Jurnal Panorama Hukum
|
|
- Sudomo Darmadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENYELESAIAN SENGKETA E-COMMERCEMELALUI ODR (ONLINE DISPUTE RESOLUTION) Widaningsih 1 widaningsihmh@gmail.com Abstract E-commerce is a trading system that utilizes information technology and is an innovative trading system that enables fast electronic transactions across the world. Utilization of e-commerce transactions can cause trade dispute due to the process of buying and selling transactions electronically. The balance of creditor and debtor positions is paramount in both conventional and electronic trade transactions. In online trading transactions, consumers are often confronted with irresponsible business actor behavior. This is made easier by business actors because the parties do not meet each other directly in the event of an agreement. Therefore, as in conventional trading, online or e-commerce transactions between business actors and consumers must also be given legal protection to consumers. There needs to be consumer protection efforts in the implementation of e-commerce transactions either before the dispute or after a dispute. The purpose of this research is to find out the settlement of business dispute based on law in Indonesia, to know the process of business dispute resolution through ODR, and to know the position of ODR in legal dispute business dispute settlement in Indonesia. The research used in this paper is normative legal research by reviewing and analyzing secondary data data in the form of legislation - the invitation, primary data data in the form of legal books and journals related law journals, as well as tertiary data in the form of websites - websites from the internet. Based on data analysis conducted, it is concluded that ODR is an appropriate model of settlement to resolve international trade disputes. The rule of law on ODR is necessary so that the position of ODR in Indonesian law becomes clear and gives certainty to the community about the use of ODR in Indonesia.ODR online dispute resolution) is an alternative solution by utilizing information technology tools to interact online. Pendahuluan Keywords: e-commerce, online dispute resolution (ODR), elektronik transaktion Teknologi yang semakin canggih menjadikan dunia tak berbatas, menjadikan masyarakat semakin dipermudah dengan tidak harus bertatap muka untuk melakukan 1 Dosen Politeknik Negeri Malang 243
2 transaksi. Pembelian barang, pemesanan barang sampai transaksi perdagangan pun bisa dilakukan dengan cara online. Menggunakan aplikasi online bisa dilakukan dengan berbagai media elektronika, hanya memencet tombol di hp bisa melakukan semua hal yang dulu hanya bisa dilakukan dengan bertemu secara fisik (face to face) sekarang sudah bisa secara online. Peningkatan aktivitas sosial dan ekonomi pada masyarakat telah memasuki suatu masyarakat yang berorientasi kepada informasi.sistem informasi dan teknologi telah digunakan pada banyak sektor kehidupan, mulai dari perdagangan/ bisnis (electronic commerce atau e-commerce), pendidikan (electronic education), kesehatan (telemedicine), telekarya, transportasi, industry, pariwisata, lingkungan sampai ke sektor hiburan. 2 Transaksi perdagangan internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas - batas suatu wilayah negara.sehingga apabila terjadi permasalahan dalam transaksi perdagangan tersebut dibutuhkan penyelesaian yang tepat.online Dispute Resolution (ODR) sebagai penyelesaian sengketa alternatif yang cocok untuk menyelesaikan sengketa dagang khususnya perdagangan internasional.odr merupakan suatu cara penyelesaian sengketa yang dilakukan dengan menggunakan media internet, dalam arti bahwa proses penyelesaiannya dilakukan oleh para pihak yang berada di wilayah yang berbeda tanpa perlu bertemu secara langsung (face to face). Dalam undang-undang ITE jika terjadi sengketa yang melintasi batas negara dengan menggunakan sarana arbitrase internasional. Diatur dalam Pasal 18, terutama dalam ayat 5 menegaskan bahwa jika para pihak tidak melakukan pilihan forum sebelumnya, penetapan kewenangan pengadilan, arbitrase atau lembaga penyelesaian sengketa alternatif lainnya berwenang menangani sengketa yang timbul dari transaksi tersebut, didasarkan pada asas hukum perdata internasional. Penyelesaian sengketa E-Commerce internasional dimungkinkan untuk diselesaikan terutama yang meliputi sengketa bernilai kecil dalam forum yang tepat, yaitu dengan Online Dispute Resolution (ODR). 2 Suhono Harso Supangkat, (2000), Teknologi Informasi dan Ekonomi Digital: Persiapan Regulasi di Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Jurusan Teknik Elektro. 244
3 Uraian latar belakang tersebut maka permasalahan yang diangkat sebagai berikut: Bagaimana proses penyelesaian permasalahan perdagangan melalui ODR (online dispute resolution)? Metode Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian yuridis normatif yaitu menginventarisasi, mengkaji dan menganalisis serta memahami hukum sebagai perangkat peraturan atau norma-norma positif di dalam sistem perundangundangan yang mengatur mengenai kehidupan manusia. 3 Menggunakan deskriptif analitis yang merupakan penelitian untuk menggambarkan penyelesaian perdagangan online dengan ODR dan menganalisa masalah yang ada yang akan disajikan secara deskriptif. 4 Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder antara lain mencakup bahan-bahan pustaka yang terkait dengan penelitian, data sekunder mencakup : bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. 5 Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi pustaka dan studi dokumentasi.studi pustaka merupakan penelaahan terhadap bahan-bahan pustaka yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti, sedangkan studi dokumentasi dimaksudkan sebagai penelaahan terhadap bahan-bahan hukum yang tidak dipublikasikan.data dianalisis secara normative-kualitatif dengan jalan menafsirkan dan mengkonstruksikan pernyataan yang terdapat dalam dokumen dan perundang-undangan. Hasil Dan Pembahasan Jalur peradilan (litigasi) bukanlah satu-satunya cara penyelesaian sengketa. Ada beberapa alternatif penyelesian sengketa selain dengan cara litigasi. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk menyelesaikan sengketa selain jalur peradilan lazim disebut dengan alternatif penyelesaian sengketa (Alternative Dispute Resolution) disingkat ( ADR ). Pasal 1 butir 10 Undang-Undang Nomor 30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa menyebutkan bahwa: 3 Soerjono Soekanto M (2003). Penelitian Hukum Normatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, hlm 13 4 Ibid.hlm 30 5 Ibid.hlm
4 Alternatif Penyelesaian Sengketa adalah lembaga penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui prosedur yang disepakati para pihak, yakni penyelesaian di luar pengadilan dengan cara konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi, atau penilaian ahli. 6 Transaksi online memang sangat mempermudah memenuhi kebutuhan masyarakat tetapi ada sisi lain yang harus diperhitungkan karena transaksi tidak dilakukan secara langsung. Wanprestasi dalam transaksi konvensional masih banyak terjadi terlebih lagi dimungkinkan pada transaksi online.penyelesaian wanprestasi pada transaksi online bisa menggunakan alternative ODR (Online Dispute Resolution). ODR adalah suatu cara penyelesaian sengketa yang dilakukan melalui media internet, dalam arti bahwa proses penyelesaiannya dilakukan oleh para pihak yang berada dalam wilayah lintas batas negara (boderless) tanpa harus bertemu muka (face to face). Pada dasarnya, ODR sama seperti penyelesaian sengketa konvensional lainnya, perbedaannya terletak pada medianya yang menggunakan media Internet (International Network). 7 ODR termasuk ke dalam ADR, dimana ADR memiliki 3 (tiga) tipe penyelesaian sengketa, yaitu negosiasi, mediasi dan arbitrase. Dengan berdasarkan pada penyelesaian sengketa alternatif secara offline atau tradisional, maka dapat dibagi juga bentuk penyelesaian sengketa dengan cara onlie (ODR) yang dapat dibagi sebagai berikut: Negosiasi Online Negosiasi online menawarkan keuntungan berupa kesederhanaan.tidak ada yang diwajibkan antara para pihak kecuali itikad baik dan koneksi internet.tidak adanya suatu kebutuhan untuk melakukan perjalanan untuk beratatap muka, dan tidak perlu menentukan tempat untuk melakukan pertemuan secara khusus.hal ini disebabkan negosiaisi online tidak membutuhkan pertemuan secara langsung.ia hanya menggunakan dalam membuat permintaan atau penawaran. Proses yang sederhana juga membuat penghematan biaya yang tidak sedikit. Hal ini terjadi karena dalam negosiasi online para ihak tidak harus terkoneksi ada internet pada saat yang bersamaan.pada 6 Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Penyelesaian Sengketa Altenatif 7 Felikas Petrauskas, Egle Kbartiene, (2011), Online Dispute Resolution in Consumer Disputes. Jurisprudencia. Mykolas Romeris Universitty, hlm 5 246
5 dasarnya model negosiasi online terbagi atas dua bentuk yaitu assisted negotiation dan automated negotiation. Assisted negotiation terjadi melalui pemberian saran tekhnologi informasi yang diberikan kepada para pihak, dirancang melalui peningkatan kemampuan tekhnologi untuk mencapai penyelesaian. Menggunakan adalah bentuk software negosiasi yang primitif, yang dapat diganti dengan sarana yang jauh lebih canggih, dengan model berbasis web yang mempunyai berbagai kemudahan. sendiri dianggap versi 1 sofware mediasi. Bahwa jika keberhasilan dicapai dengan menggunakan sistem yang difokuskan , keberhasilan lebih besar adalah dengan menggunakan model berbasis web yang lebih canggih sejalan dengan berkembangnya penyelesaian sengketa online. 8 Sedangkan penyelesaian secara automated negotiation dilakukan melalui perbandigan antara tawaran dengan kesepakatan persetujuan dijalankan tanpa campur tangan manusia, automated negotiation adalah bentuk dari assisted negotiation, para pihak dibantu oleh komputer untuk mencapai kesepakatan tetapi disini komputerlah yang menyelesaikan masalah tersebut. Metode ini disebut penawaran buta karena semua penawaran masih rahasia, dalam arti tidak diperlihatkan pada pihak lawan sampai mereka mendekati tingkat itu. Mediasi Online Tidak adanya kekuasaan membuat keputusan yang berwenang merupakan ciri mediasi yang memisahkan dari arbitrase dan litigasi. Berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2003 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan pada Pasal 1 Butir 6 bahwa Mediasi adalah penyelesaian sengketa melalui proses perundingan para pihak dengan dibantu oleh mediator, lalu pada Pasal 1 butir 5 menyatakan bahwa mediator adalah pihak yang bersifat netral dan tidak memihak, yang berfungsi membantu para pihak dalam mencari berbagai kemungkinan penyelesaian sengketa. Pada dasarnya, tidak ada perbedaan antara penyelesaian sengketa mediasi offline dengan mediasi online, yang berbeda hanyalah media yang digunakan yakni sarana komunikasi elektronik pada mediasi offline
6 Terdapat 3 (tiga) jenis mediasi online, yaitu: 9 a) Mediasi yang bersifat fasilitatif di mana mediator berfungsi sebagai fasilitator dan tidak dapat memberikan opini atau merekomendasikan penyelesaian. Dalam hal ini, mediator memberikan jalan agar para pihak menemukan sendiri penyelesaian bagi sengketa yang dihadapinya. Penyelesaian sengketa jenis ini dilakukan oleh online resolution; b) Mediasi evaluatif, yakni mediasi melalui mediator yang memberikan pandangan dari segi hukum, fakta dan bukti. Strategi mediasi ini yaitu membuat suatu kesepakatan mealui mediator dengan memberikan solusi yang dapat diterima kedua belah pihak, dan mencoba membujuk para pihak untuk menerimanya; c) Pendekatan yang menengahi situasi. Mediator mencoba mencampuri permasalahan sejauh disetujui para pihak.mediator hanya masuk jika para pihak gagal melakukan negoasiasi di antara mereka sendiri, mediator dapat mencampuri hanya sebatas mengajukan solusi, jika para pihak meminta kepadanya.tujuan awal dari prosedur ini yaitu membantu memfasilitasi komunikasi antara para pihak dengan mediator dan antara para pihak sendiri. Komunikasi semacam itu dapat dijalankan dengan menggunakan teknologi yang tersedia seperti internet relay chats, , dan video conference. Sarana komunikasi merupakan elemen dasar dalam mediasi online. Mediasi online sama dengan mediasi offline yang biasanya diorganisasi melalui tiga tahap atau sesi. a) Sesi pembukaan di mana para pihak, penasihat hukum, mediator, dan mungkin ahli atau psikolog hadir. Dalam sesi ini, para pihak mengemukakan pandangan, fakta dan soal-soal hukum, mediator membuat ringkasan permasalahan yang dihadapi para pihak. b) Sesi-sesi lain sama sebagaimana dijelaskan dalam proses mediasi offline, yang juga dapat dilakukan kaukus jika diperlukan dalam sesi ini, mediator mendiskusikan secara privat dengan masing-masing pihak, tentu saja melalui online. Sesi ini disebut juga sebagai Engine Room dari keseluruhan prosedur yang harus dilalui.selanjutnya, sesi penutup di mana para pihak bertemu kembali dan melakukan verifikasi terhadap kesepakatan yang sudah dicapai atau sekurangkurangnya ada hasil yang sudah dicapai atau sekurang-kurangnya ada hasil yang sudah dicapai
7 Perbedaan antara mediasi online dan mediasi offline yaitu bahwa dalam mediasi online, dunia nyata (real space) digantikan oleh dunia virtual atau dunia maya (cyberspace) Arbitrase Online Perkembangan tekhnologi yang memungkinkan terjadinya perdagangan secara elektronik, telah mengilhami dilakukan penyelesaian sengketa secara elektronik pula. Di tengah kegalauan sistem hukum yang tidak mengikuti perkembangan zaman dan cepatnya kemajuan tekhnologi, tekhnologi telah menggoreskan gagasan tentang penyelesaian sengketa secara online, dalam bentuk arbitrase onlien (E- Arbitration).Arbitrase online menjadi suatu pilihan menarik dalam penyelesaian sengketa E-Commerce.Karaktersitik transaksi di internet merupakan transaksi lintas batas geografis yang menghubungkan antara konsumen dengan pelaku usaha dari berbagai negara yang dapat melahirkan sengketa. Dimana sengketa tersebut nilai nominalnya sebagian sangat kecil, tetapi membutuhkan penyelesaian yang cepat, dan dengan biaya yang tidak terlalu mahal.berbagai upaya yang telah dilakukan diantaranya dengan menyediakan Alternatif Penyelesaian Sengketa secara online, seperti arbitrase online. Penyelesaian sengketa secara online mulai dilakukan pada tahun 1995 dengan didirikannya Virtual Magistrate pada Vilanova Center For Law & Technology. 10 Pengaturan alternative penyelesaian di perundang-undangan Indonesia: Pasal 65 ayat (5) Undang-Undang Nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan Dalam hal terjadi sengketa terkait dengan transaksi dagang melalui sistem elektronik, orang atau badan usaha yang mengalami sengketa dapat menyelesaikan sengketa tersebut melalui pengadilan atau melalui mekanisme penyelesaian sengketa lainnya. Pasal 66 Undang-Undang Nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan Ketentuan lebih lanjut mengenai transaksi Perdagangan melalui Sistem Elektronik diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah. Sebelumnya Undang-Undang menyebutkan bahwa perdagangan juga termasuk pada perdagangan melalui Sistem Elektronik. Ketentuan ini tercantum pada Pasal 4 ayat (1) butir e, Undang-Undang Nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan, menyebutkan
8 bahwa lingkup pengaturan perdagangan meliputi: Perdagangan melalui Sistem Elektronik Salah satu yang menjadi highlight penulis adalah terkait Penyelesaian Sengketa dalam Transaksi Perdagangan Melalui Sistem Elektronik yang tertulis pada Bab XVIII Draft mengenai Transaksi Perdagangan Melalui Sistem Elektronik yang menyebutkan bahwa: Pasal 79 ayat (1) Dalam hal terjadi sengketa dalam transaksi perdagangan melalui sistem elektronik, para pihak dapat menyelesaikan sengketa melalui pengadilan atau melalui mekanisme penyelesaian sengketa lainnya. Pasal 79 ayat (2) Penyelesaian sengketa transaksi perdagangan melalui sistem elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diselenggarakan secara elektronik (Online Dispute Resolution) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Terlihat pada Pasal 79 ayat (2) bahwa terdapat kemungkinan penyelesaian sengketa secara elektronik ODR (Online Dispute Resolution).Namun, tidak terdapat penjelasan lebih lanjut terkait ODR itu sendiri atas pasal ini. Peraturan perundang-undangan lain mengatur tentang adanya kemungkinan untuk menangani sengketa yang timbul dari Transaksi Elektronik, yang mana peraturan ini juga menjadi dasar bagi para pihak untuk bebas menentukan cara penyelesaian sengketa (dalam hal ini ADR), yang mana dapat pula dilakukan dengan cara ODR yang mungkin timbul dari Transaksi Elektronik. Lebih lanjut disebutkan pada Pasal 18 ayat (4) Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik menyebutkan bahwa: Para pihak memiliki kewenangan untuk menetapkan forum pengadilan, arbitrase, atau lembaga penyelesaian sengketa alternatif lainnya yang berwenang menangani sengketa yang mungkin timbul dari Transaksi Elektronik internasional yang dibuatnya. Dasar hukum dilaksanakannya prosedur arbitrasi online terdapat pada Pasal 4 ayat (3) Undang-Undang Nomor 30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa: Dalam hal disepakati penyelesaian sengketa melalui arbitrase terjadi dalam bentuk pertukaran surat, maka pengiriman teleks, telegram, faksimili, atau dalam bentuk 250
9 sarana komunikasi lainnya, wajib disertai dengan suatu catatan penerimaan oleh para pihak. Disimpulkan bahwa pelaksaan arbitrase secara online dapat dilaksanakan hanya jika terdapat kesepakatan terlebih dahulu dari para pihak untuk menyelenggarakan arbitrase secara online. Terdapat kemungkinan kesepakatan para pihak dalam melakukan arbitrase secara online, dalam hal ini: Pertama, dalam suatu perjanjian arbitrase ditambahkan klausul untuk penyelesaian melalui arbitrase secara online. Kedua, pemberitahuan mengenai berlakunya syarat berarbitrase, sebagaimana diatur dalam Pasal 8 Undang- Undang No.30 Tahun Ketiga, lembaga arbitrase sendiri yang akan menentukan apakah akan melaksanakan proses online atau tidak, sebagaimana dilakukan oleh American Arbitration Association. Dalam hal ini lembaga arbitrase menyusun pengaturan prosedur mengenai arbitrase online. Lain halnya pada Pasal 36 UU No.30 Tahun 1990 yang menyebutkan bahwa: 1) Pemeriksaan sengketa dalam arbitrase harus diajukan secara tertulis. 2) Pemeriksaan secara lisan dapat dilakukan apabila disetujui para pihak atau dianggap perlu oleh arbiter atau majelis arbitrase. Pasal tersebut menyatakan bahwa setiap dokumen arbitrase, harus dilakukan secara tertulis, kecuali ditentukan lain pada Pasal 4 ayat (3) UU 30 Tahun 1999, dapat dilakukan melalui sarana elektronik, hanya jika disepakati dan wajib disertai dengan suatu catatan penerimaan oleh para pihak.perbedaan terlelak pada arbitrase online, harus terlebih dahulu ada kesepakatan. Kesimpulan ODR (online dispute Resolution) merupakan suatu penyelesaian yang tepat untuk menyelesaikan sengketa perdagangan online. Prinsip win win solution dalam ODR menawarkan suatu penyelesaian sengketa yang cepat, praktis dan berbiaya murah. Diperlukan payung hukum untuk mengatur mengenai ODR.Sehingga kedudukan ODR dalam hukum di Indonesia menjadi jelas dan memberikan kepastian kepada masyarakat tentang penggunaan ODR di Indonesia. Saat ini Indonesia belum menerapkan prinsip penyelesaian sengketa secara online namun perkembangan teknologi dan transaksi 251
10 perdagangan yang hingga menembus batas negara. Keberadaan Online Dispute Resolution (ODR) perlu diatur dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia. Undang-undang ITE jika terjadi sengketa yang melintasi batas negara dengan menggunakan sarana arbitrase internasional. Diatur dalam Pasal 18, terutama dalam ayat 5 menegaskan bahwa jika para pihak tidak melakukan pilihan forum sebelumnya, penetapan kewenangan pengadilan, arbitrase atau lembaga penyelesaian sengketa alternatif lainnya berwenang menangani sengketa yang timbul dari transaksi tersebut, didasarkan pada asas hukum perdata internasional. Daftar Pustaka Felikas Petrauskas, Egle Kbartiene. (2011), Online Dispute Resolution in Consumer Disputes. Jurisprudencia. Mykolas Romeris Universitty. Soekanto, Soerjono, (2003), Penelitian Hukum Normatif, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada Supangkat, Suhono Harso, (2000), Teknologi Informasi dan Ekonomi Digital: Persiapan Regulasi di Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Jurusan Teknik Elektro. Perundang-undangan Undang-Undang Nomor 30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan Draft Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tentang Transaksi Perdagangan Melalui Sistem Elektronik Internet repository.usu.ac.id/handle/ /
PUBLIC POLICY SEBAGAI ALASAN PEMBATALAN PELAKSANAAN PUTUSAN ARBITRASE INTERNASIONAL DI INDONESIA
PUBLIC POLICY SEBAGAI ALASAN PEMBATALAN PELAKSANAAN PUTUSAN ARBITRASE INTERNASIONAL DI INDONESIA Oleh: Anastasia Maria Prima Nahak I Ketut Keneng Bagian Peradilan Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
KEABSAHAN ARBITRASE ONLINE SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA Oleh I.G.A. Ayu Mirah Novia Sari A.A. Ketut Sukranata Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Kemajuan teknologi tidak
Lebih terperinciABSTRAK KAJIAN YURIDIS ATAS DOKTRIN CAVEAT VENDITOR
ABSTRAK KAJIAN YURIDIS ATAS DOKTRIN CAVEAT VENDITOR TERHADAP PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN PEMBELI GAWAI DALAM KONTRAK ELEKTRONIK MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN
Lebih terperinciMEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN SECARA MEDIASI TERHADAP PRODUK CACAT DALAM KAITANNYA DENGAN TANGGUNG JAWAB PRODUSEN
MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN SECARA MEDIASI TERHADAP PRODUK CACAT DALAM KAITANNYA DENGAN TANGGUNG JAWAB PRODUSEN Oleh : I Gede Agus Satrya Wibawa I Nengah Suharta Bagian Hukum Bisnis Fakultas
Lebih terperinciPENYELESAIAN SENGKETA ANTARA KONSUMEN DENGAN PELAKU USAHA MELALUI MEDIASI DI BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) KOTA DENPASAR
PENYELESAIAN SENGKETA ANTARA KONSUMEN DENGAN PELAKU USAHA MELALUI MEDIASI DI BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) KOTA DENPASAR Oleh : I Gst. Ayu Asri Handayani I Ketut Rai Setiabudhi Bagian Hukum
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PELAKSANAAN MEDIASI SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN MEDIASI SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL Oleh : I Gusti Ngurah Adhi Pramudia Nyoman A Martana I Gusti Ayu Agung Ari Krisnawati Bagian Hukum
Lebih terperinciPERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM KEGIATAN TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE DI INDONESIA
PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM KEGIATAN TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE DI INDONESIA Oleh : Belly Riawan I Made Mahartayasa Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstract Along with the development
Lebih terperinciTANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA WANPRESTASI DALAM TRANSAKSI E-COMMERCE
TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA WANPRESTASI DALAM TRANSAKSI E-COMMERCE oleh Frans Noverwin Saragih I Nyoman Wita Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT E-Commerce is an engagement that connects
Lebih terperinciONLINE DISPUTE RESOLUTION: A REVOLUTION IN MODERN LAW PRACTICE Oleh: Gagah Satria Utama
ONLINE DISPUTE RESOLUTION: A REVOLUTION IN MODERN LAW PRACTICE Oleh: Gagah Satria Utama Abstract Technological advances led to the divers of profession, one of which is legal profession. Dispute resolution
Lebih terperinciTESIS ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DALAM KONTRAK SHOWBIZ DI INDONESIA
TESIS ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DALAM KONTRAK SHOWBIZ DI INDONESIA OLEH : RADEN BONNY RIZKY NPM 201220252022 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA 2016 TESIS
Lebih terperinciPERAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA DALAM PENYELESAIAN SENGKETA ALTERNATIF
PERAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA DALAM PENYELESAIAN SENGKETA ALTERNATIF Oleh I Gst Agung Istri Oktia Purnama Dewi A. A. Ngr. Wirasila Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK
Lebih terperinciKEKUATAN MENGIKAT KONTRAK BAKU DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK
KEKUATAN MENGIKAT KONTRAK BAKU DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK Oleh : Pande Putu Frisca Indiradewi I Gusti Ayu Puspawati I Dewa Gede Rudy Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT Goals
Lebih terperinciE-Journal Graduate Unpar Part B : Legal Science
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PELAKU USAHA DAN KONSUMEN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI SECARA ONLINE DENGAN PEMBAYARAN MELALUI PAYPAL Indra Kirana D. PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN ABSTRAK
Lebih terperinciPENYELESAIAN SENGKETA TERHADAP INVESTOR ASING JIKA TERJADI SENGKETA HUKUM DALAM PENANAMAN MODAL
PENYELESAIAN SENGKETA TERHADAP INVESTOR ASING JIKA TERJADI SENGKETA HUKUM DALAM PENANAMAN MODAL Oleh : I Nyoman Sudiawan I Gusti Ayu Agung Ariani Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana
Lebih terperinciJuridical Review of Consumer Protection in Sell and Purchase Transaction Through
TINJAUAN YURIDIS PEMANFAATAN FACEBOOK DALAM TRANSAKSI JUAL- BELI DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN JO UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI
Lebih terperinciJURNAL. Peran BPSK (Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen) dalam Menyelesaikan Sengketa Konsumen Melalui Proses Mediasi di Yogyakarta
JURNAL Peran BPSK (Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen) dalam Menyelesaikan Sengketa Konsumen Melalui Proses Mediasi di Yogyakarta Diajukan oleh : Edwin Kristanto NPM : 090510000 Program Studi : Ilmu
Lebih terperinciABSTRAK. Dewi Karina Crietie Alvin ( )
ABSTRAK PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN TERHADAP PELAKU USAHA YANG MELAKUKAN JUAL BELI ONLINE DENGAN SISTEM EMAILPHISHING DITINJAU DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI-ONLINE (E-COMMERCE) Oleh: Cindy Aulia Khotimah Jeumpa Crisan Chairunnisa
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI-ONLINE (E-COMMERCE) Oleh: Cindy Aulia Khotimah Jeumpa Crisan Chairunnisa Abstract Development of business law is currently growing very rapidly.
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA TERKAIT WANPRESTASI YANG DILAKUKAN KONSUMEN DENGAN CARA HIT AND RUN
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA TERKAIT WANPRESTASI YANG DILAKUKAN KONSUMEN DENGAN CARA HIT AND RUN Oleh Bagus Made Bama Anandika Berata I.G.N Parikesit Widiatedja Hukum Bisnis Fakultas Hukum
Lebih terperinciHAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE Oleh Made Indah Puspita Adiwati Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT This paper, entitled 'Rights and Obligations
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DI INDONESIA
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DI INDONESIA Oleh A.A.Bintang Evitayuni Purnama Putri Edward Thomas Lamury Hadjon Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas
Lebih terperinciPENYELESAIAN SENGKETA PENANAMAN MODAL ASING DI BALI
PENYELESAIAN SENGKETA PENANAMAN MODAL ASING DI BALI Oleh Ni Komang Desi Miari I Wayan Wiryawan I Ketut Westra Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Judul dari penelitian hukum ini adalah
Lebih terperinciBAHAN KULIAH ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DAGANG 6 M E D I A S I A.
BAHAN KULIAH ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DAGANG Match Day 6 M E D I A S I A. Pengertian dan Karakteristik Mediasi Mediasi berasal dari bahasa Inggris mediation atau penengahan, yaitu penyelesaian
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM BAGI FRANCHISEE USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DALAM BISNIS FRANCHISE
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI FRANCHISEE USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DALAM BISNIS FRANCHISE Oleh : Anak Agung Deby Wulandari Ida Bagus Putra Atmadja A.A. Sri Indrawati Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas
Lebih terperinciPerjanjian Jual Beli Barang Melalui Elektronik Commerce (E-Com)
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasia ASIA (JITIKA) Vol.9, No.2, Agustus 2015 ISSN: 0852-730X Perjanjian Jual Beli Barang Melalui Elektronik Commerce (E-Com) Sri Anggraini Kusuma Dewi STMIK Asia Malang
Lebih terperinciKata Kunci: Syarat Dan Ketentuan Penyelenggara Online, Perjanjian Jual Beli Online, Rekening Bersama, Asas Keseimbangan
ABSTRAK Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi memiliki peran penting bagi perkembangan ekonomi di Indonesia, salah satunya melalui media internet dengan melakukan jual beli online melalui penyelenggara
Lebih terperinciKEKUATAN HUKUM PEMBUKTIAN PIDANA MELALUI MEDIA ELEKTRONIK BERDASARKAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA (KUHAP)
KEKUATAN HUKUM PEMBUKTIAN PIDANA MELALUI MEDIA ELEKTRONIK BERDASARKAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA (KUHAP) Oleh Jesisca Ariani Hutagaol (I Gusti Ngurah Parwata,S.H.,M.H) Bagian Hukum Pidana Fakultas
Lebih terperinciFAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010
1 PENYELESAIAN SENGKETA MELALUI MEDIASI DALAM PERKARA WARISAN DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Derajad Sarjana Hukum dalam
Lebih terperinciPELAKSANAAN MEDIASI SENGKETA KONSUMEN OLEH BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN SEBAGAI WUJUD PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN
PELAKSANAAN MEDIASI SENGKETA KONSUMEN OLEH BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN SEBAGAI WUJUD PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN Oleh Ni Putu Candra Dewi I Made Pujawan Bagian Hukum Acara Fakultas Hukum
Lebih terperinciWEWENANG OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) TERHADAP PENYELESAIAN SENGKETA PASAR MODAL OLEH BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA (BAPMI)
WEWENANG OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) TERHADAP PENYELESAIAN SENGKETA PASAR MODAL OLEH BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA (BAPMI) Oleh: Syaichul Adha AA Sri Indrawati Program Kekhususan Hukum Bisnis,
Lebih terperinciLisa Junia ( ) Kata Kunci: Transaksi Elektronik Perbankan, Tanggung Jawab Bank, dan Perlindungan Nasabah
ABSTRAK PERTANGGUNGJAWABAN BANK ATAS PENDEBITAN DANA REKENING NASABAH SECARA ELEKTRONIK AKIBAT KESALAHAN SISTEM BANK DAN PERLINDUNGAN NASABAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG PERBANKAN
Lebih terperinciOleh L.P Hadena Hoshita Adiwati Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana
PENYELESAIAN SENGKETA TERHADAP PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL YANG MENGANDUNG BAHAN KIMIA BERBAHAYA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN Oleh L.P Hadena Hoshita Adiwati
Lebih terperinciRiva Lovianita Lumbantoruan ABSTRAK
v TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENEGAKAN HUKUM DAN PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PENIPUAN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI MELALUI MEDIA ELEKTRONIK DI INDONESIA DIKAITKAN DENGAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DARI PELAKU USAHA YANG TUTUP TERKAIT DENGAN PEMBERIAN LAYANAN PURNA JUAL/GARANSI
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DARI PELAKU USAHA YANG TUTUP TERKAIT DENGAN PEMBERIAN LAYANAN PURNA JUAL/GARANSI Oleh: I Dewa Gde Agung Oka Pradnyadana Putu Gede Arya Sumerthayasa Program Kekhususan
Lebih terperinciBAB IV UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK. A. Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Yang Mengalami
BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI ELECTRONIC BILL PRESENTMENT AND PAYMENT DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU III BW JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK A. Perlindungan
Lebih terperinciLEMBAGA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH BANK PENGGUNA AUTOMATED TELLER MACHINE (ATM)
LEMBAGA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH BANK PENGGUNA AUTOMATED TELLER MACHINE (ATM) Oleh Ida Bagus Eddy Prabawa Gede Putra Ariana Program Kekhususan Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstract
Lebih terperinciLEGAL MEMORANDUM TENTANG KEABSAHAN BIDANG USAHA PENGINAPAN DALAM APLIKASI DUNIA MAYA ABSTRAK
LEGAL MEMORANDUM TENTANG KEABSAHAN BIDANG USAHA PENGINAPAN DALAM APLIKASI DUNIA MAYA ABSTRAK Usaha penyediaan akomodasi adalah usaha yang menyediakan pelayanan penginapan yang dapat dilengkapi dengan pelayanan
Lebih terperinciMEDIASI ATAU KONSILIASI DALAM REALITA DUNIA BISNIS
MEDIASI ATAU KONSILIASI DALAM REALITA DUNIA BISNIS Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Alternatif Penyelesaian Sengketa Disusun Oleh: Raden Zulfikar Soepinarko Putra 2011 200 206 UNIVERSITAS
Lebih terperinciKata Kunci :perlindungan hukum, konsumen, dan perjanjian pengikatan jual beli.
ABSTRAK Perumahan merupakan kebutuhan dasar manusia. Perumahan berkaitan erat dengan tanah dan bangunan yang disebut dengan properti. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia, maka kebutuhan
Lebih terperinciPENYELESAIAN SENGKETA WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KERJASAMA SEKOLAH DASAR NOMOR 3 PENATIH DENGAN PT.PRIMAGAMA DENPASAR MEGA KARLINA NPM.
PENYELESAIAN SENGKETA WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KERJASAMA SEKOLAH DASAR NOMOR 3 PENATIH DENGAN PT.PRIMAGAMA DENPASAR MEGA KARLINA NPM. 1210122122 Dr. NLM Mahendrawati, SH,M.Hum Desak Gde Dwi Arini,
Lebih terperinciSYARAT SUBJEKTIF SAHNYA PERJANJIAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (KUH PERDATA) DIKAITKAN DENGAN PERJANJIAN E-COMMERCE
SYARAT SUBJEKTIF SAHNYA PERJANJIAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (KUH PERDATA) DIKAITKAN DENGAN PERJANJIAN E-COMMERCE Oleh Shinta Vinayanti Bumi Anak Agung Sri Indrawati Hukum Bisnis Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Kegiatan usaha
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses
Lebih terperinciPERLINDUNGAN KONSUMEN PENGGUNA TELEPON SELULAR TERKAIT PENYEDOTAN PULSA
PERLINDUNGAN KONSUMEN PENGGUNA TELEPON SELULAR TERKAIT PENYEDOTAN PULSA Oleh : Hari Chandra Palguna Anak Agung Ketut Sukranatha Bagian Hukum Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstrak : Manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat manusia sebagai makhluk sosial tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan bermasyarakat manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa terhindar dari sengketa. Perbedaan pendapat maupun persepsi diantara manusia yang menjadi pemicu
Lebih terperinciJOSHUA ( ) Kata kunci : perjanjian jasa layanan pendidikan, perlindungan konsumen. Universitas Kristen Maranatha
iv Tinjauan Yuridis Terhadap Klausula Baku Dalam Hubungan Kontrak Perjanjian Penyediaan Jasa Khususnya Bidang Pendidikan Berdasarkan Perspektif Undang- Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
Lebih terperinciE-Commerce. Ade Sarah H., M. Kom
E-Commerce Ade Sarah H., M. Kom Teknologi informasi melahirkan internet. Perkembangan pemakaian internet yang sangat pesat, salah satunya menghasilkan sebuah model perdagangan elektronik yang disebut Electronic
Lebih terperinciBAHAN KULIAH ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DAGANG 14 METODE PENYELESAIAN SENGKETA PERDAGANGAN INTERNASIONAL A.
BAHAN KULIAH ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DAGANG Match Day 14 METODE PENYELESAIAN SENGKETA PERDAGANGAN INTERNASIONAL A. Introduction Transaksi-transaksi atau hubungan dagang banyak bentuknya, mulai
Lebih terperinciPENYELESAIAN SENGKETA PERDATA DI PENGADILAN NEGERI DALAM KAITANNYA DENGAN TRANSAKSI YANG MENGGUNAKAN INTERNET
PENYELESAIAN SENGKETA PERDATA DI PENGADILAN NEGERI DALAM KAITANNYA DENGAN TRANSAKSI YANG MENGGUNAKAN INTERNET Oleh : I Made Duwi Putra Anak Agung Ngurah Yusa Darmadhi Bagian Hukum Peradilan Fakultas Hukum
Lebih terperinciAKIBAT HUKUM YANG DITIMBULKAN DARI WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN AUTENTIK SEWA-MENYEWA TANAH
AKIBAT HUKUM YANG DITIMBULKAN DARI WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN AUTENTIK SEWA-MENYEWA TANAH Oleh : A.A. Dalem Jagat Krisno Ni Ketut Supasti Dharmawan A.A. Sagung Wiratni Darmadi Bagian Hukum Bisnis Fakultas
Lebih terperinciTINJAUAN ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA MELALUI MEDIASI DARI PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 1999
TINJAUAN ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA MELALUI MEDIASI DARI PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 1999 Oleh: A.A. N. Wira ChandraHadiningrat Dewa Nyoman Rai Asmara Putra Nyoman A. Martana Program
Lebih terperinciDAFTAR ISI. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... i. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. LEMBAR PERSETUJUAN PANITIA SIDANG... iii. KATA PENGANTAR...
AKIBAT HUKUM DAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PEMERINTAH DAERAH DAN PERUSAHAAN SWASTA PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO 85/PUU-XI/2013 BERDASARKAN SISTEM HUKUM INDONESIA ABSTRAK
Lebih terperinciKEKUATAN HUKUM DARI HASIL MEDIASI DI PENGADILAN
KEKUATAN HUKUM DARI HASIL MEDIASI DI PENGADILAN Oleh : Ni Komang Wijiatmawati Ayu Putu Laksmi Danyathi, S.H., M.Kn Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstract Mediation is the one of
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maju dan berkembang dengan pesatnya. Pertumbuhan internet yang dimulai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang marak akhir-akhir ini, tidak saja memberikan pengaruh terhadap perekonomian suatu negara tertentu namun juga akan berimbas terhadap
Lebih terperinciPENYELESAIAN SENGKETA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN DI PT. BII FINANCE CENTER DENPASAR
PENYELESAIAN SENGKETA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN DI PT. BII FINANCE CENTER DENPASAR Oleh : Komang Wiwiek Febriyanti I Gst.Ayu Puspawati Ida Bagus Putu Sutama Program kekhususan Hukum Bisnis Fakultas
Lebih terperinciKEWENANGAN PENYELESAIAN SENGKETA KEPAILITAN YANG DALAM PERJANJIANNYA TERCANTUM KLAUSUL ARBITRASE
KEWENANGAN PENYELESAIAN SENGKETA KEPAILITAN YANG DALAM PERJANJIANNYA TERCANTUM KLAUSUL ARBITRASE Oleh Ni Made Asri Alvionita I Nyoman Bagiastra Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Pertanggungjawaban, kargo pusat, agen. Universitas Kristen Maranatha
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERTANGGUNGJAWABAN KARGO PUSAT DAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KARGO AGEN AKIBAT TUNTUTAN DARI KONSUMEN DALAM HAL KELALAIAN YANG DILAKUKAN OLEH KARGO PUSAT DIKAITKAN DENGAN PERATURAN
Lebih terperinciPENEGAKAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM PERDAGANGAN MELALUI MEDIA ELEKTRONIK TESIS. Oleh RIZKA SYAFRIANA /MKn
1 PENEGAKAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM PERDAGANGAN MELALUI MEDIA ELEKTRONIK TESIS Oleh RIZKA SYAFRIANA 087011094/MKn FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 2 PENEGAKAN HUKUM PERLINDUNGAN
Lebih terperinciTANGGUNG JAWAB DISTRIBUTOR DALAM CACAT PRODUK PADA TRANSAKSI E-COMMERCE MELALUI FACEBOOK
TANGGUNG JAWAB DISTRIBUTOR DALAM CACAT PRODUK PADA TRANSAKSI E-COMMERCE MELALUI FACEBOOK ABSTRACT oleh Nessya Nindri Sari I Ketut Westra Dewa Gede Rudy Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana
Lebih terperinciKAJIAN TERHADAP TINDAK PIDANA PENIPUAN MELALUI JUAL-BELI ONLINE
KAJIAN TERHADAP TINDAK PIDANA PENIPUAN MELALUI JUAL-BELI ONLINE Oleh : Desak Made Prilia Darmayanti Ketut Suardita Bagian Hukum Pidana, Fakultas Hukum,Universitas Udayana ABSTRACT: This journal, entitled
Lebih terperinciEKSISTENSI BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN SEBAGAI SARANA PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN : PROBLEMATIK DALAM MENCARI KEADILAN OLEH KONSUMEN
TESIS EKSISTENSI BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN SEBAGAI SARANA PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN : PROBLEMATIK DALAM MENCARI KEADILAN OLEH KONSUMEN ROBBY PRIMA PANGGABEAN No. Mhs.:145202181/PS/MIH PROGRAM
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN BARANG ELEKTRONIK REKONDISI
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN BARANG ELEKTRONIK REKONDISI Oleh: Komang Ayu Pradnyatiwi Mustika Anak Agung Sagung Wiratni Darmadi Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstract This
Lebih terperinciKAJIAN YURIDIS KEABSAHAN JUAL BELI SECARA ELEKTRONIK (E-COMMERCE) DENGAN MENGGUNAKAN KARTU KREDIT
KAJIAN YURIDIS KEABSAHAN JUAL BELI SECARA ELEKTRONIK (E-COMMERCE) DENGAN MENGGUNAKAN KARTU KREDIT Oleh Anak Agung Gde Siddhi Satrya Dharma I Made Sarjana Anak Agung Sri Indrawati Bagian Hukum Bisnis Fakultas
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN E-COMMERCE DAN EKSISTENSI ELECTRONIC SIGNATURE DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN E-COMMERCE DAN EKSISTENSI ELECTRONIC SIGNATURE DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL Oleh: Ni Putu Putri Wasundari Edward Thomas Lamury Hadjon Program Kekhususan Hukum Internasional
Lebih terperinciOleh : Komang Eky Saputra Ida Bagus Wyasa Putra I Gusti Ngurah Parikesit Widiatedja
SENGKETA KOMPETENSI ANTARA SINGAPORE INTERNATIONAL ARBITRATION CENTRE (SIAC) DENGAN PENGADILAN NEGERI JAKARTA SELATAN DALAM PENYELESAIAN KASUS ASTRO ALL ASIA NETWORKS PLC BESERTA AFILIASINYA DAN LIPPO
Lebih terperinciKAJIAN HUKUM ONLINE DISPUTE RESOLUTION (ODR) DI INDONESIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 1999
KAJIAN HUKUM ONLINE DISPUTE RESOLUTION (ODR) DI INDONESIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 1999 Dosen Fakultas Hukum UNISSULA M_alimansur@yahoo.co.id Abstract Alternative dispute resolution (ADR)
Lebih terperinciCara penyelesaian dengan melibatkan pihak ketiga, yaitu pihak ketiga yang dapat diterima (acceptable). Artinya para pihak yang berkonflik mengizinkan
Cara penyelesaian dengan melibatkan pihak ketiga, yaitu pihak ketiga yang dapat diterima (acceptable). Artinya para pihak yang berkonflik mengizinkan keterlibatan pihak ketiga untuk membantu mencapai penyenyelesaian.
Lebih terperinciPERJANJIAN KERJASAMA DI BIDANG JASA ANTARA HOTEL PATRA BALI DENGAN BIRO PERJALANAN WISATA (BPW) PT. SERUM TRANSPORT
PERJANJIAN KERJASAMA DI BIDANG JASA ANTARA HOTEL PATRA BALI DENGAN BIRO PERJALANAN WISATA (BPW) PT. SERUM TRANSPORT oleh Kadek Novira Hadi Jayanti A. A. Gde Oka Parwata Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bernegara, agar tercipta kehidupan yang aman, tertib, dan adil.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, menyebutkan bahwa Negara Indonesia adalah Negara hukum (Pasal 1 ayat (3). Ketentuan tersebut merupakan landasan
Lebih terperinciPERANAN LEMBAGA PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENJUALAN OBAT-OBATAN MELALUI INTERNET
PERANAN LEMBAGA PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENJUALAN OBAT-OBATAN MELALUI INTERNET Oleh : Gst. Ngurah Arya Dharma Susila Ni Nyoman Sukerti Bagian Hukum Bisnis, Fakultas Hukum,Universitas Udayana ABSTRACT
Lebih terperinciABSTRAK Pemberlakuan Klausula Buy Back Guarantee
ABSTRAK Pemberlakuan Klausula Buy Back Guarantee Dalam Perjanjian Kerjasama Antara Bank Dengan Perusahaan Pengembang Sehubungan Dengan Penyaluran Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) Ilham Nurdiansyah (1087022)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi sekarang semua teknologi semakin berkembang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang semua teknologi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi itu pasti akan berpengaruh terhadap kehidupan di muka bumi.
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM KONSUMEN DALAM LAYANAN PURNA JUAL TV LED DI SERVICE CENTER POLYTRON PURWOKERTO
PERLINDUNGAN HUKUM KONSUMEN DALAM LAYANAN PURNA JUAL TV LED DI SERVICE CENTER POLYTRON PURWOKERTO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1 Oleh: MUSLIADI PRAYITNO 0810010026
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ANTARA PEKERJA DAN PENGUSAHA
PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ANTARA PEKERJA DAN PENGUSAHA Oleh: I Made Wirayuda Kusuma A.A. Ngurah Wirasila Hukum Keperdataan, Fakultas Hukum, Universitas Udayana ABSTRAK Proses pembuatan
Lebih terperinciPERAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL DALAM PENYELESAIAN SENGKETA PERTANAHAN MELALUI MEKANISME MEDIASI
PERAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL DALAM PENYELESAIAN SENGKETA PERTANAHAN MELALUI MEKANISME MEDIASI Oleh : Made Yudha Wismaya I Wayan Novy Purwanto Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstract
Lebih terperinciTINJAUAN YURIDIS STATUS HUKUM KEWENANGAN PENGELOLA NAMA DOMAIN INDONESIA (PANDI) SEBAGAI PERWAKILAN INTERNET CORPORATION OF ASSIGNED NAMES AND NUMBERS
TINJAUAN YURIDIS STATUS HUKUM KEWENANGAN PENGELOLA NAMA DOMAIN INDONESIA (PANDI) SEBAGAI PERWAKILAN INTERNET CORPORATION OF ASSIGNED NAMES AND NUMBERS (ICANN) DALAM PENGELOLAAN NAMA DOMAIN DI INDONESIA
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM TRANSAKSI ONLINE DI BALI
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM TRANSAKSI ONLINE DI BALI Made Mahayu Mas Dianastiti I Ketut Markeling Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Perkembangan teknologi informasi
Lebih terperinciPenulisan Hukum (Skripsi)
TINJAUAN HUKUM MENGENAI TRANSAKSI JUAL-BELI MELALUI SITUS BELANJA ONLINE (ONLINE SHOP) MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN Penulisan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
KAJIAN TERHADAP TINDAK PIDANA PENIPUAN MELALUI JUAL-BELI ONLINE Oleh : Desak Made Prilia Darmayanti Ketut Suardita Bagian Hukum Pidana, Fakultas Hukum,Universitas Udayana ABSTRACT: This journal, entitled
Lebih terperinciKata kunci: iktikad baik, rumah susun, perlindungan konsumen. v Universitas Kristen Maranatha
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP IKTIKAD BAIK PENGEMBANG RUMAH SUSUN DALAM TINDAKAN HUKUM PEMESANAN RUMAH SUSUN DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN UNDANG- UNDANG
Lebih terperinciPENYELESAIAN SENGKETA KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PEKERJAAN DALAM PELAKSANAAN KONTRAK KERJA KONSTRUKSI DI PT. TRI JAYA NASIONAL
PENYELESAIAN SENGKETA KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PEKERJAAN DALAM PELAKSANAAN KONTRAK KERJA KONSTRUKSI DI PT. TRI JAYA NASIONAL Oleh: A.A. Wira Permata Sari I Wayan Wiryawan A.A. Sagung Wiratni Darmadi
Lebih terperinciSocialization ON ADR MEDIASI DALAM ARBITRASE INTERNASIONAL. Le Meridien Hotel Jakarta, 9 Oktober Dr. Frans H. Winarta (ICC Indonesia)
1 Socialization ON ADR MEDIASI DALAM ARBITRASE INTERNASIONAL Le Meridien Hotel Jakarta, 9 Oktober 2014 Dr. Frans H. Winarta (ICC Indonesia) 2 PENDAHULUAN Mediasi merupakan proses di mana pihak ketiga yang
Lebih terperinciOleh: Made Mintarja Triasa I Gusti Ayu Puspawati Ida Bagus Putu Sutama Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana
PENERBITAN BROSUR PERUMAHAN OLEH PENGEMBANG YANG MERUGIKAN KONSUMEN DITINJAU DARI HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN (STUDI PADA YAYASAN LEMBAGA PERLINDUNGAN KONSUMEN BALI) Oleh: Made Mintarja Triasa I Gusti
Lebih terperincii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENUMPANG YANG DIRUGIKAN OLEH MASKAPAI PENERBANGAN DALAM NEGERI YANG MENGALAMI PENUNDAAN KEBERANGKATAN (DELAY) DITINJAU BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perbankan saat ini memiliki peranan yang startegis dalam kehidupan perekonomian suatu negara, yakni sebagai penunjang kelancaran sistem pembayaran, pelaksanaan
Lebih terperinciLex et Societatis, Vol. IV/No. 8/Ags/2016
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM TRANSAKSI E-COMMERCE BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN 1 Oleh: Yuliana Fransiska Tan 2 ABSTRAK Pada pengertian ini E-Commerce
Lebih terperinciA. Penyelesaian Sengketa Melalui Pengadilan
A. Penyelesaian Sengketa Melalui Pengadilan Litigasi atau jalur pengadilan merupakan suatu proses gugatan atas suatu konflik yang diritualisasikan yang menggantikan konflik sesungguhnya, dimana para pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. * Dosen Pembimbing I ** Dosen Pembimbing II *** Penulis. A. Latar Belakang
Adapun metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode penelitian hukum normatif dan metode penelitian hukum sosiologis. Penelitian hukum normatif mengkaji data-data sekunder di bidang
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ONLINE
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ONLINE Oleh Ni Kadek Ariati I Wayan Suarbha Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT Online transactions are transactions
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Asas Pembuktian Sederhana, Kepailitan, Alternatif Penyelesaian Sengketa.
ABSTRAK Hal yang lazim dilakukan dalam dunia bisnis modern adalah untuk kecepatan dan kepastian dalam transaksi bisnis, dalam era dimana semua pihak seakan-akan sudah berkonsentrasi pada kepentingan pihak
Lebih terperinciANALISIS YURIDIS JUAL BELI BARANG MELALUI TOKO ONLINE (E-COMMERCE)
ANALISIS YURIDIS JUAL BELI BARANG MELALUI TOKO ONLINE (E-COMMERCE) ANDI RISMA Universitas Muslim Indonesia Email: permata.mitha@yahoo.com ABSTRACT Online transaction is a process of buying and selling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sengketa dengan orang lain. Tetapi di dalam hubungan bisnis atau suatu perbuatan
BAB I PENDAHULUAN Pada dasarnya tidak ada seorang pun yang menghendaki terjadinya sengketa dengan orang lain. Tetapi di dalam hubungan bisnis atau suatu perbuatan hukum, masing-masing pihak harus mengantisipasi
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM DAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN BELANJA ONLINE DI LUAR PENGADILAN Oleh. Ni Komang Ayuk Tri Buti Apsari *
PERLINDUNGAN HUKUM DAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN BELANJA ONLINE DI LUAR PENGADILAN Oleh Ni Komang Ayuk Tri Buti Apsari * Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstrak Adanya suatu
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM ATAS MEREK TERKENAL (WELL-KNOWN MARK) BERKAITAN DENGAN PELANGGARAN MEREK
PERLINDUNGAN HUKUM ATAS MEREK TERKENAL (WELL-KNOWN MARK) BERKAITAN DENGAN PELANGGARAN MEREK Oleh: Kadek Agus Bram Rendrajaya Ida Bagus Raidjaya Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Makalah
Lebih terperinci2 b. bahwa Persetujuan dimaksudkan untuk menetapkan prosedur penyelesaian sengketa dan mekanisme formal untuk Persetujuan Kerangka Kerja dan Perjanjia
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.93, 2015 PENGESAHAN. Agreement. Asosiasi Bangsa- Bangsa Asia Tenggara. Republik India. Penyelesaian Sengketa. Kerja Sama Ekonomi. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciWirjono Prodjodikoro, 1967, Azas azas Hukum Publik Internasional, P.T. Pembimbing Masa, Djakarta, h.130 3
UPAYA PENYELESAIAN SENGKETA HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL ANTARA INDONESIA DENGAN MALAYSIA TERKAIT PENJIPLAKAN KARYA SASTRA GEGURITAN SANG CANGAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL Oleh : Cok Gede Agung
Lebih terperinciKey Words: Indications, Practice of Dumping, Laws
INDIKASI PRAKTIK DUMPING MENURUT KETENTUAN PERUNDANGAN INDONESIA oleh Putu Edgar Tanaya Ida Ayu Sukihana Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT Indications Dumping Practices Legislation
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penting untuk dapat mempengaruhi pola perdagangan. Kemampuan
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pesat dan majunya teknologi internet mempermudah untuk mengakses informasi apapun yang dibutuhkan, termasuk di dalamnya informasi produk. Adanya kemudahan
Lebih terperinciKEDUDUKAN NOTARIS SEBAGAI MEDIATOR MENURUT UNDANG- UNDANG JABATAN NOTARIS
KEDUDUKAN NOTARIS SEBAGAI MEDIATOR MENURUT UNDANG- UNDANG JABATAN NOTARIS Oleh : Made Tio Prasetya Saputra I Made Mahartayasa Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstract Writing is
Lebih terperinciPERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN BARANG ELEKTRONIK YANG TIDAK MENDAPATKAN KARTU JAMINAN ATAU GARANSI
PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN BARANG ELEKTRONIK YANG TIDAK MENDAPATKAN KARTU JAMINAN ATAU GARANSI Oleh Luh Gede Wendy Wahyundari I Gede Putra Ariana Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aksesifitas penggunaan teknologi yang semakin inovatif mendukung kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini sudah semakin berkembang lantaran aksesifitas penggunaan teknologi yang semakin inovatif mendukung kegiatan transaksional
Lebih terperinci