PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Darajat Rangkuti 1, Darmina Eka Sari Rangkuti 2 1,2 FKIP, Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah rangkutidarajat@gmail.com darminachan66@gmail.com Abstrak Penelitian bertujuan untuk: (1) memperoleh bahan ajar yang valid, praktis dan efektif, (2) mengetahui bagaimana peningkatan siswa dengan menggunakan bahan ajaryang dikembangkan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Model pengembangan yang digunakan adalah model 4-D yang terdiri dari empat tahap yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan dan penyebaran. Subjek uji coba terbatas bahan ajar adalah siswa kelas VII SMP Swasta Al-Washliyah 8 Medan. Hasil penelitian berupa produk bahan ajar pada materi Segiempat di kelas VII SMP. Validasi bahan ajar berdasarkan pada pendapat para validator yang telah diuji secara terbatas keterbacaan dan disimulasikan;dan bahan ajar dan instrumen penelitian telah diuji coba terbatas. Kepraktisan dianalisis berdasarkan: (1) observasi keterlaksanaan pembelajaran; (2) respon siswa. Efektifitas dianalisis berdasarkan: (1) ketuntasan minimum kemampuan komunikasi matematika siswa; (2) Keaktifan aktivitas siswa. Hasil menunjukkan bahwa bahan ajar matematika berbasis kontekstual yang dikembangkan telah valid, praktis dan efektif. Kemampuan komunikasi matematis siswa menggunakan bahan ajar berbasis kontekstual yang dikembangkan berhasil mengalami peningkatan dan indikator paling meningkat adalah indikator keempat yaitu membuat model matematika berdasarkan ide matematika yang diperoleh. Kata kunci: pengembangan bahan ajar, model pembelajaran kontekstual, kemampuan komunikasi matematis Abstract The research aims to: (1) obtain a valid, practical and effective learning instrument,(2) determine the increasingof study mathematical communication skills using learning instrument developed. This research was a development at research. Development model used was 4-D model wich consists of four stages: defining, designing, development and disseminate. The subjects for the limited try out were the seventh grade students of SMP Swasta Al-Washliyah 8 Medan. The product of the study was in the form of instruction kits of Square materials for the seventh grade students. Learning devices validation based on the opinion of the validatorhad been tried out and simulated; the instruction kits and the research instrument had been tried out. Practicality based on:(1) the obsevation succesfull of learning equipment;(2) the responses of students. Effectiveness is based on: (1) a minimum completeness mathematics communication student s ability; (2) active activity of students. The result showed that the learning devices-aided model of problem based learning been valid, practical, and effective.mathematical communication skills using learning instruments based on contextual learning developed has increases and indicator of mathematical communication skills most increases are indicators fourth mathematical communication skills that make a mathematical model based on the idea that mathematics. 161

2 Keywords: development of learning instruments, contextual teaching and learning model, mathematical communication skill. 1. PENDAHULUAN Pendidikan mempunyai peranan yang amat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Salah satu cabang dari ilmu pengetahuan adalah matematika. Matematika sebagai ilmu dasar memegang peranan yang sangat penting dalam pengembangan sains dan teknologi, karena matematika merupakan sarana berpikir untuk menumbuhkembangkan daya nalar, cara berpikir logis, sistematis, dan kritis.salah satu kecakapan hidup (life skill) yang perlu dikembangkan melalui proses pendidikan adalah. Komunikasi matematis merupakan salah satu kompetensi yang perlu diupayakan peningkatannya sebagaimana kompetensi lainnya seperti penalaran dan pemecahan masalah (Ansari, 2012:5). Berdasarkan analisis terhadap pendapat sejumlah pakar, kemampuan komunikasi matematis memegang peranan penting dalam pembelajaran matematika. Seorang siswa yang sudah mampu bernalar dan memecahakan masalah matematika harus mampu mengkomunikasikan hasil hasil pemikiran mereka ke dalam bentuk matematika, model matematika, dan mampu mengimpretasikan pemikiran mereka secara lisan maupun tulisan dengan baik. Sumarmo (2005 ) merangkumkan bahwa kemampuan komunikasi matematis meliputi kemampuan menyatakan suatu situasi, gambar, diagram atau situasi dunia nyata ke dalam bahasa matematik, simbol, ide, dan model matematika dan sebaliknya. 162 Kemampuan komunikasi matematis menurut Wahyudin (2008 : 52 7) merupakan bagian esensial dari matematika dan pendidikan matematika. Namun kenyataannya di lapangan kemampuan komunikasi matematis siswa masih rendah dan kurang mendapatkan perhatian, seperti hasil penelitian darihandayani (2014:1) yang menyebutkan bahwa kemampuan komunikasi siswa masih rendah berdasarkan KKM (%) dan rata rata nilai siswa yaitu presentase siswa yang tuntas 42,26% dengan nilai rata rata 68,75. Selanjutnya hasil penelitian dari Ahmad (2014:2) yang memberikan tes kemampuan komunikasi matematis pada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Medan yang hasilnya bahwa terdapat 9 orang yang memperoleh nilai pada kategori tingggi, sedangkan 15 orang yang memperoleh nilai pada kategori rendah. Menyadari akan rendahnya ini, maka dapat disimpulkan adanya masalah pada variabel ini. Untuk mengatasi masalah tersebut, guru harus melakukan upaya-upaya diantaranya membahas masalah tersebut secara komperhensif dalam forum MGMP, merubah paradigma pembelajaran kepada konstruktivis, dan memperbaiki kualitas pendidikan melalui proses pembelajaran. Menurut Wahyudin (20 08: 107) kualitas pendidikan ditentukan oleh berbagai faktor dominan antara lain; guru, kempemimpinan kepala sekolah, sarana dan prasararana sekolah termasuk kelengkapan buku, media/alat pembelajaran,

3 perpustakaan sekolah, tanpa terkecuali kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Dari pendapat Wahyudi salah satu konponen yang sangat penting dalam kualitas pendidikan adalah bahan ajar. Kualitas bahan ajar yang digunakan juga menentukan kualitas pembelajaran. Bahan ajar yang berkualitas adalah bahan ajar memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif. Dari pernyataan Akker (dalam Roc hman, 2012:68) disimpulkan bahwa kriteria kualitas suatu bahan ajar yaitu kevalidan (validity), kepraktisan (practically), dan keefektifan (effectiveness). Sehingga dapat dinyatakan bahwa perangkat yang berkualitas adalah memenuhi ketiga aspek tersebut. Selanjutnya, validitas diperoleh dari validasi perangkat oleh pakar (expert) dan tem an sejawat berisikan validasi isi (content), konstuk dan bahasa. Selanjutnya kepraktisan berarti bahwa bahan ajar dapat diterapkan oleh guru sesuai dengan yang direncakan dan mudah dipahami oleh siswa. Sedangkan keeefektifan dilihat dari hasil penilaian autentik yang meliputi penilaian terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar. Namun faktanya masih banyak sekarang ini pendidik ataupun guru yang kesulitan dalam merancang dan menjalankan bahan ajar yang tepat sesuai tuntutan yang diharapkan. Masih banyak guru matematika khususnya di Sumatera Utara yang mengalami kesulitan dalam mempersiapkan bahan ajar untuk digunakan ketika mengajar. Sebagai upaya pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah melakukan perubahan terhadap Kurikulum 2006 menjadi Kurikulum Mulai Tahun Ajaran 2013/2014 pemerintah memberlakukan Kurikulum Kurikulum ini juga disebut kurikulum berbasis scientific, dalam arti proses pembelajarannya menggunakan pendekatan scientific. Perubahan dalam kurikulum 2013 mencakup Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 81 A Tahun 2013 yang berkaitan dengan implementasi kurikulum 2013 mengisyaratkan bahwa untuk setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun perangkat pembelajaran yang lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Menurut Romadhoni (201 1 : 1) salah satu cara meningkatkan kemampuan siswa adalah dengan memilih dan menetapkan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi pembelajaran dan tujuan yang ingin dicapai serta karakteristik dari siswa. Untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan disposisi matematis maka dipilih pendekatan yang dapat membantu siswa untuk menciptakan iklim berpikir dan membuat siswa tertarik dengan matematika. Model pembelajaran yang dipilih hendaknya disesuaikan 163

4 dengan metode, media dan sumber belajar lainnya yang relevan dalam menyampaikan informasi dan membimbing siswa agar terlibat secara optimal, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman belajar dalam rangka menumbuhkembangkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotornya. Pada pembelajaran berbasis kontekstual, guru tidak serta merta memberikan solusi dari setiap masalah. Akan tetapi siswa diberikan peluang untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dengan bimbingan guru, yaitu dengan guru memancing dengan pertanyaan pertanyaan sehingga siswa akan dengan aktif untuk mengkonstruksi, menemukan dan memahami konsep konsep matematika untuk pemecahan masalah sehingga diharapkan siswa dapat mengkomunikasikan ide, gagasan, atau pemikiran dalam pemecahan masalah yang disajikan. Dengan demikian ide atau gagasan matematika yang diperoleh siswa bertahan lama karena siswa terlibat secara aktif bekerjasama dengan guru dan siswa lainnya dalam proses pembelajaran dari tahap perencanaan sampai akhirnya terbentuk ide tersebut. Bahkan dikaitkan langsung dengan kehidupan siswa. Adapun alasan peneliti memilih mengembangkan bahan ajar berbasis kontekstual untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa dikarenakan pembelajaran kontekstual mampu mengantarkan siswa untuk mencapai indikatorindikator kemampuan komunikasi matematis. Sesuai Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang standar proses. Untuk memenuhi standar proses tersebut maka pembelajaran harus direncanakan, dinilai dan diawasi. Pada pembelajaran berbasis kontekstual, guru tidak serta merta memberikan solusi dari setiap masalah. Akan tetapi siswa diberikan peluang untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dengan bimbingan guru, yaitu dengan guru memancing dengan pertanyaan pertanyaan sehingga siswa akan dengan aktif untuk mengkonstruksi, menemukan dan memahami konsep konsep matematika untuk pemecahan masalah sehingga diharapkan siswa dapat mengkomunikasikan ide, gagasan, atau pemikiran dalam pemecahan masalah yang disajikan. Pembelajaran kontekstual dapat pula dimulai dengan melakukan kerja kelompok antar siswa. Pembelajaran kontekstual menyarankan kepada siswa untuk mencari atau menentukan sumber- sumber pengetahuan yang relevan. Pembelajaran berbasis kontekstual diajak untuk membentuk suatu pengetahuan dengan sedikit bimbingan atau arahan guru. Para siswa akan berperan aktif melatih keberanian, berkomunikasi dan berusaha mendapatkan pengetahuannya sendiri untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Tugas guru adalah mempersiapkan skenario pembelajaran, bahan ajar (RPP, BS, dan LKS) sebagai sumber belajar yang dapat meningkatkan kemampuan matematis siswa. sehingga pembelajarannya dapat berjalan dengan lancar dan baik sesuai dengan tujuan dari pembelajaran itu sendiri. Tentunya skenario di buat oleh guru dengan mengacu pada referensi yang ada, seperti pada skenario pembelajaran kontekstual menurut Suchman (dalam Trianto, 2009 : 171). Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan 164

5 model pembelajaran kontekstual lebih menekankan kepada memanipulasi objek dan lain-lain percobaan, sebelum sampai pada generalisasi yang mana siswa aktif terlibat didalamnya. Artinya melalui pembelajaran ini diharapkan siswa dapat mengkomunikasikan hal-hal yang telah dipahaminya dan yang ada dalam pikirannya untuk membangun suatu pengetahuan yang akan diperolehnya. Dalam hal ini yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana:(1) validitas bahan ajar matematika yang dikembangkan menggunakan pembelajaran berbasis kontekstual; (2) kepraktisan bahan ajar matematika yang dikembangkan menggunakan pembelajaran berbasis kontekstual; (3) efektivitas bahan ajar matematika yang dikembangkan menggunakan pembelajaran berbasis kontekstual;(4) peningkatan siswa setelah penerapan bahan ajar berbasis kontekstual yang dikembangkan. 2. METODE Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan 4-D Thiagarajan. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Swasta Al-Washliyah 8 Medan. Pengembangan bahan ajar dalam penelitian ini mengacu pada model pengembangan bahan ajar menurut (Thiagarajan, 1974:245)yaitu model 4-D ( four D models) yang terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap pendefinisian ( define), tahap perencanaan ( design), tahap pengembangan ( develop) dan tahap penyebaran (disseminate). Tahap pengembangan diawali dengan tahap pendefinisian ( define), dimana Fase-fase dalam tahap ini adalah;(1)analisis awal-akhir yaitu menganalisis kurikulum yang digunakan di sekolah dan bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran;(2)analisis siswa yaitu menganalisis kaakteristik siswa yang ditelaah meliputi perkembangan kognitif, kemampuan akademik, gaya belajar dan motivasi siswa;(3)analisis tugas meliputi analisis tugas utama, subtugas utama dan subtugas dari subtugas utama. Sesuai langkahlangkah pada fase analisis tugas, dapat diidentifikasi bahwa tugas utama adalah tercapainya kompetensi int; (4)analisis konsep ditujukan untuk mengidentifikasi, merinci dan menyusun secara sistematis konsepkonsep yang akan dipelajari siswa pada materi segi empat;(5)perumusan tujuan pembelajaran Pada fase ini indikator pencapaian hasil belajar dijabarkan menjadi indikator yang lebih spesifik yang disesuaikan dengan indikator kemampuan komunikasi matematis. Kemudian tahap selanjutnya adalah melakukan tahap perencenaan (design) dimana tujuan dari tahap ini ialah untuk merancang bahan ajar dengan modelpembelajaran kontekstual, penyusunan bahan ajar meliputi: penyusunan tes, pemilihan media dan pemilihan format. Selanjutnya adalah tahap pengembangan ( develop), tahap ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar yang telah direvisi berdasarkan masukan para ahli. Tahap ini meliputi Draft I yang telah ditelaah oleh Dosen pendidikan matematika, revisi I, Draft II, uji coba1, revisi II, Draft II, uji coba 2. Pada tahap ini dilakukan 2 kali uji coba dengan pemberian pretes sebelum pembelajaran dan postes. 165

6 Setelah mendapatkan bahan ajar yang efektif, Pengembangan bahan ajar mencapai tahap akhir jika telah memperoleh penilaian positif dari tenaga ahli dan melalui tes pengembangan. bahan ajar kemudian dikemas, disebarkan, dan ditetapkan untuk skala yang lebih luas. Dalam penelitian ini tahap penyebaran dilakukan terbatas yaitu pada kelas ekperimen. Instrumen atau alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, angket dan lembar observasi. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis.angket digunakan untuk menjaring respon siswa, dan lembar observasi digunakan sebagai lembar pengamatan terhadap pelaksanaan bahan ajar yang dikembangkan di kelas. Selanjutnya, untuk melihat keefektifan bahan ajar, yaitu dilihat dari: a. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal, yakni dianalisis dengan mempertimbangkan bahwa siswa dikatakan tuntas apabila nilai siswa secara individual mencapai skor 75, sedangkan suatu pembelajaran dikatakan telah tuntas secara klasikal yaitu jika terdapat 85% siswa yang mengikuti tes telah mencapai skor 75. b. Ketercapaian waktu pembelajaran minimal sama dengan N o pembelajaran yang biasa dilakukan atau sesuai dengan kurikulum KTSP. Sedangkan data hasil angket terkait dengan respon siswa dianalisis dengan deskriptif kuantitatif, dihitung dengan menggunakan rumus (Sinaga, 2007): x 100% Untuk melihat kepraktisan bahan ajar diukur menggunakan angket respon siswa, apabila banyaknya siswa yang memberikan respon positif lebih besar atau sama dengan 80% dari banyaknya subjek yang diteliti untuk setiap uji coba. Sdan selanjutnya dilihat dari observasi keterlaksanaan pembelajaran telah memenuhi skor pada kategori Baik atau minimal 3, HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Validitas Bahan Ajar. Tabel1. Hasil Validasi Bahan ajar Objek yang dinilai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Buku Siswa (BS) Lembar Kerja Siswa (LKS) Seluruh bahan ajar telah melalui proses validasi oleh validator. Nilai Sebelum dilakukan ujicobalapangan, terlebih dahulu dilakukan validasi oleh para ahli mencakup semua bahan ajar yang bertujuan untuk medapatkan bahan ajar yang valid sebelum dilakukan uji coba lapangan. Hasil validasi bahan ajar dapat dilihat pada tabel 1 berikut: Nilai rata-rata validitas 4,32 4,38 4,27 Tingkat Validasi Valid Rata-rata 4,32 Valid validasi rata-rata total adalah 4,32 dengan tingkat validasi valid. 166

7 Walaupun bahan ajar yang dikembangkan telah memenuhi kriteria kevalidan, ada beberapa hal yang harus diperbaiki sesuai dengan catatan-catatan yang diberikan oleh validator meliputi isi, bahasa dan konstruk, dan keterkaitan dengan langkah-langkah pembelajaran kontekstualdengan bahan ajar yang dikembangkan. Pemenuhan aspek validitas sejalan dengan pendapat Akker (1999: 10) yang menyatakan validitas mengacu pada sejauhmana desaindari perangkat didasarkan padakeadaan terbaru dariteknologi, seni,atau ilmu (' validitas isi') danberbagai variasi komponendari perangkat secara konsistenberkaitan satu sama lain('validitas konstruk'). 2. Hasil Kepraktisan Bahan ajar. Bahan ajar yang dikembangkan berbasis kontekstual dikatakan praktis jika hasil dari penelitian menunjukkan bahwa para siswa sebagai pengguna bahan ajar menganggap bahwa bahan ajar tersebut memenuhi kebutuhan, harapan, dan sesuai dengan siswa. Indikator yang digunakan untuk menyatakan bahwa bahan ajar yang dikembangkan adalah praktis yaitu hasil lembar observasi keterlaksanaan pada saat proses pembelajaran dengan bahan ajar yang dikembangkan dan angket respon siswa.pada penelitian ini bahan ajar berbasis kontekstual dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa yang dikembangkan sudah praktis digunakan yakni telah memenuhi kriteria praktis karena dapat digunakan dengan baik yang ditunjukkan melalui lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran yang telah memenuhi kriteria baik yakni 4,05. Sedangkan untuk respon siswa diperoleh total akhir persentase respon positif sebesar 91,93% dengan nilai respon tiap aspek masing-masing adalah 92,67%, 88,67%, 100%, 88,67%, dan 98,33%. 3. Hasil Keefektifan Bahan ajar. a. Ketuntasan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Hasil uji coba lapangan untuk melihat tingkat ketuntasan hasil belajar siswa apabila sudah memenuhi 85% siswa telah memiliki dengan skor rerata paling kecil 2,67 atau berada pada katagori B- dengan rentang 2,51-2,84. Pada penelitian ini Nilai ketuntasan kemampuan komunikasi matematis menunjukkan 86,7% siswa secara klasikal tuntas memenuhi target individu yang ditentukan. b. Hasil Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Hasil uji coba untuk melihat aktivitas siswa dalam pembelajaran, dapat dilihat pada setiap ujicoba. Berdasarkan kriteria batasan toleransi waktu yang telah ditentukan maka secara keseluruhan aktivitas siswa berada dalam kategori ideal dengan nilai persentase aktivitas tiap aspek masing-masing adalah 20,25%, 17,82%, 31,02%, 28,01% dan 2,89% 4. Hasil Analisis Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis. Setelah perangkat dikembangkan hingga dapat dikatakan berkualitas baik meliputi valid, praktis dan efektif, maka akan dilihat besar peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa menggunakan bahan ajar tersebut. Peningkatan akan dilihat melalui N-Gain dari hasil pre-test dan post-test kemampuan komunikasi matematis siswa pada uji coba 2. Hasil N-Gain kemampuan komunikasi matematis siswa disajikan pada Tabel 2 167

8 Tabel 2 Hasil Gain Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Gain Interpretasi Jumlah Siswa g 0,7 Tinggi 10 0,3 g < 0,7 Sedang 20 g < 0,3 Rendah 0 Berdasarkan Tabel dapat dilihat bahwa 10 orang siswa mendapat skor Gain pada rentang 0,7 atau mengalami peningkatan kemampuan komunikasi kategori Tinggi. Untuk siswa yang mengalami peningkatan kategori Sedang atau mendapat skor Gain pada interval 0,3 g < 0,7 berjumlah 20 dan tidak ada satupun siswa yang mengalami peningkatan kemampuan komunikasi kategori Rendah.Hasil Gain untuk peningkatan kemampuan komunikasi secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. Pada lampiran dapat dilihat bahwa skor total pretest siswa adalah 798 dari skor maksimal Sedangkan skor total posttest siwa adalah Berdasarkan nilai tersebut, dapat kita lihat besar Gain kemampuan komunikasi sebagai berikut.: Nilai Gain sebesar 0,59 jika diinterpretasikan kedalam klasifikasi yang telah diuraikan sebelumnya, maka total peningkatan kemampuan komunikasi yang diperoleh berada dalam kategori Sedang. Artinya bahan ajar yang dikembangkan berbasis pembelajaran kontekstual 168 telah meningkatkan kemampuan komunikasi matematis dengan besar peningkatan berada dalam kategori Sedang yakni dengan nilai Gain 0,59. Nilai Gain perindikator kemampuan komunikasi masingmasing adalah indikator (1) menuliskan representasi ide matematika yang diperoleh (bahasa atau simbol matematika) peningkatannya sebesar 0,33, (2) menyatakan ide-ide matematika ke dalam bentuk gambar, diagram atau Tabel peningkatannya sebesar 0,39, (3) menginterpretasikan/membaca informasi dari gambar, diagram atau Tabel berdasarkan ide, pikiran dan pengetahuan dengan jelas dan tepatpeningkatannya sebesar 0,51, dan (4) membuat model matematika berdasarkan ide matematika yang diperoleh peningkatannya sebesar 0,91 dan seluruhnya dalam kategori peningkatan rendah, sedang dan tinggi. Sehingga indikator yang paling tinggi peningkatannya adalah indikator keempat dengan nilai Gain 0,91 yakni, membuat model matematika berdasarkan ide matematika yang diperoleh. Peningkatan yang paling rendah adalah indikator pertama dengan nilai Gain 0,33 yakni, menuliskan representasi ide matematika yang diperoleh (bahasa atau simbol matematika). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar berbasis kontekstual telah memenuhi kriteria keefektifan. Hal ini dikarenakan dengan menerapkan bahan ajar berbasis kontekstual siswa aktif

9 mencari, menyusun sendiri pengetahuan, dan membuat kesimpulan dari pengetahuan yang ditemukan dengan bimbingan dan petunjuk dari guru berupa pertanyaanpertanyaan yang mengarah. Sejalan dengan pandangan Vygotsky (Trianto, 2009), yaitu proses pembelajaran akan terjadi jika anak bekerja atau menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugas tersebut masih berada dalam jangkauan mereka disebut dengan zona of proximal development. Dengan demikian, semakin aktif siswa menangani tugas-tugas belajarnya, maka akan semakin efektif pembelajaran yang dilakukan. Hal ini diperkuat oleh teori konstruktivisme dari Piaget (Sugiyono, 2009), menekankan pentingnya kegiatan peserta didik untuk aktif membangun pengetahuannya sendiri, seperti kegiatan peserta didik dalam mengolah bahan, mengerjakan soal, membuat kesimpulan, dan merumuskan suatu rumusan dengan kata-kata sendiri yang merupakan kegiatan yang sangat diperlukan agar peserta didik dapat membangun pengetahuannya. Selanjutnya, peningkatan siswa dengan menggunakan perangkat pembelajaran berbasis kontekstualmerupakan hal yang wajar, Hal ini dikarenakan siswa sendirilah yang menemukan konsepnya dan menguasai benar temuannya, sedangkan peran guru membimbing siswa dengan memberi arahan ( guided) dan siswa didorong untuk berpikirsendiri sehingga dapat menemukan prinsip umum berdasarkan arahan/pertanyaanpertanyaan yang diberikan oleh guru dansampai seberapa jauh siswa dibimbing tergantung pada kemampuannya dan materi yang sedang dipelajari. Disamping itu, respon positif yang diberikan siswa ditimbulkan karena guru telah memberikan stimulus berupa umpan balik dan penguatan yang sesuai dengan karakteristik siswa setelah mempelajari keadaan kelas. Berdasarkan karakteristik siswa, guru membuat RPP yang berisi aktivitas yang dilakukan siswa, waktu, dan evaluasi yang disesuaikan dengan model pembelajaran kontekstual. Program pengajaran juga dituangkan dalam perangkat pembelajran, seperti buku siswa, buku petunjuk guru, maupun LKS sebagai petunjuk bagi siswa maupun guru dalam mengarahkan siswa untuk memperoleh penyelesaian atas masalah dan mencapai tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar berbasis kontekstual, menuntut siswa lebih banyak berpikir eksploratif daripada sekedar berpikir mekanis dan prosedural. Disamping itu, siswa dilatih untuk memecahkan permasalahan yang sering dialami oleh siswa, dengan memberikan masalah yang sering dialami siswa, maka pola pikir siswapun tidak hanya terbatas pada buku teks, tetapi mereka dapat menyelesaikan permasalahan dengan cara mereka sendiri dan langkah-langkah penyelesaian yang mereka anggap tepat. Sehingga hal tersebut berdampak pada hasil, dimana kebanyakan jawaban siswa sistematis, terstruktur, bervariasi, dan sesuai dengan indikator kemampuan komunikasi matematis. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan di atas bahwa kemampuan komunikasi matematis merupakan salah satu 169

10 modal yang harus dimiliki siswa dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa sekarang ini. Alasan penting mengapa pelajaran matematika terfokus pada pengkomunikasian, yaitu matematika pada dasarnya adalah suatu bahasa. Bahasa disajikan sebagai suatu makna representasi dan makna komunikasi sehingga matematika juga merupakan alat yang tak terhingga adanya untuk mengkomunikasikan berbagai ide dengan jelas, cermat dan tepat (Wahyudin, 2008 : 500). Dalam proses pembelajaran matematika, ketika siswa belajar untuk menemukan, memahami dan mengembangkan konsep yang sedang dipelajarinya melalui kegiatan berfikir, menulis dan berdiskusi sesungguhnya mereka telah menggunakan kemampuan komunikasi matematis. Pentingnya kemampuan komunikasi matematis sudah merupakan alasan yang cukup untuk menyatakan bahwa kemampuan komunikasi matematis tidak bisa dipandang sebelah mata. Dengan kata lain, rendahnya kemampuan komunikasi matematis dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan dan manfaat kemampuan itu. Oleh sebab itu kemampuan komunikasi matematis merupakan kemampuan yang perlu ditingkatkan dalam diri siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasimatematis adalah pembelajaran kontekstual. Adapun kelebihan pembelajaran kontekstualadalah dapat membantu siswa dengan karakteristik gaya belajar kinestik, dimana siswa akan lebih aktif dalam proses pembelajaran berlangsung. Adapun kelemahan pembelajaran kontekstualadalah guru harus lebih professional sehingga ketika siswa melakukan proses komunikasi, guru dapat memberikan bantuan yang langsung dapat menggarahkan siswa untuk lebih mudah mengkomunikasikan kepada temannya. 4. KESIMPULAN 1. Bahan ajar menggunakan pembelajaran kontekstual dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria valid yakni untuk Rencana Bahan ajar (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS) meliputi aspek kelayakan format, bahasa dan isi dengan total skor masing-masing berada dalam kategori Valid, sedangkan untuk Buku Siswa dan Buku Guru meliputi aspek kelayakan format, bahasa, isi, penyajian dan kegrafikan berada dalam kategori Valid juga.tes berada dalam katagori valid 2. Bahan ajar yang dikembangkan dengan pembelajaran berbasis kontekstual dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa sudah praktis digunakan yakni telah memenuhi kriteria praktis yang dilihat dari rata-rata keterlaksanaan pembelajaran berada pada katagori terlaksana dengan baik, dan ratarata respon siswa mengenai bahan ajar berada pada kategori baik. 3. Bahan ajar menggunakan pembelajaran kontekstualdalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa yang dikembangkan sudah efektif ditinjau dari : a. Ketuntasan Belajar Ketuntasan belajar belajar siswa secara klasikal. Dimana kriteria 170

11 ketuntasan belajar siswa apabila lebih atau sama dengan 85% siswa telah memiliki kemampuan komunikasi matematis dengan skor paling kecil 2,67 atau berada pada kategori B-. b. aktivitas siswa dimana persentase aktivitas siswa harus lebih dari 80% dan telah memenuhi kriteria batas toleransi waktu ideal DAFTAR PUSTAKA Ahmad Pembelajaran Kontekstual dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan KoneksiMatematika Siswa SMP. (Tesis). Sekolah Pasca Sarjana UPI, Bandung. Akker, J.V.D Principles And Methods Of Development Research. Dalam Plomp, T; Nieveen, N; Gustafson, E.K; Branch, R.M; dan Akker, J.V.D (Eds). Design Approaches and Tools in Education and Training (hlm. 1-14). London: Kluwer Academic Publisher Ansari, B Komunikasi Matematika dan Politik. Banda Aceh: PENA. Depdiknas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional. Depdiknas Modul Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum Jakarta : Kementrian Pendidikan Nasional. Hosnan, M Pendekatan Saintifik dam Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21, Bogor: Ghalia Indonedia Indah, N, Rosidah, A& Yohana, S Communication in Mathematics Contextual. 171 International Journal of Innovation and Research in Educational Sciences Volume 2, Issue 4, ISSN (Online): Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah. Rochman Desain Model Bahan ajar Matematika. Jurnal Kreano, 3(1): Romadhoni, I. 2011, Pengembangan Bahan ajar Berbasis Inkuiri Pada Pkok Bahasan Membuat Hidangan Penutup Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMK. Jurnal Universitas Dhyana Pura, 1(1): Sanjaya, W Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta: Kencana Sefalianti, B Penerapan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Terhadap Kemampuan Komunikasi dan Disposisi Matematis Siswa Sugiyono Pemanfaatan Software Cabri dalam Pembelajaran Penemuan Terbimbing. Prosiding Seminar Nasional Pembelajaran Matematika Sekolah, Jurusan Pendidikan matematika.palembang, 06 Desember. (Online), ( Pembejaran_Mat_6_Des_09.pdf, diakses 26 september 2014). Sumarmo, U Kecenderungan pembelajaran matematika pada abad 21. Makalah pada Seminar Pendidikan Matematika FPMIPA, UPI Bandung. Thiagarajan, S. Semmel, DS. Semmel, M Instructional

12 Development for Training Teachers of Exceptional Children. A Sourse Book. Indiana: Indiana University Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Wahyudin Ensiklopedi Matematika dan Peradaban Manusia. Jakarta: Tarity Samudra Berlian. 172

1Jurnal Penelitian PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMK SWASTA YPK MEDAN Darajat Rangkuti 1, Darmina

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI 1) Eka Romiati 1), Roseli Theis 2) Alumni Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan ide-ide melalui lisan, tulisan,

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan ide-ide melalui lisan, tulisan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembelajaran matematika di sekolah diantaranya adalah melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, mengembangkan kemampuan memecahkan masalah,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X Tarini Mawantia, Fauziatul Fajaroh, Dermawan Afandy Universitas Negeri

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK Raifi Wulandari 37, Sunardi 38, Arika Indah K 39 Abstract. The research aims to know the process

Lebih terperinci

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika... 1 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Saintifik pada Sub Pokok Bahasan Tabung Kelas IX SMP (Development Mathematics Learning Devices With Scientific Approach In Sub Subject

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang digunakan adalah model pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LKS DENGAN PENDEKATAN PMRI PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL UNTUK SMP KELAS VIII

PENGEMBANGAN LKS DENGAN PENDEKATAN PMRI PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL UNTUK SMP KELAS VIII Vol.4, No.1, April 2016 PENGEMBANGAN LKS DENGAN PENDEKATAN PMRI PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL UNTUK SMP KELAS VIII (THE DEVELOPMENT OF STUDENS WORKSHEET USING PMRI APPROACH ON TWO VARIABLE

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LKPD IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK KELAS VII

PENGEMBANGAN LKPD IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK KELAS VII E-Journal Prodi Edisi 1 PENGEMBANGAN LKPD IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK KELAS VII DEVELOPMENT OF STUDENT WORKSHEET BASED ON PROBLEM

Lebih terperinci

Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia pada Materi Lingkaran untuk Siswa Kelas VIII SMP

Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia pada Materi Lingkaran untuk Siswa Kelas VIII SMP SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 M-70 Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia pada Materi Lingkaran untuk Siswa Kelas VIII SMP

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA BERBASIS MASALAH

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA BERBASIS MASALAH Vol. 1 No. 1 (2012) : Jurnal Pendidikan Matematika Hal. 75-80 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA BERBASIS MASALAH Ike Suci Pariska 1, Sri Elniati 2, Syafriandi 3 1 FMIPA UNP.Email: ic3_pariska@yahoo.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY SUB POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI KELAS VII SMP Ahmad Rif an F 33, Dinawati.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI... PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO Muhammad Al Muhajir Dosen Universitas Pejuang Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas, baik dari segi spiritual, intelegensi maupun skill. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas, baik dari segi spiritual, intelegensi maupun skill. Sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan. Pentingnya pendidikan, sehingga menjadi tolak ukur kemajuan suatu bangsa.

Lebih terperinci

Anita Sri Rejeki Hutagaol STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Jl. Pertamina-Sengkuang Sintang

Anita Sri Rejeki Hutagaol STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Jl. Pertamina-Sengkuang Sintang PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP Anita Sri Rejeki Hutagaol STKIP Persada

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI BUNYI UNTUK SISWA SMP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI BUNYI UNTUK SISWA SMP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI BUNYI UNTUK SISWA SMP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF Siti Saidah, M. Arifuddin Jamal, dan Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN Mauizatil Rusjiah, M. Arifuddin J, dan Andi Ichsan M Program Studi

Lebih terperinci

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 REJOTANGAN TULUNGAGUNG Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SUB POKOK BAHASAN PRISMA DAN LIMAS KELAS VIII SEMESTER GENAP

Lebih terperinci

E-journal Prodi Edisi 1

E-journal Prodi Edisi 1 E-journal Prodi Edisi 1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SMP BERBASIS SCIENCE EDUTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK THE DEVELOPMENT OF SCIENCE

Lebih terperinci

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 PM - 25 Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru Tri Andari Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII 1) Rante Hanjarwati, 2) Yoso Wiyarno Universitas PGRI Adi Buana yosowiyarno@gmail.com

Lebih terperinci

Volume 1 Nomer 2 Desember 2015

Volume 1 Nomer 2 Desember 2015 PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN BANTUAN MEDIA E_LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT KELAS VII Ririn Widiyasari Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

Tika Nurpitasari 23, Suharto 24, Arika Indah Kristiana 25

Tika Nurpitasari 23, Suharto 24, Arika Indah Kristiana 25 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN METODE PEMECAHAN MASALAH POLYA PADA MATERI MENYELESAIAKAN PERMASALAHAN YANG BERKAITAN DENGAN SEGIEMPATDI KELAS VII SMP

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG Oleh Cahya Suminar Ramadhani*, Rina Febriana**, Melisa** *) Mahasiswa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK DAN SELF EFFICACY

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK DAN SELF EFFICACY PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK DAN SELF EFFICACY SISWA Nursahara Dosen Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan penalaran matematis siswa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERORIENTASI PADA PENDEKATAN REALISTICSMATHEMATICS EDUCATION

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERORIENTASI PADA PENDEKATAN REALISTICSMATHEMATICS EDUCATION PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERORIENTASI PADA PENDEKATAN REALISTICSMATHEMATICS EDUCATION (RME) SUBPOKOK BAHASAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELASVII SMP Desi 43, Suharto 44, Dinawati T. 45

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN LEMBAR KERJA SISWA MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN LEMBAR KERJA SISWA MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN TEKNIK MIND MAPPING PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN LEMBAR KERJA SISWA MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN TEKNIK MIND MAPPING POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG KELAS IX SMP Jannatul Khoiriyah 38, Suharto

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES. JPM IAIN Antasari Vol. 02 No. 2 Januari Juni 2015, h. 43-58 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

Siti Masruha 21, Sunardi 22, Arika Indah K 23

Siti Masruha 21, Sunardi 22, Arika Indah K 23 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT, SATISFACTION) DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) SUB POKOK BAHASAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN SETTING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN SETTING PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN SETTING KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI UNTUK SISWA KELAS VII SMP Levi Arista Maulia 32,

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH MATERI GEOMETRI NON EUCLIDES UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF

PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH MATERI GEOMETRI NON EUCLIDES UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH MATERI GEOMETRI NON EUCLIDES UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF 1) 2) 3) Fatriya Adamura, Titin Masfingatin, dan Elma Puspita Kirbiana 1,2,3) FPMIPA, IKIP PGRI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS X SISWA SMK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS X SISWA SMK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS X SISWA SMK Maria Editha Bela 1 1 Pendidikan Matematika, STKIP Citra Bakti itabella09@gmail.com

Lebih terperinci

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2)

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2) Pengembangan LKPD Berbasis Conceptual. (Syella Ayunisa Rani) 231 PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS CONCEPTUAL ATTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI KESEIMBANGAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini tergolong penelitian pengembangan modul pembelajaran pada pokok bahasan segi empat untuk

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT Sri Mulyani, Cece Rakhmat, Asep Saepulrohman Program S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KALKULUS LANJUT 2 BERBASIS PEMECAHAN MASALAH. Fitrianto Eko Subekti dan Reny Amalia Widiyanti

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KALKULUS LANJUT 2 BERBASIS PEMECAHAN MASALAH. Fitrianto Eko Subekti dan Reny Amalia Widiyanti PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KALKULUS LANJUT BERBASIS PEMECAHAN MASALAH Fitrianto Eko Subekti dan Reny Amalia Widiyanti Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT This research

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika. meliputi : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), buku siwa, dan

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika. meliputi : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), buku siwa, dan 113 BAB V PEMBAHASAN A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Perangkat pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini meliputi : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), buku siwa,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII SMP

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII SMP Rahmiati, Musdi, & Fauzi p-issn: 2086-4280; e-issn: 2527-8827 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII

Lebih terperinci

Vol.12 No.3, Desember 2015 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA MTs N TANJUNG PURA Rani

Lebih terperinci

Rositasari et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Pendekatan Contextual...

Rositasari et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Pendekatan Contextual... 1 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan Implementasi Teori Belajar Gagne Pokok Bahasan Kecepatan, Jarak, dan Waktu untuk Siswa Kelas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN KELAS VIII SMP

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN KELAS VIII SMP PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN KELAS VIII SMP Dewi Santi 28, Titik Sugiarti 29, Arika Indah K 30 Abstract. The research aims to know the process and

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK SISWA KELAS VII SMP. Oleh ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK SISWA KELAS VII SMP. Oleh ABSTRACT 1 PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK SISWA KELAS VII SMP Oleh Nofita Sari * ), Mukhni ** ), Anna Cesaria ** ) * ) Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI DI KELAS VIII MTs NEGERI 2 SURABAYA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI DI KELAS VIII MTs NEGERI 2 SURABAYA 1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI DI KELAS VIII MTs NEGERI 2 SURABAYA Oleh: Fanny Adibah IKIP Widya Darma Abstrak: Pendidikan Matematika bertujuan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKDP) BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PRACTICAL SKILLS DAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKDP) BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PRACTICAL SKILLS DAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK SMP Pengembangan Lembar Kerja. (Putri Chandra H.) 1 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKDP) BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PRACTICAL SKILLS DAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK SMP DEVELOPMENT

Lebih terperinci

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN GARIS GARIS PADA SEGITIGA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN METODE DISCOVERY LEARNING DI KELAS VIII SMP Siti Nurhayati 21,

Lebih terperinci

Abstrak PENDAHULUAN ISSN : X

Abstrak PENDAHULUAN ISSN : X PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA TRAINER SISTEM PENERANGAN OTOMOTIF PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DENGAN MENERAPKAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG Kurnia Wijanarso, Aisyah

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN RECIPROCAL DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET GEOMETRI DI KELAS XI SMK N 1 NGAWI

PEMBELAJARAN RECIPROCAL DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET GEOMETRI DI KELAS XI SMK N 1 NGAWI PEMBELAJARAN RECIPROCAL DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET GEOMETRI DI KELAS XI SMK N 1 NGAWI Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial, teknologi, maupun ekonomi (United Nations:1997). Marzano, et al (1988)

BAB I PENDAHULUAN. sosial, teknologi, maupun ekonomi (United Nations:1997). Marzano, et al (1988) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan sangat mendasar dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan menjamin perkembangan sosial, teknologi,

Lebih terperinci

Sinta Hartini Dewi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berstandar...

Sinta Hartini Dewi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berstandar... 5 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berstandar NCTM (National Council of Teachers of Mathematics) di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas VII Pada Pokok Bahasan Statistika (The Development of Instructional

Lebih terperinci

Ellan 1, Hobri 2, Nurcholif 3

Ellan 1, Hobri 2, Nurcholif 3 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERNUANSA KARAKTER DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) POKOK BAHASAN OPERASI BENTUK ALJABAR KELAS VII SMP NEGERI 1 PAKUSARI TAHUN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU Kristanti 1), Widha Sunarno 2), Cari 3) 1 tantiwidodo@gmail.com 2 widhasunarno@gmail.com 3 carinln@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2.

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2. Santia dan Jatmiko, Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika... 11 Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Berdasarkan Proses Berpikir Relasional Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Masalah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PENYAJIAN DATA STATISTIK UNTUK KELAS X SMA N 3 PADANG. Oleh

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PENYAJIAN DATA STATISTIK UNTUK KELAS X SMA N 3 PADANG. Oleh PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PENYAJIAN DATA STATISTIK UNTUK KELAS X SMA N 3 PADANG Oleh Sri Handayani*, Sefna Rismen**, Ainil Mardiyah** *) Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERFOKUS PADA MASYARAKAT BELAJAR (LEARNING COMMUNITY) POKOK BAHASAN SEGITIGA UNTUK SISWA KELAS VII

Lebih terperinci

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 179-185 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PENINGKATAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MAEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS VII SMP BUDI MULIA MEDAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MAEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS VII SMP BUDI MULIA MEDAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MAEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS VII SMP BUDI MULIA MEDAN Nurrul Ramadhani nurrulramadhani@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 2/2017) 186-199 186 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh Eni Marta Dosen Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok perbandingan dengan pendekatan RME Setting

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER DENGAN COOPERATIVE LEARNING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER DENGAN COOPERATIVE LEARNING PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER DENGAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) SUB POKOK BAHASAN LOGIKA MATEMATIKA KELAS X REKAYASA PERANGKAT

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMPN 23 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMPN 23 PADANG PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMPN 23 PADANG Septri Syahdi*, Rina Febriana**, Anny Sovia** *)Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana. BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan (research and development). Tujuan dari penelitian ini adalah mengasilkan produk berupa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI... PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO Muhammad Al Muhajir Dosen Universitas Pejuang Republik Indonesia

Lebih terperinci

Jurnal Tematik, 6 (3) (2016): JURNAL TEMATIK. Available online

Jurnal Tematik, 6 (3) (2016): JURNAL TEMATIK. Available online Jurnal Tematik, 6 (3) (2016): 205-211 JURNAL TEMATIK Available online http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/tematik/index Pengembangan Bahan Ajar Membaca Berbasis Kooperatif Tipe Cooperative Integrated

Lebih terperinci

Oleh: Desi Novita *), Anna Cesaria **), Hamdunah **) Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat.

Oleh: Desi Novita *), Anna Cesaria **), Hamdunah **) Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat. PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK MATERI OPERASI ALJABAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PERTIWI 2 PADANG Oleh: Desi Novita *), Anna Cesaria **),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) atau yang sering disebut penelitian R & D. Penelitian Pengembangan adalah metode

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK TOPIK TRIGONOMETRI

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK TOPIK TRIGONOMETRI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK TOPIK TRIGONOMETRI Abstrak: Masalah penelitian ini adalah kesulitan dan rendahnya hasil belajar siswa pada materi pelajaran trigonometri di kelas

Lebih terperinci

Erna Yunita Sari 37, Sunardi 38, Susanto 39

Erna Yunita Sari 37, Sunardi 38, Susanto 39 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE IMPROVE BERBASIS PEMECAHAN MASALAH MODEL POLYA SUB POKOK BAHASAN LINGKARAN KELAS VIII SMP SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013/2014 Erna Yunita

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM Vol. 3, No. 3, pp.00-04, September204 PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM DEVELOPMENT MODEL OF INTERACTIVE E-BOOK MAGAZINE MODIFICATION ON THE MATERIAL

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI MODEL ATOM HIDROGEN MATA KULIAH FISIKA ATOM DAN INTI

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI MODEL ATOM HIDROGEN MATA KULIAH FISIKA ATOM DAN INTI ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI MODEL ATOM HIDROGEN MATA KULIAH FISIKA ATOM DAN INTI OLEH: 1. Dhika Riyana NIM. A1C310004 2. Dra. Jufrida, M.Si. NIP. 196608091993032002

Lebih terperinci

Kata Kunci: Pengembangan perangkat, Problem Based Learning (PBL), kompetensi siswa.

Kata Kunci: Pengembangan perangkat, Problem Based Learning (PBL), kompetensi siswa. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI KLASIFIKASI TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X SMA TAMAN HARAPAN MALANG Vivi

Lebih terperinci

Pengembangan Lembar Aktivitas Mahasiswa Berbasis Penemuan Terbimbing Berbantuan Software Microsoft Mathematics

Pengembangan Lembar Aktivitas Mahasiswa Berbasis Penemuan Terbimbing Berbantuan Software Microsoft Mathematics SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Pengembangan Lembar Aktivitas Mahasiswa Berbasis Penemuan Terbimbing Berbantuan Software Microsoft Mathematics Novaliyosi, Aan Subhan Pamungkas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan desain Research and Development (R&D). Sugiyono (2009:407) menjelaskan bahwa, metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian pengembangan. Penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses untuk mengembangkan produk baru atau menyempurnakan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian BAB V PEMBAHASAN A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Proses pengembangan perangkat pembelajaran dengan model investigasi kelompok mengacu pada model pengembangan pembelajaran Thiagarajan, Semmel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (Research and Development). Alasan penggunaan jenis metode ini didasarkan pada pemikiran bahwa R&D

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA (LKM) BERORIENTASI CHARACTER BUILDING PADA MATAKULIAH ANALISIS VEKTOR

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA (LKM) BERORIENTASI CHARACTER BUILDING PADA MATAKULIAH ANALISIS VEKTOR Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA (LKM) BERORIENTASI CHARACTER BUILDING PADA MATAKULIAH ANALISIS VEKTOR Edy Suprapto, Davi Apriandi FKIP, Universitas PGRI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) POKOK BAHASAN KUBUS dan BALOK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) POKOK BAHASAN KUBUS dan BALOK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) POKOK BAHASAN KUBUS dan BALOK Hosnol Hotimah 40, Sunardi 41, Suharto 42 Abstract. The research aims to know the

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dedi Abdurozak, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dedi Abdurozak, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika sebagai bagian dari kurikulum di sekolah, memegang peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas lulusan yang mampu bertindak atas

Lebih terperinci

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University 1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA MATERI BILANGAN PECAHAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs Sari Bangun Putri Dewi 1, Armis 2, Syarifah Nur

Lebih terperinci

Kata Kunci : Pendekatan Rigorous Mathematical Thinking (RMT), Mediated Learning Experience (MLE), Peralatan psikologis, fungsi kognitif.

Kata Kunci : Pendekatan Rigorous Mathematical Thinking (RMT), Mediated Learning Experience (MLE), Peralatan psikologis, fungsi kognitif. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN RIGOROUS MATHEMATICAL THINKING (RMT) DITINJAU DARI FUNGSI KOGNITIF PADA MATERI SEGIEMPAT DI KELAS VII SMP NEGERI 1 BALONGBENDO Farit Irna

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AKTIF BERBASIS MODEL PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI BANGUN RUANG DI SMP SE PROVINSI GORONTALO

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AKTIF BERBASIS MODEL PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI BANGUN RUANG DI SMP SE PROVINSI GORONTALO PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AKTIF BERBASIS MODEL PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI BANGUN RUANG DI SMP SE PROVINSI GORONTALO Tedy Machmud 1) Sumarno Ismail 2) Nursiya Bito 3) 1) 2) 3) Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI HIMPUNAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI HIMPUNAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs 1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI HIMPUNAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs Indah Fitriani 1, Armis 2, Sehatta Saragih 3 Indahfitriani05@gmail.com,

Lebih terperinci

TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SD DENGAN POKOK BAHASAN ENERGI

TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SD DENGAN POKOK BAHASAN ENERGI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SD DENGAN POKOK BAHASAN ENERGI Erfinia Deca Christiani,S.Pd., M.Pd Staf Pengajar Universitas Panca Marga Probolinggo erphinia12@gmail.com (diterima: 21.12.2014,

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ] Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA Jumarniati 1, Shindy Ekawati 2 Universitas Cokroaminoto

Lebih terperinci

Oleh: Asri Setyaningrum dan Yusman Wiyatmo, Prodi Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta,

Oleh: Asri Setyaningrum dan Yusman Wiyatmo, Prodi Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, Pengembangan Video Pembelajaran (Asri Setyaningrum) 38 PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SIBI PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong jenis penelitian dan pengembangan (Research and Developmnent/ R&D). Dalam hal ini peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar 62 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan (development research) karena tujuannya untuk mengembangkan perangkat pembelajaran yang berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan setiap manusia, pendidikan juga merupakan upaya manusia untuk memperluas pengetahuan dalam rangka membentuk

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS Ike Evi Yunita Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TAV DI SMK NEGERI 1 SIDOARJO

PENGEMBANGAN BUKU SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TAV DI SMK NEGERI 1 SIDOARJO PENGEMBANGAN BUKU SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TAV DI SMK NEGERI 1 SIDOARJO Desy Della Susiyani Pendidikan Teknik Elektro, Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA MATERI MENULIS LAPORAN PERJALANAN BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 PADANG Vatmawati 1, Dina Ramadhanti 2, Ricci Gemarni Tatalia

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN INFORMATIKA Research of Science and Informatic

JURNAL SAINS DAN INFORMATIKA Research of Science and Informatic PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA PELAJARAN KKPI SMKN 3 PADANG Abstract Monanda Rio Meta Sistem Informasi, STMIK Indonesia Padang, Jl. Khatib Sulaiman Dalam No.1 Padang email:

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBANTUAN AUTOGRAPH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIK SISWA SMK MELALUI MODEL PENEMUAN TERBIMBING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBANTUAN AUTOGRAPH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIK SISWA SMK MELALUI MODEL PENEMUAN TERBIMBING PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBANTUAN AUTOGRAPH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIK SISWA SMK MELALUI MODEL PENEMUAN TERBIMBING Wasriono 1, Edi Syahputra 2, Edy Surya 3 1) Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA Oleh: Yesi Rispianti, Mulyati, Liza Yulia Sari Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK In

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA

PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA Silvi Yulia Sari 1, Nursyahra 2, dan Husna 3 1 Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Padang, Padang 2 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci