesan yang lebih rendah, namun pengimplementasian SIMDA pada Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan juga memiliki kendala yang berkaitan dengan kondisi perangkat keras, perangkat lunak yang digunakan, pemutakhiran data serta terbatasnya sumber daya manusia yang ada menjadi salah satu penyebab buruknya pengelolaan keuangan. Padahal keberhasilan implementasi SIMDA tidak terlepas dari faktor-faktor yang diantaranya adalah software, hardware dan brainware (pengguna). Software dalam hal ini Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) haruslah dapat mengakomodir kebutuhan pengguna, memberikan

27 10 manfaat yang besar dengan memberikan jumlah informasi sesuai yang dibutuhkan, mudah dan menyenangkan saat digunakan, serta mengedepankan keamanan dan kerahasian. Faktor Hardware yang juga harus diperhatikan seperti ketersedian perangkat komputer, koneksi internet/jaringan serta kondisi yang memfasilitasi lainnya. Sumberdaya manusia yang merupakan komponen penting dalam suatu organisasi haruslah diperhatikan kompetensinya dan perlu komitmen serius dari organisasi. Para pengguna harus terus dimotivasi untuk terus meningkatkan kompetensi dan keahliannya melalui berbagai pelatihan. Karena melalui pelatihan keahlian dan kompetensi pengguna SIMDA akan meningkat. Dengan meningkatnya keahlian pengguna SIMDA maka akan dapat meminimalisir kecemasan berkomputer para pengguna SIMDA. Fenomena yang terjadi dalam perkembangan sektor publik di Indonesia dewasa ini adalah kurangnya kinerja pegawai pemerintahan, baik dari segi kualitas sumber daya manusia yang masih sangat terbatas, motivasi kerja yang masih rendah dan masih belum menerapkan metode the right man in the right place. Rendahnya motivasi kerja pegawai pemerintahan yang cenderung semau gue. Secara bertahap pemerintah pusat maupun daerah membenahi fasilitas kerja, baik hardware dan software guna untuk pencapaian good government. Kinerja pegawai dalam penggunaan SIMDA yang belum maksimal dapat berpengaruh pada keterlambatan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P- APBD), ditandai dengan keterlambatan penetapan Peraturan Daerah (Perda)

28 11 Kabupaten Asahan atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN). APBD tahun 2016 disahkan tanggal 25 Januari 2016, APBD tahun 2015 disahkan tanggal 12 Desember 2014, APBD tahun 2014 disahkan tanggal 4 Maret 2014, APBD tahun 2013 disahkan tanggal 23 Januari 2013, APBD tahun 2012 disahkan tanggal 10 Januari 2012 dan APBD tahun 2011 disahkan tanggal 20 Januari Begitu juga dengan tanggal pengesahan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. P-APBD Tahun 2016 disahkan tanggal 25 Nopember 2016, P- APBD tahun 2015 disahkan tanggal 8 Oktober 2015, P-APBD tahun 2014 disahkan tanggal 5 September 2014, P-APBD tahun 2013 disahkan tanggal 3 Desember 2013, P-APBD tahun 2012 disahkan tanggal 13 Nopember 2012 dan P- APBD tahun 2011 disahkan tanggal 1 November Tanggal penetapan APBD dan P-APBD telah diuraikan dan dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1. Tanggal Pengesahan APBD dan P-APBD Pemerintah Kabupaten Asahan Periode TA Tahun Tanggal Pengesahan Anggaran APBD P-APBD Januari Nopember Desember Oktober Maret September Januari Desember Januari Nopember Januari November 2011 Sumber : Bagian Hukum Setdakab Asahan Salah satu sasaran indikator kinerja utama pegawai (output) Pemerintah Kabupaten Asahan adalah opini hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Kinerja pegawai Pemerintah Kabupaten Asahan belum maksimal, ditandai dengan

29 12 opini hasil audit BPK bahwa Pemerintah Kabupaten Asahan yang sejak 5 tahun terakhir hanya satu kali mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yaitu di tahun 2014, sementara untuk hasil Audit di tahun 2015, 2013,2012 dan 2011 Kabupaten Asahan mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Opini audit BPK dapat dilihat pada Tabel 1.2. Tabel 1.2. Opini audit BPK Pemerintah Kabupaten Asahan Tahun No Tahun Hasil Audit Wajar Dengan Pengecualian Wajar Tanpa Pengecualian Wajar Dengan Pengecualian Wajar Dengan Pengecualian Wajar Dengan Pengecualian Sumber : Inspektorat Kab. Asahan Selain itu juga fenomena yang terjadi belakangan ini di Kabupaten Asahan adalah masih rendahnya realisasi anggaran di SKPD, dimana masih banyak SKPD yang realisasi anggaran per tahun di bawah 90%, seperti pada tahun 2015 dari 43 SKPD terdapat 16 SKPD yang realisasi anggarannya di bawah 90%, di tahun 2014 dari 46 SKPD terdapat 18 SKPD yang realisasi anggarannya di bawah 90% dan di tahun 2013 dari 40 SKPD terdapat 12 SKPD yang realisasi anggarannya di bawah 90% (Data Realisasi Anggaran SKPD di Kabupaten Asahan Tahun Anggaran terlampir). Penelitian ini dilakukan pada Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan, dengan beberapa mempertimbangan, Pertimbangan pertama adalah, bahwa teknologi informasi telah dimanfaatkan secara luas, dan di Kabupaten Asahan penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) telah digunakan sejak tahun 2007, tetapi belum pernah dilakukan penelitian. Pertimbangan kedua,

30 13 Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) telah diimplementasikan tetap masih saja sering terjadi keterlambatan dalam proses pertanggung jawaban kegiatan untuk itu kiranya perlu dilakukan penelitian terhadap fenomena ini mengingat bahwa investasi terhadap implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) ini sangat tinggi sehingga perlu dikaji untuk mengetahui dampak implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) terhadap kinerja pegawai di Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan. Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) yang diharapkan membawa dampak positif dalam peningkatan kinerja pegawai pengguna sistem tersebut, maka dilakukan suatu penelitian tentang Faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) di Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Apakah persepsi kemanfaatan, kemudahan penggunaan, keahlian, kesenangan yang dipersepsikan, keamanan dan kerahasiaan, jumlah informasi, motivasi, dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) di Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan secara parsial dan simultan?

31 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah penelitian yang telah diuraikan adalah : Untuk menganalisis pengaruh persepsi kemanfaatan, kemudahan penggunaan, keahlian, kesenangan yang dipersepsikan, keamanan dan kerahasiaan, jumlah informasi, motivasi, dan komitmen organisasi terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) di Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan secara parsial dan simultan Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : 1. Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan yang menjadi objek penelitian, sebagai informasi yang dapat dijadikan bahan evaluasi keberhasilan implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) yang diharapkan meningkatkan kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) dengan maksimal. 2. Bagi Peneliti, menambah pengalaman, pemahaman dan kemampuan intelektual dalam pengembangan ilmu pengetahuan terutama dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) dan pengaruhnya terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) di Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan. 3. Memberikan kontribusi kepada pengembangan ilmu akuntansi dengan menambah referensi bagi peneliti selanjutnya.

32 Originalitas Penelitian Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Kasse (2015) yang berjudul Pengaruh Kemanfaatan dan Penggunaan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah terhadap Kinerja Pegawai pada Pemerintah Daerah di Kabupaten Yahukimo. Peneliti merasa perlu melakukan replikasi terhadap penelitian ini karena kesamaan jenis teknologi yang diteliti yaitu sama-sama berbasis aplikasi, dan juga melihat masih belum ada yang meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) tersebut dan pengaruhnya terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) di Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Kasse (2015) adalah : 1. Penelitian Kasse (2015) menggunakan 4 variabel independen yaitu manfaat yang dipersepsikan, kemudahan penggunan yang dipersepsikan, keahlian computer dan persepsi kecemasan computer terhadap variabel dependen kinerja pegawai, sedangkan pada penelitian ini menggunakan 8 variabel independen yaitu Persepsi Kemanfaatan, Kemudahan Penggunaan, Keahlian, Kesenangan Yang Dipersepsikan, Keamanan dan kerahasiaan, Jumlah Informasi, Motivasi, dan Komitmen organisasi dimana penentuan variabel independen ini diambil setelah melakukan analisi faktor terlebih dahulu terhadap variabel independen yang ada dalam beberapa penelitian terdahulu dan variabel tersebut adalah variabel yang nilainya signifikan. 2. Jenis organisasi yang diteliti Kasse (2015) menggunakan Instansi Pemerintah Daerah Di Kabupaten Yahukimo yaitu para pengguna/operator Sistem

33 16 Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) sementara pada penelitian ini menggunakan kasubbag keuangan dan bendahara di masing-masing SKPD di Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan. 3. Jenis sistem informasi yang diteliti Kasse (2015) meneliti Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) merupakan aplikasi yang dibangun oleh Ditjen Keuangan Daerah Kemendagri yang telah menggunakan sistem online, sementara pada penelitian ini sistem informasi yang diteliti adalah Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) yang dikembangkan oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Originalitas penelitian telah diuraikan dan dapat dilihat pada Tabel 1.3. Tabel 1.3. Tabel Originalitas Penelitian Uraian Peneliti terdahulu Peneliti sekarang Judul Pengaruh Kemanfaatan Faktor-faktor yang mempengaruhi dan Penggunaan Sistem Implementasi Sistem Informasi Informasi Pengelolaan Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pegawai di Terhadap Kinerja Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Pada Pemerintah Daerah Di Kabupaten Yahukimo Asahan Variabel Independen Variabel Dependen Lokasi Penelitian Tahun Penelitian - manfaat yang dipersepsikan (X 1 ) - kemudahan penggunan yang dipersepsikan (X 2 ) - keahlian computer (X 3 ) - persepsi kecemasan computer (X 4 ) Kinerja Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Yahukimo Persepsi Kemanfaatan (X1) - Persepsi Kemudahan Penggunaan (X 2 ) - Keahlian (X 3 ) - Kesenangan Yang Dipersepsikan (X 4 ) - Keamanan dan kerahasiaan (X5) - Jumlah Informasi i (X6) - Motivasi (X7) - Komitmen organisasi (X8) Kinerja pengguna SIMDA Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan

34 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Teori Human Resource Management Teori Human Resources Management, adalah teori berangkat dari pemahaman dasar atas kebutuhan dasar manusia sesuai dengan teori Abraham Maslow : a. Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs),yang termasuk dalam kebutuhan ini, misalnya sandang, pangan, papan, dan tempat berlindung. Kebutuhan ini termasuk kebutuhan primer dan mendesak sifatnya. Untuk itu seorang pimpinan yang ingin insruksi dan perintahnya dilaksanakan hendaknya dapat memenuhi kebutuhan tersebut. b. Kebutuhan Keamanan (Safety Needs), yang termasuk dalam kebutuhan ini, misalnya kebutuhan akan keamanan jiwa terutama dalam jam-jam kerja. Kebutuhan akan keamanan kantor ditempat kerja, termasuk jaminan hari tua. c. Kebutuhan social (social Needs), yang termasuk pada tingkatan kebutuhan ini, misalnya kebutuhan untuk dihormati, kebutuhan untuk bisa diterima dilingkungan kerja, keinginan untuk maju dan tidak ingin gagal, kebutuhan akan perasaan untuk turut serta memajukan organisasi. 17

35 18 d. Kebutuhan Prestise (Esteem Needs), pada umumnya pegawai akan mempunyai prestise setelah mempunyai prestasi. Dengan demikian prestasi pegawai perlu diperhatikan oleh pimpinan organisasi. Biasanya, pegawai yang telah mempunyai prestasi yang lebih tinggi akan terus berupaya untuk meningkatkan prestasinya secara maksimal. e. Kebutuhan mempertinggi kapasitas kerja (Self Actualization). Setiap karyawan pasti ingin mengembangkan kapasitas kerjanya secara optimal, misalnya melalui pendidikan latihan, seminar, dan sebagainya. Kebutuhan-kebutuhan untuk mengembangkan kapasitas kerja tersebut perlu mendapatkan perhatian pimpinan. sehingga pengakuan luar kurang penting ketimbang kepuasan bathiniah. Model ini menekankan bahwa jika menginginkan performansi suatu bagian lebih baik, maka seorang manager harus lebih baik banyak memanfaatkan seoptimal mungkin sumber daya bawahannya. (Mustaqim, 2015) Menurut Flippo dalam Dewanti (2016) Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dari pada pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahaan sumber daya manusia ke suatu titik akhir dimana tujuan-tujuan perorangan, organisasi dan masyarakat terpenuhi. Menurut Hasibuan (2007) Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Dari pengertian diatas disimpulkan bahwa Human Resource Management (HRM) atau Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu proses dalam

36 19 penanganan pegawai, karyawan dalam suatu organisasi supaya dapat menghasilkan manfaat yang maksimal yang diharapkan dalam suatu organisasi tersebut. Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu asset yang sangat potensial sebagai modal non-material dalam setiap organisasi, yang dapat diwujudkan sebagai potensi yang nyata baik secara fisik dan non fisik untuk dapat mewujudkan keberadaannya di dalam sebuah organisasi. Bagi sebagian organisasi yang masih beskala kecil atau yang masih bersifat tradisional pada umumnya belum berfokus terhadap sumber daya manusia, karena organisasi tersebut masih lebih berfokus pada fungsi-fungsi produksi, keuangan, dan pemasasaran yang selalu berorientasi pada jangka pendek. Pengelolaan sumber daya manusia di era globalisasi saat ini bukalah merupakan pekerjaan yang mudah. Perlu persiapan berbagai macam sarana dan prasarana untuk mendukung proses terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas. Suatu organisasi yang ingin tetap sukses dan dan eksis serta memiliki citra positif di mata masyarakat tidak akan pernah mengabaikan aspek segala hal yang berhubungan dengan manajemen sumber daya manusia. Sehingga dapat di simpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia memiliki peran yang sangat besar bahkan sebagai sentral pengelola maupun penyedia sumber daya manusia bagi semua departemen dalam suatu organisasi.

37 20 Fungsi-Fungsi Human Resource Management. Menurut Dewanti (2016) Funsi-fungsi yang terkait dalam manajemen sumber daya manusia dan aktivitas-aktifitasnya sangat penting dalam meningkatkan produktifitas karyawan, kualitas dan pelayanan berikut : 1. Fungsi Pokok, terdiri dari a. Fungsi Perencanaan meliputi Melaksanakan tugas dalam perencanaan kebutuhan, pengadaan, pengembangan dan pemeliharaan SDM. b. Fungsi Pengorganisasian meliputi Menyusun suatu organisasi dengan mendisain struktur dan hubungan antara tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh tenaga kerja dipersiapkan. c. Fungsi Pengarahan meliputi Menberikan dorongan untuk menciptakan kemauan kerja yang dilaksanakan secara efektif dan efisien d. Fungsi Pengendalian meliputi Melakukan pengukuran-pengukuran antara kegiatan yang dilakukan antara kegiatan yang dilakukan dengan standardstandard yang telah ditetapkan khususnya di bidang tenaga kerja. 2. Fungsi Operasional a. Pengadaan (Procurement) - Perencanaan Sumber Daya Manusia meliputi penentuan kebutuhan tenaga kerja baik secara kuantitatif maupun kualitatif - Penarikan/perekrutan calon tenaga kerja (recruitment) meliputi menarik sebanyak mungkin calon-calon tenaga kerja yang memenuhi pernyaratan yang dibutuhkan dari sumber-sumber tenaga kerja yang tersedia. - Seleksi (selection) meliputi proses pemilihan tenaga kerja dari sejumlah calon tenaga kerja yang dikumpulkan melalui proses recruitment.

38 21 - Penempatan (placement) meliputi penempatan tenaga kerja yang terpilih pada jabatan yang ditentukan. - Pembekalan (orientation) meliputi untuk memberikan pemahaman kepada tenaga kerja terpilih tentang deskripsi jabatan, kondisi kerja, dan peraturan organisasi. b. Pengembangan (Development) - Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development) - Pengembangan Karir (Career Development) 3. Pemeliharaan (Maintenance) a. Kompensasi Jabatan (job compensation) yaitu usaha pemberian balas jasa atas prestasi yang telah diberikan oleh tenaga kerja. b. Integrasi (integration) yaitu menciptakan kondisi integerasi atau persamaan kepentingan antar tenaga kerja dengan organisasi yang menyangkut masalah motivasi, kepemimpinan, komunikasi, konflik dan konselling. c. Hubungan Perburuhan (Labour Relation) yaitu pembahasan masalah perjanjian kerja perjanjian perburuhan, kesempatan kerja bersama, sampai penyelasaian perselisihan perburuhan. d. Pemisahan/Pemutusan Hubungan kerja (Separation) yaitu menyangkut masalah pemutusan hubungan kerja. Dalam menerapkan sumber daya manusia secara efisien dan efektif selain sangat bermanfaat bagi organisasi, juga harus bisa memberikan manfaat terhadap karyawan, seperti : a. Karyawan dapat melakukan pekerjaan lebih efisien

39 22 b. Karyawan memperoleh rasa aman, memperoleh jaminan keselamatan, dalam bekerja. c. Karyawan memperoleh keadilan dan perlakuan yang baik serta penilaian yang objektif dalam bekerja. d. Karyawan memperoleh gaji/upah dan pembagian keuntungan lainnya secara layak. e. Karyawan mendapatkan suasana lingkungan kerja yang menyenangkan Teori Technologi Acceptancen Model (TAM) Salah satu teori tentang penggunaan sistem teknologi informasi yang dianggap sangat berpengaruh dan umumnya digunakan untuk menjelaskan penerimaan individual terhadap penggunaan sistem teknologi informasi adalah Technology Acceptancen Model (TAM). Model penerimaan TAM merupakan suatu model penerimaan sistem teknologi yang akan digunakan oleh pemakai (user). Model TAM ini pertama kali dikembangkan oleh Davis et al. (1989). TAM berfokus pada sikap terhadap pemakai teknologi informasi, dimana pemakai mengembangkannya berdasarkan persepsi kegunaan (manfaat) dan kemudahan dalam pemakaian teknologi informasi. Sasaran dari TAM adalah untuk menyediakan sebuah penjelasan dari faktor-faktor penentu penerimaan komputer yang umum Task Technology Fit (TTF) Kesesuaian tugas-teknologi (task-technology fit atau disingkat TTF) secara umum dapat didefenisikan seberapa besar suatu teknologi membantu seorang individual dalam melakukan sekumpulan tugas-tugasnya. Kesesuain

40 23 tugas-teknologi lebih rinci dapat didefenisikan sebagai suatu profil ideal yang dibentuk dari suatu kumpulan ketergantungan tugas yang konsisten secara internal dengan elemen teknologi yang digunakan yang akan berakibat pada kinerja pelaksanaan tugas (Jogiyanto, 2007). Prioritas TTF adalah interaksi tugas, teknologi dan individu. Berbagai macam tugas yang pasti (sebagai contoh, saling ketergantungan antara tugas dengan kebutuhan informasi dari beberapa unit organisasi) membutuhkan berbagai macam fungsi teknologi yang pasti, diantaranya integrasi database dengan seluruh data perusahaan yang dapat diakses untuk seluruhnya. Pengaruh TTF terhadap penggunaan teknologi ditunjukkan melalui hubungan antara TTF dan kepercayaan mengenai konsekuensi penggunaan sistem. Hal ini dikarenakan TTF seharusnya merupakan penentu penting mengenai apakah sistem yang dipercaya dapat lebih bermanfaat, lebih penting atau relatif dapat memberikan keuntungan yang lebih. Pengaruh kinerja di dalam konteks ini berhubungan dengan prestasi dari tugas individu pegawai. Tingginya kinerja berimplikasi terhadap perbaikan efisiensi, perbaikan efektivitas dan atau peningkatan kualitas (Goodhue dan Thompson, 1995) Technology To Performance Chain (TPC) Model rantai teknologi-ke-kinerja (technology to performance chain, atau TPC) merupakan suatu model komprehensif yang dibangun dari dua aliran penelitian yang saling melengkapi, yaitu sikap pemakai (user attitude) sebagai prediktor dari pemakaian (utilization) dan kesesuaian tugas-teknologi (tasktechnology fit) sebagai prediktor dari kinerja. Inti dari model ini adalah agar teknologi informasi memberikan dampak positif terhadap kinerja individual, maka

41 24 teknologi tersebut harus dimanfaatkan dan harus sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan (Jogiyanto, 2007). Model tersebut ditunjukkan pada gambar 2.1. berikut : Gambar 2.1. Model Rantai Teknologi ke Kinerja, Goodhue dan Thompson (1995) Karakteristik dari individual (individual characteristics) seperti pelatihan, pengalaman komputer, motivasi akan mempengaruhi kemudahan dan kualitas menggunakan teknologinya. Kesesuaian tugas-teknologi yang digunakan akan membantu seorang individual dalam melakukan serangkaian dari tugasnya. Pemakaian (utilization) adalah suatu perilaku menggunakan teknologi dalam menyelesaikan tugas. Pengukuran seperti frekuensi penggunaan banyak digunakan untuk mengukur konstruk pemakaian. Pengaruh TTF ke pemakaian terlihat lewat kepercayaan dari konsekuensi harapan pemakaian (expected consequences of utilization). Faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemakaian adalah perasaan mengarah ke penggunaan (affect toward using), norma sosial (social norms), kebiasaan (habit) dan kondisi-kondisi pemfasilitasi (fasilitating conditions), (Jogiyanto, 2007).

42 Teori Sosial Teori ini awalnya dikembangkan oleh Bandura. Teori ini menyatakan bahwa pengaruh-pengaruh lingkungan semacam tekanan sosial atau karakteristikkarakteristik situsional unik dan faktor-faktor personal lainnya termasuk personaliti dan perilaku saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Dalam model pembelajaran Bandura, faktor person (kognitif) memainkan peranan penting. Yang dimaksud dengan faktor person (kognitif) adalah self efficasy. Reivich dan Shatte (2002) dalam Winarto (2011) mendefenisikan bahwa self efficasy yaitu merupakan keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri untuk menghadapi dan memecahkan masalah dengan efektif. Efikasi diri juga mempunyai arti meyakini diri sendiri untuk mampu berhasil dan sukses. Indidvidu yang mempunya efikasi diri yang tinggi memiliki komitmen untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya dengan berbagai cara dan tidak pernah menyerah hingga menemukan keberhasilan. Menurut Bandura (1994) dalam Winarto (2011) individu yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan sangat mudah menghadapi segala tantangan dan tidak pernah ragu dikarenakan dia mempunya kepercayaan penuh dengan kemampuan yang dimilikinya Teori Penetapan Tujuan (Goal Setting Theory) Teori ini dikembangkan oleh Locke. Ia mengatakan bahwa penetapan tujuan adalah proses kognitif dari keperluan praktis. Teori penetapan tujuan (goal setting theory) yaitu model individual yang menginginkan untuk memiliki tujuan, memilih tujuan dan menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan-tujuan ini (Birnberg dalam Budiharjo, 2008). Menurut teori ini salah satu dari karakteristik

43 26 perilaku yang mempunyai tujuan yang umum diamati ialah bahwa perilaku tersebut terus berlangsung sampai perilaku itu mencapai penyelesaiannya, sekali seseorang mulai sesuatu (seperti suatu pekerjaan, sebuah proyek baru), ia terus mendesak sampai tujuan tercapai. Proses penetapan tujuan (goal setting) dapat dilakukan berdasarkan prakarsa sendiri/diwajibkan oleh organisasi sebagai satu kebijakan (Wangmuba, 2009 dalam Ramandel, 2009). Selain itu, sasaran yang ditentukan dengan umpan balik akan menghasilkan kinerja yang lebih tinggi dibandingkan tidak ada umpan balik Teori Exsistence, Reladteness, Growth (ERG) Teori ini dikembangkan oleh Aldefer yang sependapat dengan teori kebutuhan Maslow yang menyatakan bahwa kebutuhan-kebutuhan individual tersusun dari suatu hirarki. Namun yang diusulkan oleh Aldefer hanya terdiri dari tiga tingkatan kebutuhan yaitu: 1. Eksistensi : kebutuhan eksistensi berhubungan dengan fisik dari eksistensi pegawai saperti makan, minum, pakaian, gaji dan keamanan kondisi dalam bekerja. 2. Keterkaitan : kebutuhan keterkaitan berhubungan dengan interpersonal pegawai, yaitu hasil kepuasan berinteraksi dalam lingkungan kerja. 3. Pertumbuhan : kebutuhan pertumbuhan berguna untuk mengembangkan dan meningkatkan pribadi, hal ini berhubungan dengan kemampuan dan kecakapan pegawai. Di samping itu akan membuat individu merasa puas dengan suatu kontribusi yang kreatif dan produktif pada organisasi tempat bekerja.

44 Implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) merupakan program aplikasi yang digunakan untuk pengelolaan keuangan daerah secara terintegrasi serta cepat, akurat dan efisien dalam menghasilkan informasi keuangan yang nantinya akan digunakan untuk pengambilan keputusan dalam berbagai hal di sektor pemerintahan (BPKP, 2017). Sukirman (2009) mendefinisikan implementasi SIMDA sebagai aplikasi SIMDA, yaitu merupakan aplikasi database yang bertujuan mempermudah pengelolaan keuangan daerah di lingkungan SKPD yang dikembangkan oleh BPKP. Tujuan pengembangan aplikasi ini adalah mempercepat proses reformasi pengelolaan keuangan daerah. Tujuan implementasi SIMDA (BPKP, 2017) adalah sebagai berikut : 1. Wadah untuk berbagi informasi bagi setiap unit kerja sama penerima koneksitas jaringan SIMDA. 2. Sebagai alat komunikasi langsung dengan menggunakan webcam bagi unit kerja penerima koneksitas jaringan SIMDA. 3. Sebagai media kontrol bagi realisasi kegiatan, baik capaian fisik maupun penyerapan dananya. 4. Sebagai media awal bagi pelaksanaan e-governement. 5. Sebagai sarana untuk pelaksanaan good government. Dimana pemerintah daerah memperoleh manfaat dengan menggunakan SIMDA keuangan daerah terintegrasi sebagai berikut: 1. Database terpadu, tidak perlu input berulang-ulang data yang sama.

45 28 2. Data yang sama akan tercek dan recek secara otomatis (validasi data terjamin). 3. Fleksibel, dapat menghasilkan informasi sesuai dengan kebutuhan ini. 4. Output dapat disesuaikan menurut perundang-undangan yang berlaku. Output dapat disajikan berdasarkan kebutuhan manajemen pemerintah daerah untuk mengambil keputusan/kebijakan Kinerja Pegawai Secara umum kinerja (perfoemance) diartikan sebagai tingkat keberhasilan seseorang dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Penelitian Goodhue dan Thompson (1995), pencapaian kinerja seseorang dinyatakan berkaitan dengan pencapaian serangkaian tugastugas individu dengan dukungan teknologi informasi yang ada. Menurut Mangkunegara (2002), kinerja pegawai adalah hasil kinerja secara kualitas kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Penilaian kinerja berhubungan dengan penyelesaian tugas-tugas tertentu oleh pekerja, apakah berhasil atau gagal. Pencapaian ini juga perlu dikaitkan dengan perilaku dari pekerja selama proses penilaian. Kinerja dalam penelitian ini berhubungan dengan pencapian serangkaian tugas-tugas oleh pegawai pemerintah daerah Kabupaten Asahan. Kinerja yang semakin tinggi melibatkan kombinasi dari peningkatan efisiensi, peningkatan efektivitas, peningkatan produktivitas, dan peningkatan kualitas. Kinerja yang lebih akan tecapai jika individu dapat memenuhi kebutuhan individu dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas (Goodhue dan Thompson, 1995).

46 29 Dalam penelitian Goodhue dan Thompson (1995), pencapaian kinerja individual dinyatakan berkaitan dengan pencapaian serangkaian tuags-tugas individu dengan dukungan teknologi informasi yang ada. Kinerja yang lebih tinggi mengandung arti terjadinya peningkatan efisiensi, ekeftivitas atau kualitas yang lebih tinggi dari penyelesaian serangkaian tugas yang dibebankan kepada individu dalam organisasi. Davis (1989) menyatakan bahwa penggunaan sistem aplikasi spesifik akan meningkatkan kinerja dan juga menemukan hubungan kuat antara penggunaan komputer dengan tugas secara pasti. Montazemi et al. (1996) dalam Agustiani (2010) mengemukakan bahwa individu yang kompetensi yang tinggi, terlatih lebih baik dan lebih mengenal informasi yang diimplementasikan dalam perusahaannya akan dapat dengan lebih baik dalam mengidentifikasi, mengakses dan menginterpretasikan data yang diperlukan. Individu yang terbiasa dengan penggunaan komputer akan dapat menggunakan sistem informasi yang ada dengan lebih baik sehingga akan lebih memenuhi kebutuhan data dalam penyelesaian tugas mereka. Dampak kinerja dalam penelitian ini berhubungan dengan pencapaian serangkaian tugas-tugas pegawai Pemda Kabupaten Asahan. Kinerja yang semakin tinggi melibatkan kombinasi dari peningkatan efisiensi, peningkatan efektivitas, peningkatan produktivitas, dan peningkatan kualitas. Untuk dapat meningkatkan kinerja ke tingkat lebih tinggi maka aktivitas kerja harus dapat diidentifikasi dan dianalisis. Menurut Goodhue dan Thompson (1995) ukuran variabel dampak kinerja dinyatakan dalam dua elemen, yaitu:

47 30 1. Persepsi dampak dari sistem dan pelayanan komputer terhadap keefektifan dan produktivitas. 2. Persepsi dampak dari sistem dan pelayanan komputer terhadap kinerja pemakai Persepsi Kemanfaatan Persepsi merupakan penafsiran realibilitas masing-masing orang dalam memandang realitas dari sudut perspektif yang berbeda (Winardi, 1991 dalam Achjari dan Widowati, 2004). Adam et al. (1992) dalam Rahadi (2007) mendefinisikan kemanfaatan (usefulness) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu subyek tertentu akan dapat meningkatkan prestasi kerja orang tersebut. Persepsi Kemanfaatan didefinisikan sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu sistem tertentu akan dapat meningkatkan prestasi kerja orang tersebut (Davis, 1989). Thompson et al. (1991 ) dalam Junawan (2015), mengemukakan bahwa manfaat (usefulness) teknologi informasi merupakan kegunaan yang diharapkan oleh pengguna (user) teknologi informasi pada saat melaksanakan tugasnya. Thompson et al. (1991) dalam Junawan (2015), juga mengemukakan bahwa seseorang akan menggunakan teknologi informasi jika mengetahui ada manfaat positif yang diperoleh atas penggunaan teknologi informasi tersebut. Ukuran usefulness didasarkan pada frekuensi penggunaan dan keragaman aplikasi yang digunakan. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi kemanfaatan adalah suatu tingkatan kepercayaan seseorang terhadap penggunaan suatu sistem tertentu dapat meningkatan prestasi kerja orang tersebut yang merupakan cerminan dari adanya

48 31 proses memilih, usaha, dan interpretasi rangsangan tersebut ke dalam suatu gambaran yang terpadu. Berdasarkan penjelasan diatas dapat diartikan bahwa kemanfaatan dari penggunaan komputer dapat meningkatkan kinerja, prestasi kerja orang yang menggunakannya Persepsi Kemudahan Penggunaan Model penerimaan teknologi merupakan adaptasi dari teori tindakan beralasan. Model penerimaan teknologi mempunyai dua konstruk utama, yaitu kegunaan yang dipersepsikan, dan kemudahan penggunaan yang dipersepsikan. Persepsi tentang kemudahan penggunaan sebuah teknologi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami dan digunakan (Davis 1989). Kepercayaan ini menentukan suatu sikap pemakai ke arah penggunaan suatu sistem kemudian menentukan niat tingkah laku dan mengarah pada penggunaan sistem secara nyata. Davis (1989) juga mendefinisikan persepsi kemudahan penggunaan sebagai tingkat dimana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tertentu akan bebas dari usaha yang mencerminkan bahwa usaha merupakan sumber daya yang terbatas bagi seseorang yang akan mengalokasikan untuk berbagai kegiatan. Menurut Venkatesh dan Morris (2000) dalam Jogiyanto (2007), ada dua konsep utama yang dipercaya dalam user acceptance yaitu perceived usefulness dan perceived ease of use. Manfaat (perceived usefulness) didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan seseorang bahwa suatu penggunaan suatu sistem informasi meningkatkan kinerja dalam pekerjaannya. Kemudahan (perceived ease of use) didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan seseorang bahwa penggunaan teknologi

49 32 sistem informasi akan mudah dan tidak membutuhkan usaha yang keras. Kemudahan (Perceived Ease of Use) menggambarkan dampak atas tingkat perilaku melalui dua penyebab yaitu dampak langsung atas tingkat perilaku dan dampak tidak langsung atas perilaku melalui perceived usefulness. Davis et al. (1989), Szajna (1996), Venkatesh dan Davis (2000), dan Venkatesh dan Morris (2000) dalam Jogiyanto (2007) membuktikan bahwa kemudahan berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Geven dan Sraub (1997) dalam Jogiyanto (2007) meneliti efek dari perbedaan gender terhadap penerimaan sistem informasi. Hasil penelitian mereka menemukan bahwa laki-laki lebih diakibatkan oleh persepsi kegunaan dan wanita lebih dipengaruhi oleh persepsi kemudahan penggunaan dan norma-norma subjektif dalam menerima sistem informasi Keahlian Komputer Keahlian Komputer (Computer Self-Efficacy) dihubungkan dengan suatu pertimbangan keahlian (kemampuan) seseorang untuk menggunakan suatu komputer. Hal ini berhubungan pertimbangan-pertimbangan dari kemampuan individual untuk menerapkan keahlian-keahlian ini kedalam tugas-tugas yang lebih luas (misalnya menganalisis data keuangan) (Compeau dan Higgins, 1995). Keahlian Komputer mewakili persepsi individual tentang kemampuannya untuk menggunakan computer dalam menyelesaikan suatu tugas. Dimensi-dimensi dari Keahlian Komputer adalah besaran (magnitude), kekuatan (strength), dan generalisabilitas (generalizability). a. Besaran (Magnitude) Besaran (magnitude) computer self-efficacy dapat diinterpretasikan untuk

50 33 merefleksikan tingkat dari kemampuan yang diharapkan dalam melakukan tugas-tugas komputer. Individual-individual yang dengan suatu magnitude computer self-efficacy yang tinggi diharapkan akan mempersepsikan dirinya sendiri mampu menyelesaikan tugas-tugas komputasi yang lebih sulit dibanding mereka yang memiliki pertimbangan-pertimbangan yang rendah dari computer self-efficacy. Alternatif lainnya magnitude computer self-efficacy dapat diukur dalam bentuk tingkat-dukungan yang dibutuhkan untuk melakukan suatu tugas. Individual-individual dengan magnitude computer self-efficacyyang tinggi akan menilai dirinya sendiri mampu mengoperasikan suatu tugas dengan dukungan dari antuan yang lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang mempunyai pertimbanganpertimbangan rendah dari magnitudecomputer self-efficacy yang membutuhkan lebih banyak dukungan dan bantuan dalam melakukan suatu tugas komputasi. b. Kekuatan Keahlian Komputer (Strength of Computer Self-Efficacy) Kekuatan pertimbangan keahlian komputer (strength of computer selfefficacy judgement) berhubungan dengan tingkat keyakinan suatu pertimbangan atau kepercayaan (confidence) yang dimiliki oleh individual-individual mengenai kemampuan untuk melakukan bermacammacam tugas komputasi. Dengan demikian jika dibandingkan dengan besara (magnitude) dari keahlian komputer, tidak hanya individualindividual dengan keyakinan sendiri dengan besaran yang tinggi akan mempersepsikan dirinya mampu memecahkan tugas-tugas sulit, tetapi mereka juga harus menunjukkan keyakinan dengan kekuatan yang tinggi

51 34 tentang kempuan mereka untuk dapat melakukan masing-masing perilaku dengan berhasil. c. Generalisabilitas Computer Self-Efficacy (Generalizability) Generalisabilitas (generalizability) dari computer self-efficacy merefleksikan tingkat seberapa jauh pertimbangan terbatas pada suatu domain komputasi yang tertentu. Dalam kontek komputasi, domain ini dapat dipandang sebagai kofigurasi-konfigurasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang berbeda. Dengan demikian individual dengan generalisabilitas computer self-efficacy yang tinggi, diharapkan akan mampu dengan baik menggunakan paket-paket perangkat lunak yang berbeda di sistem-sistem komputer yang berbeda pula. Sedangkan mereka yang mempunyai computer self-efficacy rendah, akan mempersepsikan dirinya sendiri hanya terbatas mampu menggunakan paket-paket perangkat lunak atau sistem-sistem komputer tertentu saja. Keahlian komputer (computer self-efficacy) diukur dengan CSE (computer self-efficacy scale) yang dikembangkan oleh Compeau dan Higgins (1995) Kesenangan Yang Dipersepsikan Kesenangan yang dipersepsikan adalah tingkat keyakinan suatu kegiatan menggunakan komputer (teknologi) dipersepsikan menjadi sesuatu yang secara pribadi menyenangkan di luar dari nilai instrumental teknologinya (Davis, et al., 1992). Karakteristik kesenangan yang dipersepsikan mirip seperti persepsi kemanfaatan, yaitu motivasi penggunanya. Akan tetapi, berbeda dengan persepsi kemanfaatan yang dilihat sebagai motivasi yang ekstrinsik, kesenangan yang

52 35 dipersepsikan (perceived enjoyment) dilihat sebagai motivasi yang intrinsik untuk menggunakan sistem informasi. Beberapa hasil penelitian tentang kesenangan yang dipersepsikan diantaranya Davis, et al. (1992), dan Pikkarainen, et al. (2004), menunjukkan bahwa kesenangan yang dipersepsikan mempengaruhi minat penggunaan sistem informasi secara signifikan. Hasil penelitian Igbaria, et al. (1995), serta Firmawan dan Marsono (2009), menunjukkan bahwa kesenangan yang dipersepsikan berhubungan positif dengan waktu penggunaan sistem informasi Keamanan dan Kerahasiaan Seiring maraknya kejahatan internet, keamanan dan kerahasiaan menjadi hal yang sangat penting dalam penggunaan internet. Isu keamanan dan kerahasiaan menjadi isu yang paling diperhatikan oleh pengguna dalam penggunaan sistem informasi berbasis online system. Umumnya, pengguna tidak ingin memberikan informasi pribadi, seperti misalnya id dan password melalui telepon atau internet. Kebanyakan pengguna tidak memahami betul risiko keamanan dan kerahasiaan dari sistem informasi online. Pengguna beranggapan bahwa pihak vendor telah memperhatikan keamanan dan kerahasiaan mereka, padahal pengguna tidak mengetahui seberapa kuatnya keamanan dan kerahasiaan sistem informasi dari sistem informasi online. Tidak ada jaminan secara pasti suatu sistem informasi yang dapat diakses secara online dalam suatu perguruan tinggi terkemuka sekalipun mampu melindungi penggunanya dengan baik. Hasil penelitian Pikkarainen, et al. (2004), dan Firmawan dan Marsono (2009) menunjukkan bahwa security dan privacy berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem informasi berbasis online.

53 Jumlah Informasi Jumlah informasi telah diidentifikasi sebagai salah satu faktor utama yang diadopsi dalam sistem informasi. Jumlah informasi adalah banyaknya informasi yang dapat diperoleh pengguna tentang sistem informasi akuntansi dan manfaat yang akan diperoleh dari sistem tersebut. Jika informasi yang diperoleh pengguna terkait sistem informasi akuntansi dan mafaatnya hanya sedikit, maka pengguna akan merasa kurang peduli terhadap sistem tersebut, sehingga akan menyebabkan intensitas penggunaan sistem tersebut menjadi rendah. Begitu juga sebaliknya, Jika pengguna mendapatkan informasi yang cukup terkait sistem informasi akuntansi dan mafaatnya, maka pengguna akan tertarik terhadap sistem tersebut, sehingga akan menyebabkan intensitas penggunaan sistem tersebut menjadi tinggi. Hasil penelitian Sathye (1999) dalam Junawan (2015), tentang faktorfaktor yang mempengaruhi penggunaan sistem online banking menunjukkan bahwa jumlah informasi (amount of information) yang diperoleh pengguna berpengaruh terhadap penggunaan sistem online banking. Serupa dengan hasil penelitian Sathye (1999) dalam Junawan (2015), hasil penelitian Pikkarainen, et al. (2004), dan Firmawan dan Marsono (2009), tentang fakto-faktor yang mempengaruhi penggunaan sistem online banking menunjukkan bahwa amount of information berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan sistem online banking Motivasi Sedarmayanti (2009) menyatakan motivasi merupakan sumber pendorong yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu yang mengarah kepada pencapaian

54 37 kebutuhan, memberikan kepuasan, ataupun mengurangi ketidak seimbangan. Hasibuan (2007) menyatakan motivasi kerja adalah suatu kerelaan untuk berusaha dengan optimal dalam mencapai tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha untuk memuaskan kebutuhan beberapa individu. Uno (2007) juga menyatakan motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya hasrat dan minat; dorongan dan kebutuhan, harapan dan cita-cita, penghargaan dan penghormatan. Motivasi kerja adalah suatu proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan (Syamsuddin, 2005). Dalam rangka memaksimalkan kinerja pegawai, pimpinan memotivasi pegawai agar bekerja lebih baik. Namun seiring dengan waktu, meskipun kerap kali diberikan motivasi terhadap pegawai, ternyata masih kurang efektif untuk memotivasi pegawai dalam meningkatkan kinerjanya (Safwan, 2014). Menurut Mahennoko dan Adiwibowo (2011) Pemberian motivasi dengan tepat akan dapat mendorong orang lebih bersemangat dalam melaksanakan pekerjaannya, sehingga menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Selain itu dengan motivasi yang tepat akan menimbulkan gairah dan keikhlasan kerja dalam diri seseorang sehingga setiap pekerjaan, selain membutuhkan keterampilan dan keahlian pribadi juga diperlukan motivasi yang cukup untuk melaksanakan pekerjaannya yang optimal.

55 Komitmen organisasi Gibson et al. (1997) dalam Mahennoko dan Adiwibowo (2011) menyatakan bahwa komitmen organisasi adalah identifikasi rasa dan keterlibatan loyalitas yang diungkapkan oleh pekerja terhadap organisasinya atau unit organisasi. Komitmen organisasional ditunjukan dalam sikap penerimaan, keyakinan yang kuat terhadap nilai-nilai dan tujuan sebuah organisasi, begitu juga adanya dorongan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi demi tercapainya tujuan organisasi. Mowday et al.(1982) dalam Mahennoko dan Adiwibowo (2011) mendifinisikan dirinya pada organisasi serta keterlibatannya di dalam suatu organisasi. Dari definisi diatas menunjukkan bahwa komitmen organisasi tidak hanya arti lebih dari sekedar loyalitas yang sifatnya pasif, tetapi melibatkan hubungan aktif dan keinginan karyawan untuk memberikan kontribusi yang berarti pada organisasinya. Tingginya komitmen individu menjadikan individu lebih mementingkan organisasi daripada kepentingan pribadi dan berusaha membawa organisasi menjadi lebih baik. Rendahnya komitmen organisasi akan membuat individu berbuat untuk kepentingan pribadinya. Komitmen organisasi tumbuh apabila masing-masing individu mengembangkan sikap yang saling berhubungan terhadap organisasi dan/atau profesi. Sikap tersebut antara lain identifikasi (identification), yaitu pemahaman atau penghayatan terhadap tujuan organisasi, keterlibatan (involvement), yaitu perasaan terlibat dalam suatu pekerjaan atau perasaan bahwa pekerjaan tersebut

56 39 adalah menyenangkan, loyalitas (loyality), yaitu perasaan bahwa organisasi adalah tempatnya bekerja dan tinggal (Ikhsan dan Ishak, 2008). Menurut penelitian Mahennoko dan Adiwibowo (2011) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Motivasi Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Bidang Keuangan pada Pemerintah Daerah Kabupaten Demak bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai, begitu juga menurut Tambunan (2016) bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai Kecemasan Komputer Kecemasan mengenai lingkungan komputer-komputer diekspektasikan berhubungan negative dengan penggunaan komputer. Kecemasan Komputer (Computer anxiety) adalah kecenderungan seseorang menjadi susah, khawatir, cemas, atau ketakutan dalam penggunaan komputer di masa sekarang atau di masa mendatang (Igbaria dan Parasuraman, 1989). Computer anxiety merupakan suatu fenomena anxiety yang terbentuk oleh perkembangan teknologi informasi. Indikasi computer anxiety menurut Gantz (1986) dalam Wijaya dan Johan (2005) berupa takut membuat kesalahan, suka atau tidak suka mempelajari komputer, merasa bodoh, merasa diperhatikan orang lain saat membuat kesalahan, merasa kerja, serta merasa bingung secara total. Kecemasan Komputer berhubungan dengan kemampuan diri. Tingkat Kecemasan Komputer yang rendah menyebabkan individu mempunyai keyakinan kuat bahwa komputer bermanfaat baginya sehingga timbul rasa senang bekerja dengan komputer. Sikap computer anxiety yang tinggi dikarenakan menurut keyakinan teknologi komputer mendominasi atau mengendalikan kehidupan

57 40 manusia (Indriantoro, 2000). Beberapa faktor internal maupun eksternal dapat menyebabkan timbulnya kecemasan komputer. Menurut Lewin (1995) dalam Wijaya dan Johan (2005) gejala kecemasan komputer timbul karena individu tidak dapat mengenal dan menerima tingkatan perubahan dalam menanggapi perubahan teknologi komputer. Menurut Bralove (1983) dalam Wijaya dan Johan (2005) gejala yang muncul pada computer anxiety disebabkan oleh persepsi individu yang kurang baik. Dasar dari persepsi individu terganggu karena perubahan status, berkeras tidak ingin belajar hal baru, ketidaknyamanan. Menurut penelitian Kasse (2015) bahwa kecemasan Komputer (Computer Anxiety) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Begitu pula dengan hasil penelitian Pirade et al. (2013) yang senada menyatakan bahwa kecemasan komputer berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja pegawai Koneksi Internet Kegiatan penggunaan sistem informasi khususnya yang berbasis online system sangat berkaitan dengan kualitas pemrosesannya. Salah satu bagian dari proses sistem informasi online adalah kualitas dan kelayakan koneksi internet (internet connection). Jika dalam memproses suatu informasi, koneksi internet tidak dapat diakses dengan cepat, maka pengguna akan merasa tidak nyaman untuk mengakses informasi pada sistem informasi. Jika pengguna tersebut sudah merasa tidak nyaman, maka selanjutnya pengguna tidak akan menggunakan sistem informasi. Begitu juga sebaliknya, jika koneksi internet hanya membutuhkan waktu yang relatif singkat, maka pengguna akan merasa nyaman untuk menggunakan sistem informasi. Oleh karena itu, tanpa adanya koneksi

58 41 internet yang baik, maka tingkat penggunaan sistem informasi berbasis online tidaklah mungkin mempunyai intensitas yang tinggi dan maksimal. Pada pene;litian Firmawan dan Marsono (2009) menjelaskan bahwa internet connection merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penggunaan sistem online banking, berbeda dengan hasil penelitian Pikkarainen (2004), menunjukkan bahwa internet connection berpengaruh tidak signifikan terhadap penggunaan sistem online banking di Finlandia Kondisi yang Memfasilitasi Dalam konteks pemanfaatan sistem informasi dan teknologi informasi, kondisi yang memfasilitasi dapat dimasukkan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi pemanfaatan sistem informasi dan teknologi informasi. Penelitian yang dilakukan oleh Lindawati dan Salamah (2012), membuktikan bahwa kondisi yang memfasilitasi pengguna sistem informasi dan teknologi informasi atau dukungan untuk pengguna sistem informasi dan teknologi informasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemanfaatan sistem informasi dan teknologi informasi. Hasil penelitian Sigalotang, et al. (2006), terhadap bank di kota Makassar menunjukkan bahwa faktor kondisi yang memfasilitasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap sistem informasi dan teknologi informasi. Hasil yang sama Handayani (2005), menunjukkan bahwa faktor kondisi yang memfasilitasi berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem informasi dan teknologi informasi.

59 Pelatihan Sikula dalam Mangkunegara (2002) mengemukakan bahwa: pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir dimana pegawai managerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis guna mencapai tujuan yang umum. Selanjutnya Wibowo (2007) mengemukakan bahwa pelatihan merupakan solusi atas kekurangan keterampilan atau informasi yang diperlukan pekerja untuk mencapai standar kinerja. Pelatihan adalah suatu proses dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi dan merupakan bagian dari pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan diluar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relative singkat dengan metode yeng lebih mengutamakan pada praktek daripada teori. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Khan (2012) yang menyatakan bahwa pelatihan berdampak positif terhadap kinerja karyawan Kompetensi Wibowo (2007) menyatakan kompetensi diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi oleh keterampilan dan pengetahuan kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Dengan demikian, kompetensi menunjukkan keterampilan atau pengetahuan yang dicirikan oleh profesionalisme dalam suatu bidang tertentu sebagai suatu yang terpenting. Kompetensi sebagai karakteristik seseorang berhubungan dengan kinerja yang efektif dalam suatu pekerjaan atau situasi.

60 43 Kompetensi adalah karakteristik dasar seseorang (individu) yang memengaruhi cara berpikir dan bertindak, membuat generalisasi terhadap segala situasi yang dihadapi serta bertahan cukup lama dalam diri manusia. Untuk mengetahui kompetensi seseorang, dapat diperoleh melalui beberapa cara atau sumber yaitu referensi profesional, assesment centre, psikotes, wawancara, kuesioner perilaku, penilaian 360 derajat, dan biodata (Achmad, 2006). UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menjelaskan kompetesi kerja adalah kemampuan kerja tiap-tiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Jadi, dapat dirumuskan bahwa kompetensi diartikan sebagai kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar performa yang ditetapkan (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2010). Hasil penelitian Tambunan (2016) menyatakan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kinerja pengelolaan keuangan, begitu pula dengan hasil peneiltian safwan (2014) yang senada menyatakan bahwa Kompetensi berpengaruh terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2007) sumber daya manusia merupakan kemampuan terpadu dari daya fikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Kemampuan sumber daya manusia tidak dapat dilihat dari satu sisi saja, mencakup keseluruh namun harus mencakup keseluruhan dari daya fikir dan daya fisiknya.

61 44 Sumber Daya Manusia adalah kesatuan tenaga manusia yang ada dalam organisasi dan bukan sekedar penjumlahan karyawan-karyawan yang ada. Dalam penelitian ini dilihat dari kualitas SDM yang dimiliki dan bagaimana untuk meningkatkannya, serta sejauh mana SDM tersebut mendapatkan pelatihan keterampilan. Sumber daya manusia merupakan elemen organisasi yang sangat penting, karenanya harus dipastikan sumber daya manusia ini harus dikelola sebaik mungkin akan mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Hal ini sesuai dengan penelitian Octobery (2015) yang menyatakan bahwa sumber daya manusia berpengaruh terhadap kinerja pegawai Sistem Informasi Akuntasi Menurut Hall (2009) sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada para pemakai. Sistem informasi menerima input berupa transaksi yang kemudian dikonversikan melalui berbagai proses menjadi output berupa informasi yang akan didistribusikan kepada para pemakai informasi. Sistem informasi akuntansi adalah sistem pengolahan data akuntansi yang berada pada satu kesatuan struktur dalam suatu entitas, seperti perusahaan bisnis atau wadah organisasi untuk mentransformasikan data menjadi informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen yang terstruktur sehingga menjadi dasar bagi pemimpin untuk mengambil keputusan dalam merencanakan pengendalian perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan dan memuaskan para pengguna informasi.

62 45 Wuryaningrum (2007) menyatakan bahwa teknologi informasi yang diimplementasikan dalam organisasi seharusnya dapat memberikan manfaat pada kinerja individu dan organisasi serta memberikan kenyamanan bagi pemakainya. Teknologi informasi yang dapat memberi manfaat bagi kinerja individu dan organisasi adalah teknologi informasi yang dapat diterapkan dengan mudah. Keberhasilan sistem juga tergantung pada sikapdan kepercayaan pemakai sistem terhadap sistem informasi, yang tidak hanya dipengaruhi oleh karakteristik sistem yang melekat, tetapi lebih kepada sejauh mana sistem tersebut dipercaya dapat memenuhi kebutuhan tugas mereka dan sesuai dengan kebutuhan tugas mereka. Penerapan sistem informasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan pemakai tidak akan memberikan manfaat bagi peningkatan kinerja individu. Hasil penelitian dari Rizaldi (2015) menyatakan bahwa Penerapan Sistem Informasi Akuntansi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Review Penelitian Terdahulu Berikut disajikan tabel ringkasan penelitian terdahulu tekait dengan implementasi sistem informasi dan kinerja pegawai. Nama/Tahun Penelitian Tabel 2.1 Review Penelitian Terdahulu Topik Variabel yang Digunakan Hasil Khan (2012) The Impact of Training and Motivation on Performance of Employees Independen: Pelatihan (X1) Motivasi (X2) Dependen: Kinerja Karyawan -Pelatihan dan motivasi memiliki dampak positif pada kinerja karyawan. - Pelatihan yang baik bagi karyawan dapat mening-katkan kinerja karyawan. - Semua organisasi yang ingin meningkatkan kinerja karyawan mereka harus fokus pada pelatihan yang dapat juga memotivasi karyawan untuk

63 46 Nama/Tahun Penelitian Topik Variabel yang Digunakan Hasil mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi Rizaldi (2015) Mahennoko. dan Adiwibowo (2011) Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi terhadap kinerja karyawan CV. Teguh Karya Utama Surabaya Pengaruh Motivasi Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Bidang Keuangan pada Pemerintah Daerah Kabupaten Demak Independen: Sistem Akuntansi Dependen: Kinerja Karyawan Informasi Independen: Motivasi kerja Komitmen organisasi Sumber daya manusia Dependen: Kinerja pegawai bidang keuangan Penerapan Sistem Informasi Akuntansi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Motivasi kerja dan komitmen organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai bidang keuangan. Safwan (2014) Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah pada Pemerintah Daerah Kabupaten Pidie Jaya Independen: Kompetensi Motivasi Dependen: Kinerja pengelolaan keuangan daerah Kompetensi dan motivasi baik secara bersama-sama maupun secara parsial berpengaruh terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya. Octobery. (2015) Tambunan (2016) Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai Bandiklat Provinsi Kalimantan Tengah Pengaruh Kompetensi, Motivasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Utara Melalui Implementasi Simda Independen: Kualitas Sumber Daya Manusia Dependen: Kinerja Independen: kompetensi motivasi komitmen organisasi Dependen: kinerja pengelola keuangan Kualitas Sumber Daya Manusia Berpengaruh positif terhadap Kinerja kompetensi, motivasi, dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja pengelolaan keuangan melalui implementasi SIMDA

64 47 Nama/Tahun Penelitian Kesumman dan Suardikha (2016) Junawan (2015) Topik Penggunaan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pegawai Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Penggunaan SistemInformasi Akuntansi Dan Pengaruhnya Terhadap kinerja Pegawai Di Perguruan Tinggi Kota Medan. Variabel yang Digunakan Independen: self efficacy computer anxiety manfaat yang dipersepsikan (perceived usefulness) kemudahan penggunaan yang dipersepsikan (perceived ease of use) Dependen: Kinerja Individu Independen: manfaat yang dipersepsikan, kemudahan penggunaan yang dipersepsikan kesenangan yang dipersepsikan keamanan dan kerahasiaan koneksi internet jumlah informasi kondisi yang memfasilitasi Dependen: kinerja pegawai Intervening: penggunaan informasi akuntansi sistem Hasil terdapat pengaruh positif antara variabel computer self-efficacy terhadap perceived usefulness dan perceived ease of use, pengaruh negatif antara variabel computer anxiety terhadap perceived usefulness dan perceived ease of use, computer self-efficacy berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai, computer anxiety berpengaruh negatif terhadap kinerja pegawai, dan pengaruh positif antara perceived usefulness dan perceived ease of use terhadap penggunaan sistem informasi, penggunaan sistem informasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai, serta perceived usefulness dan perceived ease of use bepengaruh positif terhadap kinerja pegawai dimediasi penggunaan sistem informasi.. variabel Penggunaan sistem informasi akuntansi, dan Manfaat yang dipersepsikan berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja pegawai, tetapi Kemudahan penggunaan yang dipersepsikan, Kesenangan yang dipersepsikan, Keamanan dan kerahasiaan, Koneksi internet, Jumlah informasi, serta Kondisi yang memfasilitasi berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Kinerja pegawai. Penggunaan sistem informasi akuntansi merupakan variabel yang memediasi Manfaat yang dipersepsikan, dan Kondisi yang memfasilitasi terhadap Kinerja pegawai Novalia, et All. (2014) Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi dan motivasi terhadap kinerja individu pada perusahaan retail di Pekanbaru Independen: Sistem Akuntansi. Motivasi Informasi Sistem Informasi Akuntansi dan motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja individu. Dependen: Kinerja individu

65 48 Nama/Tahun Penelitian Kasse (2015) Topik Pengaruh Kemanfaatan Dan Penggunaan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pemerintah Daerah Di Kabupaten Yahukimo Variabel yang Digunakan Independen: Persepsi Kemanfaatan SIPKD (Perceived Usefulness) Persepsi Kemudahan Penggunaan SIPKD (Perceived Ease of Use) Keahlian Komputer (Computer Self-Efficacy) Kecemasan Komputer (Computer Anxiety) Dependen: Kinerja Pegawai Hasil Persepsi Kemanfaatan SIPKD (Perceived Usefulness), Persepsi Kemudahan Penggunaan SIPKD (Perceived Ease of Use), Keahlian Komputer (Computer Self- Efficacy) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Sedangkan kecemasan Komputer (Computer Anxiety) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

66 BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1. Kerangka Konsep Sugiyono (2008) menyatakan bahwa kerangka konsep akan menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian yaitu antara variabel independen dengan variabel dependen. Untuk menghasilkan kinerja pegawai yang baik banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya, diantaranya adalah persepsi kemanfaatan, persepsi kemudahan penggunaan, keahlian, kecemasan komputer, kesenangan yang dipersepsikan, keamanan dan kerahasiaan, koneksi internet, jumlah informasi, kondisi yang memfasilitasi, pelatihan, motivasi, kompetensi, komitmen organisasi, sumber daya manusia dan sistem informasi akuntasi, sehingga dilakukan analisis faktor untuk mereduksi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai tersebut. Kegunaan analisis faktor adalah melakukan pengurangan data atau dengan kata lain melakukan peringkasan sejumlah variabel menjadi lebih kecil jumlahnya dan mengambil variabel yang cukup kuat untuk difaktorkan. Pengurangan dilakukan dengan melihat interpendensi beberapa variabel yang dapat dijadikan satu yang disebut faktor sehingga ditemukan variabel-variabel atau faktor-faktor yang dominan atau penting untuk dianalisis lebih lanjut. (Sarwono, 2006). Hal ini dilakukan dengan cara menentukan struktur lewat data summarization atau lewat data reduction (pengurangan data). Jika hasil uji (Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) di atas 0,5 dan signifikansi lebih kecil dari 0,05 49

67 50 variabel-variabel yang diteliti dapat dianalisis lebih lanjut. Tahapan selanjutnya adalah dengan menganalisis variabel-variabel yang diteliti dengan melihat Anti Image Correlation Matrix. Jika nilai variabel > 0,5 artinya variabel tersebut adalah variabel dominan (Sarwono, 2006). Hasil analisis faktor inilah yang kemudian menjadi kerangka konsep dalam penelitian ini seperti yang ada pada gambar 3.1. Persepsi Kemanfaatan (X1) Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2) Keahlian (X3) Kesenangan Yang Dipersepsikan (X4) Kinerja Pengguna SIMDA (Y) Keamanan dan kerahasiaan (X5) Jumlah Informasi (X6) Motivasi (X7) Komitmen organisasi (X8) Gambar 3.1. Kerangka Konsep

68 51 Berdasarkan gambar kerangka konsep pemikiran teoritis, maka dapat dijelaskan hubungan antara variabel sebagai berikut : Pengaruh Persepsi Kemanfaatan terhadap Kinerja pengguna SIMDA Davis (1989) mendefinisikan persepsi kemanfaatan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjaannya. Dari definisinya, diketahui persepsi kemanfaatan merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan. Dengan demikian jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi berguna maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi kurang berguna maka dia tidak akan menggunakannya (Jogiyanto, 2007). Menurut Davis (1989), keyakinan pengguna terhadap persepsi kemanfaatan teknologi informasi dapat diukur dari beberapa faktor sebagai berikut: a. Penggunaan teknologi dapat membantu menyelesaikan tugas lebih cepat b. Penggunaan teknologi dapat meningkatkan kinerja pengguna. c. Penggunaan teknologi dapat meningkatkan efisiensi proses yang dilakukan pengguna Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan tehadap Kinerja pengguna SIMDA Menurut Jogiyanto (2007), jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi mudah digunakan maka pengguna akan memanfaatkan sistem informasi tersebut yang akan meningkatkan kinerjanya. Sebaliknya, jika pengguna merasa percaya bahwa sistem informasi tidak mudah digunakan maka pengguna

69 52 cenderung tidak menggunakannya. Penelitian yang dilakukan Davis (1989) menunjukkan bawah sistem informasi yang mudah dipelajari dan mudah diaplikasikan dapat meningkatkan kinerja orang yang menggunakan sistem informasi tersebut. Berdasarkan literatur tersebut, diketahui bahwa semakin tinggi persepsi kemudahan penggunaan sistem informasi, maka akan semakin tinggi kinerja yang dimiliki oleh orang tersebut. Menurut Jogiyanto (2007), jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi mudah digunakan maka pengguna akan memanfaatkan sistem informasi tersebut yang akan meningkatkan kinerjanya. Sebaliknya jika pengguna merasa percaya bahwa sistem informasi tidak mudah digunakan maka pengguna cenderung tidak menggunakannya. Penelitian yang dilakukan Davis (1989) menunjukkan bawah sistem informasi yang mudah dipelajari dan mudah diaplikasikan dapat meningkatkan kinerja orang yang menggunakan sistem informasi tersebut. Berdasarkan literatur tersebut, diketahui bahwa semakin tinggi persepsi kemudahan penggunaan sistem informasi, maka akan semakin tinggi kinerja yang dimiliki oleh orang tersebut Pengaruh Keahlian tehadap Kinerja pengguna SIMDA Keahlian (Computer Self-Efficacy) dihubungkan dengan suatu pertimbangan keahlian (kemampuan) seseorang untuk menggunakan suatu komputer. Hal ini berhubungan pertimbangan-pertimbangan dari kemampuan individual untuk menerapkan keahlian-keahlian ini kedalam tugas-tugas yang lebih luas (misalnya menganalisis data keuangan) (Compeau dan Higgins, 1995). Computer Self-Efficacy mewakili persepsi individual tentang kemampuannya untuk menggunakan computer dalam menyelesaikan suatu tugas.

70 53 Dimensi-dimensi dari computer self-efficacy adalah besaran (magnitude), kekuatan (strength), dan generalisabilitas (generalizability). a. Besaran (Magnitude) Besaran (magnitude) computer self-efficacy dapat diinterpretasikan untuk merefleksikan tingkat dari kemampuan yang diharapkan dalam melakukan tugas-tugas komputer. Individual-individual yang dengan suatu magnitude computer self-efficacy yang tinggi diharapkan akan mempersepsikan dirinya sendiri mampu menyelesaikan tugas-tugas komputasi yang lebih sulit dibanding mereka yang memiliki pertimbangan-pertimbangan yang rendah dari computer self-efficacy. Alternatif lainnya magnitude computer self-efficacy dapat diukur dalam bentuk tingkat-dukungan yang dibutuhkan untuk melakukan suatu tugas. Individual-individual dengan magnitude computer self-efficacyyang tinggi akan menilai dirinya sendiri mampu mengoperasikan suatu tugas dengan dukungan dari antuan yang lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang mempunyai pertimbangan-pertimbangan rendah dari magnitudecomputer self-efficacy yang membutuhkan lebih banyak dukungan dan bantuan dalam melakukan suatu tugas komputasi. b. Kekuatan Keahlian Komputer (Strength of Computer Self-Efficacy) Kekuatan pertimbangan keahlian komputer (strength of computer selfefficacy judgement) berhubungan dengan tingkat keyakinan suatu pertimbangan atau kepercayaan (confidence) yang dimiliki oleh individual-individual mengenai kemampuan untuk melakukan bermacammacam tugas komputasi. Dengan demikian jika dibandingkan dengan

71 54 besara (magnitude) dari keahlian komputer, tidak hanya individualindividual dengan keyakinan sendiri dengan besaran yang tinggi akan mempersepsikan dirinya mampu memecahkan tugas-tugas sulit, tetapi mereka juga harus menunjukkan keyakinan dengan kekuatan yang tinggi tentang kempuan mereka untuk dapat melakukan masing-masing perilaku dengan berhasil. c. Generalisabilitas Computer Self-Efficacy (Generalizability) Generalisabilitas (generalizability) dari computer self-efficacy merefleksikan tingkat seberapa jauh pertimbangan terbatas pada suatu domain komputasi yang tertentu.. Dalam kontek komputasi, domain ini dapat dipandang sebagai kofigurasi-konfigurasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang berbeda. Dengan demikian individual dengan generalisabilitas computer self-efficacy yang tinggi, diharapkan akan mampu dengan baik menggunakan paket-paket perangkat lunak yang berbeda di sistem-sistem komputer yang berbeda pula. Sedangkan mereka yang mempunyai computer self-efficacy rendah, akan mempersepsikan dirinya sendiri hanya terbatas mampu menggunakan paket-paket perangkat lunak atau sistem-sistem komputer tertentu saja. Keahlian komputer (computer self-efficacy) diukur dengan CSE (computer self-efficacy scale) yang dikembangkan oleh Compeau dan Higgins (1995) Pengaruh Kesenangan yang Dipersepsikan terhadap Kinerja pengguna SIMDA Kesenangan yang dipersepsikan berarti bahwa segala aktivitas penggunaan sistem informasi dipersepsikan sangatlah menyenangkan (Davis, et al. 1992).

72 55 Berbeda dengan manfaat yang dipersepsikan yang dilihat sebagai motivasi yang ekstrinsik, kesenangan yang dipersepsikan dilihat sebagai motivasi yang intrinsik untuk menggunakan sistem informasi akuntansi. Hasil penelitian tentang kesenangan yang dipersepsikan, yaitu Davis, et al. (1992), Pikkarainen, et al. (2004), menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan sistem informasi. Semakin baik persepsi user terhadap penggunaan sistem informasi diduga akan memberikan pengaruh terhadap penyelesaian serangkaian tugas pegawai, karena dengan persepsi tersebut pegawai akan merasa menggunakan sistem informasi akuntansi merupakan hal yang positif dan bijaksana Pengaruh Keamanan dan kerahasiaan terhadap Kinerja pengguna SIMDA Isu keamanan dan kerahasiaan menjadi isu yang paling diperhatikan oleh pengguna dalam penggunaan Sistem Informasi. Umumnya, pengguna tidak ingin memberikan informasi pribadi, seperti misalnya user name atau password. Hasil penelitian Firmawan dan Marsono (2009 ) menunjukkan bahwa security dan privacy berpengaruh terhadap penggunaan Sistem Informasi. Serupa dengan hasil penelitian Pikkarainen, et al. (2004) menunjukkan bahwa security dan privacy berpengaruh positif terhadap penggunaan Sistem Informasi Pengaruh Jumlah Informasi terhadap Kinerja pengguna SIMDA Jumlah informasi (the amount of information) adalah jumlah informasi yang dapat diperoleh pengguna ketika mengakses sistem informasi. Jika informasi yang diperoleh pengguna ketika mengakses Sistem Informasi hanya sedikit, maka pengguna merasa bahwa Sistem Informasi tidaklah memberikan

73 56 kemanfaatan. Jika pengguna merasa Sistem Informasi tidak memberikan kemanfaatan, maka tingkat penggunaan Sistem Informasi akan rendah. Begitu juga sebaliknya, jika jumlah informasi yang dapat diperoleh pengguna ketika mengakses Sistem Informasi itu banyak, maka pengguna merasa bahwa Sistem Informasi telah memberikan kemanfaatan, yang pada akhirnya tingkat penggunaan sistem informasi oleh pengguna akan tinggi. Jika pegawai merasa penggunaan sistem informasi akuntansi tidak memberi manfaat dalam penyelesaian tugasnya, maka akan berdampak keengganan penggunaan sistem informasi akuntansi itu sendiri, dan diduga akan mempengaruhi kinerja pegawai sehingga menjadi tidak maksimal. Penelitian Sathye (1999) dalam Junawamn (2015), menunjukkan bahwa jumlah informasi yang diperoleh pengguna berpengaruh terhadap penggunaan sistem online banking. Hasil ini sejalan dengan penelitian Pikkarainen, et al. (2004) dan Firmawan dan Marsono (2009), menunjukkan bahwa jumlah informasi berpengaruh positif signifikan terhadap penggunaan sistem online banking Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja pengguna SIMDA Motivasi kerja adalah dorongan-dorongan yang timbul dari luar dan/atau dalam diri seseorang individu yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku pegawai untuk melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (Uno, 2007). Motivasi mempunyai hubungan dengan prestasi kerja, dan prestasi kerja tidak mungkin akan menciptakan pekerja yang lebih baik apabila tidak disertai dengan perubahan pengetahuan dan perilaku karena kedua unsur tersebut merupakan suatu hal yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja yang lebih

74 57 baik. Oleh karena itu, motivasi berpengaruh besar terhadap peningkatan kinerja pengelolaan keuangan SKPD. Pegawai dengan motivasi kerja yang tinggi dapat diharapkan menghasilkan kinerja yang maksimal. Untuk menjaga kelangsungan operasional SKPD, seorang pemimpin harus memperhatikan serta berusaha memengaruhi dan mendorong pegawainya. Safwan (2014) menyimpulkan motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah. Berdasarkan penjelasan tersebut, motivasi diprediksi berpengaruh postitif terhadap kinerja pengelolaan keuangan SKPD Pengaruh Komitmen organisasi terhadap Kinerja pengguna SIMDA Komitmen organisasi adalah kesanggupan pegawai dalam melakukan tugas melebihi harapan normal, loyalitas dan tanggung jawab pejabat SKPD sebagai pengelola keuangan SKPD semakin tinggi serta bangga sebagai pegawai yang mengilhami tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Pemahaman yang jelas atas visi dan misi organisasi akan memberikan dampak yang positif terhadap segala perencanaan yang direncanakan didalam organisasi. Setiap anggota organisasi diharapkan mampu membuat perencanaan masing-masing program kerja masing-masing sesuai dengan visi dan misi organisasi. Pemahaman yang baik akan visi dan misi organisasi mendorong setiap anggota organisasi untuk memberikan komitmen dalam rangka peningkatan kinerja pengelolaan keuangan SKPD. Pada penelitian terdahulu, Mahennoko. dan Adiwibowo (2011) menyimpulkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai bidang keuangan. Berdasarkan penjelasan tersebut,

75 58 komitmen organisasi diprediksi berpengaruh postitif terhadap kinerja pengelolaan keuangan SKPD Hipotesis Penelitian Berdasarkan pemaparan di atas maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Persepsi Kemanfaatan, Kemudahan Penggunaan, Keahlian, Kesenangan Yang Dipersepsikan, Keamanan dan kerahasiaan, Jumlah Informasi, Motivasi, Komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) secara parsial dan simultan.

76 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat kausal asosiatif yang menyatakan ada atau tidaknya hubungan sebab-akibat antara variablevariabel independen terhadap variabel dependen berdasarkan metode sensus. Dalam hal ini variabel yang diteliti adalah Persepsi Kemanfaatan (Perceived Usefulness), Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use), Keahlian (Computer Self-Efficacy), Kesenangan Yang Dipersepsikan (Perceived Enjoyment), Keamanan dan kerahasiaan (Security and Privacy), Jumlah Informasi (Amount of Information), Motivasi, dan Komitmen organisasi terhadap kinerja pengguna SIMDA. Penelitian didesain untuk menganalisis pengaruh langsung dan tidak langsung variabel Persepsi Kemanfaatan (Perceived Usefulness), Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use), Keahlian (Computer Self-Efficacy), Kesenangan Yang Dipersepsikan (Perceived Enjoyment), Keamanan dan kerahasiaan (Security and Privacy), Jumlah Informasi (Amount of Information), Motivasi, dan Komitmen organisasi terhadap variabel kinerja pengguna SIMDA. 4.2 Lokasi dan Jadwal Penelitian Penelitian ini dilakukan pada SKPD di Kabupaten Asahan. Penelitian dijadwalkan mulai Januari 2017 sampai dengan Agustus 2017 dapat dilihat pada lampiran II. 59

77 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah kasubbag keuangan dan bendahara ( pengelola keuangan daerah yang langsung berhubungan dengan SIMDA) pada masingmasing SKPD di Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan yang jumlahnya adalah 66 orang. Adapun persayaratan untuk menjadi kasubbag keuangan adalah Pegawai Negeri Sipil dengan pangkat minimal Penata Muda Tingkat I (III/b) yang kemudian ditetapkan oleh kepala daerah. Sedangkan untuk menjadi bendahara adalah Pegawai Negeri Sipil yang diajukan oleh Kepala SKPD masing-masing yang dinilai mampu dan mempunyai kapasitas untuk menjalankan tugas kebendaharaan yang kemudian ditetapkan oleh Kepala daerah. Metode pengambilan sampel adalah metode sensus, yakni seluruh anggota populasi penelitian ini dijadikan sebagai responden sehingga jumlah sampel penelitian ini sama dengan jumlah populasi. Data populasi dan sampel dapat dilihat pada lampiran III. 4.4 Metode Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Metode pengumpulan data primer pada penelitian ini adalah mengunakan instrumen kuesioner yang dibagikan kepada kasubbag keuangan dan bendahara di masingmasing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang responden ketahui (Arikunto, 2006). Survei mengumpulkan data primer diperoleh dengan cara membagikan sejumlah kuisioner kepada kasubbag keuangan dan

78 61 bendahara di masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten Asahan. Kuesioner tersebut diberikan kepada para responden dan kemudian responden akan mengisinya sesuai dengan pendapat dan persepsi responden. Kuesioner dalam penelitian ini menghasilkan data interval yang diadaptasi dari kuesioner penelitian Kasse (2015) untuk variabel Persepsi Kemanfaatan, Kemudahan Penggunaan, Keahlian, untuk variabel Kesenangan Yang Dipersepsikan, Keamanan dan kerahasiaan, Jumlah Informasi dikembangkan dari kuesioner penelitian Junawan (2015), sedangkan variabel Motivasi, Komitmen organisasi dengan mengadopsi kuesioner dari penelitian Tambunan (2016) dan variabel kinerja diadaptasi dari kuesioner penelitian Tambunan (2016) dengan rincian sebagai berikut: 1= Sangat Setuju 2 = Setuju 3 = Netral 4 = Tidak Setuju 5 = Sangat Tidak Setuju Data yang digunakan peneliti adalah data primer, yaitu dengar menyebarkan kuesioner pada kasubbag keuangan dan bendahara, di masingmasing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten Asahan Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel Terdapat 9 variabel dalam penelitian ini yang terdiri dari variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah :

79 62 1. Persepsi Kemanfaatan 2. Kemudahan Penggunaan 3. Keahlian 4. Kesenangan Yang Dipersepsikan 5. Keamanan dan kerahasiaan 6. Jumlah Informasi 7. Motivasi 8. Komitmen organisasi Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja pengguna SIMDA Variabel Dependen 1. Kinerja Pegawai Hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawabnya. Kinerja pengguna SIMDA diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Tambunan (2016). Tiga indikator dari konstruk kinerja pengguna SIMDA, yaitu : kualitas, kuantitas, efektivitas, ketepatan waktu, kemandirian dan inisiatif. Pengukurannya menggunakan 5 skala Interval, yaitu 1 berarti sangat tidak setuju, 2 berarti tidak setuju, 3 berarti netral, 4 berarti setuju, dan 5 berarti sangat setuju. Jika nilai 1 dapat diartikan bahwa kinerja pengguna SIMDA rendah, sedangkan jika nilai 5 dapat diartikan bahwa kinerja pengguna SIMDA tinggi.

80 Variabel Independen 1. Persepsi Kemanfaatan Persepsi Kemanfaatan adalah sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan SIMDA akan meningkatkan kinerjanya dalam organisasi. Variabel Persepsi Kemanfaatan diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh Kasse (2015). Pengukuran tersebut menggunakan 3 indikator yaitu : penyelesaian pekerjaan lebih cepat, peningkatan kinerja, efisiensi proses pekerjaan. Pengukuran menggunakan skala Interval, yaitu 1 berarti sangat tidak setuju, 2 berarti tidak setuju, 3 berarti netral, 4 berarti setuju, dan 5 berarti sangat setuju. Jika nilai 1 dapat diartikan bahwa pengguna sistem informasi sangat tidak bermanfaat. Sedangkan jika nilai 5 dapat diartikan bahwa pengguna SIMDA sangat bermanfaat. 2. Kemudahan Penggunaan Kemudahan penggunaan sebagai tingkat kepercayaan seseorang bahwa mengakses SIMDA dapat digunakan dengan mudah. Variabel kemudahan penggunaan diukur menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Kasse (2015). Tiga indikator dari konstruk kemudahan penggunaan yang dipersepsikan yaitu : mudah digunakan, mudah dikases dan mudah dipelajari. Pengukurannya menggunakan skala Interval, yaitu 1 berarti sangat tidak setuju, 2 berarti tidak setuju, 3 berarti netral, 4 berarti setuju, dan 5 berarti sangat setuju. Jika nilai 1 dapat diartikan bahwa sistem informasi tidak mudah (sulit) digunakan. Sedangkan jika nilai 5 dapat diartikan bahwa sistem informasi akuntansi mudah digunakan.

81 64 3. Keahlian Suatu pertimbangan Kemampuan (keahlian) pengguna SIMDA untuk menggunakan aplikasi SIMDA. Variabel keahlian diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh Kasse (2015). Pengukuran tersebut menggunakan 3 indikator yaitu : Dapat menggunakan aplikasi SIMDA tanpa bantuan orang lain, Dapat menggunakan SIMDA walaupun sebelumnya belum pernah, Dapat menggunakan SIMDA tanpa buku manual. Pengukuran menggunakan skala Interval, yaitu 1 berarti sangat tidak setuju, 2 berarti tidak setuju, 3 berarti netral, 4 berarti setuju, dan 5 berarti sangat setuju. Jika nilai 1 dapat diartikan bahwa pengguna sistem informasi sangat tidak dipengaruhi oleh keahlian. Sedangkan jika nilai 5 dapat diartikan bahwa pengguna SIMDA sangat dipengaruhi oleh keahlian. 4. Kesenangan Yang Dipersepsikan Persepsi kesenangan adalah tingkat kepercayaan bahwa menggunakan sistem informasi akuntansi merupakan hal yang menyenangkan bagi pengguna. Variabel persepsi kesenangan diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh Junawan (2015). Pengukuran tersebut menggunakan 4 indikator yaitu : penggunaan sistem informasi akuntansi menyenangkan, penggunaan sistem informasi akuntansi hal yang positif, penggunaan sistem informasi akuntansi hal yang menarik, dan penggunaan sistem informasi akuntansi hal yang bijaksana. Pengukuran menggunakan skala Interval, yaitu 1 berarti sangat tidak setuju, 2 berarti tidak setuju, 3 berarti netral, 4 berarti setuju, dan 5 berarti sangat setuju. Jika nilai 1 dapat diartikan bahwa pengguna sistem informasi sangat tidak menyenangkan. Sedangkan jika nilai 5 dapat diartikan bahwa pengguna sistem informasi akuntansi sangat menyenangkan.

82 65 5. Keamanan dan kerahasiaan Keamanan dan kerahasiaan didefenisikan sebagai penggunaan SIMDA adalah aman dan terjaga kerahasiaanya. Variabel keamanan dan kerahasiaan diukur dengan instrumen yang digunakan oleh Junawan (2015). Pengukuran tersebut menggunakan 3 indikator yaitu : Keamanan dalam penggunaan SIMDA, Kerahasiaan dalam penggunaan SIMDA, kepercayaan terhadap teknologi yang digunakan. Pengukuran menggunakan skala Interval, yaitu 1 berarti sangat tidak setuju, 2 berarti tidak setuju, 3 berarti netral, 4 berarti setuju dan 5 berarti sangat setuju. Jika nilai 1 dapat diartikan bahwa pengguna sistem informasi sangat tidak aman dan tidak terjaga kerahasiaannya. Sedangkan jika nilai 5 dapat diartikan bahwa pengguna sistem informasi akuntansi sangat aman, dan terjaga kerahasiaanya. 6. Jumlah Informasi Jumlah informasi didefenisikan secara umum pengguna/user memperoleh informasi yang cukup dari sistem informasi akuntansi dan manfaat yang akan diperoleh ketika menggunakan sistem tersebut dalam menyelesaikan serangkaian tugasnya. Variabel jumlah informasi diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh Junawan (2015). Pengukuran tersebut menggunakan 2 indikator, yaitu kecukupan informasi yang diperoleh dan kecukupan informasi tentang mafaat dari sistem informasi akuntansi. Pengukuran menggunakan skala interval, yaitu 1 berarti sangat tidak setuju, 2 berarti tidak setuju, 3 berarti netral, 4 berarti setuju dan 5 berarti sangat setuju. Jika nilai 1 dapat diartikan bahwa jumlah informasi tidak cukup/ tidak memadai. Sedangkan jika nilai 5 dapat diartikan bahwa jumlah informasi cukup/ memadai.

83 66 7. Motivasi Dorongan yang timbul pada pengguna SIMDA dalam melaksanakan tugasnya dan berusaha untuk mencapai atau bahkan melebihi target kerja yang telah ditetapkan organisasi. Variabel motivasi diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh Tambunan (2016). Pengukuran tersebut menggunakan 4 indikator, yaitu penghargaan, tingkat produktivitas, tanggung jawab dan promosi pegawai. Pengukuran menggunakan skala Interval, yaitu 1 berarti sangat tidak setuju, 2 berarti tidak setuju, 3 berarti netral, 4 berarti setuju, dan 5 berarti sangat setuju. 8. Komitmen organisasi Merupakan rasa memiliki dan loyalitas yang dimiliki oleh pegawai terhadap organisasi tempat ia berada dengan tujuan-tujuannya serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi tersebut dan melakukan tugas masing-masing sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan baik agar tujuan organisasi tercapai. Variabel Komitmen organisasi diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh Tambunan (2016). Pengukuran tersebut menggunakan 5 indikator, yaitu visi dan misi organisasi, tujuan organisasi, kepercayaan antar pegawai, kerjasama antar bidang dan loyalitas. Pengukuran menggunakan skala Interval, yaitu 1 berarti sangat tidak setuju, 2 berarti tidak setuju, 3 berarti netral, 4 berarti setuju, dan 5 berarti sangat setuju.

84 67 Tabel 4.3. Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Variabel Penelitian Pengukuran Variabel Skala Variabel Dependen Kinerja Pegawai (Y) Hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawabnya. Indikator penilaian : 1. Kualitas 2. Kuantitas 3. Efektivitas 4. Ketepatan Waktu 5. Kemandirian 6. Inisiatif Interval Variabel Independen Persepsi Kemanfaatan (X1) sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan SIMDA akan meningkatkan kinerjanya dalam organisasi Indikator penilaian: 1. penyelesaian pekerjaan lebih cepat 2. peningkatan kinerja 3. efisiensi proses pekerjaan Interval Kemudahan Penggunaan (X2) Tingkat kepercayaan seseorang bahwa mengakses SIMDA dapat digunakan dengan mudah. Indikator penilaian: 1. Mudah digunakan 2. Mudah diakses 3. Mudah dipelajari Interval Keahlian (X3) Suatu pertimbangan Kemampuan (keahlian) pengguna SIMDA untuk menggunakan aplikasi SIMDA Indikator penilaian: 1. Dapat menggunakan aplikasi SIMDA tanpa bantuan orang lain 2. Dapat menggunakan SIMDA walaupun sebelumnya belum pernah 3. Dapat menggunakan SIMDA tanpa buku manual Interval Kesenangan Yang di Dipersepsikan (X4) Keamanan dan kerahasiaan (X5) Tingkat kepercayaan bahwa menggunakan SIMDA merupakan hal yang menyenangkan bagi pengguna penggunaan SIMDA adalah aman dan terjaga kerahasiaanya Indikator penilian : 1. Menyenangkan 2. Hal yang positif 3. Hal yang menarik 4. Hal yang bijaksana Indikator penilian : 1. Keamanan dalam penggunaan SIMDA 2. Kerahasiaan dalam penggunaan SIMDA 3. kepercayaan terhadap teknologi yang digunakan Interval Interval

85 68 Variabel Definisi Variabel Penelitian Pengukuran Variabel Skala Jumlah Informasi (X6) Secara umum pengguna/user memperoleh informasi yang cukup dari SIMDA dan manfaat yang akan diperoleh ketika menggunakan sistem tersebut dalam menyelesaikan serangkaian tugasnya Indikator penilaian : 1. Kecukupan informasi yang diperoleh 2. Kecukupan informasi tentang mafaat dari SIMDA Interval Motivasi (X7) Dorongan yang timbul pada pengguna SIMDA dalam melaksanakan tugasnya dan berusaha untuk mencapai atau bahkan melebihi target kerja yang telah ditetapkan organisasi. Indikator penilaian : 1. Penghargaan 2. Tingkat produktivitas 3. Tanggung jawab Interval Komitmen organisasi (X8) Merupakan rasa memiliki dan loyalitas yang dimiliki oleh pegawai terhadap organisasi tempat ia berada dengan tujuan-tujuannya serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi tersebut dan melakukan tugas masingmasing sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan baik agar tujuan organisasi tercapai Indikator penilaian : 1. Visi dan misi organisasi 2. Tujuan Organisasi 3. Kepercayaan antar Pegawai 4. Kerjasama antar bidang 5. Loyalitas Interval 4.6 Metode Analisis Data Kuesioner yang telah diisi oleh responden dikuantitatifkan terlebih dahulu dengan menggunakan skala ukur interval dan menggunakan metode pembobotan skala sikap likert, sehingga menghasilkan keluaran berupa angka yang selanjutnya dianalisis melalui program SPSS (Statistical Package for Sosial Science). Metode analisa data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda (multiple regression analysis).

86 Uji Kualitas Instrumen dan Data Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrument penelitian dapat dievaluasi melalui uji validitas dan uji reliabilitas. Pengujian tersebut masingmasing untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan instrument Uji Validitas Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu alat ukur. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner itu (Ghozali, 2016). Jika r hitung (dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation) lebih besar dari r tabel dan nilai positif, maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2016). Kriteria suatu instrument sebagai berikut: R hitung > r tabel (valid) R hitung < r tabel (tidak valid) Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari sebuah variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2016). Pengujian reliabilitas instrumen dengan melihat cronchbach s alpha dengan bantuan komputer melalui Statistical Package for Social Science (SPSS).

87 70 Instrumen/konstruk dikatakan handal apabila memiliki cronchbach s alpha > 0.7 (Nunnally, 1994 dalam Ghozali, 2016) Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan agar data penelitian mempunyai makna dan bermanfaat. Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolineritas dan uji heterokedastisitas Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel residual memiliki distribusi normal. Pada penelitian digunakan uji statistik untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak.. Uji statistik dapat digunakan adalah uji statistik non parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S). Data dikatakan normal apabila nilai Asymp. Sig lebih besar dari 0,05 (Ghozali, 2016) Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji korelasi antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen (Ghozali, 2016). Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) dan tolerance. Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikoleniaritas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF Uji Heterokedastisitas Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual antara suatu pengamatan ke

88 71 pengamatan yang lain. Jika varians dari residual antara suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas( Ghozali, 2016). Pada penenlitina ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melakukan uji Glejser, yaitu dengan melihat nilai signifikansi di atas tingkat kepercayaan 5%, maka tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai absolut residual (AbsUt). Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2016) Uji Faktor Analisis faktor adalah kajian tentang saling ketergantungan antara variabel variabel, dengan tujuan untuk mengidentifikasi dimensi-dimensi atau faktor-faktor yang menyusunnya (Sarwono, 2006). Kegunaan analisis faktor adalah melakukan pengurangan data atau dengan kata lain melakukan peringkasan sejumlah variabel menjadi lebih kecil jumlahnya dan mengambil variabel yang cukup kuat untuk difaktorkan. Uji faktor ini menggunakan KMO (Kaiser-Meyer-Oikin) yang bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen yang telah diambila berpengaruh terhadap variabel dependen yang cukup untuk difaktorkan. Jika hasilnya diatas 0,5 berarti sudah memenuhi syarat. Jadi dapat disimpulkan bahwa analisis faktor dapat dilanjutkan.

89 Uji Regresi Linear Berganda Pada penelitian ini pendekatan analisis yang dilakukan dengan metode analisis regresi berganda. Metode analisis regresi berganda bertujuan untuk mengukur besarnya pengaruh dua atau lebih variabel dependen terhadap satu variabel independen dan juga menunjukkan arah hubungan antara varibel dependen dengan variabel independen (Rochaety, et all. 2007). Oleh karena itu model penelitian dengan persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut : Y = α 0 + β1x1 + β2x2 + β3x3 + β4x4 + β5x5 + β6x6+ β7x7+ β8x8 + Ɛ Dimana: Y β α X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 Ɛ = Kinerja pegawai = Koefisien regresi = Konstanta = Persepsi Kemanfaatan = Kemudahan Penggunaan = Keahlian = Kesenangan Yang Dipersepsikan = Keamanan dan kerahasiaan = Jumlah Informasi = Motivasi = Komitmen organisasi = Error Uji Hipotesis Penelitian Berdasarkan model persamaan hipotesis di atas dilaksanakan uji koefisien determinasi (Adjusted R 2 ), Uji signifikansi simultan (Uji statistik F) dan Uji signifikansi parameter individual (Uji statistik t)

90 Koefisien Determinasi (Adjusted R 2 ) Mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefesien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2016) Uji Simultan (Uji F) Uji Statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara simulatan terhadap variabel dependen. Adapun langkah-langkah dalam pengambilan keputusan untuk uji F adalah : 1. Jika F hitung > F tabel dan Sig < α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 2. Jika F hitung < F tabel dan Sig > α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Uji Parsial (Uji t) Untuk menguji masing-masing variabel secara parsial/ secara individual dilakukan dengan uji signifikansi parameter individual (uji t ) yang bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen serta variabel mana yang dominan mempengaruhi

91 74 variabel dependen (Ghozali 2016). Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh satu variabel independen secara individual atau parsial dapat menerangkan variasi variabel terkait. Adapun langkah-langkah dalam pengambilan keputusan untuk uji t adalah: 1. Jika t hitung > t tabel dan Sig < α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 2. Jika t hitung < t tabel dan Sig > α = 0,005 maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

92 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Deskripsi Data Penelitian Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan 1 tahap, yaitu dengan cara memberikan sebanyak 66 kuesioner kepada responden meliputi 33 SKPD di Kabupaten Asahan. Kemudian, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, kuesioner dijemput kembali. Dari 66 kuesioner yang dikirim/dibagikan, kembali sebanyak 65. Dan yang cacat tidak ada, jadi kuesioner yang bisa digunakan untuk melakukan analisis data sebanyak 65 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 5.1. Tabel 5.1 Distribusi Kuesioner Jumlah Kembali No. Keterangan Sebar Tidak Kembali SKPD Baik Rusak 1. Sekretariatan Inspektorat Badan Dinas RSU Daerah Akper Kab Jumlah Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) Deskripsi data dimulai dengan gambaran umum lokasi obyek penelitian dan deskripsi responden selanjutnya dengan deskripsi statistik. Gambaran obyek penelitian dimasukkan untuk memperoleh gambaran utuh tentang obyek penelitian. Adapun deskripsi responden dimaksudkan untuk menjelaskan latar belakang responden dalam penelitian ini Deskripsi karakteristik responden Berdasarkan data penelitian yang telah dikumpulkan, maka diperoleh data demograpi responden penelitian sebagai berikut: 75

93 76 1. Jenis kelamin 2. Umur 3. Pendidikan terakhir 4. Jabatan/posisi 5. Golongan, 6. Lama bekerja 7. Lama pengalaman menggunakan aplikasi SIMDA Para kasubbag keuangan dan bendahara di Pemerintahan Kabupaten Asahan seperti pada Tabel 5.2 sampai Tabel 5.8 berikut. Tabel 5.2 Jenis Kelamin Responden No Jenis kelamin Frekuensi Persentase 1 Laki-laki 33 50,77% 2 Perempuan 32 49,23% Total % Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) Berdasarkan jenis kelamin, responden terdiri atas laki-laki sebanyak 33 orang atau 50,77% dan wanita sebanyak 32 orang atau 49,23%. Tabel 5.3 Umur Responden No Usia Frekuensi Persentase Tahun 1 1,54% Tahun 28 43,08% 3 41 Tahun keatas % Total % Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) Berdasarkan umur responden, dapat dilihat sebanyak 1 orang atau 1,54% memiliki umur antara tahun, 28 orang atau 43,08% dengan usia antara tahun, dan 36 orang atau 55,38% dengan usia 41 tahun ke atas.

94 77 Tabel 5.4 Pendidikan Terakhir Responden No Latar Belakang Pendidikan Frekuensi Persentase 1 SMP 1 1,54% 2 SLTA 28 43,08% 3 Diploma 6 9,23% 4 5. S-1 S ,62% 1,54% Total ,00 Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) Selanjutnya, berdasarkan tingkat pendidikan responden dimana sebanyak ada 1 orang atau1,54% tamatan SMP, 28 orang atau 43,08% tamatan SLTA, 6 orang atau 9,23% Diploma, 29 orang atau 44,62 % S-1 dan 1 orang atau 1,54% lulusan S-2. Tabel 5.5 Jabatan/Posisi Responden No Jabatan Frekuensi Persentase 1 Bendahara 33 50,77% 2 Kasubbag Keuangan 32 49,23% Total ,00 Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) Berdasarkan tingkat jabatan responden meliputi sebanyak 33 orang atau 50,77% menduduki jabatan/posisi bendahara, 32 orang atau 49,23% menduduki jabatan/posisi sebagai Kasubbag Keuangan. Tabel 5.6 Golongan Responden No Golongan Frekuensi Persentase 1 I 1 1,54% 2 II 20 30,76% 3 III 44 67,70% Total ,00 Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) Selanjutnya, berdasarkan golongan responden sebanyak 1 orang atau 1,54% memiliki golongan I, dan 20 orang atau 30,76 % memiliki golongan II, sedangkan golongan III ada 44 orang atau 67,70%

95 78 Tabel 5.7 Lama Bekerja Responden No Jabatan Frekuensi Persentase 1 < 5 Tahun 1 1,54% 2 5 s.d 10 Tahun 27 41,54% 3 11 s.d 15 Tahun 11 16,92% 4 16 s.d 20 Tahun 4 6,15% 5 > 20 Tahun 22 33,85% Total ,00 Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) Selanjutnya, berdasarkan lama bekerja responden sebanyak 1 orang atau 1,54% dengan lama bekerja kurang dari 5 tahun, sebanyak 27 orang atau 41,54% dengan lama bekerja sekitar 5 s.d 10 tahun, sebanyak 11 orang atau 16,92% dengan lama bekerja sekitar 11 s.d 16 tahun, sebanyak 4 orang atau 6,15% dengan lama bekerja sekitar 16 s.d 20 tahun, dan sebanyak 22 orang atau 33,85% dengan lama bekerja lebih dari 20 tahun. Tabel 5.8 Lama menggunakan SIMDA No Menggunakan SIMDA Frekuensi Persentase 1 < 5 tahun 64 98,46% 2 6 s/d 10 tahun 1 1,54% Total ,00 Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) Selanjutnya, berdasarkan pengalaman responden dalam menggunakan SIMDA, ada sebanyak 1 orang atau 1,54% dengan pengalaman 6 s/d 10 tahun, sedangkan pengalaman menggunakan SIMDA kurang dari 5 tahun ada sebanyak 64 orang atau 98,46% Analisis Statistik Deskripsi Dari hasil kuesioner yang kembali diperoleh gambaran mengenai variabel penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 5.9.

96 79 Tabel 5.9 Deskripsi Statistik Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Persepsi Kemanfaatan 65 2,67 5,00 3,9748,68798 Persepsi Kemudahan Penggunaan 65 2,00 5,00 3,9795,62330 Keahlian 65 2,00 5,00 3,9640,78846 Kesenangan yang Dipersepsikan 65 3,00 5,00 3,9500,58995 Keamanan dan Kerahasiaan 65 2,33 5,00 3,9438,76034 Jumlah Informasi 65 2,00 5,00 3,8846,71681 Motivasi 65 3,00 5,00 4,0974,52524 Komitmen Organisasi 65 2,83 5,00 4,0105,53447 Kinerja 65 2,83 5,00 3,9800,48693 Valid N (listwise) 65 Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) Jumlah data penelitian (N) adalah 65 observasi. Masing-masing variabel memiliki nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean) dan nilai standar yang bervariasi. 1. Kinerja (Y) memiliki nilai minimum sebesar 2,83 dan nilai maksimum sebesar 5. Nilai rata-rata (mean) kinerja adalah 3,9800 artinya persepsi responden terhadap kinerja pengguna SIMDA pada Pemkab. Asahan sudah cukup baik. Nilai standar deviasi kinerja adalah 0,48693 yang berarti bahwa penyimpangan atas kinerja sangat kecil. 2. Persepsi kemanfaatan (X 1 ) memiliki nilai minimum sebesar 2,67 dan nilai maksimum sebesar 5. Nilai rata-rata (mean) Persepsi kemanfaatan sebesar 3,9748 artinya persepsi responden terhadap Persepsi kemanfaatan sudah cukup baik. Nilai standar deviasi Persepsi kemanfaatan adalah 0,68798 yang berarti bahwa penyimpangan atas Persepsi kemanfaatan sangat kecil. 3. Persepsi kemudahan penggunaan (X 2 ) memiliki nilai minimum sebesar 2,00 dan nilai maksimum sebesar 5. Nilai rata-rata (mean) Persepsi kemudahan

97 80 penggunaan sebesar 3,9795 artinya persepsi responden terhadap Persepsi kemudahan penggunaan sudahh cukup baik. Nilai standar deviasi Persepsi kemudahan penggunaan adalah 0,62330 yang berarti bahwa penyimpangan atas Persepsi kemudahan penggunaan sangat kecil. 4. Keahlian (X 3 ) memiliki nilai minimum sebesar 2 dan nilai maksimum sebesar 5. Nilai rata-rata (mean) Keahlian sebesar 3,9640 artinya persepsi responden terhadap Keahlian sudah cukup baik. Nilai standar deviasi Keahlian adalah 0,78846 yang berarti bahwa penyimpangan atas Keahlian sangat kecil. 5. Kesenangan yang dipersepsikan (X 4 ) memiliki nilai minimum sebesar 3 dan nilai maksimum sebesar 5. Nilai rata-rata (mean) Kesenangan yang dipersepsikan sebesar 3,9500 artinya persepsi responden terhadap Kesenangan yang dipersepsikan cukup baik. Nilai standar deviasi Kesenangan yang dipersepsikan adalah 0,58995 yang berarti bahwa penyimpangan atas Kesenangan yang dipersepsikan sangat kecil. 6. Keamanan dan kerahasiaan (X 5 ) memiliki nilai minimum sebesar 2,33 dan nilai maksimum sebesar 5. Nilai rata-rata (mean) Keamanan dan kerahasiaan sebesar 3,9438 artinya persepsi responden terhadap Keamanan dan kerahasiaan cukup baik. Nilai standar deviasi Keamanan dan kerahasiaan adalah 0,76034 yang berarti bahwa penyimpangan atas Keamanan dan kerahasiaan sangat kecil. 7. Jumlah Informasi (X6) memiliki nilai minimum sebesar 2 dan nilai maksimum sebesar 5. Nilai rata-rata (mean) Jumlah Informasi sebesar 3,8846 artinya persepsi responden terhadap Jumlah Informasi sudah cukup baik.

98 81 Nilai standar deviasi Jumlah Informasi adalah 0,71681 yang berarti bahwa penyimpangan atas Jumlah Informasi sangat kecil. 8. Motivasi (X7) memiliki nilai minimum sebesar 3 dan nilai maksimum sebesar 5. Nilai rata-rata (mean) Motivasi sebesar 4,0974 artinya persepsi responden terhadap Motivasi sudah cukup baik. Nilai standar deviasi Motivasi adalah 0,52524 yang berarti bahwa penyimpangan atas Motivasi sangat kecil. 9. Komitmen organisasi (X8) memiliki nilai minimum sebesar 2,83 dan nilai maksimum sebesar 5. Nilai rata-rata (mean) komitmen organisasi sebesar 4,0105 artinya persepsi responden terhadap komitmen organisasi sudah cukup baik. Nilai standar deviasi komitmen organisasi adalah 0,53447yang berarti bahwa penyimpangan atas Komitmen organisasi sangat kecil. 5.2 Hasil Uji Kualitas Data Sebelum dilakukan pengujian data baik untuk pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis, maka perlu dilakukan uji validitas dan Reliabilitas data. Uji ini perlu dilakukan karena jenis data penelitian adalah data primer Uji validitas Uji validitas dilakukan untuk menguji sah atau valid tidaknya item pertanyaan pada variabel nilai kinerja pengguna kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA), Persepsi Kemanfaatan, Kemudahan Penggunaan, Keahlian, Kesenangan Yang Dipersepsikan, Keamanan dan kerahasiaan, Jumlah Informasi, Motivasi, dan Komitmen organisasi. Dengan menggunakan responden yang diteliti sebanyak 30 orang, item pertanyaan akan terbukti valid jika nilai dari r hitung >r tabel. Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation, sedangkan nilai r tabel dari degree of freedom

99 82 (df) = n-2, maka df =28 dan tingkat kepercayaan α =0,05 diperoleh sebesar 0,361. Hasil uji validitas instrumen penelitian, seperti ditabelkan pada Tabel 5.10, menunjukkan bahwa nilai r hitung semua instrumen penelitian lebih besar dari r tabel (0,361). Koefisien korelasi berada pada rentang 0,620 0,970 dan lebih besar dari r tabel (0,361). Semakin tinggi koefisien korelasi yang diperoleh, semakin tinggi tingkat validitas butir pertanyaan tersebut. Berdasarkan hasil uji validitas, semua butir instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur tiap-tiap variabel dinyatakan valid. No. Variabel 1. Kinerja Pengguna SIMDA (Y) Tabel Hasil Uji Validitas Butir Pertanyaan r hitung r tabel Keputusan 1 0,899 0,361 Valid 2 0,854 0,361 Valid 3 0,770 0,361 Valid 4 0,813 0,361 Valid 5 0,779 0,361 Valid 6 0,817 0,361 Valid 2. Persepsi kemanfaatan (X 1 ) 1 0,933 0,361 Valid 2 0,905 0,361 Valid 3 0,782 0,361 Valid 3. Persepsi kemudahan (X 2 ) 1 0,850 0,361 Valid 2 0,827 0,361 Valid 3 0,829 0,361 Valid 4. Keahlian (X 3 ) 1 0,891 0,361 Valid 2 0,912 0,361 Valid 3 0,785 0,361 Valid 5. Kesenangan yang dipersepsikan (X 4 ) 6. Keamanan dan kerahasiaan (X5) 7. Jumlah Informasi (X6) 1 1 0,879 0,361 Valid 2 0,620 0,361 Valid 3 0,886 0,361 Valid 4 0,811 0,361 Valid 1 0,881 0,361 Valid 2 0,970 0,361 Valid 3 0,906 0,361 Valid 0,960 0,361 Valid 2 0,944 0,361 Valid No. Variabel Butir Pertanyaan 8. Motivasi (X7) 1 2 r hitung r tabel Keputusan 0,715 0,794 0,361 0,361 Valid Valid

100 Komitmen organisasi (X8) Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah 0,819 0,809 0,740 0,771 0,766 0,761 0,797 0,870 0,630 0,667 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Berdasarkan Tabel 5.10, dapat diketahui bahwa nilai r hitung dari masing-masing pernyataan kuesioner adalah lebih besar dari r tabel. Jadi, dapat disimpulkan semua pertanyaan pada variabel independen, dan variabel dependen adalah valid bahwa nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel Uji reliabilitas Suatu instrumen dikatakan reliabel atau andal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Menurut Ghozali (2016), suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 5.11 berikut. Tabel 5.11 Uji Reliabilitas Variabel Cronbach Batas Minimal Alpha Reliabilitas Keterangan Kinerja 0,900 0,70 Reliabel Persepsi Kemanfaatan 0,833 0,70 Reliabel Persepsi kemudahan 0,780 0,70 Reliabel Keahlian 0,831 0,70 Reliabel Kesenangan yang dipersepsikan Keamanan dan kerahasiaan Jumlah Informasi Motivasi Komitmen Organisasi Sumber: Hasil Penelitian, ,814 0,909 0,890 0,864 0,844 0,70 0,70 0,70 0,70 0,70 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Dari Tabel 5.11 diatas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan uji reliabilitas menunjukkan angka Cronbach s Alpha pada masing-masing kolom variabel

101 84 tersebut lebih besar dari 0,70 maka dapat dinyatakan bahwa instrumen tersebut reliable. 5.3 Hasil Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan uji hipotesis, peneliti terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik. Menurut Ghozali (2016) asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah berdistribusi normal, non-multikolinearitas, yang artinya antarvariabel independen dalam model regresi tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna ataupun mendekati sempurna, homoskedasitas, artinya variance variabel independen dari satu pengamatan kepengamatan yang lain adalah konstan atau sama, dengan kata lain tidak terdapat heteroskedastisitas dalam model penelitian Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel residual memiliki distribusi normal. Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan analisis grafik dan uji statistik non-parametrik Kolmogorov- Smirnov (K-S). Hasil analisis grafik terlihat pada Gambar 5.1 dan Gambar 5.2 serta hasil uji K-S terlihat pada Tabel 5.12 sebagai berikut :

102 85 Gambar 5.1 Histogram Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) Berdasarkan Gambar 5.1 diatas dapat dilihat bahwa histogram menunjukkan pola terdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat dari pola kurva yang tidak menceng ke kiri ataupun menceng ke kanan sehingga dapat disimpulkan grafik histogram menunjukkan pola terdistribusi secara normal. Melalui analisis grafik, dapat dinyatakan bahwa data penelitian ini sudah berdistribusi normal. Hal itu dapat diketahui dengan melihat penyebaran titik-titik data yang menyebar disekitar garis diagonal, dimana penyebaran titik-titik data tidak ada yang menjauh dari garis diagonal. Untuk lebih jelasnya grafik tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.2.

103 86 Gambar 5.2 Grafik Normal P-P Plot Untuk memastikan apakah penyebaran data di sekitar garis diagonal berdistribusi normal, peneliti juga menggunakan uji normalitas data dengan melihat nilai Kolmogorov Smirnov (K-S), dengan ketentuan jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05, dapat dikatakan data berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0.05, data tidak berdistribusi normal. Tabel 5.12 Uji Kolmogorov-Sminov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 65 Normal Parameters a,b Mean, Std. Deviation, Most Extreme Differences Absolute,084 Positive,050 Negative -,084 Test Statistic,084 Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance. Sumber: Hasil Penelitian, 2017,200 c,d

104 87 Berdasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada Tabel 5.12 menunjukkan probabilitas (Asymp sig) = 0,20 > 0,05. Dengan demikian, data pada penelitian ini berdistribusi normal dan dapat digunakan untuk melakukan uji hipotesis. Hasil itu konsisten dengan uji sebelumnya Uji Multikolinearitas Pengujian multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai Tol dan nilai VIF. Data dikatakan tidak mengalami multikolinearitas apabila nilai Tolerance 0,10 dan nilai VIF 10. Model Tabel 5.13 Tolerance dan Nilai Variance Inflation Factor Unstandardized Coefficients Std. B Error Coefficients a Standardized Collinearity Coefficients T Sig. Statistics Beta Tolerance VIF 1 (Constant) -1,375,515-2,669,010 Persepsi Kemanfaatan,172,051,243 3,362,001,819 1,221 Persepsi Kemudahan,205,056,263 3,661,001,833 1,201 Penggunaan Keahlian,110,043,179 2,586,012,894 1,118 Kesenangan yang,177,061,215 2,931,005,796 1,257 Dipersepsikan Keamanan dan Kerahasiaan,113,056,176 2,024,048,565 1,770 Jumlah Informasi,174,049,256 3,582,001,836 1,196 Motivasi,141,070,152 2,012,049,748 1,337 Komitmen Organisasi,253,065,278 3,907,000,845 1,184 a. Dependent Variable: Kinerja Sumber: hasil penelitian, 2017

105 88 Berdasarkan Tabel 5.13 menunjukkan bahwa variabel independen memiliki nilai Tolerance lebih besar dari 0.10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama, semua variabel independen memiliki nilai VIF lebih kecil 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi masalah multikolinearitas dalam model Uji Heteroskedastisitas Uji Glejser dilakukan dengan tujuan menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali, 2016). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji Glejser untuk uji heteroskedastisitas. Kriteria yang digunakan untuk menyatakan apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak di antara data pengamatan adalah menggunakan koefisien signifikansi. Koefisien signifikansi harus dibandingkan dengan tingkat signifikansi yang ditetapkan sebelumnya (5%). Apabila koefisien signifikansi lebih besar dari tingkat signifikansi yang ditetapkan, dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas (homoskedastisitas). Jika koefisien signifikansi lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan, dapat disimpulkan terjadi heteroskedastisitas.

106 89 Tabel 5.14 Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant),719,317 2,267,027 Persepsi Kemanfaatan,040,031,174 1,284,204 Persepsi Kemudahan Penggunaan -,028,034 -,110 -,819,416 Keahlian -,005,026 -,026 -,203,840 Kesenangan yang Dipersepsikan -,071,037 -,261-1,897,063 Keamanan dan Kerahasiaan,045,034,216 1,321,192 Jumlah Informasi -,041,030 -,184-1,371,176 Motivasi -,028,043 -,092 -,645,522 Komitmen Organisasi -,049,040 -,164-1,227,225 a. Dependent Variable: ABS_RES1 Sumber: Hasil Penelitian, 2017 Berdasarkan Tabel 5.14, hasil uji Glejser menunjukkan nilai signifikansi seluruh variabel independen lebih besar dari 0,05, maka disimpulkan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Hal ini berarti bahwa model regresi dapat digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis. t Sig Hasil Uji Regresi Linear Berganda Regresi linear berganda digunakan untuk memodelkan hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen, dengan jumlah variabel independen lebih dari satu. Secara umum, analisis regresi biasanya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. Dari data Tabel 5.16 Uji Statistik t diperoleh persamaan hasil regresi linear berganda adalah sebagai berikut :

107 90 Y = -1,375+ 0,172X 1 + 0,205X 2 + 0,110X 3 +0,177X4 +0,113X5 + 0,174X6+0,141X7 +0,253X8 Persamaan tersebut menunjukkan bahwa : 1. Nilai konstanta sebesar -1,375, artinya apabila semua variabel independen yaitu Persepsi Kemanfaatan, Kemudahan Penggunaan, Keahlian, Kesenangan Yang Dipersepsikan, Keamanan dan kerahasiaan, Jumlah Informasi, Motivasi, dan Komitmen organisasi diasumsikan nol, maka nilai dari kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) adalah sebesar -1, Koefisien regresi Persepsi Kemanfaatan (X 1 ) sebesar 0,172, artinya secara parsial Persepsi Kemanfaatan berpengaruh positif terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA). Dengan demikian, dapat disimpulkan apabila Persepsi Kemanfaatan naik 1 satuan, kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) akan meningkatkan sebesar 0,172 dengan asumsi semua variabel independen lainnya bernilai nol. 3. Koefisien regresi Kemudahan Penggunaan (X 2 ) sebesar 0,205 artinya secara parsial Kemudahan Penggunaan berpengaruh positif terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA). Dengan demikian, disimpulkan apabila Kemudahan Penggunaan naik 1 satuan, kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) akan meningkatkan sebesar 0, Koefisien regresi Keahlian (X 3 ) sebesar 0,110, artinya secara parsial Keahlian berpengaruh positif terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA). Dengan demikian, dapat disimpulkan apabila Keahlian naik 1 satuan, kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) akan meningkatkan sebesar 0,110.

108 91 5. Koefisien regresi Kesenangan Yang Dipersepsikan (X 4 ) sebesar 0,177, artinya secara parsial Kesenangan Yang Dipersepsikan berpengaruh positif terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA). Dengan demikian, dapat disimpulkan apabila Kesenangan Yang Dipersepsikan naik 1 satuan, kinerja kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) akan meningkatkan sebesar 0, Koefisien regresi Keamanan dan kerahasiaan (X 5 ) sebesar 0,113, artinya secara parsial Keamanan dan kerahasiaan berpengaruh positif terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA). Dengan demikian, dapat disimpulkan apabila Keamanan dan kerahasiaan naik 1 satuan, kinerja kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) akan meningkatkan sebesar 0, Koefisien regresi Jumlah Informasi (X 6 ) sebesar 0,174, artinya secara parsial Jumlah Informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA). Dengan demikian, dapat disimpulkan apabila Jumlah Informasi naik 1 satuan, kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) akan meningkatkan sebesar 0, Koefisien regresi Motivasi (X 7 ) sebesar 0,141, artinya secara parsial Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA). Dengan demikian, dapat disimpulkan apabila Motivasi naik 1 satuan, kinerja kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) akan meningkatkan sebesar 0,141.

109 92 9. Koefisien regresi Komitmen organisasi (X 8 ) sebesar 0,253, artinya secara parsial Komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA). Dengan demikian, dapat disimpulkan apabila Komitmen organisasi naik 1 satuan, kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) akan meningkatkan sebesar 0, Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan pengujian instrumen penelitian dengan melalui uji reliabilitas, validitas data dan juga melalui uji asumsi klasik, diperoleh kesimpulan bahwa data dan model sudah dapat digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dimulai dengan koefisien determinasi (R 2 ), uji statistik F dan uji statistik t Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (Adjusted R 2 ) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai Adjusted R 2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi (Adjusted R 2 ) dapat dilihat pada Tabel 5.14 berikut:

110 93 Tabel 5.15 Koefisien Determinasi Model R R Square Model Summary b Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,872 a,760,726,25489 a. Predictors: (Constant), Komitmen Organisasi, Kesenangan yang Dipersepsikan, Motivasi, Persepsi Kemanfaatan, Keahlian, Jumlah Informasi, Persepsi Kemudahan Penggunaan, Keamanan dan Kerahasiaan b. Dependent Variable: Kinerja Sumber: Hasil Penelitian, Berdasarkan Tabel 5.15 diatas dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi (R) mempunyai nilai sebesar 0,872 yang menunjukkan bahwa derajat hubungan (korelasi) antara variabel independen dengan variabel dependen sebesar 87,2%. Artinya koefisien pengaruh Persepsi Kemanfaatan (Perceived Usefulness), Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use), Keahlian (Computer Self- Efficacy), Kesenangan Yang Dipersepsikan (Perceived Enjoyment), Keamanan dan kerahasiaan (Security and Privacy), Jumlah Informasi (Amount of Information), Motivasi, dan Komitmen organisasi mempunyai hubungan yang kuat terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA), karena diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 87,2%. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,726 atau 72,60%. Hal itu berarti bahwa variabel dependen (kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA)) dapat dijelaskan oleh variabel independen (Persepsi Kemanfaatan (Perceived Usefulness), Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use), Keahlian (Computer Self-Efficacy), Kesenangan Yang Dipersepsikan (Perceived Enjoyment), Keamanan dan kerahasiaan (Security and Privacy), Jumlah Informasi (Amount of Information), Motivasi, dan Komitmen organisasi) sebesar 72,60%,

111 94 sedangkan sisanya sebesar 27,40% mampu dijelaskan oleh variabel lain di luar dari model penelitian ini Hasil Uji Statistik Simultan (F) Uji simultan (Uji F) pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Hasil uji F dapat dilihat pada Tabel 5.15 berikut : Model Tabel 5.16 Uji Statistik F Sum of Squares ANOVA a df Mean Square F Sig. 1 Regression 11, ,442 22,195,000 b Residual 3,638 56,065 Total 15, a. Dependent Variable: Kinerja b. Predictors: (Constant), Komitmen Organisasi, Kesenangan yang Dipersepsikan, Motivasi, Persepsi Kemanfaatan, Keahlian, Jumlah Informasi, Persepsi Kemudahan Penggunaan, Keamanan dan Kerahasiaan Sumber: Hasil Penelitian, 2017 Dengan cara membandingkan F Sig dengan alpa toleransi, Berdasarkan Tabel 5.16, dapat diketahui F Sig (0,00) < α toleransi (0,05). Hasil analisis ini diperkuat dengan mencari nilai F tabel dengan nilai df (n1) = 8, df (n2) = 65, dan taraf signifikansi 0,05 maka didapatkan nilai F tabel sebesar 2,049. Nilai F hitung (22,195) > F tabel (2,049). Dari hasil uji F ini dapat disimpulkan bahwa untuk model estimasi ini, variabel independen (Persepsi Kemanfaatan (Perceived Usefulness), Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use), Keahlian (Computer Self-Efficacy), Kesenangan Yang Dipersepsikan (Perceived Enjoyment), Keamanan dan kerahasiaan (Security and Privacy), Jumlah Informasi (Amount of Information), Motivasi, dan Komitmen organisasi) secara simultan

112 95 berpengaruh positif signifikan terhadap variabel dependen (kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA)) Hasil Uji Parsial (Uji t) Uji parsial (Uji t) pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh satu variabel independen secara individual atau parsial dapat menerangkan variasi variabel dependen. Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 5.17 berikut : Model Tabel 5.16 Uji Statistik t Coefficients a Unstandardized Coefficients B Std. Error Beta Standardized Coefficients t Sig. 1 (Constant) -1,375,515-2,669,010 Persepsi Kemanfaatan,172,051,243 3,362,001 Persepsi Kemudahan Penggunaan,205,056,263 3,661,001 Keahlian,110,043,179 2,586,012 Kesenangan yang Dipersepsikan,177,061,215 2,931,005 Keamanan dan Kerahasiaan,113,056,176 2,024,048 Jumlah Informasi,174,049,256 3,582,001 Motivasi,141,070,152 2,012,049 Komitmen Krganisasi,253,065,278 3,907,000 a. Dependent Variable: Kinerja Sumber: Hasil Penelitian, 2017 Tabel 5.17 menunjukkan, secara parsial Persepsi Kemanfaatan, Kemudahan Penggunaan, Keahlian, Kesenangan Yang Dipersepsikan, Keamanan dan kerahasiaan, Jumlah Informasi, Motivasi, dan Komitmen organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA).

113 96 Berdasarkan Tabel 5.17 diatas dapat disimpulkan hasil signifikansi atau pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut : 1. Nilai t hitung untuk Persepsi Kemanfaatan (X 1 ) sebesar 3,362 dengan tingkat signifikansi 0,001 artinya secara parsial Persepsi Kemanfaatan berpengaruh positif dan signifikan (t sig 0,001 < α toleransi 0,05) terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) dengan nilai t hitung (3,362) > t tabel (1,672) 2. Nilai t hitung untuk Kemudahan Penggunaan (X 2 ) sebesar 3,661 dengan tingkat signifikansi 0,001 artinya secara parsial Kemudahan Penggunaan berpengaruh positif dan signifikan (t sig 0,001 < α toleransi 0,05) terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) dengan nilai t hitung (3,661) > t tabel (1,672) 3. Nilai t hitung untuk Keahlian (X 3 ) sebesar 2,586 dengan tingkat signifikansi 0,012 artinya secara parsial Keahlian berpengaruh positif dan signifikan (t sig 0,012 < α toleransi 0,05) terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) dengan nilai t hitung (2,586) > t tabel (1,672) 4. Nilai t hitung untuk Kesenangan Yang Dipersepsikan (X 4 ) sebesar 2,931, dengan tingkat signifikansi 0,005 artinya secara parsial Kesenangan Yang Dipersepsikan berpengaruh positif dan signifikan (t sig 0,005 < α toleransi 0,05) terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) dengan nilai t hitung (2,931) > t tabel (1,672) 5. Nilai t hitung untuk Keamanan dan kerahasiaan (X 5 ) sebesar 2,024 dengan tingkat signifikansi 0,048 artinya secara parsial Keamanan dan kerahasiaan

114 97 berpengaruh positif dan signifikan (t sig 0,048< α toleransi 0,05) terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) dengan nilai t hitung (2,024) > t tabel (1,672) 6. Nilai t hitung untuk Jumlah Informasi (X 6 ) sebesar 3,582 dengan tingkat signifikansi 0,001 artinya secara parsial Jumlah Informasi berpengaruh positif dan signifikan (t sig 0,001 < α toleransi 0,05) terhadap kinerja kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) dengan nilai t hitung (3,582) > t tabel (1,672) 7. Nilai t hitung untuk Motivasi (X 7 ) sebesar 2,012 dengan tingkat signifikansi 0,049 artinya secara parsial Motivasi berpengaruh positif dan signifikan (t sig 0,049 < α toleransi 0,05) terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) dengan nilai t hitung (2,012) > t tabel (1,672) 8. Nilai t hitung untuk Komitmen organisasi (X 8 ) sebesar 3,907 dengan tingkat signifikansi 0,000 artinya secara parsial Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan (t sig 0,000 < α toleransi 0,05) terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen (SIMDA) dengan nilai t hitung (3,907) > t tabel (1,672). Kondisi ini mengartikan bahwa Persepsi Kemanfaatan, Kemudahan Penggunaan, Keahlian, Kesenangan Yang Dipersepsikan, Keamanan dan kerahasiaan, Jumlah Informasi, Motivasi, dan Komitmen organisasi menunjukkan hubungan yang searah atau positif dengan kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA).

115 Pembahasan Hasil Penelitian berikut : Berdasarkan hasil pengujian hipotesis maka dapat dibuat pembahasan sebagai 1. Pengaruh Persepsi Kemanfaatan terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Hasil pengujian secara parsial menunjukan bahwa Pengaruh Persepsi Kemanfaatan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA), dengan menggunakan uji t dan diperoleh hasil nilai t hitung sebesar 3,362 lebih besar dari t tabel 1,672 dan tingkat signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari α = 0,05 dan koefisien regresi sebesar positif 0,172 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Persepsi Kemanfaatan berpengaruh positif signifikan terhadap variabel kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA). Dari data uji t diatas dapat kita lihat bahwa persepsi kemanfaatan berpengaruh terhadap kinerja pengguna SIMDA di Kabupaten Asahan dan untuk persepsi kemanfaatan sudah berjalan cukup baik dimana hal ini bisa dilihat dari nilai rata-rata pada tabel deskriptik statistik sebesar 3,9748. Dengan tingginya persepsi pengguna sistem informasi akuntansi akan manfaat yang didapatkan, maka intensitas penggunaan sistem informasi akuntansi akan semakin meningkat. Meningkatnya intensitas penggunaan sistem informasi akuntansi tersebut akan membantu menyelesaikan serangkaian tugas pegawai menjadi lebih efektif sehingga produktifitas pegawai akan meningkat. Hasil ini sejalan dengan dengan teori yang mendasari penelitian ini, teori TAM (Technology Acceptance Model) yaitu bahwa semakin tinggi keyakinan

116 99 seseorang terhadap kemanfaatan sistem informasi maka akan semakin tinggi kinerja yang dimiliki orang tersebut. Temuan penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Jumawan (2015) yang menyimpulkan Persepsi Kemanfaatan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai dan Kasse (2015) yang menyimpulkan Persepsi Kemanfaatan berpengaruh terhadap kinerja pegawai. 2. Pengaruh Kemudahan Penggunaan terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA). Hasil pengujian secara parsial menunjukan bahwa Kemudahan Penggunaan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA), dengan menggunakan uji t dan diperoleh hasil nilai t hitung sebesar 3,661 lebih besar dari t tabel 1,672 dan tingkat signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari α = 0,05 dan koefisien regresi sebesar positif 0, 205 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Kemudahan Penggunaan berpengaruh positif signifikan terhadap variabel kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA). Dari hasil uji t diatas dapat kita lihat bahwa persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap kinerja pengguna SIMDA di Kabupaten Asahan dan untuk persepsi kemudahan penggunaan sudah berjalan cukup baik dimana hal ini bisa dilihat dari nilai rata-rata pada tabel deskriptik statistik sebesar 3,9795. Hal ini mengindikasikan bahwa persepsi kemudahan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) yang semakin tinggi dapat mendorong pada peningkatan kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA).

117 100 Hasil penelitian ini sesuai dengan teori TAM yang mendasari penelitian ini yaitu bahwa semakin tinggi keyakinan seseorang terhadap kemudahan sistem informasi maka akan semakin tinggi kinerja yang dimiliki orang tersebut. Dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa pegawai pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) ini merasa percaya bahwa menggunakan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) mudah diaplikasikan dan mudah dipelajari, hal ini akan meningkatkan kinerja orang yang menggunakan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) tersebut. Hal ini sejalan dengan penelitian Pirade, et al. (2013) yang menyimpulkan Kemudahan Penggunaan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai dan Kasse (2015) yang menyimpulkan Kemudahan Penggunaan berpengaruh terhadap kinerja pegawai. 3. Pengaruh Keahlian terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA). Hasil pengujian secara parsial menunjukan bahwa Keahlian berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA), dengan menggunakan uji t dan diperoleh hasil nilai t hitung sebesar 2,586 lebih besar dari t tabel 1,672 dan tingkat signifikansi sebesar 0, 012 lebih kecil dari α = 0,05 dan koefisien regresi sebesar positif 0,110 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Keahlian berpengaruh positif signifikan terhadap variabel kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA). Hal ini mengindikasikan bahwa persepsi keahlian komputer yang semakin tinggi dapat mendorong pada peningkatan kinerja pegawai. Dari hasil uji t diatas dapat kita lihat bahwa keahlian berpengaruh terhadap kinerja pengguna SIMDA

118 101 di Kabupaten Asahan, para penggunaa SIMDA sudah menyadari bahwa keahlian sangat mendukung untuk peningkatan kinerja, dan untuk keahlian sudah berjalan cukup baik dimana hal ini bisa dilihat dari nilai rata-rata pada tabel deskriptik statistik sebesar 3,9640. Hasil penelitian ini mendukung teori Compeau dan Higgins (1995) yang menyatakan bahwa setiap individu yang mempunyai keyakinan kemampuan (keahlian) menggunakan sistem informasi komputer maka akan meningkatkan kinerja yang bersangkutan. Hal ini sejalan dengan penelitian Pirade, et al. (2013) yang menyimpulkan Keahlian (Computer Self-Efficacy) berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai dan Kasse (2015) yang menyimpulkan Keahlian berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai. 4. Pengaruh Kesenangan Yang Dipersepsikan terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA). Hasil pengujian secara parsial menunjukan bahwa Kesenangan Yang Dipersepsikan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA), dengan menggunakan uji t dan diperoleh hasil nilai t hitung sebesar 2,931 lebih besar dari t tabel 1,672 dan tingkat signifikansi sebesar 0, 005 lebih kecil dari α = 0,05 dan koefisien regresi sebesar positif 0,177 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Kesenangan Yang Dipersepsikan berpengaruh positif signifikan terhadap variabel kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA). Berdasarkan uji t Pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) di Kabupaten Asahan mempunyai persepsi bahwa dalam menggunakan sistem informasi akuntansi sudah

119 102 menyenangkan sehingga intensitas penggunaan sistem tersebut sudah baik, hal ini diperkuat dari nilai rata-rata pada tabel deskriptik statistik sebesar 3,9500. Maksimalnya intensitas penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) tersebut akan membuat penyelesaikan serangkaian tugas pegawai menjadi lebih efektif sehingga produktifitas pegawai akan meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori TAM yang mendasari penelitian ini yaitu bahwa semakin tinggi rasa/sikap senang seseorang terhadap penggunaan sistem informasi maka akan semakin tinggi kinerja yang dimiliki orang tersebut. Hal ini sejalan dengan penelitian Pikkarainen, et al. (2004) menunjukkan bahwa kesenangan yang dipersepsikan (perceived enjoyment) mempengaruhi minat penggunaan SI secara signifikan. Tetapi berbeda dengan hasil penelitian Jumawan (2015) yang menyimpulkan kesenangan yang dipersepsikan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja pegawai. 5. Pengaruh Keamanan dan kerahasiaan terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA). Hasil pengujian secara parsial menunjukan bahwa keamanan dan kerahasiaan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA), dengan menggunakan uji t dan diperoleh hasil nilai t hitung sebesar 2,024 lebih besar dari t tabel 1,672 dan tingkat signifikansi sebesar 0,048 lebih kecil dari α = 0,05 dan koefisien regresi sebesar positif 0,113 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel keamanan dan kerahasiaan berpengaruh positif signifikan terhadap variabel kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA).

120 103 Dari uji t tersebut dapat kita lihat bahwa Pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) di Kabupaten Asahan mempunyai persepsi bahwa keamanan dan kerahasiaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) dapat dipercaya, sehingga mereka tidak khawatir dengan keamanan dan kerahasian data yang tersimpan dalam Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) yang digunakan saat melakukan tugas tugas dari objek penelitian ini. Hal ini diperkuat dengan nilai rata-rata pada tabel deskriptik statistik sebesar 3,9438 Pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) mempunyai persepsi bahwa dalam menggunakan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) telah merasa keamanan dan kerahasiaan tetap terjaga sehingga intensitas penggunaan sistem tersebut menjadi maksimal dan dapat memberikan peningkatan kinerja pegawai yang signifikan pula. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Task Technology Fit (TTF) yang mendasari penelitian ini yaitu bahwa semakin tinggi kepercayaan seseorang terhadap keamanan dan kerahasiaan pada saat penggunaan teknologi maka akan semakin tinggi kinerja yang dimiliki orang tersebut. Hal ini sejalan dengan penelitian Pikkarainen, et al. (2004) menunjukkan bahwa keamanan dan kerahasiaan (security dan privacy) berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan Sistem Informasi. bertentangan dengan penelitian Jumawan (2015) yang menyimpulkan keamanan dan kerahasiaan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja pegawai.

121 Pengaruh Jumlah Informasi terhadap kinerja pengguna Sistem InformasiManajemen Daerah (SIMDA). Hasil pengujian secara parsial menunjukan bahwa Jumlah Informasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA), dengan menggunakan uji t dan diperoleh hasil nilai t hitung sebesar 3,582 lebih besar dari t tabel 1,672 dan tingkat signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari α = 0,05 dan koefisien regresi sebesar positif 0,174 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Jumlah Informasi berpengaruh positif signifikan terhadap variabel kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA). Pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) mempunyai persepsi bahwa dalam menggunakan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) telah mendapatkan informasi yang cukup tentang karakteristik dan manfaat yang akan didapatkan sehingga intensitas penggunaan sistem tersebut menjadi maksimal. penggunaan sistem yang maksimal akan memberikan peningkatan kinerja pegawai yang signifikan pula, hal ini diperkuat dari nilai ratarata pada tabel deskriptik statistik sebesar 3,8846 yang berati bahwa variabel Jumlah Informasi sudah berjalan cukup baik. Hal ini sesuai dengan teori Task Technology Fit (TTF), di mana teknologi dapat membantu dalam pelaksanaan tugas-tugas atau tugas dalam jabatan. Model ini menunjukkan bahwa ketika teknologi menyediakan fitur dan dukungan yang tepat yang berkaitan dengan tugas seseorang maka akan berpengaruh pada peningkatan kinerja. Hal ini sejalan dengan penelitian Pikkarainen, et al. (2004) tentang faktorfaktor yang mempengaruhi penggunaan sistem online banking di Finlandia menunjukkan bahwa Jumlah Informasi (amount of information) berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan sistem online banking. Tetapi berbeda

122 105 dengan penelitian Jumawan (2015) yang menyimpulkan Jumlah Informasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. 7. Pengaruh Motivasi terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA). Hasil pengujian secara parsial menunjukan bahwa Motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA), dengan menggunakan uji t dan diperoleh hasil nilai t hitung sebesar 2,012 lebih besar dari t tabel 1,672 dan tingkat signifikansi sebesar 0,049 lebih kecil dari α = 0,05 dan koefisien regresi sebesar positif 0,141 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap variabel kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi yang dirasakan oleh pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA), maka kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) akan semakin meningkat. Motivasi dan kinerja mempunyai hubungan yang berbanding lurus, artinya bahwa semakin tinggi motivasi pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) dalam bekerja maka kinerja yang dihasilkan juga tinggi, karena pada dasarnya manusia mudah untuk termotivasi dengan memberikan arahan dan apa yang menjadi keinginannya. Bila seseorang termotivasi, ia akan berusaha berbuat sekuat tenaga untuk mewujudkan apa yang diinginkannya. Hal ini senada dengan teori Technology To Performance Chain (TPC) yang menyatakan bahwa Karakteristik individu seperti motivasi akan mempengaruhi kemudahan dan kualitas menggunakan teknologinya.tetapi jika dilihat dari hasil uji t masingmasing variabel dalam penelitian ini, variabel motivasi adalah yang paling terkecil

123 106 pengaruhnya terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA), hal ini terjadi kemungkinan faktor-faktor yang menjadikan motivasi bagi pegawai khususnya pengguna SIMDA belum dilaksanakan secara maksimal. Hal ini sejalan dengan penelitian Tambunan (2016) yang menyimpulkan Motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja pengelola keuangan SKPD dan Safwan (2014) yang menyimpulkan Motivasi, berpengaruh secara positif terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah. 8. Pengaruh Komitmen organisasi terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA). Hasil pengujian secara parsial menunjukan bahwa Komitmen organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA), dengan menggunakan uji t dan diperoleh hasil nilai t hitung sebesar 3,907 lebih besar dari t tabel 1,672 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05 dan koefisien regresi sebesar positif 0,253 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Komitmen organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap variabel kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA). Hal ini berarti bahwa semakin baik komitmen organisasi yang dimiliki oleh pegawai pemerintah daerah khususnya pengguna aplikasi SIMDA di Kabupaten Asahan, maka kan semakin berpengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai. Jika dilihat dari hasil uji t masing-masing variabel dalam penelitian ini, variabel komitmen organisasi adalah yang paling terbesar pengaruhnya terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA), hal ini terjadi kemungkinan faktor-faktor yang menjadikan motivasi bagi pegawai khususnya

124 107 pengguna SIMDA sudah dilaksanakan secara maksimal, hal ini diperkuat dari nilai rata-rata pada tabel deskriptik statistik sebesar 4,0105 yang berati bahwa variabel komitmen organisasi sudah berjalan sangat baik. Hal ini berarti bahwa tanpa adanya komitmen organisasi yang diberikan/dibangun oleh pemerintah daerah terhadap pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) pada pemda Kabupaten Asahan kepada pegawainya, maka kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA). akan tercapai pada tingkatan yang minimal. Namun jika besaran komitmen organisasi ditingkatkan maka capaian dari kinerja juga akan semakin meningkat. Hal ini sejalan dengan penelitian Tambunan (2016) yang menyimpulkan Komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja pengelola keuangan SKPD dan Mahennoko dan Adiwibowo (2011) yang menyimpulkan Komitmen organisasi, berpengaruh secara positif terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah.

125 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan yang telah diuraikan dalam penelitian ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Secara simultan, Persepsi Kemanfaatan, Kemudahan Penggunaan, Keahlian, Kesenangan Yang Dipersepsikan, Keamanan dan kerahasiaan, Jumlah Informasi, Motivasi, dan Komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) di Pemerintahan Daerah Kabupaten Asahan. 2. Juga secara parsial Persepsi Kemanfaatan, Kemudahan Penggunaan, Keahlian, Kesenangan Yang Dipersepsikan, Keamanan dan kerahasiaan, Jumlah Informasi, Motivasi, dan Komitmen organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) di Pemerintahan Daerah Kabupaten Asahan. Dari data uji parsial diperoleh hasil bahwa dalam penelitian ini nilai variabel komitmen organisasi adalah variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap kinerja, hal ini terjadi kemungkinan dikarenakan bahwa komitmen organisasi sudah berjalan cukup baik, sedangkan untuk variabel yang terendah pengaruhnya terhadap kinerja adalah variabel motivasi, hal ini kemungkinan bisa terjadi dikarenakan hal-hal yang dapat mendorng untuk meningkatnya motivasi dari pengguna SIMDA belum diperhatikan secara maksimal 108

126 Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Penelitian ini hanya menggunakan metode survei dengan penyebaran kuesioner, tidak melalui wawancara langsung kepada responden. Hal itu menyebabkan kemungkinan terjadinya salah persepsi atau ketidaksesuaian dengan keadaan yang sebenarnya dan mengandung unsur subjektifitas. 2. Keterbatasan waktu bagi responden dalam mengisi kuisioner, sehingga dikhawatirkan data yang diberikan tidak menunjukkan kondisi sebenarnya yang sedang dialami dan dirasakan pada saat mereka diberikan kuesioner. 3. Jawaban-jawaban atas semua pertanyaan didasarkan atas penilaian terhadap diri sendiri (self report) dari responden, sehingga dikhawatirkan terjadi overestimate dalam menilai dirinya sendiri, sebaliknya under-estimate ketika menilai hal-hal di luar dirinya 4. Pengambilan objek penelitian hanya dilakukan di Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan saja dengan jumlah sampel sebanyak 2 orang untuk setiap SKPD. 5. Persepsi Kemanfaatan (Perceived Usefulness), Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use), Keahlian (Computer Self-Efficacy), Kesenangan Yang Dipersepsikan (Perceived Enjoyment), Keamanan dan kerahasiaan (Security and Privacy), Jumlah Informasi (Amount of Information), Motivasi, dan Komitmen organisasi hanya mampu mempengaruhi kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) di Pemerintahan Daerah Kabupaten Asahan. dengan besaran pengaruh sebesar 0,726 atau 72,60% (nilai adjusted R 2 ). Hal itu menunjukkan masih ada faktor lain yang mungkin

127 110 dapat mempengaruhi kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) di Pemerintahan Daerah Kabupaten Asahan sebesar 27,40% yang tidak disertakan dalam penelitian ini. 6.3 Saran Berdasarkan keterbatasan penelitian ini, saran peneliti adalah sebagai berikut. 1. Untuk peneliti selanjutnya disarankan, selain menerapkan metode survei melalui penyebaran kuesioner agar melakukan wawancara langsung untuk menghindari salah persepsi dan memperoleh informasi yang lebih baik, sehingga data yang diperoleh dapat lebih menjelaskan keadaan yang sebenarnya. 2. Untuk Pemerintah Kabupaten Asahan, kiranya terus meningkatkan Persepsi Kemanfaatan, Kemudahan Penggunaan, Keahlian, Kesenangan Yang Dipersepsikan, Keamanan dan kerahasiaan, Jumlah Informasi, Motivasi, dan Komitmen organisasi kepada pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) di Pemerintahan Daerah Kabupaten Asahan supaya kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) dapat terus meningkat. Dan agar Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan memberikan perhatikan yang lebih dengan melakukan upaya-upaya yang dapat meningkatkan motivasi dari pegawai di Kabupaten Asahan, khususnya bagi pengguna SIMDA. 3. Mengingat banyak nya kasubbag keuangan dan bendahara yang baru menjabat untuk pertama kalinya di tahun ini, Pemerintah Daerah juga

128 111 disarankan untuk selalu melakukan pelatihan dan pendidikan serta sosialisasi hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan para pengguna SIMDA. 4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang faktor-faktor yang memengaruhi kinerja peagawai khususnya pengguna SIMDA supaya menambahkan variabel lainnya seperti pendidikan dan pelatihan, dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.

129 DAFTAR PUSTAKA Achjari, D dan Widowati, E. (2004). Pengukuran Konsep Efektivitas Sistem Informasi: Penelitian Pendahuluan. Seminar Nasional Aplikasi Sistem informasi dan sistem informasi dan teknologi informasi. Yogyakarta. 19 Juni Achmad, S. R. (2006). Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta : PT Bumi Aksara Agustiani, N. H. (2010). Pengaruh Pemanfaatan Sistem Informasi Akademik Terpadu (Sikadu) Terhadap Kinerja Individual Dengan Kemudahan Penggunaan Sebagai Variabel Moderating. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Ed Revisi VI,. Jakarta: Penerbit PT Rineka Cipta. Astuti, M. T. (2008). Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Individu (Penelitian pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Malang). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. Malang. Ayutika, R. D. N. (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pemakai Sistem Informasi Pada Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Ponorogo Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). (2017). Pengenalan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan. diakses tanggal 15 Februari Budiharjo, C. (2008). Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja, Kepemimpinan dan Komitmen Organisasional terhadap Semangat Kerja Karyawan (Studi pada Balai Latihan Kerja dan Industri Semarang. Skripsi. Program Sarjana Universitas Diponegoro. Semarang. Compeau, D. R. and Higgins, C.A. (1995). Computer Self Efficacy: Development of Measure and Initial Test. MIS Quartely, Vol.19, No.12. Davis, F.D. (1989). Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information Technology. MIS Quaterly, Vol 13, Davis, F.D., Bagozzi R.P dan Warshaw, P.R. (1989). User Acceptance of Computer Technology: A Comparison of Two Theoretical Models. Management Science, Vol. 35, No.8, Davis, F.D., Bagozzi, R.P. dan Warshaw, P.R. (1992). Extrinsic and intrinsic motivation to use computers in the workplace. Journal of Applied 112

130 113 Social Psychology 22, Dewanti, M (2016). Human Resources Management (Manajemen Sumber Daya Manusia). ( Diakses tanggal 24 juli 2015 Erlina. (2008). Metodologi Peneltian Bisnis: Untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi kedua. Cetakan Pertama. Medan: USU Press. Firmawan,F. dan Marsono. (2009). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan Penggunaan Sistem Informasi (System Usage) (Studi Empiris Pada Nasabah Bank Mandiri). Jurnal Akuntansi & Auditing, Vol.5/No. 2/MEI 2009 : Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi 7. Semarang: Universitas Diponegoro. Goodhue, D.L., dan Thompson, R.L. (1995). Task Technology Fit and Individual Performance. MIS Quarterly (19:2), Hal Handayani, R. (2005). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta). Tesis. Program Pascasarjana Program Studi Magister Sains Akuntansi. Universitas Diponegoro. Semarang. Hall, J. A. (2009). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Penerbit Salemba Empat, Hasibuan, M. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.Bumi Aksara. Igbaria, M dan Parasuraman, S, (1989). A Path Analytic Study of Individual Characteristics, Computer Anxiety, and Attitudes Toward Microcomputer. Jurnal of Management, Vol. 15, No. 3. Igbaria, M., Livari, J. dan Maragahh, H. (1995). Why do individuals use computer technology? A Finnish case study. Information & Management (29) 5, pp Ikhsan, A. dan Ishak, M. (2008). Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Salemba Empat. Indriantoro, N. (2004). Pengaruh Computer Anxiety Terhadap Keahlian Dosen dalam Penggunaan Komputer. Jurnal JAAI, Vol. 4, No. 2, Desember: Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2011 tentang percepatan peningkatan kualitas, akuntabilitas keuangan Negara

131 114 Jogiyanto, H.M. (2000). Sistem Informasi Berbasis Komputer. Yogyakarta : Penerbit BPFE, Jogiyanto, H.M. (2007). Sistem Informasi Keperilakuan. Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.. (2007). Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta : Penerbit ANDI. Junawan. (2015). Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Penggunaan SistemInformasi Akuntansi Dan Pengaruhnya Terhadap kinerja Pegawai Di Perguruan Tinggi Kota Medan. Tesis.. Medan. Kasse,V. (2015). Pengaruh Kemanfaatan Dan Penggunaan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pemerintah Daerah Di Kabupaten Yahukimo. Tesis. Universitas Hasanuddin. Makassar. Khan, M. I. (2012). The Impact of Training and Motivation on Performance of Employees. Research Journal of The Institute of Business Administration. Karachi. Pakistan. Business Review. Volume 7 Number 2. July-Desember ISSN ation_on_performance_of_employees. Kesumman, P.M. dan Suardikha, I. M. S. (2016). Penggunaan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pegawai Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol Mei (2016): Lindawati dan Salamah, I. (2012). Pemanfaatan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual Karyawan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 14,No 1,Mei, Lubis, M. S. (2013). Pengantar Teknologi Informasi dan Komunikasi. Medan: USU Press. Mahennoko, A.A. dan Adiwibowo, A.A. (2011). Pengaruh motivasi kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai bidang keuangan pada pemerintah daerah Kabupaten Demak. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro diakses tanggal 25 Januari Makmun, A.S. (2005). Psikologi Pendidikan. Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosda Karya

132 115 Mangkunegara, A. P. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit Andi. Mustaqim, F. (2015) Istilah, Definisi, Dan Terminologi Manajemen Sumber Daya Manusia. ( Diakses tanggal 24 Juli Nasution, D. A. D. (2016). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi SAP berbasis akrual dengan komitmen SKPD sebagai variabel moderating pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Tesis.. Medan. Novalia, D., Hidayat, D., dan Hariswanto. (2014), Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dan Motivasi Terhadap Kinerja Individu Pada Perusahaan Retail Di Pekanbaru. Jurnal Ekonomi, Manajemen Dan Akutansi I Vol. 22 No. 1 Juni 2014 Octobery, R. (2015) Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai Bandiklat Provinsi Kalimantan Tengah. diakses pada Februari Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2010 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Peraturan Pemerintah 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Peraturan Pemerintah 100 tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural. Pikkarainen,T., Pikkarainen, K., Karjaluoto, H., dan Pahnila, S. (2004). Consumer acceptance of online banking: an extension of the technology acceptance model. Interanet Research. Vol. 14, No. 3, pp

133 116 Pirade, D., Saleh, A. K., dan Amar, M. Y. (2013). Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Terhadap Kinerja Pegawai Di Kabupaten Tana Toraja. Jurnal Analisis, Desember 2013, Vol. 2 No. 2 : Rachmawati, I. K. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Penerbit ANDI. Rahadi, D. R. (2007). Peranan Sistem informasi dan sistem informasi dan teknologi informasi dalam Peningkatan Pelayanan di Sektor Publik. Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007). Yogyakarta, 24 November 2007 Ramandel, P. (2009). Pengaruh Karakteristik Sasaran Anggaran Dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kinerja Manajerial Aparat Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Jayapura). Tesis. Program Pasca Sarjana Magister Akuntansi, Universitas Diponegoro. Semarang. Rizaldi, F. (2015). Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Karyawan Cv Teguh Karya Utama Surabaya. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 4 No. 10 (2015) Rochaety, E., Tresnati, R. dan Latief, A.M. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS. Jakarta: Mitra Wacana Media. Safwan. (2014). Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Pidie Jaya. Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. ISSN pp Sarwono, J. (2006). Analisis Data penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Penerbit Andi. Sedarmayanti. (2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung : Penerbit Mandar Maju. Sigalotang, W. A., Pontoh, G. T., dan Syahrir. (2006). Analisis Determinan Pemanfaatan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Karyawan Bank di Kota Makasar. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi Ventura. Vol. 19, No. 3, Desember Sukirman, D. (2009). Pemahaman Laporan Keuangan dengan SIMDA Keuangan. Jakarta: Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keungan Daerah. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

134 117 Susanto, A. (2013). Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya. Syamsuddin, A. (2005). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Tambunan, D. V. (2016). Pengaruh Kompetensi, Motivasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Utara Melalui Implementasi Simda. Tesis.. Medan. Uno, H. B. (2007). Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pemerintah Daerah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah Undang-Undang Nomor No.32 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Daerah. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja. Jakarta : PT. Raja Grafindo Parsada Wijaya T., dan Johan Pengaruh Computer Anxiety Terhadap Keahlian Penggunaan Komputer. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Vol. 6, No. 1. Winarto, J. (2011). Teori Belajar Sosial Albert Bandura. Diakses tgl 5 agust 2017.

135 Lampiran I : Data Anggaran Belanja dan realisasi SKPD Pemkab. Asahan TA ANGGARAN BELANJA DAN REALISASI SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN TA SEKRETARIAT DAERAH 1 Bagian Tata 1,348,273, ,039,354, ,280,000, ,094,510, ,332,983, ,069,862, Pemerintahan 2 Bagian Hukum 608,644, ,271, ,000, ,675, ,886, ,312, Bagian Kesejahteraan Sosial 7,224,526, ,911,838, ,012,120, ,071,169, ,920,741, ,394,483, Bagian Ekonomi 1,243,487, ,119,335, ,236,265, ,161,990, ,224, ,373, Bagian Pembangunan 6 Bagian Hubungan Masyarakat 7 Bagian Organisasi Dan Tata Laksana 1,112,190, ,201, ,406,100, ,166,411, ,030, ,439, ,719,276, ,471,979, ,488,800, ,357,525, ,127,703, ,002,358, ,888, ,604, ,000, ,955, ,382, ,385, Bagian Umum 46,221,754, ,635,751, ,566,229, ,152,893, ,650,229, ,987,751, Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah 519,161, ,344, ,313, ,132, DINAS 1 Dinas Pendapatan 10,136,843, ,241,588, ,585,662, ,144,486, Dinas Kesehatan 88,309,388, ,826,985, ,583,329, ,993,913, ,108,670, ,330,606, Dinas Pendidikan 617,608,393, ,660,907, ,593,290, ,342,867, ,217,409, ,574,118, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan 8,388,506, ,833,952, ,022,745, ,119,328,

136 No Nama Instansi Tahun 2015 Tahun 2014 Tahun Dinas Tenaga Kerja Anggaran Realisasi APBD % Anggaran Realisasi APBD % Anggaran Realisasi APBD % 5,395,397, ,969,109, ,924,208, ,552,596, ,209,074, ,937,521, Dinas Perhubungan 6,214,991, ,634,197, ,255,256, ,800,295, ,116,319, ,615,658, Dinas Kehutanan dan Perkebunan 5,458,787, ,777,689, ,622,015, ,120,271, ,443,563, ,040,526, Dinas Pekerjaan Umum 9 Dinas Perikanan dan Kelautan 145,459,305, ,512,995, ,215,678, ,731,220, ,529,020, ,180,620, ,073,665, ,679,814, ,794,704, ,075,512, ,301,334, ,317,767, Dinas Pertanian 26,544,699, ,305,824, ,055,193, ,206,437, ,573,152, ,732,105, Dinas Peternakan 14,440,601, ,312,871, ,386,176, ,591,304, ,835,657, ,384,316, Dinas Pengelolaan Sumberdaya Air 44,916,856, ,854,971, ,549,049, ,867,349, Dinas Sosial 5,112,852, ,892,543, ,726,747, ,361,924, ,920,238, ,667,988, Dinas Tata Kota 25,515,345, ,196,699, ,064,522, ,115,171, ,006,058, ,292,985, Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata 16 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 10,127,171, ,753,694, ,093,466, ,798,973, ,022,265, ,736,109, ,483,712, ,120,090, ,198,580, ,886,798, ,037,926, ,780,199, Dinas Pengelola Keuangan dan Asset 18 Dinas Pertambangan dan Energi ,718, ,718, ,661,096, ,486,220, ,177, ,177, ,460,057, ,907,185,

137 No Nama Instansi Tahun 2015 Tahun 2014 Tahun 2013 Anggaran Realisasi APBD % Anggaran Realisasi APBD % Anggaran Realisasi APBD % 19 Dinas Perindustrian dan Perdagangan ,277, ,011, ,707,432, ,765,489, Dinas Koperasi dan UMKM BADAN 1 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ,714, ,714, ,005,511, ,691,760, ,668,420, ,455,533, ,388,011, ,557,074, ,317,777, ,779,300, Badan Kepegawaian Daerah 3 Badan Pengelola Perizinan dan Penanaman Modal 7,366,308, ,517,287, ,808,203, ,027,389, ,117,490, ,333,906, ,979,505, ,662,298, ,351,730, ,121,574, ,391,809, ,185,227, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana 5 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 9,772,936, ,223,150, ,953,973, ,427,952, ,085,028, ,492,028, ,226,483, ,807,376, ,861,925, ,788,040, ,201,729, ,614,469, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa 5,932,253, ,232,717, ,935,674, ,353,733, ,474,823, ,364,589, Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan 11,577,792, ,836,206, ,607,898, ,905,966, ,297,554, ,700,647,

138 No Nama Instansi Tahun 2015 Tahun 2014 Tahun 2013 Anggaran Realisasi APBD % Anggaran Realisasi APBD % Anggaran Realisasi APBD % 8 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 235,919,102, ,115,904, ,936,675, ,009,742, Badan Penanggulangan Bencana Daerah KANTOR 1 Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi 2 Kantor Lingkungan Hidup 8,532,888, ,951,501, ,717,920, ,720,791, ,208,056, ,467,835, ,188,275, ,841,639, ,555,071, ,086,784, ,513,252, ,434,801, ,521,890, ,326,991, ,743,186, ,471,400, ,850,537, ,632,092, LEMBAGA TEKNIS LAINNYA 1 Inspektorat 4,941,226, ,305,994, ,558,962, ,208,318, ,378,949, ,958,560, Satuan Polisi 5,956,718, ,600,982, ,553,064, ,946,045, ,116,666, ,878,598, Pamong Praja 3 RSUD H. Abd. Manan Simatupang Kiasran 75,819,690, ,774,433, ,836,067, ,453,337, ,473,227, ,011,521, Sekretariat DPRD 23,339,571, ,859,137, ,673,385, ,462,003, ,576,265, ,481,113, DPRD Kabupaten Asahan 6 Sekretariat KORPRI 6,879,461, ,608,217, ,717, ,110, ,249,600, ,080, ,533, ,028,

139 7 Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Asahan 394,600, ,925,

140 123 Lampiran II : Jadwal Penelitian Tahapan Penelitian Jan 2017 Feb 2017 Mar 2017 Apr 2017 Mei 2017 Juni 2017 Juli 2017 Agus 2017 Penyelesaian Rancangan Awal Proposal Tesis Asistensi/Bimbingan Proposal Tesis Kolokium Pengumpulan, Pengolahan Data dan Bimbingan Pra Seminar Hasil Seminar Hasil Bimbingan Pra Ujian Tesis dan Penyempurnaan Tesis Ujian Tesis

141 124 Lampiran III : Daftar Populasi dan Sampel NO Nama Instansi Kasubbag Keuangan Bendahara 1 Sekretariat Daerah Kabupaten Asahan Dinas Pendidikan Dinas Kesehatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Satuan Polisi Pamong Praja Dinas Sosial Dinas Ketenagakerjaan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, 1 1 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 10 Dinas Ketahanan Pangan Dinas Lingkungan Hidup Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Dinas Perhubungan Dinas Komunikasi dan Informatika Dinas Koperasi dan Perdagangan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan 1 1 Terpadu Satu Pintu 18 Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Dinas Perikanan Dinas Pertanian Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Kepegawaian Daerah Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Badan Pengelola Pendapatan Daerah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Inspektorat Sekretaris DPRD Sekretaris KORPRI Rumah Sakit Umum Daerah H. Abdul Manan 1 1 Simatupang 33 Akademi Keperawatan Kab. Asahan 1 1 Jumlah 33 33

142 125

143 Lampiran IV : Data Hasil Uji Faktor KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.,501 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 134,184 df 105 Sig.,029 Anti-image Matrices Anti-image Covariance Persepsi Kemanfaatan (Perceived Usefulness) menggunakan SIMDA Persepsi Kemanfaatan (Perceived Usefulness) menggunakan SIMDA Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use) menggunakan Keahlian (Computer Self-Efficacy) menggunakan SIMDA Kecemasan Komputer (Computer Anxiety) menggunakan SIMDA Kesenangan Yang Dipersepsikan (Perceived Enjoyment Keamanan dan kerahasiaan (Security and Privacy) Koneksi Internet (Internet Connection) Jumlah Informasi (Amount of Information) Kondisi Yang Memfasilitasi (Facilitating Conditions) Pelatihan Motivasi Kompetensi SIA Komitmen organisasi,459 -,066 -,068,073,019 -,092 -,020,052,189,063 -,137 -,048 -,117,078,084 SDM Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use) menggunakan -,066,479 -,017,084,050,080,085 -,027 -,099 -,022,070,111 -,182,139 -,

144 Keahlian (Computer Self-Efficacy) menggunakan SIMDA -,068 -,017,275,108 -,064 -,028,025,122 -,056 -,174 -,087,121,005,033 -,106 Kecemasan Komputer (Computer Anxiety) menggunakan SIMDA Kesenangan Yang Dipersepsikan (Perceived Enjoyment Keamanan dan kerahasiaan (Security and Privacy) Koneksi Internet (Internet Connection) Jumlah Informasi (Amount of Information) Kondisi Yang Memfasilitasi (Facilitating Conditions) Pelatihan Motivasi Kompetensi,073,084,108,625,142 -,128 -,015,063,076 -,126 -,084 -,058 -,172,055 -,113,019,050 -,064,142,377,060 -,133,025,146 -,044 -,152 -,194 -,015 -,087 -,060 -,092,080 -,028 -,128,060,762,167 -,024 -,080,022,040,033,028 -,036 -,070 -,020,085,025 -,015 -,133,167,633 -,130 -,022 -,103,022,138 -,020,134 -,064,052 -,027,122,063,025 -,024 -,130,381 -,069 -,011 -,080,085,057 -,163 -,141,189 -,099 -,056,076,146 -,080 -,022 -,069,365 -,082 -,109 -,178 -,129,035,016,063 -,022 -,174 -,126 -,044,022 -,103 -,011 -,082,318,075 -,035,052 -,032,183 -,137,070 -,087 -,084 -,152,040,022 -,080 -,109,075,680,111 -,037 -,018,032 -,048,111,121 -,058 -,194,033,138,085 -,178 -,035,111,469,041,057 -,

145 Anti-image Correlation SIA -,117 -,182,005 -,172 -,015,028 -,020,057 -,129,052 -,037,041,652 -,165,004 Komitmen organisasi,078,139,033,055 -,087 -,036,134 -,163,035 -,032 -,018,057 -,165,346,125 SDM Persepsi Kemanfaatan (Perceived Usefulness) menggunakan SIMDA,084 -,058 -,106 -,113 -,060 -,070 -,064 -,141,016,183,032 -,135,004,125,440,571 a -,142 -,191,136,047 -,156 -,037,125,462,166 -,244 -,104 -,214,196,187 Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use) menggunakan -,142,611 a -,046,154,117,133,154 -,062 -,236 -,056,123,235 -,326,341 -,127 Keahlian (Computer Self-Efficacy) menggunakan SIMDA -,191 -,046,563 a,261 -,200 -,061,059,378 -,175 -,588 -,200,336,011,107 -,306 Kecemasan Komputer (Computer Anxiety) menggunakan SIMDA,136,154,261,472 a,292 -,186 -,024,128,160 -,282 -,129 -,106 -,269,119 -,216 Kesenangan Yang Dipersepsikan (Perceived Enjoyment,047,117 -,200,292,527 a,113 -,273,065,394 -,128 -,300 -,461 -,029 -,241 -,

146 Keamanan dan kerahasiaan (Security and Privacy) Koneksi Internet (Internet Connection) Jumlah Informasi (Amount of Information) Kondisi Yang Memfasilitasi (Facilitating Conditions) -,156,133 -,061 -,186,113,632 a,240 -,045 -,152,045,055,055,040 -,071 -,120 -,037,154,059 -,024 -,273,240,456 a -,264 -,047 -,230,033,254 -,031,286 -,122,125 -,062,378,128,065 -,045 -,264,553 a -,186 -,030 -,157,200,113 -,449 -,345,462 -,236 -,175,160,394 -,152 -,047 -,186,439 a -,241 -,218 -,431 -,265,100,040 Pelatihan Motivasi Kompetensi SIA,166 -,056 -,588 -,282 -,128,045 -,230 -,030 -,241,491 a,162 -,092,115 -,097,489 -,244,123 -,200 -,129 -,300,055,033 -,157 -,218,162,503 a,197 -,056 -,038,059 -,104,235,336 -,106 -,461,055,254,200 -,431 -,092,197,342 a,074,141 -,298 -,214 -,326,011 -,269 -,029,040 -,031,113 -,265,115 -,056,074,411 a -,348,007 Komitmen organisasi,196,341,107,119 -,241 -,071,286 -,449,100 -,097 -,038,141 -,348,516 a,320 SDM a. Measures of Sampling Adequacy(MSA),187 -,127 -,306 -,216 -,149 -,120 -,122 -,345,040,489,059 -,298,007,320,415 a 128

147 KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.,605 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 45,178 df 28 Sig.,021 Anti-image Matrices Anti-image Covariance Persepsi Kemanfaatan (Perceived Usefulness) menggunakan SIMDA Persepsi Kemanfaatan (Perceived Usefulness) menggunakan SIMDA Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use) menggunakan Keahlian (Computer Self-Efficacy) menggunakan SIMDA Kesenangan Yang Dipersepsikan (Perceived Enjoyment Keamanan dan kerahasiaan (Security and Privacy) Jumlah Informasi (Amount of Information) Motivasi Komitmen organisasi,720 -,074,029 -,072 -,058,209 -,200,

148 Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use) menggunakan -,074,645 -,184,253,082 -,079,024,191 Keahlian (Computer Self-Efficacy) menggunakan SIMDA,029 -,184,584 -,160 -,001,226 -,179,030 Kesenangan Yang Dipersepsikan (Perceived Enjoyment Keamanan dan kerahasiaan (Security and Privacy) Jumlah Informasi (Amount of Information) -,072,253 -,160,634,224,008 -,119 -,061 -,058,082 -,001,224,892 -,014,010 -,019,209 -,079,226,008 -,014,529 -,132 -,204 Anti-image Correlation Motivasi -,200,024 -,179 -,119,010 -,132,758 -,084 Komitmen organisasi,058,191,030 -,061 -,019 -,204 -,084,609 Persepsi Kemanfaatan (Perceived Usefulness) menggunakan SIMDA,667 a -,108,044 -,106 -,072,338 -,270,

149 Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use) menggunakan -,108,542 a -,300,396,108 -,136,034,304 Keahlian (Computer Self-Efficacy) menggunakan SIMDA,044 -,300,615 a -,263 -,001,406 -,269,050 Kesenangan Yang Dipersepsikan (Perceived Enjoyment Keamanan dan kerahasiaan (Security and Privacy) Jumlah Informasi (Amount of Information) -,106,396 -,263,546 a,298,013 -,172 -,099 -,072,108 -,001,298,519 a -,021,012 -,026,338 -,136,406,013 -,021,607 a -,209 -,360 Motivasi -,270,034 -,269 -,172,012 -,209,534 a -,123 Komitmen organisasi,088,304,050 -,099 -,026 -,360 -,123,716 a a. Measures of Sampling Adequacy(MSA) 131

150 132 Lampiran V : Kuesioner Peneltian PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth Bapak/Ibu/Saudara (i) Di- Tempat Dengan hormat, Saya M. Taufiq Akbar Sitorus adalah mahasiswa Magister Akuntansi Universitas Sumatera Utara, yang sedang melakukan penelitian ilmiah mengenai Faktor faktor yang mempengaruhi kinerja pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) di Kabupaten Asahan. Penelitian ini dilakukan semata-mata untuk kepentingan studi dan tidak untuk tujuan lain. Untuk itu saya membutuhkan bantuan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjadi responden dalam mengisi kuesioner penelitian sebagaimana terlampir di bawah ini. Saya menyadari permohonan ini akan mengganggu pekerjaan Bapak/Ibu/Saudara/i. Namun bantuan Bapak/Ibu/Saudara/i sangat besar artinya bagi penelitian ini karena tanpa bantuan dari Bapak/Ibu/Saudara/i, penelitian ini dalam rangka penulisan tesis tidak akan selesai. Demikian permohonan ini, atas kesediaan waktunya, disampaikan terima kasih. Hormat Saya, M. Taufiq Akbar Sitorus

151 133 I. Identitas Responden Nama :... (Jika tidak keberatan) Jenis Kelamin :... Umur :... SKPD :... Tanggal :... Pendidikan Terakhir : SLTP/Sederajat SLTA/Sederajat D3 S1 S2 Jabatan/Posisi : Kasubbag Keuangan Bendahara Golongan : I III II IV Lama Bekerja : < 5 tahun 6 s.d 10 tahun 11 s.d 15 tahun 16 s.d 20 tahun >20 tahun Pengalaman menggunakan : < 5 tahun SIMDAKeuangan.d 6 s/d 10 tahun

152 134 II. Daftar Pernyataan Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan tanggapannya atas pernyataanpernyataan berikut ini, yang paling mendekati kesesuaian dengan kondisi yang dialami oleh bapak/ibu saat ini, dengan memberikan tanda benar ( ) atau (X) pada kolom penilaian, dimana: SS = Sangat Setuju S = Setuju KS = Kurang Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju 1. Persepsi Kemanfaatan Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang hal-hal berikut : No Pernyataan STS TS KS S SS Menggunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) dapat membantu menyelesaikan pekerjaan saya lebih cepat. 2 Menggunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) dapat lebih meningkatkan kinerja saya. 3 Menggunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) dapat membuat pekerjaan saya lebih efisien.

153 Persepsi Kemudahan Penggunaan Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang hal-hal berikut : No Pernyataan STS TS KS S SS Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) mudah untuk digunakan. 2 Menggunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) dapat diakses mudah dengan fasilitas yang ada. 3 Cara penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) mudah dipelajari. 3. Keahlian Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang hal-hal berikut : No Pernyataan STS TS KS S SS Saya dapat menyelesaikan pekerjaan saya dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) tanpa bantuan orang lain. 2 Saya dapat menggunakan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Walaupun sebelumnya belum pernah menggunakan Sistem Informasi yang serupa. 3 Saya dapat menggunakan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) walaupun tidak menggunakan buku petunjuk (manual)

154 Kesenangan Yang Dipersepsikan Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang hal-hal berikut : No Pernyataan STS TS KS S SS Menggunakan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) menyenanggkan. 2 Menggunakan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) hal yang menarik. 3 Menggunakan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) hal yang positif 4 Menggunakan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) hal yang bijaksana 5. Keamanan dan kerahasiaan Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang hal-hal berikut : No Pernyataan STS TS KS S SS Menggunakan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) aman secara finansial. 2 Saya percaya pada teknologi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) mampu melindungi privasi saya. 3 Saya percaya pada teknologi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) yang digunakan

155 Jumlah Informasi Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang hal-hal berikut : No Pernyataan STS TS KS S SS Secara umum saya memperoleh informasi yang cukup tentang Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) yang ada 2 Secara umum saya memperoleh informasi yang cukup tentang manfaat dari menggunakan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) 7. Motivasi Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang hal-hal berikut : No Pernyataan STS TS KS S SS Saya selalu mendapat penghargaan dari pimpinan dan pengakuan dari rekan kerja karena telah melaksanakan pekerjaan dengan baik 2. Produktivitas kerja SKPD tempat saya bekerja semakin meningkat dengan motivasi yang baik dari pimpinan maupun dari dalam diri sendiri. 3. Saya selalu berusaha dengan antusias dalam melaksanakan/menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dengan penuh tanggung jawab. 4. Saya mampu beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dengan cepat 5. Saya merasa senang/puas diberi kesempatan mengembangkan diri

156 138 No Pernyataan STS TS KS S SS Adanya sistem perencanaan karier dalam bentuk promosi yang baik akan memotivasi saya untuk meningkatkan kinerja saya. 8. Komitmen organisasi Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang hal-hal berikut : No Pernyataan STS TS KS S SS Saya selalu dilibatkan dalam menentukan dan mewujudkan visi dan misi menuju keberhasilan SKPD. 2. Saya ikut serta dalam mencapai tujuan Organisasi SKPD yang tertuangdalam LAKIP sesuai dengan realisasi anggaran sebenarnya 3. Saya berkerja dengan sungguh-sungguh walaupun harus belajar lebih giat untuk mempelajari implementasi yang baru 4. Saya setuju pengelolaan sampai laporan keuangan SKPD dapat dilaksanakan dan disajikan dengan baik jika kerja sama antar bidang berjalan dengan baik 5. Saya akan menerima hampir semua jenis pekerjaan agar bisa menunjukkan kinerja terhadap SKPD ini. 6. Saya memiliki loyalitas yang tinggi untuk ikut serta melakukan perubahan atau perbaikan demi terciptanya good governance

157 Kinerja Pegawai No Pernyataan STS TS KS S SS Saya selalu dilibatkan dalam menentukan tujuan, kebijakan dan tindakan/pelaksanaan, penjadwalan kerja, penganggaran, merancang prosedur dan pemrograman kegiatan yang lebih berkualitas. 2. Sebagai pengelola keuangan SKPD, saya memahami dan mampu melakukan tugas dan fungsi sesuai dengan jabatan yang saya emban dengan baik secara kuantitas. 3. Saya memahami informasi tentang pengelolaan keuangan daerah (SKPD) yang menjadi tanggung jawab saya dengan efisien dan efektif. 4. Saya mampu menyusunan RKA, penatausahaan, DPA dan anggaran kas sesuai dengan waktu yang direncanakan. 5. Sebagai Pengelola keuangan SKPD, secara mandiri saya mampu menyusun laporan keuangan sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan. 6 Saya mempunyai kemampuan dan kesediaan bekerja secara proaktif, kreatif dan inovatif melalui penyajian gagasan-gagasan baru yang dapat meningkatkan kinerja jabatan atau unit kerja.

158 140 No. Lampiran VI : Tabulasi data kuesioner Persepsi Kemanfaatan (X1) Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2) Keahlian (X3) Kesenangan Yang Dipersepsikan (X4) Keamanan dan Kerahasiaan (X5) Jlh Jlh Jlh Jlh Jlh

159 141 No Persepsi Kemanfaatan (X1) Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2) Keahlian (X3) Kesenangan Yang Dipersepsikan (X4) Keamanan dan Kerahasiaan (X5) Jlh Jlh Jlh Jlh Jlh Jumlah No. Informasi Motivasi (X7) Komitmen Organisasi (X8) Kinerja (Y) (X6) 1 2 Jlh Jlh Jlh Jlh

160 142 Jumlah No Informasi Motivasi (X7) Komitmen Organisasi (X8) Kinerja (Y) (X6) 1 2 Jlh Jlh Jlh Jlh

161 143 Lampiran VII : Data Responden No Jabatan umur kelamin pendidikan Gol lama kerja pengalaman menggunakan simda 1 Bendahara 36 laki-laki SLTA II Bendahara 51 laki-laki SLTA III Bendahara 48 laki-laki S1 III Bendahara 45 perempuan SLTA III Bendahara 27 perempuan D3 II Bendahara 50 laki-laki SLTA II Bendahara 33 perempuan D3 II Bendahara 34 perempuan D3 II Bendahara 53 laki-laki SLTA II Bendahara 50 perempuan SLTA II Bendahara 44 perempuan SLTA III Bendahara 51 perempuan SLTA II Bendahara 35 perempuan SLTA III Bendahara 38 laki-laki SLTA II Bendahara 42 laki-laki SLTA II Bendahara 48 perempuan SLTA II Bendahara 39 laki-laki SMP I Bendahara 35 perempuan SLTA II Bendahara 35 perempuan D3 II Bendahara 40 perempuan S1 III Bendahara 51 laki-laki SLTA II Bendahara 39 perempuan S1 III Bendahara 33 perempuan SLTA III Bendahara 36 laki-laki SLTA II Bendahara 54 perempuan SLTA III Bendahara 39 perempuan SLTA II Bendahara 38 perempuan SLTA II Bendahara 37 laki-laki D3 II Bendahara 36 laki-laki SLTA II Bendahara 35 laki-laki S1 III Bendahara 35 laki-laki SLTA II Bendahara 37 perempuan S1 III Bendahara 46 laki-laki SLTA III Kasubbag Keuangan 46 laki-laki S1 III Kasubbag Keuangan 56 laki-laki S1 III Kasubbag Keuangan 46 laki-laki SLTA III Kasubbag Keuangan 46 laki-laki S1 III Kasubbag Keuangan 32 laki-laki S1 III Kasubbag Keuangan 38 perempuan S1 III Kasubbag 52 laki-laki S1 III 7 3

162 Keuangan Kasubbag Keuangan 35 perempuan S1 III 23 2 Kasubbag Keuangan 50 perempuan S1 III 24 4 Kasubbag Keuangan 56 laki-laki SLTA III 26 4 Kasubbag Keuangan 51 laki-laki S1 III 35 2 Kasubbag Keuangan 56 perempuan S1 III 15 3 Kasubbag Keuangan 37 perempuan S1 III 15 2 Kasubbag Keuangan 53 laki-laki S1 III 34 1 Kasubbag Keuangan 57 laki-laki SLTA III 32 4 Kasubbag Keuangan 55 perempuan SLTA III 22 5 Kasubbag Keuangan 43 laki-laki S1 III 8 6 Kasubbag Keuangan 34 laki-laki S1 III 32 1 Kasubbag Keuangan 54 perempuan SLTA III 11 3 Kasubbag Keuangan 36 laki-laki S1 III 7 1 Kasubbag Keuangan 35 laki-laki S1 III 23 2 Kasubbag Keuangan 43 perempuan S1 III 7 3 Kasubbag Keuangan 33 perempuan S1 III 28 1 Kasubbag Keuangan 51 perempuan S1 III 20 4 Kasubbag Keuangan 43 perempuan S1 III 31 3 Kasubbag Keuangan 55 laki-laki S2 III 23 1 Kasubbag Keuangan 46 perempuan S1 III 34 2 Kasubbag Keuangan 57 perempuan D3 III 9 4 Kasubbag Keuangan 39 laki-laki s1 III 8 3 Kasubbag Keuangan 48 laki-laki s1 III 25 1 Kasubbag Keuangan 46 laki-laki SLTA III 23 3 Kasubbag Keuangan 48 perempuan s1 III 16 3

163 145 Lampiran VIII : Data Demografi Responden 1. Berdasarkan jenis kelamin responden No Jenis Kelamin Jumlah Persentase 1 laki-laki 33 50,77% 2 Perempuan 32 49,23% Grand Total ,00% 2. Berdasarkan Umur Responden No Umur Jumlah Persentase Tahun 1 1,54% Tahun 28 43,08% 3 41 Tahun keatas % Grand Total % 3. Berdasarkan Pendidikan Terakhir No Jenjang Pendidikan Jumlah Persentase 1 SMP 1 1,54% 2 SLTA 28 43,08% 3 D3 6 9,23% 4 S ,62% 5 S2 1 1,54% Grand Total % 4. Berdasarkan Jabatan/Posisi Responden No Jabatan/Posisi Responden Jumlah Persentase 1 Bendahara 33 50,77% 2 Kasubbag Keuangan 32 49,23% Grand Total ,00%

164 Berdasarkan Golongan Responden No Golongan Jumlah Persentase 1 I 1 1,54% 2 II 20 30,76% 3 III 44 67,70% Grand Total ,00% 6. Berdasarkan Lama Bekerja Responden No Lama Bekerja Jumlah Persentase 1 < 5 tahun 1 1,54% 2 6 s.d 10 tahun 27 41,54% 3 11 s.d 15 tahun 11 16,92% 4 16 s.d 20 tahun 4 6,15% 5 >20 tahun 22 33,85% Grand Total ,00% 7. Berdasarkan Lama menggunakan SIMDA No Pengalaman Menggunakan SIMDA Jumlah Persentase 1 < 5 tahun 64 98,46% 2 6 s/d 10 tahun 1 1,54% Grand Total ,00%

165 148 Lampiran X : Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas 1.1 Persepsi Kemanfaatan (X 1 ) Correlations X1.1 X1.2 X1.3 Persepsi Kemanfaatan (X 1 ) X1.1 Pearson Correlation 1,962 **,522 **,933 ** Sig. (2-tailed),000,003,000 N X1.2 Pearson Correlation,962 ** 1,457 *,905 ** Sig. (2-tailed),000,011,000 N X1.3 Pearson Correlation,522 **,457 * 1,782 ** Persepsi Kemanfaatan (X1) Sig. (2-tailed),003,011,000 N Pearson Correlation,933 **,905 **,782 ** 1 Sig. (2-tailed),000,000,000 N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

166 Persepsi Kemudahan (X 2 ) Correlations X2.1 X2.2 X2.3 Persepsi Kemudahan Pengguna (X2) X2.1 Pearson Correlation 1,521 **,598 **,850 ** Sig. (2-tailed),003,000,000 N X2.2 Pearson Correlation,521 ** 1,524 **,827 ** Sig. (2-tailed),003,003,000 N X2.3 Pearson Correlation,598 **,524 ** 1,829 ** Persepsi Kemudahan Pengguna (X2) Sig. (2-tailed),000,003,000 N Pearson Correlation,850 **,827 **,829 ** 1 Sig. (2-tailed),000,000,000 N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). 1.3 Keahlian (X 3 ) Correlations X3.1 X3.2 X3.3 Keahlian (X3) X3.1 Pearson Correlation 1,794 **,506 **,891 ** Sig. (2-tailed),000,004,000 N X3.2 Pearson Correlation,794 ** 1,551 **,912 ** Sig. (2-tailed),000,002,000 N X3.3 Pearson Correlation,506 **,551 ** 1,785 ** Sig. (2-tailed),004,002,000 N Keahlian (X3) Pearson Correlation,891 **,912 **,785 ** 1 Sig. (2-tailed),000,000,000 N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

167 Kesenangan yang dipersepsikan (X 4 ) Correlations X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 Kesenangan yang Dipersepsikan (X4) X4.1 Pearson Correlation 1,445 *,726 **,603 **,879 ** Sig. (2-tailed),014,000,000,000 N X4.2 Pearson Correlation,445 * 1,386 *,366 *,620 ** Sig. (2-tailed),014,035,047,000 N X4.3 Pearson Correlation,726 **,386 * 1,622 **,886 ** Sig. (2-tailed),000,035,000,000 N X4.4 Pearson Correlation,603 **,366 *,622 ** 1,811 ** Kesenangan yang Dipersepsikan (X4) Sig. (2-tailed),000,047,000,000 N Pearson Correlation,879 **,620 **,886 **,811 ** 1 Sig. (2-tailed),000,000,000,000 N *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)

168 Keamanan dan Kerahasiaan (X 5 ) Correlations X5.1 X5.2 X5.3 Keamanan dan Kerahasiaan (X5) X5.1 Pearson Correlation 1,818 **,631 **,881 ** Sig. (2-tailed),000,000,000 N X5.2 Pearson Correlation,818 ** 1,853 **,970 ** Sig. (2-tailed),000,000,000 N X5.3 Pearson Correlation,631 **,853 ** 1,906 ** Keamanan dan Kerahasiaan (X5) Sig. (2-tailed),000,000,000 N Pearson Correlation,881 **,970 **,906 ** 1 Sig. (2-tailed),000,000,000 N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). 1.6 Jumlah Informasi (X 6 ) Correlations X6.1 X6.2 Jumlah Informasi (X6) X6.1 Pearson Correlation 1,813 **,960 ** Sig. (2-tailed),000,000 N X6.2 Pearson Correlation,813 ** 1,944 ** Jumlah Informasi (X6) Sig. (2-tailed),000,000 N Pearson Correlation,960 **,944 ** 1 Sig. (2-tailed),000,000 N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

169 Motivasi (X 7 ) X7.1 Pearson Correlation X7.2 Pearson Correlations X7.1 X7.2 X7.3 X7.4 X7.5 X7.6 Motivas i (X7) 1,611 **,367 *,590 **,291,427 *,715 ** Sig. (2-tailed),000,046,001,119,019,000 N Correlation X7.3 Pearson,611 ** 1,582 **,476 **,386 *,594 **,794 ** Sig. (2-tailed),000,001,008,035,001,000 N Correlation X7.4 Pearson,367 *,582 ** 1,755 **,655 **,501 **,819 ** Sig. (2-tailed),046,001,000,000,005,000 N Correlation X7.5 Pearson,590 **,476 **,755 ** 1,562 **,407 *,809 ** Sig. (2-tailed),001,008,000,001,025,000 N Correlation X7.6 Pearson Motivasi (X7),291,386 *,655 **,562 ** 1,599 **,740 ** Sig. (2-tailed),119,035,000,001,000,000 N Correlation,427 *,594 **,501 **,407 *,599 ** 1,771 ** Sig. (2-tailed),019,001,005,025,000,000 N Pearson Correlation,715 **,794 **,819 **,809 **,740 **,771 ** 1 Sig. (2-tailed),000,000,000,000,000,000 N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

170 Komitmen Organisasi (X 8 ) X8.1 Pearson Correlation X8.2 Pearson Correlations X8.1 X8.2 X8.3 X8.4 X8.5 X8.6 Komitmen Organisasi (X8) 1,588 **,544 **,578 **,339,422 *,766 ** Sig. (2-tailed),001,002,001,067,020,000 N Correlation X8.3 Pearson,588 ** 1,696 **,498 **,330,249,761 ** Sig. (2-tailed),001,000,005,075,185,000 N Correlation X8.4 Pearson,544 **,696 ** 1,562 **,369 *,362 *,797 ** Sig. (2-tailed),002,000,001,045,050,000 N Correlation X8.5 Pearson,578 **,498 **,562 ** 1,586 **,688 **,870 ** Sig. (2-tailed),001,005,001,001,000,000 N Correlation X8.6 Pearson Komitmen Organisasi (X8),339,330,369 *,586 ** 1,278,630 ** Sig. (2-tailed),067,075,045,001,137,000 N Correlation,422 *,249,362 *,688 **,278 1,667 ** Sig. (2-tailed),020,185,050,000,137,000 N Pearson Correlation,766 **,761 **,797 **,870 **,630 **,667 ** 1 Sig. (2-tailed),000,000,000,000,000,000 N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

171 Kinerja (Y) Correlations Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Kinerja (Y) Y1 Pearson Correlation 1,962 **,525 **,613 **,660 **,726 **,899 ** Sig. (2-tailed),000,003,000,000,000,000 N Y2 Pearson Correlation,962 ** 1,460 *,573 **,624 **,649 **,854 ** Sig. (2-tailed),000,011,001,000,000,000 N Y3 Pearson Correlation,525 **,460 * 1,668 **,491 **,577 **,770 ** Sig. (2-tailed),003,011,000,006,001,000 N Y4 Pearson Correlation,613 **,573 **,668 ** 1,521 **,598 **,813 ** Sig. (2-tailed),000,001,000,003,000,000 N Y5 Pearson Correlation,660 **,624 **,491 **,521 ** 1,524 **,779 ** Sig. (2-tailed),000,000,006,003,003,000 N Y6 Pearson Correlation,726 **,649 **,577 **,598 **,524 ** 1,817 ** Sig. (2-tailed),000,000,001,000,003,000 N Kinerja (Y) Pearson Correlation,899 **,854 **,770 **,813 **,779 **,817 ** 1 Sig. (2-tailed),000,000,000,000,000,000 N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

172 Uji Reliabilitas 2.1 Persepsi Kemanfaatan (X 1 ) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items, Persepsi Kemudahan (X 2 ) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items, Keahlian (X 3 ) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items, Kesenangan yang Dipersepsikan (X 4 ) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items, Keamanan dan Kerahasiaan (X 5 ) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,909 3

173 Jumlah Informasi (X 6 ) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items, Motivasi (X 7 ) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items, Komitmen Organisasi (X 8 ) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items, Kinerja (Y) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,900 6

174 157 Lampiran XI : Hasil Uji Normalitas 1. Analisis Statistik

175 Analisis Statistik (Uji Kolmogorov Smirnov) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 65 Normal Parameters a,b Mean, Std. Deviation, Most Extreme Differences Absolute,084 Positive,050 Negative -,084 Test Statistic,084 Asymp. Sig. (2-tailed),200 c,d a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.

176 159 Lampiran XII : Hasil Uji Multikolinearitas Model Unstandardized Coefficients Std. B Error Coefficients a Standardized Collinearity Coefficients t Sig. Statistics Beta Tolerance VIF 1 (Constant) -1,375,515-2,669,010 Persepsi Kemanfaatan,172,051,243 3,362,001,819 1,221 Persepsi Kemudahan Penggunaan,205,056,263 3,661,001,833 1,201 Keahlian,110,043,179 2,586,012,894 1,118 Kesenangan yang Dipersepsikan,177,061,215 2,931,005,796 1,257 Keamanan dan Kerahasiaan,113,056,176 2,024,048,565 1,770 Jumlah Informasi,174,049,256 3,582,001,836 1,196 Motivasi,141,070,152 2,012,049,748 1,337 Komitmen Organisasi a. Dependent Variable: Kinerja,253,065,278 3,907,000,845 1,184

177 160 Lampiran XIII : Hasil Uji Heterokedastisitas 1. Analisis Grafik 2. Analisis Statistik (Uji Glejser) Model Coefficients a Unstandardized Coefficients Std. B Error Standardized Coefficients 1 (Constant),719,317 2,267,027 Persepsi Kemanfaatan,040,031,174 1,284,204 Persepsi Kemudahan Penggunaan -,028,034 -,110 -,819,416 Keahlian -,005,026 -,026 -,203,840 Kesenangan yang Dipersepsikan -,071,037 -,261-1,897,063 Keamanan dan Kerahasiaan,045,034,216 1,321,192 Jumlah Informasi -,041,030 -,184-1,371,176 Beta Motivasi -,028,043 -,092 -,645,522 Komitmen Organisasi -,049,040 -,164-1,227,225 a. Dependent Variable: ABS_RES1 t Sig.

T E S I S. Oleh. RONAL MEIFRENDO SITANGGANG / Akt

T E S I S. Oleh. RONAL MEIFRENDO SITANGGANG / Akt FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA SOFTWARE PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN MANFAAT SISTEM SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI T E S I S Oleh RONAL MEIFRENDO

Lebih terperinci

MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MANAJERIAL SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KARO TESIS Oleh LEONARDO SITEPU

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk, AREA SUMATERA BAGIAN UTARA (SUMBAGUT) TESIS Oleh: MARTALINA SITUMORANG 147017032/Akt MAGISTER

Lebih terperinci

TESIS. Oleh. VARIANA BANGUN /Akt

TESIS. Oleh. VARIANA BANGUN /Akt ANALISIS PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI DENGAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH SEBAGAI VARIABEL INTERVENING TESIS

Lebih terperinci

TESIS. Oleh. ASIDO PANGIDOAN SIAGIAN /Akt

TESIS. Oleh. ASIDO PANGIDOAN SIAGIAN /Akt ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PENETAPAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PADA PEMERINTAHAN KABUPATEN LABUHANBATU TESIS Oleh ASIDO PANGIDOAN SIAGIAN 147017148/Akt MAGISTER AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era persaingan global saat ini, dunia bisnis berkembang dengan pesat, baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor pendidikan.

Lebih terperinci

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN ANALISIS PENGARUH PERENCANAAN, PELAKSANAAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN TERHADAP PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN TESIS Oleh Ardiansyah Putra 097017075 / Akt SEKOLAH

Lebih terperinci

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA PERIMBANGAN DAN LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH TERHADAP BELANJA DAERAH DENGAN KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PROPINSI SUMATERA

Lebih terperinci

DITO ADITIA DARMA NST /AKT

DITO ADITIA DARMA NST /AKT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI SAP BERBASIS AKRUAL DENGAN KOMITMEN SKPD SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA T E S I S Oleh DITO ADITIA DARMA NST 147017008/AKT

Lebih terperinci

MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PENGELOLA KEUANGAN DAERAH DENGAN BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PEMERINTAHAN DAERAH KOTA MEDAN TESIS Oleh BETHARIA SONATA 147017145/Akt

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH M. ARIEF RAHMADHANI

SKRIPSI OLEH M. ARIEF RAHMADHANI SKRIPSI PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI, PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi pada Kantor DPRD Kota Medan) OLEH M. ARIEF RAHMADHANI 150522044

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH OFALYN OCTARYA SITEPU

SKRIPSI OLEH OFALYN OCTARYA SITEPU SKRIPSI PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, AKUNTABILITAS PUBLIK, DAN PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DI INSPEKTORAT PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH RIZKA NADHIRA HUTASUHUT

SKRIPSI OLEH RIZKA NADHIRA HUTASUHUT SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA MEDAN OLEH RIZKA

Lebih terperinci

ANGGI PRATAMA NST /AKT

ANGGI PRATAMA NST /AKT FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PADA PEMERINTAHAN KOTA BINJAI DENGAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SEBAGAI VARIABEL MODERATING TESIS Oleh ANGGI PRATAMA NST 1107017043/AKT

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH BELANJA DAERAH DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAPKEMANDIRIANKEUANGAN DAERAHMELALUIPENDAPATAN ASLI DAERAH DI PROPINSI SUMATERA UTARA

ANALISIS PENGARUH BELANJA DAERAH DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAPKEMANDIRIANKEUANGAN DAERAHMELALUIPENDAPATAN ASLI DAERAH DI PROPINSI SUMATERA UTARA ANALISIS PENGARUH BELANJA DAERAH DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAPKEMANDIRIANKEUANGAN DAERAHMELALUIPENDAPATAN ASLI DAERAHPEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI PROPINSI SUMATERA UTARA TESIS Oleh TRI ARIYANI 147017160/Akt

Lebih terperinci

TESIS OLEH: RINY /AKT

TESIS OLEH: RINY /AKT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PERUSAHAAN DENGAN OPERATING PERFORMANCE SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS OLEH: RINY

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH PERANAN SATUAN PENGAWASAN (SPI) DAN PEDOMAN PERILAKU TERHADAP PELAKSANAAN GOOD CORPORATE

SKRIPSI PENGARUH PERANAN SATUAN PENGAWASAN (SPI) DAN PEDOMAN PERILAKU TERHADAP PELAKSANAAN GOOD CORPORATE SKRIPSI PENGARUH PERANAN SATUAN PENGAWASAN (SPI) DAN PEDOMAN PERILAKU TERHADAP PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA DI MEDAN OLEH NOVITA RAHMADANI 120503295 PROGRAM

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PEJABAT PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TESIS.

ANALISIS PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PEJABAT PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TESIS. ANALISIS PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PEJABAT PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TESIS Oleh HENDRA HERIANTO S. 117017014/Akt S E K O L A H PA S C A S A R

Lebih terperinci

PENGARUH PROFESIONALISME, KONFLIK PERAN, GAYA KEPEMIMPINAN, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR PEMERINTAH TUGAS AKHIR

PENGARUH PROFESIONALISME, KONFLIK PERAN, GAYA KEPEMIMPINAN, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR PEMERINTAH TUGAS AKHIR PENGARUH PROFESIONALISME, KONFLIK PERAN, GAYA KEPEMIMPINAN, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR PEMERINTAH (Studi Empiris Pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia) TUGAS AKHIR

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH. Isnan Zakaria Lubis

SKRIPSI OLEH. Isnan Zakaria Lubis SKRIPSI PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DAN PENGEMBANGAN MUTU KARYAWAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM YANG

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN KEHARMONISAN HUBUNGAN SERIKAT PEKERJA DAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MELALUI GOOD CORPORATE GOVERNANCE TESIS.

PENGARUH MOTIVASI DAN KEHARMONISAN HUBUNGAN SERIKAT PEKERJA DAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MELALUI GOOD CORPORATE GOVERNANCE TESIS. PENGARUH MOTIVASI DAN KEHARMONISAN HUBUNGAN SERIKAT PEKERJA DAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MELALUI GOOD CORPORATE GOVERNANCE TESIS Oleh MUHAMMAD IHSAN RANGKUTI 077017047/Akt SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI MENGGUNAKAN NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO DALAM PEMENUHAN KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan

Lebih terperinci

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KOMITMEN ORGANISASI DAN KEADILAN PROSEDURAL DENGAN KONFLIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA AKADEMI PARIWISATA MEDAN TESIS OLEH PARULIAN SINURAT 097017069/Akt

Lebih terperinci

SKRIPSI. Dajukan oleh: Adhimas Galih Hasmono NIM. F

SKRIPSI. Dajukan oleh: Adhimas Galih Hasmono NIM. F KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi atas Persepsi

Lebih terperinci

ANALISIS DETERMINAN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA SATUAN KERJA DI WILAYAH KERJA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA BANDA ACEH

ANALISIS DETERMINAN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA SATUAN KERJA DI WILAYAH KERJA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA BANDA ACEH ANALISIS DETERMINAN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA SATUAN KERJA DI WILAYAH KERJA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA BANDA ACEH TESIS Oleh ALFA M H SIMANUNGKALIT 137017062/Akt FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. signifikan dalam organisasi/instansi. Hal ini ditandai dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. signifikan dalam organisasi/instansi. Hal ini ditandai dengan semakin 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi informasi saat ini semakin memainkan peran yang signifikan dalam organisasi/instansi. Hal ini ditandai dengan semakin mudahnya akses informasi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PERGURUAN TINGGI KOTA MEDAN TESIS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PERGURUAN TINGGI KOTA MEDAN TESIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PERGURUAN TINGGI KOTA MEDAN TESIS Oleh JUNAWAN 137017016/AKUNTANSI MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN PENGARUH PERAN AUDITOR INTERNAL DAN PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN DALAM PENGELOLAAN PENDAPATAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) TERHADAP KINERJA LEMBAGA UNIVERSITAS MALIKUSSALEH TESIS Oleh JAMALUDDIN

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM REWARD

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM REWARD SKRIPSI PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM REWARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI PADA PT. PEGADAIAN PERSERO KANWIL

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEAHLIAN, INDEPENDENSI, PERENCANAAN AUDIT DAN SUPERVISI AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

ANALISIS PENGARUH KEAHLIAN, INDEPENDENSI, PERENCANAAN AUDIT DAN SUPERVISI AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING ANALISIS PENGARUH KEAHLIAN, INDEPENDENSI, PERENCANAAN AUDIT DAN SUPERVISI AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Kasus Pada Inspektorat Provinsi Sumatera Utara)

Lebih terperinci

N U R K E M A L A /AKT

N U R K E M A L A /AKT PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH, BUDAYA DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TESIS Oleh N U R K E

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGAWASAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Survei Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kudus). Skripsi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI AUDIT BPK DENGAN TINDAK LANJUT TEMUAN BPK SEBAGAI VARIABEL MODERATING DI PROVINSI SUMATERA UTARA TESIS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI AUDIT BPK DENGAN TINDAK LANJUT TEMUAN BPK SEBAGAI VARIABEL MODERATING DI PROVINSI SUMATERA UTARA TESIS ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI AUDIT BPK DENGAN TINDAK LANJUT TEMUAN BPK SEBAGAI VARIABEL MODERATING DI PROVINSI SUMATERA UTARA TESIS Oleh : IKA SARTIKA BR SITEPU 147017106 MAGISTER AKUNTANSI

Lebih terperinci

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN PENGARUH PENERAPAN KODE ETIK DAN PENGGUNAAN TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER (TABK) TERHADAP EFEKTIVITAS AUDIT OLEH AUDITOR BPK RI PERWAKILAN PROVINSI SUMATERA UTARA TESIS Oleh TOHIRIN 107017067/Akt SEKOLAH

Lebih terperinci

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KETERANDALAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KETERANDALAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KETERANDALAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Survei Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH KEAMANAN, PRIVASI DAN KUALITAS KONEKSI INTERNET TERHADAP KEPUASAN NASABAH PERBANKAN ONLINE PADA BANK CIMB NIAGA BUKIT BARISAN MEDAN

SKRIPSI PENGARUH KEAMANAN, PRIVASI DAN KUALITAS KONEKSI INTERNET TERHADAP KEPUASAN NASABAH PERBANKAN ONLINE PADA BANK CIMB NIAGA BUKIT BARISAN MEDAN SKRIPSI PENGARUH KEAMANAN, PRIVASI DAN KUALITAS KONEKSI INTERNET TERHADAP KEPUASAN NASABAH PERBANKAN ONLINE PADA BANK CIMB NIAGA BUKIT BARISAN MEDAN OLEH: ELIZA DINA ADRIANA 080503020 PROGRAM STUDI STRATA

Lebih terperinci

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (STUDI KASUS PADA UNIVERSITAS MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE) TESIS Oleh CHAIRIL AKHYAR 077017071/Akt S E

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN, DIMENSI KUALITAS SISTEM DAN DIMENSI KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA ONLINE SHOPPING

SKRIPSI PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN, DIMENSI KUALITAS SISTEM DAN DIMENSI KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA ONLINE SHOPPING SKRIPSI PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN, DIMENSI KUALITAS SISTEM DAN DIMENSI KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA ONLINE SHOPPING PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

MARTIN MAULANA MARPAUNG /IM

MARTIN MAULANA MARPAUNG /IM ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, DISIPLIN KERJA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TESIS Oleh MARTIN MAULANA MARPAUNG 097019024/IM

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT

ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT, DIVIDEN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM DENGAN EARNINGS GROWTH SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS Oleh

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus FAKULTAS EKONOMI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSITAS PENGGUNAAN E-FILLING OLEH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI SEBAGAI SARANA PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN SECARA ONLINE DAN REALTIME PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH: GABRIEL HENRY WILLY CHOANDY

SKRIPSI OLEH: GABRIEL HENRY WILLY CHOANDY SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEPENDENSI AUDITOR DALAM PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI LINGKUNGAN PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH: GABRIEL HENRY WILLY CHOANDY 060522167 PROGRAM

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH RIYATH ISKANDAR

SKRIPSI OLEH RIYATH ISKANDAR SKRIPSI PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI DAN DESAIN PEKERJAAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIDANG PENDAPATAN DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET (DPKA) KOTA LANGSA OLEH RIYATH ISKANDAR 110521075 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH AKUNTABILITAS, INTEGRITAS DAN SKEPTISISME PROFESIONAL TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT PADA INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH :

SKRIPSI PENGARUH AKUNTABILITAS, INTEGRITAS DAN SKEPTISISME PROFESIONAL TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT PADA INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH : SKRIPSI PENGARUH AKUNTABILITAS, INTEGRITAS DAN SKEPTISISME PROFESIONAL TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT PADA INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH : DEWITA PRATIWI 110503126 PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI MEDAN TESIS

ANALISIS KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI MEDAN TESIS ANALISIS KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI MEDAN TESIS Oleh HENDRA SAPUTRA 107017033/ Akt MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA PERIMBANGAN, DAN LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA MELALUI BELANJA DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SUMATERA UTARA TESIS

Lebih terperinci

(Studi pada SKPD Kabupaten Pati)

(Studi pada SKPD Kabupaten Pati) Pengaruh Kejelasan Tujuan, Gaya Kepemimpinan, Kinerja Keuangan Pemerintah dan Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Studi pada SKPD Kabupaten Pati) Skripsi ini

Lebih terperinci

TESIS. Oleh : STELLA WIJAYA / AKUNTANSI

TESIS. Oleh : STELLA WIJAYA / AKUNTANSI ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS Oleh : STELLA

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN ANGGARAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) KOTA MEDAN OLEH SATYA WIRAWAN

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN ANGGARAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) KOTA MEDAN OLEH SATYA WIRAWAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN ANGGARAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) KOTA MEDAN OLEH SATYA WIRAWAN 140522037 PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH

DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH PENGARUH BURNOUT DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH (Survei terhadap auditor di Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) SKRIPSI Disusun

Lebih terperinci

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH, AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH, PENGENDALIAN INTERNAL DAN VALUE FOR MONEY

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH, AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH, PENGENDALIAN INTERNAL DAN VALUE FOR MONEY PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH, AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH, PENGENDALIAN INTERNAL DAN VALUE FOR MONEY TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi Empiris Pada Satuan

Lebih terperinci

TESIS. LIA AGUSTINA / Akt. Oleh

TESIS. LIA AGUSTINA / Akt. Oleh PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DENGAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (STUDI

Lebih terperinci

ANALISIS FAKOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK RESTORAN DI KOTA TEBING TINGGI DENGAN KESADARAN WAJIB PAJAK SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

ANALISIS FAKOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK RESTORAN DI KOTA TEBING TINGGI DENGAN KESADARAN WAJIB PAJAK SEBAGAI VARIABEL INTERVENING ANALISIS FAKOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK RESTORAN DI KOTA TEBING TINGGI DENGAN KESADARAN WAJIB PAJAK SEBAGAI VARIABEL INTERVENING TESIS Oleh GLORIA ANITA KAROLINA TAMBUNAN 147017125

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA (PTPN) II TANJUNG MORAWA-MEDAN

SKRIPSI PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA (PTPN) II TANJUNG MORAWA-MEDAN SKRIPSI PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA (PTPN) II TANJUNG MORAWA-MEDAN OLEH DOGES SITORUS PANE 070502111 PROGRAM STUDI STRATA-I

Lebih terperinci

TESIS. Oleh. FARIDA KHAIRANI LUBIS /Akt

TESIS. Oleh. FARIDA KHAIRANI LUBIS /Akt PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI KASUS PADA UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA) TESIS Oleh FARIDA KHAIRANI

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN PRESTASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TESIS.

ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN PRESTASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TESIS. ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN PRESTASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TESIS Oleh ZULMAYANI 087019162/IM E K O L A H S PAS C A S A R JA N A SEKOLAH

Lebih terperinci

ENI SHOFIANI. Diajukan Oleh: NIM

ENI SHOFIANI. Diajukan Oleh: NIM PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL, ASIMETRI INFORMASI, IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE, KESESUAIAN KOMPENSASI DAN BUDAYA ETIS ORGANISASI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN (FRAUD) AKUNTANSI (Studi

Lebih terperinci

CHRISTINA / AKUNTANSI

CHRISTINA / AKUNTANSI PENGARUH UKURAN PEMERINTAH DAERAH, RASIO KEMANDIRIAN DAERAH, RASIO PEMBIAYAAN HUTANG, BELANJA DAERAH, DAN TIPE PEMERINTAHAN DAERAH TERHADAP PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH T E S I S Oleh CHRISTINA

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX) TESIS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX) TESIS ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX) TESIS Oleh Isna Ardila 097017072 / Akt SEKOLAH PASCASARJANA

Lebih terperinci

PENGARUH FIRM SIZE, LEVERAGE DAN PROFITABILITY TERHADAP EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT (ERC) DENGAN VOLUNTARY DISCLOSURE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

PENGARUH FIRM SIZE, LEVERAGE DAN PROFITABILITY TERHADAP EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT (ERC) DENGAN VOLUNTARY DISCLOSURE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PENGARUH FIRM SIZE, LEVERAGE DAN PROFITABILITY TERHADAP EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT (ERC) DENGAN VOLUNTARY DISCLOSURE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING TESIS Oleh OKTAVIANNA SEMBIRING 137017020/ Akt MAGISTER

Lebih terperinci

TESIS. Oleh LASMA MELINDA BR. SIAHAAN / MEP

TESIS. Oleh LASMA MELINDA BR. SIAHAAN / MEP ANALISIS PENGARUH DANA ALOKASI KHUSUS, DANA ALOKASI UMUM DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA MELALUI BELANJA MODAL DI SUMATERA UTARA TESIS Oleh LASMA

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. WARUNA NUSA SENTANA TESIS. Oleh

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. WARUNA NUSA SENTANA TESIS. Oleh PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. WARUNA NUSA SENTANA TESIS Oleh RONNY EDWARD 127045007 M A G I S T E R I L M U K O M U N I K A S I FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

LINNA YULIANA B

LINNA YULIANA B PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH, PENGALAMAN KERJA DAN PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH ( Studi Empiris pada Dinas Pendapatan Pengelolaan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DENGAN SANKSI SEBAGAI MODERATING PADA KPP PRATAMA MEDAN KOTA TESIS.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DENGAN SANKSI SEBAGAI MODERATING PADA KPP PRATAMA MEDAN KOTA TESIS. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DENGAN SANKSI SEBAGAI MODERATING PADA KPP PRATAMA MEDAN KOTA TESIS Oleh ESTER SIU TJEN 147017116/Akt MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

Diajukan oleh : SYAIFUL ROKHMAN NIM

Diajukan oleh : SYAIFUL ROKHMAN NIM PENGARUH KECANGGIHAN TEKNOLOGI INFORMASI, PARTISIPASI MANAJEMEN, PENGETAHUAN MANAJER AKUNTANSI, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA EFEKTIFITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Empiris pada Hotel Berbintang

Lebih terperinci

TESIS. Oleh : HARDIANSYAH /IM

TESIS. Oleh : HARDIANSYAH /IM ANALISIS PENGARUH PENDEKATAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE TERHADAP KINERJA PT TRAKINDO UTAMA CABANG MEDAN TESIS Oleh : HARDIANSYAH 107019019/IM SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK DAERAH TERHADAP KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH. (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di.

PENGARUH KARAKTERISTIK DAERAH TERHADAP KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH. (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di. PENGARUH KARAKTERISTIK DAERAH TERHADAP KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Indonesia) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT SEKARISIDENAN PATI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT SEKARISIDENAN PATI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT SEKARISIDENAN PATI Diajukan Oleh: Ivaratih Azizah 2011-12-147 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH: SAMUEL FRANKY SIMANJUNTAK

SKRIPSI OLEH: SAMUEL FRANKY SIMANJUNTAK SKRIPSI PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB), SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA), DAN TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA DAERAH PADA PEMERINTAH DAERAH

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ASET TETAP PADA PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA. Oleh :

SKRIPSI PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ASET TETAP PADA PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA. Oleh : SKRIPSI PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ASET TETAP PADA PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA Oleh : MEGA PUSPITA SARI 120522034 PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI AKHIR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI AKHIR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI AKHIR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Empiris pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

R.G. MEGAWATI SITANGGANG

R.G. MEGAWATI SITANGGANG ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH PENDUDUK DAN KONSUMSI MASYARAKAT TERHADAP PENGELUARAN PEMERINTAH DENGAN PAJAK DAERAH SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA KABUPATEN/KOTA DI SUMATERA UTARA TESIS

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus pada Pemerintah Daerah di Wilayah Ekonomi Sulawesi dan Papua-Kepulauan Maluku Tahun 2015) SKRIPSI

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SKPD DI LINGKUNGAN

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SKPD DI LINGKUNGAN digilib.uns.ac.id 1 PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SKPD DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH MELISA ZURIANI HASIBUAN PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

SKRIPSI OLEH MELISA ZURIANI HASIBUAN PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013 SKRIPSI ANALISIS PENGARUH SISTEM PENGUKURAN KINERJA, SISTEM REWARD DAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DI PT. OLAGAFOOD INDUSTRY TANJUNG MORAWA, SUMATERA UTARA OLEH MELISA ZURIANI

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS SRI RAHAYU NIM Diajukan Oleh :

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS SRI RAHAYU NIM Diajukan Oleh : PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM PENGENDALIAN INTERN, PENGAWASAN FUNGSIONAL, PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLAAN KEUANGAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. OLEH Emmerisa br S

SKRIPSI. OLEH Emmerisa br S SKRIPSI PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DUE PROFESSIONAL CARE, AKUNTABILITAS, DAN FRAUD RISK ASSESSMENT APARAT INSPEKTORAT TERHADAP KUALITAS AUDIT DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE DI KABUPATEN KARO

Lebih terperinci

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERWUJUDNYA AKUNTABILITAS KINERJA DI INSTANSI PEMERINTAH

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERWUJUDNYA AKUNTABILITAS KINERJA DI INSTANSI PEMERINTAH SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERWUJUDNYA AKUNTABILITAS KINERJA DI INSTANSI PEMERINTAH studi empiris pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karo OLEH GEISELLA BR

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA KANTOR KECAMATAN KARANG PILANG SURABAYA SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA KANTOR KECAMATAN KARANG PILANG SURABAYA SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA KANTOR KECAMATAN KARANG PILANG SURABAYA SKRIPSI Oleh : Maulana Hari Saputra NPM : 0913010061 / FE / EA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH RAHMAT AKBAR SIMBOLON

SKRIPSI OLEH RAHMAT AKBAR SIMBOLON SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA,PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI TERHADAP KUALITAS LAPORAN

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: MUHSINATUL MILLAH NIM

Diajukan Oleh: MUHSINATUL MILLAH NIM PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH, SISTEM PENGENDALIAN INTERN, STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH, DAN PERAN INTERNAL AUDIT TERHADAP KUALITAS INFORMASI PELAPORAN KEUANGAN (STUDI

Lebih terperinci

MUHAMMAD LATIFUL HUDA

MUHAMMAD LATIFUL HUDA FAKTOR-FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI DALAM IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH (STUDI PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

KOMITMEN ORGANISASI, KEPUASAN KERJA DAN TURNOVER INTENTIONS AUDITOR BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KOMITMEN ORGANISASI, KEPUASAN KERJA DAN TURNOVER INTENTIONS AUDITOR BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KOMITMEN ORGANISASI, KEPUASAN KERJA DAN TURNOVER INTENTIONS AUDITOR BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Dian Tri Hapsari NIM

SKRIPSI. Oleh : Dian Tri Hapsari NIM U NIVERSITAS JEMBER PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, KETAATAN PADA PERATURAN PERUNDANGAN, KOMPETENSI APARATUR PEMERINTAH DAERAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH NOVELIN SONI BUTAR - BUTAR

SKRIPSI OLEH NOVELIN SONI BUTAR - BUTAR SKRIPSI PENGARUH DISIPLIN DAN PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DEPARTEMEN FOOD & BEVERAGE DI SANTIKA PREMIERE DYANDRA HOTEL & CONVENTION MEDAN OLEH NOVELIN SONI BUTAR - BUTAR 100521146

Lebih terperinci

MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN PENGARUH NILAI ASET TETAP YANG AKAN DIPELIHARA DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP ANGGARAN BELANJA PEMELIHARAAN DALAM PENYUSUNAN APBD PADA PEMERINTAHAN DAERAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA TESIS Oleh Brayen

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI INFORMASI PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI INFORMASI PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI INFORMASI PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH IRPAN HUTASUHUT 110503002 PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

Lebih terperinci

Pengaruh Karakteristik Manusia, Karakteristik Organisasi dan Karakteristik Teknologi. Terhadap Penerimaan Sistem Informasi di Rumah sakit

Pengaruh Karakteristik Manusia, Karakteristik Organisasi dan Karakteristik Teknologi. Terhadap Penerimaan Sistem Informasi di Rumah sakit Pengaruh Karakteristik Manusia, Karakteristik Organisasi dan Karakteristik Teknologi Terhadap Penerimaan Sistem Informasi di Rumah sakit SKRIPSI Diajukan Guna Melengkapi Tugas Tugas dan Memenuhi Syarat

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN, SUMBER DAYA MANUSIA, DAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN, SUMBER DAYA MANUSIA, DAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN, SUMBER DAYA MANUSIA, DAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (StudiKasus Pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Kudus) Skripsi ini

Lebih terperinci

PENGARUH PENGALAMAN KERJA,INDEPENDENSI DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN DENGAN KEPATUHAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

PENGARUH PENGALAMAN KERJA,INDEPENDENSI DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN DENGAN KEPATUHAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI SKRIPSI PENGARUH PENGALAMAN KERJA,INDEPENDENSI DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN DENGAN KEPATUHAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI OLEH HANNA G.M.L.TORUAN 120503237 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM. Rachmasari Pramita W, ST, MM

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM. Rachmasari Pramita W, ST, MM Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM. Rachmasari Pramita W, ST, MM Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Secara Makro : Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan keseluruhan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI STRATA 1 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PROGRAM STUDI STRATA 1 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN SKRIPSI PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, AKUNTABILITAS PUBLIK, DAN PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO)

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH OCTARI ARINI LUBIS

SKRIPSI OLEH OCTARI ARINI LUBIS SKRIPSI PENGARUH KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.PLN (Persero) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN SUMATERA UNIT PELAYANAN TRANSMISI MEDAN OLEH OCTARI ARINI LUBIS 120502036

Lebih terperinci

PROFIL KAP, DAN HUBUNGAN AUDIT YANG LAMA ANTARA KAP DAN KLIEN TERHADAP INDEPENDENSI AUDITOR DALAM KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI MEDAN

PROFIL KAP, DAN HUBUNGAN AUDIT YANG LAMA ANTARA KAP DAN KLIEN TERHADAP INDEPENDENSI AUDITOR DALAM KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI MEDAN SKRIPSI PENGARUH AUDIT FEE, NON-AUDIT SERVICE, PROFIL KAP, DAN HUBUNGAN AUDIT YANG LAMA ANTARA KAP DAN KLIEN TERHADAP INDEPENDENSI AUDITOR DALAM KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI MEDAN O L E H ADRYAN SINGARIMBUN

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH KOORDINASI KERJA, KOMUNIKASI DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BINJAI.

SKRIPSI PENGARUH KOORDINASI KERJA, KOMUNIKASI DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BINJAI. SKRIPSI PENGARUH KOORDINASI KERJA, KOMUNIKASI DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BINJAI Oleh: RIZKY ICHWAN NASUTION 130521131 PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH RIZKY HARTAWAN NATANAEL PURBA

SKRIPSI OLEH RIZKY HARTAWAN NATANAEL PURBA SKRIPSI ANALISIS PENGARUH DERAJAT DESENTRALISASI FISKAL, ALOKASI BELANJA MODAL, KETERGANTUNGAN KEUANGAN DAERAHTERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PADA PEMERINTAHAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA BARAT

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Oleh : Suryo Hariadi Utomo /FE/EA. Kepada FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

SKRIPSI. Diajukan Oleh : Suryo Hariadi Utomo /FE/EA. Kepada FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi kasus pada PNS yang bekerja pada Dinas Koperasi dan UMKM Bagian Keuangan Pemprov Jatim) SKRIPSI Diajukan Oleh : Suryo

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH DENI P B SEBAYANG

SKRIPSI OLEH DENI P B SEBAYANG SKRIPSI PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, PENYULUHAN WAJIB PAJAK DAN SANKSI PAJAK TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN FORMAL WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN PETISAH

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, KEMAMPUAN DIRI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN TESIS

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, KEMAMPUAN DIRI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN TESIS PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, KEMAMPUAN DIRI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA TIM AUDIT INTERNAL PEMERINTAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA TIM AUDIT INTERNAL PEMERINTAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA TIM AUDIT INTERNAL PEMERINTAH (Studi atas Persepsi Para Auditor di Lingkungan BPKP Perwakilan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta) SKRIPSI Disusun Sebagai Salah

Lebih terperinci