Kelahiran Sang Raja. Matius 2:1-18, Luke 1:26-2:21

Transkripsi

1 Gambar dalam cerita Alkitab ini dapat diunduh gratis dari dalam format PowerPoint, Keynote, JPEG atau PDF. Perencana cerita ini menunjukkan apa yang terjadi di setiap adegan. Bacalah kisah dari Alkitab dan rencanakan bagaimana Anda akan menceritakannya. Sumber pengajaran gratis dapat ditemukan di termasuk versi video dari cerita ini, lembar kegiatan, sebuah ebook dan paket guru. Kelahiran Sang Raja Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia. (Matius 2:2 TB) Matius 2:1-18, Luke 1:26-2:21 1 Pada suatu malam di musim dingin, seorang malaikat Tuhan datang kepada Maria yang sedang menghangatkan kakinya di depan perapian. Maria terkejut melihat malaikat itu. Siapa kamu? serunya dengan mata terbelalak. Seumur hidupnya, dia belum pernah melihat malaikat. Jangan takut, Maria, sebab engkau berkenan di hati Tuhan, kata malaikat Gabriel itu kepadanya. Engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak, yang harus engkau beri nama Yeshua. Dia adalah Putra Tuhan Yang Maha Tinggi! Tetapi aku belum menikah, bagaimana mungkin itu bisa terjadi? kata Maria dengan pandangan yang masih tertuju pada malaikat itu. Malaikat itu melihat Maria dan tersenyum. Roh Kudus Tuhan akan meliputi dan memungkinkan engkau untuk memiliki anak ini. (Tahukah kamu bahwa dalam Bahasa Ibrani nama Yesus adalah Yeshua? Lebih lengkapnya adalah Yehoshua, yang berarti Tuhan adalah Keselamatanku.) 2 Maria mengerutkan keningnya dan menggaruk-garuk kepalanya. Dia tidak habis mengerti bagaimana semua itu bisa terjadi. Apakah kamu ingat apa yang terjadi pada Elisabet, sepupumu? lanjut Gabriel. Sekarang dia sedang hamil enam bulan. Semua orang tidak menyangka dia bisa hamil, tetapi bagi Tuhan, tidak ada yang mustahil! Maria menggigit bibirnya dan mengangguk. Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, biarlah terjadi padaku semua rencana-nya, sahut Maria. Pagi-pagi sekali keesokan harinya, Maria cepat-cepat bangun dari tempat tidurnya dan segera bergegas menemui Yusuf, tunangannya. Bagaimana cara memberitahu Yusuf kalau aku akan punya anak? pikir Maria sambil menyusuri jalan kecil berdebu menuju rumah Yusuf. Seraya menarik napas dalam-dalam, dia membuka pintu rumah Yusuf. Yusuf, Yusuf, malaikat Gabriel datang menjumpaiku! seru Maria pada Yusuf yang sedang menuruni tangga kayu dari tempat tidurnya. Dia berkata kalau Tuhan akan memberiku seorang anak, dan aku tidak perlu takut karena Dia berkenan padaku. Yusuf terkejut mendengar apa yang dikatakan Maria. Tunangannya berbicara pada malaikat? Dan ia akan memperoleh seorang anak? Yusuf terduduk dengan perasaan cemas. Tapi Maria, bukankah kita belum menikah, katanya dengan suara berbisik. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? 1

2 3 Yusuf tahu persis kalau di kota kecil seperti Nazaret, berita seperti ini pasti akan tersebar dengan cepat. Dia tidak ingin tetangga-tetangganya berbicara buruk tentang Maria. Jadi apa yang harus mereka lakukan untuk menghadapi persoalan ini? Malam itu, Yusuf tidak dapat tidur dengan tenang. Dia ingin melindungi Maria dan membuat keputusan yang tepat. Tetapi bagaimana kalau ini berarti dia harus membatalkan pertunangannya dengan Maria? Tetapi sewaktu dia tertidur, persis sebelum fajar menyingsing dia bermimpi. Dalam mimpinya dia melihat seorang malaikat Tuhan yang berkata kepadanya, Jangan takut untuk mengambil Maria sebagai istrimu sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Yusuf terbangun dan melakukan apa yang dikatakan malaikat itu. Sekarang ia berserah pada rencana Tuhan dan mengambil Maria sebagai istrinya. 4 Beberapa waktu kemudian, di tahun itu, Kaisar Agustus mengeluarkan perintah untuk mengadakan sensus di seluruh negeri Yudea yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Roma. Kaisar ingin mengetahui berapa jumlah penduduk yang wajib memberikan pajak yang nanti akan dipakai untuk membangun jalan-jalan di dalam wilayah kekuasannya. Semua orang harus kembali ke kota asal mereka dan mendaftarkan diri. begitu bunyi pengumuman yang disampaikan Kaisar dari istananya di Roma. Demikian juga dengan Yusuf yang berasal dari keturunan Raja Daud, ia pergi ke Betlehem, kota tempat Raja Daud dilahirkan. Mengingat letak Betlehem yang jauh, Yusuf cepat-cepat menaikkan Maria ke atas keledai, dan mereka segera berangkat menyusuri jalan yang panjang dan berdebu menuju Betlehem. Mereka harus sampai di sana sebelum anak mereka lahir. 5 Sesampainya di Betlehem, Yusuf disambut dengan hangat oleh seluruh kerabat serta sanak saudaranya. Shalom, salam sejahtera, seru mereka kepada Maria dan Yusuf yang sedang menyusuri jalan yang sempit dan padat kota itu dengan susah payah. Barukh haba! Selamat datang! Mereka tiba menjelang hari perayaan dan semua rumah penuh dengan tamutamu. Apakah ada yang punya kamar kosong? dia bertanya pada penduduk desa yang sedang melongokkan kepala mereka dari jendela untuk melihat apa yang sedang terjadi. Penduduk desa itu melihat dengan penuh rasa ingin tahu. Yusuf akhirnya berhasil menemukan keluarga yang bersedia memberi mereka tumpangan. Namun karena semua kamar tamu mereka penuh, Yusuf dan Maria terpaksa harus tidur di sebuah kamar dekat kandang domba. Maria mengusap-usap perutnya sambil tersenyum. Anaknya akan segera lahir dan dia sangat bersyukur bisa mendapat tempat untuk tinggal. Dia duduk di pekarangan seraya memperhatikan perempuan-perempuan setempat yang sedang memanggang roti di atas api meretih. Seluruh penduduk desa sibuk menyambut Hari Raya Peniupan Sangkakala. Maria dapat merasakan sukacita suasana saat itu. 2

3 6 Beberapa hari kemudian, Maria merasa bayi yang ada di dalam perutnya menendang-nendang. Aku rasa aku akan melahirkan! katanya dengan gugup kepada perempuan-perempuan yang ada di pekarangan. Maria tidak tahu harus berbuat apa karena dia belum pernah melahirkan sebelumnya. Perempuan-perempuan itu segera mendekati Maria dan membantunya. Tidak lama kemudian Mesias pun lahir. Lalu Maria membungkus-nya dengan kain dan pelan-pelan membaringkan-nya di dalam sebuah palungan. Yusuf mengulurkan tangannya untuk merangkul Maria. Bayi ini adalah karunia dari Tuhan, katanya sambil memandang bayi yang sedang tidur itu. Mereka berdua tahu kalau bayi yang baru lahir itu adalah anak yang istimewa. 7 Pada malam itu, ada gembala-gembala yang sedang menjaga kambing dan domba mereka di sebuah padang tidak jauh dari kota Betlehem. Tiba-tiba tampaklah seorang malaikat Tuhan di atas mereka dengan cahaya yang terang benderang. Kawanan gembala itu langsung menutup muka dan terjungkal ke dalam semak-semak. Kenapa ada seorang malaikat datang ke sini? Jangan takut, kata malaikat itu. Aku datang membawa kabar gembira bagi semua orang. Gembala-gembala itu masih terduduk di semak-semak sambil menahan napas. Mereka sangat ketakutan sampai tidak bisa bergerak atau berbicara! Kemudian malaikat itu berkata, Hari ini di Betlehem telah lahir bagi dunia seorang bayi yang adalah Raja Penyelamatmu. Kalian akan menjumpai bayi itu dibungkus dengan kain, dan berbaring di dalam sebuah palungan. 8 Tiba-tiba seluruh langit dipenuhi oleh sinar terang benderang dari malaikat itu beserta sejumlah besar malaikat, yaitu bala tentara surga, yang menyanyi memuji-muji Allah : Kemuliaan bagi Allah di tempat yang tertinggi dan damai di bumi bagi semua orang yang menyukakan hati-nya. Malaikat itu pergi meninggalkan gembala-gembala yang menggelenggelengkan kepala mereka dengan penuh rasa takjub. Apa lagi yang harus kita tunggu? kata mereka satu sama lain. Mari kita pergi ke desa dan melihat Mesias itu! Mereka segera bergegas pergi ke Betlehem dan menemukan sebuah rumah kecil dari batu bata tempat Yusuf dan Maria tinggal. Bayi laki-laki itu sedang terlelap tidur di palungan, persis seperti apa yang dikatakan malaikat itu. Seorang malaikat menjumpai kami di padang dan memberitahukan kami bahwa bayi ini adalah Mesias!, kata para gembala itu. Orang-orang desa itu berkumpul serta mendengarnya dengan heran. Mereka telah menanti-nantikan kedatangan Mesias sepanjang hidup mereka, dan akhirnya Dia ada di sini. 3

4 9 Tidak jauh dari negeri Israel, ada sebuah kerajaan adikuasa dan besar bernama Kerajaan Partia. Dalam kerajaan ini ada orang-orang Majus yang bertugas membantu raja dalam membuat keputusan-keputusan. Orang Majus yang terdiri dari para imam dan kaum bangsawan ini memiliki kedudukan yang sangat penting karena dapat memilih siapa yang akan menjadi raja Partia. Orang Majus ini juga ahli dalam hal perbintangan. Mereka tahu bahwa Tuhan akan memberikan petunjuk-petunjuk di langit tentang rencana keselamatan dari-nya. Dan mereka mengamati bintang-bintang setiap malam serta menanti-nantikan suatu tanda yang mengatakan bahwa Mesias telah datang. Pada suatu malam, mereka melihat sebuah tanda yang luar biasa di langit. Bintang itu akhirnya muncul! seru salah satu orang Majus itu seraya mengarahkan telunjuknya ke langit. 10 Orang-orang Majus segera berlari keluar untuk melihat ke dalam kegelapan malam. Ini pasti tanda yang dikatakan oleh nabi Bileam dalam Kitab Suci! Jantung mereka berdebar-debar kencang karena kegirangan. Ini berarti Juruselamat bangsa Israel telah datang, kata mereka dengan suara berbisik dan pandangan terpaku ke atas langit. Mereka tahu bahwa kelahiran Mesias merupakan hal yang penting bagi seluruh orang di dunia. Mari kita pergi untuk menyembah raja kita yang baru lahir ini! Tetapi, orang-orang Majus itu tidak bisa langsung pergi begitu saja. Mereka adalah orang-orang penting dan ini merupakan suatu perjalanan yang penuh bahaya. Jadi perjalanan ini harus benar-benar mereka rencanakan. 11 Beberapa bulan kemudian, berangkatlah orang-orang Majus itu menuju Yerusalem melalui jalan yang berbatu-batu. Ketika itu musim panas, dan suhu di Yudea sangat panas seperti tungku perapian raksasa. Sungguh itu merupakan suatu perjalanan panjang dan berbahaya karena banyak penyamun yang berkeliaran di daerah pinggiran kota. Dan mereka sangat bersyukur karena ada pasukan pengaman yang mengawal perjalanan mereka. Mereka memacu kuda mereka dengan cepat melalui jalan-jalan kota Yerusalem yang berdebu. Mereka bertanya, Di manakah anak yang baru lahir untuk menjadi Raja orang Yahudi? Kami melihat bintang-nya terbit di sebelah timur, dan kami datang untuk menyembah Dia. Orang banyak datang memenuhi jalan-jalan kecil dan tempat berjualan. Siapa yang sedang dibicarakan oleh orang-orang Partia itu? kata mereka berbisik dengan perasaan tidak enak. Mengapa mereka ada di Yerusalem? 12 Ketika Raja Herodes yang berkuasa atas seluruh tanah Yudea saat itu mendengar berita ini, dia menjadi murka. Berani sekali orang-orang majus ini berkata ada seorang raja yang lain? Akulah Raja orang Yahudi! katanya dengan suara lantang sambil mengepalkan tinjunya ke atas meja. Kedatangan orang-orang Majus telah membuat gusar Raja Herodes. Partia merupakan sebuah kerajaan yang sangat berkuasa dan orang-orang Majus itu adalah orang-orang yang penting. Kaisar Romawi pasti akan marah bila dia memulai perang dengan Kerajaan Partia itu. Raja Herodes kemudian memanggil para imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi. Ia bertanya kepada mereka di mana Mesias akan lahir. Menurut Nabi Mikha, seorang raja yang besar akan lahir di Betlehem, jawab mereka sambil membuka gulungan kitab-kitab suci lalu menunjukkan ayat yang dimaksud. Raja Herodes mencengkeram erat pegangan kursi kerajaannya dengan marah. Pergi dan cari orang-orang Majus itu. Katakan pada mereka untuk datang menemuiku. katanya pada para pesuruhnya. 4

5 13 Orang-orang Majus tiba di istana raja dan berjalan ke singasana raja Herodes melalui lantai pualam yang berkilau. Kapan tepatnya bintang itu mulai kelihatan? tanya Herodes sambil mencondongkan badannya ke arah mereka. Orang-orang Majus itu tahu kalau raja Herodes licik seperti serigala. Mereka melihat satu sama lain, lalu menjawab pertanyaan raja Herodes dengan hatihati. Raja Herodes mengetuk-ngetukkan jarinya ke kursi kerajaannya. Pergi dan temukanlah raja yang baru lahir itu, akhirnya dia berkata kepada mereka sambil mengarahkan tangannya ke Betlehem. Dan kalau kalian menemukan Dia, beritahukanlah kepadaku, supaya aku juga dapat menyembah Dia. Tetapi sebenarnya raja Herodes ingin membunuh Yeshua, dia sama sekali tidak punya keinginan untuk menyembah Dia. Bagi Herodes, hanya dialah satusatunya raja orang Yahudi. 14 Orang-orang Majus itu segera melompat ke atas kuda mereka seraya melayangkan pandangan mereka ke atas langit. Bintang yang bersinar terang itu memberi petunjuk kepada mereka dengan berkelip-kelip di atas kota Betlehem. Mari kita ikuti bintang itu! seru mereka dengan penuh semangat. Gembala-gembala di padang melihat orang-orang Majus yang tergesa-gesa melewati mereka dengan pandangan heran. Apa gerangan yang dilakukan oleh orang-orang Partia itu di sini? tanya mereka satu dengan yang lain. Mereka menjadi takut melihat air muka pasukan pengawal orang Majus yang galak. Apakah mereka datang untuk menemui bayi Yeshua? Orang-orang Majus terus mengikuti bintang itu hingga tiba dan berhenti di atas tempat dimana Anak itu tinggal. Setelah menempuh perjalanan yang panjang dari Partia, mereka pun tidak sabar lagi untuk segera bertemu dengan Mesias yang telah lama mereka nanti-nantikan. Mereka segera melompat turun dari kuda mereka dan cepat-cepat masuk ke dalam. 15 Terpujilah Tuhan. Sungguhlah benar Dia sang Mesias itu, kata mereka sambil berlutut di hadapan Yeshua. Dengan tangan gemetar, mereka membuka tas mereka dan memberi Dia persembahan yang sangat berharga berupa emas, kemenyan, dan mur. Tidak lama kemudian, sambil memacu kuda mereka cepat-cepat, mereka pun pulang kembali ke negeri mereka di Partia melalui jalan lain karena Tuhan telah memperingatkan mereka agar jangan kembali kepada Raja Herodes. 16 Pada malam yang sama, malaikat Tuhan menampakkan diri kepada Yusuf di dalam mimpi. Yusuf, bangunlah. Herodes bermaksud mencari Anak itu untuk membunuh Dia. Karena itu bawalah Anak itu serta ibu-nya untuk mengungsi ke Mesir. Tinggallah di sana sampai Aku berbicara lagi kepadamu. Yusuf membangunkan Maria pelan-pelan. Bangun, katanya berbisik. Tuhan menyuruh kita pergi ke Mesir. Maria menganggukkan kepalanya meskipun sebenarnya dia merasa takut. Apa gerangan rencana Tuhan buat mereka kali ini? Mereka segera mengemasi tas mereka dan diam-diam pergi meninggalkan desa itu. Mereka pergi ke Mesir yang letaknya sangat jauh, tetapi mereka percaya bahwa Tuhan pasti akan memelihara mereka. 5

6 17 Amarah Raja Herodes meledak mengetahui orang-orang Majus telah pulang ke negerinya Partia. Dia berjalan mondar-mandir dengan marah sampai jubahnya berkibar-kibar. Aku tertipu! teriaknya dengan suaranya menggelegar sambil mengepalkan tinjunya. 18 Bible Pathway Adventures Pergi ke Betlehem dan bunuh semua anak laki-laki yang berumur dua tahun ke bawah. Bunuh anak yang disebut raja itu. Aku ingin agar dia mati. Tetapi Yusuf dan Maria sudah lebih dulu pergi menuju Mesir membawa Anak itu. Mereka tidak tahu kapan bisa melihat kampung halaman mereka lagi, tetapi yang penting sekarang Yeshua dalam keadaan yang aman. 6