BAB I PENDAHULUAN. bermartabat dan membawa kemajuan bagi bangsa ini. Tetapi sejauh ini pendidikan di

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang dapat menentukan keberlangsungan kehidupan bangsa yang berakhlak dan berkarakter. Melalui pendidikan diharapan dapat membawa perubahan bagi bangsa Indonesia yang bermartabat dan membawa kemajuan bagi bangsa ini. Tetapi sejauh ini pendidikan di Indonesia masih mempunyai masalah terkait kualitas pendidikan yang rendah. Terkait dengan kriteria kelulusan dapat dilihat dalam permendiknas No 45 Tahun 2010 tentang kriteria kelulusan ujian nasional tahun pelajaran 2010/2011 pasal 6 ayat 3 yang menyebutkan bahwa peserta didik dinyatakan lulus UN apabila nilai rata-rata dari semua NA (Nilai Akhir) sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mencapai paling rendah 5,5 (lima koma lima) dan nilai setiap mata pelajaran paling rendah 4,0 (empat koma nol). Mutu pendidikan di Indonesia juga dapat dilihat dari hasil studi Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun 2003 menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-35 dari 46 negara dengan skor rata-rata 411. Hasil studi pada tahun 2007 Indonesia menduduki peringkat kke-36 dari 49 negara dengan skor rata-rata 397. Dan pada tahun 2011 Indonesia berada pada peringkat ke-38 dari 42 negara dengan skor rata-rata 386, sedangkan skor rata-rata internasional adalah 500 (IEA, 2012). 1

2 Berbagai inovasi dalam bidang pendidikan terus dilakukan untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran. Pembelajaran disekolah harus terus ditingkatkan agar terbentuk lulusan yang berkompeten dibidangnya. Salah satu pendidikan yang berfokus pada kompetensi peserta didik yaitu pendidikan kejuruan yang diimplementasikan dengan adanya sekolah menengah kejuruan. SMK merupakan bagian dari pendidikan menengah dalam sistem pendidikan nasional memiliki tujuan yaitu : menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional; menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, berkompetensi, dan mampu mengembangkan diri; menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun pada masa yang akan datang dan menyiapkan lulusan yang produktif, inovatif dan kreatif. Siswa di SMK dibekali pelajaran produktif dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan jurusan yang mereka pilih, disamping itu siswa juga dibekali pelajaran normatif salah satunya adalah matematika. Lulusan dari Sekolah Menengah Kejuruan diharapkan dapat lebih terampil dan akan siap nantinya dalam dunia kerja, sehingga diharapan mereka juga terampil dalam memecahkan permasalahan yang ada di dunia kerja. Matematika pada umumnya masih menjadi momok bagi siswa. Sulitnya pelajaran matematika khususnya bagi siswa SMK, umumnya disebabkan karena kurangnya pemahaman para siswa tentang manfaat matematika dalam dunia kerja. Tujuan pembelajaran matematika di SMK adalah agar siswa dapat memahami konsep matematika, menggunakan penalaran, dapat memecahkan masalah, mengkomunikasikan gagasan, dan memiliki sikap menghargai kegunaan matematika 2

3 dalam kehidupan sehari-hari (Depdiknas, 2006). Siswa SMK pada umumnya kurang tertarik dengan pelajaran yang tidak sesuai dengan jurusan yang mereka ambil karena prospek kelulusan SMK lebih terfokus pada dunia kerja. Faktor lain adalah bahan ajar yang dikembangkan oleh guru matematika belum membuat siswa tertarik untuk belajar matematika. Seorang guru matematika tidak hanya bergantung kepada strategi dan teknik lama dalam mengajar matematika, tetapi bisa digunakan cara lain untuk menarik perhatian siswa sehingga dapat meningkatkan intensitas belajar matematika (Hartati, 2008). Seorang guru matematika memiliki tugas yang sangat penting dalam mengarahkan proses pembelajaran dikelas dan harus mengetahui pola pikir dan karakter siswa agar mampu memberi pengarahan bagi peserta didik. Apabila pengarahan tersebut tidak sesuai dengan pola pikir dan karakter siswa, maka siswa cenderung cepat merasa bosan, jenuh, bahkan tidak merespon terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Komponen pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran salah satunya adalah pembuatan bahan ajar. Fungsi dari bahan ajar sendiri dibedakan menjadi tiga, yaitu fungsi dalam pembelajaran klasikal yaitu sebagai bahan yang mendukung proses pembelajaran, pembelajaran individual yaitu sebagai media utama dalam proses pembelajaran, dan pembelajaran kelompok yaitu sebagai bahan pendukung bahan belajar utama untuk meningkatkan motivasi belajar siswa (Prastowo, 2013). Bahan ajar merupakan salah satu faktor yang penting untuk keberhasilan pembelajaran. Pentingnya pengembangan bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran terutama di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada pelajaran matematika agar dilakukan secermat mungkin dengan memperhatikan strategi 3

4 pembelajaran yang baik. Penguasaan mata pelajaran matematika bagi siswa SMK berfungsi dalam membentuk kompetensi program keahlian. Pola pendekatan pembelajaran yang diharapkan di SMK adalah pembelajaran dengan memberikan pengalaman belajar yang dikembangkan pembelajaran berbasis produksi. Karena pembelajaran akan berjalan baik dan tujuan pembelajaran matematika di SMK akan tercapai apabila bahan ajar yang digunakan menarik dan dapat memotivasi siswa dalam proses pembelajaran matematika. Bahan ajar harus disusun berdasarkan dengan kurikulum yang berlaku. Jika bahan ajar yang digunakan tidak sesuai dengan kurikulum yang berlaku, artinya bahan ajar tersebut tidak menjamin tercapainya tujuan pembelajaran seperti yang ditentukan. Seorang guru perlu menyiapkan bahan ajar yang efektfif dan sesuai dengan kurikulum agar tujuan pembelajaran tercapai sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan. Hasil observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 17 Mei 2016, guru mengatakan bahwa di SMK Negeri 1 Tanah Grogot merupakan sekolah pertama yang menerapkan kurikulum 2013 di Kabupaten Paser. Sehingga untuk bahan ajar yang dikembangkan guru pun masih terbatas, dikarenakan guru lebih memilih untuk menggunakan buku paket yang telah disediakan dalam program kurikulum Guru pun menambahkan bahwa dalam pelajaran matematika khususnya bagi anak SMK perlu adanya bahan ajar yang menunjang pembelajaran siswa agar mereka tertarik dan lebih termotivasi dalam belajar khususnya pelajaran matematika. Terlebih lagi kurikulum 2013 menekankan agar siswa aktif dan dapat menemukan konsep pembelajaran sendiri. Sehingga, penulis tertarik untuk mengangkat judul pada tugas 4

5 akhir ini yaitu Analisis Bahan Ajar Matematika Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Tanah Grogot. Peneliti tertarik untuk menganalisis bahan ajar apa yang telah diterapkan di sekolah tersebut dan apakah bahan ajar yang telah digunakan tersebut dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran matematika. 1.2 Rumusan Masalah Guru perlu mengembangkan bahan ajar dalam proses pembelajaran, selain itu guru perlu mengetahui bagaimana pola pikir dan karakter siswa terlebih dahulu agar bahan ajar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran dapat memotivasi siswa dalam belajar. Bahan ajar merupakan bagian yang sangat penting dalam proses pembelajaran, karena bahan ajar dapat mempengaruhi kualitas hasil pembelajaran. Berdasarkan uraian tersebut peneliti merumuskan masalah yang dapat diambil dalam penelitian ini. a. Bagaimana keefektifan bahan ajar yang digunakan guru di SMK Negeri 1 Tanah Grogot? b. Bagaimana Motivasi belajar siswa di SMK Negeri 1 Tanah Grogot dalam pelajaran matematika? 1.3 Pembatasan Masalah Untuk menghindari perbedaan penafsiran dan meluasnya permasalahan, maka perlu adanya pembatasan masalah. Masalah yang akan diteliti berfokus pada bahan ajar yang digunakan guru dalam proses pembelajaran matematika di SMK Negeri 1 Tanah Grogot. Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang digunakan 5

6 untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas (Amri dan Ahmadi, 2010). Sesuai dengan fungsinya bahwa bahan ajar dapat menunjang motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui keefektifan bahan ajar yang digunakan oleh guru dan bagaimana motivasi belajar siswa SMK Negeri 1 Tanah Grogot dalam pelajaran matematika. 1.4 Tujuan Penelitian Kesulitan siswa yang sering ditemui dalam pelajaran matematika adalah siswa tidak dapat menyelesaikan soal yang diberikan jika soal tersebut lebih susah dari yang dicontohkan oleh guru. Hal ini perlu adanya bahan ajar yang dapat menunjang motivasi belajar siswa terutama dalam pelajaran matematika. Berikut adalah tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. a. Untuk mengetahui keefektifan bahan ajar yang digunakan guru di SMK Negeri 1 Tanah Grogot. b. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa SMK Negeri 1 Tanah Grogot dalam pelajaran matematika 1.5 Manfaat Penelitian Hal yang sangat diharapkan dalam melakukan penelitian adalah adanya manfaat penelitian, baik bagi pembaca maupun bagi peneliti itu sendiri. Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan dan terjawabnya rumusan masalah secara akurat. Manfaat penelitian dapat dibedakan antara manfaat teoritis dan 6

7 manfaat praktis. Karena dalam melakukan suatu penelitian perlu adanya dukungan beberapa kajian teori dan mendapatkan informasi dari penelitian tersebut. Berdasarkan rumusan masalah maupun tujuan penelitian yang ingin dicapai, berikut manfaat penelitian dari penelitian ini. a. Dari segi teoritis, diharapkan dapat menjadi referensi dalam perkembangan di dunia pendidikan dan menambah kajian ilmu khususnya dalam mengembangkan bahan ajar yang baik sesuai dengan karakter siswa yang diajarkan dan sesuai dengan kurikulum. b. Dari segi praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi peneliti untuk dapat meningkatkan keterampilan dan dapat menerapkan maupun mengembangkan bahan ajar dalam pembelajaran. Memberikan informasi tambahan dalam proses peningkatan kualitas pendidikan, serta dapat meningkatkan mutu pendidikan khususnya dalam meningkatkan mutu pengajar. 7