BAB I PENDAHULUAN. Baru-baru ini pemerintah baru saja mencanangkan pengenaan dasar PKB atau

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Baru-baru ini pemerintah baru saja mencanangkan pengenaan dasar PKB atau Pajak Kendaraan Bermotor untuk kendaraan bermotor angkutan umum orang sebesar 30 % dan untuk kendaraan bermotor angkutan umum barang sebesar 50 % dari dasar pengenaan PKB. Selain PKB ada juga perubahan pengenaan pajak BBN-KB atau Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor untuk kendaraan bermotor angkutan umum orang sebesar 30% dan untuk kendaraan bermotor angkutan barang sebesar 50% dari dasar pengenaan BBN-KB. Dengan kata lain wajib pajak mendapatkan subsidi dari pemerintah sebesar 70% untuk dasar PKB dan BBN-KB kendaraan bermotor angkutan umum orang dan 50% untuk dasar PKB dan BBN-KB kendaraan bermotor angkutan barang. Kendaraan bermotor yang dimaksud adalah semua kendaraan beroda beserta gandengannya yang digerakan oleh peralatan seperti motor atau mesin atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak termasuk diantaranya alat-alat besar yang dimana dalam pengoperasiannya menggunakan roda dan motor/mesin dan tidak melekat secara permanen serta kendaraan bermotor yang dapat dioperasikan di air. Namun untuk mendapatkan subsidi tersebut tidak bisa secara sembarangan dan harus memenuhi syarat dan kententuan tertentu. Ketentuan tersebut adalah sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negri Nomor 101 Tahun 2014 yaitu bagi wajib pajak berupa angkutan umum dan barang harus memiliki badan 1

2 hukum Indonesia yang bergerak pada bidang tranportasi angkutan umum. Badan hukum tersebut yang dimaksud adalah dapat berbentuk BUMN, BUMD, PT, atau Koperasi Dasar dari Permendagri 101 tahun 2014 ini adalah UU No 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan dan Peraturan Pemerintah No 74 tahun 2014 tentang angkutan jalan. Melihat banyaknya perusahaan penyedia jasa perjalanan transportasi di Indonesia, maka dari itu untuk melancarkan segala rencana yang telah disusun, pemerintah harus melakukan sosialisasi agar para pemilik biro perjalanan transportasi dan jasa tersebut tidak kaget dan paham mengenai apa itu Permendagri 101 tahun 2014 dan bagaimana kebijakankebijakannya. Dari sosialisasi Permendagri 101 tahun 2014 menyebutkan bahwa mulai 1 Maret 2015 dan selambat-lambatnya 31 Desember 2015 setiap kendaraan transportasi umum dan barang wajib memiliki badan hukum agar dapat menikmati subsidi untuk dasar pengenaan pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor dari pemerintah. Sejauh ini sosialisasi dari pemberlakuan Permendagri 101 tahun 2014 ini telah dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia. Dari berbagai wilayah di Indonesia salah satu wilayah yang telah mendapatkan sosialisasi dari Permendagri 101 tahun 2014 ini adalah Kabupaten Klaten yang telah dilaksanakan pada bulan Maret kemarin. Dan dari berbagai perusahaan otobus yang hadir pada waktu itu salah satunya adalah PO. Dika Trans. PO. Dika Trans merupakan perusahaan penyedia jasa transportasi yang berdomisili di wilayah Kabupaten Klaten tepatnya di Wiro Bayat. Perusahaan 2

3 ini dimiliki oleh Bapak Dwi Lasono yang mengawali usahanya ini dari nol yang dimana dari awal dia hanyalah seorang supir pariwisata kemudian dengan tekad, pengalaman dan berbekal skill yang ia miliki dalam bidang transportasi. PO. Dika Trans menyediakan biro sewa kendaraan berupa Travel/Elf dan Bus, perjalanan Klaten-Surabaya, Surabaya-Klaten, dan Pariwisata yang kini telah memiliki armada sebanyak 13 kendaraan berupa tujuh armada Travel/Elf dan enam armada Bus termasuk tiga armada Bus kecil dan tiga armada Bus besar. Sejalan dengan permasalahan yang sedang terjadi, pemilik dari PO Dika Trans yang bernama Bapak Dwi Lasono juga telah mendapatkan sosialisasi dari Permendagri 101 tahun 2014 tersebut. Dan dari pemberlakuan Permendagri 101 tahun 2014 tersebut, Perusahaan Otobus yang dijalankan oleh bapak Dwi Lasono ini berjalan di sektor menengah ke bawah dan masih dalam kategori perusahaan baru yang beberapa bagian operasionalnya masih dijalankan sendiri oleh Bapak Dwi. Maka dari itu penulis ingin membahas mengenai dampak yang diterima oleh PO Dika Trans mengenai kebijakan Pemerintah tersebut apakah mereka telah siap dalam meresmikan perusahaannya kedalam badan hukum Indonesia yang bergerak pada bidang tranportasi angkutan umum secara mental dan finansial dan tahap tahap apa saja yang mereka lakukan demi memperoleh perusahaan yang telah berbadan hukum Indonesia yang bergerak pada bidang tranportasi angkutan umum dalam judul ANALISIS DAMPAK PEMBERLAKUAN PERMENDAGRI 101 TAHUN 2014 PADA PERUSAHAAN OTOBUS DIKA 3

4 TRANS KLATEN. Melihat isi dari Permendagri itu sendiri penulis memusatkan penelitian khususnya pada dampak yang dirasakan dari pembayaran pajak kendaraan bermotor milik perusahaan otobus Dika Trans dengan membandingkan antara pembayaran pajak kendaraan bermotor sebelum memperoleh badan hukum Indonesia yang bergerak pada bidang tranportasi angkutan umum dan setelah mendapatkan badan hukum Indonesia yang bergerak pada bidang tranportasi angkutan umum lalu melihat apakah dampak dari Permendagri 101 Tahun 2014 membawa dampak yang positif bagi PO. Dika Trans atau sebaliknya membawa dampak yang negatif bagi perusahaan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan judul dan latar belakang yang diambil oleh penulis, maka penulis merumuskan masalah mengenai apa sajakah dampak pemberlakuan Permendagri 101 Tahun 2014 tentang dasar pengenaan pajak kendaraan bermotor dan badan hukum kepada PO. Dika Trans? 4

5 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini membahas dampak apa saja yang diterima oleh PO Dika Trans atas pemberlakuan Permendagri 101 Tahun 2014 baik dampak positif dan dampak negatifnya. 2. Obyek penelitian ini adalah Perusahaan Otobus Dika Trans yang berdomisili di wilayah Klaten. 1.4 Tujuan Penelitian Tugas Akhir Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulis memiliki tujuan untuk mengetahui apa sajakah dampak pemberlakuan Permendagri 101 Tahun 2014 tentang dasar pengenaan pajak kendaraan bermotor dan badan hukum kepada PO. Dika Trans. 1.5 Manfaat Penelitian Tugas Akhir Beberapa manfaat yang akan didapatkan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Mahasiswa a. Memperoleh pengalaman untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di dunia nyata. b. Memperoleh wawasan baru mengenai perusahaan otobus. c. Digunakan oleh mahasiswa sebagai salah satu tuntutan syarat untuk memperoleh gelar Amd. 5

6 2. Bagi Perguruan Tinggi Manfaat yang diperoleh perguruan tinggi atas Tugas Akhir ini adalah mempromosikan kegiatan akademik didunia kerja secara nyata. 3. Bagi Perusahaan a. Manfaat bagi perusahaan atas Tugas Akhir ini adalah dapat digunakan oleh perusahaan sebagai evaluasi mengenai Permendagri 101 Tahun 2014 apakah mendatangkan dampak yang positif bagi perusahaan atau justru sebaliknya mendapatkan dampak yang negatif. b. Membantu pemasaran dalam mendapatkan promosi khususnya dari staf atau dosen atau mahasiswa Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan bertujuan untuk memudahkan para pembaca dalam memahami isi penelitian Tugas Akhir. Sistematika penulisan dalam penelitian tugas akhir ini terbagi menjadi Empat bab. 1. Bab I Adalah pendahuluan. Bab ini mengemukakan mengenai latar belakang, rumusan masalah yang menjadi dasar penelitian tugas akhir, tujuan dan manfaat penelitian tugas akhir, batasan masalah, metode pengumpulan data, serta sistematika penulisan dan kerangka pemikiran. 2. Bab II Mengemukakan tentang gambaran umum perusahaan, job description, dan tinjauan pustaka. Pada bagian ini akan diuraikan pasal-pasal dalam 6

7 permendagri 101 tahun 2014 dan cara perhitungan dasar pajak kendaraan bermotor menurut peraturan pemerintah sebelumnya. Serta penjabaran mengenai metode penelitin yang digunakan dalam penelitian ini dan kerangka pemikirannya. 3. Bab III Mengemukakan tentang hasil dan pembahasan yang menguraikan secara rinci analisis yang telah dibuat. Dalam bab ini akan dijawab permasalahan yang diangkat berdasarkan hasil pengolahan data dan landasan teori yang relevan. 4. Bab IV Mengemukakan tentang kesimpulan penelitian sesuai dengan hasil yang ditemukan dari pembahasan serta saran yang diharapkan berguna bagi kebijkan pemerintah atau instansi yang terkait tentang Permendagri 101 tahun