BAB I PENDAHULUAN. pengembangan usaha. Selain strategi, perusahaan juga memerlukan keuangan

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan bisnis memaksa perusahaan melakukan segala cara agar dapat bertahan hidup, diantaranya dengan melakukan pengembangan usaha. Peningkatan pangsa pasar dan inovasi produk merupakan beberapa bentuk pengembangan usaha. Selain strategi, perusahaan juga memerlukan keuangan yang kuat agar dapat bertahan. Perusahaan yang sehat secara keuangan sering diindikasikan dari banyaknya sumber pendanaan. Pendanaan menjadi hal vital bagi perusahaan karena pendanaan dapat berguna untuk ekspansi serta pengembangan usaha. Investasi keuangan merupakan salah satu bentuk pendanaan yang banyak digunakan oleh perusahaan karena dinilai lebih mudah didapatkan jika dibandingkan dengan penanaman modal oleh pemilik perusahaan. Terdapat berbagai jenis investasi yang berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi investasi langusng dan investasi tidak langsung (Hartono, 2013:7). Pembelian surat berharga dari perusahaan penerbit merupakan bentuk investasi langsung, sedangkan pembelian surat berharga suatu perusahaan dari perusahaan investasi merupakan bentuk investasi tidak langsung (Hartono, 2013:7). Penawaran surat

2 berharga biasanya memiliki beberapa kriteria agar menarik investor seperti memiliki return yang tinggi dan resiko yang rendah. Laporan keuangan merupakan salah satu sarana yang biasa digunakan oleh investor untuk mempelajari kondisi keuangan suatu perusahaan. Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No.1 menjelaskan bahwa menyediakan informasi yang menggambarkan kondisi kesehatan perusahaan sehingga berguna dalam pembuatan keputusan bisnis dan ekonomi merupakan tujuan utama laporan keuangan (Financial Acconting Standard Board, 1978). Namun perbedaan kepentingan antara manajemen dan pemilik perusahaan menyebabkan adanya konflik dan biasnya suatu laporan keuangan, kondisi ini oleh Jensen dan Meckling (1976) disebut sebagai teori keagenan. Untuk mengatasi kondisi yang bias ini diperlukan pihak independen yaitu auditor yang bertugas untuk mengevaluasi laporan keuangan. Tugas auditor adalah memberikan opini atas laporan keuangan berdasarkan kesesuaian laporan keuangan tersebut dengan standar akuntansi yang berlaku. Opini audit mengenai laporan keuangan merupakan salah satu pertimbangan investor dalam pengambilan keputusan berinvestasi. Auditor dipandang sebagai pihak independen yang mampu memberikan pernyataan mengenai kondisi keuangan klien. Oleh karena itu auditor memiliki peran sebagai perantara antara kepentingan investor dengan kepentingan perusahaan Pencegahan penerbitan laporan keuangan yang menyesatkan merupakan tugas utama seorang auditor.

3 Selain itu, dalam SPAP Seksi 341 dijelaskan bahwa auditor juga memilliki tanggung jawab untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam periode waktu kurang dari atau sama dengan satu tahun semenjak tanggal penerbitan laporan audit (Ikatan Akuntan Indonesia, 2011). Koh dan Tan (1999) menjelaskan pemberian opini going concern tidak mudah sebab terdapat banyak faktor yang mempengaruhi penerbitan opini tersebut. Belum adanya penetapan prosedur yang pasti dalam penetapan opini tersebut (Ho, 1994 dalam Praptitorini dan Januarti, 2011) serta adanya kcenderungan peramalan yang dibuat oleh perusahaan ketika mendapatkan opini going concern tersebut yang menyebabkan kemungkinan perusahaan mengalami kegagalan semakin cepat. Opini going concern tidak mudah diterbitkan diantaranya karena terdapat kesalahan pada penetapan opini going concern (Mayangsari 2003), (Venuti, 2007 dalam Praptitorini dan Januarti, 2011) serta belum adanya prosedur dalam penetapan opini tersebut (Ho, 1994 dalam Praptitorini dan Januarti, 2011). Selama ini sudah banyak penelitian yang dilakukan terhadap berbagai faktor yang diperkirakan memberikan pengaruh terhadap opini going concern, namun belum ada hasil yang konsisten. Selain itu tanggung jawab auditor dalam pengungkapan going concern merupakan hal yang menarik untuk diteliti karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Sejumlah penelitian yang telah dilakukan mengenai pengungkapan faktor-faktor yang mempengaruhi opini going concern

4 diantaranya Windyantari(2011), Junaidi dan Hartono (2010), Susanto dan Yulius Kurnia (2009), Praptiorini dan Januarti (2007), Praptitorini dan Januarti, 2011) dan Setyarno dkk. (2006). Pengujian pengaruh rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio aktifitas, rasio leverage, rasio pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, skala auditor, dan opini audit tahun sebelumnya terhadap opini audit going concern yang dilakukan Setyarno dkk (2006) dengan analisa regresi logistik memberikan kesimpulan bahwa rasio likuiditas dan opini audit tahun sebelumnya mempengaruhi penerbitan opini audit going concern secara signifikan. Pemberian status going concern bukanlah suatu tugas yang mudah karena berkaitan erat dengan reputasi auditor. Meski demikian hasil penelitian Barnes dan Huan (1993) dalam Fanny dan Saputra (2005) menyimpulkan tidak adanya pengaruh reputasi akuntan publik terhadap opini audit. Hasil temuan pada studi tersebut menjelaskan bahwa Kantor Akuntan Publik dengan reputasi yang baik akan bersikap objektif terhadap pekerjaannya. Intensif dalam jumlah besar biasanya diberikan oleh perusahaan audit dengan skala besar guna menghindari kritikan yang dapat mempengaruhi reputasinya (DeAngelo, 1981). Selain itu, perusahan audit skala besar cenderung lebih mengungkapkan kondisi perusahaan yang sebenarnya serta masalah-masalah yang ada karena kemampuan yang dimiliki untuk menghadapi resiko pengadilan lebih besar daripada perusahaan audit skala kecil (DeAngelo, 1981).

5 Dari semua uraian di atas, pengaruh likuiditas, leverage, profitabilitas, arus kas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, kualitas audit, Audit lag, dan opini audit tahun sebelumnya terhadap opini audit going concern telah diteliti pada penelitian sebelumnya, namun belum ditemukan hasil yang konsisten. Maka dari itu pada penelitian ini penulis tertarik untuk meneliti ulang tentang faktorfaktor yang mempengaruhi pemberian opini audit going concern, terutama pada sektor manufaktur. Sebagai sektor dengan jumlah perusahaan yang besar dan nilai kapitalisasi pasar yang meningkat sepanjang tahunnya, sektor manufaktur dinilai sebagai sektor yang penting untuk diteliti. Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari Windyantari (2011) dan Januarti (2009), dimana dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui kekonsistenan pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap pemberian opini audit going concern, dengan mengambil sampel perusahaan yang terdaftar di sektor manufaktur selama tahun 2011 hingga Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Widyantari adalah tidak digunakannya variabel audit client tenure dengan alasan tidak adanya informasi mengenai audit client tenure di laporan keuangan perusahaan. Informasi mengenai likuiditas, leverage, profitabilitas, arus kas, kualitas audit, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, Audit lag, opini audit tahun sebelumnya pada suatu perusahaan dapat dilihat calon investor pada laporan keuangan yang telah di publikasikan. Melalui informasi tersebut, calon investor, manajemen, maupun pemilik perusahaan dapat melihat kinerja perusahaan dan menentukan langkah yang akan diambil. Perbedaan penelitian ini

6 dengan penelitian Januarti (2009) adalah kondisi keuangan dalam penelitian ini diukur dengan rasio likuiditas, rasio leverage, rasio profitabilitas, rasio arus kas, sedangkan dalam penelitian Januarti (2009) dinilai dengan menggunakan model prediksi kebangkrutan Altman. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil judul FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun ) Rumusan Masalah Dari latar belakang tersebut, maka penelitian ini akan menjadikan likuiditas, leverage, profitabilitas, arus kas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, kualitas audit, Audit lag, dan opini audit tahun sebelumnya pada 48 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode sebagai bahan penelitian dalam pengaruhnya terhadap opini going concern oleh auditor Pertanyaan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, maka yang menjadi pertanyaan penelitian disini adalah: Bagaimana likuiditas, leverage, profitabilitas, arus kas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, kualitas audit, Audit lag, serta opini audit tahun sebelumnya mempengaruhi pertimbangan auditor dalam

7 pemberian opini going concern pada sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 1.4. Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah disampaikan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh likuiditas, leverage, profitabilitas, arus kas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, kualitas audit, audit lag, dan opini audit tahun sebelumnya, pada opini audit going concern di 48 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode Manfaat Penelitian Ada beberapa manfaat dari penelitian ini, diantaranya adalah: a. Kegunaan teoretis Pada dasarnya, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan referensi tambahan bagi penelitian di pasar modal, terutama mengenai faktor-faktor yang berpengaruh pada opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat mengonfirmasi hasil-hasil penelitian sebelumnya mengenai opini audit going concern yang masih belum konsisten. b. Kegunaan praktis

8 Pada dasarnya ada beberapa pihak yang mendapat manfaat dari penelitian ini. Bagi praktisi kantor akuntan publik terutama bagi auditor Independen, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam memberikan penilaian mengenai keputusan opini audit yang mengacu pada kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang. Sedang bagi investor dan calon investor, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberi informasi dan sebagai bahan pertimbangan mengenai going concern sehingga para investor dan calon investor dapat mengambil keputusan yang tepat dalam melakukan investasi. Bagi Peneliti, penelitian ini dapat menambah pengetahuan peneliti dan dapat lebih mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan opini audit going concern. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan para pembaca maupun sebagai salah satu bahan referensi atau bahan pertimbangan dalam penelitian selanjutnya dan sebagai penambah wacana keilmuan Lingkup Penelitian Sebagaimana disebutkan dalam rumusan permasalahan, dalam penelitian ini akan dilakukan observasi terhadap likuiditas, leverage, profitabilitas, arus kas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, kualitas audit, Audit lag, dan opini audit tahun sebelumnya pada 48 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode

9 1.7. Sistematika Penulisan Penulisan tesis ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu: BAB I: Pendahuluan Bagian ini memaparkan latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, lingkup penelitian serta sistematika penulisan. BAB II: Landasan Teori Bagian ini membahas mengenai beberapa teori yang berkaitan dengan penelitian analisis kasus yang dilakukan, yang dapat menggambarkan fakta-fakta yang berkaitan dengan penelitian, baik langsung dari sumbernya/sumber kepustakaan primer maupun sumber kepustakaan sekunder. Dalam landasan teori ini juga terdapat hasil dari beberapa studi literatur serta kajian untuk teori terkait dengan penelitian. BAB III: Metode Penelitian Bagian ini menguraikan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian, serta objek yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, digunakan desain deskriptif yang dapat menggambarkan obyek penelitian secara jelas. Metode yang digambarkan termasuk metode pengumpulan data dan analisis data.

10 BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan Bagian ini menjelaskan tentang analisis data dan mendiskusikan hasil analisis penelitian tersebut. BAB V: Simpulan Bagian ini merupakan bagian akhir dari penulisan makalah yang berisikan tentang kesimpulan, implikasi, keterbatasan serta saran terkait penelitian.