BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Wilayah Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri Pangebatan Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas. Alamat sekolah tersebut yaitu di Jalan Raya Pangebatan Rt 01/01 Desa Pangebatan Kecamatan Karanglewas. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Sugiyono (2008:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Riduwan (2009:54) populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian. Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi merupakan objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu yang berkaitan dengan penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Pangebatan Kabupaten Banyumas Tahun Ajaran 2010/2011. Anggota populasi terdiri dari dua kelas, lebih jelas dilihat dari tabel berikut: Tabel 3.1 Jumlah 54 populasi penelitian Kelas A B Jumlah V

2 Sumber : SD Negeri Pengebatan Kab. Banyumas 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil secara representative atau mewakili populasi yang bersangkutan atau bagian kecil yang diamati (Iskandar, 2008:69). Menurut Sugiyono (2008:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dari beberapa pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel adalah bagian kecil dari jumlah populasi yang mempunyai karakteristik dalam penelitian. Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan Cluster Randon Sampling. Cluster Sampling atau teknik kluster yaitu memilih sampel bukan didasarkan pada individual tetapi lebih didasarkan pada kelompok, daerah atau kelompok subjek yang secara alami berkumpul bersama (Sukardi, 2009: 61). Kelompok dalam hal ini adalah siswa kelas VA dan VB SD Negeri Pangebatan. Semua siswa kelas V adalah homogeny maka pengambilan sampelnya dipilih menggunakan teknik pengambilan sampel Acak/Random Sederhana (Random Sampling) untuk menentukan kelas ekperiment dan kelas control. Random Sampling adalah pengambilan sampel yang dilakukan secara acak atau random dari populasi, yang memungkinkan setiap individu berpeluang untuk menjadi sampel penelitian, dengan cara rendomisasi atau dengan cara melalui undian karena populasi dianggap seragam (homogen) (Iskandar, 2008:70). Sehingga seluruh siswa kelas V sekolah dasar memiliki kesempatan untuk menjadi sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah Siswa kelas VA sebagai kelas kontrol dan kelas VB sebagai kelas eksperiment. C. Definisi Operasional

3 1. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu yang ditandai dengan adanya perubahan dalam bidang kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil dari pengalaman atau latihan untuk meningkatkan kehidupannya. 2. Pengertian Hasil Belajar Matematika Hasil belajar Matematika adalah proses untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik dalam mata pelajaran matematika yang meliputi bilangan, geometri dan pengukuran, dan pengolahan data melalui kegiatan penilaian yang dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram sehingga nampak perubahan dalam tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor. a. Hasil Belajar Matematika Aspek Kognitif Dalam penelitian ini hasil belajar matematika aspek kognitif akan lebih difokuskan pada pengetahuan, pemahaman dan penerapan dari materi pecahan. b. Hasil Belajar Matematika Aspek Afektif Untuk hasil belajar matematika yang berkaitan dengan Afektif/sikap dari peserta didik yaitu mengembangkan perilaku berkarakter yang meliputi: kemandirian, tanggungjawab, kerjasama, jujur, kesabaran, disiplin, mendengarkan pendapat teman, memanfaatkan waktu, mengakui dan menghargai usaha serta kemampuan teman. Selain itu juga untuk mengembangkan keterlampilan sosial yang meliputi: bertanya, meyumbangkan ide atau pendapat, menjadi pendengar yang baik, berfikir

4 kreatif dan sistematis, saling peduli antara yang mampu atau pandai dengan yang tidak mampu atau kurang pandai. c. Hasil Belajar Matematika Aspek Psikomotor Hasil belajar matematika yang berkenaan dengan aspek psikomotor yaitu keterlampilan dalam membuat dan menggunakan alat perga lingkaran pada materi pecahan yang terlihat pada kegiatan unjuk kerja. 3. Model Belajar Mandiri Model belajar mandiri merupakan model belajar yang dibuat oleh Durori seorang guru SD Negeri 2 Kecila, Kabupaten Banyumas. Kegiatan belajar siswa diarahkan pada kegiatan belajar mandiri, artinya bagaimana seorang siswa mampu belajar tanpa adanya tekanan atau tugas yang berlebihan dari guru, bahkan dengan penuh kesadaran siswa melakukan kegiatan belajar dengan senang yang disebabkan timbulnya rasa butuh dalam diri siswa. Model belajar mandiri yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Buletin Selamat Pagi, Papan Absen Mandiri, Uji Cakap Mandiri, Kantong Peraga Mandiri, dan Dokter Matematika. Materi mata pelajaran matematika yang akan dibahas yaitu pokok bahasan pecahan, siswa dituntut mampu menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan. Alat Peraga yang akan digunakan untuk mengajar materi tersebut yaitu dengan menggunakan lingkaran. D. Desain Penelitian Menurut Sukardi (2009:183) Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Secara sempit desain penelitian diartikan sebagai penggambaran secara jelas tentang hubungan antarvariabel, pengumpulan data, dan

5 analisis data sehingga peneliti maupun pembaca mempunyai gambaran tentang bagaimana keterkaitan antara variable yang ada dalam konteks penelitian dan apa yang akan dilakukan oleh seorang peneliti dalam melaksanakan penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian eksperiment ini menurut Sukardi (2009:185) adalah Randomized Control Group Pretest-Postest Design. Dalam penelitian ini subyek penelitian dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok satu yang mendapat perlakuan/ treatmeant (kelas eksperiment/vb) dan kelompok dua yang tidak mendapat perlakuan (kelas kontrol/va). Masing-masing kelompok mendapat pretest (Y 1 ) dan posttest (Y 2 ). Dalam desain ini pengaruh atau effek suatu treatmeant dapat diputuskan berdasarkan perbedaan antara pretest dengan posttest. Seperti pada tabel berikut ini: Tabel 3.2 Desain Eksperimen (Sukardi, 2009:186) Kelompok Pretest Perlakuan Postest Eksperiment Y 1 X Y 2 Kontrol Y 1 - Y 2 Keterangan: Y 1 = Pretest Y 2 = Postest X = Perlakuan/ treatment (menggunakan model belajar mandiri) E. Metode Penelitian Metode penelitian memiliki peranan di dalam proses penelitian yang akan dilaksanakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Sugiyono (2008:107) metode penelitian eksperiment diartikan sebagai metode

6 penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Sedangkan Sukardi (2009: 178) menyatakan bahwa penelitian eksperiment variablevariabel yang ada termasuk variable bebas atau independent variable dan variable terikat atau dependent variable sudah ditentukan secara tegas oleh para peneliti sejak awal penelitian. Variabel Bebas Variabel Terikat Variabel Bebas Gambar 3.1 Penelitian Eksperiment (Sukardi, 2009:178) Variable bebas dalam penelitian ini adalah model belajar mandiri sedangkan veriabel terikatnya adalah hasil belajar matematika baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotor. Menurut Sukardi (2009: 16) dalam penelitian eksperiment hendaknya melakukan tiga persyaratan yaitu kegiatan mengontrol, memanipulasi, dan observasi. Peneliti juga harus membagi objek atau subjek yang diteliti menjadi dua grup yaitu grup treatment atau yang memperoleh perlakuan dalam hal ini adalah kelas VB sebagai kelas eksperiment dan grup kontrol yang tidak memperoleh perlakuan yaitu kelas VA. Langkah penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut: 1. Melakukan kajian yang berkaitan erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.

7 2. Mengidentifikasi masalah. 3. Melakukan studi literature dari beberapa sumber yang relevan, memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan definisi operasional dan variable. 4. Membuat rencana penelitian yang didalamnya mencakup kegiatan; a. Memilih desain penelitian b. Menentukan populasi dan sampel penelitian. c. Membagi subjek dalam kelas eksperiment dan kelas kontrol. d. Membuat instrument yang sesuai, memvalidasi, reabilitasi instrument dan melakukan pilot study agar memperoleh instrument yang memenuhi persyaratan untuk mengambil data yang diperlukan. e. Mengidentifikasi prosedur pengumpulan data dan menentukan hipotesis. 5. Melakukan kesperimen. a. Pemberian pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperiment untuk mengukur pengetahuan awal siswa. b. Pelaksanaan proses pembelajaran pada kelas eksperiment dengan menggunakan model belajar mandiri dan kelas kontrol dengan model konvensional. c. Pemberian posttest dan angket kepada kedua kelas yaitu kelas eksperiment dan kelas kontrol. 6. Mengumpulkan data kasar dari proses pembelajaran. 7. Mengorganisasi dan mendeskripsikan data sesuai dengan variable yang telah ditentukan. 8. Melakukan analisis data dengan uji t.

8 9. Membahas data yang telah dianalisis dan menarik kesimpulan. 10. Membuat laporan penelitian. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulanm data menurut Riduwan (2009: 69) adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Sedangkan menurut Arikunto (2005: 100) teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data diperlukan agar data yang terkumpul sesuai dengan maksud dan tujuan dari penelitian. Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Dokumentasi Riduwan (2009: 77) mengatakan bahwa dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian. Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk mencari data sebagai berikut: a. Jumlah siswa kelas V SD Negeri Pangebatan Tahun Ajaran 2010/2011 untuk menentukan populasi dan sampel penelitan. b. Nilai Hasil Ujian Nasional SD Negeri Pangebatan Tahun Ajaran 2009/2010. c. Nilai Ulangan Harian Pokok Bahasan Pecahan V SD Negeri Pangebatan Tahun Ajaran 2009/ Teknik Pengumpulan Data Untuk Hasil Belajar Matematika a. Instrumen Untuk Hasil Belajar Kognitif

9 Tes menurut Riduwan (2009:76) adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Sudjana (2009: 114) menyebutkan bahwa tes terdiri dari tiga bentuk yakni tes lisan, tes tulisan, dan tes tindakan. Tetapi dalam penelitian ini peneliti menggunakan tes tertulis untuk mengukur hasil belajar matematika aspek kognitif. Dalam model penilaian kelas penilaian tes tertulis digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik berkaitan dengan konsep, prosedur, dan aturan-aturan atau dalam aspek kognitif dan afektif. Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Tes tertulis ini dapat pula diartikan sebagai tes prestasi. Menurut Sukardi (2009: 139) tes prestasi pada umumnya mengukur penguasaan dan kemampuan para peserta didik setelah mereka selama waktu tertentu menerima proses belajar-mengajar dari guru. Tes tersebut untuk mengukur tingkat penguasaan dan kemampuan peserta didik secara individual dalam cakupan dan ilmu pengetahuan yang telah ditentukan oleh para pendidik. Biasanya tes digunakan untuk menilai isi pendidikan misalnya aspek pengetahuan, kecakapan, ketrampilan, dan pemahaman pelajaran yang telah diberikan guru. Peneliti membatasi penilaian dalam hal pengetahuan atau ingatan (knowledge), pemahaman (comprehension), dan penerapan/aplikasi (application) sesuai dengan kemampuan siswa sekolah dasar. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.

10 Dari berbagai alat penilaian tertulis, penulis akan memakai soal dengan mensuplai jawaban dalam bentuk uraian untuk menilai aspek kognitif. Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut peserta didik untuk mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang sudah dipelajari. Peserta didik mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Data penilaian tertulis (kognitif) adalah skor yang diperoleh peserta didik dari hasil berbagai tes tertulis yang diikuti peserta didik. Soal bentuk uraian dibedakan dalam dua kategori, uraian objektif dan uraian non-objektif. Penulis menggunakan soal uraian objektif yaitu diskor secara objektif berdasarkan konsep atau kata kunci yang sudah pasti sebagai jawaban yang benar. Setiap konsep atau kata kunci yang benar yang dapat dijawab peserta didik diberi skor Skor maksimal butir soal adalah sama dengan jumlah konsep kunci yang dituntut untuk dijawab oleh peserta didik. Skor capaian peserta didik untuk satu butir soal kategori ini adalah jumlah konsep kunci yang dapat dijawab benar, dibagi skor maksimal, dikali dengan 100. Agar diperoleh instrument penelitian aspek kognitif yang standar, terlebih dahulu instrument diuji cobakan dan hasil uji coba kemudian dianalisis tingkat validitas, reabilitas, taraf kesukaran dan daya beda. Berikut dijelaskan mengenai validitas, reabilitas, taraf kesukaran dan daya beda. 1) Validitas Menurut Alias Baba dalam Iskandar (2007) validitas adalah sejauhmana instrument penelitian mengukur dengan tepat kontruk variabel yang teliti. Sugiyono

11 (2005) menyatakan, instrument yang valid adalah instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk mengetahui validitas instrument dalam penelitian ini digunakan teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson yaitu sebagai berikut : r ( ) ( ) { ( ) } { ( ) } Keterangan : r = validitas butir soal X = Jumlah skor item Y = jumlah skor total (seluruh item) N = jumlah responden uji coba Kriteria acuan untuk indeks korelasi (r) butir soal menurut Arikunto (2009 : 75) sebagai berikut: Tabel 3.3 Kriteria Acuan Validitas Soal Nilai Kriteria 0,800 1,00 Sangat tinggi 0,600 0,800 Tinggi 0,400 0,600 Cukup 0,200 0,400 Rendah 0,00 0,200 Sangat rendah Dari perhitungan hasil uji coba soal yang termasuk dalam kategori valid adalah soal nomor 1, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 27, 28, 29, 30 dengan rekapitulasi sebagai berikut: Kategori Tabel 3.4 Rekapitulasi Indeks Validitas Soal Jumlah Item

12 Valid 23 Tidak Valid 7 Jumlah Soal 30 Soal tes yang mempunyai validitas sangat rendah di buang dan tidak dipergunakan. Sedangkan soal yang mempunyai validitas cukup dan tinggi digunakan. Tetapi agar indikator materi tetap ada maka diadakan perbaikan soal pada item nomor 2 dan 25. 2) Reliabilitas Instrument yang reabilitas adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes harus menggunakan rumus Spearman Brown. r. Keterangan: (Riduwan, 2009 : 102) r = koefisien reliabitas internal seluruh item r = koefisien product moment antara belahan (ganjil-genap). Tabel 3.5 Kriteria Acuan Nilai Realibilitas Soal Nilai Kriteria 0,800 1,00 Sangat tinggi 0,600 0,800 Tinggi 0,400 0,600 Cukup 0,200 0,400 Rendah 0,00 0,200 Sangat rendah Berdasarkan hasil perhitungan reabilitas item soal tes sebesar 0,85 yang termasuk ke dalam kategori sangat tinggi.

13 3) Taraf Kesukaran Arikunto (2005:230) taraf kesukaran adalah kemampuan tes dalam menjaring banyaknya subjek peserta test yang dapat mengerjakan dengan betul. Untuk menghitung tingkat kesukaran soal menggunakan rumus sebagai berikut: P = B JS Keterangan: P = indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria acuan indeks kesukaran menurut Arikunto (2009:210) sebagai berikut: Tabel 3.6 Kriteria Indeks Kesukaran Nilai Kriteria 1,00 0,30 Sukar 0,30 0,70 Sedang 0,70 1,00 Mudah Hasil perhitungan Tingkat kesukaran soal sebagai berikut: Dengan penjelasan: Tabel 3.7 Rekapitulasi Tingkat Kesukaran Soal Kategori Jumlah item Mudah 7 Sedang 16 Jumlah 23 a) Soal mudah : 5, 10, 16, 20, 21, 23, 28 b) Soal sedang : 1, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 15, 17, 18, 19, 20, 22, 27, 29, 30

14 4) Daya Pembeda Menurut Arikunto (2009:211) daya pembeda adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (kemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Untuk menghitung daya pembeda dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut: D = B J B J = P P berikut: Keterangan : D = daya pembeda J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar B B = banyaknya pesertas kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar P A = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar P B = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar Kriteria klasifikasi daya pembeda menurut Arikunto (2009:218) sebagai Nilai Tabel 3.8 Klasifikasi Daya Pembeda Klasifikasi 0,00 0,20 Jelek 0,20 0,40 Cukup 0,40 0,70 Baik 0,70 1,00 Baik sekali

15 Negatif Tidak baik Berdasarkan hasil perhitungan, daya pembeda soal tes adalah sebagai berikut: Tabel 3.9 Rekapitulasi Daya Pembeda Soal Kategori Jumlah item Baik 3 Baik Sekali 20 Jumlah 23 Dengan penjabaran: a) Soal baik : 5, 10, 12 b) Soal baik sekali : 1, 6, 7, 8, 9, 11, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 27, 29, 30 b. Instrumen Untuk Hasil Belajar Afektif Data penilaian sikap (afektif) bersumber dari catatan harian guru berdasarkan pengamatan/observasi terhadap sikap/perilaku peserta didik. Data hasil pengamatan pendidik dapat dilengkapi dengan hasil penilaian berdasarkan pertanyaan langsung dan laporan pribadi yang dilakukan melalui angket. Angket inilah yang akan digunakan peneliti untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa dalam bidang afektif. Menurut Arikunto (2005:101) Angket (Questionaire) adalah kumpulan dari pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada seseorang (responden) dan cara menjawab juga dilakukan dengan tertulis. Riduwan (2009:71) berpendapat angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan

16 permintaan pengguna. Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur hasil belajar matematika aspek afektif yaitu Mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi: kemandirian, tanggungjawab, kerjasama, jujur, kesabaran, dan mendengarkan pendapat teman. Selain itu juga Mengembangkan keterlampilan sosial, meliputi: bertanya, menyumbangkan ide atau pendapat, menjadi pendengar yang baik, berfikir kreatif dan sistematis. Selain itu dalam pembuatan angket ini menggunakan penilaian afektif pada model belajar mandiri (Durori, 2002:52). Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup (angket berstruktur). Menurut Riduwan (2009: 72) angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara mamberikan tanda silang (x) atau tanda checklist ( ). Dalam penelitian ini angket menggunakan skala likert. Skala likert menurut Sugiono (2008: 134) digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Sejalan dengan Sugiyono, Riduwan (2009:87) mengatakan skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dengan menggunakan skala likert maka peneliti menggunakannya dan bobot jawaban dari angket tersebut sebagai berikut: Tabel 3.10 Skala Likert

17 Pernyataan Pernyataan Positif Nilai Negatif Nilai Sangat Setuju (SS) 4 Sangat Setuju (SS) 1 Setuju (S) 3 Setuju (S) 2 Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 3 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sangat Tidak Setuju (STS) 4 Dalam angket ini dimunculkan beberapa pertanyaan berdasarkan indikator yang ada dengan jumlah pertanyaan sebanyak 44 butir soal. Sebelum digunakan angket diujicobakan pada kelompok yang bukan merupakan subjek penelitian. Agar diperoleh instrument penelitian yang standar, terlebih dahulu instrument diuji cobakan dan hasil uji coba kemudian dianalisis tingkat validitas, reabilitas, taraf kesukaran dan daya beda. Khusus untuk instrument aspek afektif yang berupa angket maka cukup di analisis tingkat validitas dan reabilitas. Uji coba telah dilakukan terhadap siswa yang telah mendapatkan materi tersebut. Tujuannya untuk mengetahui apakah item-item tes tersebut sudah memenuhi syarat tes yang baik atau tidak. Uji coba dalam penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas VI SD Negeri 2 Kecila yang dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2011 dan di SD Negeri Pasir Wetan pada tanggal 24 Januari SD Negeri 2 Kecila dijadikan tempat uji coba dikarenakan SD 2 Kecila telah melaksanakan model belajar mandiri. Sedangkan untuk SD Negeri Pasir Wetan adalah Sekolah yang dapat dikatakan setara dengan SD Negeri Pangebatan. Berikut dijelaskan mengenai validitas dan reabilitas angket: 1) Validitas

18 Sedangkan perhitungan hasil uji coba angket yang termasuk dalam kategori valid adalah soal nomor 2, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 17, 18, 19, 22, 23, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 38, 39, 40, 41, 43, dengan rekapitulasi sebagai berikut: Tabel 3.11 Rekapitulasi Indeks Validitas Angket Kategori Jumlah Item Valid 31 Tidak Valid 13 Jumlah Soal 44 Soal tes yang mempunyai validitas sangat rendah di buang dan tidak dipergunakan. Sedangkan soal dan angket yang mempunyai validitas cukup dan tinggi digunakan. Tetapi untuk item angket nomor 30 tidak digunakan karena sudah ada yang mewakili. 2) Reliabilitas Berdasarkan hasil perhitungan reabilitas item angket sebesar 0,73 yang termasuk dalam kategori tinggi. c. Instrumen Untuk Hasil Belajar Psikomotor Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa dalam bidang psikomotor yaitu dengan menggunakan unjuk kerja. Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktek di laboratorium, praktek sholat, praktek olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/ deklamasi dan lain-lain. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih

19 mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Sehingga peneliti menggunakan unjuk kerja untuk mengukur aspek psikomotor. Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Gambaran kemampuan peserta didik akan lebih utuh. Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian (Rating Scale) memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Yaitu: 1 = tidak kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 = kompeten dan 4 = sangat kompeten. Data penilaian unjuk kerja adalah skor yang diperoleh dari pengamatan yang dilakukan terhadap penampilan peserta didik dari suatu kompetensi. Skor diperoleh dengan cara mengisi format penilaian unjuk kerja yang dapat berupa skala penilaian. Nilai yang dicapai oleh peserta didik dalam suatu kegiatan unjuk kerja adalah skor pencapaian dibagi skor maksimum dikali 10 (untuk skala 0-10) atau dikali 100 (untuk skala 0-100). (Model Penilaian Kelas, 2007:11-16) G. Analisis Data Setelah dilakukan analisis dari setiap instrument, sebelum dilakukan uji hipotesis, data diolah dengan menggunakan uji berikut ini: 1. Uji Normalitas Uji normalitas sebagai prasyarat dilakukannya uji-t. Uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan chi-kuadrat ( 2 ) dengan langkah-langkah sebagai berikut (Riduwan, 2009:121)

20 a. Mencari skor terbesar dan terkecil b. Mencari rentang nilai (R) c. Mencari banyaknya kelas (BK) = 1 + 3,3 log n d. Mencari nilai panjang kelas i = e. Membuat tabulasi dengan tabel penolong f. Mencari rata-rata (x ) g. Mencari simpangan baku (standard deviasi) h. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan i. Menentukan batas kelas j. Menentukan nilai Z = k. Mencari chi-kuadrat hitung ( 2 ) = (f f ) f l. Membandingkan 2 hitung dengan 2 tabel m. Kriteria pengujian : membandingkan 2 hitung dengan 2 tabel untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k -1, dengan kriteria : Jika Jika 2 hitung 2 hitung 2 tabel artinya distribusi data tidak normal dan 2 tabel artinya distribusi data normal. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan varians terbesar disbanding varians terkecil dengan langkah-langkah sebagai berikut (Riduwan, 2009:120) a. Mencari nilai varians terbesar dan varians terkecil dengan rumus

21 F = varians terbesar varians terkecil b. Membandingkan nilai F dengan F dengan rumus dk pembilang = n-1 (varians terbesar) dan dk penyebut = n-1 (varians terkecil), dengan kriteria: Jika F F, berarti tidak homogen dan Jika F F, berarti homogen. 3. Uji Hipotesis Berdasarkan uji normalitas diperoleh data yang berdistribusi normal, maka dilakukan dengan uji t dua pihak yang dikemukakan oleh Sudjana (2005:239) sebagai berikut: a. Untuk pengaruh model belajar mandiri terhadap hasil belajar matematika (aspek afektif): 1) Membuat H a dan H o dalam bentuk kalimat, yaitu: Ho: Tidak adanya pengaruh penerapan model belajar mandiri terhadap hasil belajar matematika (aspek afektif) siswa kelas V SD Negeri Pangebatan Kabupaten Banyumas. Ha: Ada pengaruh penerapan model belajar mandiri terhadap hasil belajar matematika (aspek afektif) siswa kelas V SD Negeri Pangebatan Kabupaten Banyumas. 2) Membuat H a dan H o model statistik 3) Mencari rata-rata (x ), varians (S) 4) Mencari t hitung dengan rumus: t =

22 1) Menentukan kaidah pengujian 2) Membandingkan t tabel dengan t hitung 3) Kesimpulan b. Untuk pengaruh model belajar mandiri terhadap hasil belajar matematika (aspek kognitif): 1) Membuat H a dan H o dalam bentuk kalimat, yaitu: Ho: Tidak adanya pengaruh penerapan model belajar mandiri terhadap hasil belajar matematika (aspek kognitif) siswa kelas V SD Negeri Pangebatan Kabupaten Banyumas. Ha: Ada pengaruh penerapan model belajar mandiri terhadap hasil belajar matematika (aspek kognitif) siswa kelas V SD Negeri Pangebatan Kabupaten Banyumas. 2) Membuat H a dan H o model statistik 3) Mencari rata-rata (x ), varians (S) 4) Mencari t hitung dengan rumus: t = 5) Menentukan kaidah pengujian 6) Membandingkan t tabel dengan t hitung 7) Kesimpulan c. Untuk pengaruh model belajar mandiri terhadap hasil belajar matematika (aspek psikomotor): 1) Membuat H a dan H o dalam bentuk kalimat, yaitu:

23 Ho: Tidak adanya pengaruh penerapan model belajar mandiri terhadap hasil belajar matematika (aspek psikomotor) siswa kelas V SD Negeri Pangebatan Kabupaten Banyumas. Ha: Ada pengaruh penerapan model belajar mandiri terhadap hasil belajar matematika (aspek psikomotor) siswa kelas V SD Negeri Pangebatan Kabupaten Banyumas. 2) Membuat H a dan H o model statistik 3) Mencari rata-rata (x ), varians (S) Mencari t hitung dengan rumus: t = x x s 1 n + 1 n 4) Menentukan kaidah pengujian 5) Membandingkan t tabel dengan t hitung 6) Kesimpulan

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen 47 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan penerapan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian komparasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian komparasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian komparasi menggunakan teknik statistik inferensial dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Menurut Juliansyah Noor penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuasi 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setyosari (2012:168) mengungkapkan bahwa: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Setyosari (2012:168) mengungkapkan bahwa: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni quasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Setyosari (2012:168) mengungkapkan bahwa: Desain penelitian atau disebut dengan rancangan penelitian mengungkapkan baik struktur masalah penelitian maupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Se-Gugus Gajah Mada Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 8 SD.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua, yakni penelitian eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan rancangan penelitian menjadi dua kelompok yaitu, pre experimental design (eksperimen yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Tahap Analisis Tahap analisis dilakukan untuk menentukan tujuan dari pengembangan media pembelajaran dan memilih materi belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimental. Desain penelitian ini adalah Posttest-Only Control Design. Dalam desain ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 84), pre eksperimental design seringkali dipandang sebagai

Lebih terperinci

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengunakan metode penelitian eksperimen (experimental research). Metode penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment. Penelitian quasi experiment dengan pertimbangan bahwa metode kuasi eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan pedoman dalam proses penelitian yang akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam penelitian. Desain penelitian digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2003: 14) penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Sugiyono (015:117) menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan multimedia model tutorial lebih baik dibandingkan dengan pemakaian tools pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, Sampel, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa Program Keahlian Kontrol Proses SMK Negeri 1 Kota Cimahi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan bagian yang harus diperhatikan bagi peneliti supaya dapat mempermudah proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan analisis siswa kelas XI IIS SMA Negeri 6 Bandung pada mata pelajaran ekonomi. Penelitian ini menganalisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengembangan Multimedia Pembelajaran 3.1.1 Tahap Analisis Tahap analisis dimulai dari menetapkan tujuan pengembangan multimedia pembelajaran serta pemilihan materi yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di sekolah islam swasta yaitu Pesantren Persatuan Islam 31 Banjaran-Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang mengarah pada penelitian eksperimen, yaitu metode penelitian yang mempunyai maksud mencari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo 3.1. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Dalam penelitian ini terdapat lima tahap pengembangan multimedia yaitu: 1. Tahap Analisis Pada tahap ini diawali dengan menetapkan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan peneliti adalah Metode penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah di dalam judul skripsi. Sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Nana Sudjana (2007: 16) menjelaskan bahwa metodologi penelitian mengandung makna yang luas menyangkut prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Arifin (011:68), metode eksperimen merupakan cara praktis untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi 4 3. METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experiment, yang merupakan suatu bentuk eksperimen dengan ciri utamanya adalah tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Se-Gugus Diponegoro Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 6 SD. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian true experimental design. Metode ini penelitian eksprimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen (kuasi eksperimen), karena penelitian ini membandingkan dua kelas yaitu kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimental, kelompok yang akan terlibat dalam penelitian ini yaitu kelompok eksperimen. Kelompok ini akan mendapatkan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu 4 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu dengan memberikan dua perlakuan yang berbeda terhadap dua kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian eksperimen untuk mengkaji pengaruh model Cooperative Learning tipe CIRC terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian Menurut Sugiyono metode penelitian pendidikan dapat diartikan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan,

Lebih terperinci

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan bulan Mei, pada semester Genap Tahun Ajaran 2014/2015. Berikut ini dijelaskan proses penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen bentuk quasi eksperimental design, kelompok kontrol tidak dapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Objek penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar Martanegara (Leuwigajah)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 8 Bandarlampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang berjumlah 6 siswa dan terdistribusi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Di dalam penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh metode observasi lingkungan alam sekitar

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan

METODE PENELITIAN. dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan III. METODE PENELITIAN Bab III ini membahas beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data, uji persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Pada penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam YLPI Pekanbaru yang beralamat di Jalan Prof. Mhd.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Metode eksperimen kuasi digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1 Kampar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober 2014 05 Januari 2015 di SMA Negeri 1 Rimba Melintang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Sugiyono (2008:5) mengemukakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997:136).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997:136). 5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997:136). Penelitian ini dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan kegiatan percobaan untuk meneliti sesuatu peristiwa atau gejala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian eksperimen. Pendekatan kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Eksperimen yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan istilah penggabungan dua metode yang termasuk ke dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka metode penelitian yang akan digunakan adalah metode eksperimen dengan pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang merupakan metode eksperimen berdesain posttest-only control design, karena tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah usaha-usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran, dimana usaha-usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah. Secara umum metode penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 1. Pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok memiliki langkahlangkah pembelajaran yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode berasal dari bahasa Yunani methodos, terdiri dari dua kata yaitu meta (menuju, melalui, mengikuti) dan hodos (jalan, cara, arah). Jadi metode merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi. 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo. Yang dilaksanakan pada semester genap pada tahun ajaran 2013/2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo. Yang dilaksanakan pada semester genap pada tahun ajaran 2013/2014 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri Batudaa yang terletak di Kabupaten Gorontalo. Yang dilaksanakan pada semester genap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang beralamatkan di Jl. Untung Suropati Gg. Bumi Manti II No. 16, Kota Bandar Lampung. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2007:1) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam pelaksanaanya,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 21 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015 yang terdistribusi dalam 12 kelas, yaitu

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah 32 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu dan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain yang 43 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain yang digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang diberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu penelitian untuk mencapai suatu tujuan. Dalam melakukan penelitian, diperlukan metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Bandarlampung Kota Bandar lampung. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri Bandar lampung semester

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian bertempat di SMK Negeri 8 Bandung yang beralamat di jalan Kliningan no 31 Bandung. Objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 2 Siak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono, penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 di SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Kemala Bhayangkari Bandung yang terletak di jalan Palasari No. 46 Bandung, Jawa Barat. Sekolah yang berdiri di bawah naungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian dalam makna yang lebih luas bisa berarti rancangan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Metode eksperimen

Lebih terperinci

B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 September sampai 31 Oktober 2014.

B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 September sampai 31 Oktober 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan pada penelitian kali ini adalah penelitian kuantitatif dan berjenis eksperimen. Penelitian kuantitaif merupaka perhitungan statistik

Lebih terperinci