PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN

Transkripsi

1 PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 04 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA CARA DINAS LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN KOTAMADYA DAERAH TINGKA II TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, Menimbang : a. bahwa untuk tertib dan lancarnya pelayanan kepada masyarakat khususnya dibidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, maka diperlukan suatu Dinas yang menanganinya ; b. bahwa sehubungan dengan maksud huruf a diatas, dipandang perlu menetapkan Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Dinas lalu Lintas dan Angkutan Jalan KotaMadya Daerah Tingkat II dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok - pokok Pemerintah Di Daerah (Lembaga Negara Nomor 38, Tambahan Negara Nomor 3037) ; 2. Undang Undang Nomor 13 Tahun 1974 Tentang Pokok pokok Kepegawaian (Lembaga Negara Tahun 1974 Nomor 38, Tambahan Lembaga Negara Nomor 55) ; 3. Undang Undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan ; 4. Undang Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ; 5. undang undang Nomor 29 Tahun 1997 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Tarakan (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 82) ; 6. Peraturan pemerintah Nomor 26 Tahun 1985 tentang Jalan ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1985 tentang Koordinasi kegiatan Instansi Vertikal di Daerah ; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1992 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah Dalam Bidang lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kepada Daerah Tingkat I dan Tingkat II (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3410) ; 9. Peraturan Pemeraintah Nomor 45 Tahun 1992 tentang Penitik Berat Otonomi Pada Daerah tingkat II (Lembaran Negara nomor 3487) ; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentang bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Perubahan ; 11. Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri Nomor 95 Tahun 1990 dan Menteri Perhubungan Nomor Km.109 tahun 1990 tentang Penyerahan sebagian Urusan Pemerintah di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kepada Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II ; 12. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 1992 tentang Pedoman Organisasi Dinas Daerah ; 13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 1993 tentang Pedoman Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan Daerah Tingkat II 14. Keputusan

2 14. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 115 tahun 1998 tentang Pendelegasian Wewenang pengangkatan, Pemindahan Dan Pemberhentian Pegawai negeri Sipil do jajaran Departemen Dalam Negeri. Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kotamadya Daerah Tingkat II tarakan ; b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Tarakan ; c. Kepala Daerah adalah Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Tarakan d. Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah Dinas Lalu Lintas dan angkutan Jalan Kotamadya Daerah Tingkat II Tarakan ; e. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kotamadya Daerah Tingkat II Tarakan ; f. Unit Pelaksana Teknis Dinas Adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kotamadya Daerah Tingkat II Tarakan ; g. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pegawai Negeri Sipil yang di beri hak dan wewenag secara penuh oleh Pejabat yang berwenang sesuai keahliannya dalam rangka menunjang tugas pokok Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kotamadya Daerah Tingkat II Tarakan ; BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dinas Lalu Lintas san Angkutan jalan dinyatakan dibentuk dengan Peraturan Daerah ini. BAB III KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Pasal 3 (1) Dinas Lalu Lintas dan angkutan Jalan adalah unsure pelaksana Pemerintah yang sibentuk berdasarkan penyerahan sebagian urusan Pemerintah di bidang Lalu Lintas dan Agkutan Jalan yang diserahkan kepada Daerah dan tugas pembantu yang diberikan oleh Pemerintah dan atau Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Timur. (2) Dinas Lalu Lintas..

3 (2) Dinas Lalu Lintas dan Agkutan Jalan dipimpin oleh seorang kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Daerah. Pasal 4 Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian urusan Rumah Tangga Daerah dalam bidang Lalu Lintas dan Agkutan Jalan dan tugas pembantu yang diberikan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Tingkat I Kalimantan Timur. Pasal 5 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 4, Dinas Lalu Lintas dan Agkutan Jalan, mempunyai fungsi : 1. Melaksanakan Pembinaan umum berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri Cq. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Timur. 2. Melaksanakan pembinaan Teknis berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Menteri Perhubungan Cq. Kepala Kantor Wilayah Perhubungan. 3. Melaksanakan pembinaan operasional sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Timur Cq.Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Tarakan. BAB IV SUSUNAN ORGANISASI Pasal 6 (1) Susunan Organisasi Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, terdiri dari : a. Kepala Dinas ; b. Sub Bagian Tata Usaha ; c. Seksi Lalu Lintas ; d. Seksi Angkutan ; e. Seksi Teknik Sarana dan Prasarana ; f. Unit Pelaksana Teknis Dinas ; g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan susunan Organisasi Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini. Bagian Pertama Sub Bagian Tata Usaha Pasal 7 (1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana program kerja Dinas, Pengolahan keuangan, kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, urusan umum dan membuat laporan. (2) Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal 7, dipimpin oleh seorang Kepala Sub Tata Usaha yang kedudukannya dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 8.

4 Pasal 8 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal, sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. Melaksanakan koordinasi dalam rangka pemyusunan program kerja Dinas, menghimpun dan mengelolah data untuk pelaporan ; b. Melaksanakan pengelolaan keuangan ; c. Melaksanakan pengelolaan, urusan kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat dan hubungan masyarakat serta protocol. Pasal 9 (1) Sub Bagian Tata Usaha terdiri dari : a. Urusan Perencanaan ; b. Urusan Keuangan ; c. Urusan Umum dan Kepegawaian ; (2) Urusan-urusan sebagaiman dimaksud ayat (1) Pasal 9, dipimpin seorang Kepala urusan yang dalam melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Bagian Tata Usaha. Pasal 10 (1) Urusan Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dalam rangka penyusunan program kerja Dinas, menghimpun dan mengelolah data serta membuat Laporan ; (2) Urusan Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran dan belanja Dinas, Pembukuan, Perhitungan anggaran dan verifikasi serta perbendaharaan ; (3) Urusan Umum dan Kepengawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan Kepengawaian, pemeliharaan perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat, penggandaan, kearsipan, pembayaran gaji dan perjalanan dinas. Bagian kedua Seksi Lalu Lintas Pasal 11 (1) Seksi Lalu Lintas mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas dibidang pembinaan manajemen dan rekayasa Lalu Lintas Jalan Kotamadya, jalan Propinsi dan jalan Nasional yang berada di Daerah, bimbingan keselamatan dan penertiban dibidang lalu lintas dan menyusun program penanggulangan kecelakaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Seksi Lalu Lintas dipimpin oleh seorang Kepala seksi, yang kedudukannya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 12 Dalam Menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 11, Seksi Lalu Lintas mempunyai fungsi : a. Menyiapkan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengendalian lalu lintas di jalan Kotamadya, jalan Propinsi dan jalan Nasional di Daerah. b. Menyiapkan.

5 b. Menyiapkan rencana kebutuhan, mengadakan, menempatkan dan memelihara rambu-rambu lalu lintas, marka jalan dan alat-alat pemberian isyarat lalu lintas di jalan Kotamadya, jalan Propinsi dan jalan Nasional di Daerah. c. Menyiapkan dan memberikan bimbingan keselamatan dan penertiban lalu lintas di daerah rawan kecelakaan dan menyusun program penanggulangan kecelakaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 13 (1) Seksi Lalu Lintas, terdiri dari : a. Sub Seksi Manajemen Lalu Lintas ; b. Sub Seksi Rekayasa Lalu Lintas ; c. Sub Seksi Bimbingan Keselamatan dan Ketertiban. (2) Sub Seksi-sub seksi sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal 13, dipimpin oleh kepala Sub Seksi yang kedudukannya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Seksi Lalu Lintas. Pasal 14 (1) Sub Seksi Manajemen Lalu Lintas mempunyai tugas menyiapkan perencanaan dan mengatur lalu lintas di jalan Kotamadya, jalan Propinsi dan jalan Nasional di Ibu Kota Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tarakan. (2) Sub Seksi Rekayasa Lalu Lintas mempunyai tugas menyiapkan rencana kebutuhan, mengadakan, menempatkan dan memelihara rambu-rambu lalu lintas, marka jalan dan alat pemberi isyarat lalu lintas di jalan Kotamadya, jalan Propinsi dan jalan Nasional di ibu Kota Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tarakan. (3) Sub seksi Bimbingan Keselamatan dan Ketertiban empunyai tugas menyiapkan dan memberikan bimbngan keselaatan dan ketertian dibidang lalu lintas, menganalisa Daerah rawan kecelakaan lalu lintas dan menyusun program penanggulangan kecelakaan yang sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. Bagian Ketiga Seksi Angkutan Pasal 15 (1) Seksi Angkutan mempunyai tugas menyiapkan pembinaan manajemen angkutan orang, angkutan barang dan angkutan khusus yang berada dalam Daerah sesuai dengan peraturan dan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku. (2) Seksi Angkutan dipimpin oleh seorang kepala Seksi yang kedudukannya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 16 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 15, Seksi Angkutan mempunyai fungsi : a. Menyiapkan dan memberikan bimbingan ijin angkutan orang dan pengawasan penyelenggarakan pengangkutan orang ; b. menyiapkan.

6 b. Menyiapkan dan memberikan bimbingan ijin Angkutan barang dan pengawasan pengangkutan barang tersebut ; c. Menyiapkan dan memberikan ijin angkutan ornag atau barang tertentu yangv bersifat khusus. Pasal 17 (1) Seksi Angkutan terdiri atas ; a. Sub Seksi Angkutan orang ; b. Sub Seksi Angkutan Barang ; c. Sub Seksi Angkutan Khusus. (2) Sub Seksi - Sub Seksi sebagaimana ayat (1) Pasal 17, dipimpin oleh seorang Kepala Sub Seksi yang kedudukannya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Seksi Angkutan. Pasal 18 (1) Sub Seksi Angkutan Orang mempunyai tugas enyiapkan dan memberikan bimbingan ijin pengangkutan orang serta mengawasi penyelenggaraan angkutan orang di dalam Daerah. (2) Sub Seksi Angkutan Barang mempunyai tugas menyiapkan dan memberikan bimbingan ijin angkutan barang serta mengawasi penyelenggaraan pengangkutan barang tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Sub Seksi Angkutan Khusus mempunyai tugas menyiapkan pemberian ijin angkutan orang dan barang tertentu terutama yang bersifat khusus sesuai dengan peraturan dan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Bagian Keempat Seksi Tekhin Sarana dan Prasarana Pasal 19 (1) Seksi Teknik Sarana dan Prasarana mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan invertarisasi, pembinaan perbengkelan umum, penataan izin pendirian bengkel umum, penunjukan pegelolaan, pemeliharaan dan pengembangan terminal, halte, tempat penyeberangan, jembatan penyeberangan dan perparkiran. (2) Seksi Tehnik Sarana dan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang kedudukannya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 20 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 19, Seksi Tehnik Sarana dan Prasarana mempunyai fungsi : a. Menyiapkan bahan bimbingan, perijinan bengkel umum serta pengaturan dan pengendalian susunan alat tambahan pada kendaraan penumpang umum ; b. Menyiapkan rencana penunjukan lokasi pembangunan dan pengembangan terminal ; c. Menyiapkan rencana penunjukan lokasi pembangunan dan pengembangan serta pemeliharaan fisik tempat-tempat parkir, halte, tempat penyeberangan dan jembatan penyeberangan. Pasal 21

7 Pasal 21 (1) Seksi Tehnik Sarana dan Prasarana terdiri dari : a. Sub Seksi Kendaraan dan Perbengkelan ; b. Sub Seksi Terminal ; c. Sub Seksi Perparkiran. (2) Sub Seksi sub seksi sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal 20, dipimpin oleh seorang Kepala Sub Seksi yang kedudukannya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Seksi Sarana dan Prasarana. Pasal 22 (1) Sub Seksi Kendaraan dan Perbengkelan mempunyai tugas menyiapkan bahan bimbingan, perijinan bengkel umum sertapengaturan dan pengendalian susunan alat tambahan pada kendaraan penumpangan umum dengan berpedoman kepada teknis operasional sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. (2) Sub Seksi Terminal mempunyai tugas menyiapkan rencana penunjukan lokasi, pembangunan, pengembangan pegelolaan terminal, pemeliharaan fisik serta pengendalian ketertiban keamanan terminal dan halte. (3) Sub Seksi Perparkiran mempunyai tugas menyiapkan bahan rencana penunjukan lokasi pembangunan dan pengembangan, pengelolaan, pemeliharaan fisik tempat parkir dan jembatan penyeberangan serta pengendalian ketertiban dan keamanan lalu lintas. Bagian Kelima Unit Pelaksana Teknis Pasal 23 Unit Pelaksana Teknis Dinas yang kedudukannya sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan untuk melaksanakan sebagian tugas Dinas dibidang terminal dan perparkiran. Pasal 24 Unit Pelaksana Teknis Dinas dapat dibentuk setelah mematuhi Kriteria-kriteria tertentu yang telah ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri. Bagian Keenam Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 25 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Pasal 26 (1) Kelompok Jabatan Fungsional dimaksud dalam pasal 25 terdiri dari sejumlah tenaga dalam jejang jabatan fungsional yang dipimpin olehseorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok yang kedudukannya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan atau Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas yang bersangkutan. (2) Kelompok..

8 (2) Kelompok Jabatan Fungsional tersebut pada ayat (1) dapat dibagi atas Kelompok dan Sub Kelompok yang disesuaikan dengan kebutuhan. (3) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis dan beban kerja. (4) Pembinan terhadap tenaga fungsional dilaksanakan sesuai dengan Perundang-undangan yang berlaku. BAB V PENGANGKATAN Pasal 27 (1) Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah setelah mendapatkan persetujuan dari Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Timur. (2) Kepala Sub Bagian Tata Usaha, para Kepala Seksi, para Kepala Urusan, para Sub Seksi dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah atas usul Kepala Dinas. BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 28 Segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat ditetapkannya Peraturan Daerah ini dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tingkat II Tarakan. BAB VII TATA KERJA Pasal 29 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan wajib menyelenggarakan koordinasi, intergasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi sesuai dengan tugas masing-masing. (2) dalam melaksanakan tugasnya Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan wajib menyelenggarakan koordinasi sesuai dengan tugas masing-masing. Pasal 30 (1) Kepala Dinas melaksanakan tugasnya berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah. (2) Kepala Dinas berkewajiban memberikan petunjuk, membina dan membimbing serta mengawasi pekerjaan unsure-unsur pembantu dan pelaksanaan yang berada dalam lingkungan Dinasnya. BAB VIII KETENTUAN LAIN LAIN Pasal 31..

9 Pasal 31 Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur kemudian dengan keputusan Kepala Daerah. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 32 Peraturan Daerah ini berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah. Ditetapkan di Tarakan Pada tanggal 17 Mei 1999 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTAMADYA DAERAH TK. II TARAKAN WALIKOTA MADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II TARAKAN ttd ttd H. ALI ACHMAD Dr. H. JUSUF S.K