BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena pendidikan mempunyai cakupan yang sangat luas, yaitu selain mengasuh, mendidik, atau memelihara anak, pendidikan juga merupakan pengembangan ketrampilan, pengetahuan, maupun kepandaian melalui pengajaran, latihan-latihan atau pengalaman. Lebih jauh pendidikan juga dapat mengembangkan intelektual serta akhlak anak didik yang dilakukan secara bertahap. Ki Hajar Dewantoro mengemukakan Tricentral atau tripusat pendidikan yaitu, keluarga, sekolah, dan perkumpulan pemuda. Dalam sejarah perkembangan lembaga pendidikan, dijelaskan bahwa keluarga merupakan lembaga pendidikan yang paling tua. Dapat dikatakan bahwa lahirnya keluarga sebagai lembaga pendidikan sejak adanya manusia, dimana orang tua yaitu ayah serta ibu sebagai pendidiknya dan anak sebagai terdidiknya, karena pendidikan itu sejak adanya manusia. 1 Pendidikan keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama, tempat anak menerima pendidikan dan bimbingan dari orang tuanya ataupun anggota keluarga lainnya 2. Ketika seorang anak pertama kali lahir ke dunia dan melihat apa yang di dalam rumah dan sekelilingnya, tergambar dalam benaknya sosok awal dari sebuah kehidupan. Bagaimanapun awalnya dia harus bisa melangkah dalam hidupnya di dunia ini. Jiwanya yang masih suci dan bersih akan menerima segala bentuk apa saja yang datang mempengaruhinya. Maka orang tuanyalah tempat 1 Suwarno, Pengantar Umum Pendidikan, (Jakarta: Aksara Baru, 1982), hlm Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm

2 2 pertama anak melakukan interaksi dan komunikasi. Dan di situlah tempat berkembangnya individu dan di situ pula tahap-tahap awal proses pembentukan kepribadian melalui internalisasi nilai-nilai yang terpantul dari emosi, sikap, dan perilaku orang tua dan anggota keluarganya. 3 Islam memandang kelurga sebagai lingkungan atau millieu pertama bagi individu dimana ia berinteraksi. Dari interaksi dengan millieu pertama itu individu mendapatkan unsur-unsur dan ciri-ciri dasar daripada kepribadiannya. Juga dari situ dia mendapatkan akhlak, nilai-nilai, kebiasan-kebiasan dan emosinya. Dan dengan itu ia merubah banyak kemungkinan-kemungkinan, kesanggupan-kesanggupan dan kesediannya menjadi kenyataan yang hidup dan tingkah laku yang tampak. 4 Demikian juga pemikiran sosial dalam Islam setuju dengan pemikiran sosial modern yang mengatakan bahwa keluarga itu adalah unit pertama dan institusi pertama dalam masyarakat dimana hubungan-hubungan yang terdapat di dalamnya, sebagian besarnya bersifat hubungan langsung. Disitulah berkembang individu dan disitu terbentuknya tahap-tahap awal proses pemasyarakatan (sosialization), dan melalui interaksi dengannya ia mendapat pengetahuan, ketrampilan, minat, nilai-nilai, emosi, dan sikapnya dalam hidup, dan dengan itu ia mendapatkan ketentraman dan ketenangan. 5 Dengan demikian keluarga adalah tempat yang pertama kali dijumpai oleh seorang anak ketika ia lahir di dunia ini. Dan interaksi yang pertama kali dilakukan adalah dengan orang tua dan lingkungan keluarga yang lain. Disini juga awal kepribadian anak terbentuk. Keluarga adalah unit masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat, terdiri dari ayah, ibu dan anak. Mereka adalah manusia yang mempunyai kedudukan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hubungannya sebagai makhluk sosial, terkandung suatu maksud 3 Achmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya Media, 1992), hlm Hasan Langgulung,Manusia dan Pendidikan Suiatu Analisis Psikologi dan Pendidikan, (Jakarta: Al-Husna Zikra, 1995), Cet, III, hlm Ibid., hlm. 346.

3 3 bahwa manusia bagaimanapun juga tidak dapat terlepas dari individu yang lain. Secara kodrati manusia akan selalu hidup bersama. Hidup bersama antar manusia akan berlangsung dalam berbagai bentuk komunikasi dan situasi. Dalam kehidupan semacam inilah terjadi interaksi. Dengan demikian, kegiatan hidup dalam keluarga itu akan selalu di barengi dengan proses interaksi atau komunikasi, baik antara orang tua dengan anak maupun interaksi dengan Tuhan, baik itu disengaja maupun tidak disengaja. Dari berbagai bentuk interaksi, khususnya mengenai interaksi yang disengaja, ada istilah interaksi edukatif. Interaksi edukatif ini adalah interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran. 6 Dan interaksi pendidikan itu dapat berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat serta lingkungan-lingkungan kerja. 7 Anak adalah merupakan amanat dari Allah SWT kepada orang tua agar di bimbing, dididik supaya menjadi anak yang berbakti dan menjadi anak yang sholeh, sehingga orang tua dalam memberikan bimbingan atau pendidikan kepada anak-anaknya harus hati-hati, karena mereka cenderung meniru perbuatan orang tuanya. Dengan kata lain, kewajiban bagi keluarga lebih-lebih bapak dan ibu untuk selalu membimbing dan mengarahkan anak agar memiliki wawasan yang luas dan menjadikan anak yang bermoral. Dalam hal ini sesuai dengan hadist Rasulullah SAW yang berbunyi sebagai berikut : عن ابي هريرة أن ه آان يقول : قال رسول االله صل ى االله عليه وسل م : ما من مولود الا يولد على الفطرة فاباه يهو دانه و ينص رانه و يمج سانه 8 ) رواه مسلم) Tidaklah seorang bayi itu dilahirkan melainkan dalam keadaan fitroh,maka orang tualah yang menjadikan mereka Yahudi, Nasrani, dan Majusi.(H.R.,Muslim ) 6 Sardiman,A.M.,Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (jakarta : Raiawali, 1992), Cet.,I, hlm.l. 7 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2003), Cet, I, hlm Imam Abi Al-Husaini Muslim bin Al-Hajjaji Al-Qusyairy An-Naisabury, Shahih Muslim, Juz IV,(Beirut Libanon: Dar-Ahya Al-Turatsi Al- Arabi, t.th.), hlm

4 4 Sedangkan seorang anak itu pertama kali mengenal agama di lingkungan keluarga. Mereka memperoleh pengetahuan agama dan pembiasaan dalam melakukan perbuatan yang didasari oleh agama dari keluarga. Dalam hal ini orang tua adalah sebagai penanggung jawab pendidikan agama bagi anak. Sebagaimana firman Allah dalam surat at-tahrim : 6, yang berbunyi: ا لذ ي ن ي ا اي ه ا ام ن و ا قو ا ان ف س ك م و اه ل ي كم ن ار ا...(التحريم :٦) Hai orang-orang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka (Q.S. at-tahrim : 6) 9 Jadi orang tua, ibu dan ayah memegang peranan penting dan amat berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya. 10 Orang tua adalah pembina pribadi yang pertama dalam hidup anak. Kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup mereka merupakan unsur- unsur pendidikan yang secara tidak langsung akan masuk dalam ke dalam peribadi anak yang sedang tumbuh itu. 11 Suatu pendidikan agama Islam dalam rumah tangga melibatkan peran orang tua serta seluruh anggota keluarga dalam usaha menciptakan suasana keagamaan yang baik dan benar. Peran orang tua tidak perlu berupa peran pengajaran tetapi peran tingkah laku, teladan, dan pola-pola hubungannya dengan anak yang dijiwai dan disemangati oleh nilai-nilai keagamaan secara menyeluruh. Agama bukan ibadah saja. Agama mengatur seluruh segi kehidupan. Semua penampilan ibu dan ayah dalam kehidupan sehari-hari yang disaksikan dan dialami oleh anak bernafaskan agama, disamping latihan dan pembiasaan agama, membutuhkan dilaksanakan sejak si anak kecil, sesuai pertumbuhan dan perkembangan jiwanya. Apabila anak tidak mendapatkan pendidikan, latihan, dan pembiasaan keagamaan waktu kecilnya, ia akan besar dengan sikap acuh tak acuh / anti agama Soenardjo, dkk., Al-Qur an dan Terjemahannya, (Semarang: Toha Putra, 1989 ), hlm Zakiah Daradjat, dkk. Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,1996), hlm Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama,(Jakarta : Bulan Bintang, 1993), Cet, 14 hlm Zakiah Daradjat, op. cit.,hlm. 65.

5 Nya. 14 Sehingga untuk mewujudkan tujuan tersebut, penting bagi orang tua 5 Perlu di ketahui bahwa inti agama ialah iman. Inti keberagamaan ialah keberimanan. Keberimanan itu tidak dapat diajarkan di sekolah, di pesantren, ataupun dengan cara mengundang guru agama ke rumah. Di sekolah dan di pesantren diajarkan pengetahuan tentang iman, keimanan, keberimanan. Adapun keberimanan adalah sesuatu yang berada dalam hati (al-qalb). Karena iman itu di dalam hati, bukan di kepala, maka iman itu tidak dapat di ajarkan. Lantas bagaimana menjadikan seseorang beriman?. Nabi mengajarkan bahwa keberimanan itu perlu di tanamkan. 13 Dengan demikian, untuk memudahkan penanaman agama dalam jiwa anak, maka dibutuhkan suatu interaksi yang bernilai edukatif, sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa interaksi edukatif adalah interaksi yang sadar dan sengaja dilakukan untuk mengubah tingkah laku anak menuju suatu kedewasaan, dengan meletakkan tujuan pendidikan didalamnya. Dan tujuan pendidikan yang dimaksud adalah tujuan pendidikan Islam dalam keluarga, yaitu membentuk pribadi yang berkepribadian muslim. Sedangkan untuk tujuan pendidikan Islam secara umum adalah untuk mencapai tujuan hidup manusia, yakni menumbuhkan kesadaran manusia sebagai makhluk Allah SWT, agar mereka tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berakhlak mulia dan beribadah kepada- untuk melakukan interaksi dan komunikasi yang bernilai edukatif, terutama dalam pendidikan agama. Karena pendidikan agama ini memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan anak-anak dan harus di tanamkan sejak dini oleh orang tua mereka. Salah satu bentuk dari interaksi edukatif antara orang tua dengan anak adalah melalui keteladanan, contoh, dan kebiasaan-kebiasaan orang tua. Perlu diketahui juga, bahwa kualitas hubungan anak dengan orang tuanya, akan mempengaruhi keyakinan beragama anak di kemudian hari, apabila ia di 13 Ahmad Tafsir, (ed.), Pendidikan Agama Dalam Keluarga, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), Cet. III, hlm Chabib Toha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996), hlm. 100.

6 6 sayang dan di perlakukan adil, maka ia akan meniru orang tuanya dan menyerap agama dan nilai-nilai yang di anut orang tuanya. Dan jika yang terjadi sebaliknnya, mungkin ia tidak mau melaksanakan ajaran agama dalam hidupnya, tidak sholat, tidak puasa dan sebagainya. 15 Dari deskripsi yang telah penulis paparkan di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian secara langsung dengan judul PENGARUH INTENSITAS INTERAKSI EDUKATIF ORANG TUA DENGAN ANAK TERHADAP KEBERAGAMAAN SISWA KELAS VII MTs NU BANAT KUDUS B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis telah paparkan di atas, permasalahan tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Banyak terjadi interaksi dan komunikasi dalam setiap keluarga. Tapi untuk suatu interaksi edukatif, itu harus dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan untuk mengubah tingkah laku dan perbuatan seseorang. 2. Anak mempunyai ketergantungan emosional terhadap orang tua dan selalu terikat. 3. Pendidikan agama itu sangat penting, maka tanggung jawab orang tualah untuk menanamkan agama pada anak sedini mungkin. Karena mereka adalah pendidik yang pertama dan utama dalam pendidikan keluarga. 4. Intensitas interaktsi edukatif orang tua dengan anak yang variatif menyebabkan hasil keberagamaan berbeda-beda. Anak yang melakukan interaksi edukatif dengan orang tuanya secara intensif akan menghasilkan perilaku beragama yang baik. Sebaliknya anak yang melakukan interaksi edukatif dengan orang tuanya kurang intensif akan menghasilkan prerilaku beragama yang kurang baik. C. Pembatasan Masalah Berangkat dari permasalahan di atas, serta pertimbangan waktu dan biaya, maka penulis membatasi permasalahan ini sebagai berikut : 15 Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam Dalam Keluarga Dan Sekolah, op. cit., hlm. 66.

7 7 1. Intensitas interaksi edukatif orang tua dengan anak. Dalam hal ini, adalah kuat lemahnya atau sedikit banyaknya interaksi orang tua dengan anak yang mengarah kepada perubahan perilaku atau perbuatan bagi anak dengan menempatkan tujuan pendidikan Islam didalamnya. Orang tua disini adalah setiap orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari yang lazim disebut bapak ibu. Sedangkan anak itu sendiri adalah yang masih menjadi tanggung jawab orang tua tersebut. Dan dalam penelitian ini, mereka adalah anak yang berusia tahun atau usia anak kelas VII MTs. Dalam interaksi edukatif itu, yang diutamakan adalah tujuan pendidikannya.bukan bentuk interaksinya. Dan dalam penulisan skripsi ini, penulis hanya membatasi pada tujuan pendidikan Islam dalam keluarga.yaitu untuk membentuk jiwa jiwa yang berkepribadian Islam. 2. Keberagamaan Dalam hal ini, adalah perbuatan atau tingkah laku seseorang dalam menjalankan ajaran agama sesuai yang di syari atkan. Dan obyek keberagamaan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs NU Banat Kudus D. Rumusan Masalah Dan penegasan masalah tersebut diatas, maka ada beberapa permasalahan yang penulis kemukakan, yaitu : 1. Bagaimana intensitas interaksi edukatif orang tua dengan anak siswa kelas VII MTs NU Banat Kudus? 2. Bagaimana keberagamaan siswa kelas VII MTs NU Banat Kudus? 3. Sejauh mana pengaruh interaksi edukatif orang tua dengan anak terhadap keberagamaan siswa kelas VII MTs NU Banat Kudus? E. Manfaat Penelitian Penelitian yang penulis lakukan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak-pihak yang terkait. Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut :

8 8 1. Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi penulis untuk menambah wawasan penulis tentang pentingnya interaksi yang bernilai edukatif antara orang tua dengan anak terutama dalam hal pendidikan agama. 2. Hasil penelitian ini di harapkan dapat berguna bagi orang tua dan calon orang tua untuk membekali diri dalam mendidik putra-putrinya khususnya dalam masalah pendidikan agama. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan positif dalam upaya memperbaiki kualitas pendidikan agama dalam keluarga, dengan cara meningkatkan intensitas interaksi edukatif antara orang tua dengan anak.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang binasa. 1 Keluarga merupakan satu elemen terkecil dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seorang anak ketika pertama kali lahir kedunia dan melihat apa yang ada didalam rumah dan sekelilingnya, tergambar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. namun mendidik anak sejak dalam kandungan sampai lahir hingga anak tersebut

BAB I PENDAHULUAN. namun mendidik anak sejak dalam kandungan sampai lahir hingga anak tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak dalam rumah tangga adalah tugas semua orang tua, namun mendidik anak sejak dalam kandungan sampai lahir hingga anak tersebut menjadi dewasa adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk memecahkan persoalan suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk memecahkan persoalan suatu bangsa, A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan upaya untuk memecahkan persoalan suatu bangsa, karena tujuan pendidikan suatu bangsa erat hubungannya dengan usaha mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan anak yang lahir dalam keadaan fitrah atau suci :

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan anak yang lahir dalam keadaan fitrah atau suci : A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bagi setiap pasangan pengantin yang telah disahkan dalam perkawinan suci yaitu perkawinan, kehadiran seorang anak tentu dinantikan, sebab merekalah bukti lambang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Orang tua merupakan pendidik yang pertama dan utama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak-anak mulai menerima pendidikan. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah dan masyarakat dalam rangka melahirkan manusia beriman dan bertaqwa kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kepribadian merupakan sifat hakiki individu yang tercermin pada sikap dan perbuatannya yang membedakan dirinya dari yang lain. 1 Kepribadian ini sangat berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia

BAB I PENDAHULUAN. untuk terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam pembentukan manusia untuk terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan sosial serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. 1 Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. 1 Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hampir semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. 1 Pendidikan itu sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan fitrah tersebut manusia belajar dari keluarga, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan fitrah tersebut manusia belajar dari keluarga, lingkungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lahir tanpa memiliki pengetahuan, namun Allah melengkapinya dengan fitrah yang memungkinkannya untuk menguasai ilmu pengetahuan. Dengan menggunakan fitrah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah anugrah dan amanah dari Allah SWT yang harus dijaga dan dipelihara oleh orang tua, karena kelak akan di minta pertanggung jawabanya dihadapan-nya,

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN. Pendidikan juga mengarahkan pada penyempurnaan potensi-potensi yang

BAB I PEDAHULUAN. Pendidikan juga mengarahkan pada penyempurnaan potensi-potensi yang 1 BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan modal utama bagi kemajuan bangsa dan memiliki posisi strategis dalam menumbuhkan kualitas kehidupan manusia. Pendidikan juga sebagai proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Rineka Cipta, 2000), hlm S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta: Bumi

BAB I PENDAHULUAN. PT Rineka Cipta, 2000), hlm S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta: Bumi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah memandang bahwa guru merupakan media yang sangat penting, artinya dalam kerangka pembinaan dan pengembangan bangsa. Guru mengemban tugas-tugas sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor yang penting dalam membentuk akhlak sejak anak usia dini.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor yang penting dalam membentuk akhlak sejak anak usia dini. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhlak akan terbentuk secara efektif apabila ditanamkan sejak usia dini. Hal tersebut untuk membekali anak agar lebih matang menghadapi permasalahan kehidupan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Algensindo, 2005, hlm Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Bandung, Sinar Baru

BAB I PENDAHULUAN. Algensindo, 2005, hlm Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Bandung, Sinar Baru BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah upaya manusia untuk memanusiakan manusia. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lain-nya.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAMPAK PERILAKU PERANTAU TERHADAP MORALITAS REMAJA DESA KANDANGSERANG PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS DAMPAK PERILAKU PERANTAU TERHADAP MORALITAS REMAJA DESA KANDANGSERANG PEKALONGAN BAB IV ANALISIS DAMPAK PERILAKU PERANTAU TERHADAP MORALITAS REMAJA DESA KANDANGSERANG PEKALONGAN A. Analisis Moralitas Remaja Desa Kandangserang Pekalongan Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. guru harus memiliki kemampuan profisional. Salah satu kemampuan profesional

BAB I PENDAHULUAN. guru harus memiliki kemampuan profisional. Salah satu kemampuan profesional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan, arti penting itu bertolak dari tugas dan tanggung jawab guru yang cukup berat untuk mencerdaskan anak

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Prestasi Belajar Aqidah Akhlak di MTsN Kunir dan MTsN Langkapan Blitar. b)

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Prestasi Belajar Aqidah Akhlak di MTsN Kunir dan MTsN Langkapan Blitar. b) 156 BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) Pengaruh Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Aqidah Akhlak di MTsN Kunir dan MTsN Langkapan Blitar. b) Pengaruh Perhatian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan buah hati tumpuan harapan, serta kebanggaan keluarga. Anak juga sebagai amanah Allah yang dititipkan kepada kita. Anakanak kita adalah calon generasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, karena keterbatasan kemampuan manusia. hubungannya dengan manusia lainnya, baik dirumah, sekolah, tempat berkerja

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, karena keterbatasan kemampuan manusia. hubungannya dengan manusia lainnya, baik dirumah, sekolah, tempat berkerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah SWT telah memberikan tuntunan hidup berupa Al Qur an dan Sunnah, sebagai pedoman yang sempurna, karena dalamnya terkandung hukum-hukum dan ketentuan-ketentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren), (Semarang: Walisongo Press, 2009), hlm. 19. hlm. 359.

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren), (Semarang: Walisongo Press, 2009), hlm. 19. hlm. 359. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Disiplin merupakan salah satu alat pendidikan yang digunakan oleh seorang pendidik dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan yang diharapkan. Penerapan metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam kehidupan masyarakat. Ahli psikologi pada umumnya sependapat bahwa dasar pembentukan akhlak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia pertama, sebagaimana al-qur an menyatakan. berkembang sesuai dengan kondisi dan konteks lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia pertama, sebagaimana al-qur an menyatakan. berkembang sesuai dengan kondisi dan konteks lingkungannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan lahir bersamaan dengan diciptakannya Nabi Adam As sebagai manusia pertama, sebagaimana al-qur an menyatakan Adam berdialog dengan Allah SWT. 1 Dialog

Lebih terperinci

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa. 3BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan selain merupakan suatu alat bagi tercapainya suatu tujuan hidup bangsa, akan tetapi juga suatu cara untuk mengubah kualitas bangsa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amzah, 2010), hlm Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. Amzah, 2010), hlm Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dalam rangka mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya secara optimal. Bimbingan harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan dan perkembangan pendidikan sejalan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga perubahan akhlak pada anak sangat dipengaruhi oleh pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. tumbuh dengan jiwa islami sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. tumbuh dengan jiwa islami sebagaimana sabda Rasulullah SAW: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Anak merupakan amanah Allah Swt yang harus dijaga dan dibina, hatinya yang suci adalah permata yang sangat mahal harganya. Jika dibiasakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama merupakan segi pendidikan yang utama yang mendasari semua segi pendidikan lainnya. Betapa pentingnya pendidikan agama itu bagi setiap warga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan pendidikan, manusia akan lebih berpengetahuan luas dan menjadi lebih bijaksana dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan peserta didik agar meraih cita-citanya dimasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan peserta didik agar meraih cita-citanya dimasa yang akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha sadar yang dilakukan oleh setiap manusia baik itu dalam lingkungan keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Pendidikan dapat diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu materi yang tertuang dalam mata pelajaran fiqih adalah shalat. Shalat sebagai salah satu ibadah maghdah mempunyai kedudukan yang sangat penting. Salat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa yang bertujuan untuk meningkatkan perkembangan mental sehingga menjadi mandiri dan utuh.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru adalah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bintang, hlm Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, cet-17; Jakarta, PT Bulan

BAB I PENDAHULUAN. Bintang, hlm Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, cet-17; Jakarta, PT Bulan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan berbagai fenomena pendidikan dewasa ini, sebagai akibat globalisasi yang kian merambah berbagai dimensi kehidupan, kehadiran Pendidikan Agama khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Elemen terpenting dalam sebuah sistem pendidikan adalah guru, karena ia merupakan ujung tombak. Proses belajar siswa sangat dipengaruhi oleh bagaimana siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah al-qur an merupakan kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. melalui perantara Malaikat Jibril, sebagai kitab suci bagi umat Islam yang berisi pedoman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemasyarakatan (sosiologis), hakikat kemanusiaan (human nature) dan asalusulnya (antropologis), dan moral (ethics).

BAB I PENDAHULUAN. kemasyarakatan (sosiologis), hakikat kemanusiaan (human nature) dan asalusulnya (antropologis), dan moral (ethics). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah satu-satunya makhluk yang diciptakan dengan segala kelebihan dibanding dengan makhluk lain. Naluri beragama merupakan fitrah manusia sejak lahir. Agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan, bahkan termuat dalam undang-undang pendidikan nasional, karena pendidikan agama mutlak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan kegiatan belajar mengajar, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan kegiatan belajar mengajar, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi antara guru dan anak didik. Interaksi yang edukatif ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 sebagai berikut. Hal ini sejalan pula dengan Hadist Rasulullah SAW dari Abu Hurairah r.a.

BAB I PENDAHULUAN. Undang No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 sebagai berikut. Hal ini sejalan pula dengan Hadist Rasulullah SAW dari Abu Hurairah r.a. 1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan di Indonesia dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan bangsa Indonesia tertera dalam Undang- Undang No. 20 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah fundamental dalam pembangunan bangsa dan merupakan bekal yang harus dimiliki oleh setiap generasi muda agar kelak dapat menghadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim dan muslimat, yang dimulai sejak lahirnya ke dunia sampai kembali ke liang lahat, baik ilmu agama maupun yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai dampak arti perkembangan teknologi, kadang-kadang terasa sebagai pergeseran nilai dalam masyarakat, tak terkecuali dampak terhadap hubungan orang tua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Islam adalah agama yang universal, yang mengajarkan kepada manusia mengenai berbagai aspek kehidupan, baik duniawi maupun ukhrawi. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, nonformal, dan informal di sekolah, dan luar sekolah yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, nonformal, dan informal di sekolah, dan luar sekolah yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintahan melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan yang berlangsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kesadaran untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan luar sekolah dan berlangsung seumur hidup, 1 yang dilaksanakan di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan pendidikan formal tempat pengabdian guru dan rumah

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan pendidikan formal tempat pengabdian guru dan rumah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Sekolah merupakan pendidikan formal tempat pengabdian guru dan rumah kedua bagi anak didik, yang berfungsi membantu khususnya orang tua dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi kehidupan manusia saat ini, pendidikan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya membimbing, mendidik, dan mengarahkan ke

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 85.

Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 85. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi memberikan perubahan besar pada tatanan dunia secara menyeluruh dan perubahan itu dihadapi bersama sebagai suatu perubahan yang wajar. Sebab, mau tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang,

BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perilaku dan kepribadian siswa dewasa ini memang masih jauh dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang, kepribadian yang merosot dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi, sosial budaya dan juga pendidikan. kepribadian yang bulat dan untuk membentuk manusia sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi, sosial budaya dan juga pendidikan. kepribadian yang bulat dan untuk membentuk manusia sebagai makhluk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam arti sederhana sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekecil apapun ilmu yang didapat, kita harus selalu berusaha untuk menyampaikannya kepada yang lain. Karena setiap individu berhak untuk dididik dan mendidik, berhak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. merupakan perwujudan tanggung jawab orang tua dalam membina anak sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. merupakan perwujudan tanggung jawab orang tua dalam membina anak sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Anak yang telah terlahir dalam keluarga merupakan amanah dari Allah Swt, menjaga kelangsungan hidupnya dengan cara merawat dan mendidiknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keluarga ini sebagai lembaga yang "Pertama dan Utama".

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keluarga ini sebagai lembaga yang Pertama dan Utama. BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Keluarga merupakan unit terkecil dalam struktur kemasyarakatan kita. Namun demikian, keluarga merupakan unit terpenting bagi pembinaan pendidikan anak-anak kita.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia ini sangat dinamis dalam arti perjalanan kehidupan seorang manusia dipengaruhi oleh apa yang terjadi di sekelilingnya dan manusia belajar apa

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan didefinisikan dengan educations, is a process or an activity which is directed at producing desirable changes in the behavior of human beings 1 (pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. proses pembelajaran kepada siswa (manusia) dalam upaya mencerdaskan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. proses pembelajaran kepada siswa (manusia) dalam upaya mencerdaskan dan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dalam pengertian yang lebih luas dapat diartikan sebagai suatu proses pembelajaran kepada siswa (manusia) dalam upaya mencerdaskan dan mendewasakan siswa

Lebih terperinci

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN 23 ZAKAT PENGHASILAN Majelis Ulama Indonesia, setelah FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN MENIMBANG : a. bahwa kedudukan hukum zakat penghasilan, baik penghasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. lingkungan masyarakat atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. lingkungan masyarakat atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan merupakan satu proses yang panjang dan diselenggarakan di berbagai bentuk lingkungan, yaitu dari proses lingkungan keluarga, sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahfud Junaedi. Ilmu Pendidikan Islam Filsafat dan pengembangan. (Semarang : Rasail. 2010).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahfud Junaedi. Ilmu Pendidikan Islam Filsafat dan pengembangan. (Semarang : Rasail. 2010). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah keharusan yang diperoleh dalam kehidupan manusia. Pendidikan merupakan kebutuhan hakiki manusia karena manusia tidak akan bisa dipisahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik. kedewasaan dan bertanggung jawab atas segala perbuatannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik. kedewasaan dan bertanggung jawab atas segala perbuatannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik kepada si terdidik, baik jasmani maupun rohani, diarahkan kepada suatu tujuan positif dan mampu mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara akan dapat memasuki era globalisasi ini dengan tegas dan jelas apabila

BAB I PENDAHULUAN. negara akan dapat memasuki era globalisasi ini dengan tegas dan jelas apabila 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses globalisasi merupakan keharusan sejarah yang tidak mungkin dihindari. Tentunya dengan segala dampak positif dan negatifnya, bangsa dan negara akan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rosdakarya, Bandung, 2011, hlm Diah Harianti, Model dan Contoh Pengembangan Diri Sekolah Menengah Pertama,

BAB I PENDAHULUAN. Rosdakarya, Bandung, 2011, hlm Diah Harianti, Model dan Contoh Pengembangan Diri Sekolah Menengah Pertama, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak bergulirnya era reformasi di negeri ini, dunia pendidikan juga mengalami perubahan. Salah satu perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan adalah kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh kualitas sumber daya manusianya. Untuk meningkatkan kualitas manusianya

BAB I PENDAHULUAN. oleh kualitas sumber daya manusianya. Untuk meningkatkan kualitas manusianya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu bangsa dalam memperoleh tujuannya tidak hanya ditentukan oleh melimpah ruahnya sumber daya alam, tetapi sangat ditentukan oleh kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2005, Hlm, 28

BAB I PENDAHULUAN. 2005, Hlm, 28 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu proses untuk mendewasakan manusia. Atau dengan kata lain pendidikan merupakan suatu upaya untuk memanusiakan manusia. Melalui pendidikan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama Islam di Indonesia sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa Indonesia terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara. 1 Di atas sudah jelas bahwa pendidikan hendaknya direncanakan agar

BAB I PENDAHULUAN. negara. 1 Di atas sudah jelas bahwa pendidikan hendaknya direncanakan agar negara. 1 Di atas sudah jelas bahwa pendidikan hendaknya direncanakan agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara hukum yang memiliki perundang-undangan sebagai kitab hukumnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan merupakan sesuatu yang urgen bagi kehidupan manusia. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001),

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya manusia adalah makhluk yang dilahirkan dalam keadaan lemah dan tidak berdaya, namun dengan demikian ia telah mempunyai potensi bawaan yang bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan investasi terpenting dalam rangka memersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan investasi terpenting dalam rangka memersiapkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan investasi terpenting dalam rangka memersiapkan sumber daya manusia (SDM) dimasa yang akan datang tentunya melalui proses penidikan yang dimulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan interaksi antara pendidik dan peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan pendidikan. Pendidikan dalam lingkungan

Lebih terperinci

Irfani ISSN E ISSN Volume 11 Nomor 1Juni 2015 Halaman

Irfani ISSN E ISSN Volume 11 Nomor 1Juni 2015 Halaman Irfani ISSN 1907-0969 E ISSN 2442-8272 Volume 11 Nomor 1Juni 2015 Halaman 108-115 URGENSI PENDIDIKAN AGAMA LUAR SEKOLAH TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK DALAM RUMAH TANGGA Munirah Institut Agama Islam Negeri

Lebih terperinci

BAB II POLA ASUH DEMOKRATIS DI DALAM KELUARGA DAN KEPERCAYAAN DIRI. 1. Pengertian Pola Asuh Demokratis di Dalam Keluarga

BAB II POLA ASUH DEMOKRATIS DI DALAM KELUARGA DAN KEPERCAYAAN DIRI. 1. Pengertian Pola Asuh Demokratis di Dalam Keluarga BAB II POLA ASUH DEMOKRATIS DI DALAM KELUARGA DAN KEPERCAYAAN DIRI A. Pola Asuh Demokratis di Dalam Keluarga 1. Pengertian Pola Asuh Demokratis di Dalam Keluarga Pola asuh demokratis dapat didefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia dewasa ini masih sangat terasa. Perhatian pemerintah masih sangatlah minim, seperti kurangnya sarana dan prasarana

Lebih terperinci

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285 Tafsir Depag RI : QS 002 - Al Baqarah 285 آم ن الر س ول ب م ا ا ن ز ل ا ل ي ه م ن ر ب ه و ال م و م ن ون ك ل آم ن ب الل ه و م ل اي ك ت ه و ك ت ب ه و ر س ل ه ل ا ن ف ر ق ب ي ن ا ح د م ن ر س ل ه و ق ال وا

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang andal. Kualitas SDM sangat penting, karena

BAB I PENDAHULUAN. yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang andal. Kualitas SDM sangat penting, karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi menuntut setiap bangsa memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang andal. Kualitas SDM sangat penting, karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan primer manusia sebagai makhluk sosial bahkan pada situasi tertentu,

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan primer manusia sebagai makhluk sosial bahkan pada situasi tertentu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial diharapkan mampu memiliki sikap dan hubungan yang baik ketika hidup bersama dalam berbagai situasi dan kondisi apapun. Adanya interaksi

Lebih terperinci

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) 36 PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 5 Tahun 2005 Tentang PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) Majelis Ulama Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam sebagai agama yang tinggi, selalu meletakkan pendidikan dan pada derajat yang tinggi. Adapun untuk memperoleh derajat manusia didunia adalah melalui ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses pendewasaan berfikir. Nilai demi nilai

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses pendewasaan berfikir. Nilai demi nilai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah suatu proses pendewasaan berfikir. Nilai demi nilai mewarnai interaksi edukatif yang terjadi antara guru dengan siswa. Interaksi yang bernilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi

BAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan suatu negara pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan berperan dalam, mempersiapkan dan menghasilkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan berperan dalam, mempersiapkan dan menghasilkan sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu perbuatan atau tindakan yang dilakukan dengan maksud agar anak atau orang yang dihadapinya itu akan meningkatkan pengetahuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pembelajaran. Secara tidak langsung, kualitas instrument. penilaian juga menentukan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pembelajaran. Secara tidak langsung, kualitas instrument. penilaian juga menentukan kualitas pendidikan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu proses pendidikan dapat dilihat dari kualitas tes hasil belajar yang disesuaikan dengan standar kurikulum KTSP. Sehingga, penilaian dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. diwajibkan untuk mempelajari mendalami serta mengamalkannya.

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. diwajibkan untuk mempelajari mendalami serta mengamalkannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kitab suci yang diwahyukan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. Bagi ummat Islam Al-Qu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ibarat lampu penerang bagi seluruh manusia, sedangkan para pendidik, mereka

BAB I PENDAHULUAN. ibarat lampu penerang bagi seluruh manusia, sedangkan para pendidik, mereka 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal dasar yang diperlukan manusia. Tanpa pendidikan, manusia akan menemukan kesulitan dalam menghadapi masalah dan kebingungan dalam mencari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dasar pembentukan tingkah-laku, watak, moral dan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dasar pembentukan tingkah-laku, watak, moral dan pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak, tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai mahluk sosial. Dalam keluarga, umumnya anak ada dalam hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Secara fitrah manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang saling bergantung satu sama lain. Dengan fitrah tersebut, maka manusia akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai. keterampilan-keterampilan pada siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai. keterampilan-keterampilan pada siswa. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk merubah tingkah laku ke arah yang baik. Tingkah laku

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk merubah tingkah laku ke arah yang baik. Tingkah laku A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu usaha yang di sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kehidupannya sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikaji, pada umumnya agama seseorang ditentukan oleh pendidikan, pentingnya hidup beragama (Daradjat, 1990 : 35).

BAB I PENDAHULUAN. dikaji, pada umumnya agama seseorang ditentukan oleh pendidikan, pentingnya hidup beragama (Daradjat, 1990 : 35). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Motivasi beragama anak merupakan masalah yang menarik untuk dikaji, pada umumnya agama seseorang ditentukan oleh pendidikan, pengalaman dan latihan yang dilaluinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak merupakan individu yang sedang berkembang dimana mereka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak merupakan individu yang sedang berkembang dimana mereka 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan individu yang sedang berkembang dimana mereka sangat memerlukan dorongan dan perhatian khusus dari orangtuanya. Hal ini disebabkan orangtua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama ajaran islam yang menjadi petunjuk kehidupan umat manusia yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang hidup sejahtera dengan aspirasi cita-cita untuk maju, bahagia dan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang hidup sejahtera dengan aspirasi cita-cita untuk maju, bahagia dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Masalah Pendidikan bagi bangsa yang sedang membangun seperti bangsa Indonesia saat ini merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan seiring dengan tuntutan pembangunan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA PADA Q.S. AT- TAHRIM AYAT 6

BAB IV ANALISIS TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA PADA Q.S. AT- TAHRIM AYAT 6 BAB IV ANALISIS TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA PADA Q.S. AT- TAHRIM AYAT 6 A. Analisis Terhadap Konsep Pendidikan Keluarga Pendidikan dalam keluarga adalah pendidikan utama dan pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dengan perantara malaikat Jibril sebagai pedoman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2012, hlm Heri Gunawan, Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Alfabeta, Bandung,

BAB I PENDAHULUAN. 2012, hlm Heri Gunawan, Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Alfabeta, Bandung, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini pemerintah sedang menggalakkan pendidikan karakter melalui pengembangan kurikulum di berbagai jenjang pendidikan, di mana kurikulum dikembangkan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk pribadi manusia menuju yang

Lebih terperinci