BAB II LANDASAN TEORI
|
|
- Hendra Sasmita
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI A. Perilaku Kesehatan 1. Defenisi Perilaku Kesehatan Perilaku secara psikologi diartikan sebagai kecenderungan untuk merespon berbagai kondisi ataupun situasi (Azjen, 2005). Perilaku juga diartikan sebagai segala sesuatu aktivitas seseorang yang tampak dan dapat diobservasi oleh orang lain secara langsung (Lahey, 2009). Kesehatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keadaan sehat tubuh, jiwa dan raga (KBBI, 2014). Kesehatan menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 didefenisikan sebagai keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Perilaku kesehatan adalah semua akitivitas atau kegiatan seseorang baik yang dapat diamati (observable) maupun yang tidak dapat diamati (unobservable) yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Pemeliharaan Kesehatan ini mencakup mencegah atau melindungi diri dari penyakit serta masalah kesehatan lain, meningkatkan kesehatan dan mencari penyembuhan apabila sakit (Notoatmodjo, 2010). 12
2 13 Menurut Sarafino (2006) perilaku kesehatan adalah setiap aktivitas individu yang dilakukan untuk mempertahankan atau meningkatkan kondisi kesehatan tanpa memperhatikan status kesehatan. 2. Klasifikasi Perilaku Kesehatan Notoatmodjo (2010) membagi perilaku kesehatan ke dalam 2 kelompok besar yaitu : 1. Perilaku Orang Sehat Perilaku ini disebut perilaku sehat (healthy behavior) yang mencakup perilaku yang tampak maupun tidak (overt and covert behavior) dalam hal pencegahan penyakit (preventif) dan perilaku dalam upaya meningkatkan kesehatan (promotif). 2. Perilaku Orang yang Sakit Perilaku orang yang sakit terjadi pada orang yang sudah mengalami masalah dengan kesehatannya. Perilaku ini disebut dengan perilaku pencarian masalah kesehatan (health seeking behavior). Perilaku ini mencakup tindakan-tindakan yang diambil seseorang untuk memperoleh kesembuhan atas penyakit yang dideritanya.
3 14 Becker (dalam Notoadmodjo, 1979) membuat klasifikasi lain tentang perilaku kesehatan danmembedakannya menjadi tiga yaitu : 1. Perilaku Sehat (healthy behavior) Perilaku sehat adalah perilaku yang berkaitan dengan upaya mempertahankan dan meningkatkan kesehatan, antara lain : a. Makan dengan menu seimbang (appropriate diet) Menu seimbang yang dimaksud adalah pola makan sehari-hari yang memenuhi kebutuhan nutrisi baik kuantitas maupun kualitasnya. b. Kegiatan fisik secara teratur dan cukup Kegiatan fisik yang dimaksud adalah kegiatan yang memenuhi gerakan-gerakan fisik secara rutin dan teratur. c. Tidak merokok dan minum-minuman keras serta menggunakan narkoba. Merokok adalah kebiasaan yang tidak sehat, namun di Indonesia jumlah perokok cenderung meningkat. Hampir 50% pria dewasa di Indonesia adalah perokok, sedangkan pengguna narkoba dan minum-minuman keras meningkat d. Istirahat yang cukup Istirahat cukup bukan saja berguna untuk memelihara kesehatan fisik tetapi juga untuk memelihara kesehatan mental. e. Pengendalian dan manajemen stress Stress adalah bagian dari kehidupan setiap orang, dan yang dapat dilakukan adalah mengatasi, mengendalikan atau mengelola stress
4 15 tersebut agar tidak mengakibatkan gangguan kesehatan baik fisik maupun mental. f. Perilaku atau gaya hidup positif lain untuk kesehatan Inti dari perilaku ini adalah tindakan atau perilaku seseorang agar dapat terhindar dari berbagai masalah kesehatan, termasuk perilaku untuk meningkatkan kesehatan. 2. Perilaku sakit (Illness Behavior) Perilaku sakit berkaitan dengan tindakan seseorang yang sakit yang mengalami masalah kesehatannya dalam rangka mencari penyembuhan dan untuk mengatasi masalah kesehatannya. Pada saat seseorang sakit, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan, yaitu : a. No action Sakit tersebut diabaikan dan tetap menjalankan kegiatan sehari-hari. b. Self treatment atau Self medication Pengobatan ini terdiri dari dua bentuk yakni dengan cara tradisional dan cara modern. c. Mencari penyembuhan keluar Mencari penyembuhan atau pengobatan keluar yang dimaksud adalah dengan mencari fasilitas pelayanan kesehatan yang dibedakan menjadi dua yakni fasilitas pelayanan kesehatan tradisional dan fasilitas kesehatan modern atau profesional seperti puskesmas, poliklinik, rumah sakit dan sebagainya.
5 16 3. Perilaku peran orang sakit ( The Sick Role Behavior) Menurut Becker, hak dan kewajiban orang sakit merupakan perilaku peran orang sakit yang antara lain: a. Tindakan untuk memperoleh kesembuhan. b. Tindakan untuk mengenal atau mengetahui fasilitas kesehatan yang tepat untuk memperoleh kesembuhan. c. Melakukan kewajibannya sebagai pasien antara lain melalui nasihat dokter dan perawat untuk mempercepat kesembuhannya. d. Tidak melakukan sesuatu yang merugikan bagi proses penyembuhannya. e. Melakukan kewajiban agar tidak kambuh penyakitnya dan sebagainya. 3. Aspek Upaya Kesehatan Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara kesehatan dan meningkatkan kesehatan. Upaya kesehatan terdiri dari dua aspek, yaitu : 1. Aspek Pemeliharaan Kesehatan Pemeliharaan Kesehatan terdiri dari kuratif dan rehabilitatif. Kuratif merupakan setiap perilaku atau aktivitas untuk penyembuhan penyakit. Sedangkan rehabilitatif, merupakan setiap perilaku atau aktivitas dalam rangka pemulihan kesehatan setelah sembuh dari sakit atau kondisi cacat.
6 17 2. Aspek peningkatan kesehatan Peningkatan kesehatan terdiri dari preventif dan promotif. Preventif merupakan setiap perilaku atau aktivitas yang dilakukan untuk mencegah penyakit. Promotif merupakan setiap perilaku atau aktivitas yang dilakukan dalam rangka peningkatan kondisi kesehatan. B. Perilaku Kesehatan Berdasarkan Budaya Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan dan proses penyembuhan penyakit. Selain dipengaruhi dari lingkungan, perilaku yang berhubungan dengan kesehatan secara langsung seperti merokok dan konsumsi alkohol. Kesehatan juga dipengaruhi oleh faktor budaya. Budaya yang berbeda memiliki defenisi kesehatan yang berbeda pula. Orang-orang di daerah China dan juga orang-orang pada masa Yunani kuno memandang kesehatan tidak hanya sebatas ketiadaan dari negative state tapi juga kehadiran positive state. Keseimbangan antara self dan nature dan peran individu dalam kehidupan dipandang sebagai bagian penting dari kesehatan sebagai budaya di Asia. Keseimbangan ini dapat menghasilkan positive state yang disebut juga dengan istilah sehat.pandangan lain terhadap kesehatan yang dikaitkan dengan positive state dan negative state dinilai penting pada banyak budaya pada zaman sekarang (Matsumoto,2004). Daerah China, memiliki konsep kesehatan yang didasarkan pada kepercayaan dan filosofi yang berfokus pada yin dan yang yang merepresentasikan energi positif dan energi negatif yang saling berhubungan.keseimbangan antara yin dan yang akan menghasilkan kesehatan
7 18 yang baik dan seimbang namun ketidakseimbangan antara yin dan yang akan menyebabkan munculnya masalah kesehatan. Berdasarkan perspektif masyarakat China, konsep kesehatan tidak hanya dibatasi pada kondisi individu semata namun juga meliputi hubungannya dengan lingkungan (Yanchi, 1988 dalam Matsumoto, 2004) Masyarakat Amerika meyakini bahwa faktor gaya hidup mempengaruhi kondisi kesehatan. Secara khusus konsep hardiness akhir-akhir ini digunakan untuk menunjukkan bahwa tidak hanya berkurangnya penyakit namun juga adanya kondisi positif dari kesehatan.konsep dari kesehatan berbeda tidak hanya antar budaya namun juga antar suku atau pluralistic culture contohnya masyarakat Amerika dengan Kanada, dimana masyarakat mayoritas memiliki konsep kesehatan yang berbeda dengan masyarakat minoritas. Masyarakat asli Amerika yang memiliki pandangan holistik tentang kesehatan yang memandang bahwa sehat adalah kondisi harmonis antara diri sendiri dengan lingkungan. Apabila kondisinya tidak harmonis maka akan mengarah kepada perilaku negatif, perilaku negatif akan mengarah kepada emosi yang tidak terkontrol yang akan menimbulkan penyakit (Matsumoto, 2004) Pandangan ini berbanding terbalik dengan pandangan biomedical yang memandang bahwa penyakit disebabkan oleh virus dan bakteri.perbedaan budaya akan mempengaruhi cara pandang melihat masalah kesehatan dan cara mengatasinya. Begitu pula dengan masyarakat Karo yang memiliki filosofi lit bisa lit tawar yang bermakna bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya, akan mempengaruhi masyarakat Karo itu sendiri dalam mengatasi penyakitnya.
8 19 C. Pengobatan Tradisional Karo 1. Defenisi Pengobatan Tradisional Adapun yang dimaksud dengan pengobatan tradisional disini adalah cara pengobatan atau perawatan yang diselenggarakan dengan cara lain diluar ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan yang lazim dikenal, mengacu kepada pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang diperoleh secara turun temurun, atau berguru melalui pendidikan, baik asli maupun yang berasal dari luar Indonesia, dan diterapkan sesuai norma yang berlaku dalam masyarakat (UU No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan). Berbagai istilah telah digunakan untuk cara pengobatan yang berkembang di tengah masyarakat. WHO (1974) menyebut sebagai traditional medicine atau pengobatan tradisional. Para ilmuwan lebih menyukai traditional healing. Adapula yang menyebutkan alternatifmedicine. Ada juga yang menyebutkan dengan folk medicine, ethno medicine, indigenous medicine (Agoes, 1992). 2. Bentuk Pengobatan Tradisional Menurut Agoes (1992) bentuk pengobatan tradisional dikelompokkan menjadi 4 (empat) jenis yaitu : 1. Pengobatan tradisional dengan ramuan obat, yaitu pengobatan tradisional denganmenggunakan ramuan asli Indonesia, pengobatan tradisional dengan ramuan obat Cina, pengobatan dengan ramuan obat India.
9 20 2. Pengobatan tradisional spiritual/kebatinan, yaitu pengobatan yang dilakukan atas dasar kepercayaan agama, dan dengan dasar getaran magnetis yaitu orang itu bisa memakai pengaruh dari luar dunia manusia untuk membantu orang sakit. 3. Pengobatan tradisional dengan memakai peralatan/perangsangan yaitu seperti akupuntur, pengobatan atas dasar ilmu pengobatan tradisional Cina yang menggunakan penusukan jarum dan penghangatan moxa (daun arthamesia vulgaris yang dikeringkan) termasuk juga pengobatan urut pijat, pengobatan patah tulang, pengobatan dengan peralatan (tajam/keras), dan benda tumpul. 4. Pengobatan tradisional yang telah mendapatkan pengarahan dan pengaturan pemerintah yaitu, seperti dukun beranak, tukang gigi tradisional. 3. Jenis Pengobatan Tradisional Karo Obat tradisional Karo juga dapat diklasifikasikan sesuai dengan jenis kelamin anggota masyarakat dan juga tingkatan usia. Menurut Tarigan (1988), maka obat-obatan dapat diklasifikasikan atas: a. Tambar danak-danak Obat ini dikhususkan untuk anak-anak namun beberapa ramuan obat-obatan ini juga dapat digunakan untuk orang dewasa. Adapun jenis obat anak-anak ini adalah seperti tambar laya-laya untuk mengatasi kolera, tambar kudil untuk mengatasi kudis, penguras reme untuk obat cacar, tambar tambun
10 21 untuk mengatasi epilepsi, tambar ujan/simbergeh untuk mengatasi disentri, dan sebagainya. b. Tambar Pernanden. Obat tradisional Karo ini dikhususkan untuk kaum pernanden atau kaum ibu. Adapun obat tradisional Karo untuk kaum ibu adalah seperti tambar la mupus, tambar manelap yang berfungsi untuk meningkatkan kesuburan sang ibu, tambar enggo mupur untuk memperkuat tubuh wanita yang baru selesai melahirkan, tambar ma ngidah bulan untuk mengatasi wanita yang terlambat datang bulan, tambar la erlau cucu untuk meningkatkan produksi air susu ibu, sebagainya. c. Tambar Perbapan Obat tradisional Karo ini dikhususkan untuk kaum pria karena ada beberapa penyakit yang hanya terdapat pada kaum pria. Adapun jenis obat tradisional Karo untuk kaum pria adalah seperti tambar karang sebagai obat gonorhae, tambar jalang jahe sebagai obat sifilis, tambar karing sebagai obat kencing nanah, tambar kurap/pano sebagai obat kurap/panu,dan tambar ngasap sebagai obat perut (Flatulentia & Ructus). d. Tambar Sinterem Berikut ini merupakan obat-obatan tradisional Karo yang berlaku untuk umum. Dalam Bahasa Karo, obat umum ini disebut tambar sinterem atau obat untuk orang banyak. Adapun obat tradisional Karo yang berlaku umum adalah seperti tambar arun untuk mengatasi malaria, tambar penyampi sebagai obat sakit perut, tambar urim sebagai obat sakit gigi, tambar sila
11 22 sikabut sebagai obat disengat lele, tambar mata sebagai obat mata, tambar luka untuk mengatasi luka dan sebagainya. D. MASYARAKAT KARO DI KOTA MEDAN Masyarakat Karo di Indonesia bermula dari adanya Kerajaan Haru sebagai salah satu suku di Indonesia pernah berdiri di Sumatera. Kerajaan Haru-Karo sebagaimana disampaikan oleh H. Biak Ersada Ginting berdiri kira-kira pada tahun 685 M yang berpusat disekitar Teluk Haru, Langkat. Menurut Babat Sunda pada abad 1 Masehi, sudah terdapat kerajaan dengan raja yang bernama Pa Lagan di Sumatera Utara. Pada zaman keemasannya, kekuasan kerajaan Haru-Karo ini dimulai dari Aceh besar sampai ke Sungai Siak di Riau (Darwan, 2012). Etnis Karo termasuk kedalam ras Proto Melayu (Palaelo Mongoloid) yang bercampur dengan Ras Negro (Negroito). Adapun marga/merga pada masyarakat Karo ada 5 dengan sebutan merga silima yakni Ginting, Sembiring, Tarigan, Karo-Karo. Masing-Masing marga tersebut memiliki submerga yang terletak di belakang merga sehingga tidak terjadi kerancuan mengenai pemakaian merga dan submerga. Hal ini juga sesuai dengan kongres kebudayaan Karo yang diadakan pada tanggal 3 Desember 1995 yang menyatakan bahwa pemakaian marga/merga didasarkan pada merga silima (Darwan, 2012).Masyarakat Karo memiliki Sistem kekeluargaan yang dikenal dengan istilah sangkep nggeluh yang secara garis besar terdiri dari senina, anak beru dan kalimbubu (Tribal Collibium) (Darwan, 2012). Masyarakat Karo di kota Medan merupakan masyarakat bersuku Karo yang berdomisili di kota Medan. Adapun alasan peneliti memilih masyarakat Karo di
12 23 Kota Medan dikarenakan oleh pesatnya perkembangan Kota Medan. Perkembangan di Kota Medan juga diikuti dengan berkembangnya pelayanan kesehatan modern seperti rumah sakit, puskesmas dan pelayanan kesehatan lainnya. Peneliti ingin melihat perilaku kesehatan menggunakan pengobatan tradisional pada masyarakat Karo di Kota Medan di tengah-tengah pesatnya perkembangan dan banyaknya pengobatan modern di Kota Medan. E. GAMBARAN PERILAKU KESEHATAN MENGGUNAKAN PENGOBATAN TRADISIONAL KARO PADA MASYARAKAT KARO DI KOTA MEDAN Perilaku Kesehatan pada dasarnya terbagi dua yakni, perilaku sehat (healthy behavior) dan juga perilaku sakit atau juga sering disebut sebagai perilaku pencarian kesehatan (health seeking behavior). Perilaku setiap orang dalam mempertahankan kesehatan tubuhnya ataupun kegiatan mencari penyembuhan dapat bermacam-macam. Beberapa tindakan yang akan muncul pada umunya adalah mengabaikan kondisi tersebut, mengambil tindakan dengan pengobatan sendiri atau dengan mencari penyembuhan ke fasilitas pelayanan kesehatan. Tempat pencarian kesembuhan ini adalah tempat atau fasilitas pelayanan kesehatan baik fasilitas atau pelayanan kesehatan modern seperti rumah sakit, puskesmas, poliklinik dan sebagainya ataupun dengan mencari pelayanan kesehatan tradisional (Notoatmodjo, 2010). Begitu pula dengan masyarakat Karo, masyarakat Karo memiliki pilihan untuk melakukan pengobatan secara modern (medis) atau tradisional. Masyarakat
13 24 Karo yang terkenal dengan pengobatan tradisionalnya ternyata masih mengandalkan pengobatan tradisional sebagai bentuk perilaku menjaga kesehatan mereka. Oleh karena itu peneliti ingin melihat gambaran perilaku kesehatan menggunakan pengobatan tradisional Karo pada masyarakat Karo. Berikut ini merupakan tabel aspek perilaku kesehatan terkait dengan penggunaan obat tradisional Karo: Tabel 2.1 Tabel Aspek Perilaku Kesehatan Pada Masyarakat Karo Aspek Kesehatan Preventif Promotif Kuratif Rehabilitatif Perilaku Pada Masyarakat Karo Perilaku menggunakan pengobatan tradisional pada kondisi sehat dimana tujuan perilaku ini adalah untuk mencegah penyakit yang ditunjukkan dengan menggunakan obat tradisional Karo sebelum beraktivitas ataupun setelah beraktivitas. Perilaku menggunakan pengobatan tradisional Karo dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan. Perilaku ini ditunjukkan dengan penggunaan obat tradisional Karo ketika tubuh tidak terserang dengan tujuan agar kondisi tubuh semakin sehat dan bugar. Perilaku menggunakan pengobatan tradisional Karo untuk menyembuhkan sakit penyakit yang dilakukan dengan mengoleskan, menyemburkan, atau mengkonsumsi ramuan obat tradisional Karo saat kondisi tubuh sedang sakit. Perilaku menggunakan pengobatan tradisional Karo untuk memulihkan kondisi tubuh pasca sakityang dapat ditunjukkan dengan melakukan mandi uap
14 25 (oukup) ataupun dengan mengkonsumsi ramuan obat tradisional Karo lainnya agar kondisi tubuh semakin pulih.
Perilaku kesehatan pada garis besarnya dikelompokkan menjadi 2 yakni (Notoatmodjo, 2003):
2.3 macam-macam perilaku kesehatan Perilaku dapat diberi batasan sebagai suatu tanggapan individu terhadap rangsangan yang berasal dari dalam maupun luar diri individu tersebut. Secara garis besar bentuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari Persepsi (perception), Respon terpimpin (Guided Respons),
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku 1. Pengertian perilaku Semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik dapat diamati secara langsung maupun tidak dapat diamati oleh pihak luar. Dimana perilaku terdiri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perilaku sehat. untuk meningkatkan atau mempertahankan kondisi kesehatan mereka (Taylor,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku sehat 1. Pengertian Perilaku sehat Perilaku sehat sebagai usaha atau tindakan yang dilakukan individu untuk meningkatkan atau mempertahankan kondisi kesehatan mereka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Definisi fraktur secara umum adalah pemecahan atau kerusakan suatu bagian terutama tulang (Dorland, 2002). Literatur lain menyebutkan bahwa fraktur atau patah tulang
Lebih terperinciPROMOSI KESEHATAN (TEORI SEBAB AKIBAT) Kel tiga sembilan orang
PROMOSI KESEHATAN (TEORI SEBAB AKIBAT) Kel tiga sembilan orang Teori Sebab Akibat adalah suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mutu pelayanan kesehatan pada seluruh masyarakat. Menurut WHO kesehatan adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia yakni kesehatan jasmani dan kesehatan rohani. Kesehatan dapat tercapai dengan meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Simalungun, Batak Pakpak, Batak Toba, Batak Angkola, dan Mandailing. Di. dengan cara mempelajarinya. (Koentjaraningrat, 1990:180)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suku Batak adalah suatu suku terbesar yang mendiami pulau Sumatera Utara. Suku Batak memiliki 6 sub suku-suku bangsa yaitu, Batak karo, Batak Simalungun, Batak
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Perilaku Kesehatan 2.1.1. Batasan Perilaku Menurut Notoatmodjo (2005) perilaku dapat ditafsirkan sebagai kegiatan atau aktivitas organisme atau makhluk hidup yang bersangkutan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia disamping
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia disamping kebutuhan akan sandang, pangan, papan dan pendidikan. Karena hanya dengan kondisi kesehatan yang baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melaksanakan aktivitasnya sehari-hari. Undang-undang kesehatan No. 23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia karena tanpa kesehatan yang baik, maka setiap manusia akan sulit dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ada disekitarnya. Demikian halnya dengan nenek moyang kita yang telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah peradaban bangsa-bangsa di dunia ini menunjukkan bahwa berbagai upaya yang dilakukan berbagai bangsa untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Skizofrenia merupakan suatu penyakit yang mempengaruhi otak dan menyebabkan timbulnya gangguan pikiran, persepsi, emosi, gerakan dan perilaku yang aneh. Penyakit ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomis. Pembangungunan kesehatan ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi terganggu akibat aktivitas yang tidak seimbang. Pola makan yang salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Terus berkembangnya jaman menuntut masyarakat untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang serba cepat dan praktis, hal ini menyebabkan pola hidup masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikembangkan dan dilestarikan dengan cara cara yang tradisional. Masyarakat. lingkungan dimana mereka bertempat tinggal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hampir setiap komunitas masyarakat mempunyai pengetahuan yang diturunkan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya, dikembangkan dan dilestarikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan usaha menghindari diri dengan cara menyembuhkan suatu jenis penyakit.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia disamping pangan, pemukiman dan pendidikan, karena hanya dalam keadaan sehat manusia dapat hidup, tumbuh dan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Peringkat IV di bawah Cina, India, dan Amerika Serikat Sensus BPS 1998 UHH pria = 63 tahun, dan wanita = 67 tahun
B Y. L U F T H I A N I P R O G R A M S T U D I I L M U K E P E R A W A T A N F K U S U PENDAHULUAN Kemajuan ilmu pengetahuan & tehnologi kesehatan Asupan gizi lebih baik Usia harapan hidup Pertambahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai mahluk yang memiliki akal dan pikiran menjadikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk yang memiliki akal dan pikiran menjadikan manusia yang memiliki pengetahuan dan harapan. Hal tersebut didapatkan berdasarkan hasil adaptasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Kesehatan nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Kesehatan nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan, menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menjalani aktivitas sehari-hari, individu membutuhkan keadaan fisik yang baik dan sehat. Bila keadaan fisik tersebut baik dan sehat, maka individu dapat
Lebih terperinciProsiding SNaPP2014 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN
Prosiding SNaPP2014 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 EISSN 2303-2472 PENGAWASAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG TERHADAP PENGOBATAN TRADISIONAL DIHUBUNGKAN DENGAN PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menerima pengakuan ini adalah Imhotep dari Mesir yang jauh lebih tua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedokteran modern mengakui Hipocrates merupakan orang pertama yang menggunakan tanaman berkhasiat. Akan tetapi lebih tepatnya yang menerima pengakuan ini adalah Imhotep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Osteoporosis merupakan kondisi atau penyakit dimana tulang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Osteoporosis merupakan kondisi atau penyakit dimana tulang menjadi rapuh dan mudah retak atau patah. Osteoporosis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan berkurangnya
Lebih terperinciMakalah Tentang Masalah Kesehatan
Makalah Tentang Masalah Kesehatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sehat adalah sebuah kondisi maksimal, baik dari fisik, mental dan sosial sehingga dapat melakukan suatu aktifitas yang menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan berfikir. Perilaku konsumen memiliki berbagai macam pengertian. Salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku konsumen merupakan suatu hal yang umum kita dapati di kehidupan kita sehari-hari. Perilaku konsumen dapat dikatakan sebagai pelengkap kegiatan ekonomi. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembangunan nasional merupakan pembangunan manusia dan seluruh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan nasional merupakan pembangunan manusia dan seluruh masyarakat Indonesia. Berbagai program pembangunan yang diselengarakan oleh pemerintah selama ini,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan cara duduk atau berdiri, ditambah dengan daya tarik gravitasi telah
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Di zaman modern ini, banyak kegiatan dan aktivitas kerja yang dilakukan dengan cara duduk atau berdiri, ditambah dengan daya tarik gravitasi telah menyebabkan racun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia pada dasarnya menginginkan dirinya selalu dalam kondisi yang sehat, baik secara fisik maupun secara psikis, karena hanya dalam kondisi yang sehatlah manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. angka kejadiannya (Depkes, 2006). Perkembangan teknologi dan industri serta. penyakit tidak menular (Depkes, 2006).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang dihadapkan pada dua masalah dalam pembangunan kesehatan, yaitu penyakit menular yang masih belum banyak tertangani dan penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk biologis senantiasa menjalankan dan mempertahankan kehidupannya. Dalam menjalankan serta mempertahankan kehidupannya, manusia
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Pada hakikatnya
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Perilaku Dilihat dari aspek biologisnya, perilaku merupakan sesuatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Pada hakikatnya kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan penyakit yang sangat mengganggu aktivitas sehari hari, yang bisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gastritis merupakan radang pada jaringan dinding lambung yang disebabkan oleh faktor iritasi, infeksi dan ketidakteraturan dalam pola makan misalnya makan terlalu banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal. Kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan Republik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal. Kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi (Undang-undang tentang kesehatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Definisi kesehatan menurut Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial untuk memungkinkan setiap orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu hak asasi manusia dan kebutuhan hidup yang diwujudkan dan dilaksanakan dalam mencapai kesejahteraan kehidupan dalam masyarakat. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomi. Masyarakat berperan serta, baik secara
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya,
Lebih terperinci5. Sintesis (synthesis), merupakan kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
A. Pengertian Perilaku Menurut Notoatmodjo (2007) perilaku manusia adalah semua tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas, baik yang dapat diamati langsung,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang setinggi tingginya. Dalam mencapai kualitas hidup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan pembangunan manusia dan seluruh masyarakat Indonesia. Berbagai program pembangunan yang diselengarakan oleh pemerintah selama ini, pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap orang dalam kesibukan dan aktivitas yang terus dijalani, tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang dalam kesibukan dan aktivitas yang terus dijalani, tidak menyadari bahwa tubuhnya terus berinteraksi dengan sesama lingkungan, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.
Lebih terperinciPaket 7 PERAN PSIKOLOGI DALAM MENGEVALUASI ETIOLOGI SUATU PENYAKIT
Paket 7 PERAN PSIKOLOGI DALAM MENGEVALUASI ETIOLOGI SUATU PENYAKIT Pendahuluan Psikologi kesehatan sebagai pengetahuan social-psychological dapat mengubah pola health behavior dan mengurangi pengaruh dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara demografi, lansia di Indonesia termasuk lima besar terbanyak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara demografi, lansia di Indonesia termasuk lima besar terbanyak di dunia dengan jumlah lansia sesuai sensus penduduk 2010 berjumlah 18,1 juta jiwa (9,6%
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tradisional yang berbeda jauh dengan konsep penyembuhan secara modern.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha-usaha perlindungan diri dan penyembuhan penyakit sudah diupayakan sejak dulu kala. Salah satu pengetahuan mendasar manusia dan masyarakat saat itu mencegah dan
Lebih terperincisatu sarana kesehatan yang memiliki peran penting di masyarakat adalah apotek. Menurut Peraturan Pemerintah No. 35 tahun 2014, tenaga kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu Hak Asasi Manusia (HAM) dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia adalah kesehatan. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemecahannya harus secara multi disiplin. Oleh sebab itu, kesehatan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan masyarakat adalah multi kausal, maka pemecahannya harus secara multi disiplin. Oleh sebab itu, kesehatan masyarakat sebagai seni atau prakteknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa mengandung dan bersalin adalah masa yang penting bagi seorang wanita.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa mengandung dan bersalin adalah masa yang penting bagi seorang wanita. Keadaan persalinan adalah keadaan di mana masa hamil, melahirkan dan penanganan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi kesehatan di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat berarti dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi kesehatan di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat berarti dalam beberapa dekade terakhir. Perkembangan ini memperlihatkan dampak dari ekspansi penyediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tuntutan dalam pekerjaan. Perubahan gaya hidup tersebut diantaranya adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin meningkat. Hal ini membawa perubahan terhadap gaya hidup dan meningkatnya tuntutan dalam pekerjaan.
Lebih terperinciBAB II SISTEM MEDIS TRADISIONAL
BAB II SISTEM MEDIS TRADISIONAL 2.1 Sistem Medis Tradisional Sekalipun pelayanan kesehatan moderen telah berkembang di Indonesia, namun jumlah masyarakat yang memanfaatkan pengobatan tradisional tetap
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN DI BIDANG KESEHATAN
PENJELASAN ATAS RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN DI BIDANG KESEHATAN I. Penjelasan Umum. Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran,
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan merupakan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan. Menurut WHO, kesehatan adalah kondisi dinamis meliputi kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang setinggi-tingginya pada mulanya berupa upaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, sprititual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi.kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan oleh Pusat Data dan Informasi Kementrian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. urat. Kebanyakan arthritis gout disebabkan oleh pembentukan asam urat yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Arthritis gout terjadi akibat peningkatan kronis konsentrasi asam urat di dalam plasma (hiperusemia : >7 mg/dl). Adanya penurunan ekskresi asam urat. Kebanyakan
Lebih terperinciDUKUNGAN PSIKOSOSIAL KELUARGA DALAM PENYEMBUHAN PASIEN NAPZA DI RUMAH SAKIT JIWA PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA
DUKUNGAN PSIKOSOSIAL KELUARGA DALAM PENYEMBUHAN PASIEN NAPZA DI RUMAH SAKIT JIWA PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA Elisa Putri D. Siahaan*, Wardiyah Daulay** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU **Dosen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
Lebih terperinciPENDIDIKAN KESEHATAN DI SEKOLAH DASAR (SD) PERLU DIPRIORITASKAN. Oleh: Suryanto Staf Pengajar Prodi Ikora PKR, FIK, UNY
PENDIDIKAN KESEHATAN DI SEKOLAH DASAR (SD) PERLU DIPRIORITASKAN Oleh: Suryanto Staf Pengajar Prodi Ikora PKR, FIK, UNY Pendahuluan Kesehatan merupakan bagian penting dalam kehidupan, karena sehat merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini di Indonesia penyakit stroke merupakan penyebab kematian ketiga setelah penyakit
Lebih terperinciDASAR DASAR KESEHATAN KERJA
DASAR DASAR KESEHATAN KERJA Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 22 Tahun Ajaran 2013 / 2014 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Program Studi Pendidikan Dokter UNIVERSITAS JAMBI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan. yang diawali oleh penginderaan, yaitu proses diterimanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang diawali oleh penginderaan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh alat indera, kemudian individu ada perhatian,
Lebih terperinciinteraksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Dengan kata lain, perilaku merupakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku 2.1.1 Konsep Perilaku Perilaku manusia merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Merokok merupakan salah satu gaya hidup yang. tidak asing lagi yang berkembang di kehidupan masa kini.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Merokok merupakan salah satu gaya hidup yang tidak asing lagi yang berkembang di kehidupan masa kini. Aditama (2003) mengemukakan bahwa masalah merokok juga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penyembuhan. Sumber pengobatan di dunia mencakup tiga sektor yang saling terkait
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap orang. Masalah kesehatan difokuskan pada penyakit yang diderita manusia untuk dilakukannya pengobatan dan penyembuhan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara dengan status kesehatan yang masih tergolong rendah. Hal ini dapat disebabkan kurangnya kepedulian dan pemahaman masyrakat Indonesia akan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hidup bersih dan sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan untuk mencapai masa depan dimana bangsa Indonesia hidup dalam lingkungan sehat, penduduknya berperilaku hidup bersih dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai upaya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya yang pada mulanya berbasis pada sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang umum terjadi di negara berkembang dan merupakan penyebab kematian tertinggi kedua di Indonesia. Tekanan darah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi bergeser ke penyakit non-infeksi/penyakit tidak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pola penyakit sekarang ini telah mengalami perubahan dengan adanya transisi epidemiologi. Proses transisi epidemiologi adalah terjadinya perubahan pola penyakit dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan cara yang berbeda-beda, berdasarkan waktu dan riwayat hidupnya. Saat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang Usia lanjut sebagai tahap akhir siklus kehidupan merupakan tahap perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu yang mencapai usia lanjut dan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh penduduk Indonesia. Penyakit ini muncul tanpa keluhan sehingga. banyak penderita yang tidak mengetahui bahwa dirinya menderita
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang paling banyak diderita oleh penduduk Indonesia. Penyakit ini muncul tanpa keluhan sehingga banyak penderita yang tidak mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan pokok setiap manusia yang tidak dapat ditunda. Menurut Undang - Undang Republik Indonesia No 36 tahun 2009 yang dimaksud dengan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi merupakan kondisi peningkatan tekanan darah arterial yang abnormal. Berdasarkan etiologi, hipertensi dibedakan menjadi hipertensi primer dan sekunder (Lewis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tenggara sekitar dari jumlah penduduk setiap tahunnya.gastritis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan saat ini dihadapkan pada dua masalah, di satu pihak penyakit penular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang belum banyak tertangani,
Lebih terperinciPENELITIAN PERILAKU KESEHATAN 2
PENELITIAN PERILAKU KESEHATAN 2 1 PERILAKU Batasan konsep (Skinner): Respons organisme terhadap stimulus (rangsangan). Respons organisme terwujud dalam bentuk: Tertutup: apabila respons tersebut terjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya angka harapan hidup (life expectancy). Akibatnya jumlah penduduk
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang Upaya kesehatan telah dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat mencakup kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dalam pembangunan nasional. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomi (Notoadmodjo, 2012).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan kesehatan adalah keadaan sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial, dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat. Sedangkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahunnya. World Health Organization (WHO) memperkirakan. mendatang diperkirakan sekitar 29% warga dunia menderita
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hipertensi telah membunuh 9,4 juta warga di dunia setiap tahunnya. World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan bayi terjadi transisi epidemiologis penyakit. Populasi lansia semakin
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM
BAB II GAMBARAN UMUM 2.I Identifikasi Wilayah 2.1.1 Lokasi Desa Sukanalu Desa Sukanalu termasuk dalam wilayah kecamatan Barus Jahe, kabupaten Karo, propinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Sukanalu adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Osteoporosis merupakan masalah kesehatan nomor dua di dunia seperti yang dinyatakan oleh WHO (World Health
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Osteoporosis merupakan masalah kesehatan nomor dua di dunia seperti yang dinyatakan oleh WHO (World Health Organization) (Salma, 2013: 9). Osteoporosis berasal dari
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun Sedangkan
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kronik didefinisikan sebagai kondisi medis atau masalah kesehatan yang berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan penatalaksanaan jangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengganggu kegiatan sehari-hari. Kesehatan telah menjadi suatu kajian ilmu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia melakukan berbagai cara untuk mendapatkan tubuh yang sehat, baik secara modern maupun tradisional. Kesehatan merupakan kebutuhan mendasar bagi kehidupan
Lebih terperinciEfektivitas Pengobatan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Pada Luka Kaki Penggunaan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering
Efektivitas Pengobatan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Pada Luka Kaki Penggunaan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Diabetes adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan (menyerap) gula
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. semakin meningkat dari tahun ke tahun. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit yang prevalensinya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama 6-8
Lebih terperincimengadakan dan mengatur upaya pelayanan kesehatan (Depkes RI, 2009).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengalaman 1. Definisi Pengalaman merupakan suatu proses pembelajaran dan pertambahan perkembangan potensi bertingkah laku baik dari pendidikan formal maupun non formal atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Antropologi secara harfiah dapat dikatakan sebagai suatu ilmu yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Antropologi secara harfiah dapat dikatakan sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang manusia beserta kebudayaan. Penerapan dari ilmu antropologi mula mula adalah terhadap
Lebih terperinciMakalah Pengaruh Sosial Budaya Masyarakat Terhadap Kesehatan
Makalah Pengaruh Sosial Budaya Masyarakat Terhadap Kesehatan KATA PENGANTAR Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanau Wata ala yang telah melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-nya
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Stroke atau cedera serebrovaskular adalah berhentinya suplai darah ke
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Stroke atau cedera serebrovaskular adalah berhentinya suplai darah ke bagian otak sehingga mengakibatkan hilangnya fungsi otak (Smeltzer & Suzane, 2001). Hal ini dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat kompleks, bila dilihat secara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat kompleks, bila dilihat secara keseluruhan akan menyebabkan terjadinya perbedaan-perbedaan persepsi tentang kesehatan tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional dan bahasa daerah. Sumatera
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional dan bahasa daerah. Sumatera merupakan pulau keenam terbesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi untuk keberhasilan pembangunan Bangsa Indonesia. Oleh karena itu perlu dilakukan pembangunan
Lebih terperinciAkupunktur - pengobatan alternatif untuk sakit dan kondisi lain
Akupunktur - pengobatan alternatif untuk sakit dan kondisi lain Apa Akupunktur? Akupunktur merupakan praktek penyembuhan kuno obat tradisional Cina di mana jarum tipis ditempatkan pada titik-titik tertentu
Lebih terperinciEFEK JALAN KAKI PAGI TERHADAP KEPADATAN MINERAL TULANG PADA WANITA LANSIA DI DESA GADINGSARI SANDEN BANTUL SKRIPSI
EFEK JALAN KAKI PAGI TERHADAP KEPADATAN MINERAL TULANG PADA WANITA LANSIA DI DESA GADINGSARI SANDEN BANTUL SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI PERSYARATAN UNTUK MENDAPATKAN GELAR SARJANA SAINS ILMU TERAPAN FISIOTERAPI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesehatan meliputi pencegahan, pemeliharaan kesehatan, diagnosa, pengobatan baik
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengobatan Tradisional Pengobatan tradisional adalah keseluruhan dari pengetahuan, keterampilan, dan praktek yang ada berdasarkan teori, keyakinan serta pengalaman yang memiliki
Lebih terperinciMengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan
Mengatur Berat Badan Pengaturan berat badan adalah suatu proses menghilangkan atau menghindari timbunan lemak di dalam tubuh. Hal ini tergantung pada hubungan antara jumlah makanan yang dikonsumsi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Disisi lain, apabila disalahgunakan narkoba dapat menimbulkan ketergantungan dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penyalahgunaan narkoba merupakan penyakit endemik dalam masyarakat modern, dapat dikatakan bahwa penyalahgunaan narkoba merupakan penyakit kronik yang berulang kali
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. semakin terbuka lebar kebebasan untuk memilih aneka jenis dan kualitas barang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam segala bidang kehidupan masyarakat, telah memungkinkan para pelaku usaha untuk memproduksi berbagai macam barang dan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang Maha Esa dengan seperangkat hak yang menjamin derajatnya sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang Maha Esa dengan seperangkat hak yang menjamin derajatnya sebagai manusia. Hak-hak inilah yang kemudian disebut dengan
Lebih terperinci